BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................................1
C. Metode Penulisan ...................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan ............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................................4
A. Konsep Dasar Medis ..............................................................................................4
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ....................................................................29
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................36
A. Pengkajian ............................................................................................................36
B. Pengelompokkan Data..........................................................................................51
C. Analisa Data..........................................................................................................51
D. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................53
E. Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................53
F. Implementasi Asuhan Keperawatan ....................................................................55
G. Evaluasi Asuhan Keperawatan ............................................................................58
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................60
A. Kesimpulan ..........................................................................................................60
B. Saran.....................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................61
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Asuhan Keperawatan Pada Tn. M.A Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi di Ruang
Maria 4 Kamar 9 Rumah Sakit Santo Borromeus”. Laporan kasus ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata ajar Praktek Klinik Keperawatan Dasar Profesi.
Dalam pembuatan Laporan kasus ini penulis menyadari bahwa Laporan kasus
ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan kasus ini dan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang
keperawatan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan kasus
ini. Kiranya segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak
selama penyusunan Laporan kasus ini dapat diterima bagi kita sekalian.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penyusun
Christene E. I. Ndun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Nutrisi adalah zat – zat gizi atau zat – zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuh serta mengeluarkan sisannya. Masalah nutrisi erat kaitannya
dengan dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor – faktor
yang mempengaruhinya. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi – fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Metabolisme dapat berupa anabolisme
(membangun) dan katabolisme (pemecah).
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet
yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar
nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini
dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance
(RDA).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Memahami gambaran umum tentang asuhan keperawatan pada Tn. M.A
dengan gangguan kebutuhan nutrisi : Observasi Febris + vomitus di ruang
Maria 4 Kamar 9 Rumah Sakit Santo Borromeus.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan kasus ini adalah agar penulis mampu :
a. Mampu melakukan pengkajian pada Tn. M.A dengan gangguan
kebutuhan nutrisi : Observasi Febris + vomitus di ruang Maria 4
Kamar 9 Rumah Sakit Santo Borromeus.
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada Tn. M.A dengan
gangguan kebutuhan nutrisi : Observasi Febris + vomitus di ruang
Maria 4 Kamar 9 Rumah Sakit Santo Borromeus.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan studi kasus
ini adalah metode deskriptif studi kasus dengan mengguanakan teknik
pengumpulan data melalui :
1. Observasi
Teknik observasi dilakukan dengan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung terhadap pasien.
2. Pengukuran dan pemeriksaan fisik
Pengukuran dan pemeriksaan fisik merupakan cara untuk memperoleh data
dengan melakukan pemeriksaan fisik melalui inspeksi, palpasi, perkusi,
dan auskultasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu cara memperoleh data melalui catatan medik dan
perawatan seperti pengobatan dan perawatan yang didapat.
4. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan pencarian data dengan cara mempelajari
buku-buku, majalah, dan dokumen skripsi yang ada kaitannya dengan
penulisan laporan kasus ini.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan studi kasus ini terdiri dari empat Bab
yaitu Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan
penulisan yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, metode penulisan
dan sistematika penulisan. Pada Bab II adalah Tinjauan Teoritis dan Tinjauan
Kasus, pada tinjauan teoritis menguraikan tentang konsep dasar nutrisi yang
meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, komponen – komponen nutrisi,
TINJAUAN TEORI
a. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan
oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di
kunyah oleh gigibelakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian
kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. Protein
Protein merupakan jenis unsur zat gizi yang sangat
berperan dalam penyusunan senyawa senyawa penting seperti
enzim, hormon, dan antibodi.
1. Jenis protein
Protein adalah senyawa kompleks, tersusun atas asam
amino atau peptida. Pada manusia terkandung 22 jenis
asam amino yang berbeda. Bentuk sederhana dari protein
adalah asam amino. Berdasarkan sumbernya, asam amino
di kelompokkan menjadi dua macam yaitu asam amino
esensisal dan asam amino non esensial. Asam amino
esensial hanya terdapat di peroleh dari luar tubuh seperti
makanan karena tidak dapat disintesiskan dalam tubuh,
misalnya lisin, triptofan, fenilalanin, dan leusin. Sedangkan
asam amino non esersial merupakan asam amino yang
3) Absorbsi Vitamin
Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan
vitamin C, mudah di absorbsi dalam epithelium mukosa
usus melalui proses difusi, kecuali vitamin B12 yang hanya
dapat di absorbsi dengan bantuan intrinsic faktor yang
dihasilkan oleh sel pariental lambung. Vitamin B12,
diabsorbsi pada ileum terminal. Sedangkan vitamin yang
larut dalam lemak seperti vitamin A,D,E,dan K akan
diabsorbsi dalam lemak seperti vitamin A,D,E,K dan B12
yang di absorbsi dari darah di simpan dalam hati dan
kemudian dipergunakan kembali jika di perlukan oleh
tubuh.
e. Mineral
Mineral adalah ion organik esensial untuk tubuh karena
peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dan
vitamin tidak menghasilkan energy, tetapi merupakan elemen
kimia yang berperan dalam mempertahankan proses tubuh.
BB (kg)
TB × TB (m)
Tabel: batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
Kategori IMT
Kekurangan berat badan
Kurus < 17,0
tingkat berat
Kekurangan berat badan
17,0 ─ 18,5
tingkat sedang
Norma
18,5 ─ 25,0
l
Kelebihan berat badan tingkat
Gemuk >25,0 – 27,0
ringan
Kelebihan berat badan tingkat
>27,0
berat
(Sumber: Depkes 2002, dalam Asmadi, 2008)
b. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah
dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
c. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di
bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0
kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
d. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas
permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin
besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal
tubuh juga menjadi lebih besar.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi
karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang
tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi
perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi
keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
f. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia
(kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek
samping obat.
g. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan
persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat.
7. Penatalaksanaan
a. Penyuluhan masalah nutrisi pada pasien dan keluarga
b. Penanganan focus pada penyebab masalah pola nutrisi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan yang diharapkan:
4. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan klien secara optimal. Pelaksanaan adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap
pencanaan.
5. Evaluasi Keperwatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus-menerus dengan
melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal
ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi
BAB III
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
(1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan demam naik turun sejak hari jumat
tanggal 12 oktober yang lalu, pasien juga mengatakan mual
muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke
Rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah
Sakit.
(2) Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing
(3) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
3. Pola eliminasi
a) Kebiasaan buang air kecil (BAK):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3 – 4 kali dalam
sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau
khas air kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali
dengan jumlah ± 200cc, berwarna kuning jernih, bau khas air
kencing dan tidak ada nyeri.
b) Kebiasaan buang air besar (BAB):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning. Saat ini
pasien mengatakan sudah BAB 3 kali dengan konsistensi cair
dan berwarna kuning.
c) Keyakinan budaya dan kesehatan
Pasien mengatakan pasien percaya bahwa kesehatan adalah
pemberian Tuhan
d) Kemampuan perawatan diri
9. Pola reproduksi-seksuslitas:
a) Masalah terkait seksual :
Tidak ada
b) Menstruasi :
Tidak ada
c) Gambaran prilaku seksual :
11.Pola keyakinan-nilai:
a) Latar belakang budaya :
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang indonesia dan asli
dari jakarta namun lahir di tanggerang
b) Status ekonomi :
Pasien mengatakan orang tua selalu memenuhi kebutuhan
ekonominya karena pasien belum bekerja dan masih kuliah.
4. Data Biologi
a. Keadaan umum
Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram
compos mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering
500 cc/ 12 di tangan kiri.
b. Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
S : 36,9 ̊ C
N : 98 X/ menit
RR : 18 X/ menit
Nyeri : 0/10
c. Berat badan sebelum sakit: 65 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 22,8
d. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih,
distribusi rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan
dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
6. Data penunjang
1) Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 15 – 1- 2018
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Darah lengkap 15.6 g/dl 13.2 – 17.3
Hemoglobin 48.1 % 40.0 – 54.0
Hematokrit 5.78 Juta/µL 4.50 – 5.90
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0 – 40.0
Monosit 7.0 % 2.0 – 8.0
Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen 65.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 19.0 % 20.0 – 40.0
Monosit H 13.0 % 2.0 – 8.0
normoblas 0 /100 Lekosit
Kimia klinik
Ureum darah 25 Mg/dL 19.44
eGFR
Kreatinin darah H 1.2 Mg/dL < 1.2
eGFR 78,9 mL/min/1.73 m^2
Natrium (sodium) 136 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5 – 5.1
(pottasium)
2) Radiologi
Tidak ada
B. PENGELOMPOKAN DATA
C. ANALISA DATA
Mual muntah
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
G. EVALUASI KEPERAWATAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi
dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
(Tarwoto & Wartonah 2010).
B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di
imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus
dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa
terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA