Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya
bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW,
sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan
salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat
Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap
petama pengumpulan Al-qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an pada masa
Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan
penghafalan dan pembukuan Al-Qur’an.
An Nashr yang jika diartikan berarti "Pertolongan" adalah surat ke
110 dalam Al Quran. An-Nashr yang terdiri hanya dari 3 ayat ini diturunkan
di kota madinah dan masuk golongan surah surah madaniyah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bunyi surat An Nasr?
2. Bagaimana terjemahan surat An Nasr?
3. Bagaimana Kandungan isi surat An Nasr?
4. Bagaimanakah Penjelasan dan Hadist yang berhubungan dengan Surat
An Nasr?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bunyi Ayat
An Nashr yang jika diartikan berarti "Pertolongan" adalah surat ke
110 dalam Al Quran. An-Nashr yang terdiri hanya dari 3 ayat ini diturunkan
di kota madinah dan masuk golongan surah surah madaniyah. nama surah ini
berkaitan dengan topik surah ini yakni janji bahwa pertolongan Allah akan
datang dan Islam akan memperoleh kemenangan.

B. Terjemahan
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong,
3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

C. Kandungan Surat
Surah An-Nasr menceritakan tentang kemenangan Nabi Muhammad
saw. dan kaum Muslimin pada menguasai kota Mekkah dengan damai. Nabi
Muhammad saw. dan pasukan Islam dari Madinah sangat disegani oleh orang
kafir Mekkah yang duku memusuhinya. Semua kemenangan itu berkat

2
pertolongan dari Allah. Kaum Muslimin bersyukur aats nikmat Allah yang
besar ini dengan memanjatkan puji dan istighfar mohon ampunan.
Nabi Muhammad saw. lahir di Mekkah, menerima wahyu dari Allah
untuk berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah dan beragama
Islam. Pada saat itu, penduduk Mekkah menyembah patung/berhala. Ketika
Nabi Muhammad saw. berdakwag, penduduk Mekkah menentang bahkan
mengusirnya. Tidak itu saja, mereka akan membunuh Nabi dan pata
pengikutnya. Ingatkah kalian pelajaran terdahulu tentang tokoh kafir tang
sangat kejam seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan teman-temannya. Maka Nabi
Muhammad saw. dan sahabatnya mencari tempat yang aman untuk
berdakwah. Akhirnya Nabi berpindah ke Madinah.
Penduduk Madinah cukup ramah. Mereka membantu Nabi
Muhammad saw. dan pengikutnya. Orang Islam yang berpindah dari Mekkah
disebut kaum Muhajirin. Sedangkan orang Islam Madinah yang menolong
disebut kaum Ansar. Mereka bersaudara hidup rukun menjadi negara Islam
yang dikepalai Nabi Muhammad saw.
Di Madinah, Nabi Muhammad saw. dan para sahabat menyiarkan
agama Islam dengan aman. Agama Islam berkembang dengan pesat sampai
ke kota-kota sekitarnya. Tapi ternyata penduduk Mekkah tetap saja
menyembah berhala di sekeliling Ka'bah. Setelah beberapa tahun, Nabi
Muhammad saw. dan sahabatnya menjadi rundu kota kelahirannya yaitu
Mekkah. Mereka ingin berkunjung ke tanah kelahirannya, menunaikan ibadah
haji di Ka'bah serta ingin berziarah ke makam orang tuanya di Mekkah.
Mendengar berita itu, orang kafir Mekkah bermaksud menghalang-
halangi keinginan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat. Nabi Muhammad
saw. mempersiapkan 10.000 prajurit untuk merebut kota Mekkah dan Ka'bah.
Para prajurit menuju Mekkah dengan membawa senjata hanya untuk berjaga-
jaga. Mereka tidak menhunusnya karena niatnya untuk melaksanakan ibadah
haji, bukan untuk berperang. Melihat tentara yang banyak, penduduk Mekkah
ketakutan dan minta ampun kepada Nabi. Mekkah terharu dan berbondong-
bondong masuk agama Islam secara suka rela. Sebelum Nabi dan para
sahabat menunaikan haji, beliau memerintahkan prajurit menghancurkan

3
berhala-berhala di sekeliling Ka'bah. Orang Mekkah pun turut melakukan
ibadah haji. Setelah itu penduduk Mekkah tidak pernah lagi menyembah
berhala. Agama Islam berkembang pesat sampai sekarang.
Kemenangan ini berkat pertolongan Allah (Nasrullah). Kemenangan
itu juga disebut Fathu Makkah, artinya terbukanya kota Mekkah. Pantas saja
jika surah ini disebut Surah An-Nasr yang artinya pertolongan. Terhadap
pertolongan ini Nabi dan sahabat mensyukuri dengan banyak memuji,
bertasbih kepada Allah. Serta mohon ampunan/membaca istighfar kepada
Allah. Karena sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima Taubat.
Dari kisah dalam Surah An-Nasr, ada hikmah bahwa orang yang
bersabar dan mau memaafkan pasti akan menang. Orang zalim pasti akan
kalah. Segala nikmat adalah karunia dari Allah yang harus disyukur dengan
memuji-Nya, bertasbih dan istighfar.
Kita terharu dengan sifat Nabi Muhammad saw. yang memberi maaf
kepada bekas musuhnya. Berkat sifatnya itu, seluruh penduduk Mekkah
akhirnya menjadi beragama Islam dan bersahabat dengannya. Tidak ada lagu
kekafiran di Mekkah setelah peristiwa itu. Semoga kebahagiaan senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.

D. Penjelasan dan Hadist yang berhubungan dengan Surat An Nasr

ِ ‫إِذَا َجا َء نَص ُْر ه‬


‫َّللا َوا ْلفَتْ ُح‬
1. (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan).
Kata nashr, artinya al ‘aun (pertolongan).
Yang dimaksud dengan nashrullah dalam ayat ini, menurut Ibnu Rajab
rahimahullah ialah pertolongan-Nya bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam saat berhadapan dengan musuh-musuhnya, sehingga berhasil
beliau menundukkan bangsa ‘Arab semuanya dan berkuasa atas mereka,
termasuk atas suku Quraisy, Hawazin dan suku-suku lainnya.
Secara eksplisit, surat ini memuat bisyarah (kabar gembira) bagi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslimin. Syaikh
‘Abdur-Rahman as-Sa’di rahimahullah berkata,”Dalam surat ini terdapat
bisyarah dan perintah kepada Rasul-Nya n pada saat kemunculannya.

4
Kabar gembira ini berupa pertolongan Allah bagi Rasul-Nya dan
peristiwa penaklukan kota Mekkah dan masuknya orang-orang ke agama
Allah lSubhanahu wa Ta’ala dengan berbondong-bondong.”
Dalam menjelaskan pengertian ayat di atas, Syaikh Abu Bakr al Jazairi
mengungkapkan: “Jika telah datang pertolongan Allah bagimu wahai
Muhammad, hingga engkau berhasil mengalahkan para musuhmu di
setiap peperangan yang engkau jalani, dan datang anugerah penaklukkan,
yaitu penaklukan kota Mekkah, Allah membukanya bagi dirimu,
sehingga menjadi wilayah Islam, yang sebelumnya merupakan daerah
kekufuran”.
Adapun pengertian al fathu pada surat ini adalah fathu Makkah. Yakni
penaklukan kota suci Mekkah. Ibnu Katsir rahimahullah berkata,”Yang
dimaksud dengan al fathu yaitu fathu Makkah. (Ini merupakan) sebuah
pendapat yang sudah bulat.”
Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath Thabari rahimahullah, Imam
Ibnul Jauzi rahimahullah dan Imam al Qurthubi rahimahullah juga
menegaskan pendapat senada.

َ‫َّللاِ أ َ ْف َوا ًجا َو َرأ‬


‫ِين ه‬ َ ُ‫اس يَ ْد ُخل‬
ِ ‫ون فِي د‬ َ ‫يْتَ النه‬
2. (Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong).
Disebutkan dalam Shahihul-Bukhari, dari ‘Amr bin Salimah, ia berkata:
(Dahulu) bangsa Arab menunggu-nunggu al Fathu (penaklukan kota
Mekah) untuk memeluk Islam. Mereka berkata: “Biarkanlah dia
(Rasulullah) dan kaumnya. Jika beliau menang atas mereka, berarti ia
memang seorang nabi yang jujur”. Ketika telah terjadi penaklukan kota
Mekkah, setiap kaum bersegera memeluk Islam, dan ayahku
menyegerakan keIslaman kaumnya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Menurut Imam al Qurthubi, peristiwa tersebut terjadi ketika kota Mekkah
berhasil dikuasi.
Bangsa Arab berkata: “Bila Muhammad berhasil mengalahkan para
penduduk kota suci (Mekkah), padahal dulu mereka dilindungi oleh

5
Allah dari pasukan Gajah, maka tidak ada kekuatan bagi kalian (untuk
menahannya). Maka mereka pun memeluk Islam secara berbondong-
bondong”.
Tidak berbeda dengan keterangan itu, Ibnu Katsir rahimahullah juga
memberi penjelasan: “Saat terjadi peristiwa penaklukan Mekkah, orang-
orang memeluk agama Allah secara berbondong-bondong. Belum lewat
dua tahun, Jazirah Arab sudah tersirami oleh keimanan dan tidak ada
simbol di seluruh suku Arab, kecuali simbol Islam. Walillahil-Hamdu
wal minnah”.
Ayat ini juga menandakan, bahwa kemenangan akan terus berlangsung
bagi agama ini dan akan semakin bertambah saat dilantunkannya tasbih,
tahmid dan istighfar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini
merupakan bentuk syukur. Faktanya yang kemudian dapat kita jumpai
pada masa khulafaur-rasyidin dan generasi setelah mereka.
Pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala itu akan berlangsung terus-
menerus sampai Islam masuk ke daerah yang belum pernah dirambah
oleh agama lainnya. Dan ada kaum yang masuk Islam, tanpa pernah ada
yang masuk ke agama lainnya. Sampai akhirnya dijumpai adanya
pelanggaran pada umat ini terhadap perintah Allah, sehingga mereka
dilanda bencana, yaitu berupa perpecahan dan terkoyaknya keutuhan
mereka.

َ َ‫َان ت َ هوا ًباف‬


‫س‬ َ ‫ست َ ْغ ِف ْرهُ ۚ ِإنههُ ك‬
ْ ‫ِب ْح ِب َح ْم ِد َر ِبكَ َوا‬
3. (Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima taubat).
Imam al Qurthubi rahimahullah menurutkan penafsirannya: “Jika engkau
shalat, maka perbanyaklah dengan cara memuji-Nya atas limpahan
kemenangan dan penaklukan kota Mekkah. Mintalah ampunan kepada
Allah”. Inilah keterangan yang beliau rajihkan.
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Tidaklah Rasulullah n
mengerjakan shalat setelah turunnya surat ini, kecuali membaca

6
Subhanaka Rabbana wa bihamdika Allahummaghfirli (Maha Suci Rabb
kami dan pujian kepada-Mu, ya Allah ampunilah aku)”.
Sejumlah sahabat mengartikan ayat ini dengan berkata: “(Maksudnya)
Allah memerintahkan kami untuk memuji dan memohon ampunan
kepada-Nya, manakala pertolongan Allah telah tiba dan sudah
menaklukkan (daerah-daerah) bagi kita”. Pernyataan ini muncul, saat
‘Umar bin al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu mengarahkan pertanyaan
kepada mereka mengenai kandungan surat an-Nashr.
Ibnu Katsir rahimahullah mengomentari penjelasan ini dengan berkata:
“Makna yang ditafsirkan oleh sebagian sahabat yang duduk bersama
Umar Radhiyallahu ‘anhum ialah, bahwa kita diperintahkan untuk
memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya ketika Dia telah menaklukkan
wilayah Madain dan benteng-bentengnya, yaitu dengan melaksanan
shalat karena-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya merupakan
pengertian yang memikat lagi tepat. Terdapat bukti penguat, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat delapan raka’at pada
hari penaklukan kota Mekkah. Dalam Sunan Abu Daud termaktub bahwa
beliau mengucapkan salam pada setiap dua raka’at di hari penaklukan
kota Mekkah. Demikianlah yang dilakukan Sa’ad bin Abil Waqqash
Radhiyallahu ‘anhu pada hari penaklukan kota Mada-in”.

َ ‫ِإنههُ ك‬
‫َان ت َ هوابًا‬
4. (Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima taubat).
Maksudnya, Allah Maha menerima taubat orang-orang yang bertasbih
dan memohon ampunan. Dia mengampuni, merahmati mereka dan
menerima taubat mereka. Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja
yang sudah ma’shum (terpelihara dari dosa-dosa) diperintahkan untuk
beristighfar, maka bagaimanakah dengan orang lain?
Surat an-Nashr, dikenal juga dengan sebutan surat at-Taudi’
(perpisahan). Surat yang berjumlah tiga ayat ini disepakati oleh para
ulama sebagai madaniyyah. Maksudnya, turun setelah peristiwa hijrah

7
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah, dan termasuk surat
yang terakhir diturunkan.
Dalilnya yaitu:

Dari ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah, ia berkata : Ibnu ‘Abbas


Radhiyallahu ‘anhuma bertanya kepadaku: “Engkau tahu surat terakhir
dari al Qur`an yang turun secara keseluruhan?” Ia menjawab: “Ya, idza
ja`a nashrullahi wal fath”. Beliau menjawab: “Engkau benar”.
Secara pasti, terdapat silang pendapat di kalangan ulama tafsir. Ibnu
Rajab rahimahullah menyimpulkan bahwa surat ini turun sebelum Fathu
Makkah. Karena firman Allah :

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya
bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
An Nashr yang jika diartikan berarti "Pertolongan" adalah surat ke
110 dalam Al Quran. An-Nashr yang terdiri hanya dari 3 ayat ini diturunkan
di kota madinah dan masuk golongan surah surah madaniyah.
Surah An-Nasr menceritakan tentang kemenangan Nabi Muhammad
saw. dan kaum Muslimin pada menguasai kota Mekkah dengan damai. Nabi
Muhammad saw. dan pasukan Islam dari Madinah sangat disegani oleh orang
kafir Mekkah yang duku memusuhinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=penjelasan+surat+nasr&client=firefox-
b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj19aOwyejZAhVRQLwKHcr
DBe0Q_AUICygC&biw=1366&bih=654
https://almanhaj.or.id/3501-tafsir-surat-an-nashr.html
http://www.rijalhabibulloh.com/2015/05/teks-bacaan-surat-nasr-arab-latin.html

10

Anda mungkin juga menyukai