Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TAFSIR TARBAWI
“TAFSIR AYAT AL QUR'AN TENTANG MATERI PENDIDIKAN YANG
PALING DI PRIORITASKAN UNTUK ME JADI LANDASAN DALAM
MEMBANGUN JIWA ANAK DIDIK Q.S LUQMAN /31 : AYAT 13-16”
DOSEN PENGAMPU : MALIKI, M.Ag

OLEH :

1. KHAIRUL MUZANI (2020886377)


2. NURUL HIDAYANTI (2020886368)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2021

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “tafsir ayat Al Qur'an tentang materi pendidikan yang
paling di prioritaskan untuk me jadi landasan dalam membangun jiwa anak didik.
Q.s Luqman /31 : ayat 13-16” dengan lancar. Dalam penulisan makalah ini
penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Maliki, M.Ag selaku dosen Pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi, dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesian penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Bagu, 08 November 2021

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaiakan oleh Jibril

kepada Nabi Muhammmad saw. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang

dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui uapaya

para pemeluknya denagan cara ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an

itu terdiri darai dua prinsip besar, yaitu dengan masalah yang berhubungan dengan

keiamanan yang disebut akidah, dan dengan yang berhubungan dengan amal yaitu

syari’ah.

Ajaran-ajaran yang berkenaan dengan iman, dibicarakan di dalam Al-

Qur’an tidak sebanyak ajaran yang berkenaan dengan amal perbuatan. Hal ini

menunjukkan bahwa amal itulah yang paling banyak dilaksanakan. Sebab semua

amal perbuatan manusia dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya

sendiri, dengan manusia sesamanya, dengan alam dan lingkungannya, dengan

makhluk lainnya, termasuk dalam ruang lingkup amal shaleh (Syari’ah). Istilah-

istilah yang biasa digunakan untuk membicarakan ilmuu tentang syari’ah ialah: a)

ibadah, untuk perbuatan yang langsung berhubungan dengan Allah, b)

mu’amalah, untuk perbuatan yang berrhubungan dengan selain Allah, dan c)

akhlaq, untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam pergaulan

Oleh karena pendidikan merupakan suatu upaya membentuk manusia

seutuhnya/ memanusikan manusia, maka pendidikaan tergolong kegiatan

1
mu’amalah. Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan

bentuk amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyrrakat.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tinjauan Al-qur’an terhadap

pedidikan yakni materi pendidikan menurut Al-Qur’an, dan makalah ini diberi

judul “Tafsir Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Materi Pendidikan. Dan dalam

pembahasannya mengangkat Al-Qur’an Surah Luqman ayat 12-19

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tafsir tarbawy Al-Qur’an Surah Luqman ayat 12-19?

2. Bagaiama Pendidikan menurut tafsir Al-Qur’an Surah Luqman

ayat 12-19 ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tafsir tarbawy Al-Qur’an Surah Luqman ayat 12-19?

2. Untuk Mengetahui Pendidikan menurut tafsir Al-Qur’an Surah Luqman

ayat 12-19 ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat dan Terjemahan Al-Qur’an Surat Luqman ayat 12-19

Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:

"Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada

Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan

barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya

lagi Maha Terpuji".(12)Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada

anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar".(13)Dan kami perintahkan kepada

manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah

mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan

menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada

dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.(14)Dan jika

keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang

tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti

keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan

orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu,

Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.(15) (Luqman

berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat

biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya

Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha

3
Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.(16)Hai anakku, Dirikanlah shalat dan

suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari

perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh

Allah).(17)Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri.(18)Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara

keledai.(19)

B. Penjelasan ayat

Ayat 12

Dan sesunnguhnya Allah telah memberikan hikmah kepada Lukman, yaaitu ia

selau bersyukur dan memuji kepada_Nya atas apa yang telah diberikan kepadanya

dari karunia_Nya, karena sesungguhnya Dia-lah yang patut mendapat puji dan dan

syukur itu.

Lukman adalah seorang tukang kayu, kulitnya hitam dan dia termasuk diantara

pendududk mesir yang berkulit hitam, dan dia termasuk penduduk Mesirserta dia

adalah seorang yang sederhana. Allah telah memberinya hikmah[1][1] kepadanya.

Hikmah yang tercermin dari Lukman anatara lain perkataannya kepada anak

[1][1] Hikmah menurut Al-Maraghi adalah kecerdikan dan kebijaksanaan, sedangkan


menurut Ibnu Manzur hikmah diartikan keadilan, ilmu pengetahuan, kecerdasan,
profesional dan bijak. (lihat: Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan,( Bandung:
Marja,2010) hal.159

4
lelakinya “hai anakku sesungguhnya dunia itu adalah laut yang dalam, dan

sesungguhnya banyak manusia yang tenggelam kedalamnya. Maka jadikanlah

perahumu di dunia ini bertaqwa kepada Allah. Muatannya iman dan layarnya

bertawakkal kepada Allah. Barangkali saja amu dapat selamat, akan tetapi aku

yakin kamu dapat selamat”.

Dan perkataan Lukman yang lain ialah “barang siapa yang dapat menasehati

dirinya sendiri, niscaya ia  akan mendapat pemeliharaan dari Allah. Dan barang

siapa yang dapat menyadarkan orang-orang lain akan dirinya sendiri, niscaya

Allah akan menambah kemuliaan baginya karena hal tersebut. Hina dalam rangka

taat kepada Allah lebih baik daripada membangkan diri  dalam kemaksiatan.”[2][2]

Syukur adalah memuji kepada Allah menjurus kepada perkara yang baik, cinta

kebaikan untuk manusia, dan mengarahkan seluruh anggaota tubuh serta semua

nikmat kepada ketaataan kepda_Nya

Ayat 13

Lukman kepada anaknya, bahwa perbutan syirik itu merupakan kezaliman

yang besar. Syirik dinamakan perbuatan yang zalim, karena perbuatan syirik itu

berarti meleakakkan sesutau bukan pada tempatnya. Dan ia dikatakan dosa besar,

karena perbuatan itu berartimenyamakan kedudukan tuhan, yang hanya dari Dia-

[2][2] Ahmad Mustafa Al-maraghi, Al-Maraghi (terj.), (Semarang: Toha Putra,1993) hal.
145

5
lah nikmat, yaitu Allah swt, dengan sesuatu yang tidak memiliki nikmat apapun,

yaitu berhala-berhala.

Imam Bukhari telah meriwatakan sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu

Mas’ud. Ibnu Mas’ud telah menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu

firman_Nya:

Artinya:

  Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka

itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.Q.S .6:82

Maka hal itu dirasakan sangat berat oleh para sahabat, lalu mereka berkata :”

siapakah diantara kita yang mencampuradukan imannya dengan perbuatan

zalim?” Maka Rasulullah saw berkata: “sesungguhnya perbuatan zalim tidaklah

demikian, tidakkah kalian pernah mendengar perkataan Lukman? (kemudian

Rasulullah membaca surat Lukman ayat 13)

Ayat 14

Setelah allah menuturkan apa yang diwasiatkan oleh Lukman terhadap

anaknya, yaitu supaya ia bersyukur kepada Allah yang telah memberikan semua

nikmat, yang tiada seorangpun yang bersekutu dengan_Nya dalam menciptakan

sesuatu. Kemudian Lukman menegaskan bahwasannya perbuatan syirik itu adalah

perbuatan yang buruk. Selanjutnya Allah mengiringi hal tersebut dengan wasiat-

Nya kepada semua anak supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tuanya,

6
karena sesungguhnya kedua orang tua merupakan penyebab dari keberadaannya di

dunia ini.

Lebih-lebih terhadap ibu. Karena ibu telah mengandungnya, sedangkan ia

dalam kadaan lemah yang kian bertambah disebabkan makin besarnya kandungan

sehingga melahirkannya, kemudian dengan sampai selaesai masa nifasnya. Selain

hal tersebut, yaitu bahwa ibu telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan

merawatnya dengan sebaik-baiknya sewaktu ia belum bisa berbuat apa-apa bagi

dirinya. Dan menyapihnya dari persusuan sesudah ia dilahirkan dalam jangka

waktu dua tahun. Selama masa itu, ibu mengalami berbagai masa kerepotan dan

kesulitan dalam rangka mengurus keperluan anaknya.

Oleh karena itu, Rasulullah saw ketika ada seseorang bertanya tentang siapa

yang paling berhak ia berbakti kepadanya, maka beliau menjawab, ibumu,

kemudian ibumu, kemudian ibumu. Sesudah itu baru rasulullah mengatakan,

kemudian ayahmu.

Selanjutnya Allah memerintahkan kepada anak tersebut untuk senantiasa

bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang dilimpahkan kepadanya, dan juga

bersyukur kepada kedua ibu bapaknya, karena sebab merekalah ia ada di dunia

ini. Alasan dari perintah bersyukur ialah karena hanya kepada Allah lah dirinya

kelak akan kembali.

Ayat 15

Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan

dengan Sa’ad ibnu Abi Waqas. Sehubungan dengan hal ini sahabat Sa’ad ibnu

7
Abi Waqas telah menceritakan,” ketika aku masuk Islam, ibuku bersumpah,

bahwa ia tidak mau makan dan tidak mau minum. Lalu pada hari pertama

akumembujukknya supaya mau makan dan minum, akan tetapi ia menolak dan

tetap pada pendiriannya. Dan pada hari kedua, aku membujuknya supaya mau

makan dan minum, tetapi ia tetap menolak. Sehingga hari ketiga aku

membujuknya lagi, dan ia masih juga menolak. Maka aku berkata, Demi Allah

seandainya engkau mempunyai seratus nyawa, niscaya semua itu akan keluar dan

aku tidak akan meninggalkan agamaku ini.” Dan ketika ibuku telah melihat

bahwasanya diriku benar-benar tidak mau mengikuti keehendaknya, akhirnya ia

mau makan.

Selanjutnya, Allah swt memerintah kepada sang anak untuk menggauli

mereka didalam urusan dunia dengan pergaulan yang diridhai oleh agama.

“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku”. Yaitu jalan yang

ditempuh oleh orang-orang yang beriman. Karena itulah jalan yang selamat.

“Kemudian kalian akan kembali kepadaku, maka Ku beritakan apa yang kalian

kerjakan.” Setelah manusia menghadap-Nya, maka Allah akan memberitahukan

segala perbuatan semasa di dunia dan memberi balasan sesuai apa yang

diperbuatnya.

Ayat 16

Hai anakku, sesungguhnya perbuatan baik dan perbuatan buruk itu sekalipun

beratnya hanya sebiji sawi, lalu ia berada ditempat yang paling tersembunyi dan

paling tidak kelihatan, seperti  didalam batu besar atau ditempat yang paing tinggi

8
seperti dilangit, atau tempat yang paling bawah seperti didalam bumi, niscaya hal

itu akan dikemukakan oleh Allah swt kelak dihari kiamat. Yaitu pada hari ketika

Allah meletakkan timbangan amal perbuatan yang tepat, lalu pelakunya akan

mendapatkan pembalasan amal perrbuatanya, apabila amal itu baik, maka

balasannya pun baik pula, dan apabila amalnya buruk, maka balasanya pun buruk

pula. Sebagimana yang telah diungkapkan dengan ayat lainya, yaitu Firman_Nya:

     

Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah

dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji

sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai

pembuat perhitungan.( Q.S. 21;47)

Dan penjelasan selanjutnya; sesungguhnya Allah maha lembut, penetahuan-Nya

meliputi hal-hal yang tidak tampak, lagi maha waspada. Dia mengetahui segala

perkara yang tampak dan yang tidak tampak.

Ayat 17

Hai anakkku dirikanlah shalat, yakni kerjakanlah shalat dengan sempurna

sesuai dengan cara yang diridhai. Karena di dalam shalat itu terkandung ridha

tuhan, sebab orang yang mengerjakannyaberarti menghadap dan tunduk

kepadanya. Dan didalam shalat terkandung hikmah lainnya. Yaitu dapat

mencegah dari orang yang bersangkutan dari perbuatan keji dan mungkar. Maka

9
apabila seseorang itu melaksanakan dengan sempurna, niscaya bersihlah jiwanya

dan berserah diri kepada tuhannya.

Sesudah itu luqman memerintahkan kepada anaknya untuk menyempurnakan

dirinya demi memenuhi hak Allah yang dibebankan kepada dirinya, lalu dia

memerintahkan kepada anaknya supaya menyempurnakan pula terhadap orang

lain (wa’mur bil ma’ruf) dan cegahlah manusia dari semua perbuatan durhaka

kepada Allah(wanha ‘anil munkar) dan bersabar terhadap apa yang menimpa

kamu dan orang lain ketika kamu ber-amar ma’ruf nahi munkar (washbir ‘alaa

maa ashabaka). Sesungguhnya hal itu yang telah kupesankan kepadamu,

termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba_Nya, tanpa ada

pilihan lain. Karena didalam hal tersebut terkandung faedah yang besar dan

manfaat yang banyak.

Ayat 18

Janganlah kamu memalingkan mukamu terhadap orang-orang yang kamu

berbicara dengannya, karena sombong dan meremehkannya. Akan tetapi

hadapilah dia deengan muka yang berseri-seri dan gembira, tanpa rasa sombong

dan tinggi hati. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh dan

menyombongkan diri, karena sesungguhnya hal ituadalah cara jalan orang-orang

yang angkara murka dan sombong, yaitu mereka yang gemar melakukan

kekejaman di muka bumi dan suka berbuat zalim terhadap orang lain. Akan tetapi

berjalanlah dengan sikap sederhana, karena sesungguhnya cara jalan yang

demikian mencerminkan rasa rendah hati.Sesungguhnya Allah tidak menyukai

10
orang yang angkuh, yang merasa kagum terhadap dirinya sendiri, yang bersikap

sombong terhadap orang lain.

Ayat 19

Dan berjalanlah dengan langkah yang sederhana, yakni tidak terlalu lambat dan

tidak terlalu cepat, akan tetapi akan tetapi berjalanlah dengan wajar tanpa dibuat-

buat dan juga tanpa pamer menonjolkan sikap tawadu’.

Kurangilah tingkat kekerasan suaramu, dan perpendeklah cara bicaramu,

janganlah kamu mengangkat suaramu bilamana tidak diperlukan sekali. Karena

sesungguhnya sikap yang demkian itu, lebihh berwibawa bagi yang

melakukannya, dan lebih mudah diterima oleh jiwa pendengarnya serta lebih

gampang untuk dimengerti.

Sesungguhnya suara yang paling buruk dan paling jelek karena dikeraskan

lebih dari apa yang diperlukan tanpa penyebab adalah suara keledai. Dengan kata

lain, bahwa orang yang meninggikan suaranya itu berarti sama dengan suara

keledai. Didalam ungkapan ini, yaitu menjadikan orang yang mengersakan

suaranya diserupakan dengan suara keledai. Dalam hal ini nada dan kerasnya

suara. Dan suara yang sepertti itu sangat tidak disukai_Nya.  

C. Hubungan Al-Qur’an Surat Luqman dengan materi Pendidikan

Pada ayat 12 Allah menjelaskan profil Lukman sebagai hamba Allah yang

diberi anugerah Al-Hikmah dari-Nya. Dengan Al-Hikmah itu ia mendidik anaknya

11
menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur. Langkah-langkah Lukman

mendidik anaknya dalam upaya mencapai ‘abdan syakura dijelaskan dalam ayat

13 sampai ayat 19 dengan rincian sebagai berikut:

a. Larangan berbuat syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan segala sesuatu

b. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua/ keharusan berbuat baik

kepada orang tua yang juga dibatasi oleh aturan-aturan Allah

c. Keimanan.

d. Shalat dan amar ma’ruf nahi munkar

e. Etika

Dari sisi redaksi, secara keseluruhan nasihat Lukman berisi sembilan

perintah, tiga larangan dan tujuh argumentasi. Sembilan perintan tersebut adalah:

a. Berbuat baik kepada orang tua

b. Syukur kepada Allah dan orang tua

c. Berkomunikasi dengan baik kepada orang tua

d. Mengikuti pola hidup anbiya’ dan shalihin

e. Menegakkan shalat

f. Amar ma’ruf

g. Nahi munkar

h. Sederhana dalam kehidupan

i. Bersikap sopan dalam berkomunikasi

12
Adapun yang berbentuk larangan adalah:

a. Larangan syirik

b. Larangan bersikap sombong

c. Larangan berlebihan dalam kehidupan

Sedangkan ketujuh argumen tersebut adalah:

a. Barang siapa bersyukur, sungguh syukurnya itu untuk dirinya sendiri, dan

barang siapa kufur, sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji

b. Sesungguhnya syirik itu ialah kezaliman yang besar

c. Kepada_Nya manusia dikembalikan, untuk mempertanggung jawabkan apa

yang telah  diperbuatnya selama hidup di dunia

d. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu

e. Sesungguhnya semua itu merupakan ‘azmil umuur/ merupakan sesuatu yang

telah diwajibkan

f. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

g. Sesungguhnya sejelek-jelenya suara adalah suara keledai.

Berangkat dari beberapa rincian diatas, materi pendidikan yang terdapat

dalam Al-Qur’an Surat Lukman yang telah dissampaikan oleh Lukman al-Hakim

kepada anaknya, dapat dikategorisasikan sebagai berikut:

Pertama, ‘aqaaid (Akidah), yang menyangkut masalah keimanan kepada

Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitab_Nya, para nabi,

hari kiamat, dan qadha dan qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12,13, dan 16

13
Kedua, syari’at, yakni satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan

manusia denagn tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan

manusia dengan alam. Kaidah syari’ah ini terbagi menjadi dua: pertama, ibadah,

seperti shalat, thaharah, zakat, puasa dan haji. Kedua, mu’amalah yakni tata

aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan

manusia dengan harta benda. Aspek syari’ah ini termaktub pada ayat 14,15, dan

17

Ketiga, Akhlaq. Secara etimologis, akhlaq adalah perbuatan yang

mempunyai sangkut paut dengan khaliq (pencipta). Akhlaq ini mencakup akhlaq

manusia terhadap khaliqnya, dan akhlaq manusia terhadap makhluk. Aspek ini

terdapat pada ayat 14,15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah, dan akhlak pada

hakikatnya bertitik tolak dari akidah.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berangkat dari beberapa rincian diatas, materi pendidikan yang terdapat

dalam Al-Qur’an Surat Lukman yang telah dissampaikan oleh Lukman al-Hakim

kepada anaknya, dapat dikategorisasikan sebagai berikut:

Pertama, ‘aqaaid (Akidah), yang menyangkut masalah keimanan kepada

Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitab_Nya, para nabi,

hari kiamat, dan qadha dan qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12,13, dan 16

Kedua, syari’at, yakni satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan

manusia denagn tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan

manusia dengan alam. Kaidah syari’ah ini terbagi menjadi dua: pertama, ibadah,

seperti shalat, thaharah, zakat, puasa dan haji. Kedua, mu’amalah yakni tata

aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan

manusia dengan harta benda. Aspek syari’ah ini termaktub pada ayat 14,15, dan

17

Ketiga, Akhlaq. Secara etimologis, akhlaq adalah perbuatan yang

mempunyai sangkut paut dengan khaliq (pencipta). Akhlaq ini mencakup akhlaq

manusia terhadap khaliqnya, dan akhlaq manusia terhadap makhluk. Aspek ini

terdapat pada ayat 14,15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah, dan akhlak pada

hakikatnya bertitik tolak dari akidah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Al-Maraghi (terj.), (Semarang: Toha Putra, 1993)

Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Surabaya: Yayasan Latimojong, 1979)

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Tafsir ibnu Katsir (terj.), (Jakarta:Gema Insani,

2000)

Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Bandung: Marja, 2010)

Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

16

Anda mungkin juga menyukai