Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STRUKTUR KAYU

ANALISIS PERBANDINGAN RANGKA ATAP KAYU DENGAN


RANGKA ATAP BAJA RINGAN TERHADAP MUTU,BIAYA, DAN MUTU

DOSEN PEMBIMBING : MUSHTHOFA, ST., MT.

DISUSUN OLEH :

AHMAD DINI FAJAR DURORI

20222011011

3A REGULER

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS BOJONEGORO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah tentang Analisis Perbandingan Rangka Atap Kayu
Dengan Rangka Atap Baja Ringan Terhadap Mutu,Biaya, Dan Mutu ini dalam bentuk maupun isinya
yang sederhana.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen struktur kayu bapak Mushthofa, ST., MT.
yang telah memberikan tugas ini dan membimbing.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun
mengharap kritik dan saran yang membangun.semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi yang
membancanya.

Bojonegoro, 31 Oktober 2021

Penulis

Ahmad Dini Fajar Durori

ii
DAFTAR ISI

Judul ....................................................................................................... i
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 2
A. Latar Belakang ............................................................................. 2
B. Perumusan masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan & Manfaat ........................................................................ 3
BAB II tinjauan pustaka ......................................................................... 4
A. Definisi .......................................................................................... 4
B. Material-material untuk konsruksi rangka kuda-kuda ................... 4
Rangka baja..................................................................................... 5
Rangka kayu.................................................................................... 6
Model rangka atap........................................................................... 7

BAB III hasil dan Pembahasan .............................................................. 8


A. Spesifikasi rangka atap kayu.......................................................... 8
B. Spesifikasi rangka atap baja ringan................................................ 9
C. Volume bahan dan tenaga kerja...................................................... 9
D. Kontruksi atap kayu........................................................................ 9
BAB V PENUTUP .................................................................................11
A. Kesimpulan ....................................................................................11
B. Saran ..............................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu bangunan terdiri dari berbagai komponen, salah satunya yaitu penutup atap.
Atap merupakan bagian dari bangunan gedung atau rumah yang berada dibagian paling atas
bangunan, atap sering juga disebut sebagai “Mahkota” sehingga perencanaan atap haruslah
diperhatikan secara khusus karena bagian bangunan yang terlihat pertama kali saat dipandang
yaitu atap. Atap mempunyai peranan penting untuk melindungi komponen bangunan dibawahnya,
maka dari itu komponen atap haruslah mempunyai konstruksi yang kuat dan dapat memberikan
kenyamanan bagi penghuninya.
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluru ruangan
yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu, atau untuk keperluan
perlindungan. Atap merupakan bagian penting dari konstruksi rumah yang memiliki peranan vital
dalam mewujudkan fungsi rumah sebagaimana mestinya. Salah satu fungsi atap adalah sebagai
penahan air hujan masuk ke dalam rumah. Selain itu juga befungsi untuk melindungi rumah dari
teriknya matahari yang bersinar pada siang hari. Rumah akan kelihatan menarik dapat dilihat dari
model atap yang digunakan.
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan yang sangat besar di dalam bidang
konstruksi, dari pada itu jumlah penduduk yang semakin meningkat berdampak pada kebutuhan
bahan bangunan, salah satunya material dari bahan kayu yang digunakan untuk konstruksi kuda-
kuda. Seiring berambahnya waktu persediaan kayu semakin menipis maka harga kayu semakin
tinggi, sehingga penggunaan kayu haruslah dihemat. Berkat berkembangnya teknologi baru
diciptakanlah material lain yang dapat menggantikan material kayu ini, yaitu rangka baja ringan.
Sehingga dapat membantu mengurangi penggundulan hutan. (Anggun, 2015)

2
B. Perumusan Masalah
1. Berapa volume bahan dan tenaga kerja yang diperlukan antara konstruksi atap kayu dengan
atap Baja ?.
2. Berapa besar biaya yang diperlukan untuk konstruksi atap kayu dan atap Baja ?
3. Berapa selisih biaya antara konstruksi atap kayu dengan atap Baja ?.

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dilakukannya penelitian perbandingan konstruksi atap kayu dengan atap baja ditinjau dari
segi biaya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui volume bahan dan tenaga kerja yang diperlukan antara konstruksi atap kayu
dengan atap baja.
2. Mengetahui besar biaya yang diperlukan untuk konstruksi atap kayu dan atap baja.
3. Mengetahui selisih biaya antara konstruksi atap kayu dengan atap baja.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. Definisi
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup untuk
melindungi seluruh ruangan yang ada di bawahnya dari pengaruh luar. Atap dapat berupa
atap pelat beton atau berupa susunan rangka batang yang ditutupi penutup atap yang tahan
terhadap hujan, angin dan panas.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda, yang merupakan
suatu susunan rangka batang yang memikul beban sendiri dan beban-beban lain yang
terdapat pada atap. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda teridiri atas susunan batang yang
menjadi suatu rangka berbentuk suatu segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta
bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan
rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

II.1 Material-material Untuk Konstruksi Rangka Kuda-kuda

A. Baja Ringan

Baja ringan berasal dari material awal berupa lembaran (steel coil)
dengan ketebalan tertentu. Bahan dasar baja ringan adalah seng (zinc) dan
aluminium (AI). Seng merupakan pembentuk bahan yang bersifat kaku tetapi
lemah terhadap karat. Bahan tersebut dipadukan denga alluminium yang
lentur tetapi tahan trehadap karat. Perpaduan bahan-bahan ini dapat
menghasilkan bahan yang kaku sekaligus tahan terhadap karat (Wicaksono,
2011).
Baja cold-formed atau cold rolled (canai dingin) atau ligh-gage atau baja ringan
adalah komponen struktur baja dari lembaran atau plt baj dengan proses pengerjaan

4
baja dingin. Baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550
MPa (5500 kg/m2). Baja ringan zincalume memiliki kandungan akumunium 55%, zinc
43,5%, dan silicon 1,5%. Baja ringan zincalume 5 kali lebih kuat dari mild steel, baja
ringan zincalume juga tahan karat atau korosit. (smartruus,2011).

a) Keunggulan:
 Waktu pemasangan relatif cepat.
 Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, tahan terhadap
perubahan suhu.

 Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang


harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah (jadi lebih
irit strukturnya)
 Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
 Tahan terhadap rayap.

b) Kelemahan:
 Mutu dan Kualitas dari struktur atap baja ringan kurang terjamin.
 Kerangka atap baja kurang menarik untuk diekspos.
 Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka apabila terjadi
kesalahan sedikit makan akan berdampak besar pada keseluruhan.
 Rangka atap baja ringan tidak flexible.

B. Kayu
Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang berasal dari alam. Karena
kekuatannya maka kayu dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi atas
pertimbangan tampilan maupun kekuatan. Sebagian orang memilih kayu
karena keindahan tekstur dan corak seratnya, juga mudah dibentuk.

a) Keunggulan:

5
 Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi.
 Tahan terhadap pengaruh listrik dan kimia.
 Ramah lingkungan, dapat di daur ulang.
 Mudah ditemukan di pasaran.
 Mempunyai nilai estetika yang tinggi.
 Mudah dikerjakan.

b) Kelemahan:

 Kayu juga mudah terbakar


 Kurang homogen, arah serat tidak seragam.
 Terdapat cacat seperti mata kayu.
 Beberapa kayu bersifat kurang awet dalam keadaan-keadaan tertentu.
 Kayu dapat memuai dan menyusut.

6
MODEL RANGKA ATAP
1. Gambar 1 Ranka Atap Baja

7
2. Gambar 2 Rangka Atap Kayu

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

8
A. Spesifikasi Rangka Atap Kayu

Spesifikasi rumah tinggal tipe 36 terdiri dari beberapa item pekerjaan, spesifikasi rumah tinggal
konstruksi atap kayu tersebut terdiri dari :

1. Ring balk dan ring gewel terbuat dari Baja bertulang K. 175 dengan ukuran 15 x 15 Cm serta
mempunyai berat besi tulangan sebesar 167 Kg.

2. Plat lantai pada teras terbuat dari Baja bertulang K. 175 dengan tebal 10 Cm serta mempunyai berat
besi tulangan sebesar 170 Kg.

3. Bekisting atau cetakan pada balok dan plat lantai menggunakan kayu dengan penggunaan 2 kali pakai.

4. Pasangan dinding terdiri dari batu putih, semen dan pasir pasang dengan perbandingan campuran 1Pc :
8Ps.

5. Plesteran dinding terdiri dari semen dan pasir pasang dengan perbandingan campuran 1Pc : 7Ps.

6. Rangka atap menggunakan kayu benuas dengan ukuran 8 x 12 Cm. Usuk dan reng menggunakan kayu
benuas dengan ukuran usuk 5 x 7 Cm dan reng mempunyai ukuran 3 x 5 Cm. papan reuter menggunakan
kayu mereng dengan ukuran 2 x 20 Cm, sedangkan sambungan pada rangka atap menggunakan besi strip.

7. Penutup atap menggunakan genteng Baja dan genteng wuwung menggunakan genteng Baja.

8. Lisplank menggunakan kayu benuas dengan ukuran 3 x 25 Cm.

9. Plafond menggunakan eternit calsiboard dengan rangka kayu mereng yang mempunyai ukuran 4 x 6
Cm.

10. Pengecatan dilakukan pada dinding, plafond dan genteng

B. Spesifikasi Rangka Atap Baja Ringan

9
Spesifikasi rumah tinggal dengan menggunakan konstruksi atap baja terdiri dari item pekerjaan sebagai
berikut :

1. Kolom terbuat dari Baja bertulang dengan ukuran 15 x 15 Cm, mutu Baja K. 175 dengan berat besi
tulangan sebesar 167 Kg.

2. Plat lantai pada seluruh atap rumah dengan ketebalan 12 Cm dan lisplank tebal 5 Cm yang terbuat dari
baja bertulang K. 225 dan mempunyai berat besi tulangan 222 Kg.

3. Ring balk dan ring gewel mempunyai ukuran 15 x 15 Cm yang terbuat dari Baja bertulang dengan
mutu K. 225 dengan berat besi tulangan 156 Kg.

4. Bekisting atau cetakan Baja bertulang terbuat dari kayu yang digunakan selama 2 kali pemakaian.

5. Pasangan dinding terdiri dari semen, pasir pasang dan betu putih dengan proporsi campuran 1Pc: 8Ps
dan plesteran dinding menggunakan semen dan pasir dengan proporsi campuran 1Pc: 7Ps.

6. Pengecatan dilakukan pada tembok dan plat lantai.

C. Volume Bahan Dan Tenaga Kerja

Hasil perhitungan volume bahan dan tenaga kerja pada rumah tinggal tipe 36 hanya dilakukan pada
konstruksi atap kayu dan konstruksi atap Baja. Perhitungan volume bahan dan tenaga kerja berdasarkan
daftar analisa biaya konstruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro.

D, Konstruksi Atap Kayu

Berdasarkan hasil perhitungan bahan dan tenaga kerja yang diperlukan pada konstruksi atap kayu dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

RINCIAN ANGGARAN BIAYA ATAP KAYU


No Uraian SA VOLUM
. Pekerjaan T E HARGA SATUAN JUMLAH
1 Balok 8/12 m' 24 Rp 31.250,00 Rp 750.000,00
2 Gording 8/12 m' 168 Rp 31.250,00 Rp 5.250.000,00
3 Usuk 5/7 m' 63 Rp 9.750,00 Rp 614.250,00
4 Reng 3/4 m' 42 Rp 4.375,00 Rp 183.750,00
5 Total Rp 6.798.000,00
6 Pekerja m2 36 Rp 8.316,00 Rp 299.376,00
Jumlah Rp 7.097.376,00

RINCIAN ANGGARAN BIAYA ATAP RANGKA BAJA


KEBUTUHA SA
 
N T Volume HARGA SATUAN JUMLAH
1 Profil C75.100 m' 26 Rp 90.000,00 Rp 2.340.000,00
2 Baut Bh 223 Rp 9.800,00 Rp 2.185.400,00
3 Dynabolt Bh 180 Rp 5.600,00 Rp 1.008.000,00
4 Reng m' 28 Rp 25.200,00 Rp 705.600,00

10
5         Rp 6.239.000,00
6 Pekerja m2 36 Rp 15.000,00 Rp 540.000,00
Jumlah Rp 6.779.000,00

Berdasarkan tabel biaya konstruksi atap kayu dan konstruksi atap Baja diperoleh besar biaya
untuk konstruksi atap kayu sebesar Rp. 37,100,989.64, biaya tersebut terdiri dari biaya tenaga kerja
sebesar Rp. 7.097.376,00 dengan prosentase terhadap biaya keseluruhan konstruksi 18,40 % dan biaya
bahan sebesar Rp. 7.097.376,00 dengan prosentase terhadap biaya keseluruhan konstruksi sebesar 81,60
%. Sedangkan untuk konstruksi atap Baja diperoleh biaya konstruksi sebesar Rp. 40,871,698.33, biaya
tersebut terdiri dari biaya tenaga kerja sebesar Rp. 6.239.000,00 dengan prosentase terhadap biaya
keseluruhan konstruksi 14,89 % dan biaya bahan sebesar Rp. 6.239.000,00 dengan prosentase terhadap
biaya keseluruhan konstruksi sebesar 85,11 %. Hasil diatas dapat dilakukan perbandingan antara
konstruksi atap kayu dengan konstruksi atap Baja. Perbandingan biaya konstruksi atap kayu dengan
konstruksi atap baja dapat dilihat pada tabel dan grafik, berikut ini:

Kontruksi
Selisih
No. Biaya Atap Kayu Atap Baja
Rp. Rp. Rp.
Tenaga
1 Kerja Rp 299.376,00 Rp 540.000,00 -Rp 240.624,00
2 Bahan Rp 7.097.376,00 Rp 6.239.000,00 Rp 858.376,00
Jumlah Rp 7.396.752,00 Rp 6.779.000,00 Rp 617.752,00

Berdasarkan tabel dan grafik perbandingan biaya konstruksi, maka ada perbedaan biaya konstruksi antara
konstruksi atap kayu dengan konstruksi atap Baja. Perbedaan tersebut ditinjau dari segi biaya tenaga
kerja, biaya tenaga kerja untuk konstruksi atap kayu sebesar Rp. 7.097.376,00 sedangkan biaya tenaga
kerja konstruksi atap Baja sebesar Rp. 6.239.000,00 . Kedua biaya tenaga kerja tersebut mempunyai
selisih biaya sebesar Rp. 739,265.94, artinya biaya tenaga kerja konstruksi atap kayu lebih tinngi jika
dibandingkan dengan biaya tenaga kerja konstruksi atap Baja. Ditinjau dari segi biaya bahan, maka biaya
bahan konstruksi atap kayu sebesar Rp. 7.097.376,00 sedangkan biaya bahan konstruksi atap Baja sebesar
Rp. 6.239.000,00 dan selisih dari kedua biaya tersebut sebesar Rp. 858.376,00 . berdasarkan selisih
biaya bahan tersebut, maka dapat diartikan biaya bahan konstruksi atap kayu lebih rendah jika
dibandingkan dengan biaya bahan konstruksi atap Baja. Keseluruhan biaya konstruksi atap kayu dengan
biaya konstruksi atap Baja mempunyai selisih sebesar Rp. 617.752,00 . biaya konstruksi atap kayu
sebesar Rp 7.396.752,00 dan biaya konstruksi atap Baja sebesar Rp 6.779.000,00,

BAB IV

11
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian tentang perbandingan konstruksi atap kayu dengan atap beton
ditinjau dari segi biaya. Perhitungan biaya pada penelitian ini terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja
dan biaya keseluruhan konsrtuksi atap kayu dengan atap beton. Hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Volume bahan dan tenaga kerja ditinjau dari jumlah item tenaga kerja kostruksi atap kayu dengan
konstruksi atap beton mempunyai jumlah yang sama, apabila ditinjau dari jumlah item bahan
konstruksi atap kayu lebih banyak dari pada konstruksi atap baja.
2. Konstruksi atap kayu membutuhkan biaya bahan sebesar Rp 7.097.376,00 dan biaya tenaga kerja
sebesar Rp 299.376,00 . Biaya keseluruhan konstruksi atap kayu sebesar Rp 7.396.752,00
sedangkan biaya keseluruhan atap baja sebesar Rp 6.779.000,00.

3. Selisih biaya konstruksi atap kayu dengan atap baja yaitu ditinjau dari biaya bahan sebesar Rp
858.376,00, artinya biaya bahan konstruksi atap atap kayu lebih rendah dibandingkan dengan biaya
bahan konstruksi atap baja, ditinjau dari biaya tenaga kerja sebesar Rp 240.624,00, artinya biaya
tenaga kerja konstruksi atap kayu lebih tinggi jika dibandingkan biaya tenaga kerja konstruksi atap
baja, ditinjau dari keseluruhan biaya konstruksi sebesar Rp 617.752,00, artinya biaya konstruksi
atap kayu lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya konstruksi atap beton. Kenaikan biaya
kontruksi atap kayu ke konstruksi atap baja jika diprosentasekan sebesar 10,16 % dari biaya
kostruksi atap kayu.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan tentang perbandingan konstuksi atap kayu dengan atap beton
ditinjau dari segi biaya, maka perlunya dilakukan penelitian lanjutan terkait beban yang terjadi dan
pengaruhnya terhadap kolom dan balok pada konstruksi atap kayu dan atap beton, sehingga dengan
penelitian tersebut akan diperoleh besar dimensi dan tulangan pada kolom dan balok.

12

Anda mungkin juga menyukai