Anda di halaman 1dari 2

Jawablah Setiap Pertanyaan Berikut ini dengan Jawaban yang Sistematis dan Logis !

1. Dalam beberapa literatur Hukum Islam ditemui beberapa istilah untuk menamakan Hukum Waris
Islam, seperti fiqh mawaris, ilmu faraidh dan hukum kewarisan, coba anda jelaskan ke 3 istilah tersebut !

2. Kewarisan islam memiliki sumber-sumber hukum yang menjadi dalil atau dasar sebagai penguat
hukum kewarisan tersebut, sebutkan sumber-sumber itu beserta satu contoh penyelesaianya !

3. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pembagian harta warisan. Syarat-syarat tersebut
selalu mengikuti rukun, apa aja yang menjadi syarat dan rukun dalam pembagian harta warisan itu ?

4. Apa yang anda ketahui tentang Furudhul Muqadarroh dan ashabul furudh !

5. Menurut bahasa, ‘ashabah adalah kalangan kerabat laki-laki, yaitu anak laki-laki, ayah, dan
kalangan kerabat laki-laki dari pihak laki-laki.Sedangkan menurut istilah, ‘ashabah adalah orang yang
mendapatkan harta warisan yang belum ditetapkan atau ahli waris yang tidak memiliki bagian
tertentu .Ashabah dibagi menjad 2 Sebutkan dan Jelaskan !

Jawab :

1. A. Fikih Mawaris adalah sebuah pemahaman manusia dalam pemberlakuan hukum tentang
kewarisan. Selaian itu cakupan fikih tentang mawaris juga terbatas dan tidak terlalu luas.

B. Ilmu Faraidh adalah ilmu pembagian harta waris yang adil, di jelaskan dalam HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah “Ilmu itu ada tiga, dan selebihnya hanyalah keutamaan. Ilmu itu adalah Ayat
Muhkamat, Sunah Yang Tegak, dan Ilmu Faraidh. Ilmu Faraidh adalah ilmu yang wajib (wajib
kafa’i) untuk dipelajari dan diajarkan, seperti yang di riwayatkan dalam HR. Ibnu Majah
“….belajarlah Ilmu Faraidh dan ajarkanlah, karena sesungguhnya ia adalah setengah dari ilmu.
Selain hadist tersebut Ilmu Faraidh juga di riwayatkan di HR. Ahmad, an-Nasa’I, dan ad-
Daruquthny “Pelajarilah Al-Quran dan ajarkanlah kepada orang-orang dan pelajarilah ilmu
faraidh serta ajarkanlah kepada orang-orang.
C. Hukum Kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang tata cara dan hak waris. Sumber
Hukum Kewarisan ada tiga yaitu :
a. Al-Qur’an
b. Al-Hadits
c. Al-Ijma dan Ijtihad
Selain itu Hukum Kewarisan bersifat wajib kerena Hukum Kewarisan termasuk melaksanakan
syari’at oleh nas-nas yang sarih adalah keharusan.

2. Sumber- sumber hukum yang menjadi dalil dan dasar hukum waris adalah :
a. Al-Qur’an
b. Al-Hadits
c. Al-Ijma dan Ijtihad

3. Rukun- rukun dalam ada tiga yaitu Tirakah, Muwarits(Pewaris), dan Warits(Ahli Waris), dan
penjelasanya sebagai berikut :
a. Tirakah, yaitu harta peninggalan si mati setelah diambil biaya-biaya perawatan, melunasi
utang-utang, dan melaksanakan wasiat.
b. Muwarits (Pewaris), yaitu orang yang meninggal dunia dengan meninggalkan harta
peninggalan.
c. Warits(Ahli Waris), yaitu orang yang akan mewarisi/menerima harta peninggalan.

Selain rukun-rukun hukum waris juga memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu:

a. Matinya Mawarits, matinya mawarits adalah salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi.
Seorang baru disebut muwarits setelah meninggal dunia. Kematian muwarits, menurut
ulama dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Mati Haqiqy (Mati Sejati), yaitu kematian yang dapat disaksikan oleh panca indra.
- Mati Hukmy (menurut putusan hakim), yaitu kematian disebabkan adanya putusan
hakim, baik orangnya masih hidup maupun sudah mati.
- Mati Taqdiry
b.

Anda mungkin juga menyukai