Anda di halaman 1dari 1721

PEMBAHASAN SOAL UKMPPD

IPD 1

Author: Tim UKMPPD VOSMED


VOSmed Medical Course
Jakarta – Bandung – Semarang – Jogjakarta - Surabaya
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?
A. Agar darah
B. Agar McConkey
C. Agar Lowenstein Jensen
D. Agar eosin/methylen blue
E. Agar Ziehl-Neelsen
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI Tuberkulosis Paru

Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?

JAWABAN

C. Agar Lownstein Jensen


DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN TUBERKULOSIS PARU
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN ?

A. Agar darah → digunakan untuk membiakan Streptococcus sp.


B. Agar McConkey → membiakan Enterobactericeae yang mampu
memfermentasi laktosa (E.coli)
D. Agar eosin/methylen blue → membiakan E.coli yang
menghasilkan warna hijau metalik pada koloninya
E. Agar Ziehl-Neelsen → tidak tepat, karena Ziehl-Neelsen adalah
teknik pewarnaan BTA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN Tuberkulosis Paru

Laki-laki usia 46 tahun datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak disertai darah
sejak 2 bulan lalu, badan sering demam tanpa sebab dan berat badan menurun dalam 2
bulan ini. Sudah periksa dan berobat di puskesmas namun belum membaik. Dokter
berencana melakukan biakan pada dahak pasien. Media yang tepat digunakan oleh dokter
adalah?

JAWABAN

C. Agar Lownstein Jensen


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut
A. Vaskulitis
B. Spasme otot
C. Arteriosklerosis
D. Atherosklerosis
E. Kelemahan saraf
SOAL

Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut

JAWABAN

D. Atherosklerosis
DEFINISI PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

● Kelainan klinis yang ditandai terdapatnya stenosis atau oklusi


pada arteri ekstrimitas. Penyebab lainnya
Penyebab utama PAD Trombosi
Vaskulitis
s
Aterosklerosis
Emboli Trauma

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

Diabetes
Merokok
mellitus

Hipertensi Dislipidemia

Insufisiensi
renal
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PATOLOGI PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

Aterosklerosis dgn Arteri yang terkena:


deposisi Ca2+
A. Femoral
dan poplitea
PAD Tunika media
menipis
(80%)

A.Tibial (40%)
Trombus (platelet
dan trombus)
A.Abdominal
(30%)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
GEJALA PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

Gejala (5P)

Pain Pulselessness Pallor Paresthesia Paralysis

Pain yang terjadi pada PAD dinamakan


Klaudikasio Intermiten : Nyeri otot yang terjadi saat beraktivitas dan
mereda saat istirahat

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ANKLE BRACHIAL INDEX PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

ABI < 0.9 🡪


Diagnosis
PAD

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS BANDING PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)
JAWABAN LAIN PERIPHERAL ARTERY DISEASE (PAD)

a. Vaskulitis 🡪 peradangan pada dinding arteri. Bisa


menyebabkan PAD tapi jarang
b. Spasme otot 🡪 bisa menyebabkan PAD tapi jarang
c. Arteriosklerosis 🡪 kumpulan deposit kalsium pada
dinding pembuluh darah
e. Kelemahan saraf 🡪 disebabkan oleh diabetes mellitus
dan tidak menyebabkan PAD

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KESIMPULAN

Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan. Nyeri dirasakan saat pasien berjalan jauh sekitar 500m, dan mereda jika
istirahat. Saat ini nyeri sudah muncul walaupun hanya berjalan 100m. Riwayat trauma
(-) Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi. TD 150/90 mmHg,
Nadi 80 x/m, RR 20 x/m. Dari pemeriksaan indeks Ankle-Brachial 0,7. Proses apakah
yang sering ditemukan pada penyakit pasien tersebut?

JAWABAN

D. Atherosklerosis
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 34 tahun datang ke poli dokter umum RS dengan keluhan sesak


berbunyi yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai batuk
berdahak berwarna putih. Sesak dirasakan hilang timbul namun belakangan
ini muncul tiap bulan. Ibu pasien memiliki riwayat yang sama. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, pemeriksaan fisik didapatkan wheezing +/+.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah?
A. Spirometry
B. Hitung jenis leukosit
C. Skin prick test
D. AGD
E. Foto thoraks
SOAL ASMA

Laki-laki 34 tahun datang ke poli dokter umum RS dengan keluhan sesak


berbunyi yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai batuk
berdahak berwarna putih. Sesak dirasakan hilang timbul namun belakangan
ini muncul tiap bulan. Ibu pasien memiliki riwayat yang sama. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, pemeriksaan fisik didapatkan wheezing +/+.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Spirometry
DEFINISI ASMA

Kelainan inflamasi kronis yang menyebabkan dengan


hipersensitivitas jalan nafas sehingga menyebabkan obstruksi
saluran udara yang bersifat reversible
Ditandai dengan episode berulang mengi, batuk, sesak nafas
, dan rasa berat di dada pada malam hari

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed.


PATOGENESIS ASMA

Asma didasari oleh reaksi


hipersensitivitas cepat (Tipe 1)

Hipersensitivitas tipe 1 didasari oleh


dan sekresi histamin oleh sel mast serta
pembentukan antobodi IgE

Patologi yang mendasari asma:


1. Hipersensitivitas jalan nafas
2.Hipersekresi mukus
3. Penebalan mukosa jalan nafas
4. Bronkokonstriksi
Harrison’s internal medicine 20th ed.
GEJALA ASMA

Gejala tersebut
Sesak nafas Mengi bersifat reversible
Artinya dapat kembali
Sering terjadi ke awal secara
Batuk pada malam spontan atau dengan
hari
pengobatan (inhaler)
Riwayat
alergi/ada
pemicu asma
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed


KLASIFIKASI DERAJAT ASMA ASMA

.
KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
SERANGAN ASMA
TINGKAT KONTROL ASMA ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


INDIKASI RUJUK ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS BANDING ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


JAWABAN LAIN ASMA

B. Hitung jenis leukosit 🡪 tidak spesifik pada asma. Tidak


digunakan untuk diagnosis asma
C. Skin prick test 🡪 menentukan alergi. Tidak digunakan untuk
diagnosis asma
D. AGD 🡪 tidak digunakan untuk diagnosis asma. Digunakan
saat menentukan derajat serangan asma
E. Foto thoraks 🡪 dalam batas normal pada asma. Kecuali
pada kasus berat ditemukan adanya hiperinflasi paru
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
KESIMPULAN ASMA

Laki-laki 34 tahun datang ke poli dokter umum RS dengan keluhan sesak


berbunyi yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai batuk
berdahak berwarna putih. Sesak dirasakan hilang timbul namun belakangan
ini muncul tiap bulan. Ibu pasien memiliki riwayat yang sama. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, pemeriksaan fisik didapatkan wheezing +/+.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Spirometry
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai petani mengeluh batuk


kering dan sesak napas 3 minggu, disertai nyeri seluruh persendian dan
demam. Terdapat bercak merah di tubuh dan sebagian ekstremitas atas dan
bawah. TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 22 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran Ground-glass
appearance. Diagnosis pada pasien ini adalah?

a. Pneumonia
b. ARDS
c. TB milier
d. Pneumonitis hipersensitif
e. Asma alergika eksaserbasi
SOAL PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai petani mengeluh batuk


kering dan sesak napas 3 minggu, disertai nyeri seluruh persendian dan
demam. Terdapat bercak merah di tubuh dan sebagian ekstremitas atas dan
bawah. TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 22 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran Ground-glass
appearance. Diagnosis pada pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Pneumonitis hipersensitif
DEFINISI PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Memiliki nama lain pneumonitis interstisial


alergika/pneumokoniasis debu organic/Alveolitis alergika
extrinsic

Definisi 🡪 peradangan paru yang terjadi akibat reaksi alergi


terhadap bahan yang terhirup (allergen)
FAKTOR RISIKO PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Karena faktor risiko terjadinya


Paparan debu pneumonitis hipersensitif terjadi
organic/jamur pada pekerjaan yang berhubungan
dengan petani maka disebut juga
sebagai farmer’s lung
Paparan allergen
pada lingkungan
kerja seperti tempat
penyimpanan jerami
GEJALA PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Batuk kering Demam

Sesak nafas saat Malaise/Artralgi


beraktivitas a

Penurunan berat
badan
DIAGNOSIS PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Rontgen thoraks
• Ditemukan adanya infiltrate pada paru

Hitung jenis darah


• Ditemukan adanya peningkatan eosinofil

Pemeriksaan antibodi
• Terdapat antibodi terhadap alergi
PENGOBATAN PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Dapat sembuh bila paparan terhadap


alergi dihindari

Suplementasi oksigen

Pada penyakit yang berat dapat


diberikan kortikosteroid (mengurangi
peradangan)
JAWABAN LAIN? PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

a. Pneumonia🡪 tidak tepat (tidak terdapat malaise)


b. ARDS 🡪 tidak tepat (tidak terdapat malaise)
c. TB milier 🡪 tidak tepat (tidak terdapat faktor risiko
terjadinya penurunan sistem imun)
e. Asma alergika eksaserbasi 🡪 tidak tepat (tidak terdapat
faktor risiko alergi)
SOAL PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai petani mengeluh batuk


kering dan sesak napas 3 minggu, disertai nyeri seluruh persendian dan
demam. Terdapat bercak merah di tubuh dan sebagian ekstremitas atas dan
bawah. TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 22 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran Ground-glass
appearance. Diagnosis pada pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Pneumonitis hipersensitif
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol bulan ke 5


pengobatan tuberkulosis paru. Saat ini pasien mengeluhkan pandangan
kabur dan pasien sulit mengenali warna kuning dan hijau serta sulit
membedakan warna ungu dan biru. Obat apakah yang menyebabkan efek
samping pada pasien tersebut?

A. INH
B. Etambutol
C. Rifampicin
D. Streptomycin
E. Pirazinamid
SOAL EFEK SAMPING OAT

Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol bulan ke 5


pengobatan tuberkulosis paru. Saat ini pasien mengeluhkan pandangan
kabur dan pasien sulit mengenali warna kuning dan hijau serta sulit
membedakan warna ungu dan biru. Obat apakah yang menyebabkan efek
samping pada pasien tersebut?

JAWABAN

B. Etambutol
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN TUBERKULOSIS PARU
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? Tuberkulosis Paru

A. INH → efek samping utama menyebabkan kebas pada tangan


dan kaki. Perlu ditambahan vitamin B6/piridoksin untuk
mencegahnya
C. Rifampicin → menyebabkan BAK kemerahan dan gangguan hati
D. Streptomisin → gangguan ginjal dan ototoksik
E. Pirazinamid → peningkatan kadar asam urat
KESIMPULAN EFEK SAMPING OAT

Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol bulan ke 5


pengobatan tuberkulosis paru. Saat ini pasien mengeluhkan pandangan
kabur dan pasien sulit mengenali warna kuning dan hijau serta sulit
membedakan warna ungu dan biru. Obat apakah yang menyebabkan efek
samping pada pasien tersebut?

JAWABAN

B. Etambutol
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien
A. Loop diuretic
B. ACE- inhibitor
C. ARB
D. Nitrat
E. Thiazid
SOAL Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)

Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas


mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien?
JAWABAN

A. Loop Diuretic
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
DEFINISI (ADHF)

Perburukan pada gejala atau tanda gagal


jantung yang terjadi akibat dekompensasi
gagal jantung kronis.
Perburukan dapat terjadi akibat adanya
faktor pemicu

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
ETIOLOGI (ADHF)

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya:

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
KLASIFIKASI ADHF (ADHF)

Klasifikasi ADHF berdasarkan


Forrester yang dibagi menjadi 2
berdasarkan ada tidaknya gejala:
a. Kongesti (Wet atau Dry)
b. Hipoperfusi (Cold atau Warm)

Pasien pada soal termasuk ke dalam tipe


Wet and Warm karena pasien memiliki
edema paru (termasuk gejala kongesti)
namun hemodinamik pasien tidak
mengalami syok (tidak mengalami kondisi
hipoperfusi)

ESC Heart Failure 2016


ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
GEJALA DAN TANDA
(ADHF)
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
Acute Decompensated Heart Failure
TATALAKSANA (ADHF)

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Terapi sesuai


dan terapi Rawat inap klasifikasi
faktor pemicu Forrester
.
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
TATALAKSANA (ADHF)

Pasien memiliki tekanan darah 140/90 mmHg 🡪


hipertensi grade 1

Namun pasien memiliki gejala kongesti yang


dominan (edema pulmonal) yang ditandai adanya
penurunan saturasi oksigen, ronki, dan Butterfly
appearance sehingga terapi AWAL yang tepat
adalah meredakan edema pulmonal-nya terlebih
dahulu

Gejala kongesti dapat diredakan dengan diuretik

Setelah itu dapat diberikan vasodilator untuk


menurunkan tekanan darahnya
Acute Decompensated Heart Failure
DIURETIK (ADHF)

Diantara ketiga diuretic tersebut, loop diuretic memiliki efek diuresis


terkuat.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ADHF

B. ACE- inhibitor 🡪 vasodilator yang bekerja dengan


menghambat ACE.
C. ARB 🡪 vasodilator yang bekerja dengan menghambat
reseptor angiotensin tipe 1 (AT-1)
D. Nitrat 🡪 vasodilator yang bekerja venodilatasi pada
dosis rendah
E. Thiazide 🡪 diuretic yang tidak memberi efek skuat loop
diuretic
Vasodilator bukan sebagai terapi awal pada kasus ADHF
wet and warm
KESIMPULAN Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)

Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas


mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien?
JAWABAN

A. Loop Diuretic
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien
a. O2 4 lpm via nasal canule
b. Furosemide 40 mg bolus IV
c. Spironolakton 100 mg PO
d. Nicardipin 5 mg IV
e. Furosemide 40 mg PO
SOAL Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)

Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas


mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien?
JAWABAN

B. Furosemide 40 mg bolus IV
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
DEFINISI (ADHF)

Perburukan pada gejala atau tanda gagal


jantung yang terjadi akibat dekompensasi
gagal jantung kronis.
Perburukan dapat terjadi akibat adanya
faktor pemicu

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
ETIOLOGI (ADHF)

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya:

ESC Heart Failure 2016


Acute Decompensated Heart Failure
KLASIFIKASI ADHF (ADHF)

Klasifikasi ADHF berdasarkan


Forrester yang dibagi menjadi 2
berdasarkan ada tidaknya gejala:
a. Kongesti (Wet atau Dry)
b. Hipoperfusi (Cold atau Warm)

Pasien pada soal termasuk ke dalam tipe


Wet and Warm karena pasien memiliki
edema paru (termasuk gejala kongesti)
namun hemodinamik pasien tidak
mengalami syok (tidak mengalami kondisi
hipoperfusi)

ESC Heart Failure 2016


ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
GEJALA DAN TANDA
(ADHF)
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Acute Decompensated Heart Failure
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ADHF)

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
Acute Decompensated Heart Failure
TATALAKSANA (ADHF)

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Terapi sesuai


dan terapi Rawat inap klasifikasi
faktor pemicu Forrester
.
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
TATALAKSANA (ADHF)

Pasien memiliki tekanan darah 140/90 mmHg 🡪


hipertensi grade 1

Namun pasien memiliki gejala kongesti yang


dominan (edema pulmonal) yang ditandai adanya
penurunan saturasi oksigen, ronki, dan Butterfly
appearance sehingga terapi AWAL yang tepat
adalah meredakan edema pulmonal-nya terlebih
dahulu

Gejala kongesti dapat diredakan dengan diuretik

Setelah itu dapat diberikan vasodilator untuk


menurunkan tekanan darahnya
Acute Decompensated Heart Failure
DIURETIK (ADHF)

Diantara ketiga diuretic tersebut, loop diuretic memiliki efek diuresis


terkuat.
Acute Decompensated Heart Failure
DIURETIK (ADHF)

• Loop diuretic diberikan secara IV


(bolus)
• Pemberian secara IV lebih
efektif dibandingkan PO
pada kasus ADHF karena
sistem gastrointestinal
mengalami edema mukosa
sehingga mengganggu
penyerapan obat per oral.
• Dosis pemberian
• IV Furosemide bolus 20-40
mg
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ADHF

A. O2 4 LPM nasal kanul 🡪 merupakan terapi awal pada


pasien yang mengalami edema paru namun bersifat
nonfarmakologis
C. Spironolaktone 100 mg PO 🡪 diuretik hemat kalium.
Efek diuresis tidak sekuat loop diuretic
D. Nicardipin 5 mg IV 🡪 vasodilator. Bukan merupakan
terapi awal pada ADHF wet and warm
E. Furosemide 40 mg PO 🡪 loop diuretic yang diberikan
secara peroral tidak efektif
KESIMPULAN Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)

Seorang perempuan 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas


mendadak sejak 6 jam yang lalu. Keluhan berkurang dengan posisi duduk.
Pasien memiliki riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu dan hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
saturasi oksigen 85%, ronkhi basah di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
thorax ditemukan kesan cardiomegali dengan butterfly appearance. Apakah
tatalaksana awal yang diberikan pada pasien?
JAWABAN

B. Furosemide 40 mg bolus IV
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari
3 minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di
puskesmas pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT.
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pengobatan TB
sebelumnya. Regimen OAT yang diberikan adalah?
a. 2RHZE/4(RH)3
b. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3
c. 2RHZE/6RHE
d. Sesuai dengan uji sensitivitas
e. 2RHZE/4(RH)3 + Kortikosteroid
SOAL TB Paru Kasus Baru

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari


3 minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di
puskesmas pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT.
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pengobatan TB
sebelumnya. Regimen OAT yang diberikan adalah?

JAWABAN

A. 2 RHZE/ 4 (RH)3
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN?? TB Paru Kasus Baru

B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 🡪 Regimen kategori 2, bukan untuk


kasus baru
C. 2RHZE/6RHE 🡪 bukan regimen TB
D. Sesuai dengan uji sensitivitas 🡪 tidak sesuai dengan pengobatan
TB. Pengobatan TB menggunakan regimen katergori 1/2
E. 2RHZE/4(RH)3 + Kortikosteroid 🡪 kortikosteroid tidak perlu
diberikan pada kasus baru tanpa indikasi steroid. (lihat slide
indikasi steroid pada TB!)
KESIMPULAN TB Paru Kasus Baru

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari


3 minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di
puskesmas pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT.
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pengobatan TB
sebelumnya. Regimen OAT yang diberikan adalah?

JAWABAN

A. 2 RHZE/ 4 (RH)3
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3 minggu,
keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas pasien didiagnosis TB
paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu, kesemutan pada area telapak tangan
dan kaki. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus dan trauma.
Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan. Terapi pencegahan apa
yang perlu diberikan pada pasien tersebut?

a. Vitamin B6
b. Vitamin B12
c. Vitamin B1
d. Vitamin B3
e. Vitamin B2
SOAL Neuropathy e.c Efek Samping Isoniazid

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3


minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
kesemutan pada area telapak tangan dan kaki. Pasien tidak
memiliki riwayat diabetes mellitus dan trauma. Pemeriksaan
neurologis tidak ditemukan kelainan. Terapi pencegahan apa yang
perlu diberikan pada pasien tersebut?
JAWABAN

A. Vitamin B6
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN EFEK SAMPING Tuberkulosis Paru
OAT

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? Neuropathy e.c Efek Samping Isoniazid

B. Vitamin B12 🡪 tidak tepat. Umumnya diberikan pada


pasien yang mengalami neuropati ec DM atau defisiensi
kobalamin
C. Vitamin B1 🡪 tidak tepat
D. Vitamin B3 🡪 tidak tepat
E. Vitamin B2 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Neuropathy e.c Efek Samping Isoniazid

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3


minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
kesemutan pada area telapak tangan dan kaki. Pasien tidak
memiliki riwayat diabetes mellitus dan trauma. Pemeriksaan
neurologis tidak ditemukan kelainan. Terapi pencegahan apa yang
perlu diberikan pada pasien tersebut?
JAWABAN

A. Vitamin B6
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3
minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
pasien mengeluh mual dan muntah hebat. Didapatkan sklera
ikterik, AST 1200 IU/L, ALT 360 IU/L. Bagaimanakah tindakan yang
tepat dilakukan untuk pasien tersebut?
a. Menghentikan OAT sementara
b. Melanjutkan pemberian OAT
c. Melanjutkan pemberian OAT dan antasida
d. Melanjutkan pemberian OAT dan hepatoprotektor
e. Mengganti regimen OAT kategori 2
SOAL Drug Induced Hepatitis e.c OAT

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3


minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
pasien mengeluh mual dan muntah hebat. Didapatkan sklera
ikterik, AST 1200 IU/L, ALT 360 IU/L. Bagaimanakah tindakan yang
tepat dilakukan untuk pasien tersebut?

JAWABAN

A. Menghentikan OAT sementara


DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


TATALAKSANA DRUG INDUCED DRUG INDUCED HEPATITIS e.c OAT
HEPATITIS e.c OAT
JAWABAN LAIN?? DRUG INDUCED HEPATITIS e.c OAT

b. Melanjutkan pemberian OAT 🡪 tidak tepat. Karena


isoniazid, rifampisin dapat memperberat hepatitis
c. Melanjutkan pemberian OAT dan antasida 🡪 tidak tepat.
Karena isoniazid, rifampisin dapat memperberat hepatitis
d. Melanjutkan pemberian OAT dan hepatoprotektor 🡪 tidak
tepat. Karena isoniazid, rifampisin dapat memperberat
hepatitis
e. Mengganti regimen OAT kategori 2🡪 tidak tepat. Karena
isoniazid, rifampisin dapat memperberat hepatitis
KESIMPULAN Drug Induced Hepatitis e.c OAT

Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh batuk sudah lebih dari 3


minggu, keringat malam hari, dan BB menurun. Di puskesmas
pasien didiagnosis TB paru dan diberi OAT. Setelah 2 minggu,
pasien mengeluh mual dan muntah hebat. Didapatkan sklera
ikterik, AST 1200 IU/L, ALT 360 IU/L. Bagaimanakah tindakan yang
tepat dilakukan untuk pasien tersebut?

JAWABAN

A. Menghentikan OAT sementara


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki usia 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk produktif
yang telah dialami selama 3 minggu. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas. 6
tahun lalu pasien pernah didiagnosis dengan TB paru dan telah dinyatakan
sembuh. Tanda vital dalam batas normal. Dijumpai stem fremitus meningkat
dan perkusi pekak pada lapangan paru kanan atas. Pada pemeriksaan
radiologis didapatkan infiltrate lapangan paru atas kanan. Pemeriksaan
bakteriologis saat ini BTA +/+. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Fase sisipan pada OAT kategori I
b. Fase sisipan pada OAT kategori II
c. OAT kategori I
d. OAT kategori II
e. OAT kategori III
SOAL TB Paru Kasus Kambuh

Laki-laki usia 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk produktif


yang telah dialami selama 3 minggu. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas. 6
tahun lalu pasien pernah didiagnosis dengan TB paru dan telah dinyatakan
sembuh. Tanda vital dalam batas normal. Dijumpai stem fremitus meningkat
dan perkusi pekak pada lapangan paru kanan atas. Pada pemeriksaan
radiologis didapatkan infiltrate lapangan paru atas kanan. Pemeriksaan
bakteriologis saat ini BTA +/+. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:

JAWABAN

D. OAT Kategori II
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


Jawaban lain? TB Paru Kasus Kambuh

a. Fase sisipan pada OAT kategori I 🡪 tidak tepat


b. Fase sisipan pada OAT kategori II 🡪 tidak tepat
c. OAT kategori I 🡪 regimen untuk kasus baru
e. OAT kategori III 🡪 tidak ada kategori III
KESIMPULAN TB Paru Kasus Kambuh

Laki-laki usia 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk produktif


yang telah dialami selama 3 minggu. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas. 6
tahun lalu pasien pernah didiagnosis dengan TB paru dan telah dinyatakan
sembuh. Tanda vital dalam batas normal. Dijumpai stem fremitus meningkat
dan perkusi pekak pada lapangan paru kanan atas. Pada pemeriksaan
radiologis didapatkan infiltrate lapangan paru atas kanan. Pemeriksaan
bakteriologis saat ini BTA +/+. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:

JAWABAN

D. OAT Kategori II
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke Puskemas dengan
keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu. Keluhan ini pernah
dirasakan pasien 2 bulan yang lalu dan sempat membaik. Pasien
pernah menjalani pengobatan TB selama 3 minggu lalu berhenti
karena merasa sembuh. Hasil BTA saat ini +/+. Diagnosis pasien ini
adalah?
a. TB kasus baru
b. TB relapse
c. TB gagal pengobatan
d. TB drop out
e. TB MDR
SOAL TB Paru Kasus Baru

Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan


batuk berdarah sejak 1 minggu. Keluhan ini pernah dirasakan pasien 2 bulan
yang lalu dan sempat membaik. Pasien pernah menjalani pengobatan TB
selama 3 minggu lalu berhenti karena merasa sembuh. Hasil BTA saat ini +/+.
Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

A. TB Kasus Baru
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


Jawaban Lain? TB Paru Kasus Baru

b. TB relapse 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28 hari dan
telah dinyatakan sembuh, namun saat ini mengalami TB kembali
c. TB gagal pengobatan 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28
hari, namun pada hasil pengecekan BTA masih positif pada akhir
pengobatan
d. TB drop out 🡪 pasien memiliki riwayat minum obat lebih dari 28 hari,
namun pasien berhenti minum OAT selama > 2 bulan
e. TB MDR 🡪 TB paru yang resisten terhadap rifampisin dan isoniazid
KESIMPULAN TB Paru Kasus Baru

Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan


batuk berdarah sejak 1 minggu. Keluhan ini pernah dirasakan pasien 2 bulan
yang lalu dan sempat membaik. Pasien pernah menjalani pengobatan TB
selama 3 minggu lalu berhenti karena merasa sembuh. Hasil BTA saat ini +/+.
Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

A. TB Kasus Baru
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/mm3. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1°C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
a.PPOK
b. TB milier
c. Bronkitis kronis
d. Bronkiolitis
e. Pneumokoniosis
SOAL TB Milier

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/mm3. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1°C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
JAWABAN

B. TB Milier
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


Pembahasan TB Milier

• Komplikasi yang terjadi pada TB paru

• Faktor risiko terjadinya TB milier :


• Mengalami imunokompromais
• Penggunaan obat imunosupresan dalam jangka waktu yang lama
• Usia yang ekstrim seperti lansia atau anak-anak

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS TB Millier

Gejala
• Dapat menyerupai TB paru

Pemeriksaan penunjang
• Rontgen thoraks ditemukan
gambaran snow-storm appearance
• Snow-storm 🡪 Gambaran bercakan
milier (Retikulogranular) yang
tersebar pada seluruh lapang paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Jawaban Lain? TB Paru Kasus Baru

a.PPOK 🡪 umumnya ditemukan pada pasien laki-laki tua dengan faktor


risiko merokok. Pasien memiliki sesak nafas, dan mengi
c. Bronkitis kronis 🡪 Peradangan kronis pada bronkus. Merupakan
bagian PPOK
d. Bronkiolitis 🡪 umumnya ditemukan pada pasien anak berusia < 2
tahun dengan gejala sesak nafas, dan mengi. Penyebabnya RSV
e. Pneumokoniosis 🡪 penyakit paru yang mengenai petani sehingga
disebut Farmer’s lung disease. Gejalanya: batuk, sesak nafas, dan nyeri
sendi
KESIMPULAN TB Milier

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/mm3. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1°C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
JAWABAN

B. TB Milier
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/cm2. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1C. Dari auskultasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Regimen pengobatan yang tepat untuk
pasien ini adalah?
A. 2RHZE/4RH

B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3

C. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 + Kortikosteroid

D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid

E. Sesuai dengan uji sensitivitas


SOAL TB Milier

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/cm2. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Regimen pengobatan yang tepat untuk
pasien ini adalah?
JAWABAN

D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier
merupakan TB paru
karena terdapat lesi
di parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


Pembahasan TB Milier

Komplikasi yang terjadi pada TB paru

Faktor risiko terjadinya TB milier :


Mengalami imunokompromais
Penggunaan obat imunosupresan dalam jangka waktu yang lama
Usia yang ekstrim seperti lansia atau anak-anak

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS TB Millier

Gejala
• Dapat menyerupai TB paru

Pemeriksaan penunjang
• Rontgen thoraks ditemukan
gambaran snow-storm appearance
• Snow-storm 🡪 gambaran bercakan
milier (Retikulogranular) yang
tersebar pada seluruh lapang paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


JAWABAN LAIN ? TB Milier

A. 2RHZE/4RH 🡪 Regimen TB kategori I (kasus baru)


B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 🡪 Regimen TB kategori II
C. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3 + Kortikosteroid 🡪 regimen TB kategori II
D. Sesuai dengan uji sensitivitas 🡪 Tidak sesuai

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KESIMPULAN TB Milier

Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai mudah lelah, penurunan berat
badan, dan meriang saat malam hari. BMI pasien 17 kg/cm2. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 24x/menit Nadi
90x/menit suhu 37,1C. Dari auskuktasi didapatkan suara vesikuler pada
kedua paru. Hasil foto thorak didapatkan bercak retikulogranuler yang
tersebar difus di kedua lapang paru. Regimen pengobatan yang tepat untuk
pasien ini adalah?
JAWABAN

D. 2RHZE/4RH + Kortikosteroid
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 50 tahun sedang dirawat di ruang ICU
menggunakan ventilator selama 3 hari, di hari ke-4 pasien
demam, kemudian di dapatkan rhonki difus di kedua lapang
paru dan WBC 25.000 sel/mm3. Kemungkinan diagnosisnya
adalah?
A. CAP
B. VAP
C. HCAP
D. Pneumonia Aspirasi
E. Pneumonia Atipikal
SOAL Ventilator Associated Pneumonia

Seorang laki-laki usia 50 tahun sedang dirawat di ruang ICU


menggunakan ventilator selama 3 hari, di hari ke-4 pasien
demam, kemudian di dapatkan rhonki difus di kedua lapang
paru dan WBC 25.000 sel/mm3. Kemungkinan diagnosisnya
adalah?

JAWABAN

B. VAP
Klasifikasi Pneumonia Ventilator associated pneumonia

Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal

Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi

Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Pneumonia yang terjadi akibat pemasangan ventilator.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Patogenesis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen

Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal

Proses menelan
terganggu

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Manifestasi Klinis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Gejala (Trias pneumonia)


• Demam, sesak nafas, batuk
berdahak (setelah pasien Pada VAP, pasien
cenderung tidak sadar
terpasang ETT) sehingga ditemukan hanya
sekret yang banyak
Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru
yang terkena
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Darah Leukositosis

Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru

Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI Ventilator associated pneumonia

Harrison’s internal medicine 20th ed.


JAWABAN LAIN ? Ventilator Associated Pneumonia

A. CAP 🡪 pneumonia yang didapatkan di komunitas


C. HCAP 🡪 pneumonia yang disebabkan oleh kuman rumah sakit
D. Pneumonia Aspirasi 🡪 pneumonia yang disebabkan oleh aspirasi.
Umumnya pasien memiliki faktor risiko aspirasi seperti stroke,
alcoholism, orang yang dengan gangguan menelan
E. Pneumonia Atipikal 🡪 pneumonia yang disebabkan oleh kuman
yang tidak memiliki dinding sel seperti Mycoplasma pneumoniae,
Legionella, dan Listeria monocytogenes

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KESIMPULAN Ventilator Associated Pneumonia

Seorang laki-laki usia 50 tahun sedang dirawat di ruang ICU


menggunakan ventilator selama 3 hari, di hari ke-4 pasien
demam, kemudian di dapatkan rhonki difus di kedua lapang
paru dan WBC 25.000 sel/mm3. Kemungkinan diagnosisnya
adalah?

JAWABAN

B. VAP
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik karena lemas
seluruh tubuh sejak 7 hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 115 x/menit,
frekeunsi nafas 30 x/menit, suhu afebris. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan murmur diastolik grade III/VI di apex. Pasien
merupakan mantan pengguna narkoba. Apa patomekanisme yang
menyebabkan kondisi pada pasien ini?
a. Stenosis mitral
b. Insufisiensi mitral
c. Stenosis trikuspid
d. Insufisiensi trikuspid
e. Regurgitasi aorta
SOAL Stenosis mitral

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik karena lemas


seluruh tubuh sejak 7 hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 115 x/menit,
frekeunsi nafas 30 x/menit, suhu afebris. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan murmur diastolik grade III/VI di apex. Pasien
merupakan mantan pengguna narkoba. Apa patomekanisme yang
menyebabkan kondisi pada pasien ini?
JAWABAN

A. Stenosis mitral
DEFINISI Stenosis Mitral

Katup mitral yang sulit membuka sehingga aliran darah


yang melewati katup mitral menjadi tersendat

Harrison’s internal medicine 20th ed,Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
ETIOLOGI STENOSIS MITRAL

Rheumatic heart
fever Endokarditis
(umum pada anak- infektif
anak)

Kalsifikasi katup
Kelainan autoimun mitral
(pada orang tua)

Harrison’s internal medicine 20th ed.


PATOFISOLOGI Stenosis mitral

Karena tersendatnya aliran darah


melalui katup mitral terjadi backflow
menuju ke vaskular paru, sehingga
menyebabkan pelebaran pembuluh
darah paru 🡪 gejala stenosis mitral

Harrison’s internal medicine 20th ed,Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA STENOSIS MITRAL

Akibat peningkatan
Sesak nafas tekanan vaskular
paru

Akibat pelebaran
Hemotypsis
vena bronkial

Gejala
Akibat penekanan N.
Suara serak laryngeal rekuren
(Ortner syndrome) oleh Atrium Kiri yang
membesar

Terjadi akibat
Facies mitral kongesti pada area
wajah
GEJALA STENOSIS MITRAL

Ortner syndrome akibat


Kemerahan pada area pipi dikenal penekanan N.Laryngeal
sebagai facies mitral rekuren
PEMERIKSAAN FISIK STENOSIS MITRAL

Murmur
diastolic pada Opening snap terjadi
lokasi mitral akibat regangan
mendadak pada korda
tendinea dan daun
katup mitral saat katup
Opening snap membuka

Harrison’s internal medicine 20th ed, Lilly’s Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GRADING KELAINAN KATUP
MENENTUKAN KELAINAN
KATUP

1. Mengetahui lokasi • Lihat pada gambar


auskultasi katup

2. Mengetahui katup • Saat sistol, katup yang membuka aorta dan pulmonal,
yang membuka atau sedangkan yang menutup mitral dan triskuspid
tertutup saat sistol atau • Saat diastole terjadi sebaliknya
diastol
• Regurgitasi : katup tidak bisa menutup rapat
3. Menentukan kelainan • Stenosis: katup tidak bisa membuka lebar
katup
LOKASI KATUP SAAT
AUSKULTASI
PEMBAHASAN MENENTUKKAN KELAINAN KATUP

Pada soal ditemukan


Murmur diastolic pada lokasi apeks (ICS V linea
midklavikula sinistra)

Saat diastolic,
Posisi
katup mitral saat
MEMBUKA
posisi apa??
PEMBAHASAN MENENTUKKAN KELAINAN KATUP

Pada soal ditemukan


Murmur diastolic pada lokasi apeks (ICS V linea
midklavikula sinistra)

Karena katup Maka kelainan


mitral sedang katupnya adalah
membuka STENOSIS MITRAL
PEMBAHASAN MENENTUKKAN KELAINAN KATUP

Pada soal ditemukan


Murmur diastolic pada lokasi apeks (ICS V linea
midklavikula sinistra)

Lokasi apeks (ICS V linea


midklavikula sinistra)
adalah KATUP MITRAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG STENOSIS MITRAL

• Edema paru (Kerley B lines)


• Pembesaran atriam kiri
X-ray toraks • Pembesaran atrium dan ventrikel kanan
(bila terjadi hipertensi pulmonal)

• Atrial fibrilasi (sebagai komplikasi)


EKG • P mitral (pembesaran atrium kiri)

• Adanya penutupan katup yang tidak


Echocardiography sempurna
KOMPLIKASI STENOSIS MITRAL

Hipertensi
Atrial fibrilasi
pulmonal

Trombosis
pada atrium
kiri
Harrison’s internal medicine 20th ed, Lilly’s pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
TERAPI STENOSIS MITRAL

Tatalaksana untuk mengontrol gejala


• Diuretik (pada edema paru)
• Digoxin/Beta bloker (atrial fibrilasi)
• Antikoagulan (untuk mecegah trombus)
Tatalaksana pada kasus gejala yang
persisten
• Percutaneous balloon mitral valvuloplasty
Harrison’s internal medicine 20th ed, Lilly’s pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
JAWABAN LAIN? STENOSIS MITRAL

b. Insufisiensi mitral 🡪 seharusnya ditemukan murmur sistolik ada


apeks
c. Stenosis tricuspid 🡪 seharusnya ditemukan murmur diastolic pada
ICS IV parasternal sinistra
d. Insufisiensi tricuspid 🡪 seharusnya ditemukan murmur sistolik pada
ICS IV parasternal sinistra
e. Regurgitasi aorta 🡪 seharusnya ditemukan murmur diastolic pada
ICS II parasternal dextra
SOAL Stenosis mitral

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik karena lemas


seluruh tubuh sejak 7 hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 115 x/menit,
frekeunsi nafas 30 x/menit, suhu afebris. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan murmur diastolik grade III/VI di apex. Pasien
merupakan mantan pengguna narkoba. Apa patomekanisme yang
menyebabkan kondisi pada pasien ini?
JAWABAN

A. Stenosis mitral
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 55 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak
kecoklatan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri dada
dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,7°C. Didapatkan perkusi
pekak pada lapang tengah paru kanan, rhonki (+), suara amforik
(+). Pemeriksaan foto thorak didapatkan gambaran kavitas dengan
air fluid level. Diagnosis pada pasien adalah?
A. Bronkiektasis
b. Kanker Paru
c. Pneumonia
d. Abses Paru
e. Efusi Pleura
SOAL Abses Paru

Perempuan 55 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak


kecoklatan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri dada
dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,7°C. Didapatkan perkusi
pekak pada lapang tengah paru kanan, rhonki (+), suara amforik
(+). Pemeriksaan foto thorak didapatkan gambaran kavitas dengan
air fluid level. Diagnosis pada pasien adalah?
JAWABAN

D. Abses Paru
DEFINISI ABSES PARU

Jaringan parenkim paru pada area tertentu yang


mengalami nekrosis sehingga terbentuk kavitas dam
pus di dalam kavitas

Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
FAKTOR RISIKO ABSES PARU

Aspirasi sekret
orofaring

Diseminasi
hematogen
Faktor Risiko
Abses paru
Penyakit paru yang
telah ada sebelumnya
(Bronkiektasis)

Immunodefiseinsi

Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med.2015;3(13)183
ETIOLOGI ABSES PARU

Polibakterial
Fungal
Bakteria
Streptococcus Paragonimus (Blastomyces,
anaerob MRSA
pneumonia westermanii Histoplasma,
(tersering)
Nocardia)

Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
MANIFESTASI KLINIS ABSES PARU

• Demam
Gejala abses • Sesak nafas
paru
• Batuk berdahak/hemoptysis
menyerupai
pneumonia • Keringat malam
• Penurunan berat badan

• Clubing finger (jari tabu)


Pemeriksaan
fisik • Amforik (suara nafas yang diakibatkan
aliran udara menuju kavitas)
Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med.2015;3(13)183
PEMERIKSAAN PENUNJANG ABSES PARU

Pada pemeriksaan x-ray


Terdapat kavitas dengan air
fluid level

Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl
Med.2015;3(13)183
TERAPI ABSES PARU

• 600 mg IV dalam 8 jam lanjut 300 mg


Clindamycin PO dalam 8 jam

Ampicilin/sulbactam • 1.5-3 gr IV dalam 6 jam

• Untuk MRSA
• Linezolid 600 mg IV dalam 12 jam
Linezolid/vancomycin • Vancomycin 15 mg/kgBB dalam 12
jam

Kahujda I, et al. Lung abcess-etiology, diagnostic and treatment options. Ann Transl Med.2015;3(13)183
JAWABAN LAIN? Abses Paru

A. Bronkiektasis 🡪 gejala khas yaitu adanya dahak 3 lapis, disertai


demam, penurunan berat badan, atau keringat malam. Pasien
memiliki faktor risiko adanya infeksi paru yang lama. Rontgen dada
ditemukan honeycomb appearance
b. Kanker Paru 🡪 gejala penurunan berat badan, demam subfebris,
sesak nafas, hemoptysis. Pada rontgen ditemukan adanya massa
c. Pneumonia 🡪 trias demam, batuk, sesak. Rontgen dada
ditemukan infiltrat
e. Efusi Pleura 🡪 pada rontgen dada ditemukan meniscus sign
KESIMPULAN Abses Paru

Perempuan 55 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak


kecoklatan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri dada
dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,7°C. Didapatkan perkusi
pekak pada lapang tengah paru kanan, rhonki (+), suara amforik
(+). Pemeriksaan foto thorak didapatkan gambaran kavitas dengan
air fluid level. Diagnosis pada pasien adalah?
JAWABAN

D. Abses Paru
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
a. Foto rontgen thorax
b. Analisa gas darah
c. Spirometri
d. Darah lengkap
e. CRP
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT DENGAN
PNEUMONIA

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
JAWABAN

C. Spirometri
DEFINISI PPOK

Penyakit yang dicirikan dengan gejala respirasi


berupa hambatan aliran udara yang bersifat
irreversible

Harrison’s internal medicine 20th ed


PATOGENESIS PPOK

Dasar terjadinya PPOK adalah


1. Inflamasi yang disebabkan oleh
merokok
2. Defisiensi alfa1-antitrypsin

Asap rokok menyebabkan aktivasi


makrofag sehingga mengeluarkan
enzim protease atau elastase yang
merusak jaringan penyambung pada
bronkiolus dan alveolus

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO PPOK

Selain rokok, PPOK dapat terjadi atau dipicu oleh berbagai


faktor seperti

Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja

Polusi udara Perokok pasif

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

• Pemeriksaan fisik PPOK


• Trias Gejala PPOK
Tripod position
Batuk kronis

Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger

Harrison’s internal medicine 20th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

Penegakkan diagnosis PPOK berdasarkan trias gejala


dengan riwayat paparan faktor risiko PPOK

Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK

Clubbing of finger ditentukan dengan


Tripod position Schamroth sign
Clubbing of finger tidak didapatkan celah saat
mendekatkan jari🡪 Schamroth (+)
PEMBAGIAN PPOK

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG PPOK

Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara

Arterial blood gases


• Dapat ditemukan adanya hipoksemia dan asidosis respiratorik

Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK

GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK

GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK

Gagal jantung kanan


Cor pulmonal
(Cor pulmonal dapat
(adanya peningkatan
menyebabkan gagal
resistensi vaskular paru)
jantung kanan)

Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia

• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin

• Inhalasi lebih dipilih dari oral (efek


sistemik lebih minimal)
Kortikosteroid • Tujuan: untuk mengurangi eksaserbasi
• Efek samping: candidiasis oral

GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Dapat diberikan pada


infeksi bakteri yang
Antibiotik memicu PPOK (1 hari
sekali pada pasien dengan
(Azithromycin riwayat eksaserbasi dalam
) 6 bulan terakhir)
• Memiliki efek antimikroba
dan antiinflamasi

GOLD 2018
JAWABAN LAIN? PPOK

a. Foto toraks 🡪 tidak tepat karena tidak dapat menegakkan


diagnosis PPOK
b. Analisa gas darah 🡪 tidak tepat karena tidak dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosis PPOK
d. Darah lengkap 🡪 tidak tepat karena tidak dapat digunakan
untuk menegakkan diagnosis PPOK
e. CRP 🡪 tidak tepat karena tidak dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis PPOK
GOLD 2018
KESIMPULAN PPOK EKSASERBASI AKUT DENGAN
PNEUMONIA

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 110
x/menit, Pernapasan 32 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat
dilakukan pada pasien?
JAWABAN

C. Spirometri
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu
yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih dan demam naik
turun selama 2 minggu. Nafsu makan berkurang dan kadang keringat dingin.
Tidak ada riwayat minum OAT & merokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
auskultasi suara paru vesikuler & terdapat ronkhi di basal. Pada pemeriksaan
radiologi tampak perselubungan homogen di lapang bawah paru kanan yang
menutupi sudut costophrenicus kanan yang menunjukkan gambaran meniscus
sign. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Efusi pleura
b. Pneumonia
c. Bronkopneumonia
d. TB paru
e. Tumor mediastinum
SOAL EFUSI PLEURA E.C TB PARU

Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2


minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih dan
demam naik turun selama 2 minggu. Nafsu makan berkurang dan kadang
keringat dingin. Tidak ada riwayat minum OAT & merokok. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan auskultasi suara paru vesikuler & terdapat
ronkhi di basal. Pada pemeriksaan radiologi tampak perselubungan
homogen di lapang bawah paru kanan yang menutupi sudut costophrenicus
kanan yang menunjukkan gambaran meniscus sign. Apakah diagnosis yang
tepat pada kasus ini?
JAWABAN

A. Efusi pleura
DEFINISI EFUSI PLEURA

Cairan yang terdapat pada rongga pleura dalam


jumlah yang berlebihan

Harrison Principles of Internal Medicine,20th ed


ETIOLOGI EFUSI PLEURA

Herring Learning Radiology 2016


KLASIFIKASI & ETIOLOGI EFUSI PLEURA

Transudatif • Sirosis hepatis


(Akibat gangguan • Malnutri
absorpsi cairan • Hipoalbuminemia
pleura) • Gagal jantung
Penentuan
transudatif/eksudatif
melalui pemeriksaan
Eksudatif • Infeksi LDH dan kadar protein
(akibat proses • Keganasan
lokal yang • Pneumonia
mengganggu • Tuberkulosis
absorpsi cairan)
Harrison Principles of Internal Medicine,20th ed
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA

Light’s criteria
(salah satu terpenuhi maka eksudatif, bila ketiga
tidak terpenuhi maka transdatif)

Aktivitas
Rasio cairan Rasio LDH
LDH cairan
protein cairan
pleura > 2/3
pleura pleura
batas atas
dengan dengan
nilai normal
serum > 0.5 serum > 0.6
serum

Harrison Principles of Internal Medicine,20th ed


DIAGNOSIS EFUSI PLEURA

Rontgen thoraks
• Ditemukan meniscus sign
(permukaan berbentuk cekung) dan
penumpulan sinus costophrenicus
• Pada efusi pleura yang sedikit Efusi pleura kecil pada
sisi kanan maka kita
dapat dilakukan rontgen posisi lakukan decubitus
lateral dekubitus lateral kanan, dsb

Herring Learning Radiology 2016


DIAGNOSIS EFUSI PLEURA

Meniscus sign 🡪
terdapat permukaan
cekung pada paru
kanan (arah panah
hitam)
Herring Learning Radiology 2016
DIAGNOSIS EFUSI PLEURA

Efusi pleura pada posisi


lateral decubitus kanan

Herring Learning Radiology 2016


DIAGNOSIS EFUSI PLEURA

Pemeriksaan rasio LDH dan protein


• Sudah dibahas di atas

Uji rivalta
• Uji yang sangat sederhana untuk membedak
eksudat/transudat
• Dilakukan pada tabung reaksi yang terisi dengan 8
cc air dengan 1 tetes 98% asam cuka kemudian
teteskan cairan pleura
• Bila hasilnya terlihat tetesan yang mengambang, Rivalta (+)
hasil (+) 🡪 eksudat dsb
Herring Learning Radiology 2016
TATALAKSANA PPOK

Tatalaksana
• Sesuai dengan penyebab yang
mendasarinya

Tatalaksana pada kasus efusi


masif
• Dilakukan thoracocentesis
GOLD 2018
JAWABAN LAIN? EFUSI PLEURA E.C TB PARU

b. Pneumonia 🡪 tidak ditemukan gambaran meniscus


sign
c. Bronkopneumonia 🡪 tidak ditemukan gambaran
meniscus sign
d. TB paru 🡪 ditemukan gambaran infiltrate/kavitas
pada lobus atas paru
e. Tumor mediastinum 🡪 tidak ditemukan gambaran
meniscus sign
KESIMPULAN EFUSI PLEURA E.C TB PARU

Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2


minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih dan
demam naik turun selama 2 minggu. Nafsu makan berkurang dan kadang
keringat dingin. Tidak ada riwayat minum OAT & merokok. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan auskultasi suara paru vesikuler & terdapat
ronkhi di basal. Pada pemeriksaan radiologi tampak perselubungan
homogen di lapang bawah paru kanan yang menutupi sudut costophrenicus
kanan yang menunjukkan gambaran meniscus sign. Apakah diagnosis yang
tepat pada kasus ini?
JAWABAN

A. Efusi pleura
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 51 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama


sering merasa nyeri dada tembus ke punggung sejak 3
bulan terakhir, nyeri berkurang dengan istirahat. Pasien
bekerja sebagai kuli bangunan. Riwayat merokok 2
bungkus/hari. Riwayat DM dan Hipertensi disangkal. EKG
normal. Pemeriksaan selanjutnya yang disarankan?
a. EKG ulang
b. Exercise Stress Test
c. Ekokardiografi
s. Enzim jantung
e. Elektromiografi
SOAL PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
(ANGINA STABIL)
Laki-laki 51 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama sering merasa
nyeri dada tembus ke punggung sejak 3 bulan terakhir, nyeri berkurang
dengan istirahat. Pasien bekerja sebagai kuli bangunan. Riwayat merokok 2
bungkus/hari. Riwayat DM dan Hipertensi disangkal. EKG normal.
Pemeriksaan selanjutnya yang disarankan?

JAWABAN

B. Exercise stress test


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
DEFINISI (ANGINA STABIL)

Kondisi yang terjadi akibat ketidak seimbangan natara


suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
ETIOLOGI (ANGINA STABIL)

1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
FAKTOR RISIKO (ANGINA STABIL)

1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
PATOFISIOLOGI (ANGINA STABIL)

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
Penyakit Jantung Iskemik
GEJALA (ANGINA STABIL)

Nyeri dada seperti Pada kasus NSTE-ACS


Menjalar ke lengan ditemukan salah satu
tertindih
kiri, rahang, leher, gambaran:
(berlangsung 5-10 1. Terjadi saat
punggung
menit) istirahat
2. Berlangsung >10
menit
Mereda dengan 3. Pola nyeri kresendo
Diipicu dengan (semakin berat,
istirahat atau
aktivitas semakin lama)
nitrogliserin

GOLD 2018
Penyakit Jantung Iskemik
PEMERIKSAAN FISIK (ANGINA STABIL)

Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup

Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG Penyakit Jantung Iskemik

EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T
• Bila pada EKG normal 🡪 dilakukan pemeriksaan stress testing

Stress testing
• Dapat dilakukan dengan exercise atau farmakologi
(dobutamine)
• Tujuan memicu terjadi ketidakseimbangan suplai darah
miokardium

Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium yang lambat
(diskinetik)
Penyakit Jantung Iskemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG (ANGINA STABIL)

Enzim jantung yang lazim


diperiksakan yaitu:
Ditemukan TIDAK a.Mioglobin 🡪 paling awal
ditemukan meningkat pada infark
peningkatan enzim miokard
jantung b.CK-MB
c.Cardiac troponin I/ T
(cTnI/cTnT) 🡪 paling
spesifik pada infark
miokard
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
PENINGKATAN ENZIM JANTUNG (ANGINA STABIL)
PEMBAGIAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)

Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI

Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
PEMBAGIAN LAIN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

Gejala nyeri dada


Terjadi akibat yang terjadi saat
Prinzmetal Angina vasospasme istirahat dan
koroner terjadi ST elevasi
sementara

Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK Penyakit Jantung Iskemik

Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung

Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK Penyakit Jantung Iskemik

Angina Angina NSTEMI STEMI


stabil tidak
stabil
EKG
ST depresi/T inversi ST elevasi

Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) Penyakit Jantung Iskemik

Gejala ACS dari angina


stabil :
a. Berlangsung lebih
sering dan lebih berat
dari angina stabil
(Cresendo)
b. Nyeri dada muncul
ketika istirahat
c. Berlangsung > 10
menit
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
TATALAKSANA (ANGINA STABIL)

Mengontrol faktor risiko


• DM, dyslipidemia, hipertensi, merokok, dll

Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
TATALAKSANA (ANGINA STABIL)
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
JAWABAN LAIN? (ANGINA STABIL)

a. EKG ulang🡪 tidak tepat, karena ada kemungkinan


ditemukan hasil yang normal
c. Ekokardiografi 🡪 dapat dilakukan namun terlebih dahulu
dilakukan EKG
d. Enzim jantung 🡪 tidak tepat, karena dilakukan EKG terlebih
dahulu
e. Elektromiografi 🡪 tidak dilakukan karena untuk mengukur
kontraksi otot rangka
KESIMPULAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
(ANGINA STABIL)
Laki-laki 51 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama sering merasa
nyeri dada tembus ke punggung sejak 3 bulan terakhir, nyeri berkurang
dengan istirahat. Pasien bekerja sebagai kuli bangunan. Riwayat merokok 2
bungkus/hari. Riwayat DM dan Hipertensi disangkal. EKG normal.
Pemeriksaan selanjutnya yang disarankan?

JAWABAN

B. Exercise stress test


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan


nyeri pada tengkuk leher sejak 3 hari lalu, hasil
pemeriksaan TD 150/90 mmHg sudah diperiksa 4 kali pada
waktu kontrol yang berbeda. Pasien telah diketahui
memiliki riwayat gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu.
Tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini adalah?
a. Captopril
b. Bisoprolol
c. Isosorbid Dinitrat
d. Spironolakton
e. Verapamil
SOAL HIPERTENSI GRADE II DENGAN CKD

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pada tengkuk
leher sejak 3 hari lalu, hasil pemeriksaan TD 150/90 mmHg sudah diperiksa 4
kali pada waktu kontrol yang berbeda. Pasien telah diketahui memiliki
riwayat gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu. Tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Captopril
DEFINISI HIPERTENSI

Terjadinya peningkatan tekanan darah di atas


140 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolic)
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH HIPERTENSI

Sistolik > 180


mmHg atau
diastolic >110
mmHg disebut
sebagai
Krisis hipertensi

Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed


PEMBAGIAN KRISIS HIPERTENSI HIPERTENSI

• Tidak disertai dengan


Hipertensi keterlibatan organ

urgensi

• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI

Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus

Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah

• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI

Sakit kepala Lelah

Penglihatan
Palpitasi
kabur

Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER

Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC

• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol

Loop diuretic •

Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa-1 perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI LAIN_LAIN
TATALAKSANA HIPERTENSI

IPD UI
TATALAKSANA HIPERTENSI

ACE-I atau ARB berkerja sebagai renoprotektif melalui


vasokontriksi arteriol aferen

IPD UI
JAWABAN LAIN? HIPERTENSI

b. Bisoprolol 🡪 tidak tepat digunakan pada CKD


c. Isosorbid Dinitrat 🡪 tidak tepat
d. Spironolakton 🡪 tidak tepat
e. Verapamil 🡪 bukan obat hipertensi, melainkan obat antiaritmia
KESIMPULAN HIPERTENSI

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pada tengkuk
leher sejak 3 hari lalu, hasil pemeriksaan TD 150/90 mmHg sudah diperiksa 4
kali pada waktu kontrol yang berbeda. Pasien telah diketahui memiliki
riwayat gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu. Tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Captopril
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan


utama mendadak nyeri kepala dan pandangan buram.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol. Dari
pemeriksaan fisik TD 210/130 mmHg, Nadi 86 x/m, RR 18
x/m. Tatalaksana yang tepat adalah?
a. Nicardipin IV
b. Nifedipine sublingual
c. Captopril sublingual
d. Amlodipin oral
e. Valsartan oral
SOAL HIPERTENSI EMERGENSI

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan utama mendadak


nyeri kepala dan pandangan buram. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan
kolesterol. Dari pemeriksaan fisik TD 210/130 mmHg, Nadi 86 x/m, RR 18
x/m. Tatalaksana yang tepat adalah?

JAWABAN

A. Nicardipin IV
DEFINISI HIPERTENSI EMERGENSI

Tekanan darah yang mencapai >180 mmHg


(sistolik) dan >110 mmHg (diastolik) tanpa
manifestasi keterlibatan organ
PEMBAGIAN KRISIS HIPERTENSI HIPERTENSI EMERGENSI

• Tidak disertai dengan


Hipertensi keterlibatan organ

urgensi

• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

Harrison Principles of Internal Medicine,20th ed


TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

Tujuan tatalaksana pada pasien


dengan hipertensi emergensi adalah
mengurangi MAP < 25% dalam 2 jam
Atau
Mengurangi sampai 160/100-110
mmHg

Harrison Principles of Internal Medicine,20th ed


JAWABAN LAIN? HIPERTENSI EMERGENSI

b. Nifedipine sublingual 🡪 tidak tepat


c. Captopril sublingual 🡪 tidak tepat
d. Amlodipin oral 🡪 tidak tepat
e. Valsartan oral 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN HIPERTENSI EMERGENSI

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan utama mendadak


nyeri kepala dan pandangan buram. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan
kolesterol. Dari pemeriksaan fisik TD 210/130 mmHg, Nadi 86 x/m, RR 18
x/m. Tatalaksana yang tepat adalah?

JAWABAN

A. Nicardipin IV
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di
kedua kaki. Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan
hipertensi. Pada pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg,
edema pitting tungkai, kadar gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL,
Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL. Obat antihipertensi yang
paling sesuai diberikan adalah ?
a. Furosemid
b. Klonidin
c. Thiazid
d. Telmisartan
e. Spironolakton
SOAL HIPERTENSI STAGE II DENGAN CKD

Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki.
Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg, edema pitting tungkai, kadar
gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL, Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL.
Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan adalah ?

JAWABAN

D. Telmisartan
DEFINISI HIPERTENSI

Terjadinya peningkatan tekanan darah di atas


140 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolic)
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH HIPERTENSI

Sistolik > 180


mmHg atau
diastolic >110
mmHg disebut
sebagai
Krisis hipertensi

Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed


PEMBAGIAN KRISIS HIPERTENSI HIPERTENSI

• Tidak disertai dengan


Hipertensi keterlibatan organ

urgensi

• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI

Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus

Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah

• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI

Sakit kepala Lelah

Penglihatan
Palpitasi
kabur

Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER

Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC

• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol

Loop diuretic •

Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI LAIN_LAIN
TATALAKSANA HIPERTENSI

IPD UI
TATALAKSANA HIPERTENSI

ACE-I atau ARB berkerja sebagai renoprotektif melalui


vasokontriksi arteriol aferen

IPD UI
JAWABAN LAIN HIPERTENSI GRADE II DENGAN CKD

a. Furosemid 🡪 tidak tepat


b. Klonidin 🡪 tidak tepat
c. Thiazid 🡪 tidak tepat
e. Spironolakton 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN HIPERTENSI STAGE II DENGAN CKD

Seorang laki-laki usia 65 th, datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki.
Pasien riwayat menderita diabetes melitus dan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik BB 68 kg, TD 160/90 mmHg, edema pitting tungkai, kadar
gula darah 110 mg/dL, Hb 7,2 g/dL, Ureum 70 mg/dL, Kreatinin 3,6 mg/dL.
Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan adalah ?

JAWABAN

D. Telmisartan
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Puskesmas


dengan keluhan nyeri dada kiri dan keringat dingin saat
mendorong mobil 3 jam yang lalu. Nyeri tidak hilang saat
pasien istirahat. Riwayat perokok dan DM. Obat DM tidak
teratur diminum. Pemeriksaan fisik TD 170/90 mmHg, Nadi
96 x/m, RR 24 x/m. Diagnosis yang tepat adalah?
a. Karsinoma paru kiri
b. Sindrom koroner akut
c. Angina pektoris tidak stabil
d. Pneumothorax
e. Miokarditis
SOAL Sindrom Koroner Akut

Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri


dada kiri dan keringat dingin saat mendorong mobil 3 jam yang lalu. Nyeri
tidak hilang saat pasien istirahat. Riwayat perokok dan DM. Obat DM tidak
teratur diminum. Pemeriksaan fisik TD 170/90 mmHg, Nadi 96 x/m, RR 24
x/m. Diagnosis yang tepat adalah?

JAWABAN

B. Sindrom Koroner Akut


DEFINISI Sindrom Koroner Akut

Kondisi yang terjadi akibat ketidak seimbangan natara


suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


ETIOLOGI SINDROM KORONER AKUT

1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


FAKTOR RISIKO SINDROM KORONER AKUT

1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
PATOFISIOLOGI (ANGINA STABIL)

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
PEMBAGIAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)

Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI

Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA SINDROM KORONER AKUT

Nyeri dada seperti Dapat disertai


Menjalar ke lengan
tertindih dengan gejala
kiri, rahang, leher,
(berlangsung >10 otonom seperti
punggung
menit) 1.Berkeringat
dingin
2.Mual, muntah
Mereda dengan 3.Berdebar
Dapat muncul saat
pemberian obat
istirahat
nitrogliserin
GEJALA SINDROM KORONER AKUT

Pada lansia, demensia, DM, wanita dapat terjadi ANGINA ATIPIKAL,


yaitu tidak adanya gejala nyeri dada tertindih namun berupa
1. Sesak nafas
2. Nyeri ulu hati
3. Mual
PEMERIKSAAN FISIK SINDROM KORONER AKUT

Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup

Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG SINDROM KORONER AKUT

EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T

Enzim Jantung
• Berupa myoglobin, CK-MB, dan cTnI/cTnT
• Spesifik untuk ACS yaitu cTnT/cTnI

Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium
yang lambat (diskinetik)
PENINGKATAN ENZIM JANTUNG SINDROM KORONER AKUT
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT

Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung

Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT

Angina Angina NSTEMI STEMI


stabil tidak
stabil
EKG
ST depresi/T inversi ST elevasi

Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) ACS

Angina tidak stabil 🡪


enzim jantung (-)

NSTEMI & STEMI 🡪


enzim jantung (+)
INTERPRETASI LOKASI INFARK ACS

Lokasi Lead
Inferior II,III, aVF
Lateral I, aVL, V5, V6
Anterior V3-V4
Septal V1-V2
PERUBAHAN EKG PADA STEMI ACS
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT

Mengontrol faktor risiko


• DM, dyslipidemia, hipertensi, merokok, dll

Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (NSTE-ACS)

Nitrat 🡪 vasodilator
• Berikan nitrat sublingual sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5
menit Nitrat
• Bila gejala tidak membaik berikan nitrat IV (5-10 ug/menit) 🡪 dikontraindikasikan pada
bila tidak membaik berikan morfin
1. Gagal jantung kanan
Dual antiplatelet 2. Penggunaan sildenafil
• Aspirin 325 mg loading dose dalam 24 jam
• Clopidogrel 300 mg loading dose 3. Hipotensi (systolic < 90
Statin 🡪 stabilisasi plak mmHg)
• High intensity (Simvastatin 40 mg/Atorvastatin 80 mg)

Beta-blocker
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (STEMI)

Terapi medical
awal sama
seperti pada
NSTEMI
KOMPLIKASI SINDROM KORONER AKUT (STEMI)

Ruptur
septum Gagal jantung
interventrikel

Regurgitasi
Edema paru
katup

VT/VF Kematian
JAWABAN LAIN? SINDROM KORONER AKUT

a. Karsinoma paru kiri 🡪 tidak sesuai dengan soal. Karsinoma


paru mempunya gejala seperti penurunan berat badan, batuk
berdarah, keringat malam
c. Angina pektoris tidak stabil 🡪 kurang tepat, karena pada
soal belum ada data EKG dan enzim jantung
d. Pneumothorax 🡪 tidak tepat. Karena pasien tidak memiliki
gejala hebat
e. Miokarditis 🡪 tidak tepat karena tidak ditemukan adanya
demam
JAWABAN LAIN? SINDROM KORONER AKUT

Sindrom koroner akut merupakan diagnosis sebelum


dilakukannya EKG dan pemeriksaan enzim jantung
KESIMPULAN Sindrom Koroner Akut

Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri


dada kiri dan keringat dingin saat mendorong mobil 3 jam yang lalu. Nyeri
tidak hilang saat pasien istirahat. Riwayat perokok dan DM. Obat DM tidak
teratur diminum. Pemeriksaan fisik TD 170/90 mmHg, Nadi 96 x/m, RR 24
x/m. Diagnosis yang tepat adalah?

JAWABAN

B. Sindrom Koroner Akut


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering


sesak nafas. Sesak memberat saat pasien bekerja dan mereda jika istirahat.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/90 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 20 x/m. Tidak didapatkan
rhonki maupun wheezing, namun ditemukan edema di kedua tungkai. Obat
yang tidak disarankan untuk pasien ini adalah?

a. Amlodipin
b. Nicardipin
c. Ramipril
d. Bisoprolol
e. Diltiazem
SOAL CHF DENGAN HIPERTENSI GRADE II

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering


sesak nafas. Sesak memberat saat pasien bekerja dan mereda jika istirahat.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/90 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 20 x/m. Tidak didapatkan
rhonki maupun wheezing, namun ditemukan edema di kedua tungkai. Obat
yang tidak disarankan untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

E. Diltiazem
DEFINISI HIPERTENSI

Terjadinya peningkatan tekanan darah di atas


140 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolic)
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH HIPERTENSI

Sistolik > 180


mmHg atau
diastolic >110
mmHg disebut
sebagai
Krisis hipertensi

Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed


PEMBAGIAN KRISIS HIPERTENSI HIPERTENSI

• Tidak disertai dengan


Hipertensi keterlibatan organ

urgensi

• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI

Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus

Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah

• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI

Sakit kepala Lelah

Penglihatan
Palpitasi
kabur

Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER

CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi

Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine

Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC

• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol

Loop diuretic •

Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI LAIN_LAIN
TATALAKSANA HIPERTENSI

IPD UI
JAWABAN LAIN CHF DENGAN HIPERTENSI GRADE II

a. Amlodipin 🡪 boleh diberikan pada pasien


b. Nicardipin 🡪 boleh diberikan pada pasien
c. Ramipril 🡪 boleh diberikan pada pasien
d. Bisoprolol 🡪 boleh diberikan pada pasien
KESIMPULAN CHF DENGAN HIPERTENSI GRADE II

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering


sesak nafas. Sesak memberat saat pasien bekerja dan mereda jika istirahat.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/90 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 20 x/m. Tidak didapatkan
rhonki maupun wheezing, namun ditemukan edema di kedua tungkai. Obat
yang tidak disarankan untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

E. Diltiazem
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien mengaku dahaknya kuning
berbusa dan ada darah. TD 145/80 mmHg, Nadi 92 x/m, RR 24
x/m, Suhu 38°C. Dari pemeriksaan rontgen tampak Tram-track line
appearance. Kemungkinan diagnosisnya adalah?

a. Karsinoma paru
b. Bronchiolitis
c. Bronkitis kronik
d. TB miliar
e. Bronkiektasis
SOAL BRONKIEKTASIS

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien mengaku
dahaknya kuning berbusa dan ada darah. TD 145/80 mmHg,
Nadi 92 x/m, RR 24 x/m, Suhu 38°C. Dari pemeriksaan
rontgen tampak Tram-track line appearance. Kemungkinan
diagnosisnya adalah?

JAWABAN

E. Bronkiektasis
DEFINISI BRONKIEKTASIS

Dilatasi ireversibel saluran nafas di dalam paru yang terjadi secara


fokal atau difusa

GOLD 2018
ETIOLOGI BRONKIEKTASIS

Bronkiektasis focal
• Perubahan bronkiektasis yang terjadi pada area
terlokalisir dari paru

Bronkiektasis difusa
• Perubahan bronkiektasis yang terjadi pada seluruh paru
dan sering disebabkan oleh proses sistemik atau infeksi
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
ETIOLOGI BRONKIEKTASIS

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed


ETIOLOGI BRONKIEKTASIS

Harrison’s Principles of
Internal Medicine 20th ed
PATOGENESIS BRONKIEKTASIS

Vicious cycle hypothesis


• Klirens mukosiliari yang buruk dan
infeksi yang berulang yang
menyebabkan kolonisasi traktus
bronkial oleh patogen 🡪 inflamasi
kronis 🡪 melemahkan dinding
bronkus 🡪 dilatasi ireversibel
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
MANIFESTASI KLINIS BRONKIEKTASIS

Batuk produktif
Kadang dapat
kronis dengan
ditemukan sesak
sputum 3 lapis
nafas dan demam
yang kental

Dapat batuk
berdarah

Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed


MANIFESTASI KLINIS BRONKIEKTASIS

Sindrom Kartagener

Bronkiektasis Sinusitis Dextrocardia

Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed


PEMERIKSAAN FISIK BRONKIEKTASIS

Dapat ditemukan
Crackles/Ronchi clubbing of
fingers

Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed


PEMERIKSAAN PENUNJANG BRONKIEKTASIS

Rontgen thoraks
• Gambaran tram tracks (gambaran seperti rel kereta)
• Gambaran honey combing (gambaran seperti sarang tawon)

CT-scan thoraks
• Lebih spesifik
• Dapat ditemukan adanya tram track atau “signet ring sign” 🡪
penebalan dindin bronkus sehingga lebih besar dibanding
arteri pulmonal
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
PEMERIKSAAN PENUNJANG BRONKIEKTASIS

Rontgen thoraks Rontgen thoraks


Arah panah hitam 🡪 tram track Honeycombing pada lobus inferior paru
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG BRONKIEKTASIS

CT scan thorax.
Arah panah 🡪 signet ring sign. Mata panah 🡪 tram track
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
TATALAKSANA BRONKIEKTASIS

Pemberian antibiotik

Mukolitik

Anti-inflammatory
Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed
TATALAKSANA BRONKIEKTASIS

Hemotypsis (akibat
inflamasi yang berulang)

Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th ed


JAWABAN LAIN? BRONKIEKTASIS

a. Karsinoma paru 🡪 pada xray ditemukan adanya massa


b. Bronchiolitis 🡪 mengenai anak berusia < 2 tahun
c. Bronkitis kronik 🡪 tidak sesuai
d. TB miliar 🡪 gambaran xray terdapat miliar yang tersebar di
seluruh lapang paru
KESIMPULAN BRONKIEKTASIS

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien mengaku
dahaknya kuning berbusa dan ada darah. TD 145/80 mmHg,
Nadi 92 x/m, RR 24 x/m, Suhu 38°C. Dari pemeriksaan
rontgen tampak Tram-track line appearance. Kemungkinan
diagnosisnya adalah?

JAWABAN

E. Bronkiektasis
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada 3


jam yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar ke lengan. Saat ini nyeri dada
disertai sesak nafas dan kedua kaki sampai skrotum bengkak. Pasien tampak
sakit lemah. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 90/60 mmHg, Nadi
120 x/m, RR 40x/m, didapatkan peningkatan JVP, ronkhi di basal paru, serta
murmur holosistolik. Apakah diagnosa yang tepat pasien tersebut?

a. Acute myocard infarct


b. Acute de novo heart failure
c. Unstable angina pectoris
d. Acute decompensated heart failure
e. Cor pulmonale dekompensata
SOAL ACUTE DE NOVO HEART FAILURE E.C
ACS DENGAN REGURGITASI MITRAL
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri
dada 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar ke lengan. Saat ini
nyeri dada disertai sesak nafas dan kedua kaki sampai skrotum
bengkak. Pasien tampak sakit lemah. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 90/60 mmHg, Nadi 120 x/m, RR 40x/m, didapatkan
peningkatan JVP, ronkhi di basal paru, serta murmur holosistolik
pada apex cordis. Apakah diagnosa yang tepat pasien tersebut?

JAWABAN

A. Acute de novo heart failure


PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


DEFINISI ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Perburukan pada gejala atau tanda gagal


jantung yang terjadi akibat dekompensasi
gagal jantung kronis.
Perburukan dapat terjadi akibat adanya
faktor pemicu

ESC Heart Failure 2016


ETIOLOGI ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya:

ESC Heart Failure 2016


KLASIFIKASI ADHF ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Klasifikasi ADHF berdasarkan


Forrester yang dibagi menjadi 2
berdasarkan ada tidaknya gejala:
a. Kongesti (Wet atau Dry)
b. Hipoperfusi (Cold atau Warm)

Pasien pada soal termasuk ke dalam tipe


Wet and Warm karena pasien memiliki
edema paru (termasuk gejala kongesti)
namun hemodinamik pasien tidak
mengalami syok (tidak mengalami kondisi
hipoperfusi)

ESC Heart Failure 2016


GEJALA DAN TANDA ACUTE DE NOVO HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
TATALAKSANA ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Terapi sesuai


dan terapi Rawat inap klasifikasi
faktor pemicu Forrester
.
TATALAKSANA ACUTE DE NOVO HEART FAILURE
DIURETIK ACUTE DE NOVO HEART FAILURE

Diantara ketiga diuretic tersebut, loop diuretic memiliki efek diuresis


terkuat.
KOMPLIKASI SINDROM KORONER AKUT (STEMI)

Ruptur septum
Gagal jantung
interventrikel

Regurgitasi
katup akibat
Edema paru
rupture
M.papilaris

VT/VF Kematian
ACUTE DE NOVO HEART FAILURE E.C ACS
JAWABAN LAIN? DENGAN REGURGITASI MITRAL

a. Acute myocard infarct 🡪 tidak terdapat data enzim jantung


sehingga belum dapat ditentukan
c. Unstable angina pectoris 🡪 tidak terdapat data enzim jantung
sehingga belum dapat ditentukan
d. Acute decompensated heart failure 🡪 pasien tidak memiliki
riwayat HF sebelumnya
e. Cor pulmonale dekompensata 🡪 tidak terdapat faktor risiko
terjadinya cor pulmonal seperti penyakit paru kronis
KESIMPULAN ACUTE DE NOVO HEART FAILURE E.C
ACS DENGAN REGURGITASI MITRAL
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri
dada 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar ke lengan. Saat ini
nyeri dada disertai sesak nafas dan kedua kaki sampai skrotum
bengkak. Pasien tampak sakit lemah. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 90/60 mmHg, Nadi 120 x/m, RR 40x/m, didapatkan
peningkatan JVP, ronkhi di basal paru, serta murmur holosistolik
pada apex cordis. Apakah diagnosa yang tepat pasien tersebut?

JAWABAN

A. Acute de novo heart failure


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan sesak


napas dan batuk berdarah sejak 2 bulan yang lalu disertai
berat badan menurun. TD 110/70 mmHg, Nadi 90 x/m, RR
20 x/m. Dari pemeriksaan BTA -/-. Langkah apakah yang
selanjutnya harus dilakukan oleh dokter?
a. Pemeriksaan rontgen
b. Beri OAT kategori 2
c. Beri OAT kategori 1
d. Pemeriksaan biakan kuman
e. Terapi antibiotik golongan penisilin
SOAL Penegakkan TB Paru

Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan


batuk berdarah sejak 2 bulan yang lalu disertai berat badan
menurun. TD 110/70 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20 x/m. Dari
pemeriksaan BTA -/-. Langkah apakah yang selanjutnya harus
dilakukan oleh dokter?

JAWABAN

A. Pemeriksaan rontgen
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN? Penegakkan TB paru

b. Beri OAT kategori 2 🡪 tidak tepat


c. Beri OAT kategori 1🡪 tidak tepat
d. Pemeriksaan biakan kuman 🡪 tidak tepat
e. Terapi antibiotik golongan penisilin 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Penegakkan TB Paru

Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan


batuk berdarah sejak 2 bulan yang lalu disertai berat badan
menurun. TD 110/70 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20 x/m. Dari
pemeriksaan BTA -/-. Langkah apakah yang selanjutnya harus
dilakukan oleh dokter?

JAWABAN

A. Pemeriksaan rontgen
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan 24 tahun sedang hamil anak pertama datang


ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan disertai demam
yang hilang timbul. Oleh dokter puskesmas pasien didiagnosis
menderita TB paru. Saat ini usia kehamilan pasien 3 bulan.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah?

a. OAT dapat segera dimulai


b. OAT dimulai setelah usia kehamilan 6 bulan
c. OAT dimulai setelah kehamilan aterm
d. OAT dimulai setelah melahirkan
e. OAT dimulai setelah masa nifas
SOAL TB PARU DENGAN KEHAMILAN

Seorang perempuan 24 tahun sedang hamil anak pertama datang


ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan disertai demam
yang hilang timbul. Oleh dokter puskesmas pasien didiagnosis
menderita TB paru. Saat ini usia kehamilan pasien 3 bulan.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

A. OAT dapat segera dimulai


DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN TB PARU DENGAN KEHAMILAN

b. OAT dimulai setelah usia kehamilan 6 bulan 🡪 tidak tepat


c. OAT dimulai setelah kehamilan aterm 🡪 tidak tepat
d. OAT dimulai setelah melahirkan 🡪 tidak tepat
e. OAT dimulai setelah masa nifas 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN TB PARU DENGAN KEHAMILAN

Seorang perempuan 24 tahun sedang hamil anak pertama datang


ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan disertai demam
yang hilang timbul. Oleh dokter puskesmas pasien didiagnosis
menderita TB paru. Saat ini usia kehamilan pasien 3 bulan.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

A. OAT dapat segera dimulai


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik RS untuk kontrol penyakit


gagal jantung. Saat ini pasien merasa pegal dan lemas pada otot seluruh
tubuh. Pasien selama ini mengonsumsi obat anti hipertensi dan obat gagal
jantung yang membuat pasien sering kencing. Saat dilakukan pemeriksaan
elektrolit ditemukan hipokalemia dan hiperkalsemia. Penyebab gangguan
elektrolit pada pasien adalah

a. Penggunaan obat furosemid


b. Penggunaan obat captopril
c. Penggunaan obat hidroklorotiazid
d. Penggunaan spironolakton
e. Penggunaan beta-bloker
KESIMPULAN GAGAL JANTUNG DENGAN
HIPERTENSI
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik RS untuk kontrol
penyakit gagal jantung. Saat ini pasien merasa pegal dan lemas
pada otot seluruh tubuh. Pasien selama ini mengonsumsi obat anti
hipertensi dan obat gagal jantung yang membuat pasien sering
kencing. Saat dilakukan pemeriksaan elektrolit ditemukan
hipokalemia dan hiperkalsemia. Penyebab gangguan elektrolit
pada pasien adalah

JAWABAN

C. Penggunaan obat hidroklorotiazid (HCT)


PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


DEFINISI CHRONIC HEART FAILURE

Gagal jantung yang terjadi pada keadaan yang


kronis

ESC Heart Failure 2016


ETIOLOGI CHRONIC HEART FAILURE

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya


yang dapat menyebabkan CHF
menjadi Acute HF:

ESC Heart Failure 2016


GEJALA DAN TANDA CHRONIC HEART FAILURE
DERAJAT KEPARAHAN CHRONIC HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
Acute Decompensated Heart Failure
TATALAKSANA (ADHF)

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE

3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)

Ingat BETA BLOCKER tidak boleh diberikan pada kondisi ACUTE


HF
DIURETIK CHRONIC HEART FAILURE

Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER

CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi

Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine

Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC

• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) •

Hiperglikemia
Hiperuricemia
• Hiperkolesterol

Loop diuretic • Hipotensi


• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI LAIN_LAIN
JAWABAN LAIN? CHRONIC HEART FAILURE

a. Penggunaan obat furosemide→ menyebabkan hipokalemia dan


hipokalsemia
b. Penggunaan obat captopril→ menyebabkan hiperkalemia
d. Penggunaan spironolakton→ menyebabkan hiperkalemia
e. Penggunaan beta-bloker→ tidak tepat
KESIMPULAN GAGAL JANTUNG DENGAN HIPRTENSI

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik RS untuk kontrol


penyakit gagal jantung. Saat ini pasien merasa pegal dan lemas
pada otot seluruh tubuh. Pasien selama ini mengonsumsi obat anti
hipertensi dan obat gagal jantung yang membuat pasien sering
kencing. Saat dilakukan pemeriksaan elektrolit ditemukan
hipokalemia dan hiperkalsemia. Penyebab gangguan elektrolit
pada pasien adalah

JAWABAN

C. Penggunaan obat hidroklorotiazid (HCT)


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Peremuan 35 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan batuk


berdahak sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami penurunan berat badan.
Dokter yang bertugas menyarankan melakukan BTA dan didapatkan hasil
+/+/+. Saat ini pasien sedang menjalani KB suntik. Dokter ingin memulai
terapi OAT. Dokter mengatakan ada 1 OAT yang dapat menyebabkan KB ibu
ini berisiko gagal. OAT apa yang dimaksud?
a. Etambutol
b. Isoniazid
c. Rifampisin
d. Pirazinamid
e. Streptomisin
SOAL TB PARU DENGAN KB

Peremuan 35 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan


batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami
penurunan berat badan. Dokter yang bertugas menyarankan
melakukan BTA dan didapatkan hasil +/+/+. Saat ini pasien sedang
menjalani KB suntik. Dokter ingin memulai terapi OAT. Dokter
mengatakan ada 1 OAT yang dapat menyebabkan KB ibu ini
berisiko gagal. OAT apa yang dimaksud?

JAWABAN

C. Rifampisin
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


JAWABAN LAIN TB PARU KEADAAN KHUSUS

a. Etambutol 🡪 tidak tepat


b. Isoniazid 🡪 tidak tepat
d. Pirazinamid 🡪 tidak tepat
e. Streptomisin 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN TB PARU DENGAN KB

Peremuan 35 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan


batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami
penurunan berat badan. Dokter yang bertugas menyarankan
melakukan BTA dan didapatkan hasil +/+/+. Saat ini pasien sedang
menjalani KB suntik. Dokter ingin memulai terapi OAT. Dokter
mengatakan ada 1 OAT yang dapat menyebabkan KB ibu ini
berisiko gagal. OAT apa yang dimaksud?

JAWABAN

C. Rifampisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak


nafas. Sesak dirasakan pasien sejak 2 bulan terakhir ketika melakukan
aktivitas berat, saat bekerja sehari-hari pasien merasa sehat. Pasien memiliki
riwayat darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu. TD 130/90 mmHg, Nadi 90
x/m, RR 18 x/m. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

a. CHF NYHA I
b. CHF NYHA II
c. CHF NYHA III
d. CHF NYHA IV
e. ADHF
SOAL CHRONIC HEART FAILURE

Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan pasien sejak 2 bulan terakhir
ketika melakukan aktivitas berat, saat bekerja sehari-hari pasien
merasa sehat. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 10 tahun
yang lalu. TD 130/90 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 18 x/m. Diagnosis
yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

B. CHF NYHA II
PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


DEFINISI CHRONIC HEART FAILURE

Gagal jantung yang terjadi pada keadaan yang


kronis

ESC Heart Failure 2016


ETIOLOGI CHRONIC HEART FAILURE

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya


yang dapat menyebabkan CHF
menjadi Acute HF:

ESC Heart Failure 2016


GEJALA DAN TANDA CHRONIC HEART FAILURE
DERAJAT KEPARAHAN CHRONIC HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
Acute Decompensated Heart Failure
TATALAKSANA (ADHF)

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE

3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)

Ingat BETA BLOCKER tidak boleh diberikan pada kondisi ACUTE


HF
DIURETIK CHRONIC HEART FAILURE

Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT CHF INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT CHF ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
JAWABAN LAIN? CHRONIC HEART FAILURE

a. CHF NYHA I 🡪 tidak tepat


c. CHF NYHA III 🡪 tidak tepat
d. CHF NYHA IV 🡪 tidak tepat
e. ADHF 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN CHRONIC HEART FAILURE

Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan pasien sejak 2 bulan terakhir
ketika melakukan aktivitas berat, saat bekerja sehari-hari pasien
merasa sehat. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 10 tahun
yang lalu. TD 130/90 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 18 x/m. Diagnosis
yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

B. CHF NYHA II
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke IGD dengan


keluhan nyeri di kedua tungkai. Kaki teraba hangat, terasa nyeri,
bengkak, dan kemerahan. Pasien diketahui baru saja pulang dari
perjalanan umrah beberapa jam sebelumnya. Diagnosis yang tepat
pada pasien ini adalah?

a. Deep vein thrombosis


b. Thrombophlebitis
c. Trombosis arteri akut
d. Penyakit Raynaud
e. Insufisiensi Vena Kronik
SOAL DEEP VEIN THROMBOSIS

Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke IGD dengan


keluhan nyeri di kedua tungkai. Kaki teraba hangat, terasa nyeri,
bengkak, dan kemerahan. Pasien diketahui baru saja pulang dari
perjalanan umrah beberapa jam sebelumnya. Diagnosis yang tepat
pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Deep vein thrombosis


DEFINISI TROMBOEMBOLISME VENA

Pembentukan trombus pada vena, terbagi menjadi:

Deep venous • Terjadinya sumbatan


thrombosis pada vena profunda
tungkai
• Sumbatan pada vena
Emboli paru pulmonal

Harrison’s Principles of Internal medicine 20th ed


PATHOPHYSIOLOGY DEEP VEIN THROMBOSIS

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed


FAKTOR RISIKO DEEP VEIN THROMBOSIS
GEJALA KLINIS DEEP VEIN THROMBOSIS

Tungkai bengkak Kemerahan

Nyeri pada tungkai


yang terkena saat
berjalan atau
berdiri
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
GEJALA KLINIS EMBOLI PULMONAL

Nyeri pada dada


(nyeri pleuritik) 🡪
Sesak nafas hebat
nyeri yang muncul
saat insipirasi/batuk)

Hemoptysis

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed


PEMERIKSAAN FISIK DEEP VEIN THROMBOSIS

Tungkai yang
terkena
edema

Homan’s sign
(+) Nyeri pada betis saat kaki di
dorsofleksi 🡪 Homan’s sign (+)
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
DIAGNOSIS (WELLS SCORE) UNTUK DEEP VEIN THROMBOSIS

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed


DIAGNOSIS (WELLS SCORE) UNTUK DEEP VEIN THROMBOSIS

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed


DEEP VEIN THROMBOSIS/EMBOLI
ALGORITMA DIAGNOSIS PULMONAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG DEEP VEIN THROMBOSIS

D-dimer
• Hasil degradasi fibrin yang sensitive untuk
diagnosis DVT atau PE

USG duplex vena kompresi


• Teknik non-invasif untuk melihat adanya
sumbatan pada vena tungkai
• Ditemukan adanya vena yang tidak
terkompresi 🡪 menandakan adanya
trombus
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
PEMERIKSAAN PENUNJANG EMBOLI PULMONAL

EKG
• Ditemukan takikardi
• Terdapat pembesaran atrium kanan (P
pulmonal) atau ventrikel kanan

Rontgen thorax
• Westermark sign (berkurangnya
vaskularasi di area paru yang yang
mengalami sumbatan)
Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed
PEMERIKSAAN PENUNJANG EMBOLI PULMONAL

EKG
• Ditemukan takikardi
• Terdapat pembesaran atrium kanan (P
pulmonal) atau ventrikel kanan
• SIQIIITIII (gelombang S pada lead I, dan
gelombang Q dan inversi T di lead III)

Rontgen thorax
• Westermark sign (berkurangnya vaskularasi Westermark sign
di area paru yang yang mengalami sumbatan)
TATALAKSANA DEEP VEIN THROMBOSIS

Harrison Principles of Internal Medicine 20th ed


JAWABAN LAIN? DVT

b. Thrombophlebitis 🡪 umumnya terdapat faktor risiko infus (trauma pada


vena)
c. Trombosis arteri akut 🡪 terdapat gejala klaudikasio intermiten
d. Penyakit Raynaud 🡪 terdapat keluhan pucat pada ujung jari-jari yang
muncul saat terpapar dingin
e. Insufisiensi Vena Kronik 🡪 terdapat gejala bengkak dan terlihat nya vena
yang berkelok
KESIMPULAN DEEP VEIN THROMBOSIS

Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke IGD dengan


keluhan nyeri di kedua tungkai. Kaki teraba hangat, terasa nyeri,
bengkak, dan kemerahan. Pasien diketahui baru saja pulang dari
perjalanan umrah beberapa jam sebelumnya. Diagnosis yang tepat
pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Deep vein thrombosis


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


batuk sejak 2 bulan. Pasien juga mengeluhkan sering demam
hilang timbul dan BB menurun. Pasien mengaku sedang dalam
pengobatan dengan ARV tahun pertama. Pemeriksaan apakah
yang tepat dilakukan oleh dokter?

a. Kultur darah
b. Kultur sputum
c. BTA
d. Tes cepat molekuler
e. Foto thoraks
SOAL SUSPEK TB PARU PADA HIV

Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


batuk sejak 2 bulan. Pasien juga mengeluhkan sering demam
hilang timbul dan BB menurun. Pasien mengaku sedang dalam
pengobatan dengan ARV tahun pertama. Pemeriksaan apakah
yang tepat dilakukan oleh dokter?

JAWABAN

D. Tes cepat molekular


DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABN LAIN SUSPEK TB PARU DENGAN HIV

a. Kultur darah 🡪 tidak tepat


b. Kultur sputum 🡪 tidak tepat
c. BTA 🡪 tidak tepat
e. Foto thoraks 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN SUSPEK TB PARU PADA HIV

Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


batuk sejak 2 bulan. Pasien juga mengeluhkan sering demam
hilang timbul dan BB menurun. Pasien mengaku sedang dalam
pengobatan dengan ARV tahun pertama. Pemeriksaan apakah
yang tepat dilakukan oleh dokter?

JAWABAN

D. Tes cepat molekular


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Perempuan 26 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2 jam lalu.
Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluhan sesak nafas ini telah
dirasakan pasien 2 kali dalam minggu ini. Setelah dilakukan terapi, keluhan
pasien mereda dan pasien diperbolehkan pulang. Tatalaksana yang tepat
diberikan untuk mencegah serangan pada pasien ini adalah?

a. Salmeterol inhalasi
b. Flutikason inhalasi
c. Dexamethason oral
d. Salbutamol oral
e. Salbutamol inhalasi
SOAL ASMA

Perempuan 26 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2


jam lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluhan sesak
nafas ini telah dirasakan pasien 2 kali dalam minggu ini. Setelah
dilakukan terapi, keluhan pasien mereda dan pasien diperbolehkan
pulang. Tatalaksana yang tepat diberikan untuk mencegah
serangan pada pasien ini adalah?

JAWABAN

B. Flutikason Inhalasi
DEFINISI ASMA

Kelainan inflamasi kronis yang menyebabkan dengan


hipersensitivitas jalan nafas sehingga menyebabkan obstruksi
saluran udara yang bersifat reversible
Ditandai dengan episode berulang mengi, batuk, sesak nafas
, dan rasa berat di dada pada malam hari

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed.


PATOGENESIS ASMA

Asma didasari oleh reaksi


hipersensitivitas cepat (Tipe 1)

Hipersensitivitas tipe 1 didasari oleh


dan sekresi histamin oleh sel mast serta
pembentukan antobodi IgE

Patologi yang mendasari asma:


1. Hipersensitivitas jalan nafas
2.Hipersekresi mukus
3. Penebalan mukosa jalan nafas
4. Bronkokonstriksi
Harrison’s internal medicine 20th ed.
GEJALA ASMA

Gejala tersebut
Sesak nafas Mengi bersifat reversible
Artinya dapat kembali
Sering terjadi ke awal secara
Batuk pada malam spontan atau dengan
hari
pengobatan (inhaler)
Riwayat
alergi/ada
pemicu asma
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed


KLASIFIKASI DERAJAT ASMA ASMA

.
KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
SERANGAN ASMA
TINGKAT KONTROL ASMA ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI ASMA

• Bekerja dengan bronkodilator


• Contoh beta-2 agonis,
Reliever/pelega methilxantin, dan antikolinergik

• Bekerja dengan memodulasi


respon inflamasi
Controller • Contoh steroid, antileukotriene,
anti-IgE
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
TATALAKSANA ASMA

• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia

• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA ASMA

• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin

• Inhalasi lebih dipilih dari oral (efek


sistemik lebih minimal)
Kortikosteroid • Tujuan: untuk mengurangi eksaserbasi
• Efek samping: candidiasis oral

GOLD 2018
TATALAKSANA ASMA

Anti- • Montelukast,
leukotrien Zafirlucast

• Omalizumab
Anti-IgE
GOLD 2018
INDIKASI RUJUK ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS BANDING ASMA

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


JAWABAN LAIN? ASMA

a. Salmeterol inhalasi → termasuk pelega


c. Dexametasone oral → controller oral
d. Salbutamol oral→ termasuk pelega
e. Salbutamol inhalasi → termasuk pelega
KESIMPULAN ASMA

Perempuan 26 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2


jam lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluhan sesak
nafas ini telah dirasakan pasien 2 kali dalam minggu ini. Setelah
dilakukan terapi, keluhan pasien mereda dan pasien diperbolehkan
pulang. Tatalaksana yang tepat diberikan untuk mencegah
serangan pada pasien ini adalah?

JAWABAN

B. Flutikason inhalasi
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Karsinoma paru
b. Pneumokoniasis
c. Tuberkulosis paru
d. Asma Bronkiale
e. PPOK eksaserbasi akut
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?

JAWABAN

E. PPOK eksaserbasi akut


DEFINISI PPOK

Penyakit yang dicirikan dengan gejala respirasi


berupa hambatan aliran udara yang bersifat
irreversible

Harrison’s internal medicine 20th ed


PATOGENESIS PPOK

Dasar terjadinya PPOK adalah


1. Inflamasi yang disebabkan oleh
merokok
2. Defisiensi alfa1-antitrypsin

Asap rokok menyebabkan aktivasi


makrofag sehingga mengeluarkan
enzim protease atau elastase yang
merusak jaringan penyambung pada
bronkiolus dan alveolus

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO PPOK

Selain rokok, PPOK dapat terjadi atau dipicu oleh berbagai


faktor seperti

Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja

Polusi udara Perokok pasif

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

• Pemeriksaan fisik PPOK


• Trias Gejala PPOK
Tripod position
Batuk kronis

Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger

Harrison’s internal medicine 20th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

Penegakkan diagnosis PPOK berdasarkan trias gejala


dengan riwayat paparan faktor risiko PPOK

Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK

Clubbing of finger ditentukan dengan


Tripod position Schamroth sign
Clubbing of finger tidak didapatkan celah saat
mendekatkan jari🡪 Schamroth (+)
PEMBAGIAN PPOK

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG PPOK

Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara

Arterial blood gases


• Dapat ditemukan adanya hipoksemia dan asidosis respiratorik

Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK

GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK

GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK

Gagal jantung kanan


Cor pulmonal
(Cor pulmonal dapat
(adanya peningkatan
menyebabkan gagal
resistensi vaskular paru)
jantung kanan)

Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia

• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin

• Inhalasi lebih dipilih dari oral (efek


sistemik lebih minimal)
Kortikosteroid • Tujuan: untuk mengurangi eksaserbasi
• Efek samping: candidiasis oral

GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Dapat diberikan pada


infeksi bakteri yang
Antibiotik memicu PPOK (1 hari
sekali pada pasien dengan
(Azithromycin riwayat eksaserbasi dalam
) 6 bulan terakhir)
• Memiliki efek antimikroba
dan antiinflamasi

GOLD 2018
JAWABAN LAIN ?? PPOK

a. Karsinoma paru 🡪 Terdapat gejala sistemik penurunan berat


badan, demam, keringat malam
b. Pneumokoniasis 🡪 tidak terdapat faktor risiko seperti berkerja
pada bidang pertanian
c. Tuberkulosis paru🡪 tidak memiliki gejala sistemik seperti
penurunan berat badan, demam, keringat malam
d. Asma bronkiale 🡪 tidak memiliki faktor risiko alergi
KESIMPULAN PPOK EKSASERBASI AKUT

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Apa diagnosis pada pasien ini?

JAWABAN

E. PPOK eksaserbasi akut


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?
a. Albuterol
b. Budesonide
c. Metilprednisolone
d. Flutikason
e. Salmeterol
SOAL PPOK EKSASERBASI AKUT

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Albuterol
DEFINISI PPOK

Penyakit yang dicirikan dengan gejala respirasi


berupa hambatan aliran udara yang bersifat
irreversible

Harrison’s internal medicine 20th ed


PATOGENESIS PPOK

Dasar terjadinya PPOK adalah


1. Inflamasi yang disebabkan oleh
merokok
2. Defisiensi alfa1-antitrypsin

Asap rokok menyebabkan aktivasi


makrofag sehingga mengeluarkan
enzim protease atau elastase yang
merusak jaringan penyambung pada
bronkiolus dan alveolus

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


FAKTOR RISIKO PPOK

Selain rokok, PPOK dapat terjadi atau dipicu oleh berbagai


faktor seperti

Paparan bahan
Infeksi paru
di tempat kerja

Polusi udara Perokok pasif

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

• Pemeriksaan fisik PPOK


• Trias Gejala PPOK
Tripod position
Batuk kronis

Wheezing
Produksi sputum
Retraksi dinding
dada
Dyspnea (diperberat
dengan aktivitas) Clubbing finger

Harrison’s internal medicine 20th ed.


MANIFESTASI KLINIS PPOK

Penegakkan diagnosis PPOK berdasarkan trias gejala


dengan riwayat paparan faktor risiko PPOK

Faktor Tegak
Gejala PPOK + risiko PPOK
= diagnosis
PPOK
MANIFESTASI KLINIS PPOK

Clubbing of finger ditentukan dengan


Tripod position Schamroth sign
Clubbing of finger tidak didapatkan celah saat
mendekatkan jari🡪 Schamroth (+)
PEMBAGIAN PPOK

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG PPOK

Spirometri
• Mengetahui adanya tanda obtruktif
• Ditandai penurunan FEV1 dan FEV1/FVC
• FEV1/FVC < 0.7 (post-bronchodilator) konfirmasi obstruksi udara

Arterial blood gases


• Dapat ditemukan adanya hipoksemia dan asidosis respiratorik

Rontgen thoraks
• Paru nampang hiperlusen, celah iga melebar, diafragma mendatar
(menandai hiperinflasi paru)
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
DERAJAT KEPARAHAN PPOK

GOLD 2018
DIAGNOSIS BANDING PPOK

GOLD 2018
KOMPLIKASI PPOK

Gagal jantung kanan


Cor pulmonal
(Cor pulmonal dapat
(adanya peningkatan
menyebabkan gagal
resistensi vaskular paru)
jantung kanan)

Pneumothorax
(hiperinflasi paru
Pneumonia beririsko tinggi
menyebabkan
pneumothorax)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

Tatalaksana Non-farmakologi
• Berhenti merokok !
• Hindari paparan polusi udara, atau bahan pada
lingkungan kerja
• Suplementasi O2 dengan saturasi < 88% (Menjaga
saturasi oksigen > 90%, dan jangan diberikan
berlebihan bisa menyebabkan gagal nafas)
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• SABA (Salbutamol)/LABA
(Formoterol, Salmeterol)
Beta2-agonis • Efek samping: Takiaritmia

• Ipratropium bromida
• Bekerja aktivasi reseptor M3 pada
Antimuskarinik saluran nafas
• Efek samping: mulut kering
GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Theophylline
• Efek samping: mual, takikardia, tremor
Metilxantin

• Inhalasi lebih dipilih dari oral (efek


sistemik lebih minimal)
Kortikosteroid • Tujuan: untuk mengurangi eksaserbasi
• Efek samping: candidiasis oral

GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK

• Dapat diberikan pada


infeksi bakteri yang
Antibiotik memicu PPOK (1 hari
sekali pada pasien dengan
(Azithromycin riwayat eksaserbasi dalam
) 6 bulan terakhir)
• Memiliki efek antimikroba
dan antiinflamasi

GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK Eksaserbasi Akut

• Dapat diberikan pada


infeksi bakteri yang
Antibiotik memicu PPOK (1 hari
sekali pada pasien dengan
(Azithromycin riwayat eksaserbasi dalam
) 6 bulan terakhir)
• Memiliki efek antimikroba
dan antiinflamasi

GOLD 2018
TATALAKSANA PPOK Eksaserbasi Akut

SABA (Short acting


bronchodilator)
yaitu
1. Salbutamol /
albiuterol
2. Terbutalin

LABA (Long-acting
beta-2 agonist)
1. Salmeterol
2. Formoterol
3. Arformoterol

GOLD 2018
JAWABAN LAIN ?? PPOK

b. Budesonide 🡪 steroid (bertindak sebagai pengontrol)


c. Metilprednisolone 🡪 steroid (bertindak sebagai pengontrol)
d. Flutikason 🡪 steroid (bertindak sebagai pengontrol)
e. Salmeterol 🡪 golongan LABA
KESIMPULAN PPOK EKSASERBASI AKUT

Laki-laki 45 tahun datang ke IGD RS karena sesak nafas sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengeluhkan dalam 1 minggu terakhir mengeluarkan dahak
berwarna kuning. Pasien merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 tahun.
Diketahui sudah sering sesak sejak 3 tahun. TD 130/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernapasan 28 x/menit, Suhu 37°C. Tampak retraksi sela iga saat
inspirasi, perkusi hipersonor, suara napas memanjang saat ekspirasi disertai
mengi pada lapang paru. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

A. Albuterol
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 56 tahun datang ke IGD RS karena keluhan kedua kaki


bengkak sejak mengonsumsi obat hipertensi yang baru diberikan 3
hari yang lalu. Pasien mengalami riwayat hipertensi sejak dengan 1
tahun dan baru 1 bulan menjalani pengobatan dengan obat
hipertensi sebelumnya namun tidak cocok karena pasien terbatuk-
batuk. Obat yang menyebabkan keluhan pasien saat ini
a. Furosemide
b. Verapamil
c. Ramipril
d. Amlodipine
e. Empaglifozin
SOAL HIPERTENSI

Laki-laki 56 tahun datang ke IGD RS karena keluhan kedua kaki bengkak sejak
mengonsumsi obat hipertensi yang baru diberikan 3 hari yang lalu. Pasien
mengalami riwayat hipertensi sejak dengan 1 tahun dan baru 1 bulan
menjalani pengobatan dengan obat hipertensi sebelumnya namun tidak
cocok karena pasien terbatuk-batuk. Obat yang menyebabkan keluhan
pasien saat ini

JAWABAN

D. Amlodipine
DEFINISI HIPERTENSI

Terjadinya peningkatan tekanan darah di atas


140 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolic)
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH HIPERTENSI

Sistolik > 180


mmHg atau
diastolic >110
mmHg disebut
sebagai
Krisis hipertensi

Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed


PEMBAGIAN KRISIS HIPERTENSI HIPERTENSI

• Tidak disertai dengan


Hipertensi keterlibatan organ

urgensi

• Disertai dengan
Hipertensi manifestasi keterlibatan
organ seperti retinopati,
emergensi stroke, infark miokard,
epitaksis, HF, AKI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Lilly
Pathophysiology
of Heart Disease Utamanya
disebabkan oleh
1. Peningkatan
simpatis
2. Aktivasi berlebih
angiotensin II dan
aldosteron
PEMBAGIAN HIPERTENSI HIPERTENSI

Hipertensi primer/esensial
• Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Terjadi pada 90% kasus

Hipertensi sekunder
• Hipertensi yang didasari oleh penyakit lain (Cushing
syndrome, Pheokromositoma, aldosteronism
primer)
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

• Usia
• Ras
Tidak dapat • Riwayat keluarga
diubah

• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Diabetes
Dapat • Aktivitas sedikit
diubah • Makan tinggi garam
GEJALA HIPERTENSI

Sakit kepala Lelah

Penglihatan
Palpitasi
kabur

Nyeri dada
KOMPLIKASI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI CALCIUM CHANNEL BLOCKER

CCB Non-
dihidropiridine
tidak boleh
diberikan pada CHF
!! Karena
menyebabkan
bradikardi

Verapamil &
Diltiazem 🡪 CCB
Non-dihidropiridine

Verapamil dan Diltiazem bukan obat hipertensi !!!!!!! Namun obat antiaritmia
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI DIURETIC

• Hipotensi
• Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+, Ca2+
Thiazide (HCT) • Hiperglikemia
• Hiperuricemia
• Hiperkolesterol

Loop diuretic •

Hipotensi
Penurunan elektrolit K+ ,Mg2+,Na+
(Furosemide, • Peningkatan elektrolit Ca2+
• Ototoksik
asam etakrinat)
• Penggunaan spironolakton dapat menyebabkan
Penghemat kalium ginekomastia dan gangguan hai
• Hiperkalemia
(Spironolakton)
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI Alfa1-perifer Blokade
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
FARMAKOLOGI OBAT HIPERTENSI LAIN_LAIN
TATALAKSANA HIPERTENSI

IPD UI
JAWABAN LAIN? HIPERTENSI

a. Furosemide 🡪 menyebabkan gangguan elektroli hipokalemia,


hyponatremia, hipokalsemia
b. Verapamil 🡪 bukan termasuk antihipertensi, tetapi antiaritmia
c. Ramipril 🡪 tidak menyebabkan edema kaki, namun menyebabkan
batuk kering
e. Empaglifozin 🡪 termasuk obat DM golongan SGLT-2 inhibitor
KESIMPULAN HIPERTENSI

Laki-laki 56 tahun datang ke IGD RS karena keluhan kedua kaki


bengkak sejak mengonsumsi obat hipertensi yang baru diberikan 3
hari yang lalu. Pasien mengalami riwayat hipertensi sejak dengan 1
tahun dan baru 1 bulan menjalani pengobatan dengan obat
hipertensi sebelumnya namun tidak cocok karena pasien terbatuk-
batuk. Obat yang menyebabkan keluhan pasien saat ini

JAWABAN

D. Amlodipine
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan 60 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan


sesak nafas. Pasien baru merasa nyaman bila berbaring dengan 4 bantal di
kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 26x/m, Suhu
afebris. Terlihat pulsasi pada ruang interkostal dan epigastrium, ictus teraba
3 jari lateral MCL Sinistra ICS VI. Rontgen dada memperlihatkan CTR 60%,
apex tenggelam dan pinggang jantung menghilang. Ruang jantung yang
manakah yang mengalami hipertrofi pada pasien tersebut?
a. Ventrikel Kanan dan Ventrikel Kiri
b. Ventrikel Kiri dan Atrium Kiri
c. Ventrikel Kiri dan Atrium Kanan
d. Ventrikel Kanan dan Atrium Kiri
e. Ventrikel Kanan dan Atrium Kanan
SOAL PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
GAGAL JANTUNG KRONIS
Seorang perempuan 60 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan
sesak nafas. Pasien baru merasa nyaman bila berbaring dengan 4 bantal di
kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 26x/m, Suhu
afebris. Terlihat pulsasi pada ruang interkostal dan epigastrium, ictus teraba
3 jari lateral MCL Sinistra ICS VI. Rontgen dada memperlihatkan CTR 60%,
apex tenggelam dan pinggang jantung menghilang. Ruang jantung yang
manakah yang mengalami hipertrofi pada pasien tersebut?

JAWABAN

B. Ventrikel kiri dan atrium kiri


DEFINISI CHRONIC HEART FAILURE

Gagal jantung yang terjadi pada keadaan yang


kronis

ESC Heart Failure 2016


ETIOLOGI CHRONIC HEART FAILURE

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya


yang dapat menyebabkan CHF
menjadi Acute HF:

ESC Heart Failure 2016


GEJALA DAN TANDA CHRONIC HEART FAILURE

PND 🡪 sesak nafas yang


terjadi saat 2-3 jam pasien
tertidur dan mereda dengan
duduk atau berdiri

Ortopnea 🡪 sesak saat tidur


berbaring dan mereda
dengan 2-4 bantal
DERAJAT KEPARAHAN CHRONIC HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
PEMBESARAN RUANG PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
GAGAL JANTUNG KRONIS
JANTUNG

Pembesaran ruang
jantung

Atrium kiri (pinggang Atrium kanan (batas


Ventrikel kanan
Ventrikel kiri (apex jantung menghilang, jantung kanan
(apex cordis
cordis tertanam) sudut bronkus >90o, semakin
terangkat)
double counter sign) melengkung)

.
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN ATRIUM KIRI GAGAL JANTUNG KRONIS

Terdapat pelebaran sudut karina dan Double Countour sign


. hilangnya pinggang jantung
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN VENTRIKEL KIRI GAGAL JANTUNG KRONIS

Pembesaran ventrikel kiri ditandai


oleh apex cordis yang tertanam
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN VENTRIKEL KIRI GAGAL JANTUNG KRONIS

Pembesaran ventrikel kiri ditandai


oleh apex cordis yang tertanam
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN VENTRIKEL KANAN GAGAL JANTUNG KRONIS

Pembesaran ventrikel kanan


ditandai oleh apex cordis yang
terangkat/membulat
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
PEMBESARAN ATRIUM KANAN GAGAL JANTUNG KRONIS

Batas jantung kanan


meningkat kelengkungannya
PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
JAWABAN LAIN? GAGAL JANTUNG KRONIS

a. Ventrikel Kanan dan Ventrikel Kiri 🡪 tidak tepat


c. Ventrikel Kiri dan Atrium Kanan 🡪 tidak tepat
d. Ventrikel Kanan dan Atrium Kiri 🡪 tidak tepat
e. Ventrikel Kanan dan Atrium Kanan 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN PEMBESARAN RUANG JANTUNG PADA
GAGAL JANTUNG KRONIS
Seorang perempuan 60 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan
sesak nafas. Pasien baru merasa nyaman bila berbaring dengan 4 bantal di
kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 26x/m, Suhu
afebris. Terlihat pulsasi pada ruang interkostal dan epigastrium, ictus teraba
3 jari lateral MCL Sinistra ICS VI. Rontgen dada memperlihatkan CTR 60%,
apex tenggelam dan pinggang jantung menghilang. Ruang jantung yang
manakah yang mengalami hipertrofi pada pasien tersebut?

JAWABAN

B. Ventrikel kiri dan atrium kiri


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
nafas. Sesak sering dirasakan pasien sejak 1 tahun terakhir
terutama jika berjalan jauh. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun.
Pemeriksaan tanda vital TD 150/90 mmHg, Nadi 110 x/m, RR
28x/m, Suhu afebris. Ditemukan JVP meningkat, suara nafas
vesikuler menurun dan rhonki halus di kedua lapang paru.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?
a. Gagal jantung kanan
b. Gagal jantung kiri
c. Gagal jantung kronis
d. Gagal jantung dekompensata akut
e. Gagal jantung de novo
SOAL GAGAL JANTUNG KRONIS

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak


nafas. Sesak sering dirasakan pasien sejak 1 tahun terakhir
terutama jika berjalan jauh. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun.
Pemeriksaan tanda vital TD 150/90 mmHg, Nadi 110 x/m, RR
28x/m, Suhu afebris. Ditemukan JVP meningkat, suara nafas
vesikuler menurun dan rhonki halus di kedua lapang paru.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

C. Gagal jantung kronis


PEMBAGIAN GAGAL JANTUNG

ESC Heart Failure 2016


DEFINISI CHRONIC HEART FAILURE

Gagal jantung yang terjadi pada keadaan yang


kronis

ESC Heart Failure 2016


ETIOLOGI CHRONIC HEART FAILURE

Pasien memiliki riwayat serangan


jantung dan hipertensi

Beberapa faktor pemicu lainnya


yang dapat menyebabkan CHF
menjadi Acute HF:

ESC Heart Failure 2016


GEJALA DAN TANDA CHRONIC HEART FAILURE
GEJALA GAGAL JANTUNG KIRI CHRONIC HEART FAILURE
DAN KANAN
DERAJAT KEPARAHAN CHRONIC HEART FAILURE
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi
darah hati dan ginjal

NT-ProBNP Ureum/Creatinin Rontgen thoraks

Elektrolit Fungsi liver

Hb,Ht
ESC Heart Failure 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan NT-proBNP adalah pemeriksaan sensitive pada gagal
jantung. Peningkatan NT-proBNP terjadi peningkatan pada gagal
jantung

• Hb/Ht berguna untk menyingkirkan anemia. Anemia dapat menjadi


faktor pemicu terjadinya gagal jantung

• Pemeriksaan elektrolit perlu dilakukan pada gagal jantung.


Hiponatremia sering menyertai terjadinya gagal jantung.

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan hati dan ginjal


• Pemeriksaan fungsi ginjal dapat ditemukan adanya peningkatkan
ureum atau kreatinin. Hal ini terjadi akibat adanya hipoperfusi renal
akibat penurunan curah jantung.
• Fungsi hati dapat ditemukan adanya peningkatan enzim hati
(SGOT/SGPT). Hal ini dapat terjadi adanya kongesti pada sel hati

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


PEMERIKSAAN PENUNJANG CHRONIC HEART FAILURE

• Pemeriksaan radiologis
• Rontgen thoraks dapat ditemukan adanya edema pulmonal. Edema
pulmonal dapat terjadi dalam beberapa tahap

Peningkatan tekanan Edema


Edema interstisial
vaskular paru alveolus/pulmonal

Terjadi sefalisasi vaskular paru Ditemukan Kerley B lines Gambaran Batwing’s appearance

Ciri Kerley B line


1. Terletak di bawah
2. Tegak lurus dgn
pleura
3. Berukuran 1-2 cm
Acute Decompensated Heart Failure
TATALAKSANA (ADHF)

Prinsip
tatalaksana

Identifikasi Pencegahan
dan terapi remodeling
faktor pemicu ventrikel
.
TATALAKSANA CHRONIC HEART FAILURE

3. Pemberian ACE-
i/ARB + beta blocker +
2. Pemberian ACE-i/ARB +
spironolakton (bila
1. Pemberian ACE-i/ARB beta blocker (bila gejala
gejala belum membaik
belum membaik)
setelah diterapi 2
obat)

Ingat BETA BLOCKER tidak boleh diberikan pada kondisi ACUTE


HF
DIURETIK CHRONIC HEART FAILURE

Pada CHF, Diuretik diberikan pada kondisi yang disertai dengan hipertensi
atau adanya kongesti
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZIM
FARMAKOLOGI OBAT CHF INHIBITOR (ACE-i)

Obat yang berakhiran dengan –pril

Contoh
1.Captopril
2.Ramipri
3.Lisinopril
4.dll
FARMAKOLOGI OBAT CHF ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB)

Obat yang berakhiran dengan –sartan

Contoh Efek samping sama


1.Valsartan seperti ACE-
2.Candesartan • Namun tidak
3.Losartan menyebabkan batuk
4.dll kering
JAWABAN LAIN GAGAL JANTUNG KRONIS

a. Gagal jantung kanan 🡪 pada pasien dapat di diagnosis namun


pasien memiliki gejala sesak nafas
b. Gagal jantung kiri 🡪 pada pasien dapat di diagnosis, namun pasien
memiliki peningkatan JVP
d. Gagal jantung dekompensata akut 🡪 tidak tepat karena pasien
tidak memiliki gejala akut
e. Gagal jantung de novo 🡪 tidak tepat (tidak ada faktor pemicu
terjadi gagal jantung de novo)
KESIMPULAN GAGAL JANTUNG KRONIS

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak


nafas. Sesak sering dirasakan pasien sejak 1 tahun terakhir
terutama jika berjalan jauh. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun.
Pemeriksaan tanda vital TD 150/90 mmHg, Nadi 110 x/m, RR
28x/m, Suhu afebris. Ditemukan JVP meningkat, suara nafas
vesikuler menurun dan rhonki halus di kedua lapang paru.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

JAWABAN

C. Gagal jantung kronis


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan pusing
berputar sejak 1 bulan yang lalu. Pasien tidak memiliki keluhan
lainnya. Riwayat pingsan pernah dialami pasien 1 kali. Dokter yang
bertugas memutuskan untuk melakukan EKG (Digambar).
Gambaran EKG nya adalah …
a. Wenkebach
b. Mobitz 2
c. Atrial fibrilasi
d. AV block derajat 1
e. Multi atrial takikardi
SOAL AV Block Derajat II Tipe II

Perempuan 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan pusing


berputar sejak 1 bulan yang lalu. Pasien tidak memiliki keluhan
lainnya. Riwayat pingsan pernah dialami pasien 1 kali. Dokter yang
bertugas memutuskan untuk melakukan EKG (Digambar).
Gambaran EKG nya adalah …

JAWABAN

B. Mobitz 2
DEFINISI AV BLOCK

Terjadinya blokade hantaran listrik pada AV node sehingga


menyebabkan perlambatan impuls bahkan tidak
terhantarkannya impuls menuju ventrikel
FAKTOR RISIKO AV BLOCK

Obat-obatan (agen
Proses degenerasi
parasimpatmimetik)

Inflamasi pada
Iskemia pada AV jantung
node (endocarditis/mioka
rditis)

Fibrosis pada AV
node
KLASIFIKASI AV BLOCK

Interval PR normal
berkisar 3-5 kotak
kecil
KLASIFIKASI AV BLOCK

AV Block Derajat 1
• Pemanjang interval PR yang
sama diantar siklusnya
KLASIFIKASI AV BLOCK
KLASIFIKASI AV BLOCK DERAJAT I

Terlihat interval PR memanjang secara teratur


Gambar menunjukkan interval PR sebanyak 8 kotak kecil
KLASIFIKASI AV BLOCK

AV Block Derajat 2 Tipe 1 (Mobitz tipe I/Wenkebach)

• Pemanjangan interval PR yang progresif lalu tidak ada gelombang QRS

AV block derajat 2 tipe 2 (Mobitz tipe II)

• Pemanjangan interval PR yang tetap namun tiba-tiba tidak diikuti


dengan gelombang QRS
KLASIFIKASI AV BLOCK DERAJAT II TIPE I

Terlihat interval PR memanjang secara progresif


Dan diikuti dengan gelombang P tanpa gelombang QRS (kotak
merah)
KLASIFIKASI AV BLOCK DERAJAT II TIPE II

Terlihat interval PR memanjang secara teratur namun diikuti


dengan gelombang P tanpa gelombang QRS (kotak merah)
KLASIFIKASI AV BLOCK

AV Block Derajat 3 (Total AV


Block/TAVB)
• Gelombang P dan QRS tidak
sinkron
KLASIFIKASI AV BLOCK DERAJAT III

Terlihat gelombang P dan QRS tidak sinkron. Masing-masing


berjalan dengan laju sendiri
KESIMPULAN PPOK

a. Wenkebach 🡪 tidak tepat


c. Atrial fibrilasi 🡪 seharusnya irama EKG irregular dengan gelombang
P yang tidak dapat dibedakan
d. AV block derajat 1 🡪 tidak tepat
e. Multi atrial takikardi 🡪 seharusnya EKG irregular dengan
gelombang P yang terlihat namun polimorfik
KESIMPULAN AV Block Derajat II tipe II

Perempuan 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan pusing


berputar sejak 1 bulan yang lalu. Pasien tidak memiliki keluhan
lainnya. Riwayat pingsan pernah dialami pasien 1 kali. Dokter yang
bertugas memutuskan untuk melakukan EKG (Digambar).
Gambaran EKG nya adalah …

JAWABAN

B. Mobitz 2
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak sejak 2
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan keringat dingin pada
malam hari. Pasien sedang hamil trimester kedua. Pasien tinggal bersama
mertua yang sedang pengobatan TB paru. Dokter memeriksaan dahak
pasien dengan hasil BTA +/-. Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini
adalah?
a. Etambutol
b. Rifampisin
c. Streptomisin
d. INH
e. Pirazinamid
SOAL TB PARU PADA KEHAMILAN

Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak


sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan
keringat dingin pada malam hari. Pasien sedang hamil trimester
kedua. Pasien tinggal bersama mertua yang sedang pengobatan TB
paru. Dokter memeriksaan dahak pasien dengan hasil BTA +/-.
Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini adalah?

JAWABAN

C. Streptomisin
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN? TB PARU PADA KEHAMILAN

a. Etambutol 🡪 aman pada ibu hamil


b. Rifampisin 🡪 aman pada ibu hamil
d. INH 🡪 aman pada ibu hamil
e. Pirazinamid 🡪 aman pada ibu hamil
KESIMPULAN TB PARU PADA KEHAMILAN

Perempuan 22 tahun datang ke Puskemas karena batuk dan sesak


sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam dan
keringat dingin pada malam hari. Pasien sedang hamil trimester
kedua. Pasien tinggal bersama mertua yang sedang pengobatan TB
paru. Dokter memeriksaan dahak pasien dengan hasil BTA +/-.
Obat yang tidak boleh diberikan pada pasien ini adalah?

JAWABAN

C. Streptomisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Pneumonia
b. TB
c. Efusi pleura
d. Pneumothoraks
e. Asma bronkiale
SOAL Pneumonia

Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

JAWABAN

A. Pneumonia
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia

Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal

Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi

Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Infeksi paru yang


terjadi pada
masyarakat (bukan
di rumah sakit)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Patogenesis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen

Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal

Proses menelan
terganggu

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Manifestasi Klinis Pneumonia

Gejala (Trias pneumonia)


• Demam, sesak nafas, batuk berdahak

Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia

Darah Leukositosis

Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru

Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI EMPIRIS Ventilator associated pneumonia

1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA

b. TB 🡪 tidak tepat
c. Efusi pleura 🡪 tidak tepat
d. Pneumothoraks 🡪 tidak tepat
e. Asma bronkiale 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Pneumonia

Seorang pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
sudah dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak disertai dengan demam tinggi dan
batuk berdahak selama 3 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital
TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 40°C. Perkusi
redup pada lapang paru kanan dan didapatkan rhonki basah. Pada foto
thorax didapatkan perkabutan di basal paru kanan. WBC 20.000 sel/mm3.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

JAWABAN

A. Pneumonia
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan demam,
batuk berdahak, dan sesak napas yang sudah dialami sejak 1
minggu. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi 100
kali/menit, RR 36 kali/menit suhu 39°C. Perkusi redup dan rhonki
kasar di kedua lapang paru. Didapatkan infiltrat bilateral pada foto
thoraks. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Rawat jalan, Azitromisin PO
b. Rawat jalan, Levofloksasin PO
c. Rawat jalan, Amoksiklav PO
d. Rawat inap, Levofloxacin IV
e. Rawat inap, Ampisilin IV
SOAL Pneumonia

Seorang perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan demam, batuk


berdahak, dan sesak napas yang sudah dialami sejak 1 minggu. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 36
kali/menit suhu 39°C. Perkusi redup dan rhonki kasar di kedua lapang paru.
Didapatkan infiltrat bilateral pada foto thoraks. Apakah tatalaksana yang
tepat?

JAWABAN

D. Rawat inap, Levofloxacin IV


Klasifikasi Pneumonia Pneumonia

Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal

Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi

Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Infeksi paru yang


terjadi pada
masyarakat (bukan
di rumah sakit)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Patogenesis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen

Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal

Proses menelan
terganggu

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Manifestasi Klinis Pneumonia

Gejala (Trias pneumonia)


• Demam, sesak nafas, batuk berdahak

Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia

Darah Leukositosis

Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru

Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI EMPIRIS Ventilator associated pneumonia

1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA

b. TB 🡪 tidak tepat
c. Efusi pleura 🡪 tidak tepat
d. Pneumothoraks 🡪 tidak tepat
e. Asma bronkiale 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Pneumonia

Seorang perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan demam, batuk


berdahak, dan sesak napas yang sudah dialami sejak 1 minggu. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 36
kali/menit suhu 39°C. Perkusi redup dan rhonki kasar di kedua lapang paru.
Didapatkan infiltrat bilateral pada foto thoraks. Apakah tatalaksana yang
tepat?

JAWABAN

A. Pneumonia
TATALAKSANA PPOK

a. Rawat jalan, Azitromisin PO 🡪 tidak tepat


b. Rawat jalan, Levofloksasin PO 🡪 tidak tepat
c. Rawat jalan, Amoksiklav PO 🡪 tidak tepat
e. Rawat inap, Ampisilin IV 🡪 dapat diberikan namun harus
ditambah golongan macrolide (azithromycin)
KESIMPULAN Pneumonia

Seorang perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan demam, batuk


berdahak, dan sesak napas yang sudah dialami sejak 1 minggu. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 36
kali/menit suhu 39°C. Perkusi redup dan rhonki kasar di kedua lapang paru.
Didapatkan infiltrat bilateral pada foto thoraks. Apakah tatalaksana yang
tepat?

JAWABAN

D. Rawat inap, Levofloxacin IV


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan mudah lelah dan sesak
nafas sejak 1 minggu terakhir. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
diabetes. Kesadaran compos mentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20
x/m Dari EKG didapatkan ST depresi dan T inversi sadapan lateral.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah?

a. CRP
b. CKMB
c. Troponin
d. Myoglobin
e. BNP
SOAL Pneumonia

Laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan mudah lelah dan sesak
nafas sejak 1 minggu terakhir. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
diabetes. Kesadaran compos mentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20
x/m Dari EKG didapatkan ST depresi dan T inversi sadapan lateral.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah?

JAWABAN

C. Troponin
DEFINISI Sindrom Koroner Akut

Kondisi yang terjadi akibat ketidak seimbangan natara


suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


ETIOLOGI SINDROM KORONER AKUT

1. Aterosklerosis (tersering)
2. Takiaritmia
3. Valvular heart disease (stenosis aorta)
4. Malformasi koroner
5. Anemia
6. Hipertiroid

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


FAKTOR RISIKO SINDROM KORONER AKUT

1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. DM
4. Merokok
5. Riwayat keluarga mengalami penyakit kardiovaskular
6. Obesitas

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed.


PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
PATOFISIOLOGI (ANGINA STABIL)

Harrison Principle of Internal Medicine, 20th ed. Lilly Pathophysiology of Heart Disease, 5th ed.
PEMBAGIAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

Chronic
Angina pectoral
coronary artery
stabil
disease (CCAD)

Angina tidak
PJK
NSTE-ACS (Non- stabil
ST segment
Acute coronary elevasi ACS)
NSTEMI
syndrome (ACS)
STEMI

Harrison Principles of Internal Medicine, 20th ed, Lilly Pathophysiology of Heart Disease 5th ed.
GEJALA SINDROM KORONER AKUT

Nyeri dada seperti Dapat disertai


Menjalar ke lengan
tertindih dengan gejala
kiri, rahang, leher,
(berlangsung >10 otonom seperti
punggung
menit) 1.Berkeringat
dingin
2.Mual, muntah
Tidak mereda 3.Berdebar
Dapat muncul saat
dengan pemberian
istirahat
obat nitrogliserin
GEJALA SINDROM KORONER AKUT

Pada lansia, demensia, DM, wanita dapat terjadi ANGINA ATIPIKAL,


yaitu tidak adanya gejala nyeri dada tertindih namun berupa
1. Sesak nafas
2. Nyeri ulu hati
3. Mual
PEMERIKSAAN FISIK SINDROM KORONER AKUT

Ditemukan murmur
Dapat ditemukan apabila terdapat
normal komplikasi pada
katup

Laju jantung
meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG SINDROM KORONER AKUT

EKG
• Ditemukan adanya perubahan ST-T

Enzim Jantung
• Berupa myoglobin, CK-MB, dan cTnI/cTnT
• Spesifik untuk ACS yaitu cTnT/cTnI
• Paling awal naik yaitu mioglobin

Echocardiography
• Ditemukan adanya pergerakan miokardium yang
lambat (diskinetik)
PENINGKATAN ENZIM JANTUNG SINDROM KORONER AKUT
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT

Angina belum
terjadi kerusakan Enzim jantung (-)
otot jantung

Infark sudah
Enzim jantung
terjadi kerusakan
(++)
otot jantung
PERBEDAAN ANGINA DAN INFARK SINDROM KORONER AKUT

Angina Angina NSTEMI STEMI


stabil tidak
stabil
EKG
ST depresi/T inversi ST elevasi

Enzim - - ++ ++
jantung
Acute Coronary Syndrome (ACS) ACS

Angina tidak stabil 🡪


enzim jantung (-)

NSTEMI & STEMI 🡪


enzim jantung (+)
INTERPRETASI LOKASI INFARK ACS

Lokasi Lead
Inferior II,III, aVF
Lateral I, aVL, V5, V6
Anterior V3-V4
Septal V1-V2
PERUBAHAN EKG PADA STEMI ACS
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT

Mengontrol faktor risiko


• DM, dyslipidemia, hipertensi, merokok, dll

Terapi
• Beta blocker
• CCB dihidropiridine (amlodipine)
• Antiplatelet (Aspirin dan Clopidogrel)
• Nitrat
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (NSTE-ACS)

Nitrat 🡪 vasodilator
• Berikan nitrat sublingual sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5
menit Nitrat
• Bila gejala tidak membaik berikan nitrat IV (5-10 ug/menit) 🡪 dikontraindikasikan pada
bila tidak membaik berikan morfin
1. Gagal jantung kanan
Dual antiplatelet 2. Penggunaan sildenafil
• Aspirin 325 mg loading dose dalam 24 jam
• Clopidogrel 300 mg loading dose 3. Hipotensi (systolic < 90
Statin 🡪 stabilisasi plak mmHg)
• High intensity (Simvastatin 40 mg/Atorvastatin 80 mg)

Beta-blocker
TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT (STEMI)

Terapi medical
awal sama
seperti pada
NSTEMI
KOMPLIKASI SINDROM KORONER AKUT (STEMI)

Ruptur
septum Gagal jantung
interventrikel

Regurgitasi
Edema paru
katup

VT/VF Kematian
JAWABAN LAIN? ACUTE CORONARY SYNDROME

a. CRP 🡪 tidak tepat, bertindak sebagai penanda inflamasi


b. CKMB 🡪 tidak spesifik untuk infark miokard
d. Myoglobin 🡪 tidak tepat, penanda infark miokard yang
awal meningkat
e. BNP 🡪 tidak tepat, digunakan untuk menegakkan diagnosis
gagal jantung
KESIMPULAN ACUTE CORONARY SYNDROME

Laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan mudah lelah dan sesak
nafas sejak 1 minggu terakhir. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
diabetes. Kesadaran compos mentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20
x/m Dari EKG didapatkan ST depresi dan T inversi sadapan lateral.
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah?

JAWABAN

C. Troponin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu makan menurun serta pasien
merasa bertambah kurus. Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu,
namun hanya berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM positif
M. tuberculosis. Diagnosis pasien ini adalah?

a. TB kasus baru
b. TB relapse
c. TB gagal pengobatan
d. TB default
e. TB MDR
SOAL KASUS TB PUTUS OBAT

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas


dengan keluhan batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu
makan menurun serta pasien merasa bertambah kurus.
Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu, namun hanya
berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM
positif M. tuberculosis. Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

D. TB Default (Putus obat)


DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN? KASUS TB PUTUS OBAT

a. TB kasus baru 🡪 tidak tepat (pasien telah minum obat


lebih dari 28 hari)
b. TB relapse 🡪 tidak tepat
c. TB gagal pengobatan 🡪 tidak tepat
e. TB MDR 🡪 tidak tepat karena tidak memeriksa uji
kepekaan obat
KESIMPULAN KASUS TB PUTUS OBAT

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas


dengan keluhan batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu
makan menurun serta pasien merasa bertambah kurus.
Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu, namun hanya
berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM
positif M. tuberculosis. Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

D. TB Default (Putus obat)


IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu makan menurun serta pasien
merasa bertambah kurus. Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu,
namun hanya berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM positif
M. tuberculosis. Dari hasil uji sensitivitas didapatkan kuman resisten
terhadap Rifampisin dan Pirazinamid. Diagnosis pasien ini adalah?
a. TB MDR
b. TB RR
c. TB Poliresisten
d. TB Monoresisten
e. TB XDR
SOAL TB RESISTENSI RIFAMPISIN

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas dengan


keluhan batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu makan
menurun serta pasien merasa bertambah kurus. Pasien memiliki
riwayat TB 1 tahun yang lalu, namun hanya berobat selama 3
bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM positif M. tuberculosis. Dari
hasil uji sensitivitas didapatkan kuman resisten terhadap
Rifampisin dan Pirazinamid. Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

B. TB RR
DEFINISI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Infeksi paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Robert Koch
Penemu Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


ETIOLOGI INFEKSI TUBERKULOSIS

● Karakteristik Mycobacterium tuberkulosis :


○ Bakteri tahan asam
○ Berbentuk batang (Basil)

● Pewarnaan khusus Mycobacterium tuberculosis


○ Kinyoun-Gabbet
○ Ziehl Neelsen
Yang memberikan warna merah
Mycobacterium tuberculosis

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


KLASIFIKASI DAN INFEKSI TUBERKULOSIS
DEFINISI

TB milier merupkan
TB paru karena
terdapat lesi di
parenkim paru

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


FAKTOR RISIKO DAN
GEJALA

Faktor risiko terjadinya TB paru


pada seseorang adalah
a. Kontak erat dengan
penderita TB paru lainnya
b. Tinggal di pemukiman padat
penduduk dan kumuh

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TANDA KLINIS TUBERKULOSIS PARU

Pemeriksaan klinis dapat ditemukan adanya:


a. Friction rub (pada kasus pleuritis TB)
b. Amforik di apeks paru

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


DIAGNOSIS KERJA:
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
ALUR DIAGNOSIS

Pedoman Tuberkulosis Paru


Indonesia, 2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
PENUNJANG
Agar Lownstein DIAGNOSIS KERJA:
TUBERKULOSIS PARU
Jensen

Agar Lownstein Jensen digunakan untuk membiakan M.tuberculosis.


Agar ini berbahan dasar telur
DIAGNOSIS KERJA:
PRINSIP TERAPI TUBERKULOSIS PARU

1. Menentukan kategori TB berdasarkan riwayat pengobatan pasien (slide


berikut)
2. Menentukan regimen terapi berdasarkan riwayat pengobatan pasien

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBERKULOSIS PARU

Riwayat Pengobatan Pasien Kategori Pengobatan Regimen Pengobatan


Kasus Baru Kategori 1 2(HRZE)/4(HR)3
atau
2(HRZE)/4(HR)
Kasus yang pernah minum Kategori 2 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
OAT atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
DOSIS OAT TUBERKULOSIS PARU

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


DIAGNOSIS KERJA:
Efek samping OAT TUBERKULOSIS PARU

Ipedoman Tuberkulosis 2014


INDIKASI KORTIKOSTEROID TB Paru Kasus Baru

Indikasi
1. Meningitis TB
2. TB milier dengan atau tanpa meningitis
3. Efusi pleura dengan gangguan pernafasan
berat
4. Obstruksi jalan nafas
5. TB dengan Pleuritis eksudativa
6. TB dengan Perikarditis konstriktiva.
Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.
PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


PENGOBATAN TB PARU KEADAAN KHUSUS

Pedoman Tuberkulosis Paru Indonesia, 2014


DIAGNOSIS KERJA:
Klasifikasi Resistensi TB TUBERKULOSIS PARU

TB RR (resistan-
rifampisin)

merupakan TB yang
resisten terhadap
rifampisin
(dengan/tanpa OAT
lainnya selain
isoniazid)

IPD UI 6th ed, PPK IDI, Harrison’s internal medicine 20th ed


JAWABAN LAIN? TB RR

a. TB MDR 🡪 tidak tepat, karena terjadi resisten rifampisin


dengan isoniazid
c. TB Poliresisten 🡪 tidak tepat, karena terjadi resistensi OAT
selain rifampisin dan isonizid
d. TB Monoresisten 🡪 tidak tepat, karena resisten terhadap
salah satu OAT
e. TB XDR 🡪 tidak tepat karena resisten terhadap rifampisin,
isoniazid dan OAT lini kedua
KESIMPULAN TB RESISTENSI RIFAMPISIN

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Puskemas dengan keluhan


batuk sejak 1 bulan. Keluhan disertai nafsu makan menurun serta pasien
merasa bertambah kurus. Pasien memiliki riwayat TB 1 tahun yang lalu,
namun hanya berobat selama 3 bulan dan berhenti sendiri. Hasil TCM positif
M. tuberculosis. Dari hasil uji sensitivitas didapatkan kuman resisten
terhadap Rifampisin dan Pirazinamid. Diagnosis pasien ini adalah?

JAWABAN

B. TB RR
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?

a. Eritromisin
b. Levofloxacin
c. Amoksisilin
d. Amoksiklav
e. Cefixime
SOAL Pneumonia

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?

JAWABAN

A. Eritromisin
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia

Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal

Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi

Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Infeksi paru yang


terjadi pada
masyarakat (bukan
di rumah sakit)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Patogenesis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen

Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal

Proses menelan
terganggu

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Manifestasi Klinis Pneumonia

Gejala (Trias pneumonia)


• Demam, sesak nafas, batuk berdahak

Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia

Darah Leukositosis

Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru

Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI EMPIRIS Ventilator associated pneumonia

1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA

CURB-65 = 0
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA

Karena score
CURB-65 = 0 & pasien
tidak memiliki
komorbid
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA

b. Levofloxacin 🡪 tidak tepat


c. Amoksisilin 🡪 tidak tepat
d. Amoksiklav 🡪 tidak tepat
e. Cefixime 🡪 tidak tepat
KESIMPULAN Pneumonia

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan demam, batuk, dan
sesak napas sejak 5 hari. Dahak berwarna kehijauan dan kadang disertai
darah. Pasien tidak memiliki riwayat HT maupun DM. Pada pemeriksaan
tanda vital TD 140/80 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 28 kali/menit suhu
38,8°C. Perkusi paru redup dan rhonki kasar di lapang paru kanan.
Didapatkan infiltrat di basal paru kanan. Apakah tatalaksana yang tepat?

JAWABAN

A. Eritromisin
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri di
tungkai kiri sejak 1 bulan terakhir. Nyeri terutama dirasakan saat
pasien sedang bekerja di kantor. Diketahui pasien bekerja di
ruangan ber-AC. Tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan
fisik pulsasi arteri dorsalis pedis normal. Diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah?
a. PAD
b. DVT
c. Insufisiensi vena kronik
d. Raynaud disease
e. Buerger disease
SOAL Raynaud disease

Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri di


tungkai kiri sejak 1 bulan terakhir. Nyeri terutama dirasakan saat
pasien sedang bekerja di kantor. Diketahui pasien bekerja di
ruangan ber-AC. Tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan
fisik pulsasi arteri dorsalis pedis normal. Diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Raynaud disease
DEFINISI RAYNAUD DISEASE

Episode iskemia jari-jari tangan atau kaki setelah


terpapar lingkungan yang dingin akibat vasospasme
arteri digitalis

Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed


FAKTOR RISIKO RAYNAUD DISEASE

Lingkunga
n dingin

Stress
psikis
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
KLASIFIKASI RAYNAUD DISEASE

Primary Raynaud phenomenon/


Raynaud disease
• Tidak diketahui penyebabnya
• Umum terjadi pada wanita berusia 20-40 tahun

Secondary Raynaud phenomenon

• Disebabkan oleh kondisi penyakit lainnya (SLE,


CTS)
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
PATOGENESIS RAYNAUD DISEASE

Terjadinya vasospasme
disebabkan oleh
aktivasi simpatis yang
berlebihan pada kondisi
dingin atau stress
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
GEJALA RAYNAUD DISEASE

Triphasic color
respone terdiri dari 3
fase

Fase ke-1: Jari-jari Fase ke-2: Jari-jari Fase ke-3: Jari-jari


tampak memucat tampak sianosis tampak memeerah
(berkurangnya aliran (akibat terkumpulnya ketia aliran darah
darah) eritrosit terdesaturasi) kembali normal

Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed


GEJALA RAYNAUD DISEASE

Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed


TATALAKSANA RAYNAUD DISEASE

Hindari paparan
dingin

Dapat diberikan
obat vasodilator
(CCB)
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed
JAWABAN LAIN RAYNAUD DISEASE

a. PAD 🡪 tidak tepat, memiliki gejala khas klaudikasio intermiten


b. DVT 🡪 tidak tepat, karena memiliki gejala edema dan eritema
c. Insufisiensi vena kronik 🡪 tidak tepat, karena tidak menyebabkan
pucat
e. Buerger disease 🡪 tidak tepat umumnya terjadi pada perokok
berat
KESIMPULAN Raynaud disease

Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri di


tungkai kiri sejak 1 bulan terakhir. Nyeri terutama dirasakan saat
pasien sedang bekerja di kantor. Diketahui pasien bekerja di
ruangan ber-AC. Tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan
fisik pulsasi arteri dorsalis pedis normal. Diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Raynaud disease
IPD 1
SOAL NOMOR:
SOAL
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?

a. Azitromisin
b. Levofloxacin
c. Amoksisilin
d. Amoksiklav
e. Cefixime
SOAL Pneumonia

Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?

JAWABAN

A. Azitromisin
Klasifikasi Pneumonia Pneumonia

Pneumonia
bakterial / viral
Berdasarkan
patogen penyabab
Pneumonia
atipikal

Berdasarkan
Pembagian CAP, HCAP, VAP
terjadinya infeksi

Bronkopneumonia
Berdasarkan luas
infeksi
Pneumonia lobaris
Definisi & Etiologi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Infeksi paru yang


terjadi pada
masyarakat (bukan
di rumah sakit)

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Patogenesis Ventilator associated pneumonia (VAP)

Kolonisasi
orofaring oleh Aspirasi
bakteri patogen

Pertahanan Mikroaspirasi
respirasi saat intubasi
berkurang endotrakeal

Proses menelan
terganggu

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


Manifestasi Klinis Pneumonia

Gejala (Trias pneumonia)


• Demam, sesak nafas, batuk berdahak

Pemeriksaan fisik
• Ditemukan ronki pada area paru yang terkena
atau ditemukan daerah pekak saat perkusi
Harrison’s internal medicine 20th ed
Diagnosis Pneumonia

Darah Leukositosis

Ditemukan
Pemeriksaan
Rontgen toraks infiltrate pada
penunjang
lapang paru

Ditemukan
Kultur sputum
bakteri patogen

Harrison’s internal medicine 20th ed, IPD UI 6th ed.


TERAPI EMPIRIS Ventilator associated pneumonia

1.
Menentukan
CURB-65
Terapi empiris adalah terapi
sebelum diketahui patogen
penybabnya
2. Pilih terapi
obat
empirisnya
Harrison’s internal medicine 20th ed.
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA

CURB-65 = 0
TATALAKSANA EMPIRIS PNEUMONIA

Pasien yang rencana


kontrol rawat jalan
TATALAKSANA SPESIFIK PNEUMONIA
JAWABAN LAIN? PNEUMONIA

b. Levofloxacin 🡪 tidak tepat, untuk pneumonia yang di rawat inap


c. Amoksisilin 🡪 tidak tepat, untuk pneumonia yang di rawat inap
d. Amoksiklav 🡪 tidak tepat, untuk pneumonia yang di rawat inap
e. Cefixime 🡪 tidak tepat, untuk pneumonia yang di rawat inap
KESIMPULAN Pneumonia

Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
minggu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 100 kali/menit, RR 32
kali/menit suhu 39°C. Didapatkan infiltrat di lapang paru bilateral. Setelah
rawat inap selama 4 hari dengan antibiotik Levofloxacin, dokter berencana
memulangkan pasien. Antibiotik apakah yang tepat diberikan pada pasien?

JAWABAN

A. Azitromisin
PEMBAHASAN SOAL UKMPPD
IPD 2

Author: Tim UKMPPD VOSMED


VOSmed Medical Course
Jakarta – Bandung – Semarang – Jogjakarta - Surabaya
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...

A. Kortikosteroid
B. MTX
C. Aspirin
D. Meloxicam
E. Paracetamol
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...

JAWABAN

B. MTX
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS

Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS

Diagnosis definitif RA jika


didapati skor >= 6

● Sendi DIP, CMC I, dan MTP


I tidak termasuk dalam
kriteria.
● Sendi besar adalah bahu,
siku, lutut, pangkal paha
dan pergelangan kaki.
● Sendi kecil adalah MCP,
PIP, MTP II-V, IP ibu jari
dan pergelangan tangan.
● Jika RF hanya diketahui
positif atau negatif, maka
positif harus dianggap
sebagai positif rendah
DIAGNOSIS KERJA:
PP RHEUMATOID ARTHRITIS

Apabila pasien AR akan mendapatkan DMARD maka perlu dilakukan pemeriksaan :


● Darah perifer lengkap
● LED
● CRP
● RF/ACPA
● Fungsi hati dan ginjal (beberapa obat DMARD toksik terhadap hati dan ginjal)
● Foto toraks diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi (TB paru), karena
beberapa jenis DMARD → meningkatkan kerentanan infeksi
● Jika wanita, pastikan tidak hamil
● Rontgen tangan dan atau kaki harus dilakukan
DIAGNOSIS KERJA:
DD RHEUMATOID ARTHRITIS

● Poliartritis inlamasi seperti :


○ Spondiloartropati seronegatif (cth: artritis psoriatik)
○ Artritis gout poliartikular
○ SLE
○ Artritis reaktif
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RHEUMATOID ARTHRITIS

● Pada early RA + low disease activity / moderate disease activity


without poor prognostic factor (extra-articular disease,
radiographic erosions, and positive rheumatoid factor and/or
cyclic citrullinated peptide test results) ⇒ DMARD monoterapi
● Pada moderate / high disease activity / poor prognostic ⇒
DMARD combination therapy (double / triple therapy) / tumor
necrosis factor (TNF) inhibitor dengan atau tanpa methotrexate
(except infliximab, which requires methotrexate)
PRINSIP PENGGUNAAN DMARDS : Semua pasien AR yang diagnosisnya sudah tegak harus mendapatkan
DMARD sedini mungkin kecuali ada kontra indikasi. Idealnya dalam waktu 3 bulan sejak timbulnya gejala.
JAWABAN LAIN ?

A. Kortikosteroid : diberikan bersamaan dengan DMARDS sebagai obat untuk


mengurangi nyeri yang akut, sambil menunggu efek terapi dari DMARDS (1-6 bulan)
B. MTX
C. Aspirin : bukan pilihan terapi yang tepat
D. Meloxicam : diberikan bersamaan dengan DMARDS sebagai obat untuk mengurangi
nyeri yang akut, karena onset kerja DMARDS yang lama (1-6 bulan). Namun OAINS
tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ataupun mencegah kerusakan sendi.
E. Paracetamol : bukan pilihan terapi yang tepat
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada sendi-sendi kedua
tangan disertai kaku pada pagi hari 30 menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tampak tangan swan neck. Terapi yang tepat untuk pasien adalah...

Sumber : Rekomendasi Reumatoid Artritis 2014 & ACR 2010

JAWABAN

B. MTX
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba 2 sejak jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...

A. NSAID + Paracetamol
B. MTX + NSAID
C. Allupurinol + Kolkiksin + NSAID
D. Kolkiksin + NSAID
E. Paracetamol + Kolkiksin + NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...

JAWABAN

D. Kolkisin + NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Artritis gout terjadi akibat peningkatan kadar asam urat serum


atau hiperurisemia yang berlangsung kronik sehingga terjadi
deposisi kristal MSU di persendian.

● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Perjalanan alamiah gout terdiri dair 3 fase :


1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis
2. Artritis gout akut diselingi interval tanpa gejala klinis
(fase interkritikal)
3. Artritis gout kronis
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS
KRITERIA GOUT ACR / EULAR 2015
DIAGNOSIS KERJA:
PP GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

GOUT
GOUT

PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Hiperurisemia tanpa gejala klinis


○ Yaitu kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL
○ Ubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan hingga ideal,
menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood
berlebihan, dianjurkan makan makanan rendah lemak dan latihan
fisik teratur.
○ Penggunaan obat penurun asam urat tidak direkomendasikan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout kronis dan fase interkritikal


○ Fase interkritikal adalah fase bebas gejala diantara 2 serangan gout
akut. Pasien pada fase ini serta pasien gout kronis harus mendapat
terapi penurun asam urat dan terapi profilakis untuk mencegah
serangan akut. Terapi profilaksisnya adalah kolkisin 0.5-1 mg / hari
selama 6 bulan.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

A. NSAID + Paracetamol : kombinasi NSAID dan


asetaminofen tidak disarankan
B. MTX + NSAID : tidak dibutuhkan
penggunaan DMARD pada gout artritis
C. Allupurinol + Kolkiksin + NSAID : penggunaan allupurinol tidak diijinkan pada
serangan gout akut kecuali ada indikasi
D. Kolkiksin + NSAID
E. Paracetamol + Kolkiksin + NSAID : kombinasi NSAID dan asetaminofen tidak
disarankan
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Pasien laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak, dan merah pada
ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10
tahun dan pasien mengkonsumsi diuretik untuk pengobatan hipertensinya.
Pemeriksaan asam urat darah 10.7 mg/dl. Tata laksana yang paling tepat untuk pasien
saat ini adalah...

JAWABAN

D. Kolkisin + NSAID
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutu kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…

A. Penicilin
B. MTX
C. Asam Mefenamat
D. Paracetamol
E. Na Diclofenac
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SEPTIC ARTHRITIS

Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutut kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…

JAWABAN

A. Penicilin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SEPTIC ARTHRITIS

Artritis septik adalah infeksi bakterial yang merusak kartilago hyalin


artikular dan menyebabkan kehilangan fungsi sendi yang ireversibel
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SEPTIC ARTHRITIS

Kuman penyebab yang paling banyak adalah Staphylococcus aureus disusul oleh
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes

Faktor risiko :
● Usia ekstrim
● Artritis rheumatoid
● Diabetes melitus
● Pemakaian obat imunosupresi
● Penyakit hati, alkoholisme, penyakit hati kronik
● Malignansi
● Penyakit ginjal kronik
● Memakai obat suntik
● Hemodialisis
● Transplantasi organ
● Faktor lokal seperti sendi prostetik, infeksi kulit, operasi sendi, trauma sendi,osteoartritis
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SEPTIC ARTHRITIS

● Anamnesis:
○ Gejala klasik artritis septik adalah demam yang mendadak, malaise, nyeri lokal pada
sendi yang terinfeksi (terjadi saat istirahat maupun dengan gerakan aktif maupun
pasif), pembengkakan sendi, dan penurunan kemampuan ruang lingkup gerak sendi.
○ Sumber bakterimia yang transien atau menetap (infeksi kulit, pneumonia, infeksi
saluran kemih, adanya tindakan invasif, pemakai obat suntik, dll)
○ Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena pada dewasa maupun anak-
anak berkisar 45%- 56%, diikuti oleh sendi panggul 16-38%.
● Pemeriksaan fisik :
○ Eritema
○ Pembengkakan (90% kasus)
○ Hangat
○ Nyeri tekan
○ Efusi biasanya sangat jelas/banyak, dan berhubungan dengan keterbatasan ruang
lingkup gerak sendi baik aktif maupun pasif
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS

● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis
periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang
sendi difus, erosi
● USG
○ Sangat sensitif untuk cairan sendi
minimal (1-2 mL)
○ Cairan sendi hiperekoik
○ Penebalan kapsula sendi
● CT / MRI
○ Untuk deteksi luasnya tulang /
jaringan yang mengalami infeksi
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS

● Pemeriksaan darah tepi


○ Peningkatan leukosit, predominan neutrofil segmen
○ Peningkatan LED dan CRP
○ Kultur darah
● Pemeriksaan cairan sendi
○ Cairan tampak keruh / purulen
○ Leukosit > 50.000 sel/mm3
○ Predominan PMN (75-80%)
○ Pemeriksaan Gram
● PCR
○ mendeteksi adanya asam nukleat bakteri dalam jumlah kecil dengan sensitifitas dan spesifisitas
hampir 100%
● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang sendi difus, erosi
DIAGNOSIS KERJA:
DD SEPTIC ARTHRITIS

● Artritis terinduksi-kristal
● Artrhitis reaktif
● Artritis traumatik
● Artritis viral.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SEPTIC ARTHRITIS

● Non farmakologi
○ Fase akut dan supuratif ⇒ mempertahankan posisi fleksi ringan
sampai sedang yang biasanya cenderung membuat kontraktur
○ Pemasangan bidai kadang perlu untuk mempertahankan posisi
dengan fungsi optimal; sendi lutut dengan posisi ekstensi, sendi
panggul seimbang posisi ekstensi dan rotasi netral, siku fleksi 90
derajat, dan pergelangan tangan posisi netral sampai sedikit
ekstensi
● Drainase cairan sendi
○ Drainase dilakukan sesering yang diperlukan pada kasus efusi
berulang
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SEPTIC ARTHRITIS

A. Penicilin
B. MTX : tidak dibutuhkan DMARDS untuk artritis septik
C. Asam Mefenamat : hanya mengurangi inflamasi namun bukan tatalaksana utama
D. Paracetamol : hanya mengurangi nyeri namun bukan tatalaksana utama
E. Na Diclofenac : hanya mengurangi inflamasi namun bukan tatalaksana utama
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SEPTIC ARTHRITIS

Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh lutut kanan bengkak, nyeri dan teraba agak panas
sejak 3 hari yll. Riwayat trauma atau sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada sendi yang lain. Dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yll. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 80 kg, TB 150 cm, dan
kesan adanya cairan sendi di lutut kanan. Hasil laboratorium asam urat 7,1 mg/dl, titer
ASTO < 200 IU/mL. jumlah sel dalam cairan sendi 100.000/m3 dengan PMN 85%. Rontgen
lutut kanan dalam batas normal. Penanganan yang tepat pada pasien ini adalah…

JAWABAN

A. Penicilin
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 40 tahun datang untuk general check up di dokter umum.


Beberapa bulan yang lalu pasien memiliki riwayat nyeri sendi mendadak di
jempol kaki kiri, bengkak dan merah, namun saat ini pasien tidak ada keluhan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 130/80, HR 80x/menit, RR 20x/menit, Tax
36, Asam Urat 8,5. Dari analisa cairan sendi didapatkan kristal asam urat.
Kemungkinan diagnosa yang tepat untuk pasien adalah...

A. Artritis Gout fase akut


B. Hiperurisemia
C. Artritis Gout fase interkritikal
D. Artritis Gout fase kronik
E. Artritis Gout fase subkritis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS FASE INTERKRITIKAL

Laki-laki usia 40 tahun datang untuk general check up di dokter umum.


Beberapa bulan yang lalu pasien memiliki riwayat nyeri sendi mendadak di
jempol kaki kiri, bengkak dan merah, namun saat ini pasien tidak ada keluhan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 130/80, HR 80x/menit, RR 20x/menit, Tax
36, Asam Urat 8,5. Dari analisa cairan sendi didapatkan kristal asam urat.
Kemungkinan diagnosa yang tepat untuk pasien adalah...

JAWABAN

C. Gout Fase Interkritikal


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GOUT ARTHRITIS FASE INTERKRITIKAL

Artritis gout terjadi akibat peningkatan kadar asam urat serum


atau hiperurisemia yang berlangsung kronik sehingga terjadi
deposisi kristal MSU di persendian.

● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT

Perjalanan alamiah gout terdiri


dari 3 fase :
1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis
2. Artritis gout akut diselingi interval tanpa
gejala klinis (fase interkritikal)
3. Artritis gout kronis : arthritis gout yang
menahun (5-10 tahun) yang disertai
dengan pembentukan tofus (penimbunan
kristal urat subkutan sendi)
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
KRITERIA GOUT ACR / EULAR 2015 GOUT ARTHRITIS
FASE
INTERKRITIKAL
DIAGNOSIS KERJA:
GOUT ARTHRITIS FASE INTERKRITIKAL
DIAGNOSIS KERJA:
PP GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT

GOUT
GOUT

PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT

● Hiperurisemia tanpa gejala klinis


○ Yaitu kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL
○ Ubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan hingga ideal,
menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood
berlebihan, dianjurkan makan makanan rendah lemak dan latihan
fisik teratur.
○ Penggunaan obat penurun asam urat tidak direkomendasikan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT

● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg 1 jam
kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan akut
reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia
> 40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS
GOUT ARTHRITIS
FASE INTERKRITIKAL
FASE AKUT

● Gout kronis dan fase interkritikal


○ Fase interkritikal adalah fase bebas gejala diantara 2 serangan
gout akut. Pasien pada fase ini serta pasien gout kronis harus
mendapat terapi penurun asam urat dan terapi profilakis untuk
mencegah serangan akut. Terapi profilaksisnya adalah kolkisin 0.5-1
mg / hari selama 6 bulan.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GOUT ARTHRITIS FASE INTERKRITIKAL

A. Artritis Gout fase akut : saat ini seharusnya pasien masih


sakit
B. Hiperurisemia : asam urat darah > 6.8mg/dL
tanpa gejala
C. Artritis Gout fase interkritikal
D. Artritis Gout fase kronik : artrhitis gout menhaun disertai tofus
E. Artritis Gout fase subkritis : tidak ada
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS FASE INTERKRITIKAL

Laki-laki usia 40 tahun datang untuk general check up di dokter umum.


Beberapa bulan yang lalu pasien memiliki riwayat nyeri sendi mendadak di
jempol kaki kiri, bengkak dan merah, namun saat ini pasien tidak ada keluhan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 130/80, HR 80x/menit, RR 20x/menit, Tax
36, Asam Urat 8,5. Dari analisa cairan sendi didapatkan kristal asam urat.
Kemungkinan diagnosa yang tepat untuk pasien adalah...

JAWABAN

C. Gout Fase Interkritikal


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 36 th datang dengankeluhan nyeri sendi. Nyeri dirasakan hilang


timbul, nyeri disertai dengan kekakuan sendi selama 30 menit, saat sendi di
gerakan berbunyi kretak. Tanda vital dlm batas normal. Status lokalis,
kemerahan dan nyeri tekan. Pengobatan yang untuk pasien ini adalah?
A. Parasetamol
B. Aspirin
C. Piroksikam
D. Meloksikam
E. Antalgin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Seorang laki-laki 36 th datang dengan keluhan nyeri sendi. Nyeri dirasakan


hilang timbul, nyeri disertai dengan kekakuan sendi selama 30 menit, saat sendi
di gerakan berbunyi kretak. Tanda vital dlm batas normal. Status lokalis,
kemerahan dan nyeri tekan. Pengobatan yang untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Meloksikam
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS

Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS

Diagnosis definitif RA jika


didapati skor >= 6

● Sendi DIP, CMC I, dan MTP


I tidak termasuk dalam
kriteria.
● Sendi besar adalah bahu,
siku, lutut, pangkal paha
dan pergelangan kaki.
● Sendi kecil adalah MCP,
PIP, MTP II-V, IP ibu jari
dan pergelangan tangan.
● Jika RF hanya diketahui
positif atau negatif, maka
positif harus dianggap
sebagai positif rendah
DIAGNOSIS KERJA:
PP RHEUMATOID ARTHRITIS

Apabila pasien AR akan mendapatkan DMARD maka perlu dilakukan pemeriksaan :


● Darah perifer lengkap
● LED
● CRP
● RF/ACPA
● Fungsi hati dan ginjal (beberapa obat DMARD toksik terhadap hati dan ginjal)
● Foto toraks diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi (TB paru), karena
beberapa jenis DMARD → meningkatkan kerentanan infeksi
● Jika wanita, pastikan tidak hamil
● Rontgen tangan dan atau kaki harus dilakukan
DIAGNOSIS KERJA:
DD RHEUMATOID ARTHRITIS

● Poliartritis inlamasi seperti :


○ Spondiloartropati seronegatif (cth: artritis psoriatik)
○ Artritis gout poliartikular
○ SLE
○ Artritis reaktif
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RHEUMATOID ARTHRITIS

● Pada early RA + low disease activity / moderate disease activity


without poor prognostic factor (extra-articular disease,
radiographic erosions, and positive rheumatoid factor and/or
cyclic citrullinated peptide test results) ⇒ DMARD monoterapi
● Pada moderate / high disease activity / poor prognostic ⇒
DMARD combination therapy (double / triple therapy) / tumor
necrosis factor (TNF) inhibitor dengan atau tanpa methotrexate
(except infliximab, which requires methotrexate)
PRINSIP PENGGUNAAN DMARDS : Semua pasien AR yang diagnosisnya sudah tegak harus mendapatkan
DMARD sedini mungkin kecuali ada kontra indikasi. Idealnya dalam waktu 3 bulan sejak timbulnya gejala.
DIAGNOSIS KERJA:
KATA
TERAPI
KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

In conclusion, meloxicam is an effective and well tolerated drug for the


symptomatic treatment of arthritis and is comparable in efficacy to
piroxicam.
JAWABAN LAIN ?

A. Parasetamol : tidak memiliki efek anti inflamasi


B. Aspirin : biasa digunakan jika asien memiliki risiko kardiovaskular
rendah dan disarankan menggunakan aspirin sebagai prevensi primer
C. Piroksikam : obat ini dapat digunakan juga, namun efikasi nya lebih baik untuk
meloksikam
D. Meloksikam
E. Antalgin : non opioid analgesik. Biasanya digunakan untuk mengurangi
spasme otot, antipiretik, dan anti nyeri ringan. Tidak memiliki efek anti inflamasi
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Seorang laki-laki 36 th datang dengan keluhan nyeri sendi. Nyeri dirasakan


hilang timbul, nyeri disertai dengan kekakuan sendi selama 30 menit, saat sendi
di gerakan berbunyi kretak. Tanda vital dlm batas normal. Status lokalis,
kemerahan dan nyeri tekan. Pengobatan yang untuk pasien ini adalah?

JAWABAN

D. Meloksikam
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?

A. kompres dingin dan hangat jika nyeri


B. turunkan berat badan
C. analgetik
D. imobilisasi
E. Diatermi
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEORTHRITIS

Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?

JAWABAN

B. Turunkan berat badan


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEORTHRITIS

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana


keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai
dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya
ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada
tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang menghubungkan sendi
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOGENESIS OSTEORTHRITIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS

Pemeriksaan radiologis (X-Ray) merupakan gold standard


pada penyakit OA. Gambaran Radiografi sendi yang
menyokong diagnosis OA adalah :
● Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada
bagian yang menanggung beban seperti lutut).
● Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis)
● Kista pada tulang
● Osteofit pada pinggir sendi
● Perubahan struktur anatomi sendi
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
DD OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS

Pendekatan terapi alternatif :


● Untuk penderita dengan keluhan nyeri sedang hingga berat, dan memiliki
kontraindikasi pemberian COX-2 inhibitor spesifik dan OAINS, dapat diberikan
Tramadol (200-300 mg dalam dosis terbagi).
● Terapi intraartikular seperti pemberian hyaluronan (high molecular weight
● dan low molecular weight) atau kortikosteroid (triamsinolone hexacetonide dan
methyl prednisolone) jangka pendek (satu hingga tiga minggu) pada OA lutut.
○ Dapat diberikan pada OA lutut, jika mengenai satu atau dua sendi dengan
keluhan nyeri sedang hingga berat yang kurang responsif terhadap pemberian
OAINS,
○ STEROID : 40-50 mg/injeksi
○ HYALURONAN : Pemberian berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu
minggu @ 2 sampai 2,5 ml Hyaluronan untuk jenis low molecular weight, 1 kali
untuk jenis high molecular weight
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? OSTEORTHRITIS

A. kompres dingin dan hangat jika nyeri : untuk peradangan, disarankan untuk
kompres dingin
B. turunkan berat badan
C. Analgetik : bukan terapi non
farmakologi
D. Imobilisasi : pada pasien ini, lebih
dianjurkan untuk mengurangi BB. Selain itu, level of evidence untuk imobilsasi lebih
rendah jika dibandingkan dengan penurunan BB
E. Diatermi : pemanasan akan
memperparah kondisi peradangan, dan tidak disarankan pada OA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEORTHRITIS

Wanita, 28 thn, datang dengan keuhan nyeri kedua lutut memberat jika
berjalan, nyeri pada pagi hari. Pasien mengatakan terkadang lututnya berbunyi
ketika digerakan. BB pasien 88 kg, TB 160 cm. Terapi non-farmakologi?

Sumber : Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis 2014

JAWABAN

B. Turunkan berat badan


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?

A. USG ginjal
B. ANA test
C. dsDnA test
D. Photo x ray manus
E. ASTO
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?

JAWABAN

B. ANA test
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus)


(SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan
etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis,
perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam.
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax

Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

● Undifferentiated connective tissue disease


● Sindroma Sjögren
● Sindroma antibodi antifosfolipid (APS)
● Fibromialgia (ANA positif)
● Purpura trombositopenik idiopatik
● Lupus imbas obat
● Artritis reumatoid dini
● Vaskulitis
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Kortikosteroid
(KS) digunakan
sebagai
pengobatan
utama pada
pasien dengan
SLE
Sparing agen kortikosteroid
Istilah ini digunakan untuk obat yang diberikan untuk memudahkan menurunkan dosis KS dan berfungsi
juga mengontrol penyakit dasarnya.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

A. USG ginjal : bukan untuk menegakkan SLE


B. ANA test
C. dsDnA test : dilakukan setelah ANA test. Pemeriksaan ini
spesifik untuk SLE, namun ANA lebih sensitif. Sehingga, pemeriksaan imunologi
pertama yang dilakukan untuk diagnosis SLE adalah ANA
D. Photo x ray manus : pemeriksaan tambahan/ lanjutan jika dicurigai ada
sinovitis di jari- jari tangan
E. ASTO : bukan pemerksaan penunjang pada SLE
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Seorang wanita 30 tahun mengeluhkan nyeri sendi tangan kanan dan kiri kumat-
kumatan sejak 3 bulan. Pasien juga menderita sariawan yang tak kunjung sembuh sejak
2 bulan. Dari pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, konjuctiva pucat. Laboratorium
Hb 8 mg/dl, Ur 120 mg/dl dan Cr 2.5 mg/dl. UL proteinuria (++) dan hematuria (+).
Terdapar ruam kemerahan di pipi pasien. Apa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
pada pasien ini?

JAWABAN

B. ANA test
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?

A. Piridoxin (vit B6)


B. Mecobalamin (vit B12)
C. Sulfas ferrous
D. Calcitriol (vit D)
E. Tocopherol (vit E)
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?

JAWABAN

D. Calcitriol (vit D)
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus)


(SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan
etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis,
perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam.
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax

Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

● Undifferentiated connective tissue disease


● Sindroma Sjögren
● Sindroma antibodi antifosfolipid (APS)
● Fibromialgia (ANA positif)
● Purpura trombositopenik idiopatik
● Lupus imbas obat
● Artritis reumatoid dini
● Vaskulitis
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Kortikosteroid
(KS) digunakan
sebagai
pengobatan
utama pada
pasien dengan
SLE
Sparing agen kortikosteroid
Istilah ini digunakan untuk obat yang diberikan untuk memudahkan menurunkan dosis KS dan berfungsi
juga mengontrol penyakit dasarnya.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

A. Piridoxin (vit B6) : bukan suplemen tambahan untuk SLE


B. Mecobalamin (vit B12) : bukan suplemen tambahan untuk SLE
C. Sulfas ferrous : bukan suplemen tambahan untuk SLE
D. Calcitriol (vit D)
E. Tocopherol (vit E) : bukan suplemen tambahan untuk SLE
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada persendian
pergelangan tangan, siku, lutut dan pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Keluhan disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit bercak kemerahan
di pipi dan ulkus multiple pada rongga mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit. Suplementasi mikronutrien yang paling tepat
diberikan untuk pasien adalah?

JAWABAN

D. Calcitriol (vit D)
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra paska
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaa radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?

A. Osteoarthritis primer
B. Osteoporosis primer
C. Osteoporosis sekunder
D. Osteoporosis senilis
E. Osteoarthritis sekunder
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOPOROSIS SEKUNDER

Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra pasca
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?

JAWABAN

C. Osteoporosis sekunder
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang


ditandai dengan massa tulang rendah dan kerusakan
mikroarsitektur jaringan tulang dengan konsekuensi
tulang menjadi lebih rapuh dan lebih mudah fraktur.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS

Dalam bone remodelling, dua jenis sel yang berperan, yaitu:


● Sel osteoblas, membentuk tulang baru (formasi tulang)
● Sel osteoklas, merombak/menghancurkan tulang (resorpsi
tulang)

Ketidakseimbangan kecepatan perombakan tulang oleh


osteoklas dengan pembentukan tulang baru oleh osteoblas
dapat menyebabkan osteoporosis.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan “silent disease” karena tidak


memiliki tanda dan gejala kecuali jika terjadi fraktur. Fraktur
dapat berakibat rasa nyeri, deformitas tulang, kecacatan,
bahkan kematian.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS

Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

● Osteoporosis tidak bisa disembuhkan, sehingga tatalaksana hanya


untuk meningkatkan BMD, menghambat pengeroposan tulang, dan
mencegah atau menurunkan risiko fraktur.
● Terapi farmakologi dimulai pada :
○ Pasien dengan osteopenia
○ Pasien dengan riwayat fraktur osteoporotik pada panggul atau
spinal
○ Pasien dengan T-score -2,5
○ Pasien dengan T-score antara -1 dan -2,5 jika probabilitas 10
tahun FRAX untuk fraktur panggul 3% dan osteoporotik mayor
20%.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

Berdasarkan cara kerjanya, obat osteoporosis terdiri dari:


● Antiresorptive agent
○ Merupakan obat yang menurunkan kehilangan massa tulang.
○ Contoh: bisphosphonate, calcitonin, strontium ranelate,
denosumab
● Anabolic agent
○ Merupakan obat yang meningkatkan massa tulang: estrogen atau
terapi sulih hormon, selective estrogen receptor modulator
(misal: raloxifene), teriparatide
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN OSTEOPOROSIS SEKUNDER

A. Osteoarthritis primer : kasus pasien tidak mengarah pada diagnosis OA


B. Osteoporosis primer : pasien menggunakan obat hormonal yang
merupakan penyebab utama osteoporosis
C. Osteoporosis sekunder
D. Osteoporosis senilis : usia pasien masih di bawah 75 tahun
E. Osteoarthritis sekunder : kasus pasien tidak mengarah pada diagnosis OA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOPOROSIS SEKUNDER

Seorang wanita 45 tahun datang ke UGD dengan fraktur kollum femoris dextra pasca
terjatuh dari kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan radiologi tambak tulang femur
porotik. Pasien merupakan seorang penderita AIHA sejak 20 tahun. Dari hasil anamnesa
pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Apa diagnose
yang tepat untuk pasien saat ini?

JAWABAN

C. Osteoporosis sekunder
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?

A. Asam mefenamat
B. Diclofenac
C. Indometacine
D. Meloxicam
E. Aspirin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?

JAWABAN

D. Meloxicam
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS

Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS

Diagnosis definitif RA jika


didapati skor >= 6

● Sendi DIP, CMC I, dan MTP


I tidak termasuk dalam
kriteria.
● Sendi besar adalah bahu,
siku, lutut, pangkal paha
dan pergelangan kaki.
● Sendi kecil adalah MCP,
PIP, MTP II-V, IP ibu jari
dan pergelangan tangan.
● Jika RF hanya diketahui
positif atau negatif, maka
positif harus dianggap
sebagai positif rendah
DIAGNOSIS KERJA:
PP RHEUMATOID ARTHRITIS

Apabila pasien AR akan mendapatkan DMARD maka perlu dilakukan pemeriksaan :


● Darah perifer lengkap
● LED
● CRP
● RF/ACPA
● Fungsi hati dan ginjal (beberapa obat DMARD toksik terhadap hati dan ginjal)
● Foto toraks diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi (TB paru), karena
beberapa jenis DMARD → meningkatkan kerentanan infeksi
● Jika wanita, pastikan tidak hamil
● Rontgen tangan dan atau kaki harus dilakukan
DIAGNOSIS KERJA:
DD RHEUMATOID ARTHRITIS

● Poliartritis inlamasi seperti :


○ Spondiloartropati seronegatif (cth: artritis psoriatik)
○ Artritis gout poliartikular
○ SLE
○ Artritis reaktif
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RHEUMATOID ARTHRITIS

● Pada early RA + low disease activity / moderate disease activity


without poor prognostic factor (extra-articular disease,
radiographic erosions, and positive rheumatoid factor and/or
cyclic citrullinated peptide test results) ⇒ DMARD monoterapi
● Pada moderate / high disease activity / poor prognostic ⇒
DMARD combination therapy (double / triple therapy) / tumor
necrosis factor (TNF) inhibitor dengan atau tanpa methotrexate
(except infliximab, which requires methotrexate)
PRINSIP PENGGUNAAN DMARDS : Semua pasien AR yang diagnosisnya sudah tegak harus mendapatkan
DMARD sedini mungkin kecuali ada kontra indikasi. Idealnya dalam waktu 3 bulan sejak timbulnya gejala.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? RHEUMATOID ARTHRITIS

A. Asam mefenamat : bukan NSAID pilihan untuk RA


B. Diclofenac : bukan NSAID pilihan untuk RA
C. Indometacine : bukan NSAID pilihan untuk RA
D. Meloxicam
E. Aspirin : bukan NSAID pilihan untuk RA. Namun dapat
digunakan jika pasien memiliki penyulit / komorbid jantung
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN RHEUMATOID ARTHRITIS

Laki - laki 60 tahun mengeluh nyeri sendi pada pergelangan tangan dan kedua
kaki. Pasien memiliki riwayat DM dan ulkus peptikum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan inflamasi pada MTP 2-4. Obat anti inflamasi apa yang aman?

JAWABAN

D. Meloxicam
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyank mengkonsumsi
makanan lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan
keluhan sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat
penurunun asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?

A. Menurunkan asam urat secara lokal pada daerah nyeri.


B. Menghambat kerja enzim alkali fosfatase
C. Menghambat kerja enzim xanthin oxidase
D. Menghambat kerja enzim siklooksigenase 2
E. Menghambat kerja enzim monoamine oksidase
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS

Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyak mengkonsumsi makanan
lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan keluhan
sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat penurun
asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?

JAWABAN

C. Menghambat kerja enzim xanthin oksidase


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Artritis gout terjadi akibat peningkatan kadar asam urat serum


atau hiperurisemia yang berlangsung kronik sehingga terjadi
deposisi kristal MSU di persendian.

● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Perjalanan alamiah gout terdiri dair 3 fase :


1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis
2. Artritis gout akut diselingi interval tanpa gejala klinis
(fase interkritikal)
3. Artritis gout kronis
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS
KRITERIA GOUT ACR / EULAR 2015
DIAGNOSIS KERJA:
PP GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

GOUT
GOUT

PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Hiperurisemia tanpa gejala klinis


○ Yaitu kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL
○ Ubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan hingga ideal,
menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood
berlebihan, dianjurkan makan makanan rendah lemak dan latihan
fisik teratur.
○ Penggunaan obat penurun asam urat tidak direkomendasikan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout kronis dan fase interkritikal


○ Fase interkritikal adalah fase bebas gejala diantara 2 serangan gout
akut. Pasien pada fase ini serta pasien gout kronis harus mendapat
terapi penurun asam urat dan terapi profilakis untuk mencegah
serangan akut. Terapi profilaksisnya adalah kolkisin 0.5-1 mg / hari
selama 6 bulan.
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GOUT ARTHRITIS

A. Menurunkan asam urat secara lokal pada daerah nyeri : kerja obat asam urat
secara sistemik
B. Menghambat kerja enzim alkali fosfatase : obat yang
dapat menurunkan ALP adalah arsenicals, xianua, florua, nitrofurantoin, oksalat dan
zinc salt
C. Menghambat kerja enzim xanthin oxidase
D. Menghambat kerja enzim siklooksigenase 2 : obat
NSAID
E. Menghambat kerja enzim monoamine oksidase : digunakan
untuk obat- obatan anti depresan
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GOUT ARTHRITIS

Laki – laki 38 tahun datang ke puskesmas dengan riwayat keluhan nyeri pada jempol kaki kiri
sejak tadi pagi secara tiba-tiba disertai bengkak dan merah 2 bulan yang lalu. Pasien diketahui
sebelumnya menghadiri acara pesta bersama keluarganya dan banyak mengkonsumsi makanan
lemak serta jeroan, udang , kepiting. Setelah melakukan pemeriksaan didapatkan keluhan
sekarang sudah membaik dan asam urat 8 gr/mL kemudian dokter memberikan obat penurun
asam urat darah. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat tersebut?

JAWABAN

C. Menghambat kerja enzim xanthin oksidase


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?

A. Osteofit
B. Fracture
C. Sklerosis ujung ujung tulah
D. Penebalan kapsul sendi
E. Malunion
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOARTHRITIS

Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?

JAWABAN

A. Osteofit
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEORTHRITIS

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana


keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai
dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya
ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada
tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang menghubungkan sendi
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOGENESIS OSTEORTHRITIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS

Pemeriksaan radiologis (X-Ray) merupakan gold standard


pada penyakit OA. Gambaran Radiografi sendi yang
menyokong diagnosis OA adalah :
● Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada
bagian yang menanggung beban seperti lutut).
● Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis)
● Kista pada tulang
● Osteofit pada pinggir sendi
● Perubahan struktur anatomi sendi
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
DD OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS

Pendekatan terapi alternatif :


● Untuk penderita dengan keluhan nyeri sedang hingga berat, dan memiliki
kontraindikasi pemberian COX-2 inhibitor spesifik dan OAINS, dapat diberikan
Tramadol (200-300 mg dalam dosis terbagi).
● Terapi intraartikular seperti pemberian hyaluronan (high molecular weight
● dan low molecular weight) atau kortikosteroid (triamsinolone hexacetonide dan
methyl prednisolone) jangka pendek (satu hingga tiga minggu) pada OA lutut.
○ Dapat diberikan pada OA lutut, jika mengenai satu atau dua sendi dengan
keluhan nyeri sedang hingga berat yang kurang responsif terhadap pemberian
OAINS,
○ STEROID : 40-50 mg/injeksi
○ HYALURONAN : Pemberian berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu
minggu @ 2 sampai 2,5 ml Hyaluronan untuk jenis low molecular weight, 1 kali
untuk jenis high molecular weight
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? OSTEOARTHRITIS

A. Osteofit
B. Fracture : pada OA jarang ditemukan fraktur
C. Sklerosis ujung ujung tulah : bukan temuan pada OA
D. Penebalan kapsul sendi : mekanisme pada frozen shoulder
E. Malunion : biasanya terjadi pada fraktur yang
tidak ditatalaksana dengan baik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOARTHRITIS

Seorang perempuan usia 70 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri
pada lutut kiri, kemerahan, bengkak dan nyeri bertambah jika digunakan untuk berjalan.
Pada pemeriksaan didapatkan kedaan umum baik, pemeriksaan vital didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 100x/m, RR 16x/m, dan suhu 37oC. Pada pemeriksaan pada genu dextra
didapatkan nyeri tekan, bengkak dan kemerahan. Pasien disarankan untuk foto rontgen.
Apa hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut ?

JAWABAN

A. Osteofit
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnose pasien saat ini adalah?

A. OA primer
B. OA sekunder e.c obesitas
C. OA sekunder e.c overuse
D. OA sekunder e.c malformasi tulang
E. Osteoporosis sekunder e.c penggunaan NSAID
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOARTHRITIS

Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnosis pasien saat ini adalah?

JAWABAN

C. OA Sekunder ec Overuse
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEORTHRITIS

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana


keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai
dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya
ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada
tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang menghubungkan sendi
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOGENESIS OSTEORTHRITIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS

Pemeriksaan radiologis (X-Ray) merupakan gold standard


pada penyakit OA. Gambaran Radiografi sendi yang
menyokong diagnosis OA adalah :
● Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada
bagian yang menanggung beban seperti lutut).
● Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis)
● Kista pada tulang
● Osteofit pada pinggir sendi
● Perubahan struktur anatomi sendi
DIAGNOSIS KERJA:
PP OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
DD OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS

Pendekatan terapi alternatif :


● Untuk penderita dengan keluhan nyeri sedang hingga berat, dan memiliki
kontraindikasi pemberian COX-2 inhibitor spesifik dan OAINS, dapat diberikan
Tramadol (200-300 mg dalam dosis terbagi).
● Terapi intraartikular seperti pemberian hyaluronan (high molecular weight
● dan low molecular weight) atau kortikosteroid (triamsinolone hexacetonide dan
methyl prednisolone) jangka pendek (satu hingga tiga minggu) pada OA lutut.
○ Dapat diberikan pada OA lutut, jika mengenai satu atau dua sendi dengan
keluhan nyeri sedang hingga berat yang kurang responsif terhadap pemberian
OAINS,
○ STEROID : 40-50 mg/injeksi
○ HYALURONAN : Pemberian berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu
minggu @ 2 sampai 2,5 ml Hyaluronan untuk jenis low molecular weight, 1 kali
untuk jenis high molecular weight
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEORTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? OSTEOARTHRITIS

A. OA primer :
seharusnya tidak ada aktivitas yang memicu terjadinya keluhan dan gambaran OA
B. OA sekunder e.c obesitas : pasien tidak
obesitas
C. OA sekunder e.c overuse
D. OA sekunder e.c malformasi tulang : pasien tidak
mengalami kelainan tulang
E. Osteoporosis sekunder e.c penggunaan NSAID : asam mefenamat tidak menginduksi
OA
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOARTHRITIS

Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kiri sejak 2 bulan yang lalu
hilang timbul. Nyeri terutama timbul jika dibuat naik turun tangga. Dari hasil pemeriksaan
fisik tampak sendi genu kiri sedikit bengkak dan krepitasi (+). Dari hasil pemeriksaan
radiologi didapatkan penyempitan celah sendi dan osteofit (+). BMI pasien 20 kg/m2 dan
pasien adalah seorang atlet bulutangkis. Pasien sering meminum asam mefenamat untuk
menghilangkan nyerinya. Kemungkinan diagnosis pasien saat ini adalah?

JAWABAN

C. OA Sekunder ec Overuse
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas daN merangsang osteoblas adalah?

A. Suplementasi kalsium
B. Osteocalcin
C. Alendronate
D. Vit D
E. Calcitriol
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI FRAKTUR COXAE EC OSTEOPOROSIS

Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas dan merangsang osteoblas adalah?

JAWABAN

C. Alendronate
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang


ditandai dengan massa tulang rendah dan kerusakan
mikroarsitektur jaringan tulang dengan konsekuensi
tulang menjadi lebih rapuh dan lebih mudah fraktur.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS

Dalam bone remodelling, dua jenis sel yang berperan, yaitu:


● Sel osteoblas, membentuk tulang baru (formasi tulang)
● Sel osteoklas, merombak/menghancurkan tulang (resorpsi
tulang)

Ketidakseimbangan kecepatan perombakan tulang oleh


osteoklas dengan pembentukan tulang baru oleh osteoblas
dapat menyebabkan osteoporosis.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan “silent disease” karena tidak


memiliki tanda dan gejala kecuali jika terjadi fraktur. Fraktur
dapat berakibat rasa nyeri, deformitas tulang, kecacatan,
bahkan kematian.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS

Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

● Osteoporosis tidak bisa disembuhkan, sehingga tatalaksana hanya


untuk meningkatkan BMD, menghambat pengeroposan tulang, dan
mencegah atau menurunkan risiko fraktur.
● Terapi farmakologi dimulai pada :
○ Pasien dengan osteopenia
○ Pasien dengan riwayat fraktur osteoporotik pada panggul atau
spinal
○ Pasien dengan T-score -2,5
○ Pasien dengan T-score antara -1 dan -2,5 jika probabilitas 10
tahun FRAX untuk fraktur panggul 3% dan osteoporotik mayor
20%.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

Berdasarkan cara kerjanya, obat osteoporosis terdiri dari:


● Antiresorptive agent
○ Merupakan obat yang menurunkan kehilangan massa tulang.
○ Contoh: bisphosphonate, calcitonin, strontium ranelate,
denosumab
● Anabolic agent
○ Merupakan obat yang meningkatkan massa tulang: estrogen atau
terapi sulih hormon, selective estrogen receptor modulator
(misal: raloxifene), teriparatide
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? FRAKTUR COXAE EC OSTEOPOROSIS

A. Suplementasi kalsium : penggunaan kalsium tidak mempengaruhi kerja


osteoklas maupun osteoblas
B. Osteocalcin : meningkatkan osteoklast
C. Alendronate
D. Vit D : penggunaan vitamin D hanya
meningkatkan osteoblast
E. Calcitriol : calcitriol adalah bentuk aktif dari vitamin D,
dan penggunaannya hanya meningkatkan osteoblast
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN FRAKTUR COXAE EC OSTEOPOROSIS

Seorang perempuan, usia 65 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
panggul kanan setelah terjatuh di WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa
nyeri pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10 tahun yang lalu. Ibu
pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra.
Pada foto didapatkan fraktur os coxae dextra. Terapi yang dapat digunakan untuk menekan
aktivitas osteoklas dan merangsang osteoblas adalah?

JAWABAN

C. Alendronate
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?

A. Metrotexate + steroid dosis rendah


B. Metilprednisolon iv + steroid oral
C. Metilprednisolon iv + siklofosfamid
D. Dexametasone
E. Siklosporin iv
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SLE + LUPUS NEPHRITIS

Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?

JAWABAN

C. Metilprednisolon IV + Siklofosfamid
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus)


(SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan
etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis,
perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam.
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax

Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

● Undifferentiated connective tissue disease


● Sindroma Sjögren
● Sindroma antibodi antifosfolipid (APS)
● Fibromialgia (ANA positif)
● Purpura trombositopenik idiopatik
● Lupus imbas obat
● Artritis reumatoid dini
● Vaskulitis
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Kortikosteroid
(KS) digunakan
sebagai
pengobatan
utama pada
pasien dengan
SLE
Sparing agen kortikosteroid
Istilah ini digunakan untuk obat yang diberikan untuk memudahkan menurunkan dosis KS dan berfungsi
juga mengontrol penyakit dasarnya.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SLE + LUPUS NEPHRITIS

A. Metrotexate + steroid dosis rendah : steroid yang diberikan harus dosis tinggi
selama 3 bulan (termasuk fase tapper off)
B. Metilprednisolon iv + steroid oral : steroid harus IV, dan tidak perlu
double kortikosteroid
C. Metilprednisolon iv + siklofosfamid
D. Dexametasone : tidak lengkap
E. Siklosporin iv : dibarengi dengan
steroid IV
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SLE + LUPUS NEPHRITIS

Seorang wanita usia 30 tahun pergi ke dokter karena mengeluh nyeri persendian di
seluruh tubuh disertai sariawan yang kumat-kumatan. Dari hasil pemeriksaan fisik TTV
dalam batas normal. Terdapat ruam malar di kedua pipi. Dari hasil pemeriksaan lab UL
proteinuria (+++), Ur 50 mg/dl Cr 2.5 mg/dl. Apa terapi induksi yang tepat untuk pasien
tersebut?

JAWABAN

C. Metilprednisolon IV + Siklofosfamid
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien
A. Menganjurkan pasien rekreasi
B. Menganjurkan pasien berenang
C. Menganjurkan pasien melakukan aerobik
D. Menganjurkan pasien jalan sehat
E. Menganjurkan pasien lari marathon
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI OSTEOPOROSIS

Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien

JAWABAN

B. Menganjurkan pasien berenang


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang


ditandai dengan massa tulang rendah dan kerusakan
mikroarsitektur jaringan tulang dengan konsekuensi
tulang menjadi lebih rapuh dan lebih mudah fraktur.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS

Dalam bone remodelling, dua jenis sel yang berperan, yaitu:


● Sel osteoblas, membentuk tulang baru (formasi tulang)
● Sel osteoklas, merombak/menghancurkan tulang (resorpsi
tulang)

Ketidakseimbangan kecepatan perombakan tulang oleh


osteoklas dengan pembentukan tulang baru oleh osteoblas
dapat menyebabkan osteoporosis.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan “silent disease” karena tidak


memiliki tanda dan gejala kecuali jika terjadi fraktur. Fraktur
dapat berakibat rasa nyeri, deformitas tulang, kecacatan,
bahkan kematian.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS

Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

● Osteoporosis tidak bisa disembuhkan, sehingga tatalaksana hanya


untuk meningkatkan BMD, menghambat pengeroposan tulang, dan
mencegah atau menurunkan risiko fraktur.
● Terapi farmakologi dimulai pada :
○ Pasien dengan osteopenia
○ Pasien dengan riwayat fraktur osteoporotik pada panggul atau
spinal
○ Pasien dengan T-score -2,5
○ Pasien dengan T-score antara -1 dan -2,5 jika probabilitas 10
tahun FRAX untuk fraktur panggul 3% dan osteoporotik mayor
20%.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

Berdasarkan cara kerjanya, obat osteoporosis terdiri dari:


● Antiresorptive agent
○ Merupakan obat yang menurunkan kehilangan massa tulang.
○ Contoh: bisphosphonate, calcitonin, strontium ranelate,
denosumab
● Anabolic agent
○ Merupakan obat yang meningkatkan massa tulang: estrogen atau
terapi sulih hormon, selective estrogen receptor modulator
(misal: raloxifene), teriparatide
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? OSTEOPOROSIS

A. Menganjurkan pasien rekreasi : tidak berhubungan dengan


tatalaksana osteoporosis
B. Menganjurkan pasien berenang
C. Menganjurkan pasien melakukan aerobik : tidak berhubungan dengan
tatalaksana osteoporosis
D. Menganjurkan pasien jalan sehat : tidak berhubungan dengan
tatalaksana osteoporosis
E. Menganjurkan pasien lari marathon : tidak berhubungan dengan
tatalaksana osteoporosis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN OSTEOPOROSIS

Seorang wanita usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bagian
bawah hilang timbul. Pasien sudah melakukan pemeriksaan di RS dan dilakukan
pemeriksaan BMD, didapatkan T score -2.5, apa saran yang anda berikan ke
pasien

JAWABAN

B. Menganjurkan pasien berenang


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan


keluhan nyeri sendi kedua tangan sejak 1 bulan. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan bouchard nodule dan herbeden nodule (+), ANA test (+). Dokter
memutuskan untuk memberikan DMARD. Pasien sebelumnya pernah
mengalami agranulositosis. Maka obat DMARD apa yang sebaiknya dihindari?

A. Metotrexate
B. Dexamethasone
C. Siklofosfamid
D. Sulfasalazin
E. Siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RHEUMATOID ARTHRITIS

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan


keluhan nyeri sendi kedua tangan sejak 1 bulan. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan bouchard nodule dan herbeden nodule (+), ANA test (+). Dokter
memutuskan untuk memberikan DMARD. Pasien sebelumnya pernah
mengalami agranulositosis. Maka obat DMARD apa yang sebaiknya dihindari?

JAWABAN

D. Sulfasalazine
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS

Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai
oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS

Diagnosis definitif RA jika


didapati skor >= 6

● Sendi DIP, CMC I, dan MTP


I tidak termasuk dalam
kriteria.
● Sendi besar adalah bahu,
siku, lutut, pangkal paha
dan pergelangan kaki.
● Sendi kecil adalah MCP,
PIP, MTP II-V, IP ibu jari
dan pergelangan tangan.
● Jika RF hanya diketahui
positif atau negatif, maka
positif harus dianggap
sebagai positif rendah
DIAGNOSIS KERJA:
PP RHEUMATOID ARTHRITIS

Apabila pasien AR akan mendapatkan DMARD maka perlu dilakukan pemeriksaan :


● Darah perifer lengkap
● LED
● CRP
● RF/ACPA
● Fungsi hati dan ginjal (beberapa obat DMARD toksik terhadap hati dan ginjal)
● Foto toraks diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi (TB paru), karena
beberapa jenis DMARD → meningkatkan kerentanan infeksi
● Jika wanita, pastikan tidak hamil
● Rontgen tangan dan atau kaki harus dilakukan
DIAGNOSIS KERJA:
DD RHEUMATOID ARTHRITIS

● Poliartritis inlamasi seperti :


○ Spondiloartropati seronegatif (cth: artritis psoriatik)
○ Artritis gout poliartikular
○ SLE
○ Artritis reaktif
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RHEUMATOID ARTHRITIS

● Pada early RA + low disease activity / moderate disease activity


without poor prognostic factor (extra-articular disease,
radiographic erosions, and positive rheumatoid factor and/or
cyclic citrullinated peptide test results) ⇒ DMARD monoterapi
● Pada moderate / high disease activity / poor prognostic ⇒
DMARD combination therapy (double / triple therapy) / tumor
necrosis factor (TNF) inhibitor dengan atau tanpa methotrexate
(except infliximab, which requires methotrexate)
PRINSIP PENGGUNAAN DMARDS : Semua pasien AR yang diagnosisnya sudah tegak harus mendapatkan
DMARD sedini mungkin kecuali ada kontra indikasi. Idealnya dalam waktu 3 bulan sejak timbulnya gejala.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RHEUMATOID ARTHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? RHEUMATOID ARTHRITIS

A. Metotrexate : tidak boleh digunakan pada kehamilan


B. Dexamethasone : menyebabkan efek seperti cushing syndrome pada penggunaan
jangka panjang
C. Siklofosfamid : menyebabkan perubahan warna kulit, mual muntah, diare,
kerontokan rambut sementara
D. Sulfasalazin
E. Siklosporin : menyebabkan tremor, hipertensi, gangguan pertumbuhan
rambut, gangguan ginjal
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN RHEUMATOID ARTHRITIS

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan


keluhan nyeri sendi kedua tangan sejak 1 bulan. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan bouchard nodule dan herbeden nodule (+), ANA test (+). Dokter
memutuskan untuk memberikan DMARD. Pasien sebelumnya pernah
mengalami agranulositosis. Maka obat DMARD apa yang sebaiknya dihindari?

JAWABAN

D. Sulfasalazine
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..

A. Leukosit darah
B. Foto rontgen pedis
C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi
D. Pemeriksaan asam urat darah
E. Pemeriksaan asam urat urine 24 jam
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GOUT ARTHRITIS

Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..

JAWABAN

C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Artritis gout terjadi akibat peningkatan kadar asam urat serum


atau hiperurisemia yang berlangsung kronik sehingga terjadi
deposisi kristal MSU di persendian.

● Hiperurisemia : Kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl tanpa gejala
klinis
● Podagra : Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering
mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) 1
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

Perjalanan alamiah gout terdiri dair 3 fase :


1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis
2. Artritis gout akut diselingi interval tanpa gejala klinis
(fase interkritikal)
3. Artritis gout kronis
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS
KRITERIA GOUT ACR / EULAR 2015
DIAGNOSIS KERJA:
PP GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

GOUT
GOUT

PSEUDO
PSEUDO GOUT
GOUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Hiperurisemia tanpa gejala klinis


○ Yaitu kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL
○ Ubah gaya hidup, seperti menurunkan berat badan hingga ideal,
menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood
berlebihan, dianjurkan makan makanan rendah lemak dan latihan
fisik teratur.
○ Penggunaan obat penurun asam urat tidak direkomendasikan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout akut
○ Untuk serangan gout akut dengan onset < 12 jam, kolkisin 1 mg diikuti 0.5 mg
1 jam kemudian
○ Jika onset > 12 jam, boleh diberikan NSAID / kortikosteroid.
○ Obat penurun asam urat seperti allopurinol dimulai 2 minggu setelah serangan
akut reda, dengan indikasi mulai terapi adalah :
■ Pasien dengan serangan gout > 2x dalam 1 tahun
■ Pasien dengan serangan gout pertama dengan kadar asam urat > 8 atau dengan usia >
40 tahun
■ Riwayat urolithiasis
■ CKD stage II
■ Terdapat tofus pada pemeriksaan fisik atau pencitraan
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GOUT ARTHRITIS FASE AKUT

● Gout kronis dan fase interkritikal


○ Fase interkritikal adalah fase bebas gejala diantara 2 serangan gout
akut. Pasien pada fase ini serta pasien gout kronis harus mendapat
terapi penurun asam urat dan terapi profilakis untuk mencegah
serangan akut. Terapi profilaksisnya adalah kolkisin 0.5-1 mg / hari
selama 6 bulan.
JAWABAN LAIN ?

A. Leukosit darah
: tidak spesifik untuk gout
B. Foto rontgen pedis
: tidak spesifik untuk gout
C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi
D. Pemeriksaan asam urat darah :
tidak spesifik untuk gout, namun spesifik untuk hiperurisemua
E. Pemeriksaan asam urat urine 24 jam :
tidak spesifik untuk gout
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GOUT ARTHRITIS

Pasien laki laki usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan jempol
kaki kanannya sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada MTP 1
dextra teraba hangat, kemerahan dan bengkak serta terdapat benjolan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat Hipertensi dan gagal jantung sehingga rutin meminum obat
furosemid. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah..

JAWABAN

C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?

A. OA genu
B. Rheumatoid arthritis
C. Arthritis septik genu
D. Demam rematik
E. Gout arthritis genu
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ARTHRITIS SEPTIK GENU

Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?

JAWABAN

C. Arthritis septik genu


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SEPTIC ARTHRITIS

Artritis septik adalah infeksi bakterial yang merusak kartilago hyalin


artikular dan menyebabkan kehilangan fungsi sendi yang ireversibel
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SEPTIC ARTHRITIS

Kuman penyebab yang paling banyak adalah Staphylococcus aureus disusul oleh
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes

Faktor risiko :
● Usia ekstrim
● Artritis rheumatoid
● Diabetes melitus
● Pemakaian obat imunosupresi
● Penyakit hati, alkoholisme, penyakit hati kronik
● Malignansi
● Penyakit ginjal kronik
● Memakai obat suntik
● Hemodialisis
● Transplantasi organ
● Faktor lokal seperti sendi prostetik, infeksi kulit, operasi sendi, trauma sendi,osteoartritis
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SEPTIC ARTHRITIS

● Anamnesis:
○ Gejala klasik artritis septik adalah demam yang mendadak, malaise, nyeri lokal pada
sendi yang terinfeksi (terjadi saat istirahat maupun dengan gerakan aktif maupun
pasif), pembengkakan sendi, dan penurunan kemampuan ruang lingkup gerak sendi.
○ Sumber bakterimia yang transien atau menetap (infeksi kulit, pneumonia, infeksi
saluran kemih, adanya tindakan invasif, pemakai obat suntik, dll)
○ Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena pada dewasa maupun anak-
anak berkisar 45%- 56%, diikuti oleh sendi panggul 16-38%.
● Pemeriksaan fisik :
○ Eritema
○ Pembengkakan (90% kasus)
○ Hangat
○ Nyeri tekan
○ Efusi biasanya sangat jelas/banyak, dan berhubungan dengan keterbatasan ruang
lingkup gerak sendi baik aktif maupun pasif
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS

● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis
periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang
sendi difus, erosi
● USG
○ Sangat sensitif untuk cairan sendi
minimal (1-2 mL)
○ Cairan sendi hiperekoik
○ Penebalan kapsula sendi
● CT / MRI
○ Untuk deteksi luasnya tulang /
jaringan yang mengalami infeksi
DIAGNOSIS KERJA:
PP SEPTIC ARTHRITIS

● Pemeriksaan darah tepi


○ Peningkatan leukosit, predominan neutrofil segmen
○ Peningkatan LED dan CRP
○ Kultur darah
● Pemeriksaan cairan sendi
○ Cairan tampak keruh / purulen
○ Leukosit > 50.000 sel/mm3
○ Predominan PMN (75-80%)
○ Pemeriksaan Gram
● PCR
○ mendeteksi adanya asam nukleat bakteri dalam jumlah kecil dengan sensitifitas dan spesifisitas
hampir 100%
● X-ray
○ Hari ke-1 : normal
○ Minggu ke-1 : osteoporosis periartikular
○ Minggu 1-2 : penyempitan ruang sendi difus, erosi
DIAGNOSIS KERJA:
DD SEPTIC ARTHRITIS

● Artritis terinduksi-kristal
● Artrhitis reaktif
● Artritis traumatik
● Artritis viral.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SEPTIC ARTHRITIS

● Non farmakologi
○ Fase akut dan supuratif ⇒ mempertahankan posisi fleksi ringan
sampai sedang yang biasanya cenderung membuat kontraktur
○ Pemasangan bidai kadang perlu untuk mempertahankan posisi
dengan fungsi optimal; sendi lutut dengan posisi ekstensi, sendi
panggul seimbang posisi ekstensi dan rotasi netral, siku fleksi 90
derajat, dan pergelangan tangan posisi netral sampai sedikit
ekstensi
● Drainase cairan sendi
○ Drainase dilakukan sesering yang diperlukan pada kasus efusi
berulang
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ARTHRITIS SEPTIK GENU

A. OA genu : seharusnya tidak ada tanda infeksi


B. Rheumatoid arthritis : seharusnya tidak ada tanda infeksi
C. Arthritis septik genu
D. Demam rematik : seharusnya didahului oleh infeksi saluran nafas, dan
seharusnya ada kriteria mayor dan minor dari demam reumatik akut
E. Gout arthritis genu : seharusnya tidak ada tanda infeksi
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ARTHRITIS SEPTIK GENU

Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area lutut sejak 3 hari yang
lalu disertai demam. Pasien menderita DM sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD
110/70 mmgh, RR 20x/menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan
lutut kiri hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000. kemungkinan
diagnosa pasien adalah ?

JAWABAN

C. Arthritis septik genu


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....

A. Rheumatoid factor
B. DXA
C. BMD
D. Aspirasi cairan sendi
E. Kalsitonin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI FRAKTUR FEMUR EC OSTEOPOROSIS
PRIMER TIPE 1

Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....

JAWABAN

B. DXA
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang


ditandai dengan massa tulang rendah dan kerusakan
mikroarsitektur jaringan tulang dengan konsekuensi
tulang menjadi lebih rapuh dan lebih mudah fraktur.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS

Dalam bone remodelling, dua jenis sel yang berperan, yaitu:


● Sel osteoblas, membentuk tulang baru (formasi tulang)
● Sel osteoklas, merombak/menghancurkan tulang (resorpsi
tulang)

Ketidakseimbangan kecepatan perombakan tulang oleh


osteoklas dengan pembentukan tulang baru oleh osteoblas
dapat menyebabkan osteoporosis.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan “silent disease” karena tidak


memiliki tanda dan gejala kecuali jika terjadi fraktur. Fraktur
dapat berakibat rasa nyeri, deformitas tulang, kecacatan,
bahkan kematian.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS

Clinically, osteoporosis can be diagnosed if there is a low-trauma (i.e., fragility) fracture in the
absence of other metabolic bone disease, independent of the BMD (T-score) value.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

● Osteoporosis tidak bisa disembuhkan, sehingga tatalaksana hanya


untuk meningkatkan BMD, menghambat pengeroposan tulang, dan
mencegah atau menurunkan risiko fraktur.
● Terapi farmakologi dimulai pada :
○ Pasien dengan osteopenia
○ Pasien dengan riwayat fraktur osteoporotik pada panggul atau
spinal
○ Pasien dengan T-score -2,5
○ Pasien dengan T-score antara -1 dan -2,5 jika probabilitas 10
tahun FRAX untuk fraktur panggul 3% dan osteoporotik mayor
20%.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS

Berdasarkan cara kerjanya, obat osteoporosis terdiri dari:


● Antiresorptive agent
○ Merupakan obat yang menurunkan kehilangan massa tulang.
○ Contoh: bisphosphonate, calcitonin, strontium ranelate,
denosumab
● Anabolic agent
○ Merupakan obat yang meningkatkan massa tulang: estrogen atau
terapi sulih hormon, selective estrogen receptor modulator
(misal: raloxifene), teriparatide
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI OSTEOPOROSIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? FRAKTUR FEMUR EC OSTEOPOROSIS
PRIMER TIPE 1

A. Rheumatoid factor : penting pada diangosis RA


B. DXA
C. BMD : hasil pemeriksaan DXA. Namun alat dan
metode pemeriksaan yang digunakan, disebut DXA
D. Aspirasi cairan sendi : penting pada diagnosis gout / artritis septik
E. Kalsitonin : bukan pilihan pemeriksaan pada osteoporosis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN FRAKTUR FEMUR EC OSTEOPOROSIS
PRIMER TIPE 1

Wanita usia 65 tahun di bawa ke UGD setelah terjatuh dari kamar mandi pagi tadi.
Pasien mengatakan tidak mampu berjalan dan mengeluh kesakitan pada daerah
pinggul. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, didapatkan fraktur pada daerah colum
femur dextra. Pasien dikatakan sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Gold
standar pemeriksaan penunjang pada kasus di atas adalah....

JAWABAN

B. DXA
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?

A. Gagal ginjal kronik eksaserbasi akut


B. Acute tubular necrosis
C. Gagal ginjal akut
D. Sindrom nefritik akut
E. Sindrom nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROM NEFROTIK

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?

JAWABAN

E. Sindrom nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

Etiologi SN dibagi 3 yaitu :


● Kongenital
● Primer/idiopatik
● Sekunder mengikuti penyakit sistemik, antara lain lupus
eritematosus sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein,
dan lain lain. Pada konsensus ini hanya akan dibicarakan
SN idiopatik.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SINDROM NEFROTIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

INDIKASI BIOPSI GINJAL :


● Pada presentasi awal
○ Awitan sindrom nefrotik pada usia <1 tahun atau lebih dari 16 tahun
○ Terdapat hematuria nyata, hematuria mikroskopik persisten atau kadar
komplemen C3 serum yang rendah
○ Hipertensi menetap
○ Penurunan fungsi ginjal yang tidak disebabkan oleh hipovolemia
○ Tersangka sindrom nefrotik sekunder
● Setelah pengobatan inisial
○ SN resisten steroid
○ Sebelum memulai terapi siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK

Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan


berikut:
● Pengukuran berat badan dan tinggi badan
● Pengukuran tekanan darah
● Pemeriksaan fisis untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik, seperti lupus
eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schonlein.
● Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun kecacingan. Setiap infeksi
perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai.
● Melakukan uji Mantoux. Bila hasilnya positif diberikan profilaksis INH selama 6
bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat
antituberkulosis (OAT).
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SINDROM NEFROTIK

A. Gagal ginjal kronik eksaserbasi akut : seharusnya ada tanda- tanda gagal
ginjal kronik (berlangsung minimal 3 bulan, anemia, dll) disertai tanda gagal ginjal
akut seperti overload cairan, oliguria, dan peningkatan Ur/Cr
B. Acute tubular necrosis : seharusnya ditandai dengan
gejala gagal ginjal akut, dan ada riwayat paparan dengan obat nefrotoksin / kondisi
yang menyebabkan nekrosis tubular seperti sepsis, dll
C. Gagal ginjal akut : Ur/Cr seharusnya
meningkat
D. Sindrom nefritik akut : tidak ada hematuria,
hipertensi, dan azotemia
E. Sindrom nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SINDROM NEFROTIK

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada wajah dan mata sejak 7 hari yang lalu. Bengkak
terutama muncul pagi hari dan menghilang sore hari. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh kesadaran komposmentis, edema anasarka (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah menunjukkan ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL,
urinalisis: proteinuria (+4). Apakah diagnosa yang paling mungkin ?

JAWABAN

E. Sindrom nefrotik
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…
A. Drug induced oliguria
B. IgA nefrotik
C. Gagal ginjal kronik
D. Gagal ginjal akut
E. Tubular nekrosis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI TUBULAR NEKROSIS AKUT

Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…

JAWABAN

E. Tubular nekrosis akut


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI TUBULAR NEKROSIS AKUT

Acute tubular necrosis (ATN) is a form of acute kidney injury (AKI)


typically found in hospitalized patients due to toxic or ischemic insult to
tubular epithelium resulting in intrinsic kidney injury
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOFISIOLOGI
TUBULAR NEKROSIS AKUT

● Major causes :
○ Renal hypoperfusion, most often caused by hypotension or sepsis (ischemic
ATN; most common, especially in patients in an intensive care unit)
○ Nephrotoxins
○ Major surgery (often due to multiple factors)
● Other causes :
○ Third-degree burns covering > 15% of body surface area
○ The heme pigments myoglobin and hemoglobin (caused by either
rhabdomyolysis or massive hemolysis)
○ Other endogenous toxins, resulting from disorders such as tumor lysis or
multiple myeloma
○ Poisons, such as ethylene glycol
○ Herbal and folk remedie
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOPATOFISIOLOGI
TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS TUBULAR NEKROSIS AKUT

● Events such as diarrhea, vomiting, sepsis, dehydration, or bleeding that leads to tissue
hypoxia can indicate a risk of acute tubular necrosis.
● Hospitalized patients with events such as hypotension, sepsis, intraoperative events, use
of nephrotoxic agents such as radiocontrast media or a nephrotoxic antibiotic help in
identifying the clinical picture causing AKI and acute tubular necrosis.
● Physical findings such as tachycardia, dry mucous membrane, decreased skin turgor, and
cool extremities are findings that can be present in patients with volume depletion and
hypotension.
● Fever and hypotension are common manifestations of sepsis.
● Muscle tenderness is present in the setting of rhabdomyolysis.
● Intraabdominal hypertension that causes abdominal distension due to abdominal
compartment syndrome also impedes renal perfusion and raises the concern for acute
tubular necrosis.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP TUBULAR NEKROSIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
DD TUBULAR NEKROSIS AKUT

● Acute kidney injury


● Acute glomerulonephritis
● Azotemia
● Tubulointerstitial nephritis
● Chronic kidney disease
● Drug-induced nephrotoxicity
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI TUBULAR NEKROSIS AKUT

● Prevention of hypovolemia or hypotension including cessation of


ACEI or angiotensin II receptor blocker in patients with low blood
pressure
● Optimization of volume status via intravenous (IV) fluids to ensure
adequate renal perfusion.
● Nephrotoxic medications ⇒ avoided
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? TUBULAR NEKROSIS AKUT

A. Drug induced oliguria : sudah ada gangguan Ur/Cr


B. IgA nefrotik : tidak ada pemeriksaan biopsi yang
membuktikan. Dan faktor pencetus tidak sesuai
C. Gagal ginjal kronik : gejala yang dialami akut
D. Gagal ginjal akut : kurang tepat
E. Tubular nekrosis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI TUBULAR NEKROSIS AKUT

Seorang bayi usia 7 hari dirawat di RS dengan diagnosa infeksi saluran nafas dan
telah diberikan ampicillin 40 mg/kgBB serta gentamicin 8 mg/KgBB selama 15
hari. Saat ini pasien dikeluhkan oliguria dengan kreatinin meningkat dan ureum
60. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah…

JAWABAN

E. Tubular nekrosis akut


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?

A. Biopsi ginjal
B. Swab tenggorokan
C. ASTO
D. Urin lengkap
E. Mikroskopik urin
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GNAPS

Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?

JAWABAN

C. ASTO
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS

GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara


histopatologi menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang
didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS)
dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema,
hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut

Sindrom nefritik akut (SNA): suatu kumpulan gejala klinik


berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast,
oliguria & hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GNAPS

Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS

GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS

● Secara klinis dapat ditegakkan bila ditemukan :


○ Hematuria
○ Hipertensi
○ Edema
○ Oliguria
● Pemeriksaan tambahan
○ ASTO meningkat
○ C3 mneurun
○ Urinalisis : hematuria dan proteinuria
● Diagnosis pasti jika didapati biakan streptokokus beta hemolitikus grup A (+)
DIAGNOSIS KERJA:
PP GNAPS

● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut


○ Anamnesis → penyakit ginjal sebelumnya
○ Periode laten hanya 1-3 hari
○ Ada gangguan anemia, ureum mennigkat jelas, dan gangguan
pertumbuhan (penyait kronis)
● Penyakit hematuria
○ Glomerulonefritis fokal, Nefritis herediter, IgA IgG nefropati
○ Biasa tidak disertai edema dan hipertensi
● RPGN
○ Lebih sering pada dewasa
○ Tidak disertai peningkatan ASTO dan penurunan C3
○ Prognosis lebih jelek
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GNAPS

A. Biopsi ginjal : bukan untuk mengetahui etiologi


B. Swab tenggorokan : biasanya jika dilakukan swab tenggorok, hasilnya sudah
negatif karena pengobatan awal / karena periode laten terlalu lama
C. ASTO
D. Urin lengkap : bukan untuk menegakkan etiologi
E. Mikroskopik urin : bukan untuk menegakkan etiologi
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GNAPS

Seorang anak usia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan kencing
berwarna seperti teh dan buang air kecil sedikit. Pasien memiliki riwayat sakit
tenggorokan serta demam 1 minggu yang lalu namun sudah berobat ke dokter.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/110 mmHg. Hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan azotemia, hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab keadaan diatas ?

JAWABAN

C. ASTO
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?
A. GNAPS
B. Rapidly progressive GN
C. Sindroma Nefritik
D. Nefropati IgA
E. Acute renal failure
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI NEFROPATI IG A

Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?

JAWABAN

D. Nefropati IgA
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI NEFROPATI IG A

Adalah nefropati yang disebabkan karena deposisi IgA di mesangium. IgA


nefropati merupakan etiologi glomerulonefritis tersering di dunia, dan
karena ditemukan oleh Berger dan Hinglais pada tahun 1968, maka
penyakit ini disebut juga sebagai Berger disease
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI NEFROPATI IG A
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI NEFROPATI IG A

● Genetik
● Penyakit liver (sirosis / hepatitis B / hepatitis C)
● Celiac disease
● Dermatitis herpetiformis
● Infeksi (HIV / bakteri)
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS NEFROPATI IG A
DIAGNOSIS KERJA:
PP NEFROPATI IG A

Diagnosis definitif dapat ditegakan


dengan biopsi ginjal. Deposisi IgA
dan C3 di mesangial adalah temuan
tersering.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI NEFROPATI IG A

● Adequate exercise and a low protein diet


● Antiplatelet drugs
● Antihypertensive drugs (renin-angiotensin system
inhibitor: angiotensin receptor blocker)
● Oral adrenocorticosteroid (prednisolone; Predonine)
● Steroid pulse therapy
● Tonsillectomy with steroid pulse therapy
● Immunosuppresants
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? NEFROPATI IG A

A. GNAPS : didahului dengan infeksi saluran


nafas / kulit yang dicurigai disebabkan oleh bakteri Streptococcus beta hemolitikus
grup A, sehingga ASTO (+)
B. Rapidly progressive GN : tidak ada deposit IgA pada mesangial
C. Sindroma Nefritik : kurang tepat
D. Nefropati IgA
E. Acute renal failure : seharusnya tidak ada perubahan anatomi
ginjal
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN NEFROPATI IG A

Laki-laki 30 tahun dengan keluhan lemas, sesak, dan nyeri dada memberat saat tarik nafas
sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu, namun
hanya diobati parasetamol. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/95. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,5, BUN/Cr: 1620/15. ASTO (-). Pada
immunofluorensi hasil biopsy didapatkan 4-6 glomeruli sclerosis per bagian . Pada area
mesangial IgA(2-3+), C3 (2+), kappa (1+0), rantai cahaya lambda (3+). Apakah diagnosa
yang tepat?

JAWABAN

D. Nefropati IgA
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?
A. Sistitis
B. Ureterolitiasis
C. Vesikolitiasis
D. Glomerulonefritis akut
E. Pielonefritis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI PYELONEFRITIS AKUT

Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?

JAWABAN

E. Pyelonefritis akut
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI PYELONEFRITIS AKUT
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS

Pyelonephritis is suggested by :
● Fever (> 38°C)
● Chills
● Flank pain
● Nausea, vomiting
● Costovertebral angle tenderness
● With or without the typical symptoms of cystitis
DIAGNOSIS KERJA:
PP PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI PYELONEFRITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? PYELONEFRITIS AKUT

A. Sistitis : tidak ada nyeri CVA, dan manifestasi


tidak seberat PNA
B. Ureterolitiasis : tidak ada nyeri menjalar ke umbilikus /
buah zakar, tidak disertai demam dan tanda infeksi lainnya
C. Vesikolitiasis : tidak ada tanda infeksi. Biasanya ditandai
dengan BAK yang bergantung dengan posisi
D. Glomerulonefritis akut : tidak ada manifestasi sindroma nefritik
E. Pielonefritis akut
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN PYELONEFRITIS AKUT

Seorang perempuan berusia 62 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS oleh keluarganya
dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan demam disertai menggigil,
mual muntah dan nyeri pinggang kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi
110x/menit, suhu 39C. Terdapat nyeri ketok regio kostovertebralis dekstra.
Hasil laboratorium leukosit 30.000/uL, ureum 30 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL. Pada
urinalisis ditemukan protein dan sediaan leukosit penuh. Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?

JAWABAN

E. Pyelonefritis akut
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38, BB = 60 kg. Dari pemeriksaan
USG didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...

A. CKD st 1
B. CKD st 2
C. CKD st 3
D. CKD st 4
E. CKD st 5
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI CKD ST 5

Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...

JAWABAN

E. CKD st 5
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
INDIKASI HD CITO CKD ST 5

● A
○ Asidosis
○ pH < 7
● I
○ Intoksikasi
○ Methanol, lithium, salisilat
● U
○ Uremia
○ Ur > 200, perikarditis, ensefalopati, disfungsi trombosit, neuropati
● E
○ Electrolyte imbalance
○ K > 6.5, Na < 120 / > 155
● O
○ Overload
○ Edema paru
DIAGNOSIS KERJA:
PP CKD ST 5
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI CKD ST 5

● Kontrol tekanan darah


○ Terapi pasien dengan TD > 140/90 dengan target TD < 140/90 untuk pasien dengan
albumin urin < 30mg/24 jam dan 130/80 untuk pasien dengan albumin urin
>30mg/24 jam
○ Obat : ACEi dan ARB
● Batasi protein intake
○ 0.8mg/kg/hari
● Kontrol gula
○ Target HbA1c < 7
● Kontrol garam
○ <2g/hari
● Gaya hidup
○ Olah raga 5x30 menit dalam 1 minggu
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? CKD ST 5

A. CKD st 1 : hitungan GFR tidak sesuai


B. CKD st 2 : hitungan GFR tidak sesuai
C. CKD st 3 : hitungan GFR tidak sesuai
D. CKD st 4 : hitungan GFR tidak sesuai
E. CKD st 5
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN CKD ST 5

Laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan muntah dan sesak. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 170/110, HR 100x/menit, RR 32x/menit. Didapatkan
edema tungkai kanan kiri, rales di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7.2, MCV dan MCHC normal, Ur 220, Cr 38. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ginjal tampak mengecil, densitas korteks meningkat, batas korteks dan
medulla memudar. Diagnosis yang paling tepat adalah...

JAWABAN

E. CKD st 5
SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?
A. Steroid
B. Penicillin
C. ACE inhibitor
D. Antihistamin
E. Diuretik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GNAPS

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?

JAWABAN

B. Penicilin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS

GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara


histopatologi menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang
didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS)
dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema,
hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut

Sindrom nefritik akut (SNA): suatu kumpulan gejala klinik


berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast,
oliguria & hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GNAPS

Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS

GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS

● Secara klinis dapat ditegakkan bila ditemukan :


○ Hematuria
○ Hipertensi
○ Edema
○ Oliguria
● Pemeriksaan tambahan
○ ASTO meningkat
○ C3 mneurun
○ Urinalisis : hematuria dan proteinuria
● Diagnosis pasti jika didapati biakan streptokokus beta hemolitikus grup A (+)
DIAGNOSIS KERJA:
PP GNAPS

● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut


○ Anamnesis → penyakit ginjal sebelumnya
○ Periode laten hanya 1-3 hari
○ Ada gangguan anemia, ureum mennigkat jelas, dan gangguan
pertumbuhan (penyait kronis)
● Penyakit hematuria
○ Glomerulonefritis fokal, Nefritis herediter, IgA IgG nefropati
○ Biasa tidak disertai edema dan hipertensi
● RPGN
○ Lebih sering pada dewasa
○ Tidak disertai peningkatan ASTO dan penurunan C3
○ Prognosis lebih jelek
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GNAPS

A. Steroid : tatalaksana pada sindroma nefrotik


B. Penicillin
C. ACE inhibitor : tatalaksana tambahan untuk hipertensi
D. Antihistamin : bukan tatalaksana GNAPS
E. Diuretik : tatalaksana tambahan jika ada tanda overload cairan
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GNAPS

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS dengan keluhan
utama bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak
pada tungkai, nyeri kepala, mata berkunang-kunang dan urin berwarna gelap. Empat
minggu sebelum bengkak pasien mengalami borok bernanah yang bekasnya masih
tampak hingga saat ini. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Apakah pengobatan
yang paling tepat?

JAWABAN

B. Penicilin
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...
A. USG abdomen
B. Foto polos abdomen
C. IVU/BNO
D. Protein eshbach
E. CT scan abdomen
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROM NEFROTIK

Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...

JAWABAN

D. Protein esbach
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

Etiologi SN dibagi 3 yaitu :


● Kongenital
● Primer/idiopatik
● Sekunder mengikuti penyakit sistemik, antara lain lupus
eritematosus sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein,
dan lain lain. Pada konsensus ini hanya akan dibicarakan
SN idiopatik.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SINDROM NEFROTIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

INDIKASI BIOPSI GINJAL :


● Pada presentasi awal
○ Awitan sindrom nefrotik pada usia <1 tahun atau lebih dari 16 tahun
○ Terdapat hematuria nyata, hematuria mikroskopik persisten atau kadar
komplemen C3 serum yang rendah
○ Hipertensi menetap
○ Penurunan fungsi ginjal yang tidak disebabkan oleh hipovolemia
○ Tersangka sindrom nefrotik sekunder
● Setelah pengobatan inisial
○ SN resisten steroid
○ Sebelum memulai terapi siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK

Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan


berikut:
● Pengukuran berat badan dan tinggi badan
● Pengukuran tekanan darah
● Pemeriksaan fisis untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik, seperti lupus
eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schonlein.
● Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun kecacingan. Setiap infeksi
perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai.
● Melakukan uji Mantoux. Bila hasilnya positif diberikan profilaksis INH selama 6
bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat
antituberkulosis (OAT).
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SINDROM NEFROTIK

A. USG abdomen : tidak menunjukan apapun pada sindroma nefrotik


B. Foto polos abdomen : tidak menunjukan apapun pada sindroma nefrotik
C. IVU/BNO : tidak menunjukan apapun pada sindroma nefrotik.
Biasa digunakan pada kasus urolithiasis
D. Protein eshbach
E. CT scan abdomen : tidak menunjukan apapun pada sindroma nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SINDROM NEFROTIK

Seorang laki-laki 22 tahun datang dengan edema pada orbita, tungkai, bengkak
pada mata terutama pagi hari berkurang disore hari. TD 130/70 Edema (+),
ascites (+), proteinuria ++++, tungkai bengkak. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan pada pasien tersebut adalah...

JAWABAN

D. Protein esbach
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?

A. Uretritis akut
B. Pielonefritis
C. Hipoalbuminemia
D. Nefrolitiasis
E. Glomerulonefritis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GLOMERULONEFRITIS

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?

JAWABAN

E. Glomerulonefritis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GNAPS

GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara


histopatologi menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang
didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS)
dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema,
hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut

Sindrom nefritik akut (SNA): suatu kumpulan gejala klinik


berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast,
oliguria & hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GNAPS

Bakteri streptpcoccus
beta hemolitikus grup
A yang biasanya
didapatkan melalui
infeksi saluran
pernafasan / infeksi
kulit sebelumnya
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GNAPS

GEJALA
SINDROMA
NEFRITIK :
1. Hematuria
2. Hipertensi
3. Edema
4. Azotemia
5. Oliguria
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
GNAPS
DIAGNOSIS

● Secara klinis dapat ditegakkan bila ditemukan :


○ Hematuria
○ Hipertensi
○ Edema
○ Oliguria
● Pemeriksaan tambahan
○ ASTO meningkat
○ C3 mneurun
○ Urinalisis : hematuria dan proteinuria
● Diagnosis pasti jika didapati biakan streptokokus beta hemolitikus grup A (+)
DIAGNOSIS KERJA:
PP GNAPS

● Urinalisis
○ Proteinuria
■ Secara kualitatif proteinuria berkisar antara negatif sampai dengan ++, jarang terjadi sampai
dengan +++. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/m2 LPB/24 jam, tetapi
pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/m2 LPB/24 jam.
○ Hematuria
● Darah
○ Serologis
■ ASTO
● Produk-produk ekstraselular streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya dapat
diukur, seperti antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH ase) dan
antideoksiribonuklease (AD Nase-B)
● Kenaikan titer ini dimulai pada hari ke-10 hingga 14 sesudah infeksi streptokokus dan
mencapai puncaknya pada minggu ke- 3 hingga 5
○ Komplemen
■ Komplemen C3 (B1C globulin) yang paling sering diperiksa kadarnya karena cara
pengukurannya mudah ⇒ kadarnya menurun
○ LED
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut


○ Anamnesis → penyakit ginjal sebelumnya
○ Periode laten hanya 1-3 hari
○ Ada gangguan anemia, ureum mennigkat jelas, dan gangguan
pertumbuhan (penyait kronis)
● Penyakit hematuria
○ Glomerulonefritis fokal, Nefritis herediter, IgA IgG nefropati
○ Biasa tidak disertai edema dan hipertensi
● RPGN
○ Lebih sering pada dewasa
○ Tidak disertai peningkatan ASTO dan penurunan C3
○ Prognosis lebih jelek
DIAGNOSIS KERJA:
DD GNAPS

● Penyakit sistemik
○ HSP, endokarditis bakterial subakut
○ Menyebabkan gejala sindroma nefritik namun apusan tenggorok dan
ASTO normal
● Penyakit infeksi
○ Gejala GNA dapat terjadi setelah infeksi lain seperti virus morbil,
parotitis, varicella, virus ECHO
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GNAPS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GLOMERULONEFRITIS

A. Uretritis akut : tidak disertai dengan manifestasi sindroma nefritik


B. Pielonefritis : tidak disertai dengan manifestasi sindroma nefritik
C. Hipoalbuminemia : albumin masih dalam batas normal
D. Nefrolitiasis : tidak disertai dengan manifestasi sindroma nefritik
E. Glomerulonefritis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GLOMERULONEFRITIS

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan urin berwarna
gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan
tekanan darah menjadi 200/110 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan hematuria positif. Hasil
pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 25 mg/dL, ureum 380 mg/dL, albumin 3.5
g/dL. Berdasarkan kasus diatas pasien diduga menderita ?

JAWABAN

E. Glomerulonefritis
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?

A. Sistitis akut
B. Pielonefritis akut
C. Glomerulonefritis akut
D. Gagal ginjal akut
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SISITITIS AKUT

Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?

JAWABAN

A. Sistitis akut
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI PYELONEFRITIS
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI PYELONEFRITIS
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SISTITIS AKUT
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SISTITIS AKUT

● Urinalisis dilakukan untuk menentukan dua parameter penting : leukosit dan bakteri. Pemeriksaan
rutin lainnya : warna, berat jenis dan pH, konsentrasi glukosa, protein, keton, darah dan bilirubin.
● Pemeriksaan dipstick. Untuk mengetahui leukosituri, dipstik akan bereaksi dengan leucocyte esterase
(suatu enzim yang terdapat dalam granul primer netrofil). Sedangkan untuk mengetahui bakteri,
dipstik akan bereaksi dengan nitrit (yang merupakan hasil perubahan nitrat oleh enzym nitrate
reductase pada bakteri)
● Kultur urin. Untuk melihat jenis dan jumlah bakteri
○ ≥103 cfu/mL uropatogen dalam sebuah urin sampel tengah dalam acute unkomplikata cystitis
pada wanita
○ ≥104 cfu/mL uropathogen dalam sebuah MSU dalam acute unkomplikata pyelonephritis pada
wanita
○ ≥105 cfu/mL uropathogen dalam sebuah MSU pada wanita, atau ≥104 cfu/mL uropatogen dalam
sebuah MSU pada pria, atau pada straight catheter urine pada wanita, dalam sebuah komplikata
ISK.
DIAGNOSIS KERJA:
DD SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SISTITIS AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SISTITIS AKUT

A. Sistitis akut
B. Pielonefritis akut : disertai demam
tinggi, mual muntah, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok CVA (+)
C. Glomerulonefritis akut : disertai manifestasi sindroma
nefritik
D. Gagal ginjal akut : tidak ada gangguan
Ur/Cr dan pencetus AKI tidak dijelaskan
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus : tidak ada riwayat infeksi saluran nafas/kulit
yang disebabkan bakteri Streptococcus grup A beta hemolitikus, ASTO (-)
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SISTITIS AKUT

Wanita 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu, keluhan
disertai perasaan ingin berkemih terus-menerus. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/70 mmhg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,5C.
Pemeriksaan urine didapatkan lekosit esterase (+), nitrit (+), lekosit 40- 50/LPB, eritrosit
0-5/LPB. Apakah diagnose yang paling mungkin pada kasus ini?

JAWABAN

A. Sistitis akut
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?

A. CKD
B. AKI ec prerenal
C. AKI ec renal
D. DKD
E. AKI ec postrenal
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI AKI pre renal ec CHF

Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?

JAWABAN

B. AKI pre renal


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI AKI pre renal ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI AKI pre renal ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI AKI pre renal ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI AKI pre renal ec CHF

Tatalaksana penyebab utama


● Pre renal : rehidrasi
● Intra renal
● Post renal : hilangkan obstruksi

Selalu monitor TTV dan input:output


DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? AKI pre renal ec CHF

A. CKD : gejala belum dialami sampai > 3 bulan


B. AKI ec prerenal
C. AKI ec renal : CHF menyebabkan penurunan volume efektif
intravaskular karena gangguan pompa, sehingga masalah utama bukan di renal
melainkan di prerenal
D. DKD : tidak ada riwayat diabetes
E. AKI ec postrenal : tidak ada manifestasi obstruksi pada pasien
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN AKI pre renal ec CHF

Laki-laki 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan didapatkan diagnosa pasien gagal jantung. Setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum dalam darah. Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami hal seperti ini,
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya disangkal. Kemungkinan diagnosa
sekunder pada kasus ini adalah ?

JAWABAN

B. AKI pre renal


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?
A. Glomerulosklerosis focal segmental
B. Sindroma nefrotik
C. IgA nefropati
D. Rapidly progressive glomerulonefritis
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI RPGN

Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?

JAWABAN

D. Rapidly Progressive Glomerulonephritis


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI RPGN

Adalah sindroma paling agresif dari glomerulonefritis akut, yang ditandai


dengan hilangnya fungsi ginjal (50%) dalam 3 bulan dengan pembentukan
bulan sabit (crescent) sebanyak 50-75% pada glomerulus yang terlihat
pada biopsi ginjal. Hal ini menyebabkan RPGN sering disebut sebagai
crescentic GN.
Penyakit ini memiliki progresivitas paling cepat menuju gagal ginjal akut
(dalam beberapa hari / minggu)
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI RPGN

Berdasarkan pola immunoflorescent :


DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI RPGN

50% disebabkan karena penyakit yang mendasari


seperti sindroma Goodpasture, SLE, granulomatosis
Wegener. Sedangkan sisanya idiopatik
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS RPGN

● Sindroma nefritik akut


● Hematuria mikroskopik
● Proteinuria
● Oliguria / anuria
● Disertai penyakit sisemik
DIAGNOSIS KERJA:
PP RPGN

● Urinalisis
○ Hematuria
○ Proteinurian (dapat lebih dari 3g/24jam)
○ Silinder urin (+)
● Peningkatan Ur/Cr
● Analisis serum
○ Antibodi anti GBM ⇒ RPGN tipe I
○ ANA test (+) ⇒ SLE + RPGN tipe II
○ ANCA test (+) ⇒ RGN tipe III
● Biopsi ginjal
○ Pembentukan crescent (proliferasi sel
parietal, migrasi sel monosit dan makrofag
ke dalam glomerulus)
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI RPGN

● Plasma exchange /plasmaforesis


○ Hanya baik untuk RPGN tipe I
● Steroid pulse dose
○ Metilprednisolon 1g/hari selama 3 hari / 30mg/kg. Diulang 1
minggu kemudian bila respon baik
● Agen sitotoksik
○ Azatioprin
○ Siklofosfamid
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? RPGN

A. Glomerulosklerosis focal segmental : didapatkan adanya sklerosis fokal di


glomerulus pada biopsi ginjal
B. Sindroma nefrotik : tidak ada hematuria,
azotemia, dan gambaran biopsi tidak seperti dijelaskan soal
C. IgA nefropati : deposisi IgA
pada mesangial
D. Rapidly progressive glomerulonefritis
E. Glomerulonefritis pasca streptokokus : ASTO (+)
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN RPGN

Seorang laki-laki usia 40 thn, datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, mual
muntah dan kencing berbusa sejak 1 bulan lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 18x/menit, dan suhu
36,3C. Pemeriksaan penunjang didapatkan azotemia renal disertai dengan
proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan biopsi ginjal ditemukan gambaran
proliferasi sel epitel dan migrasi monosit/makrofag ke kapsul Bowman seperti
gambar dibawah ini. Kemungkinan diagnosa pada kasus ini ?

JAWABAN

D. Rapidly Progressive Glomerulonephritis


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:

A. Ensefalopati uremikum
B. Chronic kidney disease
C. Acute kidney injury
D. Acute renal failure
E. Sindroma nefritik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ENSEFALOPATI UREMIKUM

Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:

JAWABAN

A. Ensefalopati uremikum
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ENSEFALOPATI UREMIKUM

● Tremor is common, but other


involuntary movements such as
fasciculations, multifocal
myoclonus, chorea, asterixis or
seizures are seen in patients at
various times.
● Asterixis or flapping tremor is a
dramatic problem, with jerking
movements arising from lapses of
posture holding, as of the
outstretched hands.
DIAGNOSIS KERJA:
PP ENSEFALOPATI UREMIKUM

● A lumbar puncture is primarily performed


to exclude an infectious cause of
encephalopathy.
● CT or MRI of the head are only indicated
when focal signs are present on physical
examination and to exclude the presence
of a subdural hematoma, ischemic stroke
or hydrocephalus.
● Electroencephalographic (EEG) are non-
specific but correlate with clinical
symptoms and, therefore, may be of
diagnostic value
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ENSEFALOPATI UREMIKUM
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ENSEFALOPATI UREMIKUM

A. Ensefalopati uremikum
B. Chronic kidney disease : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
C. Acute kidney injury : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
D. Acute renal failure : tidak menyebabkan gangguan kesadaran.
Serta terminologi ini tidak lagi digunakan, dan sudah digantikan dengan AKI
E. Sindroma nefritik : tidak menyebabkan gangguan kesadaran
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ENSEFALOPATI UREMIKUM

Wanita usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 2 jam
sebelumnya. Pasien riwayat mual muntah sudah 3 hari. Pemeriksaan fisik: GCS 345, TB 150
cm, BB 48 kg, TD 130/80, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 30 x/menit dalam, t 36C.
Ronki basah di kedua lapang paru, peristaltik meningkat, turgor kurang, akral dingin,
edema di kedua tungkai. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.2; leukosit 11.000; hematokrit 52;
trombosit 364.000; ureum 210; kreatinin 5.4. Diagnosa yang paling mungkin adalah:

JAWABAN

A. Ensefalopati uremikum
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?

A. Malnutrisi
B. Autoimun
C. Hipoalbuminemia
D. Dislipidemia
E. Obstruktif
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROM NEFROTIK

Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?

JAWABAN

C. Hipoalbuminemia
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

Etiologi SN dibagi 3 yaitu :


● Kongenital
● Primer/idiopatik
● Sekunder mengikuti penyakit sistemik, antara lain lupus
eritematosus sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein,
dan lain lain. Pada konsensus ini hanya akan dibicarakan
SN idiopatik.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SINDROM NEFROTIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

INDIKASI BIOPSI GINJAL :


● Pada presentasi awal
○ Awitan sindrom nefrotik pada usia <1 tahun atau lebih dari 16 tahun
○ Terdapat hematuria nyata, hematuria mikroskopik persisten atau kadar
komplemen C3 serum yang rendah
○ Hipertensi menetap
○ Penurunan fungsi ginjal yang tidak disebabkan oleh hipovolemia
○ Tersangka sindrom nefrotik sekunder
● Setelah pengobatan inisial
○ SN resisten steroid
○ Sebelum memulai terapi siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK

Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan


berikut:
● Pengukuran berat badan dan tinggi badan
● Pengukuran tekanan darah
● Pemeriksaan fisis untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik, seperti lupus
eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schonlein.
● Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun kecacingan. Setiap infeksi
perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai.
● Melakukan uji Mantoux. Bila hasilnya positif diberikan profilaksis INH selama 6
bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat
antituberkulosis (OAT).
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
JAWABAN LAIN ?

A. Malnutrisi : bukan patofisiologi sindroma nefrotik


B. Autoimun : bukan penyebab edema
C. Hipoalbuminemia
D. Dislipidemia : terjadi akibat hipoalbuminemia (mekanisme
kompensasi) namun tidak menyebaban edema
E. Obstruktif : bukan patofisiologi sindroma nefrotik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SINDROM NEFROTIK

Seorang laki-laki 19 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh
tubuh. Bengkak diawali pada kelopak mata dan kemudian berlanjut pada badan dan
kedua tungkai. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria ++++, oval fat bodies
(+). Apakah mekanisme yang menyebabkan keluhan pasien?

JAWABAN

C. Hipoalbuminemia
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?

A. Globulin
B. BUN/kreatinin
C. Albumin
D. Gamma GT
E. SGOT/ SGPT
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACKD

Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?

JAWABAN

B. BUN / Kreatinin
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ACKD

Acute kidney injury is a medical emergency characterised by a rapid


(hours to days) fall in glomerular filtration rate. Rapidly declining renal
function is therefore highly likely to be due to an acute deterioration of
CKD, termed acute-on-chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ACKD

Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD

A. Globulin : biasa digunakan pada evaluasi penyakit hepar


B. BUN/kreatinin
C. Albumin : biasa digunakan pada evaluasi penyakit hepar
D. Gamma GT : biasa digunakan pada evaluasi penyakit hepa / sistem
biliar
E. SGOT/ SGPT : biasa digunakan pada evaluasi penyakit hepar
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACKD

Laki-laki usia 60 tahun ke UGD RS keluhan buang air kecil sedikit sejak 5 hari yang lalu
disertai badan lemas dan nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
pernah mengalami keluhan serupa dan didiagnosa dengan batu ginjal. Pemeriksaan
fisik tanda vital tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 90x/m, laju pernapasan
20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,9 g/dl. Pemeriksaan penunjang
yang tepat untuk menegakkan diagnosa?

JAWABAN

B. BUN / Kreatinin
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?

A. ensefalopati uremikum
B. penyakit ginjal kronis
C. acute kidney injury
D. acute renal failure
E. ISK
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACUTE KIDNEY INJURY

Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?

JAWABAN

C. Akute Kidney Injury


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ACUTE
AKI pre
KIDNEY
renalINJURY
ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ACUTE
AKI pre
KIDNEY
renalINJURY
ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
ACUTE KIDNEY INJURY
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ACUTE
AKI pre
KIDNEY
renalINJURY
ec CHF
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACUTE
AKI pre
KIDNEY
renalINJURY
ec CHF

Tatalaksana penyebab utama


● Pre renal : rehidrasi
● Intra renal
● Post renal : hilangkan obstruksi

Selalu monitor TTV dan input:output


DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACUTE KIDNEY INJURY

A. ensefalopati uremikum : tidak ada gangguan neurologi pada pasien


B. penyakit ginjal kronis : manifestasi belum terjadi > 3 bulan
C. acute kidney injury
D. acute renal failure : terminologi ini tidak lagi digunakan untuk AKI
E. ISK : tidak terjadi kelainan Ur/Cr
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACUTE KIDNEY INJURY

Wanita 70 tahun ke UGD RSUD dengan keluhan muntah-muntah sudah 3 hari. keluhan
disertai diare lebih dari 5 kali dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak kemarin. tidak
nyeri dan tidak panas saat BAK. Kesadaran compos mentis, TB 156 cm, BB 53 kg, TD
120/60 mmHg, N 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34 x/menit dalam, t 36
C. pupil isokor, reflek cahaya +/+, kaku kuduk (-) paru ronki (-) bunyi jantung normal,
peristaltik meningkat, turgor kurang. lab: Hb 14.2, leukosit 11.000, hematokrit 52,
trombosit 364.000, ureum 62, kreatinin 1,4. Diagnosa pada kasus ini ?

JAWABAN

C. Akute Kidney Injury


IPD 2

SOAL NOMOR:
DIAGNOSIS KERJA:
SOAL LUPUS NEPHRITIS

Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?
A. Leukimia akut
B. Pericarditis lupus
C. Acute cutaneous lupus
D. Lupus nefritis
E. Rheumatoid arthritis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACUTE
LUPUS
KIDNEY
NEPHRITIS
INJURY

Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?

JAWABAN

D. Lupus nefritis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus)


(SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan
etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis,
perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam.
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Diagnosis
SLE jika
terpenuhi
4 dari 11
kriteria
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Pemeriksaan penunjang minimal yang harus dilakukan untuk diagnosis dan monitor :
● Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
● Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan kreatinin urin
● Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, pro•il lipid)
○ Setiap 3-6 bulan bila pasien stabil
● PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
● Serologi ANA
○ pemeriksaan hanya untuk awal diagnosis, tidak diperlukan untuk monitoring
● anti-dsDNA, komplemen (C3,C4)
○ Setiap 3-6 bulan pada pasien dengan penyakit ginjal aktif.
● Foto polos thorax

Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah tes ANA
DIAGNOSIS KERJA:
DD SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

● Undifferentiated connective tissue disease


● Sindroma Sjögren
● Sindroma antibodi antifosfolipid (APS)
● Fibromialgia (ANA positif)
● Purpura trombositopenik idiopatik
● Lupus imbas obat
● Artritis reumatoid dini
● Vaskulitis
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Kortikosteroid
(KS) digunakan
sebagai
pengobatan
utama pada
pasien dengan
SLE
Sparing agen kortikosteroid
Istilah ini digunakan untuk obat yang diberikan untuk memudahkan menurunkan dosis KS dan berfungsi
juga mengontrol penyakit dasarnya.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SLE + LUPUS NEPHRITIS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACUTE
LUPUS
KIDNEY
NEPHRITIS
INJURY

A. Leukimia akut : tidak ada manifestasi gangguan ginjal


B. Pericarditis lupus : tidak ada manifestasi gangguan ginjal
C. Acute cutaneous lupus : tidak ada manifestasi gangguan ginjal, manifestasi hanya di
kulit
D. Lupus nefritis
E. Rheumatoid arthritis : keluhan nyeri sendi, tanpa disertai manifestasi lain
seperti pasien dalam kasus soal
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACUTE
LUPUS
KIDNEY
NEPHRITIS
INJURY

Perempuan 22 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan lemas dan nyeri sendi
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), discoid rash (+), sendi-sendi tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8.3 g/dL, hematokrit 39%, eritrosit 3.1
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, proteinuria (+++) Ur 100 Cr
2.4. Apakah diagnosis yang paling mungkin saat ini?

JAWABAN

D. Lupus nefritis
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?

A. ensefalopati uremikum
B. chronic kidney disease
C. chronic heart failure
D. acute renal failure
E. Acute on chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACKD

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?

JAWABAN

E. Acute on chronic kidney disease


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ACKD

Acute kidney injury is a medical emergency characterised by a rapid


(hours to days) fall in glomerular filtration rate. Rapidly declining renal
function is therefore highly likely to be due to an acute deterioration of
CKD, termed acute-on-chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ACKD

Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD

A. ensefalopati uremikum : tidak ada gangguan neurologi


B. chronic kidney disease : saat ini, pasien dalam kondisi akut
C. chronic heart failure : seharusnya tidak ada
manifestasi gagal ginjal seperti anemia dan kelainan Ur/Cr
D. acute renal failure : seharusnya gejala tidak
pernah muncul sebelumnya, atau jikapun ada harus kurang dari 3 bulan
E. Acute on chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACKD

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah diagnosa yang
tepat pada pasien tersebut?

JAWABAN

E. Acute on chronic kidney disease


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh
tubuh. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva
anemis, didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL,
trombosit 188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 4,2.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien tersebut?

A. Kombinasi insulin dan dextrose intravena untuk menurunkan kalium


B. Nebulizer beta adrenergik untuk mengurangi sesak
C. Hemodialisa untuk mengatasi sindrom uremikum
D. Diuretik untuk mengatasi overload cairan
E. ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ACKD

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah
tatalaksanayang tepat pada pasien tersebut?

JAWABAN

C. Hemodialisa untuk sindroma uremikum


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ACKD

Acute kidney injury is a medical emergency characterised by a rapid


(hours to days) fall in glomerular filtration rate. Rapidly declining renal
function is therefore highly likely to be due to an acute deterioration of
CKD, termed acute-on-chronic kidney disease
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ACKD

Anamnesis :
● Any recent acute illness
● Symptoms suggestive of outflow obstruction such as prostate symptoms
or abdominal pain in acute obstruction
● A history of abdominal or pelvic malignancy causing obstruction or
myeloma causing intrinsic injury from heavy proteinuria
● Systemic symptoms, such as a rash, joint or muscle pain suggesting an
underlying systemic disease or vasculitis
● Current prescribed and over-the-counter medicine use or recent contrast
radiology
● Pre-existing conditions or a family history of renal disease
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
ACKD
DIAGNOSIS
BUN/Cr ratio
bisa digunakan
untuk
membedakan
AKI dan CKD
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ACKD
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ACKD

A. Kombinasi insulin dan dextrose intravena untuk menurunkan kalium : kalium 5 belum perlu koreksi
B. Nebulizer beta adrenergik untuk mengurangi sesak : bukan tatalaksana utama, karena pasien sesak
akibat overload, bukan karena bronkospasme
C. Hemodialisa untuk mengatasi sindrom uremikum
D. Diuretik untuk mengatasi overload cairan : diuretik tidak efektif lagi karena kondisi ginjal yang sudah
tidak baik
E. ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah : bukan tatalaksana utama
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ACKD

Seorang laki-laki usia 63 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang makin
memberat. Keluarga pasien mengaku BAK pasien sedikit sekali dan sering gatal di seluruh tubuh.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, HR 100x/menit, RR 30x/menit, konjungtiva anemis,
didapatkan edema tungkai kanan kiri, rhonki di kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6.6 g/dL, Hct 19.6%, MCV 83 fl, MCH 28.1 pg, leukosit 11.100/µL, trombosit
188.000/µL, ureum 236 mg/dL, kreatinin 14 mg/dL, Natrium 136, Kalium 5,0. Apakah tatalaksana
yang tepat pada pasien tersebut?

JAWABAN

C. Hemodialisa untuk sindroma uremikum


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?

A. Penyakit ginjal kronis


B. Sindroma nefrotik relaps jarang
C. Sindroma nefrotik relaps sering
D. Sindroma nefrotik dependen steroid
E. Sindroma nefritik
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI SINDROMA NEFROTIK

Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?

JAWABAN

C. Sindroma nefrotik relaps sering


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

Etiologi SN dibagi 3 yaitu :


● Kongenital
● Primer/idiopatik
● Sekunder mengikuti penyakit sistemik, antara lain lupus
eritematosus sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein,
dan lain lain. Pada konsensus ini hanya akan dibicarakan
SN idiopatik.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS SINDROM NEFROTIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

● Urinalisis.
○ Biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang mengarah kepada
infeksi saluran kemih.
● Protein urin kuantitatif, dapat menggunakan urin 24 jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari
● Pemeriksaan darah
○ Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, hematokrit,
LED)
○ Albumin dan kolesterol serum
○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwartz
○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah
dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
DIAGNOSIS KERJA:
PP SINDROM NEFROTIK

INDIKASI BIOPSI GINJAL :


● Pada presentasi awal
○ Awitan sindrom nefrotik pada usia <1 tahun atau lebih dari 16 tahun
○ Terdapat hematuria nyata, hematuria mikroskopik persisten atau kadar
komplemen C3 serum yang rendah
○ Hipertensi menetap
○ Penurunan fungsi ginjal yang tidak disebabkan oleh hipovolemia
○ Tersangka sindrom nefrotik sekunder
● Setelah pengobatan inisial
○ SN resisten steroid
○ Sebelum memulai terapi siklosporin
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK

Sebelum pengobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan


berikut:
● Pengukuran berat badan dan tinggi badan
● Pengukuran tekanan darah
● Pemeriksaan fisis untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik, seperti lupus
eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schonlein.
● Mencari fokus infeksi di gigi-geligi, telinga, ataupun kecacingan. Setiap infeksi
perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai.
● Melakukan uji Mantoux. Bila hasilnya positif diberikan profilaksis INH selama 6
bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat
antituberkulosis (OAT).
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? SINDROMA NEFROTIK

A. Penyakit ginjal kronis : tidak ada gangguan Ur/Cr


B. Sindroma nefrotik relaps jarang : kurang dari 2 x selama 6 bulan / 4x dalam 1 tahun
C. Sindroma nefrotik relaps sering
D. Sindroma nefrotik dependen steroid : 2 minggu setelah stop steroid, manifestasi kembali muncul
E. Sindroma nefritik : tidak ada manifestasi nefritik
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN SINDROMA NEFROTIK

Pasien laki-laki 16 tahun, dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pada awalnya pasien
mengalami bengkak pada kemaluan dan buah zakar sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri atau
gangguan berkemih, kemudian saat bangun tidur keesokan harinya, pasien terlihat bengkak seluruh
tubuh. Pasien mempunyai riwayat keluhan yang sama berulang 3 kali sejak pertama kali 2 tahun yang
lalu, terakhir kambuh sekitar 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, denyut nadi
96x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,7 g/dL, lekosit 5400/uL, trombosit
250.000, kolesterol total 730 mg, albumin 1,38 g/dl, ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, proteinuria
+4. Diagnosa yang tepat pada kasus ini ?

JAWABAN

C. Sindroma nefrotik relaps sering


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...

A. Ranitidin
B. Antasida
C. Omeprazole
D. Domperidon
E. Sucralfat
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DYSPEPSIA

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...

JAWABAN

C. Omeprazol
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DYSPEPSIA

Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang berasal dari daerah


abdomen bagian atas. Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa salah
satu atau beberapa gejala berikut yaitu: nyeri epigastrium, rasa terbakar
di epigastrium, rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa kembung
pada saluran cerna atas, mual, muntah, dan sendawa.

● Untuk dispepsia fungsional, keluhan tersebut di atas harus berlangsung


setidaknya selama tiga bulan terakhir dengan awitan gejala enam
bulan sebelum diagnosis ditegakkan.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI DYSPEPSIA

Dispepsia yang telah diinvestigasi terdiri dari :


● Dispepsia organik
○ ulkus gaster
○ ulkus duodenum
○ gastritis erosi
○ Gastritis
○ duodenitis dan proses keganasan
● Dispepsia fungsional.
○ Dispepsia fungsional mengacu kepada kriteria Roma III
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI DYSPEPSIA

Ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam lambung, pepsin,


dan infeksi bakteri Helicobacter pylori) dengan faktor defensif/ faktor
pelindung mukosa (produksi prostagladin, gastric mucus, bikarbonat, dan
aliran darah mukosa)
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS DYSPEPSIA

Gejala yang dirasakan harus


berlangsung setidaknya selama
tiga bulan terakhir dengan awitan
gejala enam bulan sebelum
diagnosis ditegakkan
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
DYSPEPSIA
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI DYSPEPSIA
1. PPI
○ memblokir kerja enzim KH ATPase yang akan memecah KH ATP dan nantinya
menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli serta
parietal ke dalam lumen lambung
2. H2RA
○ mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan histamin untuk
berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung
3. Sukralfat
○ menghambat hidrolisis protein mukosa oleh pepsin, sulkrafat juga memiliki efek
sitoprotektif tambahan, yakni stimulasi produksi lokal prostagladin dan faktor
pertumbuhan epidermal
4. Bismuth
○ sitoprotektif membentuk lapisan bersama protein pada dasar tukak dan melindungi
terhadap rangsangan pepsin dan asam.
5. Misoprostol
6. Antasida
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? DYSPEPSIA

A. Ranitidin : tatalaksana utama namun tetap bukan 1st line


B. Antasida : tatalaksana utama namun tetap bukan 1st line
C. Omeprazole
D. Domperidon : agen prokinetik, bukan 1st line
E. Sucralfat : sebagai mukoprotektor, bukan 1st line
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN DYSPEPSIA

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati tembus
ke belakang sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual (+) dan perut
yang terasa penuh. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan untuk
menghilangkan pegal linu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, Tax 36, bising usus meningkat, nyeri tekan ulu hati (+).
Pengobatan yang paling tepat diberikan pada pasien adalah...

JAWABAN

C. Omeprazol
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...

A. Disentri basiler
B. Shigellosis
C. Balantidiasis
D. Kolera
E. Amoebiasis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DISENTRI AMOEBA

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...

JAWABAN

C. Balantidiasis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DISENTRI AMOEBA

Disentri merupakan kumpulan gejala penyakit seperti diare


berdarah, lendir dalam tinja, dan nyeri saat mengeluarkan
tinja.
Disentri yang diseabkan karena mikroorganisme
Balantidium coli, dinamakan balantidiasis
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI DISENTRI AMOEBA
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI DISENTRI AMOEBA

Shigella sp. Entamoeba hystolitica


E. hystolitica

E. coli
Trophozoites memiliki macronucleus
baik dan micronucleus, dan keduanya
biasanya terlihat. macronucleus yang
besar dan berbentuk sosis sementara
micronucleus kurang menonjol.
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS DISENTRI AMOEBA

Kebanyakan asimptomatik, namun jika infeksi berat,


akan menyebabkan diare LENDIR dan DARAH, nyeri
abdomen, kram perut.
Komplikasi ekstraintestinal :
● Abses hepar
● Pneumonia
● Perikarditis purulen
● Amebiais otak
DIAGNOSIS KERJA:
PP DISENTRI AMOEBA

Diagnosis pasti amebiasis ditentukan dengan adanya


trofozoit atau kista di dalam feses atau trofozoit di
dalam pus hasil aspirasi atau dalam spesimen
jaringan.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI DISENTRI AMOEBA

Metronidazol 3x500 mg
selama 10 hari (dewasa)

Metronidazol 15
mg/kgBB/hari dalam 3
dosis, selama 10 hari (anak)

Metronidazol 50
mg/kg/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari (anak
dengan amebiasis hati)
TATALAKSANA DISENTRI BASILAR (SHIGELLOSIS)
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? DISENTRI AMOEBA

A. Disentri basiler : biasanya feses tidak bau busuk, serta pemeriksaan definitif
dengan pemeriksaan Gram
B. Shigellosis : sama dengan disentri basilar
C. Balantidiasis
D. Kolera : manifestasi klinis tidak sesuai, dan gambaran
parasit juga tidak sesuai
E. Amoebiasis : gambaran bukan parasit berinti 2
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN DISENTRI AMOEBA

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...

JAWABAN

E.Amoebiasis
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Terapi yang paling tepat adalah...

A. Ciprofloxacin 2x500mg
B. Kotrimoksasol 2x480mg
C. Tetrasiklin 4x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x960mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI DISENTRI AMOEBA

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...

JAWABAN

D. Metronidazol 3x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI DISENTRI AMOEBA

Disentri merupakan kumpulan gejala penyakit seperti diare


berdarah, lendir dalam tinja, dan nyeri saat mengeluarkan
tinja.
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI DISENTRI AMOEBA
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI DISENTRI AMOEBA

Shigella sp. Entamoeba hystolitica


E. hystolitica

E. coli
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS DISENTRI AMOEBA

Kebanyakan asimptomatik, namun jika infeksi berat,


akan menyebabkan diare LENDIR dan DARAH, nyeri
abdomen, kram perut.
Komplikasi ekstraintestinal :
● Abses hepar
● Pneumonia
● Perikarditis purulen
● Amebiais otak
DIAGNOSIS KERJA:
PP DISENTRI AMOEBA

Diagnosis pasti amebiasis ditentukan dengan adanya


trofozoit atau kista di dalam feses atau trofozoit di
dalam pus hasil aspirasi atau dalam spesimen
jaringan.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI DISENTRI AMOEBA

Metronidazol 3x500 mg
selama 10 hari (dewasa)

Metronidazol 15
mg/kgBB/hari dalam 3
dosis, selama 10 hari (anak)

Metronidazol 50
mg/kg/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari (anak
dengan amebiasis hati)
TATALAKSANA DISENTRI BASILAR (SHIGELLOSIS)
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? DISENTRI AMOEBA

A. Ciprofloxacin 2x500mg : tatalaksana disentri bakteri


B. Kotrimoksasol 2x480mg : bukan tatalsakana disentri
C. Tetrasiklin 4x500mg : bukan tatalsakana disentri
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x960mg : tatalaksana sistitis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN DISENTRI AMOEBA

Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan BAB cair berbau busuk disertai
lendir-darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 88x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.8,
bising usus meningkat (+). Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran massa bulat
berinti dua. Kemungkinan diagnosa yang paling tepat adalah...

JAWABAN

D. Metronidazol 3x500 mg
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...

A. Metronidazole 3x500mg
B. Ciprofloxacin 2x500mg
C. Levofloxacin 1x500mg
D. Kotrimoksasol 2x480mg
E. Amoxicillin 3x500mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI GIARDIASIS

Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...

JAWABAN

A. Metronidazol 3x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI GIARDIASIS

Diare akut yang disebabkan oleh mikroorganisme


protozoa berflagel, Giardia intestinalis (G. lamblia).
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI GIARDIASIS

Giardia intestinal
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS GIARDIASIS

Gejala :
● Nyeri abdomen
● Mual, anoreksia, muntah
● Diare, flatus
● Demam, menggigil
● Sakit kepala
● Urtikaria
● Penurunan berat badan dan malabsorbsi
● Pada diare kronis terjadi feses dengan lemak (steatore) diselingi sakit
perut, nyeri ulu hati dan perut kembung. Tinja dapat berisi lendir dan
lemak tetapi tidak mengandung darah
DIAGNOSIS KERJA:
PP GIARDIASIS

● Darah rutin :
○ Biasanya normal. Bisa didapati anemia dan leukositosis ringan
● Pemeriksaan feses :
○ Pemeriksaan standar untuk menemukan kista / trofozoit
○ Dilakukan 3x pengumpulans ampel
● Pemeriksaan serologis :
○ ELISA / IF untuk mendeteksi antigen G. lamblia pada feses serum
● Pemeriksaan cairan usus :
○ Untuk pasien simptomatis tetapi pemeriksaan feses serial
menunjukkan hasil negatif.
○ Diambil dari duodenum / jejunum
● Biopsi usus halus
DIAGNOSIS KERJA:
DD GIARDIASIS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI GIARDIASIS

● Metronidazole
○ Dewasa 250-500 mg x 3 perhari selama 5 - 7 hari
○ Anak-anak 15 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi
selama 5 hari.
● Tinidazole
○ Dewasa dosis tunggal 2 gr
○ Anak-anak 25 – 50 mg/kg BB sebagai dosis tunggal
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? GIARDIASIS

A. Metronidazole 3x500mg
B. Ciprofloxacin 2x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
C. Levofloxacin 1x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
D. Kotrimoksasol 2x480mg : bukan tatalaksana giardiasis
E. Amoxicillin 3x500mg : bukan tatalaksana giardiasis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN GIARDIASIS

Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan BAB disertai lendir dan lemak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Tax 37.6,
bising usus meningkat. Dari pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai berikut.
Terapi yang paling tepat adalah...

JAWABAN

A. Metronidazol 3x500 mg
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...
A. Hepatitis B akut
B. Hepatitis A
C. Hepatitis B kronik
D. Hepatitis C
E. Fatty liver
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI HEPATITIS
HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
B

Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...

JAWABAN

C. Hepatitis B kronik
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT

Penyakit inflamasi pada hepar yang disebakan infeksi oleh


virus hepatitis B, sebuah virus DNA dari keluarga
Hepadnaviridae dengan struktur virus berbentuk sirkular
dan terdiri dari 3200 pasang basa
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT

Pajanan virus ini akan menyebabkan dua keluaran klinis, yaitu:


● Hepatitis akut yang kemudian sembuh secara spontan dan membentuk kekebalan terhadap
penyakit ini
● Berkembang menjadi kronik. Pasien yang terinfeksi VHB secara kronik bisa mengalami 4 fase :
○ Immune tolerant
■ kadar DNA VHB yang tinggi dengan kadar alanin aminotransferase (ALT) yang
normal.
○ Immune clearance
■ sistem imun berusaha melawan virus
■ fluktuasi level ALT serta DNA VHB
○ Pengidap inaktif
■ DNA VHB yang rendah (<2000 IU/ml), ALT normal
○ Reaktivasi
■ DNA VHB kembali mencapai >2000 IU/ml
KRITERIA DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSIS HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
DIAGNOSIS
Jika infeksi
akut
hepatitis B,
OT PT pasti
akan
meningkat

Jika HbeAg
(+) :
morbiditas
dan
mortalitas
lebih tinggi
DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS B KRONIK
DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS B KRONIK
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
DIAGNOSIS

Pada soal, hasil serologis dapat diartikan sebagai infeksi akut MAUPUN
kronis, namun karena hasil ALP 456 dan OT/PT 36/65, maka
ALP (n) = 20-140

OT/PT yang tidak


meningkat signifikan,
tidak mungkin
mengarah pada infeksi
hep viral akut

Jadi, diagnosis lebih


mengarah pada
hepatitis B kronik fase
immune tolerant
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI HEPATITIS
HEPATITIS
B KRONIK
B AKUT
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? HEPATITIS B KRONIK

A. Hepatitis B akut : seharusnya diikuti peningkatan ALT


B. Hepatitis A : tidak ada serologis hepatitis A
C. Hepatitis B kronik
D. Hepatitis C : tidak ada serologis hepatitis C
E. Fatty liver : seharusnya tidak ada peningkatan serologis
hepatitis virus
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN HEPATITIS B KRONIK

Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mual dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat sakit kuning saat usia kanak-
kanak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 300.000, OT/PT 36/65 U/L, alkali- phosphatase 456 U/L, HbsAg (+), antiHBc
(+), HbeAg (+), UL proteinuria (-), bilirubin urin (-). Diagnosa yang paling mungkin pada
pasien adalah...

JAWABAN

C. Hepatitis B kronik
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah...
A. Carcinoembryonic antigen
B. Ureum dan kreatinin
C. HbA1C
D. Alfa feto protein
E. Penanda hepatitis virus akut A, B, dan C
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI HEPATITIS VIRUS

Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah... Bil indirek (n) : 0.2 - 0.8
AST : ALT ratio (de mg/dL
Ritis ratio) < 1 ⇒ Bil tot (n) : 0.1 - 1.2 mg/dL
Gama GT (n) : 0-51
JAWABAN acute viral infection

E. Penanda hepatitis virus akut A, B, Pada hepatitis viral, dapat terjadi


peningkatan minimal bilirubin dan gama
dan C GT
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI HEPATITIS VIRUS

Hepatitis Virus Akut adalah peradangan hati karena


infeksi oleh salah satu dari kelima virus hepatitis
(virus A, B, C, D atau E)
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI HEPATITIS VIRUS
DIAGNOSIS KERJA:
KLASIFIKASI HEPATITIS VIRUS
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS HEPATITIS VIRUS

Gejala berupa :
● Penurunan nafsu makan
● Merasa tidak enak badan
● Mual muntah
● Demam.
● Nyeri sendi dan timbul biduran (gatal-gatal kulit), terutama jika penyebabnya adalah
infeksi oleh virus hepatitis B.
● Urin warnanya berubah menjadi lebih gelap dan timbul kuning (jaundice). Pada saat
ini gejala lainnya menghilang dan penderita merasa lebih baik, meskipun sakit kuning
semakin memburuk.
● Bisa timbul gejala dari kolestasis yang berupa tinja yang berwarna pucat dan gatal di
seluruh tubuh.
● Jaundice biasanya mencapai puncaknya pada minggu ke 1 – 2, kemudian menghilang
pada minggu ke 2 – 4.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KERJA:
HEPATITIS VIRUS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA:
DD HEPATITIS VIRUS

● Infeksi virus Epstein-Barr


● Cytomegalovirus
● Campak
● Varicella
● Reaksi obat hepatotoksik
● Sepsis
● Hepatitis alkoholik
● Hepatitis autoimun.
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI HEPATITIS VIRUS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? HEPATITIS VIRUS

A. Carcinoembryonic antigen : zat penanda tumor yang digunakan dalam


pemeriksaan beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker paru-paru,
kanker lambung, kanker tiroid, kanker pankreas, kanker payudara, kanker kandung
kemih, dan kanker ovarium.
B. Ureum dan kreatinin : digunakan untuk diagnosis kelainan
ginjal
C. HbA1C : digunakan untuk
diagnosis diabetes melitus
D. Alfa feto protein : tumor marker liver, ovarium
E. Penanda hepatitis virus akut A, B, dan C
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN HEPATITIS VIRUS

Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mata tampak
kuning dan buang air kecil berwarna seperti teh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
didahului lemas, mual, dan muntah sejak 5 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80, HR 84x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, sklera ikterik,
hepatomegali (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar bilirubin total 4.3
mg/dL, bilirubin indirek 2.0 mg/dL, gamma GT 96 U/L, OT/PT 346/624 U/L. Pemeriksaan
laboratorium lain yang dianjurkan adalah...

JAWABAN

E. Penanda hepatitis virus akut A, B, dan C


IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


luka di lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam,
lemah badan dan nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5,
terdapat ulkus berwarna merah kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram didapatkan kuman streptobasil gram (+).
Etiologi yang paling mungkin adalah...
A. Clostridium perfringens
B. Streptobacillus moniliformis
C. Bacillus subtilis
D. Streptococcus pyogenes
E. Bacillus anthracis
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ANTRAKS

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


luka di lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam,
lemah badan dan nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5,
terdapat ulkus berwarna merah kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram didapatkan kuman streptobasil gram (+).
Etiologi yang paling mungkin adalah...

JAWABAN

E. Bacillus anthracis
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ANTRAKS

Penyakit Anthrax disebut juga Radang Limpa adalah penyakit yang


disebabkan oleh kuman Bacillus anthracis dapat menyerang semua hewan
berdarah panas termasuk unggas dan manusia (bersifat zoonosis).

Kuman Anthrax apabila jatuh ke tanah / mengalami kekeringan ⇒


berubah menjadi spora. Spora tahan hidup sampai 40 tahun ⇒ dapat
menjadi sumber penularan penyakit baik kepada manusia maupun hewan
ternak.
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ANTRAKS

Bacillus anthracis :
Gram-positive, rod-
shaped bacteria
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
PP ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ANTRAKS

A. Clostridium perfringens : menyebabkan manifestasi GEA


B. Streptobacillus moniliformis : menyebabkan rat bite fever
C. Bacillus subtilis : bakteri non patogenik
D. Streptococcus pyogenes : menyebabkan ISPA, demam reumatik, GNAPS, dll
E. Bacillus anthracis
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ANTRAKS

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


luka di lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam,
lemah badan dan nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5,
terdapat ulkus berwarna merah kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram didapatkan kuman streptobasil gram (+).
Etiologi yang paling mungkin adalah...

JAWABAN

E. Bacillus anthracis
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka di
lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam, lemah badan dan
nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5, terdapat ulkus berwarna merah
kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil pemeriksaan dengan pewarnaan Gram
didapatkan kuman streptobasil gram (+). Terapi yang paling tepat adalah...

A. Tetrasiklin 4x500mg
B. Doksisiklin 2x200mg
C. Ciprofloxacin 3x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x480mg
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ANTRAKS

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


luka di lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam,
lemah badan dan nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5,
terdapat ulkus berwarna merah kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram didapatkan kuman streptobasil gram (+).
Terapi yang paling tepat adalah...

JAWABAN

A. Tetrasiklin 4x500 mg
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ANTRAKS

Penyakit Anthrax disebut juga Radang Limpa adalah penyakit yang


disebabkan oleh kuman Bacillus anthracis dapat menyerang semua hewan
berdarah panas termasuk unggas dan manusia (bersifat zoonosis).

Kuman Anthrax apabila jatuh ke tanah / mengalami kekeringan ⇒


berubah menjadi spora. Spora tahan hidup sampai 40 tahun ⇒ dapat
menjadi sumber penularan penyakit baik kepada manusia maupun hewan
ternak.
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ANTRAKS

Bacillus anthracis :
Gram-positive, rod-
shaped bacteria
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
PP ANTRAKS
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ANTRAKS
JAWABAN LAIN ?

A. Tetrasiklin 4x500mg
B. Doksisiklin 2x200mg
C. Ciprofloxacin 3x500mg
D. Metronidazole 3x500mg
E. Kotrimoksasol 2x480mg

Pembahasan jawaban lain ada di tabel


DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ANTRAKS

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


luka di lengan bawah kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam,
lemah badan dan nyeri kepala. Pasien adalah peternak kambing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80x/menit, RR 18x/menit, Tax 37.5,
terdapat ulkus berwarna merah kehitaman di lengan bawah kanan. Hasil
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram didapatkan kuman streptobasil gram (+).
Terapi yang paling tepat adalah...

JAWABAN

A. Tetrasiklin 4x500 mg
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...
A. Gastritis akut
B. Gastritis kronis
C. Ulkus gaster
D. Ulkus duodenum
E. GERD
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ULKUS GASTER

Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...

JAWABAN

C. Ulkus gaster
DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ULKUS GASTER

Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah


lesi pada lambung atau duodenum yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
faktor agresif (sekresi asam lambung,
pepsin, dan infeksi bakteri Helicobacter
pylori) dengan faktor defensif/ faktor
pelindung mukosa (produksi prostagladin,
gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah
mukosa)
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ULKUS GASTER

Gambaran klinis utama tukak peptik : nyeri epigastrium. Nyeri biasanya


timbul 2 sampai 3 jam setelah makan atau pada malam hari sewaktu
lambung kosong.

Diagnosis tukak gaster ditegakkan berdasarkan pengamatan klinis, hasil


pemeriksaan radiologi dan endoskopi, disertai biopsi untuk
pemeriksaan histopatologi, tes CLO (Campylobacter Like Organism),
dan biakan kuman Helicobacter pylori.
DIAGNOSIS KERJA:
PP ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ULKUS GASTER

A. Gastritis akut : tidak menyebabkan muntah darah


B. Gastritis kronis : tidak menyebabkan muntah darah
C. Ulkus gaster
D. Ulkus duodenum : gejala membaik setelah makan
E. GERD : ada tanda- tanda seperti nyeri dada, batuk kronis,
lidah terasa asam/pahit
DIAGNOSIS KERJA:
KESIMPULAN ULKUS GASTER

Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Diagnosa yang
paling tepat pada kasus di atas adalah...

JAWABAN

C. Ulkus gaster
IPD 2

SOAL NOMOR:
SOAL

Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Terapi yang paling
tepat pada kasus di atas adalah...
A. Sucralfat, klorpromazin, skopolamin, repulsit
B. Famotidin,asetaminofen, ondansentron, papaverin
C. Sukralfat,ranitidin,antasid, paracetamol
D. Cimetidine,metoclopramide, paracetamol, dimenhidrinat
E. Esomeprazole, sucralfat, ranitidin, domperidon
DIAGNOSIS KERJA:
KATA KUNCI ULKUS GASTER

Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan muntah darah sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri perut dan perut kembung. Pasien mengaku sering
mengalami nyeri perut yang diperberat dengan makan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri sejak 2 tahun yang lalu untuk keluhan
nyeri sendi lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 88x/menit, RR
18x/menit, Tax 36, abdomen cembung, nyeri tekan di perut kiri atas. Terapi yang paling
tepat pada kasus di atas adalah...

JAWABAN

E. Esomeprazole, sucralfat,ranitidin, domperidon


DIAGNOSIS KERJA:
DEFINISI ULKUS GASTER

Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah


lesi pada lambung atau duodenum yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
faktor agresif (sekresi asam lambung,
pepsin, dan infeksi bakteri Helicobacter
pylori) dengan faktor defensif/ faktor
pelindung mukosa (produksi prostagladin,
gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah
mukosa)
DIAGNOSIS KERJA:
ETIOLOGI ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
GEJALA KLINIS ULKUS GASTER

Gambaran klinis utama tukak peptik : nyeri epigastrium. Nyeri biasanya


timbul 2 sampai 3 jam setelah makan atau pada malam hari sewaktu
lambung kosong.

Diagnosis tukak gaster ditegakkan berdasarkan pengamatan klinis, hasil


pemeriksaan radiologi dan endoskopi, disertai biopsi untuk
pemeriksaan histopatologi, tes CLO (Campylobacter Like Organism),
dan biakan kuman Helicobacter pylori.
DIAGNOSIS KERJA:
PP ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ULKUS GASTER
DIAGNOSIS KERJA:
TERAPI ULKUS GASTER

● PPI
○ memblokir kerja enzim KH ATPase yang akan memecah KH ATP dan nantinya
menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli serta
parietal ke dalam lumen lambung
● H2RA
○ mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan histamin untuk
berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung
● Sukralfat
○ menghambat hidrolisis protein mukosa oleh pepsin, sulkrafat juga memiliki efek
sitoprotektif tambahan, yakni stimulasi produksi lokal prostagladin dan faktor
pertumbuhan epidermal
● Bismuth
○ sitoprotektif membentuk lapisan bersama protein pada dasar tukak dan melindungi
terhadap rangsangan pepsin dan asam.
● Misoprostol
● Antasida
DIAGNOSIS KERJA:
JAWABAN LAIN ? ULKUS GASTER

A. Sucralfat, klorpromazin, skopolamin, repulsit


B. Famotidin,asetaminofen, ondansentron, papaverin
C. Sukralfat,ranitidin,antasid, paracetamol
D. Cimetidine,metoclopramide, paracetamol, dimenhidrinat
E. Esomeprazole, sucralfat, ranitidin, domperidon

Obat prokinetik, acetaminofen, anti diare, anti histamin tidak


diperlukan pada tatalaksana ulkus gaster

Anda mungkin juga menyukai