Anda di halaman 1dari 3

1.

IDENTITAS KELOMPOK PENYAJI :


a. Nama Kelompok : Kelompok 2
b. Nama-nama Anggota : 1. Berlian Rustantina (160210103074)
2. Anastasya Febrina E. W.
(160210103087)
3. Darista Nuraini (160210103091)
c. Anggota Tidak Hadir :-
d. Nama Moderator : Nur Lailatul Muvida/ kelompok 3
(160210103081)
e. Hari/tgl Diskusi : 31 Maret 2017
f. Waktu Diskusi : Pk. 16.10 – 16.45 WIB

2. PROSES DAN HASIL DISKUSI


1. Pentanyaan 1:
Siapakah yang paling berperan pada penetapan peran, guru atau
kepala sekolah? (Titis Ulfitaningsih/kel 5/160210103094)
Jawaban:
Yang paling berperan dalam penetapan peran yakni kepala sekolah,
karena kepala sekolah sebagai pengendali dalam sebuah sekolah.
Dalam hal ini selain kepala sekolah konsultan dan pengawas juga
berperan penting. Namun sebenarnya antara kepala sekolah,
pengawas, konsultan, dan juga guru memiliki peran yang amat penting
dalam pelaksaan kurikulum, karena peran mereka salinhg
berkesinambungan satu sama lain.
2. Pentanyaan 2:
Penyebab terjadiunya pergantian kurikulum itu apa?(Afifatur
Rofiqog/kel 6/160210103090)
Jawaban:
Penyebab dari pergantian kurikulum yang pertama yakni bergantinya
menteri pendidikan, biasanya jika menteri pendidikan itu berganti
maka kurikulum yang ada sebelumnya juga berganti. Selain itu
pergantian kurikulum juga mengikuti perkembangan jaman agar
kurikulum yang ada menjadi lebih baik. Namun dalam pergantian
kurikulum tidak bisa sembarangan, perlu adanya survei dari pihak
yang berwenang. Bergantinya kurikulum juga bertahap, dilihat
perkembangannya jika menghasilkan hasil yang baik maka kurikulum
itu diteruskan dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
3. Pentanyaan 3:
Apa peran siswa dalam evaluasi kurikulum? (Zidna Amalia F./kel
4/160210103103)
Jawaban:
Dalam evaluasi kurikulum peran siswa sangat penting, karena dalam
pelaksaan kurikulum siswa merupakan tokoh utama yang menjalankan
kurikulum tersebut. Siswa yang belajar dan menerima konsep konsep
kurikulum tersebut. Maka dalam pelaksaan evaluasi siswa berperan
penting, jika siswa menjalankan dengan baik, dengan hasil yang baik
maka evaluasi kurikulum juga mendapat hasil yang baik. Jika
sebaliknya, maka evaluasi akan mendapat banyak permasalahan yang
dibahas di dalamnya.
4. Pertanyaan 4
Apakah peran orang tua dalam implementasi kurikulum? (Widayanti
Risqiyah/kel 7/160210103069)
Jawaban:
Dalam implementasi ada 2 peran. Yang pertama yakni dalam
penyususnan kurikulum, mungkin tidak semua orang tua dapat ikut
serta hanya terbatas kepada beberapa orang saja yang cukup waktu
dan mempunyai latar belakang yang memadai. Kedua, dalam
pelaksanaan kurikulum diperlukan kerja sama yang sangat erat antara
guru dengan para orang tua murid. Sebagian kegiatan belajar yang
dituntut kurikulum dilaksanakan dirumah. Dan orang tua  mengikuti
atau mengamati kegiatan belajar anakanya dirumah.
5. Pentanyaan 5:
Untuk pakar pendidikan itu diambil dari pihak mana, dari pihak guru
atau non guru? Dan siapa saja yang terlibat dalam managemen
kurikulum? (Nafillah Ruth S./kel 13/160210103064)
Jawaban:
Pakar pendidikan itu bisa diambil dari guru atau non guru, tergantung
pada pemilihan dan tes yang dilakaukan. Biasanya ada tes terlebih
dahulu untuk menduduki sebuah jabatan.
Yang terlibat dalam management kurikulum ini yakni menteri
pendidikan, pengawas, komite sekolah, kepala sekolah, guru, dan juga
pelaksana kurikulum itu sendiri (murid).

3. KESIMPULAN DISKUSI :
Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam
rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam terwujudnya
kurikulum yang baik maka dalam pelaksanaannya manajemen kurikulum
harus ada hubungan yang berkesinambungan antara pihak satu dengan
pihak lainnya. Pihak yang berperan dalam manajemen kurikulum ini mulai
dari pihak luar sekolah maupun pihak dalam sekolah. Masing-masing
pihak baik pihak luar maupun pihak dalam sama-sama memiliki peran
tersendiri yang sama pentingnya.
Tiap pergantian menteri kependidikan maka kurikulum juga berubah,
fungsi dari perubahan kurikulum tersebut yakni untuk membuat kurikulum
di Indonesia menjadi lebih baik. Perubahan kurikulum tidak langsung
berubah begitu saja, namun sebelumnya telah dilakukan pengamatan
secara tidak langsung kepada sekolah sekolah yang ada di Indonesia.
Pergantian kurikulum juga disesuaikan dengan siswa siswi di Indonesia.

4. HAL-HAL YANG BELUM TERSELESAIKAN/TERJAWAB DALAM


DISKUSI : -

Anda mungkin juga menyukai

  • Profesionalisme Guru
    Profesionalisme Guru
    Dokumen11 halaman
    Profesionalisme Guru
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 15
    Kel 15
    Dokumen3 halaman
    Kel 15
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 14
    Kel 14
    Dokumen3 halaman
    Kel 14
    afif
    Belum ada peringkat
  • PK 8
    PK 8
    Dokumen3 halaman
    PK 8
    afif
    Belum ada peringkat
  • Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Dokumen3 halaman
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 6
    Kel 6
    Dokumen2 halaman
    Kel 6
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen2 halaman
    Kel 5
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen4 halaman
    Kel 1
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 4
    Kel 4
    Dokumen2 halaman
    Kel 4
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 3
    Kel 3
    Dokumen2 halaman
    Kel 3
    afif
    Belum ada peringkat
  • Fix PK
    Fix PK
    Dokumen23 halaman
    Fix PK
    afif
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    afif
    Belum ada peringkat
  • Papan Tulis
    Papan Tulis
    Dokumen9 halaman
    Papan Tulis
    afif
    Belum ada peringkat
  • Ijin Kepsek
    Ijin Kepsek
    Dokumen1 halaman
    Ijin Kepsek
    afif
    Belum ada peringkat