Anda di halaman 1dari 5

3.

Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau posisi objek dengan
cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu.

Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk
arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.

Apabila arah perputaran rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka
sudut yang dibentuk yaitu -α.

Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar sudut rotasi. Perhatikan
perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan pusat o(0,0)
pada gambar di bawah ini.

Di kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan salah
satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri

Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana
memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan
setiap titik yang diputar.

Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:

 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)


 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-y, x)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-x, -y)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (y, -x)
Memperoleh hasil rotasi dengan cara menggambarnya terlebih dulu akan sangat tidak
efektif.

Maka dari itu kita harus menggunakan metode lain yang bisa digunakan untuk
menentukan hasil objek hasil rotasi. Solusinya adalah dengan cara memakai rumus
transformasi geometri untuk rotasi.

Simak lebih lanjut rumusnya pada pembahasan di bawah ini.

Rotasi dengan Pusat o(0,0) sebesar α

Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar α


Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemudian sebesar β

Rotasi dengan pusat P(m,n) sebesar α kemudian sebesar β

Contoh Soal

1. Tentukan bayangan A jika diketahui terdapat titik A(3,4) yang ditranslasikan dengan
matriks translasi T(-2,3). Bentuk soal di atas dapat kita asumsikan sebagai berikut:
Sehingga diperoleh matriks bayangan A sebagai berikut:

Maka bayangan A adalah A'(1, 7).

2. Tentukan bayangan A jika diketahui terdapat titik A(3,4) yang direfleksikan terhadap
titik asal
O(0, 0)!
Bentuk soal di atas dapat kita asumsikan sebagai berikut:

Sehingga diperoleh matriks bayangan A sebagai berikut:

Maka bayangan A adalah A'(-3, -4).

3. Bayangan dari titik B (9, -2) jika ditranslasikan oleh T(a, b) adalah B' (-4, 3). Nilai dari
2a + b adalah ....

Jawab

B'(9 + a, -2 + b) = B'(-4, 3)

9 + a = -4 ⇒ a = -4 - 9 = -13

-2 + b = 3 ⇒ b = 3 + 2 = 5

Jadi nilai 2a + b adalah

= 2(-13) + 5

= -26 + 5

= -21
4. Tentukan bayangan A jika diketahui terdapat titik A(3,2) yang dirotasikan terhadap
pusat O(0, 0) dan sudut 90° berlawanan arah jarum jam.
Bentuk soal di atas dapat kita asumsikan sebagai berikut:

Karena dirotasikan berlawanan arah jarum jam, maka sudut nya bernilai positif.
Sehingga diperoleh matriks bayangan A sebagai berikut:

Maka bayangan A adalah A' (-2,3).

Anda mungkin juga menyukai