Anda di halaman 1dari 17

INTEGRASI NUMERIK SUATU FUNGSI INTEGRAL DENGAN MENGGUNAKAN

METODE TRAPESIUM

Laporan ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah praktikum komputasi yang di ampu
oleh Bapak Cecilia Yanuarief, M.Si.

Ditulis oleh :

Bella Rahmadhaniyah 17106020044

Putri Ayu Lestari 17106020045

Siti Annisa Widyaningrum 17106020046

Ika Rakhmawati 17106020047

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2020
Abstrak

Metode trapesium merupakan metode integrasi numerik yang didasarkan pada


penjumlahan segmen-segmen berbentuk trapesium. Pada laporan ini membandingkan
performansi perhitungan metode analitik dan numerik yaitu metode trapesium
(trapezoida numeric) untuk mengetahui ketelitian nilai hasil integral dari kedua
perhitungan tersebut disertai grafiknya. Laporan ini merupakan penelitian literatur
yang memformulasikan persoalan matematika sehingga dapat dipecahkan dengan
operasi perhitungan atau aritmatik tambah, kurang, kali dan bagi, untuk memperoleh
bilangan dengan keakuratan terbaik. Penelitian ini menggunakan contoh kasus momen
inersia, dan hasil nya menunjukkan bahwa metode numerik trapezoida performansi
lebih baik karena nilai – nilai pada solusi numerik pada komputasi lebih akurat
dibandingkan dengan nilai eksperimen yang faktor error nya lebih tinggi. Nilai h
mempengaruhi hasil grafik, semakin kecil nilai h hasilnya maka semakin halus atau
baik grafik nilai momen inersia nya.

Kata kunci: Metode Numerik, Metode Trapesium, Metode Analitik.


I. Pendahuluan

Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan

dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam memandang permasalahan

yang terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan tersebut mempunyai

penyelesaian atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua permasalahan dapat

diselesaikan dengan menggunakan perhitungan biasa.

Penggunaan integral analitis pada matematika atau kalkulus telah banyak

dipelajari. Proses penyelesaiannya tidak mudah, bahkan membutuhkan waktu yang

cukup lama dan tidak efektif. Terutama untuk fungsi-fungsi yang digunakan yaitu

fungsi-fungsi yang rumit dan kompleks.

Dalam menyelesaikan permasalahan matematis terdapat dua metode yaitu

metode analitik dan metode numerik. Dalam metode analitik mengandalkan teorema

dan rumus yang sudah baku dalam pelajaran matematika. Solusi yang didapatkan dari

metode analitik tentunya berupa jawaban yang eksak. Berbeda dengan metode

numerik yang menggunakan pendekatan aproksimasi dan operasi aritmatika dasar

dalam pengerjaannya. Beberapa metode numerik, rumus yang diturunkan berdasarkan

kurva pendekatan yang melalui dua titik data atau tiga titik data terhadap kurva

analitis. Metode analisis numerik menjadi penting jika pendekatan analitis mengalami

kebuntuan.

Metode numerik dapat disebut juga integral numerik karena dalam

penyelesaiannya menggunakan integral. Dalam implementasinya, metode numerik

disusun berupa algoritma yang terprogram dengan banyak perulangan. Mencari hasil

penyelesaian suatu persamaan dan nilai integral tentu termasuk persoalan yang dapat

diselesaikan secara numerik terutama saat fungsi yang terlibat sulit untuk dicari

akarnya atau diintegrasikan.


Pada laporan ini digunakan metode integrasi numerik yaitu metode trapesium.

Tujuan dari laporan ini adalah membandingkan perhitungan metode trapesium dengan

numerik (komputasi) dan eksak (fisika). Jadi, dapat diketahui ketelitian nilai hasil

integral dari kedua perhitungan tersebut berdasarkan galat atau error relative

perhitungan beserta grafiknya.


II. Dasar Teori

Dalam kalkulus, integral adalah satu dari dua pokok bahasan yang mendasar

disamping turunan (derivative). Integral numerik merupakan suatu cabang atau bidang

ilmu matematika yang digunakan untuk memformulasikan persolaan matematika

sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatik biasa yaitu

tambah, kurang, kali dan bagi. Integral numerik merupakan suatu teknik untuk

menyelesaikan masalah matematika yang efektif dan efisien. Dengan bantuan

computer ia sanggup menangani masalah rumit dan melibatkan perhitungan yang

luas. Integral numerik juga di namakan quadrature telah menjadi perhatian para

ilmuan sejak abad 18 hingga 19.

Setiap perhitungan dalam integral numerik mempunyai suatu tujuan, tetapi

perlu diperhatikan bahwa maksud utama dari perhitungan adalah penghayatan

masalah untuk memperoleh bilangan yang tepat. Oleh karena itu proses perhtungan

atau algoritma yang tepat snagat dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan yang

menyangkut integral numerik. Sehingga perhitungan dapat menghasilkan ketelitian

yang baik.

Quadrature pada prinsipnya adalah konsep yang sangat mudah yaitu

bagaimana mengevaluasi integral suatu fungsi:


b
I =∫ f ( x ) dx (3.1)
a

Persamaan (3.1) merupakan integral suatu fungsi f (x) terhadap variabel x

dengan batas-batas integrasi adalah x – a sampai x –b. Dalam integral analitis,

persamaan dapat diselesaikan menjadi:


b
b
∫ f ( x ) dx=[ F ( x) ]a =F ( b ) −F (a) (3.2)
a

Dengan F (x) adlah integral dari f (x) sedemikian sehingga F’(x) – f(x).
Sebagai contoh :

Gambar (3.1) integral suatu fungsi

2 2

∫ x dx= 13 x 3 = 13 (2)3− 13 (0)3 =2,67


2
[ ] [ ]
0 0

Integral numerik di lakukan apabila:

1. Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analisis

2. Fungsi yang di integralkan tidak di nerikan dalam bentuk analitis, tetapi secara

numerik dalam bentuk angka (tabel)

2.1 Metode Analitik

Metode analitik merpakan metode penyelesaian model aritmatika dengan

rmurs-rumus aljabar yang sudah baku. Metode analitik dapat memberikan solusi

sebernarnya (exact solution) atau dapat dikatakan integral sejati dengan solusi yang

memiliki galat/error = 0. Metode analitik hanya unggul pada sejumlah persoalan

matematika yang terbatas.

2.2 Metode Trapesium

Metode trapesium merupakan metode integrasi numerik yang didasarkan pada

penjumlahan segmen-segmen berbentuk trapesium.


Gambar 3.2 Metode Trapesium

Dengan perumusan sebagai berikut:

f ( a )−f (b)
I ≈ (b−a) (3.3)
2

Agar integrasi hasilnya semakin bagus maka kita bisa membaginya dengan n.

(b−a)
∆ x= (3.4)
n

x 0=a , x 1 , x 2 ,… .. , xn =b

Maka hasilnya adalah jumlah dari masing-masing integrasi trapesium.


x1 x2 xn

I =∫ f ( x ) dx+ ¿∫ f ( x ) dx +¿ …+ ∫ f ( x ) dx ¿ ¿ (3.5)
a x1 x n−1

Gambar 3.3 Metode Trapesium dengan banyak pias


III. Hasil dan Pembahasan

 Hasil Metode Trapesium dengan Metode Eksak

momen inersia batang


0.05
0.04
0.04

0.04

0.03

0.03
Inersia

momen inersia batang


0.02

0.02

0.01

0.01

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
jarak batang d

 Hasil Metode Trapesium dengan Metode Numerik

momen inersia batang


0.05

0.04

0.04
momen inersia

0.03
momen inersia batang
0.03

0.02

0.02

0.01
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
jarak batang
Laporan ini membandingkan performansi perhitungan metode analitik dan

numerik yaitu metode trapesium untuk mengetahui ketelitian nilai hasil integral dari

kedua perhitungan tersebut. Dari hasil kedua metode tersebut akan dicari galat atau

error relatif dengan menghitung nilai solusi eksak dan numerik pada metode

trapesium dari permasalahan integral yang digunakan dalam penelitian ini. Dari dua

hal ini maka akan didapatkan performansi terbaik dari kedua metode tersebut. Dalam

setiap metode telah dimasukkan fungsi integral yang akan dijalankan sehingga tinggal

memasukkan batas-batas integralnya saja. Perhitungan dapat dilakukan menggunakan

Microsoft Office Excel.

Pada laporan ini, contoh kasus fisika yang diamati adalah momen inersia.
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda uktuk berotasi terhadap
porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Oleh karena itu momen
inersia silinder pejal akan berbeda bergantung pada massa jenis benda yang ditinjau.
Jadi, momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau kelembaman suatu benda
untuk berotasi pada porosnya. Berikut contoh perhitungan untuk kedua metode
tersebut dalam contoh kasus fisika momen inersia :

Fungsi integral untuk kasus momen inersia dalam laporan ini :


l−d
I =ρ ∫ x 2 dx
−d

A. Secara Analitik
l−d
I =ρ ∫ x 2 dx
−d

0,5−0
1
¿ x2
3 [ ] 0

¿ ( 13 )× 1 ×(0,125−0)
2

¿ 0,041666667
B. Secara Numerik menggunakan Metode Trapesium
l−d
2
1) Integral yang diselesaikan adalah I =ρ ∫ x dx
−d

2) Batas bawah daerah integrasi (a) = − d = 0

3) Batas atas daerah integrasi (b) = l – d = 0,5 − 0,125 = 0,375

b−a 0,375−0 b−a 0,375−0


4) Jumlah Pias n = = = 37,5 sehingga h= = =
0,01 0,01 n 37,5

0,01

Dan untuk nilai x1 = 0 ; x2 = 0,01 ; x3 = 0,02 ; x4 = 0,03 , dst sampai x50 = 0,5

dengan selisih konstan yaitu 0,01. Kemudian

maka, penyelesaian secara numerik dengan metode trapesium adalah :


l−d
h
I =ρ ∫ x 2 dx = [ f +2 f 1 +2 f 2 +…+ 2 f n−1+ f n ]
−d
2 0

0,01 2
¿ [0 +(2× 0,012)+(2× 0,022)+...+(2× 0,52)]
2

¿ 0,005[0+ 0,0001+ 0,0004+...+0,25]

¿ 0,04167 5

Berdasarkan hasil perhitungan kedua metode diatas dapat dianalisis bahwa

terdapat perbedaan antara metode analitik dan metode numerik trapezoida dalam

fisika komputasi yaitu, solusi dengan menggunakan metode numerik selalu berbentuk

angka, dibandingkan dengan metode analitik yang biasanya dalam bentuk fungsi

matematik yang selanjutnya bentuk fungsi matematik tersebut dapat dievaluasi untuk

menghasilkan nilai dalam bentuk angka. Dengan metode numerik hanya memperoleh

solusi yang menghampiri atau mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik
dinamakan juga solusi hampiran atau solusi pendekatan. Solusi hampiran jelas tidak

tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada selisih antara keduanya.

semakin kecil nilai h hasilnya maka semakin halus atau baik grafik nilai

momen inersia nya…………………………tambahin keterkatan sm konten

fisikanya yaa.

Jika dibandingkan dalam hal keefektifannya dengan metode analitik atau

solusi eksak, metode numerik trapezoida lebih efektif dalam menghitung nilai

integrasi suatu fungsi. Karena perhitungan metode numerik pada komputasi lebih

akurat dibandingkan dengan nilai eksperimen yang faktor error nya lebih tinggi atau

terkadang tidak dapat menemukan penyelesaiannya.


IV. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil uraian pada laporan

penelitian ini adalah berdasarkan hasil perhitungan perbandingan keefektifan dan

keakuratan antara metode analitik dan metode numerik trapezoida atau menggunakan

metode trapesium, maka dari contoh kasus fisika yaitu momen inersia diperoleh

metode numerik mempunyai ketelitian kerja lebih baik, hal ini dapat diketahui dari

error relatifnya nilai eksak yang lebih kecil dibandingkan metode numerik pada setiap

kasusnya. Karena metode numerik merupakan alat bantu pemecahan masalah

matematika yang sangat ampuh.


Daftar Pustaka

Prasetia, Adi. 2016. Performansi Metode Trapesium dan Metode Gauss-Legendre dalam

Penyelesaian Integral Tertentu Berbantu Matlab. Jurnal Mercumatika. 1(1). pp 1 – 12

Suci, Dinda R. 2019. “Penggunaan Metode Titik Tengah (Midpoint), Metode Trapesium,

Metode Simpson dan Metode Gauss Untuk Menghitung Integrasi Numerik Fungsi-

Fungsi Tertentu Tanpa Error”. Skipri. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Rochmatuz, L. Z. 2015. Laporan Praktikum Komputasi Proses BAB II Integrasi Numeris

dengan Cara Simpson.

https://www.academia.edu/28843290/LAPORAN_PRAKTIKUM_KOMPUTASI_PR

OSES_BAB_2_INTEGRASI_NUMERIS_DENGAN_CARA_SIMPSON (diakses

pada hari Rabu, 24 Juni 2020 pukul 08.36 wib)

Syah, Z. F. 2016. Integrasi Numerik Suatu Fungsi dengan Menggunakan Metode Simpson

dan Trapesium. https://dokumen.tips/download/link/laporan-praktikum-integrasi-

numerik (diakses pada hari Selasa, 23 Juni 2020 pukul 17.00 wib)
LAMPIRAN

A. Metode analitik

L = 0,5

d Batas Atas Batas Bawah Momen Inersia


0 0,125 0 0,041666667
0,01 0,117649 -0,000001 0,039216667
0,02 0,110592 -0,000008 0,036866667
0,03 0,103823 -0,000027 0,034616667
0,04 0,097336 -0,000064 0,032466667
0,05 0,091125 -0,000125 0,030416667
0,06 0,085184 -0,000216 0,028466667
0,07 0,079507 -0,000343 0,026616667
0,08 0,074088 -0,000512 0,024866667
0,09 0,068921 -0,000729 0,023216667
0,1 0,064 -0,001 0,021666667
0,11 0,059319 -0,001331 0,020216667
0,12 0,054872 -0,001728 0,018866667
0,13 0,050653 -0,002197 0,017616667
0,14 0,046656 -0,002744 0,016466667
0,15 0,042875 -0,003375 0,015416667
0,16 0,039304 -0,004096 0,014466667
0,17 0,035937 -0,004913 0,013616667
0,18 0,032768 -0,005832 0,012866667
0,19 0,029791 -0,006859 0,012216667
0,2 0,027 -0,008 0,011666667
0,21 0,024389 -0,009261 0,011216667
0,22 0,021952 -0,010648 0,010866667
0,23 0,019683 -0,012167 0,010616667
0,24 0,017576 -0,013824 0,010466667
0,25 0,015625 -0,015625 0,010416667
0,26 0,013824 -0,017576 0,010466667
0,27 0,012167 -0,019683 0,010616667
0,28 0,010648 -0,021952 0,010866667
0,29 0,009261 -0,024389 0,011216667
0,3 0,008 -0,027 0,011666667
0,31 0,006859 -0,029791 0,012216667
0,32 0,005832 -0,032768 0,012866667
0,33 0,004913 -0,035937 0,013616667
0,34 0,004096 -0,039304 0,014466667
0,35 0,003375 -0,042875 0,015416667
0,36 0,002744 -0,046656 0,016466667
0,37 0,002197 -0,050653 0,017616667
0,38 0,001728 -0,054872 0,018866667
0,39 0,001331 -0,059319 0,020216667
0,4 0,001 -0,064 0,021666667
0,41 0,000729 -0,068921 0,023216667
0,42 0,000512 -0,074088 0,024866667
0,43 0,000343 -0,079507 0,026616667
0,44 0,000216 -0,085184 0,028466667
0,45 0,000125 -0,091125 0,030416667
0,46 6,4E-05 -0,097336 0,032466667
0,47 2,7E-05 -0,103823 0,034616667
0,48 8E-06 -0,110592 0,036866667
0,49 0,000001 -0,117649 0,039216667
0,5 0 -0,125 0,041666667
B. Metode Numerik

ρ
Batas bawah Batas Trapezoida
(Kg/m ℓ (m) x (m) h f(x)
(a) atas (b) numerik
)
1 0.5 0 0 0.5 0.01 0 0.041675
1 0.5 0.01 -0.01 0.49 0.01 0.0001 0.039224
1 0.5 0.02 -0.02 0.48 0.01 0.0004 0.036869
1 0.5 0.03 -0.03 0.47 0.01 0.0009 0.034606
1 0.5 0.04 -0.04 0.46 0.01 0.0016 0.032431
1 0.5 0.05 -0.05 0.45 0.01 0.0025 0.03034
1 0.5 0.06 -0.06 0.44 0.01 0.0036 0.028329
1 0.5 0.07 -0.07 0.43 0.01 0.0049 0.026625
1 0.5 0.08 -0.08 0.42 0.01 0.0064 0.024875
1 0.5 0.09 -0.09 0.41 0.01 0.0081 0.023225
1 0.5 0.1 -0.1 0.4 0.01 0.01 0.021675
1 0.5 0.11 -0.11 0.39 0.01 0.0121 0.020225
1 0.5 0.12 -0.12 0.38 0.01 0.0144 0.018875
1 0.5 0.13 -0.13 0.37 0.01 0.0169 0.017625
1 0.5 0.14 -0.14 0.36 0.01 0.0196 0.016475
1 0.5 0.15 -0.15 0.35 0.01 0.0225 0.015425
1 0.5 0.16 -0.16 0.34 0.01 0.0256 0.014475
1 0.5 0.17 -0.17 0.33 0.01 0.0289 0.013625
1 0.5 0.18 -0.18 0.32 0.01 0.0324 0.012875
1 0.5 0.19 -0.19 0.31 0.01 0.0361 0.012225
1 0.5 0.2 -0.2 0.3 0.01 0.04 0.011675
1 0.5 0.21 -0.21 0.29 0.01 0.0441 0.011225
1 0.5 0.22 -0.22 0.28 0.01 0.0484 0.010875
1 0.5 0.23 -0.23 0.27 0.01 0.0529 0.010625
1 0.5 0.24 -0.24 0.26 0.01 0.0576 0.010475
1 0.5 0.25 -0.25 0.25 0.01 0.0625 0.010425
1 0.5 0.26 -0.26 0.24 0.01 0.0676 0.010475
1 0.5 0.27 -0.27 0.23 0.01 0.0729 0.010625
1 0.5 0.28 -0.28 0.22 0.01 0.0784 0.010875
1 0.5 0.29 -0.29 0.21 0.01 0.0841 0.011225
1 0.5 0.3 -0.3 0.2 0.01 0.09 0.011675
1 0.5 0.31 -0.31 0.19 0.01 0.0961 0.012225
1 0.5 0.32 -0.32 0.18 0.01 0.1024 0.012875
1 0.5 0.33 -0.33 0.17 0.01 0.1089 0.013625
1 0.5 0.34 -0.34 0.16 0.01 0.1156 0.014475
1 0.5 0.35 -0.35 0.15 0.01 0.1225 0.015425
1 0.5 0.36 -0.36 0.14 0.01 0.1296 0.016475
1 0.5 0.37 -0.37 0.13 0.01 0.1369 0.017625
1 0.5 0.38 -0.38 0.12 0.01 0.1444 0.018875
1 0.5 0.39 -0.39 0.11 0.01 0.1521 0.020225
1 0.5 0.4 -0.4 0.1 0.01 0.16 0.021675
1 0.5 0.41 -0.41 0.09 0.01 0.1681 0.023225
1 0.5 0.42 -0.42 0.08 0.01 0.1764 0.024875
1 0.5 0.43 -0.43 0.07 0.01 0.1849 0.026625
1 0.5 0.44 -0.44 0.06 0.01 0.1936 0.028475
1 0.5 0.45 -0.45 0.05 0.01 0.2025 0.030425
1 0.5 0.46 -0.46 0.04 0.01 0.2116 0.032475
1 0.5 0.47 -0.47 0.03 0.01 0.2209 0.034625
1 0.5 0.48 -0.48 0.02 0.01 0.2304 0.036875
1 0.5 0.49 -0.49 0.01 0.01 0.2401 0.039225
1 0.5 0.5 -0.5 0 0.01 0.25 0.041675

Anda mungkin juga menyukai