Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ANALISIS FAKTOR (FACTOR ANALYSIS)

“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Pengguna ATM (Anjungan


Tunai Mandiri) dalam Memilih Gerai/Outlet ATM”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Analisis Perencanaan


Dosen Pengampu:
Sri Rahayu, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
Edelways Tiara Maharani
21040119140151

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 4
BAB II Kajian Literatur..........................................................................................................5
2.1 ATM (Anjungan Tunai Mandiri).................................................................................. 5
2.2 Analisis Multivariat.......................................................................................................5
2.3 Analisis Faktor.............................................................................................................. 5
2.4 Output Analisis Faktor.................................................................................................. 6
BAB III Gambaran Kasus....................................................................................................... 8
BAB IV Tahapan ................................................................................................................... 11
BAB V Analisis Output..........................................................................................................13
5.1 KMO and Barlett’s Test..............................................................................................13
5.2 Anti-Image Correlation............................................................................................... 13
5.3 Communalities............................................................................................................ 14
5.3 Total Variance Explained dan Grafik Scree Plot........................................................ 14
5.4 Component Matrix...................................................................................................... 15
5.4 Rotated Component Matrix.........................................................................................16
5.6 Interpretasi Hasil......................................................................................................... 17
BAB VI Kesimpulan...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 20
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel dan skoring.......................................................................................................... 9


Tabel 2 Hasil penilaian nasabah pengguna ATM......................................................................... 10
Tabel 3 Tabel KMO dan Tes Barlett.............................................................................................13
Tabel 4 Anti-image correlation.................................................................................................... 13
Tabel 5 Communalities................................................................................................................. 14
Tabel 6 Total Variance Explained................................................................................................ 14
Tabel 7 Component Matrix........................................................................................................... 15
Tabel 8 Rotated Component Matrix..............................................................................................16
Tabel 9 Component Transformation Matrix................................................................................. 17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Grafik Scree Plot.......................................................................................................... 15


BAB I
Pendahuluan

Industri keuangan di Indonesia telah mengalami perubahan besar yang disebabkan oleh
adanya kemajuan teknologi komunikasi dan sistem moneter internasional. Lembaga
keuangan baik swasta maupun negeri pun berusaha memberikan fasilitas keuangan dengan
mengandalkan teknologi modern, salah satunya adalah penggunaan jaringan ATM
(Automated Teller Machine). Kehadiran ATM yang dalam bahasa Indonesia disebut
Anjungan Tunai Mandiri, diharapkan dapat menyediakan pelayanan yang cepat dan lengkap
bagi nasabah bank. ATM merupakan usaha bank dalam menawarkan jasa yang
menguntungkan masyarakat karena dapat menghemat waktu untuk memperoleh uang tunai
dan juga menguntungkan bagi Bank karena merupakan alat yang lebih efektif sehingga dapat
mengurangi tugas-tugas rutin perbankan. (Mukarom dan Khasanah, 2012).
Jumlah gerai ATM seiring berjalannya waktu turut bertambah dan saat ini gerai ATM
sudah tidak lagi sulit ditemukan. Selain itu, fitur/pelayanan yang diberikan pun beragam,
akan tetapi pada masing-masing gerai ATM terkadang memiliki perbedaan fasilitas dan
kualitas pelayanan. Pada era serba cepat dan praktis ini, nasabah bank pengguna ATM
tentunya memiliki kecenderungan dalam memilih gerai/outlet ATM yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Adanya kecenderungan dalam memilih gerai ATM
tentunya dipengaruhi oleh berbagai variabel. Oleh karena itu, penulis menggunakan dua belas
variabel dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan nasabah pengguna ATM dalam pemilihan gerai ATM.
BAB II
Kajian Literatur

2.1 ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Automated Teller Machine atau yang disebut dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
merupakan suatu sistem perangkat komputerisasi yang dipergunakan oleh lembaga perbankan
sebagai salah satu upaya untuk menyediakan sistem layanan transaksi keuangan di tempat-
tempat umum tanpa harus melalui pegawai bank (teller).

2.2 Analisis Multivariat

Analisis multivariat adalah salah satu teknik dalam statistika yang digunakan untuk
menganalisis secara simultan variabel lebih dari satu. Statistika multivariat digunakan untuk
melakukan analisis pengaruh sejumlah variabel bebas terhadap sejumlah variabel tak bebas
secara bersamaan. Perhitungan dalam analisis data multivariat lebih kompleks dibandingkan
dengan analisis univariat, sehingga penggunaan program statistika akan mempermudah dalam
analisis. (Wustqa, dkk, 2018). Beberapa metode dalam analisis statistika multivariat adalah
analisis komponen utama, analisis faktor, analisis korelasi kanonik, analisis regresi
multivariat, analisis varians multivariat, analisis diskriminan, dan analisis klaster (Johnson &
Wichern, 2007 dalam Wustqa, dkk, 2018).

2.3 Analisis Faktor

Secara prinsip analisis faktor merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menemukan hubungan (inter-relationship) amtar sejumlah variabel-variabel yang awalnya
saling independen satu dengan yang lai, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan
variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Tujuan analisis faktor adalah
mengelompokkan sejumlah variabel ke dalam satu atau lebih faktor. Pengelompokan variabel
menjadi suatu faktor dinilai berdasar korelasi antar variabel. Kebanyakan dari variabel-
variabel dari data penelitian tersebut saling berkorelasi dan harus diperkecil jumlahnya
sehingga dapat diperoleh data yang konseptual dan mudah dikelola (Rumlawang & Toamain,
2011).
Analisis faktor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Analisis faktor ekspolatori dan
analisis faktor konfirmatori. Analisis faktor eksploratori, peneliti tidak atau belum
mempunyai pengetahuan atau teori atau suatu hipotesis yang menyusun struktur faktor-faktor
yang akan dibentuk atau yang terbentuk, sehingga analisis faktor eksploratori merupakan
teknik untuk membantu membangun teori baru. Sedangkan analisis faktor konfirmatori
adalah teknik analisis faktor yang diteliti oleh penulis menentukan faktor-faktornya terlebih
dahulu berdasarkan teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan
sebelumnya, serta variabel apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing faktor yang
dibentuk dan sudah pasti tujuannya. (Verdian, 2019).

2.4 Output Analisis Faktor

Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequency, yaitu indeks yang
membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan besarnya koefisien parsial.
Angka yang dihasilkan oleh KMO Measure of Sampling Adequency harus lebih besar dari
0,50 supaya analisis faktor dapat diproses lebih lanjut. Bartlett's Test of Sphericity adalah tes
yang digunakan untuk menguji interdependensi antara variabel-variabel yang menjadi
indikator suatu faktor. Analisis ini bermaksud untuk menyatakan bahwa variabel-variabel
yang dimaksud tidak berkorelasi satu dengan lainnya dalam populasi. Signifikansi dalam uji
Bartlett's ini harus juga menunjukkan angka < 0,05 supaya analisis faktor dapat dilakukan
(Santoso, 2012, p. 13 dalam Verdian, 2019).
Anti-image correlation test
Tabel hasil perhitungan anti-image correlation test menunjukkan sejumlah angka yang
membentuk diagonal, yang bertanda “a” menandakan angka MSA (Measure of Sampling
Addequency) sebuah variabel. Apabila angka MSA sebuah variabel dibawah 0,5 maka
variabel tersebut harus dikeluarkan dan juga dilakukan pengulangan pemilihan variabel.
(Santoso, 2012, p. 13 dalam Verdian, 2019).
Communalities test
Communalities (Komunalitas) menunjukan seberapa besar keragaman variable asal, dan
dapat menjelaskan minimal 50% keragaman data variable asal. Semakin besar communalities
maka semakin erat hubungan antara indikator-indikator yang diteliti dengan faktor yang
terbentuk (Santoso, 2012, p. 13 dalam Verdian, 2019).
Total variance explained test.
Fungsi tabel ini adalah untuk menunjukkan jumlah varian yang berasosiasi dengan
masing-masing faktor. Faktor yang mempunyai Eigen value 1 dapat dimasukkan ke dalam
model, sedangkan jika ada yang nilainya <1 merupakan faktor yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam model (Santoso, 2012, p. 14 dalam Verdian, 2019).
Component matrix dan Rotated Component Matrix
Kedua tabel ini berguna untuk menjelaskan distribusi variabel-variabel ke dalam faktor-
faktor yang terbentuk. Component Matrix memuat koefisien yang digunakan untuk
menyatakan variabel standar yang disebut faktor. Koefisien faktor loading menerangkan
korelasi antara variabel asal dengan faktornya. Nilai korelasi yang besar menyatakan
hubungan yang erat antara faktor dan variabel asal sehingga variabel dapat diguunakan untuk
membentuk faktor. Untuk mempermudah menginterpretasikan faktor, maka digunakan rotasi
faktor, dalam rotasi faktor matriks ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana
(Santoso, 2012, p. 14 dalam Verdian, 2019).
BAB III
Gambaran Kasus

Pada laporan ini, penulis menggunaka metode analisis faktor konfirmatori. Analisis
faktor konfirmatori merupakan teknik analisis faktor yang diteliti oleh penulis dengan
menentukan faktor-faktornya terlebih dahulu berdasarkan teori dan konsep yang sudah
diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, serta variabel apa saja yang termasuk ke
dalam masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya. (Verdian, 2019).
Saat ini keberadaan ATM sudah tidak lagi sulit untuk ditemukan. Di setiap sudut kota
terlebih lagi di pusat perbelanjaan dan fasilitas umum hampir dipastikan memiliki gerai ATM.
ATM menjadi alternatif dalam melakukan transaksi yang bersangkutan dengan uang dengan
praktis, cepat, dan aman. Akan tetapi, berbagai fasilitas maupun pelayanan yang terdapat
pada tiap-tiap gerai terkadang memiliki perbedaan. Selain itu, terdapat beberapa kondisi
dimana nasabah memiliki alasan untuk menggunakan gerai ATM tertentu, misalnya jarak dari
tempat kerja/tempat berkegiatan yang lain. Dengan adanya berbagai variabel tersebut,
tentunya membuat nasabah memiliki kecenderungan dalam memilih gerai ATM. Analisis ini
digunakan untuk melihat variabel-variabel yang mempengaruhi dalam penentuan keputusan
nasabah pengguna ATM dalam memilih gerai ATM yang kemudian variabel tersebut
mengelompk menjadi beberapa faktor.
Analisis ini menggunakan dua belas variabel yakni (1) jarak menuju ATM dari tempat
berkegiatan (2) jarak ATM dari pusat keramaian, (3) jarak ATM dari fasilitas transportasi
umum, (4) jarak ATM dari jalan raya, (5) kemudahan akses menggunakan transportasi umum,
(6) penggunaan sistem ATM drive thru, (7) kebersihan dan ketersediaan fasilitas penunjang
(AC, tempat sampah, atau asbak), (8) Ketersediaan lahan parkir, (9) adanya petugas
keamanan, (10) jarak dengan kantor cabang bank yang bersangkutan, (11) kelengkapan
pilihan nominal penarikan uang, dan (12) banyaknya mesin ATM. Dalam melakukan analisis
faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah pengguna ATM, variabel, skor beserta
keterangan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Variabel Skor Keterangan keramaian 3 Tidak Mempengaruhi

1 Mempengaruhi 1 Mempengaruhi
Jarak ATM dari fasilitas
Jarak menuju ATM 2 Cukup mempengaruhi 2 Cukup mempengaruhi
transportasi umum
3 Tidak Mempengaruhi 3 Tidak Mempengaruhi

1 Mempengaruhi 1 Mempengaruhi
Jarak ATM dari pusat Jarak ATM dari jalan
2 Cukup mempengaruhi 2 Cukup mempengaruhi
raya 3 Tidak Mempengaruhi 3 Tidak Mempengaruhi
Kemudahan akses 1 Mempengaruhi
Adanya petugas 1 Mempengaruhi
menggunakan 2 Cukup mempengaruhi
keamanan 2 Cukup mempengaruhi
transportasi umum 3 Tidak Mempengaruhi
3 Tidak Mempengaruhi
Penggunaan sistem 1 Mempengaruhi Jarak dengan kantor 1 Mempengaruhi
ATM drive thru 2 Cukup mempengaruhi cabang bank yang 2 Cukup mempengaruhi
3 Tidak Mempengaruhi bersangkutan 3 Tidak Mempengaruhi
Kelengkapan pilihan 1 Mempengaruhi
Kebersihan gerai dan 1 Mempengaruhi
nominal penarikan uang 2 Cukup mempengaruhi
ketersediaan fasilitas 2 Cukup mempengaruhi
penunjang 3 Tidak Mempengaruhi
3 Tidak Mempengaruhi
Banyaknya mesin ATM 1 Mempengaruhi
Ketersediaan lahan 1 Mempengaruhi 2 Cukup mempengaruhi
parkir 2 Cukup mempengaruhi 3 Tidak Mempengaruhi
Tabel 1 Variabel dan skoring

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 12 variabel yang akan dinilai oleh responden, yakni
nasabah pengguna ATM. Dalam menentukan responden, penulis tidak membatasi responden
dengan kriteria tertentu seperti usia atau jenis kelamin. Dua belas variabel yang telah dinilai
oleh 47 responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Fasil Jarak Akses Jarak
Jarak Pusat Trans- dari Trans- Petugas dari Keleng- Banyak
ke kera- port jalan port Drive Keber- Lahan kea- kantor kapan mesin
Responden ATM maian umum raya umum thru sihan parkir manan cabang nominal ATM
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 2
3 1 1 2 1 3 3 1 1 1 2 1 1
4 1 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 1
5 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
7 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1
8 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
9 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1
10 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1
11 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2
12 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1
13 1 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
15 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1
16 1 2 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1
17 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1
21 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 2
22 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2
23 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
24 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
25 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2 3 3 1 3 3 1 1 2 1 1 2
27 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2
28 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1
29 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
30 2 1 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1
31 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1
32 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1
33 2 1 3 3 2 3 1 2 1 1 2 1
34 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
35 3 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 3
36 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1
37 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1
38 3 1 3 3 1 2 3 2 1 1 2 2
39 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2
40 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2
41 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2
42 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
43 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
44 1 2 3 1 2 3 1 1 1 2 3 2
45 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
46 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1
47 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1
Tabel 2 Hasil penilaian nasabah pengguna ATM

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa penilaian yang diberikan 47


responden nasabah pengguna ATM cukup variatif. Dari data tersebut akan digunakan untuk
menentukan dan mengelompokkan variabel yang mempengaruhi responden dalam
menentukan keputusan memilih gerai ATM.
BAB IV
Tahapan

Atur Variable view seperti pada gambar berikut:

Masukan data responden ke data view

Setelah memasukkan data, selanjutnya adalah menguji variabel yang telah ditentukan dengan
menggunakan metode barlett test of sphericity dan pengukuran MSA untuk mengetahui
apakah variabel yang telah dipilih layak untuk dilakukan analisis faktor.
Klik analyze  Dimension Reduction  Factors  Menginput ke-12 variabel
(responden tidak usah diinput)
Atur pengaturan analisis faktor seperti gambar berikut:

Setelah mengetahui variabel yang memiliki nilai MSA ≥ 0,5, maka variabel terebut layak
untuk dilanjutkan pada analisis faktor. Setelah melakukan analisis faktor, langkah selanjutnya
adalah Melakukan proses factor rotation yang bertujuan untuk mempermudah interprestasi
dalam menentukan variabel-variabel mana saja yang termasuk dalam suatu faktor. Setelah
melakukan rotasi, maka akan dapat mengetahui faktor yang terbentuk, kemudian dilanjutkan
dengan menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk yang dianggap dapat mewakili
variabel anggota faktor.
Pengaturan dalam analisis faktor dan rotasi:
BAB V
Analisis Output

5.1 KMO and Barlett’s Test

Tabel 3 Tabel KMO dan Tes Barlett

Dari tabel KMO dan Bartlett’s diatas dapat dilihat bahwa nilai KMO Measures of
Sampling adequacy bernilai sebesar 0,691 yang berarti nilai KMO ≥ 0,5. Karena nilai 0,691 ≥
0,5 maka variabel masih bisa diprediksi dan memenuhi syarat untuk dapat dilanjutkan ke
proses analisis faktor. Selain itu, nilai Bartlett's Test of Sphericity 137,468 dengan (.Sig)
0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi antar variabel dan ke dua belas
variabel ini layak untuk dilanjutkan ke proses analisis faktor.
5.2 Anti-Image Correlation

Tabel 4 Anti-image correlation

Analisis Anti Image Correlation merupakan analisis yang juga digunakan untuk melihat
dan menentukan apakah variabel yang digunakan layak untuk dilakukan proses analisis faktor
atau tidak. Pada tabel Anti-image Matrice di atas, pada bagian anti Image Correlation terlihat
angka yang bertanda “a” (ditandai dengan kotak berwarna merah) yang artinya tanda untuk
besaran MSA sebuah variabel. Diketahui nilai MSA dari tiap variabel seperti pada tabel
tersebut pada masing-masing variabel yang besarnya > 0.5. Hal ini berarti keseluruhan
variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut untuk dilakukan analisis faktor.
5.3 Communalities

Tabel 5 Communalities

Tabel communalities merupakan tabel hasil ekstrasi yang menunjukkan nilai


kemampuan variabel yang diteliti dalam menjelaskan faktor. Dengan kata lain, tabel ini
melihat kontribusi variabel terhadap faktor yang terbentuk.Variabel dianggap mampu
menjelaskan faktor yang terbentuk apabila memiliki nilai ekstrasi yang lebih besar dari 0,5.
Nilai ekstraksi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel di samping. Dapat diketahui
bahwa nilai ekstrasi variabel terbesar dimiliki oleh variabel Jarak ATM dari pusat keramaian
dengan nilai ekstrasi sebesar 0,797 yang berarti sekitar 79,7% varians ini dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Demikian juga berlaku untuk variabel yang lain. Semakin besar
nilai ekstrasi communalities, semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.
5.3 Total Variance Explained dan Grafik Scree Plot

Tabel 6 Total Variance Explained


Gambar 1 Grafik Scree Plot

Tabel total Variance Explained digunakan untuk menunjukkan jumlah varian yang
berasosiasi dengan masing-masing faktor. Melalui Tabel Total Variance Explained dan grafik
scree plot dapat diketahui nilai eigenvalue dimana faktor yang terbentuk merupakan variabel
yang memiliki eigenvalue lebih dari satu. Berdasarkan tabel dan grafik scree plot dapat
diketahui bahwa terdapat 4 variabel dengan eigen value lebih dari satu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terbentuk 4 faktor dari 12 variabel. Faktor 1 memiliki nilai eigenvalue
sebesar 3,81 dengan 31.749% varians yang berasosiasi dengan faktor ini. Demikian juga
berlaku dengan faktor 2, 3, dan 4. Nilai eigenvalues yang kurang dari 1 tidak dapat digunakan
dalam model.
5.4 Component Matrix

Tabel 7 Component Matrix

Tabel Component matrix merupakan tabel yang berisikan nilai korelasi antara setiap
variabel dengan faktor-faktor yang terbentuk. Pada tabel diatas dapat dilihat nilai korelasi
pada variabel jarak dari rumah menuju ATM dengan faktor 1 sebesar 0,465 dan dengan
faktor 2 sebesar 0,353, dengan faktor 3 sebesar -0,483, dan dengan faktor 4 sebesar -0,093.
Melalui tabel component matrix dapat disimpulkan bahwa variabel jarak menuju ATM, jarak
ATM dari pusat keramaian, jarak ATM dari fasillitas transportasi umum, kebersihan dan
ketersediaan fasilitas penunjang, ketersediaan lahan parkir, adanya petugas keamanan,
kelengkapan pilihan nominal penarikan uang, dan banyaknya mesin ATM merupakan
anggota dari faktor 1. Variabel jarak ATM dengan kantor cabang merupakan anggota dari
faktor 2. Variabel kemudahan akses menggunakan transportasi umum merupakan anggota
dari faktor 3. Sedangkan jarak ATM dari jalan raya, dan penggunaan sistem ATM drive thru
merupakan anggota dari faktor 4. Semakin besar nilai variabel pada sebuah faktor
menunjukkan variabel tersebut memiliki korelasi yang tertinggi pada faktor yang terbentuk.
5.4 Rotated Component Matrix

Tabel 8 Rotated Component Matrix

Untuk memastikan dan mempertajam suatu variabel masuk dalam kelompok faktor yang
mana, maka perlu dilakukan rotasi nilai Loading faktor merupakan besarnya korelasi antara
faktor yang terbentuk dengan variabel tersebut. Dapat dilihat kembali pada tabel tersebut
bahwa terdapat perbedaan anggota faktor dari output component matrix sebelum dirotasi.
Variabel jarak ATM dari pusat keramaian, jarak ATM dari fasillitas transportasi umum,
kebersihan dan ketersediaan fasilitas penunjang,dan adanya petugas keamanan, merupakan
anggota dari faktor 1. Variabel jarak menuju ATM, ketersediaan lahan parkir,dan jarak ATM
dari jalan raya merupakan anggota dari faktor 2. Variabel jarak dengan kantor cabang bank
yang bersangkutan, kelengkapan pilihan nominal penarikan uang, dan banyaknya mesin
ATM merupakan anggota dari variabel 3. Sedangkan variabel kemudahan akses
menggunakan transportasi umum dan penggunaan sistem ATM drive thru merupakan
anggota dari faktor 4.
5.5 Component Transformation Matrix

Tabel 9 Component Transformation Matrix

Tabel Component Transformation matrix, menunjukan hasil rotasi Variabel-variabel


yang sudah terditribusikan ke masing-masing faktor yang terbagi kedalam 4 faktor yang
terbentuk. Selanjutnya, penulis dapat memberi nama faktor tersebut, penamaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
 Faktor 1: Faktor keamanan dan utilitas
 Faktor 2: Jarak ATM dari tempat berkegiatan dan jalan raya
 Faktor 3: Kelengkapan pelayanan dan fitur
 Faktor 4: Aksesibilitas

5.6 Interpretasi Hasil

Faktor 1: Faktor keamanan dan utilitas.


Faktor ini menjelaskan mengenai keberadaan ATM di pusat keramaian dan fasilitas
transportasi umum seperti stasiun, terminal, bandara, dll. Selain itu, faktor ini juga
menghimpun kenyamanan dan keamanan di gerai ATM. Utilitas berkaitan dengan jumlah
kepuasan nasabah dalam menggunakan ATM yang berorientasi pada keberadaan ATM di
pusat keramaian dan fasilitas transportasi umum. Selain itu utilitas dapat berorientasi pada
kebersihan dan keberadaan fasilitas yang dapat menambah kenyamanan pengguna seperti AC,
tempat sampah, dan asbak serta keterjaminan keamanan dengan adanya petugas keamanan.
Dengan ini dapat diketahui bahwa keputusan nasabah pengguna ATM dalam memilih gerai
ATM sangat dipengaruhi oleh adanya keamanan dan utilitas pada gerai ATM. Hal ini
berkaitan dengan maraknya penipuan dan perampokan di ATM, oleh karena itu keamanan
gerai ATM sangat mempengaruhi keputusan penggunanya. Begitu pula dengan utilitas,
pengguna ATM akan merasa lebih nyaman ketika berada di gerai ATM yang nyaman, bersih
dan bersuhu sejuk.
Faktor 2: Jarak ATM dari tempat berkegiatan dan jalan raya
Faktor ini menjelaskan mengenai jarak ATM dari tempat nasabah melakukan kegiatan
sehari hari dan jarak ATM dari jalan raya. Setelah memastikan bahwa sebuah gerai ATM
memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang tinggi, maka nasabah akan memperhatikan
jarak ATM dari tempat dirinya berkegiatan. Disamping itu, pengguna yang sedang
melakukan perjalanan berkendara akan memperhatikan jarak gerai ATM dari jalan raya
tempatnya berkendara. Hal ini untuk menghemat ongkos dan waktu untuk menuju gerai ATM.
Faktor 3: Kelengkapan pelayanan dan fitur
Faktor ini berkaitan dengan kelengkapan pelayanan yang dapat diberikan oleh bank yang
bersangkutan seperti call center yang dapat dijangkau dengan mudah, cepat, dan dekat. Selain
itu, faktor ini menjelaskan mengenai kelengkapan fitur pada mesin ATM dan jumlah mesin
ATM yang tersedia pada tiap gerai. Kebutuhan setiap nasabah cenderung berbeda-beda dalam
menggunakan fitur penarikan tunai, maka dari itu opsi/pilihan nominal penarikan uang juga
mempengauhi seorang nasabah dalam memilih gerai ATM. Terkadang terdapat ATM yang
hanya menyediakan penarikan tunai dengan nominal tertentu saja. Selain itu, keberadaan
teknologi ATM tidak terlepas dari kendala teknis, seperti mesin ATM yang macet, slot kartu
ATM yang tidak bekerja dengan semsetinya, dll, maka dari itu untuk mengatasi kendala
teknis dengan cepat diperlukan call center yang dapat dijangkau dengan mudah dan cepat.
Dengan alasan tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor kelengkapan pelayanan dan fitur pada
ATM mempengaruhi keputusan nasabah pengguna ATM dalam memilih gerai ATM.
Faktor 4: Aksesibilitas
Faktor ini berkaitan dengan kemudahan nasabah pengguna ATM dalam menjangkau dan
menggunakan ATM dalam kondisi apapun termasuk jika nasabah sedang melakukan
perjalanan dengan transportasi umum. Selain itu, pada era globalisasi ini, keberadaan ATM
drive thru menjadi terobosan besar bagi pengguna ATM yang menginkan privasi dan
kepraktisan tinggi. ATM drive thru juga menyediakan aksesibilitas dan fleksibilitas tinggi
bagi penggunanya, yakni nasabah dapat menggunakan ATM tanpa perlu turun dari kendaraan.
BAB VI
Kesimpulan

Berdasarkan analisis faktor yang sudah dilakukan, terbentuk 4 faktor dari 12 variabel.
Ke-empat faktor inilah yang mempengaruhi keputusan nasabah pengguna ATM(anjungan
tunai mandiri) dalam memilih gerai/outlet ATM. Faktor faktor tersebut antara lain Faktor
keamanan dan utilitas, jarak ATM dari tempat berkegiatan dan jalan raya, kelengkapan
pelayanan dan fitur, dan aksesibilitas. Dari analisi faktor yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa faktor keamanan dan utilitas menjadi faktor yang paling mempengaruhi keputusan
nasabah pengguna ATM dalam memilih gerai/outlet ATM. Dilanjutkan dengan faktor jarak,
pelayanan dan aksesibilitas. Faktor ini berkaitan dengan ilmu PWK dimana lokasi gerai ATM
dan aksesibilitas menuju gerai ATM menentukan banyaknya mobilitas pengguna ATM ke
gerai ATM tersebut. Dengan mengetahui bahwa lokasi dan aksesibilitas ATM menjadi faktor
penentu keputusan, maka kedepannya diharapkan pembangunan gerai ATM dapat
memperhatikan lokasi, positioning terhadap pusat keramaian dan fasilitas umum, serta tingkat
aksesibilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Wustqa, Dhoriva & Listyani, Endang & Subekti, Retno & Kusumawati, Rosita & Susanti,
Mathilda & Kismiantini, Kismiantini. (2018). Analisis Data Multivariat Dengan Program
R. Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. 2. 83-86.
10.21831/jpmmp.v2i2.21913.

Singgih Santoso. 2012. “Aplikasi SPSS pada Statisik Multivariat”. Jakarta. Elex Media
Komputindo

Verdian, Edo. 2019. ANALISIS FAKTOR YANG MERUPAKAN INTENSI


PERPINDAHAN MEREK TRANSPORTASI ONLINE DI SURABAYA. Surabaya:
AGORA Vol. 7, No. 1 (2019)

Anda mungkin juga menyukai