Anda di halaman 1dari 7

BAB 5

BUKTI AUDIT

SIFAT BUKTI

Bukti audit didefinisikan sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk
menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.

Perbedaan Bukti Audit dengan Bukti Hukum dan Ilmiah

Bukti juga digunakan secara ekstensif oleh para ilmuwan, pengacara, dan ahli sejarah. Dasar
kasus-kasus hukum, ada aturan tentang bukti yang tertata rapi yang digunakan oleh hakim untuk
melindungi pihak yang tidak bersalah. Dalam eksperimen ilmiah, para periset memperoleh bukti
utnuk menguji hipotesis dengan menggunakan eksperimen yang terkendali, seperti uji-coba suatu
jenis obat untuk menguji keampuhan pengobatan medis baru.

Karakteristik Bukti untuk Eksperimen Ilmiah, Kasus Hukum, dan Audit atas Laporan
Keuangan

Dasar Perbandingan Eksperimen Ilmiah Kasus Hukum Audit atas Laporan


untuk Menguji Obat Seseorang yang Keuangan
Dituduh Mencuri
Penggunaan bukti Menentukan pengaruh Memutuskan bersalah Menentukan apakah
obat atau tidaknya si laporan keuangan telah
tertuduh disajikan secara wajar
Sifat bukti yang Hasil pengulangan Bukti dan kesaksian Berbagai jenis bukti
digunakan eksperimen langsung dari para saksi audit yang dihasilkan
dan pihak-pihak yang oleh auditor, pihak
terlibat ketiga, dan klien
Pihak yang Ilmuwan Juri dan hakim Auditor
mengevaluasi bukti
Kepastian kesimpulan Bervariasi dari yang Apabila bersalah harus Tingkat assurance yang
yang diperoleh dari tidak pasti sampai dipertimbangkan tinggi
bukti hampir pasti dengan layak
Sifat kesimpulan Merekomendasikan atau Bersalah atau tidak Menerbitkan salah satu
tidak bersalahnya pihak dari beberapa alternatif
merekomendasikan tersebut jenis laporan audit
penggunaan obat itu
Konsekuensi umum Masyarakat akan Pihak yang bersalah Para pemakai laporan
dari kesimpulan yang menggunakan obat yang tidak terkena hukuman mengambil keputusan
salah dari bukti tidak efektif atau atau pihak yang tidak yang salah dan auditor
membahayakan bersalah dinyatakan dapat dituntut
bersalah
KEPUTUSAN BUKTI AUDIT

Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit
yang tepat, yang diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara
wajar. Ada empat keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak:

Prosedur Audit yang Akan Digunakan

Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh
selama audit. Sebagai contoh prosedur audit untuk verifikasi pengeluaran kas, memeriksa jurnal
pengeluaran kas dalam sistem akuntansi dan membandingkan nama, payee, jumlah, dan tanggal
dengan informasi online yang diberikan oleh bank tentang cek yang diproses untuk pembayaran.

Berapa Ukuran Sampel yang Akan Dipilih untuk Prosedur Tersebut

Keputusan tentang berapa banyak item yang akan diuji harus dibuat oleh auditor pada setiap
prosedur audit. Ukuran sampel untuk setiap prosedur tertentu mungkin akan berbeda antara satu
audit dengan audit lainnya, tergantung pada karakteristik klien.

Item-item Mana yang Akan Dipilih dari Populasi

Beberapa metode yang berbeda dapat digunakan untuk memilih cek-cek tertentu yang akan
diperiksa Auditor dapat memilih suatu minggu dan memeriksa 50 cek pertama, memilih 50 cek
yang bernilai besar, memilih cek-cek tersebut secara acak, atau memilih cek-cek yang menurut
auditor paling mungkin mengandung kekeliruan.

Kapan Melaksanakan Prosedur Tersebut (Penetapan Waktu)

Waktu pelaksanaan prosedur audit dapat bervariasi dari awal periode akuntansi hingga
berakhirnya periode akuntansi itu. Keputusan penetapan waktu audit, sebagian, dipengaruhi oleh
kapan klien menginginkan audit itu diselesaikan.

PERSUASIVITAS BUKTI

Dua penentu persusivitas bukti adalah ketepatan dan kecukupan.


Ketepatan Bukti (appropriateness of evidence) adalah ukuran mutu bukti yang berarti relevansi
dan reabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan
yang berkaitan. Relevansi bukti , yaitu bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan
audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Reliabilitas bukti,
mengacu pada tingkat di mana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya.

Kecukupan Bukti (sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih
auditor. Dua faktor yang paling penting adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan
pengendalian internal klien.

Persuasivitas dan Biaya

Persuasivitas dan biaya dari semua alternatif harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis bukti
terbaik. Di sini, tujuan auditor adalah memperoleh sebuah bukti audit yang tepat dan mencukup
dengan total biaya serendah mungkin.

MENGGUNAKAN PEKERJAAN SEORANG AHLI

- Menilai kebutuhan untuk menggunakan ahli


- Menentukan ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan
- Menilai laporan ahli
- Menilai kemampuan ahli
- Menilai objektivitas ahli

MENGGUNAKAN PEKERJAAN AUDITOR LAIN

- Komponen: entitas atau aktivitas bisnis di mana manajemen grup atau komponen
menyiapkan informasi keuangan yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan grup.
- Auditor komponen: auditor yang atas permintaan tim keterlibatan grup, kinerja bekerja
pada informasi keuangan yang terkait dengan komponen untuk audit grup.
- Manajemen komponen: manajemen bertanggung jawab atas penyusunan informasi
keuangan komponen.
- Materialitas komponen: materialitas untuk komponen yang ditentukan oleh tim
keterlibatan grup.
- Grup: semua komponen yang informasi keuangannya termasuk dalam laporan keuangan
grup. Sebuah kelompok selalu memiliki lebih dari satu komponen.
- Rekan perikatan grup: mitra atau orang lain di perusahaan, siapa yang bertanggung jawab
atas perikatan audit grup dan kinerjanya, dan atas laporan auditor atas keuangan grup
pernyataan yang dikeluarkan atas nama perusahaan.
- Tim perikatan grup: rekan, termasuk rekan perikatan grup, dan staf yang menetapkan
strategi audit grup secara keseluruhan, berkomunikasi dengan auditor komponen,
melaksanakan pekerjaan dalam proses konsolidasi, dan mengevaluasi kesimpulan yang
diambil dari bukti audit sebagai dasar untuk membentuk suatu opini. di grup laporan
keuangan.
- Laporan keuangan grup: laporan keuangan yang mencakup informasi keuangan lebih dari
satu komponen. Istilah ini juga mengacu pada laporan keuangan gabungan.
- Komponen signifikan: suatu komponen yang diidentifikasi oleh tim perikatan grup (i)
yang memiliki signifikansi finansial individual bagi kelompok, atau (ii) bahwa, karena
sifat atau keadaan spesifiknya, kemungkinan besar mencakup risiko kesalahan penyajian
material yang signifikan laporan keuangan grup.

JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Prosedur pengumpulan bukti yang sering digunakan oleh auditor:

Pemeriksaan Fisik (physical examination)

Pemeriksaan fisik adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva atau aset
berwujud. Di sini ada perbedaan dalam auditing antara pemeriksaan fisik aset, seperti sekuritas
dan kas, dan pemeriksaan dokumen, seperti cek-cek yang dibatalkan dan dokumen penjualan.
Jika objek yang diperiksa, seperti faktur penjualan, tidak memiliki nilai inheren, bukti itu disebut
sebagai sebuah dokumen.

Konfirmasi (confirmation)

Konfirmasi menggambarkan penerimaan respons tertulis langsung dari pihak ketiga yang
independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. Responsnya
dapat dalam bentuk kertas atau elektronik atau media lainnya, seperti akses langsung auditor ke
informasi yang dimiliki pihak ketiga.
Inspeksi (inspection)

Inspeksi adalah pemeriksaan oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan. Dokumen yang
diperiksa auditor adalah catatan yang digunakan klien untuk menyediakan informasi bagi
pelaksanaan bisnis dengan cara yang terorganisasi, yang bisa juga dalam bentuk kertas atau
bentuk elektronik.

Prosedur Analitis (analytical procedures)

Prosedur analitis terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis atas hubungan yang
masuk akal antara data keuangan dan nonkeuangan. Prosedur analitis telah digunakan secara luas
dalam praktik, dan dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian pada semua audit.

Wawancara dengan Klien (inquiries of the client)

Tanya jawab atau wawancara adalah upaya untuk memperoleh informasi secara lisan maupun
tertulis dari klien sebagai respons atas pertanyaan yang diajukan auditor. Apabila auditor
memperoleh bukti melalui tanya jawab, biasanya auditor juga perlu memperoleh bukti
pendukung melalui prosedur lainnya.

Rekalkulasi (recalculation)

Rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh klien.
Pengecekan ulang kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas keakuratan perhitungan klien dan
mencakup prosedur, seperti perkalian faktur penjualan dan persediaan.

Pelaksanaan-ulang (reperformance)

Pelaksanaan-ulang adalah pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau
pengendalian akuntansi klien, yang semula dilakukan sebagai bagian dari sistem akuntansi dan
pengendalian internal klien.

Observasi (observation)

Observasi terdiri dari mengamati proses atau prosedur yang sedang dilaksanakan oleh pihak lain.
Observasi kurang dapat diandalkan karena risiko personil klien akan mengubah perilakunya
akibat kehadiran auditor. Namun demikian, observasi berguna dalam pelaksanaan sebagian besar
audit.

Ketepatan Jenis Bukti

Kriteria untuk Menentukan Ketepatan

Jenis Bukti Independensi Keefektifan Pengetahuan Kualifikasi Objektivitas


Penyedia Pengendalian Langsung Penyedia Bukti
Internal Klien Auditor
Pemeriksaan Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Umumnya Tinggi
fisik memilikinya) tinggi (auditor
sebagai
penyedia)
Konfirmasi Tinggi Tidak tersedia Rendah Bervariasi- Tinggi
umumnya tinggi
Inspeksi Bervariasi- Bervariasi Rendah Bervariasi Tinggi
dokumen
eksternal lebih
independen
ketimbang
dokumen
internal
Prosedur Tinggi/rendah Bervariasi Rendah Umumnya Bervariasi-
analitis (auditor tinggi (auditor umumnya
melakukan/klien melakukan/klien rendah
menanggapi) menanggapi)
Tanya-jawab Rendah (klien Tidak berlaku Rendah Bervariasi Bervariasi-
dengan klien menyediakan) rendah
sampai tinggi
Rekalkulasi Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor Tinggi
melakukan) melakukan)
Pelaksanaan- Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor Tinggi
ulang melakukan) melakukan)
Observasi Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Umumnya Sedang
melakukan) tinggi (auditor
melakukan)

Anda mungkin juga menyukai