Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN Ej

BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu :
Muhammad Dony Sanjaya M.Pd
MAHASISWA PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BATURAJA

M Redo Ardian
Fakultas Teknik & komputer,Univeritas Baturaja
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
muhammadredoardian04@Gmail.com

Dibuat : 13 April 2023 Direvisi: Disetujui:

ABSTRAK

.
Pedoman ejaan yang ada di Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan.
Artikel ini membahas dua masalah meliputi bagaimana proses perkembangan ejaan dari
masa ke masa? apa saja perubahan pedoman ejaan yang terjadi akibat perubahan EYD
menjadi PUEBI? Karya ilmiah ini dibuat guna mengetahui perkembangan yang terjadi
dalam pedoman ejaan yang berlaku di Indonesia serta mengetahui perubahan apa saja yang
terjadi antara EYD dan PUEBI yang berlaku saat ini. Perkembangan ejaan bahasa Indonesia
dimulai pada tahun 1901 hingga tahun 2015. Perubahan yang terjadi dalam pedoman ejaan
membuktikan bahwa adanya kemajuan dalam bidang pendidikan dan memantapkan fungsi
Bahasa Indonesia..

Kata kunci: perubahan eyd , perubahan puebi


PENDAHULUAN

Bahasa Bahasa merupakan suatu hal yang


penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Adanya bahasa berfungsi sebagai alat Sejarah Ejaan dan Perkembangannya di
komunikasi. Sebagai mahasiswa tentu Indonesia
pembuatan berbagai karya tulis ilmiah tentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
sering di hadapi selama masa pendidikan. ejaan adalah kaidah cara menggambarkan
Maka dari itu, diperlukan sarana yang dapat bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya)
dijadikan pedoman dalam mendukung dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
pembuatan karya tulis ilmiah yaitu ragam baku penggunaan tanda baca. Di Indonesia, ejaan
tulis. Ragam baku adalah ragam yang yang digunakan dalam bahasa Indonesia
dikembagakan dan diakui oleh warga diubah, dikembangkan, dan disempurnakan
masyarakat yang memakainya sebagai menjadi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
bahasa resmi dan sebagai pedoman bahasa Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
dalampengunaannya.Olehkarenaitu, penulisan Kebudayaan. Usaha tersebut menghasilkan
karya-karya ilmiah menggunakan ragam baku Peraturan Kementerian Pendidikan dan
tulis sebagai standar penulisannya. Istilah Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sudah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
tidak asing lagi didebgar dikalangan para (PUEBI). Perubahan, pengembangan, dan
pelajar. Pedoman EYD adalah pedoman ejaan penyempurnaan ejaan dalam bahasa Indonesia
bahasa Indonesia yang telah di berlakukan telah terjadi selama 114 tahun, dimuali dari
sejak tahun 1972. Namun, pada tahun 26 tahun 1901 sampai dengan tahun 2015 saat lalu.
November 2015, eksistensi EYD sudah Selama perubahan itu, berbagai julukan
digantikan menjadi Pedoman Umum Ejaan disematkan pada pedoman ejaan bahasa
Bahasa Indonesia (PUEBI) sesuai dengan Indonesia untuk memberikan gambaran
Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 berdasarkan tahun perubahannya.
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Berikut perubahan pedoman ejaan yang dipakai
Indonesia. Meskipun perubahan ini sudah di Indonesia dari masa ke masa, yaitu:
berjalan selama beberapa tahun, masih saja
banyak masyarakat yang belum mengetahui a. Pada 1901 Ejaan bahasa Melayu dibuat
adanya perubahan pedoman baru dalam dengan huruf latin berdasarkan rancangan Ch.
penulisan ejaan bahasa Indonesia ini. A. van Ophuijsen
Latarbelakangyangmembelakangi terjadinya b. Pada 1938 Ejaan Indonesia
perubahan dalam pedoman EYD menjadi diinternasionalkan berdasarkan keputusan
PUEBI adalah karena adanya kemajuan dalam Konggres Bahasa Indonesia pertama
teknologi dan pendidikan seiring dengan c. Pada 1947 Ejaan Republik sesuai SK Menteri
kemajuan zaman dan untuk memantapkan Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri. Atas tanggal 19 Maret nomor 264/Bhg.A
dasar itu, PUEBI dihadirkan sebagai wujud d. Pada 1956 patokan baru peraturan ejaan
kemajuan bahasa Indonesia yang lebih praktis sesuai SK Menteri Pengajaran,
lengkap. Perubahan isi yang termuat dalam Pendidikan, dan Kebudayaan tanggal 19 Juli
PUEBI adalah penggunaan huruf, pengunaan 1956 nomor 4487/S Konsep Ejaan yang
kata, penggunaan tanda baca, serta disempurnakan sesuai SK Menteri Pengajaran,
penggunaan kata serapan. Pendidikan, dan Kebudayaan tanggal 19
September 1967 nomor 062/1967
M Redo Ardian : Perkembangan Ejaan dalam bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia

memiliki fungsi yang cukup penting dalam


e. Pada 1972 pengesahan Ejaan yang penulisan Bahasa Indonesia. Adanya fungsi
Disempurnakan (EYD) dengan SK Menteri ejaan yaitu:
Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 Mei • Sebagai pembakuan dalam membuat tata
1972 nomor 03/A.I/72 lalu didukung oleh bahasa.
Kepres No. 57 tahun 1972 Dilanjutkan • Pemilihan kosa kata serta istilah menjadi
dengan pengesahan Pedoman umum Ejaan lebih baku.
yang Disempurnakan dengan SK Menteri • Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke
Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Bahasa Indonesia sehingga tidak
Oktober 1972 nomor 156/P/1972 menghilangkan makna aslinya.
f. Pada 1988 Pedoman Umum EYD edisi • Membantu mencerna informasi dengan
kedua sesuai Keputusan Menteri Pendidikan lebih cepat dan mudah, karena penulisan
dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor bahasa yang teratur.
0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987 Dalam ejaan, terdapat beberapa aturan yang
g. Pada 2009 Pedoman Umum EYD edisi digunakan dalam mengatur huruf abjad,
ketiga sesuai Peraturan Menteri Pendidikan huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong,
Nasional nomor 46 tahun 2009 gabungan huruf konsonan, huruf kapital,
h. Pada 2015 Pedoman Umum EYD diganti huruf miring, dan huruf tebal.
dengan PUEBI sesuai dengan
Permendikbud No. 50 tahun 2015.. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Adapun tujuh nama ejaan bahasa Indonesia (PUEBI)
yang pernah berlaku yaitu Ejaan van Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Ophuijsen, Ejaan Republik, Ejaan (PUEBI) adalah pedoman atau kaidah yang
Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan Baru, digunakan untuk mengeja unsur kata dalam
EYD, dan PUEBI. bahasa Indonesia secara tepat. Menurut
Peraturan Mentri Pendidikan dan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Kebudayaan Republik Indonesia No 50 tahun
Sebagaimana yang temuat dalam Surat 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Indonesia Pasal 1 ayat 1 Pedoman Umum
Agustus 1972 pengertian ejaan yang Ejaan Bahasa Indonesia dipergunakan bagi
disempurnakan (EYD) adalah ejaan dalam instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat
penulisan kata-kata/kalimat dalam Bahasa dalam penmggunaan bahasa Indonesia secara
Indonesia. EYD adalah aturan dasar atau baik dan benar.
pedoman ejaan dalam bahasa Indonesia
yang pernah digunakan di Indonesia. Perubahan penggunaan EYD menjadi
Sebelum menggunakan EYD, negara kita PUEBI
sempat menggunakan berbagai pedoman Perubahan penggunaan EYD menjadi PUEBI
ejaan salah satunya adalah ejaan Suwandi telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri dan
Sejak diberlakukannya EYD ada beberapa Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50
penulisan huruf dalam ejaan Suwandi yang Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
diubah seperti : Bahasa Indonesia. Adapun latar belakang
• J menjadi Y yang membelakangi perubahan ini antara
• Dj menjadi j lain:
• Nj menjadi ‘Ny 1. Adanya Kemajuan Berbagai Ilmu
• Ch menjadi Kh dalam
• Tj menjadi C Kemajuan yang terjadi dalam Ilmu
• Sj menjadi Sy pengetahuan, teknologi, dan seni, membuat
Ejaan tidak hanya digunakan untuk menulis penggunaan bahasa Indonesia semakin
suatu kata/kalimat dengan benar tetapi juga meluas baik secara tulisan maupun lisan.
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
perincian ke kanan atau dalam paragraf, tidak
dalam perincian ke bawah, sedangkan pada
PUEBI tidak.
11. Penggunaan tanda elipsis ( ... ) dalam
2. Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia
Ejaan dalam bahasa Indonesia perlu
disempurnakan untuk memantapkan fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.
Perubahan ejaan yang terjadi tidak EYD dipakai dalam kalimat yang terputus-
mengubah keseluruhan isi dari EYD. putus, sedangkan dalam PUEBI tanda elipsis
Perbedaan yang mendasar dari perubahan digunakan untuk menulis ujaran.
EYD dengan PUEBI yaitu :
Perubahan dalam pedoman EYD ke
1. Penambahan huruf vokal diftong ei, PUEBI
dalam EYD hanya ada tiga yaitu ai, au, dan berupa penambahan, penghilangan,
ao. pengubahan, dan pemindahan klausul.
2. Pada PUEBI huruf kapital digunakan Jumlah yang tercatat dalam perubahan
sebagai huruf pertama unsur nama orang, tersebut adalah 20 penambahan, 10
termasuk julukan sedangkan EYD hanya penghilangan, 4 pengubahan, dan 2
penulisan nama orang tidak dengan julukan. pemindahan.
3. Pada PUEBI huruf tebal dipakai untuk
menegaskan bagian tulisan yang sudah 20 penambahan klausul, yaitu:
ditulis miring sedangkan pada EYD tidak 1) Penambahan informasi pelafaan
dipakai diakritik é dan è.
4. Pada PUEBI partikel pun tetap ditulis 2) Penambahan keterangan: Huruf x
terpisah, kecuali mengikuti unsur kata pada posisi awal kata diucapkan
penghubung, maka ditulis serangkai [s].
sedangkan dalam EYD partikel yang sudah 3) Penambahan diftong “ei”
lazim ditulis serangkai. 4) Penambahan penjelasan unsur
5.Pada PUEBI penggunaan bilangan sebagai nama orang termasuk julukan
unsur nama geografi ditulis dengan huruf, ditulis dengan huruf kapital.
sesangkan pada EYD tidak diatur 5) Penambahan penjelasan unsur nama orang
6. Penggunaan titik koma (;) pada EYD yang bermakna „anak dari seperti binti, tidak
digunakan tanpa penggunaan kata dan, ditulis kapital.
sedangkan dalam PUEBI penggunaan titik 6) Penambahan cara pembedaan
koma (;) tetap menggunakan kata dan. unsur nama geografi yang menjadi bagian
7. Penggunaan tanda titik koma (;) pada nama diri dan nama jenis.
PUEBI dipakai pada akhir perincian berupa 7) Penambahan contoh gelar lokal
klausa, sedangkan pada EYD tidak diatur 8) Penambahan penjelasan penulisan kata
8. Penggunaan tanda hubung (-) pada atau ungkapan lain yang digunakan sebagai
PUEBI tidak dipakai di antara huruf dan penyapaan ditulis dengan huruf
angka, jika angka tersebut melambangkan kapital
jumlah huruf, sedangkan pada EYD tidak 9) Penambahan bahwa nama diri
diatur dalam bahasa daerah atau bahasa
9. Tanda hubung (-) pada PUEBI digunakan asing tidak ditulis huruf miring
untuk menandai bentuk terikat yang menjadi 10) Penambahan klausul huruf tebal dipakai
objek bahasan, sedangkan pada EYD tidak untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah
diatur. ditulis
10. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam dengan huruf miring
perincian pada EYD hanya digunakan pada 11) Penambahan contoh bagian
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
karangan yang ditulis dengan kecuali jika ada pertimbangan khusus maka
huruf tebal. dihilangkan.
12) Penambahan catatan pada butir : 3) Penghilangan klausul huruf kapital dipakai
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, sebagai huruf pertama pada kata yang
seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis didahului oleh pernyataan lengkap dan
serangkai dengan bentuk dasarnya. diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan
13)Penambahan klausul singkatan nama diri pernyataan lengkap itu.
dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau 4) Penghilangan klausul kata asing
yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
5) Penghilangan klausul bahwa bukan huruf
tebal yang dipakai untuk menegaskan,
lebih tidak dipenggal
14) Penambahan keterangan partikel pun
yang merupakan unsur kata penghubung
ditulis serangkai dilengkapi dengan contoh
pemakaian dalam kalimat. melainkan huruf miring.
15) Penambahan klausul bilangan yang 6) Penghilangan klausul penggunaan huruf
digunakan sebagai unsur nama geografi tebal dalam kamus.
ditulis dengan huruf 7) Penghilangan klausul imbuhan
16) Penambahan klausul penggunaan tanda dirangkaikan dengan tanda hubung jika
hubung antara kata dengan kata ganti ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata
Tuhan, huruf dan angka, dan kata ganti dasar yang bukan bahasa Indonesia.
dengan singkatan. 8) Penghilangan klausul bentuk terikat
17) Penambahan klausul tanda hubung bahasa asing yang diserap ke dalam Bahasa
digunakan untuk menandai bentuk terikat dapat digunakan sebagai bentuk dasar.
yang menjadi objek bahasan. 9) Penghilangan klausul kata tak sebagai
18) Penambahan klausul tanda petik dipakai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis
untuk mengapit judul sajak, lagu, film, serangkai dengan bentuk dasar yang
sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika
dipakai dalam suatu kalimat diikuti oleh bentuk berimbuhan
19) Penambahan klausul pada pemakaian 10) Penghilangan klausul kata ganti - ku, -
garis miring miring pada PUEBI adalah mu, dan –nya dirangkaikan dengan tanda
tanda garis miring dipakai untuk mengapit hubung apabila digabung dengan bentuk
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai yang berupa singkatan atau kata yang diawali
koreksi atau pengurangan atas kesalahan dengan huruf kapital
atau kelebihan di dalam naskah asli yang
ditulis orang lain 4 perubahan, yaitu:
20) Penambahan atau pendetailan 1) Perubahan “bukan bahasa
menggunakan banyak unsur serapan yang Indonesia” menjadi “dalam bahasa daerah
diambil dari bahasa Arab. atau bahasa asing” ditulis dengan huruf
miring.
10 pengurangan/penghilangan, yaitu: 2)Pada Bag II.F. terdapat
1) Penghilangan keterangan: * Huruf k di perubahanjudul.JikapadaEYD, judul pada
sini melambangkan bagian ini ialah “Kata Depan di, ke, dan
bunyi hamzah. dari”, pada PUEBI judulnya diubah menjadi
2) Gabungan Huruf Konsonan EYD “Kata Depan”.
nama orang, badan hukum, dan nama diri 3)Perubahan klausul “Tanda hubung- dipakai
yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang disempurnakan, dengan unsur bahasa daerah atau bahasa
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
asing” dari hanya “bahasa asing” pada
EYD, misalnya “di-sowan-i.
4)Perubahan klausul “Tanda kurung
mengapit angka atau huruf yang memerinci
satu urutan keterangan” menjadi “Tanda
kurung dipakai untuk mengapit huruf atau
angka yang digunakan sebagai penanda
pemerincian”.

2 pemindahan, yaitu:
1) Pemindahan B.2. klausul “Jika
bentuk dasarnya berupa gabungan kata,
awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau REFRENSI
mendahuluinya” ke bagian D.3. (Gabungan
Kata). Dita Pertiwi. 2018. “Perubahan EYD (Ejaan
2) Pemindahan B.3. klausul “ Jika bentuk yang Disempurnakan) Menjadi PUEBI
dasar yang berupa gabungan kata mendapat (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
awalan dan akhiran sekaligus, unsur https://medium.com/@TERRAITB/
gabungan kata itu ditulis serangkai” ke perubahan-eyd-ejaan-yang- disempurnakan-
nagian D.4. (Gabungan Kata) menjadi-puebi- pedoman-umum-ejaan-
bahasa indonesia-a51c121f3329

KESIMPULAN Echo Pramono. 2020. “Ingat! Sekarang


PUEBI bukan lagi EYD”.
Dapat kita simpulkan bahwa adanya https://fkip.umko.ac.id/2020/09/ 15/ingat-
pergantian EYD menjadi PUEBI terdapat sekarang-puebi-bukan-lagi
banyak sekali perubahan. Perubahan itu bisa eyd/#:~:text=Dulu%2C%20saat %20belajar
berupa penambahan, penghilangan, %20bahasa%20Indonesia,Ej aan%20Bahasa
pengubahan, dan pemindahan klausul. Jumlah %20Indonesia%20(PUE BI).
perubahan yang terjadi adalah 20 penambahan,
10 penghilangan, 4 pengubahan, dan 2 Nai Nadia. 2022. “Ejaan x EYD: Pengertian,
pemindahan. Banyaknya perubahan tersebut Fungsi, dan Penulisan Kata dalam Bahasa
memperlihatkan bahwa Badan Indonesia” https://akupintar.id/info-
PengembangandanPembinaanBahasa pintar/- /blogs/ejaan-x-eyd-pengertian-
Indonesia masih terus berusaha membenahi fungsi-dan-penulisan-kata-dalam- bahasa-
aturan Ejaan Bahasa Indonesia karena ejaan Indonesia
merupakan satu aspek yang penting dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Nungki Ardhiah Cahyani. 2020. “Analisis
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
Perbedaan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD) dengan Pedoman Umum Bahasa
Indonesia (PUEBI)” .

Skripsi. Makassar:Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Peraturan Menteri dan Kebudayaan RI
Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman
Umum EjaanBahasaIndonesia. Zetty
Karyati. 2016. “Antara EYD dan PUEBI:
Suatu Analisis Komparatif”. Jurnal SAP
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
M Redo Ardian : Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
Universitas Baturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai