Anda di halaman 1dari 1

Saya adalah alumni Sarjana (S1) dari Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Jenderal Soedirman. Setelah selesai menempuh pendidikan Sarjana, saya melanjutkan studi
Profesi Apoteker di Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama menempuh pendidikan Sarjana dan
Profesi, masih banyak ilmu baik dari sisi materi maupun metodologi yang belum saya pelajari secara
komprehensif, sehingga cita-cita untuk terus belajar hingga tingkat Magister (S2) sangatlah saya
impikan.
Saat saya kuliah S1 di jurusan farmasi saya menjadi asisten praktikum di Laboratorium Kimia
Farmasi, sehingga sudah sedikit mengenal terkait ilmu Kimia Farmasi seperti Analisis Farmasi dan
Kimia Medisinal. Semenjak itu saya menjadi tertarik untuk mengambil topik skripsi dalam bidang
Kimia Farmasi yang juga merupakan bagian dari project dosen. Penelitian skripsi saya yaitu tentang
isolasi dan sintesis senyawa obat dari tanaman kencur sebagai antibakteri. Setelah menyelesaikan
skripsi tersebut, saya dapat lulus tingkat Sarjana dengan IPK 3,63 (skala 4). Namun dunia pendidikan
di Indonesia terus berkembang, saya semakin meyakini bahwa pendidikan Sarjana dan Profesi yang
sudah saya dapatkan masih kurang untuk menciptakan sumber daya terbaik yang dapat memberikan
konstribusi maksimal bagi masyarakat. Sehingga pada saat kuliah Profesi Apoteker di ITB saya
berusaha tetap meluangkan waktu untuk mencari dan mengikuti setiap tahap seleksi guna mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Magister yang saya impikan. Perjuangan yang saya lalui
membuahkan hasil, saya ditetapkan menjadi salah satu penerima beasiswa Dexa Award Science
Scholarship 2018 dari pihak Dexa Group, yang merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di
Indonesia.
Salah satu persyaratan untuk memperoleh beasiswa dari pihak Dexa Group adalah dengan
membuat rancangan proposal penelitian yang kedepannya akan saya gunakan untuk penelitian tesis saat
mengikuti pendidikan Magister. Berdasarkan proposal penelitian tersebut, saya ingin ikut berkontribusi
dalam menyelesaikan salah satu permasalahan di Indonesia dengan cara mensintesis senyawa obat
menggunakan metode drug hybrids untuk dapat digunakan sebagai Antituberkulosis. Pemilihan topik
tersebut diharapkan dapat mengatasi kejadian resistensi obat yang hingga saat ini menunjukan tren yang
terus meningkat. Dalam pandangan saya, ITB merupakan perguruan tinggi yang memiliki Sekolah
Farmasi terbaik di Indonesia. Dengan mengikuti Program Magister Farmasi dalam bidang
Farmakokimia di ITB, saya berharap dapat memperkaya intelektual, sehingga dapat meningkatkan
potensi saya untuk dapat ikut memecahkan permasalahan yang sudah saya sebutkan diatas guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Dimasa mendatang, saya bercita-cita untuk mengaplikasikan keilmuan farmasi saya sebagai
peniliti dan tim ahli di Lembaga Penelitian (LIPI, Kampus, R&D Farmasi, dll) atau sebagai praktisi di
lapangan. Semua cita-cita tersebut saya harap dapat bermanfaat bagi komunitas, lingkungan, bangsa,
dan Negara. Saya yakin program Pendidikan Magister Farmasi di ITB dapat membantu dalam
mewujudkan cita-cita saya.

Anda mungkin juga menyukai