Disusun oleh:
Edelways Tiara Maharani
21040119140151
Industri keuangan di Indonesia telah mengalami perubahan besar yang disebabkan oleh
adanya kemajuan teknologi komunikasi dan sistem moneter internasional. Lembaga
keuangan baik swasta maupun negeri pun berusaha memberikan fasilitas keuangan dengan
mengandalkan teknologi modern, salah satunya adalah penggunaan jaringan ATM
(Automated Teller Machine). Kehadiran ATM yang dalam bahasa Indonesia disebut
Anjungan Tunai Mandiri, diharapkan dapat menyediakan pelayanan yang cepat dan lengkap
bagi nasabah bank. ATM merupakan usaha bank dalam menawarkan jasa yang
menguntungkan masyarakat karena dapat menghemat waktu untuk memperoleh uang tunai
dan juga menguntungkan bagi Bank karena merupakan alat yang lebih efektif sehingga dapat
mengurangi tugas-tugas rutin perbankan. (Mukarom dan Khasanah, 2012).
Jumlah gerai ATM seiring berjalannya waktu turut bertambah dan saat ini gerai ATM
sudah tidak lagi sulit ditemukan. Selain itu, fitur/pelayanan yang diberikan pun beragam,
akan tetapi pada masing-masing gerai ATM terkadang memiliki perbedaan fasilitas dan
kualitas pelayanan. Pada era serba cepat dan praktis ini, nasabah bank pengguna ATM
tentunya memiliki kecenderungan dalam memilih gerai/outlet ATM yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Adanya kecenderungan dalam memilih gerai ATM
tentunya dipengaruhi oleh berbagai variabel. Oleh karena itu, penulis menggunakan dua belas
variabel dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan nasabah pengguna ATM dalam pemilihan gerai ATM.
BAB II
Kajian Literatur
Secara prinsip analisis faktor merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menemukan hubungan (inter-relationship) amtar sejumlah variabel-variabel yang awalnya
saling independen satu dengan yang lai, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan
variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Tujuan analisis faktor adalah
mengelompokkan sejumlah variabel ke dalam satu atau lebih faktor. Pengelompokan variabel
menjadi suatu faktor dinilai berdasar korelasi antar variabel. Kebanyakan dari variabel-
variabel dari data penelitian tersebut saling berkorelasi dan harus diperkecil jumlahnya
sehingga dapat diperoleh data yang konseptual dan mudah dikelola (Rumlawang & Toamain,
2011).
Analisis faktor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Analisis faktor ekspolatori dan
analisis faktor konfirmatori. Analisis faktor eksploratori, peneliti tidak atau belum
mempunyai pengetahuan atau teori atau suatu hipotesis yang menyusun struktur faktor-faktor
yang akan dibentuk atau yang terbentuk, sehingga analisis faktor eksploratori merupakan
teknik untuk membantu membangun teori baru. Sedangkan analisis faktor konfirmatori
adalah teknik analisis faktor yang diteliti oleh penulis menentukan faktor-faktornya terlebih
dahulu berdasarkan teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan
sebelumnya, serta variabel apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing faktor yang
dibentuk dan sudah pasti tujuannya. (Verdian, 2019).
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 12 variabel yang akan dinilai oleh responden, yakni
nasabah pengguna ATM. Dalam menentukan responden, penulis tidak membatasi responden
dengan kriteria tertentu seperti usia atau jenis kelamin. Dua belas variabel yang telah dinilai
oleh 47 responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Akse
Pusa Fasil Jara s Jarak
t Tran k Tran Petug dari Kelen
Jara kera s- dari s- Laha as kanto g- Bany
k ke - port jala port Dri Kebe n kea- r kapan ak
Respond AT maia umu n umu ve r- park mana caba nomin mesin
en M n m raya m thru sihan ir n ng al ATM
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 2
3 1 1 2 1 3 3 1 1 1 2 1 1
4 1 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 1
5 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
7 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1
8 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
9 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1
10 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1
11 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2
12 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1
13 1 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
15 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1
16 1 2 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1
17 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1
21 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 2
22 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2
23 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
24 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
25 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2 3 3 1 3 3 1 1 2 1 1 2
27 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2
28 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1
29 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
30 2 1 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1
31 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1
32 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1
33 2 1 3 3 2 3 1 2 1 1 2 1
34 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
35 3 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 3
36 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1
37 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1
38 3 1 3 3 1 2 3 2 1 1 2 2
39 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2
40 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2
41 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2
42 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
43 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
44 1 2 3 1 2 3 1 1 1 2 3 2
45 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
46 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1
47 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1
BAB IV
Tahapan
Setelah memasukkan data, selanjutnya adalah menguji variabel yang telah ditentukan dengan
menggunakan metode barlett test of sphericity dan pengukuran MSA untuk mengetahui
apakah variabel yang telah dipilih layak untuk dilakukan analisis faktor.
Klik analyze Dimension Reduction Factors Menginput ke-12 variabel
(responden tidak usah diinput)
BAB V
Analisis Output
Wustqa, Dhoriva & Listyani, Endang & Subekti, Retno & Kusumawati, Rosita &
Susanti, Mathilda & Kismiantini, Kismiantini. (2018). Analisis Data Multivariat Dengan
Program R. Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. 2. 83-86.
10.21831/jpmmp.v2i2.21913.
Singgih Santoso. 2012. “Aplikasi SPSS pada Statisik Multivariat”. Jakarta. Elex Media Komputindo
Verdian, Edo. 2019. ANALISIS FAKTOR YANG MERUPAKAN INTENSI
PERPINDAHAN MEREK TRANSPORTASI ONLINE DI SURABAYA. Surabaya:
AGORA Vol. 7, No. 1 (2019)