Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Papan tulis, merupakan “alat” yang sangat diperlukan disetiap sekolah dan di kelas. Bahkan
papan tulis dikatakan fasilitas yang mutlak diperlukan, seperti halnya diperlukan meja dan
kursi. Dengan papan tulis, pengajar dapat menulis dan menjelaskan materi pelajaran secara
efektif dan efisien, sehingga pembelajar dapat menerima pelajaran dengan baik. Papan tulis
dapat di gunakan secara baik, dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunanaan papan
tulis.Papan tulis, belum dapat dikategori sebagai “media pembelajaran”, tetapi sebagai alat
pelajaran. Papan tulis dapat dikategori sebagai media pembelajaran, apabila “papan tulis”
tersebut telah difungsikan atau digunakan untuk memberikan informasi atau digunakan untuk
menjelaskan meteri pelajaran atau papan tulis itu sendiri fungsinya telah memberikan
informasi kepada penerima pesan atau “pembelajar”.
Papan tulis merupakan alat yang lazim digunakan, tetapi pertanyaannya bagaimana saudara
dapat menggunakan papan tulis dengan baik, efektif, dan efisien dalam menjelaskan pelajaran
di kelas?
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar para mahasiswa khususnya calon guru
mengetahui sejarah papan tulis, kelebihan dan keunggulan serta mengoptimalkan penggunaan
papan tulis sebagai media pembelajaran.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa mengetahui kelemahan dan
kekurangan papan tulis sebagai media pembelajaran, serta bagaimana cara mengoptimalkan
penggunaannya. Dengan begini mahasiswa dan calon guru mampu menguasai papan tulis
sebagai media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Papan Tulis
Papan hitam pada zaman dahulu hanyalah sekeping batu untuk mencatat nota di atasnya
tanpa menggunakan kapur tulis karena pada masa itu kapur tulis masih belum wujud lagi.
Kanak-kanak hanya menggunakan batu kecil untuk menulis di atasnya. Tulisan dengan
mudahnya dipadam menggunakan sehelai kain buruk.
Pada lewat kurun ke-18 dan awal kurun ke-19, ‘’papan batu’’ ini sering digunakan di
sekolah-sekolah di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. ‘’Papan batu’’ ini ditambat
pada rangka kayu untuk membantu mengukuhkannya dan mengelakkannya daripada retak.
Pada masa itu, kertas amat mahal dan sukar untuk didapati dan oleh sebab itu, ‘’papan batu’’
ini amat sesuai sebagai pengganti.
Namun, pada suatu ketika, ‘’papan batu’’ ini mulai digunakan dengan kaedah terbaru.
Seorang guru geografi yang bekerja di Scotland dilaporkan telah mengambil ‘’papan batu’’
daripada pelajar-pelajarnya dan menggantungkannya pada dinding. Dia kemudiannya
menggunakannya untuk membuat papan tulis yang boleh diubah untuk menulis maklumat
geografi yang membolehkan pelajarnya membaca bersama-sama. Revolusi papan hitam
bermula dari sini.
Idea ini diaplikasikan dengan cepat. Penggunaan papan hitam dalam cara ini yang pertama
sekali direkodkan ialah di benua Amerika Utara, yaitu apabila papan hitam digunakan di
Akademi Ketenteraan Amerika Syarikat di West Point. Akademi ketenteraan yang lain juga
kemudiannya mengikut kaedah penggunaan papan hitam ini dan akhirnya, kaedah ini telah
tersebar di semua sekolah-sekolah yang lain.
Pada sekitar 1850-an, sekolah-sekolah telah dilengkapkan dengan papan hitam bersama-sama
dengan beberapa perkakas lain seperti dapur (yang menggunakan kayu untuk memasak) dan
bangku. Walau bagaimanapun, penggunaan papan hitam masih lagi belum menjadi sesuatu
yang biasa.
Apabila teknologi semakin maju, batu yang digunakan untuk menulis pada papan hitam telah
digantikan dengan kapur tulis. Kapur tulis yang lembut ini lebih mudah untuk digunakan
pada papan hitam dan juga lebih mudah untuk dibersihkan. Kain buruk yang pernah
digunakan untuk memadam tulisan pada papan hitam telah digantikan dengan pemadam
papan hitam yang baru, yang mana mampu menyerap lebih banyak habuk kapur tulis dan
mengelakkannya daripada berterbangan di udara. Papan hitam juga tidak lagi diperbuat
daripada ‘’papan batu’’ tetapi kepingan besi dengan porselin.
Sejak kebelakangan ini, banyak sekolah telah menggantikan papan hitam dengan papan putih
karena bimbang dengan masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat habuk kapur tulis.
B. Proses Penggunaan Papan Tulis Sebagai Media Pembelajaran
Papan tulis, merupakan “alat” yang sangat diperlukan disetiap sekolah dan di kelas. Bahkan
papan tulis dikatakan fasilitas yang mutlak diperlukan, seperti halnya diperlukan meja dan
kursi. Dengan papan tulis, pengajar dapat menulis dan menjelaskan materi pelajaran secara
efektif dan efisien, sehingga pembelajar dapat menerima pelajaran dengan baik. Papan tulis
dapat di gunakan secara baik, dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunanaan papan
tulis. Papan tulis, belum dapat dikategori sebagai “media pembelajaran”, tetapi sebagai alat
pelajaran. Papan tulis dapat dikategori sebagai media pembelajaran, apabila “papan tulis”
tersebut telah difungsikan atau digunakan untuk memberikan informasi atau digunakan untuk
menjelaskan meteri pelajaran atau papan tulis itu sendiri fungsinya telah memberikan
informasi kepada penerima pesan atau “pembelajar”.
keterampilan menggunakan papan tulis perlu dipelajari dan karena itu pengajar-pengajar
lulusan tenaga kepengajaran akan dapat menggunakan papan tulis secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ada tekhnik khusus yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam menggunakan papan tulis
agar tujuan pembelajaran bisa di capai dengan baik, diantaranya :
1. penyajian tulisan harus benar-benar jelas,agar semua siswa dapat melihatnya secara merata
dan jelas.
2. Menyajikan materi secara terperinci.
3. Menulis dan menggambar haruslah berbentuk sederhana.
4. Menjelaskan hal-hal yang terdapat dalam papan tulis kepada siswa apabila ada yang masih
belum dimengerti.
5. Setelah itu usahakan murid untuk mencoba kedepan kelas tentang materi pelajaran yang
sedang berlangsung.
C. Keunggulan Papan Tulis
Penggunaan papan tulis pada saat menjelaskan materi pelajaran, memiliki nilai manfaat yang
sangat penting, antara lain :
1. Tidak memerlukan banyak pekerjaan dan persiapan.
2. Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas oleh pengajar selangkah demi selangkah
dan secara sistematis.
3. Dapat menjelaskan hal-hal sesaat (misalnya untuk menjawab pertanyaan).
4. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dapat dilihat dan segera diperbaiki oleh
pengajar secara langsung.
5. Merangsang pembelajar untuk dapat belajar secara efektif.
6. Pembelajar dapat melihat dan dapat membaca dengan jelas apa yang ditulis oleh pengajar
di papan tulis.
7. Memotivasi pembelajar untuk terbiasa bekerja pada papan tulis.
D. Kelemahan Papan Tulis
Manfaat dan nilai penggunaan papan tulis dalam proses pembelajaran di kelas sangat besar,
tetapi ada beberapa hal yang secara langsung atau tidak langsung dapat membatasi pengajar
menggunakan papan tulis, yaitu:
1. Ada sebagian pengajar merasa tidak tenang apabila menggunakan papan tulis. Merasa
tidak mempunyai kecakapan menulis, menggambar yang bagus dan indah di papan tulis. Hal
ini menyebabkan keragu-raguan dan timbul rasa segan untuk menggunakan papan tulis
sebagai media pembelajaran.
2. Pengajar segan untuk mempersiapkan dan membersihkan papan tulis sebelum mengajar,
karena takut tangan kotor terkena debu kapur. Atau untuk mempersiapkan suatu demonstrasi
melalui papan tulis memerlukan waktu dan meminta perhatian, ketekunan tersendiri dari
pengajar. Akibatnya dapat menimbulkan rasa segan ketika menggunakan papan tulis.
3. Adanya alat-alat modern yang mulai digunakan dalam proses pembelajaran di kelas,
seperti slide, kaca terbus cahaya, film, vidio, VCD, LCD, dll.
4. Banyak buku-buku pelajaran yang dapat dibeli dan dimiliki oleh pembelajar, dari pada
mencatat pelajaran dari papan tulis.
5. Pembelajar tidak selalu dapat melihat pelajaran dengan mudah di papan tulis, karena
mungkin pengajar berdiri di depan papan tulis dan menutupi tulisan di papan tulis.
6. Apabila pembelajar diberi kesempatan untuk menggunakan papan tulis, maka memerlukan
waktu yang banyak, mengurangi jumlah bahan yang akan diajarkan, dan membosankan.
7. Demonstrasi dan ilustrasi yang disajikan pengajar pada papan tulis, seringkali tidak dapat
ditangkap pembelajar dengan jelas, sukar dilihat dan kemungkinan tidak dimengerti
pembelajar, karena pengajar berdiri di depan papan tulis.
8. Debu kapur, dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan pengajar, yaitu sakit paru-paru,
tenggerokan, gangguan kulit, dan pernapasan. Apalagi ventilasi ruangan tidak begitu baik .

E. Mengoptimalkan Penggunaan Media Papan Tulis


Di tengah makin banyaknya media pendidikan modern dengan berbagai kecanggihannya,
seperti proyektor, televisi, ataupun komputer, kehadiran, papan tulis tetap
diperlukan.Ruangan kelas tanpa papan tulis pasti akan terasa berbeda sekali, layaknya sayur
tanpa garam yang terasa hambar. Begitu pentingnya keberadaan papan tulis sehingga media
yang satu ini tetap ada di ruangan-ruangan kelas sampai sekarang.
Sayangnya, sering kali papan tulis yang telah menjadi ikon dari suatu kelas malah sering
dibiarkan begitu saja, tidak kita manfaatkan atau mungkin kita sering memanfaatkannya
namun hanya sekadar untuk kita isi dengan berbagai coretan-coretan, gambar-gambar, atau
kata-kata yang justru malah semakin membingungkan siswa. Padahal papan tulis jika kita
tahu cara menggunakannya, akan sangat membantu kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas.
Tentunya agar kehadiran papan tulis di ruangan kelas kita ini tidak sisa-sia maka kita perlu
mempelajari beberapa cara menggunakan papan tulis yang baik. Ada beberapa hal yang bisa
kita lakukan untuk mengoptimalkan penggunaan media papan tulis.
Pertama, biasakan mengawali pelajaran dengan keadaan papan tulis bersih. Papan tulis yang
bersih akan membantu menghemat waktu ketika kita akan menuliskan sesuatu di papan tulis
ketika kita mengajar sekaligus papan tulis yang berada dalam keadaan bersih menunjukkan
bahwa kita siap mengajar siswa dan siswi.
Kedua, tuliskan topik pelajaran di bagian atas papan tulis dan biarkan untuk bisa terus dilihat
oleh siswa selama mungkin sampai pelajaran kita berakhir. Menuliskan topik pelajaran sangat
berguna supaya siswa bisa terus mengingat akan apa yang ia sedang pelajari, ini penting
karena setiap hari siswa dan siswi kita biasa belajar lebih dari satu mata pelajaran. Selain itu,
dengan menuliskan topik pelajaran di papan tulis akan berguna ketika ada siswa yang
terlambat masuk, tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada temannya dan lantas menimbulkan
kegaduhan di kelas.
Ketiga, sediakan tempat yang kosong di papan tulis agar kita bisa menuliskan kata-kata
kunci. Jika kita menuliskan seluruh bahan pelajaran di papan tulis, akan lebih banyak waktu
yang dipergunakan siswa untuk mencatat apa yang terpampang di papan tulis daripada
memperhatikan penjelasan kita.
Keempat, untuk beberapa mata pelajaran yang sering kali perlu menuliskan perhitungan maka
kita bisa menuliskannya di bagian sudut papan tulis.
Kelima, hindarkan memenuhi papan tulis dengan terlalu banyak coretan, garis, gambar yang
bisa membuat siswa bingung. Usahakan agar seluruh yang kita tulis di papan tulis dapat
dibaca dengan jelas oleh seluruh siswa.
Keenam, hindari selalu berdiri di depan apa yang kita tuliskan di papan tulis karena hal ini
akan menghalangi siswa yang akan mencatat apa yang kita tuliskan.
Ketujuh, hapuslah seluruh kata-kata, gambar, bagan di papan tulis yang memang akan kita
hapus agar tidak membuat siswa kebingungan.
Kedelapan, pada saat kita menulis di papan tulis biasakanlah untuk tidak menulis sambil
berbicara, kita baru berbicara setelah kita selesai menulis.
Kesembilan, menimbulkan kesan positif dan daya tarik sehingga dapat membuat daya ingat
jangka panjang siswa berkembang, misalnya menggunakan warna.
Untuk mengecek sudah seberapa jauh kita berhasil mengoptimalkan penggunaan media
papan tulis ini maka kita bisa mengeceknya dengan melihatnya dari jarak-jarak tertentu di
sela-sela waktu kita mengajar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada lewat kurun ke-18 dan awal kurun ke-19, ‘’papan batu’’ ini sering digunakan di
sekolah-sekolah di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. ‘’Papan batu’’ ini ditambat
pada rangka kayu untuk membantu mengukuhkannya dan mengelakkannya daripada retak.
Pada masa itu, kertas amat mahal dan sukar untuk didapati dan oleh sebab itu, ‘’papan batu’’
ini amat sesuai sebagai pengganti.
Namun, pada suatu ketika, ‘’papan batu’’ ini mulai digunakan dengan kaedah terbaru.
Seorang guru geografi yang bekerja di Scotland dilaporkan telah mengambil ‘’papan batu’’
daripada pelajar-pelajarnya dan menggantungkannya pada dinding. Dia kemudiannya
menggunakannya untuk membuat papan tulis yang boleh diubah untuk menulis maklumat
geografi yang membolehkan pelajarnya membaca bersama-sama. Revolusi papan hitam
bermula dari sini.
Kelebihan papan tulis:
a. Tidak memerlukan banyak pekerjaan dan persiapan.
b. Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas oleh pengajar selangkah demi selangkah
dan secara sistematis.
c. Dapat menjelaskan hal-hal sesaat (misalnya untuk menjawab pertanyaan).
d. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dapat dilihat dan segera diperbaiki oleh
pengajar secara langsung.
e. Merangsang pembelajar untuk dapat belajar secara efektif.
f. Pembelajar dapat melihat dan dapat membaca dengan jelas apa yang ditulis oleh pengajar
di papan tulis.
g. Memotivasi pembelajar untuk terbiasa bekerja pada papan tulis.

Kelemahan papan tulis:


a. Adanya keragu-raguan dan timbul rasa segan untuk menggunakan papan tulis sebagai
media pembelajaran.
b. Untuk mempersiapkan suatu demonstrasi melalui papan tulis memerlukan waktu dan
meminta perhatian, ketekunan tersendiri dari pengajar.
c. Adanya alat-alat modern yang mulai digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
d. Banyak buku-buku pelajaran yang dapat dibeli dan dimiliki oleh pembelajar, dari pada
mencatat pelajaran dari papan tulis.
e. Pembelajar tidak selalu dapat melihat pelajaran dengan mudah di papan tulis, karena
mungkin pengajar berdiri di depan papan tulis dan menutupi tulisan di papan tulis.
f. Debu kapur, dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan pengajar, yaitu sakit paru-paru,
tenggerokan, gangguan kulit, dan pernapasan. Apalagi ventilasi ruangan tidak begitu baik

PAPAN TULIS SEBAGAI MEDIA BELAJAR MENGAJAR

Media Papan sebagai Media Dua Dimensi

     Media Sederhana yang cukup mudah dibuat oleh guru adalah media dua dimensi. Media
dua dimensi adalah media yang hanya memiliki ukuran panjangdan lebar atau media yang
berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media
papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.

      Media pembelajaran dua dimensi yang dibahas dalam uraian ini
adalah media papan atau media bentuk papan. Media papan disebut juga
media bentuk papan karena perangkatnya berbentuk bilah papan dan
digunakan untuk meletakkan pesan yang dikehendaki.

      Terdapat beberapa jenis media yang tergolong media papan. Media-
media tersebut adalah papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan
papan magnet. Berikut ini dipaparkan tentang media-media papan
tersebut.

A. Papan Tulis

     Papan tulis merupakan media dua dimensi yang paling terkenal dan
telah cukup lama digunakan di berbagai tempat. Pemanfaatan papan tulis
tidak hanya di lingkungan sekolah, melainkan juga di rumah-rumah sakit,
kantor-kantor, lembaga-lembaga pendidikan, dan bahkan keluarga.
Kapan papan tulis mulai digunakan orang tak dapat diketahui dengan
pasti. Berabad-abad lamanya papan tulis telah digunakan untuk papan
tulis bermacam-macam. Bahan yang paling lazim untuk pembuatan
papan tulis adalah kayu yang dicat hitam.

     Papan tulis berbahan kayu yang dicat hitam memerlukan kapur tulis untuk memanfaatkan
papan tulis itu sebagai media pembelajaran. Selain papan tulis berwarna hitam,terdapat juga
papan tulis berwarna putih dengan permukaan yang lebih halus. Papan tulis putih (white
board) memerlukan spidol untuk alat tulisnya. Dewasa ini warna papan tulis cukup
bervariasi, tidak hanya hitam dan putih, tetapi juga warna-warna lain. Penggunaan warna lain
tersebut dimaksudkan untuk menambah keefektifan dan mengurangi kelelahan mata.

B. Fungsi Papan Tulis

     Papan tulis secara umum memiliki fungsi sebagai berikut.


1. Tempat menuliskan pokok-pokok pikiran penjelasan guru dalam
pembelajaran klasikal, kelompok, maupun individual.
2. Tempat menuliskan bagan, grafik, gambar ilustrasi, peta konsep,
dan lain-lain untuk mendukung penjelasan guru.
3. Tempat menuliskan rangkuman materi pembelajaran, tugas-tugas,
soal-soal latihan, dan soal-soal ulangan.
4. Papan tulis dapat memotivasi siswa dengan jalan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas pada papan
tulis.
5. Papan tulis juga berfungsi sebagai tempat meletakkan media grafis
seperti bagan, foster, gambar, foto, dan lain-lain, ketika guru
menggunakan media grafis tersebut dalam menjelaskan suatu
materi pelajaran.

C. Keuntungan Penggunaan Papan Tulis


     Papan tulis yang digunakan secara benar dapat memberikan beberapa
keuntungan. Keuntungan-keuntungan  penggunaan papan tulis adalah
sebagai berikut.

1. Papan tulis dapat digunakan pada segala jenis dan jenjang


pendidikan
2. Dalam pemanfaatan papan tulis, guru mudah mengawasi keaktifan-
keaktifan kelas.
3. Papan tulis lebih ekonomis bila dibandingkan dengan media papan
yang lain karena mudah ditulisi dan dihapus kembali, serta dapat
digunakan berulang kali.
4. Bila diperlukan, guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu tulisan
atau materi pelajaran di papan tulis, kemudian membalikkannya
atau menutup dengan kertas atau kain hitam.

D. Kelemahan Penggunaan Papan Tulis


     Selain memiliki keuntungan, penggunaan papan tulis juga memiliki
beberapa kelemahan.

1. Aktivitas pebelajar atau siswa sulit diawasi apabila guru terlalu lama
menulis di papan tulis
2. Debu kapur tulis dapat mengotori lingkungan dan bila dihirup oleh
guru dan siswa dapat mengganggu kesehatan
3. Tulisan guru yang kurang bagus dapat memberi dampak yang
kurang menguntungkan, baik bagi guru maupun siswa.

E. Cara Penggunaan Papan Tulis yang Baik


     Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
papan tulis. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. Sebelum menggunakan papan tulis, sarana pendukung berupa


kotak kapur tulis, kapur tulis, dan penghapus papan tulis harus
dicek keberadaannya.
2. Sebelum digunakan, papan tulis diusahakan selalu dalam keadaan
bersih.
3. Ujung kapur tulis dapat digunakan dalam keadaan tumpul ataupun
runcing sesuai dengan kebutuhan.
4. Untuk menarik perhatian siswa terhadap hal-hal yang dianggap
penting dan perlu mendapat penekanan dapat menggunakan kapur
warna.
5. Tulisan di papan tulis sebaiknya teratur, urut, dan rapi agar mudah
dipahami oleh siswa.
6. Selain dengan warna, istilah-istilah penting dapat diberi garis bawah
7. Tulisan pada papan tulis hendaknya mudah dibaca
8. Pada waktu menulis usahakan sedapat mungkin tulisan yang
sedang ditulis langsung dapat dibaca oleh siswa.

F. Syarat-syarat Papan Tulis


     Papan tulis yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Syarat-syarat
papan tulis yang baik dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain (1)
warna, (2) bentuk dan ukuran, dan (3) pemasangan dan letak. Ditinjau
dari aspek warna, ada tiga syarat yang harus diperhatikan. Ketiga syarat
tersebut adalah (1) mempunyai warna yang kontras dengan tulisan atau
gambar, (2) papan tulis harus buram, tidak boleh mengkilat atau licin,
dan (3) warna papan tulis harus serasi dengan warna dinding ruangan
kelas.
     Berdasarkan aspek bentuk dan ukuran, maka ada tiga hal yang perlu
diperhatikan. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dahulu papan tulis yang umum digunakan adalah papan tulis yang
memiliki sandaran. Saat ini mulai banyak digunakan papan tulis
yang dilekatkan pada dinding ruang kelas. Papan tulis yang
dilekatkan pada dinding kelas lebih menghemat ruangan kelas.
2. Selain papan tulis bersandaran dan dilekatkan pada dinding, ada
beberapa bentuk papan tulis yang lain, misalnya papan tulis lipat
dan papan tulis geser.
3. Ukuran papan tulis sebaiknya disesuaikan dengan ukuran kelas.
Pada umumnya ukuran papan tulis sekurang-kurangnya adalah 3
meter x 1,20 meter.

G. Pemasangan dan Letak


     Hal penting yang turut menentukan keefektifan penggunaan  papan
tulis adalah pemasangan dan letak. Pemasangan dan letak berkenaan
dengan penempatan papan tulis, sehingga mudah ditulisi oleh guru dan
mudah dilihat oleh siswa. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan papan tulis dalam hubungannya dengan
pemasangan dan letak.

1. Pemasangan papan tulis diusahakan agar dapat dilihat dengan jelas


oleh seluruh siswa
2. Pencahayaan papan tulis diatur agar tidak menimbulkan efek silau
bagi siswa. Bila cahaya berlebih dan berdampak silau pada papan
tulis, maka perlu dipasang tirai jendela. Sebaliknya, bila cahaya
kurang atau redup perlu bantuan pencahayaan dari lampu listrik
3. Penempatan papan tulis pada dinding perlu memperhatikan tinggi
papan tulis dari lantai. Pemasangan papan tulis sebaiknya
mempertimbangkan tinggi para siswa, sehingga mudah dicapai oleh
siswa. Pembuatan lantai depan kelas yang lebih tinggi daripada
lantai lainnya dan penggunaan papan berundak merupakan upaya
yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi hal tersebut.
4. Penggunaan papan tulis bersandaran diusahakan penempatannya
tidak terlalu dekat dengan deret bangku siswa terdepan. Jarak
minimal yang dianjurkan adalah 2,5 meter dari deret bangku siswa
terdepan
5. Apabila dalam satu ruangan ditempatkan dua papan tulis, sebaiknya
salah satu atau keduanya tidak dipasang secara permanen.

H. Alat Teknis Papan Tulis


   Pemanfaatan papan tulis sebagai media pembelajaran membutuhkan
beberapa alat-alat yang bersifat teknis. Alat-alat tersebut antara lain
cetakan papan tulis, stensil papan tulis, mistar panjang, jangka kayu,
proyektor opaque, dan lain-lain. Pemanfaatan papan tulis akan menjadi
lebih efektif dan menarik siswa apabila berbantuan alat-alat teknis
tersebut.

     Penggunaan cetakan papan tulis akan banyak membantu guru yang
memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik. Dengan bantuan
alat ini, guru tertolong untuk membuat gambar-gambar dengan cepat,
walaupun hanya berupa pola dari gambar yang akan dibuat. Cetakan
papan tulis dapat dibuat dari bahan kayu, karton tebal, plastik, logam,
keramik, dan lain-lain.

     Stensil papan tulis merupakan pola gambar pada kertas manila atau
kertas karton. Pada pola tersebut dibuat lubang-lubang sebagai tempat
masuknya bubuk kapur tulis. Dengan menempelkan pola pada papan tulis
dan membubuhkan debu kapur tulis pada penghapus, maka akan
berbentuk pola yang diinginkan di papan tulis. Setelah stensil papan tulis
diangkat, selanjutnya guru menghubungkan titik-titik bekas kapur
tersebut, sehingga pola yang terbentuk semakin sempurna.

     Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan


cetakan papan tulis dan stensil papan tulis. Keuntungan yang pertama
adalah dari segi waktu, dimana penggunaan kedua alat ini dapat
menghemat waktu yang dibutuhkan guru untuk menggambar di papan
tulis. Keuntungan kedua, alat-alat ini dapat dipergunakan berkali-kali.
Selanjutnya, keuntungan ketiga adalah alat-alat ini mudah dibuat dan
biayanya murah.
     Alat teknis yang membantu guru untuk memperbesar gambar di
papan tulis adalah proyektor opaque. Alat ini membantu memproyeksikan
gambar yang dibuat guru ke papan tulis, sehingga gambar tampak lebih
besar dan dapat dilihat oleh seluruh siswa di dalam kelas.

Sumber : Tegeh, I Made. 2010. Media Pembelajaran. Singaraja:


Universitas Pendidikan Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai

  • Profesionalisme Guru
    Profesionalisme Guru
    Dokumen11 halaman
    Profesionalisme Guru
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 15
    Kel 15
    Dokumen3 halaman
    Kel 15
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 14
    Kel 14
    Dokumen3 halaman
    Kel 14
    afif
    Belum ada peringkat
  • PK 8
    PK 8
    Dokumen3 halaman
    PK 8
    afif
    Belum ada peringkat
  • Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Dokumen3 halaman
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 6
    Kel 6
    Dokumen2 halaman
    Kel 6
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen2 halaman
    Kel 5
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen3 halaman
    Kel 2
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 4
    Kel 4
    Dokumen2 halaman
    Kel 4
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 3
    Kel 3
    Dokumen2 halaman
    Kel 3
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen4 halaman
    Kel 1
    afif
    Belum ada peringkat
  • Fix PK
    Fix PK
    Dokumen23 halaman
    Fix PK
    afif
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    afif
    Belum ada peringkat
  • Ijin Kepsek
    Ijin Kepsek
    Dokumen1 halaman
    Ijin Kepsek
    afif
    Belum ada peringkat