Anda di halaman 1dari 13

KEWAJIBAN KAUM MUSLIMIN

TERHADAP Al QUR’AN(Bagian 3)
4. Menjaga adab terhadap Al Qur’an

 Imam An Nawawi di dalam kitab At Tibyan fii adabi Hamatil Qur’an


menyebutkan adab-adab terhadap Al Qur’an :
1. Hendaklah membaca dengan niat ikhlas, mengharapkan ridha Allah. Bukan
berniat ingin mencari dunia atau pujian
2. Disunnahkan membaca Al Qur’an dalam keadaan mulut bersih (Bisa
dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya)
3. Disunnahkan membaca AL Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika
membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepakatan
para ulama
Catatan: Ini berkaitan dengan masalah membaca, namun untuk menyentuh Al
Qur’an disyaratkan harus suci.
 Dalil nya : Hadits
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya,
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menulis surat untuk
penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al Qur’an melainkan orang yang
suci”. (HR. Daruquthni no. 449, Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani)

4. Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al Qur’an. Para ulama sangat
menganjurkan membaca Al Qur’an di masjid. Karena selain bersih dan dimuliakan, juga
dapat meraih fadilah i’tikaf.
5. Menghadap kiblat ketika membaca Al Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan
sakinah dan penuh ketenangan
6. Memulai membaca Al Qur’an dengan membaca taawwudz. Hukumnya Sunnah, bukan
wajib
QS. An Nahl: 98
“Apabila kamu membaca Al Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari syaithan yang terkutuk”
7. Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surah selain surah
bara’ah (Surah At Taubah)
8. Hendaknya membaca AL Quran dalam keadaan khusyu’ dan berusha untuk
mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.
(QS. Muhammad : 24)
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka
terkunci?”
(QS.Shaad: 29)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yag mempunyai pikiran.”
5. Berakhlaq dengan akhlaq Al Qur’an

 Dalam buku Akhlaqul Mukminin wal Mukminat, Syaikh Abdul Aziz bin Baz
menyebutkan tentag akhlak Al Qur’an.
“Barangsiapa merenungi kitabullah dan senantiasa berhubungan dengannya,
maka akan mendapatkan kemuliaan akhlak. Dan barangiapa yang mengkaji
sunnah-sunnah Nabi (perjalanan hidup Rasulullah dan hadits-haditsnya, akan
mendapatkan dan memahami kemuliaan akhlak dan keagungannya”.

Dalam Al Qur’an terdapat banyak cerminan akhlak ahlul Iman laki-laki dan wanita
(mukminin dan mukminat). Sehingga setelah ditadabburi, kita berusaha
mengamalkan dan berakhlak dengannya.
QS. Al Furqan : 63-68
“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-
orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandug)
keselamatan. Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan
berdiri untuk Rabb mereka. Dan orang-orang yang berkata; “Ya Rabb kami,
jauhkan adzab jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah
kebinasaan yang kekal”. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat
menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang
yang tidak menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian ini, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya)”.
QS. Al Furqan 70-71
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih;
maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan
amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya”.

QS. Al Furqan : 72
“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu. Dan apabila mereka
bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan yang tidak
berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya”.

QS. Al Qashash : 55
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya, dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan
bagimu amal-amalmu...
QS. Al Furqan : 73
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka,
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang –orang yang tuli dan buta”.
QS. Al Furqan : 74
“Dan orang-orang yang berkata: ’Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami istri-
istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.
QS. Al Furqan 75-76
“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam jannah),
karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan
ucapan selamat di dalamnya. Jannah itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat
kediaman”.

Ghurfah (balasan yang tinggi) yakni Jannah. Diperoleh karena kesabaran dalam
mentaati Allah, kesabaran menahan yang diharamkan Allah dan kesabaran atas
musibah yang menimpa.
6. Beramal sesuai Al Qur’an

 Setiap orang sangat membutuhkan rahmat Allah. Bagaimana caranya?


Mengikuti Al Qur’an adalah cara mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla.

“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan, yang diberkati, maka
ikutilah ia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS. Al An’am : 155)

“Jika datang kepada kamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa mengikuti


petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thaha : 123)
“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta”. Ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau
menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami, namun kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini
kamupun dilupakan”. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui
batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Rabbnya. Sesungguhnya azab di
akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (QS. Thaha : 124-127)

Al Qur’an ini adalah kalamullah (perkataan Allah). Allah yang menurunkan kitab
Al Qur’an ini memiliki sifat-sifat sempurna. Sehingga kitab suci-Nya juga
sempurna. Maka mencukupi dijadikan pedoman untuk meraih kebaikan-kebaikan
di dunia dan di akhirat, juga menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai utusan kepada seluruh manusia dan jin.
7. Mendakwahkan dan menyampaikan
ayat-ayatNya
 Merupakan kewajiban yang dibebankan oleh syariat bagi seluruh kaum
muslimin, di belahan timur dan barat, baik yang berbangsa Arab maupun non
Arab, untuk menyampaikan ajaran Al Qur’an kepada orang lain dan
mendakwahkannya serta menampakkan keindahannya.

“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan


kepadamu AL Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang
telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan” (QS. An Nahl :
44)
 Seluruh ummat islam adalah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka berkewajiban menyampaian risalahnya, sebagaimana firman Allah:
 “Katakanlah, Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah,
dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (QS. Yusuf: 108)

Maka seorang muslim tidak cukup menikmati keshalihan pribadinya untuk dirinya
sendiri. Tetapi ia harus melakukan daya dan upaya untuk menularkan kebaikan
dan hidayahnya kepada orang lain.
SELESAI

BARAKALLAHU FIIKUM

Anda mungkin juga menyukai