Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAN ISOLASI SOSIAL

Strategi Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu:

Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep, Sp. Kep. J

Disusun Oleh:

Ghea Andriani 1910711012

Anita Puji Astuti 1910711013

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2021
LINK ROLEPLAY :
https://drive.google.com/file/d/1LpR4uSW43eLkYJJjeMQKD65P9mNJ-pPf/view?
usp=sharing
KASUS ISOLASI SOSIAL
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarga ke poli psikiatri dengan keluhan pasien
tidak mau keluar kamar, jarang berbicara dengan orang lain, lebih senang sendiri dan suka
melamun. Hasil pengkajian perawat didapatkan data: klien mengatakan lebih senang sendiri,
tidak memiliki teman. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 1 tahun yang lalu dan di rawat
di RSJ, terdapat riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu ayahnya,
tidak teratur minum obat sejak 2 bulan yang lalu. Klien malas mandi, gigi kotor dan nafasnya
bau. Kontak mata tidak dapat dipertahankan, afek tumpul, lebih banyak menunduk.

SP 1
A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
● “Selamat pagi kak, perkenalkan nama saya Ns Ghea, saya senang di panggil
Ghea, disini saya sedang berdinas dari jam 8 pagi ini hingga jam 2 siang nanti.
Bisa kakak sebutkan nama dan juga tempat tanggal lahir kakak?”
● “Kakak senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi :
● “Apa keluhan kaka hari ini?, apa semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
Topik :

 “Bagaimana jika sekarang kita berbincang tentang tentang kluarga dan


teman –teman kaka?”

Waktu :

 “Berapa lama kaka mau berbincang-bincang mengenai masalah ini


dengan saya?” “Baik, kita berbincang selama 15 menit ya?”
Tempat :

 “Mau dimana kita berbincang-bincangnya?” bagaimana kalau disini


saja?”
Tujuan :
 “Jadi, tujuan saya datang kesini adalah saya ingin berbincang dengan kak
Anita tentang kondisi kakak saat ini, serta kita latihan bagaimana caranya
untuk bisa berkenalan dengan orang lain, apakah kakak bersedia?"

2. Fase Kerja
● Baik, kak Anita, siapa sajayang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat
dengan Kak Anita? Siapa yang jarang ngobrol dengan kak anita? Apa yang
membuat kak anita jarang mengobrol dengannya?” (Jika pasiennya baru)
● Apa yang kk rasakan selama kk dirawat disini? O.. kk merasa sendirian?
Siapa saja yang kk kenal di ruangan ini? (Jika pasien sudah lama dirawat)
● Apa saja kegiatan yang biasa kk lakukan dengan teman yang kk kenal?
● Apa yang menghambat kk dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain?
● Baik jadi kk malu ya buat berteman atau berkenlan dengan orang lain?
● Menurut kk apa saja keuntunannya kalau kita mempunyai teman? Wah
benar, ada teman untuk bercakap-cakap. Apa lagi ka? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa)
● Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya ka? Ya betul, apa
lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ya
kerugiannya jika kita tidak meimiliki teman. Kalau begitu inginkah kk
memiliki teman?
● Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain
● Apa kk masih ingat cara berkenalan dengan orang lain? Tidak? Baik saya
bantu ya..
● Untuk berkenalan dengan orang lain kita bisa sebutkan nama kita, panggilan
yang kita sukai, asal dan hobi. Contoh : Nama saya Ghea Andriani, senang
di pangil Ghea, asal saya dari Serang, hobi saya menyanyi
● Nah, Selanjutnya kk menanyakan nama orang yang di ajak berkenalan.
Contohnya begini : Nama kamu siapa? Senangnta dipanggil apa? Asalnya
dari mana? Hobi/kesenangan mu apa?
● Ayo kk dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan kk, coba kk berkenalan
dengan saya..
● Ya bagus sekali kak! Coba sekali lagi. Bagus sekali!
● Setelah kk berkenalan dengan orang tersebut, kk bisa melanjutkan
percakapan tentang hal – hal yang menyenangkan kk bicarakan. Misalhnya
tentang cuaca, hobi yang lain, ataupun pekerjaan dan sebagainya.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :
● “Nah, Bagaimana perasaan kak anita setelah kita latihan berkenalan?”

Obyektif :
● “Bisakah kakak mengulangi kembali apa yang sudah kita lakukan hari ini?”
● Bagus sekali, kakak sudah mampu melakukannya! kaka sudah melakukan
cara berkenalan dengan baik sekali

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


● “Baik kak anita, kakak bisa latihan cara berkenalan ini selama 2 kali sehari.
Kapan saja kakak ingin melakukan latihan ini ?”
● “Baik kak anita, kita lakukan latihan ini di jam 9 pagi dan jam 2 siang ya..”

c. Kontrak yang akan datang


Topik :
● Jadi besok saya akan datang kesini untuk mengajak kk berkenalan dengan
teman saya ya. Ustadzah Ghina
Waktu :
● “Bagaimana jika kita berkenalan jam 9 pagi? Apa kak anita bersedia? ”
Tempat :
● “Tempatnya kak anita mau disini saja, atau di tempat yang lain?”
● “Baik, kak anita besok kita akan berkenalan dengan teman saya disini saja
ya?”
● “Kalau begitu sampai jumpa besok ya kak anita jangan lupa istirahat. Selamat
sore kak anita”

SP 2
A. Strategi Komunikasi
4. Fase Orientasi
d. Salam Terapeutik :
● “Selamat pagi kak, masih ingat ya dengan saya? perkenalkan kembali nama
saya Ns Ghea, bisa sebutkan nama dan tanggal lahir kk kembali?
e. Evaluasi/validasi :
● “Apa keluhan kaka hari ini?, apa semalam tidurnya nyenyak?”
f. Kontrak :
Topik :

● Nah sesuai dengan janji kita kemarin kalau di jam 09.00 ini kita akan
berkenalan dengan teman saya, yaitu Ustadzah Ghina
Waktu :
 “Berapa lama kak anita mau berbincang-bincang mengenai masalah ini
dengan saya?” “Baik, kita berbincang selama 15 menit ya?”
Tempat :

 “sesuai janji kemarin kita lakukan perkenalannya disini ya kak?” atau kk


mau ubah tempatnya?”

Tujuan :
 “Jadi, tujuan saya datang kesini adalah agar kk bisa lebih berani dan bisa
berkenalan dengan orang lain apakah kk bersedia?

5. Fase Kerja
● Baik, kak anita, apakah kk masih ingat bagaimana caranya berkenalan?
Wah, bagus sekali ya kak, kk masih mengingat cara berkenalan yang suah
kita lakukan kemarin.
● Nah, udah ada Ustadzah ghina nih, kk bisa langsung tanyakan kepada
ustadzah ghina
● (pasien berkenalan), coba ditanya lagi, pertanyaan yang menyenangkan,
yang ingin kk tanyakan kepada ustadzah ghina
● Ya bagus sekali kak! Sepertinya kk sudah bisa nih berkenalan dengan
banyak teman
● Setelah kk berkenalan dengan ustadzah ghina, kk bisa melanjutkan
percakapan tentang hal – hal yang menyenangkan kk bicarakan. Misalnya
tentang cuaca, hobi yang lain, ataupun pekerjaan dan sebagainya.

6. Fase Terminasi
d. Evaluasi
Subyektif :
● “Nah, Bagaimana perasaan kak anita setelah kita latihan berkenalan?”

Obyektif :
● “Bisakah kakak mengulangi kembali apa yang sudah kita lakukan hari ini?”
● Bagus sekali, kakak sudah mampu melakukannya! kaka sudah melakukan
cara berkenalan dengan baik sekali

e. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


● “Baik kak anita, kakak bisa latihan cara berkenalan ini sesuai dengan jadwal
harian kita ya. Atau mungkin ka anita bisa berkenalan secara mandiri dan
menambah teman
● “Baik kak anita, jika ka bebi melakukan berkenalan secara mandiri, kak anita
tulis M, kalau dibantu oleh perawat, tulis D, jika kk tidak bisa melakukannya,
tulis T.

f. Kontrak yang akan datang


Topik :
 Baik kak kita lakukan latihan ini dengan 2 orang sekaligus, dan kakak bisa
mengobrol dan menanyakan yang kk ingin tanyakan
Waktu :
● “Kita berkenalan kembali jam 2 siang ya sesuai dengan jawal harian kita?
Apa kak anita bersedia? ”
Tempat :
● “Tempatnya kak anita mau disini saja, atau di tempat yang lain?”
● “Baik, kak anita besok kita akan berkenalan dengan teman saya disini saja
ya?”
● “Kalau begitu sampai jumpa besok ya kak anita, jangan lupa istirahat.
Selamat sore kak anita”

Anda mungkin juga menyukai