Anda di halaman 1dari 7

IV.

BAHASA DALAM TULISAN ILMIAH

Pembahasan bahasa dalam tulisan ilmiah mecakup bebe beberapa aspek yaitu wording
(kalimat), punctuation (tanda baca), dicktion (pilihan kata), terminology (peristilahan).

6.1 Kalimat Efektif

6.1.1 Definisi / Pengertian

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan gagasan
penulis sehingga pembaca dapat memahami secara jelas gagasan yang menjadi inti pokok kalimat itu

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi dan maksud dari kalimat tersebut
terserap secara lengkap dan utuh dalam pikiran pembaca

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang
tepat dan baik

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki subjek dan predikat dan objek yang semuanya
dirangkai secara tepat, ringkas, padat dan jelas namun mudah dipahami oleh pembaca

◦ Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi yang tinggi dalam menyampaikan pesan,
ide, gagasan, informasi secara utuh, jelas dan akurat sehingga pembaca dapat memahami maksud
yang diungkap penulis.

6.1.2 Ciri Kalimat Efektif

◦ Memiliki unsur pokok (subjek, predikat, objek yaitu ide atau gagasan yang ingin disampaikan)

◦ Taat azas (mematuhi secara utuh tata ujaran ejaan yang berlaku)

◦ Menggunakan diction (pilihan kata yang tepat)

◦ Memiliki kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis

◦ Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa terhadap susunan serial

◦ Melakukan penekanan ide pokok

◦ Hemat dalam penggunaan kata

◦ Menggunakan variasi struktur kalimat (menghindarkan kebosanan pembaca)

1) Kesepadanan kalimat

Syarat utama dalam mendapatkan kalimat yang efektif (benar dan mudah dimengerti) ialah
kesepadana berbagai unsur dalam kalimat. Syarat yang dimaksud ialah:

a. Keberadaan subjek dan predikat

◦ Suatu kalimat disebut kalimat sempurna jika kalimat bersangkutan memiliki subjek, predikat
dan objek
2) Kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat

◦ Kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah frasa atau menghubungkan klausa
dengan klausa dalam kalimat disebut konjungsi intrakalimat

Contoh :

▪ Kami semua bekerja keras dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang baik sedangkan dia
tidak peduli sama sekali

◦ Kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf
disebut konjungsi antarkalimat

Contoh :

▪ Kami semua bekerja bersedia kerja keras dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang baik.
Oleh karena itu, kami semua mendapatkan nilai ujian yang sangat baik.

3) Penempatan gagasan pokok pada bagian depan kalimat

Contoh :

▪ Dosen menilai bahwa mahasiswa masih kurang berpartisipasi di kelas

▪ Partisipasi mahasiswa di kelas dinilai dosen masih kurang

4) Penggabungan dua kalimat dengan partikel ‘yang’

◦ Jika dua kalimat digabung dengan menggunakan kata partikel yang maka akan dihasilkan
sebuah kalimat majemuk bertingkat

Contoh :

▪ Mahasiswa menilai semua soal ujian terlalu sulit

▪ Soal ujian sulit membuat IPK mahasiswa rendah

Bila kedua kalimat di atas digabung maka diperoleh kalimat bertingkat sebagai berikut:

▪ Mahasiswa menilai semua soal ujian terlalu sulit yang membuat IPK mahasiswa rendah

5) Kesejajaran konstruksi

◦ Yang dimaksud dengan kesejajaran dalam sebuah kalimat ialah penggunaan bentuk atau
konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial.

◦ Jika sebuah gagasan dinyatakan dalam frasa (phrase) maka gagasan lain yang sederajat juga
harus dinyatakan dalam frasa

Contoh :

▪ Dosen itu lebih mengutamakan perubahan mind set mahasiswa dari pada memberikan
materi kuliah secara mendalam (salah)
▪ Dosen itu lebih mengutamakan perubahan mindset mahasiswa dari pada peningkatan
kedalaman materi kuliah (benar)

◦ Jika sebuah gagasan dinyatakan dalam kata benda yang dinyatakan dalam bentuk imbuhan
tertentu seperti me- , ke-an, pe – an dan lain-lain maka gagasan lain yang sederajat juga harus
dinyatakan dalam imbuhan ke-an atau pe-an

Contoh -1:

▪ Dosen itu memberikan kuliah secara mendalam serta penjelasan aplikasi dari setiap materi
pokok (salah)

▪ Dosen itu memberikan kuliah secara mendalam serta menjelaskan aplikasi setiap materi
pokok (benar)

Contoh -2:

▪ Pembuatan produk X di pabrik jauh lebih rumit dari pada menjualnya (salah)

▪ Pembuatan produk X di pabrik jauh lebih rumit dari pada penjualannya (benar)

6) Penekanan

◦ Gagasan atau ide pokok dalam suatu kalimat selalu mendapat penekanan dalam penyampaian
secara verbal dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian khusus dari pendengar

◦ Dalam penulisan kalimat, penekanan dapat diberikan dalam dua cara yaitu:

a. Pembentukan kalimat pasif dari kalimat aktif

▪ Mahasiswa mengharapkan hasil penelitiannya akan memudahkan penulisan skripsi

▪ Hasil penelitian diharapkan akan memudahkan mahasiswa menulis skripsi.

b. Tata urutan yang logis

▪ Kepeduliannya membuat dia cepat berhasil

▪ Keberhasilannya disebabkan oleh kepeduliannya

7) Kalimat hemat kata

Beberapa contoh kalimat yang tidak hemat kata:

a. Ujian sidang meja hijau berikutnya akan dilakukan dalam bulan Novmber tahun tahun ------
hiponimi

b. Para mahasiswa sangat gembira setelah mereka mendengar ujian meja hijau dilakukan dalam
bulan November tahun ini ------ pengulangan subjek

c. Untuk menyegarkan ingatan mahasiswa, dosen memberikan kuliah penyegaran -------


pengulangan kata
d.Nilai ujian dari mahasiswa selalu diumumkan dalam waktu tidak lebih dari pada satu minggu
setelah ujian ------- kata depan.

8) Variasi struktur

◦ Memperkaya variasi struktur kalimat sangat efektif dalam me ningkatkan daya tarik pembaca.

◦ Variasi kalimat dapat dibentuk dalam beberapa tipe yaitu:

a. Variasi Subjek pada awal kalimat

▪ Pengumpulan data merupakan kesulitan utama dalam suatu penelitian

▪ Kesulitan utama dalam suatu penelitian ialah pengumpulan data

b. Variasi dengan menempatkan predikat pada awal kalimat

▪ Para peneliti dicirikan oleh mutu dan akurasi

▪ Ciri para peneliti ialah mutu dan akurasi

c. Variasi dengan menempatkan modal pada awal kalimat

Kata-kata modal antara lain pasti, pernah, jarang, sering, tentu dan sebagainya. Penggunan kata
modal dalam awal kalimat mencerminan ketegasan dari kalimat tersebut

Contoh-1:

▪ Para peneliti tidak jarang pergi ke daerah-daerah yang sangat rawan kecelakaan

▪ Tidak jarang para penelti pergi ke daerah rawan kecelakan

Contoh-2:

▪ Kalau tekun belajar, kamu pasti lulus dengan baik

▪ Pasti kamu lulus dengan baik kalu tekun belajar

d. Variasi dengan menggunakan frasa pada awal kalimat

◦ Penggunaan frasa pada awal kalimat sering membuat kalimat itu enak dibaca dan memberikan
arti yang semakin jelas.

Contoh :

▪ Dalam kehidupan seorang peneliti, penggunaan waktu secara secara efisien sudah
merupakan kebiasaan

▪ Berdasarkan pengalaman panjang dosen dalam mengajar, mahasiswa akan mudah


memahami bahan kuliah jika perkuliahan dilengkapi dengan audio visual

e. Variasi lain-lain

Beberapa variasi lain yang dapat membuat kalimat menarik dan mudah dipahami pembaca antara
lain:
▪ Variasi dalam panjang / pendek kalimat

▪ Variasi kalimat aktif dan kalimat pasif

▪ Variasi kalimat langsung (expressive) dan kalimat tak langsung

▪ Variasi dalam jenis kalimat (berita, tanya, dan perintah)

6.2 Paragraf

6.2.1 Pengertian

◦ Paragraf atau sering juga disebut alinea ialah seperangkat kalimat yang tersusun logis-
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung atau bagian
dari pikiran pokok dari keseluruhan

◦ Paragraf merupakan himpunan dari beberapa kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan

◦ Paragraf berisi suatu ide pokok yang merupakan bagian integral dari ide pokok yang
terkandung dalam keseluruhan suatu tulisan

◦ Paragraf merupakan satu satuan bentuk bahasa yang merupakan gabungan dari beberapa
kalimat yang secara keluruhan membentuk suatu alur pikir

6.2.2 Fungsi Paragraf

a. Menampung (mengakomodasi bagian-bagian dari gagasan) secara logissistematis

b. Memudahkan pembaca memahami gagasan yang termuat dalam tulisan karena telah menjadi
bagian-bagian yang ditampilkan secara sistematis

c. Sebagai petunjuk bagi pembaca tentang alur pikir dalam menyajikan gagasan yang dimuat
dalam tulisan

6.2.3 Struktur paragraf

Berdasarkan fungsinya, sebuah tulisan ilmiah memiliki paragraf dengan struktur yang terdiri dari
kalimat topik (topic sentence) dan kalimat pendukung (support sentence)

a. Ciri-ciri kalimat topik

◦ kalimat lengkap (kalimat yang berdiri sendiri)

◦ Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci / diurai lebih lanjut

◦ Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain

◦ Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi

b. Ciri-ciri kalimat pendukung

◦ Merupakan kalimat tidak lengkap (kalimat yang tidak berdiri sendiri)

◦ Berisikan rincian, keterangan, contoh dan data yang mendu-kung kalimat topok
◦ Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain

◦ Pembentukannya membutuhkan bantuan kata sambung dan frasa transisi

Contoh :

Pertumbuhan ekonomi nasional pascakrisis ekonomi tahun 1998 hingga tahun 2016 sungguh
berada dalam keadaan kurang menggembirakan. Kalau sebelum krisis, pertumbuhan ekonomi
nasional berkisar 7-8 % per tahun, pada tahun 2012 hanya mam-pu mencapai 6 % dan pada tahun
2016 merosot lagi menjadi 5 %. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan hanya
mampu mencapai 5.1 %.

Diantara semua sektor yang dominan dalam pembentukan PDB, sektor industri manufaktur yang
dikenal sebagai sektor se-kunder mengalami kemerosotan yang paling tajam. Sebelum krisis, sektor
industri manufaktur mengalami pertumbuhan di atas 8 % per tahun. Namun, pada tahun 2007 berada
dalam keadaan yang sangat kritis karena hanya mampu mencapai 4.7 % dan tahun 2009 merosot
lebih tajam lagi yaitu 2.1 %. Pada tahun 2010 naik sedikit dan mencapai 4.0 %. Gambaran
pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa ekonomi nasional sedang mengalami de-industrialisasi.

6.2.4 Jenis paragraf

a) menurut sifat isinya

1. paragraf atau alinea persuasif yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca

2. paragraf argumentatif yaitu paragraf yang membahas suatu masalah dengan bukti, fakta atau alasan
yang mendukung argumen yang dikemukakan

3. paragraf naratif yaitu paragraf yang menuturkan peristiwa keadaan sesuatu secara naratif

4. paragraf deskriptif yaitu paragraf yang menjelaskan sesuatu secara deskriptif

5. paragraf eksplositoris yaitu paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu

b) manurut fungsi

1. paragraf pembuka

Paragraf ini ditulis sebagai pembuka sebuah gagasan sebelum uraian secara rinci diberikan. Berfungsi
untuk : - menghantar pokok pembicaraan, - menarik minat pembaca agar tertarik untuk membaca
lebih lanjut, - menata pikiran pembaca agar memahami keseluruhan isi karya ilmiah secara garis
besar.

2. Paragraf pengembang

Merupakan pengembangan dari paragraf pembuka tentang topik yang menjadi pokok bahasan
paragraf pengembang. Berfungsi untuk : - mengemukakan inti atau pokok bahasan, - memberi
ilustrasi untuk memudahkan pemahaman isi bahasan, - menjelaskan hal yang akan dipaparkan dalam
paragaraf berikutnya, - meringkas paragraf sebelumnya, - mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan yang akan diambil
3. Paragraf penutup

Berisi simpulan bagian-bagian karya ilmiah. Paragraf ini sering difungsikan sebagai pernyataan
kembali untuk memperjelas maksud dari penulisan karya ilmiah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai