Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SOP

Pengantar Manajemen
Nama : Renaultdy Aditia Mamarasi
NIM. : 202103012

Dosen Pengampu
Barliani Dewi Setyawati,SST,Par,M.M

Saint Mary’s College

www.saintmary.ac.id
SOP yang diterapkan oleh Pihak Bandara kepada pihak maskapai yang melakukan
penerbangan di Bandara juga membahas tentang pelayanan penanganan
keterlambatan penumpang.Keterlambatan adalah terjadinya perbedaan waktu antara
waktu keberangkatan
atau kedatangan yang dijadwalkan dengan realisasi waktu keberangkatan atau
kedatangan.10 Penyewa jasa atau penumpang tidak menerima jasa sesuai dengan
apa yang   telah diperjanjikan oleh pihak yang memberikan jasa atau pihak maskapai,
pihak maskapai melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan.
Apabila penerbangan suatu maskapai mengalami keterlambatan penerbangan (delay),
 
penanganan dan pelaksanaannya telah diatur dalam SOP. Keterlambatan
penerbangan dapat disampaikan oleh petugas boarding gate, petugas boarding gate
menyampaikan informasi keterlambatan (delay), faktor penyebab delay, dan perkiraan
ETD (estimate time departure) terbaru. Dan petugas boarding gate harus selalu
bersama penumpang di ruang tunggu keberangkatan dan menunjukan sikap emphaty,
selalu siap membantu pelanggan, terkait dengan penanganan keterlambatan
penerbangan. Kemudian petugas boarding gate mempersiapkan pemberian
refreshment kepada pelanggan sesuai dengan kategori delay dan faktor penyebab
delay, ada beberapa kategori dalam memberikan kompensasi kepada
penumpang yang delay, sebagai berikut:

www.saintmary.ac.id
1. Untuk kategori-1, waktu delay 31-60 menit mulai menyediakan
minuman ringan /air mineral kemasan atau pengganti.
2. Memasuki kategori-2, waktu delay : 61-120 menit status dan
informasi delay diperbaharui, mulai menyediakan minuman ringan ke-
dua dan makanan ringan.
  kategori ke-2, pelanggan dapat memilih untuk melakukan full
3. Pada
refund ticket atau transfer ke penerbangan Susi Air berikutnya, atau
 
transfer ke maskapai penerbangan lainnya (syarat transfer ke maskapai
penerbangan lainnya adalah delay disebabkan oleh faktor manajemen
airline dan/atau
kategori denied boarding passenger)
4. Memasuki kategori ke-3, waktu delay: 121-180 menit status delay
diperbaharui, mulai menyediakan minuman ringan ke-tiga dan makanan
berat.

www.saintmary.ac.id
 5. Pada kategori ke-3, penumpang dapat memilih untuk melakukan full refund
ticket atau transfer ke penerbangan Susi Air berikutnya, atau transfer ke
maskapai penerbangan lainnya (syarat transfer ke maskapai penerbangan
lainnya adalah delay disebabkan oleh faktor manajemen airline dan/atau
kategori denied boarding passenger).
6. Memasuki kategori ke-4, waktu delay : 181-240 menit, status delay
diperbaharui,
  mulai menyediakan minuman ringan ke-empat dan makanan
ringan.
7. Pada kategori ke-4, pelanggan dapat memilih untuk melakukan full refund
  berikutnya, atau transfer ke
ticket atau transfer ke penerbangan Susi Air
maskapai penerbangan lainnya (syarat transfer ke maskapai penerbangan
lainnya adalah delay disebabkan oleh faktor manajemen airline dan/atau
kategori denied boarding passenger).
8. Memasuki kategori ke-5, waktu delay: diatas 240 menit, status delay
diperbaharui, mu mulai menyediakan minuman ringan ke-lima dan makanan
berat ke-dua.
9. Pada kategori ke-5, pelanggan dapat memilih untuk melakukan full refund
ticket atau transfer ke penerbangan Susi Air berikutnya, atau transfer ke
maskapai penerbangan lainnya (syarat transfer ke maskapai penerbangan
lainnya adalah delay disebabkan oleh faktor manajemen airline dan/atau
kategori denied boarding passenger).
www.saintmary.ac.id
10. Pada kategori ke-5, menyiapkan dan menyediakan kompensasi ganti
kerugian sebesar Rp. 300.0000,- (tiga ratus ribu) per pelanggan. (syarat transfer
ke maskapai penerbangan lainnya adalah delay disebabkan oleh faktor
manajemen airline dan/atau kategori denied boarding passenger).
11. Kompensasi delay tidak diberikan apabila delay disebabkan oleh faktor teknis
operasional, dan faktor lain-lain.

Apabila
  delay berlangsung selama 121-180 menit, penumpang tetap harus
menunggu sampai penerbangan kembali atau full refund ticket. Full refund ticket
adalah mengembalikan sejumlah uang yang sudah dibayarkan oleh penumpang.
Namun, pada kenyataannya penumpang  hanya diberikan setengah harga dari
penjualan tiket tersebut. Jika penumpang ingin memilih penerbangan ke
maskapai
berikutnya dan pada hari yang berbeda, pihak penerbangan meminta
pembayaran
tiket setengah harga dari harga tiket biasanya, biasa disebut sebagai biaya
administrasi untuk pembuatan tiket baru.

www.saintmary.ac.id
Sistem kerja yang dilakukan oleh pihak maskapai sesuai
dengan
Peraturan Menteri Perhubungan. Undang-Undang No 1 tahun
2009 pasal 147 a
telah menegaskan bahwa:
(1) Pengangkut bertanggung jawab atas tidak terangkutnya
penumpang, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dengan alasan kapasitas pesawat udara.
(2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan memberikan kompensasi kepada penumpang berupa:
a. Mengalihkan ke penerbangan lain tanpa membayar biaya
tambahan;
dan/atau
b. Memberikan konsumsi, akomodasi, dan biaya transportasi
apabila tidak ada penerbangan lain ke tempat tujuan.

www.saintmary.ac.id
Undang-Undang yang disebutkan di atas telah menetapkan
bahwa apabila pihak maskapai melakukan delay, maka
pihak maskapai wajib memberikan kompensasi berupa
konsumsi sesuai dengan seberapa lama pihak maskapai
melakukan delay sesuai dengan SOP yang telah diterapkan,
dan tidak ada biaya
tambahan dari pihak penumpang pada saat pengalihan ke
penerbangan lainnya.
Kunci keselamatan penerbangan dengan menaati prosedur
standar operasional secara konsisten dan
berkesinambungan. Begitu peringatan yang selalu
didengungkan agar maskapai penerbangan tersadarkan
bahwa kian banyak yang harus dibenahi dalam setiap
langkah operasionalnya.

www.saintmary.ac.id
Begitu pula dengan regulator penerbangan sipil (Ditjen
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan), yang harus
terus meningkatkan perannya dalam pengawasan dan
meninjau ulang peraturan-peraturan yang sudah
dikeluarkannya. Salah satu yang selayaknya dilakukan
secara simultan adalah sosialisasi ketaatan terhadap
prosedur standar operasional (SOP, standard operational
procedurs) persiapan penerbangan.

www.saintmary.ac.id
Surat Edaran Keselamatan SE 28 Tahun 2016 tentang
Ketaatan terhadap Prosedur Standar Operasional
Persiapan Penerbangan, yang berlaku bagi operator
penerbangan pemegang AOC 121 dan AOC 135.
Rekomendasinya: Operator memastikan pemenuhan
terhadap ketentuan yang terkait dengan persiapan
penerbangan, di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut :
– Preflight actions sebagaimana dipersyaratkan dalam
CASR 91.103;
– Pemenuhan persyaratan pencegahan penyalahgunaan
alkohol dan obat terlarang (drug) sebagaimana
dipersyaratkan dalam CASR 91.17;

www.saintmary.ac.id
– Pemenuhan persyaratan medis sebagaimana dipersyaratkan
dalam CASR 61.3(c), sehingga tidak timbul potensi pelanggaran
terhadap CASR 61.53 operations during medical deficiency;
– Pengecekan kesehatan sebelum terbang sesuai dengan CASR
121.535 (a) dan (b) dan CASR 135.537;
– Briefing kepada pilot in command sebelum terbang sesuai dengan
CASR 121.601 dan CASR 135.609;
– Dispatching atau flight release procedures sebagaimana
dipersyaratkan dalam sub-part U CASR 121 dan sub-part Q CASR 135;
– Flight crew reporting time sebagaimana dipersyaratkan
dalam Operating Manual setiap operator penerbangan;
– Boarding procedures sebagaimana dipersyaratkan dalam Operating
Manual setiap operator penerbangan.

www.saintmary.ac.id
Implementasi SOP saat ini telah dilakukan melampaui
ketentuan yang disyaratkan regulasi (beyond regulation).
Secara komprehensif, Contohnya seperti PT Angkasa Pura I
(Persero) menjalankan SOP mulai dari pintu gerbang dan
tempat parkir, hingga tempat umum yang ada di bandara,
dengan melibatkan beberapa fungsi manajemen PT Angkasa
Pura I (Persero), dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:
1.Compliance and Risk Management:
bertugas untuk memastikan proses bisnis PT Angkasa Pura1
(Persero) berlangsung dengan tingkat risiko yang dapat
diterima melalui proses risk management dan memastikan
tersedianya rumusan corporate strategic plan melalui analisis
dan kajian bisnis, pemantauan (monitoring), dan evaluasi
kinerja PT Angkasa
Pura I (Persero) guna mendukung tercapainya sasaran kerja
PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP).

www.saintmary.ac.id
2. Airport Engineering
bertanggungjawab untuk memastikan tersedianya data terkait airport
statistics, airport master plan, dan environment melalui analisis dan
kajian bisnis guna mendukung tercapainya strategi PT Angkasa Pura I
(Persero) sesuai kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh
regulator serta melaksanakan kepatuhan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan.

3. Airport Security
berfungsi untuk memastikan efektivitas pelayanan bidang airport
security
melalui program peningkatan kualitas dan keandalan sumber daya
manusia
guna mendukung tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI)
seluruh bandara sesuai dengan standar aturan nasional dan
internasional.
www.saintmary.ac.id
4. Airport Safety
bertanggungjawab untuk memastikan terjaganya pencapaian
safety level
dan kualitas pelayanan melalui pengelolaan kegiatan Safety
Management System,Occupational Safety Health, serta Quality
Management yang efektif guna mendukung pencapaian Customer
Satisfaction lndex (CSl).
 

5. Airport Services
bertugas untuk memastikan pelayanan bidang airport services and
hospitality yang efektif melalui peningkatan kualitas dan keandalan
sumber daya manusia guna mendukung peningkatan bidang
pelayanan dan jaminan kualitas, serta tercapainya Customer
Satisfaction Index (CSI)
seluruh bandar udara sesuai dengan standar aturan nasional dan
internasional.
www.saintmary.ac.id
6. Airport Facilities Readiness
bertugas untuk memastikan seluruh fasilitas bandara yang meliputi sisi
udara (air side), sisi darat (land side), landscape, dan terminal building
yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) siap untuk digunakan guna
mendukung tercapainya
Customer Satisfaction lndex (CSI).

7. Airport Equipment
berfungsi untuk memastikan tersedianya kesiapan operasional seluruh
peralatan (equipment) bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I
(Persero)
dan pendukung lainnya guna tercapainya Customer Satisfaction lndex
(CSl).

www.saintmary.ac.id

Anda mungkin juga menyukai