Anda di halaman 1dari 4

TEST-OPERATE-TEST-EXIT

Apa persamaan dari kedua orang di atas? Initinya dua – duanya memiliki kesamaan yakni
visi yang BHAG. Apa itu BHAG? BHAG merupakan singkatan
dari Big Hairy Audacious Goal. BHAG bermakna tujuan
yang membangkitkan semangat karena begitu
menantang.
James C. Collins dan Jerry I. Porras dalam
bukunya yang berjudul “Built to Last:
Successful Habits of Visionary Companies”,
menguraikan bahwa :
1. Pertama, BHAG harus jelas dan punya daya
dorong untuk melakukan action.
2. BHAG harus mengacu pada kondisi
mendesak dan beresiko untuk mencapai
suatu tujuan besar dan memberi keyakinan
bahwa semua orang yang terlibat mampu
mendorong perusahaan mencapai tujuan tersebut dengan kerja mereka.
3. BHAG harus merupakan tujuan yang menantang dan menakjubkan sehingga orang yakin bahwa
tujuan perusahaan dapat mendorong kemajuan berkelanjutan.
4. BHAG harus diperbarui ketika ada gejala (sindrome) “kami sudah berhasil”.
5. BHAG harus konsisten dengan ideologi inti perusahaan, tidak boleh kehilangan jati diri (DNA
atau genetik perusahaan).

1|Morning Academy
CRAZY IDEA!!! Elon Musk dan Mark Zuckerberg meliserius mewujudkan kegilaannya. Visi
boleh tidak masuk akal, yang paling penting adalah caranya masuk akal.

WOW NOW HOW


Dari ide yang wow menjadi langkah yang bisa dieksekusi sekarang. Visinya menjadi dasar atas
segala langkahnya, termasuk slogan, brand
strategy sampai ke innovation. Modal
seorang pemimpin itu yang utama visinya dulu.
Kalau pemimpin udah gak serius dengan VISI-
nya maka semua yang dilakukannya gak akan
bisa totalitas. Bahkan kata Imam An Nawawi,
“niat adalah ukuran benar tidaknya suatu
perbuatan”, jadi kalau niatnya kuat dan benar
maka pasti hasilnya juga akan baik.

➢ Gagal dalam bisnis dan karir itu wajar. Yang gak wajar adalah trauma dan menceritakan
kegagalan ke semua orang dengan berlebihan seolah-olah itu adalah akhir dari semuanya.
➢ Seseorang berbuat kesalahan itu biasa. Yang tidak biasa adalah menceritakan kesalahan
orang lain ke semua orang.
➢ Keuangan minus diawal merintis usaha tidak masalah. Yang jadi masalah adalah ibadah dan
akhlak minus serta tidak ada keinginan untuk berbenah.
➢ Marah kepada seseorang yang menyakiti kita itu boleh-boleh saja, yang tidak boleh adalah
marah dan dendam berkepanjangan sampai dibawa mati.

Marilh hidup dengan filosofi T-O-T-E (Test – Operate – Test – Exit). Dimana kegagalan bukanlah
akhir dari segalanya, "There is no failure only feedback". Sama seperti kita mandi pakai shower
dengan air panas, tidak mungkin kita
nyalain shower langsung mandi kan?
Itu namanya spekulatif dan nekat.
Tentu begitu sudah menyalakan
kran kita akan menjulurkan tangan
kita terlebih dahulu untuk mengukur
apakah suhunya sudah pas atau
belum. Inilah yang disebut dengan
Testing.
Kalau terlalu panas ya putar ke arah yang dingin dan sebaliknya kalau terlalu dingin ya putar
lagi ke arah yang panas. Inilah yang disebut dengan Operate. Lalu kita tes lagi apakah suhu airnya
sudah pas (Test), kalau sudah maka kita barulah mandi Inilah titik Exit nya.

2|Morning Academy
Hanya ada 1 exit yakni BERHASIL ! Kalau belum berhasil artinya anda masih harus melakukan
test dan operate sampai ketemu titik exit nya. Jika exit anda adalah "gagal" maka artinya anda
belum exit tapi terlalu terburu - buru untuk exit. So, jangan pernah ubah impian dan tujuan anda
namun rubah dan operate lah strategi anda

Evaluation /
Mindset Outcome Strategy Action
feedback

Pondasinya adalah mindset. Mindset yang tepat pasti memiliki tujuan yang tepat, tegas dan
presisi. Kalau sampai saat ini tujuannya masih “abu-abu” atau masih “ragu-ragu” atau “mencla-
mencle” maka artinya mindset-nya masih bermasalah. Gimana strateginya mau keluar kalau
tujuannya aja gak ngerti mau kemana? Strategi akan keluar kalau outcome / tujuannya udah clear.
Strategi inilah yang akan menghasilkan action demi action yang selanjutnya akan terus kita evaluasi
atau kita operate.
Semangat TOTE inilah yang harus dimiliki para startup dan UMKM khususnya. Lean startup
tanpa disadari dikembangkan dari filosofi tote ini.

3|Morning Academy
Dari ide konversi jadi prototype kemudian di tes ke pasar. Jika pasar merespon maka buat
MVP (Minimum Viable Product) kemudian tes lagi ke pasar yang lebih besar. Kegagalan demi
kegagalan memang harus dilalui sebagai check point. Orang yang tidak mau gagal adalah “orang
yang tidak mau dan menghindari pembelajaran !”
Jangan pernah menganggap dan memposisikan bahwa bisnis anda selalu dalam kegagalan
dan kesalahan. Kalau frame pikiran anda sudah kesitu, maka desire / hasrat hustler-mu akan
berkurang. Bawaannya selalu ngeluh dan bisnisnya di judge tidak bisa berkembang.
Memang semua adalah proses dan perjalanan. Oleh karena itu, posisikan bahwa bisnis anda
adalah bisnis yang bagus dan hanya menuju ke penyempurnaan terus menerus dengan perbaikan
berkesinambungan sehingga tim juga bergerak dalam state yang positif. It’s oke, anggaplah segala
sesuatunya adalah pembelajaran dan pertumbuhan, Keep moving forward!!!
Pegang teguh filosofi STARTUP yaitu

LEAN SHARE FREE


• Lean
Terus melakukan build - measure – learn
• Share
Bagikan semua prosesnya jangan lakukan sendiri. Ajak
mitra, baik dalam pendanaan, supply, pemasaran, dan
pengembangan SDM.
• Free
Selalu mulai dengan hal gratis diawal, berikan sesuatu
yang gratis untuk akuisisi market. Jangan terlalu pelit
berbagi agar mudah dapat kepercayaan market dulu.

4|Morning Academy

Anda mungkin juga menyukai