Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PADA SMA


NEGERI 2 JEMBER

Oleh:

Kelompok 6

 Putri Novitasari (160210103076)


 Ratih Tria Safitri (160210103084)
 Afifatur Rofiqoh (160210103090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1.1 Latar belakang masalah..........................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................3

1.3 Tujuan dan manfaaat..............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4

2.1 Tinjaun teori/konsep/pustaka.......................................................................................................4

2.1.1 pengertian manajemen perpustakaan....................................................................................4

2.1.2 Ruang lingkup manajemen perpustakaan..............................................................................4

2.1.3 perencanaan dan pemeliharaan buku-buku di sekolah..........................................................6

2.1.4 Pengadaan buku perpustakaan di sekolah............................................................................6

2.1.5 Inventarisasi buku-buku pustaka di sekolah..........................................................................7

2.1.7.Jenis layanan perpustakaan di sekolah..................................................................................8

2.1.8 Tata tertib perpustakaan di sekolah.......................................................................................8

2.1.9 Pemeliharaan buku-buku pustaka........................................................................................10

2.1.10 Penanggungjawab perpustakaan di sekolah......................................................................10

2.2 Paparan hasil observasi/wawancara...........................................................................................10

2.2.1 Pengertian manajemen peerpustakaan.................................................................................10

2.2.2 Ruang lingkup manajemen perpustakaan...........................................................................11

2.2.3 perencanaan dan pemilihan buku di sekolah.......................................................................11

2.2.4 Pengadaan buku perpustakaan di sekolah...........................................................................11

2.2.5 Inventaris buku-buku perpustakaan di sekolah...................................................................12

2.2.6 Pembuatan katalog buku pustaka........................................................................................12

2.2.7 Jenis layanan buku perpustakaan di sekolah.......................................................................12

2.2.8 Tata tertib perpustakaan di sekolah.....................................................................................13

2.2.9 Pemeliharaan bukubuku pustaka.........................................................................................13

2.2.10 penanggungjawab perpustakaan di sekolah.......................................................................13

2.3 Pembahasan/diskusi hasil...........................................................................................................13

2
2.3.1 Pengertian manajemen perpustakaan 13
2.3.2 Ruang lingkup manajemen perpustakaan............................................................................14

2.3.3. Perencanaan dan pemilihan buku-buku di sekolah.............................................................14

2.3.4 Perencanaan dan pemilihan buku-buku di sekolah..............................................................14

2.3.5 Invetarisasi buku-buku pustaka di sekolah..........................................................................15

2.3.6 Pembuatan katalog buku pustaka........................................................................................15

2.3.7 Jenis layanan buku perpustakaan di sekolah.......................................................................15

2.3.8 Tata tertib perpustakaan di sekolah.....................................................................................16

2.3.9 Pemeliharaan buku-buku pustaka........................................................................................16

2.3.10 Penanggungjawab perpustakaan di sekolah......................................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................17

3.2 Saran..........................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18

3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Perpustakaan biasanya tidak asing lagi bagi dunia pendidikan , entah itu di dunia
SD, SMP , SMA maupun perguruan tinggi. Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku
dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun
perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan
dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang
rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Biasanya dalam
suatu perpustakaan terdapat manajemen dan pengelolaan perpustakaan sendiri. Tetapi,
dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi,
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu
pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu,dalam makalah kami ini, akan membahas tentang perpustakaan
modern. perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk
mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam
gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain
kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital
(dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer). Perpustakaan
merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara
langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar
mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan
kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana
pendidikan. Perpustakaan merupakan jantungnya dunia pendidikan karena berbagai
macam informasi bisa kita dapatkan di perpustakaan.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa Pengertian Manajemen Perpustakaan ?
1.2.2 Bagaimana Ruang Lingkup manajemen perpustakaan di sekolah ?
1.2.3 Bagaimana Perencanaan dan pemilihan buku-buku di sekolah ?
1.2.4 Bagaimana Pengadaan buku perpustakaan di sekolah ?
1.2.5 Bagaimana Inventarisasi buku-buku pustaka di sekolah ?

4
1.2.6 Bagaimana Pembuatan katalog buku pustaka ?
1.2.7 Apa saja jenis layanan perpustakaan di sekolah ?
1.2.8 Apa Tata tertib perpustakaan di sekolah ?
1.2.9 Bagaimana Pemeliharaan buku-buku pustaka ?
1.2.10 Siapa Penaggungjawab perpustakaan di sekolah ?

1.3 Tujuan dan manfaaat


1.3.1 Mengetahui Pengertian Manajemen Perpustakaan
1.3.2 Mengetahui Ruang Lingkup manajemen perpustakaan di sekolah
1.3.3 Mengetahui Perencanaan dan pemilihan buku-buku di sekolah
1.3.4 Mengetahui Pengadaan buku perpustakaan di sekolah
1.3.5 Mengetahui Inventarisasi buku-buku pustaka di sekolah
1.3.6 Mengetahui Pembuatan katalog buku pustaka
1.3.7 Mengetahui jenis layanan perpustakaan di sekolah
1.3.8 Mengetahui Tata tertib perpustakaan di sekolah
1.3.9 Mengetahui Pemeliharaan buku-buku pustaka
1.3.10 Mengetahui Penaggungjawab perpustakaan di sekolah

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjaun Pustaka

2.1.1 Pengertian Manajemen Perpustakaan


 Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang
baik,agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu
juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan tujuan yang berbeda dan mampu
dilaksanakan secara efektif dan efisien pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan
agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan
dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah langkah yang harus dilaksanakan oleh
seluruh elemen dalam suatu perpustakaan oleh karena itu dalam proses manajemen
diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan ( leadership ), dan pengendalian (controlling ) & di samping itu,
manajemen juga dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu
melakukan tugas dan  pekerjaannya dengan baik dan benar (Qalyubi, 2003:15)

dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1334) menyatakan bahwa manajemen


perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi
manajemen, peran dan keahlian & arti pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai
tujuan, diperlukan sumber daya  manusia, dan sumber-sumber dari manusia yang berupa
sumber dana, teknik atau sistem, fisik,  perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan
teknologi elemen tersebut dikelola melalui  proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu
mengahsilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
pengguna ( Lasa Hs dkk, 2004)

2.1.2 Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan


Ditinjau dari pengertian manajemen perpustakaan yaitu suatu pengolahan atau
penggunaan sumber daya yang ada dengan seefektif dan seefisien mungkin agar dapat
mencapai tujuan yang maksimal. Dalam suatu manajemen perpustakaan di dalamnya
terdapat komponen-komponen atau kinerja yang termasuk dalam ruang lingkup

6
manajemen perpustakaan. Pada umumnya manajemen perpustakaan itu meliputi beberapa
hal diantaranya, meliputi status organisasi, jasa dan sumber daya yang terdiri dari sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, serta teknologi informasi dan komunikasi.

Struktur organisasi Perpustakaan umum kabupaten/kota merupakan satuan organisasi


perpustakaan yang dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan. Struktur organisasi
perpustakaan sekurang- kurangnya terdiri dari kepala perpustakaan, unit layanan pembaca,
unit layanan teknis, unit teknologi informasi dan komunikasi serta kelompok fungsional
dan unit tata usaha (BSN,2009:4).

Pengorganisasian Materi Perpustakaan

a) Materi perpustakaan diorganisasikan dengan maksud agar mudah ditemukan kembali


secara cepat dan tepat.

b) Materi perpustakaan dikatalog, diklasifikasi dan disusun secara sistematis dengan


menggunakan : - Pedoman deskripsi bibliografis; - Bagan klasifikasi; - Pedoman tajuk
subjek/tesaurus; - Pedoman penentuan tajuk entri utama

1. Pustakawan seseorang yang memiliki kompetensi kepustakawanan yang diperoleh


melalui pendidikan serendah-rendahnya Diploma II di bidang ilmu perpustakaan dan
informasi atau bidang lain yang disetarakan melalui pendidikan dan pelatihan
kepustakawanan yang diselenggarakan oleh lembaga terakreditasi untuk melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi perpustakaan

2. Sumber daya perpustakaan segala kekayaan dan komponen lain perpustakaan baik
berupa koleksi perpustakaan, tenaga pengelola perpustakaan, sarana dan prasarana,
anggaran dan sarana teknologi informasi

3. Sarana dan prasarana segala sesuatu yang menunjang terselenggaranya suatu


kegiatan perpustakaan, meliputi: gedung dan mebeler perpustakaan

4. Gedung Perpustakaan menempati gedung sendiri dan menyediakan ruang untuk


koleksi, staf dan penggunanya dengan luas sekurang-kurangnya 600 M2 (ruang koleksi
dan baca anak-anak, remaja, dewasa, ruang kepala, ruang administrasi, ruang pengolahan,
ruang serba guna, ruang teknologi informasi dan komunikasi serta multi media, ruang
perpustakaan keliling). Lokasi gedung berada di pusat kegiatan masyarakat, dan mudah

7
dijangkau. Perpustakaan memperhatikan aspek kenyamanan, keindahan, pencahayaan,
ketenangan, keamanan, dan sirkulasi udara.

5. Anggaran a) Anggaran perpustakaan secara rutin tersedia melalui Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). b) Anggaran dari sumber lain yang tidak
mengikat.

6. Teknologi informasi dan komunikasi Perpustakaan menerapkan teknologi informasi


dan komunikasi dalam pengadaan dan pengorganisasian materi perpustakaan, layanan
sirkulasi dan informasi termasuk akses

7. Manajemen Perpustakaan menerapkan prinsip manajemen yang mencakup


perencanaan, pengorganisasian, penataan staf, pengarahan, pengawasan, pelaporan dan
penganggaran.

8. Kepala perpustakaan Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung


jawab kepada kepala daerah setempat. Kualifikasi kepala perpustakaan berijazah strata 1
(S1) bidang ilmu perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah dengan diklat penyetaraan
bidang perpustakaan setara 628 jam, atau menurut peraturan yang berlaku.

9. Tenaga teknis Tenaga teknis yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang dan
profesinya yang bertugas menunjang tugas pokok dan fungsi perpustakaan, seperti tenaga
teknis komputer, audio visual, ketatausahaan (BSN,2009:5)

2.1.3 Perencanaan dan Pemeliharaan Buku-Buku di Sekolah


Perencanaan yang akan dilakukan di sekolah-sekolah harus dilakukan dengan
sebaik mungkin, karena dalam perpustakaan selalu digunakan sebagai tempat mencari
ilmu, menambah wawasan. Buku adalah sumber ilmu yang harus dipilih dengan sebaik
mungkin. Buku buku yang ada di perpustakaaan sekolah merupakan pilihan dari sekian
banyak buku yang dijual. oleh karena itu, apabila proses dan sistem  perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan penga'asan tidak baik, maka proses yang terjadi di
dalam perpustakaan secara keseluruhan tidak lancar, dan proses pencapaian tujuan akan
terganggu dan mengalami kegagalan ( Basuki, 1991: 18)

8
2.1.4 Pengadaan Buku Perpustakaan di Sekolah
Pengadaan bahan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka
yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah bahan-bahan pustaka yang
sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang.

Bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini bergantung darimana kita


meninjaunya. Jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya.

1. Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi dalam 2 kelompok
sebagai berikut:
a. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang psikologi,
buku bahasa indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-
buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
b. Bahan- bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah,
peta, globe,dan piringan hitam.
1. Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi dalam 2 kelompok
sebagai berikut:
a. Bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku fiksi, seperti buku
cerita anak-anak, cerpen,novel.
b. Bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku non fiksi,
seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedia,majalah, dan surat
kabar.
Pada umumnya bahan-bahan pustaka khususnya yang berupa buku-buku,
merupakan bantuan atau “dropping” dari pemerintah, tetapi bantuan tersebut selalu
terbatas dan tidak selalu ada, sehigga pustakawan dituntut untuk mengusahaakan
bahan-bahan pustaka dengan cara lain. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh
guru pustakawan untuk meperoleh bahan-bahan pustaka, antara lain dengan cara
membeli, hadiah ataupun sumbangan, tukar menukar,dan meminjam.(Bafadal, 2011:
27)

2.1.5 Inventarisasi Buku-Buku Pustaka di Sekolah


Pencatatan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah disebut inventarisasi
bahan pustaka.Penginventarisasian bahan pustaka ini dilakukan pada waktu bahan
pustaka datang, yaitu setelah pustakawan mengecek keadaan bahan-bahan pustaka

9
tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan inventarisasi
bahan pustaka meliputi:

1. Memberi stempel pada buku-buku, tiap buku distempel dengan stempel sekolah
sebagai tanda pengenal, yang perlu ditempel adalah halaman-halaman tertentu,
halaman judul, daftar isi, bab per bab, dan sebagainya tergantung dengan kebijakan
guru pustakawan masing-masing. Selanjutnya buku perlu juga distempel dengan
stempel inventaris yang memuat kolom isian nomor inventaris dan tanggal
menginventaris.
2. Mendaftar buku-buku, setelah distempel buku-buku tersebut segera diinventariskan
dalam buku inventaris. Dalam penginventarisannya diusahakan dibagi menurut
cara pengadaannya. Tetapi apabila penyelenggaraan perpustakaan sekolah masih
sederhana, penginventarisasian buku-buku perpustakaan dapat disatukan dalam
satu buku yang dinamakan buku induk perpustakaan sekolah.(Bafadal, 2011: 46-
47)
2.1.6 Pembuatan Katalog Buku Pustaka
Katalog buku sangat diperlukan dalam sebuah perpustakaan, karna jika tidak ada
katalog maka perpustakaan akan berantakan. Semua yang ada di dalam perpustakaan
harus ditata dengan sebaik mungkin termasuk dengan buku-bukunya. Salah satu cara
menata buku-buku dengan baik adalah dengan cara pembuatan katalog buku pustaka.
Biasanya sesuai abjad dan penomoran .(Bafadal, 2011: 61)

2.1.7.Jenis Layanan Perpustakaan di Sekolah


Pelayanan pembaca merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung
perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka
lainnya. Pelayanan pembaca itu ada 2, yaitu:

1) Pelayanan sirkulasi : kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku


perpustakaan sekolah. Ada 2 sistem penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang
masing-masing berbeda dalam hal proses peminjaman buku-buku, yaitu sistem
terbuka (openacces system) dan sistem tertutup (closed acces system). 
2) Pelayanan referensi: pelayanan dalam pemberian informasi dan pemberian
bimbingan belajar.(Bafadal, 2011: 125-136)

10
2.1.8 Tata Tertib Perpustakaan di Sekolah
Peraturan dan Tata Tertib Pelayanan
Peraturan dan tata tertib pelayanan perpustakaan harus diperbuat dengan lengkap dan jelas
sehingga tidak ada keraguan bagi guru dan murid dalam memanfaatkan jasa pelayanan
perpustakaan. Perlu diperhatikan bahwa peraturan dan tata tertib tersebut jangan sampai
mempersulit atau memberi hambatan bagi pemakai perpustakaan. Sebaliknya harus dapat
mendorong para pemakai perpustakaan mempergunakan kesempatan tersebut. Peraturan
dan tata tertib tersebut mencakup:
a. Jam buka perpustakaan
Jam buka perpustakaan perlu dipikirkan secara tepat sehinga dapat memberi waktu yang
cukup banyak bagi guru dan murid mempergunakan perpustakaan. Janganlah hendaknya
Perpustakaan Sekolah hanya dibuka pada jam istirahat saja.
b. Keanggotaan
Sekalipun anggota Perpustakaan Sekolah terdiri dari guru dan murid namun perlu
dicantumkan didalam peraturan keanggotaan perpustakaan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh setiap anggota.
c. Peminjaman Buku
Peraturan dan lata tertib peminjaman perlu disusun secaa jelas, yaitu :
1. Hari-hari (waktu) peminjaman
2. Lama peminjaman
3. Jumlah buku yang boleh dipinjam sekaligus
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan peminjaman
Mengenai sistem peminjaman apabila buku-buku perpustakaan telah diolah dan telah
mempunyai kartu buku dan katalog buku, cukup dengan mempergunakan Kartu buku saja.
Untuk mencatatkan peminjam dan lamanya pinjaman. Apabila buku-buku di perpustakaan
masih kecil jumlahnya atau masih berjumlah kurang dari 1500 eksemplar dan belum
diolah menurut sistem yang ditentukan, sistem pencatatan peminjaman (Zahara,2003:7).

Selain itu dalam tata tertib perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeliharaan buku dan bahan pustaka lainnya, yaitu:
Buku kotor, buku rusak, kerusakan kecil atau kerusakan besar buku hilang
a. Buku Kotor

11
Terhadap buku yang dikembalikan siswa dalam keadaan kotor cukup diberi peringatan
agar menjaga keadaan buku. Bila buku yang dikembalikan siswa keadaannya lebih kotor
lagi umpamanya buku dicoret dan ditulisi mungkin sanksi perlu diberikan, yaitu siswa
tidak diperkenankan meminjam buku dalam waktu tertentu.
b. Buku Rusak
Kerusakan buku dapat dikelompokkan atas .
1. Kerusakan kecil, seperti .
- Buku kena air
- Halaman buku sebagian sobek
- Halaman/lembaran buku sobek atau lepas tetapi tidak hilang
- Lembaran buku lepas seluruhnya tetapi tidak hilang.
2. Kerusakan besar, seperti .
a. Halaman buku hilang
b. Buku terbakar atau kena air sehingga tidak bisa dipergunakan lagi.
c. Kerusakan besar lainnya.
Bagi buku-buku yang mengalami kerusakan kecil pada waktu dikembalikan, Guru
Pustakawan cukup memberi nasehat dan petunjuk agar selalu menjaga keselamatan buku.
Bila sudah berkali-kali diberi nasehat, diberi sanksi tidak boleh meminjam buku untuk
waktu tertentu. Apabila terjadi kerusakan besar akibat kesalahan siswa, seperti buku
hilang, baik dipertimbangkan untuk meminta ganti buku yang hilang tersebut dengan
subyek yang sama dan dipertimbangkan pula keadaan buku yang hilang tersebut, keadaan
baru atau sudah lama dipakai sehingga dapat dipertimbangkan apakah si siswa mengganti
buku dengan buku baru atau membayar berapa persen dari harga buku yang harus diganti.
Apabila buku yang hilang itu adalah buku fiksi (cerita) dapat diganti dengan judul lain dan
murid dapat memilih dari judul-judul yang disediakan guru pustakawan agar si siswa tidak
menggantinya dengan buku fiksi yang tidak sesuai dengan Perpustakaan Sekolah. Bagi
buku-buku yang mengalami rusak kecil atau besar perlu dicatatkan kedalam buku
Administrasi Buku Rusak. Baik dipisahkan catatan kerusakan kecil dan kerusakan besar
(Zahara,3003:8).

12
2.1.9 Pemeliharaan buku-buku pustaka
Pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka dilakukan untuk mencegah
kerusakan bahan pustaka dan dipertahankannya nilai estetika atau isi yang
terkandung dalam bahan pustaka. Pemeliharaan bahan pustaka dapat dipilah
menjadi dua yaitu:

1) Preservasi Preventif adalah tindakan pencegahan terhadap kerusakan arsip yang


dilakukan dengan pencegahan kerusakan karena faktor temperatur, pengaruh
cahaya, pencemaran udara, faktor biota, rak dan lemari yang tidak memenuhi
syarat, bencana alam dan faktor manusia.
2) Konservasi Kuratif adalah tindakan penanggulangan dengan membunuh
serangga dan jamur yang ada dalam bahan pustaka. Jika beberapa bahan
pustaka terjangkit, maka bahan pustaka yang lain akan ikut terjangkit juga oleh
serangga dan jamur. Ada beberapa metode pembasmian yang dapat dilakukan
yaitu suntikan(injeksi)/penyemprotan, vacuum,kombinasi sistem vacuum dan
fumigasi, gas innert, dan fumigasi.(Soepeno, 2008: 164-168)

2.1.10 Penanggungjawab Perpustakaan di Sekolah


Pada dasarnya petugas perpustakaan sekolah terdiri dari dua bagian yaitu seorang
yang bertindak sebagai kepala perpustakaan sekolah yang sering disebut juga dengan kata
pustakawan/guru pustakawan, dan ada beberapa orang anggota staf perpustakaan sekolah.
Pengertian dari kepala perpustakaan sekolah atau guru pustakawan adalah seorang yang
diberi tanggung jawab untuk mengelola perpustakaan sekolah. sedangkan pengertian dari
staf perpustakaan sekolah adalah sesorang yang melakukan pelayanan di perpustakaan
baik itu berupa layanan teknis dan pelayanan pembaca .(Bafadal, 2011: 176-177)

2.2 Paparan Hasil Observasi/Wawancara

2.2.1 Pengertian Manajemen Peerpustakaan


Hasil wawancara kami dengan salah satu guru di SMAN 2 Jember menyebutkan
bahwa manajemen perpustakaan merupakan suatu pengelolaan perpustakaan yang
didalamnya mencakup banyak hal , misalnya tentang peminjaman buku ,pembaruan
buku dan lain-lain. Manajemen perpustakaan yang dilakukan oleh sekolah SMA ini

13
adalah dengan diadakannya penanggung jawab perpustakaannya sendiri dan juga ada
petugas perpustakaannya , disana mereka yang bertugas mengelola segala hal yang
berhubungan dengan perpustakaan, dan juga kerjanya harus beriringan. Dan menurut
narasumber meskipun manajemennya sudah baik tapi yang paling utama itu adalah
bukunya, karena dalam perpustakaan yang penting adalah bukunya. Bagaimana
bukunya itu bisa mengalami pembaruan 6 bulan sekali dan lain-lain. Kendala dalam
memanajemen perpustakaan di SMA 2 ini adalah tentang dana, karena di wilayah
jember sekarang dilarang keras oleh bupati jember untuk meminta sesgala macam dana
kepada siswa, akibat dari hal itu yang biasanya terdapat uang perpustakaan setiap
semester oleh siswa tidak dapat diberlakukan lagi. Dan itu menyebabkan buku buku
banyak yang tidak diperbarui, dan juga fasilitas di dalam perpustakaan yang sangat
minim sekali.

2.2.2 Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan


Berdasarkan hasil wawancara kami dengan ruang lingkup manajemen perpustakaan
sma negeri 2 jember. Diantaranya Struktur organisasi perpustakaannya yang seharusnya
terdiri dari kepala perpustakaan, unit layanan pembaca, unit layanan teknis, unit teknologi
informasi dan komunikasi serta kelompok fungsional dan unit tata usaha. Ini hanya terdiri
dari kepala sekolah, kepala perpustakaan dan satu penjaga perpustakaan.

Sarana dan prasarana cukup memadai dengan buku-buku fiksi maupunnon fiksi
terutama buku paket, akan tetapi luas ruang perpustakaan kurang dari 600 m2 serta di
dalamnya tidak ada ruang-ruang khusus untuk teknisi, pustakawan, dan hanya didesain
untuk siswa dan satu penjaga perpustakaan.

Anggaran perpustakaan juga sangat sulit diperoleh semenjak larangan penarikan


biaya kepada siswa sekecil apapun, dan semuanya harus bersumber dari sekolah. semenjak
hal tersebut diberlakukan pengelolaan perpustakaan tidak berjalan dengan lancar, sehingga
perpustakaan tidak dapat meng up grade segala fasilitas perpustakaan. Sebelum peraturan
muncul, para siswa dikenai biaya Rp40.000 per tahun, namun sekarang tidak dipungut
biaya sepeserpun.

2.2.3 Perencanaan dan pemilihan Buku di Sekolah


Buku buku yang ada disekolah SMA Negeri 2 Jember tidak teralu beragam karena
masalah di keuangan, tapi sudah cukup beragam dari yang fiksi dan non fiksi, tapi sekolah

14
disana lebih mengutamakan pada buku buku pegangan siswa itu sendiri, karena sekarang
siswa sudah tidak bisa membeli lagi. Siswa harus diberi pinjam oleh perpustakaan sekolah
sehingga perpustakaan itu sendiri harus memilih buku yang memang akan dipakai oleh
siswa siswi misalnya buku paket, fokus dan lain-lain.

2.2.4 Pengadaan Buku Perpustakaan di Sekolah


Sekitar dua tahun terakhir ini SMA Negeri 2 Jember tidak dapat melakukan
pengadaan buku-buku baru yang bukan merupakan buku pendamping dalam proses
pembelajaran seperti tahun-tahun sebelumnya dikarenakan keterbatasan biaya. Pada tahun
ini ada kebijakan dari bupati jember yang mengharuskan sekolah benar-benar tidak
mengadakan penarikan uang sekecil apapun, sehingga guru pustakawan yang menangani
manajemen perpustakaan disana tidak dapat melakukan pembaruan pengadaan bahan
pustaka yang bersifat hiburan baik itu dalam bentuk novel-novel, buku motivasi, surat
kabar, maupun majalah. Tetapi tetap ada pembaruan pada buku-buku yang merupakan
buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, misalnya buku subsidi dari pemerintah
dan juga buku dari dana BOSS yang tentunya merupakan buku-buku yang berbasis
pembelajaran.

2.2.5 Inventaris Buku-Buku Perpustakaan di Sekolah


Dari hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan, SMA Negeri 2
Jember memiliki perpustakaan yang masih bisa dibilang sederhana karena koleksi dari
bahan pustakanya bisa dikategorikan masih sedikit, dan setelah melakukan wawancara
dengan salah seorang pustakawan disana kami mendapati bahwa penginventarisasi buku-
buku perpustakaan di SMA Negeri 2 Jember disatukan dalam satu buku yang dinamakan
buku induk perpustakaan sekolah. Dan penginventarisasian buku buku baru tersebut
dilakukan saat pertama kali buku-buku itu datang dan dilakukan pengecekan lalu diberi
stempel lalu mulai melakukan pendataan terhadap buu-bukunya.

2.2.6 Pembuatan Katalog Buku Pustaka


Dari hasil wawancara observasi kami di SMA 2 jember, pembuatan katalgnya
sudah di buat sejak dulu dan dibuat dengan sangat rapi dari yang paling kecil sampai besar.
pembuatan katalog di SMA 2 sudah sangat baik, sudah dikelola dari dulu dan berjalan
cukup lancar sampai sekarang . katalognya disusun dengan sangat rapi mulai dari yang
buku fiksi sampai non fiksi , dan juga sudah ada perbedaan tempat antara yang lama yang

15
baru, dan juga ada penomorannya dalam masing-masing buku. Dan menurut kelompok
kami itu sangat baik sekali dalam hal pembuatan katalog buku pustaka.

2.2.7 Jenis Layanan Buku Perpustakaan di Sekolah


Jenis pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMA Negeri 2 Jember adalah sistem
terbuka (openacces system) yang berarti siswa bebas dalam melakukan kegiatan mencari
dan mengambil buku-buku yang diperlukan untuk selanjutnya diserahkan pada
petugas/pustakawan untuk melakukan peminjaman buku disana. Tetapi tetap harus ada
aturan yang akan mengatur dalam peminjaman bahan pustaka disana misalnya buku
pinjaman maksimal adalah 3 buku, batas pengembalian buku pendamping dalam
pembelajaran maksimal 7 hari dan dapat diperpanjang waktu peminjamannya, batas
pengembalian buku fiksi maksimal 3 hari dan dapat diperpanjang waktu peminjamannya,
dan siswa yang melewati batas hari dalam peminjaman tersebut akan dikanakan denda
sebesar Rp500,- tiap harinya, dan masih banyak lagi peraturan lainnya. Pelayanan referensi
yang dilakukan disini cukup baik, sudah ada satu unit komputer yang biasanya digunakan
siswa untuk menambah wawasan yang mereka punya, dan pustakawan yang kami temui
juga cukup baik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung, meskipun
tenaga yang menjalankan manajemen perpustakaan disini hanya 2 orang saja. Terdapat
juga LCD yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran agar tidak terus menerus
melakukan pembelajaran di dalam kelas.

2.2.8 Tata Tertib Perpustakaan di Sekolah


Berdasarkan hasil wawancara kami, mengenai tata tertib perpustakaan di SMA Negeri
2 Jember, tata tertib sudah berjalan namun ada dispensasi ketika ada siswa yang telat
mengembalikan buku atau merusakkan buku. Namun tanggungjawab tetap dilaksanakan
siswa. Hanya saja dalam pelaksanaannya ada semacam keringanan sanksi. Pengembalian
terlambat oleh siswa yang sedang atau akan mengikuti olimpiade dimaklumi, namun
pengembalian terlambat untuk siswa yang sedang tidak melakukan kebutuhan khusus akan
tetap dikenakan sanksi atau denda. Maksimal dalam memperpanjang buku adalah 2 kali
masa perpanjangan setelah itu buku harus dikembalikan kecuali untk anak yang mengikuti
olimpiade

16
2.2.9 Pemeliharaan Buku-Buku Pustaka
Pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka yang dilakukan di perpustakaan SMA
Negeri 2 Jember hanya sebatas pemberian sampul buku, tidak ada AC yang terpasang
disana hanya satu kipas angin blower dan satu kipas angin biasa, tetapi disana sudah
terpasang beberapa gorden yang dapat menutupi ruangan perpustakaan meskipun tidak
keseluruhan. Ada rencana dari SMA Negeri 2 Jember untuk mengganti ruangan
perpustakaan yang sekarang dengan ruangan baru yang sekarang masih dalam tahap
pembangunan untuk menata ulang perpustakaan agar terlihat lebih bagus dari sebelumnya.

2.2.10 penanggungjawab perpustakaan di sekolah


Menurut narasumber dari SMA Negeri 2 Jember yang kami wawancarai, yaitu
penanggung jawab dari perpustakaan disana ialah kepala sekolahnya sendiri. Karena
segala hal yang berhubungan dengan perpustakaan entah itu dari masalah buku dan lain-
lain itu harus di laporkan kepada kepala sekolah untuk meminta persetujuan. Dan disana
juga terdapat kepala perpustakaannya yang bertugas mengawasi dan mengarahkan petugas
perpustakaan untuk mengelola perpustakaan itu dengan sebaik mungkin.didalam
perpustakaannya hanya terdapat 1 petugas perpustakaan yang didalamnya betugas penting
dalam hal mengelola perpustakaan . Dengan adanya penanggung jawab dan kepala
perpustakaan tersebut maka manajemen dan pengelolaan perpustakaan tersebut akan
berjalan dengan baik.

2.3 Pembahasan/Diskusi Hasil

2.3.1 Pengertian Manajemen Perpustakaan


Menurut kami, manajemen perpustakaan SMA Negeri 2 Jember sudah cukup baik
dengan 2 orang pengelola yaitu petugas peminjaman perpustakaan dan penanggung jawab
perpustakaan itu sendiri. Keduanya berjalan berselaras, yang menjadi kendala hanya dalam
hal dana. Sehingga perpustakaan yang biasanya dapat berganti buku 6 bulan sekali, dengan
fasilitas yang memadai tidak dapat berjalaan sesuai keinginan. Keadaannya sekarang
walaupun manajemen waktunya baik tapi buku bukunya itu saja tetap tidak akan berjalan
dengan baik , karena yang terpenting dan yang paling penting dalam manajemen
perpustakaan itu adalah bukunya. Apabila dana dari sekolah mencukupi maupun dana dari
iuran siswa itu ada tentunya perpustakaan akan berjalan dengan baik, karena bisa
memperbarui buku buku dan juga fasilitas fasilitas yang ada di perpustakaan tesebut.

17
2.3.2 Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan
Ruang lingkup manajemen perpustakaan SMA Negeri 2 Jember masih kurang baik.
Mengenai ruang lingkup, masih banyak aspek yang belum terpenuhi dalam manajemen
perpustakaan SMA Negeri 2 Jember diantaranya. Struktur organisasi yang kurang lengkap
banyak peran staf yang masih dibutuhkan dan belum ada pelaksanya, anggaran dana yang
sangat kurang untuk mengadakan pembaharuan perpustakaan, sarana prasarana lainnya
cukup memadai hanya saja gedung perpustakaan yang bisa dikatakan kurang luas,
sehingga ruang gerak siswa terbatas. Hal ini perpengaruh pada pengunjung perpustakaan
yaitu akan semakin sedikit karena adanya rasa tidak nyaman kertika pengunjung ramai.
Sumberdaya perpustakaan yang kurang seperti tata usaha, teknisi pustakawan, layanan
pembaca, unit informasi dan komunikasi, serta staf-staf lain yang sangat dibutuhkan dalam
pengelolaan perpustakaan

2.3.3. Perencanaan dan Pemilihan Buku-Buku di Sekolah


Pemilihan buku buku yang dilakukan di sekolah yang kami observasi adalah tidak terlalu
beragam dikarenakan masalah dana. SMA 2 lebih mengutamakan pada buku buku
pegangan siswa itu sendiri, karena sekarang sudah tidak bisa membrli lagi. Siswa harus
diberi pinjam oleh perpustakaan sekolah sehingga perpustakaan itu sendiri harus memilih
buku yang memang akan dipakai oleh siswa siswi misalnya buku paket, fokus dan lain-
lain. Tapi juga ada buku buku seperti buku cerita buku novel sebagai hiburan ntuk anak-
anak yang ingin membaca seperti itu. Menurut kelompok kami pemilihan buku yang
dilakukan sudah cukup baik.

2.3.4 Perencanaan dan Pemilihan Buku-Buku di Sekolah


Pengadaan bahan pustaka yang bersifat hiburan juga penting untuk dilakukan
pembaruan dalam pengadannya di perpustakaan sekolah agar dapat meningkatkan minat
baca pengunjung baik itu siswa ataupun guru, karena pengunjung perpustakaan sekolah
tidak hanya siswa tetapi juga guru-guru agar dapat menikmati fasilitas yang ada di
perpustakaan. Pengadaan buku-buku baru terhambat karena masalah biaya seharusnya
sekolah dapat menyisihkan sedikit dana untuk memperbarui bahan bacaan supaya tidak
melulu tentang buku pendamping dalam proses pembelajaran. Bisa juga disiasati dengan
melakukan agenda tahunan(saat siswa kelas 3 lulus) untuk memberikan kenang-kenangan

18
sebagai alumni dari SMA Negeri 2 Jember, baik itu berupa sumbangan dana yang nantinya
akan digunakan untuk membeli buku-buku baru juga langganan surat kabar/majalah
mingguan, atau juga bisa berupa sumbangan berupa buku dari tiap siswa yang masih layak
pakai untuk menambah koleksi di perpustakaan tersebut. Bukan sebagai tarikan dana tapi
lebih sebagai sumbangan baik itu berupa dana maupun buku untuk meningkatkan kualitas
perpustakaan sekolah mereka sebagai alumni.

2.3.5 Invetarisasi Buku-Buku Pustaka di Sekolah


Karena perpustakaan yang dimiliki SMA Negeri 2 Jember masih terbilang
sederhana, maka sah-sah saja jika mereka melakukan penginventarisasian buku-bukunya
dalam satu buku induk perpustakaan sekolah saja. Namun apabila diperhatikan buku-buku
yang disubsidi oleh pemerintah pun tidak sedikit meskipun mungkin apabila dibagikan
untuk para siswa tidak memenuhi jumlahnya, tetapi dengan hanya melibatkan 2
pustakawan tersebut dalam melakukan inventarisasi pasti akan sangat kerepotan bagi para
pustakawan untuk menyelesaikan proses tersebut hanya berdua. Apalagi salah satu dari
pustakawan tersebut juga merupakan guru sejarah yang juga masih aktif dalam melakukan
proses belajar mengajar dalam kelas, dan tidak ada dari kedua pustakawan tersebut yang
merupakan lulusan dari sarjana pustakawan, meskipun pada prakteknya mereka dapat
melakukan tugasnya dengan baik

2.3.6 Pembuatan Katalog Buku Pustaka


Pembuatan katalog di SMA 2 sudah sangat baik, sudah dikelola dari dulu dan
berjalan cukup lancar sampai sekarang . katalognya disusun dengan sangat rapi mulai dari
yang buku fiksi sampai non fiksi , dan juga sudah ada perbedaan tempat antara yang lama
yang baru, dan juga ada penomorannya dalam masing-masing buku. Dan menurut
kelompok kami itu sangat baik sekali dalam hal pembuatan katalog buku pustaka.

2.3.7 Jenis Layanan Buku Perpustakaan di Sekolah


Pelayanan yang diberikan pada perpustakaan di SMA Negeri 2 Jember cukup
memadai baik para pustakawannya juga fasilitas berupa LCD yang dapat digunakan untuk
proses pembelajaran agar tidak monoton berada dalam kelas saja, yang berarti
perpustakaan ini sudah memenuhi pelayanan referensi (pemberian informasi dan
pemberian bimbingan belajar). Meskipun pelayanan sirkulasinya berupa sistem terbuka
(open acces system) yang berarti siswa bebas dalam melakukan kegiatan mencari dan

19
mengambil buku-buku yang diperlukan untuk selanjutnya diserahkan pada petugas
sirkulasi untuk melakukan peminjaman, tetapi tetap ada aturan aturan yang mengatur agar
tercipta keselarasan dalam menjalankan majaneman perpustakaan di sekolah dan SMA
Negeri 2 Jember mampu melaksanakannya dengan baik.

2.3.8 Tata Tertib Perpustakaan di Sekolah


Tata tertib yang ada sudah termasuk dalam tata tertib yang ideal tidak terlalu
memberatkan dan tidak terlalu ringan, namun ditinjau dari pelaksaan tata tertib tersebut,
realisasi dari tata tertib belum terwujud sepenuhnya hal ini karena kurangnya penegasan
atau sanksi yang sesuai terhadap siswa yang melanggar. Hal ini membuat peraturan
perpustakaan dirasa ringan dan siswa memiliki kecenderungan untuk tidak mentaatinya
karena selalua ada kata maklum atau maaf dalam setiap pelanggarannya. Contohnya saat
ada seorang siswa yang melanggar dan dikenai denda Rp5000,- ,namun siswa menawar
untuk membayar Rp3000,- dan pelayan perpustakaan menyetujuinya. Kebijakan
memaklumi ini menimbulkan kurangnya rasa tanggungjawab siswa terhadap kesalahan
yang mereka lakukan

2.3.9 Pemeliharaan Buku-Buku Pustaka


Perencanaan dalam melakukan perombakan ulang dan penempatan ulang
perpustakaan diruangan baru menurut kami merupakan tindakan yang kurang
menguntungkan kalau dilihat dari kondisi yang sekarang, karena jika diamati ruang
perpustakaan yang dimiliki SMA Negeri 2 Jember sudah cukup luas, hanya saja mungkin
fasilitas pemeliharaanmasih kurang, oleh karena itu alokasi dana yang digunakan untuk
membangun ruangan baru itu bisa disisihkan saja untuk menambah fasilitas-fasilitas yang
dapat digunakan untuk pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka, misalnya seperti
pembelian AC untuk menjaga agar temperatur ruangannya bisa stabil dan sesuai untuk
kondisi yang diperlukan buku agar buku dapat lebih awet dan tidak mudah rusak, bisa juga
digunakan untuk melengkapi gorden yang di akan digunakan untuk menutupi bagian
ruangan yang belum memiliki gorden seperti bagian kanan depan sebelah pintu masuk
sehingga dapat terhindar dari sinar ultra violet yang akan mengakibatkan buku tidak dalam
keadaan baik, atau mungkin digunakan untuk pembelian rak buku yang terbuat dari bahan
anti serangga dan tahan karat agar buku dapat terhindar dari kerusakan akibat bereaksi
dengan karat ataupun menjadi makanan dari serangga yang pastinya akan merusak fisik
dari buku-buku perpustakaan.

20
2.3.10 Penanggungjawab perpustakaan di sekolah
Berdasarkan hasil diskusi kami, penanggungjawab perpustakaan hanyalah orang-
orang yang relawan yang mau menghabiskan waktunya untuk menjadi penanggungjawab
perpustakaan karena dalam pengoranisasian perpustakaan ini sama sekali tidak
menghasilkan finansial. Oleh karena itu, penanggungjawab perpustakaan SMA Negeri 2
Jember sangat minim dan masih kekurangan staf karyawan ,meliputi unit layanan
pembaca, unit layanan teknis, unit teknologi informasi dan komunikasi serta kelompok
fungsional dan unit tata usaha. Dan peran ini sangat dibutuhkan dalam struktur ogranisasi
perpustakaan. Jadi menurut kami perlu diadakannya pembaharuan dan penambahan unit-
unit dalam struktur organisasi manajemen perpustkaan

21
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi mengenai manajemen perpustakaan di sma Negeri 2
genteng, kesimpulan dari makalah kami adalah sebagian besar aspek penting dalam
manajemen tersebut belum terpenuhi. Hal ini karena kurangnya anggaran dana sedangkan
sekolah tidak diperbolehkan melakukan penarikan dana terhadap siswa. Pihak sekolah
keulitan untuk mengembangkan dan mengelola perpustakaan dengan dana yang minim.
Sehingga perustakaan sma Negeri 2 Jember tidak dapat berfungsi dengan baik
sebagaimana mestinya peranan perpustakaan bagi siswa, guru, dan sekolah itu sendiri

3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya segera diadakan anggaran dana bisa dari pihak sekolah atau siswa untuk
memperbarui dan mengembangkan manajemen perpustakaan

3.2.1 Sebaiknya dibagun kesadaran lagi untuk para pengelola perpustakaan agar
menambah anggotanya menjadi struktur organisasi yang lengkap sehingga dapat
melakukan manajemen perpustakaan yang baik dan terstruktur

22
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional.2009.Perpustakaan umum kabupaten/kota.jurnal standar
nasional.7495:4-5

Bafadal,Ibrahim.2011.Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Jakarta:Bumi Aksara

Basuki, rahmat.1991.Pengantar ilmu perpustakaan.Jakarta:Universitas Malang Press

Lasa Hs, dkk.2004.Pengaruh Model Kepemimpinan dan Manajemen terhadap Kinerja

Perpustakaan Perguruan Tinggi.jurnal perpustakaan:15

Qalyubi, syiabu. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.jogyakarta : IAIN

Sunan Kalijaga

Soepomo,bambang.2008.Manajemen Perpustakaan Sekolah.Jakarta:Permata Ekutor

Media

Zahara,zurni.2003.Organisasi dan Administrasi Perpustakaan Sekolah.jurnal administrasi

perpustakaan:7-8

23

Anda mungkin juga menyukai

  • Profesionalisme Guru
    Profesionalisme Guru
    Dokumen11 halaman
    Profesionalisme Guru
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 15
    Kel 15
    Dokumen3 halaman
    Kel 15
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 14
    Kel 14
    Dokumen3 halaman
    Kel 14
    afif
    Belum ada peringkat
  • PK 8
    PK 8
    Dokumen3 halaman
    PK 8
    afif
    Belum ada peringkat
  • Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    Dokumen3 halaman
    Laoran Pasca Presentasi Kelompk 11
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 6
    Kel 6
    Dokumen2 halaman
    Kel 6
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen2 halaman
    Kel 5
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen3 halaman
    Kel 2
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 4
    Kel 4
    Dokumen2 halaman
    Kel 4
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 3
    Kel 3
    Dokumen2 halaman
    Kel 3
    afif
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen4 halaman
    Kel 1
    afif
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    afif
    Belum ada peringkat
  • Papan Tulis
    Papan Tulis
    Dokumen9 halaman
    Papan Tulis
    afif
    Belum ada peringkat
  • Ijin Kepsek
    Ijin Kepsek
    Dokumen1 halaman
    Ijin Kepsek
    afif
    Belum ada peringkat