TAFSIR TARBAWI
“TAFSIR AYAT AL QUR'AN TENTANG MATERI PENDIDIKAN YANG
PALING DI PRIORITASKAN UNTUK ME JADI LANDASAN DALAM
MEMBANGUN JIWA ANAK DIDIK Q.S LUQMAN /31 : AYAT 13-16”
DOSEN PENGAMPU : MALIKI, M.Ag
OLEH :
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2021
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “tafsir ayat Al Qur'an tentang materi pendidikan yang
paling di prioritaskan untuk me jadi landasan dalam membangun jiwa anak didik.
Q.s Luqman /31 : ayat 13-16” dengan lancar. Dalam penulisan makalah ini
penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Maliki, M.Ag selaku dosen Pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi, dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesian penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaiakan oleh Jibril
para pemeluknya denagan cara ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an
itu terdiri darai dua prinsip besar, yaitu dengan masalah yang berhubungan dengan
keiamanan yang disebut akidah, dan dengan yang berhubungan dengan amal yaitu
syari’ah.
Qur’an tidak sebanyak ajaran yang berkenaan dengan amal perbuatan. Hal ini
menunjukkan bahwa amal itulah yang paling banyak dilaksanakan. Sebab semua
makhluk lainnya, termasuk dalam ruang lingkup amal shaleh (Syari’ah). Istilah-
istilah yang biasa digunakan untuk membicarakan ilmuu tentang syari’ah ialah: a)
akhlaq, untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam pergaulan
1
mu’amalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan
pedidikan yakni materi pendidikan menurut Al-Qur’an, dan makalah ini diberi
B. Rumusan Masalah
ayat 12-19 ?
C. Tujuan
ayat 12-19 ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
3
Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.(16)Hai anakku, Dirikanlah shalat dan
perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
keledai.(19)
B. Penjelasan ayat
Ayat 12
selau bersyukur dan memuji kepada_Nya atas apa yang telah diberikan kepadanya
dari karunia_Nya, karena sesungguhnya Dia-lah yang patut mendapat puji dan dan
syukur itu.
Lukman adalah seorang tukang kayu, kulitnya hitam dan dia termasuk diantara
pendududk mesir yang berkulit hitam, dan dia termasuk penduduk Mesirserta dia
Hikmah yang tercermin dari Lukman anatara lain perkataannya kepada anak
4
lelakinya “hai anakku sesungguhnya dunia itu adalah laut yang dalam, dan
perahumu di dunia ini bertaqwa kepada Allah. Muatannya iman dan layarnya
bertawakkal kepada Allah. Barangkali saja amu dapat selamat, akan tetapi aku
Dan perkataan Lukman yang lain ialah “barang siapa yang dapat menasehati
dirinya sendiri, niscaya ia akan mendapat pemeliharaan dari Allah. Dan barang
siapa yang dapat menyadarkan orang-orang lain akan dirinya sendiri, niscaya
Allah akan menambah kemuliaan baginya karena hal tersebut. Hina dalam rangka
taat kepada Allah lebih baik daripada membangkan diri dalam kemaksiatan.”[2][2]
Syukur adalah memuji kepada Allah menjurus kepada perkara yang baik, cinta
kebaikan untuk manusia, dan mengarahkan seluruh anggaota tubuh serta semua
Ayat 13
yang besar. Syirik dinamakan perbuatan yang zalim, karena perbuatan syirik itu
berarti meleakakkan sesutau bukan pada tempatnya. Dan ia dikatakan dosa besar,
karena perbuatan itu berartimenyamakan kedudukan tuhan, yang hanya dari Dia-
[2][2] Ahmad Mustafa Al-maraghi, Al-Maraghi (terj.), (Semarang: Toha Putra,1993) hal.
145
5
lah nikmat, yaitu Allah swt, dengan sesuatu yang tidak memiliki nikmat apapun,
yaitu berhala-berhala.
Imam Bukhari telah meriwatakan sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu
Mas’ud. Ibnu Mas’ud telah menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu
firman_Nya:
Artinya:
dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka
Maka hal itu dirasakan sangat berat oleh para sahabat, lalu mereka berkata :”
Ayat 14
anaknya, yaitu supaya ia bersyukur kepada Allah yang telah memberikan semua
perbuatan yang buruk. Selanjutnya Allah mengiringi hal tersebut dengan wasiat-
Nya kepada semua anak supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tuanya,
6
karena sesungguhnya kedua orang tua merupakan penyebab dari keberadaannya di
dunia ini.
dalam kadaan lemah yang kian bertambah disebabkan makin besarnya kandungan
hal tersebut, yaitu bahwa ibu telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan
waktu dua tahun. Selama masa itu, ibu mengalami berbagai masa kerepotan dan
Oleh karena itu, Rasulullah saw ketika ada seseorang bertanya tentang siapa
kemudian ayahmu.
bersyukur kepada kedua ibu bapaknya, karena sebab merekalah ia ada di dunia
ini. Alasan dari perintah bersyukur ialah karena hanya kepada Allah lah dirinya
Ayat 15
dengan Sa’ad ibnu Abi Waqas. Sehubungan dengan hal ini sahabat Sa’ad ibnu
7
Abi Waqas telah menceritakan,” ketika aku masuk Islam, ibuku bersumpah,
bahwa ia tidak mau makan dan tidak mau minum. Lalu pada hari pertama
akumembujukknya supaya mau makan dan minum, akan tetapi ia menolak dan
tetap pada pendiriannya. Dan pada hari kedua, aku membujuknya supaya mau
makan dan minum, tetapi ia tetap menolak. Sehingga hari ketiga aku
membujuknya lagi, dan ia masih juga menolak. Maka aku berkata, Demi Allah
seandainya engkau mempunyai seratus nyawa, niscaya semua itu akan keluar dan
aku tidak akan meninggalkan agamaku ini.” Dan ketika ibuku telah melihat
mau makan.
mereka didalam urusan dunia dengan pergaulan yang diridhai oleh agama.
“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku”. Yaitu jalan yang
ditempuh oleh orang-orang yang beriman. Karena itulah jalan yang selamat.
“Kemudian kalian akan kembali kepadaku, maka Ku beritakan apa yang kalian
segala perbuatan semasa di dunia dan memberi balasan sesuai apa yang
diperbuatnya.
Ayat 16
Hai anakku, sesungguhnya perbuatan baik dan perbuatan buruk itu sekalipun
beratnya hanya sebiji sawi, lalu ia berada ditempat yang paling tersembunyi dan
paling tidak kelihatan, seperti didalam batu besar atau ditempat yang paing tinggi
8
seperti dilangit, atau tempat yang paling bawah seperti didalam bumi, niscaya hal
itu akan dikemukakan oleh Allah swt kelak dihari kiamat. Yaitu pada hari ketika
Allah meletakkan timbangan amal perbuatan yang tepat, lalu pelakunya akan
balasannya pun baik pula, dan apabila amalnya buruk, maka balasanya pun buruk
pula. Sebagimana yang telah diungkapkan dengan ayat lainya, yaitu Firman_Nya:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji
meliputi hal-hal yang tidak tampak, lagi maha waspada. Dia mengetahui segala
Ayat 17
sesuai dengan cara yang diridhai. Karena di dalam shalat itu terkandung ridha
mencegah dari orang yang bersangkutan dari perbuatan keji dan mungkar. Maka
9
apabila seseorang itu melaksanakan dengan sempurna, niscaya bersihlah jiwanya
dirinya demi memenuhi hak Allah yang dibebankan kepada dirinya, lalu dia
lain (wa’mur bil ma’ruf) dan cegahlah manusia dari semua perbuatan durhaka
kepada Allah(wanha ‘anil munkar) dan bersabar terhadap apa yang menimpa
kamu dan orang lain ketika kamu ber-amar ma’ruf nahi munkar (washbir ‘alaa
termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba_Nya, tanpa ada
pilihan lain. Karena didalam hal tersebut terkandung faedah yang besar dan
Ayat 18
hadapilah dia deengan muka yang berseri-seri dan gembira, tanpa rasa sombong
dan tinggi hati. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh dan
yang angkara murka dan sombong, yaitu mereka yang gemar melakukan
kekejaman di muka bumi dan suka berbuat zalim terhadap orang lain. Akan tetapi
10
orang yang angkuh, yang merasa kagum terhadap dirinya sendiri, yang bersikap
Ayat 19
Dan berjalanlah dengan langkah yang sederhana, yakni tidak terlalu lambat dan
tidak terlalu cepat, akan tetapi akan tetapi berjalanlah dengan wajar tanpa dibuat-
melakukannya, dan lebih mudah diterima oleh jiwa pendengarnya serta lebih
Sesungguhnya suara yang paling buruk dan paling jelek karena dikeraskan
lebih dari apa yang diperlukan tanpa penyebab adalah suara keledai. Dengan kata
lain, bahwa orang yang meninggikan suaranya itu berarti sama dengan suara
suaranya diserupakan dengan suara keledai. Dalam hal ini nada dan kerasnya
Pada ayat 12 Allah menjelaskan profil Lukman sebagai hamba Allah yang
11
menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur. Langkah-langkah Lukman
mendidik anaknya dalam upaya mencapai ‘abdan syakura dijelaskan dalam ayat
b. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua/ keharusan berbuat baik
c. Keimanan.
e. Etika
perintah, tiga larangan dan tujuh argumentasi. Sembilan perintan tersebut adalah:
e. Menegakkan shalat
f. Amar ma’ruf
g. Nahi munkar
12
Adapun yang berbentuk larangan adalah:
a. Larangan syirik
a. Barang siapa bersyukur, sungguh syukurnya itu untuk dirinya sendiri, dan
barang siapa kufur, sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji
telah diwajibkan
dalam Al-Qur’an Surat Lukman yang telah dissampaikan oleh Lukman al-Hakim
Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitab_Nya, para nabi,
hari kiamat, dan qadha dan qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12,13, dan 16
13
Kedua, syari’at, yakni satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan alam. Kaidah syari’ah ini terbagi menjadi dua: pertama, ibadah,
seperti shalat, thaharah, zakat, puasa dan haji. Kedua, mu’amalah yakni tata
aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan harta benda. Aspek syari’ah ini termaktub pada ayat 14,15, dan
17
mempunyai sangkut paut dengan khaliq (pencipta). Akhlaq ini mencakup akhlaq
manusia terhadap khaliqnya, dan akhlaq manusia terhadap makhluk. Aspek ini
terdapat pada ayat 14,15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah, dan akhlak pada
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam Al-Qur’an Surat Lukman yang telah dissampaikan oleh Lukman al-Hakim
Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitab_Nya, para nabi,
hari kiamat, dan qadha dan qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12,13, dan 16
Kedua, syari’at, yakni satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan alam. Kaidah syari’ah ini terbagi menjadi dua: pertama, ibadah,
seperti shalat, thaharah, zakat, puasa dan haji. Kedua, mu’amalah yakni tata
aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan harta benda. Aspek syari’ah ini termaktub pada ayat 14,15, dan
17
mempunyai sangkut paut dengan khaliq (pencipta). Akhlaq ini mencakup akhlaq
manusia terhadap khaliqnya, dan akhlaq manusia terhadap makhluk. Aspek ini
terdapat pada ayat 14,15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah, dan akhlak pada
15
DAFTAR PUSTAKA
2000)
Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
16