Isra Mi'raj
Isra Mi'raj
Peristiwa Isra' dan Mi'raj bagi umat Islam menjadi fenomena sejarah yang sungguh luar biasa, terjadi
satu tahun sebelum hijrah (10 tahun dari masa diutusnya Sayyid Muhammad sebagai Nabi) pada
malam Isnain tanggal 27 Rajab.
Saat Nabi sendirian tidur di rumah Siti Ummi Hani (saudara kandung Sayyidina Ali) datanglah Jibril
untuk memintanya berjumpa Allah. Ada yang menyebutkan Nabi berada di sekitar Masjidil Haram
sekitar Hijr Ismail dengan ditemani dua sahabatnya Hamzah dan Ja'far bin Abi Thalib).
Peristiwa inj begitu cepat dimana dalam waktu semalam menyelesaikan perjalanan jalur darat dan
jalur udara. Zona destinasi isra' dan mi'raj adalah titik-titik sejarah Nabi sebelum Muhammad. Ini
menunjukkan bahwa peristiwa itu adalah bagian dari mu'jizat.
Menguji keimanan orang Islam dapat dilakukan dengan bertanya percaya atau tidak terhadap Isra’
Mi’raj. Saya sangat setuju ini peristiwa luar biasa yang hanya bisa didekati dengan keimanan dan bisa
dilakukan dengan saintifikasi Isra’ Mi’raj. Dan jasad Nabi yang bergerak dalam peristiwa ini
bersamaan dengan ruhnya yang telah menyatu.
Merenung Sejenak
Tidak terasa bahwa bulan Rajab 1437 H sudah memasuki tanggal 27. Tanggal yang indah dan
bersejarah bagi umat Islam karena Rasulullah Muhammad mendapat bonus rihlah ilahiyyah yang
diabadikan dengan nama Isra’ Mi’raj.
Syekh Bisri Musthofa Rembang dalam kitab Tiryaqil Aghyar fi Tarjamati Burdatul Mukhtar
menjelaskan bahwa waktu yang ditempuh dalam isra' itu sangat singkat dan mi'raj itu seperti qaba
qausaini.
Syi'ir yang diterjemah dalam bahasa Jawa dengan tulisan pegon oleh Mbah Bisri ini adalah: