Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

BBERIBADAH, BERSYUKUR, DAN BERBUAT IKHSAN

Kegiatan Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dlaam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis dan Mengevaluasi makna Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83, serta
Hadis tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah sertaberbuat baik kepada sesama
manusia
4.2.1 Membaca Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijulhuruf
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 dengan lancer
4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah serta berbuat
baik terhadap sesama manusia sesuai pesan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-Baqarah (2):
83
2.2 Berbuat baik kepada sesama manusia sesuai dengan perintah Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
Baqarah/2: 83, serta Hadis terkait
1.2 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah
sertaberbuat baik kepada sesama manusia

A. KEWAJIBAN BERIBADAH DAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT. SESUAI


DENGAN PERINTAH Q.S LUQMAN/31 AYAT 13-14
Alam raya dan seisinya diciptakan oleh Allah Swt. untuk makhluk-Nya yang bernama
manusia. Semua fasilitas yang ada di muka bumi ini diberikan secara cuma-cuma. Terlalu banyak
kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt. Kepada manusia, dan tak seorangpun mampu
menghitungnya, meskipun menggunakan alat hitung tercanggih. Perhatikan firman Allah Swt.
berikut!
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah Swt., tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah Swt.)”. (Q.S. Ibrahim/14:34).
Meskipun begitu banyak karunia diberikan untuk manusia, namun hanya sedikit manusia
yang menyadari dan mengakui karunia tersebut. Padahal, andai saja semua manusia mau sedikit
memikirkan apa yang ada pada diri mereka, niscaya mereka akan merasa begitu kaya raya dengan
nikmat Allah Swt. yang tak ternilai harganya. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya
diberikan Allah Swt., secara cuma–cuma. Dari semua anugerah itu, Allah Swt. hanya meminta
manusia agar berterimakasih kepada-Nya dengan cara menyembah-Nya tanpa menyekutukan-Nya
dengan apapun. Satu hal yang harus dipahami oleh manusia, bahwa Allah Swt. memerintahkan
untuk menyembah-Nya sama sekali bukan untuk kepentingan Allah Swt., karena ketaatannya tidak
menambah kemuliaan Allah Swt. dan kekafirannya tidak akan mengurangi keagungan-Nya.
Kewajiban ibadah itu justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Bagi yang sadar dan bersyukur,
Allah Swt. telah menyiapkan surga bagi mereka, dan bagi yang mengingkari nikmat-Nya, Dia juga
telah menyiapkan neraka sebagai konsekuensi perbuatannya di dunia. Bersyukur atau kufur, itu
pilihan. Apapun pilihan kalian, akibatnya akan kembali kepada kalian juga.

1. Beribadah untuk Bersyukur


Salah satu tujuan Allah swt. Menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Hal ini dapat kita temukan dalam firman Allah :

Artinya : “(Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku).”
Biasanya ketika kita mendengar kata ibadah, yang langsung terbayang dalam benak kita
adalah berbagai ritual keislaman yang biasa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Salat, zakat, puasa, haji dan sebagainya. Padahal jika merujuk pada defini ibadah Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah, ternyata ibadah sangat luas. Menurutnya, ibadah adalah suatu istilah
yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya,baik berupa perkataan
maupun perbuatan, yang tersembunyi maupun yang tampak.

2. Membaca Q.S. Luqman/31:13-14.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah Swt.,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah Swt.) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah
kembalimu” (Q.S.Luqman/31:13-14).

3. Kandungan Q.S Luqman ayat 13 & 14


Surat Luqman adalah surah yang turun sebelum Nabi Muhammad saw. Berhijrah ke
Madinah. Semua ayat-ayatnya Makiyah. Demikian pendapat mayoritas ulama. Dinamakan surat
ini dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan nasehat yang
disampaikan Luqman kepada anaknya. Luqman yang disebut oleh surah ini adalah seorang tokoh
yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arab mengenal dua tokoh yang bernama Luqman.
Pertama, Luqman Ibn A’d. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu,
kefasihan, dan kepandaiannya. Ia kerap kali dijadikan sebagai pemisalan dan perumpamaan.
Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan
perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat ini. Diriwayatkan
bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia adalah seorang yang cukup
terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah saw. mengajaknya untuk memeluk agama
Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan
apa yang ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab,
”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah kepadaku”
Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh perkataan yang amat
baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari itu. Itulah al-Qurān yang diturunkan Allah Swt.
kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-
Qurān kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam.
Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya menghindari
syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang
wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah
Swt. Untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang
baik.

4. Tafsir/Penjelasan Ayat
Dalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada
anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik
adalah bentuk kezaliman terbesar. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika
turun ayat: “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan
kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya: ‘siapakah
di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?’, Rasulullah saw.
menjawab: ‘maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman: ‘Hai
anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman
yang besar”. (HR. Muslim).
Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk
berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik
kepada kedua orang tua, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan menyusuinya.
Pada ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun.
Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak
siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan (kebaikan dan ketulusan) seorang ibu
kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah Swt. berfirman,” bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu …”
Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di
antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah berikut. Artinya: “Dari Abu Hurairah radliallahu
‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti
kepadanya?” beliau menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau
menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.”
Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari,
Hadist no:5514 ).

5. Hadist tentang kewajiban bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT


a. H.R Ahmad dan Baihaqi
Artinya : “Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur
kepada Allah”(HR. Ahmad dan Baihaqi).

b. Hadis Abu Hurairah


Artinya : “Bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata Rasulullah saw. Bersabda
“Perhatikanlah orang yang statusnya berada dibawah kalian, dan janganlah kalian
memperhatikan orang yang statusnya berada di atas kalian. Dengan begitu maka kalian tidak
akan menganggap kecil nikmat Allah yang kalian terima.”

B. BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA (BERBUAT IHSAN) BERIKUT DALIL


NAQLI YANG MENYERTAINYA
1. Pengertian Ihsan
Pengertian Ihsan dari sisi kebahasaan, kata Ihsan berasal dari kata kerja (fi’il) Hasuna-
Yahsunu-Hasanan, artinya baik. Kemudian mendapat tambahan hamzah di depannya,
menjadi Ahsana-Yuhsinu-Ihsanan, artinya memperbaiki atau berbuat baik. Menurut istilah,
ihsan pada umumnya diberi pengertian dari kutipan percakapan Nabi Muhammad saw.
dengan malaikat Jibril ketika beliau menjelaskan makna ihsan, yaitu. Ihsan dalah menyembah
Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya,
maka membayangkan bahwa sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatan kita. Dengan kata
lain, Ihsan adalah beribadah dengan ikhlas, baik yang berupa ibadah khusus (seperti salat dan
sejenisnya) maupun ibadah umum (aktivitas sosial).

2. Perintah berbuat Kebaikan


Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan agar kita berbuat Ihsan. Salah satu ayat yang
akan kita bahas lebih lanjut terkait dengan perintah Ihsan adalah firman Allah Swt. dalam
Q.S. al-Baqarah/2:83 berikut.

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu
menyembah selain Allah Swt., dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-oang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia,
laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling
(mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.”

Hadist tentang berbuat baik (ihsan)


Artinya : “Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan
baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal
tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah
pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” (Riwayat Muslim)

3. Tingkatan dalam berbuat baik


a. Pertama : tidak mengganggu dan tidak mnyusahkan orang lain.
b. Kedua : melakukan yang bermanfaat bagi oranglain.
c. Ketiga : Berbuat yang lebih baik kepada orang yang telah berbuat baik
d. Keempat : Membalas perbuatan buruk dengan kebaikan.

4. Ruang lingkup ihsan


Berbuat kebajikan (ihsan) itu ada dua macam :
a. Ihsan kepada Allah SWT
b. Berbuat baik kepada berkenaan denga hak-hak makhluk ciptaan Allah swt.
1) Ihsan kepada orangtua
2) Ihsan kepada kerabat karib
3) Ihsan kepada anak yatim
4) Ihsan kepada fakir miskin
5) Ihsan kepada tetangga
6) Ihsan kepada tamu
7) Ihsan kepada karyawan/pekerja
8) Ihsan kepada sesama manusia
9) Ihsan kepada binatang
10) Ihsan kepada alam sekitar

EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Perhatikan Q.S. Luqman/31: 13 berikut ini!
َ J‫ ٌم‬Jْ‫ ل‬Jُ‫ ظ‬Jَ‫ ل‬J‫ك‬
Jٌ‫م‬J‫ ي‬J‫ ِظ‬J‫ع‬ َ J‫ر‬Jْ J‫ ِّش‬J‫ل‬J‫ ا‬J‫ َّن‬Jِ‫ إ‬Jۖ Jِ ‫هَّلل‬J‫ا‬Jِ‫ ب‬J‫ك‬ َّ Jَ‫ ن‬Jُ‫ ب‬J‫ ا‬Jَ‫ ي‬Jُ‫ ه‬Jُ‫ ظ‬J‫ ِع‬Jَ‫ ي‬J‫و‬Jَ Jُ‫ ه‬J‫ َو‬J‫ ِه‬Jِ‫ ن‬J‫ اِل ْب‬J‫ن‬Jُ J‫ ا‬Jَ‫ م‬J‫ ْق‬Jُ‫ ل‬J‫ َل‬J‫ ا‬Jَ‫ ق‬J‫ ْذ‬Jِ‫ إ‬J‫و‬Jَ
Jْ J‫ ِر‬J‫ ْش‬Jُ‫ اَل ت‬J‫ي‬

Hukum tajwid yang terdapat pada kutipan ayat yang digarisbawahi secara berurut
adalah…………
a. Qalqalah Qubra, Tarqiq, dan Idzhar Syafawi
b. Qalqalah Sugra, Tarqiq, dan Idzhar Halqi
c. Qalqalah Qubra, Tafhim, dan Idzhar Syafawi
d. Qalqalah Sugra, Tafhm, dan Idzhar Halqi
e. Qalqalah Sugra, Tarqiq, dan Idzhar Syafawi
2. Perhatikan Q.S. Luqman/31: 13 berikut ini!
Jٌ‫م‬J‫ ي‬J‫ ِظ‬J‫ َع‬J‫ ٌم‬J‫ ْل‬Jُ‫ ظ‬Jَ‫ ل‬J‫ك‬
َ J‫ر‬Jْ J‫ ِّش‬J‫ل‬J‫ ا‬J‫ َّن‬Jِ‫ إ‬Jۖ Jِ ‫هَّلل‬J‫ ا‬Jِ‫ ب‬J‫ك‬ َّ Jَ‫ ن‬Jُ‫ ب‬J‫ ا‬Jَ‫ ي‬Jُ‫ ه‬Jُ‫ ظ‬J‫ع‬Jِ Jَ‫ ي‬J‫و‬Jَ Jُ‫ ه‬J‫ َو‬J‫ ِه‬Jِ‫ ن‬J‫ اِل ْب‬J‫ن‬Jُ J‫ ا‬J‫ َم‬J‫ ْق‬Jُ‫ ل‬J‫ َل‬J‫ ا‬Jَ‫ ق‬J‫ ْذ‬Jِ‫ إ‬J‫و‬Jَ
Jْ J‫ ِر‬J‫ ْش‬Jُ‫ اَل ت‬J‫ي‬

Simpulan isi kandungan dari ayat diatas adalah Allah SWT.memerintahkan kepada kita
supaya…
a. berbuat baik kepada kaum kerabat
b. tidak menyembah selain Allah.
c. berbuat baik kepada orang tua
d. dapat memenuhi janji
e. tidak membuat kerusakan
3. Perhatikah potongan ayat Q.S. Al-Baqarah/2:83 di bawah ini!
 Jِ‫س‬J‫ ا‬Jَّ‫ن‬J‫ ل‬Jِ‫ل‬
 J‫ ْم‬J‫ ُك‬J‫ ْن‬J‫ِم‬
 J‫ ْم‬Jُ‫ ت‬J‫ ْن‬Jَ‫ أ‬J‫َو‬
 J‫ َن‬J‫ و‬J‫ض‬ ُ J‫ ِر‬J‫ع‬Jْ J‫ُم‬
Susunan hukum bacaan yang benar adalah……….
a. 1 (Gunnah), 2 (Ikhfa Aqrab), 3 (Ikhfa Ab’ad), 4 (Mad Arid Lissukun)
b. 1 (Gunnah), 2 (Ikhfa Syafawi), 3 (Ikhfa Aqrab), 4 (Mad Iwadh)
c. 1 (Gunnah), 2 (Ikhfa Ab’ad), 3 (Ikhfa Aqrab), 4 (Mad Arid Lissukun)
d. 1 (Gunnah), 2 (Ikhfa Ab’ad), 3 (Ikhfa Aqrab), 4 (Mad Iwadh)
e. 1 (Gunnah), 2 (Ikhfa Syafawi), 3 (Ikhfa Aqrab), 4 (Mad Arid Lissukun)

4. Perhatikan hadis berikut ini!

‫إ َذا قَت َْلتُ ْم‬JJَ‫ ف‬.‫ ْي ٍء‬J‫ ِّل َش‬J‫انَ َعلَ َى ُك‬J‫َب ا ِإلحْ َس‬
َ ‫“إن هَّللا َ َكت‬
ّ :‫ا َل‬JJَ‫ ق‬.‫لَّ َم‬J‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس‬ ْ ِ‫َان َحف‬
َ ِ ‫ظتُهُ َما ع َْن َرسُوْ ِل هَّللا‬ ِ ‫ ثِ ْنت‬:‫ال‬ ٍ ْ‫ع َْن َش ّدا ِد ْب ِن أَو‬
َ َ‫س ق‬
َ ْ َ ْ ُ َ ْ َّ ُ َ َ ُ َ َ
‫ رواه مسلم‬.”ُ‫ فلي ُِرحْ ذبِي َحتَه‬.ُ‫ َوليُ ِح ّد أ َح ُدك ْم َشف َرتَه‬.‫ َوإِذا ذبَحْ ت ْم فأحْ ِسنوا الذب َْح‬.‫فأحْ ِسنوا القِتلة‬ َ َ ْ ْ ُ َ َ

Simpulan isi kandungan dari hadis diatas adalah Allah SWT.memerintahkan kepada kita
untuk..
a. tidak menyembah selain Allah.
b. berbuat baik kepada siapapun
c. tidak membuat kerusakan
d. dapat memenuhi janji
e. mengajak kepada kebaikan dan kebenaran

5. Perhatikan tabel dibawah ini!


No Lafadz
1 Jِ‫ ه‬Jِ‫ ن‬J‫اِل ْب‬
2 J‫ ُر‬J‫ ي‬J‫ص‬ ِ J‫ َم‬J‫ ْل‬J‫ ا‬J‫ي‬
َّ Jَ‫ ل‬Jِ‫إ‬
3 Jُ‫ ه‬Jُ‫ل‬J‫ ا‬J‫ص‬ J
‫ف‬
َ ِ َ J
‫و‬
4 Jٌ‫م‬J‫ ي‬J‫ ِظ‬J‫ َع‬J‫ ٌم‬J‫ ْل‬Jُ‫ ظ‬Jَ‫ل‬
No Arti
A benar-benar kezaliman yang besar
B hanya kepada-Kulah kembalimu
C kepada anaknya
D dan menyapihnya
Berdasarkan tabel di atas pasangan lafadz dan arti Q.S. Luqman/31: 13-14 yang benar
adalah. . .
a. 1 (A ) dan 2 ( B )
b. 2 ( B) dan 3 ( C )
c. 3 ( C ) dan 4 (D)
d. 1 ( C ) dan 3 (D)
e. 1 ( A ) dan 4 (C )

6. ….. adalah pendidikan agama islam yang pertama kali diberikan Luqman kepada anaknya.
a. Muamalah
b. Wadiah
c. Jinayat
d. Akhlak
e. Aqidah

7. Larangan syirik merupakan bentuk materi di bidang… yang diberikan Luqman kepada
anaknya.
a. Taujih
b. Tadzkirah
c. Tauhid
d. Tadabur
e. Tafahum

8. Nabi Muhammad saw. Begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa…
kepada Allah swt. Atas semua anugerah-Nya.
a. Syukurnya
b. Groginya
c. Takaburnya
d. Egoisnya
e. Kufurnya

9. Qs. Luqman ayat 13 berisi tentang…..


a. Tata cara bermain dengan anaknya
b. Nasihat Luqman kepada anaknya
c. Materi pendidikan Luqman
d. Cerita khayalan Luqman kepada anaknya
e. Gurauan Luqman terhadap anaknya

10. Berikut ini larangan Allah swt. Bagi seorang anak kepada orang tuanya, kecuali….
a. Durhaka
b. Membentak
c. Berkata kasar
d. Taat perintah
e. Bermalas-malasan

B. ESSAY
1. Jelasakan maksud syukur yang sebenarnya sebagiamana dikatakan oleh Ibnu Qudamah
rahimahullah!
2. Mengapa kita harus bersyukur? Jelaskan!
3. Jelaskan secara singkat kandungan Qs. Luqman ayat 13-14!
4. Bagaimana cara bersikap ihsan kepada kerabat karib?
5. Apa yang anda ketahui tentang ihsan? Jelaskan!
BAB 2
MENGIMANI QADHA DAN QADAR SERTA RIDHA PADA KETENTUANNYA

Kegiatan Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dlaam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis dan mengevaluasi makna iman kepada qada dan qadar
4.4 Menyajikan kaitan antara beriman kepada qadha dan qadar Allah swt. dengan sikap optimis,
berikhtiar, dan bertawakal
2.4 Bersikap optimis, berikhtiar, dan bertawakal sebagai implementasi beriman kepada qadha dan qadar
Allah swt.
1.4 Meyakini adanya qadha dan qadar Allah swt.

A. KETENTUAN IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

1. Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadar Berikut Dalil Naqlinya


Pandangan yang membedakan antara Qada’dan Qadar, mendefiniskan Qadar dengan “ilmu
Allah Swt. tentang apa yang akan terjadi pada makhluk di masa mendatang. ” Qada’adalah “
segala sesuatu yang Allah Swt. wujudkan (adakan atau berlakukan) sesuai dengan ilmu dan
kehendaknya.” Sebagian ulama yang lain justru menerapkan definisi di atas secara terbalik,
yakni definisi Qada’dan Qadar ditukar. Pendapat yang menyamakan Qada’dan Qadar
memberikan definisi ”bahwa aturan baku yang diberlakukan oleh Allah Swt. terhadap alam
ini, undangundang yang bersifat umum, dan hukum-hukum yang mengikat sebab dan akibat”.

Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah
Swt. telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya. Menurut Yasin, iman kepada Qada'
dan Qadar adalah “mengimani adanya ilmu Allah Swt. yang qadīm dan mengimani adanya
kehendak Allah Swt. yang berlaku serta kekuasaan-Nya yang menyeluruh”. Setiap muslim
wajib mengimani Qada’dan Qadar Allah Swt., yang baik ataupun yang buruk. Firman Allah
Swt.: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Swt. mengetahui apa saja
yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah Swt.” (Q.S. al-
Hajj/22:70).
Berikut ini dalil-dalil tenang beriman kepada qadha dan qadar.
a. Dalil Dari Al-Qur’an
1) Qs. Al-Hadid : 22

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Swt”.
(Q.S. al-Hadīd/57:22).

2) Qs. Al-Qamar : 49

Artinya : “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”

b. Dalil dari Hadist


Hadis riwayat Tumuzi no 2309
Artinya : “Umar bin Abdullah berkata : aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda : Allah
telah menetapkan ukuran-ukuran (takdir) 500 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan
bumi”

2. Macam-macam
Mengenai hubungan antara Qada’dan Qadar dengan ikhtiar, do’a dan tawakal ini, para ulama
berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam seperti berikut.
a. Takdir Mua’llaq
Takdir Mua’llaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya,
seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya
itu, ia belajar dengan tekun. Akhirnya, apa yang ia cita-citakan menjadi
kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian.
b. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan
atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia. Misalnya, ada orang yang dilahirkan
dengan mata sipit, atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapak kulit
putih, dan sebagainya.

3. Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Kepada Qadha dan Qadar


a. Ikhtiar semaksimal mungkin
b. Etos kerja yang tinggi
c. Bersyuukur dan bersabar
d. Husnuzon kepada Allah dan bersikap raja
e. Bertawakal kepada Allah dan ridha dengan takdir Allah

B. KEWAJIBAN DAN HIKMAH BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR


1. Kewajiban Beriman kepada Qadha dan Qadar
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah saw. didatangi oleh seorang laki-laki yang
berpakaian serba putih, dan rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman
dan Ihsan. Tentang keimanan, Rasulullah saw. menjawab yang artinya: “Hendaklah engkau
beriman kepada Allah Swt. malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari
akhir, dan beriman pula kepada Qadar (takdir) yang baik ataupun yang buruk”. (H.R.
Muslim).
Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah Swt. atas diri
kita. Di dalam sebuah hadis qudsi Allah Swt. berfirman yang artinya: ”Siapa yang tidak ri«±
dengan Qada-Ku dan Qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan
atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku”. (H.R. at-Tabrani).

2. Kaitan Antara Beriman Kepada Qadha dan Qadar Allah Swt. dengan Sikap Optimis,
Berikhtiar, dan Bertawakal
a. Sikap Optimis akan Takdir Terbaik Allah Swt.
Mengapa manusia tidak mampu terbang laksana burung, tumbuh-tumbuhan berkembang
subur, lalu layu, dan kering. Rumput-rumput subur bila selalu disiram dan sebaliknya bila
dibiarkan tanpa pemeliharaan akan mati. Semua contoh tersebut adalah ketentuan Allah
Swt. dan itulah yang disebut Takdir.
b. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam menggapai cita-
cita dan tujuan. Allah Swt. menentukan takdir, kita sebagai manusia berkewajiban
melakukan ikhtiar.
c. Tawadu, artinya tidak sombong ketika memperoleh kebahagiaan atau keberhasilan cita -
citanya.
d. Tidak mudah putus asa jika mengalami kesulitan.
e. Mendorong diri untuk bertawakal setelah berikhtiar.
f. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Allah swt.
g. Menenangkan jiwa.
h. Tawakal, setelah meyakini dan mengimani takdir, kemudian dibarengi dengan ikhtiar dan
doa, maka tibalah manusia mengambil sikap tawakal. Tawakal adalah menyerahkan
segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya keoada Allah swt.
i. Doa, Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang meyakininya.
Hal ini karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik. Bagi yang meyakini, doa
akan memberikan energi dalam menjalani ikhtiarnya, karena Allah Swt. telah berjanji
untuk mengabulkan permohonan orang yang bersungguh-sungguh memohon. Firman
Allah Swt.: “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa
kepada-Ku, ...” (Q.S. al-Baqarah/2:186).

3. Hikmah Penghayatan Iman kepada Qadha dan Qadar


a. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari
sunnatullah.
b. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam
mengejar cita-citanya.
c. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha.
d. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh-
sungguh;
e. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam usaha sehingga
tidak berputus asa ketika mengalami kegagalan.
f. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan
Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri. Bersikap optimis, Ikhtiar
dan Tawakkal sebagai implementasi beriman kepada Qada’ dan Qadar Allah Swt.
EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Akhlak yang diajarkan Agama Islam dalam memahami Qada’dan Qadar
adalah . . . .
a. setiap keburukan kesalahan manusia dan kebaikan adalah anugerah-Nya
b. berbuat baiklah, sebagaimana Anda ingin diperlakukan dengan baik
c. keteladanan merupakan kunci keberhasilan pergaulan sesama
d. sibukkanlah mencari kekurangan yang ada dalam diri
e. kesuksesan dunia menentukan kesuksesan akhirat
2. Pernyataan yang termasuk dalam contoh ketentuan dari takdir mubram adalah . . . .
a. hidup yang benar, beriman atau kafir, sukses atau gagal, sedih atau gembira
b. karier yang bagus, rumah tangga yang sejahtera, anak-anak yang salih
c. kaya dan miskin, cerdas dan bodoh, sehat dan sakit, sejahtera dan sengsara
d. saat kematian datang , kelahiran, jenis kelamin, siapa orang tua kita
e. harapan serta cita-cita, harta, jabatan, ilham, dan ilmu pengetahuan
3. Tidak semua doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah Swt. Pernyataan dibawah ini
kemungkinan belum dikabulkannya doa tersebut, kecuali . . .
a. saatnya belum tepat
b. sebagai tabungan di akhirat
c. ditangguhkan sampai di akhirat
d. tidak baik hasilnya
e. sebagai hukuman
4. Takdir dapat diubah dengan cara ikhtiar maksimal disebut…
a. Takdir mubram
b. Takdir mu’allaq
c. Rencana yang matang
d. Qadha
e. Takdir azali
5. Arti qadha menurut bahasa. . . .
a. Ukuran
b. Perintah
c. Hukum
d. Keputusan atau ketentuan
e. Jangka waktu tertentu
6. Takdir …. Ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannya.
a. Mu’allaq
b. Mubram
c. Mujmal
d. Muqim
e. Muhsin
7. Berikut ini beberapa contoh dari takdir mubram, kecuali…
a. Nasib manusia
b. Kelahiran dan kematian
c. Jodoh
d. Terjadinya kiamat
e. Kepandaian dan kekayaan
8. Bencana yang menimpa manusia di dunia dan telah ditetapkan oleh Allah sbeelumnya
tercantum dalam Al-Qur’an surah…
a. Al-Hadid : 22
b. Ali ‘Imran : 27
c. Fussilat : 11
d. Al-Ahzab : 31
e. Al-Ahzab : 28
9. Berserah diri kepada Allah, setelah berikhtiar sekuat mungkin sesuai dengan kewajibannya.
Hal ini disebut…
a. Takabur
b. Tumakninah
c. Tawakal
d. Tafakur
e. Qanaah
10. Salah satu contoh takdir mu’alaq yaitu…
a. Kelahiran seseorang
b. Bencana alam
c. Kepandaian seseorang
d. Kematian seseorang
e. Jenis kelamin

B. ESSAY
1. Qadar mengacu kepada….dari rencana Allah SWT atas hukum, undang-undang dan
ketetapan-Nya
2. Hubungan antara qadha dan qadar ibarat…
3. Ketetapan dan ketentuan Allah Swt. atas manusia sudah tertulis di . . . .
4. Ketentuan dan ketetapan Allah Swt. yang baru merupakan ketetapan belum terlaksana disebut
....
5. Suatu ketentuan Allah Swt. yang akan diberlakukan kepada makhluk-Nya, setelah terlahir ke
dunia disebut . . . .
BAB 3
BERSIKAP TANGGUNG JAWAB
Kegiatan Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dlaam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis dan mengevaluasi perilaku bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari yang
berkembang di masyarakat.
4.5 Mengaitkan perilaku bertanggung jawab kehidupan sehari-hari yang berkembang di masyarakat
dengan keimanan
2.5 Berperilaku bertanggung jawab kehidupan sehari-hari
1.5 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya untuk bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

A. MEMAHAMI KETENTUAN TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM


Tanggung jawab merupakan salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Allah swt. Mahaadil,
maka setiap orang pasti akan mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan
akan mendapatkan balasan yang setimpal.
1. Definisi Tanggung Jawab Berikut Dalil Naqli yang Menyertainy
Tanggung Jawab secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya. Secara istilah tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Bertanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Artinya
bertanggung jawab itu sudah merupakan bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada
pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam
yang disebut mas’uliyyah. Setiap manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang
mendorongnya dalam berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu.
Berikut ini dalil dari AL-Qur’an dan hadist terkait tanggung jawab.
a. Q.S Al-Isra’ ayat 36
Artinya : “janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabnya.”

b. Rasulullah saw. Bersabda sebuah dalam hadist :


Artinya : “Kamu semua adalah pemelihara dan setiap kamu bertanggungjawab atas
peliharaannya”
2. Makna Tanggung Jawab dalam islam
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas’uliyyah. Setiap
manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorongnya dalam berperilaku
bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu. Apakah perilaku itu berlandaskan akal
sehat dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, atau ambisi pribadi.
Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan jiwanya yang
paling dalam, maka dia pasti bisa bertanggung jawab kepada yang lain.
Berkaitan dengan tanggung jawab, setiap manusia bertanggung jawab atas apa yang
diperbuatanya, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al- Mudatstsir/74:38 yang artinya: “Tiap-
tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. Dengan demikian setiap
gerak yang dilakukannya pada waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu akan meninggalkan
bekas atau pengaruh pada orang lain. Oleh karena itu, tanggung jawab seseorang tidak
terbatas pada amalannya saja tetapi bisa melewati batas waktu yang tak terbatas bila akibat
dan pengaruh amalannya itu masih terus berlangsung bahkan mungkin sampai setelah dia
meninggal.
3. Jenis – Jenis Tanggung Jawab
Menurut sifat dasarnya manusia merupakan makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang
pribadi yang mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan kemuan sendiri untuk
bertindak sesuai keinginan sendiri sehingga manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan
baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu dalam hal ini manusia harus bertanggung
jawab atas dirinya pribadi.
Adapaun beberapa tanggung jawab manusia yaitu :
a. Tanggung jawab kepada Allah SWT
b. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
c. Tanggung jawab kepada keluarga
d. Tanggung jawab masyarakat
e. Tanggung jawab terhadap lingkungan
f. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara

B. PRINSIP TANGGUNG JAWAB DALAM ISLAM


Prinsip tanggung jawab individu ini disebut dalam banyak konteks dan peristiwa dalam sumber-
sumber islam.
1. Setiap orang akan diadili sendiri-sendiri di Hari Kiamat kelak dan bahkan ini pun akan
dialami oleh para nabi dna keluarga – keluarga yang paling mereka cintai sekalipun.
2. Sama sekali tidak ada konsep Dowa Warisan, dan karena itu tidak ada seorang pun
bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan orang lain dan tidak ada pembaptisan dan juga
tidak ada bangsa pilihan.
3. Setiap individu mempunyai hubungan langsung dengan Allah SWT.
4. Setiap individu mempunyai hak penuh untuk berkonsultasi dengan sumber-sumber Islam (Al-
qur’an dan Sunnah) untuk kepentingannya sendiri.
5. Islam telah sempurna dengan berakhirnya wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW hingga saat wafat.

EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa diperbuatnya akan tetapi melebar sampai ….
a. Semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut
b. Menimpa orang yang memberikan amanah
c. Menimpa keluarga
d. Menimpa teman kerja
e. Menimpa masyarakat sekitarnya
2. Berikut ini yang tidak termasuk sikap perilaku orang yang bertanggung jawab adalah … .
a. Melaksanakan amanah
b. Bekerja sesuai peraturan
c. Jujur dalam melaksanakan pekerjaan
d. Melaksanakan kegiatan sesuai cita-citanya
e. Mengerjakan tugas sesuai tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya)
3. Membiasakan bertanggungjawab akan memberikan perasaan …
a. Takut
b. Sedih
c. Was-was
d. Tenang
e. Marah
4. Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran islam yang disebut…
a. Muamalah
b. Mas’uliyyah
c. Zuhud
d. Namimah
e. Tauhid
5. Berikut yang bukan merupakan manfaat tanggung jawab adalah…
a. Akan lebih dihargai dan dihormati
b. Akan mendapatkan banyak kepercayaan
c. Lebih hati-hati dalam bertindak
d. Akan merasa terbebani
e. Oranglain merasa lebih tenang dan nyaman ketika berada di samping kita
6. Cara-cara tanggung jawab antara lain, kecuali …
a. Mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
b. Selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak
c. Manusia yang bertanggung jawab akan lebih dipercaya
d. Berdoa dan berusaha agar semua tanggung jawab yang dpikul dapat membuahkan
hasil yang baik
e. Memberikan solusi yang berdampak positif dalam memecahkan masalah
7. Tanggung jawab itu bukan saja terhadap apa diperbuatnya akan tetapi melebar sampai..
a. Semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut
b. Menimpa orang yang memberikan amanah
c. Menimpa keluarga
d. Menimpa teman kerja
e. Menimpa masyarakat sekitar
8. Dalil apakah yang berhubungan tentang tanggung jawab? Qs. Al-Muddasir ayat …
a. 38
b. 39
c. 42
d. 45
e. 51
9. Prinsip tanggung jawab individu begitu mendasar dalam ajaran-ajaran Islam sehingga ia
ditekankan dalam banyak …
a. Artikel
b. Makalah
c. Poster
d. Ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi
e. Mahfudhat dan balaghah
10. Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap …
a. Lingkungan
b. Dirinya sendiri
c. Keluarga
d. Bangsa
e. Komunitasnya

B. ESSAY
1. Jelaskan pengertian tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia W.J.S
Poerwadarminta!
2. Mengapa perilaku tanggung jawab harus diterapkan di mana saja kita berada?
3. Mengapa manusia harus menerima tanggung jawab?
4. Menyembah itu mengabdi kepada Allah swt., sebagai wujud … kepada Allah
5. Sebagai pengisi fase kehidupannya maka manusia atas namanya sendiri harus
dibebani….
BAB 4
MEMAHAMI HUKUM WARIS DALAM ISLAM

Kegiatan Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dlaam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam islam
4.7 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam islam
2.7 peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam islam
1.7 Meyakini kebenaran ketentuan waris berdasarkan syariat Islam

A. KETENTUAN HUKUM WARIS ISLAM


Ajaran Islam tidak hanya mengatur masalah-masalah ibadah kepada Allah Swt. Islam
juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, yang di dalamnya termasuk masalah
kewarisan. Nabi Muhammad saw. membawa hukum waris Islam untuk mengubah hukum waris
jahiliyah yang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur kesukuan yang menurut Islam tidak adil.
Dalam hukum waris Islam, setiap pribadi, apakah dia laki-laki atau perempuan, berhak memiliki
harta benda dari harta peninggalan.
1. Pengertian dan Dalil Mengenai Hukum Waris Islam
Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda
dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup. Dengan demikian,
untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:1) orang mati, yang disebut pewaris
atau yang mewariskan, 2) harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan
harta waris, dan 3) satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati,
yang disebut sebagai ahli waris.
Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt. sebagai ilmu
yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah Swt. dalam firman-Nya yang
sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris, terutama mengenai ketentuan
pembagian harta warisan (al-fμrud al- muqaddarah)
Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang yang
meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta
(uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secara syar’i.
Definisi lain menyebutkan bahwa warisan adalah perpindahan kekayaan seseorang yang
meninggal dunia kepada satu atau beberapa orang beserta akibat-akibat hukum dari kematian
seseorang terhadap harta kekayaan.
Dalil naqli tentang mawaris terdapat dalam berbagai surah, dan hadis di antaranya :
a. Qs. An-Nisa : 7
Artinya : “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa
dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”

b. HR. Ibnu Majah


Diriwayatkan pula dari Rasulullah saw, beliau bersabda “Wahai Abu Hurairah, belajarlah
Faraidh (ilmu waris) sesungguhnya ilmu waris adalah setengahnya ilmu. Dan dia akan
dilupakan. Dan dia juga yang pertama kali dicabut dari umatku”

2. Sebab-sebab mendapatkan Warisan


a. Nasab atau kekerabatan
Orang yang bisa mendapatkan warisan dengan sebab nasab atau kekerabatan adalah
kedua orang tua dan orang-orang yang merupakan turunan keduanya seperti saudara laki-laki
atau perempuan serta anak-anak dari para saudara tersebut baik sekandung maupun seayah.
Termasuk juga anak-anak dan orang-orang turunannya, seperti anak-anak laki-laki dan
perempuan serta anak dari anak laki-laki (cucu dari anak laki-laki) baik laki-laki maupun
perempuan.
b. Pernikahan yang terjadi dengan akad yang sah. 
Meskipun belum terjadi persetubuhan di antara pasangan suami istri namun dengan
adanya ikatan perkawinan yang sah maka keduanya bisa saling mewarisi satu sama lain. Bila
suami meninggal istri bisa mewarisi harta yang ditinggalkannya, dan bila istri yang
meninggal maka suami bisa mewarisi harta peninggalannya. Termasuk bisa saling mewarisi
karena hubungan pernikahan adalah bila pasangan suami istri bercerai dengan talak raj’i
kemudian salah satunya meninggal dunia maka pasangannya bisa mewarisi selama masih
dalam masa idah talak raj’i tersebut (lihat Dr. Musthafa Al-Khin, al-Fiqhul Manhaji,
Damaskus: Darul Qalam, 2013, jil. II, hal. 276). Sedangkan pasangan suami istri yang
menikah dengan pernikahan yang fasid (rusak), seperti pernikahan tanpa adanya wali atau
dua orang saksi, keduanya tidak bisa saling mewarisi. Demikian pula pasangan suami istri
yang menikah dengan nikah mut’ah.
c. Memerdekakan budak.
Seorang tuan yang memerdekakan budaknya bila kelak sang budak meninggal dunia maka
sang tuan bisa nemerima warisan dari harta yang ditinggal oleh sang budak yang telah
dimerdekakan tersebut. Namun sebaliknya, seorang budak yang telah dimerdekakan tidak
bisa menerima warisan dari tuan yang telah memerdekakaknnya.
d. Islam.
Seorang muslim yang meninggal dunia namun tak memiliki ahli waris yang memiliki
sebab-sebab di atas untuk bisa mewarisinya maka harta tinggalannya diserahkan kepada
baitul maal untuk dikelola untuk kemaslahatan umat Islam.

3. Hak Waris yang Dinyatakan Gugur Haknya


Hak waris yang dinyatakan gugur haknya apabila :
a. Budak
b. Pembunuhan
c. Berlainan agama
4. Harta benda Sebelum Diwarisi
Sebelum harta dibagi-bagikan kepada ahli waris harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Diambil untuk biaya perawatan mayat sewaktu sakit. Misalnya biaya pengobatan, biaya
rumah sakit dan sebaginya.
b. Diambil untuk biaya pengurusan mayat. Misalnya kain kafan, papan dan lain-lainnya.
c. Diambil untuk hak harta itu sendiri. Misalnya zakat.
d. Diambil untuk membayar hutang, nadzar, sewa dan lain-lain.
e. Diambil untuk wasiat apabila ada.

5. Ketentuan Harta dalam Warisan


Berdasarkan ketentuan perolehan atau bagian dari harta warisan, ahli waris dapat dikategorikan
menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Zawil Furudh
orang-orang yang mempunyai saham (bagian) pasti. Secara istilahi zawi al-furud adalah ahli
waris yang sahamnya telah ditentukan secara terperinci (seperdua, sepertiga, seperempat,
seperenamatau seperdelapan dari warisan ).
b. Asabah
Asabah adalah ahli waris yang bagian penerimanya tidak ditentukan, tetapi menerima dan
menghabiskan sisanya. Apabila yang meninggal itu tidak mempunyai ahli waris yang
mendapat bagian tertentu (zawil furudh), maka harta peninggalan itu semuanya diserahkan
kepada asabah. Akan tetapi, apabila ada di antara ahli waris yang mendapat bagian tertentu,
maka sisanya menjadi bagian asabah yang dibagi menjadi tidga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Asabah binafsih
2) Asabah bilgair
3) Asabah ma’algair
c. Hijab dan Mahjub
Hijab secara harfiyah berarti satir, penutup atau penghalang. Dalam fiqh mawaris,
istilah hijab  digunakan untuk menjelaskan ahli waris yang jauh hubungan kerabatnya yang
kadang-kadang atau seterusnya terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat. Orang yang
menghalangi disebut hajib, dan orang yang terhalang disebut mahjub. Keadaan menghalangi
disebut hijab. Hijab dibagi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Hijab Nuqshan
Yaitu penghalang yang menyebabkan berkurangnya bagian seorang ahli waris,
dengan kata lain berkurangnya bagian yang semestinya diterima oleh seorang ahli waris
karena ada ahli waris lain. Seperti suami, seharusnya menerima bagian ½, akan tetapi
karena bersama anak perempuan maka bagiannya menjadi ¼. Seharusnya Ibu mendapat
bagian 1/3, karena bersama anak maka bagian Ibu berkurang menjadi 1/6.
2) Hijab Hirkan
Yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris tidak memperoleh
sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain. Contoh, seorang cucu akan terhijab
jika si mayat mempunyai anak laki-laki.

B. WARISAN MENURUT UU NO. 7 TAHUN 1989, DAN HIKMAH WARISAN


1. Warisan Menurut UU No. 7 Th 1989
Hukum waris dalam Islam ialah berasal dari wahyu Allah dan diperjelas oleh RasulNya.
Hukum waris ini diciptakan untuk dilaksanakan secara wajib oleh seluruh umat Islam.
Semenjak hukum itu diciptakan tidak pernah mengalami perubahan, karena perbuatan
mengubah hukum Allah ialah dosa. Semenjak dsahulu sampai sekarang umat Islam
senantiasa memegang teguh hukum waris yang diciptakan Allah yang bersumber pada kitab
suci Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.
Dalam Undang undang no 7 Tahun 1989, hukum waris itu dicamtumkan secara sistematis
dalam 5 bab yang tersebar atas 37 fasal dengan perincian sebagai berikut:
Bab. I : Terdiri atas 1 pasal , ketentuan umum.
Bab. II : Terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris
Bab. III. : Terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian ahli waris
Bab. IV : Terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad.
Bab. V : Terdiri atas 13 pasal, berisi masalah wasiat
         Demikianlah selayang pandang tentang Undang-Undang no 7 tahun 1989, Prinsipnya
sama dengan hukum yang bersumber dengan Al-Qur’an dan Hadits
2. Hikmah Warisan
Hikmah pembagian harta warisan akan membawa manfaat antara lain :
a. Untuk menghindari keserakahan yang bertentangan dengan syariatislam
b. Untuk menjalin ikatan persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban yang seimbang
c. Untuk menghindari fitnah sesama ahli waris
d. Untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah swt. dan kepada RasulNya
e. Untuk mewujudkan kemaslahatan hidup keluarga dan masyarakat.

EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Sebelum Islam datang, perempuan tidak menerima harta warisan sedikit pun dengan dalih
tidak memiliki konstribusi dalam membela kehormatan keluarga. Setelah Islam datang,
sebagai agama rahmatan lil alamin, memberikan waris pada perempuan, karena…
a. ketentuan dari Allah Swt.
b. belas kasihan kepada mereka
c. mereka berhak menerimanya
d. membela kehormatan mereka
e. menghargai jasa besar mereka
2. Tidak semua harta peninggalan dapat dibagi kepada ahli waris. Sebelum harta diwariskan,
harus dibersihkan dulu dari . .
a. Riba
b. Riya
c. Hutang
d. Kotoran
e. Ashabah
3. Menghitung warisan harus memahami apa yang disebut dengan furudhul muqadarah, yang
artinya adalah . . .
a. hak-hak waris para pewaris
b. ketentuan pembagian harta warisan
c. peralihan benda waris pada ahli waris
d. bagian-bagian tertentu dari waris
e. ketentuan sebelum harta diwaris
4. Kelompok penerima warisan, ada yang digolongkan ke dalam dzawil furudh, ada juga yang
dari ashabah, menurut bahasa ashabah berarti . . . .
a. Terhalang
b. Bertambah
c. harta yang rusak
d. kelebihan harta
e. sisa harta
5. Dekat tidaknya ahli waris, menentukan hak waris yang diperoleh. Berikut ini ahli waris yang
tidak pernah hilang hak warisnya adalah . . . .
a. saudara laki-laki dan perempuan
b. anak laki-laki dan perempuan
c. cucu laki-laki dan perempuan
d. paman dan bibi
e. ayah dan ibu
6. Setiap ahli waris memiliki bagian yang berbeda tergantung dekat tidaknyadengan yang
meninggal. Dan ahli waris yang mendapat bagian 2/3 adalah . . . .
a. anak perempuan lebih dari satu
b. suami apabila tidak ada anak
c. cucu laki laki lebih dari satu
d. saudara perempuan tunggal
e. anak perempuan tunggal
7. Kedekatan nasab, sangat memberi arti tentang bagian yang diterima. Salah satu ahli berikut
ini yang termasuk ashabah binnafsi adalah . . . .
a. istri
b. suami
c. anak perempuan
d. saudara laki-laki seibu
e. saudara laki-laki sekandung
8. Apabila kelompok ahli waris laki-laki semuanya masih ada, yang berhak mendapat bagian
harta warisan adalah . . . .
a. suami, anak laki-laki, anak perempuan dan cucu
b. anak laki-laki, anak perempuan, istri dan bapak
c. suami, anak laki-laki,dan anak perempuan
d. anak laki-laki, cucu laki-laki, dan bapak
e. suami, bapak, dan anak laki-laki
9. Adanya hukum waris memberikan keadilan bagi kehidupan manusia. Pernyataan di bawah ini
merupakan hikmah adanya hukum waris, kecuali . . . .
a. sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih bijaksana
b. menjalin persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban
c. menghindari perselisihan yang mungkin terjadi antar ahli waris
d. menghilangkan pilih kasih dari orangtua kepada anak anaknya
e. melindungi hak anak yang masih kecil atau dalam keadaan lemah
10. Orang yang meninggalkan harta warisan kepada ahli warisnya disebut…
a. Mawaris
b. Ahli waris
c. Farid
d. Ashabah
e. Muwaris

B. ESSAY
1. Memahami konsep waris akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap ....
2. Memahami konsep waris akan mendidik diri kita untuk ....
3. Memahami konsep waris akan menumbuhkan perilaku mulia antara lain adalah ....
4. Kemaslahatan ummat adalah unsur utama dalam menentukan gugurnya
5. hak seseorang untuk mendapatkan harta warisan, yaitu ....
6. Tuan X wafat, ahli warisnya ibu, bapak , 1 anak perempuan dan 2 anak lakilaki. Harta
warisnya berupa sawah seluas 9600m2, maka bagian masing-masing adalah ....
BAB 5
FAKTOR KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM DI DUNIA

Kegiatan Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dlaam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor kemajuan peradaban islam di dunia
3.11 Menganalisis dan kengevaluasi faktor-faktor kemunduran peradaban islam di dunia
4.10 Menyajikan faktor-faktor penyebab kemajuan peradaban islam di dunia
4.11 Menyajikan faktor-faktor penyebab kemunduran peradaban islam di dunia
2.11 Mewaspadai secara bijaksana terhadap penyimpangan ajaran islam yang berkembang di masyarakat
1.11 Meyakini bahwa kemunduran umat islam di dunia, sebagai bukti penyimpangan dari ajaran islam
yang benar

A. DUA FAKTOR SEBAB PERKEMBANGAN ISLAM YANG SANGAT CEPAT


Muhammad Isa Anshary (Peneliti PSPI Solo) berpendapat bahwa awal mula kebangkitan peradaban
Islam dapat ditelusuri dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan intelektual di Baghdad dan
Cordova. Pada masa pemerintahan Al-Ma’mun (813-833 M). Ia mendirikan Bait al-Hikmah di
Baghdad yang menjadi pusat kegiatan ilmiah (Abdul Karim, 2007: 154). Pendirian sekolah yang
terkenal ini melibatkan sarjana Kristen, Yahudi, dan Arab, mengambil tempat sendiri terutama
dengan “pelajaran asing”, ilmu pengetahuan dan filosofi Yunani, hasil karya Galen, Hippocrates,
Plato, Arsitoteles, dan para komentator, seperti Alexander (Aphrodis), Temistenes, John Philoponos,
dan lain-lain (Bammate, 2000: 36). Pada masa itu, banyak karya Yunani yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab. Gerakan penerjemahan itu banyak dibantu oleh orang-orang Kristen, Majusi,
dan Shabi’ah. Di antara nama para penerjemah yang terkenal adalah Jurjis (George) ibn Bakhtisyu
(771 M), Bakhtisyu Ibnu Jurjis (801 M), Gibril, Yahya ibn Musawaih (777-857 M), Hunain ibn
Ishaq (w. 873 M), dan lainnya (Abdul Karim, 2007: 175-176).
Sementara di Cordova, aktivitas ilmiah mulai berkembang pesat sejak masa pemerintahan
Abdurrahman II (822-852 M). Ia mendirikan universitas, memperluas dan memperindah masjid
(Abdul Karim, 2007: 239). Cordova kemudian menjadi sangat maju dan tampil sebagai pusat
peradaban yang menyinari Eropa. Pada waktu itu, Eropa masih tenggelam pada keterbelakangan dan
kegelapan Abad Pertengahan. Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil (1998: 321) menukil perkataan
seorang penulis Amerika yang menggambarkan keadaan Eropa pada masa itu, “Jika matahari telah
terbenam, seluruh kota besar Eropa terlihat gelap gulita. Di sisi lain, Cordova terang benderang
disinari lampu-lampu umum. Eropa sangat kumuh, sementara di kota Cordova telah dibangun seribu
WC umum. Eropa sangat kotor, sementara penduduk Cordova hidup dengan kebersihan. Eropa
tenggelam dalam lumpur, sementara jalan-jalan Cordova telah mulus. Atap istanaistana Eropa sudah
pada bocor, sementara istana-istana Cordova dihiasi dengan perhiasan yang mewah. Para tokoh
Eropa tidak bisa menulis namanya sendiri, sementara anak-anak Cordova sudah mulai masuk
sekolah. Bagaimana hubungan Islam dengan dunia Barat saat ini? Hubungan Islam dengan Barat
saat ini identik dengan hubungan benturan (‘alâqah ash-shirâ’) dan permusuhan. Barat senantiasa
membangun dan menyebarkan opini negatif terhadap Islam dan pemeluknya.

B. MASA KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DI DUNIA DAN FAKTOR KEMAJUAN SERTA


KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM
1. Masa Kemajuan Peradaban Islam Di Dunia
Ada beberapa jenis pemetaan periode sejarah Islam menurut para ahli, salah satunya
adalah periodisasi menurut Harun Nasution.  Menurut beliau, sejarah Islam dapat dibagi menjadi
tiga periode besar, yaitu Periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan
Periode Modern (1800 M-sekarang). 
Periode klasik meliputi masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa
keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Periode pertengahan juga
memuat dua masa, yaitu masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa Tiga Kerajaan Besar
(1500-1800 M). Masa Tiga Kerajaan Besar juga terdiri dari dua fase, yaitu Fase Kemajuan II
(15001700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-1800 M). Sedangkan Periode Modern (1800-
sekarang) adalah periode  kebangkitan umat Islam, terutama setelah ekspedisi Napoleon yang
berakhir di Mesir tahun 1801 M. Mereka tersadar dari tidur panjangnya dan melihat bahwa  
kemajuan peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat. Kebangkitan tersebut
kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam. 
Berikut kita akan bahas sekilas tentang berbagai cabang keilmuan yang berkembang
masa-masa tersebut beserta para tokohnya, contoh beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya di
bidang-bidang keahlian mereka.
a. Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim pada umumnya menguasai lebih dari satu bidang keahlian,
sehingga karya mereka juga menghiasi PENGAKUAN berbagai bidang keilmuan. Ibnu
Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dikenal sebagai bapak kedokteran dunia karena
kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf yang banyak mewariskan karya ilmiah,
seperti Al-Inshaf, yang memuat 28.000 masalah filsafat, dan ditulis hanya dalam waktu
enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami kemajuan di
berbagai wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang masing-masing. 
1) Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9
M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd
Al-Rahman (832-886 M). Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia
Islam menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar ke Spanyol,
sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu
menyaingi Baghdad. Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol
adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu
Bajjah yang dilahirkan di Saragosa. Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di
Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Karya
monumentalnya adalah Tadbir al-Mutawahhid. 
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk asli Wadi Asy,
Granada. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya
filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibnu Yaqzhan. Tokoh lainnya adalah
Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga ahli fikih dengan karyanya
Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-505 H).

2) Kedokteran 
Bidang kedokteran mengalami kemajuan yang luar biasa. Banyak pakar kedokteran
terlahir di berbagai wilayah Islam. Ibnu Sina (Avicenna) adalah tokoh paling
terkemuka di bidang ini, di samping sebagai filsuf. Ia mewariskan sekitar 267 buku
karyanya. AlQânûn fi at-Tibb adalah bukunya yang terkenal dibidang kedokteran. 
Ibnu Rusyd (Averous), seorang filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia.
Al-Kulliyat, adalah salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran,
berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata. 
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, adalah orang pertama yang mengenalkan teknik
pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa ensiklopedia pembedahan
dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan
tahun.  Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-Hafidz adalah
dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita. Tokoh-tokoh lainnya di bidang
kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq (809874 M), Abu Bakar Muhammad Ibnu
Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan Malik Ibnu abil ‘Ala Ibnu Zuhr (1091-
1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi. 

3) Astronomi 
Di bidang astronomi, bermunculan para pakar seperti; Ibrahim ibnu Yahya Al-
Naqqash. la dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. la juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan
jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Az-Zarkalli, dari Cordova, adalah salah
seorang ahli astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen
yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan
ini menjadi revolusioner karena dapat membantu navigasi laut yang kemudian
mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat. Ibnu al-Haitsam, menulis
buku berjudul Al-Manazir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss,
pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus Islah al-Majisti pada pertengahan
abad dua belas menulis Pengantar kepada Risalah Astronomi, berisi tentang teori-
teori trigonometrikal. Hasan al-Marrakusyi telah melengkapi pada tahun 1229 di
Maroko, suatu risalah astronomi dengan informasi trigonometri. Karyanya tersebut
berisi tabel sinus untuk setiap setengah derajat, juga tabel untuk mengenal benar-
benar sinus, arc sinus dan arc cotangen. Observatorium Maragha, didirikan oleh
Nasirudin At-Tusi, pada tahun 1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi pusat studi
astronomi dan alatalat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat astronomi, kreatif dan
terkenal untuk suatu periode yang singkat. Pusat yang menarik bagi ahli astronomi
dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan China. 

4) Matematika 
Dalam bidang matematika, dikenal beberapa nama tokoh. AlKhawarizmi, di samping
sebagai pakar astronomi dan geografi, ia juga ahli matematika sekaligus penemu
angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil
dari namanya. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa al-
Khwarizmi (770840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus
(sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan
matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan
sejarah. Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad ke-
12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona.
Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bi al-Hisab al-
Hindi, Algebra dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah hanya dikenal dari
translasi berbahasa Latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai
buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa. 

5) Fisika 
Dalam bidang fisika, Abdul Rahman al-Khazini menulis kitab Mizanul Hikmah (The
Scale of Wisdom), pada tahun 1121 sebagai karya fundamental dalam ilmu fisika di
Abad Pertengahan, mewujudkan “tabel berat jenis benda cair dan padat”  dan
berbagai teoritentang  fisika. Al-Kindi, di samping sebagai pakar filsafat, ia juga
seorang fisikawan muslim. Al-Kindi bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima
belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim),
kelautan, mata dan cahaya, dan dua buah buku mengenai musik. 

6) Kimia 
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen
Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur
kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal dan penguraian zat kimia. Pada abad
pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia termasuk kitabnya yang
masyhur, Kitab al-Kimya dan Kitab as-Sab’in sudah banyak diterjemahkan ke dalam
bahasa latin. Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris
bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of
Alchemy. Buku kedua (Kitab as-Sab’in) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.
Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di
antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of
Eastern Mercury. Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi.
Dialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. 

7) Sejarah dan Geografi


Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak
pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (11451228 M) menulis tentang negeri-
negeri muslim Mediterania. Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M)
mencapai Samudera Pasai dan China. Ibnu Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun
riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis adalah
perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol, yang
kemudian pindah ke Afrika. Tokoh-tokoh sejarah yang lain di antaranya: Ibnu
Qutaibah (213-276H), Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu yasar (85-151 H),  Ath
Thabari. Dalam bidang geografi, Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia, menulis
Kitabul Amkina waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters).
Yaqut menulis Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places), tahun 1228,  berupa
suatu daftar ekstensif data-data geografis menurut abjad termasuk fakta-fakta atas
manusia dan geografi alam, arkeologi, astronomi, fisika, dan geografi sejarah. Al-
Qazwini, tahun 1262 nenulis Aja’ib al-Buldan (The Wonders of Lands), dalam tujuh
bagian yang berkaitan dengan iklim. Muhammad ibnu Ali az-Zuhri dari Spanyol,
menulis satu risalah teori geografi setelah tahun 1140. Al-Idrisi dari Sicilia, menulis
untuk raja Normandia, Roger II, yang kemudian diketahui sebagai sebuah deskripsi
geografi yang paling teliti di dunia. Ia juga menggubah ensiklopedia geografi antara
tahun 1154 dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di Granada telah menulis geografi
Islam Timur dan daerah Volga, keduanya didasarkan atas perjalanannya.  Al-Idrisi
(1099-1166) yang dikenal dengan nama Dreses di Barat, adalah pakar geografi. Ia
pernah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 ons untuk Raja Roger II
dari Sicilia. Globe buatan Al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua
dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta
pegunungan. Ia memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan
ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan
Kitab ar-Rujari (Roger’s Book). Ialah yang pertama kali memperkenalkan teknik
pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang baru dikembangkan oleh
ilmuwan Barat, Mercator, empat abad kemudian. Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi.
Bukunya, Ahsan at-Taqasim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya
paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam,
Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman.  Al-
Khawarizmi, di samping sebagai matematikawan, ia juga pakar di bidang geografi.
Buku geografinya berjudul Kitab Surat al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. 
8) Geometri 
Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut,
bidang, dan ruang. Ilmu geometri dapat dimanfaatkan antara lain untuk kepentingan
para perancang bangunan agar kokoh dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama.
Tokoh-tokohnya antara lain; Al-Khawarizmi (780-850 M.), An Nuraizi (770 M-833
M.), Ali Hasan Ibnu Haitam (965 M.- 1023M), dan Umar Khayam. 
9) Kesenian 
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan
tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. la juga
terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-
anaknya, baik pria maupun wanita, dan juga kepada budakbudak, sehingga
kemasyhurannya tersebar luas. Studi-studi musikal Islam, seperti telah diprakarsai
oleh para teoritikus al-Kindi, Avicenna dan Farabi, telah diterjemahkan ke bahasa
Hebrew dan Latin sampai periode pencerahan Eropa. Banyak penulis-penulis dan
musikolog Barat setelah tahun 1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi, Ramon Lull,
Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk kepada terjemahan Latin dari
tulisan-tulisan musikal Farabi. Dua bukunya yang paling sering disebut adalah De
Scientis dan De Ortu Scientiarum. Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh
benua Eropa oleh para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini
memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen musik Islami. Instrumen-
instrumen yang lebih terkenal adalah lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara).
Kontribusi Muslim yang penting terhadap warisan musik Barat adalah musik
mensural dan nilai-nilai mensural dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di
Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan
modelmodel musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim. Banyak
risalah musikal yang telah di tulis oleh para tokoh Islam seperti Nasiruddin Tusi dan
Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori musik.
10) Bahasa dan Sastra 
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan,
penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak
yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata
bahasa.  Al-Qali (901-67 M), seorang profesor universitas Cordova kelahiran
Armenia, awalnya belajar di Bagdad, baru kemudian disusul oleh Muhammad bin 
Hasan AI-Zubaydi (928-989). Muslim Spanyol juga berjasa atas penyusunan tata
bahasa (orang) Yahudi (Hebrew) yang secara esensial didasarkan  atas tata Bahasa
Arab. Di bidang sastra, terdapat juga kemajuan  yang sangat berarti dan melahirkan
banyak tokoh. Ibnu Abd Rabbih, seorang pujangga yang sezaman dengan Abd
Rahman III, mengarang Al-’Iqd Al-Farid dan AlAghani. Ali bin Hazm (terkenal
dengan nama Ibnu Hazm) juga menulis sebuah antologi sya’ir cinta berjudul Tawq
Al-Hamamah.  Dalam bidang sya’ir, yang digabungkan dengan nyanyian, terdapat
tokoh Abd AI-Wahid bin Zaydan (1003-1071) dan Walladah (meninggal 1087) yang
melakukan improvisasi spektakuler dalam bidang ini. Karya mereka, muwashshah
dan jazal merupakan karya monumental yang pernah mereka ciptakan pada masa itu,
sehingga orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka.
Tokoh-tokoh lain di antaranya: Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu
Khuruf, Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibnu Usfur, dan Abu
Hayyan Al-Gharnathi. 
11) Kepustakaan 
Keberadaan perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan salah satu di
antara sekian sarana penunjang kependidikan yang menjadi pusat perhatian para
ilmuwan. Sebagai contoh, perpustakaan AI-Hakam yang jumlah bukunya mencapai
400.000 buah. Di samping itu bursa buku adalah kegiatan yang sering ditemui di
dunia Islam, terutama Baghdad dan Cordova. Suatu kondisi logis dari sebuah
masyarakat intelek yang memusatkan perhatian kepada pengkajianpengkajian ilmiah.
Managemen lay out berkembang seiring perkembangan perpustakaan tersebut,
termasuk di dalamnya katalogisasi. Administrasi dan birokrasi peminjaman buku-
buku dilaksanakan dengan baik dan tertib.
12) Fikih 
Fikih merupakan bagian dari ilmu-ilmu keislaman yang terkait dengan hukum
syariat. Seiring dengan tingginya komitmen terhadap hukum Islam, maka fikih
mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditandai dengan lahirnya ulama-ulama
besar di bidang hukum Islam dan para imam mazhab. Di antara tokoh fikih yang
terkenal adalah empat imam pendiri mazhab fiqh, yaitu; Abu Hanifah, pendiri
Mazhab Hanafi, Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki, Imam Syafi’i, pendiri
Mazhab Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal, pendiri Mazhab Hambali. Di samping itu,
masih banyak tokohtokoh pakar fikih yang lain, seperti Abu Bakr ibnu Al-Quthiyah,
Munzir ibnu Sa’id Al-Baluthi, Ibnu Hazm, dan lain-lain yang terkenal. 
13) Tasawuf 
Di samping pada aspek hukum syariat, aspek spiritual juga mengalami kemajuan.
Tasawuf merupakan bagian dari aspek keagamaan dalam Islam yang menyentuh sisi
ruhiyah (spiritual).  Tokoh tasawuf di antaranya adalah; Rabiah al Adawiyah (713-
801 M), Al Hallaj atau Abdul Muqith al bin Mansyur al Hallaj (244-309 H), Al
Ghazali, Abdul Farid Zunun Al Misri (773-860 M), Abu Yazid al Bustami (874-947
M). 
b. Kemajuan Kebudayaan dan Seni Arsitektur
Di bidang kebudayaan dan pembangunan fisik, banyak terdapat bukti kejayaan Islam
pada masa silam yang mengagumkan, baik dalam bentuk arsitektur bangunan maupun kerajinan
tangan lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
1) Sebuah masjid / museum terkenal dengan nama Aya Sofia. Asalnya adalah sebuah gereja
yang bernama Hagia Sophia yang dirubah menjadi masjid ketika ditaklukkan tentara Islam.
Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (Usmans Fermans) yang menunjukkan
kehebatan Khalifah Usmaniyah dalam memberikan jaminan perlindungan dan kemakmuran
kepada warganya maupun kepada orang asing pencari suaka, tanpa memandang agama
mereka (toleransi).
2) Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan air yang dibangun
berabad-abad yang silam, kincir-kincir ini masih berfungsi hingga sekarang.
3) Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air bawah tanah, yang
disebut Qana.
4) Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan merupakan Ikon Istambul.
Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam menara.
Bangunan masjid ini juga telah teruji tahan terhadap gempa.
5) Di India, meski sejak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu,
sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam, termasuk Tajmahal, sebuah bangunan
makam yang sangat indah dan terkenal di seluruh dunia;
6) Berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, dan Istambul masih berfungsi hingga
kini, seperti Universitas al-Azhar di Mesir, yang merupakan universitas tertua di dunia;
7) Di Spanyol, dibangun dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-
jembatan air. Sebuah sistem irigasi baru untuk masa itu, yang tidak dikenal sebelumnya. Di
antara bangunan yang megah yang lain adalah mesjid Cordova (Mezquita) yang kini menjadi
Katedral, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al- Makmun,
mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
8) Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-
perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim
mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
9) Kota tua Kordoba (Cordova) masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak awal berdirinya (750
M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri.
10) Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam, dengan pusat
industrinya di Valencia, yang imitasinya belakangan ini diketahui baru ada pada abad ke-15
di Belanda. Industri keramik ini akhirnya juga sampai ke Italy.
11) Tekstil mewah berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova sebagai pusat industri
tenunannya.
2. Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kejayaan islam juga ditunjang oleh
beberapa faktor berikut.
a. Bertemunya Agama Islam dengan berbagai kebudayaan akibat penyebaran islam kesegala
penjuruh dan semangat ummat islam untuk menyerap ilmu dari manapun datangnya (tidak
harus ilmu agama) menjadikan islam mengalami kemajuan.
b. Adanya pluralisme dalam pemerintahan dan politik.
c. Memperhatikan Stabilitas Ekonomi dan Politik.
d. Mengadakan Gerakan Penterjemah, sehingga ummat Islam dapat mengerti dan mengetahui
ilmu" lain selain dari buku" islam ittu sendiri.
e. Berdirinya perpusatakaan-perpustakaan dan menjadi pusat penterjemahan dan kajian ilmu
pengetahuan.
3. Faktor Penyebab Kemunduran Islam
Jatuhnya suatu peradaban dalam pandangan Ibn Khaldun ada 10, yaitu:
1) Pemimpin yang tidak bertanggung jawab.
2) Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengincar kekuasaan.
3) Pengaruh negative dari aliran-aliran alam pikiran Islam periode sebelumnya
4) Pengaruh perang bumi hangus yang dilancarkan oleh bangsa Tartar dari Timur dan serangan
Tentara Salib Nasrani dari Barat.
5) Garis perpecahan antara arab dan non arab, muslim arab dan muslim non arab, antara
muslim dengan kaum dzimmi
6) Egoisme
7) Opportunisme
8) Penarikan pajak secara perlahan
9) Rendahnya peran masyarakat terhadap agama
10) Penggunaan pena dan pedang secara tidak tepat.
4. Kemunduran Islam Era Sekarang
Penyebab kemunduran umat islam pada masa modern. Apabila kita menyimak secara seksama
tentang faktor faktor yang mendorong kemajuan umat islam di masa lalu maka kita akan sepakat
bahwa faktor faktor tersebut kini mulai sirna dan tidak melekat lagi pada umat islam tinggal
puing puingnya saja dan hanya menjadi kenangan sejarah masa lalu. Hal ini dapat dipelajari di
berbagai negara islam atau negara yang berpenduduk mayoritas umat islam seperti saudi arabia
mesir irak iran kuwait pakistan malaysia brunei dan indonesia. Faktor penyebab kemunduran
islam. Di antaranya amir syakib arsalan dalam kitabnya limadzaa taakkhara al muslimuuna wa
limaadzaa taqaddama al ghayruuna. Dengan tegas beliau mengemukakan beberapa faktor
penyebab yang besar dan terpenting sebagai faktor kemunduran umat islam, yaitu :
a. Kebodohan
b. Kerusakan budi pekerti
c. Kebejatan moral dan kerusakan budi pekerti para pemimpinnya
d. Sikap penakut dan pengecut
Dari kenyataan yang ada pada saat ini, kita liaht dan rasakan upaya-upaya untuk memundurkan
umat islam yang dilakukan dengan serius an sistematik, yaitu diantarnaya dengan jalan :
a. Menjauhkan umat islam dari Al-Qur’an
b. Menghancurkan akhlak umat islam
c. Memcah belah persatuan dan kesatuanumat islam
d. Menanamkan keraguan terhadap ajaran islam
e. Merintangi kemajuan umat islam
5. Hikmah mempelajari kemajuan dan kemunduran peradaban islam di dunia
Berikut ini beberapa hikmah yang diperoleh umat islam dalam mempelajari perkembangan islam
di dunia.
a. Menunjukkan bahwa ajaran islam adalah ajaran yang paling tinggi
b. Menambah keyakinan bahwa Al-Qu’an dan hadis sebagai kunci dan sumber kebahagiaan
c. Mwnambah pengertian bahwa para khalifah di masanya selalu berpegang teguh kepada Al-
Qur’an dan hadis dalam mengendalikan tahta kekhalifahan.
d. Menambah keyakinan bahwa iman dan takwa menjadi kunci kemakmuran.
EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Faktor terpenting yang mendukung berkembangnya Islam di pelosok dunia adalah . . . .
a. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia
b. Bangsa Arab adalah kaum pedagang yang suka merantau
c. Tentara Islam yang kuat dan kerja sama yang baik
d. Dunia mengalami kekacauan politik dan peradaban
e. Romawi dan Persia mengalami kemunduran
2. Al-Qanun Fi at-Tibb adalah karya besar di bidang kedokteran yang ditulis oleh . . . .
a. Al-Kindi
b. Al-Farabi
c. Ibnu Sina
d. Ibnu Rusyd
e. Ibnu Thufail

3. Hal terpenting bagi kita setelah mempelajari semua fakta sejarah peradaban umat Islam di
masa lalu, menganalisis faktor pendukung kemajuan dankemunduran, adalah mengambil
ibrah (pelajaran) agar kita dapat mengulang kembali masa kejayaan tersebut dan
mengantisipasi faktor yang meyebabkan kemunduran.Berikut ini yang bukan merupakan
faktor kemunduran Islam adalah....
a. Akibat Jauhnya umat islam dengan Kitabullah dan As-Sunah
b. Taklid ( ikut- ikutan ) tanpa dasar
c. Terjadi perpecahan dikalangan umat Islam
d. Adanya pertempuran antara yang hak dan yang batil
e. Menghidupkan kembali ajaran yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah

4. Salah satu penyebab dari factor intern umat islam mengalami kemajuan dalam bidang
peradaban antara lain adalah …
a. Islam mengajarkan untuk maju
b. Umat islam memang pandai-pandai
c. Umat islam pada waktu itu bersatu padu
d. Para khalifah pandai dalam mengatur strategi
e. Umat islam sangat konsisten terhadap ajaran islam

5. Berikut ini yang merupakan factor ekstern yang mendorong kemajuan dalam peradaban umat
islam adalah …
a. Kemajuan dalam bidang ekonomi
b. Agama islam adalah agama dakwah
c. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu maju
d. Para khalifah dan umat islam sangat konsisten terhadap ajaran islam
e. Dalam islam diajarkan bahwa dalam meraih kebahagiaan hidup harus berimbang antara
kehidupan di dunia dengan kehidupa akhirat

6. Berikut ini yang bukan termasuk hikmah yang terkandung setelah mempelajari sejarah
perkembangan islam pada abad pertengahan adalah …
a. Bersemangat untuk tetap berjiwa membangun
b. Kajian ilmiah membuktikan bahwa kejayaan islam pernah ada dan dicapai oleh umat
islam
c. Timbul tanggung jawab yang tinggi
d. Dapat mengambil pelajaran untuk meniru langkah lebih mundur, dalam rangka
menggapai negara kuat di muka bumi
e. Senantiasa memperjuangkan tercapainya kemuliaan islam demi kesejahteraan umat
manusia khususnya umat islam dan umumnya umat manusia di seluruh dunia

7. Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah…


a. Umar bin Khattab
b. Abu Bakar As-Shiddiq
c. Ali bin Abi Thalib
d. Utsman bin Affan
e. Abu Jahal

8.  Panglima Islam yang diutus Khalifah Umar bin Khattab untuk membebaskan Mesir dari
cengkeraman Bizantium (Romawi Timur) adalah…
a. Khalid bin Walid
b. Amru bin Ash
c. Hamzah
d. Abbas
e. Ibnu Umar

9. Kerajaan Turki Usmani beribukota di...


a. Istambul
b. Baghdad
c. New Delhi
d. Iran
e. Irak

10. Kerajaan Turki Usmani mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa
pemerintahan ...
a. Khalid bin Walid
b. Muhammad Al Fatih
c. Jamaludin al-afghani
d. Salahudin al-Ayubi
e. Mustefa Kemal

B. ESSAY
1. Seseorang yang makin banyak ilmunya harus semakin lurus hidupnya, dan lebih . . . .
2. Seseorang yang memiliki etos tinggi dalam menggapai ilmu pengetahuan diwujudkan dalam
setiap . . . .
3. Mengambil pelajaran dan contoh (uswah) bagaimana caranya umat Islam dahulu mampu
menjadi Negara Super Power dunia, pusat peradaban dan ilmu pengetahuan, maka sebagai
generasi muda Islam harus . . . .
4. Tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa memperjuangkan tercapainya kemuliaan Islam
dan kaum muslimin, maka sebagai generasi umat Islam harus . . . .
5. Mempertahankan kebiasaan lama yang baik, yang dicontohkan oleh para ulama assalafus
shalih dan para cendekiawan muslim, di antaranya adalah . . . .
 

Anda mungkin juga menyukai