TAFSIR TARBAWI
Materi Pendidikan
(Q.S lukman 13-19)
Kelompok 10
ALFITRA RAMADHAN
(Semester 3 C)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah
Tafsir Tarbawi ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang “Materi Pendidikan (Q.S
lukman 13-19)”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan
praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan
Penulis
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ayat 13
َ ْ َُ َ َّ َ ْ َ َ ُ ْ ٰ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ٗ ٰ ُ َ َّ َ ُ ْ ْ ه
الش ْرك لظل ٌم ع ِظ ْي ٌم
ِ ۗانِ اّٰلل
ِ واِ ذ قال لقمن ِلاب ِنه وهو ي ِعظه يبني لا تش ِرك ِب
Terjemahnya :
Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, “wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesugguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”1
1
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
2
Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH pesan, kesan dan keserasian Al-qur’an, Lentera hati.
Vol 11, hlm. 127.
5
tentang wujud dan keesaan Tuhan. Bahwa redaksi pesannya berbentuk larangan,
jangan mempersekutukan Allah untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu
yang buruk sebelum melaksanakan yang baik. Memang “At-takhliyah muqaddamum
‘ala at-takhliyah” (menyingkirkan keburukan lebih utama daripada menyandang
perhiasan).
Jadi, dalam mendidik anak hendaklah dilakukan dengan penuh kasih sayang,
dilakukan dari waktu ke waktu secara terus menerus tanpa adanya rasa bosan dengan
cara menasihati anak sehingga anak juga mampu menerima pelajaran dengan baik dan
mudah unuk memahaminya.
Nilai pendidikan yang terkandung dalam surah ini, yaitu bagaimana seharusnya
menjadi seorang pendidik dalam memberikan pengajaran kepada anak. Kita harus
memulai dengan kelembutan. Ini adalah salah satu metode yang digunakan oleh
Lukman sebagai mana dikisahkan dalam ayat diatas. Disamping itu, kita tidak boleh
luput dalam mengulanginya untuk member nasehat.3 Dalam mengajar harus banyak
menasehati anak tentang hal-hal kebaikan terutama menyangkut ibadah kepada Allah
SWT.
2. Ayat 14
َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ
َّ ْ َ ْ ْ ْ ٗ َ َّ ْ َ ٰ َ ً ْ َ ٗ ُّ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ َ
ووصينا ال ِانسان ِبوالِدي ِهِۚ حملته امه وهنا على وه ٍن و ِفصاله ِفي عامي ِن ا ِن اشكر ِلي و ِلوالِدي َۗۗ ِالي
ْ
ال َم ِص ْي ُر
Terjemahannya :
Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.4
Ayat di atas dan ayat berikutnya dinilai oleh banyak ulama bukan bagian dari
pengajaran Luqman kepada anaknya. Ia disisipkan al-Qur’an untuk menunjukkan
3
Ibid.
4
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
6
betapa penghormatan dan kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua
setelah pengagungan kepada Allah Swt. Memang sering kali al-Qur’an
menggandengkan perintah menyembah Allah dan perintah berbakti kepada kedua
orang tua (lihat QS al-An’am/6:151 dan al-Isra’/17: 23). Tetapi kendati nasehat ini
bukan nasehat Luqman, namun itu tidak berarti bahwa beliau tidak menasehati
anaknya dengan nasehat serupa.
Kata ( )ووصيناwawassayna. Yaitu berpesan dengan sangat kukuh kepada
manusia menyangkut kedua orang tua mereka, agar selalu berbuat baik kepada
keduanya.5
Kata ( )وهناwahnan yaitu kelemahan yang dirasakan oleh seorang ibu untuk
memikul beban kandungan yang kian memberat sesuai dengan usia kandungan. Maka
untuk itulah kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada mereka, dan bersyukur
kepada Allah yang menciptakan kita melalui perantara keduanya dan bersyukur pula
kepada kedua orang tua yang senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada kita
sebagai seorang anak.
Dalam ayat ini ditunjukkan bagaimana perjuangan orang tua dalam menjaga
anaknya mulai sejak masih dalam kandungan sampai masa penyapian selama dua
tahun lamanya, sehingga diperintahkan untuk bersyukur terhadap Allah dan terhadap
orang tua yang telah rela mengalami keadaan yang lemah bertambah-tambah hanya
untuk merawat anaknya.
Nilai pendidikan yang harus kita ambil yaitu bagaimana cara untuk mempergauli
kedua orang tua baik mereka sudah lanjut usia yang dalam pemeliharaan kita.
3. Ayat 15
َ َّ ً ْ َ ْ ُّ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ ٌ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ٰٓ َ َ ٰ َ َ ْ َ
اح ْب ُهما ِفى الدنيا َمع ُر ْوفاَّۖوات ِب ْع َس ِب ْيل
ِ ص و ا مهعطِ ت ال ف م ل عِ ِ واِ ن جاهدك على ان تش ِرك ِبي ما ليس ل
هب َۗ
َ ُ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ُ َُ َ ُ ُ َ ُ َ َ
َ َم ْن ا َن
اب ِالَّيِۚ ثَّم ِالَّي َم ْر ِجعك ْم فان ِبئك ْم ِبما كنت ْم تع َمل ْون
Terjemahannya :
5
ibid. hlm. 128.
7
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau mematuhi keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” 6
Setelah ayat lalu menekankan tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua,
maka dalam ayat diatas dinyatakan pengecualian untuk mentaati perintah kedua
orangtua.
Asbab nuzul ayat ini berkenaan Sa’ad bin Malik. Sa’ad bin Malik mengatakan,
“aku sangat mencintai ibuku. Saat aku masuk Islam ibuku tidak setuju dan berkata,
‘anakku, kau pilih salah satu, kamu tinggalkan Islam atau aku tidak akan makan
sampai aku mati. Aku bertekad untuk tetap memeluk Islam. Namun ibuku
malaksanakan ancamannya selama tiga hari tiga malam. Aku bersedih dan berkata,
‘ibu, jika ibu memiliki seribu jiwa (nyawa) dan satu persatu meninggal, aku akan tetap
dalam Islam. Karena itu terserah ibu mau makan atau tidak, ahirnya ibuku pun luluh
dan mau makan kembali. ”(H.R. at-Tabrani).
Nilai-nilai pendidikan yang bias kita ambil jika dikaitkan dengan Al-qur’an
surah lukman ayat 15:
6
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
8
4. Ayat 16
ْ َ َ ُ
َْ َّ َۗ م ْث َق َال َحَّبة م ْن َخ ْر َدل َف َتك ْن ف ْي َص ْخ َر ٍة ا ْو فى
الس ٰم ٰو ِت ا ْو ِفى الا ْر ِض يَْأ ِت ِب َها
ُ َ ْ َ َّ َّ َ ُ ٰ
ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ يبني ِانهآ ِان ت
َ ٌ َ َ ه ُ َّ ه
اّٰلل ل ِط ْيف خ ِب ْي ٌر ۗان
ِ اّٰلل
Terjemahannya :
“wahai anakku, sesungguhnya jika ada (seuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada di dalam batu karang atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan
memberinya (balasan) sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”7
7
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
9
5. Ayat 17
ْ
َ ٰ َّ َ َ َ َ َ ٰ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ
ْ َۗ من ْ ُ ْ َ ْ ْ ُ َ َ ٰ َّ َ َ
َّ ُ ٰ
ِ ِ ل ذ ن اِ ۗ
َۗ اب صا ا
ٓ م ىل ع ر ب
ِ اص و ر
ِ كن م ال نِ ع هان و فِ و ر ع م البِ ر مأ و وة ل الص مِ ِ يبني
ق ا
ْ ُ ُْ ْ َ
عز ِم الامو ِر
Terjemahannya :
Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan
cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus)
diutamakan.8
Diatas adalah lanjutan nasihat dari Lukman kepada anaknya, terkait perintah
sholat, dan menyuruh anaknya memerintahkan kepada setiap orang untuk melakukan
hal-hal yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan kemungkaran dan bersabarlah.
Karena hal yang ketiga tersebut merupakan hal-hal yang diutamakan.
Dalam menjalankan wasiat Lukman tersebut tidaklah mudah melainkan ada
banyak rintangan yang dihadapi ketika menyampaikan hal-hal yang baik. Ini sama
halnya yang dirasakan Rasulullah saat berdakwah, betapa banyak rintangan yang
dialami sampai-sampai beliau rela dilempari kotoran dan batu untuk menegakkan
kebenaran.
Nilai pendidikan yang bisa diambil dari ayat ini adalah:
a. Kewajiban mendidik diri sendiri sebelum mendidik orang lain.
b. Sebagai seorang pendidik, perlunya kesabaran dan penuh kasih sayang tanpa
membedakan peserta didik.
6. Ayat 18
Terjemahannya :
Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong lagi sangat membanggakan diri.9
8
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
9
Kementerian agama ri, al-quran dan terjemahnya
10
Nasihat Lukman kali ini adalah ahlak dan sopan santun dalam berinteraksi
dengan sesama manusia. hal yang disebutkan diatas sering kali terjadi dalam
kehidupan sehari-ari kita. Kadang kala orang yang pernah kenal baik dengan kita, saat
mendapati posisi yang tinggi seakan malu dan memalingkan muka saat bertemu karena
posisi dan status sosial sudah beda lagi dengan kita.
َ ُ )تtusha’ir terambil dari kata (صعر
Kata (صعر َ )الash-sha’ar yaitu penyakit yang
menimpa unta, dam menjadikan lehernya keseleo. Sehingga ini memaksakan dia dan
berupaya keras agar berpaling sehingga tekanan tidak tertuju pada syaraf lehernya
yang mengakibatkan rasa sakit. Dari kata inilah menggambarkan upaya keras dari
seorang untuk bersikap angkuh dan menghina orang lain.
Telah digambarkan diatas nasihat Lukman kepada anaknya, yaitu nasihat untuk
tidak menyombongkan diri, dan jangan berjalan dengan angkuh. Karena itu
merupakan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Nilai pendidikan yang bisa kita ambil dari ayat ini adalah etika dalam berbicara
atau berdialog untuk tidak merendahkan orang yang kita ajak bicara atau bertukar
fikiran. Ayat ini mengajarkan kita konsep berdialog antara sesama manusia. Hal ini
dijelaskan dalam Ibnu Katsir dalam tafsir Al-qur’anul Adzim, Kairo, 2000: 56.
7. Ayat 19
ْ َْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ
ࣖ ات لصوت الح ِمي ِرِ واق ِصد ِفي مش ِي َۗ واغضض ِمن صو ِت َۗۗ ِان انكر الاصو
Terjemahannya :
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
11
ِ “ ) َوا ْقdan sederhanalah kamu dalam berjalan”. Yaitu berjalan
Kata ( صدْ فى َم ْشيِ َك
secara sederhana maksudnya adalah tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat namun
adil yaitu mengambil pertengahan.
َ ض ِم ْن
Kata (ص ْوتِ َك ُ )واْ ْغ
ْ ض َ “dan lunakkanlah suaramu. ”Yaitu janganlah kamu
berlebihan dalam berbicara dan jangan mengeraskan suara pada sesuatu yang tidak
bermanfaat.
Sehingga, dari itulah Allah SWT berfirman: (ص ْوتُ الحمير
َ ت ل ْ )اِن اَنك ََر اْأل
ِ ص َوا
“Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai”. Mujahid dan banyak
Ulama berkata: perumpamaan keledai orang yang mengangkat suaranya tinggi-tinggi,
disamping itu merupakan hal yang dimurkai oleh Allah.
Nilai pendidikan yang bisa kita ambil jika dikaitkan dengan dunia pendidikan,
yaitu: dalam berbicara kita harus bertutur yang sopan dan tidak berlebihan dan ini
terkait dengan etika dalam diskusi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Penutup
Dari ayat 13-19 tiga kali di sebutkan یبُنَيitu mengisyaratkan dalam
mengajar anak harus dilandaskan dengan panggilan kasih sayang, agar hati anak
luluh dan mengikuti apa yang diajarkan oleh orang tua. Diatas juga sudah
dijelaskan bahwasanya kita harus terus-terus menasehati, ini meupakan metode
yang dilakukan oleh Lukman Hakin dalam mendidik anaknya. Dalam bergaul
dengan orang tua, kita harus berlaku santun.
Kemudian, kita harus mempersiapkan bekal pendidikan yang mantap
kepada anak, karena ajal tidak diketahui kapan datangnya.
B. Saran
Penafsiran bukanlah kebenaran yang mutlak, melainkan hasil penggalian
akal fikir manusia. Tidak ada yang lebih mengetahui makna ayat-ayat dalam Al-
qur’an kecuali pembuat syara’ itu sendiri. Kami memerlukan saran dan komentar
dari para pembaca bila saja terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14