I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Tuberculosis (TB) disebabkan oelh bakteri Mycobacterium tuberculosis
(MTB), yang paling sering menginfeksi paru-paru (TB Paru), namun dapat juga
menginfeksi organ lain (TB Extra paru). Sampai saat ini, TB masih merupakan salah
satupenyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatanglobal dan nasional yang sangat
mengkhawatirkan. Di samping itu, saat ini penyakit TB juga diperberatdengan adany TB
Resisten Obat ( TB-RO). Rendahnya penemuan kasus dan lamanya penegakan
diagnosis TB menjadi masalah yang dihadapi dalam menanggulangi TB.
Saat ini telah ada pemeriksaan dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler
(TCM) dengan Xpert MTB/Rif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan
dengan TCM ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas untuk diagnosis TB yang jauh
lebih baik dibandingkan pemeriksaan dengan metode mikroskopis dan mendekati
kualitas diagnosis dengan pemeriksaan biakan.
Pemeriksaan TCM merupakan metode deteksi molekuler berbasis Rested real
time PCR. Penggunaan TCM menjadi proritas pemeriksaan TB oleh karena mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya :
Sensitivitas Tinggi
Cepat : hasil dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam
Dapat mendeteksi secara simultan/bersamaan adanya bakteri MTB dan resisten
terhadap rifampisin, yang merupakan salah satu obat anti tuberculosis yang
paling sering digunakan.
Untuk mendiagnosis TB paru, specimen yang digunakan pada pemeriksaan TCM
adalah dahak, baikyang didapat dengan berdahak langsung ataupun dengan di induksi.
Namun pada anak-anak dapat juga digunakan specimen bilasan lambung ataupun feses.
Di Samarinda terdapat beberapa Faskes rujukan untuk pemeriksaan TCM,
diantaranya Puskesmas Temindung, RSUD A.W Sjahranie dan RS Moies
VI. PENUTUP
Dengan adanya kegiatan pengambilan sampel dahak dapat dengan menemukan
secara dini pasien yang menderita TBC.
VII. DOKUMENTASI
1. Soleha Murniansih