Anda di halaman 1dari 18

Bab 2 Semakan Literatur

Hubungan ketaatan kepada Allah dengan kemesraan keluarga dalam kalangan


murid tahap 2.

Konsep sosialisasi
Mengikut Anthony Giddens ( 1974 ) proses
sosialisasi ialah:Is the process by which we acquire the culture of society into
which we are born-the process by which we
acquire our social characteristic and learn the ways of thought and behaviour
consider appropriate in our society Dalam proses sosialisasi, perhubungan di
antara individu dan masyarakat tidak boleh dipisahkan. Seseorang itu
mempelajari dan memahami kebudayaan serta tingkah laku yang berkaitan
dengan peranan sosialnya. Ibu bapa perlulah melibatkan diri dan menunjukkan
tingkah laku yang positif terhadap anak-anak. Penglibatan ini adalah
pentingkalau tidak kanak-kanak akan menjadi bimbang, takut, ingin
memberontak dan tidak berani untuk menghadirkan diri dalam kelompok sosi
al dan rakan sebaya. Tugas ini mencabar dan ibu bapa perlulah me
mahami jiwa dan emosi anak-anak sejak kecil lagi. Age
Pentingnya sikap dan perilaku taqwa atau taat kepada Allah SWT., antara lain
disebabkan agar kita:

Terhindar dari murka Allah SWT. yang mengakibatkan turunnya azab dan
malapetaka;

Tidak lupa akan nikmat Allah SWT. yang harus disyukuri, sehingga nikmat tersebut
semakin bertambah dan tidak mendatangkan bencana;

Tercapai hidup bahagia di dunia dan di akhirat, sebagaimana yang diharapkan oleh
semua orang

Apa saja bentuk dan contoh sikap serta perilaku taat kepada Allah?

Mengapa kita harus taat kepada Allah SWT.? Jawabannya, karena kita adalah makhluk
ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia selalu menginginkan hidupnya bahagia, baik di
dunia maupun di akhirat. Adapun pemilik kebahagiaan yang sejati ialah Allah SWT. Dia akan
memberikan

kebahagiaan

kepada

makhluk

yang

dikehendaki-Nya.

Oleh sebab itu, hendaknya kita memiliki sikap taat kepada Allah dalam kehidupan seharihari. Memiliki sikap taat kepada Allah SWT., selain mendapat berbagai keuntungan dan
manfaat sebagaimana yang telah disebutkan di atas, juga akan mendatangkan kebaikan dan
kebahagiaan bagi pelakunya
aat kepada Allah, yaitu patuh melaksanakan segala perintah Allah dan
menghindari larangan-Nya. Contohnya; rajin dan patuh melaksanakan shalat
lima waktu, rajin berzakat, rajin belajar dan menuntut ilmu, tidak melakukan
perbuatan maksiat seperti berjudi, minuman keras yang haram, dosa berzina,
seks bebas, narkoba, dan sebagainya.
Taat kepada sesama manusia, yaitu melaksanakan perintah atau kehendak
manusia yang tidak bertentangan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya.
Contohnya; melaksanakan perintah orang tua, guru, suami, dan sebagainya,
sepanjang perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah Allah dan
larangan Allah SWT.
Nilai positif dari perilaku Taat
Selain memiliki nilai-nilai penting dan mendatangkan kebaikan bagi pelaku sikap

taat, perilaku taat juga mengandung nilai-nilai luhur dan mulia. Di antara nilainilai luhur dan mulia dari taat ialah sebagai berikut :

Membimbing pelakunya senantiasa memegang teguh keimanan kepada


Allah SWT. dan Rasul-Nya, yaitu dengan selalu menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya.

Menjaga segala ucapan dan perbuatan pelakunya agar sesuai dengan apa
yang diperintahkan Allah SWT. dan Rasul-Nya.

Menumbuhkan sikap mawas diri dan berhati-hati, sehingga segala ucapan


dan perbuatannya terpelihara dari perilaku keji dan mungkar.

Cara membiasakan diri berperilaku taat kepada Allah


Membiasakan diri bersikap taat kepada Allah harus dimulai sejak sekarang, saat
ini, hingga masa yang akan datang. Ketika kita masih kecil, masih banyak
kesempatan untuk berlatih membiasakan diri taat kepada Allah SWT., dengan
menjalankan segala perintah dan menghindari segala larangan-Nya.
Jika seseorang dari masa kecil telah dapat membiasakan diri bersikap taat
kepada Allah, niscaya kelak setelah dewasa akan menjadi orang yang beriman
dan bertakwa. Sehingga hidupnya kelak akan mendapat kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat.
Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku taat kepada Allah SWT.,
hendaknya mari kita perhatikan beberapa hal sebagai berikut :

Biasakan bergaul dengan orang-orang yang memiliki sifat taat kepada


Allah SWT. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang banyak
durhaka kepada Allah.

Biasakan menghindari sikap perilaku maksiat, keji, dan mungkar. Sebab


perbuatan tersebut merupakan perbuatan dosa yang dimurkai oleh Allah
SWT.

Melaksanakan segala perintah Allah, dan jangan sekali-kali melanggar


larangan-Nya.

Berdoa kepada Allah agar kita diberi"Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taati Rasul-Nya dan Ulil Amri di antara kamu, kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikannya ia kepada Allah (AlQur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari akhir, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (AnNisa : 59) kekuatan untuk selalu taat kepada- Nya.

Memulai membiasakan diri taat kepada Allah SWT. sekarang juga.

Yang terakhir adalah ada janji Allah yang paling tinggi yaitu orang yang
mendapat kemuliaan di dunia dan di akhirat adalah orang yang paling bertaqwa
atau taat kepada Allah SWT.

Kajian yang dilakukan oleh Don Hellriegel


et.al. (1998) pula mendapati personaliti
seseorang dipengaruhi oleh faktor
keturunan (heredity) dan persekitaran
(environment). Walaupun begitu pengaruh persekitaran seperti adat
kebudayaan, keluarga, kelompok masyarak
at dan pengalaman kehidupan yang
ditempuhi dalam mempengaruhi person
aliti seseorang lebih berpengaruh
berbanding dengan keturunan. Justeru se
seorang yang sering melanggar displin
atau peraturan yang ditetapkan perlu di
rujuk semula kepada personaliti mereka
yang merupakan unsur-unsur
penting dalaman sese
orang pelajar

slam mengajar agar anak-anak menghormati ibu bapa dan menghargai pengorbanan mereka.
Perintah ini banyak dimuatkan dalam al-Quran yang menunjukkan bahawa perkara ini amat
penting.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya,
ibunya telah mengandungkannya dengan keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyusukannya selama dua tahun, bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu,
hanya kepada Aku kembalimu (Luqman, 31: 14)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua- dua ibu bapa (alAhqaf, 46: 15)

Menghormati dan taat kepada ibu bapa akan mewujudkan suasana yang harmoni, damai dan
tenang dalam keluarga. Hadith RasulAllah di bawah wajar diperhati sebagai peringatan
kepada kita dalam menjaga adab dengan ibu bapa.
Bukanlah daripada golongan kamu, sesiapa yang tidak menghormati orang tua kami dan
tidak pula mengasihi anak kecil kami. (Hadis riwayat Tabrani).
RasululAllah tidak mengiktiraf mereka yang tidak menghormati ibu bapa mereka termasuk
dalam golongan muslim. Dalam hadis yang lain, perbuatan derhaka kepada kepada ibu bapa
merupakan maksiat yang akan di balas dengan segera di dunia ini.
Dua kejahatan yang disegerakan balasan di dunia adalah zina dan menderhaka kepada dua
ibu bapa. (Hadis riwayat at-Tirmizi)
Sebagai contoh mudah, cerita lama si tanggang yang sombong dan mengina ibunya setelah
menjadi nahkoda kapal, mendapat balasan dengan ditukar menjadi batu setelah ibunya
merintih dan berdoa kepada Allah akan memberi pengajaran kepadanya.
Menderhaka kepada kedua ibu bapa merupakan dosa yang besar dan sangat dimurkai oleh
Allah. Perkara ini diberikan contoh yang lebih mendalam dan lebih kecil sehingga kepada
perkataan dan ucapan seharian.
Allah melarang anak-anak melawan ibu bapa mereka dengan nada yang kasar yang boleh
menyentuh hati seperti perkaaan ah, cis, uh dan sebagainya.
Tuhanmu telah memerintahkan, supaya kamu tidak menyembah selain Allah, dan hendaklah
berbuat santun terhadap kedua orang tua. Jika salah seorang telah lanjut usianya, atau
kedua-duanya telah tua, janganlah sekali-kali engkau berani berkata ah terhadap mereka
dan janganlah engkau suka menggertak mereka. Tetapi berkatalah dengan sopan santun dan
lemah lembut. (al-Isra, 17: 23 )
Perkara ini mungkin nampak kecil, namun Allah tetap menekannya agar manusia mengambil
peringatan dalam menjaga adab dan sebagai batas-batas dan aturan yang perlu diikuti demi
keharmonian hidup.
Sebagai anak, wajar kita sentiasa bertutur dengan lemah lembut dan mengucapkan kata-kata
yang baik dan menyenangkan hati mereka. Dan lebih-lebih lagi kita dituntut agar mendoakan
kesejahteraan mereka.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu
kecil (al-Isra, 17: 24)
Menghormati dan berbakti kepada ibu bapa merupakan suatu perkara yang sangat disukai
oleh Allah dan termasuk dalam perbuatan yang menjadi keutamaan yang tinggi.

Diriwayatkan daripada Bukhri dan Muslim, Ibnu Umar berkata: Saya telah bertanya kepada
Nabi Muhammad: Apakah perbuatan disukai oleh Allah? Lalu baginda bersabda:
Sembahyang pada waktunya. Kemudian apa? tanya saya lagi. Baginda menjawab: Berbakti
kepada kedua ibu bapa. Saya bertanya: Apa lagi. Jawab baginda: Berjihad pada jalan Allah.
Ketika ditanya oleh seorang sahabat daripada kaum Ansar mengenai masih adakah
tanggungjawabnya terhadap ibu bapa yang sudah meninggal dunia, Rasulullah menjawab
dengan sabdanya bermaksud: Ada, iaitu berdoa, beristighafar untuk kedua-duanya,
menyempurnakan janji, memuliakan sahabat taulan kedua-duanya dan menyambungkan
silaturahim yang tidak sempat dijalinkan oleh kedua-duanya. (Hadis riwayat Abu Daud dan
Ibnu Majah).
Marilah kita bersama-sama menyemai kasih sayang dan mewujudkan keharmonian dalam
keluarga sehingga diberkahi dan mendatangkan sakinah. Semoga keharmonian dalam
keluarga akan menyemarakan lagi kesejahteraan dan kualiti hidup bermasyarakat.

1.7

SOROTAN KAJIAN
Sorotan kajian merupakan sesuatu yang penting dan perlu dilakukan oleh seseorang
yang ingin menulis tidak kira dalam bidang apa pun. Dengan pembacaan dan pengkajian hasil
penulisan terdahulu, seseorang penulis itu sebenarnya mampu mengelakkan daripada
membincangkan hal yang sama dalam penulisan yang akan dikajinaya, malah dengan melihat
penulisan terdahulu, ia dapat membuka peluang kepada penulis untuk mencari ruang-ruang
kosong yang masih belum diterokai dan perlukan kepada penambahan idea yang lebih
mantap.
Penulis telah melakukan sorotan kajian dan kajian-kajian terdahulu. Apa yang penulis
perhatikan telah ramai yang membuat kajian tehadap peranan dalam dakwah tetapi kajiankajian terdahulu tidaklah menjelaskan persoalan yang sama dengan penulis. Antara bahan
bacaan yang didapati oleh penulis mempunyai kaitan dengan tajuk kajian yang dibuat oleh
penulis adalah seperti kajian lapangan yang lepas, buku-buku, dan bahan-bahan bercetak
yang lain.
Antara kajian lapangan yang lepas yang membincangkan tentang perbahasan
mengenai peranan remaja dalam mengembangkan dakwah ialah kajian yang di buat oleh Azni
Binti Abas 0460 (IKMAS 2011) yang bertajuk Peranan Pelajar Agama Terhadap
Masyarakat. Dalam kajian tersebut, walaupun penulisnya ada membincangkan mengenai
peranan remaja dalam mengembangkan dakwah akan tetapi perbahasan yang dibuat lebih
tertumpu terhadap pelajar agama dan menerangkan perkara-perkara yang berkaitan dengan
metod penyampaian kepada masyarakat dan yang berkaitan dengannya. Selain itu, kajian
yang bertajuk Cara Meningkatkan Kesedaran Diri Di Kalangan Remaja Islam karangan
Bibi Diana Bt. Zainoll Abidin (IKMAS 2004) turut membincangkan tentang peranan remaja

dalam mengembangkan dakwah namun pengarangnya lebih memfokuskan kajiannya


terhadap kesedaran para remaja islam dalam menyampaikan dakwah.
Manakala, antara arkib karangan ulama terdahulu dan juga kini yang secara tidak
langsung membincangkan mengenai ilmu asas-asas dalam berdakwah adalah seperti kitab
Muntakhab ahadith karangan Hadzrat Maulana Muhammad Yusuff Al-Khandahlawi yang
diterjemahkan dalam bahasa Melayu oleh Abu Abil Hassan Ibn Musa dan Muhammad Sanadi
Bin Hj. Abu Bakar (2009) banyak membincangkan mengenai asas-asas dalam berdakwah
oleh golongan-golongan para Nabi dan Rasul serta para Sahabat sehinggalah sampai kepada
golongan kita pada hari ini. Di samping itu juga, kitab ini ada menceritakan kisah-kisah
sahabat Nabi Muhammad SAW dalam lingkungan remaja dalam mengembangkan dakmah
Islam bersama-sama dengan Nabi sehingga syahid di jalan Allah kerana cintakan kepada
Allah dan Rasullullah.
Selain itu, dalam perbincangan mengenai cara-cara dan asas dalam menyampaikan
dakwah serta strategi dakwah , penulis telah merujuk kepada buku karangan Ab.Aziz Mohd
Zin (1997), Pengantar Dakwah Islamih,Metodologi Dakwah dan Psikologi Dakwah.
Tujuan penulis membuat banyak tinjauan adalah bagi memastikan kajian lapangan
yang lepas itu sesuai untuk dijadikan rujukan dan juga maklumat kepada penulis.

Kekurangan komunikasi yang berkesan da


n kasih sayang dalam keluarga turut
memainkan peranan dalam pembentukan pe
rsonaliti devian remaja. Sigurdsson dan
rakan-rakan (1996) dan Sokol-Katz dan
rakan-rakan (1997) menekankan bahawa
perkembangan personaliti negatif dan tingka
h laku devian adalah
hasil daripada
kegagalan dalam ikatan kekeluargaan
. Pendidikan Agama
Pendidikan agama dalam sege
nap kehidupan berkeluarga
merupakan faktor utama
dalam pentadbiran ruma
h tangga. Islam meletakkan suam
i sebagai bapa

dan pemimpin
utama untuk memimpin setiap ah
li keluarga ke jalan yang ba
ik dan diredai Allah. Jika
mereka jahil dan tidak menget
ahui selok-belok agama maka
keluarga yang dipimpin juga
akan menghadapi masalah.
Kebelakangan ini pe
lbagai masalah sering melanda masyarakat negara ini
terutamanya golongan remaja.
Pengaruh luar terutamanya budaya barat menyebabkan
terjadinya keruntuhan
akhlak di kalangan muda-mudi sepe
rti penyalahgunaan dadah, lari
dari rumah, kehamilan
di luar nikah, masa
lah lepak dan seumpamanya. Memandangkan
masalah-masalah tersebut maka
pendidikan akhlak bagi se
tiap ahli keluarga perlu
diterapkan di dalam jiwa mere
ka. Pendidikan ak
hlak yang betul dibe
rikan kepada anakanak pastinya menjadikan mereka insan ya
ng berguna serta dapa
t berbakti kepada
keluarga dan seterusnya ag
ama, bangsa dan negara
Aktiviti Keluarga
Ibu bapa perlu menentukan keutamaan dalam aktiviti hidup dan
menetapkan masa
yang khusus untuk aktiviti bersama- sama
keluarga. Peranca
ngan bagi menggunakan
masa lapang perlu dibuat
secara bersama-sama ta
npa mengongkong matlamat dan

keputusan. Dalam masa yang


sama, ibu bapa perlu sedar bahawa ahli keluarga
mempunyai hak untuk menggunakan masa me
ngikut budi bicara masing-masing.
Ibu bapa perlu memberita
hu anak-anak bahawa mereka
sentiasa boleh dihubungi.
Perhubungan antara ahli keluarga
akan menjadi bertambah baik dan erat sekiranya
terdapat masa yang khusus bagi
mereka melibatkan diri
secara bersama-sama dalam
kegiatan rekreasi at
au riadah. Kegi
atan rekreasi ya
ng menyeronokkan dapat
mengurangkan salah faham dan
ketegangan yang mungkin timb
ul antara ah
li keluarga.

bdullah Hassan, 2000.


Psikologi Asuhan Keluarga.
Kuala Lumpur: PTS Publications
& Distributors
Abdullah Hassan, 1999.
Kemahiran Menyelesaikan Krisis Rumah tangga
. Kuala
Lumpur: Utusan
Publications & Distributors.
Azizi Hj. Yahaya (1999)

Pembentukan Konsep Kendiri pelajar dan hubungannya


dengan pencapaian Akademik.
Kertas kerja (Seminar
Pendidikan Peringkat
Antarabangsa).
Anjuran UUM
Crow dan Crow,1980.
Psikologi pendidik
an untuk perguruan
. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa
dan Pustaka
Hassan Hj. Mohd Ali, 1996.
Checklist Keluarga Bahagia.
Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Distributor.
Marimuthu,T. 1990.
Pengenalan Sosiologi Pendidikan
. Petaling Jaya:
Penerbitan Fajar
Bakti.
Mohd Salleh Lebar, 1998.
Sosiologi Sekolah dan Pendidikan.
Selangor: Thinkers
Library.
Rahmat Ismail, 1997.
Kemahiran Kekeluargaan.
Kuala Lumpur: Utusan Publication.
Wan Abdul Halim, 1989.
Keibubapaan Ke arah Membina Keluarga
. Kuala
Lumpur: Lembaga Pendidi
kan & Pembangunan
Keluarga Negara
Al quran tntg pndidikan
urah Luqman: 13

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut:

Orang tua wajib memberi pendidikan kepada anak-anaknya. Sebagaiman tugasnya,


mulai dari melahirkan sampai akil baligh.

Prioritas pertama adalah penanaman akidah dan akhlak. Pendidikan akidah dan akhlak
harus diutamakan sebagai kerangka dasar/landasan dalam membentuk pribadi anak
yang soleh (Kompetensi Profesional).

Dalam mendidik hendaknya menggunakan pendekatan yang bersifat kasih sayang,


sesuai makna seruan Lukman kepada anak-anaknya, yaitu Yaa Bunayyaa (Wahai
anak-anakku), seruan tersebut menyiratkan muatan kasih sayang/sentuhan kelembutan
dan kemesraan, tetapi dalam koridor ketegasan dan kedisplinan, bukan berarti
mendidik dengan keras. (Kompetensi Personal).

Alhadis

alil-dalil lain lagi mengenai kecintaan Allah terhadap


makhluk dan anjuran berkasih-sayang
Perkataan AlHubb iaitu kasih sayang / cinta disebut sebanyak 88 kali di dalam AlQuran.
Hanya sekali disebut cinta yang merujuk kepada cinta antara lelaki dan wanita, iaitu dalam
Surah Yusuf, ayat 30, yang bermaksud ; Dan wanita-wanita di kota berkata: Isteri AlAziz menggoda teruna (angkat)nya. Dia sudah dilamun cinta berahi. Kami
berpendapat beliau terang-terang telah menyimpang.
Para ulama telah membahagikannya kepada beberapa martabat. Yang tertinggi ialah cinta
kepada Allah, Rasul, agama dan jihad fisabilillah. Ini disebut Al-Hub ul Ala. Orang yang
menghayati cinta tertinggi ini redha berbuat apa sahaja demi Allah. Sebab itu, golongan yang
mempunyai cinta tertinggi ini tidak akan memilih jalan yang tidak disukaiNya kerana Allah
S.W.T berfirman, Dan tidaklah patut bagi lelaki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu
ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barang siapa menderhakai Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya dia telah sesat,
sesat yang nyata. Surah Al Ahzaab : Ayat 36

Juga Allah S.w.t berfirman yang maksudnya, ..dan hendaklah kamu memutuskan
perkara di antara mereka mengikut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikut hawa nafsu mereka. Surah Al Maa-idah : Ayat 49
Cinta di tahap kedua disebut Al-Hub Al-Ausat atau cinta tahap pertengahan yang berkaitan
dengan individu, keluarga, masyarakat dan sebagainya. Cinta seperti ini juga diperlukan
dalam masyarakat manusia dan digalakkan oleh Allah S.W.T. Umpamanya mengasihi ibu
bapa, isteri, suami, anak-anak, saudara-mara dan sesama akan mewujudkan suasana rukun
damai dan harmoni. Tanpa cinta dalam martabat ini, tidak mungkin sebuah keluarga akan
mendapat kebahagiaan. Akibat daripada itu sudah pasti tidak akan ada zuriat yang dapat
dilahirkan, dan tidak mungkin kukuh hubungan atau jalinan kemasyarakatan.
Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya,
bahawa Dia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu
sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya dan dijadikanNya di
antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya
yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan
kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir. Surah Ar-Ruum : Ayat 21
Allah suka orang-orang yang berbuat baik. Surah Al baqarah : Ayat 195
Allah suka orang yang mengamalkan kebersihan. Surah At Taubah : Ayat 108
Allah suka orang yang berjuang di jalan-Nya. Surah As Shaaf : Ayat 4
Allah suka orang-orang yang adil. Surah Al Mumtahanah : Ayat 8
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Surah Aali Imran : ayat 146
Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tanganNya. Sesungguhnya bau mulut
orang yang berpuasa lebih disukai Allah daripada harum minyak kasturi. Hadith
riwayat Bukhari.
Demi Allah yang memakmurkan dunia, kamu tidak akan masuk syurga sehingga
kamu beriman, kamu tidak akan beriman sehinggalah kamu berkasih sayang antara
satu sama lain. Hadis riwayat Muslim
Manusia yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat kepada orang
lain dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orangorang Islam atau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan
hidupnya di dunia atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama
saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai daripada

aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan sesiapa yang menahan
kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya nescaya Allah akan memenuhi
keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, dan sesiapa yang berjalan bersamasama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai
hajatnya nescaya Allah akan tetapkan kakinya(ketika melalui pada hari Qiamat) dan
sesungguhnya akhlak yang buruk akan merosakkan amalan seperti cuka merosakkan
madu. Hadith riwayat Ibnu Abi Dunya
dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka
bahawa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surah an-Nur : ayat 22
dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Surah at-Taghaabun : 14
Rasulullah shollallahu alaih wa sallam bersabda: Di antara doa Nabi Daud alihis-salaam
ialah: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orangorang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat
menghantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih ku cintai daripada
diriku dan keluargaku serta air dingin. Dan bila Rasulullah shollallahu alaih wa
sallam mengingat Nabi Daud alihis-salaam beliau menggelarkannya sebaik-baik
manusia dalam beribadah kepada Allah. Hadith riwayat Tirmidzi

Doa Nabi Daud a.s dalam memohon cinta dari Allah S.w.t
.
Imam Ibnu Qayyim AlJauziyyah rahimahullah pernah berkata bahawa bahawa cinta kepada
Allah itu ibarat pohon dalam hati, akarnya adalah merendahkan diri di hadapan Dzat yang
dicintainya, batangnya adalah mengenal nama dan sifat Allah, rantingnya adalah rasa takut
kepada Nya, daunnya adalah rasa malu terhadap-Nya, buah yang dihasilkan adalah taat
kepadaNya Dan penyiramnya adalah dzikir kepadaNya. Bila pun jika amalan-amalan tersebut
berkurang maka berkurang pula lah mahabbahnya kepada Allah.

Tahap-tahap menuju kepada cinta Allah menurut Imam Ibnu Qayyim;


1. Membaca al-Quran dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai
dengan maksudnya yang benar. Itu tidak lain adalah renungan seorang hamba Allah yang
hafal dan mampu menjelaskan al-Quran agar difahami maksudnya sesuai dengan kehendak
Allah swt. Al-Quran merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak dapat ditandingi dengan
kemuliaan apa pun. Ibnu Sholah mengatakan Membaca Al-Quran merupakan kemuliaan,
dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas mahluk lainnya. Bahkan
malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan seperti itu, malah mereka selalu berusaha
mendengarkannya dari manusia.
2. Taqarrub kepada Allah S.w.t, melalui ibadah-ibadah sunnah setalah melakukan ibadahibadah fardhu. Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan sempurna mereka itu
adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian
menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah.
Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah: shalat-shalat
sunnah, puasa-puasa sunnah, sedekah sunnah dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan
Umrah.
3. Mengamalkan zikir kepada Allah dalam segala tingkah laku, melalui lisan, kalbu, amal dan
perilaku. Kadar kecintaan seseorang terhadap Allah tergantung kepada kadar zikir
kepadaNya. Zikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang
yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: Sesungguhnya Allah aza wajalla
berfirman :Aku bersama hambaKu, selama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak
(untuk berzikir) kepadaKu.
4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri. Mengutamakan cinta kepada Allah
di atas cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak
lebih mencintai diri sendiri. Ertinya ia rela mencintai Allah meskipun berisiko tidak dicintai
oleh mahluk. Inilah darjat para Nabi, di atas itu darjat para Rasul dan di atasnya lagi darjat
para rasul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah darjat Rasulullah Muhammad S.a.w.
sebab beliau mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.
5. Kesinambungan musyahadah (menyaksikan) dan marifah (mengenal) Allah s.w.t.
Penglihatan kalbunya terarah kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kesedaran dan
penglihatan kalbunya berkelana di taman marifatullah (pengenalan Allah yang paling tinggi).
Barang siapa marifah kepada asma-asma Allah, sifat-sifat dan afal-afal Allah dengan
penyaksian dan kesedaran yang mendalam, nescaya akan dicintai Allah.
6. Menghayati kebaikan, kebesaran dan nikmat Allah lahir dan batin akan menghantarkan
kepada cinta hakiki kepadaNya. Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain
Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang
mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah s.w.t. Sudah menjadi sifat manusia, ia
akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan

menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan
menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan menghantarkan kepada
rasa cinta yang mendalam kepadaNya.
7. Ketundukan hati secara total di hadapan Allah, inilah yang disebut dengan khusyu. Hati
yang khusyu tidak hanya dalam melakukan sholat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini,
akan menghantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.
8. Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Bilakah itu? Iaitu saat sepertiga terakhir
malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun ke langit dunia dan di saat itulah saat yang paling
berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan
sholat malam agar mendapatkan cinta Allah. Walaubagaimana pun sifat turunnya Allah S.w.t
itu TIDAK SAMA dengan turunnya makhluk dan ianya tidak boleh dibincang-bincangkan
bagaimana.
9. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka ia pun akan mendapatkan cinta
Allah S.w.t.
10. Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi komunikasi kalbu dengan Al-Khaliq, iaitu Allah
subhanahu wataala.
.
Antara sebab-sebab untuk mendapatkan cinta dari Allah S.w.t ialah;
Membaca Al-Quran dengan memikir dan memahami maknanya.
Berusaha mendekatkan diri kepada Allah S.w.t
menyelesaikan ibadah yang wajib.

dengan ibadah sunnah setelah

Selalu mengingati Allah S.w.t , baik dengan lisan, hati mahupun dengan anggota badan
dalam setiap keadaan.
Lebih mengutamakan untuk mencintai Allah S.w.t daripada dirinya ketika hawa nafsunya
menguasai dirinya.
Memahami dan mendalami dengan hati tentang nama dan sifat-sifat Allah.
Melihat kebaikan dan nikmatNya baik yang lahir mahupun yang batin.
Merasakan kehinaan dan kerendahan hati di hadapan Allah.
Beribadah kepada Allah pada waktu sepertiga malam terakhir (di saat Allah turun ke langit
dunia) untuk bermunajat kepadaNya, membaca Al-Quran , merenung dengan hati serta

mempelajari adab dalam beribadah di hadapan Allah kemudian ditutup dengan istighfar dan
taubat.
Duduk dengan orang-orang yang memiliki kecintaan yang tulus kepada Allah dari para
ulama dan dai, mendengarkan dan mengambil nasihat mereka serta tidak berbicara kecuali
pembicaraan yang baik.
Menjauhi/menghilangkan hal-hal yang menghalangi hati dari mengingati Allah Subhannahu
wa Taala .
.
Dan sebagainya lagi .
.
.

Dan apakah pula cinta yang buruk dan perkara-perkara


yang dibenci oleh Allah S.w.t?
Syirik adalah dosa yang paling dibenci dan tidak diampunkan oleh Allah S.w.t selagi tidak
bertaubat dan menyesali dari melakukannya. Sila baca Larangan syirik / mengadakan sekutu
bagi Allah S.w.t.
Allah tidak suka perbuatan orang yang melakukan kerosakan dalam masyarakat.
Surah Al Baqarah : Ayat 205
Allah tidak suka para pengkhianat yang banyak berbuat dosa. Surah An Nisaa : Ayat
107
Tahap cinta ketiga adalah cinta yang bertaraf rendah, negatif dan memusnahkan manusia atau
disebut sebagai Al-Hub Al-Adna. Contohnya cinta dan kasih kepada seorang yang zalim,
diktator atau orang yang menganggap dirinya sebagai tuhan.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), kerana rasa kasih sayang, padahal sesungguhnya mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang datang kepadamu Surah Al Mumtahanah : Ayat 1
Begitu juga kasih sayang, cinta berahi yang menyebabkan seseorang bergelumang dengan
maksiat dan kedurjanaan. Mencintai sesama insan atau lain-lain melebihi cinta kepada Allah,
Rasul dan jihad termasuk dalam kategori cinta bertaraf rendah ini.

Katakanlah: Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum


keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Suraah At Taubah : Ayat 24
Tidak akan beriman seorang daripada kamu sehingga aku lebih disayangi daripada
hartanya, anaknya dan orang lain. Hadith riwayat Bukhari
Tidakkah kamu lihat (wahai Muhammad) orang yang menjadikan tuhannya ialah
hawa nafsunya, dan Allah sesatkan dirinya padahal dia berilmu Surah Al Jatsiyah :
ayat 23

Abdullah Nasih Ulwan (Seorang ilmuan Islam) menyifatkan persaudaraan sebagai suatu
ikatan kerohanian yang melahirkan perasaan mendalam dalam diri seseorang tentang belas
kasihan, cinta kasih dan penghormatan diri. Setiap orang terikat antara satu sama lain dengan
pertalian akidah islam, ikatan iman dan taqwa. Jesteru, pendekatan islam hadhari dalam
konteks hubungan etnik menekankan konsep persaudaraan bukan sahaja dalam bentuk katakata, tetapi juga dengan perasaan yang penuh jujur dan ikhlas. Mengasihi saudara itu seperti
mengasihi diri sendiri.
7.0 TINJAUAN LITERATUR Sebagai manusia, sudah pastinya murid murid
tidak lari dari mempunyai masalah. Masalah masalah ini timbul disebabkan
oleh banyak faktor. Antaranya ialah disebabkan oleh keperluan asasi, psikologi
dan rohani (agama) serta harapan harapan tertentu yang dipunyai oleh
seseorang murid itu tidak dapat dipenuhi seperti yang dinyatakan oleh Hasnan
(2008), Al Banna ( 2003) dan Train (1995) Untuk membina pelajar yang
cemerlang dari sudut tingkah laku antaranya adalah dengan melaksanakan
ibadah ibadah yang khusus terutamanya solat lima waktu dan ibadat ibadat
sunat yang lain. Ini kerana menurut beliau, tingkah laku seseorang pelajar
terhadap Penciptanya dapat diterjemahkan dengan melakukan
7. 7 ibadah solat yag diwajibkan dan disunatkan. Melalui ibadah ini seseorang
pelajar bukan sahaja dapat mewujudkan hubungan baik dengan Allah S.W.T,
bahkan dia juga dapat membentuk tingkah laku seorang muslim yang sejati.
Solat juga boleh menghindarkan dirinya daripada melakukan perkara dan
perbuatan yang buruk. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud: : Sesungguhnya
solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Hasnan, 2008
Peribadi atau personaliti Muslim adalah peribadi yang tersendiri yang terbentuk
daripada latihan latihan melalui ibadat. Dimana antara cara yang terbaik untuk
membersihkan jiwa manusia adalah dengan solat solat yang khusuk. Solat

dapat mengilap hati manusia dan dapat membuang segala noda dan dosa serta
kekotoran hati.Oleh itu, perlu dilaksanakan dengan cara yang terbaik agar dapat
memperbaharui diri dan membersihkan hati. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud
Mintalah pertolongan (untuk menghadapi kesusahan dalam menyempurnakan
sesuatu perintah Allah S.W.T.) dengan bersabar dan dengan (mengerjakan) solat
(al-Baqarah, 2:153) Al Banna, 2003 There are three main reasons why a child
reacts aggressively: When he feels that his objectives are being thwarted. When
anyone criticizes him or his friends. When he feel that a situation is unjust, or
that someone has been negligent or careless. Train, 1995 (pp 24) If he has a
feeling of being trapped, with no choice, he will react with increasing difficult
behaviour. Train, 1995 (pp 60) If a child is becoming frustrated because he
cannot understand something, he will be restless dan will start to misbehave.
Train, 1995 (pp 116)
8. 8 Masalah disiplin yang timbul mempunyai perkaitan yang rapat dengan
cara didikan dan asuhan di rumah. Sikap ibu bapa berupa penekanan dapat
mempengaruhi perkembangan kanak kanak dari segi sahsiah dan aspirasinya
(Stodgil, 1970:27) selain itu, setiap ibu bapa adalah lebih penting daripada taraf
sosioekonomi. (W.C Miler 1971:102) Disamping itu, sikap ibu bapa yang
membantah keras langkah kementerian mengetatkan disiplin murid, sedikit
sebanyak mendorong ke arah kemerosotan disiplin murid ( Utusan Malaysia,
1987) Murid murid yang datang daripada keluarga yang bermasalah, dimana
mereka tidak mendapat kasih sayang dan perhatian ibu bapa yang cukup,
menambah kepada masalah tatatertib di sekolah sekolah (A. Rajaguru, Mohd
Daud Saad dan Ibrahim Saad, 1982:260) Kecelaruan dalam keluarga dan kurang
perhatian ibu bapa adalah punca utama yang mempengaruhi jiwa remaja. Kajian
Lembaga Penduduk Dan Pembangunan Keluarga Negara (LPPKN) mendapati
kerenggangan hubungan kekeluargaan menjadi punca utama remaja terjebak ke
kancah maksiat (Berita Harian, 10.11.93,23) Kajian yang dibuat oleh Universiti
Chicago (Czikszentmihalyi, 1987) mendapati purata masa yang dikongsi oleh
remaja dan ibu bapa yang bekerja hanya 12 jam seminggu. Ini mengakibatkan
kekurangan masa bagi ibu bapa untuk mengasuh, mendidik dan membimbing
anak mereka. Tugas mereka sekadar menyediakan keperluan kewangan dan
persekolahan bagi tujuan membesarkan anak. Ibubapa juga tidak sepatutnya
menyerahkan tanggungjawab mendidik anak mereka kepada guru sepenuhnya.
Mereka sepatutnya mengunjungi sekolah sekali sekala supaya lebih memahami
situasi anak mereka di sekolah. Rakan sebaya dialam persekolahan adalah
kumpulan rujukan murid yang memberikan sokongan moral dalam mencari
identiti pembentukan imej (Pomberi,
9. 9 1990, Mahmood, 1991). Rakan sebaya memberi peluang kepada mereka
untuk mengikut piawai kumpulan itu dalam aspek aspek gaya pakaian,
pertuturan, orientasi kepada muzik, tarian, tayangan filem dan lain lain.
Masalahnya timbul apabila pendedahan seperti ini biasanya melibatkan nilai
nilai buruk yang membawa kepada keruntuhan disiplin dan moral mereka. 8.0

Anda mungkin juga menyukai