Artinya: “Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang
yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada
anaknya.” [HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Penjelasan hadits:
Banyak kisah tentang doa orang tua kepada anaknya terutama ibu, yang tanpa sengaja di
ijabah oleh Allah baik dalam hal kebaikan maupun kejelekan, sebagaimana kisah inspiratif
anak yang berbakti kepada orang tua.
Dan juga kisah anak yang di doakan oleh orang tuannya kejelekan, dan doa tersebut terkabul
setelah sang anak sukses.
Maka penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu berucap dan berdoa dengan hal hal
yang baik dan jauhi perkataan dan doa kejelekan, karena doa tersebut akan di kabulkan oleh
Allah baik cepat maupun lambat.
Artinya: “Siapa yang suka untuk di panjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka
berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” [HR. Ahmad]
Penjelasan hadits:
Ini adalah salah satu keutamaan berbakti kepada orang tua, yaitu di mudahkan rezeki dan di
panjangkan umurnya, maksud panjang umur disini adalah sisa usia kita akan di berikan
keberkahan oleh Allah.
Artinya, sisa usia kita akan banyak diisi oleh amal amal kebaikan dan di jauhkan dari
jeleknya amal dan juga mara bahaya.
Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi ﷺtelah bersabda: “
Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada
murka orang tua”. [HR. Tirmidzi]
Penjelasan hadits:
Ingin mendapatkan ridho Allah?, berbaktilah kepada orang tua, jika ingin Allah murka
kepada kita maka buatlah orang tua kita marah.
Renungkan dan pilih mana yang akan kita raih, karena inilah yang akan menentukan arah
kehidupan kita, yaitu keberkahan hidup atau kesengsaraan hidup.
PENJELASAN:
Ini merupakan salah satu ujian seorang anak yang berat, ada yang gagal dan ada yang
berhasil, walaupun sepertinya banyak yang gagal.
Kalau kita lihat banyak dari kita yang suami dan istrinya bekerja, malah menitipkan anak
kepada orang tuannya, tentu sebagai orang tua tidak akan menolak karena orang tua tidak
ingin melihat anaknya susah.
walaupun orang tua kita senang, tapi bukankah itu akan merepotkan orang tua kita? dan
membuat orang tua kita mengalami kesusahan?.
Tinggalkan hal tersebut, perbaiki dengan mencari pengasuh atau lebih bagus lagi ibu berhenti
daribekerja dan fokus merawat anak dan orang tua.
bunyi ayat 13
artinya : Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".
bunyi ayat 14
artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.
bunyi ayat 15
artinya : “Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan.”
bunyi ayat 16
artinya : “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada seberat biji sawi, dan berada dalam
batukarang atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya,
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
bunyi ayat 17
artinya : “ Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan yang ma’ruf
dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.”
pesan luqman kepada anaknya, juga kepada kita, agar jangan pernah menyekutukan Allah,
sekecilpun, karena menyekutukan Allah atau syirik merupakan kedzaliman yang sangat besar
kandungan ayat 15
ayat ini menegaskan mengecualian bakti kita kepada kedua orang tua, yaitu apabila kedua
orang tua memerintahkan kita menyekutukan Allah jangan kita laksanakan, kita harus
menolaknya, namun harus dengan cara yang halus, tidak menyinggung perasaan atau hati
mereka
bakti kita kepada orang tua dalam hal urusan duniawi, dalam hal urusan keagamaan kita
harus taat pada Allah dan RosulNya
kandungan ayat 16
menyatakan kedalaman ilmu Allah, dan ayat ini menggambarkan Kuasa Allah melakukan
perhitungan atas amal-amal perbuatan manusia di akhirat nanti.
kandungan ayat 17
menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal shaleh yang puncaknya adalah
shalat, serta amal-amal kebajikanyang tercermin dalam amr ma’ruf dan nahi munkar, juga
nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah
jangan pernah menyekutukan Allah, meskipun yang memerintah itu orang tua,
jika melawan kehendak orang tua, harus menolak dengan cara yang halus
Lafal Bacaan Al-Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat 23-24 dan Artinya
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kau jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya hingga berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. al-Isra’ : 23).
Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah,”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik saya pada waktu kecil.” (QS. al-Isra’ : 24)
Isi kandungan quran surat al-isra ayat 23-24 menjelaskan mengenai pendidikan berkarakter.
Berketentuan sebagai satu kesatuan yang membedakan satu dengan yang lain, artinya
kekuatan moral yang mempunyai sinonim berupa watak, budi pekerti, adab, sopan santun dan
akhlak. Akhlak dan budi pekerti sumbernya yaitu wahyu, yakni berupa al quran dan sunnah.
Sedangkan budi pekerti, moral dan sopan santun sumbernya yaitu filsafat.
Dalam ayat ini, diperintahkan kepada ummat untuk menyembah Allah SWT, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Kandungan ayat ini menyampaikan betapa kaum muslimin mempunyai kedudukan
yang sangat tinggi dibanding dengan kaum yang mempersekutukan Allah SWT. Selain itu,
ayat ini juga menjelaskan mengenai (patuh) kepada orang tua, misalnya bersikap sopan dalam
berucap, menghormati dan berbakti kepada orang tua. Sehingga, orang tua merasa bahagia
terhadap kita.
Selanjutnya perintah berbakti kepada orang tua, yaitu memerintahkan kepada kita untuk
berbuat baik kepada ibu bapak dan janganlah kita mengeluarkan kata-kata buruk kepada
keduanya. Bahkan, kata-kata “ah” pun yang merupakan kata-kata buruk paling ringan tidak
diperbolehkan. | Kandungan quran surat al-isra ayat 23-24
Jangan sampai bersikap tidak baik kepada mereka, seperti yang dikatakan oleh Ata Ibnu
Rabah sehubungan dengan arti surah tersebut “Dan janganlah kamu membentak mereka”.
Dalam tafsir al-misbah dijelaskan bahwa ayat-ayat diatas memberi tuntunan kepada anak
supaya berbakti kepada kedua orang bau tanah secara bertahap. Dimulai dengan janganlah
engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan “ah”.
Seorang anak, sudah semestinya untuk selalu berlaku sopan dan santun kepada orang tua.
Tidak tanpa terkecuali karena sudah jelas bahwa orang tua lah yang sudah memberi
sepenuhnya kasih sayang kepada anak. Sebagai orang tua pun harus memberikan didikan
yang baik serta sesuai dengan nilai-nilai agama, karena semua itu demi kebaikan orang tua
serta anak.