Anda di halaman 1dari 8

BEDAH DENTAL 2 TOPIK 5 bentuk mikrobial, seperti

MANAJEMEN BEDAH bakteri endospora


drg. Desy Fidyawati, Sp.Perio § Desinfeksi setidaknya selalu
NOTE: yang warna hitam itu translate-an dari slide, ada dua tahap:
yang warna oranye itu dari VN ya yg diomongin • Tahap awal
dokternya melibatkan
DEFINISI menggosok
• Kontrol infeksi – disebut juga ‘exposure permukaan dengan
control plan’ oleh OSHA, merupakan kuat (vigorous
program yang harus dilakukan untuk scrubbing) untuk
menjaga seseorang dari resiko terekspos dilakukan desinfeksi
terhadap infeksi dan kemudian di lap
• Tindakan yang harus dilakukan sebelum bersih (Termasuk
operator menyentuh area yang dapat mendesinfektan
mengakibatkan atau terekspos infeksi seluruh permukaan
• Tindakan kontrol infeksi: dari kemungkinan
o Sterilisasi: penggunaan fisik atau adanya bakteri
prosedur kimiawi untuk karena kita mau
menghilangkan seluruh permukaan yang
mikroorganisme, termasuk jumlah mendekati steril)
substansial spora bakteri resisten • Tahap kedua
o Penggunaan bahan kimia untuk melibatkan
mematikan bakteri-bakteri, membasahi
termasuk bakteri resisten dan dalam permukaan dengan
jumlah banyak desinfektan dan
o Steril: bebas dari seluruh membiarkan
mikroorganisme hidup; biasanya permukaan tersebut
dideskripsikan sebagai probabilitas basah selama
(contoh, probabilitas beberapa waktu,
mikroorganisme hidup 1 dari 1 juta) tergantung dari
§ Bebas dari mikroorganisme produsen bahan
o Desinfeksi: destruksi tersebut (Termasuk
mikroorganisme patogen dan bagaimana
mikroorganisme lainnya dengan fisik membuat/mendesinf
atau kimiawi eksi, kemudian
§ Menghilangkan bakteri membasahi-nya pada
patogenik maupun bagian-bagian yang
mikroorganisme lainnya mungkin tersentuh
secara fisik atau dengan pada saat melakukan
menggunakan obat kimia tindakan)
juga bisa. Namun masih ada § Desinfektan yang ideal
beberapa bakteri yang memiliki sifat:
mungkin masih ada (tidak • Aktivitas spektrum
benar-benar hilang semua, luas
contohnya yang masih ada • Aksi cepat
itu bakteri endospora) • Non korosif (Kenapa?
§ Desinfektan: agen kimiawi Karena mungkin akan
yang digunakan pada benda menyetuh bahan-
mati untuk menghancurkan bahan yang
semua mikroorganisme bersifat/mengandun
patogen, namun tidak semua g metal)

JIHAN AZIZA HANIF


• Ramah lingkungan desain untuk mencegah kontaminasi dari
(tidak menimbulkan mikroorganisme
bahaya) • Teknik asepsis dilakukan untuk tetap
• Bebas dari komponen menjaga pasien bebas dari mikroorganisme
organik volatile berbahaya selama memungkinkan, dimana
• Non toksik dan non hal ini dipastikan dengan menggunakan alat
staining steril.
o Asepsis: pencegahan kontaminasi • Prosedur yang dilakukan dengan kondisi
mikrobial pada jaringan hidup atau steril, diciptakan untuk melindungi
bahan steril, dengan menghilangkan kontaminasi dari bakteri. Untuk tindakan
atau membunuh mikroorganisme asepsis ini ada beberapa hal yang bisa
(melindungi dari kontaminasi diterapkan, contohnya di klinik/RS. Yaitu
mikroorganisme ataupun dari barrier (macam-macam barrier dibawah)
bakteri, dengan cara • Barrier: gaun, kain penutup/drapes, sarung
menghilangkan/membunuh bakteri tangan, dan masker steril
tersebut. Menciptakan suasana atau
keadaan yang free bacteria dengan
cara membunuh atau
menghilangkan bakteri tersebut.
Tindakan prevention, bukan • Persiapan pasien dan persiapan alat:
protective. Kalo protective itu persiapan antiseptik kulit untuk pasien,
seperti menggunakan desinfektan instrumen steril dan alat seperti handpiece,
tadi) surgical burs, drills, dll (semua alat dan
bahan yang akan digunakan dimasukkan ke
dalam kantong steril, termasuk bur, sarung
tangan, dll)

• Kontrol lingkungan: pintu harus tetap


tertutup, masuk – keluarnya operator harus
Keterangan gambar: diminimalkan (kalaupun ada lalu lintas orang
1. Pusat infeksi – infeksi bisa diakibatkan dari: keluar masuk minimal sekali dan sebaiknya
a. Agen infeksi tidak dilakukan)
b. Penderita yang terkena infeksi
c. Jalan masuk
d. Jalur transmisi
e. Jalan keluar
f. Reservoir (tempat pertumbuhan)
2. Diatas merupakan beberapa cara atau • Contact to contact guidelines: hanya kontak
transmisi terjadinya infeksi – kalau steril – steril yang boleh dilakukan. Asisten
berdekatan dengan agen pembawa infeksi, sekunder biasanya membuka barang non-
seperti mikroorganisme, kemudian steril dan tidak akan menyetuh area steril,
penderita infeksi, tempat masuk (contoh, instrumen, atau alat (kontak operator
Covid-19 jalan masuknya bisa dari rongga menggunakan sarung tangan, gak bisa asal
mulut, jalan keluar bisa dari rongga mulut ambil)
bisa dari hidung)
• Teknik asepsis mengarah pada prosedur
yang dilakukan pada kondisi steril yang di

JIHAN AZIZA HANIF


• Persiapan ruang praktek • Insisi intra oral
o Ruangan bertekanan negatif a. Insisi dengan bentuk lurus dan
o Hepa filter vertikal biasa dilakukan agar estetik
o AC non sirkulasi dapat tetap terjaga dengan minimal
o Desinfektan per pasien bekas luka. Teknik ini digunakan
• Persiapan operator dan asisten – PPE untuk memperoleh akses lesi yang
(personal protective equipment, salah lebih dalam dengan minimal invasif
satunya dengan menggunakan gown steril) intraoral
• Persiapan pasien (untuk persiapan pasien,
aman ketika menggunakan rubberdam
apalagi pas pandemi. Agar kontaminasi atau
portal of entry virus (jikalau pasien ada virus)
tidak kena ke operator yang sedang bekerja) Insisi intraoral dengan teknik lurus vertical untuk
lesi jaringan lunak atau tulang (dilakukan insisi
dengan scalpel, laser/cauter kemudian taruh pisau
bedah ke bagian yang akan di insisi. Ketika
memegang pisau bedah, sudah ditancapkan jgn
ditarik lagi/perbaiki posisi krn bisa terjadi
perdarahan. Jadi kalau udah tancapkan harus
langsung dikerjakan di insisi sampe ke tulang (misal
jika ingin sampe ke tulang) kemudian diarahkan ke,
misalnya ke mucobuccal fold (dari attached gingiva
Metode sterilisasi dan desinfeksi pada instrumen ke mucobuccal fold)
dental (menggunakan chemical desinfection atau b. Teknik insisi lurus dan horizontal
autoklaf) untuk tulisan ’15-30 min required per pada sulkus bukal, biasanya
cycle’ katanya setiap udah on mode yg 30 menit diindikasikan untuk manajemen
gabisa dibuka sampe selesai kelainan periapikal, gigi impaksi,
PRINSIP-PRINSIP BEDAH tumor, dan prosedur operasi sinus.
Insisi Luka bekas operasi akan terlihat
• Insisi terdiri dari membuka sebagian besar lebih jelas dibandingkan dengan
jaringan superfisial untuk melihat bagian teknik vertikal (luka bekas operasi
yang lebih dalam, merupakan prosedur lebih terlihat jelas karena melibatkan
mekanik (seperti scalpel atau gunting) atau daerah mukosa yang bergerak)
prosedur termal (seperti electrosurgery atau
laser) (Insisi adalah suatu tindakan
pembukaan pada bagian permukaan dari
suatu jaringan, dari mulai permukaan paling
atas sampai bagian paling dalam Insisi horizontal sulkus
menggunakan scalpel atau gunting, bisa juga c. Insisi intrapapilari, insisi sulkus atau
dengan thermal procedure seperti laser atau insisi gingival margin dilakukan
electrosurgery) dengan menggunakan scalpel
• Dapat dilakukan secara manual dengan dengan bevel terbalik dan dilakukan
scalpel #11, #12, #15 (kalau bedah mulut secara seksional pada interdental
mungkin prefer yang #11, kalau perio #15 papilla dan sebagian pada serat
agak lurus dan pendek – disuruh browsing suprakrestal dan transpetal dari
liat bentuknya) ligamen periodontal
• Dengan laser/cauter
• Kombinasi keduanya
• Macam-macam insisi yang biasa dilakukan di
rongga mulut:
Insisi intrapapilari atau sulkus untuk mendapatkan
akses pada permukaan palatal dari alveolus (ada
JIHAN AZIZA HANIF
pembuluh darah palatinus inferior, dilakukan insisi flap, flap harus memiliki sisi-sisi yang
dengan bevel terbalik, dilakukan mengikuti kontur sejajar satu sama lain atau menyatu
dari mahkota gigi à dibuka à dilakukan bergerak dari dasar ke puncak flap
pembukaan dari sisi anterior ke posterior) (maka sebaiknya insisi vertikal dibuat
d. Insisi gingiva margin dilakukan agak 60-70 derajat sehingga dasar
dengan insisi pada sudut 70, flap lebar, bisa untuk memudahkan
terhadap akses lesi tulang tetapi penyembuhan)
menjaga vaskularisasi yang adekuat o Tinggi flap sebaiknya tidak melebihi
dua kali lebar dasar flap. Dasar flap
sebaiknya lebih lebar dibandingkan
dengan tinggi flap
o Jika memungkinkan suplai darah
Insisi gingival margin dengan ‘releasing incision’
aksial harus terdapat pada dasar flap
dengan dasar lebih lebar daripada apeks (ketika
o Dasar flap tidak boleh diregangkan
melakukan insisi padamargin gingiva, sebaiknya
dan dipegang oleh alat-alat apapun
mengarahkannya jangan tegak lurus, tapi
yang dapat menyebabkan terjadinya
mengarahkan dasarnya lebih lebar [seperti
kerusakan pembuluh darah sehingga
trapesium])
suplai darah terganggu dan dasar
e. Insisi pada gigi molar ketiga bisanya
flap kering
dengan menggunakan tipe Winter
dimana insisi dilakukan mulai dari
eksternal oblique ridge ke garis
sudut distobukal gigi molar kedua
dan dilanjutkan pada sekitar margin
gingiva dari molar pertama dan
molar kedua (misal odontektomi
dengan tipe Winter)

f. Teknik Y-type incision: biasanya • Pencegahan flap ‘dehiscence’: dengan tidak


untuk mengangkat torus palatinus menempatkan tepi flap pada area yang
memiliki tekanan (tekanan contohnya pada
daerah rongga mulut yang mungkin berada
pada sudut-sudut mulut/di daerah tipis
dimana tekanannya lebih tinggi)
Flap • Pencegahan flap robek: komplikasi akibat
• Flap dilakukan untuk membuka akses flap yang sering terjadi adalah robeknya
pembedahan pada area yang dituju atau jaringan dimana flap dibuat. Flap yang
untuk mengangkat jaringan dari satu tempat pendek memiliki waktu penyembuhan yang
ke tempat lain (ketika setelah insisi, sama dengan flap yang panjang (tapi dengan
dilakukan flap) flap yang panjang akan mendapatkan akses
• Prinsip dasar desain flap dilakukan dengan ke daerah yang mau dilihat lebih besar
memperhatikan agar tidak terjadi komplikasi daripada flap pendek. Kalo flap pendek
akibat flap berupa nekrosis, dehiscence, dan harus ditarik flap tsb untuk akses yang lebih
robek. Flap dentoalveolar yang biasa baik.)
dilakukan adalah mukosal flap Suturing
• Pencegahan flap nekrosis • Bahan suture adalah serat artifisial yang
o Tinggi flap tidak boleh lebih lebar digunakan untuk menyatukan luka sampai
dibandingkan dasar flap kecuali bisa bersatu dengan serat natural (kolagen)
terdapat arteri mayor pada dasar (tindakan suturing terdiri atas benang dan
jarum. Suture material adalah suatu bahan
JIHAN AZIZA HANIF
artifisial yang gunanya adalah untuk § Proporsional terhadap
mempertemukan luka sehingga bisa koefisien friksi material
sembuh dengan adanya kolagen pada § Pada saat melakukan
kandungannya) tindakan penjahitan,
• Tujuan: diujungnya akan melakukan
o Menyediakan tension yang sesuai pengikatan atau knot
saat penutupan luka tanpa dead o Elastisitas: kemampuan suture untuk
space (mempersiapkan tension saat mencapai bentuk aslinya dan
penutupan luka agar tidak ada panjang aslinya setelah ditarik
jaringan yang nekrosis) o Plastisitas: kemampuan stuure untuk
o Menjaga hemostasis (bisa menjaga memanjang ketika ditarik, namun
supaya tidak terjadi perdarahan yang tidak kembali ke panjang awal
tidak diinginkan atau perdarahan o Memory: kemampuan suture untuk
yang tidak diperkiraka, karena pada kembali ke bentuk sebelumnya
dasarnya setelah pencabutan gigi setelah dimanipulasi. Merupakan
ada perdarahan. Perdarahan normal refleksi kekakuan
5-10 menit biasanya sudah berhenti
kalo sampe 15 menit gaberenti,
harus waspada)
o Penyembuhan primer (proses
penyembuhan yang baik yaitu proses
penyembuhan yang homesostasis
jaringan bekerja dengan baik.
Primary intention healing sangat
diharapkan karena merupakan
penyembuhan luka yang terjadi
karena adanya terbentuknya blood Klasifikasi benang ada yang absorbable dan non
clot à perdarahan berhenti à absorbable. Absorbable bisa diserap oleh tubuh
jaringan/sel-sel nya membentuk (vicryl, plain gut, chromic gut paling sering
(fibroblas, koalgen) à jaringan digunakan pada bedah intraoral).
merapat pada bagian superfisial Non absorbable tidak bisa diserap tubuh, jadi kalau
terlebih dahulu) yang non absorbable seminggu kemudian
o Menurunkan rasa nyeri post pasiennya akan datang lagi untuk diangkat
operative jahitannya. Mungkin dari 5 jahitan yang ada
• Karakteristik bahan suturing mungkin bs tersisa 3/2 atau bahkan masih rapat.
o Konfigurasi fisik Ketika primary intention healing bagus,
§ Monofilamen atau kemungkinan ada bagian yang sudah rapat jadi
multifilamen kemungkinan jika awalnya ada 4 jahitan, bs tinggal
§ Twisted atau braided 2/3 jahitannya. (PTFE sudah jarang digunakan, skrg
(keliatan pake mikroskop, yang non absorbable lebih sering digunakan yang
biasanya BM pake twisted, natural seperti silk/cotton, yang favorit itu silk
perio pake braided karena karena lebih kuat dan tidak terlalu banyak retensi
braided lebih halus sehingga makanannya, kecuali kalo jahitannya tidak terlalu
tidak menyebabkan tension baik (banyak knot yang mengganggu à retensi
pada gingiva) makanan))
o Tensile strength • Jarum
§ Ukuran dimana benang ini o Jarum memiliki dua tipe yaitu lurus
bisa putus dan bengkok
o Kekuatan dari ikatan o Sedangkan jarum yang melengkung
§ Jumlah kekuatan yang terdiri dari dua tipe yaitu
dibutuhkan untuk lepas konvensional dan tipe ‘reverse
cutting’
JIHAN AZIZA HANIF
boleh melebihi tensile strength jaringan
yang hendak di suturing. 4-0 biasanya lebih
umum digunakan pada bedah periodontal
flap (Untuk daerah atau tindakan bedah
intraoral, biasanya digunakan 4-0 atau 5-0
Paling sering digunakan yang 3/8 circle karena karena lebih tipis/lebih halus sehingga kalau
memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam masuk ke dalam gingiva atau ke jaringan di
jaringan yang tipis atau jaringan yang bergerak, dan daerah M3, lebih memungkinkan untuk
menempatkan atau memegangnya juga lebih enak dilakukan knot dan tensile strength tidak
dan lebih nyaman terlalu kecil sehingga lebih nyaman ketika
dilakukan penjahitan dan tidak melukai
jaringan)

3 komponen utama yaitu:


Press – fitted end (swage) (bagian akhir sebelum
Suturing instrument
benang nyatu dengan ujungnya)
• Prinsip penjahitan
Needle body tempat menaruh hemostat
o Needle holder berada 1/3 terakhir
Needle point/ujungnya
bagian dari body hampir ke arah
Ada benang atraumatic dan benang traumatic kalo
swage
atraumatic benang yang sudah nyatu dengan
o Jarum dimasukkan tegak lurus
jarum.
dengan permukaan jaringan agar
tidak terjadi sobekan
• Swaged: tempat melekatnya benang jahit,
o Masuk dari jaringan yang bergerak
merupakan bagian akhir dari jarum
ke jaringan yang tidak bergerak
• Needle body: merupakan bagian yang
o Masuk dari yang tipis ke jaringan
terbesar, dan tempat untuk pegangan saat
yang tebal
dilakukan penjahitan. Umumnya yang
o Masuk dari bagian yang dalam ke
digunakan adalah 3/8
superfisial
• Needle point:
o Free tension jangan terlalu ditarik
karena bisa jadi kalo tipis
permukaannya maka terjadi robekan

Reverse cutting: resiko terjadinya pemotongan


jaringan akibat jarum lebih kecil (untuk bedah
intraoral biasanya digunakan reverse cutting:
segitiga sama sisi kebalik) Kenapa difavoritkan ini • Teknik suturing
karena tajam, ideal untuk kulit o Simple loop modification of
Kalo conventional cutting bisa mengakibatkan interrupted suture technique
benang putus, kalo reverse cutting lebih enak o Continuous non-interlocking suture
karena lebih tajam dan lebih nyaman untuk technique
jaringan yang tipis o Vertical mattress suture technique
• Suture size (ukuran benang): diameter o Horizontal mattress suture
permukaan dari material diukur dari ukuran technique
1-0 ke 10-0. Ukuran 10-0 merupakan o Continuous horizontal mattress
diameter terkencil dan tensile strength suture technique
terendah. Tensile strenth dari suture tidak o Modification of interrupted suture
technique
JIHAN AZIZA HANIF
o Cross (Crisscross) suture technique Konversi single thumb knot biasanya knot
o Periosteal suturing technique duakali, dibentuk duakali kemudian diiket
o Coronally repositioned mattress sekali lagi ke arah yang berlawanan supaya
suture technique benang tidak terbuka
o Vertical sling mattress suture Hemostasis
technique • Perdarahan terjadi melebihi waktu
o Single interrupted sling suture perdarahan normal yang disebabkan akibat
technique berbagai faktor, yaitu sistemik dan lokal
o Sling suture about single tooth • Sistemik: kelainan darah
o Independent sling suture technique • Lokal: primer, intermediate, sekunder
o Fungsinya macam2 ada yang buat (primer: perdarahan yang terjadi sesaat
menutup luka, untuk gingiva nya naik, setelah dilakukannya tindakan bedah 5-10
dll menit biasanya gaada perdarahan lagi;
• Simple interrupted: simpul ini adalah simpul intermediate: perdarahan yang terjadi
yang paling sering digunakan. Jahitan ini setelah 8 jam; sekunder: perdarahan yang
merupakan jahitan single dan tidak ada terjadi lebih dari 24 jam, bisa terjadi
ketentuan harus dilakukan berapa banyak lepasnya blood clot (sikat gigi terlalu keras
dalam menutup luka operasi yang penting karena luka, naik pesawat (makanya tanya
ketika menutup luka operasi pastikan bahwa pasien dulu dia mau naik pesawat ga dalam
luka tersebut rapat? Gimana cara ceknya? waktu dekat [h+1] sebaiknya tindakan
Dengan menggunakan pinset (ditarik) kalo pencabutan ditunda dulu karena tekanan di
ada celah sedikit aja, sebaiknya dijahit lagi pesawat takutnya ada pembukaan blood
sekali lagi, jaga biar kuman dll gak masuk clot))
• Ada juga pasien disuruh gigit es batu biar
perdarahan berkurang, tapi belum ketemu
literaturnya
Debridemen dan Dekontaminasi
Jadi sekali jahit langsung di knot. • Debridemen luka adalah pembersihan luka
dengan mengambil jaringan nekrotik dari
• Figure of eight: teknik ini dilakukan untuk luka, jaringan iskemi, dan benda asing dari
penjahitan soket post operasi atau ekstraksi, jaringan luka yang dapat menghambat
hal ini dilakukan untuk menjaga dan penyembuhan luka
membantu terjadinya pembekuan darah • Perlunya penggunaan bahan irigasi
pada soket setelah ekstraksi • Setelah menjahit, makanya sebaiknya
bersihkan, karena ada kemungkinan benda
asing ataupun blood clot
• Bahanirigasi yang terpilih adalah NaCl.
Proses akhir nya kayak membentuk angka 8. Kenapa? Karena garam fisiologis dan bersifat
Dimasukin dari bukal kemudian keluar ke palatal antiseptik sehingga diharapkan bisa
lalu ditarik jarumnya, ditusukkan ke bagian distal, menghilangkan bakteri atau menjadi
lalu di knot seperti gambar 5 tindakan debridemen dan dekontaminasi.
• Knot: Kontrol Inflamasi
• Derajat edema pasca bedah dapat
ditentukan oleh dua variable, yaitu: (a)
semakin besar jaringan mengalami luka,
semakin besar kemungkinan terjadinya
(a) Single thumb knot; (b) konversi dari double
edema; (b) semakin longgar jaringan ikat
thumb knot menjadi kotak atau simpul
pada jaringan luka maka semakin besar
karang (reef knot) untuk mencegah
kemungkinan edema terjadi
tergelincir; (c) konversi dari single thumb
• Mengenai variabel a: Karena ketika
knot menjadi third thumb knot
membuka jaringan luka, kemungkinan

JIHAN AZIZA HANIF


bakteri masuk semakin banyak makanya
ketika dilakukan pembedahan, ketika waktu
yang dibutuhkan lebih banyak, untuk kontrol
inflamasi harus dipikirkan karena ada
kemungkinan inflamasi
• Mengenai variabel a: Caranya dengan
memberikan antibiotik yang lebih kuat atau
kombinasi dengan antiradang yang bagus
• Mengenai variabel b: Lokasi mana dilakukan
tindakan bedah? Karena jaringan ikat di
daerah molar 3 itu lebih longgar
dibandingkan dengan jaringan ikat didaerah
anterior maksila atau anterior mandibula.

AKHIRNYA SELESAI MAAF KL ADA SALAH DI VN NYA OK TRIED


MY BEST MET BLJR GUYS

JIHAN AZIZA HANIF

Anda mungkin juga menyukai