Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Kelompok 1
Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Kelompok 1
OLEH :
Diketahui :
CI Akademik I CI Akademik II
CI Klinik
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan sangat
penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah
satunya adalah penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya
(Depkes, 1987). Oleh karena itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan
keperawatan yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen. Perawat sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan
manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai
melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan
manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui
pembelajaran di lahan praktik Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di
indonesia, maka peranan dan kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung
tombak sistim pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
Manjemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan
adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan
dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya saling
menopang. Sebagaimana yang terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam
manajemen keperawaatan pun terdiri dari pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen
1
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga seorang
pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika
dibandingkan dengan proses keperawatan. Manajemen keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat
perlu memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi
keperawatan itu sendiri (Gillies, 2002).
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa
Profesi Ners Universitas Fort De Kock Bukittinggi yang sedang berpraktek
manajemen keperawatan di ruangan Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar, ditemukan data bahwa pengelolaan manajemen pelayanan dan
manajemen asuhan keperawatan masih ada yang tidak sesuai dengan proses
penerapan manajemen yang benar. Hal ini dapat dilihat mulai dari proses metode
MAKP yang digunakan, pelaksanaan serah terima, pre dan post conferens, dan
metode overan secara SBAR.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan konsep teori dalam
aplikasi prinsip-prinsip manajemen keperawatan dalam pelaksanaan
manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pelayanan keperawatan di
ruang Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar.
2. Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya praktek manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a. Mengidentifikasi belum optimalnya pengetahuan tentang metode tim di
ruang rawat Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar.
b. Mengidentifikasi belum optimalnya pelaksanaan serah terima, bedside
hand over, pre dan post conference di ruang rawat Anak RSUD Prof.
DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar.
2
c. Mengidentifikasi belum efektifnya pelaksanaan overan secara SBAR di
ruang rawat inap Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar.
C. Manfaat Penulisan
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan ini diharapkan
akan memberikan manfaat kepada ;
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan.
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal
penerapan manajemen keperawatan.
2. Perawat
a. Membantu meringankan beban kerja perawat selama praktek
berlangsung di ruang Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar
b. Menambah pengetahuan tenaga pe RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar rawat tentang manajemen pelayanan dan manajemen
asuhan keperawatan melalui bermain peran oleh mahasiswa (role play)
dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai
bahan masukan bagi di ruang Anak RSUD PROF. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar, dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan ruang
Anak Rsud Ma Hanafiah Batusangkar.
3
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
Keperawatan (SAK) yang akan digunakan sebagai target maupun alat kontrol
pelayanan tersebut.
prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam
manajerial.
4
Seluruh aktivitas manajemen, kognitif, afektif dan psikomotor berada
dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu
1. Fungsi Manajemen
(pengendalian/evaluasi).
a. Planning (Perencanaan)
5
Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai
1) Tujuan Perencanaan
tujuan
efektif
fakta.
dicapai.
6
e) Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala dalam
pelaksanaan program.
3) Jenis Perencanaan
a) Perencanaan Strategi
keperawatan.
b) Perencanaan Operasional
7
Di dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian
4) Manfaat Perencanaan
perubahan-perubahan lingkungan.
pelaksanaan
c) Memudahkan kordinasi
dipahami
5) Keuntungan Perencanaan
produktif.
8
b) Dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang
dicapai
6) Kelemahan Perencanaan
diambil
b. Organizing (Pengorganisasian)
dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Muninjaya, 2004).
9
Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang
1) Manfaat Pengorganisasian
c) Pendelegasian wewenang.
2) Langkah-langkah Pengorganisasian
mencapai tujuan.
f) Mendelegasikan wewenang.
10
c. Staffing (Kepegawaian)
11
staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan khusus
terencana.
dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar
12
untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada siklus berikutnya.
d. Directing (Pengarahan)
13
Menurut Lewin dalam Swanburg (2000), terdapat beberapa
1) Autokratik
2) Demokratis
3) Laissez faire
14
tenaga perawat lainnya. Perilaku ini termasuk promosi
perawat professional.
e. Controlling (Pengawasan)
(Mockler, 2002).
15
instruksi yang telah diberikan, serta prinsip-prinsip yang telah
kinerja.
16
12) Harus menunjukkan pola organisasi
dalam keperawatan.
17
2) Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang
18
pelayanan keperawatan, standard praktik keperawatan, standard pendidikan
meliputi:
hasil secara fisik dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya,
modal, pajak, program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga
perbandingan dari nilai-nilai kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan
sebagai suatu aturan standard atau tes dimana suatu pengevaluasian atau
19
keputusan dapat dijadikan dasar. Manajer perawat mengembangkan kerja sama
oleh PPNI (2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang
b. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim
3) Status biologis-psikologis-sosial-spritual
20
4) Respon terhadap terapi
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
terbaru.
tindakan keperawatan.
keperawatan
21
c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien.
4. Standard IV : Implementasi
22
b. Menggunakan data dasar dan respon pasien dalam mengukur ke arah
pencapaian tujuan
perencanaan keperawatan
keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari
segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya
tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis/tipe, kualitas dan kuantitas
Tyo, 2009).
Tyo, 2009):
b. Biling keuangan
c. Bahan pendidikan
23
d. Sumber data dalam menyusun NCP
e. Audit keperawatan
g. Informasi statistik
h. Bahan penelitian
a. Hukum :
resmi dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan
(Nursalam, 2001).
24
teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan
c. Komunikasi :
lain akan dapat melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi
(Nursalam, 2001).
d. Keuangan :
e. Pendidikan :
f. Penelitian :
25
sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.
(Nursalam, 2001).
g. Akreditasi :
Hal yang pokok dalam prinsip - prinsip dokumentasi adalah (Tyo, 2009):
dalam hal ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien pada
26
f. Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien
g. Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan
h. Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan
i. Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret
k. Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain
a) Pengkajian
1) Mengumpulkan Data
2) Validasi data
3) Organisasi data
4) Mencatat data
b) Diagnosa Keperawatan
1) Analisa data
27
2) Identifikasdi masdalah
3) Formulasi diagnosa
c) Perencanaan / Intervensi
1) Prioritas Masalah
2) Menentukan tujuan
d) Pelaksanaan/implementasi
e) Evaluasi
28
4. Manfaat kegunaan dokumentasi implementasi
menentukan jurnal perawat yang harus bartugas dalam setiap shift jaga
29
d. Menjadi dasar perencanaan anggaran pembelanjaan
metode pemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan
meliputi metode fungsional, metode tim, metode kasus, modifikasi metode tim-
primer.
1. Metode fungsional
efisiensi, pembagian tugas yang jelas, dan pengawasan yang baik. Metode
ini sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga. Perawat senior
melakukan 1-2 jenis intervensi (misalnya merawat luka). Metode ini tidak
30
Kepala Ruangan
Pasien/klien
2. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga
profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling
sibuk. Hal pokok dalam metode tim adalah ketua tim sebagai perawat
31
profesonal harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan,
terjamin, anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim, model tim
kooperatif antara pemimpin dan anggota tim. Melalui pengawasan ketua tim
keperawatan jika ketua tim tidak dapat menjalin hubungan yang lebih baik
32
Kepala Ruangan
3. Metode primer
ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien
primer adalah ada tanggung jawab dan tanggung gugat, ada otonomi, dan
33
Metode primer membutuhkan pengetahuan keperawatan dan
klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, asuhan yang
PERAWAT PRIMER
34
4. Metode kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien
saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift,
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat
adalah perawat lebih memahami kasus per kasus, sistem evaluasi dari
Kepala Ruangan
35
5. Modifikasi : MAKP Tim - Primer
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua
atau setara.
primer. Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian
besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat
Contoh :
untuk ruang model MAKP ini diperlukan 26 perawat. Dengan menggunakan
dan SPK (18 orang). Pengelompokan Tim pada setiap shift jaga terlihat pada
gambar di bawah.
36
Kepala Ruang
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
yang diharapkan.
37
1. Misi JCIA
2. Tujuan JCIA
a. Kualitas pelayanan
b. Kepercayaan masyarakat
d. Staff safety
e. Revenue
f. Margin
g. Kesejahteraan karyawan
h. Daya saing
3. Manfaat JCIA
karyawan
38
4. Persyaratan umum
a. Izin operasi
5. Standar JCIA
3) Care of patient
4) Assesment of patient
b. Organitation function
39
F. Uraian Tugas
penelitian.
a. Kedudukan
40
b. Tugas Pokok :
Uraian Tugas:
a. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar
sebelumnnya.
pengobatan dokter.
service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang
41
ditunjukkan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung
ruangan.
keperawatan
Uraian Tugas:
pasien
keperawatan
ruangan.
42
k. Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat
malam.
Uraian Tugas :
sebelumnya.
pengobatan dokter
43
h. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga/keluarga baru
penyuluhan kesehatan
dan lingkungannya.
keluarga
44
BAB III
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN
KEPERAWATAN RUANG ANAK
A. Hasil kajian
Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi
Ners uni versitas fort de kock tahun 2021 untuk mencapai kompetensi praktek
umum yang ada yang ada di kabupatenTanah datar, Sumatera Barat yaitu di
yang terjangkau oleh masyarakat dan sebagai Rumah Sakit pusat rujukan
45
Kebidanan),Pelayanan Medik Spesialis Penunjang (Patologi Klinik dan
2. Input
2021.
46
a. Man
MA Hanafiah, SM Batusangkar
pasien
pasien
pasien
a) Aspirasi Pneumonia
d) TFA
e) BP
f) Diare
g) Demam dengue
h) Demam Tyfoid
i) Talasemia
j) Demam rematik
47
3) Gambaran ketenagaan Perawat di ruangan Anak RSUD Prof.
a) Umur
Diagram 1
Distribusi Frekuensi Umur
Umur
8% 17% 41-50
8% 51-60
67%
31-40
21-30
b) Jenis Kelamin
Diagram 2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Umur
8% 17% 41-50
8% 51-60
67%
31-40
21-30
(100%).
48
c) Pendidikan
Diagram 3
Distribusi Frekuensi Pendidikan
PENDIDIKAN
18% D-III
18%
64% S1 Keperwatan
S1 - Ners
d) Golongan
Diagram 4
Distribusi Frekuensi Golongan
Golongan
9%
Gol III
Gol II
91%
49
e) Lama Kerja
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Lama Kerja
Lama kerja di RS
0%
18%
46% 0-5 thn
6-10 thn
36% 11-15 thn
> 15 thn
50
b. Method
1) Questioner
2) Observasi
51
3) Wawancara
shift siang dan malam di berikan pada perawat yang lebih senior.
Pelaksanaan pre dan post confence ada dilaksanakan tiap hari. pre
52
mana di dapatkan hasil jumlah perawat yang berpendidikan D3
53
Daftar Obat Elektrolit Pekat, Nama dagang/kekuatan yang
tersedia di ruangan Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah,
SM Batusangkar
No Nama Keterangan
1 Pethidine 3
2 Morphine 3
3 Fentanyl 3
4 Codein 3
54
Daftar Alat Rumah Tangga, Jumlah dan Standar yang
tersedia di ruangan Anak Rsud Ma Hanafiah Batusangkar
terpengaruh olehnya.
55
tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan atau
56
Standar kinerja dapat digunakan untuk kinerja individual, dan
kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan sebagai suatu aturan
keperawatan.
57
1) Standard I : Pengkajian keperawatan
b) Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
58
d) Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan
data terbaru.
keperawatan
kebutuhan pasien
4) Standard IV : Implementasi
keperawatan
pasien.
59
d) Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
perencanaan keperawatan
60
e. Pedoman Pelayanan di ruangan Anak RSUD Prof. DR. MA
Hanafiah, SM Batusangkar
SOP:
f. Sumber Dana
dari Depkes. Selain itu, perawat juga mendapat insentif (jasa medic).
61
g. Unsur Proses Keperawatan
1) Planning
misi, dan moto ruangan anak. Hanya terdapat visi misi moto
c) Preconference
preconference.
d) Bimbingan mahasiswa
62
dari 1 institusi. Bimbingan tersebut diantaranya: orientasi,
e) Jadwal shift
f) Rapat
2 model
g) Ketenaga kerjaan
63
menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini
Ket :
pasien/hari
tidur
x 2 pasien = 8 jam
64
Di tambah jumlah jam tidak langsung 1 jam, 1 jam x 2 pasien =
2 jam
365- 78 X 7
65
2) Organizing
KEPALA PUSKESMAS
Dr. Nurman Eka
putra
Kabid Yanmed
Dr. Suwanto
kepala ruangananak
Rafiah STr.Kep
KATIM
66
a) Sistem organisasi dan job description
dan harian.
lanjutinya.
kerja lainnya
67
(b) Perawat Pelaksana
tanggung jawab.
untuk
68
bergantian.
dengan
penyakitnya (PKMRS).
69
3) Actuating
1) Metode tim
(1) Kuesioner
(2) Observasi
(3) Wawancara
keperawatan.
70
(4) Masalah Keperawatan :
(1) Kuesioner
100 %
(2) Observasi
post conference
terjadwal
(3) Wawancara
71
(4) Masalah Keperawatan :
3) Operan SBAR
- Kuesioner
pandemi
- Observasi
belum optimal
medis
- Wawancara
(c) Diikuti oleh setiap perawat yang telah dan akan dinas
72
(d) Kepala ruangan mengevaluasi kesiapan perawat yang
akan dinas
- Masalah Keperawatan
4) Controlling
a) Audit dokumentasi
berikut :
Apakah ada
dilakukan audit
dokumentasi
Tidak 0 0
Ya 11 100
b) Supervisi
73
telah tersedia.. Penegakan diagnosa dan intervensi keperawatan
Apakah ada
evaluasi terhadap
asuhan
keperawatan yang
telah diberikan
Tidak 0 0
Ya 11 100
c) Motivasi
yaitu
74
seluruh ketenaga kerjaan di ruang Anak untuk berdiskusi
e) Kinerja Perawat
dengan baik satu sama lain untuk bergantian saat istirahat dan
ibadah.
3. Output
75
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
Jumlah tt : 18 TT
18x3
umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
76
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran
1-3 hari.
4) BTO
b. Mutu
(63,6%) yang memiliki mutu baik, dan 3 orang (36,4%) memiliki mutu
kurang baik.
77
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Mutu
c. Pasien Safety
78
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH DAN POA PENYELESAIAN MASALAH
diruangan yaitu :
A. Analisa Data
79
langsung 1 jam, 1 jam x 2
pasien = 2 jam
Total jam perawatan 8+2 :
jumlah pasien = 5 jam
B: Jumlah pasien 2 orang
C: Jumlah hari kerja (365)
hari libur (78)
T : 5 X 2 X 365 =2
orang + 1 karu
365- 78 X 7
Wawancara
Hasil wawancara,
didapatkan hasil kurangnya
peminatan petugas ruang
Anak untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi di sebab kan
berbagai factor salah satunya
susah membagi waktu antara
pekerjaan, waktu pendidikan
dengan keluarga. Ini bisa di
lihat hasil kuesioner yang
mana di dapatkan hasil
jumlah perawat yang
berpendidikan D3
keperawatan, lebih banyak di
bandingkan S1 keperawatan.
Kuesioner
- Model asuhan
keperawatan yang
digunakan yaitu metode
tim (100%) yaitu
sebanyak 11 orang
- Pengetahuan tentang
metode tim yang benar
hanya meliputi 3 0rang
(27,3) dari 11 orang
- Model tim yang
digunakan sudah efektif
yaitu sebanyak 7
responden (70%)
Observasi
- Sudah di lakukannya
80
metode tim tidak murni.
- Adanya pembagian tugas
katim pp.
Wawancara
- kekurangan fasilitas
- Keterbatasan tenaga
- Sudah mengetahui konsep
metode tim memudah kan
dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada
pasien sebanyak 7
responden ( 70%)
- Metode tim Sudah sangat
baik, perawat pelaksana
bertanggung jawab kepada
katim, katim bertanggung
jawab kepada karu dalam
melakukan asuhan
keperawatan.
3 Kuesioner Timbang terima dan Belum optimalnya
- Perawat bersedia bedside pre dan post pelaksanaan serah
mengikuti pre dan post conference terima, bedside hand
conference 100 % over, pre dan post
- 72,7 % perawat conference di ruang
mengetahui waktu rawat Anak
pelaksanaan pre dan post
conference yaitu sebanyak
8 orang
- 63,6 % perawat
mengetahui lama waktu
yang efektif di adakan pre
dan post conference
- Sebanyak 80 % perawat
mengetahui yang
memimpin pre dan post
conference adalah karu
Observasi
- Adanya kemauan perawat
untuk melaksanakan pre
dan post conference
- Pre dan post conference
belum dilaksanakan secara
terjadwal
Wawancara
81
- Tidak tersedianya waktu
yang cukup
- Belum begitu mengetahui
waktu pelaksanaan
pre,post conference yang
seharusnya
4 Kuesioner Overan secara Belum efektifnya
- 100 % perawat mengikuti SBAR pelaksanaan overan
kegiatan overan secara SBAR di ruang
- Belum efektifnya rawat inap Anak
pelaksanaan overan secara
SBAR di ruang rawat inap
Anak Ada buku khusus
untuk mencatat hasil
laporan overan
- Ada interaksi dengan
pasien saat melakukan
overran biarpun tidak
sepenuhnya di karenakan
kondisi pandemi
Observasi
- SBAR sudah dilakukan
namun pelaksanaannya
masih belum optimal
- Masalah keperawatan
sudah berfokus pada
diagnosis medis
- Pendokumentasian lebih
terfokus pada therapy
medis.
- Data ditulis pada buku
laporan pasien
Wawancara
- Sarana dan prasarana
cukup tersedia.
- Overan sudah
dilaksanakan setiap
pergantian shift.
- Diikuti oleh setiap
perawat yang telah dan
akan dinas.
- Kepala ruangan
mengevaluasi kesiapan
perawat yang akan dinas
82
B. Rumusan Masalah
diruangan yaitu :
2. Belum optimalnya pelaksanaan serah terima, bedside hand over, pre dan post
Anak.
C. Prioritas Masalah
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
83
No Masalah 1 2 3 4 5 Total Perioritas
1. Pelaksanaan metode tim 4 3 3 4 4 19 1
2)
84
D. P O A ( PLANNING OF ACTION )
Planning Of Action
Ruang Rawatan Anak Rsud Prof. Dr. Ma Hanafiah, Sm
Batusangkar Manajemen Keperawatan
Tahun 2021
85
post kembali n anak
conference pelaksanaan dengan
di ruang serah terima, target
rawat bedside hand 100%
Anak over, pre dan
post conference
apakah sudah
dilakukan secara
efektif,
86
LAMPIRAN
FORMAT KUESIONER
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. DATA UMUM
2. Umur :
a. 21 – 30 thn c. 41 – 50 thn
b. 31 – 40 thn d. 51 – 60 thn
3. Jenis Kelamin :
a. Laki - laki
b. Perempuan
4. 4. Pendidikan :
a. SPK
b. D – III
c. S I keperawatan
d. S I – Ners
e. S2 keperawatan
5. Golongan :
a. Gol II……..
b. Gol III…D….
6. Lama Kerja di RS :
a. 0 – 5 thn
b. 6 – 10 thn
87
c. 11 – 15 thn
d. > 15 thn
B. MANAGEMENT APPROACH
No Pertanyaan Ya Tidak
Karakteristik Unit
1 Apakah ada filosofi ruangan
2 Apakah rencana jangka pendek (harian, bulanan, tahunan)
ada disusun
Metode MPKP
3 Apakah katim melakukan pengkajian terhadap pasien baru
4 Apakah katim menetapkan renpra berdasarkan analisis
standar renpra sesuai dengan hasil pengkajian
5 Apakah katim membuat perencanaan pulang
6 Apakah katim membuat jadwal dinas bersama kepala
ruangan
7 Apakah katim membuat daftar pasien bersama kepala
ruangan
8 Apakah katim menetapkan Perawat Pelaksana yang
bertanggung jawab pada setiap klien
9 Apakah katim menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan
kepada PP di bawah tanggung jawabnya sesuai klien
yang dirawat (pre conference)
10 Apakah katim memimpin kegiatan ronde keparawatan,
konfrensi kasus, pre dan post conference
11 Apakah katim memberikan pengarahan pada perawat
pelaksana masing-masing secara individual
12 Apakah katim memberi motivasi kepada perawat
88
pelaksana (terutama perawat dalam timnya)
13 Apakah katim mendelegasikan tugas kepada perawat
pelaksana secara jelas
Perencanaan
14 Apakah visi-misi ruangan telah dirumuskan
15 Apakah ada diadakan rapat bulanan dengan semua perawat
di ruangan
16 Apakah rencana kebutuhan perawat ruangan telah disusun
oleh kepala ruangan
17 Apakah karu ada mengidentifikasi tingkat ketergantungan
klien setiap hari
Pengorganisasian
18 Apakah ada struktur organisasi di ruangan
19 Apakah perawat ruangan sudah memiliki uraian tugas
masing-masing
20 Jika Sudah Memiliki uraian tugas, apakah uraian tugas
tersebut diserahkan dan disimpan oleh masing-masing
perawat ruangan
21 Apakah Karu ada membagi jadwal dinas staf perawat
bersama Katim
22 Apakah Karu ada membuat daftar pasien bersama Katim
Pengarahan
23 Apakah karu ada memimpin operan
24 Apakah operan dilaksanakan tepat waktu
25 Apakah operan yang dilakukan selama ini sudah
menggunakan metode SBAR
26 Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan
pre dan post conference
27 Pelaksanaan pre dan post conference dipimpin oleh Katim
89
28 Apakah karu ada memberi motivasi pada tim perawat di
ruangan
29 Apakah ruangan sudah menjalankan discharge planning
kepada pasien
30 Apakah karu ada melakukan supervisi
31 Apakah Karu atau Katim ada melakukan bedsite teaching
32 Apakah perawat ruangan sudah ada melakukan ronde
keperawatan
33 Apakah katim melakukan orientasi kepada perawat baru
34 Apakah katim memimpin konfrensi kasus
35 Apakah katim melakukan kontrak dengan klien/ keluarga
pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan
terapeutik
36 Apakah katim Melakukan bimbingan dan evaluasi PP
dalam melakukan tindakan keperawatan, apakah sesuai
dengan SOP
37 Apakah katim memonitor dokumentasi yang dilakukan
oleh PP
38 Apakah katim Membantu dan memfasilitasi terlaksananya
kegiatan PP
39 Apakah katim Melakukan tindakan keperawatan yang
bersifat terapi keperawatan dan tindakan keperawata yang
tidak dapat dilakukan oleh PP
40 Apakah katim mengatur pelaksanaan konsul dan
pemeriksaan laboratorium
41 Apakah katim melakukan kegiatan serah terima klien
dibawah tanggung jawabnya bersama dengan perawat
pelaksana
42 Apakah katim melakukan evaluasi ASKEP dan membuat
90
catatan perkembangan klien setiap hari
43 Apakah katim melakukan pertemuan dengan
klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas
kondisi keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien)
44 Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PP
yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan kepala
ruangan atau CCM ?
45 Apakah katim Memberikan pendidikan kesehatan kepada
klien/keluarga ?
Pengendalian
46 Apakah ada dilakukan audit dokumentasi
47 Apakah ada evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang
telah diberikan
Output
48 Apakah ada dilakukan survey kepuasan pasien/keluarga
terhadap pelayanan keperawatan
49 Apakah indikator mutu pelayanan telah ditetapkan
C. METODA TIM
1. Pengetahuan
a. Perawat ruangan dibagi menjadi dua sampai tiga tim yang terdiri
91
c. Setiap perawat diberikan satu tugas untuk semua pasien di ruangan
jawab nya.
Metode MPKP
a. Sudah
b. Belum
....................................................................................................................
....................................................................................................................
..............................................................................
92
bersangkutan,orientasi untuk satu tim saja. Sedangkan untuk modifikasi
D. KONFRENSI
1. Pengetahuan
a. Bersedia
b. Tidak bersedia
2. Jika bersedia kapan waktu yang tepat untuk melakukan pre dan post
konfrens?
a. 10 – 15 menit
b. 15 – 30 menit
c. Sesuai kebutuhan
93
Untuk mendapatkan gambaran dan menganalisis suatu masalah yang
2. Sikap
Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang menurut saudara paling tepat
94
mengkaji secara penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah
atau belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya selama perawatan
9 Lama timbang terima untuk setiap pasien lebih dari
5 menit untuk kondisi apapun
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
E. MUTU
Tidak
Jarang Sering Selalu
NO PERNYATAAN pernah
(2) (3) (4)
(1)
1 Perawat mengetahui tentang cara penilaian
pasien resiko jatuh
3 Perawat mendokumentasikan hasil penilaian
pasien dengan nyeri
4 Perawat mengetahui tentang cara penilaian
pasien keterbasan perawatan diri
5 Perawat melakukan penilaian pada pasien
tentang kepuasan pelanggan
7 Perawat memberikan rasa nyaman kepada
pasien
8 Perawat melakukan cuci tangan pada
95
sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
9 Perawat menggunakan hand scoon dan skor
dalam setiap tindakan keperawatan
10 Perawat mengetahui tentang cara penilaian
skala nyeri pada pasien
11 Perawat melakukan penilaian pada pasien
Nyeri
12 Perawat mendokumentasikan hasil penilaian
dan penatalaksanaan nyeri
13 Perawat melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri pasien
14 Perawat mengetahui tingkat kemandirian
pasien
15 Perawat melakukan pendokumetasian setiap
perawatan diri pasien
16 Perawat mengetahui tentang cara penilaian
Kecemasan pada pasien
17 Perawat melakukan penilaian pada pasien
yang cemas
18 Perawat mendokumentasikan hasil penilaian
dan penatalaksanaan cemas
19 Perawat memberikan pengetahuan kepada
pasien tentang penyakitnya dan
perawatannya
20 Perawatan memberikan penyuluhan
kesehatan kepada pasien pulang
21 Perawat melakukan pencegahan terhadap
infeksi nosokomial
96
Hal – Hal yang mendukung / memotivasi saya dalam melaksanakan tugas
Keterangan :
- Selalu (SL) : Dikerjakan terus menerus dan tidak pernah tidak dikerjakan
No Pernyataan SL SR KK TP
1 Situasion
Ketika handover perawat menyebutkan :
a. Pada saat handover saya menyampaikan
nama pasien
b. Pada saat handover saya menyampaikan
umur pasien
c. Pada saat handover saya menyampaikan
tanggal masuk pasien
d. Pada saat handover saya menyampaikan
hari rawatan pasien
97
e. Pada saat handover saya menyampaikan
diagnosa medis pasien
f. Pada saat handover saya menyampaikan
masalah keperawatan saan handover
g. Pada saat handover saya menyampaikan respon
pasien terkait diagnosa keperawatan
h. Pada saat handover saya menyampaikan
dokter penanggung jawab pasien
2 Background
Saat operan disampaikan :
a. Pada saat handover saya menyampaikan
keluhan sebelumnya
b. Pada saat handover saya menyampaikan
intervensi yang telah dilakukan perawat
c. Pada saat handover saya menyampaikan
tanda vital pasien
d. Pada saat handover saya menyampaikan
riwayat alergi
3 Asssesment
Setiap handover perawat menyebutkan:
a. Pada saat handover saya menyampaikan
hasil pengkajian pasien terkini
b. Pada saat handover saya menyampaikan
skala nyeri pasien membaik atau
memburuk (jika terdapat nyeri)
c. Pada saat handover saya menyampaikan
tingkat kesadaran pasien
d. Pada saat handover saya menyampaikan
resiko jatuh pasien
98
e. Pada saat handover saya menyampaikan
status nutrisi pasien
f. Pada saat handover saya menyampaikan
status eliminasi pasien
g. Pada saat handover saya menyampaikan
hasil penilaian abnormal pasien
h. Pada saat handover saya menyampaikan informasi
4 klinik lain yang mendukung
Recommendation
Setiap handover disampaikan :
a. Pada saat handover saya menyampaikan
rekomendasi intervensi keperawatan yang
perlu dilanjutkan
b. Pada saat handover saya menyampaikan
rekomendasi dokter terkait tindakan
yang perlu dilakukan
c. Pada saat handover saya menyampaikan
hasil pemeriksaan laboratorium pasien
d. Pada saat handover saya menyampaikan
terapi medis dan terapi keperawatan
e. Pada saat handover saya menyampaikan
edukasi pasien atau keluarga
f. saya melakukan discharge planning
pada pasien rencana pulang
99
BAB V
ROLE PLAY OVERAN METODE SBAR,
PRE DAN POST CONFERENCE
A. Operan
1. Pengertian Operan
oleh staf pada shif berikutnya agar layanan keperawatan bagi pasien
100
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
(penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
(Nursalam, 2011).
pekerjaan antara shift pagi , sore dan malam. Operan dari shif malam ke shif
pagi dan dari shif pagi ke shif sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan
operan dari shif sore ke shif malam dipimpin oleh penanggung jawab shif
sore.
2. Proses Operan
101
yang masihmuncul
e. Intervensi
keperawatan yang
belum dilaksanakan
(secara umum).
f. Intervensi
kolaboratif dan
dependen.
g. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang,dll).
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah 20 menit KARU,
siap (shift jaga) PP
2. Kelompok yang akan dan PA
bertugas menyiapkan buku
catatan.
3. Kepala ruang membuka
acaratimbang terima.
4. Perawat yang melakukan
timang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya
jawab, dan melakukann
validasi terhadap hal- hal yang
telah ditimbang terimakan an
berhak menanyakan mengenai
hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan/ PP
menanyakan kebutuhan dasar
pasien Penyampaian yang
jelas, singkat,dan padat.
Perawat yang melaksanakan
timbang terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah/ belum
dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya selama masa
perawatan. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan
102
kepada petugasberikutnya.
6. Lama timbang terima hntuk
tiap pasien tidak lebih dari
lima menit kecuali pada
kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang
rumit
Diskusi. 1. Pelaporan untuk timbang terima 5 menit Ners KARU, PP
dituliskan secara langsung pada station dan PA
format timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang
jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh
kepala ruang.
2. Ditutup oleh kepala ruang
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
pasien.
103
4. Alur Operan
Alur dan format pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk.,
104
Kembali ke Nurse Station (penutup)
a. Pemeran :
Katim 2 orang :
Katim 2 : Rina
PP Tim 1 : Fetricya
Fitriani
Iftitaturrahmah
Rina A
105
bertugas pagi ini berjumlah 8 orang 1 karu,2 katim dan 5 perawat
pelaksana. “
terlebih dahulu.
106
Katim 1 dan PP (pagi) : Hadir bu…(serentak)
KARU (Reno) : Tim malam dan tim pagi sudah siap untuk
melakukan overan?
berdoa…berdoa selesai.
malam dipersilahkan.
107
S : nama An A dikelas 1, umur 3 tahun, alamat lima kaum, hari
sudah meningkat.
108
dengan diagnosa medis GEA Diagnosa keperawatan Risiko
hipovolemia
makan Berkurang
rutin
Pasien yang ke 3
makan
berkurang, mual.
109
habis 4 sendok, hasil Darah rutin, leukosit 10 000, Terapi ivfd
amp
muntah
dipersilahkan
parsial care.
untuk pasien 1
mulai ceria, demam sudah tidak ada lagi, anak masih malas
110
kolit (+), nafsu makan(-) diit habis 4sendok, labor hasil feses
R : ibu dan anak sudah ingin minta pulang hari ini, tolong
untuk pasien 2 :
111
kita bedside handover mungkin ada yang perlu disampaikan
lengkap bu
jaga.
112
PP tim malam (maherisa) : Assalamualaikum, kami tim
KATIM (Rini) : Baik bu, apakah anak ibu masih sesak dan
batuk?
masih bu…
113
sungkan, kami akan memberi pelayanan yang terbaik buat anak
ibu
KATIM (Rini) : oh iya apakah obat malam dan obat pagi nya
ada diminum?
114
KATIM 2 (Rina) : Assalamuaalaikum Wr.Wb. Selamat pagi
An R : Benar bu…
KATIM (Rina) : Baik bu, apakah anak ibu masih mencret dan
An R : Baik bu terimakasih bu
An C : Benar bu…
An R : sudah bu….
115
KATIM (Rini) :.kalau R perlu bantuan tidak usah sungkan,
C. Penutup
kegiatan overan”
Demikian overan pagi ini, semoga apa yang telah kita lakukan
a. Pre confrence
116
seluruh peserta dapat secara bebas menyampaikan pendapat.
bawah tanggung jawab kepala ruangan atau ketua tim yang telah di
Kegiatan :
tentang
117
memberi masukan.
pelaksanaan tindakan.
3) Terminasi (penutup)
b. Post Conference
Kegiatan :
118
b) Semua anggota tim sudah siap
2) Pelaksanaan
menanggapi
3) Penutup
melakukan pelayanan
119
membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan
pasien
asuhan keperawatan
perlu ditambahkan
120
Naskah Role Play Pre Dan Post Conference
Pemeran
Fitriani
Iftitarurrahmah
Rina Angelina
Pre Conference
Kegiatan :
121
sebelumnya.
“Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan
sebagai seorang Perawat untuk hari ini. Baiklah pada pagi ini saya rini
Melaksanakan pre conference pagi ini hari kamis tanggal 27– 8-2021,
2. pasien 2 an. B dikamar 2 dengan keluhan BAB masih encer lebih dari
122
Perawat penanggung jawab pasien yaitu perawat 2 perawat fitriani
rini?
Selanjutnya ..
pasien F dikamar dengan keluhan nyeri perut atas sebelah kiri dan
10.00 : Ajarkan teknik relaksasi dan monitor asupan nurisi dan cek Darah
rutin ulang
Perawat 3 iftita : “Baik terima kasih bu, hasil darah rutin nanti
Katim rini : baik nanti kita laporkan saja kedokter jaga ruangan dlu tita
nafsu makan masih kurang , hari ini tindakan yang akan di lakukan
123
persiapan pasien pulang , perawat penanggung jawab pagi ini yaitu
perawat vivi
setiap tindakan. Semoga kita selalu di lindungi oleh Allah swt dalam
setiap kegiatan yang kita lakukan amiin amiin ya rabbal alamiin. Untuk
124
Post Conference
Pemeran :
Fitriani
iftitarurrahmah
Rina Angelina
Kegiatan :
shift berikutnya.
bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan
langsung saja bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-
125
rekan termasuk kendala selama rekan_rekan melakukan tindakan. Dan untuk
telah dilakukan.
4 liter permenit
terimaksasih.
KATIM 2 RINA : Baik lah selanjutnya pada tim 2 dengan pasien 2 orang di
di kamar 5 dengan Gea ,pasien sudah tidak mencret , hari ini pasien
sudah dibolehkan pulang infus sudah di Aff surat control dan obat
126
masih lemas, demam hari ke 5 , ptekie minimal, trombosit terakhir 65
KATIM 1 RINI : Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan
Alhamdulillah intervensi yang telah kita lakukan dari pagi sampai siang ini
terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur. Terima kasih atas kerja sama
mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri dengan
Semua.
NARATOR : Sekian role play pre dan post conference dari kelompok 1
Terima kasih.
127
DAFTAR PUSTAKA
128