Anda di halaman 1dari 3

A.

NIM/NPM : 5190911190 * TUGAS RUMAH

B.NAMA MAHASISWA : AZHANI MARCELIANA HARAHAP

C.KELAS :B

D.Dosen : Ir. Endang Setyowati, M.T.

E.Asdos : Winda Ayu Febriyanti

MACAM-MACAM BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


Ada beberapa jenis beban yang berbeda yang terjadi pada
struktur, sifatnya akan bervariasi sesuai dengan desain,
penggunaan, lokasi, dan bahan yang digunakan. Persyaratan
desain pada umumnya ditentukan dalam hal beban maksimum
yang harus mampu ditahan oleh suatu struktur.

Beban pada bangunan umumnya diklasifikasikan menjadi :

• Beban mati (Dead Load)

Beban mati, juga dikenal sebagai muatan permanen atau statis, adalah beban yang dominan
terkait dengan berat struktur itu sendiri, yang tetap diam dan relatif konstan dari waktu ke
waktu. Beban mati dapat mencakup berat elemen struktural, partisi non-struktural yang
permanen, perlengkapan tak bergerak seperti eternit,
lemari built-in, dan sebagainya.

Beban mati dapat dihitung dengan menilai berat


bahan yang ditentukan dan volumenya seperti yang
terhitung dalam rancangan. Secara teori, sangat
mungkin untuk menghitung beban mati dengan
tingkat akurasi yang baik. Meskipun demikian
banyak praktisi yang menggunakan hitungan
estimasi untuk mempermudah perhitungan beban.

• Beban hidup (Live Load)


yang dimaksud dengan beban hidup adalah beban-beban yang
dapat dipindah-pindah atau berubah arah seperti orang, mesin,
penyekat fleksibel yang tidak termasuk struktur, air hujan dan
salju yang terdapat di daerah yang beriklim dingin, tekanan dan
isapan angin, tekanan air, tekanan tanah juga termasuk beban
hidup. Kebanyakan beban-beban tersebut tidak menentu. Maka
diambilah ketentuan-ketentuan yang aman dan dianggap sebagai
beban merata supaya uniform. Beban hidup untuk pembebanan
lantai tingkat misalnya rumah tinggal q = 200kg/m2, gedung
konser atau bioskop dan balkon q = 400kg/m2, sedangkan
perpustakaan dengan buku-buku q = 600kg/m2.
A.NIM/NPM : 5190911190

B.NAMA MAHASISWA : AZHANI MARCELIANA HARAHAP

C.KELAS :B

D.Dosen : Ir. Endang Setyowati, M.T.

E.Asdos : Winda Ayu Febriyanti

• Beban Lingkugan (Enviromental loads)

Beban lingkungan adalah jenis beban yang dapat bekerja pada struktur akibat kondisi
lingkungan dan cuaca.

a). Beban angin (Wind loads)

Beban angin dapat terjadi akibat pergerakan udara


relatif terhadap suatu struktur, dan analisis
mengenai beban angin mengacu kepada
meteorologi dan aerodinamika serta struktur.
Beban angin mungkin bukanlah suatu masalah
pembebanan yang signifikan khususnya untuk
struktur berukuran kecil maupun besar, tetapi
sangat penting melakukan analisis beban angin
khususnya pada struktur yang menjulang tinggi,
penggunaan material yang lebih ringan dan bentuk
dari struktur akan secara langsung mempengaruhi
aliran udara, biasanya berlaku pada bentuk atap suatu bangunan. Apabila beban mati pada suatu
struktur tidak mencukupi untuk menahan beban angin, maka perhitungan analisa struktur dan
fiksasi tambahan sangat diperlukan.

Kecepatan angin yang digunakan dalam perhitungan desain struktur bangunan biasanya
ditentukan berdasarkan catatan sejarah menggunakan teori nilai ekstrim, hal tersebut guna
memprediksi kecepatan angin tidak biasa (ekstrim) yang mungkin terjadi pada suatu saat yang
tidak diduga.

b). Beban gempa

Beban horisontal yang signifikan dapat terjadi pada struktur selama terjadi gempa bumi.
Struktur bangunan yang berada pada area aktivitas seismik (gempa) perlu dianalisis dan
dilakukan desan perancangan dengan hati-hati untuk memastikan tidak terjadinya kegagalan
struktur jika suatu saat terjadi gempa bumi.
A.NIM/NPM : 5190911190

B.NAMA MAHASISWA : AZHANI MARCELIANA HARAHAP

C.KELAS :B

D.Dosen : Ir. Endang Setyowati, M.T.

E.Asdos : Winda Ayu Febriyanti

c). Beban salju (Snow loads)

Beban salju adalah beban yang terjadi akibat akumulasi


salju yang menumpuk pada struktur dan lebih menjadi
perhatian khususnya pada wilayah tertentu dengan iklim
geografis di mana salju dapat turun dengan kuantitas yang
banyak dan sering. Sejumlah besar tumpukan salju yang
terakumulasi pada struktur akan menambah beban yang
relatif cukup besar pada. Bentuk atap struktur bangunan
adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
besarnya beban salju. Salju yang jatuh di atap bangunan
yang datar akan cenderung menumpuk ebih banyak,
sedangkan salju akan lebih cenderung jatuh dari atap berbentuk lereng yang curam. Hal
tersebut juga mungkin merupakan masalah serupa pada daerah dengan curah hujan tinggi di
mana mungkin terjadi genangan air pada ata bangunan.

Beban pada bangunan juga dapat dikategorikan sebagai:

• Beban terkonsentrasi (atau beban titik): Beban


tunggal yang bekerja pada area yang relatif kecil,
seperti beban pada tumpuan kolom.

• Beban baris: Beban mengerahkan beban


sepanjang garis, seperti berat dinding di atas plat
lantai lantai

• Beban terdistribusi (atau permukaan): Ini


memberikan beban pada area permukaan, seperti
berat plat lantai dan bahan struktur atap.

Anda mungkin juga menyukai