OLEH :
MUHAMMAD SAQRI AL FARUQ, Amd. Rad
NIP. 19931225 201903 1 015
NDH : B. 30
II
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLEH :
I
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
OLEH :
MUH. SAQRI AL FARUQ, Amd.Rad
NIP. 19931225201903 1 015
Menyetujui,
Coach, Mentor,
II
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
MUH. SAQRI AL FARUQ, Amd.Rad
NIP. 19931225201903 1 015
NDH. 30
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach, dan Mentor
Pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : 01 Desember 2020
Dr.Ir. I Gede Panca, M.Pd Dr. Drs Ruslan, M.Pd dr. H. M Syahril Fitrah
NIP. 19651230 199002 1 NIP. 19650528 199403 1 007 NIP. 19830710 201412 1 003
001
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
III
Syahruddin Nurdin,SE.
Pembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dalam kegiatan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil ini, penyusun telah
diajarkan pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang kemudian disingkat
ANEKA. Tujuan dari pembuatan laporan hasil aktualisasi ini, sebagai tugas diklat prajabatan
yang telah diaktualisasikan di unit kerja penyusun.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud sebab bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya.
2. BKD Kabupaten Muna Barat beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II, Angkatan XV tahun 2020.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat.
4. Dr.Ir. I Gede Panca, M.Pd selaku penguji
5. Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
6. dr. M. Syahril Fitrah selaku Direktur RSUD Kab. Muna Barat sekaligus mentor atas
semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
7. Keluarga besar Instalasi Radiologi RSUD Kab. Muna Barat atas dukungan dan
kerjasamanya.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi penanaman nilai-nilai ANEKA dan Agenda III untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di Unit Kerja penyusun.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
10. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Kabupaten Muna Barat dan Kabupaten Muna
Golongan II Angkatan XIV, XV dan XVI Tahun 2020 .
11. Seluruh keluarga besar saya, terutama Ibu dan Ayah serta adik saya yang telah
memberikan bantuan dan motivasi selama mengikuti Latsar ini.
IV
12. Serta beberapa orang lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, yang telah
berkontribusi dalam penyelenggara kegiatan ini berjalan.
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga laporan
ini menjadi lebih baik dan Sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam
Pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
V
Daftar Isi
Halaman Judul.....................................................................................................................I I
Lembar Persetujuan.............................................................................................................II II
Lembar Pengesahan.............................................................................................................IIIIII
Kata Pengantar.....................................................................................................................IVIV
Daftar Isi..............................................................................................................................VVI
Daftar Gambar.....................................................................................................................VI VII
Daftar Tabel.........................................................................................................................VII VIII
Daftar Lampiran..................................................................................................................VIX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................................2
C. Manfaat...................................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup........................................................................................................................3
F. Waktu dan Tempat..................................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Organisasi...............................................................................................................4
B. Struktur Organisasi.................................................................................................................7
C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN.............................................................................................8
D. Kedudukan dan Peran ASN...................................................................................................17
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya..............................................................................18
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi..........................................................................................................31
B. Hasil Aktualisasi...................................................................................................................31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................41
B. Saran.....................................................................................................................................41
C. Tindak Lanjut........................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................43
VI
Daftar Gambar
Gambar 1. Profil RSUD Kab. Muna Barat Tampak Atas...............................................5
Gambar 2. Profil RSUD Kab. Muna Barat Tampak Depan............................................5
Gambar 3. Struktur Organisasi RSUD Kab. Muna Barat...............................................7
VII
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Identifikasi Isu .............................................................................................18
Tabel 2.2. Analisis Kualitas Isu Metode USG ...............................................................19
Tabel 2.3. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi I ........................................................21
Tabel 2.4. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi II .......................................................24
Tabel 2.5. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi III ......................................................27
Tabel 2.6. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi IV .....................................................30
Tabel 3.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi I ..............................................................31
Tabel 3.2. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi II .............................................................34
Tabel 3.3. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi III ...........................................................37
Tabel 3.4. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi IV ...........................................................30
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, professional,
netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN). ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap
tentang nilai-nilai nilai dasar profesi tersebut yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) diaktualisasikan pada masa habituasi,
sedangkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dapat dipelajari melalui penerapan
manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government (WoG) pada penetapan
isu.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia yang dijamin oleh
negara. Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental dan
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (pasal 1.1, Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan). Perkembangan jaman dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat,
menyebabkan tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan.
Tuntutan masyarakat terhadap petugas kesehatan akan dapat dikurangi jika layanan
kesehatan menerapkan mutu pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh sebab itu
dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
terus menerus.
Tehnologi merupakan salah satu sumberdaya yang paling ideal untuk merancang
solusi kreatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan mengingat
bahwa saat ini kita hidup di era Insdustri keempat atau (Klaus Schwab, The Fourth
Industrial Revolution (2017)). Era yang diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial
intelligence), era super computer, rekayasa genetika, tekhnologi nano, dll.
1
Sesuai PMK No. 24 Th 2020 bahwa RSUD Kabupaten Muna Barat sebagai Unit
Kerja yang menyelenggarakan pelayanan Radiologi Klinik harus melakukan pencatatan
kegiatannya dan hasil pencatatan tersebut di laporkan kepada pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan dalam hal ini Direktur RSUD Kab. Muna Barat. Pencatatan dan
pelaporan sebagaimana yang dimaksud tersebut dilakukan secara berkala paling sedikit
setiap tahun atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing dalam rangka evaluasi dan
perencanaan kegiatan pelayanan Radiologi Klinik di RSUD Kabupaten Muna Barat.
Dalam pelaksanaannya, penulis melihat kondisi bahwa adanya duplikasi pekerjaan
pencatatan kegiatan pemeriksaan, sehingga menyebabkan waktu penyelesaian pekerjaan
menjadi lebih lama. Dan adanya pemborosan sumberdaya yang mengakibatkan kurang
efisiennya pelayanan. Inilah yang melatarbelakangi penyusun mengangkat judul
Optimalisasi Pelayanan Radiologi Dengan Penggunaan Visual Basic For
Applications (VBA) Dalam Rangka Tertib Administrasi Dan Akuntabilitas Pada
Rsud Kab Muna Barat.
B. Tujuan
1. Teraktualisasinya pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Kepala
Instalasi Radiologi RSUD Kab. Muna Barat.
2. Penerapan Visual Basic For Application (VBA) untuk mengoptimalkan Mutu
Pelayanan di Instalasi Radiologi RSUD Kab. Muna Barat.
C. Manfaat
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Terwujudnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai dasar sebagai seorang ASN sesuai
tugas dan fungsinya di RSUD Kabupaten Muna Barat.
2. Bagi RSUD Kab Muna Barat
Terwujudnya sasaran visi dan misi RSUD Kab Muna Barat serta tercapainya standar
mutu pelayanan yang Optimal di Instalasi Radiologi RSUD Kab. Muna Barat
3. Bagi Masyarakat
Masyarakan akan mendapatkan layanan dengan waktu tunggu yang lebih cepat dan
mutu pelayanan yang lebih baik
2
D. Ruang Lingkup
A. Petugas Radiologi
B. Administrasi Pendaftaran
C. Ruang Processing
D. Personal Komputer
E. Aplikasi VBA Excel
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Organisasi
a. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat merupakan salah satu Rumah
Sakit Umum daerah yang dibangun sebagai wujud Komitmen dan tanggungjawab
pemerintah daerah Kabupaten Muna Barat dalam menyediakan layanan kesehatan
yang layak bagi masyarakat Kabupaten Muna Barat dan sekitarnya. RSUD Kab. Muna
Barat diresmikan oleh Bapak Bupati Kabupaten Muna Barat La Ode M. Rajiun
Tumada pada tanggal 21 Maret 2019 dengan klasifikasi Type D.
Dalam proses perkembangannya dan berdasarkan tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan yang optimal maka RSUD Kab. Muna Barat telah melalui proses akreditasi
dan mendapatkan status Akreditasi Dasar dari Komisi Nasional Akreditasi Rumah
Sakit sesuai Sertifikat KARS Nomor : KARS-SERT/1408/XII/2019. serta terus
komitmen mengembangkan fasilitas pelayanannya misalnya Unit Pelayana Radiologi
dan Laboratorium Pelayanan TCM. Yang baru mulai beroperasional tahun 2020 ini.
4
RSUD Kab. Muna Barat terletak di wilayah hasil pemekaran baru yang terletak di
Kompleks Perkantoran BUmi Praja Laworo, Desa Lombujaya, Kec. Sawerigadi
dengan luas area 79.000 Meter Persegi :
Tanda – tanda batas : Patok besi yang berdiri diatas batas dan memenuhi syarat
yang ditentukan dalam PMNA/KA BPN No. 3 Tahun 1997 pasal 22 Ayat 1.a
Batas-batas ditunjukan oleh : Drs.L.M Husein Tali, M.Pd (Penunjuk Batas) dan
disetujui oleh pihak-pihak yang berbatasan.
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah belum terdaftar
- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah belum terdaftar
Visi
Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan profesional dalam upaya mewujudkan
masyarakat Muna Barat sehat sejahtera.
5
Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan rujukan Rawat Inap Kelas III gratis bagi seluruh
masyarakat Kabupaten Muna Barat .
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan
masyarakat secara cepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika
profesi dan ketulusan hati.
3) Membangun Sumber Daya Manusia dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit
guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional
kepada masyarakat.
4) Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima.
5) Mewujudkan kesejahteraan karyawan Rumah Sakit.
Filosofi :
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat merupakan rumah sakit
umum daerah berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan kesehatan
paripurna yang berkualitas dan memuaskan kepada pasien.
Tujuan
a) Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan
memuaskan kepada pasien
b) Tujuan Khusus
- Menjadikan rumah sakit yang berkualitas dan mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
- Menjadi rumah sakit rujukan utama bagi seluruh lapisan masyarakat melalui
peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit
- Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan pengetahuan
dan teknologi.
- Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah sakit secara professional, efisien
dan efektif melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
6
Tata Nilai : “BERPIKIR CERDAS””
- Bersih Lingkunganku - Disiplin Kerjaku
- Elok Pandanganku - Akurat Diagnosaku
- Rapi Ruanganku - Sehat Tujuanku
- Profesionalisme Orientasiku - Responsif Tindakanku
- Iman Dasarku - Cepat Pelayananku
- Komprehensif Sifatku - Efisien Biayaku
- Ikhlas Hatiku
Motto :
“Kami tumbuh dan berkembang melayani masyarakat
B. Struktur Organisasi
7
C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN
Berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN, terdapat lima nilai-nilai dasar yang
harus diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lima nilai dasar
itu antara lain akuntablitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
1. Akuntabilitas
Istilah Akuntabilitas sering kita dengar diucapkan dalam interaksi sosial baik di
kalangan elite maupun dalam pergaulan sehari–hari. Tanggungjawab atau
Responsibilatas, mungkin itu adalah hal yang pertama kali terlintas dipikiran orang
ketika mendengar kata akuntabilitas, Namun pada dasarnya keduanya memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, dan jika
melihat ke dalam KBBI maka akan kita temukan istilah akuntabilitas adalah keadaan
dapat dimintai pertanggung jawaban atau dapat di pertanggung jawabkan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, nilai-nilai publik tersebut adalah :
a. Mampu mengembil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warganegara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah
8
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
Laporan kinerja merupakan perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan
laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah
dicapai oleh Individu/kelompok institusi.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban menunjukan tanggungjawab, dan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut bias berupa
penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat bitokrasi, serta
antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Untuk itu PNS dalam
bekerja harus memperhatikan prinsip – prinsip akuntabilitas diantaranya :
a. Harus ada komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf
b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin kegunaan sumber-sumber
daya secara konsisten dengan peraturan-peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
d. Harus berorientasi kepada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang
diperoleh
e. Harus jujur, obyektif dan inovatifsebagai katalisator perubahan manajemen
instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran
kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
Dengan memperhatikan prinsip akuntabilitas maka akan melahirkan PNS yang
memiliki Personal Behavior yang baik guna mempu menjamin terwujudkan nilai-nilai
publik.
2. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional
yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa. Baik untuk merebut
kemerdekaan maupun untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.
9
Nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawan nation building
dan pengerat integrasi nasional.
Kita sebagai warga negara Indonesia sudah tentu merasa bangga dan mencintai
bangsa dan negara Indonesia, namun kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak
berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul dari bangsa dan negara lain. Kita tidak
boleh memiliki semangat Nasionalisme yang berlebihan (Chauvinisme) tetapi kita
harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerjasama
dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu dapat kita simpulkan bahwa dalam arti luas
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai – nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan. Menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara,
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesame
manusia dan sesame bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia
dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, adapun fungsi ASN adalah :
10
b. Sebagai Pelayan Publik
Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mereka harus bersikap
profesional dan berintegrasi dalam memberikan pelayanan tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka,tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memberdayakan masyarakat, dan menciptakan
kesejahteraaan masyarakat masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas
menjadi pentingbagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan
memuaskan publik.
11
kemanusiaan. Belum dapat disebut sebagai seorang yang nasionalis jika ia belum
menunjukan jiwa kemanusiaan.
c. Sila ke- 3 ( Persatuaan Indonesia)
Soekarno menyatakan bahwa yang menjadi pengikat manusia untuk menjadi
satu jiwa adalah kehendak untuk untuk hidup bersama, dengan ungkapan khasnya
“jadi Gerombolan manusia, meskipun agamanya berwarna bermacam-macam,
meski bahasanya bermacam-macam, meskipun adal turunannya bermacam-
macam, asal gerombolan manusia itu mempunyai kehendak untuk hidup bersama,
itu adalah bangsa”. Soekarno menyatakan bahwa semangat kebangsaan mengakui
manusia dalam keberagaman, dan terbagi dalam golongan-golongan.
d. Sila ke - 4 ( Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Khidmat Dalam Permusyawaratan
Perwakilan )
Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan dari jiwa, kepribadian ,
dan cita-cita bangsa Indonesia, dalam pandangan Soekarno, demokrasi bukan
hanya sekedar alat teknis saja, tetapi suatu kepercayaan atau keyakinan untuk
mencapai suatu bentuk masyarakat yang dicita-citakan.
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia mempunyai corak nasional yang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Sila ke-4 pancasila mengandung cirri-ciri
demokrasi yang dijalankan di Indonesia, yakni Kerakyatan (kedaulatan rakyat), 2)
Permusyawaratan (kekeluargaan), dan 3) Hikmat Kebijaksanaan
e. Sila ke- 5 ( Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia )
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia , seperti bunyinya makna sila
kelima menjelaskan tentang keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh
masyarakatnya. Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk
juga hak dan kewajiban yang dimiliki masing- masing individu.
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan. Untuk tiulah diperlukan dua syarat yaitu adanya
emansipasi dan partisipasi bidang ekonomi. Kedua partisipasi inilah yang oleh
Sukarno sering disebut dengan istilah sosio demokrasi. Dengan kedua perdekatan
tersebut, akan menghindarkan Indonesia dari negara liberal, tetapi lebih
menekankan negara kesejahteraan. Hal ini sejalan dengan pemikiran para pendiri
bangsa yang lebih menghendaki negara ini menjadi negara kesejahteraan, yaitu
12
suatu bentuk pemerintahan demokratis yang menegaskan bahwa negara
bertanggung jawab terhadapkesejahteraan rakyat (setidaknya secara minimal).
Negara juga berhak mengatur pembagian kekayaan negara, agar rakyat tidak ada
yang kelaparan dan rakyat bias memperoleh jaminan sosialnya.
3. Etika Publik
Ketika seorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil Negara, maka
sejatinya ia telah menjadi bagian dari “kekuasaan” yang tindak tanduknya
berimplikasi terhadap kepentingan masyarak luas. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia etika adalah :
- Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tantang hak dan kewajiban sosial
- Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
- Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh masyarakat.
Etika adalah bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari benar salah, baik
buruk, layak tidak layak, wajar tidak wajar, pantas atau tidak pantas, tingkah laku
manusia dalam hidup berkelompok atau bermasyarakat dalam konteks atau norma
yang berlaku dan disepakati bersama.
Kode Etik ASN menurut UU No. 5 Tahun 2014 :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegrasi
tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan , dan tanpa tekanan
d. Melaksanan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan pareturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
13
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannyauntuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih ( Good And Clean
Governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut , namun dalam
implementasinya masih belum sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan banyaknya
keluhan masyarakat atas buruknya layanan aparatur pemerintah. Penyelenggaraan
pemerintah yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa di tawar lagi
ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik..
Komitmen berasal dari bahasa latin yang berarti Commiter artinya :
menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan mempercayai. Menurut asal
katanya arti komitmen adalah suatu sikap setia dan tanggung jawab
seorangterhadap sesuatu, baik itu diri sendiri, orang lain,organisasi, meupun hal
tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia – Inggris kata mutu memiliki arti
dalam bahasa inggris Quality artinya taraf atau tingkatan kebaikan; nilaian
sesuatu. Jadi mutu berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu hal atau bisa
disimpulkan bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Full Custamer
Satisfaction). Suatu produk bermutu apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya
kepada konsumen. Mutu merupakan suatu kondisi yang dinamis yang
14
berhubungan dengan produk, manusia, proses, dan tugas serta lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Garvin & Davis).
Dimensi mutu :
- Tampilan (Performance)
- Keistimewaan (Feature)
- Keandalan (Reliability)
- Konformasi (Conformance)
- Daya Tahan (Durability)
- Kemampuan Pelayanan ( Service Ability)
- Estetika
- Kualitas yang dirasakan (Perceived Quality)
Efektivitas :
- Menunjukan ketepatan capaian target layanan dilihat dari jadwal kerja, durasi,
biaya, dan harapan.
- Sejauhmana organisasi dapat mencapai tujuan yang di tetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang dikerjakan. (Richard L.Draft)
- Derajat atau tingkat pencapaian hasil yang di harapkan
- Produk akhir suatu kegiatan (operasi) yang telah mencapai tujuannya baik
ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, maupun target batas waktu, serta
bermanfaat atau member dampak (berhasil guna)
- Kemampuan untuk memilih tujuan atau peralatan/SD yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Efisiensi :
- Jumlah sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Efisiensi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
- Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
- Efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, hingga dapat diketahui ada/tidakpemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, mekanisme yang
keluar alur.
15
Inovasi :
- Inovasi menunjukan adanya kreativitas aparatur untuk mengembangkan sesuatu
yang baru dan berbeda dari sebelumnya
- Inovasi barang dan jasa adalah cara utama bagi suatu organisasi untuk
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan.
- Perubahan-perubahan tersebut dipicu oleh pergeseran selera pasar, peningkatan
daya beli dan harapan masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan
kesejahteraan, perkembangan ekonomi, globalisasi,dan kemajuan IPTEK.
- Inovasi dapat terjadi secara berlahan (evolusi)atau bisa juga lahir dengan cepat
(revolusi), tergantung pada sumberdaya dan sistem yang ada.
- Inovasi dilandasi oleh keberanian berinisiatif untuk menampilkan kreativitas,
hingga inovasi akan menjadi factor yang membuat organisasi tumbuh, berubah,
berkembang dan berhasil.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “Coruptio” dan “Corruptus” yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani Corruptio adalah perbuatan
yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum.
Setiap negara mempunyai Undang-undang yang berbeda terkait dengan tidak
pidana Korupsi, di Indonesia sendiri ada UU No. 31/1999 jo No.UU 20/2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana Korupsi :
a. Kerugian keuangan negara
b. Suap-menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan
g. Gratifikasi
16
PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional harusnya memiliki
kompetensi sebagai berikut :
1) Menunjukan sikap prilaku Bela Negara
2) Memiliki dan mengaktualisasikan nilai-nilai Profesi ASN
3) Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI.
4) Menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
3. Pelayanan Publik
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik, pola
pikir PNS sebagai pelayanan publik, praktek etiket pelayanan publik. Undang-
17
undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara kebijakan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif,
Tidak diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel,
dan Berkeadilan.
Tabel 2.1 identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
18
3 Kesadaran Petugas Belum ada kegiatan Adanya kegiatan Kurangnya kesadaran
dalam melakukan maintenance maintenance petugas dalam
Maintenance Alat peralatan Radiologi peralatan radiologi kegiatan maintenance
secara berkala secara berkala yang secara berkala yang peralatan Radiologi
jelas dan terstruktur jelas dan terstuktur. secara berkala
Berdasarkan hasil analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa isu yang paling
prioritas adalah mengenai kurang optimalnya pelayanan Radiologi ditinjau dari aspek
tertib administrasi dan akuntabilitas.
Proses registrasi data pasien untuk pemeriksaan radiologi dilakukan berulang untuk
beberapa keperluan, diantaranya untuk registrasi pasien, proses pengolahan gambar pada
system Computer Radiologi (CR), proses penerbitan Hasil Baca Foto Rontgen (Expertise)
dan pada saat pengambilan hasil foto Rontgen. Ditemukan ada aktifitas berulang pada
saat proses Pengimputan Data Pasien, untuk itu diperlukan solusi kreatif dalam
menyelesaikan masalah tersebut agar terwujud pelayanan yang efektif, efisien dan
Transparan sesuai prinsip-prinsip pelayanan public, Sehingga jika tidak ditindaklanjuti
maka akan berakibat kurang baik untuk pelayanan radiologi kedepannya.
19
Analisis dampak isu untuk memberikan gambaran ke depan terkait risiko atau
dampak yang bisa muncul apabila isu tersebut tidak segera ditindak lanjuti. Berikut ini
adalah analisis dampak isu sebagai pertimbangan aktualisasi dan habituasi.
Dampak dari isu belum optimalnya Pelayanan Radiologi ditinjau dari aspek tertib
administrasi dan akuntabilitas pada RSUD Kab. Muna Barat yaitu :
20
RANCANGAN AKTUALISASI
1 Konsultasi dengan Mengatur waktu dan Diperoleh Akuntabilitas : saat 1. Membangun SDM dan Profesionalisme
Mentor sekaligus tempat pertemuan kesepakatan menghubungi Pimpinan meningkatkan fasilitas Orientasiku
pimpinan untuk Waktu dan maksud dan tujuan Rumah Sakit guna
membangun tempat saat disampaikan dengan mendukung upaya Ramah sikapku
Komitmen melaksanakan Transparan dan jelas. peningkatan mutu
pertemuan pelayanan kesehatan Responsif
Nasionalisme : Tidak yang profesional Tindakanku
memaksakan kehendak kepada masyarakat
kepada pinpinan saat
meminta waktu untuk
bertemu
21
Komitmen Mutu : 2. Penyelenggaraan
memilih waktu yang tepat kegiatan manajemen
saat akan menghubungi rumah sakit secara
pimpinan. Agar professional, efisien
komunikasi efektif. dan efektif melalui
peningkatan
Menghadap kepada Diperoleh saran Akuntabilitas : saat
pendidikan dan
mentor sekaligus dan masukan Berkonsultasi dengan
pelatihan
Pimpinan serta persetujuan Pimpinan maksud dan
berkelanjutan.
dalam rangka tujuan disampaikan
pelaksanaan dengan Transparan dan
Kegiatan jelas.
Aktualisasi
Etika Publik : Bersikap
hormat, sopan, dan santun
saat berkomunikasi dengan
pimpinan
22
pimpinan
23
2 Merancang Mengumpulkan data Diperoleh data Akuntabilitas : Membangun Sumber Daya Profesionalisme
Aplikasi Visual informasi tentang dan informasi Bertanggung jawab dalam Manusia dan Orientasiku
Basic Excel untuk cara pembuatan tentang cara mengumpulkan data dari meningkatkan fasilitas
menginput data Aplikasi dengan membuat aplikasi sumber yang dapat di Rumah Sakit guna Responsif dan
pasien bahasa VBA Excel percaya. mendukung upaya Ramah Sikapku,
pemrograman Komitmen Mutu : peningkatan mutu
Visual Basic For Efektif dalam menentukan pelayanan kesehatan yang
Applications (VBA) strategi pencarian data. profesional kepada
Excel masyarakat
Anti Korupsi : Bekerja
Keras dalam
mengumpulkan data di
Internet tentang VBA
Excel
Melakukan Terwujudnya Etika Publik :
konsultasi dengan skill dan Bersikap Hormat dan
Ahli IT untuk kemampuan yang sopan saat melakukan
mendapatkan memadai dalam konsultasi
bimbingan teknis rangka Komitmen Mutu :
tentang proses merancang Melakukan konsultasi
pembuatan Aplikasi aplikasi berbasis yang efektif dengan
VBA Excel mendokumentasikan
semua arahan dalam
rangka tercapainya tujuan.
25
Membuat bahasa Tersedianya Anti Korupsi :
pemrograman bahasa Bekerja keras dan mandiri
Visual Basic For Pemrograman dalam membuat model
Applications (VBA) VBA Excel yang bahasa pemrograman VBA
Excel yang akan di akan digunakan Excel
terapkan pada pada Aplikasi Komitmen Mutu :
aplikasi Inovatif dalam
menformulasikan bentuk
bahasa pemrograman
formulir VBA Excel
Nasionalisme : rela
berkorban waktu dan
tenaga untuk berusaha
merancang bahasa
pemrograman yang rumit
26
Radiologi Etika Publik : teknologi. Efisien Biayaku
Bertanggung jawab dalam
menggunakan BMN Menjadi Rumah Sakit
Anti Korupsi : mandiri yang mandiri dan
dalam Proses penginstalan profesional dalam upaya
Aplikasi VBA Excel pada mewujudkan masyarakat
computer admin radiologi Muna Barat sehat
sejahtera.
27
Membuat Laporan hasil Akuntabilitas : membuat
dokumentasi Training dan laporan hasil Training
Training dan pernyataan dengan jelas dan dapat
Sosialisasi Aplikasi berkomitmen dipertanggungjawabkan
VBA Excel menggunakan Nasionalisme : Tidak
Aplikasi VBA Memaksakan kehendak
Excel dalam kepada rekan sejawat
pelayanan petugas radiologi saat
radiologi membuat pernyataan
berkomitmen menggukan
aplikasi VBA untuk
menginput data pasien.
28
Tabel. 2.6. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi IV
4 Monitoring dan Mengumpulkan Data terkumpul Akuntabilitas : Konsisten Memberikan pelayanan Profesionalisme
evaluasi Data dalam mengumpulkan data kesehatan paripurna yang Orientasiku
Pelaksanaan yang valid berkualitas dan
memuaskan kepada pasien Komprehensif
Cepat Pelayananku
29
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi
1. Indentifikasi Kendala Yang akan di hadapi
a. Kurangnya kerjasama dengan para pekerja radiasi
b. Buruknya koneksi jaringan internet
c. Sumber daya alat yang tersedia (Hardware) tidak support dengan Applikasi yang
akan digunakan.
d. Rumitnya membuat bahasa pemrograman Macro VBA Excel.
2. Upaya Antisipasi
a. Secara berkala melakukan pertemuan untuk menciptakan harmonisasi yang baik di
tempat kerja
b. Menentukan tempat-tempat yang menyediakan jasa layanan Internet WIFI
c. Mencari Alternatif Hardware pengganti yang dapat di gunakan dalam menjalankan
applikasi, atau menggunakan software dengan versi lain yang lebih rendah.
d. Berkonsultasi dengan Ahli IT atau Paktisi Bahasa Pemrograman Macro VBA
Excel.
B. Hasil Aktualisasi
30
akan dilaksanakan di tempat kerja yaitu pada RSUD Kab. Muna Barat.
2. Menemui pimpinan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk
berkonsultasi mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
3. Mendengarkan dan mendokumentasikan semua arahan dari pimpinan terkait pelaksanaan
aktualisasi.
Keterkaitan dengan nilai dasar :
Tahap I.
1. Akuntabilitas : Saat menghubungi Pimpinan maksud dan tujuan disampaikan dengan
Transparan dan jelas.
2. Nasionalisme : Tidak memaksakan kehendak kepada pinpinan saat meminta waktu untuk
bertemu
3. Komitmen Mutu : memilih waktu yang tepat saat akan menghubungi pimpinan. Agar
terwujud komunikasi yg efektif.
Tahap II
1. Akuntabilitas : Saat Berkonsultasi dengan Pimpinan maksud dan tujuan disampaikan
dengan Transparan dan jelas.
2. Etika Publik : Bersikap hormat, sopan, dan santun saat berkomunikasi dengan pimpinan
3. Anti Korupsi : Disiplin dalam menghadiri pertemuan dengan pimpinan
Tahap III
1. Komitmen Mutu : Inovatif dalam membuat catatan laporan dokumentasi hasil
Koordinasi dengan pimpinan
2. Etika Publik : Bisa menjaga Informasi yang bersifat Rahasia
Kontribusi terhadap Visi 1. Membangun SDM dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit
dan Misi Orgaisasi : guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan yang profesional kepada masyarakat
2. Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah sakit secara
professional, efisien dan efektif melalui peningkatan
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
Penguatan Nilai-nilai 1. Profesionalisme Orientasiku
Organisasi : 2. Ramah sikapku
3. Responsif Tindakanku
31
Analisis Dampak :
1. Jika Tidak memilih waktu yang tepat saat menghubungi pimpinan, agar Komunikasi
menjadi Efektif (Komitmen Mutu) serta Sikap Tidak Memaksakan Kehendak
(Nasionalisme) kepada Pimpinan/Mentor dalam penetapan waktu dan tempat pertemuan
tidak dilaksanakan maka tidak akan terwujud pertemuan dengan pimpinan dalam rangka
Konsultasi kegiatan Aktualisasi.
2. Jika Maksud dan Tujuan tidak disampaikan dengan Transparan dan Jelas
(Akuntabilitas) saat pertemuan Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor serta Sikap
Hormat, Sopan dan Santun (Etika Publik) tidak diamalkan maka kegiatan konsultasi
akan menjadi tidak Optimal dan meninggalkan kesan yang kurang baik dari peserta
terhadap Mentor/Pimpinan.
3. Jika tidak ada Sikap Inovatif (Komitmen Mutu) dalam membuat catatan Dokumentasi
Hasil Konsultasi Dengan Pimpinan maka tindak lanjut hasil Konsultasi tidak akan
Terjuwud dengan baik.
32
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 5 November 2020
Daftar Lampiran Bukti 1. Surat Keterangan Dari Ahli IT untuk ikut memberikan
Kegiatan/Evidence dukungan kepada peserta dalam rangka kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan
2. Dokumentasi Arahan dan Masukan dari Ahli IT
3. Foto Dokumentasi Kegiatan Merancang Aplikasi VBA
Excel
4. Foto Kegiatan Konsultasi dengan Ahli IT.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan :
1. Sebelum mulai merancang Aplikasi terlebih dahulu melakukan pengumpulan Data dan
Informasi dengan menggunakan Media Internet mengenai Aplikasi VBA Excel yang
akan dibuat, termasuk Informasi mengenai Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan.
2. Selajutnya melakukan Konsultasi dengan Ahli IT untuk meningkatkan Skill dan
Pengetahuan mengenai Teknis cara merancang Aplikasi VBA Excel, tentang bagaimana
cara membuat UserForm dan menulis Bahasa Pemrograman Visual Basic yang baik dan
benar untuk menjalankan Fungsi yang diinginkan pada Aplikasi.
3. Menyiapkan Alat dan bahan untuk merancang Aplikasi, dimana dalam kegiatan ini
Software yang digunakan adalah Microsoft Office 2016, dan komponen Pendukung
Fungsi Developer Visual Basic Lain Seperti Data And Time Picker.
4. Kemudian Mulai merancang Aplikasi VBA, diawali dengan memuncukan Tab
Developer pada Mcrosoft Excel, selanjutnya membuat UserForm lalu menuliskan Script
Atau Bahasa Pemrogramannya pada Modul. Langkah terakhir adalah menyimpan
Aplikasi VBA Excel tersebut lewat Microsoft Excel dengan extensi Excel
Macro_Enable Workbook
Keterkaitan dengan nilai dasar :
Tahap I.
1. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam mengumpulkan data dari sumber yang dapat
di percaya.
2. Komitmen Mutu : Efektif dalam menentukan strategi pencarian data.
3. Anti Korupsi : Bekerja Keras dalam mengumpulkan data di Internet tentang VBA Excel
33
Tahap II
1. Etika Publik : Bersikap Hormat, Sopan, dan Santun saat melakukan konsultasi
2. Komitmen Mutu : Melakukan konsultasi yang efektif dengan mendokumentasikan
semua arahan dalam rangka tercapainya tujuan.
Tahap III
1. Anti Korupsi : Bekerja keras dalam mengumpulkan Alat dan Bahan
2. Etika Publik : Bertanggung Jawab dalam menggunakan BMN
Tahap IV
1. Anti Korupsi : Bekerja keras dan mandiri dalam membuat rancangan bentuk Fomulir
VBA Excel
2. Komitmen Mutu : Inovatif dalam merancang bentuk formulir VBA Excel
Tahap V
1. Anti Korupsi : Bekerja keras dan mandiri dalam membuat model bahasa pemrograman
VBA Excel
2. Komitmen Mutu : Inovatif dalam menformulasikan bentuk bahasa pemrograman
formulir VBA Excel
3. Nasionalisme : Rela Berkorban waktu dan tenaga untuk berusaha merancang bahasa
pemrograman yang rumit
34
Analisis Dampak :
1. Jika dalam mengumpulkan data tidak dilakukan dengan kerja keras (Anti Korupsi)
dengan menerapkan Strategi pencarian data yang (Efektif), maka akan banyak waktu
dan sumberdaya yang tebuang percuma sementara data yang didapat/kumpulkan
kurang Optimal.
2. Jika saat melakukan Konsultasi dengan Ahli IT tidak dilaksanakan dengan Hormat,
Sopan Dan Santun (Etika Publik) dan Tidak melukan Konsultasi yang Efektif
(Komitmen Mutu) dengan melakukan Pendokumentasian atas saran dan masukan
maka kegiatan konsultasi akan menjadi tidak Optimal, skill dan kemampuan dalam
merancang aplikasi tidak dapat tercapai. dan meninggalkan kesan yang kurang baik
dari peserta terhadap Ahli IT.
3. Jika Tidak ada Kerja Keras (Anti Korupsi) dalam mengumpulkan Alat Dan Bahan
maka alat dan bahan yang dibutuhkan tidak akan tersedia.
4. Jika dalam membuat Rancanga Formulir Input Data VBA Excel tidak dilakukan
dengan Inovatif (Komitmen Mutu) maka bentuk hasil dari formulir Input Data
tersebut akan kurang menarik dan fungsinya menjadi tidak Optimal.
5. Jika saat menulis Script atau Bahasa pemrograman pada Modul VBA Excel tidak
dilaksanakan dengan sikap Rela Berkorban (Nasionalisme) waktu dan tenaga maka
Bahasa pemrograman yang di tulis akan banyak Error dan fungsi dari aplikasi yang
dibuat akan menjadi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
35
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 16 November 2020
36
pasien.
Kontribusi terhadap Visi 1. Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring dengan
dan Misi Orgaisasi : perkembangan pengetahuan dan teknologi.
2. Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan profesional dalam
upaya mewujudkan masyarakat Muna Barat sehat
sejahtera.
Penguatan Nilai-nilai 1. Profesionalisme Orientasiku
Organisasi : 2. Ramah sikapku,
3. Efisien Biayaku
Analisis Dampak :
1. Jika saat melakukan penginstalan Aplikasi tidak ada sikap Tanggung Jawab
(Akuntabilitas) untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, maka aplikasi yang
terpasang tidak akan berjalan dengan baik serta tidak bisa memberikan manfaat yang
Optimal bagi pelayanan.
2. Jika dalam Melakukan Training/ Pelatihan ada sikap membeda-bedakan antara peserta
dengan tidak Mengakui Keberagaman (Nasionalisme) dan tidak memberikan
Informasi secara Jujur, Tulus, Terbuka, dan Sopan (Etika Publik) maka materi
pelatihan tidak akan tersampaikan dengan baik yang akan berdampak pada petugas
Radiologi tidak paham bagaimana cara menggunakan Aplikasi VBA Excel sehingga
tujuan untuk mengoptimalkan pelayanan tidak akan terwujud.
3. Jika Laporan.Kegiatan Pelaksanaan Training/Pelatihan tidak dibuat dengan Jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan maka laporan tidak akan memberikan informasi yang
diinginkan serta tidak bisa dijadikan bukti kegiatan Pelatihan Training/Pelatihan.
37
Daftar Lampiran Bukti 1. Data Operasional Kegiatan Pel. Radiologi
Kegiatan/Evidence 2. Laporan Hasil analisa data dan rancangan tindak lanjut
3. Foto Dokumentasi Kegiatan.
Tahap II
1. Akuntabilitas : Bertanggung Jawab dalam menganalisa data
2. Etika Publik : Bisa menjaga Informasi bersifar Rahasia
Tahap III
1. Komitmen Mutu : (Adaptif) Upaya perbaikan dan peningkatan atas cara
kerja/pelayanan yang telah ada sebelumnya
38
Analisis Dampak :
1. Jika Tidak Kosisten (Akuntabilitas) dalam mengumpulkan data tentang operasional
pelayanan radiologi dengan menggunakan Aplikasi VBA Excel maka data yang
terkumpul akan kurang Optimal dan tidak akan ada ketepatan dalam merumuskan hasil
analisa data dan rencana tindak lanjut.
2. Jika tidak ada rasa Tanggungjawab (Akuntabilitas) dalam menganalisa data dan Tidak
bisa menjaga Informasi yang bersifat rahasia (Etika Publik) maka hasil analisa data
tidak akan Valid dan Informasi yang bersifat Rahasia akan terbuka ke Publik dan ini
akan melanggar Kode Etik Pelayanan Kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit.
3. Jika tidak ada Sikap Adaptif (Komitmen Mutu) atau upaya perbaikan dan peningkatan
atas cara kerja/pelayanan yang telah ada sebelumnya maka mutu pelayanan radiologi
akan tidak bisa berkembang mengikuti tuntutan pelayanan yang ada dan upaya untuk
mewujudkan salah satu Tujuan RSUD Kab. Muna Barat yaitu memberikan pelayanan
kesehatan Paripurna yang berkualitas dan memuaskan kepada pasien.
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu Prioritas yang ditetapkan berdasarkan metode USG adalah “Kurang
Optimalnya Pelayanan Radiologi ditinjau dari aspek Tertib Administrasi dan
Akuntabilitas pada RSUD Kab. Muna Barat” dan Solusi Kreatif pemecahan masalah
yang di tawarkan adalah dengan menerapkan Aplikasi berbasis VBA (Visual Basic For
Applications) Excel pada Komputer Administrasi Radiologi guna mengkonversi Sistem
pelayanan yang manual ke sistem palayanan Digital dengan menggunakan Aplikasi untuk
digunakan dalam rangka melakukan pengimputan data pasien yang lebih Efektif dan
Efisien.
Berdasarkan Analisa Data Operasional Pelayanan Instalasi Radiologi sebelum dan
setelah menggunakan Aplikasi VBA (Visual Basic For Applications) Excel Dinilai dari 3
(tiga) Tahapan kegiatan Pelayanan Yaitu Registrasi Data Pasien, Cetak Expertise (Hasil
Baca), dan Pengambilan hasil baca foto. Diambil kesimpulkan dengan Menggunakan
Aplikasi VBA Excel maka :
1. Waktu Tunggu Pelayanan menjadi lebih singkat
2. Beban Kerja Petugas menjadi lebih Ringan
3. Dokumen data Administrasi pelayanan yang sebelumnya berantakan menjadi lebih
Tertib dan Rapi
4. Penyimpanan data menjadi lebih Aman.
5. Kegiatan Pelayanan menjadi Lebih Efektif dan Efisien sehingga pelayanan
Radiologi kepada pasien menjadi Optimal dalam Rangka Tertib Administrasi dan
Akuntabilitas
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan adalah sebagain berikut :
1. Penerapan VBA Excel sebaiknya dilakukan bukan hanya pada Instalasi Pelayanan
Radiologi tetapi juga pada unit pelayanan lain yang ada di rumah sakit.
2. Untuk menjaga Konsistensi mutu pelayanan Radiologi yang Optimal kepada
masyarakat sebaiknya Perlu dilakukan kegiatan Maintenance dan Pengembangan
Aplikasi VBA Excel.
40
C. Tindak Lanjut
Adapun Rencana Tindak lanjut dari Penggunaan Aplikasi VBA Excel pada Instalasi
Pelayanan Radiologi adalah :
1. Melakukan Pengembangan Aplikasi dengan cara lebih sering melakukan
konsultasi dengan para Pakar dalam bidang VBA Excel untuk mengasah
kemampuan Pemrograman dan Melakukan survei kegiatan pelayanan pada unit
kerja agar Proses pengembangan sesuai dengan keadaan dan tuntutan serta
kebutuhan pelayanan kepada masyarakat
2. Melakukan Rekapilasi Data Operasional Pelayanan untuk membuat laporan
tahunan Kegiatan Operasional sebagai pertanggungjawaban ke Direktur dalam
rangka Evaluasi dan Perencanaan sesuai dengan PMK No.24 Th 2020 Tentang
Pelayanan Radiologi Klinik.
41
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Etika publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Komitment Mutu: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar calon
PNS, LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayanan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS,
LAN RI, Jakarta, 2017
42