Anda di halaman 1dari 2

Mengkaji sistem nilai, seni, budaya, sejarah dan pribadi, yang berkaitan dengan Al-Qur’an:

1. Sistem nilai
Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 1-2, yang artinya:
“Alif laam miim.(1) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa,(2)”

Alasan: Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah dengan perantara Malaikat Jibril
dan disebarkan kepada umat manusia sebagai pedoman kehidupan dan sebagala
sumber nilai yang tidak dapat diragukan sama sekali.

2. Seni
Al-Qur’an Surah Qaf ayat 6, yang artinya:
“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun?”

Alasan: Allah menciptakan langit tinggi di atas sana dengan begitu indah menghiasi bumi
dan tanpa ada cacatnya.

3. Budaya
Al-Qur’an Surah Al-A’araf ayat 199, yang artinya:
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”

Alasan: Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar menjadi orang yang
pemaaf, tidak membalas perbuatan buruk orang lain. Dan menyusuh atau mengajak
orang lain berbuat kebiasaan yang baik, serta berpaling dari orang-orang yang bodoh
atau orang yang berkebiasaan buruk.
4. Sejarah
Al-Qur’an Surah Al-‘Ashr ayat 1-3, yang artinya:
“Demi masa!(1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.(2)
Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, saling menasehati supaya
mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.(3)”

Alasan: Allah memerintahkan orang-orang mukmin agar selalu menghargai waktu dan
belajar dari masa lalu. Karena waktu tidak bisa diulang.

5. Pribadi
Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 164, yang artinya:
“Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan
bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya
kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya
kepadamu apa yang kamu perselisihkan".”

Alasan: Allah memerintahkan manusia agar selalu menyembahnya. Kita tidak akan
mendapatkan dosa kalau kita tidak melanggar perintah Allah dan juga kita tidak akan
memikul dosa orang lain, begitu juga dengan orang lain. Orang lain tidak akan
menanggung dosa kita. Jika kita berselisih paham maka kembalilah kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai