Anda di halaman 1dari 1

Perhatikan contoh teks anekdot berikut!

Miskin dan Sepi


Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai
orang kaya dan banyak orang yang menjadi kawannya. Namun, ia tidak cakap mengelola, tidak
lama seluruh uangnya habis. Satu per satu kawannya pun menjauhinya.
Ketika ia benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Mahendra untuk meminta
petunjuk.
“Uang saya sudah habis. Kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya
lakukan?” Keluh pemuda itu.
“Jangan khawatir,” jawab Mahendra. “Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja
beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia.”
Pemuda itu gembira bukan main, “Jadi saya akan kembali kaya?”
“Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu
lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang miskin dan tidak mempunyai teman.”

1. Berdasarkan teks “Miskin dan Sepi”, analisislah struktur dalam teks anekdot tersebut!
2. Setelah membaca dan mencermati teks “Miskin dan Sepi”, sebutkan unsur kebahasaan dalam
teks anekdot tersebut!
Perhatikan contoh teks anekdot berikut!
Pilkada
Di suatu restoran cepat saji di daerah Jakarta Pusat, dua sahabat Roni dan Jajang sedang
makan dan mengobrol dengan santai.
“Jang, menurut kamu apa ujian terberat bagi persahabatan?” tanya Roni.
“Hmmm. Kalau salah satunya berutang, lalu yang satunya tidak mau membayarnya. Pasti
biasanya langsung ribut, kan?” kata Jajang.
“Ha … ha … ha …. Kasus seperti ini dulu pernah terjadi terhadap kita, tetapi kita masih
bersahabat,” sahut Roni.
“Benar, sepertinya persahabatan kita tidak akan terusik oleh apapun!” timpal Jajang.
Sementara itu, televisi besar di restoran ini menyiarkan berita, “Pilkada akan
dilangsungkan beberapa minggu lagi.”
Seketika, Roni dan Jajang diam dan saling memandang dengan sengit.
“Pilihanku yang terbaik!” seru Jajang.
“Dia pembohong. Pilihanku lebih baik!” balas Roni dan mereka pun terus bertengkar
sampai larut.
3. Berdasarkan teks “Pilkada”, simpulkan makna tersirat dalam teks tersebut!
4. Setelah membaca teks “Pilkada”, siapa pihak yang disindir oleh penulis dalam teks tersebut?
5. Jelaskan bagian humor dalam teks anekdot “Pilkada!”

Anda mungkin juga menyukai