Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

Tabel IV.2 Pemeriksaan Gugus Karbonil dalam Keton dan Aldehid

No. Nama Uji Gambar Hasil Ket.

1. Pembentukan

Ozason

a. Glukosa + Larutan (+)

Fenilhidrazin + Na- berubah

asetat + H2O menjadi warna

kuning

b. Glukosa diganti Larutan (+)

fruktosa berubah

menjadi warna

kuning

c. Glukosa diganti Larutan (+)

sukrosa berubah

menjadi warna

kuning

d. Glukosa diganti Larutan (+)

laktosa berubah

menjadi warna
kuning

2. Uji Tollens

a. Tollens +
Larutan (+)
formalin
terbentuk

cermin perak

b. Tollens + Larutan (-)

glukosa berubah

menjadi warna

kuning

c. Tollens + aseton Larutan (-)

berubah

menjadi warna

kuning

3. Uji Fehling dan

Bennedict

a. Fehling A + B + Larutan (-)

formalin berubah

menjadi warna

biru
b. Fehling A + B + Larutan (-)

glukosa berubah

menjadi warna

biru

c. Fehling A + B + Larutan (-)

aseton berubah

menjadi warna

biru

d. Bennedict + Larutan (+)

formalin terbentuk

endapan merah

bata

e. Bennedict + Larutan (-)

glukosa berubah

menjadi warna

biru

f. Bennedict +
Larutan (-)
aseton
berubah

menjadi warna

biru

3. Uji Schiff

a.Schiff + formalin Larutan (-)

berubah

menjadi warna

merah
b. Schiff + glukosa Larutan (-)

berubah

menjadi warna

merah

c.Schiff + aseton Larutan (-)

berubah

menjadi warna

merah

Tabel IV.2 Reaksi terhadap Gugus Hidroksil

No. Nama Uji Gambar Hasil Ket.

1. Tes Lukas

a. Lukas + n-butanol Larutan (-)

berwarna

bening

b. Lukas + sec- Larutan (-)

butanol berwarna

bening

c. Lukas + ter- Larutan (-)

butanol berwarna

bening

2. Reaksi warna
a. Etanol + KOH + Larutan (-)

Cu asetat berubah

menjadi warna

biru

b. Etanol diganti Larutan (-)

dengan gliserin berubah

menjadi warna

biru

c. Etanol diganti Larutan (+)

dengan fehling B berubah

menjadi warna

biru

3. Reaksi Warna Lain

(FeCI3 + Fenol) Larutan (-)

berubah

menjadi warna

coklat

Tabel IV.3 Pemeriksaan Gugus Amina dan Gugus Amida

No. Nama Uji Gambar Hasil Ket.

1. Casein Bau (+)

menyengat
2. Urea + Kertas lakmus (+)

Lakmus berubah

Merah menjadi warna

biru

3. Urea + KOH + Larutan (-)

Cu Asetat + berubah

Aquades menjadi warna

biru

2. Tabel Pengamatan Alkohol Fenol

Tabel IV.4 Hasil Pengamatan Uji Kelarutan Air dan n-heksan

No. Sampel Gambar Hasil

1. Air + alkohol Larutan berwarna

bening

2. Air + ter- Larutan berwarna

butanol bening

3. Air + metanol Larutan berwarna

bening
4. Air + etanol Larutan berwarna

bening

5. Air + n-butanol Larutan berwarna

bening

6. n-heksan + Larutan berwarna

alkohol bening

7. n-heksan + ter- Larutan berwarna

butanol bening

8. n-heksan + sek- Larutan berwarna

butanol bening

9. n-heksan + Larutan menjadi

fenol berwarna merah


10. n-heksan + n- Larutan berwarna

butanol bening

Tabel IV.5 Hasil Pengamatan Uji Lucas

No Nama Uji Gambar Hasil

1. Lucas + Alkohol Larutan berwarna bening

2. Lucas + Metanol Larutan berwarna bening

3. Lucas + Ter Butanol Larutan berwarna bening

4. Lucas + n-butanol Larutan berwarna bening

5. Lucas + Sek Butanol Larutan berwarna bening

Tabel IV.6 Hasil Pengamatan Uji Kalium Dikromat


No Sampel Gambar Hasil
1. Air + K2Cr2O7 Larutan berubah menjadi
warna kuning

2. Aseton + n-butanol Larutan berubah menjadi


+ Air + K2Cr2O7 warna kuning

3. Aseton + Metanol Larutan berubah menjadi


+ Air + K2Cr2O7 warna kuning

4. Aseton + Etanol Larutan berubah menjadi


96% Air + K2Cr2O7 warna kuning

5. Aseton + Alkohol Larutan berubah menjadi


+ Air + K2Cr2O7 warna kuning

Tabel IV.7 Hasil Pengamatan Uji Na2CO3

No Sampel Gambar Hasil

1. Na2CO3 + n Larutan berwarna bening

butanol
2. Na2CO3 + Larutan berwarna bening

CH3COOH

3. Na2CO3 + Larutan berwarna bening

Metanol

4. Na2CO3 + Larutan berwarna bening

Alkohol

5. Na2CO3 + Ter Larutan berwarna bening

Butanol

6. Na2CO3 + Sek Larutan berwarna bening

Butanol

Tabel IV.8 Hasil Pengamatan Uji FeCl3


No Sampel Gambar Hasil
.
1. FeCl3 + Ter- Larutan berubah menjadi
butanol warna kuning

2. FeCl3 + n- Larutan berubah menjadi

butanol warna kuning

3. FeCl3 + Alkohol Larutan berubah menjadi

warna kuning

4. FeCl3 + Metanol Larutan berubah menjadi

warna kuning

5. FeCl3 + Fenol Larutan berubah menjadi


warna coklat

6. FeCl3 + Sek- Larutan berubah menjadi

butanol warna kuning

3. Reaksi Uji-Uji Gugus Fungsi


Reaksi yang dihasilkan pada percobaan ini antara lain :

a. Pemeriksaan Gugus Karbonil dalam Keton dan Aldehid

1. Pembuatan Osazon
CHO

H- C- OH

OH-C-H

H- C-OH

H- C-OH

CH2COOH + 3CH2NHNH3.HCl- + CH3COO + Na+ + H2O

H2C-NHC4H5

HC-NHC4H5
|
CH2O
|
CH2OH + C6H5NH3NH2 + NaCl + CH3COOH +2H2O
2. Uji Tollens

a) Tollen + Formalin

H – C – H + Ag2O H – C – OH + 2Ag

|| ||

O O

b) Tollen + Glukosa 1 %
CH2OH(CHOH)4CHO + Ag2O CH2OH(CHOH)4CHO + 2Ag

c) Tollen + Aseton

H3C – C – CH3 + Ag2O (tidak terjadi reaksi)

||

3. Uji Fehling

a) Fehling + Formalin

CH3 + Cu2+ + NaOH + H2O CH3CH2COONa + CuO +H2O

b) Fehling + Glukosa 1%

C6H12O6 + 2CuO + 2OH C6H12O6 + 2CuO + H2O


c) Fehling + Aseton

C3H6O + 2Cu + 2OH C3H6O+ 2CuO + H2O

4. Uji Bennedict

a) Benedict + Formalin

2CuSO4.5H2O + CH3CH2OH

b) Benedict + Glukosa 1 %

2CuSO4.5H2O+C6H12O6 C6H12O6 + Cu2O + 2H2SO4 + 8H2O

c) Benedict + Aseton

2CuSO4.5H2O + C3H6O

5. Uji Schiff

a. Schiff + Formalin
O O
||
R R + Na + HSO-3 HO3S−¿C−¿H + R−¿Na

b. Schiff + Glukosa

||

C6H12O6 + NaHSO3 HO3S-C-H + C4H8 + NaOH


c. Schiff + Aseton

||

NaHSO3+ H3CH3-C-CH3 HO3S-C-H + C2H5Na R-Na

b. Pemeriksaan terhadap Gugus Hidroksil

1. Tes Lucas

a) n-butanol + lukas

CH3 - CH2 – OH + HCl CH3 - CH2 – Cl – H2O


b) sec-butanol + lukas

CH3 – CH– OH + HCl CH3 – CH – Cl + H2O


CH3 CH3

c) ter-butanol + lukas

CH3 CH3
CH3 – C – OH +HCl CH3 –C – Cl + H2O
|
CH3 CH3
c. Pemeriksaan Gugus Amina dan Amida
1. Uji Amina dan Biuret

a) Uji amina

CO(NH2)2 + lakmus merah lakmus biru

b) Uji biuret

CO(NH2)2 + 8H2O + KOH + CuSO2

4. Reaksi Alkohol Fenol

Reaksi yang dihasilkan pada percobaan ini antara lain :

a. Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier

1. Metanol

C2H5OH + HCl ZnCl2 + C2H5Cl + H2O

2. Metanol

OH OH

CH3 - CH2 - CH - CH3 + HCl ZnCl2 + CH3 - CH2 - CH - CH3 + H2O

3. Alkohol

CH3–CH–(CH2) –OH + HCl CH3–CH(CH2)2 + CH3 + H2O

CH3 CH3
b. Reaksi Alkohol dengan yang Lain
1. Reaksi dengan Na2CO3

a) Alkohol

CH3– CH–(CH2)2– OH+ Na2CO3 CH3–CH–(CH2)2–O–Na + CO2


CH3 CH3

CH3–CH–(CH2)2–OH+ NaHCO3 CH3–CH–(CH2)2–O–Na +

CH3 CH3

2CO2 + H2O

b) Fenol

2Ar – OH + Na2CO3 2Ar – O – Na + CO2 + H2O

Ar – OH + 3NaHCO3 Ar – O – Na2CO3 + 2CO2 + H2O

c) Asam Asetat

CH3 – C – OH + Na2CO3 CH3 – C – O – Na + CO2 + H2O

CH3 CH3

2. Reaksi dengan FeCI3

a) Metanol

CH3-OH + FeCl3 CH3Cl + Fe(OH)

b) Fenol

COH + 3FeCl3 O – Fe – O + HCl

c) Alkohol

3CH3–CH–(CH2)2–OH+FeCl3 CH3-CH-(CH2)2-Cl +

CH3 CH3
Fe(OH)3

B. Pembahasan

Gugus fungsi adalah kumpulan atom-atom yang berikatan satu sama lain dan memberi

peran pada sifat fisika dan kimia suatu senyawa. Gugus fungsi secara umum dianalisis

dengan metode kimia dan metode fisika kimia. Analisis metode kimia berarti interaksi kimia

antara gugus fungsi dengan pereaksi memberikan warna, bau, endapan, atau kekeruhan yang

berbeda untuk masing-masing senyawa. Pereaksi yang digunakan bisa merupakan pereaksi

umum dimana memberikan hasil positif dengan beberapa gugus fungsi atau pereaksi khusus

yang memberikan hasil positif pada gugus fungsi secara spesifik (Legiso dan Roni, 2021: 67).
Perlakuan pertama ialah memeriksa gugus karbonil dalam aldehid dan keton dengan

pembuatan osazon, uji tollens, uji fehling dan benedict, dan uji schiff. Pada pembuatan

osazon hal yang pertama dilakukan ialah menimbang sukrosa, sukrosa, laktosa, dan fruktosa

sebanyak 0,1 gram. Alasan memakai bahan-bahan di atas ialah karena uji osazon sendiri

untuk menguji kandungan karbohidrat. Pereaksi yang digunakan pada uji osazon yaitu, fenil

hidrazin. Prinsip uji osazon adalah berdasakan gugus karbonil dari aldosa dan ketosa yang

bereaksi dengan adanya penambahan larutan phenylhidrazine akan membetuk senyawa

osazon berwarna kuning jingga (Hardi dkk, 2016: 4). Setelah bahan-bahan dimasukkan ke

dalam tabung reaksi hal yang dilakukan selanjutnya ialah memanaskan di atas penangas air.

Hal ini dikarenakan reaksi akan berlangsung cepat pada suhu rendah. Mekanisme

pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan

dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi,

dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi. Berdasarkan

hasil percobaan diperoleh larutan berubah menjadi warna kuning. Hal ini menandakan larutan

bereaksi positif terhadap fenil hidrazin, sehingga terjadi perubahan warna menjadi kuning.

Hasil percobaan sesuai dengan teori (Hardi, dkk 2016: 4) yang menyatakan bahwa fruktosa,

glukosa, dan maltosa menunjukan osazon yang sama.

Selanjutnya ialah uji tollens. Uji tollens dilakukan untuk membedakan mana senyawa
yang termasuk aldehid dan mana senyawa yang termasuk keton. Hal yang pertama dilakukan

ialah memasukkan formalin, glukosa, dan aseton ke dalam tabung reaksi yang sudah

ditambah pereaksi tollens. Alasan memakai bahan-bahan di atas ialah karena uji formalin

merupakan senyawa aldehid dan aseton merupakan senyawa keton. Pereaksi yang digunakan

yaitu, pereaksi tollens yang berasal dari AgNO3 dan ammonia. Berdasarkan hasil percobaan

diperoleh senyawa formalin terbentuk cermin perak, senyawa glukosa menjadi berwarna

kuning, dan senyawa aseton menjadi berwarna kuning. Hasil positif pada uji tollens

ditunjukkan dimana pada tabung reaksi terbentuk cermin perak dan pada percobaan ini terjadi

pada senyawa formalin. Hal ini sesuai dengan teori Sari dan Febrianti

(2016: 67) yang menyatakan bahwa pada senyawa formalin, cermin perak lebih cepat
terbentuk karena pada formalin tidak memiliki gugus alkil sehingga formalin lebih bersifat

reaktif.

Anda mungkin juga menyukai