Anda di halaman 1dari 14

Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia ....

Halaman 113 – 126


Volume 3, No. 1, Februari 2018

PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA

Yerry Mijianti
Universitas Muhammadiyah Jember
yerry.mijianti@unmuhjember.ac.id

ABSTRAKS
Pedoman ejaan di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan. Artikel ini
membahas dua masalah meliputi: (1) bagaimana perkembangan ejaan dalam bahasa
Indonesia? (2) bagaimana ciri-ciri tiap ejaan? Tujuan dalam karya ilmiah ini meliputi: (1)
mendeskripsikan perkembangan ejaan bahasa Indonesia, (2) mendeskripsikan ciri-ciri tiap
ejaan.Perkembangan ejaan bahasa Indonesia dimulai pada tahun 1901 hingga tahun
2015.Tahun 1901 ejaan yang diberlakukan bernama Ejaan van Ophuijsen. Tahun 1947
terdapat Ejaan Republik. Tahun 1956 terjadi pembahasan Ejaan Pembaharuan yang urung
diberlakukan. Tahun 1959 terjadi pembahasan Ejaan Melindo yang urung diberlakukan.
Tahun 1967 terdapat Ejaan Baru. Tahun 1972 dan tahun 1988 diberlakukan EYD. Tahun
2009 diberlakukan PUEYD. Tahun 2015 diberlakukan PUEBI. Ketujuh ejaan tersebut
memiliki ciri khusus. Ejaan van Ophuijsen memiliki enam ciri khusus. Ejaan Republik
memiliki lima ciri khusus. Ejaan Pembaharuan memiliki empat ciri khusus. Ejaan Melindo
memiliki enam ciri khusus. Ejaan Baru tidak memiliki ciri khusus karena sama dengan
EYD.PUEYD tahun 1972 memiliki tujuh ciri khusus. PUEYD tahun 1988 memilikilima ciri
khusus. PUEYD tahun 2009 memiliki empat ciri khusus. PUEBI memiliki lima ciri khusus.
Kata kunci: ejaan, perkembangan, ciri khusus.

ABSTRACT
Spelling guidelines in Indonesia have undergone changes and development. This article
discusses two issues including: (1) how was the development of spelling in the Indonesian
language? (2) what are the characteristics of each spelling? The purposes of this article are
to describe (1) the development of Indonesian spelling, (2) the characteristicss of each
spelling. The development of Indonesian spelling began since 1901 until 2015 and covered
seven different spellings changes. Those seven spellings possessed distinctive features.
Spelling van Ophuijsen has six distinctive features. The Spelling of the Republic has five
distinctive features. Renewal Spelling has four distinctive features. The Melindo spelling
has six distinctive features. The New Spelling has no special features because it is the same
as the EYD. The 1972 PUEYD has seven distinctive features. The PUEYD of 1988 has five
distinctive features. PUEYD in 2009 has four special features. PUEBI has five distinctive
features.
Keywords: development, special features, spelling.

1. PENDAHULUAN memiliki latar belakang dan


Bahasa Indonesia memiliki peran perkembangan kehidupan yang tidak
sebagai bahasa persatuan. Sebagai sama. Perkembangan kehidupan penutur
bahasa persatuan, bahasa Indonesia bahasa Indonesia makin maju dan
merupakan alat pemersatu seluruh suku dinamis.
yang ada di wilayah Negara Kesatuan Pelestarian perlu dilakukan agar
Indonesia sekaligus sebagai identitas bahasa Indonesia makin mantap
nasional. Penutur bahasa Indonesia yang kedudukannya sebagai identitas bangsa
notabene berasal dari berbagai suku Indonesia. Pelestarian dapat dilakukan

113
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

dengan dua cara yaitu menjaga keaslian bahasa yang disetujui semua kalangan
bahasa Indonesia dan menanamkan masyarakat dan memudahkan pilihan
budaya berbahasa Indonesia kepada bahasa pengantar dalam dunia
anak-anak(Widada, 2014: 484). Usaha pendidikan (Hwia, 2013:8). Masyarakat
menjaga keaslian bahasa Indonesia Indonesia yang hidup dengan beraneka
dilakukan dengan cara menuliskan dialek memerlukan bahasa standar yang
kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa dapat menyatukan anggota masyarakat.
Indonesia dalam sebuah buku yang Bahasa standar hasil pembakuan dapat
membahas tentang kebakuan ejaan. dimanfaatkan sebagai simbol prestise
Buku tersebut dapat digunakan sebagai penuturnya. Pembakuan juga membuat
pedoman dalam kegiatan komunikasi bahasa menjadi mudah digunakan di
secara tulis dan lisan saat menggunakan dunia pendidikan. Di dunia pendidikan,
bahasa Indonesia. Usaha kedua yaitu bahasa Indonesia dapat menjadi media
membudayakan bahasa Indonesia dapat instruksi pembelajaran di sekolah dan
diwujudkan pada pemerolehan dan kampus.
pembelajaran bahasa Indonesia kepada Pembelajaran bahasa Indonesia di
anak-anak baik di dalam keluarga sekolah menjadi suatu sarana untuk
maupun di sekolah. menanamkan penggunaan kaidah, ejaan
Menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan dan tanda baca yang tepat. Guru
tulisan disebut dengan pembakuan. sebagaiaktor dalam dunia pendidikan
Menurut Hwia (2013:8) pembakuan sebaiknya membelajarkan aspek ejaan
merupakan proses yang berkelanjutan saat menemukan kesalahan berbahasa
dan memiliki fungsi sebagai jaminan pada diri siswa baik dalam bahasa lisan
ketersediaan pedoman kebahasaan. maupun tulisan. Apabila siswa melakukan
Pembakuan merupakan proses terus- kesalahan ketatabahasaan, guru harus
menerus karena bahasa dapat menyadarkan siswa agar
danpenggunaannya terus mengalami mengetahui kesalahan yang
perubahan. Misalnya, penerbiat kamus dilakukantersebut dan sekaligus
harus menyediakan kamus edisi baru berupaya membetulkannya sesuai
kurang lebih setiap lima tahun sampai dengan kaidah. Kesalahan penggunaan
sepuluh tahun sekali. Pembakuan ejaan dalam menulis pada siswa dapat
berfungsi untuk menjamin ketersediaan dipecahkan, misalnya, menggunakan
buku pedoman. Buku pedoman berwujud teknik Jigsaw seperti yang dilakukan
kamus, ejaan, kaidah bahasa, dan Kustomo (2015:74). Dengan teknik
penggunaan istilah. Buku pedoman perlu jigsaw, kesalahan pada penggunaan huruf
disediakan oleh lembaga bahasa untuk kapital/kecil, penggunaan kata depan,
memudahkan masyarakat dalam dan penggunaan tanda baca mengalami
menggunakan bahasa Indonesia. penurunan.
Pembakuan dilatarbelakangi oleh dua Kesalahan ketatabahasaan dapat
hal, yaitu kemungkinan adanya model terjadi karena dua faktor yaitu

114
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

komunikasi dan tata bahasa (Utami, Bagian ini membahas tentang ejaan,
2015:548). Faktor pertama adalah hal- perkembangan ejaan,dan ciri-ciri tiap
hal penentu dalam kegiatan ejaan yang berlaku di negara Indonesia.
berkomunikasi.Kegiatan berkomunikasi
yang dilakukan tanpa mengindahkan A. Ejaan
faktor penentu dapat membuat Ejaan tidak menyangkut pelafalan kata
kesalahan berbahasa. Faktor kedua saja tetapi juga menyangkut cara
adalah tata bahasa. Kesalahan penulisan. Ejaan merupakan cara
penggunaan tata bahasa membuat menuliskan kata atau kalimat dengan
bahasa Indonesia menjadi tidak baik. memeperhatikan penggunaan tanda baca
Oleh karena itu, penggunaan bahasa dan huruf (Yulianto dalam Kustomo,
Indonesia yang tepat adalah penggunaan 2015:59). Sedangkan menurut Badan
bahasa Indonesia yang sesuai faktor Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
penentu komunikasi dan benar dalam (2016), “ejaan adalah kaidah cara
penerapan aturan kebahasaan. menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
Agar kesalahan berbahasa Indonesia kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
tidak terjadi maka masyarakat tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
memerlukan pedoman.Pedoman ejaan tanda baca”. Berdasarkan kedua
(khususnya) di Indonesia mengalami pendapat di atas, ejaan adalah
perubahan dan perkembangan. carapelafalan dan cara penulisan tanda
Perubahan dan perkembangan terjadi baca, kata, dan kalimat dalam bentuk
karena kondisi masyarakat Indonesia tulis.
yang terus berkembang dari segi politik, Ejaan yang digunakan dalam
gaya hidup, budaya, dan komunikasi. Tiap berbahasa Indonesia telah berubah dan
perubahan berdampak pada kaidah- berkembang. Ejaan yang berlaku
kaidah yang ikut berlaku. Masyarakat sekarang adalah Pedoman Umum Ejaan
perlu tahu pedoman mana yang sedang Bahasa Indonesia yang selanjutnya
berlaku dan pedoman mana yang tidak disebut dengan PUEBI. Sebelum itu, telah
berlaku Berdasarkan latar belakang digunakan beberapa ejaan. Perubahan
tersebut, masalah yang akan ditemukan ejaan tersebut memiliki akibat, seperti
jawabannya dalam artikel ini meliputi: (1) saat tim penyunting buku “10 Tahun
bagaimana perkembangan ejaan bahasa Koperasi (1930 – 1940)” karya R.M.
Indonesia? (2)bagaimana ciri-ciri tiap Margono Djojohadikusumo akan
ejaan? Sejalandengan masalahtersebut, menerbitkan kembali buku tersebut,
maka tujuan dalam karya ilmiah ini seperti yang dituliskan Opie (2015)
meliputi: (1) mendeskripsikan berikut.
perkembangan ejaan bahasa Indonesia, Tim penyunting menemui beberapa
(2) mendeskripsikan ciri-ciri tiap ejaan. kesulitan saat menerbitkan kembali buku
yang pernah diterbitkan pertama kali
2. PEMBAHASAN pada 1941 dengan ejaan yang berlaku

115
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

pada masa itu. Misalnya, kata hingga ciri-ciri setiap ejaan akan dibahas
“penelitian” atau “riset”, tidak ditemukan pada bagian berikut ini.
pada buku-buku yang diterbitkan No Tahun Bentuk Pengesahan
sebelum tahun 1950-an. Padanan kata 1 1901 Ejaan bahasa
yang digunakan adalah “penyelidikan”. Melayu dengan
Kata “kerajinan” memiliki padanan kata huruf latin sesuai
“industry’. Nama ITB dahulu disebut rancangan Ch. A.
“Tehcnische Hogeschool” yang van Ophuijsen
diterjemahkan menjadi “sekolah tukang” 2 1938 Ejaan Indonesia
Penerjemahan tersebut terjadi karena . lebih
kata “tukang” diterjemahkan dari kata diinternasionalkans
“technische” yang berasal dari bahasa esuai keputusan
Belanda. dalam Konggres
Ejaan dalam bahasa Indonesia diubah, Bahasa Indonesia
dikembangkan, dan disempurnakan oleh pertama
Badan Pengembangan dan Pembinaan 3 1947 Ejaan Republik
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan . sesuai SK Menteri
Kebudayaan. Usaha tersebut Pengajaran,
menghasilkan Peraturan Kementerian Pendidikan, dan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Kebudayaan tanggal
Tahun 2015 tentang PUEBI. 19 Maret nomor
Pengubahan, pengembangan, dan 264/Bhg.A
penyempurnaan ejaan dalm bahasa 4 1956 Rumusan patokan baru
Indonesia dilakukan selama 114 tahun, . peraturan ejaan praktis
dimuali dari 1901 sampai dengan 2015. sesuai SK Menteri
Selama itu, berbagai nama disematkan Pengajaran, Pendidikan, dan
pada ejaan bahasa kita. Untuk Kebudayaan tanggal 19 Juli
memberikan gambaran perkembangan 1956 nomor 4487/S
ejaan di Indonesia berdasarkan tahun 5 1966 Konsep Ejaan Yang
penetapannya, tabel 1 dapat dicermati. . Disempurnakan sesuai SK
Tabel berikut merupakan intisari dari Menteri Pengajaran,
pengantar yang terdapat pada Buku Pendidikan, dan Kebudayaan
Pedoman Umum Ejaaan Bahasa tanggal 19 September 1967
Indonesia (Tim Pengembang Pedoman nomor 062/1967
Bahasa Indonesia, 2016). 6 1972 Ejaan Yang Disempurnakan
Berikut akan disajikan dalam tabel 1 . (EYD) disahkan dengan SK
yang menunjukkan tahun-tahun penting Menteri Pendidikan dan
perjalanan ejaan bahasa Indonesia. Kebudayaan tanggal 20 Mei
Penjelasan detil tentang tahun-tahun 1972 nomor 03/A.I/72 dan
tersebut dan peristiwa yang terjadi

116
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

didukung dengan Keputusan PUEBI (Erikha, 2015). Ketujuh nama ejaan


Presiden Nomor 57 tahun tersebut akan dijelaskan kondisinya dan
1972 ciri-ciri khususnya pada bagian berikut.
Dilanjutkan dengan 1) Ejaan van Ophuijsen
pengesahan Pedoman Bahasa Melayu ditulis menggunakan
umum Ejaan Yang aksara Jawi atau Arab Gundul. Aksara
Disempurnakan dengan SK teersebut tidak lagi digunakan pada
Menteri Pendidikan dan bahasa Melayu. Kondisi tersebut terjadi
Kebudayaan tanggal 12 akibat pengaruh budaya Eropa yang
Oktober 1972 nomor datang di Nusantara. Pengaruh tersebut
156/P/1972 membuat Bahasa Melayu menggunakan
7 1988 Pedoman Umum EYD edisi aksara latin. Perkembangan aksara dari
. kedua sesuai Keputusan aksara Jawi menjadi aksara latin terjadi
Menteri Pendidikan dan karena usaha gigih Belanda.
Kebudayaan Republik Menurut Erikha (2015) terdapat
Indonesia nomor empatalasan mengapa terjadi perubahan
0543a/U/1987 tanggal 9 aksara tersebut, yaitu (1)
September 1987 penyederhanaan huruf vokal e,i,o
8 2009 Pedoman Umum EYD edisi menjadivokal a dan u, (2) kekhawatiran
. ketiga sesuai Peraturan Belanda terhadap ancaman kekuatan
Menteri Pendidikan Nasional Islam, (3) politik etis, dan (4) politik
nomor 46 tahun 2009 bahasa. Alasan pertama, para ahli bahasa
9 2015 Pedoman Umum EYD diganti Belanda menganggap ketidsaksesuaian
. dengan nama PUEBI sesuai pengunaan vokal. Vokal e, i, o ditulis
dengan Keputusan Menteri samadengan vokal a dan u. Alasan kedua,
Pendidikan dan Kebudayaan Belanda merasa perlu mengurangi
nomor 50 tahun 2015 pengaruh Islam (budaya Arab) di
Nusantara dengan cara mengganti cara
B. Perkembangan Ejaan dan Ciri-Cirinya penulisan bahasa Melayu karena mereka
Perkembangan ejaan bahasa merasa takut dengan militansi umat Islam.
Indonesia dilaksanakan dalam sembilan Alasan ketiga, pemerintah kolonial
tahun-tahun penting, seperti yang tampak memiliki program politik etis di
pada tabel 1, dapat dikelompokkan Nusantara. Program tersebut berisi
menjadi tujuh macam berdasarkan nama kebijakan untuk membuka peluang
ejaan yang dihasilkan. Ketujuh nama ejaan pendidikan bagi kaum ningrat Nusantara.
bahasa Indonesia tersebut meliputi: (1) Pertimbangannya, bahasa Melayu harus
Ejaan van Ophuijsen, (2) Ejaan Republik, distandarkan agar proses pendidikan
(3) Ejaan Pembaharuan, (4) Ejaan berjalan tertib dan lancar. Alasan
Melindo, (5) Ejaan Baru, (6) EYD, dan (7) keempat, Belanda membuat standar
bahasa dengan menggunakan bahasa

117
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

Melayu pada sekolah milik pribumi agar Ia lalu menggunakan bahasa melayu Riau
bisa meluaskan kekuasaan mereka dan sebagai acuan baku.
menyatukan Nusantara. Dengan Kecakapan berbahasa Ch. A. van
demikian, Belanda telah melakukan politik Ophuijsen juga ditampakkan pada buku
bahasa, yaitu membuat standar untuk karyanya yang berjudul Kijkjes in Het
bahasa Melayu. Bahasa Melayu Huiselijk Leven Volkdicht ‘Pengamatan
diharapkan menjadi bahasa resmi yang sekilas Kehidupan Kekeluargaan Suku
digunakan di seluruh kegiatan kehidupan Batak. Buku tersebut diterbitkan tahun
di Nusantara. 1879.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Pada tahun 1896 ia bersama Engku
maka Belanda menunjuk seorang ahli Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan
bahasa untuk menyusun tata bahasa baku Moehammad Taib Soetan Ibrahim
bahasa Melayu. Linguis tersebut lahir di merancang ejaan bahasa melayu yang
Batavia bernama A.A. Fokker. Ia ditulis menggunakan huruf latin.
mengusulkan agar ada penyeragaman Pedoman tersebut berhasil diterbitkan
ejaan bahasa Melayu. Berdasarkan usulan saat ia berkarir sebagai inspektur
tersebut, Belanda memilih Charles Adrian pendidikan ulayat. Pedoman tersebut
van Ophuijsen atau dikenal dengan nama berjudul Kitab Logat Melayu: Woordenlijst
Ch. A. van Ophuijsen untuk menyusun Voor de Spelling der Malaisch taal met
tata bahasa baku bahasa Melayu. Latijnch Karakter ‘Perbendaharaan
Ch. A. van Ophuijsen adalah seorang Kosakata: Daftar Kata untuk Ejaan Bahasa
lelaki yang memiliki kecakapan bahasa Melayu dalam Huruf Latin’. Pedoman
yang ditugasi oleh Belanda untuk tersebut diterbitkan tahun 1901 di
menyusun tata bahasa baku bahasa Batavia. Buku tersebut berisi 10.130 kata-
Melayu. Ia telah meluncurkan tiga buku kata Melayu yang ditulis menggunakan
yang salah satunya menjadi acuan dalam ejaan baru, yaitu ejaan yang dipengaruhi
berbahasa Melayu (Erikha, 2015). Ch. A. oleh bahasa Belanda.
van Ophuijsen lahir di Solok Sumatera Pada tahun yang sama, tahun 1901, ia
Barat tahun 1856. Eyang buyutnya juga menerbitkan buku berjudul Maleische
lahir di Solok sehingga ia sangat mengenal Spraakkunst ‘Tata Bahasa Melayu’. Buku
bahasa Melayu. Ia juga memiliki minat ini dimanfaatkan sebagai acuan
mempelajari bahasa-bahasa di Nusantara. penggunaan tata bahasa baku bahasa
Hal ini tampak dari kesediaannya saat Melayu. Buku tersebut diterjemahkan
ditugasi pemerintah kolonial menyusun oleh T.W. Kamil dan diterbitkan oleh Balai
tata bahasa baku bahasa Pustaka. Atas prestasi tersebut, Ch. A. van
Melayu.Iameneliti bentuk-bentuk bahasa Ophuijsen diangkat menjadi profesor di
Melayu. Kemudian, ia menemukan bahwa Universitas Leiden Belanda sebagai ahli di
bahasa Melayu Riau memiliki kekhasan bidang bahasa Melayu.
dibanding bahasa Melayu di daerah lain. Buku berjudul Maleische Spraakkunst
‘Tata Bahasa Melayu’ karya Ch. A. van

118
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

Ophuijsen menjadi acuan ejaan pertama lebih dikenal dengan ejaan


yang ada di Nusantara. Oleh karena itu, Soewandi.Ejaan Republik diresmikan
acuan ejaan tersebut dikenal dengan sebagai acuan ejaan baku bahasa Melayu
nama ejaan van Ophuijsen. Ejaan ini untuk mengurangi pengaruh dominasi
diakui sebaga acuan baku ejaan bahasa Belanda yang diwakili dalam ejaan van
melayu di Nusantara. Pemerintah kolonial Ophuijsen. Ejaan Republik lebih dikenal
belanda meresmikan ejaan tersebut pada dengan namaEjaan Soewandi karena
tahun 1901. Ejaan ini menjadi panduan menteri yang mengesahkan ejaan
bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia. Republik bernama Mr. Soewandi.
Ejaan van Ophuijsen memiliki enam ciri Mr. Soewandi adalah ahli hukum dan
khusus, yaitu penggunaan huruf ї, huruf j, notaris pertama bumiputera yang
penggunanan oe, tanda diakritis, huruf tj, menjabat dalam Kabinet Sjahrir I, Kabinet
dan huruf ch (Erikha, 2015). Berikut Sjahrir II, dan Kabinet Sjahrir III (Opie,
keenam ciri khurus tersebut. 2015). Soewandi memperoleh gelar
a) Huruf ї untuk membedakan antara sarjana hukum dan ijazah notaris dari
huruf i sebagai akhiran yang sekolah pangreh praja. Soewandi
disuarakan tersendiri seperti kemudian dicalonkan menjadi Menteri
diftong, misal mulaї dan ramaї, dan Kehakiman dalam Kabinet Sjahrir. Pada
untuk menulis huruf y, misal Kabinet Sjahrir I (14 November 1945 - 12
Soerabaїa. Maret 1946) dan Kabinet Sjahrir II (12
b) Huruf j untuk menuliskan kata-kata, Maret 1946 - 22 Juni 1946) Soewandi
misalnyajang, saja, wajang. menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
c) Huruf oe untuk menuliskan kata- Pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 -
kata, misalnya doeloe, akoe, 27 Juni 1947) ia menjabat sebagai
repoeblik. Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan
d) Tanda diakritis, seperti koma ain Kebudayaan.
dan tanda trema, untuk menuliskan Saat itulah ia menyusun ejaan yang
kata-kata ma’moer, jum’at, ta’, dan lebih sederhana agar mudah digunakan
pa’. oleh penutur bahasa Melayu. Ejaan
e) Huruf tj dieja menjadic seperti Soewandi akhirnya digunakan untuk
Tjikini, tcara, pertjaya. menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan
f) Huruf ch yang dieja kh seperti achir, Republik disahkan dengan Surat
chusus, machloe’. Keputusan Menteri Pengajaran,
Pendidikan, dan Kebudayaan tanggal 19
2) Ejaan Republik Maret 1947 nomor 264/Bhg.A
Setelah mengalami perkembangan, Ciri khusus Ejaan Republikmeliputi
kedudukan Ejaan van Ophuijsen penggunaan huruf oe, bunyi hamzah, kata
digantikan oleh Ejaan Soewandi atau ulang dengan angka 2, awalan di- dan kata
Ejaan Republik. Sebenarnya nama depan di, dan penghilangan tanda diakritis
resminya adalah ejaan Republik,tetapi

119
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

(Erikha, 2015). Berikut kelima ciri khusus Kebudayaan. Keberadaan panitia tersebut
tersebut. diperkuat dengan surat keputusan tanggal
a) Huruf oe disederhanakan menjadi u 19 Juli 1956, nomor 44876/S (Tim
misalnyadulu, aku, republik. Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia,
b) Bunyi hamzah (‘) ditulis dengan k 2016). Panitia tersebut beranggotakan
sehingga tidak ada lagi kata ra’yat Profesor Prijono dan E. Katoppo (Admin
dan ta’ tetapi menjadi rakyat dan Padamu, 2016). Panitia tersebut berhasil
tak merumuskan aturan baru pada tahun
c) Kata ulang ditulis dengan angka 2 1957. Aturan baru tersebut tidak
seperti pada anak2, ber-dua2-an, diumumkan, tetapi menjadi bahan
ke-laki2-an. penyempurnaan pada EYD yang
d) Awalan di- dan kata depan di diresmikan pada tahun 1972.
keduanya ditulis serangkai dengan Panitia tersebut membuat aturan
kata yang menyertainya, tentang satu fonem diwakili dengan satu
misaldijalan, diluar, dijual, diminum. huruf. Penyederhanaan ini sesuai dengan
e) Penghapusan tanda diakritis schwa itikad agar dibuat ejaan yang praktis saat
atau e‘pepet’ (ẻ) menjadi esehingga dipakai dalam keseharian (Erikha, 2016).
tidak ada lagi ada tulisankẻnari dan Selain aturan satu fonem satu huruf,
kẻluarga, tetapi keluarga dan terdapat pula aturan bahwa gabungan
kehadiran. huruf ditulis menjadi satu huruf.
3) Ejaan Pembaharuan Menurut Admin Padamu (2016) ciri
Ejaan ini urung diresmikan. Namun, khas Ejaan Pembaharuan ada empat,
ejaan ini diduga menjadi pemantik awal yaitu perubahan gabungan konsonan dan
diberlakukannya EYD tahun 1972 (Erikha, gabungan vokal. Berikut keempat ciri khas
2015). Ejaan Pembaharuan direncanakan tersebut.
untuk memperbarui Ejaan Republik. a) Gabungan konsonan ng diubah
Pembaruan ejaan ini dilandasi oleh rasa menjadi ŋ
prihatin Menteri Moehammad Yamin Perubahan penulisan gabungan huruf
akan kondisi bahasa Indonesia yang konsonan dari gabungan konsonan
belum memiliki kejatian. Maka ng menjadi satu huruf ŋ. Misalnya,
diadakanlah Konggres Bahasa Indonesia mengalah menjadi meŋalah.
Kedua di Medan. Medan dipilih karena di b) Gabungan konsonan nj diubah
kota itulah bahasa Indonesia digunakan menjadi ń
dengan baik oleh masyarakat. Pada Perubahan penulisan gabungan huruf
konggres tersebut diusulkan perubahan konsonan dari gabungan konsonan
ejaan dan perlu adanya badan yang njmenjadi satu hurufń. Misalnya,
menyusun peraturan ejaan yang praktis menjanjimenjadimeńańi.
bagi bahasa Indonesia. c) Gabungan konsonan sj menjadi š
Selanjutnya, dibentuk panitia oleh Perubahan penulisan gabungan huruf
Menteri Pengajaran, Pendidikan dan konsonan dari gabungan konsonan

120
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

sjmenjadi satu hurufš. Misalnya, a) gabungan konsonan tj pada kata


sjarat menjadišarat. tjara, diganti dengan csehingga
d) Gabungan vokal ai, au, dan oi, dituliscara
menjadi ay, aw, dan oy b) gabungan konsonan njpada kata
Perubahan penulisan gabungan huruf njanji, ditulis dengan huruf nc,
vokal (diftong) dari gabungan vokal ai, au, sehingga menjadi huruf yang baru
danoimenjadiay, aw, dan oy. Misalnya, c) kata menyapu akan ditulis meɳapu
balai, engkau, dan amboi menjadi balay, d) gabungan sypada kata syair
engkaw, dan amboy. ditulismenjadi Ŝyair
4) Ejaan Melindo e) gabungan ng pada kata ngopi ditulis
Ejaan Melindo merupakan bentuk menjadi ɳopi
penggabungan aturan penggunaan huruf f) diftong oi seperti pada kata koboi
Latin di Indonesia dan aturan penggunaan ditulis menjadi koboy
huruf latin oleh Persekutuan Tanah 5) Ejaan Baru
Melayu pada tahun 1959. Hal ini bermula Lembaga Bahasa dan Kesusastraan
dari peristiwa Kongres Bahasa Indonesia (LBK) menyusun program pembakuan
Kedua yang dilaksanakan tahun 1954 di bahasa Indonesia secara menyeluruh (Tim
Medan. Malaysia sebagai salah satu Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia,
delegasi yang hadir memilikikeinginan 2016). Program tersebut dijalankan oleh
untuk menyatukan ejaan. Keinginan ini Panitia Ejaan Bahasa Indonesia
semakin kuat sejak Malaysia merdeka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
tahun 1957. Kedua pemerintah (Indonesia Program tersebut berisi konsep ejaan
dan Malaysia) menandatangani yang menjadi awal lahirnyaEYD. Konsep
kesepakatan untuk merumuskan aturan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Baru
ejaan yang dapat dipakai bersama. atau Ejaan LBK. Konsep ejaan ini disahkan
Kesepakatan itu terjadi pada tahun 1959. oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Akan tetapi, karena terjadi masalah SarinoMangunpranoto, pada tahun 1966
politik antara Indonesia dan Malaysia dalam surat keputusannya tanggal 19
pemikiran merumuskan ejaan bersama September 1967, No. 062/1967. Konsep
tidak dapat dilaksanakan. Situasi politik Ejaan Baru terus ditanggapi dan dikaji
antara Indonesia dan Malaysia sedang oleh kalangan luas di seluruh tanah air
memanas. Indonesia sedang terpengaruh selama beberapa tahun.Menurut Erikha
Moskow-Peking-Pyongyang. Sedangkan (2015) “pada intinya, hampir tidak ada
Malaysia sedang condong kepada Inggris. perbedaan berarti di antara ejaan LBK
Akhirnya pembahasan Ejaan Melindo dengan EYD, kecuali pada rincian kaidah-
tidak dilanjutkan. kaidah saja”.
Ejaan Melindo dapat dikenali dari 6) EYD
enam ciri berikut (Admin Padamu, 2016 Ejaan Yang Disempurnakan atau
dan Erikha, 2015). dikenal dengan EYD mengalami beberapa
perubahan dari masa ke masa, yaitu

121
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

tahun 1972, tahun 1988, dan tahun 2009 (tanpa tahun). Berikut ketujuh ciri khusus
(Tim Pengembang Pedoman Bahasa EYD tahun 1972.
Indonesia, 2016). Masing-masing masa a) Huruf diftong oi hanya ditemukan di
memiliki ciri khusus. Perkembangan EYD belakang kata, misalnya oi pada kata
pada ketiga kurun waktu tersebut akan amboi.
dijelaskan pada bagian berikut. b) Bentuk gabungan konsonan kh, ng,
Berawal dari Ejaan Baru atau Ejaan LBK ny, dan sy termasuk kelompok huruf
sebagai cikal bakal konsep EYD yang konsonan.
konsepnya diperkenalkan oleh Lembaga c) Masih menggunakan dua istilah
Bahasa dan Kesastraan, konsep EYD terus yaitu huruf besar dan huruf kapital.
ditanggapi dan dibahas kalangan luas d) Penulisan huruf hanya mengatur
diseluruh tanah air selama beberapa dua macam huruf yaitu huruf besar
tahun. atau huruf kapital dan huruf miring.
Konsep EYD akhirnya dilengkapi pada e) Penulisan angka untuk menyatakan
pelaksnaan Seminar Bahasa Indonesia di nilai uang menggunakan spasi
Puncak pada tahun 1972. EYD merupakan antara lambang dengan angka,
hasil kinerja panitia yang diatur dalam misalnya Rp 500,00
surat keputusan Menteri Pendidikan dan f) Tanda petik dibedakan istilah dan
Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. penggunaannya menjadi dua, yaitu
03/A.I/72. Bertepatan dengan hari tanda petik ganda dan tanda petik
Proklamasi Kemerdekaan tahun itu juga, tunggal.
diresmikanlah aturan ejaan yang baru g) Terdapat tanda ulang berupa angka
berdasarkan keputusan Presiden, No. 57, 2 biasa (bukan kecil di kanan atas [2]
tahun 1972, dengan nama EYD. Agar EYD atau juga bukan di kanan bawah [2])
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh yang dapat dipakai dalam tulisan
masyarakat, maka Departemen cepat dan notula untuk menyatakan
Pendidikan dan Kebudayaan pengulangan kata dasar, misalnya
mengeluarkan Pedoman Umum Ejaan dua2, mata2, dan hati2.
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Untuk memenuhi kebutuhan penutur
(PUEYD). Pedoman tersebut dipaparkan yang selalu berkembang seuai dengan
lebih rinci dalam Pedoman Umum. zamannya, maka dibutuhkan perbaikan
Pedoman umum disusun oleh Panitia dari EYD. Pada tahun 1988 lahirlahPUEYD
Pengembangan Bahasa Indonesia, edisi kedua.Pedoman hasil revisi PUEYD
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pertama ini diterbitkan atas dasar
yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan Keputusan Menteri Pendidikan dan
dan Kebudayaan dengan surat Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
keputusanNomor 156/P/1972 tanggal 12 0543a/U/1987 pada tanggal 9 September
Oktober 1972 1987. Terdapat lima ciri khusus dalam
PUEYD tahun 1972 memiliki tujuh ciri PUEYD tahun 1988. Berikut kelima ciri
khas yang disarikan dari Pamungkas tersebut.

122
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

a) Penggunana huruf kapital dalam menyatakan jumlah ribuan


ungkapan yang berhubungan dibubuhkan tanda titik, misalnya
dengan nama Tuhan terdapat Buku ini berusia 1.999 tahun.
catatan tambahan yaitu: (1) bila PUEYD edisi ketiga diterbitkan pada
terdiri dari kata dasar maka tulisan tahun 2009 berdasarkan Peraturan
disambung, misalnya Tuhan Yang Menteri Pendidikan Nasional Nomor
Mahakuasa; (2) bila terdiri dari kata 46.Peraturan Menteri ini berlaku sejak 31
berimbuhan maka penulisan Juli 2009 dan menggantikan peraturan
dipisah, misalnya Tuhan Yang Maha yang lama yakni Keputusan Menteri
Pengasih. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
b) Huruf kapital sebagai huruf pertama 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan
nama orang diberi keterangan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
tambahan, yaitu: jika nama jenis yang Disempurnakan. (Woenarso, 2013).
atau satuan ukuran ditulis dengan PUEYD edisi ketiga ini diharapkan dapat
huruf kecil, misalnya mesin diesel, meningkatkan kemampuan masyarakat
10 volt, dan 5 ampere. berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
c) Huruf kapital yang digunakan Ada banyak hal yang diatur dalam
sebagai nama khas geografi diberi lampiran Peraturan Menteri tersebut.
catatan tambahan, yaitu: (1) istilah Secara umum, ada empat hal utama yang
geografi bukan nama diri ditulis dijabarkan dalam Peraturan Menteri
dengan huruf kecil, misalnya tersebut: pemakaian huruf, penulisan
berlayar ke teluk; (2) nama geografi kata, pemakaian tanda baca, dan
sebagai nama jenis ditulis dengan penulisan unsur serapan. Dari empat hal
huruf kecil, misalnya, gula jawa. tersebut yang menjadi ciri khusus PUEYD
d) Huruf kapital yang digunakan edisi tahun 2009 ada empat. Berikut
sebagai nama resmi badan dan keempat ciri khusus dari PUEYD tahun
dokumen resmi terdapat catatan 2009 yang penulis temukan pada Pustaka
tambahan, yaitu jika tidak diikuti Timur (2011: 4-80).
nama maka ditulis dengan huruf a) Huruf diftong oi ditemukan pada
kecil, misalnya sebuah republik dan posisi tengah dan posisi akhir dalam
menurut undang-undang yang sebuah kata, misalnya boikot dan amboi.
berbeda dengan Republik Indonesia b) Bentuk kh, ng, ny, dan sy
dan Undang-Undang Dasar 1945. dikelompokkan menjadi gabungan huruf
e) Penulisan angka untuk menyatakan konsonan
nilai uang menggunakan spasi c) Penulisan huruf masih tetap
antara lambang dengan angka mengatur dua macam huruf, yaitu huruf
terdapat catatan tambahan, yaitu: besar atau huruf kapital dan huruf miring.
(1) untuk desimal pada nilai mata d) Tanda garis miring terdapat
uang dolar dinyatakan dengan titik, penggunan tambahan, yaitu tanda garis
misalnya $3.50; (2) angka yang miring ganda untuk membatasi

123
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

penggalan-penggalan dalam kalimat diri dan keprluan ilmu; (2) huruf x


untuk memudahkan pembacaan naskah. pada posisi awal kata diucapkan [s].
7) PUEBI c) Pada huruf diftong terdapat
Penyempurnaan terhadap ejaan tambahan yaitu diftong ei misalnya
bahasa Indonesia dilakukan oleh lembaga pada akata eigendom, geiser, dan
resmi milik pemerintah yaitu Badan survei.
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, d) Pada huruf kapital aturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. penggunaan lebih diringkas (pada
Usaha tersebut menghasilkan Peraturan PUEYD terdapat 16 aturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan pada PUEBI terdapat 13
Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman aturan) dengan disertai catatan.
Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Pada e) Pada huruf tebal terdapat
tahun 2016 berdasarkan Keputusan pengurangan aturan sehingga hanya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. dua aturan, yaitu menegaskan
Anis Baswedan, aturan ejaan yang bagian tulisan yang sudah ditulis
bernama PUEYD diganti dengan nama miring dan menegaskan bagian
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia karangan seperti judul buku, bab,
(Tim Pengembang Pedoman Bahasa atau subbab.
Indonesia, 2016). Pedoman Umum Ejaan Perbedaan lebih ciri antara PUEYD
Bahasa Indonesia selanjutnya dikenal dengan PUEBI telah diteliti oleh
dengan singkatan PUEBI. Mahmudah. Menurut Mahmudah (2016:
Terdapat banyak perubahan dari 145-147) terdapat tujuh perbedaan
PUEYD ke PUEBI. Penulis memfokuskan secara substantif, yaitu: (a) pemakian
pada penggunaan huruf. Berikut ciri huruf, (b) kata depan, (c) partikel, (d)
khusus PUEBI yang penulis temukan pada singkatan dan akronim, (e) angka dan
Permendikbud Nomor 50 tahun 2015. bilangan, (f) kata ganti ku-, kau-, ku, -mu,
a) Pada huruf vokal, untuk dan –nya; (g) kata si dan sang.
pengucapan (pelafalan) kata yang
benar digunakan diakritik yang lebih 3. SIMPULAN
rinci, yaitu (1) diakritik (é) dilafalkan Perkembangan ejaan bahasa Indonesia
[e] misalnya Anak-anak bermain di dimulai sejak tahun 1901 hingga
teras (téras); (2) diakritik (è) 2015.Tahun 1901 ejaan yang diberlakukan
dilafalkan [Ɛ] misalnya Kami bernama Ejaan van Ophuijsen. Tahun
menonton film seri (sèri); (3) 1947 terdapat Ejaan Republik. Tahun
diakritik (ê) dilafalkan [Ə] misalnya 1956 terjadi pembahasan Ejaan
Pertandingan itu berakhir seri (sêri). Pembaharuan yang urung diberlakukan.
b) Pada huruf konsonan terdapat Tahun 1959 terjadi pembahasan Ejaan
catatan penggunaan huruf q dan x Melindo yang urung diberlakukan. Tahun
yang lebih rinci, yaitu: (1) huruf q 1967 terdapat Ejaan Baru. Tahun 1972
dan x khusus digunakan untuk nama berlaku PUEYD edisi pertama. Tahun 1988

124
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

diberlakukan PUEYD edisi kedua. Tahun Hwia, Ganjar. 2013. UU Kebahasaan,


2009 diberlakukan PUEYD edisi ketiga. Kewenangan Pembakuan, dan
Tahun 2015 diberlakukan PUEBI. Tantangan Global Bahasa Indonesia:
Ketujuh ejaan tersebut memiliki ciri Sebuah Analisis Wacana Kritis. Literasi
khusus. Ejaan van Ophuijsen memiliki Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora, 3(1): 1-11
enam ciri khusus. Ejaan Republik memiliki Kustomo, Heri. 2015. Peningkatan
lima ciri khusus. Ejaan Pembaharuan Kemampuan Menggunakan Ejaan dan
memiliki empat ciri khusus.Ejaan Melindo Tanda Baca dalam Menulis
memiliki enam ciri khusus.Ejaan Baru Pengalaman Pribadi dengan Teknik
tidak memiliki ciri khusus karena sama Jigsaw Kelas VII B SMP Negeri 1 Rengel
dengan EYD. PUEYDtahun 1972 memiliki Kabupaten Tuban. Paramasastra
tujuh ciri khusus.PUEYD tahun 1988 Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan
memiliki lima ciri khusus. PUEYD tahun Pembelajarannya, 2 (2): 57-75
2009 memiliki empat ciri khusus. PUEBI Mahmudah. 2016. Pemantapan Fungsi
memiliki lima ciri khusus. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara. Dalam Ramly dkk (Eds),
4. UCAPAN TERIMA KASIH Prosiding Seminar Nasional Asosiasi
Terima kasih kepada Ibu Fitri Amilia, Program Studi Bahasa dan Sastra
dan Bapak Hasan Suaedi yang telah Indonesia (Aprobsi) (141-149). Bekasi:
menambah koleksi prosiding di lemari Asosiasi Program Studi Bahasa dan
prodi PBSI FKIP UM Jember sehingga Sastra Indonesia (Aprobsi) dan
dapat penulis manfaatkan untuk Metabook.
memperkaya referensi pada karya ini. Opie. 2015. Sejarah Perkembangan
Bahasa Indonesia. (online),
DAFTAR RUJUKAN (www.sejarawan.com, diakses 18
Admin Padamu. 2016. Perkembangan Desember 2017).
Ejaan Bahasa Indonesia. (online), Pamungkas. Tanpa tahun. Pedoman
(https://www. padamu.net, diakses 18 Umum Ejaan yang Disempurnakan.
Desember 2017). Surabaya: Giri Surya.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Bahasa, Kementerian Pendidian dan kebudayaan Republik Indonesia nomor
Kebudayaan Republik Indonesia. KBBI 50 tahun 2015 tentang Pedoman
Daring. (online), Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
(https://kbbi.kemdikbud.go.id, diakses Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
21 Desember 2017). Kebudayaan.
Erikha, Fajar. 2015. Edjaan Tempoe Doele Pustaka Timur. 2011. EYD Terbaru.
hingga Ejaan yang Disempurnakan. Yogyakarta: Pustaka Timur.
(onlone), (https://www.zenius.net, Tim Pengembang Pedoman Bahasa
diakses 18 Desember 2017). Indonesia. 2016. Pedoman Umum
Ejaaan Bahasa Indonesia. Jakarta:

125
Yerry Mijianti. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia .... Halaman 113 – 126
Volume 3, No. 1, Februari 2018

Badan Pengembangan dan Pembinaan Widada, Dwi Masdi. 2014. Menemukan


Bahasa Kementerian Pendidikan dan Jati Diri Bangsa Melalui Bahasa
Kebudayaan Indonesia. Dalam Agus Ridwan dan
Utami, Santi Pratiwi Tri. 2015. Teknik Ahmad Munir (Eds), Prosiding Seminar
Koreksi Tidak Langsung: Minimalisasi Nasional Paramasastra Bahasa,
Kesalahan Berbahasa dalam Sastra, dan Pengajarannya dalam
Penyusunan Karya Ilmiah. Dalam Paradigma Kekinian (484-493).
Muhammad Rohmadi dan Roni Surabaya: FBS Universitas Negeri
Sulistyo (Eds), Prosiding Seminar Suarabaya.
Nasional dan Launching Adobsi: Woenarso, Cathlin. 2013. Payung Hukum
Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Mengenai Ejaan yang Disempurnakan.
Indonesia (547-550). Surakarta: (online),
Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra (https://www.kompasiana.com,
Indonesia (Adobsi). diakses 18 Desember 2017).

126

Anda mungkin juga menyukai