Oleh:
1. Ari Hardiani (22221014)
2. Ario Suganda (22221015)
3. Arista Reresari (22221016)
4. Ayu Yulia (22221017)
5. Barlian (22221018)
6. Bayu Yudha Samudra (22221019)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien post
operasi tumor mammae.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Nn. M
dengan post operasi tumor mammae
b. Mampu melakukan analisa data dan menegakkan diagnosa
keperawatan prioritas pada Nn. M dengan post operasi tumor mammae
c. Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada Nn. M dengan
post operasi tumor mammae
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada Nn. M dengan
post operasi tumor mammae
e. Mampu melakukan evaluasi pada Nn. M dengan post operasi tumor
mammae
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Tumor mammae adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae di mana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembangbiak
dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Kusuma, 2015).
Tumor payudara merupakan benjolan di payudara. Timbulnya benjolan
pada payudara dapat merupakan indikasi adanya jenis tumor/kanker payudara.
Namun, untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan patologis
(Sihombing dan Sapardin 2014)
Tumor mammae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim,
stroma, areola dan papilla mammae (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010).
B. Etiologi
Menurut Nugroho T. (2011) Sampai saat ini,penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah
terindentifikasi yaitu:
a. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko tumor payudara dibandingkan dengan pria.
Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor
payudara.
b. Riwayat Keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara
beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
c. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia
d. Riwayat Reproduksi
Melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menikah tapi tidak melahirkan
anak serta ibu yang tidak menyusui
e. Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor payudara.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi
dibandingkan penggunaan pada usia lebih tua.
f. Riwayat menstruasi
Early menarche (sebelum 12 tahun) dan late menopouse (setelah 50 tahun)
C. Manifestasi Klinis
Pada masa awal pertumubuhan tumor,gejala sulit di deteksi sehingga kasus ini
biasanya baru diketahui setelah muncul benjolan yang sudah mencolok dan
bisa di raba. Tanda-tanda fisik yang biasa ditemui adalah (Nugroho T. 2011):
a. Terbentuknya massa utuh atau jaringan yang tidak biasa,sifatnya
kenyal,muncul di payudara atau sekitarnya, misalnya di bawah lengan.
b. Penderita merasakan nyeri di tempat massa tersebut.
c. Lekukan pada permukaan payudara dan kulit berada di atas tumor menjadi
seperti kulit jeruk.
d. Lepasnya papilla mammae.
e. Puting susu mengeluasrkan cairan yang tidak normal,bahkan bisa
mengeluarkan darah.
f. Ada batas yang tegas dan ada penekanan jaringan sekitar.
g. Memiliki kapsul dan soliter
D. Komplikasi
Potensial komplikasinya dapat dapat mencakup sebagai berikut :
limfedema terjadi saat limfe yang digunakan untuk menjamin aliran balik
limfe bersirkulasi umum tidak berfungsi dengan baik. Jika nodus aksilaris
harus mengambil alih fungsi. Limfedema dapat dicegah dengan meninggikan
setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang proksimal. Jika terjadi limfedema
keluasan biasanya berhubungan dengan jumlah saluran limfatik kolateral yang
diangkat selama pembedahan (Fatimah, 2009)
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Penatalaksanaan tumor/kanker payudara dilakukan
dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi
hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi).
Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi
perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman
jenis terapi ini mengharuskan 19 terapi dilakukan secara individual
(Manurung, 2018).
F. Patofisiologi
Benjolan jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi
yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan
setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering
digolongkan dalam mamary displasia. Benjolan biasanya ditemukan pada
kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan
dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma
dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik
yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian
benjolan jinak payudara berdasarkan histologik yaitu (Sander M, Aleq. 2012):
a. Kelenjar yang berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b. Jaringan ikat yang mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran
sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
G. PATHWAY
Faktor resiko :
Genetic
Pertumbuhan sel abnormal
Hormonal
Merokok, alcohol, pola makan
Hyperplasia pada sel mammae Tumor jinak
CA MAMMAE
Tindakan pembedahan
Pre Op Post Op
Efek anestesi
Defisit Pengetahuan
Ansietas Gangguan Citra Tubuh
Kerusakan integritasTerputusnya otot/jaringan sekitar aksila
kulit/jaringan
Pendidikan kesehatan
Resiko Infeksi
(Sander, 2012)
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dua jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi dini benjolan pada
payudara adalah mammografi dan ultrasonografi (USG), menggunakan
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Nuklear skintigrafi. (Nugroho T.
2011).
1. Mammografi
Mammografi dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak
teraba; jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Ketepatan 83 –
95%, tergantung dari teknisi dan ahli radiologinya. Mammografi adalah
metode terbaik untuk mendeteksi benjolan yang tidak teraba namun
terkadang justru tidak dapat mendeteksi benjolan yang teraba atau kanker
payudara yang dapat dideteksi oleh USG. Mammografi digunakan untuk
skrining rutin pada wanita di usia awal 40 tahun untuk mendeteksi dini
kanker payudara. (Nugroho T. 2011).
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat dibedakan lesi solid dan kistik. (Nugroho
T. 2011)
BAB III
PROFIL RUMAH SAKIT BARI PALEMBANG
A. Selayang Pandang
Rumah Sakit umum Daerah palembang BARI merupakan unsur
penunjang pemerintah daerah di bidang kota pelayanan kesehatan yang
merupakan satu - satunya Rumah sakit milik pemerintah kota palembang
BARI terletak di jalan panca usaha N0.1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan
seberang Ulu 1 dan berdiri diatas tanah seluas 4,5 H. Bangunan berada lebih
kurang 800 meter dari jalan raya jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001, dibuat
jalan alternatif dari Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI dari jalan
poros Jakabaring..
BAB IV
TINJAUAN ASKEP
1. Identitas Klien
Nama : Nn. M No RM :612246
Usia : 16 Tahun Tgl Masuk : 04
Oktober 2021
Jenis : Perempuan Tgl Pengkajian : 06
Oktober 2021
Kelamin Sumber Informasi : Keluarga
Alamat : Kalidoni Keluarga Terdekat : Ibu
No Telepon :- Status : Kawin
Status : Belum Kawin Alamat : Kalidoni
Agama : Islam No Telepon :-
Suku/ Bangsa : Indonesia Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : IRT
Lama :- Lama Bekerja :-
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
Pasien datang ke rumah sakit mengeluh nyeri hilang timbul pada payudara
kiri mengatakan ada benjolan timbul sejak ± 2 minggu, benjolan dirasakan
membesar dan nyeri hilang timbul.
b. Keluhan utama (saat pengkajian)
Pasien mengatakan nyeri pada luka post Operasi
c. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi payudara kiri, nyeri hilang
timbul. dengan skala 4.
d. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami:
a. Kecelakaan : Tidak pernah
b. Operasi (jenis dan waktu) : Tidak pernah
c. Penyakit (kronis dan akut) : Tidak Pernah
d. Terakhir masuk RS : Tidak Pernah
2. Alergi (obat, makanan, plester, dsb)
Tidak ada alergi obat
3. Imunisasi (tambahan; flu, pneumonia, tetanus, dll)
Tidak dilakukan pengkajian
4. Kebisasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok : - - -
b. Kopi : - - -
c. Alkohol : - - -
5. Obat-obatan yang digunakan
Jenis Lamanya Dosis
- - -
3. Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien
.
4. Catatan Penanganan Kasus (Dimulai saat pasien di rawat di ruang rawat
sampai pengambilan kasus kelolaan)
5. Pengkajian Keperawatan (12 Domain NANDA)
Intruksi: Beri tanda cek () pada istilah yang tepat/ sesuai dengan data-data di
bawah ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom
data tambahan bila perlu.
1. Peningkatan Kesehatan
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
2. Nutrisi
a. Mulut
Trismus ( ), Halitosis ( )
Bibir: lembab( √ ), pucat( ),sianosis( ),labio/palatoskizis( ),
stomatitis( )
Gusi: ( ), plak putih( ), lesi( )
Gigi: Normal( √ ), Ompong( ), Caries( ), Jumlah gigi: 32
Lidah: bersih ( √ ), kotor/ putih ( ), jamur ( )
b. Leher
Kaku Kuduk ( ) Simetris( ), Benjolan ( ) Tonsil ( )
Kelenjar Tiroid : normal ( √ ), pembesaran ( )
Tenggorok : kesulitan menelan ( - )
4. Aktivitas/Istirahat
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang
dibawa saat tidur, dll):
Kebiasaan Tidur siang: 2jam/hari
Skala Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
Persendian:
Nyeri Sendi ( - ), pergerakan sendi: aktif
ROM ( Range Of Motion): Tidak dilakukan pengkajian
Kekuatan Otot :baik
Kelainan Otot: Tidak ada
Tonus/aktifitas
Aktif ( √ ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
Menagis keras ( ) lemah ( ) melengking ( ), Sulit menangis ( )
Ekstremitas
Amelia ( ), Sindaktili ( ), Polidaktili( )
Reflek Pat0logis : ada
Babinsky : + ( √ ), - ( )
Kernig : + ( √ ), - ( )
Brudzinsky : + ( √ ), - ( )
Reflek Fisiologis
Biceps : + ( √ ), - ( )
Triceps : + ( √ ), - ( )
Patella : + ( √ ), - ( )
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( ), normal( √ ) melebar( )
Palpasi: kardiomegali( - )
Perkusi: redup( ), pekak( )
Auskultasi: HR 80 x/mnt. Aritmia( - ),Disritmia( - ) , Murmur ( - )
Mandi: 2 x/hari
Sikat gigi :2 x/hari
Ganti Pakaian: 2x/hari
Memotong kuku 1x/minggu
Data Tambahan : Aktivitas klien dibantu keluarga, seperti mandi dan
berpakaian.
Masalah keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
5. Persepsi/Kognitif
Kesehatan Umum : lemah
Tampak Sakit: ringan ( ),sedang( √ ),berat ( ), pucat ( ), sesak ( ),
kejang( )
1. Kepala
a. Fontanel anterior Lunak( √ ), Tegas( ), Datar( ),
Menonjol( ), Cekung( )
b. Rambut: warna hitam (√ ) mudah dicabut ( - ), ketombe( - ), kutu( - )
2. Mata
Mata: jernih( √ ), mengalir, kemerahan( ), sekret( )
Visus: 6/6( √ ), 6/300( ), 6/ tak terhingga( ),
Pupil: Isokor( √ ), anisokor( ), miosis( ), midriasis( ),
reaksi terhadap cahaya: kanan Positif( √ ), negatif( ),kiri negatif( )
positif( ),
alat bantu: kacamata( - ), Softlens( - )
Conjungtiva: merah jambu( √ ), anemis( )
Sklera: Putih( √ ), Ikterik( )
3. Bibir, Lidah
a. Bibir : normal ( √ ) sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( - )
c. Lidah: bersih ( √ ), kotor/ putih ( ), jamur ( )
4. Telinga, Hidung, Tenggorok
a. Telinga: Normal ( √ )Abnormal ( ) Sekret( )
b. Hidung: Simetris ( √ )Asimetris ( ) Sekret ( ) Nafas cuping
hidung ( )
c. Tenggorok: Tonsil( √ ), radang( )
Data Tambahan: Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
6. Persepsi Diri
Perasaaan klien terhadap penyakit yang dideritanya: pasien mengatakan
mengeluh cemas dan khawatir mengenai kondisinya saat ini
Persepsi klien terhadap dirinya : pasien mengatakan ingin cepat sembuh
Konsep diri :
Tingkat kecemasan: sedang
Citra Diri/Bodi image: pasien mengatakan tidak merasa malu akan penyakit
yang dideritannya
Data tambahan : Tidak ada
Masalah keperawatan: Ansietas
7. Peran Hubungan
Budaya:
Suku:
Agama yang di anut: Islam
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Masalah sosial yang penting: tidak ada
Hubungan dengan orang tua: hubungan drngan orang tua baik
Hubungan dengan saudara kandung: baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar : baik
9. Toleransi/Koping Stress
GCS :15
E: 4
V: 5
M:6
Data Tambahan: Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
12. Kenyamanan
Provaiking : pasien mengatakan nyeri post operasi
Quality : nyeri seperti ditusuk
Regio : mammae sinistra
Scala :4
Time : nyeri hilang timbul
Terapi
Tanggal Terapi : 05-10-2021/07-10-2021
Nama Cara Golongan
No Dosis Indikasi Kontra Indikasi
Terapi Pemberian Obat
1. Ringer 20x/ IVFD Kristaloid Untuk menambah Dapat
Laktat menit cairan dan menimbulkan
elektrolit presipitasi padda
aliran darah
2. Ketorolac 3x30 IV analgesik Untuk Jangan
mg mengurangi rasa dikonsumsi pada
nyeri kondisi:
1. Sakit maag
aktif atau
baru-baru ini.
2. Luka pada
dinding
lambung.
3. Perdarahan
dari operasi
baru-baru ini,
dll.
3. Ceftriaxon 2x1 IV antibiotik Untuk mengatasi Pada individu
e gr infeksi dengan riwayat
hipersensitivitas
terhadap obat ini
atau golongan
sefalosporin
lainnya.
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium ( Tanggal Pemeriksaan ) : 04 Oktober 2021
Eritrosit : 5.20 juta/uL
Leukosit : 10.9 ribu/uL
Analisis Data:
2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan intervensi 1x24 jam Gangguan Perawatan Luka:
jaringan berhubungan Integritas jaringan berhubungan dengan 1. Monitor karakteristik luka (mls, drainase,
dengan penurunan mobilitas penurunan mobilitas ditandai dengan nyeri dapat warna, ukuran, bau).
ditandai dengan nyeri. terselesaikan dengan indikator hasil sebagai 2. Monitor tanda-tanda infeksi.
DS: berikut: 3. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
- Klien mengeluh nyeri Pemulihan Pasca Bedah: pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.
pada luka post op No Indikator A T 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
1. Kenyamanan 2 5 5. Ajarkan mengkonsumsi makanan tinggi
DO: 2. Selera makan 2 5
3. Kemampuan perawatan diri 2 5 kalori dan protein.
- Tampak luka jahitan
4. Kemampuan melanjutkan 2 5 6. Ajarkkan prosedur perawatan luka secara
post op.
pekerjaan mandiri.
- TTV: TD: 120/70 5. Waktu penyembuhan 2 5
6. Area luka operasi 2 5 7. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu.
mmHg, RR: 20 x/mnt, Keterangan:
T: 36,70C, HR: 80 x/mnt 1. Menurun
- Pengkajian Nyeri 2. Cukup menurun
P: Post Op Tumor 3. Sedang
Mammae 4. Cukup meningkat
Q: seperti ditusuk-tusuk 5. Meningkat
R: Mammae sinistra
S: Skala Nyeri 4
T: Hilang Timbul
3. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan intervensi 1x24 jam gangguan Promosi Citra Tubuh:
berhubungan dengan efek citra tubuh berhubungan dengan efek 1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan
tindakan/pengobatan (mis, tindakan/pengobatan (mis, pembedahan, tahap perkembangan.
pembedahan, kemoterapi,terapi radiasi) ditandai dengan 2. Diskusikan perubahan tubuh dan
kemoterapi,terapi radiasi) mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian ffungsinya.
ditandai dengan tubuh dapat terselesaikan dengan indikator hasil 3. Diskusikan perbedaan penampilan fisik
mengungkapkan sebagai berikut: terhadap harga diri.
kecacatan/kehilangan Citra Tubuh: 4. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
bagian tubuh. No Indikator A T perubahan citra tubuh.
DS: 1. Melihat bagian tubuh 2 5 5. Latih peningkatan penampilan diri (mis,
2. Menyentuh bagian tubuh 3 5
- Mengungkapkan 3. Verbalisasi kecacatan 2 5 berdandan).
perasaan negatif bagian tubuh 6. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri
tentang perubahan 4. Verbalisasi kehilangan 2 5 terhadap citra tubuh.
tubuh. bagian tubuh
5. Respon nonverbal pada 2 5
- Mengungkapkan
perubahan tubuh
perubahan gaya hidup. Keterangan:
1. Memburuk
DO:
2. Cukup memburuk
- Klien tampak tidak
3. Sedang
percaya diri.
4. Cukup membaik
- Tampak luka jahitan
5. Membaik
post op.
- TTV: TD: 120/70
mmHg, RR: 20 x/mnt,
T: 36,70C, HR: 80 x/mnt
- Pengkajian Nyeri
P: Post Op Tumor
Mammae
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Mammae sinistra
S: Skala Nyeri 4
T: Hilang Timbul
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tanggal & Waktu Implementasi Keperawatan Nama & TTD
Perawat
Nyeri akut berhubungan 08:00 WIB 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
dengan agen pencendera durasi, frekuensi, kuallitas, intensitas
fisik ditandai dengan nyeri.
mengeluh nyeri. Respon :
P : Post Op Tumor Mammae
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Mammae sinistra
S : Skala nyeri 4
T : Hilang Timbul
08:30 WIB 2. Mengidentifikasi skala nyeri.
Respon : Skala nyeri 4
08:50 WIB 3. Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Respon : Pasien diajarkan menarik napas
dalam
09 : 30 WIB 4. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
Respon : Pasien tampak memahami apa
yang dijelaskan perawat.
10 : 00 WIB 5. Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat.
Respon : Diberikan ketorolac 3x30mg
melalui IV
Gangguan Integritas 08:00 WIB 1. Memonitor karakteristik luka
kulit/jaringan berhubungan Respon : luka post op pada payudara
dengan penurunan mobilitas sebelah kiri, pada luka tidak tampak
ditandai dengan nyeri. kemerahan
08: 45 WIB 2. Memonitor tanda-tanda infeksi.
Respon : Tidak tampak kemerahan pada
luka post op
09 : 15 WIB 3. Membersihkan dengan cairan NaCl atau
pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.
Respon : Pasien tampak tenang saat
dibersihkan luka post op
09 : 40 WIB 4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi.
Respon : Pasien tampak memahami apa
yang dijelaskan perawat
10 :00 WIB 5. Mengajarkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein.
Respon : Pasien tampak memahami apa
yang diajarkan perawat.
10 : 30 WIB 6. Mengajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri.
Respon : Pasien tampak mengerti apa
yang diajarkan perawat.
11 : 15 WIB 7. Mengkolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu.
Respon : Ceftriaxone 2x1 gr melalui IV
Gangguan citra tubuh 08:00 WIB 1. Mengidentifikasi harapan citra tubuh
berhubungan dengan efek berdasarkan tahap perkembangan.
tindakan/pengobatan (mis, Respon : Pasien mengatakan ingin cepat
pembedahan, sembuh
kemoterapi,terapi radiasi) 09 : 00 WIB 2. Mendiskusikan perubahan tubuh dan
ditandai dengan fungsinya.
mengungkapkan Respon : Pasien mengungkapkan
kecacatan/kehilangan perasaan negatif tentang perubahan
bagian tubuh. tubuh.
09 : 45 WIB 3. Mendiskusikan perbedaan penampilan
fisik terhadap harga diri.
Respon : Pasien tampak tidak percaya
diri.
10 : 13 WIB 4. Menjelaskan kepada keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh.
Respon : Keluarga pasien tampak
memahami apa yang dijelaskan perawat
10 : 45 WIB 5. Melatih peningkatan penampilan diri
(mis, berdandan).
Respon : Pasien tampak membersihkan
tubuhnya
11 : 00 WIB 6. Menganjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra tubuh.
Respon : Pasien mengatakan tidak
percaya diri akan dirinya
EVALUASI KEPERAWATAN
P: Intervensi dilanjutkan
No Indikator A S T
1. Keluhan nyeri 2 3 5
2. Meringis 2 3 5
Gangguan Integritas 06-10-2021 & 14:00 S: Klien mengeluh nyeri pada luka post op
kulit/jaringan berhubungan WIB O: Tampak luka jahitan post op
dengan penurunan A: Masalah Teratasi Sebagian
mobilitas ditandai dengan No Indikator A S T
nyeri. 1. Kenyamanan 2 4 5
2. Selera makan 2 4 5
P: Intervensi dilanjutkan
No Indikator A S 7
1. Kemampuan perawatan diri 2 3 5
2. Kemampuan melanjutkan 2 3 5
pekerjaan
3. Waktu penyembuhan 2 3 5
4. Area luka operasi 2 3 5
Gangguan citra tubuh 06-10-2021 & 14:00 S: Mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan
berhubungan dengan efek WIB tubuh.
tindakan/pengobatan (mis,
O: Tampak luka jahitan post op.
pembedahan,
A: Masalah Teratasi Sebagian
kemoterapi,terapi radiasi)
No Indikator A S T
ditandai dengan
mengungkapkan 1. Verbalisasi kecacatan 2 4 5
kecacatan/kehilangan bagian tubuh
bagian tubuh. 2. Verbalisasi kehilangan 2 4 5
bagian tubuh
P: Intervensi dilanjutkan.
No Indikator A S T
1. Melihat bagian tubuh 2 3 5
2. Menyentuh bagian tubuh 3 3 5
3. Respon nonverbal pada 2 3 5
perubahan tubuh
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tanggal & Waktu Implementasi Keperawatan Nama & TTD
Perawat
Nyeri akut berhubungan 10:00 WIB 1. Mengidentifikasi skala nyeri.
dengan agen pencendera Respon : Skala nyeri 3
fisik ditandai dengan 10 : 25 WIB 2. Memberikan teknik nonfarmakologis
mengeluh nyeri. untuk mengurangi rasa nyeri.
Respon : Pasien diajarkan menarik napas
dalam
11 : 35 WIB 3. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
Respon : Pasien tampak memahami apa
yang dijelaskan perawat.
12 : 55 WIB 4. Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat.
Respon : Diberikan ketorolac 3x30mg
melalui IV
Gangguan Integritas 10:00 WIB 1. Memonitor karakteristik luka
kulit/jaringan berhubungan Respon : luka post op pada payudara
dengan penurunan mobilitas sebelah kiri, pada luka tidak tampak
ditandai dengan nyeri. kemerahan
11 : 00 WIB 2. Memonitor tanda-tanda infeksi.
Respon : Tidak tampak kemerahan pada
luka post op
11 : 29 WIB 3. Membersihkan dengan cairan NaCl atau
pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.
Respon : Pasien tampak tenang saat
dibersihkan luka post op
11 : 46 WIB 4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi.
Respon : Pasien tampak memahami apa
yang dijelaskan perawat
12 : 30 WIB 5. Mengajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri.
Respon : Pasien tampak mengerti apa
yang diajarkan perawat.
12: 55 WIB 6. Mengkolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu.
Respon : Ceftriaxone 2x1 gr melalui IV
Gangguan citra tubuh 10:00 WIB 1. Mengidentifikasi harapan citra tubuh
berhubungan dengan efek berdasarkan tahap perkembangan.
tindakan/pengobatan (mis, Respon : Pasien mengatakan ingin cepat
pembedahan, sembuh
kemoterapi,terapi radiasi) 10 : 15 WIB 2. Mendiskusikan perubahan tubuh dan
ditandai dengan fungsinya.
mengungkapkan Respon : Pasien tidak lagi
kecacatan/kehilangan mengungkapkan perasaan negative
bagian tubuh. tentang perubahan tubuh.
10 ; 45 WIB 3. Mendiskusikan perbedaan penampilan
fisik terhadap harga diri.
Respon : Pasien tampak mulai ada rasa
percaya diri
11 : 30 WIB 4. Menjelaskan kepada keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh.
Respon : Keluarga pasien tampak
memahami apa yang dijelaskan perawat
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tanggal & Waktu Implementasi Keperawatan Nama & TTD
Perawat
Nyeri akut berhubungan 11 : 00 WIB 1. Mengidentifikasi skala nyeri.
dengan agen pencendera Respon : Skala nyeri 1
fisik ditandai dengan 14:00 WIB 2. Menganjurkan menggunakan analgetik
mengeluh nyeri. secara tepat.
Respon : Diberikan ketorolac 3x30mg
melalui IV
Gangguan Integritas 11:20 WIB 1. Membersihkan dengan cairan NaCl atau
kulit/jaringan berhubungan pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.
dengan penurunan mobilitas Respon : Pasien tampak tenang saat
ditandai dengan nyeri. dibersihkan luka post op
13 : 00 WIB 2. Mengajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
Respon : Pasien tampak mengerti apa
yang diajarkan perawat.
3. Mengkolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu.
Respon : Ceftriaxone 2x1 gr melalui IV
Gangguan citra tubuh 10:00 WIB 1. Mendiskusikan perbedaan penampilan
berhubungan dengan efek fisik terhadap harga diri.
tindakan/pengobatan (mis, Respon : Pasien tampak percaya diri dan
pembedahan, sudah menerima keadaannya
kemoterapi,terapi radiasi)
ditandai dengan
mengungkapkan
kecacatan/kehilangan
bagian tubuh.
EVALUASI KEPERAWATAN
Gangguan citra tubuh 08-10-2021 & 14:00 S: Mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan
berhubungan dengan efek WIB tubuh.
tindakan/pengobatan (mis,
O: Tampak luka jahitan post op.
pembedahan,
A: Masalah Teratasi
kemoterapi,terapi radiasi)
No Indikator A S T
ditandai dengan 1. Melihat bagian tubuh 2 5 5
mengungkapkan 2. Menyentuh bagian tubuh 3 5 5
3. Verbalisasi kecacatan 2 5 5
kecacatan/kehilangan
bagian tubuh
bagian tubuh. 4. Verbalisasi kehilangan 2 5 5
bagian tubuh
5. Respon nonverbal pada 2 5
perubahan tubuh
P: Intervensi dihentikan.
BAB V
PEMBAHASAN
Data estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun
2012.
Girsang, Hasrul (2015) Gambaran Persiapan Perawatan Fisik dan Mental Pada Pasien
Pre Operasi Kanker Payudara.
Rohmah, Nikmatur, Walid & Saiful. (2010). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sihombing M, Aprildah Nur Sapardin. Faktor Risiko Tumor Payudara pada
Perempuan Umur 25-65 Tahun di Lima Kelurahan Kecamatan Bogot Tengah.
Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2014;5(3)3740
Sobri, Farida Briani. Dan Gunawan Wibisana.2017. Manajemen Terkini Kanker
Payudara.. Jakarta: Media Aesculapius.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 2017. Edisi 1. Cetakan III.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 2018. Edisi 1. Cetakan II
Standar Luaran Keperawatan Indonesia. 2018. Edisi 1.akan II
(www.depkes.go.id