Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Iqbal Rabbani

No Absen : 20
Kelas : XII IPA 4
Mapel : Pendidikan Agama Islam

Menganalisis Kisah Luqman Dalam Perspektif Al-Qur'an Dalam


Kehidupan Sehari Hari
QS. Luqman Ayat 12 – 19

12. Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada
Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah

Mahakaya, Maha Terpuji.

13. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

1
4. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada Aku kembalimu.

15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-

Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya
(balasan).
Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.

17. Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan
cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah
berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membanggakan diri.

19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya


seburukburuk suara ialah suara keledai.”

Analisis

 Ayat 12-19 menjelaskan bahwa Allah memberikan Hikmah kepada Luqman, sebab itu ia
harus bersyukur pada Allah. Di antara hikmah tersebut ialah, sistem Pendidikan anak.
Sistem pendidikan anak yang diberikan kepada Luqman sangat mendasar dengan urutan
yang sangat teliti mencakup semua hal yang utama.
 Luqman memulai pendidikan anaknya dari masalah akidah atau keimanan agar tidak
tercampur dengan syirik. Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh,
jika akidah belum bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.
 Setelah akidah bersih, Luqman mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang
tua. Taat kepada kedua orang tua itu dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena
jalan hidup yang ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah. Setelah itu,
Luqman mengajarkan anaknya muraqabatullah (merasa diawasi Allah) karena tidak ada
yang tersembunyi dari ilmu Allah. Dengan demikian, anak akan memiliki pertahanan dari
dalam diri dan tidak tergantung pada kontrol manusia dan pengaruh dari luar.
 Setelah itu, Luqman mengajarkan anaknya shalat dan berdakwah yang menjadi tiang
dakwah. Setelah itu Luqman mengajarkan akhlak bergaul dengan manusia berdasarkan
ketentuan dari Allah.

Luqman pernah menasihati anaknya tentang hakikat hidup:


"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan
kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah dan
hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih
manusia bisa menikmati lezatnya berzikir."

"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau
akan memetik buahnya dan menikmatinya."

"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan
kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan
mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan
akan membangkitkan nafsu duniamu."

"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-
besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang
buruk perangainya."

"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan
yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."

"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum
pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung utang."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi."

Kalimat itu adalah:


1. Jika kau beribadah pada, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu.
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

Anda mungkin juga menyukai