Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOSTATISTIK

(KONSEP DASAR STATISTIK,PENGERTIAN VARIABEL,


JENIS,SYARAT SERTA PENGUKURAN VARIABEL)

Disusun Oleh :Kelompok VIII


MURNIATY (A1C219112)
ABDULLAH MAHARDIKA AILISSA (A1C219115)
JUMIATI (A1C19116)
ANDI DESTRIA (A1C219098)
KELAS : C

DOSEN PENGAMPU:RISMAWATI S.ST.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

ISI

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Berdasarkan tugas pembuatan makalah yang telah diberikan untuk memenuhi penilaian
ini ,maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini
tidak hanya untuk memenuhi tugas tetapi untuk mengasa kemampuan dan meningkatkan mutu
mahasiswa dalam menemuh pendidikan lebih lanjut.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu,kritik dan saran sangat berguna bagi penyusunan dan penyempurnaan selanjutnya.Selain itu
kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah memberi semangat untuk
penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini memberikan manfaat dan mendapatkan nilai yang
baik.
ISI

KONSEP DASAR STATISTIK

 Definisi statistik
Statistik ,atau sering juga disebut metode statistik,melainkan peranan yang semakin penting
hampir dalan semua tahap usaha manusia.Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan-
urusan negara,jadi sesuai dengan namanya.Namun sekarang statistik telah diperlukan oleh
seluruh aspek kehidupab ,seperti kedokteran,bisnis,pertanian,hukum,dan lain-lain.

Dalam perkembangannya,ilmu statistik telah menemukan padanannya dengan perkembangan


komputer sehingga metode statistik berkembang cepat sekali.

Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk memgumpulkan dan
menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi
dimana ada ketidakpastian dan variasi.

Statistik pada dasarnya mempunyai dua pengertian yaitu statistik dalam pengertian sempti dan
dalam pengertian luas.Dalam pengertian yang sempit statistik diartikan sebagai data ringkasan
yang berbentuk angka(kuantitatif) yang disajikan dalam bentuk tabel,grafik,dan lain-
lain.Sedangkan dalam pengertian yang luas,statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan,pengelolaan penyajian,penganalisian dan pengambilab kesimpulan berdasarkan
data yang berbentuk angka.Dalam kaitannya dengan penelitiaan,statistik hanya digunakan sebgai
alat untuk penelitian yang bersifat kuantitatif saja,karena statistik hanya bisa bekerja dengan
menggunakan angka.
 Hakikat statistika
a) Kata statistika berasal dari kata ‘’status’’ atau ‘’statista’’ yang berarti negara.
b) Tulisan aristoteles ‘politeia’ menguraikan keadaan dari 158 negara yakni sumber
dari kata ‘statistika’.
c) Pada awalnya status dan statista mencatat data dai berbagai negara.
 Pemantapan kata statistika
Pada abad ke- 17 dan ke-18 ada tiga istilah yang bersaing

a) Political arithmetic (di Inggris pada abad ke-17)


b) Publististika
c) Statistika (oleh Achenwall dari Jerman pada pertengahan abad ke-18,dan dituruti
oleh Sir John Sinclair di Inggris).
Yang bertahan adalah statistika

Pada saat ini kita mengenal statistika yang terotik serta statistika terapan .Statistika
teoretik juga dikenal statistika matematik.

 Statistika teoretik (matematik)

 Statistika terapan.

Disini kita membahas statistika terapan dengan memanfaatkan rumus statistika yang
diperoleh dari statistika teoretik.

1) Probabilitas statistika
Ketika cabang matematika bernama probabilitas muncul maka probabilitas didekati secara
rumus matematika dan secara data statistika.Bersama itu muncul dua istilah yang kini
umum dikenal probabilitas matematik dan probabilitas statistik.Probabilitas statistik
menggunakan data yang terkumpul serta juga menggunakan rumus matematika.Statistika
yang kini kita kenal sekarang merupakan perkembangan dari probabilitas
statistika.Statistika menggunakan data dari lapangan serta menggunakan rumus probabiitas
matematik.
2) Statistika terapan
Penerapan dilakukan di banyak bidang,baik pada ilmu alam maupun ilmu sosial.Dibidang
ilmu alam akan dikenal fisika statistik ,dibidang ilmu teknik dikenal dengan nama stokastik
,dan bidang ilmu pertanian,banyak menggunakan statistika.Dibidang ilmu sosial,statistika
digunakan diberbagai ilmu seperti
psikologi,pendidikan,ekonomi,sosiologi,manajemen,linguistik,kesehatan masyarakat.

 Fungsi statistika terapan

Satatistika tarapan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu statistika deskriptif dan
satatistika infferensial.Statistika deskriptif mereduksi data ke dalam beberapa besaran
untuk disajikan secara bermakna,sedangkan statistika inferensial membuat kesimpulan dari
data yang diperoleh meliputi( pengujian hipotesis,estimasi,pengambilan keputusan).

 Kategori statistika terapan

 Dari segi persyaratan parameter ,dikenal statistika tarapan berbentuk yaitu statistika
parametrik dan statistika nonparametrik .

 Dari segi variabel ,dikenal statistika tarapan berbentuk yaitu univariat dan
brivariat,multivariat.

 Dari segi pengetahuan awal dikenal statistika terapan berbentuk yaitu tanpa
melibatkan pengetahuan awal,dan statistika bayes yang melibatkan pengetahuan
awal.

 Penggunaan statistika terapan

Statistika tarapan banyak digunakan

 untuk memberikan gambaran secara kuantitatif tentang keadaan data

 mekakukan estimasi dan prediksi untuk pengambilan keputusan

 menguji hipotesis deduktif dan induktif serta mengambil keputusan didalam


penelitian ilmiah,
 menemukan karakteristik pendapat orang banyak didalan poling pendapat.

Data untuk statistika terapan dapat diperoleh melalui ujian,survei,dan eksperimen.

Didalam statistik kita selalu membicarakan populasi maupun sampel.populasi adalah


keseluruhan dari unit didalam pengamatan yang akan kita lakukan,sedangkan sampel adalah
sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya kita ukur dan yang nantinya kita pakai
untuk menduga karakteristik dari populasi.contoh :kita ingin mengetahui kadar
hemoglobin(Hb) ibu hamil dikabupaten Tangerang.

Populasi kita adalah keseluruhan ibu hamil yang ada di kabupaten Tangerang .Kita tidak
mungkin mengukur Hb seluruh ibu hamil tersebut.Untuk itu kita ambil saja sebagian dari ibu
hamil(sampel)yang mewakili keseluruhan (populasi) ibu hamil di Kabupaten Tangerang
.Kadar Hb ibu hamil yang menjadi sampel tersebut kita ukur.Hasilnya nanti dapat kita pakai
untuk mendufa nilai Hb ibu hamil diKabupaten Tangerang.

Populasi adalah sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena.Misalnya


semua pekerja diseluruh Indonesia,Semua mahasiswa di Jakarta.Populasi lebih bergantung
pada kegunaan yang relevansi data yang dikumpulkan.Sedangkan sampel adalah sebagai
sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi.Contoh: populasi(Seluruh
mahasiswa di Jakarta) ,Sampel (Mahasiswa akhir jurusan SI.Sampel pada dasarnya adalah
bagian dari populasi.
 Variabel
Variabel adalah suatu sifat /atau fenomena yang dapat diamati yang mempunyai nilai yang
berbeda-beda (bervariasi) .Atribut bagian dari variabel sebagai contoh yaitu variabel (jenis
kelamin), atribut (laki-laki dan perempuan).

Variabel bisa juga kita artikan sebagai atribut dari sekelompok objek yang diteliti dengan variasi
dari masing-masing objeknya. Dengan kata lain,variabel merupakan sebuah konsep yang
memiliki variasi nilai. Variasi nilai dari sebuah variabel, kita sebut sebagai kategori. Kita ambil
contoh berikut. Pendidikan merupakan sebuah variabel yang memiliki variasi nilai (kategori)
tinggi, sedang, dan rendah. Contoh lain, misalnya jenis kelamin, dengan kategori laki-laki dan
perempuan. Masih banyak contoh variabel yang ada di sekitar kita, mulai dari sederhana hingga
yang sangat kompleks.

Arti variabel adalah suatu sifat atau fenomena yang menunjukkan sesuatu yang dapat diamati
dab dinilainya berbeda -beda.Sesuatu dikatakan variavle apabila:

 Mempunya nama
 Dapat diamati atau diukur
 Nilainya berbeda-beda
 Ada kelompok penggolongan atau satuan.
Contoh:
Tinggi bada.Nama: Tinggi badan,dapat diukut dengan alat ukur,nilainya tiap orang
berbeda-beda ,definisi verbalnya:jarak antara telapak kaki sampai ujung kepala,satuannya
centimeter(cm).
Bagian-bagian dari variabel disebut atribut.Yang termasuk dalam variabel misalnya jenis
kelamin,tingkat pendidikan dan yang termasuk kedalam atribut misalnya laki-
laki,permpuan,SD,SMP,SMA,PT.
 Jenis variabel
a. Seperti halnya ketika kita mencoba mengklasifikasi statistika maka variabel bisa kita
klasifikasi berdasar beberapa bentuk klasifikasi. Klasifikasi yang pertama adalah
berdasarkan bulat atau tidaknya nilai yang diperoleh. Variabel kita bedakan menjadi
variabel diskret dan variabel kontinu.
 Variabel kontinu adalah variabel yang besaran nilainya dapat menempati semua
nilai yang berada di antara dua titik. Nilai yang berada di antara dua titik bisa
berbentuk nilai bulat atau nilai pecahan. Contoh berat gula pasir, dengan variasi nilai
2 kg; 2,5 kg, 3,7kg, dan seterusnya. Contoh lain Indeks prestasi kumulatif (IPK)
dengan variasi nilai 2; 2,5; 3,75; dan seterusnya.
 Variabel diskret adalah variabel yang besarannya tidak dapat menempati semua
nilai. Nilai bilangan diskret selalu berupa bilangan bulat. Contoh: jumlah mahasiswa
yang terdaftar dalam tutorial online, variasi nilainya 15, 20, 50, dan seterusnya.
Contoh lain jumlah kendaraan yang parkir pada hari Minggu, variasi nilainya 12, 24,
40, dan seterusnya. Jika kita cermati, dalam variabel diskret tidak mungkin
mengandung pecahan, misalnya tidak mungkin kita akan menemukan 4,5
mahasiswa, atau kita akan menemukan 20,3 mobil.

b. Klasifikasi yang kedua berdasarkan bentuk angka atau tidaknya nilai yang diperoleh.
Dalam klasifikasi ini, variabel kita bedakan menjadi variabel kuantitatif dan variabel
kualitatif.

 Variabel kuantitatif adalah variabel yang variasi nilainya dalam bentuk angka.
Contoh dari variabel kuantitatif antara lain usia dengan variasi nilai 15 tahun, 20
tahun, dan seterusnya. Contoh lain adalah jumlah konsumsi buah dalam seminggu
dengan variasi nilai 3 buah, 5 buah, dan seterusnya.
 Variabel kualitatif adalah variabel yang variasi nilainya tidak dalam bentuk angka.
Contoh dari variabel kualitatif antara lain jenis kelamin dengan variasi nilai laki-laki
dan perempuan. Contoh lain Lokasi tempat tinggal mahasiswa, dengan variasi nilai
Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan seterusnya.
 Syarat
Dalam proses pengukuran variabel kuantitatif maupun kualitatif perluh menetapkan skala
pengukuran yang sesuai dengan variabel data yang diteliti.Skala pengukuran ini dibedakan atas
skala nominal,ordinal,interval,dan rasio.Jika suatu variabel memenuhi syarat untuk diukur pada
skala rasio maka variabel tersebut dapat pula diukur pada skala interval,ordinal,dan nominal.

 Variabel dalam visual


Variabel digunakan untuk menyimpan nilai atau data yang dimiliki program aplikasi
yang kita buat. Nilai yang ditampung atau disimpan oleh suatu variabel dapat
berubah selama program berjalan.

 Aturan Penamaan Variabel


Visual Basic 6.0 tidak memperhatikan penulisan huruf besar atau kecil. Variabel dengan nama
Alamat akan dianggap sama dengan ALAMAT atau aLaMAt.

Dalam visual basic dikenal adanya istilah variabel lokal dan variabel global :

a.Variabel lokal yaitu variabel yang hanya dikenal pada satu bagian program saja, nilai data
yang terdapat di dalamnya hanya hidup ketika bagian program tersebut dijalankan.

b.Variabel global yaitu variabel yang dikenal pada seluruh bagian program dan waktu
hidupnya selama program dijalankan.

Beberapa aturan yang digunakan dalam penamaan variabel adalah sebagai berikut :

 Harus unik, tidak boleh ada variabel dengan nama sama pada satu ruang lingkup
yang sama.
 Tidak boleh lebih dari 255 karakter, tetapi hanya 40 karakter pertama yang
dianggap sebagai nama variabel. Karakter sisanya diabaikan.
 Tidak boleh menggunakan spasi, tanda +,-,*,/,<,>,:,=,#,koma dll
 Harus dimulai dari huruf, bukan angka atau karakter lainnya
 Tidak boleh menggunakan reserved word milik Visual Basic 6.0
·
 syarat data yang baik adalah data data harus objektif (sesuai dengan data
yang sebenarnya),data harus representative,data harus up to date,serta data harus relevan
dengan masalah yang akan dipecahkan.

 Skala pengukuran
Skala bisa kita artikan sebagai perbandingan antar kategori dari sebuah objek yang memiliki
nilai berbeda. Dengan demikian, skala yang dimaksud di sini merujuk pada variabel. Jika kita
cermati pengertian tentang skala maka kita harus memastikan bahwa ketika kita menentukan
skala dari sebuah variabel, harus didasarkan pada kategori yang melekat dalam variabel
tersebut. Dengan kata lain, sebuah variabel bisa memiliki skala yang berbeda-beda bergantung
pada kategori yang melekat di dalamnya. Contoh variabel penghasilan, kita bisa kategorikan
penghasilan ke dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah dan kita bisa kategorikan penghasilan
ke dalam kategori 5 juta, 7 juta, atau 10 juta. Dengan kategori yang berbeda sekalipun
variabelnya sama, membuat variabel tersebut bisa kita klasifikasikan dalam skala yang
berbeda.Sementara itu, pengukuran bisa kita artikan sebagai dasar yang digunakan dalam setiap
metode ilmiah. Dari kedua pengertian skala dan pengukuran tersebut, kita bisa artikan skala
pengukuran semacamkesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai yang
ada pada alat ukur sehingga ketika kita menggunakan alat ukur tersebut, akan menghasilkan
data yang sama dalam setiap kesempatan. Dalam statistika dikenal adanya empat skala, yaitu
skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Skala pengukuran ini menjadi
penting karena skala yang berbeda akan menentukan uji statistik yang akan digunakan.

1. Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala yang melekat pada variabel yang kategorinya hanya bisa
digunakan untuk membedakan antara satu kategori dengan kategori lainnya. Kita tidak bisa
mengatakan bahwa kategori yang satu lebih baik dari kategori yang lain, atau kategori yang
satu lebih tinggi dari kategori yang lain karena kategori yang satu hanya berbeda dengan
kategori yang lain. Dengan demikian, skala nominal ini biasanya berupa variabel dengan data
kualitatif. Dalam kegiatan penelitian, kita bisa saja memberikan angka pada kategori dalam
variabel berskala nominal, namun angka yang ada tidak bisa dijadikan dasar untuk menentukan
bobot dari kategori karena angka yang ada hanya bisa digunakan untuk membedakan
antarkategori. Tidak adanya bobot yang bisa ditunjukkan angka yang digunakan, membuat kita
bisa sajamengganti angka yang ada dengan sembarang angka. Contoh yang paling umum
adalah variabel jenis kelamin dengan kategori laki-laki dan perempuan. Kita hanya bisa
membedakan bahwa yang satu adalah laki-laki dan yang lain adalah perempuan dan tidak bisa
mengatakan bahwa laki-laki lebih baik dari perempuan atau sebaliknya. Kita bisa memberikan
angka untuk setiap kategori yang ada, misalnya angka 1 untuk laki-laki dan angka 2 untuk
perempuan, namun demikian sekali lagi bahwa angka 2 tidak bisa diartikan memiliki bobot
yang lebih baik dibanding angka 1 sehingga tidak menjadi masalah ketika ingin mengubah
angka tersebut, misalnya angka 1 untuk perempuan dan angka 2 untuk laki-laki. Contoh lainnya
adalah variabel agama dengan kategori Islam, Katolik, Hindu, Budha, Kristen, serta Aliran
Kepercayaan. Angka yang digunakan dalam skala nominal hanya berfungsi sebagai kode yang
memiliki arti berbeda dengan angka tersebut.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan skala yang melekat pada variabel yang kategorinya selain menunjukkan
adanya perbedaan, juga menunjukkanadanya tingkatan yang berbeda. Dengan demikian, dalam
skala ordinal kita bisa menunjukkan bahwa kategori yang satu lebih baik dari kategori yang lain,
atau kategori yang satu lebih tinggi dari kategori yang lain, dan tentunya termasuk di dalamnya,
yaitu kategori yang satu berbeda dengan kategori yang lain. Dengan kata lain, skala ordinal
mencakup pula karakteristik yang ada dalam skala nominal. Contoh variabel yang berskala
ordinal adalah penghasilan dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Contoh variabel lain
adalah jabatan dengan kategori direktur, manajer, dan staf. Kategori yang ada dalam kedua
variabel tersebut, jelas menunjukkan adanya bobot yang berbeda sehingga kita bisa katakan
bahwa orang yang penghasilannya tinggi,memiliki tingkatan yang lebih baik dibanding orang
yang memilikipenghasilan rendah, demikian pula jabatan 22direktur, tentunya memiliki
tingkatan yang lebih baik dibanding jabatan staf.Seperti halnya dalam skala nominal, dalam skala
ordinal kita juga memanfaatkan angka-angka untuk menggambarkan kategori yang ada. Dalam
skala ordinal, angka yang digunakan selain untuk membedakan juga untuk menunjukkan bobot
yang berbeda sehingga jika dalam skala nominal kita bisa mengganti angka secara sembarang
maka dalam skala ordinal kita.harus memperhatikan bobotnya. Contoh penghasilan dengan
kategori tinggi, sedang, dan rendah, kita beri kode 1 rendah, 2 sedang, 3 tinggi. Kode itutidak
bisa kita ubah menjadi 1 tinggi, 2 rendah, 3 sedang. Angka yang tidak bisa sembarang diubah
terjadi karena angka tersebut juga menunjukkan adanya tingkatan yang berbeda, bahwa 2
tentunya lebih besar dari 1, dan 3 lebih besar dari 2. Persamaannya adalah baik di skala nominal
maupun di skala ordinal, angka yang digunakan berfungsi sebagai kode yang memiliki arti yang
berbeda dengan angka tersebut. 3. Skala IntervalSkala interval merupakan skala yang melekat
pada variabel yang kategorinya selain menunjukkan adanya perbedaan, juga menunjukkanadanya
tingkatan yang berbeda, dan juga menunjukkan adanya rentang nilai. Dengan demikian, dalam
skala interval kita bisa menunjukkan bahwa kategori yang satu lebih baik dari kategori yang lain,
atau kategori yang satu lebih tinggi dari kategori yang lain, dan kategori yang satu berbeda
dengan kategori yang lain, namun juga kita bisa menunjukkan bahwa kategori yang satu
memiliki rentang nilai dari sekian sampai sekian, dan kategori lainnya memiliki rentang nilai dari
sekian sampai sekian. Dengan kata lain, skala interval mencakup pula karakteristik yang ada
dalam skala nominal dan skala ordinal. Contoh variabel yang berskala interval adalah jarak
tempuh dengan kategori 0 sampai 25 km, 25 sampai 50 km, dan 50 sampai 75 km. Contoh
variabel lain adalah lamanya penerbangan dengan kategori 1 sampai 2 jam, kategori 2 sampai 3
jam. Kategori yang ada dalam kedua variabel tersebut,jelas menunjukkan adanya bobot yang
berbeda sehingga kita bisa katakan bahwa kendaraan yang memiliki jarak tempuh 0 sampai 25
km memiliki jarak tempuh yang lebih sedikit, dibanding kendaraan dengan jarak tempuh 25
sampai 50 km. Namun demikian, kita tidak bisa mengatakan bahwa kendaraan dengan jarak
tempuh 25 sampai 50 km memiliki jarak tempuh dua kali dibanding kendaraan dengan jarak
tempuh 0 sampai 25 km.

4.Skala Rasio

Skala rasio merupakan skala yang melekat pada variabel yang kategorinya selain menunjukkan
adanya perbedaan, juga menunjukkanadanya tingkatan yang berbeda, menunjukkan adanya
rentang nilai, serta bisa diperbandingkan. Nilai yang ada bisa diperbandingkan karena adanya nol
mutlak, yang bisa diartikan bahwa setiap angka memulai dari titik nol yang sama. Dengan
demikian, dalam skala rasio kita bisa menunjukkan bahwa kategori yang satu lebih baik dari
kategori yang lain, atau kategori yang satulebih tinggi dari kategori yang lain, dan kategori yang
satu berbeda dengan kategori yang lain, namun juga kita bisa menunjukkan bahwa kategori yang
satu memiliki rentang nilai dari sekian sampai sekian, dan kategori lainnya memiliki rentang
nilai dari sekian sampai sekian. Kita bisa juga mengatakan bahwa 8 adalah dua kalinya 4, atau 10
adalah lima kalinya 2. Dengan kata lain, skala rasio mencakup pula karakteristik yang ada dalam
skala nominal,skala ordinal, dan skala interval.
PENUTUP

Kesimpulan

Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam
menyajikan data secara lebih mudah,sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih
mudah.Statistik telah menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun
menyatakan variasinya,dan memberikan gambaran lebih banyak tentang kecenderungan tengah-
tengah dari variabel.Tetapi harus disadari bahwa statisti sebagai tujuan hanya alat dan bukan
tujuan dari analisa.Karena itu,janganlah jadikan statistik sebagai tujuan yang menentukan
komponen-komponen peneliti lain.

Saran

Tak lepas dari semua itu,kami penyusun juga mengharapkan saran-saran yang membangun guna
hasil yang jauh lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anto Dajan. 1995. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta:


LP3S.Delbert C. Miller. 1991. Handbook of Research Design and Social Measurement. 5thed.
Newbury Park:
Sage publication.Earl Babbie. 1995.The Practice of Social Research. 7th ed. Belmont:
Wadsworth Publishing Company.
Gordon Marshall. 1994.Concise Dictionary of Sociology. Oxford: New York
J. Supranto. 1982. Statistik untuk Pimpinan & Usahawan. Jakarta:
Penerbit ErlanggaKenneth D. Bailey. 1994. Methods of Social Research. 4th ed. New York:
The Free PressLind, A. Dauglass, William G. Marchal and Robert D. Mason, 2002, Statistical
Techniques in Business & Economics, McGraw-Hill Irwin.
Nachmias and Nachmias. 1992. Research Methods in the Social Science. 4th ed. New York:
St. Martin'sNatalia L. Sproull. 1998. Handbook of Research Methods aguide for practitioners
and students in the social sciences.
Metuchen, N.J.: The Screcrow PressOtt.. et.al. 1992. Statistics A Tool for the Social Sciences.
5thed. Belmont, California:
Duxburypress.Purwanto, Suharyadi, 2003. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai