OLEH :
KELOMPOK 5
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Cost Benefit Analysis” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Tugas
Farmakoekonomi pada Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi Institut
Sains dan Teknologi Nasional Jakarta.
Sehubungan dengan terselesaikannya penulisan makalah ini, kami penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Apt. Elvina Triana Putri, M. Farm selaku dosen
mata kuliah Farmekoekonomi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan
kesempatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih mempunyai beberapa kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Pengertian Cost Benefit Analysis.................................................................... 3
2.2 Tujuan Cost Benefit Analysis.......................................................................... 4
2.3 Manfaat Cost Benefit Analysis ........................................................................ 4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit Analysis......................................... 5
2.4.1 Kelebihan Cost Benefit Analysis .......................................................... 5
2.4.2 Kekurangan Cost Benefit Analysis ....................................................... 5
2.5 Tahap-tahap Cost Benefit Analysis................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN STUDI KASUS......................................................... 9
3.1 Judul Penelitian............................................................................................... 9
3.2 Metode Penelitian........................................................................................... 9
3.3 Hasil dan Pembahasan.................................................................................... 10
3.3.1 Komponen Cost dan Benefit Poli Gigi .................................................. 10
3.3.2 Komponen Cost dan Benefit Poli Fisioterapi Anak ............................... 12
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komponen Biaya Investasi Pembuatan Poli Gigi di Klinik SK ............ 10
Tabel 3.2 Biaya Operasional Tetap Pelayanan Poli Gigi Klinik SK...................... 11
Tabel 3.3 Komponen Biata Investasi Pembuatan Poli Fisioterapi Anak
di Klinik SK......................................................................................... 12
Tabel 3.4 Biaya Operasional Tetap Pelayanan Poli Fisioterapi Poli SK................ 13
Tabel 3.5 Tabel Perhitungan Total Cost dan Total Benefit Poli Gigi Klinik SK... 14
Tabel 3.6 Perhitungan Total Cost dan Total Benefit Poli Fisioterapi Anak
Klinik SK............................................................................................. 15
Tabel 3.7 Rasio PV Benefit dan PV Cost............................................................. 16
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Cost Benefit Analysis?
2. Apa tujuan dari Cost Benefit Analysis?
3. Apa manfaat dari Cost Benefit Analysis?
4. Apa kelebihan dan kekurangan Cost Benefit Analysis?
5. Bagaimana langkah-langkah Cost Benefit Analysis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Cost Benefit Analysis
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan Cost Benefit Analysis
3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari Cost Benefit Analysis
4. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari Cost Benefit
Analysis
5. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah Cost Benefit Analysis
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Tujuan Cost Benefit Analysis (CBA)
Menurut (Indrayathi, 2016), tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu:
1. Menentukan atau mengukur kemanfaatan suatu proyek, program/ kegiatan
merupakan merupakan suatu investasi (biaya) yang baik atau tidak.
2. Memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk
membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total
keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui
biaya serta berapa banyak.
3. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu
proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh
dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
4. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan
direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan
organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan
dari kebijakan yang diberikan.
4
rekomendasi. Kedua, pemegang kebijakan yang berwenang untuk membuat peraturan
dan prosedur untuk melaksanakan keputusan tersebut.
5
5. Peningkatan subjektivitas untuk biaya tidak berwujud dan manfaat. Kelemahan
lain dari analisis biaya manfaat adalah jumlah subjektivitas yang terlibat ketika
mengidentifikasi, mengukur, dan memperkirakan biaya dan manfaat yang
berbeda. Ada beberapa biaya dan manfaat non-moneter seperti peningkatan
pelanggan dan kepuasan karyawan, sering memerlukan satu untuk subyektif
menetapkan nilai moneter untuk tujuan menimbang total biaya dibandingkan
dengan manfaat keuangan secara keseluruhan dari suatu usaha tertentu.
6. Perhitungan akurat Present Value menghasilkan analisis menyesatkan. Karena
metode ini evaluasi memperkirakan biaya dan manfaat untuk proyek selama
periode waktu, maka perlu untuk menghitung nilai sekarang. Ini menyetarakan
semua biaya sekarang dan masa depan dan manfaat dengan mengevaluasi semua
item dalam hal masa kini nilai- nilai, yang menghilangkan kebutuhan untuk
memperhitungkan inflasi atau keuntungan finansial spekulatif. Hal ini
menimbulkan kerugian yang signifikan karena, bahkan jika salah satu akurat
dapat menghitung nilai sekarang, tidak ada jaminan bahwa tingkat diskonto yang
digunakan dalam perhitungan tersebut realistis.
7. Kelemahan lain terlihat ketika memanfaatkan analisis biaya manfaat adalah
kemungkinan bahwa mekanisme evaluatif berubah ke anggaran yang diusulkan.
6
seluruh komponen biaya keseluruhan dari masing-masing program. Semua
komponen biaya harus diidentifikasi baik yang bersumber dari anggaran internal
program atau proyek maupun dari anggaran lainnya. Klasifikasi biaya bisa
dilakukan menurut kategori lain seperti biaya investasi, biaya operasional dan
biaya pemeliharaan, biaya resiko kehilangan dan kerusakan.
3. Menghitung Total Biaya dari Masing- masing Program atau Proyek
Setelah seluruh komponen biaya bisa teridentifikasi dan sudah diklasifikasikan
kemudian dilakukan penghitungan total seluruh biaya setiap program.
4. Identifikasi dan Mentransformasi Benefit dalam Bentuk Uang
Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya program terdapat dua
komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat
langsung adalah nilai kepuasan yang dirasakan oleh penerima manfaat terkait
baik dalam bentuk nyata (barang) atau tidak nyata (jasa). Sedangkan manfaat
tidak langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh pihak lain yang bukan
penerima manfaat utama dari aktivitas atau produk atau program tersebut.
5. Menghitung Rasio Benefit (Discounting)
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-masing
alternatif atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam
menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila
manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan. B/C yang artinya
ukuran perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi dan hasilnya
BCR>1.
�
��� =
�
Dimana,
B = benefit
C = cost
6. Menghitung Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost
(pengeluaran) yang telah perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang
direncanakan. Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang
7
didiskontokan. Net Present Value atau nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi.
Net Present Value merupakan net benefit yang telah di diskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
Kriteria NPV ini mengatakan bahwa proyek yang akan dipilih apabila NPV > 0,
dihitung menggunakan rumus:
�
�� − ��
��� =
(1 + �)�
�=1
8
BAB 3
PEMBAHASAN STUDI KASUS
9
3.3 Hasil dan Pembahasan Penelitian
3.3.1 Komponen Cost dan Benefit Poli Gigi
1) Komponen Cost
a. Biaya Investasi
Pada pembuatan poli gigi biaya investasinya adalah biaya renovasi ruangan,
biaya pembelian alat dan biaya fasilitas. Berikut tabel biaya investasi pembuatan
Poli Gigi:
Tabel 3.1 Komponen Biaya Investasi Pembuatan Poli Gigi di Klinik SK
No. Jenis Komponen Biaya
1. Renovasi Ruangan Rp. 75.000.000
2. AC Rp. 3.500.000
3. Rak Buku Rp. 500.000
4. Meja Dokter Rp. 400.000
5. Kursi Dokter Rp. 300.000
6. Kursi Gigi (Dental Unit) Rp. 300.000.000
7. Kulkas Bahan Gigi Rp. 2.000.000
8. TV Rp. 4.000.000
9. Intra Oral Camera Set Rp. 20.000.000
10. Set Alat Diagnosa Gigi Rp. 8.000.000
11. Lemari Alat dan Bahan Rp. 3.000.000
12. Set Tambal dan Cabut Gigi Rp. 5.000.000
13. Kursi Pasien (2 buah) Rp. 400.000
Jumlah Rp. 420.000.000
Berdasarkan tabel 3.1 dapat kita ketahui bahwa biaya investasi yang paling
besar adalah pembelian kursi gigi sebagai alat perawatan utama dalam Poli
Gigi.
10
biaya operasional tetap dalam pelayanan Poli Gigi Klinik SK:
Tabel 3.2 Biaya Operasional Tetap Pelayanan Poli Gigi Klinik SK
No. Jenis Komponen Biaya
1. Biaya Pegawai 2 orang Rp 84.000.000
2. Biaya Listrik dan Air Rp 21.000.000
3. Biaya ATK Rp 600.000
4. Biaya Internet Rp 240.000
5. Biaya Perawatan alat Rp 6.000.000
Jumlah Rp 114.000.000
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa biaya pegawai merupakan biaya
yang paling banyak dikeluarkan untuk pelayanan Poli Gigi. Biaya umum untuk
listrik, air dan internet tergolong biaya operasional tetap karena
pengeluarannya tidak berbeda signifikan ada ataupun tidak ada pasien.
2) Komponen Benefit
a. Pendapatan Klinik
Pendapatan rumah sakit dari pelayanan Poli Gigi dihitung dengan mengalikan
tarif biaya pelayanan Poli Gigi dengan rata-rata jumlah kunjungan setiap tahun.
Dengan asumsi bahwa tarif pelayanan Poli Gigi meningkat sebesar Rp 50.000
setiap 2 tahun dan terjadi peningkatan sebanyak 2 pasien per hari setiap
tahunnya. Dengan tarif biaya pelayanan Poli Gigi sebesar Rp 250.000,
pendapatan untuk tahun pertama dari tarif tersebut adalah Rp 74.250.000.
11
3.3.2 Komponen Cost dan Benefit Poli Fisioterapi Anak
1) Komponen Cost
a. Biaya Investasi
Biaya investasi pada pembuatan Poli Fisioterapi Anak adalah biaya renovasi
ruangan, biaya pembelian alat, dan biaya fasilitasnya. Berikut tabel biaya
investasi pembuatan Poli Fisioterapi Anak:
Tabel 3.3 Komponen Biaya Investasi Pembuatan Poli Fisioterapi
Anak di Klinik SK
No. Jenis Komponen Biaya
1. Renovasi Ruangan Rp. 35.000.000
2. AC Rp. 3.500.000
3. Rak Buku Rp. 500.000
4. Meja Admin Rp. 400.000
5. Kursi Admin Rp. 300.000
6. Kulkas Bahan dan Obat Rp. 2.200.000
7. TV Rp. 3.000.000
8. ATK Rp. 500.000
9. Matras Perawatan Rp. 4.000.000
10. Bed Pasien Rp. 5.000.000
11. Nebuliser Rp. 2.000.000
12. Korden Rp. 4.000.000
13. Linen Rp. 2.100.000
14. Lemari Alat dan Bahan Rp. 5.000.000
15. Alat Perawatan Lain Rp. 5.000.000
Jumlah Rp. 70.000.000
Berdasarkan tabel 3.3, dapat diketahui bahwa dari keseluruhan biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan Poli Fisioterapi Anak setengahnya yakni sebesar
Rp 35.000.000 dialokasikan untuk renovasi ruangan dan setengah sisanya
12
digunakan untuk biaya pembelian alat, dan biaya fasilitasnya.
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dipelajari bahwa biaya pegawai merupakan biaya
yang paling banyak dikeluarkan untuk pelayanan Poli Fisioterapi Anak. Biaya
umum untuk listrik, air dan internet tergolong biaya operasional tetap karena
pengeluarannya tidak berbeda signifikan ada ataupun tidak ada pasien.
2) Komponen Benefit
a. Pendapatan Klinik
Pendapatan klinik dari pelayanan Poli Fisioterapi Anak dihitung dengan
mengalikan tarif biaya pelayanan fisioterapi anak dengan rata-rata jumlah
kunjungan setiap tahun (Pendapatan klinik dari pelayanan poli fisioterapi anak
= tarif biaya pelayanan poli fisioterapi anak X rata- rata jumlah
13
kunjungan/tahun). Dengan asumsi bahwa tarif pelayanan fisioterapi anak
meningkat sebesar Rp 10.000 setiap tahun dan terjadi peningkatan sebanyak 2
pasien per hari setiap tahunnya. Dengan tarif biaya pelayanan sebesar Rp
75.000, pendapatan untuk tahun pertama dari tarif tersebut adalah Rp
222.750.000.
Berdasarkan tabel 3.5, didapatkan bahwa total present value cost Poli Gigi atau
total biaya selama 10 tahun bila diproyeksikan pada saat ini adalah Rp 7.535.647.497
sedangkan total present value benefit Poli Gigi atau total pendapatan selama 10 tahun
bila diproyeksikan pada saat ini adalah Rp 11.175.957.270. Sehingga keuntungan
14
selama 10 tahun bila diproyeksikan pada saat ini adalah Rp 3.640.309.773. Tahapan
menghitung total cost dan total benefit juga dilakukan pada Poli Fisioterapi Anak Klinik
SK setelah proses identifikasi dan analisis komponen cost dan benefit dari Poli
Fisioterapi Anak Klinik SK yang secara rinci dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6 Perhitungan Total Cost dan Total Benefit Poli Fisioterapi Anak Klinik SK
Berdasarkan tabel 3.6 maka didapatkan bahwa total present value cost poli
Fisioterapi Anak adalah Rp 1.942.911.811 sedangkan total present value benefit poli
Fisioterapi Anak adalah Rp 3.833.591.508. sehingga keuntungan selama 10 tahun bila
diproyeksikan pada saat ini adalah Rp 1.890.679.697.
Adanya inflasi yang terus meningkat setiap tahunnya, maka pada komponen cost
dan benefit juga akan mengalami kenaikan biaya tiap tahun. Perhitungan cost benefit
analysis ini akan dihitung mulai tahun 2023, untuk itu seluruh komponen cost dan
benefit pembuatan Poli Gigi dan Poli Fisioterapi Anak akan ditransformasikan ke
hingga tahun 2033. Pada tabel 3.5 dan 3.6, didapatkan bahwa hasil dari perhitungan
CBA keduanya menghasilkan nilai selisih antar total present value cost dan total present
value benefit sebesar Rp 3.640.309.773,- (Poli Gigi) dan Rp 1.890.679.697,- (Poli
15
Fisioterapi Anak). Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan selisih total antara total
biaya (cost) dan total manfaat (benefit) dimana total manfaat lebih besar dari total biaya
maka kemungkinan usulan untuk pembukaan layanan salah satu poli di klinik SK
tersebut dapat diterima. Pada tabel 3.5 dan 3.6 secara garis besar juga menunjukkan
bahwa dalam 10 tahun Poli Gigi menghasilkan keuntungan lebih besar, namun hal ini
juga diikuti oleh modal dan biaya yang jauh lebih besar daripada Poli Fisioterapi Anak.
Berdasarkan tabel 3.7, didapatkan bahwa nilai manfaat dari pembuatan Poli
Fisioterapi Anak lebih tinggi dari pada pembuatan Poli Gigi. Namun, dari jumlah
keuntungan yang didapatkan, Poli Gigi menghasilkan keuntungan lebih besar dari pada
poli fisoterapi anak. Poli Fisioterapi Anak memiliki nilai Ratio B/C lebih tinggi namun
total keuntungan lebih kecil karena modal yang dibutuhkan dan tarif yang ditetapkan
Poli Fisioterapi Anak lebih kecil, sehingga pengembalian modal pada Poli Fisioterapi
Anak lebih cepat bila dibandingkan dengan Poli Gigi, hal ini terlihat dari Nilai IRR
(Internal Rate of Return) poli fisioterapi yang lebih tinggi dari Poli Gigi.
Dari hasil perhitungan ratio B/C dan IRR pada tabel 3.7 diperoleh bahwa
pembuatan Poli Fisioterapi Anak lebih memberi manfaat lebih besar sebesar 1,97 dan
96,37% daripada pembuatan Poli Gigi. Sehingga dengan modal dan biaya yang lebih
kecil, Poli Fisioterapi Anak memberikan manfaat yang lebih besar. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa ratio B/C pada Poli Fisioterapi Anak menunjukan gambaran 1,97 kali
lipat benefit akan diperoleh dari cost yang dikeluarkan. Dari nilai IRR juga
16
menunjukkan bahwa suatu Poli Fisioterapi Anak dinyatakan layak dengan nilai IRR
lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki (Minimum Attractive Rate of
Return/MARR) yaitu sebesar 96,37%.
17
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pada jurnal dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan layanan Poli Fisioterapi
Anak lebih memberikan manfaat dan layak untuk dilaksanakan dibandingkan dengan
membuka layanan Poli Gigi. Poli Fisioterapi Anak memiliki nilai ratio B/C dan IRR
yang lebih besar dibandingkan dengan Poli Gigi.
18
DAFTAR PUSTAKA
E. J. Mishan & Euston Q. 2020. Cost Benefit Analysis. Sixth Edit. New York: Routledge,
Taylor & Francis.
Nerito Prima & Sutowijoyo. 2023. Cost Benefit Analysis Membuka Layanan Poli Gigi
Atau Layanan Poli Fisioterapi Anak Di Klinik Safakillah. Interdental Jurnal
Kedokteran Gigi (LJKG). (19), (2).
Rahmiyati, A. L., dkk. 2019. Cost Benefit Analysis (CBA) Program Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Susu Paka Karyawan di PT. Trisula Textile
Industries Tbk Cimahi Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(1),
125-134 https://doi.org/10.7454/eki.v3i1.2740
Suhadi dkk. 2016. Seluk Beluk Hipertensi: Peningkatan Kompetensi Klinis untuk
Pelayanan Kefarmasian. Jakarta: APPTI.
Udyanto HM. 2021. Cost Benefit dan Effectiveness Investasi Alat Kesehatan
Berteknologi Tinggi di Instalasi Radiologi. J Manaj. 2021;12(2):01.
19