TERHADAP Al QUR’AN(Bagian 3)
4. Menjaga adab terhadap Al Qur’an
4. Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al Qur’an. Para ulama sangat
menganjurkan membaca Al Qur’an di masjid. Karena selain bersih dan dimuliakan, juga
dapat meraih fadilah i’tikaf.
5. Menghadap kiblat ketika membaca Al Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan
sakinah dan penuh ketenangan
6. Memulai membaca Al Qur’an dengan membaca taawwudz. Hukumnya Sunnah, bukan
wajib
QS. An Nahl: 98
“Apabila kamu membaca Al Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari syaithan yang terkutuk”
7. Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surah selain surah
bara’ah (Surah At Taubah)
8. Hendaknya membaca AL Quran dalam keadaan khusyu’ dan berusha untuk
mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.
(QS. Muhammad : 24)
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka
terkunci?”
(QS.Shaad: 29)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yag mempunyai pikiran.”
5. Berakhlaq dengan akhlaq Al Qur’an
Dalam buku Akhlaqul Mukminin wal Mukminat, Syaikh Abdul Aziz bin Baz
menyebutkan tentag akhlak Al Qur’an.
“Barangsiapa merenungi kitabullah dan senantiasa berhubungan dengannya,
maka akan mendapatkan kemuliaan akhlak. Dan barangiapa yang mengkaji
sunnah-sunnah Nabi (perjalanan hidup Rasulullah dan hadits-haditsnya, akan
mendapatkan dan memahami kemuliaan akhlak dan keagungannya”.
Dalam Al Qur’an terdapat banyak cerminan akhlak ahlul Iman laki-laki dan wanita
(mukminin dan mukminat). Sehingga setelah ditadabburi, kita berusaha
mengamalkan dan berakhlak dengannya.
QS. Al Furqan : 63-68
“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-
orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandug)
keselamatan. Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan
berdiri untuk Rabb mereka. Dan orang-orang yang berkata; “Ya Rabb kami,
jauhkan adzab jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah
kebinasaan yang kekal”. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat
menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang
yang tidak menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian ini, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya)”.
QS. Al Furqan 70-71
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih;
maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan
amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya”.
QS. Al Furqan : 72
“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu. Dan apabila mereka
bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan yang tidak
berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya”.
QS. Al Qashash : 55
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya, dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan
bagimu amal-amalmu...
QS. Al Furqan : 73
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka,
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang –orang yang tuli dan buta”.
QS. Al Furqan : 74
“Dan orang-orang yang berkata: ’Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami istri-
istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.
QS. Al Furqan 75-76
“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam jannah),
karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan
ucapan selamat di dalamnya. Jannah itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat
kediaman”.
Ghurfah (balasan yang tinggi) yakni Jannah. Diperoleh karena kesabaran dalam
mentaati Allah, kesabaran menahan yang diharamkan Allah dan kesabaran atas
musibah yang menimpa.
6. Beramal sesuai Al Qur’an
“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan, yang diberkati, maka
ikutilah ia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS. Al An’am : 155)
Al Qur’an ini adalah kalamullah (perkataan Allah). Allah yang menurunkan kitab
Al Qur’an ini memiliki sifat-sifat sempurna. Sehingga kitab suci-Nya juga
sempurna. Maka mencukupi dijadikan pedoman untuk meraih kebaikan-kebaikan
di dunia dan di akhirat, juga menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai utusan kepada seluruh manusia dan jin.
7. Mendakwahkan dan menyampaikan
ayat-ayatNya
Merupakan kewajiban yang dibebankan oleh syariat bagi seluruh kaum
muslimin, di belahan timur dan barat, baik yang berbangsa Arab maupun non
Arab, untuk menyampaikan ajaran Al Qur’an kepada orang lain dan
mendakwahkannya serta menampakkan keindahannya.
Maka seorang muslim tidak cukup menikmati keshalihan pribadinya untuk dirinya
sendiri. Tetapi ia harus melakukan daya dan upaya untuk menularkan kebaikan
dan hidayahnya kepada orang lain.
SELESAI
BARAKALLAHU FIIKUM