Anda di halaman 1dari 398

MATERI SKB

PERAWAT
PLUS SOAL & PEMBAHASAN
Kata Pengantar

Alhamdulilah, ebook kapita selekta SKB Perawat, soal dan pembahasan sudah
selesai dikerjakan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Walau masih banyak kekurangan disana-sini, terutama materi yang sangat
luas, dan sebagian disimpan di pembahasan.

Tidak pernah ada yang sempurna


Daftar Isi
1. Materi 1
2. Soal Bagian 1 118
3. Jawaban Bagian 1 139
4. Soal Bagian 2 144
5. Jawaban Bagian 2 165
6. Soal Bagian 3 169
7. Jawaban Bagian 3 186
8. Soal Bagian 4 197
9. Jawaban Bagian 4 215
10.Soal Bagian 5 221
11.Jawaban Bagian 5 240
12.Soal Bagian 6 246
13.Jawaban Bagian 6 264
14.Soal Bagian 7 274
15.Jawaban Bagian 7 295
16.Soal Bagian 8 302
17.Jawaban Bagian 8 318
18.Soal Bagian 9 327
19.Jawaban Bagian 9 343
20.Soal Bagian 10 357
21.Jawaban Bagian 10 374
GERAKAN SAYANG
IBU
DEFINISI Gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan utamanya
melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang
dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat
dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam
upaya integrative dan
sinergis.
UNSUR POKOK • Pertama : Gerakan Sayang Ibu merupakan gerakan yang
dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan pemerintah.
• Kedua : Gerakan Sayang Ibu mempunyai tujuan untuk
peningkatan dan perbaikan kualitas hidup perempuan sebagai
sumber daya manusia.
• Ketiga : Gerakan Sayang Ibu bertujuan untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan
nifas

TUJUAN 1. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil,


melahirkan dan nifas serta menurunkan angka kematian
bayi.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum
perempuan mengenai Penyakit menular Seksual
(PMS).
3. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum
perempuan mengenai perawatan kehamilan, proses
melahirkan yang sehat, pemberian ASI Ekslusif dan
perawatan bayi.
4. Memantapkan komitmen dan dukungn terhadap
Gerakan Sayang Ibu.
5. Meningkatkan kepedulian dan dukungan sector terkait
terhadap upaya-upaya penanggulangan penyebab
kematian ibu dan bayi secara terpadu.
6. Memantapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
dalam mengembangkan dan membangun mekanisme
rujukan sesuai dengan kondisi daerah.
7. Meningkatkan kepedulian dan peran serta institusi
masyarakat dan swasta (LSM, organisasi kemasyarakatan,
organisasi profesi) dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi dalam pengumpulan data ibu
hamil, bersalin dan nifas di tingkat kelurahan dan
kecamatan.
8. Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik
pemerintah maupun swasta dalam pelayanan kesehatan
yang aman, ramah dan nyaman bagi ibui dan bayi.
9. Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah
budaya masyarakat yang merugikan kesehatan ibu
hamil, bersalin, nifas serta bayi yang dilahirkan.
10. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan
ibu hamil, bersalin, nifas serta perawatan bayi di setiap
wilayah kelurahan dibawah koordinasi camat.
SASARAN a) Langsung :
• Caten (Calon Penganten)
• Pasangan Usia Subur (PUS)
• Ibu hamil, bersalin dan nifas
• Ibu meneteki masa perawatan bayi
• Pria/Suami dan seluruh anggota keluarga
b) Tidak langsung :
• Sektor terkait
• Institusi kesehatan
• Institusi Masyarakat
• Tokoh masyarakat dan agama
• Kaum bapak/pria
• Media massa

RUANG 1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak melalui


LINGKUP upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku suami istri
dan masyarakat mengenai hak-hak Reproduksi dan
Kesehatan Reproduksi.
3. Menghilagkan hambatan-hambatan yang mempengaruhi
upaya peningkatan kualitas hidup perempuan

STRATEGI Melalui pendekatan kemasyarakatan, dikembangkan dalam bentuk:


1. Desentralisasi
2. Kemandirian
3. Keluarga
4. Kemitraan

PERENCANAA Melalui langkah-langkah sebagai berikut :


N 1. Identifikasi masalah
2. Penentuan masalah
3. Penentuan tujuan
4. Pengembangan alternatif pemecahan masalah
5. Penentuan rencana operasional, Terdiri dari :
• Langkah kegiatan ( jadwal kegiatan)
• Tenaga pelaksana
• Dukungan dana dan saran
• Monitoring dan Pelaporan
• Evaluasi kegiatan

PELAKSANAAN 1. Unsur Opersional


• Kegiatan advokasi dan KIE
• Pengembangan pesan advokasi dan KIE GSI
• Pemberdayaan dalm keluarga, masyarakat dan
tempat pelayanan kesehatan
• Memadukan kegiatan GSI, pondok bersalin dan posyandu
2. Unsur Pendukung
• Orientasi dan penelitian
• Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin, bufas dan
bayi
• Pengembangan tata cara rujukan
• Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan
• Peningkatan peran bidan
Ø Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi :
• Menyusun rencana kerja dalam rangka menurunkan AKI
dan AKB serta mengumpulkan dana untuk ambulance
kecamatan dan tabulin.
• Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL dapat
mendukung GSI wilayah tersebut.
• Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas
dan ibu yang mempunyai bayi di masyarakat.
• Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan
bayi yang dilakukan.
• Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi untuk
kemudian dipantau dan di informasikan ke bidan
puskesmas.
• Membantu merujuk.
Ø Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI)
Beberapa hal yang perlu dipantau untuk melihat
keberhasilan pelaksanaan GSI antara lain :
• Sektoral terkait berperan aktif dalam kegiatan operasional
• Setiap persalinan ditolong oleh tenakes
• Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan kegiatan KIE
dengan baik
• Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan rujukan
dengan baik artinya :
– Tersedianya kendaraan untuk membantu bumil melahirkan
dan nifas yang membutuhkan
– Tersedianya biaya untuk rujukan
– Sarana pelayanan kedaruratan medik untuk setiap kasus
emergensi kehamilan, persalinan dan nifas
INDIKATOR Semakin dan mantapnya peranan organisasi masyarakat dalam
KEBERHASILAN GSI, seperti :
SEBELUM DAN 1. Meningkatkan dan mantapnya masyarakat menjadi kader
SESUDAH KIE GSI
2. Mendata ibu hamil dalam lingkungannya termasuk data
mengenai :
· Jumlah ibu hamil
· Umur kehamilan, riwayat kehamilan, persalinan dan
rencana persalinan
· Mengenai kehamilan yang beresiko dan rencana tindak
lanjutnya
3. Menyampaikan data-data tersebut kepada Satgas
GSI setempat
4. Semakin tumbuhnya ide-ide baru dari masyarakat

Semakin meningkat dan mantapnya pengetahuan dan


pemahaman mengenai GSI, seperti :
1. Mengenai kelainan kehamilan sedini mungkin dan segera
membawanya ke fasilitas kesehatan.
2. Mempersiapkan biaya persalinan dan perlengkapan bayi
3. Memeriksakan ibu hamil di sarana kesehatan atau bidan
terdekat minimal 4 kali
4. Mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat timbul
selama kehamilan dan persalinan (mempersiapkan donor
darah, kendaraan, dsb)
5. Melaksanakan keadilan dan kesetaraan gender dalam
rumah tangga
6. Memberi keluarga untuk mendapatkan pendidikan

Setinggi mungkin sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga :


1. Menghindarkan perkawinan remaja putri sebelum usia 20
tahun
2. Suami-istri merencanakan jumlah anak, waktu
mengandung dengan mempertimbangkan kesehatan istri
serta memberi peluang istri untuk meningkatkan
potensinya dalam berbagai bidang kehidupan
3. Semua kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan
4. Memperhatikan makanan ibu hamil dan menghindarkan
ibu hamil bekerja keras

Ibu hamil semakin mengenali masalah kehamilan seperti :


1. Menyiapkan biaya persalinan dan perawatan bayi
2. Melaksanakan berbagai kegiatan demi kesehatan
kehamilan dan kelahirannya
3. Memberikan perawatan kepada bayi yang dilahirkan

HAMBATAN 1. Secara Struktural


Berbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga
orientasi yang terbentuk semata-mata dilaksanakan karena ia
adalah program wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK
(Surat Keputusan).
2. Secara Kultural
Masih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan
dan persalinan hanyalah persoalan wanita.

ASI EKSLUSIF
DEFINISI ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan
makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Artinya bayi
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air the, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur
nasi, dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.
Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan
makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia
2 tahun.
JENIS 1. Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan
pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa
dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi
karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang
berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi.
Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.

2. Susu Transisi
Susu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4
sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat
Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi
yang lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak
dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak
berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna
susu lebih putih dari kolostrum.

3. Susu Matur
Susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10.
Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar pada
isapan- isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan
karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI
yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan
terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada
payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang
diisapnya belum habis.
MANFAAT 1. UNTUK IBU
• Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan
mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti
semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan
segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi
pada payudara akan diteruskan ke hipofisis pars posterior
yang akan mengeluarkan hormon progesterone.
• Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan
sebelum
hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu
akan
dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat
badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.
• Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat
• Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif
dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara
umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
• Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup
banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi
antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan
risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun
kanker ovarium.
• Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat

2. UNTUK BAYI
• ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna
dan diserap, selalu bersih, segar dan aman
• ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga
menjadikan bayi sehat dan cerdas.
• ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit
terutama infeksi
• Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang
• ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak
akan mengecewakan bayi karena harus menunggu atau
suhu tidak tepat
• Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan
mengalami sembelit dan jarang terkena alergi.
• Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi sampai dengan 6 bulan.
• Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum
sempurna untuk mencerna makanan selain ASI. ASI sendiri
mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim
• Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi
baru lahir sampai dengan usia 6 bulan belum sempurna,
sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang
tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan
memberatkan fungsi ginjal
• Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6
bulan secara tidak langsung akan mengurangi produksi ASI
oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu berkurang
karena sudah kenyang.

CARA MENCAPAI ASI WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut


EKSLUSIF untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif :
1. Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
2. Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak
ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih
sekalipun.
3. Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering
yang bayi mau, siang dan malam
4. Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
5. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah
dengan tangan, disaat tidak bersama anak
6. Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.

Mikromineral – Suplemen Untuk Ibu Hamil


Asam Folat Asam folat diperlukan untuk mencegah terjadinya neural tube
defect (NTD), yaitu cacat pada sistem saraf bayi. NTD biasanya mulai
berkembang pada 28 hari pertama setelah pembuahan. Pada masa
itu, kebanyakan wanita bahkan belum menyadari bahwa mereka
hamil. Karena itulah bagi para wanita yang sedang berupaya
mendapatkan anak atau menjalani program kehamilan, sangat
disarankan untuk mengonsumsi 400 - 800 mikrogram asam folat
setiap hari sampai kehamilan mencapai usia 3 bulan.
Asam folat alami dapat ditemukan sayuran hijau, sereal atau
gandum, kacang-kacangan, dan jeruk. Tetapi asam folat dalam
bentuk suplemen atau tablet lebih mudah diserap oleh tubuh. Karena
itulah, meskipun pola gizi seimbang sudah tercukupi, suplemen asam
folat tetap diberikan bagi ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan
nutrisi penting ini.

Vitamin D dan Kalsium Ibu hamil atau mereka yang sedang menyusui, disarankan untuk
mengonsumsi 10 mikrogram vitamin D dan 1.000 mg kalsium tiap
hari. Vitamin D dan kalsium sangat berperan dalam kesehatan tulang
dan gigi. Ibu hamil membutuhkan vitamin D dan kalsium lebih selama
masa kehamilan untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi.
Kekurangan vitamin D membuat anak-anak rentan untuk mengalami
pertumbuhan tulang yang abnormal. Kalsium juga sangat dibutuhkan
oleh para ibu hamil. Kalsium yang dikonsumsi ibu hamil akan
digunakan janin untuk membentuk tulang. Kalsium dapat ditemukan
di makanan seperti tahu, tempe, kacang merah, susu kedelai, susu,
keju, yogurt, sayuran berdaun hijau, sardin, salmon, dan kacang-
kacangan.
Vitamin D juga dapat diemukan secara alami dari ikan seperti salmon
dan sarden, telur, dan daging. Berjemur di bawah sinar matahari juga
merupakan sumber vitamin D terbaik bagi tubuh
Zat Besi Ibu hamil membutuhkan zat besi yang cukup untuk membentuk sel-
sel darah merah, karena sel darah merahlah yang membawa oksigen
ke seluruh bagian tubuh dan juga kepada bayi. Kekurangan zat besi
akan menimbulkan anemia yang bisa membuat ibu hamil terus-
menerus merasa lelah, pusing, lemah, dan pucat. Selain itu, zat
besi sebagai
asupan nutrisi ibu hamil juga sangat penting bagi pertumbuhan janin.
Kekurangan zat besi pada masa kehamilan membuat risiko bayi
menderita anemia setelah lahir lebih tinggi. Kondisi ini juga
meningkatkan risiko bayi untuk lahir prematur dan terlahir dengan
berat badan rendah.

Suplemen untuk menambah zat besi bisa menyebabkan efek samping


berupa konstipasi, diare, dan mengganggu penyerapan nutrisi-nutrisi
lain yang dibutuhkan tubuh. Cobalah untuk mendapatkan zat besi
dari sumber-sumber alami terlebih dahulu, seperti daging tanpa
lemak, sayuran berdaun hijau gelap, buah kering, dan kacang-
kacangan. Tapi jika masih tidak cukup, dokter bisa menyarankan
untuk mengonsumsi suplemen zat besi
Suplemen Kehamilan • 400 unit vitamin D.
Terbaik • 250 miligram kalsium
• 400-800 mikrogram asam folat.
• 30 miligram zat besi.
• 2 miligram tembaga.
• 2 miligram vitamin B6.
• 15 miligram zinc.
• 50 miligram vitamin C

PUSKESMAS
PONED
DEFINISI Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus
Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan
pengawasan dokter.
Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang memiliki
kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan
pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta
kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan komplikasi, baik yang
datang sendiri atau atas rujukan kader di masyarakat, bidan di desa
dan puskesmas, dan melakukan rujukan ke RS/RS PONEK pada
kasus yang
tidak mampu ditangani.
TUJUAN • Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam
• Untuk memutuskan mata rantai itu sendiri
SYARAT • Pelayanan buka 24 jam
• Mempunyai dokter, bidan , perawat terlatih PONED dan siap
melayani 24 jam
• Tersedia alat transportasi siap 24 jam
• Mempunyai hubungan kerjasama dengan rumah sakit
terdekat
dan dan dokter spesialis Obgyn dan spesialis anak
WILAYAH KERJA Pada tingkat pelayanan primer atau Puskesmas induk di suatu
PONED desa atau suatu wilayah pemukiman yang padat penduduknya.
Yang boleh memberikan PONED:
• Dokter
• Bidan: hanya boleh memberikan: Injeksi antibiotika, Injeksi
uterotonika, Injeksi sedative
• Perawat
• Tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih
UPAYA PONED PONED juga dilakukan dalam rangka upaya pencapaian tiga
SEBAGAI pesan kunci Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu:
TEROBOSAN • Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
PELAYANAN terlatih
KESEHTAN IBU • Setiap komplikasi obstetri mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan terlatih
• Setiap wanita subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
HAL YANG • Administrasi
DIPERLUKAN • Penugasan (Staffing)
• Fasilitas
• Peralatan dan Bahan
• Mekanisme Farmakologi/Terapeutik
• Pendaftaran
• Pembayaran
• Alur pasien
• Alur Pelayanan
PELAYANAN • Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)
YANG • Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan Ekstraksi Vakum
DIBERIKAN pada Pertolongan Persalinan
• Perdarahan post partum
• Infeksi nifas
• BBLR dan Hipotermi, Hipoglekimia, Ikterus,
Hiperbilirubinemia, masalah pemberian minum pada bayi
• Asfiksia pada bayiGangguan nafas pada bayi
• Kejang pada bayi baru lahir
• Infeksi neonatal
• Persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan Obstetri

Neonatal antara lain Kewaspadaan Universal
Standar.
FAKTOR • Dinas Kesehatan Kab/Kota
PENDUKUNG • Rumah Sakit Kab/Kota
KEBERHASILAN • Organisasi profesi
PUSKESMAS PONED • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
HAMBATAN • Ketrampilan yang kurang
DAN • Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK
KENDALA dengan Puskesmas Non PONED belum maksimal
• Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
• Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum
memadai.
EVALUASI • Persentase puskesmas yang sudah mampu PONED dan
PELAKSANAAN berfungsi adalah 29 %.
PONED DI 251 • Persentase puskesmas mampu PONED dan berfungsi
PUSKESMAS namun perlu dukungan adalah 49 %.
PONED (TAHUN • Persentase Puskesmas mampu PONED namun tidak
2012) berfungsi adalah 16 %.
• Persentase Puskesmas yang belum mampu PONED adalah 6
%

VAKSINASI DAN
IMUNISASI
DEFINISI ➢ Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui
disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut untuk
meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit
tertentu.
➢ Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang
memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Imunisasi
terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif.
MANFA ➢ Mencegah penyebaran penyakit
AT ➢ Melindungi dari resiko kematian dan cacat
➢ Menghemat waktu dan biaya

10
JENIS ➢ Vaksin hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang
dapat menyerang dan merusak hati serta menyebabkan
kanker hati.
➢ Vaksin hepatitis A untuk mencegah radang hati karena virus
hepatitis A
➢ Vaksin polio untuk mencegah serangan virus polio yang
dapat menyebabkan kelumpuhan
➢ Vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar,
tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian
atau kecacatan
➢ Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus. Penyakit difteri dapat menyebabkan
pembengkakan dan penyumbatan jalan napas, serta
mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot
jantung. Penyakit Pertusis dapat menyebabkan infeksi
saluran napas berat, sedangkan kuman tetanus bisa
mengeluarkan racun yang menyerang saraf pada otot,
sehingga otot menjadi kaku.
➢ Vaksin campak untuk mencegah penyakit campak yang
dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia),
diare, atau gangguan otak.
➢ Vaksin Hib dan pneumokokus (PCV) dapat mencegah infeksi
saluran napas berat (pneumonia) dan radang otak
(meningitis).
➢ Vaksin influenza untuk mencegah influenza berat.
➢ Vaksin tifoid dapat mencegah penyakit demam tifoid berat.
➢ Vaksin MR dapat mencegah penyakit morbili (campak) dan
rubela (campak Jerman).
➢ Vaksin cacar air (varisela) untuk mencegah penyakit cacar
air.

10
EFEK SAMPING ➢ Nyeri dan ruam pada area suntikan
➢ demam ringan sampai tinggi, bengkak, kemerahan, dan
anak
menjadi rewel

PEKAN IMUNISASI NASIONAL


DEFINI PIN polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada
SI balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya.

TUJUAN • Mengurangi resiko penularan virus polio yang datang dari


negara lain.
• memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit
polio cukup tinggi
• memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada
balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.
TEMPA Tempat Pemberian Imunisasi dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu
T (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas
Pembantu (Pustu), klinik swasta dan rumah sakit serta pos pelayanan
imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.

APAKAH Imunisasi polio oral merupakan imunisasi yang sangat aman.


AMAN ? Imunisasi polio telah digunakan pada sekitar 2,5 miliar anak di
seluruh dunia. Imunisasi polio ini juga telah menurunkan angka
kejadian penyakit polio
sekitar 99%.
BAGAIMANA Imunisasi polio oral diberikan melalui tetesan, sebanyak 2 tetes ke
CARA dalam mulut anak. Anak akan menyukai imunisasi ini karena rasa yang
PEMBERIANNYA manis.
?

SIAPA YANG Anak sehat berusia 0-59 bulan, perlu mendapat imunisasi polio oral,
MENDAPATKAN tanpa memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah
PIN ? mendapat imunisasi polio oral beberapa waktu sebelumnya atau
imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu mendapat imunisasi
polio
oral
BAGAIMANA Bila anak sedang batuk pilek tanpa demam, anak tetap BOLEH
JIKA ANAK mendapat imunisasi polio oral. Bila anak sedang demam atau sakit
SAKIT ? berat lainnya, maka imunisasi polio oral DITUNDA. Imunisasi polio
diberikan setelah anak sembuh.

MANFAAT Anak balita yang imunisasi polio sudah lengkap, PERLU dan HARUS
mendapat imunisasi polio oral saat PIN Polio. Imunisasi polio akan
melindungi usus anak dan mengeluarkan virus polio liar yang
mungkin ada dalam usus anak. Virus polio liar yang keluar dari usus
1
akan mati dalam beberapa hari. Bila semua anak mendapat
imunisasi polio oral secara bersama di seluruh dunia, maka virus
polio akan dapat
dihilangkan dari muka bumi.

2
IMUNISASI DASAR
DEFINISI Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap merupakan
penyuntikkan
vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya.
JADWAL 1. Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0)
2. Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1
3. Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus
4. Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
5. Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik,
dan Rotavirus
6. Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
MANFA ✓ Vaksin Hepatitis B (HB): dapat mencegah penyakit hepatitis B, yakni
AT penyakit pada organ hati yang dapat berlangsung beberapa minggu,
bahkan seumur hidup
✓ Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus): dapat mencegah ketiga
penyakit mematikan pada bayi tersebut. Difteri adalah penyakit yang
dapat membuat bayi kesulitan bernapas, lumpuh, dan mengalami
gagal jantung
✓ Vaksin BCG: dapat mencegah serangan penyakit tuberkulosis (TB)
pada paru-paru dan kadang kala juga bisa berkembang menjadi
meningitis.
✓ Vaksin Polio: penyakit polio sangat menular dan dapat menyebabkan
kelumpuhan permanen
✓ Vaksin Hib: pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin
Hib bisa mencegah meningitis, juga infeksi pada telinga, paru-paru,
darah, maupun persendian
✓ Vaksin MR: vaksin pada imunisasi dasar lengkap ini dapat
mencegah
penyakit campak dan rubella.

SUHU PENYIMPANAN
VAKSIN
JENIS VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR
VAKSIN
BCG +20C s/d +80C atau – 150C s/d 1 Tahun
-250C
POLI +2 C s/d +80C
0
6 Bulan
O – 150C s/d -250C 2 Tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau – 150C s/d 2 Tahun
-250C
DPT +20C s/d +80C 2 Tahun
HEPATITIS B +20C s/d +80C 26 Bulan
TT +20C s/d +80C 2 Tahun
DT +20C s/d +80C 2 Tahun
DPT- +20C s/d +80C 2 Tahun
HB
METODE KONTRASEPSI
URAIAN
METODE
Pil Kombinasi ✓ Cara Kerja:
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Menganggu pergerakan tuba sehingga transportasi telur terganggu
5. Diminum setiap hari

✓ Efektivitas:
Bila diguakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Mengurangi risiko
1. Kanker endometrium
2. Kanker ovarium
3. Penyakit radang panggul simptomatik
4. Kista ovarium
5. Anemia defisiensi besi
6. Nyeri haid
7. Masalah perdarahan haid
8. Nyeri saat ovulasi
9. Kelebihan rambut pada wajah dan tubuh
10. Gejala sindrom ovarium polikistik
11. Gejala endometriosis

✓ Risiko bagi kesehatan:


1. Gumpalan darah di vena dalam tungkai atau paru-paru (sangat jarang)
2. Stroke
3. Serangan jantung (amat sangat jarang)

✓ Efek samping:*
1. Perubahan pola haid (haid jadi sedikit atau semakin pendek, haid
tidak teratur, haid jarang, atau tidak haid)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Mual
5. Nyeri payudara
6. Perubahan berat badan
7. Perubahaan suasana perasaan
8. Jerawat (dapat membaik atau memburuk, tapi biasaya membaik)
9. Peningkatan tekanan darah

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:


1. Pemakaiannya dikendalikan oleh perempuan
2. Dapat dihentikan kapannpun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan
3. Tidak mengganggu hubungan seksual

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Relatif mahal dan harus digunakan tiap hari.
*) Beberapa efek samping tidak berbahaya dan akan menghilang setelah
pemakaian beberapa bulan, misalnya haid tidak teratur
Suntikan ✓ Cara Kerja:
Kombinasi 1. Suntikan kombinasi menekan ovulasi
(Suntik 1 2. Mengentalkan lendir serviks sehingga penetrasi sperma terganggu
bulan) 3. Atrofi pada endometrium sehingga implantasi terganggu
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
5. Suntikan ini diberikan sekali tiap bulan.

✓ Efektivitas:
Bila digunakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Mengurangi risiko
1. Kanker endometrium
2. Kanker ovarium
3. Penyakit radang panggul simptomatik
4. Kista ovarium
5. Anemia defisiensi besi
6. Nyeri haid
7. Masalah perdarahan haid
8. Nyeri saat ovulasi
9. Kelebihan rambut pada wajah dan tubuh
10. Gejala sindrom ovarium polikistik
11. Gejala endometriosis.

✓ Risiko bagi kesehatan:


1. Gumpalan darah di vena dalam tungkai atau paru-paru (sangat jarang)
2. Stroke
3. Serangan jantung (amat sangat jarang)

✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (haid jadi sedikit atau semakin pendek
2. Haid tidak teratur (haid memanjang, haid jarang, atau tidak haid)
3. Sakit kepala
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Kenaikan berat badan
✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:
1. Tidak perlu diminum setiap hari, ibu dapat menggunakanya
tanpa diketahui siapapun
2. Suntikan dapat dihentikan kapan saja
3. Baik untuk menjarangkan kehamilan.
✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:
Penggunaannya tergantung kepada tenaga kesehatan.
Suntik ✓ Cara
Progestin Kerja: proges menceg ovulasi, mengentalkan servik
(Suntik 3 1. Suntikan tin ah lendir s
Bulan)
sehingga penetrasi sperma terganggu
2. Menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi
3. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
4. Suntikan diberikan 3 bulan sekali (DMPA)

✓ Efekti vitas:
Bila digunakan dengan benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100
ibu dalam 1 tahun. Kesuburan tidak langsung kembali setelah berhenti,
biasanya dalam waktu beberapa bulan.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Megurani risiko
1. Kanker endometrium dan fibroid uterus.
2. Mengurangi risiko penyakit radang paggul simptomatik dan anemia
defisiensi besi
3. Mengurangi gejala endometriosis dan krisis sel sabit pada ibu dengan
anemia sel sabit.

✓ Risiko bagi kesehatan:


Tidak ada.

✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (haid tidak teratur atau memanjang dalam 3
bulan pertama, haid jarang, tidak teratur atau tidak haid dalam 1
tahun)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Kenaikan berat badan
5. Perut kembung atau tidak nyaman
6. Perubahan suasana perasaan
7. Penurunan hasrat seksual.

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:


1. Tidak perlu diminum setiap hari
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Ibu dapat menggunakannya tanpa diketahui siapapun
4. Menghilangkan haid
5. Membantu meningkatkan berat badan

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Penggunaannya tergantung kepada tenaga kesehatan.
Pil Progestin ✓ Cara Kerja:
(Mi Pil) 1. Minipil menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
5. Pil diminum setiap hari.
✓ Efektivitas:
Bila digunakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Tidak ada.

✓ Risiko bagi kesehatan:


Tidak ada.

✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (menunda haid lebih lama pada ibu menyusui,
haid tidak teratur, haid memanjang atau sering, haid jarang, atau tidak
haid)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Perubahan suasana perasaan
5. Nyeri payudara
6. Nyeri perut
7. Mual.

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:


1. Dapat diminum saat menyusui
2. Pemakaiannya dikendalikan oleh perempuan
3. Dapat dihentikan kapapun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan
4. Tidak mengganggu hubungan seksual.

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Harus diminum tiap hari.
Implan ✓ Cara Kerja:
1. Kontrasepsi implan menekan ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks
3. Menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan mengurangi
transportasi sperma
4. Implan dimasukkan di bawah kulit dan dapat bertahan higga 3-7
tahun, tergantung jenisnya.

✓ Efektivitas:
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1
tahun.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Mengurangi risiko
1. Penyakit radang paggul simptomatik
2. Risiko anemia defisiesi besi.
✓ Risiko bagi kesehatan:
Tidak ada.

✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (pada beberapa bulan pertama: haid sedikit dan
singkat, haid tidak teratur lebih dari 8 hari, haid jarang, atau tidak
haid;setelah setahun: haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur, dan haid
jarang)
2. Sakit kepala, pusing
3. Perubahan suasana perasaan
4. Perubahan berat badan,
5. Jerawat (dapat membaik atau memburuk)
6. Nyeri payudara
7. Nyeri perut dan mual.

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:


1. Tidak perlu melakukan apapun lagi untuk waktu yang lama setelah
pemasangan
2. Efektif mencegah kehamilan
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.

Alat ✓ Cara Kerja:


Kontrasepsi 1. AKDR dimasukkan ke dalam uterus
Dalam 2. AKDR menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii,
3. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
Rahim 4. Mencegah sperma dan ovum bertemu
(AKDR/ IUD) 5. Mencegah implantasi telur dalam uterus.

✓ Efektivitas:
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam
1 tahun. Efektivitas dapat bertahan lama, hingga 12 tahun.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


Mengurangi risiko kanker endometrium.

✓ Risiko bagi kesehatan:


1. Dapat menyebabkan anemia bila cadangan besi ibu redah sebelum
pemasangan
2. AKDR menyebabkan haid yag lebih banyak
3. Dapat menyebabkan penyakit radang panggul billa ibu sudah terinfeksi
klamidia atau gonorea sebelum pemasangan.

✓ Efek samping:
Perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan pertama (haid memanjang
dan
banyak, haid tidak teratur, dan nyeri haid).
✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:
1. Efektif mecegah kehamilan
2. Dapat digunakan untuk waktu yang lama
3. Tidak ada biaya tambahan setelah pemasangan
4. Tidak mempengaruhi menyusui
5. Dapat langsung dipasang setelah persalinan atau keguguran.

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Perlu prosedur pemasangan yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.

Tubektom ✓ Cara Kerja:


i (Steril Menutup tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin),
Perempua sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
n)
✓ Efektivitas:
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 dalam 1
tahun.

✓ Keuntungan khusus bagi kesehatan:


1. Mengurangi risiko penyakit radang panggul
2. Dapat mengurangi risiko kanker endometrium.

✓ Risiko bagi kesehatan:


Komplikasi bedah dan
anestesi.

✓ Efek
samping:
Tidak
ada.

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:


Menghentikan kesuburan secara
permanen.

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:


Perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
Kondom ✓ Cara Kerja:
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang
pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran
reproduksi perempuan.

✓ Efektivitas
Bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan adalah 2 di antara 100
ibu dalam 1 tahun.
✓ Keuntungan
Mencegah penularan penyakit menular seksual dan
konsekuensinya
(missal: kanker serviks)
✓ Resiko
Dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang dengan alergi lateks

✓ Efek
Samping
Tidak
ada

✓ Mengapa beberapa orang menyukainya?


1. Tidak ada efek samping hormonal
2. Mudah didapat
3. Dapat digunakan sebagai metode sementara atau cadangan (back
up) sebelum menggunakan metode lain
4. Dapat mencegah penularan penyakit menular seksual

✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya?


1. Keberhasilan sangat dipengaruhi cara penggunaan,
2. Harus disiapkan sebelum berhubungan seksua

BKKBN
Visi Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan
penduduk
tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas
Misi - Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
- Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
- Memfasilitasi pembangunan keluarga.
- Mengembangkan jejaring kemitraan dalam
pengelolaan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga.
- Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi
secara
konsisten.
Nilai - Cerdas adalah perilaku untuk mampu bertindak optimal secara
efektif dan efisien dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi.
- Tangguh adalah perilaku memiliki semangat pantan menyerah untuk
mencapai tujuan.
- Kerjasama adalah perilaku untuk membangun jejaring dengan prinsip
kesetaraan dan saling menguntungkan, percaya, sinergis, serta
menghargai melalui komunikasi yang kondusif untuk mencapai
tujuan bersama,
- Integritas adalah perilaku untuk berbuat jujur, terbuka, dan
konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
- Ikhlas adalah perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab
dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Tujuan - Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan
bangsa.
- Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan
bangsa.
- Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya2 menurunkan angka kematian ibu, bayi,
dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Sasaran - Menurunnya rata2 laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar
1,14% pertahun.
- Menurunkan angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2% per
perempuan.
- Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara
kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.
- Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%.
- Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional,
efektif dan efisien.
- Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan
menjadi 21 tahun.
- Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh
kembang anak.
- Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga
sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
- Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam
penyelenggaraan
pelayanan Program KB nasional.
Jenis- - Akseptor atau peserta KB baru yaitu PUS yang pertamakali
Jenis menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang
Akseptor berakhir dengan keguguran atau persalinan.
KB - Akseptor atau peserta KB lama yaitu peserta yang masih
menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
- Akseptor atau peserta KB ganti cara yaitu peserta KB yang
ganti
pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi
lainnya.

20
KESEHATAN LINKUNGAN
1. Standar/Nilai Lambing Batas Pencemaran Udara
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) (bahasa Inggris: Air Pollution Index,
disingkat API) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk
menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana
dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama
beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu
udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai
estetika.
ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu:
• Karbon monoksida (CO)
• Sulfur dioksida (SO2)
• Nitrogen dioksida (NO2)
• Ozon permukaan (O3)
• Partikel debu (PM10)

Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak


Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997
Pencemar
ISPU an Dampak
Udara kesehatan
Level
Baik tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau
0 - 50
hewan.
Sedang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun
51 -
hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang peka.
100
bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan
101 - Tidak yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada
Sehat
199 tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sangat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada


200 -
Tidak sejumlah segmen populasi yang terpapar.
299
Sehat
kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat
300 - Berbahay merugikan kesehatan yang serius pada populasi (misalnya
a
500 iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan).

2. Persyaratan Biologis, Kimiawi Dan Fisik Air Minum


• Parameter mikrobilogis adalah air yang terhindar dari kontaminasi bakteri
racun, yaitu bakteri pathogen (Escherichia Colli, Clostridium Perfringens dan
salmonella.
• Parameter fisik yang dimaksud adalah air harus jernih, tidak berbau dan tidak
berasa.
• Parameter kimia, air bersih tidak boleh mengandung larutan logam berat,
1
seperti Hg, Ni, pb, Zn dan Ag, ataupun zat beracun yang senyawa dengan

2
hidrokarbon dan deterjen. Jika dikonsumsi, bahan berbahaya tersebut akan
merusak organ saluran cerna, hati dan juga ginjal.
3. Pengelolaan sampah padat
A. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber
Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan 2 metode:
• Sistem duet: tempat sampah kering dan tempat sampah basah
• Sistem trio: smpah basah, kering dan tidak mudah terbakar
B. Tahap pengangkutan, sampah diangkut ke tempat pembangan akhir atau
pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkutan sampah
yang disediakan oleh dinas kebersihan kota.
C. Tahap pemusnahan
• Sanitary landfill, dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang
dilakukan dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Sanitary
landfill yang baik harus memenuhi persyaratan berikut.
- Tersedia tempat yang luas
- Tersedia tanah untuk menimbunnya
- Tersedia alat-alat besar
• Incenerator
Suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secar
besar-besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik.
- Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya
- Tidak memerlukan ruang yang luas
- Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap
- Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja
yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Kerugian:
- Biaya besar
- Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan penduduk
• Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat
organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini
menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk.
• Hot feeding
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak. Perlu diingat bahwa
sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu untuk mencegah
penularan penyakit cacing dan tricionosis hewan ternak.
• Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air
limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan akhir air
limbah memang baik.
• Dumping
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang, atau
tempat sampah
• Dumping in water
Sampah yang dibuang melalui air sungai atau laut.
• Individual inceneration
Pembakaran sampah secara perseorangan
• Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai
atau daur ulang
• Reduction
Menghancurkan sampah (biasanya bentuk garbage) sampai ke bentuk yang
lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak
• Salvaging
Pemanfaatan sampah kembali
4. Bahan beracun dan berbahaya
Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational
Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat
kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.

Jenis dan penggolongan bahan berbahaya dan beracun


Pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa peraturan terkait pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan-peraturan tersebut berisikan bagaimana
pengelolaan B3 dan tentunya jenis-jenis dan pengelompokkan (penggolongan)
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun :
1. Mudah meledak (explosive), yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan standar
(25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
2. Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama
atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
3. Mangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3 padatan
dan cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0 derajat C dan titik didih lebih
rendah atau sama dengan 35 0C.
4. Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki titik
nyala 0-210C.
5. Mudah menyala (flammable).
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun (highly toxic);
8. Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan
akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
9. Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas
yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
10. Korosif (corrosive), yaitu bahan yang menyebabkan iritasi pada kulit,
menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju
korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun, atau mempunyai pH sama atau kurang
dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa.
11. Bersifat iritasi (irritant), yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak
secara langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau
selaput lendir dapat menyebabkan peradangan.
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment), yaitu bahaya yang
ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC),
persisten di lingkungan (misalnya PCBs), atau bahan tersebut dapat merusak
lingkungan.
13. Karsinogenik (carcinogenic), yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker.
14. Teratogenik (teratogenic), yaitu bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio.
15. Mutagenik (mutagenic), yaitu bahan yang menyebabkan perubahan kromosom
(merubah genetika).
Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun :
1. Klasifikasi I, meliputi :
• Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat
menimbulkan bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak
langsung, karena sangat sulit penanganan dan pengamanannya;
• Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga
menimbulkan bahaya.
2. Klasifikasi II, meliputi :
• Bahan radiasi;
• Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
• Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat)
kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau
selaput lendir;
• Bahan etilogik/biomedik;
• Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
• Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C;
• Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
3. Klasifikasi III, meliputi :
• Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah
meledak karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II;
• Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi
tidak mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II;
• Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka
dan nyeri;
• Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala
350Csampai 600C;
• Bahan pengoksidasi organik;
• Bahan pengoksidasi kuat;
• Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik;
• Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya
lainnya.
4. Klasifikasi IV, yaitu :
• Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
• Bahan pengoksid sedang;
• Bahan korosif sedang dan lemah;
• Bahan yang mudah terbakar.
5. Pengelolaan Pestisida : Penggunaan Yang Benar
Cara-cara penggunaan pestisida agar residu minimum
1. Jenis : sesuai kelompok sasaran (serangga hama, cendawan, virus, bakteri,
nematoda, ikan, moluska, akarina, dll.)
2. Mutu : formulasi/bahan teknis, bahan aktif standar yang didaftarkan a lihat
label, pemeriksaan laboratorium.
3. Dosis dan konsentrasi : dosis kg atau lt / ha, konsentrasi gr atau ml per ltr air /
pelarut lain (dalam label)
4. Waktu : populasi dan tingkat serangan > ambang ekonomi/pengendalian,
waktu stadia populasi peka, jangka waktu sebelum panen
5. Sasaran : tdk pada bagian yang dikonsumsi, hanya pada bagian terserang
6. Alat / cara : kenali dan pahami cara penggunaan alat aplikasi (sprayer : hand,
power, mist blower), duster, fogger, dll.
Langkah-langkah penggunaan pestisida
1. Siapkan bahan pestisida yang akan digunakan (harus yang terdaftar), fisiknya
memenuhi syarat (layak pakai), sesuai jenis dan keperluan, dan peralatan yang
sesuai dengan cara yang akan digunakan (apakah volume tinggi/rendah
2. Siapkan perlengkapan keamanan/pakaian pelindung, seperti sarung tangan,
masker, topi, sepatu kebun dan kaca mata
3. Periksa alat aplikasi (yang sesuai sasaran) dan bagian-bagiannya sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan aplikasi pestisida
Hal yang penting dalam persiapan penggunaan :
1. Pada waktu aplikasi, pelaksana/petani harus memakai perlengkapan keamanan
: sarung tangan, baju lengan panjang, topi, sepatu kebun, dan masker/sapu
tangan bersih untuk menutup hidung dan mulut selama aplikasi dan kaca mata.
2. Pada waktu aplikasi jangan berjalan berlawanan dengan arah datangnya angin
dan tidak melalui area yang telah diaplikasi pestisida.
3. Sebaiknya pagi hari atau sore hari.
Pembuangan sisa pestisida
1. Sisa campuran pestisida/larutan semprot tidak dibiarkan/disimpan terus dalam
tangki, karena lama-kelamaan akan menyebabkan tangki berkarat/rusak
2. Cucilah tangki yang telah kosong dan peralatan lainnya sebersih mungkin
sebelum disimpan ditempat yang aman.
3. Air bekas cucian tidak mencemari saluran air, kolam ikan, sumur, sumber air,
dan lingkungan perairan lainnya.
4. Musnahkan/bakarlah kantong/wadah bekas pestisida atau bekas mencampur
benih dengan pestisida, atau dengan menguburnya dalam tanah ditempat yang
aman.
KEPERAWATAN
JIWA
Gangguan persepsi yang menyebabkan
seseorang melihat, mendengar, atau
mencium sesuatu yang sebenarnya tidak
PENGERTIAN
ada. Halusinasi bisa disebabkan oleh
gangguan mental, penyakit tertentu, atau
efek samping obat-obatan.

1. Penderita halusinasi penglihatan


akan melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Objek yang
dilihat bisa manusia, benda, atau
cahaya.
2. Penderita halusinasi pendengaran
akan mendengar suara, perintah,
atau ancaman yang sebenarnya tidak
ada
3. Penderita halusinasi penciuman akan
TANDA mencium bau harum atau bau yang
DAN tidak sedap, padahal bau tersebut
GEJALA sebenarnya tidak ada.
4. Penderita halusinasi pengecapan jenis
HALUSINASI ini akan mengecap rasa yang aneh,
misalnya rasa logam, pada makanan
atau minuman yang ia konsumsi,
padahal rasa tersebut sebenarnya
tidak ada
5. Penderita halusinasi sentuhan merasa
seakan-akan ada seseorang yang
meraba atau menyentuhnya, atau
merasa seperti ada hewan yang
merayap di kulitnya, padahal
sebenarnya tidak ada
• Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
• Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
• Mengidentifikasi waktu
halusinasi pasien
• Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien
SP 1
• Mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusinasi
• Mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi
• Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan menghardik
• Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
SP 2 • Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
• Mengidentifikasi waktu halusinasi
pasien
• Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien
• Mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusinasi
• Mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi
• Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan menghardik
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
SP 3 • Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan kegiatan (yang
biasa dilakukan
pasien)
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
SP 4 • Menjelaskan cara kontrol
halusinasi dengan teratur minum
obat (prinsip 5
benar minum obat).
Adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat
PENGERTIAN membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan

• Fisik Mata melotot, pandangan


tajam, tangan mengepal, rahang
mengatup, wjah merah dan tegang,
TANDA
serta postur tubuh kaku.
DAN
• Verbal Mengancam, mengumpat
GEJALA
dengan kata-kata kasar, bicara
dengan nada keras, kasar, dan ketus

PERILAK • Mengidentifikasi penyebab PK


U • Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
KEKERAS
• Mengidentifikasi PK yang dilakukan
AN
SP 1 • Mengidentifikasi akibat PK
• Mengajarkan cara mengontrol PK
• Melatih pasien cara kontrol PK
fisik I (nafas dalam).
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
SP 2 • Melatih pasien cara kontrol PK
fisik II (memukul bantal / kasur /
konversi energi).
SP 3
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
• Melatih pasien cara kontrol PK
secara verbal (meminta, menolak
dan mengungkapkan marah secara
baik)

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 4
• Melatih pasien cara kontrol PK
secara spiritual (berdoa,
berwudhu, sholat)

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 5 • Menjelaskan cara kontrol PK
dengan minum obat (prinsip 5
benar minum obat).

keadaan dimana seseorang individu


mengalami penurunan atau bahkan
PENGERTIAN sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain disekitarnya.

menyendiri dalam ruangan,menarik


diri,tidak dapat berkomunikasi,kontak
TANDA
mata kurang,mengekspresikan penolakan
DAN
dan kesepian pada oranng lain
GEJALA

• Mengidentifikasi penyebab isolasi


sosial pasien
ISOLASI SOSIAL • Mengidentifikasi
keuntungan berinteraksi
SP 1
dengan orang lain.
• Mengidentifikasi kerugian
tidak berinteraksi dengan
orang lain
• Melatih pasien berkenalan dengan
satu orang.

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 2
• Melatih pasien berkenalan dengan
dua orang atau lebih
SP 3
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
• Melatih pasien berinteraksi
dalam kelompok

perasaan seseorang bahwa dirinya


tidak diterima dilingkungan dan
PENGERTIAN
gambaran- gambaran negatif tentang
dirinya
TANDA DAN mengkritik diri sendiri, perasaan tidak
GEJALA mampu, pandangan hidup yang pesimis

• Mengidenfikasi kemampuan dan


aspek positif yang dimiliki pasien
• Membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang masih
SP 1 dapat digunakan
HARGA DIRI
• Membantu pasien memilih
RENDAH
kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan pasien
• Melatih pasien kegiatan yang
dipilih sesuai kemampuan

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 2 • Melatih kegiatan kedua
(atau selanjutnya) yang
dipilih sesuai kemampuan

suatu kondisi pada seseorang yang


mengalami kelemahan kemampuan
dalam melakukan atau melengkapi
PENGERTIAN aktivitas perawatan diri secara mandiri
seperti mandi (hygiene),
berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting)
DEFISIT Tanda Fisik : Badan bau, pakaian kotor,
PERAWAT Rambut dan kulit kotor, Kuku panjang
AN DIRI dan kotor, Gigi kotor disertai mulut bau,
TANDA
Penampilan tidak rapi
DAN
Tanda Psikologis : Malas, tidak ada
GEJALA
inisiatif. Menarik diri, isolasi diri

SP 1
• Menjelaskan pentingnya kebersihan
diri
• Menjelaskan cara menjaga
kebersihan diri
• Melatih pasien

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 2
• Menjelaskan cara makan yang bai
• Melatih pasien cara makan yang baik

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 3
• Menjelaskan cara eliminasi yang baik
• Melatih cara eliminasi yang baik.

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 4
• Menjelaskan cara berdandan
• Melatih pasien cara berdandan

suatu keyakinan seseorang yang tidak


sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah
PENGERTIAN
secara logis. Keyakinan ini berasal dari
pemikiran seseorang yang sudah
kehilangan kontrol
• Tidak realistik.
• Tidak logis.
• Menetap.
TANDA • Egosentris.
DAN • Diyakini kebenarannya oleh penderita.
WAHAM
GEJALA • Tidak dapat dikoreksi.
• Dihayat oleh penderita sebagai hal
yang nyata.

• Membantu orientasi realita.


• Mengidentifikasi kebutuhan yang
SP 1 tidak terpenuhi
• Melatih pasien
memenuhi
kebutuhannya

30
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
SP 2 • Mengidentifikasi kemampuan
yang dimiliki
• Melatih kemampuan yang dimiliki

• Memvalidasi masalah dan


latihan sebelumnya
SP 3
• Menjelaskan penggunaan obat
secara benar

suatu keadaan dimana individu


mengalami resiko untuk menyakiti diri
PENGERTIAN sendiri atau melakukan tindakan
kejahatan kepada orang lain dan
lingkungan.
• Mempunyai ide untuk bunuh diri.
• Mengungkapkan keinginan untuk mati.
• Mengungkapkan rasa bersalah
dan keputusasaan.
• Impulsif.
• Menunjukkan perilaku yang
mencurigakan (biasanya menjadi
sangat patuh).
TANDA • Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
DAN • Verbal terselubung (berbicara
GEJALA tentang kematian, menanyakan
RESIKO BUNUH
tentang obat dosismematikan).
DIRI
• Status emosional (harapan,
penolakan, cemas meningkat, panic,
marah dan mengasingkandiri).
• Kesehatan mental (secara klinis,
klien terlihat sebagai orang yang
depresi, psikosis
danmenyalahgunakan alcohol)

1
• Mengidentifikasi benda-benda
yang dapat membahayakan pasie
• Mengamankan benda-benda yang
SP 1
dapat membahayakan pasien
• Melakukan kontrak treatment
• Mengajarkan cara mengendalikan
dorongan bunuh diri

2
• Mengidentifikasi aspek positif pasien
SP 2 • Mendorong pasien untuk berfikir
positif terhadap diri

• Mengidentifikasi pola koping yang


biasa diterapkan pasien
• Menilai pola koping yang
SP 3
biasa dilakukan
• Mengidentifikasi pola koping
yang konstruktif
• Mendorong pasien memilih

• Membuat rencana masa depan


yang realistis bersama pasien
• Mengidentifikasi cara mencapai
SP 4 rencana masa depan yang realistis
• Memberi dorongan pasien
melakukan kegiatan dalam rangka
meraih masa depan yang realistis
Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu)
Definisi Wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan
untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait.
Kegiatan Pokok • KIA
• KB
• Imunisasi
• Gizi
• Penanggulangan diare

Tujuan • Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu


(ibu hamil), melahirkan dan nifas.
• Membudayakan NKBS
• Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan
lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera.
• Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga
sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi
keluarga sejahtera.
Manfaat 1. Kesehatan ibu dan anak
• Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu,
Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan
gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
Imunisasi TT untuk ibu hamil.
• Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi
pada bulan Februari dan Agustus.
• Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
• Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap
bulan di posyandu. Penimbangan secara rutin di posyandu
untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini
mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari
penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data
tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita,
apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk
pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula
• KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau
pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan
berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat
diketahui status pertumbuhan anaknya. Kriteria Berat
Badan balita di KMS:
• Berat badan naik : Berat badan bertambah mengikuti salah
satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna
diatasnya.
• Berat badan tidak naik : Berat badanya berkurang atau
turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau
naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
• Berat badan dibawah garis merah Merupakan awal
tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau
PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang
ke posyandu.
2. Keluarga Berencana :
• Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan
kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.
3. Imunisasi :
• BCG untuk mencegah penyakit TBC.
• DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk
rejan), tetanus.
• Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
• Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B
(penyakit kuning).
4. Peningkatan Gizi : Dengan adanya posyandu yang sasaran
utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan
gizi balita. Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan
oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status
gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh
kembang anak, diare pada balita.
5. Penanggulangan Diare : Penyediaan oralit di posyandu,
Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan
tanda bahaya di Puskesmas. Memberikan penyuluhan
penggulangan diare oleh kader posyandu.

Pelaksana Terdapat sistem 5 meja pada pelayanan posyandu :


an • Meja I : Pendaftaran
Layanan • Meja II : Penimbangan
Posyandu • Meja III : Pengisian KMS
• Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
• Meja V : Pelayanan kesehatan berupa: Imunisasi,
Pemberian vitamin A dosis tinggi, Pembagian pil KB atau
kondom, Pengobatan ringan, Konsultasi KB.
(Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader
PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan
medis.)
Keberhasil • Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan
an SKDN : S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
Posyandu K : Semua balita yang memiliki
KMS. D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik

• Keberhasilan Posyandu berdasarkan:


➢ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
➢ Berhasil tidaknya program posyandu.

Kegiata 1. Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak


n • Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak,
Posyan
du
perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama
ini 3 kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya
tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang
pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.
• Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
• Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup
pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan
anak
yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.
• Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-
tanda lumpuh layu.
• Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan
rujukan
bila perlu.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan
• Pelayanan bumil dan menyusui.
• Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU)
yang
diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB)
dan kelompok bermain lainnya.
• Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti
tabulin,
tabunus dan sebagainya.
• Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
• Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman.
• Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
• Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
• Program sarana air minum dan jamban keluarga
(SAMIJAGA)
dan perbaikan lingkungan pemukiman.
• pemanfaatan pekarangan.
• Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam
dan
lain-lain.
• Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain
Faktor – faktor • Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
yang • Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
mempengaruhi • Pekerjaan iu
kedatangan ibu
ke posyandu • Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh
masyarakat
• Sarana dan prasarana di posyandu
• Jarak dari posyandu tersebut
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
1. Polindes (Pos Persalinan Desa)
Polindes merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan ditingkat desa sebagai upaya
melengkapi sarana bagi bidan didesa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Polindes adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang
didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari
pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan
kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan.
Tujuan Polindes
1. Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan layanan KIA
termasuk KB kepada masyarakat.
2. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan persalinan normal di
tingkat desa.
3. Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan kader jesehatan oleh bidan di desa
4. Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi ibu dan
keluarganya, khususnya dalam program KIA, Kb, gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare dan ISPA.
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan
lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi Polindes
1. Meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KB-KIA
2. Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan
3. Sebagai tempat persalinan
4. Sebagai tempat pelayanan kesehatan
5. Sebagai tempat konsultasi kesehatan

Kegiatan-kegiatan POLINDES
1. Pemeriksaan kehamilan,termasuk imunisasi TT pada ibu hamil, dan mendeteksi
dini kehamilan resiko tinggi.
2. Menolong persalinan normal dan persalinan resiko sedang.
3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan
imunisasi dasar pada bayi.
5. Memberikan pelayanan KB.
6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan
persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
7. Manampung rujukan dari dukun bayi dan kader (Posyandu dan Dasa wisma)
8. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (Posyandu dan Dasa wisma).
10. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil

2. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)


Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan
kesehatan
dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan
antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Tujuan poskesdes
1. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di
wilayah desanya
2. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan
3. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta
factor- factor resikonya
4. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan
5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
dan tenaga professional kesehatan
6. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
Kegiatan utama poskesdes
1. Pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans
perilaku beresiko dan surveilans lingkungan dan masalah kesehatan lainnya),
penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
serta pelayanan kesehatan dasar
2. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dll. Kegiatan dilakukan berdasar
pendekatan edukatif atau pemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah
mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat setempat
Fungsi poskesdes
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada
masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa
3. Puskesmas: Standar Pelayanan minimal, PKM Rawat Inap
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
- Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM
Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal.
- Kategori Puskesmas Rawat Inap pada pasal 29 PMK No. 43 tahun 2019
• Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya sesuai pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan rawat inap pada
pelayanan persalinan normal dan pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan
lainnya
• Puskesmas di kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan sangat
terpencil, yang jauh dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjut
- Jenis Layanan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota

4. Posyandu – PJ, kriteria, kegiatan, klasifikasi


Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI.
2006) Tujuan Posyandu:
• Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.
• Membudayakan NKBS
• Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
• Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Kegiatan Pokok Posyandu
• KIA
• KB
• Imunisasi
• Gizi
• Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu


Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja
yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
• Imunisasi
• Pemberian vitamin A dosis tinggi.
• Pembagian pil KB atau kondom.
• Pengobatan ringan.
• Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan
meja pelayanan medis.
Klasifikasi Posyandu
a. Posyandu Pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
b. Posyandu Madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madtya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi
cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah,
yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi
masih rendah cakupannya.
c. Posyandu Purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8
kali pertahun, rata-rata junlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5
program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program
tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana.
d. Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5
program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat, telah
menjangkau lebih dari 50% KK. Untuk Posyandu tingkat ini, intervensinya adalah
pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan
prinsip JPKM.

5. Puskesmas PONED
• Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas
rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24
jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
• Kriteria
- Pada puskesmas PONED harus memiliki ruangan perawatan kebidanan, ruang
tindakan obstetri, ruang tindakan neonatus, ruang perawatan pasca persalinan,
ruang jaga perawat dan dokter, serta ruang bedah minor.
- Dilengkapi dengan fasilitas persalinan dan tempat tidur rawat inap untuk kasus
emergensi/ komplikasi obstetri dan neonatus
- Letaknya strategis dan mudah diakses oleh puskesmas atau fasyankes non-
PONED lainnya
- Berfungsi dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan tindakan mengatasi
kegawatdaruratan sesuai kompetensi dan kewenangannya yang dilengkapi
sarana yang dibutuhkan
- Dalam area/ wilayahnya, puskesmas telah dimanfaatkan sebagai tempat
pertama mencari pelayanan oleh masyarakat
- Mampu menyelenggarakan UKM sesuai standar
- Jarak tempuh dari pemukiman atau puskesmas non-PONED ke puskesmas
PONED <1 jam dengan transportasi umum, dan jarak dari puskesmas PONED ke
rumah sakit minimal 2 jam
- Memiliki tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang sudah terlatih
PONED dengan jumlah minimal 1 orang untuk tiap bidang dan siap selama 24
jam dalam 7 hari
- Memiliki peralatan medis, non-medis, obat-obatan, dan fasilitas tindakan medis
serta rawat inap untuk mendukung penyelenggaraan PONED
- Kepala puskesmas mampu memanajemen PONED
- Puskesmas memiliki komitmen untuk menerima kasus rujukan
kegawatdaruratan medis obstetri dan neonatus dari fasyankes sekitar
- Memiliki sarana rujukan berupa ambulance yang siap setiap saat.
- Selain kriteria di atas, dalam pelaksanaannya pukesmas PONED memerlukan
tim pendukung yang minimal terdiri dari 1-2 orang dokter umum, 5 orang
perawat D3, 5 orang bidan D3, 1 orang analis laboratorium, dan 1 orang
petugas administrasi
6. Gerakan Sayang Ibu – sasaran/target
Definisi: Gerakan Sayang ibu ada;ah suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
bekerjasama dengan pemerintah untuk pwningkatan perbaikan kualitas hidup
perempuan (sebagai sumber daya manusia) melalui berbagai kegiatan yang
mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil,
melahirkan, nifas dan kematain bayi.
Tujuan gerakan sayang Ibu dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu
1. Umum
Gerakan sayang Ibu yang merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
pemerintah, bertujuan untuk meningkaykan kualitas SDM, utamanya
mempercepat penrunan angka kematian ibu dan bayi.
2. Khusus
a. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas.
b. Menurunkan angka kematian bayi
c. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai PMS, HIV/AIDS, kehamilan,
melahirkan, pemberian ASI Eksklusuf, perawatan bayi, aborsi, kesehatan
reproduksi rermaja, perkawinan usia dewasa.
40
d. Memantapkan pengetahuan, wawasan komitmen dan dukungan pihak
legislative (anggoya DPR) baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten dan Kota
terhadap GSI.
e. Memantapkan pengetahuan, wawasan, komitmen dan dukungan dari Kepala
Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dan sektor terkait di lingkungan
Pemerintah Daerah dan Camat tentang berbagai faktor yang berhubungan
dngan kematian ibu dan bayi serta melakukan peningkatan penanggulangannya
secara terpadu (integratif).
f. Memantapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mampu
membangun mekanisme rujukan sesuai dengan kondisi daerah, sehingga ibu
tidak terlambat ditolong oleh petugas kesehatan (bidan atau dokter).
g. Meningkatkan peran dan fungsi institusi terkait baik unsur Pemerintah dan
Swasta (LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi) baik dalam
perencanaan, implementasi sampai pada pemantauan dan evaluasi dalam
pengumpulan data bulin, bumil dan bufas di tingkat Desa dan Kecamatan.
h. Mengembangkan indeks kualitas hidup perempuan dan bumil/bulin yang
spesifik dari daerah untuk mengukur kualitas perempuan dan proses
pelaksanaan GSI.
i. Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik Pemerintah maupun
Swasta dalam pelayanan Kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibu dan
bayi.
j. Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah kebiasaan yang merugikan
kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan bayi.
k. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan bumil dan perwatan bayi
di setiap wilayah kelurahan dan Desa di bawah koordinas Camat serta dana
untuk penggunaan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Sasaran
Sasaran Langsung: calon pengantin (Cantin), perempuan usia subur (PUS) dan
bumil, bulin, bufas beserta suami dan seluruh anggota keluarga.
Sasaran Tidak langsung
a. Legislatif (DPRD) baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten dan Kota.
Melalui peran anggota DPRD diharapkan program-program untuk menrunkan
AKI dan AKB melalui GSI dapay menjadi keputusan politik dan program,
sehingga diagendakan salam kebijakan Pembangunan Pemerintah Daerah.
b. Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota) unsur pimpinan di lingkungan
Pemda, Camat Kepala Desa serta Kepala Kelurahan untuk membina dan
mengkoordinir kegiatan GSI, institusi masyarakat di semua tingkatan wilayah
seperti organisasi sosial, kemasyarakatan, profesi, LSM, Organisasi
Keamanan agar kegiatan dalam memberikan penyuluhan dan mengelola
kegiatan Gerakan Sayang Ibu.
7. Suami Siaga, Desa Siaga (Kriteria dan Tahapan)
Suami siaga yaitu kewaspadaan suami untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
istrinya yang sedang hamil sampai dengan persalinannya. Suami siaga senantiasa siap
memberikan yang terbaik untuk istri dan janinnya, sebagai suami siaga ia siap dan
ikhlas untuk memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkan persalinan
dengan tenaga medis. (Gerakan Partisipatif penyelamat ibu hamil, menyusui dan bayi,
2003).
1
SIAGA:
Siap: secara mental. Ketika ibu sedang menghadapi perslainan, suami mempersiakan
mentalnya untuk meberikan dukungan atau semangat kepada istri. Secara fisik, suami

2
mempersiapkan untuk menjaga dan melindungi istrinya. Secara materil, suami
mempersiapkan dana untuk persalinan istrinya. Antar: suami mengantarkan istri ketika
ia merasakan adanya tanda – tanda dan gejala persalinan. Jaga : Suami menjaga istri
ketika menghadapi persalinan
Desa Siaga:
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung
jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi
dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga dilibatkan berbagai
pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam program kesehatan
seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa
yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Selanjutnya, secara khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
3. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat.
4. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes,
2006):
1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-
kurangnya 2 orang kader desa.
2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta peralatan
dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang
dikenal dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
• Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
kejadian luar biasa serta faktor-faktor risikonya.
• Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta
kekurangan gizi.
• Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
• Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
• Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi, PHBS, penyehatan
lingkungan dan lain-lain
Tahapan pengembanga desa siaga
Pengembangan desa siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan dan bersifat siklus.
Setiap tahapan meliputi banyak aktivitas.
1. Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan
antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok
masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa
untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah
prioritas yang akan diatasi.
2. Pada tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari
penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah.
Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2).
Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah
masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas
masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya,
pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat,
serta koreksi dan persetujuan masyarakat.
3. Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa
pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.
4. Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa
pertanggung jawaban.
Pada pelaksanaannya, tahapan diatas tidak harus berurutan, namun disesuaikan
dengan kondisi masing-masing desa/kelurahan.
8. Pemberian ASI Ekslusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama tanpa minuman
atau makanan tambahan lain. Setelah 6 bulan, pemberian ASI dengan makanan
pendamping ASI, lalu ASI dilanjutkan sampai dengan dua tahun atau lebih.
9. Promosi Kesehatan – strategi, kegiatan, target, sasaran primer & sekunder Strategi
Strategi promosi kesehatan terdiri dari (1) pemberdayaan, yang didukung oleh (2) bina
suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh semangat (4) kemitraan. Pemberdayaan
adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam mencegah dan menanggulangi
masalah kesehatan, guna membantu individu, keluarga atau kelompok-kelompok
masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Bina
suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan mendorong
dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam mengadopsi PHBS dan
melestarikannya. Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-
pihak tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan PHBS
baik dari segi materi maupun non materi.
Kegiatan Promosi Kesehatan Saat Ini
✓ Program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030
✓ Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik
Kegiatan Promosi kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaanya
✓ Promosi kesehatan di tempat kerja
✓ Promosi kesehatan di sekolah dan
✓ Promosi kesehatan di masyarakat
✓ Promosi kesehatan di tempat-tempat umum / ibadah
Konsep Promosi Kesehatan
✓ Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
✓ Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
✓ Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
✓ Tidak membuang sampah sembarangan
✓ Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat
✓ Menggunakan pelayanan kesehatan.
✓ Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.
Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1)
sasaran primer, (2) sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier.
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
Mereka ini
diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat
menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya
pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas
kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media
massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara:Berperan sebagai panutan
dalam mempraktikkan PHBS.
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta
mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) dengan cara Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-
undangan yang tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung
terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat. Membantu menyediakan sumber daya
(dana, sarana dan lain- lain) yang dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat
luas pada umumnya.
Tingkat pencapaian pembinaan PHBS di Rumah Tangga dapat diukur melalui 10
indikator sebagai berikut:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
b. Memberi bayi ASI Ekslusif.
c. Menimbang balita setiap bulan.
d. Menggunakan air bersih.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali.
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah

10. Posbindu PTM


Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi
dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin,
dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko
yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker,
penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
11. Germas – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Tujuh Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat:
a. Melakukan Aktivitas Fisik
b. Makan buah dan sayur
c. Tidak merokok
d. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
e. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
f. Menjaga kebersihan lingkungan
g. Menggunakan jamban
12. GENTAS – Gerakan Entaskan Obesitas
Kegiatan gentas merupakan suatu gerakan yang melibatkan masyarakat dalam rangka
pencegahan dan pengendalian obesitas sebagai faktor risiko PTM. Salah satunya, setiap
warga negara usia 15 tahun ke atas, akan diukur berat badan, tinggi badan, lingkar
perut, kemudian akan digali perilaku yang berisiko dan diberikan edukasi untuk dapat
menerapkan perilaku gaya hidup sehat. Slogan gentas “atur pola makan dan aktif
bergerak”
13. PROGRAM Monitoring Gizi untuk Bayi Stunting atau Kerdil (panjang kurang dari 48
cm
Lima Pilar Penanganan Stunting
Pilar 1: Komitmen dan Visi Pimpinan Tertinggi Negara.
Pada pilar ini, dibutuhkan Komitmen dari Presiden/Wakil Presiden untuk mengarahkan
K/L terkait Intervensi Stunting baik di pusat maupun daerah. Selain itu, diperlukan juga
adanya penetapan strategi dan kebijakan, serta target nasional maupun daerah (baik
provinsi maupun kab/kota) dan memanfaatkan Sekretariat Sustainable Development
Goals/SDGs dan Sekretariat TNP2K sebagai lembaga koordinasi dan pengendalian
program program terkait Intervensi Stunting.
Pilar 2: Kampanye Nasional berfokus pada Peningkatan Pemahaman, Perubahan
Perilaku, Komitmen Politik dan Akuntabilitas.
Berdasarkan pengalaman dan bukti internasional terkait program program yang dapat
secara efektif mengurangi pervalensi stunting, salah satu strategi utama yang perlu
segera dilaksanakan adalah melalui kampanye secara nasional baik melalui media
masa, maupun melalui komunikasi kepada keluarga serta advokasi secara
berkelanjutan.
Pilar 3: Mengupayakan investasi melalui Kemitraan dengan dunia usaha, Dana Desa,
dan lain-lain dalam infrastruktur pasar pangan baik ditingkat urban maupun rural.
Di samping itu, dibutuhkan perbaikan kualitas dari layanan program yang ada
(Puskesmas, Posyandu, PAUD, BPSPAM, PKH dll) terutama dalam memberikan
dukungan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita pada 1.000 HPK serta pemberian
insentif dari kinerja program Intervensi Stunting di wilayah sasaran yang berhasil
menurunkan angka stunting di wilayahnya. Terakhir, pilar ini juga dapat dilakukan
dengan memaksimalkan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan
Pilar 4: PMendorong Kebijakan “Food Nutritional Security”. Pilar ini berfokus untuk (1)
mendorong kebijakan yang memastikan akses pangan bergizi, khususnya di daerah
dengan kasus stunting tinggi, (2) melaksanakan rencana fortifikasi bio-energi, makanan
dan pupuk yang komprehensif, (3) pengurangan kontaminasi pangan, (4)
melaksanakan program pemberian makanan tambahan, (5) mengupayakan investasi
melalui Kemitraan dengan dunia usaha, Dana Desa, dan lain-lain dalam infrastruktur
pasar pangan baik ditingkat urban maupun rural
Pilar 5: Pemantauan dan Evaluasi.
Pilar yang terakhir ini mencakup pemantauan exposure terhadap kampanye nasional,
pemahaman serta perubahan perilaku sebagai hasil kampanye nasional stunting,
pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemberian dan kualitas
dari
layanan program Intervensi Stunting, pengukuran dan publikasi secara berkala hasil
Intervensi Stunting dan perkembangan anak setiap tahun untuk akuntabilitas, Result-
based planningand budgeting (penganggaran dan perencanaan berbasis hasil)

KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Standar/Nilai ambang batas pencemaran udara
• Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkrnnya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya
• Partikulat (PM2.5) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron
(mikrometer).
• Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang
diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM2.5 = 65 ugram/m3.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 Tahun 1999 tentang
pengendalian Pencemaran Udara
• Berdasarkan Peraturan Pemerinah No. 41 Tahun 1999, terdapat delapan
parameter pencemar udara yaitu, debu, NH3, Pb, CO, SO2, hidrokarbon, NOx, dan
H2S.
2. Persyaratan biologis, kimiawi & fisik air minum
Yang dimaksud air minum menurut Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
tentang persyaratan kualitas air minum adalah airyang melalui proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.Air minum aman
bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan,
berdasarkan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum
Secara umum syarat-syarat kualitas air minum, terdiri dari:
1. Syarat fisika: air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan, warna, rasa, dan bau.
2. Syarat kimia: air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang beracun sehingga
dapat mengganggu kesehatan, estetika, dan gangguan ekonomi.
3. Syarat bakteriologi: air yang dipengaruhi sebagai air bebas dari kuman penyakit,
dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, ccing,dan jamur.
4. Syarat radioaktif: air minum yang bebas dari sinar alfa dan beta yang dapat
merugikan kesehatan.
3. Pengelolaan sampah padat (incinerator)
Menurut defenisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
a) Sampah organik : terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alaami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Yang termasuk sampah organik misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
b) Sampah anorganik: berasal dari sumber daya alam yang tak bisa diperbaharui
seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses indrustri. Sebagian zat anorganik
secara
keseluruhan tiak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagin ainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu lama.
Pengolahan sampah padat
Kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan
pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak
menganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pemusnahan dan atau pengolahan sampah ini dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain:
1. Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah
2. Dibakar (incenerator), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
didalam tungku pembakaran (incenerator)
3. Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk
(kompos), khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan
sampah lain yang dapat membusuk.
Incenerator adalah sebuah alat, sedangkan Insinerasi (incineration)
atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang
melibatkan pembakaran bahan organik. Hasil kerja insenerasi adalah abu, gas sisa hasil
pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan mengandung polutan, maka
harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilepas ke atmosfer, sedangka panas yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.

4. Bahan Beracun Berbahaya B3


Bahan berbahaya dan beracun didefinisikan sebagai bahan berbahaya dan / atau
beracun yang karena sifatnya atau konsentrasinya baik secara langsung atau tidak
langsung dapat mencemarkan lingkungan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan
hidup manusia serta, makhluk lain.
Berdasarkan dampak yang disebabkannya, maka B-3, terutama berdasarkan sifat
kimianya, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bahan beracun (toxic) dalam jumlah kecil, bahan ini menimbulkan keracunan dan
bersifat bahaya terhadap kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya, bahkan
dapat menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh lewat pernapasan
atau kulit.
2. Bahan oksidator, bahan-bahan ini kaya dengan oksigen sehingga dapat membantu
dan mempercepat proses pembakaran, karena bisa menghasilkan oksigen yang
dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lain. Beberapa contoh bahan kimia
oksidator seperti: permanganat, perklorat, dikromat, peroksida, persulfat. Oksida-
oksida lain dapat terbentuk pula pada penyimpanan pelarut (solvent) organik
seperti: eter, ester dan keton
3. Bahan yang bersifat korosif, Bahan ini reaktif terhadap zat lain sehingga dapat
mengakibatkan kerusakan apabila berkontak dengan jaringan hidup atau bahan
lain. Bahan-bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali dan bahan-bahan kuat
lainnya.
4. Bahan yang reaktif terhadap air. Bahan ini mudah bereaksi dengan air dengan
mengeluarkan panas dan gas mudah terbakar. Beberapa contoh bahan ini antara
lain
a. Alkali (natrium, Na; kalium, K) dan alkali tanah (Calsium, Ca)
b. Logam halida anhidrat (aluminium tribromida, AlBr3)
c. Logam oksida anhidrat (CaO).
5. Bahan mudah terbakarBahan ini adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan
oksigen dan menimbulkan kebakaran.Tingkat bahaya ditentukan oleh titik bakarnya
(titik nyala). Makin rendah titik bakarnya justru makin berbahaya. Reaksi
pembakaran yang berlangsung sangat cepat dan juga dapat menghasilkan ledakan.
Dilihat dari wujudnya,bahan ini dapat berupa:
a. Padatan mudah terbakar, misalnya: belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida
logam, kapas dan padatan berupa serbuk halus (seperti debu: kapuk, kapas,
gandum).
b. Cairan mudah terbakar, seperti: eter, alkohol, aseton, benzena, heksan dan
lain- lain.Bahan-bahan tersebut pada umumnya digunakan sebagai bahan
pelarut organik, pada suhu kamar akanmenguap, dan dalam perbandingan
tertentu dapat terbakar oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik
6. Bahan eksplosif (mudah meledak). Bahan ini adalah padatan atau cairan atau
campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan
yang dahsyat.
7. Gas bertekanan Gas bertekanan disimpan dalam tekanan tinggi, baik gas yang
ditekan, gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah tekanan. Gas
bertekanan ini banyak digunakan dalam laboratorium.Bahaya dari gas ini adalah
efek dari tekanan tinggi dan juga mungkin bersifat racun, aspiksian, korosif dan
mudah terbakar.
8. Bahan reaktif terhadap asamBahan yang mudah bereaksi dengan asam
menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas beracun dan korosif
serta eksplosif. Bahan-bahan ini adalah alkai-alkali atau senyawa-senyawa alkali.
Misal: kalium klorat (KclO3), kalium 42ermanganate (KmnO4).
9. Bahan radioaktifBahan ini mempunyai kemampuan memancarkan sinar-sinar
radioaktif dari zat itu sendiri.Radiasi yang dipancarkan adalah sinar alfa, sinar beta,
sinar gamma, sinar netron dan lain-lain.Bahaya radioaktif terutama terkait dengan
sinar radiasinya.Radiasi ini jika masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan efek
somatik dan genetik.Efek somatik bisa bersifat akut dan bisa pula kronis. Efek
kronis akibat radiasi dosis rendah, sedangakan efek akut akibat radiasi dosis tinggi
dari 200 Rad sampai 5000 Rad. Pada efek akut mungkin terjadi sindroma sistem
syaraf sentral dan sindroma kelainan darah.
10. Logam beratKeberadaan logam berat bisa berupa logam murni, paduan atau dalam
bentuk senyawa. Dalam keadaan murni berupa padatan pada suhu kamar, dalam
bentuk serbuk,bongkahan atau dalam bentuk lain, kecuali merkurium (raksa) dalam
bentuk cairan. Begitu pula logam paduan dapat berupa padatan atau
cairan/larutan.Dalam bentuk senyawa pada umumnya memiliki warna khas sesuai
dengan formula senyawanya contohnya: timbal, merkuri, cadmium, arsen

5. Pengelolaan Pestisida: Penggunaan yang benar


Berdasarkan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu, penggunaan pestisida harus
berdasarkan pada enam tepat, yaitu
(1) Tepat sasaran
Tepat sasaran ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis organisme
penyerang tanaman (OPT) yang menyerang. Sebelum menggunakan pestisida,
langkah awal yang harus dilakukan ialah melakukan pengamatan untuk mengetahui
jenis OPT yang menyerang.
(2) Tepat mutu
Tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu agar
dipilih pestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida
(3) Tepat jenis pestisida
Suatu jenis pestisida belum tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis
OPT pada semua jenis tanaman. Oleh karena itu agar dipilih jenis pestisida yang
dianjurkan untuk mengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman.
Informasi tersebut dapat dilihat pada label atau kemasan pestisida.
(4) Tepat waktu
Waktu penggunaan pestisida harus tepat, yaitu pada saat OPT mencapai ambang
pengendalian dan penyemprotannya harus dilakukan pada sore hari (pukul
16.1 atau 17.00) ketika suhu udara < 30 oC dan kelembaban udara 50-80%.
(5) Tepat dosis atau konsentrasi
Dosis atau konsentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai dengan rekomendasi
anjuran karena telah diketahui efektif mengendalikan OPT tersebut pada suatu
jenis tanaman.
(6) Tepat cara penggunaan
Pada umumnya penggunaan pestisida diaplikasikan dengan cara disemprotkan.
Namun demikian, tidak semua jenis OPT dapat dikendalikan dengan cara
disemprot. Pada jenis OPT tertentu dan tanaman tertentu, aplikasi pestisida dapat
dilakukan dengan cara penyiraman, perendaman, penaburan, pengembusan,
pengolesan, dll. Informasi tersebut dapat diperoleh dari brosur atau label kemasan
pestisida

EPIDEMIOLOGI
1. Interaksi Host Agent Environment
Interaksi host, agent dan environment atau disebut juga dengan pendekatan teori
segitiga epidemiologi untuk menjelaskan proses terjadinya penyakit yaitu dipengaruhi
faktor penjamu yaitu host atau orang yang terjangkit suatu penyakit. Faktor penyebab
atau agent penyakit misalnya DBD yaitu virus dengue, dan yang terakhir lingkungan
sekitar (environment). Perubahan pada faktor environment dapat mempengaruhi
perilaku host sehingga berakibat pada timbulnya suatu penyakit yang dapat menyerang
individu maupun keseluruhan populasi. Interaksi host, agent dan environment yang
tidak seimbang menyebabkan angka kejadian penyakit akan meningkat.

Kondisi host dapat ditinjau dari faktor pengetahuan (kognitif) individu, sikap (afektif)
seseorang dan tindakan (konatif) yang dilakukan terkait dengan keberadaan suatu
penyakit.Sedangkan faktor environment berasal dari kondisi lingkungan sekitar. Kondisi
lingkungan rumah yang buruk seperti banyak ditemukan tumpukan sampah akan
memicu adanya perkembang biakan agen penyakit yang pada akhirnya memperbesar
peluang orang terkena penyakit.

2. Angka kematian kasar, fertility rate, AKI, angka kelahiran, pertambahan


penduduk

Angka Kematian Kasar (AKK)


Nama Indikator Angka Kematian Kasar (AKK)
Angka yang menunjukkan banyaknya kematian untuk setiap
Konsep Definisi 1000 orang penduduk pada pertengahan tahun yang terjadi
pada suatu daerah pada waktu tertentu.

Rumusan

Angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai


keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang
Kegunaan bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka Kelahiran Kasar
akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk
alamiah.
Dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian,
Interpretasi sedangkan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tersebut

50
diperkirakan sebesar 214.374.096 jiwa. Sehingga Angka
Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya,
pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000
penduduk.

Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)


Nama Indikator Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Jumlah kelahiran hidup per 1000 wanita usia 15-49 atau 15-44
Konsep Definisi tahun.
Rumus:

Keterangan:
B : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
Pf 15-49 : jumlah wanita 15-49
Pf 15-44 : jumlah wanita 15-44
Kegunaan Sebagai indikator untuk membandingkan keberhasilan antar wilayah
dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi, menunjukkan
tingkat keberhasilan program KB, membantu para perencana program
pembangunan untuk meningkatkan rata-rata usia kawin, meningkatkan
program pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan ibu
hamil dan perawatan anak, serta mengembangkan program penurunan
tingkat kelahiran.
Interpretasi GFR sebesar 103, artinya terdapat 103 kelahiran hidup oleh wanita usia
subur (15-49 tahun)
Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (Age Specific
Nama Indikator Fertility Rate/ASFR)
Banyaknya kelahiran selama setahun per 1000, 100.000, atau
Konsep Definisi 1.000.000 wanita pada kelompok umur tertentu
Rumusan Metode Langsung

Keterangan:
Bi : jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i
i : kelompok umur 15-19, ..., 45-49
Pi : jumlah wanita kelompok umur i
Metode Tidak Langsung

1
ASFR metode tidak langsung didapatkan dari hasil penghitungan fertilitas dengan
metode anak kandung (own children)

Kegunaan Sebagai dasar rujukan pembangunan kependudukan terkait kelahiran


misalnya SDGs goal 3, indikator ke 3.7.2. angka kelahiran usia remaja (wanita
umur 15- 19 tahun)
Interpretasi ASFR 15-19 sebesar 38 berarti bahwa dalam satu juta wanita usia 15-19
tahun secara rata-rata mempunyai 38 anak selama masa usia suburnya.
Total Fertility Rate
Nama Indikator Total Fertility Rate
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama
Konsep Definisi masa usia suburnya.
Rumusan Metode Langsung

Metode Tidak Langsung :


Menggunakan metode anak kandung (Own Children). Metode OC memperkirakan angka
kelahiran beberapa tahun sebelum sensus berdasarkan tabulasi dari anak-anak yang
tinggal bersama ibunya pada saat pencacahan.
Kegunaan Sebagai indikator untuk membandingkan keberhasilan antar wilayah dalam
melaksanakan pembangunan sosial ekonomi, menunjukkan tingkat
keberhasilan program KB, membantu para perencana program pembangunan
untuk meningkatkan rata-rata usia kawin, meningkatkan program pelayanan
kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan ibu hamil dan perawatan anak,
serta mengembangkan program penurunan tingkat kelahiran.
Interpretasi TFR sebesar 2,35 berarti bahwa wanita (usia 15-49 tahun) secara rata-rata
mempunyai 2-3 anak selama masa usia suburnya.

Angka Kematian Ibu (AKI)


Nama Indikator Angka Kematian Ibu (AKI)
Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42
hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan
tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000
Konsep Definisi kelahiran hidup. Yang dimaksud dengan Kematian Ibu adalah
kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll
(Budi, Utomo. 1985).

Kegunaan Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan


program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan
dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy
safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga
kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi
kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong
kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu
dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Interpretasi Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau Maternal
Mortality Ratio (MMR) di Indonesia untuk periode tahun 1998 - 2002, adalah
sebesar 307. Artinya terdapat 307 kematian ibu yang disebabkan karena
kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan pada periode
tersebut per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)


Nama Indikator Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk
Konsep Definisi pada pertengahan tahun yang sama.
Rumus

Untuk mengetahui tingkat kelahiran di suatu daerah tertentu pada waktu


Kegunaan tertentu
CBR tahun 2004 sebesar 20, artinya terdapat 20 kelahiran per 1000 penduduk
Interpretasi Indonesia pada tahun tersebut

Angka Kelahiran menurut Umur (ASFR)


Nama Indikator Angka Kelahiran menurut Umur (ASFR)
Banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada kelompok usia tertentu
Konsep Definisi antara 15-49 tahun. ASFR merupakan indikator kelahiran yang
memperhitungkan perbedaan fertilitas dari wanita usia subur
menurut umurnya. Pola ASFR membentuk huruf U terbalik.
Data dasar untuk proyeksi penfufuk, mengetahui jumlah penduduk
menurut usia dan jenis kelamin dimasa yang akan datang. Pengetahuan
Kegunaan
tentang ASFR berguna untuk pelaksanaan program KB dan peningkatan
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Keterangan Variabel lain untuk menyususn indikator ini didapat dari Sensus Penduduk,
Tambahan SUPAS, Registrasi vitasl dan SDKI.
ASFR pada kelompok usia 25-29 tahun 1999-2004 sebesar 138, artinya
Interpretasi terdapat 138 bayi yang dilahirkan oleh 1000 wanita usia 25-29 pada tahun
1999-2004.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Nama Indikator Laju Pertumbuhan Penduduk
Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun
dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase
Konsep Definisi dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung me
nggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial.
Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.

Untuk mengetahui perubahan


Kegunaan
jumlah penduduk antar dua periode waktu.
a.
LPP > 0 berarti terjadi penambahanpenduduk.pada tahun t dibandi
ngkan dengan tahun sebelumnya. b.
Interpretas LPP = 0 berarti tidak terjadiperubahan jumlah penduduk padatahu
i n t dibandingkan dengan tahun sebelumnya. c. Pt,0
< 100 berarti terjadi pengurangan jumlah penduduk pada tahun t dib
andingkan dengan tahun sebelumnya

3. Nilai Mean/Rerata, Median, Range, Standar Deviasi, Nilai Hitung


Mean
Dalam statistika dikenal adanya ukuran pemusatan data. Beberapa ukuran pemusatan
data yang perlu diketahui adalah mean, median, dan modus.
Mean merupakan nilai rata-rata suatu data. Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara
jumlah nilai keseluruhan dengan banyaknya data yang diolah.
rumus menentukan mean (nilai rata-rata) pada data tunggal:

Rumus mean untuk data kelompok:

Median (Nilai Tengah)


Cara menentukan median pada data tunggal yaitu dengan mengurutkannya dari data
terkecil ke data terbesar. Jika banyak data ganjil tentu kita langsung bisa menentukan
nilai tengahnya.
Misalkan banyaknya data n, jika n ganjil maka median ditentukan dengan Med = xn/2
Jika banyaknya data genap, maka

Rumus Median Data Kelompok


Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas mediannya.
Carilah kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data kelompok dapat
ditentukan dengan
Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k
Keterangan:
• Med : median
• tb : tepi bawah kelas median
• n : banyaknya data
• Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
• fi : frekuensi kelas median
• K : panjang kelas

Range
Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan data
dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan adalah
selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga nilai yang terkecil
tersebut. R= nilai maksimum - nilai minimum. R adalah range (jangkauan atau rentang).
Standar deviasi
Varians dan Standar deviasi adalah sebuah ukuran penyebaran yang menunjukkan
standar penyimpangan atau deviasi data terhadap penyimpangan rata-ratanya. Varians
adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
Rumus Varian dan standar deviasi

4. Insidens Rate dan Prevalens Rate


Incidence rate adalah frekuensi penyakit atau kasus baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat atau wilayah atau negara pada waktu tertentu (umumnya
1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
tersebut.
Incidence Rate (IR) = (Jumlah kasus baru pada periode waktu tertentu/ Jumlah
populasi berisiko pada waktu yang sama) x K
Manfaat Incidence rate:
1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi.
2. Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan.
Prevelansi penyakit (atau kondisi) adalah jumlah kasus penyakit pada suatu populasi
dalam suatu waktu tertentu. Prevalensi adalah gambaran tentang frekwensi penderita
lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi digunakan jumlah seluruh
penduduk tanpa memperhitungkan orang / penduduk yang kebal atau penduduk
dengan resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi
sebenarnya bukan suatu rate yang murni, karena penduduk yang tidak mungkin
terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.
Prevalence Rate
• Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu
• PR yang ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point
Prevalence Rate
• PR yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d 31 Desember
2000) disebut Periode Prevalence Rate
Prevalence Rate (PR) = (Jumlah penyakit lama & baru / Jumlah populasi berisiko ) x K

5. Pengertian Masa Inkubasi


Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang
perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya
paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibatpenyakit, seperti kesembuhan
atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun
terapetik(CDC, 2010c)
Masa inkubasi adalah selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap
patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul. Sehubungan dengan penyakit
menular, masa inkubasi merupakan waktu yang diperlukan oleh patogen untuk
berlipatganda hingga dapat menimbulkan gejala pada inangnya.
Window period adalah periode waktu sejak infeksi hingga terdeteksinya infeksi
melalui tes laboratorium/ skrining
Sojourn time, atau detectable preclinical period adalah waktu sejak penyakit
terdeteksi oleh skrining hingga timbul manifestasi klinik.
Infektivitas : kemampuan agen penyakit untuk menyebabkan terjadinya infeksi.
Dihitung dari jumlah individu yangterinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang
terpapar.
Patogenesitas : kemampuan agen penyakit untuk menyebabkan penyakit klinis.
Dihitung dari jumlah kasus klinis dibagi dengan jumlah individu yang terinfeksi.
Virulensi: kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian. Indikator ini
menunjukkan kemampuan agen infeksi menyebabkan keparahan (severety) penyakit.
Dihitung dari jumlah kasus yang mati dibagi dengan jumlah kasus klinis

6. Teori teori sehat dan definisi sehat


Sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan World Health Organization (WHO, 2015).
Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat. Empatdeterminan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh
terhadap kesehatan adalah: a).lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan
non fisik (sosial,budaya, ekonomi,politik, dan sebagainya), b). perilaku, c). pelayanan
kesehatan, dan d).keturunan atau herediter

7. Populasi dan demografi (Transisi demografi), Pola demografi, unsur demografi,


dependnency ratio
Transisi Demografi
Transisi demografis adalah model yang digunakan untuk menggambarkan perubahan
angka kelahiran, kematian, dan populasi suatu daerah seiring dengan waktu. Transisi
demografis dapat pula digunakan untuk memprediksi struktur populasi yang mungkin
terjadi pada suatu negara. Negara yang berada pada tahapan awal cenderung memiliki
penduduk usia muda yang banyak sedangkan negara pada tahapan akhir cenderung
memiliki penduduk usia tua yang banyak.

Model Transisi Demografi, terdiri dari lima tahap (tingkat)


Tingkat 1
Pada tahap ini, angka kematian dan angka kelahiran masih tergolong tinggi, umumnya
pada tingkatan 35/1000. Pada tahap ini terdapat pertumbuhan penduduk yang sedikit.
Tingkat 2
Pada tingkat kedua, angka kelahiran tetap tinggi, namun angka kematian menurun
secara drastis, hingga ke angka sekitar 20/1000. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan
populasi yang sangat tinggi.
Tingkat 3
Pada tingkat 3 transisi demografi, angka kelahiran mulai menurun secara drastis dan
angka kematian kembali menurun namun secara perlahan. Angka kelahiran kira-kira
akan mencapai 20/1000 sedangkan angka kematian mencapai 15/1000 sehingga
terjadi pertumbuhan populasi secara perlahan. Namun, karena jumlah populasi sudah
sangat banyak, meskipun pertumbuhan perlahan, jumlah anak yang lahir sudah sangat
banyak. Tingkat 4
Pada tingkat 4 transisi demografis, angka kelahiran dan angka kematian sudah sangat
rendah, pada level 16/1000 untuk kelahiran dan 12/1000 untuk kematian. Sehingga
pertumbuhan populasi sangat rendah. Pada tahap ini, negara umumnya sudah
dianggap maju dan terindustrialisasi.
Tingkat 5
Tingkat 5 merupakan tahapan transisi demografis yang baru diobservasi belakangan
ini. Pada tahap ini, angka kelahiran turun sehingga menjadi lebih rendah dari angka
kematian, atau sebaliknya, angka kematian yang meningkat. Tahap ini ditandai dengan
penurunan
populasi negara tersebut.

Dependency ratio juga dapat disebut dengan angka ketergantungan atau beban
ketergantungan (dependency ratio) adalah angka yang menunjukkan besarnya
penduduk golongan umur produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa
ekonomi bagi golongan umur muda dan umur tua (golongan umur tidak produktif).
Semakin rendah angka ketergantungan, semakin baik pula kondisi ekonomi suatu
negara. Hal ini disebabkan oleh rendahnya masyarakat non produktif yang harus
ditanggung secara ekonomi oleh masyarakat produktif. Cara menghitung angka
ketergantungan: Rumusnya adalah jumlah penduduk tidak produktif (0-14 tahun dan
65+ tahun) dibagi dengan jumlah penduduk produktif (15-64 tahun) lalu dikalikan
100. Selain rasio ketergantungan total, terdapat pula rasio ketergantungan anak.
Rumusnya adalah jumlah penduduk umur 0-14 tahun dibagi dengan jumlah penduduk
berumur 15-64 lalu hasilnya dilalikan 100. Selain rasio total dan rasio anak, rasio
penduduk usia tua pun dapat dihitung. Rumusnya adalah jumlah penduduk dengan
umur 65 atau lebih dibagi dengan jumlah penduduk berumur 14-64 dan hasilnya
dikalikan dengan 100.

8. Istilah Kependudukan / demografi dan statistik / biostatistik


Philip M. Hauser dan Dudley Ducan (1959) menyebutkan bahwa Demografi adalah ilmu
yang mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas,
mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan persen. Ada
beberapa macam ukuran untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk yaitu:
1.Pertumbuhan Aritmatika
Pertumbuhan penduduk secara aritmatika ialah pertumbuhan penduduk dengan
jumlah adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Pn = Po (1+rn)
dimana : Pn = Jumlah Penduduk pada n
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometri
Pertumbuhan Geometri adalah pertumbuhan penduduk berskala atau bertahap dalam
selang waktu tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pn = Po (i+r)n
dengan : Pn = Jumlah Penduduk pada n
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
r = Tingkat Perumbuhan Penduduk
n= Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan eksponensial merupakan pertumbuhan penduduk yang berlangsung
secara terus menerus dalam suatu daerah atau wilayah tertentu dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Pt=Po.ert
dengan : e = jumlah konstanta yang besarnya 2,718282
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
PO= jumlah penduduk pada tahun dasar
r= tingkat pertumbuhan penduduk
t= jangka waktu antara PO dan Pt
Komponen-komponen demografi
• Kelahiran (fertilitas atau natalitas). Fertilitas ini berhubungan dengan kelahiran
penduduk yang menyangkut jumlah bayi yang lahir hidup. Namun bisa juga,
fertilitas diukur dari jumlah anak per pasangan.
• kematian (mortalitas). Mortalitas berkaitan erat dengan tingkat kematian
penduduk yang ada pada suatu daerah/wilayah. Tidak semua kejadian kematian
dicatat dalam demografi, seperti : jumlah keguguran dan "still birth" tidak dihitung
sebagai suatu kematian.
• perpindahan/gerak penduduk (migrasi). Migrasi merupakan perpindahan
penduduk dari satu daerah/wilayah ke daerah/wilayah yang lain, baik untuk
sementara waktu atau untuk menetap dalam waktu yang lama. Migrasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu migrasi nasional yang merupakan perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara, dan migrasi
internasional yang merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara
yang lain.
• mobilitas sosial. Mobilitas sosial merupakan suatu perubahan atau pergeseran
status penduduk. Atau dapat dikatakan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan
posisi seseorang maupun kelompok dari lapisan masyarakat yang satu ke lapisan
masyarakat yang lain. Contohnya : seorang pegawai yang pensiun atau beralih
profesi.
• pernikahan. Pernikahan merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah dan
perubahan penduduk. Dengan bertambahanya angka pernikahan, maka akan
berdampak pada kenaikan tingkat fertilitas.
Ukuran-ukuran statistik dalam demografi
1. Bilangan absolut : sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil
sementara SP 2015, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 203,5 juta
orang.
2. Rasio : menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya.
Dengan kata lain merupakan perbandingan antara dua bilangan dan dapat dinyatakan
dalam persepuluh, perseratus, atau perseribu. Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
Rumus Rasio: a/b (misal a jumlah laki-laki dan b jumlah perempuan).
3. Rate : jumlah peristiwa/kejadian disbanding dengan jumlah penduduk yang
mengandung resiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari
rasio.
4. Proporsi : menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut, Apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus,
dikenal dengan nama persen.

60
PERSALINAN
A. Materi
1. Definisi
a. Persalinan atau partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
b. Persalinan adalah proses yang dimulai dengan kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi progresif dari servik, kelahiran bayi dan plasenta.
c. Persalinan atau partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
d. Partus Imaturus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi kurang dari 28
minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gram.
e. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup
tetapi belum aterm (cukup bulan), berat janin antara 1000-2500 gram atau
umur kehamilan antara 28 sampai dengan 36 minggu.
f. Partus Postmaturus atau serotinus dalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang diperkirakan.
g. Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin.

2. Sebab-sebab Terjadinya Persalinan


Ada beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kontraksi atau his.
Perlu diketahui bahwa ada 2 hormon yang dominant saat hamil, yaitu:
a. Estrogen
1. Meningkatkan sensitivitas otot rahim.
2. Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan
oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis.
b. Progesteron
1. Menurunkan sensitivitas otot rahim.
2. Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan dari luar
seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan
mekanis.
3. Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.

Estrogen dan progesterone terdapat dalam keseimbangan sehingga kehamilan


dapat dipertahankan. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone
menyebabkan oksitosin yang dikeluarka oleh hipofise parst posterior dapat
menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton Hick. Kontraksi Braxton Hick akan
menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan, sehingga frekuensi kontraksi
makin sering.
Oksitosin diduga bekerjasama dengan prostaglandin yang makin meningkat
mulai dari umur kehamilan minggu ke-15. Disamping itu factor gizi ibu hamil,
keregangan otot rahim, dan adanya tekanan pada ganglion servikale dari fleksus

1
Frankenhauser yang terletak dibelakang servik dapat memberikan pengaruh
penting untuk dimulainya kontraksi rahim.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa teori yang
menyatakan sebab-sebab terjadinya persalinan adalah:
a) Teori keregangan.
✓ Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
✓ Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat
mulai.
✓ Contohnya, pada hamil ganda sering terjadi kontarksi setelah keregangan
tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.
b) Teori penurunan progesterone.
✓ Proses penuaan placenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana
terjadi penimbuna jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan
dan buntu.
✓ Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih
sensitive terhadap oksitosin.
✓ Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingakat
penurunan progesterone tertentu.
c) Teori oksitosin internal.
✓ Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior.
✓ Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah
sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
✓ Menurunnya kosentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatka aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai.
d) Teori prostaglandin.
✓ Kosentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang
dikeluarkan oleh desidua.
✓ Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
✓ Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
e) Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis.
✓ Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi
kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini
dikemukakan oleh Linggin 1973.
✓ Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya
kehamilan kelinci berlangsung lebih lama.
✓ Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksi
(mulainya) persalinan.
✓ Dari percobaan tersebut diatas ada hubungan antara hipotalamus-pituitari
dengan mulainya persalinan.
f) Teori iritasi mekanik.
✓ Adanya tekanan dan pergeseran pada ganglion servikale dari fleksus
Frankenhauser yang terletak dibelakang servik oleh bagian terbawah janin,
sehingga dapat memicu persalinan.
g) Induksi partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
✓ Ganggang laminaria: beberapa laminaria dimasukan kedalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus Frankenhauser.
✓ Amniotomi: pemecahan ketuban.
✓ Oksitosin drip: pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.

3. Tahapan-Tahapan Persalinan.
a) Kala I (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show),
karena servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
pergeseran ketika servik mendatar dan membuka.
Kala Pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
✓ Fase Laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
✓ Fase Aktif: dibagi dalam 3 fase, yaitu:
• Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
• Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
• Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat. Dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara primigravida dengan
multigravida. Pada Primi ostium uteri internum akan membuka lebih dulu,
sehingga servik akan mendatar dan menipis. Baru kemudian ostium internum
eksternum membuka. Pada multigravida ostium internum sudah sedikit
terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran
servik terjadi dalam saat yang sama.
b) Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala II, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai
keliahatan, vulva membuka , dan perineum meregang. Dengan his mengedan
yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II
pada primi 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam.
c) Kala III (Kala Pengeluaran Placenta)
Setelah bayi lahir , kontraksi rahim istirahat sebentar. Pada lapisan
Nitabuusch sudah mulai ada pelepasan placenta, karena sifat retraksi otot
rahim. Tanda-tanda lepasnya placenta adalah:
• Uterus menjadi bundar.
• Uterus terdorong keatas, karena placenta dilepas kesegment bawah rahim.
• Tali pusat bertambah panjang.
• Terjadi perdarahan.

Melahirkan placenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada


fundus uteri. Diserta dengan pengeluaran darah kira-kira 100 – 200 cc.
d) Kala IV (Kala 2 jam post partum)
Adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir, untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
Observasi yang dilakukan adalah:
• Tingkat kesadaran penderita.
• Pemeriksaan tanda – tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.
• Kontraksi uterus.
• Terjadinya perdarahan.
Perdarahan normal bila tidak melebihi 400 sampai 500 cc.

4. Tanda – tanda persalinan.


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki kala pendahuluan (preparatory stage of labor), dengan tanda – tanda:
✓ Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multigravida tidak begitu kelihatan.
✓ Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
✓ Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
✓ Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah
dari uterus, disebut “false labor pains”.
✓ Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah (bloody show).
Tanda – tanda inpartu:
✓ Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering, dan teratur.
✓ Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan –
robekan kecil pada servik.
✓ Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
✓ Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada.

Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan adalah:


a) Kekuatan mendorong janin keluar (power):
• His (kontraksi uterus)
• Kontraksi otot – otot dinding perut
• Kontraksi diafragma
• Dan ligamentous action terutama ligament rotundum.
b) Faktor janin.
c) Faktor jalan lahir.
d) Psikologi.
e) Penolong.

Perbedaan Karakteristik Persalinan Sesungguhnya dan Persalinan Semu


Persalinan Sesungguhnya Persalinan Semu
Serviks menipis dan membuka Tidak ada perubahan pada serviks
Rassa nyeri dan interval teratur Rasa nyeri tidak teratur
Interval antara rasa nyeri Tidak ada perubahan interval rasa
secara perlahan semakin nyeri
pendek
Waktu dan kekuatan Tidak ada perubahan pada waktu
semakin bertambah dan kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa di bagian Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
belakang
dan menyebar ke depan
Dengan berjalan bertambah Tidak ada perubahan rasa nyeri
intensintas dengan
berjalan
Ada hubungan antara tingkat Tidak ada hubungan antara
kekuatan tingkat
kontraksi uterus dengan intensintas kekuatan kontraksi uterus
nyeri dengan intensintas nyeri
Lendir darah sering tampak Tidak ada lendir darah
Ada penurunan bagian terbawah janin Tidak ada penurunan bagian
terbawah
janin
Kepala jnin sudah terfiksasi di Kepala belum masuk PAP walaupun
PAP ada
diantara kontraksi kontraksi
Pemberian obat penenang Pemberian obat penenang yang
tidak menghentikan efisien menghentikan rasa
proses persalinan hyei pada
sesungguhnya persalinan semu

5. Tujuan asuhan persalinan


Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama
persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman,
dengan memberikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Kebijakan pelayanan
asuhan persalinan:
a) Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih.
b) Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk
menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus tersedia 24 jam.
c) Obat-obatan essensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh
petugas terlatih.

Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran:


a) Asuhan sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukan sebagai bagian dari
persalinan bersih dan aman, termasuk hadirnya keluarga atau orang-orang yang
memberi dukungan bagi ibu.
b) Partograf harus digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai
suatu catatan/rekam medik untuk persalinan.
c) Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar
dibutuhkan. Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada infeksi atau penyulit.
d) Manejemen aktif kala III, termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali
pusat secara dini, memberikan suntikan oksitosin IM, melakukan penegangan
tali pusat terkendali (PTT) dan segera melakukan masase fundus, harus
dilakukan pada semua persalinan normal.
e) Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidak-tidaknya
2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil.
Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30
menit pada jam kedua. Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk
memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal dan pencegahan
perdarahan.
f) Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan
dimasase sampai tonus baik. Ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan
melakukan hal ini.
g) Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera
diselimuti dan bayi dikeringkan serta dijaga kehangatannya untuk mencegah
terjadinya hipotermi.
h) Obat-obatan essensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas
dan keluarga.
TIP DAN TRIK UMUM
1. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah dalam soal uji kompetensi langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pertama, gunakan prinsip gawat darurat dan utamakan dulu ABC.
b. Kedua, gunakan prinsip dari kebutuhan dasar manusia, kebutuhan akan oksigen
mengalahkan kebutuhan lain.
c. Ketiga, data terbanyak digunakan apabila dalam menjawab tidak menemukan
masalah, dan kedua prinsip sebelumnya tidak mendapatkan memecahkan masalah.
Hitung setiap data yang menunjang ke setiap option. Yang paling memiliki data
terbanyak itulah yang menjadikan masalah utama
d. Masalah Utama Sering menjadi pertanyaan utama dan dikesempatan lain
ditanyakan secara tersirat. Tidak jarang sebuah soal tidak dituliskan masalahnya
apa? Akan tetapi ditanyakan tindakan, evaluasi, kriterian yang diinginkan,
pendidikan kesehatan yang diberikan, discharge planning. Jika mahasiswa gagal
menemukan masalah prioritas maka mahasiswa tersebut tidak akan menemukan
jawaban pada saat uji kompetensi. Pertanyaan semacam ini sering keluar di uji
kompetensi.
2. Jika terjadi penurunan GCS & ada kemungkinan kerusakan di syaraf pusat
Pada pasien yang memiliki masalah penurunan GCS misalnya menjadi 8, dan terdapat
adanya perubahan pada sistem syaraf pusat, maka:
a. Masalah utamanya adalah gangguan perfusi cerebral. Selama tidak ada masalah di
ABC. Jika da masalah di ABC maka utamakan dulu ABC nya.
b. Posisi yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah posisi head up.
c. Evaluasi pada pasien ini adalah tidak adanya peningkatan tekanan intra kranial.
d. Pada kasus ini peningkat GCS menunjukan perbaikan
e. Bahaya dari peningkatan tekanan intrakranial adah herniasi dan penekanan kepada
batang otak yang menyebabkan henti napas dan henti jantung.
3. Nyeri
a. Jika pasien mengatakan nyeri sampai dengan 6 atau lebih dari skala 0-10, maka
masalah utamanya adalah nyeri.
b. Pengkajian nyeri selalu gunakan PQRST.
c. Nyeri merupakan tanda kardinal.
d. Utamakan selalu nyeri jika lebih dari 6, tindakan dengan memberikan obat penurun
nyeri.
e. Evaluasi nyeri adalah pasien mengatakan nyeri hilang, atau secara verbal pasien
menyatakan nyeri hilang.
f. Masalah nyeri diabaikan dulu apabila ada masalah di ABC
4. Masalah Kurang pengetahuan dan Cemas
a. Jika ada kalimat pasien selalu bertanya tentang penyakitnya maka masalahnya
cemas.
b. Akan tetapi apabila pasien menunjukan adanya perubahan dalam mimik, gelisah,
tidak bisa tidur, nadi naik, napas naik maka pasien mengalami kecemasan
5. Pembukaan belum lengkap
Pasien dengan pembukaan belum lengkap pada masa aktif, dianjurkan untuk jalan
jalan, atau posisi sim. Akan tetapi jika ketuban pecah dini maka pasien bedrest.
6. Memimpin mengedan jika pembukaan sudah lengkap
Pasien baru bisa dipimpin untuk mengedan jika pembukaan sudah lengkap, jika masih
belum lengkap pasien masih bisa diajarkan bagaimana cara mengedan yang baik,
pembukaan kurang dari 8.
7. Setelah bayi keluar
Pada saat bayi sudah keluar, maka tindakan selanjutnya adalah memeriksa
kemungkinan adanya bayi kedua, menyuntikan oksitocin, dan jika sudah keluar periksa
jumlah kotiledon, inisiasi menyusui dini.
8. Perdarahan atau kekurangan cairan
a. Pengkajian perdarahan harus meliputi pemeriksaaan tanda-tanda syok. Evaluasi
yang diharapakan adalah, tanda vital normal, saturasi normal atau lebih dari 94%,
urine keluar minimal 0,5 – 1cc/kgBB/jam.
b. Dalam pemberian cairan pada tahap gawat darurat jumlah cairan dibagi menjadi
dua: 8 jam dan 16 jam masing masing setengah dari total kebutuhan cairan.
c. Tanda kebutuhan cairan terpenuhi dapat dilihat dari tanda vital yang sudah berada
dalam rentang normal dan urine output sesuai dengan berat badan dan waktu.
9. Taksiran persalinan, berat janin, usia bayi
Taksiran persalinan selalu keluar di uji kompetensi, bergantian dengan taksiran usia
dan berat janin.
10. Tumbuh kembang anak, milestone, fase perkembangan
Tahapan tumbuh kembang anak motorik, kasar, motorik halus dan bahasa perlu
dikuasai dengan baik. Termasuk fase perkembangan menurut para akhli.
11. Imunisasi dasar
Imunisasi dasar gunakan dari ikatan dokter anak indonesia, yang sering keluar adalah
imunisasi bayi 3 bulan kebawah, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun
12. Etika
Beberapa prinsip etik yang harus dikuasai mutlak adalah:
a. Autonomi—pasien dan keluarga berhak menolak semua tindakan yang dilakukan
pada dirinya.
b. Beneficience – semua tindakan yang menguntungkan bagi pasien
c. Non maleficience – semua tindakan yang merugikan bagi pasien atau
mengurangi standar minimal pelayanan
d. Fidelity – memegang janji yang disepakati dengan pasien atau keluarga
e. Veracity – jujur dalam menghadapi pasien dan keluarganya
f. Confidentiality – berarti tidak menyebarluaskan informasi, dokumen yang terkait
dengan pasien dan keluarganya
Jika dalam etika itu ada 2 prinsip yang dihadapkan yang ditandai dengan adanya
“VS”, maka dalam menjawab:
a. Apa etik yang mewakili dari pihak pasien atau keluarga
b. Apa etik yang mewakili dari prosedur tindakan yang diambil
c. Contoh: perawat mengatakan bahwa pasien harus dilakukan kateter, akan
tetapi pasien menolak. Maka etiknya => Autonomi Vs Beneficience
13. Cairan
Cairan yang biasa ditanyakan adalah
a. Hitung cairan pada luka bakar
4xBBxLB BB = berat badan
LB = Luas luka Bakar
b. Jika dalam menghitung luas luka bakar tidak disebutkan 1/3, ¼ dari sebuah
daerah, maka dianggap penuh. Contoh: luka bakar dada dan perut = 18%, tapi
jika disebutkan ½ dada dan perut = 9%
c. Tetesan infus
1) Dewasa (makro) : (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
2) Anak (mikro) : (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian)
d. Urine output: 0,1-1cc/KgBB/Jam
e. Menghitung balance cairan
14. Kateter
a. Tindakan kateter selalu diberikan pada saat pasien yang mengalami gangguan
eliminasi BAK, persiapan operasi besar, kelumpuhan syaraf
b. Kontraindikasi pada pasien yang mengalami ruptur urethra
c. Soal yang terkait dengan keteter diantaranya:
1) Pengkajian
2) Waktu penggantian
3) Tindakan sebelum dilakukan pencabutan
4) Tahapan pemasangan
5) Pendidikan kesehatan
6) Etika yang terkait
15. Pemberian oksigen
a. Perhatikan saturasi oksigen
b. Perhatikan alat pemberian
c. Cek kelainan napas
d. Pertanyaan yang sering muncul terkait dengan oksigen adalah:
1) Diagnosa atau masalah: bersihan jalan napas, perfusi jaringan, pola napas,
pertukaran gas.
2) Bagaimana tahapan pemberian oksigen
3) Pembebasan jalan napas
e. Tindakan yang sering muncul
1) Pemberian oksigen
2) Postural drainage
3) Water Seal Drainage
4) Membebaskan jalan napas
5) Mempertahankan kepatenan jalan napas
6) Posisi: Sim, trendernbreg, head up, fowler
7) Analisis Gas Darah
8) Nebulizer
f. Kunci dalam menjawab soal tindakan adalah gunakan logika, bayangkan saja
urutannya karena tidak akan tertukar, pasti sistematis
16. Dahak
Jika ada pasien dengan penumpukan dahak dan suara ronchi atau rales maka
masalah utamanya bersihan jalan napas.
17. Alat bantu napas
Jika pasien menggunakan otot aksesoris, seperti cuping hidung maka masalahnya
pola napas
18. NGT
a. Pemasangan: persiapan alat, mengukur panjang NGT
b. Kalau sudah terlihat di tenggrokan, tindakan selanjutnya apa?
c. Kalau pasien sesak saat pemasangan, cabut pemasangan.
d. Hati hati pemasangan pada pasien dengan fraktur basic craii
e. Cara menentukan masuk atau tidaknya ke lambung
f. Cara memberikan jika diaspirasi kurang dari 200ml
19. Infus
a. Pemasangan
b. Langkah-langkah pemasangan
c. Pindah ke tempat lain jika terjadi flebitis (kemerahan, nyeri di daerah penusukan)
d. Penghitungan tetesan infus dan jumlah cairan yang diperlukan
e. Menghitung kebutuhan cairan untuk 8 jam, 16 jam dan 24 jam
f. Menghitung kebutuhan cairan pada anak dibawah 6 tahun
Contoh:
Jika anak 12kg
10 kg x 100 = 1000cc
2 kg x 50 = 100
Jadi kebutuhan cairan anak tersebut adalag 1100cc

Contoh:
Jika anak 23 kg
10 x 100 cc = 1000
10 x 50 cc = 500
2 x 25 = 25
Jumlah kebutuhan cairannya adalah 1525cc
20. Trauma, untuk pasien datang dengan truma maka gunakan dengan prisip DRABC
dalam penanganan pasien
Danger
70
Response
Airways
Breathing
Circulation
21. Serangan Jantung, untuk pasien serangan jantung gunakan prinsip DRCAB dalam
melakukan penanganan pasien
Danger
Response
Circulation
Airways
Breathing
22. Kapan kita melakukan DC Shock.
Berikut beberapa indikasi boleh dilakukannya kardioversi (DC Syok):
a. Kardioversi darurat: Jika muncul supraventrikuler Takhicardia (SVT), Atrial Flutter,
dan atrial fibrasi (AF) rapid respon 15-20% stroke, dengan hipotensi, hipoperpusi
sistemik, congestive heart failure (CHF) atau infark Miokard. Dan dilakukan
kardioversi (DC Syok) apabila ada gambaran VT dengan palpasi vagal, gagal ke
irama sinus.
b. Kardioversi elektif: Jika muncul SVT, Atrial Flutter, AF rapid respon yang gagal
berubah ke irama sinis dengan injeksi digitalis atau lidocain atau amiodaron. Nah,
jika ada indikasi kapan sebaiknya penderita di kardioversi (DC Syok), maka
kardioversi (DC Syok) ini juga mempunyai larangan keras atau kontraindikasi
jangan dilakukan. Apa saja kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok)?
Ini dia kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok):
1. Intoksikasi digitalis
2. VF setelah kardiobersi, TPM dapat merubah SVT
3. Penyakit, gangguan sistem konduksi
4. Pasien tidak bertahan pada irama sinus
5. Fibrilasi atrial telah lama atau bertahun
6. Kardioversi AF cepat berulang
7. Post operasi jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari, TPM dapat
menghentikan takiaritmia

5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas
di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:

a. Mengenal masalah kesehatan


Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang
sakit yang dialami pasien.

b . Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga


1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah
satu anggota keluarga ?
3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satu
anggota keluarganya ?
1
4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?
5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?

c . Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit


Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama.
Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu :
1) Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?
2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang
diperlukan pasien ?
3) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang
perawatan terhadap pasien)

d . Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga


1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah
2) Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan.
e . Menggunakan pelayanan kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit
jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui
kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga
2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.

23. Dalam menentukan masalah di keperawatan komunitas adalah:


a. Mana masalah yang paling mendekati ke KLB atau kondisi mana yang paling
mendapatkan perhatian karena tidak sesuai dengan program kerja pemerintah.
b. Masalah paling banyak prosentasenya
c. Masalah dengan data yang paling banyak
24. Pencegahan primer, sekunder, tertier
a. Primer – upaya peningkatan status kesehatan dan pencegahan spesifik seperti
imunisasi dan vaksinasi
b. Sekunder – upaya penemuan: kasus, diagnosa dan pengobatan secara dini
c. Tertier – pencegahan kecacatan dan rehabilitasi
25. Klasifikasi Pasien Berdasarkan Derajat Ketergantungan
Pasien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan tingkat ketergantungan klien (Douglas, 1984) :
(1) Perawatan Total, yaitu klien memerlukan 5-7 jam perawatan langsung per 24 jam
(2) Perawatan Parsial, yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan langsung per 24 jam
(3) Perawatan Mandiri, yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan langsung per 24 jam
26. Pahami Tindakan yang sering keluar diataranya Kolostomi, Infus, Kateter, pemberian
obat, Water Seal Drainage, Postural Drainage, Hemodialisa, NGT huknah, visus, test
pendengaran: weber, rhine, swabah, perawatan luka (pengkajian-evaluasi).
27. Batuk berdahak, Ronchi ——> bersihan jalan napas
28. Ada Perubahan AGD ——> Gangguan pertukaran gas
29. Retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung  Pola napas tidak efektif
30. Jika pasien mengalami gagal jantung, maka prioritas utama adah gangguan
pemenuhan cardiac output, kalau tidak ada dalam pilihan maka masalah utama
menajadi intoleransi aktivitas.
31. Jika ada pasien tidak sadar henti napas henti jantung, tindakan selanjutnya adalah
cek nadi karotis 10 detik.
32. Kolostomi
a. Mengukur lobang adalah, diameter kolostomi + 0,3 cm
b. Setelah melepas kantung, dilakukan pemeriksaan konsistensi feces
c. Setelah konsistensi baru dibersihkan
d. Setelah dibersikan, kaji kulit sekitar
e. Kalau kemerahan maka diberikan salep
f. Pendidikan kesehatan yang penting adalah bagaimana merawat kolostomi, dan
nutrisi
KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. FUNGSI PERAWATA KOMUNITAS

1. Client Advocate (Pembela Klien)


Tugas perawat :
Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain
yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang
sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk
didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).

Hak-Hak Klien (Dysparty,1998) antara lain :


a. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya
b. Hak atas informasi tentang penyakitnya
c. Hak atas privacy
d. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
e. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain :


a. Hak atas informasi yang benar
b. Hak untuk bekerja sesuai standart
c. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien
d. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok
e. Hak atas rahasia pribadi
f. Hak atas balas jasa

2. Conselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik
dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.
Peran perawat :
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga
dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan

3. Educator :
Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid
untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau
banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah
perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu
didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis.

a. Dilakukan kepada klien /klg , tim kes. Lain baik secara spontan pada saat
berinteraksi maupun formal.
b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan.

4. Collaborator
Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya
membantu mempercepat penyembuhan klien.

5. Cordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi cordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
1) Merencanakan
2) Mengorganisasikan
3) Mengarahkan
4) Mengontrol

6. Change Agent
Pembawa perubahan adalah seseorang yg berinisiatip membantu orla membuat
perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah,
mengkaji motifasi pasien dan membantu klien tuk berubah, menunjukan alternated,
menggali kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber daya menunjukan
peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu
selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (Marriner
Torney)
B. Tingkat Pencegahan

1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum
terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara
umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup
pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga
mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik
misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada
bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium
dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal
berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.

C. Upaya Keperawatan Komunitas


1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
2. UPAYA PREVENTIF
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. UPAYA KURATIF
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. UPAYA RAHABILITATIF
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita
yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya.,
dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya
TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat.
5. UPAYA RESOSIALITATIF
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
80
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,
atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan
tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas
dan dapat dimengerti

INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Sko Criteria
re
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaiandan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsitersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
satufungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaiandan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
- sebagaiC, D, E, atau F
lain

1
BERG BALANCE SCALE

Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan
dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas keseimbangan (balance task) yang
umum dalam kehidupan sehari-hari.

N Item keseimbangan Skor (0-


o 4)
1 Duduk ke berdiri 4 = dapat berdiri tanpa menggunakan tangan
. dan menstabilkan independen.
3 = mampu berdiri secara independen
menggunakan tangan.
2 = mampu berdiri menggunakan tangan setelah
mencoba. 1 = perlu bantuan minimal untuk berdiri atau
menstabilkan 0 = perlu asisten sedang atau maksimal
untuk berdiri.
2 Berdiri 4 = dapat berdiri dengan aman selama 2
. tanpa menit. 3 = mampu berdiri 2 menit dengan
penunjang pengawasan.
2 = dapat berdiri 30 detik yang tidak dibantu/ditunjang.
1 = membutuhkan beberapa waktu untuk mencoba
berdiri 30 detik yang tidak dibantu.
0 = tidak dapat berdiri secara mandiri selama 30 detik
3 Duduk 4 = bisa duduk dengan aman dan aman selama 2
. tanpa menit 3 = bisa duduk 2 menit dengan pengawasan
penunjang 2 = mampu duduk selama 30
detik 1 = bisa duduk 10 detik
0 = tidak dapat duduk tanpa penunjang
4 Berdiri ke duduk 4 = duduk dengan aman dengan menggunakan
. minimal tangan
3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan
tangan 2 = menggunakan punggung kaki terhadap kursi
untuk mengontrol posisi turun
1 = duduk secara independen tetapi memiliki
keturunan yang tidak terkendali
0 = kebutuhan membantu untuk duduk.
5 Transfer 4 = dapat mentransfer aman dengan penggunaan
. ringan tangan
3 = dapat mentransfer kebutuhan yang pasti aman
dari tangan
2 = dapat mentransfer dengan pengawasan
1 = membutuhkan satu orang untuk membantu
0 = membutuhkan dua orang untuk membantu
atau mengawasi
6 Berdiri dengan 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman
. mata tertutup 3 = dapat berdiri 10 detik dengan
pengawasan 2 = mampu berdiri 3 detik
1 = tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi
tetap aman
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
7 Berdiri dengan kaki 4 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara
. rapat independen dan berdiri 1 menit aman
3 = mampu menempatkan kaki bersama-sama
secara independen dan berdiri 1 menit dengan
pengawasan 2 = mampu menempatkan kaki
bersama-sama secara mandiri tetapi tidak dapat
tahan selama 30 detik
1 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi
tapi mampu berdiri 15 kaki bersama-sama detik
0 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan
tidak dapat tahan selama 15 detik
8 Menjangkau ke 4 = dapat mencapai ke depan dengan percaya diri 25
. depan dengan cm (10 inci)
tangan 3 = dapat mencapai ke depan 12 cm (5
inci) 2 = dapat mencapai ke depan 5 cm
(2 inci)
1 = mencapai ke depan tetapi membutuhkan
pengawasan 0 = kehilangan keseimbangan ketika
mencoba / memerlukan dukungan eksternal
9 Mengambil 4 = dapat mengambil sandal aman dan mudah
. barang dari 3 = dapat mengambil sandal tetapi
lantai membutuhkan pengawasan
2 = tidak dapat mengambil tetapi mencapai 2-5 cm (1-2
inci) dari sandal dan menjaga keseimbangan secara
bebas 1 = tidak dapat mengambil dan memerlukan
pengawasan ketika mencoba
0 = tidak dapat mencoba / membantu kebutuhan
untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau
jatuh
1 Menoleh ke belakang 4 = tampak belakang dari kedua sisi dan berat
0 bergeser baik
. 3 = tampak belakang satu sisi saja sisi lain
menunjukkan pergeseran berat badan kurang
2 = hanya menyamping tetapi tetap
mempertahankan keseimbangan
1 = perlu pengawasan saat memutar
0 = butuh bantuan untuk menjaga dari
kehilangan keseimbangan atau jatuh
1 Berputar 360 derajat 4 = mampu berputar 360 derajat dengan aman dalam
1 4 detik atau kurang
. 3 = mampu berputar 360 derajat dengan aman satu
sisi hanya 4 detik atau kurang
2 = mampu berputar 360 derajat dengan aman
tetapi perlahan-lahan
1 = membutuhkan pengawasan yang ketat atau
dengan lisan
0 = membutuhkan bantuan saat memutar
1 Menempatkan 4 = mampu berdiri secara independen dengan aman
2 kaki bergantian di dan menyelesaikan 8 langkah dalam 20 detik
. bangku 3 = mampu berdiri secara mandiri dan
menyelesaikan 8 langkah dalam> 20 detik
2 = dapat menyelesaikan 4 langkah tanpa bantuan
dengan pengawasan
1 = dapat menyelesaikan> 2 langkah perlu assist
minimal 0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh /
tidak mampu
untuk mencoba
1 Berdiri dengan 4 = mampu menempatkan tandem kaki secara
3. satu kaki didepan independen dan tahan 30 detik
3 = mampu menempatkan kaki depan independen
dan tahan 30 detik
2 = dapat mengambil langkah kecil secara mandiri
dan tahan 30 detik
1 = kebutuhan membantu untuk melangkah tapi
dapat menyimpan 15 detik
0 = kehilangan keseimbangan saat melangkah atau berdiri

1 Berdiri dengan 4 = mampu mengangkat kaki secara independen


4. satu kaki dan tahan> 10 detik
3 = mampu mengangkat kaki secara independen dan
tahan 5-10 detik
2 = mampu mengangkat kaki secara independen dan
tahan
≥ 3 detik
1 = mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3
detik tetapi tetap berdiri secara independen.
0 = tidak dapat mencoba kebutuhan membantu
untuk mencegah jatuhnya.

Total score = 56
Interpretasi
0-20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21-40 = berjalan dengan bantuan
41-56 = mandiri/independen
RUMUS PERHITUNGAN DALAM KEPERAWATAN

1. Menghitung Usia Kehamilan


𝑇𝐹𝑈 (𝑐𝑚)
3,5 𝑐𝑚 = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Contoh Kasus
Seorang ibu hamil dengan G1P0A0 datang ke poli kandungan untuk ante natal care.
Saat pemeriksaan diperoleh hasil TFU 28 cm. Berapa usia kandungan ibu tersebut?
A, 5
B, 6
C, 7
D, 9
E, 8

Jawab
Diketahui
G1P0A0
TFU = 28
cm
Ditanya Usia kehamilan ibu 28 𝑐𝑚
= 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3,5 𝑐𝑚

2. Menghitung jumlah tetesan


infus
𝑇𝑃𝑀 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Contoh kasus
Seorang anak perempuan usia 7 tahun, diopname setelah menderita diare berat
selama 2 hari. Dokter memberikan cairan Ringer’s Lactate 2 labu/botol dan
dijadwalkan akan habis 10 jam, dengan faktor tetesan infus 20. Saat ini infus sudah
berjalan selama 7 jam, cairan tersisa adalah 350 ml. Berapakah jumlah tetesan
permenit diperlukan agar infuse habis tepat waktu ?
A.60 tetes/menit
B.41,67 tetes/menit
C.11,666 tetes/menit
D.38,888 tetes/menit
E.33,333 tetes/menit
Jawab
J. volume cairan RL 1000 cc setelah 7 jam sisa 350 ml
Lama pemberian 10 jam tapi sudah berjalan 7 jam sisa 3 jam
Faktor tetes: 20
Jumlah tetesan per menit?
𝑇𝑃𝑀 = 350 𝑥 20
3𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7000
𝑇𝑃𝑀 =
180
TPM = 38,888
3. Menghitung jumlah cairan yang dihabiskan
𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 𝐽, 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 33 tahun dirawat di ruangan dengan keluhan muntah-muntah
dan diare sejak 3 hari yang lalu. Klien mendapat terapi NaCl 0,9%, 30 tpm, dengan
infus set 1cc = 15 tetes.
Berapa volume cairan yang amsuk ke tubuh klien selama 3 jam?
A, 250 ml
B, 300 ml
C, 315 ml
D, 340 ml
E, 360 ml
Jawab:
Diketahui
Faktor tetes = 15
Order tetes = 30
Waktu pemberian = 3 jam
Ditanya jumlah cairan yang masuk?
30 𝑡𝑝𝑚 𝑥3 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
5400
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15

Jumlah cairan yang masuk = 360 cc

4. Menghitung lama pemberian


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝐿𝑃 =
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Faktor tetes:
Mikro = 60
Makro = 15 atau 20

Contoh Kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dirawat dibangsal dengan keluhan demam dan
diare sejak 3 hari yang lalu. Dia mengalami dehidrasi akibat mencret 6x/hari dengan
konsistensi ai lebih banyak adri pada ampas. Berdasarkan intruksi dokter maka
dilakukan terapi cairan dengan dipasang infus mikro 50 tetes permenit. Cairan NaCl
0,9% 500cc.
Jika cairan infus tersebut diberikan mulai jam 08:00 Jam berapakah cairan tersebut
habis.
A, 14:00
B. 15:00
C, 16:00
D, 17:00
E. 18:00
Jawab:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝐿𝑃 =
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
500 𝑐𝑐 𝑥 60
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

500 𝑐𝑐
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚

LP = 10 Jam
Jika cairan diberikan mulai dari jam 08:00 maka cairan akan habis pada jam 18:00

5. Penilaian GCS
a. Mata (E):
4: Spontan membuka mata
3: Dengan perintah
2: Dengan rangsang nyeri
1: Tidak ada reaksi

b. Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
1: Tidak ada reaksi

c. Verbal (V):
5: Orientasi baik
4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata
2: Mengerang
1: Tidak ada reaksi

Contoh kasus
Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di ruang ICU dengan penurunan kesadaran,
diagnosa medis cedera kepala. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan “pasien
mampu membuka mata dengan rangsangan cubitan dan mampu menarik area yang
nyeri pada lokasi cubitan tersebut, tidak mengucapkan kata hanya suara mengerang,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88x/i, pernapsan 24x/i, suhu 38o C.
Bagaimana penulisan GCS data di atas?
A, GCS 4 (E2, M1, V1)
B, GCS 5 (E3, M1, V1)
C, GCS 6 (E2, M2, V2)
D, GCS 7 (E3, M3, V1)
E, GCS 8 (E2, M4, V2)

Jawab:
E = Membuka mata dengan rangsangan cubitan: Skor 2
M = Mampu menarik area yang nyeri pada likasi cubitan; skor 4
V = Tidak mengucapkan kata-kata hanya mengerang; Skor 2

6. Rumus pemberian Obat


𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑥 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡/𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟

Contoh kasus
Seorang perawat sedang menghitung orderan obat ranitidin untuk An. Y. Dokter
memberikan order 25 mg sedangkan dalam obat ranitidin tertulis 50 mg, Netto 2 ml.
Perawat x memberikan obat ke An. Y sebanyak 2 ml, ternyata perawat x salah
menghitung. Berapakah dosis yang benar dari orderan dokter ranitidin 25 mg untuk
An. Y......?
A.1 ml
B.3 ml
C.1,5 ml
D.2,5 ml
E.1,25 ml

Jawab:
Diketahui
Dosis yang diresepkan = 25 mg
Dosis tersedia = 50 mg
Netto = 2
Ditanya yang harus diberikan perawat
𝑌𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 = 25 𝑚𝑔 𝑥 2 𝑚𝑙
50 𝑚𝑔
Yang harus diberikan = 1 ml

7. Menghitung resusitasi cairan pada luka bakar


Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB/24 jam
Anak = RL 2 ml x BB x % LB/24 jam
½ diberika 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam selanjutnya

Contoh Kasus
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar pada
dada bagian depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang
dikendarainya. Diketahui supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%.
Berapakah volume resusitasi cairan yang diberikan pada klien tersebut pada 8 jam
pertama, berdasarkan formula Baxter/parkland?
A. 9600 cc
B. 4800 cc
C. 3600 cc
D. 3600 cc
E. 2400 cc

Jawab
Diketahui
BB pasien = 60 Kg
Luas luka bakar = 30 %
Ditanya jumlah resusitasi cairan yang diberikan pada 8 jam pertama
Rumus: Dewasa = RL 4 mL x 60 Kg 30%/24 jam
= 7200 untuk pemberian 24 jam
Kasus pemberian 8 jam pertama
7200 x ½
3600 cc

8. Menghitung luas luka bakar


Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama
rule of nine atau rule of wallace yaitu:
a) Kepala dan leher : 9%
b) Lengan masing-masing 9% : 18%
c) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
d) Tungkai masing-masing 18% : 36%
e) Genetalia/perineum : 1%

Contoh Kasus
Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya. Satu
jam yang lalu, klien ketika dan temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien
tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri
dan kanan, kaki kanan sampai alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9)
berapa persenkah luas luka bakar pada klien ?
A.28%
B.19%
C.37%
D.36%
E.27%

Jawab:
Diketahui
Telapak tangan sampai siku masing 4,5 % total 9%
Kaki kanan 18%
Genitalia 1%
Ditanya luas luka bakar
Total luas luka bakar = 9%+18%+1% = 28%

9. Rumus menghitung taksiran partus (Naegle)


a. Jika HPHT bulan Januari sampai Maret
Hari + 7, Bulan + 9, tahun + 0

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 8 Januari 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan
lahir?
A, 17 Oktober 2015
B, 16 Oktober 2015
C, 15 Oktober 2015
D, 14 Oktober 2015
E, 13 Oktober 2015

Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 28 minggu
HPHT = 8 Januari 2015
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 8 + 7 = 15
Bulan = 1 + 9 = 10
Tahun = 2015 + 0 = 2015
Jadi taksiran partus 15 Oktober 2015

b. Jika HPHT April sampai Desember


Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 15 Oktober 2015. Tanggal berapa bayinya
diperkirakan lahir?
A, 21 Juli 2015
B, 22 Juli 2015
C, 23 Juli 2015
D, 24 Juli 2015
E, 25 Juli 2015
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 30 minggu
HPHT = 15 Oktober 2014
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 15 + 7 = 22
Bulan = 10 - 3 = 7
Tahun = 2014 + 1 = 2015
Jadi taksiran partus 22 Juli 2015

10. Menghitung berat badan janin (Jhonson tausak)


(TFU-n) x 155 = BB Janin
MD = Jarak simfisis pubis s/d fundus uteri
N= 11 jika verteks pada atau spina iskhiadika, 12 jika Verteks dibawah spina
iskhiadika.

Contoh Kasus
Seorang ibu hamil 36 minggu ingin mengetahui taksiran berat janinnya. Apabila TFU
= 35 cm, divergen. Berapakah taksiran berat janinnya?
A, 3620
B, 3720
C, 3820
D, 3520
E, 3730

90
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan 36 minggu
TFU = 35 cm
Divergen
Ditanya Taksiran berat janin
Berat janin = (35 cm -11) x 155
= 24 x 155
= 3720 gram

11. Metode KB kalender masa subur (pantang berkala)


a. Siklus teratur
HPHT Dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari
ke-16 dalam siklus haid

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 42 tahun ingin membatasi kelahiran ankanya dengan metode
kalender. Ibuingin mencoba metode tersebut Pada saat ini. Siklus menstruasi ibu
28 hari pada bulan ini, HPHT pada tanggal 2 Oktober.
Kapankah ibu tidak boleh bersenggama dengan suami?
A, Tanggal 16 Oktober
B, Tanggal 18 Oktober
C, Tanggal 16 - 20 Oktober
D, Tanggal 2 – 8 Oktober
E, Tanggal 17 – 18 Oktober

b. Siklus tidak teratur


Siklus haid terpendek dikurang 18
Siklus haid terpanjang dikurang 11

Contoh kasus:
Seoran wanita berusia 29 tahun baru melepas alat kontrasepsi AKDR 3 bulan
yang lalu, datang ke pili KIA untuk berkonsultasi tantang alat kontrasepsi, Ny.
Y menginginkan penggunaan alat kontrasepsi alami tanpa alat karena
merencanakan kehamilan dalm waktu dekat, dan memutuskan untuk
menggunkan metode kalender setelah melewati sesi konseling. Hasil pengkajian
siklus haid terpanjang 32 hari dan terpendek 27 hari. HPHT 1 Mei 2013.
Kapankah masa pantang berhubungan pasien di atas?
A, 8-21 Mei 2013
B, 7-21 Mei 2013
C, 9-21 Mei 2013
D, 10-25 Mei 2013
E, 11-25 Mei 2013

Jawab
Diketahui
HPHT = 1 Mei 2013
Siklus haid terpanjang 32 hari
Siklus haid terpendek 27 hari
Ditanya pantang berhubungan
1
Siklus terpendek 27 hari – 18 = 9
Siklus terpanjang 32 hari – 11 = 21
Masa subur pasien terjadi pada tanggal 9 Mei – 21 Mei. Maka pasien tidak boleh
berhubungan pada tanggal tersebut

12. Apgar Skor


Appearance (warna kulit)
1 — Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat
2 — Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan
2 — Warna kulit seluruh tubuh normal
Pulse (denyut jantung)
1 — Denyut jantung tidak ada
2 — Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit
3 — Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti
Grimace (respon refleks)
0 — Tidak ada respon terhadap stimulasi
1 — Wajah meringis saat distimulasi
2 — Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi
Activity (tonus otot)
1 — Lemah, tidak ada gerakan
2 — Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit
gerakan 2 — Bergerak aktif dan spontan
Respiration (pernapasan)
0 — Tidak bernapas
1 — Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan tidak teratur
2 — Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Contoh kasus
Seorang perempuan 24 tahun, datang ke poli kandungan, kehamilan 36 minggu,
dengan keluhan, mules-mulas sudah 5 jam yang lalu. Pada hasil pemeriksaan awal
perawat menganganjurkan klien untuk jalan-jalan disekitar poli. Setelah dirasa
cukup klien mendatangi perawat dan dilakukan pemeriksaan dalam dan hasilnya
sudah masuk ke pembukaan lengkap. Perawat membantu persalinan jam 10 lewat 35
menit lahirlah By. A dalam kondisi normal BB 3000 mg dan perawat melakuakn
pemeriksaan apgare score. Berapakah nilai tertinggi dari apgare score.......?
A.8
B.9
C.12
D.11
E.10

Jawab:
Behubung bayinya lahir dengan normal maka apgar skornya adalah 8

13. Rumus Gilles


a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari
i. Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: Jumlah pasien X 2 jam perawatan
2). Keperawatan parsial: jumlah pasien X 3 Jam perawatan
3). Keperawatan Total: Jumlah pasien X 6 jam perawatan
ii. Keperawatan tidak langsung: Jumlah pasien X 1 Jam perawatan
iii. Penyuluhan kesehatan: Jumlah pasien X 0, 25 jam

b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐽. 𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan


𝐽. 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑗. 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
=
(𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 − 𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)𝑥 𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

d. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari


𝑗. 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
e. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift
Shift pagi =J.perawat 47%
per hari
Shift siang = J.Perawat
36%
per hari
Shift malam = J.perawat17%
per hari

Contoh kasus
Ruangan bedah memiliki 20 tenpat tidur dengan jumlah rata-rata pasien sebanyak 17
pasien per hari ( 3 pasien minimal care, 8 pasien parsial care, 6 pasien total care).
Jika jumlah jam kerja perawat sebanyak 7 jam per hari dan jumlah hari libur dalam
setahun sebanyak 73 hari. Maka berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan secara
keseluruhan per hari berdasarkan metode Gilles?
A, 15
B, 16
C, 17
D, 18
E, 19

Jawab
Diketahui
Jumlah tempat tidur 20 buah
Jumlah pasien per hari 17
3 pasien minimal
care 8 pasien parsial
care 6 pasien total
care
J. jam kerja perawat per hari adalah 7 jam
J. hari libur dalam setahun adalah 73 hari
Ditanya Perawat yang dibutuhkan diruangan tersebut per hari
a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari
i. Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: 3 X 2 jam perawatan = 6 jam
2). Keperawatan parsial: 8 X 3 Jam perawatan = 24 jam
3). Keperawatan Total: 6 X 6 jam perawatan = 36 jam
ii. Keperawatan tidak langsung: 17 X 1 Jam perawatan = 17 jam
iii. Penyuluhan kesehatan: 17 X 0, 25 jam = 4,25 jam
Total Jumlaj jam perawatan untuk seluruh pasien 87,25 jam
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:
87,25
𝐽. 𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =
17
Jumlah jam perawatan/pasien/hari = 5,13 jam
c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan
5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
(365 ℎ𝑎𝑟𝑖 − 73 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖


=
(292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖


=
(292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

31831,65
=
2044
= 15,573 = 15 perawat

14. Rumus skoring keperawatan keluarga


N Kriteria Skal Bob
o a ot
1 Sifat Masalah
Tidak / Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtra 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Masalah Berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah Tidak dirasakan o
Skoring
1. TENTUKAN Skor untuk setiap kriteria
2. Score dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3. Jumlahkan Skore untuk semua Kriteria

Contoh kasus
Seorang calon perawat melakukan pengkajian keluarga didapatkan 2 masalh
keperawatan keluarga, untuk masalah 1: sifat masalah adalah ancaman kesehatan,
kemungkinan masalh bisa diubah dengan mudah, potensial masalh untuk dicegah
dan menurut keluarga masalah segera untuk ditangani. Berapakah masalah skor
keperawatan keluarga pada kasus dengan menggunakan skoring Baylon?
A, 1 2/3
B, 2 2/3
C, 3 2/3
D, 4 2/3
E, 5 2/3

Jawab
Diketahui
Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skor 2
2
𝑥 1 = 2/3
3
Kemungkinan masalah bisa diubah: Mudah skor 2
2
𝑥2=2
2
Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi skor
3
𝑥1=1
3
Menonjolnya masalah: Segera ditangani 2
2
𝑥1=1
2
Ditanya total skoring = 2/3 + 2 + 1 + 1 = 4 2/3
MASALAH PSIKOSOSIAL : ANSIETAS, BERDUKA DAN KEHILANGAN,
KETIDAKBERDAYAAN
Subtitle Text Here

Ansietas atau cemas adalah keadaan dimana perasaan khawatir, ketidaknyamanan hati
yang ditandai dengan:
1. Respon fisiologis : perubahan sistem syaraf otonom seperti peningkatan tekanan
darah, nadi dan respirasi, reaksi otot polos : kandung kemih dan usus (menjadi
sering BAB dan BAK), kulot dingin dan lembab, dan perubahan pola tidur.
2. Respon psikologis : takut, khawatir, perasaan tidak nyaman dan was-was.
3. Respon kognitif : tidak mampu berpikir dengan baik.

Berduka dan Kehilangan suatu situasi aktual maupun risiko yang dapat dialami oleh
individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau
keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan.
Tahap Kehilangan menurut Kulber Ross:
1. Denail (pengingkaran, menolak apa yang terjadi, biasanya diungkapkan melalui
kalimat : “ini tidak mungkin terjadi pada saya, “saya yakin anda salah dalam
mendiagnosa saya”, “saya yakin keadaan saya baik-baik saja, hasil lab tersebut
pasti tertukar dengan yang lain”).
2. Anger (Marah, ditandai dengan perilaku berbicara nada tinggi, kasar, menolak
pengobatan, agresif, gelisah, tangan mengepal, sulit tidur dan nadi meningkat).
3. Bargaining (tawar menawar, berandai-andai. “andai dulu saya tidak begitu”, “andai
saya diberi kesempatan 2 tahun kebelakang, saya janji tidak akan merokok”).
4. Depresion (Depresi : putus asa, ditandai dengan perilaku menolak makan dan
bicara, menyatakan dirinya putus asa dan tidak berharga)
5. Acceptence (Menerima kenyataan, ditandai dengan perilaku mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya)

Ketidakberdayaan merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri ketidakmampuan


dalam menghadapi sesuatu hal sehingga menganggap apapun yang dilakukan sia-sia.

Macam-Macam Waham :
1. Waham Kebesaran
Individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh:
🍃Saya ini pejabat di Kementrian Semarang!
🍃Saya punya perusahaan paling besar lho.
2. Waham Agama
🍃Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Saya adalah Tuhan yang bisa menguasai dan mengendalikan semua makhluk
3. Waham Somatik
🍃Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Saya menderita kanker. Padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel kanker pada
tubuhnya.
4. Waham Nihilistik
🍃Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Ini saya berada di alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-rohnya.
🍃Saya sudah mati, dan sekarang hidup kembali.
5. Waham Curiga
🍃Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/
mencederai dirinya dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh
🍃Saya tahu seluruh keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri
dengan kesuksesan saya
🍃Banyak Polisi mengintai saya
🍃tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya,
🍃suster akan meracuni makanan saya.
6. Waham Siar Pikir
🍃Keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun dia
tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut.
7. Waham Kontrol Pikir
🍃Keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan diluar dirinya.
ANALISIS GAS DARAH

Arterial Blood Gas (ABG) merupakan test untuk mengukur kadar keasaman (pH) dan
kadar oksigen serta carbon dioxide didalam darah. Darah yang dipergunakan untuk test
ABG diambil dari arter. Test ini dilakukan untuk memonitor beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan komplikasi serius terhadap kesehatan terutama pada induvidu yang
mengalami penyakit kritis.

Terdapat beberapa strategi untuk melakukan interpretasi dari mulai mnemonics, to charts, to
lectures, to practice. Ini langkah-langkahnya:
1. Ketahui nilai normal
Ketahui nilai normal dan tidak normal pada saat mendapatkan hasil
laboratorium. Untuk memudahkan ingat saja bahwa:
a. pH normal =7.35 - 7.45
b. paCO2 = 35-45
c. HCO3 = 22-26
d.

2. Cari tahu apakah pH acidosis atau alkalosis?


pH darah manusia normalnya 7.35 - 7.45. pH
level dibawah 7.35 adalah acidosis pH level
dibawah 7.45 adalah alkalosis

3. Cari tahu acid-base apakah respiratory atau metabolic?


Selanjutnya pikirkan asam basa apakah Respiratory atau Metabolic. paCO2
= Respiratory
HCO3 = Metabolic

4. Ingat ROME
Gunakan RO-ME.
Respiratory Opposite
Saat pH naik, PaCO2 turun = Alkalosis
saat pH turun, PaCO2 naik = Acidosis
Metabolic Equal
Saat pH naik, HCO3 naik = Alkalosis
saat pH turun, HCO3 turun = Acidosis

5. Tic-Tac-Toe
Masalah ABG dapat dipecahkan dengan metode the tic-tac-toe method.
Coba buat tabel seperti berikut:

6. Mark the Chart


Gunakan hasil lab, kasih tanda pada tic-tac-toe. Ayo
kita mulai dengan contoh sederhana:
pH: 7.26, paCO2: 32, HCO3: 18
gunakan nilai normal pada langkah pertama.
Caranya seperti ini:
pH 7.26 adalah RENDAH = ACID tempatkan pH dibawah Acid
paCO2 32 adalah RENDAH = BASE tempatkan paCO2 dibawah Base HCO3
18 adalah RENDAH = ACID tempatkan HCO3 dibawah Acid sehingga
tabelnya seperti ini:

7. Cocokan
Pada tahap ini, coba cari pada kolom mana yang cocok dengan pH. Dalam contoh
ini HCO3 cocok dengan pH. HCO3 menunjukan metabolik (lihat di tahap 3),
keduanya dibawah Acid, jadi ini adalah Metabolic Acidosis.

8. Menjelaskan Kompensasi
Tahap terakhir menjelaskan apakah adanya kompensasi, kompensasi
sebagian, ayau tidak terkompensasi.
Ini triknya:
✓ Jika pH NORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL = KOMPENSASI
✓ Jika pH ABNORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL = KOMPENSASI
SEBAGIAN
✓ Jika pH ABNORMAL, PaCO2 atau HCO3 ABNORMAL = TIDAK
TERKOMPENSASI

Pada kasus ini METABOLIC ACIDOSIS, TERKOMPENSASI SEBAGIAN .

KASUS
pH:7.44, PaCO2: 30, HCO3: 21

pH NORMAL = NORMAL tempatkan pH dibawah Normal PaCO2


RENDAH = BASE tempatkan PaCO2 dibawah Base HCO3
RENDAH = ACID tempatkan HCO3 dibawah Acid

*keasaman darah dapat dijelaskan dengan menggunakan pH, walaupun pH nya


normal. SEDIKIT ASAM atau SEDIKIT BASA. Since the acidity of the blood is
determined by the value of the pH. Pada kasus ini pH NORMAL tapi SEDIKIT
BASA, ini tetap dikatakan sebagai ALKALOSIS.
Pada kasus ini PaCO2 sesuai dengan pH. PaCO2 ini menunjukan Respiratory (shown
in step 3), dan keduanya dibawah Basic, maka kasus ini adalah Respiratory
Alkalosis. HCO3 juga abnormal. Saat pH is NORMAL sedangkan PaCO2 dan HCO3
ABNORMAL, mengindikasikan adanya KOMPENSASI PENUH.

100
KESIMPULAN: RESPIRATORY ALKALOSIS, FULLY COMPENSATED.

KASUS

pH 7.1, PaCO2 40, HCO3 18

pH RENDAH = ACID tempatkan dibawah Acid


PaCO2 NORMAL = NORMAL tempatkan PaCO2 dibawah Normal
HCO3 RENDAH = ACID tempatkan HCO3 dibawah Acid

Pada kasus ini HCO3 sesuai dengan pH. HCO3 menunjukan Metabolic (lihat tahap
3), keduanya dibawah Acidic, sehingga Metabolic Acidosis.
PaCO2 normal. Ketika pH is ABNORMAL, dan salah satu PaCO2 atau HCO3
ABNORMAL, mengindikasikan UNCOMPENSATION.

101
Kesimpulan METABOLIC ACIDOSIS, UNCOMPENSATED.

102
Indikator Keluarga Sehat Indonesia meliputi:
1. Indikator Gizi, dan Kesehatan Ibu & Anak
2. Indikator Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
3. Indikator Perilaku Sehat
4. Indikator Rumah dan Lingkungan Sehat
5. Indikator Kesehatan Jiwa

12 Indikator Keluarga Sehat Indonesia sebagai berikut:


1. Lima indikator dalam gizi, kesehatan ibu dan anak, yaitu:
a. Keluarga mengerti program KB
b. Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar
c. Balita mendapatkan imunisasi lengkap
d. Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan
e. Pemantauan pertumbuhan balita
2. Dua Indikator dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular, yaitu:
a. Penderita hipertensi yang berobat teratur
b. Penderita TB paru yang berobat sesuai standar
3. Dua Indikator dalam perilaku sehat, yaitu:
a. Tidak adanya anggota keluarga yang merokok
b. sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
4. Dua indikator dalam poin rumah / lingkungan sehat yaitu:
a. Mempunyai sarana air bersih
b. Menggunakan jamban keluarga
5. Satu Indikator dalam kesehatan jiwa yaitu:
Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa.

GOAL 1 Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun


1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang di manapun,
dimana ukuran yang digunakan sekarang adalah mereka yang hidup dengan
pendapatan kurang dari $ 1,25 perhari
1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya separuh proporsi dari laki-laki, perempuan
dan anak-anak segala umur yang hidup dalam kemiskinan dalam segala dimensi
menurut definisi nasional
1.3 Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang
tepat bagi semua level, dan pada tahun 2030 sudah mencapai cakupan yang cukup
substansial terhadap yang miskin dan rentan
1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua laki-laki dan pere
3.1 engurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran
dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000 kelahiran
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria, dan penyakit tropis
lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air dan penyakit
menular lainnya
3.3 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh
penyakit tidak menular, melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta
menaikkan kesehatan mental dan kesejahteraan

107
3.4 Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alcohol
3.5 Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka kematian dan cedera
akibat kecelakaan lalu lintas
3.6 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan sexual dan
reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan
mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional
3.7 Mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial,
akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obat-
obatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi semua
3.8 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang
disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusi dan kontaminasi udara, air
dan tanah

3.a Menguatkan implementasi dari Kerangka Kerja Konvensi WHO mengenai Kontrol
terhadap Tembakau di semua negara, sebagaimana layaknya
3.b Mendukung riset dan pengembangan dari vaksin dan obat-obatan untuk penyakit
menulat dan tidak menular, yang secara khusus mempengaruhi negara-negara
berkembang, menyediakan akses terhadap obat-obatan dasar dan vaksin yang
terjangkau, sesuai dengan Deklarasi Doha mengenai Perjanjian TRIPS dan Kesehatan
Publlik, yang menegaskan hak dari negara-negara berkembang untuk menggunakan
secara penuh provisi dalam Perjanjian Aspek Terkait Perdagangan Hak Properti
Intelektual mengenai fleksibilitas untuk melindungi kesehatan publik, dan terutama
akses terhadap obat-obatan untuk semua

107
3.c Secara substansial meningkatkan pendanaan dan untuk perekrutan, pengembangan,
training dan daya serap tenaga kerja kesehatan di negara-negara berkembang,
terutama di negara kurang berkembang dan Negara berkembang kepulauan kecil
3.d Menguatkan kapasitas di setiap negara, khususnya di negara berkembang untuk
peringatan dini, pengurangan resiko dan manajemen resiko kesehatan nasional dan
global

GOAL 4 Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua

4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki
menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas,
yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif
4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki mendapat
akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak secara dini yang berkualitas,juga
pengasuhan dan pendidikan pra-dasar agar mereka siap untuk masuk ke pendidikan
dasar
4.3 Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki
terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruan yang berkualitas dan terjangkau,
termasuk universitas
4.4 Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa
yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan kejuruan, untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha
4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan
akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi
mereka yang rentan, termasuk yang memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anak-
anak yang berada dalam situasi rentan
4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik
laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan
berhitung
4.7 Pada tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan
dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,
termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya
hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian
dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya
dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan
4.a Membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap
gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa
kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
4.b Pada 2020, secara substansial memperbanyak jumlah beasiswa yang tersedia untuk
negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara
berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke pendidikan
tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan komunikasi, teknik,
program teknik dan sains, di negara-negara maju dan negara berkembang lainnya
4.c Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan penyediaan guru-guru yang
berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-

108
negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang dan negara berkembang
kepulauan kecil

GOAL 5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak
perempuan

5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak
perempuan dimana saja
5.2 Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan
pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking ) dan seksual dan
bentuk eksploitasi lainnya
5.3 Menghapukan segalasemua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan
anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan
5.4 Menyadari dan menghargai pelayanandan kerja domestik yang tidak dibayar melalui
penyediaan pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta
mendorong adanya tanggung jawab bersama didalam rumah tangga dan keluarga yang
pantas secara nasional
5.5 Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat
kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan
keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik
5.6 Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan
hak reproduksi sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi
Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi Platform Beijing
dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya
5.a Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama bagi perempuan terhadap
sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap kepemilikan dan kontrol terhadap
tanah dan bentuk property lainnya pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam,
sesuai dengan hukum nasional
5.b Memperbanyak penggunaan teknologi terapan, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi, untuk mendukung pemberdayaan perempuan
5.c Mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan penegakkan perundang-
undanganuntuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan
dan anak perempuan pada semua level

GOAL 6 Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan
sanitasi bagi semua

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman
dan terjangkau untuk semua
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil
untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan memberikan
perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang
berada dalam situasi rentan
6.3 Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghapuskanpembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan
materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan

109
secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara
global
6.4 Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di
semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang
mengalami kelangkaan air
6.5 Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi
(IWRM) pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas selayaknya
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk
pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau

6.a Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional dan dukungan


pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam aktivitas dan
program terkait air dan sanitasi, termasuk water harvesting , desalinasi, efisiensi air,
pengolahan air limbah, teknologi daur ulang dan penggunaan ulang
6.b Mendukung dan menguuatkan partisipasi masyarakat lokal dalam memperbaiki
pengelolaan air dan sanitasi

GOAL 7 Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan,


berkelanjutan dan modern bagi semua

7.1 Pada tahun 2030, memastikan adanya akses universal terhadap pelayanan energi yang
terjangkau, dapat diandalkan dan modern
7.2 Pada tahun 2030, meningkatkan secara substantif proporsi energi terbarukan dalam
energi campuran global
7.3 Pada tahun 2030, menggandakan laju perbaikan efisiensi energi
7.a Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses
terhadap riset dan teknologi energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi
dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih, dan mendorong investasi
dalam infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.b Pada tahun 2030, menambah infrastruktur dan meningkatkan mutu teknologi untuk
supply pelayanan energi modern dan berkelanjutan untuk semua negara berkembang,
khususnya di negara-negara kurang berkembang, negara berkembang kepulauan kecil,
dan negara berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan bantuan program
masing-masing

GOAL 8 Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja
penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua

8.1 Memelihara pertumbuhan ekonomi perkapita sesuai dengan situasi nasional dan,
khususnya, setidaknya mempertahankan 7 persen pertumbuhan produk domestik
bruto pertahunnya di negara-negara kurang berkembang
8.2 Mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui disertifikasi,
peningkatan mutu teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus terhadap sektor-
sektor yang mempunyai nilai tambah lebih dan padat karya
8.3 Mendorong kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitas-
aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi,
18
dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah,
termasuk melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan
8.4 Memperbaiki secara progresif, sampai tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam
hal konsumsi dan produksi dan berupaya untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi
dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka kerja 10 tahun program tentang
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan dipelopori negara-negara maju
8.5 Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk kaum
muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang
mempunyai nilai yang sama
8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak
bekerja, tidak berpendidikan atau terlatih
8.7 Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk mengentaskan kerja paksa,
mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia dan menegakkan larangan
dan eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja anak, termasuk perekrutan dan
pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri segala bentuk tenaga
kerja anak
8.8 Mellindungi hak-hak pekerja dan mendukung lingkungan kerja yang aman bagi seluruh
pekerja, khususnya bagi perempuan buruh migran, dan pekerja dalam situasi genting
8.9 Pada tahun 2030, merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung
turisme yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus
mendukung budaya dan produk lokal
8.10 Menguatkan kapasitas institusi keuangan domestik untuk mendorong dan melauskan
akses terhadap perbankan, asuransi dan layanan pendanaan untuk semua
8.a Meningkatkan Bantuan untuk Perdagangan (Aid for Trade ) untuk negara-negara
berkembang, terutama negara kurang berkembang, termasuk melalui Kerangka Kerja
Terintegrasi yang Diperluas untuk Bantuan Teknis Terkait Perdagangan bagi Negara-
negara Kurang Berkembang
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi global bagi
angkatan kerja muda dan mengimplementasikan Pakta Kerja Global milik Organisasi
Buruh Internasional (ILO)

GOAL 9 Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif


dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi

9.1 Membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan
lama, termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang
terjangkau dan sama rata bagi semua
9.2 Mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun 2030,
secara signifikan meningkatkan bagian industri terhadap penciptaan lapangan kerja
dan produk domestik bruto, sejalan dengan situasi nasional, dan menggandakan
bagian industri di negara kurang berkembang
9.3 Meningkatkan akses industri skala kecil dan usahak skala kecil lainnya, khususnya di
negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang
terjangkau dan digabungkan dengan value chains dan pasar

19
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan mutu infrastruktur dan menambahkan komponen
pada industri agar dapat berkelanjutan, dengan ditambahkan efisiensi penggunaan
sumber daya dan mengadopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses
industrial, dimana semua negara melakukan aksi ini disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing
9.5 Menambah penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi dari sektor industri
di semua negara, khususnya negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030,
mendorong inovasi dan secara substantif meningkatkan jumlah riset dan tenaga
pembangunan per 1 juta orang dan juga riset publik dan swasta serta pengeluaran
pembangunan
9.a Mefasilitasi pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan berkelanjutan di negara-
negara berkembang melalui dukungan finansial, teknologi dan teknis yang diperbanyak
untuk negara-negara Afrika, negara kurang berkembang, negara berkembang
terkungkung daratan dan negara berkembang kepulauan kecil
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara
berkembang, termasuk dengan memastikan kondisi kebijakan yang kondusif untuk,
diantaranya, diversifikasi industri dan penambahan nilai komoditi
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi dan
berupaya untuk menyediakan akses yang universal dan terjangkau terhadap internet di
negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020

GOAL 10 Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan memelihara pertumbuhan
pendapatan dari 40 persen populasi yang paling bawah di tingkat yang lebih tinggi dari
rata-rata nasional
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan
politik bagi semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal,
kelompok etnis, agama atau ekonomi atau status lainnya
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi ketimpangan
pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum,
kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan dan aksi
yang sepantasnya untuk hal ini
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, dan
secara progresif mencapai kesetaraan
10.5 Memperbaiki regulasi dan memonitor pasar dan institusi keuangan global dan
menguatkan implementasi dari regulasi tersebut
10.6 Memastikan representasi yang lebih banyak dan suara untuk negara-negara
berkembang dalam pengambilan keputusan di institusi-institusi ekonomi dan keuangan
global internasional agar dapat menjadi institusi yang lebih efektif, kredibel, akuntabel
dan sah
10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur dan
bertanggung jawab, termasuk melalui implementasi kebijakan migrasi yang terencana
dan terkelola dengan baik

10.a Mengimplementasikan prinsip perlakuan khusus dan diferensial untuk negara-negara


berkembang, terutama negara kurang berkembang, sesuai dengan perjanjian WTO
120
10.b Mendorong bentuan pembangunan resmi (ODA) dan aliran finansial, termasuk
investasi asing langsung (FDI), untuk negar-negara yang paling membutuhkan,
terutama negara kurang berkembang, negara-negara Afrika, negara berkembang
kepulauan kecil dan negara berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan rencana
dan program nasional masing-masing
10.c Padatahun 2030, mengurangi sampai dengan kurang dari 3 persen dari biaya
transaksipengiriman migran dan menghilangkan koridor pengiriman yang berbiaya
lebih dari 5 persen

GOAL 11 Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan
berkelanjutan

11.1 Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang
layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu pemukiman kumuh
11.2 Padatahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman,
terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan
jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap
kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anal, orang
dengan disablitas dan manula
11.3 Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan
dan kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang
partisipatoris, terintegrasi dan berkelanjutan di setiap negara
11.4 Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia
11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang
yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung
yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh
bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin
dan yang berada di situasi rentan
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di
perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan
kotamadya dan manajemen limbah lainnya
11.7 Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang
aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anak-anak,
manula dan orang dengan disabilitas
11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif diantara area
urban, peri-urban dan rural dengan menguatkan perencanaan pembangunan nasional
dan regional
11.b Pada tahun 2020, secara substantif meningkatkan jumlah kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang terintegrasi
menuju inklusif, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
iklim, tahan terhadap bencana, dan mengembangkan dan mengimplementasikan,
sejalan dengan Kerangka Kerja Sendai untuk Resiko Pengurangan Bencana 2015-2030,
dan manajemen resiko bencana yang holistic pada semua level
11.c Mendukung negara-negara kurang berkembang, termasuk melalui bantuan finansial
dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tahan lama dengan
memanfaatkan bahan material lokal
GOAL 12 Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

12.1 Mengimplementasikan Kerangka Kerja 10 tahun dari program konsumsi dan produksi
yang berkelanjutan, dimana seluruh negara melakukan aksi, dengan dipelopori negara-
negara maju, dengan melihat pembangunan dan kemampuan dari negara-negara
berkembang
12.2 Pada tahun 2030, mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang
efisien dari sumber daya alam
12.3 Pada tahun 2030, mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita
pada tingkat retail dan konsumen dan mengurangi kerugian makanan sepanjang
produksi dan rantai penawaran, termasuk kerugian paska panen
12.4 Pada tahun 2020, meraih manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah
lainnya sepanjang siklus hidupnya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang
telah disepakati, dan secara signifikan mengurangi pelepasan bahan-bahan tersebut ke
udara, air dan tanah dalam rangka meminimalisir dampak buruk bahan tersebut
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan
pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali
12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala besar dan transnasional untuk
mengadopsi praktek-praktek yang bekelanjutan dan untuk memasukkan informasi
yang berkelanjutan didalam siklus laporan mereka
12.7 Mendukung praktek-praktek pengadaan barang publik yang berkelanjutan, sesuai
dengan kebijakan dan prioritas nasional
12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa setiap orang dimanapun mendapatkan
informasi yang relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup yang
berkelanjutan secara harmonis dengan alam

12.a Mendukung negara-negara berkembang untuk menguatkan kapasitas ilmiah dan


teknologi agar dapat bergerak menuju pola-pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan
12.b Mengembangkan dan mengimplementasikan alat untuk memonitor dampak
pembangunan berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat
menciptakan lapangan kerja dan mendukung budaya dan produk lokal
12.c Merasionalisasikan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang justru mendorong
konsumsi berlebih dengan cara menghilangkan penyimpangan pasar, sesuai dengan
situasi nasional, termasuk dengan merestrukturisasi pajak dan secara bertahap
mengurangi subsidi yang berbahaya, dimana adanya, untuk merefleksikan dampaknya
terhadap lingkungan, dengan melihat pada kebutuhan spesifik dan kondisi dari negara-
negara berkembang dan meminimalisir dampak buruk terhadap pembangunan negara-
negara tersebut dengan cara yang melindungi kaum miskin dan masyarakat terkena
dampak

GOAL 13 Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
13.1 Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal
yang berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara
13.2 Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi dan
perencanaan nasional
13.3 Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia
maupun institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan
dampak dan peringatan dini
13.a Mengimplementasikan komitmen yang dibuat oleh pihak negara-negara maju kepada
Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim dengan tujuan untuk
memobilisasikan secara bersama $100 milyar pertahunnya pada tahun 2020 dari
segala sumber untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dalam konteks
aksi mitigasi dan transparansi terhadap implementasinya dan secara penuh
mengoperasionalisasikan Dana Iklim Hijau (GCF) melalui kapitalisasiya secepat mungkin
13.b Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan
manjemen terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkembang
dan negara berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja,
dan masyarakat lokal dan marjinal
* Mengakui bahwa Kerangka Kerja Konvensi mengenai Perubahan Iklim merupakan forum
internasional, antar pemerintah utama untuk menegosiasikan respon global terhadap
perubahan iklim

GOAL 14 Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut,


samudra, dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi
kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan
polusi bahan makanan
14.2 Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut
dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan
memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai
kelautan yang sehat dan produktif
14.3 Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut,
termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap evel
14.4 Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan secara
berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktek-
praktek pemancingan yang destruktif serta mengimplementasikan perencanaan
manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan persediaan ikan secepat
mungkin, setidaknya padalevel dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang
berkelanjutan sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan
14.5 Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut,
konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah
terbaik yang tersedia
14.6 Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi
terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan
subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan
dan tidak teregulasi dan menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang
demikian, dengan kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan
efektif untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi
bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2
14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang
kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan
terhadap sumberdaya kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari
perikanan, budidaya pariwisata perairan

14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas riset dan transfer


teknologi kelautan, dengan melihat pada Kriteria dan Panduan Komisi Antar Pemerintah
Oc
17.1 ada
1. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke poli klinik umum dengan keluhan
perih lambung setelah makan. Pasien mengatakan perih disertai nyeri dengan skala 3
(0-10), makan tidak teratur dan suka makan yang pedas pedas. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Anjurkan tarik napas dalam saat sakit menyerang
b. Anjurkan makan sedikit tapi sering
c. Pasang infus
d. Monitor tanda kekurangan nutrisi
e. Melakukan kompres hangat pada dinding abdomen

2. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan adanya retraksi dinding dada, sklera
anemis, kulit terasa lembab, IMT 15. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98x per menit,
frekuensi napas 27x/menit, suhu 37,60C, saturasi oksigen 90%. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Berikan nutrisi tinggi kalori tinggi protein
b. Mengatur posisi setengah duduk
c. Melakukan pemasangan infus
d. Memberikan O2 sesuai kebutuhan
e. Menggunakan sarung tangan bersih

3. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan dengan nyeri. Nyeri
seperti tertusuk-tusuk, skala 6 (0-10), nyeri dirasakan bertahap, tidak bisa tidur, mual
dan muntah, tampak meringis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 110/80
mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 98x/menit, suhu 37,5oC.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Gangguan pola tidur
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko defisit volume cairan
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4. Seorang perempuan berusia 52 tahun akan dipasang Water Seal Drainage (WSD)
tetapi pasien dan keluarga menolak dikarenakan ada pasien trauma akan tindakan
yang dilakukan sebelumnya.
Apakah masalah etik pada kasus tersebut?
a. Autonomi
b. Beneficience
c. Non maleficience
d. Veracity
e. Fidelity

5. Seorang perempuan berusia 23 tahun dengan status G2P0A1, usia kehamilan 37


minggu, mengatakan keluar cairan dalam jumlah banyak dari jalan lahir sejak 2
jam yang lalu. Perut tidak ada kontraksi. Hasil pemeriksaan USG ketuban sudah
berkurang, DJJ 130 x/menit.

8
Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut?
a. Bedrest semi fowler
b. Terminasi kehamilan
c. Infus oksitosin
d. Beri oksigen
e. Pasang infus

6. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam keluhan luka yang
tidak kunjung sembuh pada kaki kanan. Hasil pengkajian didapatkan adanya luka
pada kaki, berwarna kekuningan, basah dan mengeluarkan bau khas, pasien
mengatakan pusing, keringat dingin. Apakah tindakan keperawatan utama pada
kasus di atas?
a. Melakukan pemeriksaan GDS
b. Melakukan perawatan luka
c. Melakukan kompres hangat
d. Memberi insulin bolus
e. Ajarkan teknik relaksasi

7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan luka pada kaki kiri yang tidak kunjung
sembuh. Pasen menyatakan takut kakinya di amputasi, tampak cemas, gelisah,
pasien selalu bertanya tentang penyakitnya, di catatan pasien tidak direncanakan
untuk diamputasi, karena jaringan masih baik. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100
x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 37,5 oC. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Kecemasan
b. Harga diri rendah
c. Defisit Pengetahun
d. Kurang pengetahuan
e. Kerusakan integritas kulit

8. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan luka
di bagian belakang kaki. Hasil pengkajian terdapat luka dengan luas 15 cm, klien
tampak lemah, mengalami penurunan berat badan 8 kg dalam 1 minggu, mengeluh
mual muntah. TD 160/90 mmHg,frekuensi nadi 86 x/menit, frekuensi napas
23x/menit,suhu 38,20C. Hasil GDS 350 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut?
a. Hiperthermia
b. Gangguan integritas kulit
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Resiko kekurangan volume cairan
e. Perubahan perfusi jaringan perifer

9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil
pengkajian didapatkan pitting oedema di kedua kaki, mual dan muntah, pasien cepat
lelah. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas: 28x/menit. Hasil
pemeriksaan x-Ray ditemukan adanya kardiomegali. Apa masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Kecemasan
b. Gangguan mobilisasi
c. Kelebihan volume cairan
d. Penurunan curah jantung
e. Gangguan kebutuhan nutrisi

10. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat dengan keluhan batuk darah di
rumah. Hasil pengkajian didapatkan keluarga mengatakan warna merah segar,
berbuih dan bergumpal-gumpal, tidak disertai sisa makanan, tampak gelisah, kondisi
umum tampak lemah, wajah dan telapak tangan pucat, konjunktiva anemis.TD 90/60
mmHg, frekuensi nadi 99x/menit, frekuensi napas 25 x/menit, suhu 37,4 oC. Apa
intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Observasi terjadinya sumbatan jalan napas
b. Monitor tanda-tanda pendarahan
c. Lakukan suction
d. Ajarkan pasien batuk efektif
e. Persiapkan pemberian transfusi darah

11. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien yang mengeluh adanya
penurunan sensasi di kaki, pasien mengatakan kadang merasa kebas. Keluarga
mengatakan pasien memiliki riwayat peningkatan gula darah sejak 5 tahun yang lalu.
Apa penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut tersebut?
a. Menggunakan alas kaki setiap saat
b. Mencuci kaki setiap mau tidur
c. Jaga kelembaban kaki
d. Ikuti senam diabetes di puskemas
e. Menggunakan kain yang menyerap keringat

12. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan berat badan 45 kg, tinggi badan 165 cm,
Berapakah berat badan ideal yang seharusnya ?
a. 48.5 Kilogram
b. 53.5 Kilogram
c. 50.5 Kilogram
d. 58.5 Kilogram
e. 60.0 Kilogram

13. Seorang perempuan berusia 40 tahun sedang menjalani kemoterapi. Hasil


pengkajian pasien mengatakan setelah kemoterapi suka mual dan muntah beberapa
hari, napsu makan menurun, nyeri kepala, tubuh terasa lemah dan lelah. Apakah
tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk memodifikasi asupan nutrisi
b. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi pada kemoterapi
c. Jelaskan tentang pentingnya minum banyak setelah kemoterapi
d. Ajarkan tehnik relaksasi dan napas dalam
e. Kolaborasi pemberian anti mual

130
14. Seorang perempuan usia 22 tahun dirawat dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari
yang lalu. Hasi pengkajian didapatkan wajah lesu, pucat. Keluarga mengatakan
bahwa pesien sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badannya. Pasien
menyatakan mudah cape. TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi
napas 24x/menit, suhu 37,3oC. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus
tersebut? a Pasien menghentikan dietnya
b Tanda anemis menghilang
c Aktivitas tidak terganggu
d Diet pasien berhasil
e Tanda vital normal

15. Seorang laki-laki berusia 20 tahun data ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
kepala. Hasil pengkajian pasien menyatakan jarang sekali tidur, sering pusing, mata
merah, dada berdebar, keluarga mengatakan pasien jarang tidur hampir setiap
malam, pasien suka merokok dan minum kopi, klien mengatakan tidak bisa
berkonsentrasi pada saat belajar. Apakah intervensi yang dapat diberikan pada
klien?
a. Menjalankan pola tidur siang
b. Anjurkan obat tidur secara regular
c. Anjurkan pasien makan secara teratur
d. Menganjurkan untuk mengurangi kafein
e. Mengatur waktu aktivitas dan tidur secara disiplin

16. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat keluhan demam sejak lima hari yang
lalu. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, berkeringat dan kulit terasa
lembab, lidah kemerahan disertai dengan sakit saat menelan. TD 130/90mmHg,
frekuensi napas 24x/menit, frekuensi nadi 105x/menit, suhu 39,9oC, Tyroid
Stimulating Hormone 0,01 mL/Ul. Apa masalah prioritas pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Kerusakan menelan
d. Pola napas tidak efektif
e. Resiko penurunan curah jantung

17. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke poli penyakit dalam untuk kontrol rutin.
Hasil pengkajian didapatkan pasien banyak sering buang air kecil haus, lemas
pandangan kabur, baal pada ekstremitas bawah, berat badan turun dari 65 kg
menjadi 57 kg, kulit kering. TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi
napas 18x/menit. Kadar gula darah sewaktu 130 mg/dl. Apakah evaluasi yang
diharapkan pada kasus tersebut?
a. Gangguan eliminasi teratasi
b. Pasien dapat mengontrol pola makan rendah gula
c. Pasien mengerti cara menjaga keutuhan kulit
d. Ketidakseimbangan cairan terpenuhi
e. Aktivitas pasien tidak terganggu

1
18. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di ruang bedah dengan post tiroidektomy
hari kedua. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri saat batuk, dahak tidak dapat
keluar dan sulit menelan. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit, Suhu tubuh 37,8oC, Leukosit 13.000.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Pola pernafasan tidak efektif
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Resiko infeksi
e. Nyeri

19. Tuan P dirawat di rumah sakit umum daerah karena menderita Demam Berdarah
Dengue, setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan keluarga Tuan A, berencana
melakukan operasi bersih dengan membersihkan sampah, genangan air, menguras
bak mandi. Berdasarkan data dari kelurahan dan puskesmas, kejadian DBD di daerah
Tuan P, sering terjadi dan pemerintah berencana akan melakukan foging sabtu
depan. Apakah tugas keluarga yang mengalami gangguan pada kasus tersebut?
a. Mengenal masalah
b. Mengambil keputusan
c. Memodifikasi lingkungan
d. Merawat anggota keluarga
e. Menggunakan fasilitas kesehatan

20. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat dengan keluhan bengkak seluruh tubuh.
Hasil pengkajian pasien menyatakan frekuensi BAK menurun dan jumlahnya sedikit-
sedikit, mual, kurang nafsu makan dan sakit kepala dengan skala 3 (0-10), asites
anasarka (+). Ronchi basah basal di kedua paru. TD 180/110 mmHg, Frekuensi Nadi
80x/menit, frekuensi napas 27x/menit, Suhu 37C. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan
: proteinuri (+). Perioritas masalah utama pada kasus di atas adalah :
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan integritas kulit
d. Gangguan pola napas
e. Nyeri

21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mual sejak 3 hari yang
lalu. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan nyeri ulu hati, sclera dan kulit
bewarna kuning, terdapat pembesaran hati dan nyeri tekan pada area hati, tidak ada
napsu makan, cepat lelah, tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien bingung dengan
kondisinya. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 21x/menit,
suhu 37.3C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Kelemahan
c. Kurang pengetahuan
d. Gangguan istirahat dan tidur
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

22. Seorang laki laki berusia 46 tahun dirawat karena diabetes militus. Hasil pengkajian
pasien rutin mendapatkan terapi insulin, Napsu makan menurun, pasien tidak mau
makan karena mual, terasa haus, kulit teraba dingin, gelisah, berkeringat dingin,
mual. TD 100/70mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu
36.7C Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
A. Melakukan pemeriksaan gula darah
B. Memberikan larutan gula
C. Memberikan oksigen
D. Mengukur tanda tanda vital
E. Memberikan cairan yang cukup

23. Seorang wanita berusia 40 tahun di rawat sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian terdapat ronkhi basah di bagian basal paru, sulit
mengeluarkan dahak, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi
90x/menit, suhu 37,6C. Rontgent, pasien mengalami PPOM, saturasi 92%. Apakah
tindakan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Pemberian oksigen dengan masker 6 liter per menit
b. Pemberian oksigen dengan kanul 2 liter per menit
c. Siapkan Water Seal Drainage
d. Lakukan fisioterapi dada
e. Ajarkan batuk efektif

24. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat dengan keluhan demam sudah 2 minggu,
tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Klien tampak lemas, lidah kotor, tekanan
darah: 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, Suhu: 39°C, frekuensinapas 22
x/menit, Hb 9.8 Tes widal 1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah
pasien tersebut?
a. Melakukan oral hygiene
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Memberikan cairan melalui intravena
e. Memberikan diit lunak dan rendah serat

25. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan keluhan luka terbuka pada
betis kanan. Saat pengkajian area betis kemerahan, nyeri tekan, pus berbau, pasien
pincang saat berjalan, pasien mengatakan luka sejak 2 minggu yang lalu. TD 120/ 90
mmHg, frekuensi nadi : 80 x/ mnt, frekuensi napas : 24 x/ mnt, suhu : 36,7 oC. Hasil
lab
: GDS 373 gr/dl. Apakah Intervensi keperawatan prioritaspada kaus tersebut ?
a. Melakukan pengkajian luka
b. Melakukan pengkajian nyeri
c. Melakukan nekrotomi pada luka
d. Mengobservasi tanda-tanda vital
e. Melakukan pemasangan elastis verband
26. Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar ke UGD bedah dengan Keluhan Utama
Kesadaran Menurun. Hasil pengkajian terdengar suara berupa erangan, pasien
menghindar dari stimulus nyeri, buka mata dengan respon nyeri. Pasien lmuntah 3
kali setelah kejadian kecelakaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan CT- Scan ditemukan
adanya Epidural Hematom. Berapakah nilai score GCS pasien tersebut ?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

27. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien menyatakan nyeri kepala, skala 6 (0-
10), mialgia, athralgia, mual, pasien tampak lemah, kurang tidur. TD 100 mmHg,
Frekuensi napas 24 x/menit, Frekuensi nadi 105x/menit, suhu 38,5 oC. Periksaan
torniquete test positif. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. hipertermi
c. Pola napas tidak efektif
d. Gangguan istirahat dan tidur
e. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

28. Seorang perawat akan melakukan pemberian nutrisi pada pasien dengan penurunan
kesadaran. Sebelum memasukan nutrisi melalui NGT, perawat melakukan aspirasi
cairan dari lambung. Keputusan perawat adalah membatalkan pemberian cairan
makanan melalui NGT. Berapakah kemungkinan cairan yang didapatkan oleh
perawat pada kasus tersebut?
a. 100ml
b. 200ml
c. 300ml
d. 400ml
e. 500ml

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, sering mengeluh nyeri kepala, dengan skala 3(0-
10). Tinggi badan 160 berat badan 79 kg. TD: 150/95 mmHg, frekuensi nadi
92x/menit, frekeunsi nafas 22x/menit, suhu badan 37,50 C, Apakah tindakan utama
pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk mengurangi berat badan
b. Anjurkan pasien mengurangi garam
c. Kolaborasi pemberian anti muntah
d. Anjurkan pasien untuk olahraga
e. Ajarkan tehnik relaksasi

30. Seorang laiki-laki berusia 19 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan nyeri
pada punggung menjalar ke kaki. Hasil pengkajian ditemukan kaki kiri kebas, gerakan
punggung terbatas, kekuatan otot 2 pada kaki kiri, aktifitas dibantu oleh keluarga,
pasien takut untuk di operasi. TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt, frekuensi
napas: 24 x/mnt, suhu 37oC, Hasil radiologi: Hernia Nucleus Pulposus,. Apakah
masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Nyeri akut
b. Kecemasan
c. Risiko cedera fisik
d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilitas fisik

31. Seorang pria berusia 47 tahun sudah 8 tahun rutin menjalani hemodialisis karena
mengalami ESRD. Hasil pengkajian pasien mengeluh gatal-gatal pada seluruh tubuh
terutama malam hari sehingga sulit tidur nyenyak. Kulit tubuhnya tampak mengering
dan tampak mengelupas karena sering digaruk. Oedema pada ektremitas bawah,
warna kulit kehitaman. TD 160/100mmHg, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 37.4oC. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Anjurkan mandi menggunakan air hangat
b. Oleskan lotion pelembab kulit secara merata
c. Anjurkan minum yang banyak agar kulit menjadi lembab
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur dan pereda rasa gatal
e. Anjurkan diet rendah protein dan natrium untuk mengurangi kadar ureum

32. Seorang pasien laki-laki 20 tahun, di rawat dengan kejang-kejang. Hasil pengkajian
mulut trismus, myalgia, keringat berlebihan, BAB dan BAK tidak terkontrol, air liur
berlebih. Keluarga mengatakan pasien tertusuk paku saat bekerja, tampak luka pada
kaki. TD 120/80 mmHg frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 22x/menit.
Tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus tersebut?
a. Isolasi
b. Berikan O2
c. Perawatan Luka
d. Lakukan suction
e. Monitoring tanda vital

33. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun, di rawat dengan kelemahan tubuh bagian
kanan. Hasil pemeriksaan kekuatan anggota tubuh bagian kanan 0, dan kandung
kemih penuh. Perawat mempersiapkan pemasangan kateter urin pada pasien
tersebut. Urine tampak keluar di selang kateter. Apakah tindakan keperawatan
selanjutnya?
a. Menarik kateter urine sedikit
b. Memasukkan kateter 2 inchi
c. Memfiksasi kateter di paha pasien
d. Menyambungkan kateter dengan urine bag
e. Memasang urine bag di pinggir tempat tidur

34. Seorang perempuan usia 20 tahun di rawat di rumah sakit, dengan post
appendectomy hari pertama. Hasil pemeriksaan, pasien mengeluh nyeri, skala nyeri
4
(dari 5), tidak bisa tidur dan pergerakan terbatas. Pasien tampak cemas dengan
kondisinya saat ini.
Apakah evaluasi utama pada kasus tersebut?
a. ROM baik
b. Cemas hilang
c. Nyeri berkurang
d. Istirahat tidur tercukupi
e. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi

35. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan wajah dan konjungtiva pucat, bentuk jari tabuh (clubbing finger)
kadang sesak napas, pasien mengatakan cape kalau beraktivitas normal seperti
makan, minum, lemas, auskultasi didapatkan murmur, pasien terlihat gelisah dan
selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 100/70mmHg, frekuensi napas 22x/menit,
frekuensi nadi 90x/menit, suhu 37,3oC. Apa masalah keperawatan pada pasien
tersebut?
a. intolerasi aktivitas
b. kurang pengetahuan
c. gangguan pola napas
d. gangguan rasa aman cemas
e. nutrisi kurang dari kebutuhan

36. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh
keluarganya, mengeluh sesak dan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke bahu dan
lengan kirinya yang di rasakan secara spontan sejak 2 jam yang lalu, hasil
pemeriksaan EKG di dapatkan ST elevasi di bagian Inferior. Dilihat dari hasil rekaman
EKG tersebut, dimanakah terlihat kelainannya?
a. V1, V2
b. V3, V4
c. V5, V6
d. II, III, aVf
e. I,aVL, V5, V6

37. Seorang laki-laki berusia 23 tahun korban tabrak lari, di rawat ruang unit gawat
darurat tiba-tiba mengalami henti napas dan henti jantung. Perawat langsung
melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit. Berapakah
kecepatan kompresi yang harus dilakukan?
a. 30-40 kali per menit
b. 30-60 kali per menit
c. 60-100 kali per menit
d. 100-120 kali per menit
e. 120-140 kali per menit

38. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan
panas yang sudah berlangsung selama empat hari disertai mimisan satu kali dan
tidak mau makan. Hasil pengkajian didapatkan pada mukanya tampak kemerahan,
suhu 38,7 C,
frekuensi pernafasan 30x/ menit, nadi 98x/ menit. Apakah masalah keperawatan
yang utama dan tepat pada kasus tersebut?
a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kerusakan pertukaran gas
c. Resiko deficit cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Hipertermi

39. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7
kg dan tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relative normal. Setelah
minum ASI, anak sering mengalami gumoh (regurgitasi), padahal sudah
disendawakan. Manakah informasi yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Stimulus tumbuh kembang
b. Perawatan payudara
c. Kebutuhan nutrisi
d. Teknik menyusui
e. Gizi

40. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun di rawat di rumah sakit dengan keluhan
buang air besar encer, nyeri perut dan anak tampak lemas. Hasil pemeriksaan
diperoleh data suhu 37,5 C, frekuensi nadi 98x/ menit, frekuensi nafas 30x/ menit,
muntah 2 kali, mata tidak cekung, bising usus hiperaktif dan turgor kulit menurun.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan natrium 131 mmol/L, kalium 8,3
mmol/L. Apakah rencana keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Berikan nutrisi sedikit tapi sering
b. Berikan cairan dan elektrolit
c. Kaji tingkat aktivitas anak
d. Berikan kompres hangat
e. Kaji tingkat skala nyeri

41. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ruang UGD dengan paska kecelakaan
lalu lintas. Hasil pengkajian didapatkan pasien terjatuh dari sepeda motor, kekuarga
mengatakan pasien sempat tidak sadarkan diri, dan keluar darah dari telinga serta
hidung. Terdapat luka terbuka di daerah paha, luka tampak mengeluarkan darah,
GCS: E1V1M2, TD: 100/75 mmHg, Frekuensi nadi 95x/mnt, frekuensi napas 25x/mnt,
suhu 37,3C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Pola napas tidak efektif
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktivitas
d. Kekurangan volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan cerebral

42. Seorang laki – laki berusia 42 dibawa ke IGD dengan keluhan luka bakar karena
tersiram air panas. Hasil pengkajian didapatkan luka melepuh di perut, dada dan
paha kanan. Pasien tampak kesakitan skala 6 (1-10). TD 120/90mmHg, frekuensi
napas
26x/menit, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 38.3oC. Apakah Masalah keperawatan
pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Hyperthermia
c. Resiko infeksi
d. Gangguan pola napas
e. Gangguan keseimbangan cairan

43. Seorang perempuan berusia 29 tahun mengalami sumbatan total jalan napas karena
sumbatan benda padat. Pada saat datang sudah tampak kebiru-biruan dan kesulitan
bernapas, tangan pasien memegang lehernya. Setelah melakukan hemlich maneuver
tidak berhasil maka diputuskan untuk melakukan Kriko-Tirotomi sehingga
perempuan tersebut bisa bernapas lagi kemudian anda langsung membawanya ke
Rumahsakit. ApakahPrinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Non malefecience

44. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang Gawat Darurat dengan
keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan pasien duduk di tempat tidur
karena sesak kalau tidur, gelisah, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis
central. TD 110/85mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
suhu 37,2oC, saturasi oksigen 93%. Apakah alat yang dipergunakan untuk
memberikan oksigen pada kasus tersebut?
a. Kanule
b. Rebreathing mask
c. Non rebreathing mask
d. Venturi mask
e. Face mask

45. Seorang wanita berusia 69 tahun yang tinggal di panti jompo mengeluh sesak nafas ,
dan bengkak pada kedua tungkai sejak 3 hari yang lalu. Ada riwayat minum obat
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Sejak sehari yang lalu kencing sedikit, dan
berwarna coklat tua, pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, nadi 96x/menit, frekwensi nafas 20x/menit, dan suhu 36,4oC .
Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat pada pasien ini?
a. SGPT
b. Ureum
c. Hb
d. CPK MB
e. Lab rutin

46. Seorang wanita berusia 23 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien
tampak bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu
setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak
kerjanya ia banyak melamun dan jarang keluar rumah.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan cara menghardik
b. Mengajak pasien melakukan kegiatan
c. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
d. Mengajarkan pasien berbicara dengan orang lain
e. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugiaan berhubungan dengan orang lain

47. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa
tidur, sakit kepala dan nafsu makan menurun, sejak di PHK dari pekerjaannya. Pasien
mengatakan: “Selama ini saya yang menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah,
sekarang saya tidak bisa menafkahi keluarga saya”. Apakah pengkajian utama pada
kasus tersebut?
a. Apa yang akan Saudara lakukan?
b. Sejak kapan Saudara kehilangan pekerjaan?
c. Mengapa perusahaan memberhentikan Saudara?
d. Sudah berapa lama Saudara bekerja di perusahaan tersebut?
e. Bagaimana pandangan Saudara terhadap diri saudara saat ini?

48. Seorang wanita berusia 32 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh warga dengan
alasan klien selalu berbicara sendiri, warga mengatakan klien mengaku dirinya
adalah Tuhan. Ketika warga mencoba untuk mengalihkan keyakinan klien, klien tetap
dengan keyakinanya sebagai Tuhan. Apa yang harus perawat lakukan pada pasien
tersebut
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
b. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c. Membantu orientasi realita
d. Melatih kemampuan yang dimiliki
e. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya

49. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, masuk rumah sakit jiwa karena mengamuk,
menghancurkan barang-barang, dan memukul adik perempuannya. Klien
mempunyai alasan karena adiknya adalah adik yang tidak penurut. Klien telah di
rawat selama satu minggu, keadaan klien saat ini masih sering murung dan marah-
marah bila merasa tersinggung dengan temannya. Apakah intervensi keperawatan
selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
b. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal.
c. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
d. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
e. Membina hubungan saling percaya (identifikasi penyebab)

50. Seorang wanita berusia 25 tahun dirawat di ruang tenang Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
sejak 3 hari yang lalu. Saat dikaji perawat, pasien mau menjawab pertanyaan
perawat walaupun singkat, pasien mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan
orang lain.
Dirinya hanyalah orang kampung yang bodoh dan miskin. Apakah diagnosa
keperawatan utama dari kasus tersebut?
a. Waham
b. Halusianasi
c. Isolasi sosial
d. Resiko bunuh diri
e. Harga diri rendah

51. Seorang perempuan berusia 35 tahun masuk ruang akut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sejak
2 hari yang lalu. Saat dikaji perawat pasien tampak rapi, mendominasi pembicaraan,
mengatakan bahwa dirinya adalah pendeta yang diutus Tuhan. Apakah intervensi
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membuat jadwal kegiatan harian
c. Menyangkal keyakinan pasien
d. Mengkaji penyebab waham
e. Mengkaji isi waham

52. Terlihat seorang pasien berusia 30 tahun tahun menunjuk kearah sudut ruangan
sambal menutup wajahnya dan pasien berteriak; ”Mas, awas.. bayangan itu mau
masuk ketubuhmu, mas jangan duduk disana!” Bagaimana strategi komunikasi yang
tepat untuk pasien tersebut?
a. ‘’ Ibu, jangan lupa obatnya diminum ya?’’
b. ‘’Baiklah terima kasih ibu sudah mau bercerita dengan saya’’
c. ‘’ Nanti kalau bayangan itu datang lagi, kasih tahu saya ya’’
d. “Coba ibu ceritakan seperti apa bayangan itu ?
e. ‘’Ibu, kalau bayangan itu datang ucapkan dalam hati kalau itu tidak nyata’’

53. Seorang perempuan berusia 40 tahun, dirawat di Ruang Obstetri Ginekolog karena
mengalami kanker rahim. Pasien merasa sedih dan malu. Pasien mengatakan: “Saya
sekarang tidak bisa lagi melayani suami”. Apakah perubahan konsep diri yang terjadi
pada kasus tersebut?
a. Citra tubuh
b. Identitas diri
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri

54. Seorang perawat perempuan berusia 20 tahun sedang melakukan asuhan kepada
pasien di Ruang Bedah. Sambil wawancara dengan pasien, tampak perawat
menyilangkan kaki dan asyik menggunakan telepon genggamnya. Apakah aspek yang
harus dikembangkan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Menghadirkan diri secara terapeutik
b. Komunikasi verbal dannon verbal
c. Dimnensi Tindakan
d. Mendengar aktif

140
e. Dimensi respon

55. Seorang wanita berusia 20 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien
tampak bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu
setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak
kerjanya ia banyak melamun dan jarang keluar rumah. Apakah prinsip tindakan
untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Fokus pada gejala
b. Membantah isi halusinasi
c. Mendukung isi halusinasi
d. Identifikasi stressor waham
e. Identifikasi isi waham

56. Seorang pasien trauma kepala karena kecelakaan, koma, dirawat di Intensive Care
Unit, setelah mengetahui hasil pemeriksaan dari tim dokter dan hasil laboratorium
pasien harus segera dioperasi. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter,
keluarga menolak dengan alasan bahwa kemungkinan ada gejala sisa. Akhirnya
perawat dan tim menerima keputusan pasien.
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Freedom
c. Autonomy
d. Benefiecence
e. Nonmaleficence

57. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pemgkajian didapatkan sesak sejak, tadi malam, pasien baru saja pindah ke
rumah sekarang, dan menyatakan cuaca disini dingin, wheezing (+), pasien tidak bisa
tidur, bab mencret 2x sehari, terlihat cape, gelisah. TD130/80 mmHg, frekuensi nadi
110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu: 36 ° C. Apakah masalah keperawatan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Kelemahan
b. Kurang pengetahuan
c. Resiko gangguan keseimbangan cairan
d. Gangguan bersihan jalan napas
e. Gangguan istirahat

58. Seorang laki-laki berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak. Hasil pengkajian didapatkan data sudah 2 hari dirawat, ballottement positif,
terasa penuh, sesak napas diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil
lab, SGOT: 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110 kali
permenit, suhu 37,5 0C, pernafasan 28 kali permenit. Apakah prioritas masalah
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Gangguan nutrisi
c. Gangguan pola nafas

1
d. Gangguan keseimbangan cairan
e. Gangguan integritas kulit

59. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, direncanakan akan diberikan 4000 ml cairan
dalam 24 jam. Berapa tetes permenit cairan yang diberikan pada kasus tersebut?
a. 54
b. 56
c. 58
d. 60
e. 62

60. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
bab cair sejak lima hari yang lalu. Hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk
disertai dahak, turgor jelek, Urin kuning pekat, Napsu makan menurun, pasien tidak
bisa gidur dan minta pindah ruangan karena tidak bisa tidur, TD 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 36,6 oC. CD 4 350, Hb 8,5
gr/dl. Apakah masalah prioritas utama pada kasus tersebut?
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan tidur dan istirahat
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Gangguan bersihan jalan napas
e. Gangguan cairan dan elektrolit

61. Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care sebagai tonggak sejarah cikal bakal
Promosi Kesehatan terjadi pada tahun
a. 1975
b. 1976
c. 1977
d. 1978
e. 1979

62. Yang bukan merupakan Piagam Ottawa adalah


a. Health Public Policy
b. Supportive Environment
c. Reorient Health Service
d. Community Action
e. Group Enpowerment

63. Sehat adalah sempurna baik fisik, mental dan soasial dan tidak hanay bebas dari
penyakit dan cacat serta produktif secara ekonomi dan sosial. Pengertian sehat
berikut menurut
a. WHO, 1948
b. UU No 36 Tahun 2009
c. UU No 34 Tahun 2014
d. UU No 32 Tahun 2019
e. Permekes No 24 Tahun 2008
64. Determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut La
Bonte and Feather yaitu
a. Kebersihan lingkungan
b. Stress
c. Perdagangan senjata
d. Pelestarian lingkungan
e. Kehidupan dini

65. Mulai diperkenalkannya dokter kecil pada program UKS - SD, sekitar tahun ….
a. sebelum 1965
b. 1965-1975
c. 1975-1985
d. 1985-1995
e. diatas tahun 19955

66. Diadakannya program kerja bakti/jumat bersih di lingkungan kantor/RT/RW dan


senam kesegaran jasmani bagi warga di lapangan umum, merupakan tindakan yang
sesuai dengan prinsip promosi kesehatan yang terdapat pada piagam Ottawa, yaitu
a. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy).
b. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
d. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
e. Gerakan Masyarakat (Community Action)

67. Pada Periode Tahun 1965-1975 sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat.
Saat itu juga dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program
a. Social Marketing
b. Community Development
c. School Health Efforts
d. International Union For Health Promotion and Education
e. Health Educational Service (HES)

68. Yang tidak termasuk determinan kesehatan dan kesejahteraan menurut Bloom dalam
Paradigm of Health and Wellbeing adalah
a. Lingkungan
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Faktor genetik
e. Akses ke pelayanan kesehatan

69. Yang tidak termasuk faktor predisposisi menuru Green adalah


a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Keyakinan
d. Nilai-nilai
e. Sarana

70. Tokoh yang mengemukakan 5 level pencegahan pada tahun 1967 adalah
a. Leavell and Clark
b. Bailon and Maglaya
c. Stewart and Sundeen
d. Green and Jacocson
e. Duvan and Piaget

71. Prinsip promosi kesehatan dalam keperawatan kecuali


a. Berfokus pada Klien
b. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik)
c. Negosiasi
d. Interaktif
e. Promotif

72. Media yang cocok untuk merubah kebiasaan adalah


a. Debat
b. Peer Teaching
c. Seminar
d. Ceramah
e. Mass media

73. Metode yang merupakan modifikasi dari diskusi kelompok yang diawali dengan
pemberian kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta,
dinmakann
a. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
b. Role Play (Memainkan Peranan)
c. Curah Pendapat (Brain Storming)
d. Permainan Simulasi (Simulation Game)
e. Bola Salju (Snow Balling)

74. Metode promosi kesehatan untuk strategi advokasi dapat dilakukan dengan cara ….
a. Menyebar brosur
b. Dialog
c. Pidato di televisi
d. Iklan
e. Artikel

75. Metode yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dilakukan
dengan cara ….
a. Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan
(training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching metho
b. Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye,
group teaching
c. Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training,
metode debat.
d. Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan
kesehatan.
e. Ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye

76. Seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor KB, agar bersedia menjadi akseptor
lestari, sebaiknya metode promosi kesehatan yang disampaikan kepadanya adalah:
a. Ceramah umum
b. Bimbingan dan penyuluhan pribadi
c. Billboard
d. Pidato / diskusi kesehatan
e. Artikel

77. Contoh jenis metode yang bersifat massa adalah ….


a. Pengajaran seorang ayah kepada anaknya tentang gunanya menggosok gigi
b. Nasehat seorang dokter kepada kliennya pada visiting dokter di instalasi rawat
inap
c. Penyuluhan bidan terhadap ibu yang akan menggunakan alat kontrasepsi
d. Konsultasi dokter pada jam praktek dokter
e. Penyuluhan kesehatan di daerah padat penduduk mengenai sarana MCK yang
layak untuk kesehatan.

78. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya
satu arah antara penyampai dan penerima, kecuali ….
a. Konseling
b. Artikel
c. Billboard
d. Pidato
e. Petisi / resolusi

79. Untuk dapat menguasai sasaran secara psikologis, penceramah bisa melakukan hal-
hal di bawah ini, kecuali ….
a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan
gelisah.
b. Bersuara halus dan lembut
c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
d. Berdiri di depan (ditengah audience), seyogianya tidak duduk
e. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin

80. Mengapa harus menggunakan metode ….


a. Supaya lebih bergaya
b. Ikut arus perkembangan zaman
c. Hanya karena instruksi pemerintah
d. Mengikuti kemauan klien
e. penyampaian promosi kesehatan lebih teratur/ sistematis
81. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 pembangun kesehatan yang
dilaksanakan puskesmas betujuan untuk mewujudkan masyarakat yang, kecuali:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan aman dan tentram
d. hidup dilingkunga yang sehat
e. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
82. Fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah Jokowi – Mak’ruf Amin adalah
a. Pembangunan insfrastruktur
b. Pembangunan SDM
c. Pembangunan karakter bangsa
d. Pebangunan generasi cakap
e. Pembangunan ketahanan budaya
83. Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan revolus industri 4.0
a. internet of thing
b. artificial intelligence
c. advance robotic
d. big data analytics
e. cyber security
84. Fokus pendidikan saat ini adalah
a. Pendidikan tinggi
b. Pendidikan vokasi
c. Pendidikan menengah
d. Pendidikan dasar
e. Pendidikan komunitas
85. Pernyataan yang tidak sesuai dengan konsep Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur
adalah
a. Smart
b. Green
c. Beautiful
d. Sustainable
e. Empowerment
86. WHO mengumumkan nama virus corona di Jenewa yaitu
a. nCov
b. Covid-19
c. H2N1
d. Flu burung
e. Novel Coronavirus
87. Tujuan kenaikan iuran BPJS menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah
a. Sustainabilitas
b. Penambahan keuangan
c. Peningkatan status kesehatan
d. Pemberian insentif pada kesehatan masyarakat
e. Peningkatan pelatanan kesehatan pada masyarakat
88. Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) diperingati setiap tanggal
a. 8 September
b. 9 September
c. 10 September
d. 11 September
e. 12 September
89. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 berisi tentang
a. Gerakan Menanam Pohon
b. Gerakan Penguatan Karakter Bangsa
c. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
d. Gerakan Gotong Royong
e. Gerakan Hidup Hemat
90. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 berbicara tentang
a. Struktur Kementrian Kesehatan
b. Penanganan penyakit menular
c. Pemberian insentif kesehatan pada pekerja
d. Dorongan iklim investasi
e. Penciptaan lapangan kerja
91. Berdasarkan Riskesdas 2018 Penurunan Masalah Stunting Baru Mencapai ... persen
a. 30,5
b. 30,6
c. 30,7
d. 30,8
e. 30,9
92. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 sebesar
a. 14 persen
b. 15 persen
c. 16 persen
d. 17 persen
e. 18 persen
93. Penyebaran penyakit ke seluruh dunia dinamakan
a. Epidemik
b. Pandemik
c. Endemik
d. Wabah
e. KLB
94. Pendidikan masyarakat tentang PHBS dapat dilakuka oleh
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
95. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif, dapat dilakukan
oleh
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
96. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah, dapat dilakukan oleh:
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
97. melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera, dapat dilakukan
oleh
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
98. melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu, dapat
dilakukan oleh:
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
99. melakukan preseptorship dan mentorship, dapat dilakukan oleh:
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
100. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter, dapat dilakukan
oleh:
a. Perawat trampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
1. B, Pasien mengalami iritasi lambung, maka tindakan yang terbaik adalah memberikan
makanan sedikit tapi sering.
2. D, Saturasi oksigen yang kurang menunjukan pasien kekurangan oksigen dalam
tubuhnya, target saturasi oksigennya adalah 94% minimal
3. A, Nyeri dengan skala 6 (0-10) merupakan tanda untuk menentukan masalah
keperawatan nyeri sebagai masalah utama.
4. A, Autonomy menunjukan bahwa pasien berhak menentukan sendiri tindakan atas
dirinya sendiri.
5. E, Kehilangan cairan harus diganti dengan cairan lagi, yaitu melalui infus.
6. B, melakukan perawatan luka karena terdapa luka infeksi
7. D, tidak ada rencana untuk diamputasi, kecemasan bersumber karena kurang
pengetahuan
8. B, gangguan integritas kulit lebih actual untuk ditangani dibanding yang lainnya dan
merupakan tindakan keperawatan mandiri
9. D, kardiomegali merupakan tanda dari jantung berupaya melakukan kompensasi untuk
mempertahankan kebutuhan cardiac output
10. A, monitoring perdarahan dapat dilakukan dengan menilai keadaan umum dan tanda
vital pasien.
11. A, menggunakan alaskaki pada pasien DM sangat penting untuk mengurangi resiko
terjadinya luka atau trauma pada kaki.
12. D, rumus (Tinggi badan – 100) x 0,9 = 58,5 kg
13. A, memodifikasi nutrisi dapat meningkatkan asupa nutrisi diantara siklus kemoterapi
atau dari kemoterapi yang satu kepada yang lainya, pasien biasanya mual pada
beberapa hari setelah kemoterapi tetapi dapat makan dengan baik beberapa hari
sebelum kemoterapi berikutnya
14. A, menghentikan diet adalah cara terbaik karena pasien tidak menjalankan diet dengan
benar akibat kurang pengetahuan tentang diet.
15. D, kafein dapat meningkatkan kinerja RAS sehingga pasien terus terjaga
16. A, suhu diatas 38,5oC maka masalahnya adalah hipertermia
17. C, masalah keperawatan yang muncul adalah resiko gangguan kerusakan kulit
18. A, dahak susah keluar dengan frkeuensi napas cepat
19. C, keluarga baru akan melakukan modifikasi lingkungan
20. A, tanda kelebihan cairan lebih banyak dibanding yang lain
21. C, pasien bingung dengan kondisinya menunjukan pasien kurang pengetahuan
22. A, pasien mengalami hypoglikemia, tindakan pertama keperawatan adalah memberikan
cairan gula
23. B, pasien PPOM maka tindakan yang tepat adalah memberikan oksige 2 liter per menit
24. B, pasien hyperthermia
25. A, pengkajian lanjutan pada luka yang lebih lengkap harus dilakukan sebelum melakukan
perawatan luka.
26. C, suara berupa erangan (2), pasien menghindar dari stimulus nyeri (4), buka mata
dengan respon nyeri (2)
27. A, data nyeri lebih kuat dari suhu tubuh
28. B, pada saat menarik cairan lambung ditermukan cairan lebih dari 200ml berupa
makanan sebelumnya menunjukan pasien tidak bisa menyerap makanan tersebut.
29. A, pasien mengalami obesitas
30. E, HNP menyebabkan pasien mengalami hambatan mobilitas fisik
31. A, menganjurkan mandi dengan air hangat lebih murah dibanding dengan lotion, mandi
dapat mengurangi ketidaknyaman pasien.
32. D, air liur dapat menyebabkan sumbatan napas
33. B, memasukan selang 2 inchi dapat mencegah terjadinya rupture urethra
34. C, masalah pasien nyeri, 4 dari 5 skala nyeri
35. B, pasien terlihat gelisah dan selalu bertanya tentang penyakitnya menunjukan pasien
kurang pengetahuan terhadap penyakitnya.

36. D,
37. D, kecepatan kompresi menurut AHA, 2015
38. E, suhu diatas 38,5oC
39. D, regurgitasi menunjukan keluarga belum mengetahui tehnik menyusui yang benar
40. B, pasien mengalami dehidrasi
41. E, penurunan kesadaran paska trauma menunjukan adanya gangguan perfusi jaringan
cerebral
42. A, skala nyeri 6
43. D, tindakan sangat menguntungkan untuk pasien
44. B, saturasi 93%
45. B, untuk mengtahui fungsi ginjal pasien
46. A, pasien halusinasi maka tidakannya adalah menghardik
47. E, pertanyaan terbuka memberikan kemungkinan untuk mendapatkan informasi lebih
banyak
48. C, pasien mengalami waham maka tindakannya adalah membawa ke realita
49. A, masalah pasien dalah perilaku kekerasan maka tindakan keperawatanya adalah
melatih mengontrol kekerasan fisik
50. E, pasien merasa rendah merupakan tanda HDR
51. D, setelah mengetahui isi waham maka selanjutnya adalah menemukan penyebab waham
52. E, pasien mengalami halusinasi lihat, strateginya adalah menghardik
53. C, peran sebagai istri
54. A, sikapnya tidak menunjukan yang sesuai dengan komunikasi terapeutik
55. B, membantah sama dengan menghardik yang merupakan setrategi perancanaan pasien
dengan halusianasi
56. C, keluarga menolak tindakan
57. D, wheezing menunjukan adanya gangguan bersihan jalan napas
58. D, cairan yang menumpuk di perut menyebakan terhambat diapraghma untuk bergerak
59. B, Rumus Tetesan Infus Kanduru, untuk menghitung tetesan infus cepat adalah
(jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)

150
(4000/500) x 7 ( 24/24)
8x7x1
56 tetes per menit
60. E, pasien menunjukan tanda dehidrasi
61. D, tahun 1978 Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care tersebut sebagai tonggak
sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan
62. E, Piagam tersebut merumuskan upaya promosi kesehatan mencakup 5 butir. (1)
Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy). Ditujukan kepada policy maker
agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung kesehatan. (2.)
Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment). Ditujukan kepada para
pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar menyediakan prasaranasarana
yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat. (3.) Reorientasi Pelayanan
Kesehatan (Reorient Health Service). Selama ini yang menjadi penyedia (provider)
pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta sedangkan masyarakat adalah
sebagai pengguna (customers) pelayanan kesehatan. Pemahaman ini harus diubah,
bahwasanya masyarakat tidak sekedar pengguna tetapi bisa sebagai provider dalam
batas-batas tertentu melalui upaya pemberdayaan. (4.) Keterampilan Individu
(Personnel Skill). Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu,
keluarga dan kelompok tersebut terwujud. (5.) Gerakan Masyarakat (Community
Action). Adanya gerakan-gerakan atau kegiatankegiatan di masyarakat yang mendukung
kesehatan agar terwujud perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.
63. B, Undang Undang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis, Pasal 1 ayat 1.
64. A, Kesehatan sangat dipengaruhi oleh determinan determinan sosial dan lingkungan,
disamping determinan fisik dan biologik. Determinan fisik seperti kebersihan lingkungan,
cuaca, iklim dll, sedangkan determinan biologik misalnya mikroorganisme (virus,
bakteri), parasit dan lain-lain. Sementara itu determinan-determinan sosial yang sangat
mempengaruhi kesehatan antara lain: kemiskinan, pengangguran, kelestarian
lingkungan, diskriminasi dan ketidakberdayaan (La Bonte and Feather, 1996)
65. C, Periode Tahun 1975-1985. PKMD menjadi andalan program sebagai pendekatan
Community Development. Saat itu mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program
UKS di SD.
66. E, Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya gerakan-gerakan atau kegiatan
kegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar terwujud perilaku yang
kondusif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
67. E, Pada periode ini sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat itu juga
dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program Health Educational Service
(HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat individual walau sudah
mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program adalah perubahan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan.
68. E, Bloom (Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing) mencakup Lingkungan, Perilaku,
Pelayanan kesehatan, dan Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor kependudukan).

1
69. E, predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi.
70. A, Di dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):
Pencegahan primer, yang terdiri dari: Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
dan Perlidungan khusus (specific protection). Pencegahan sekunder terdiri dari
Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) dan
Pembatasan cacat (disability limitation). Pencegahan tertier: Rehabilitasi (rehabilitation).
71. E, Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Keperawatan terdiri dari Berfokus pada
Klien, Klien mempunyai nilai, keyakinan, kemampuan kognitif dan gaya belajar yang
unik, yang dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien dianjurkan untuk
mengekspresikan perasaan dan pengalamannya kepada perawat, sehingga perawat
lebih mengerti tentang keunikan klien dan dalam memberikan pelayanan dapat
memenuhi kebutuhan klien secara individual. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik),
Dalam memberikan promosi kesehatan harus dipertimbangkan klien secarakeseluruhan,
tidak hanya berfokus pada muatan spesifik. Negosiasi, Perawat/Petugas kesehatan dan
klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting untuk
diketahui. Jika sudah ditentukan, buat perencanaan yang dikembangkan berdasarkan
masukan tersebut. Jangan memutuskan sebelah pihak. Interaktif, Kegiatan dalam
promosi kesehatan adalah suatu proses dinamis dan interaktif yang melibatkan
partisipasi perawat/ petugas kesehatan dan klien. Keduanya saling belajar.
72. A, Mengubah kebiasaan : :Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.
73. C, Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta
memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat).
74. B, Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan maayarakat
75. E, untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan : ceramah, kerja kelompok, mass
media, seminar, kampanye
76. B, Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut (mengubah perilaku).
77. C, menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group
teaching
78. A, konseling memungkinkan komunikasi 2 arah
79. B, bersuara lembut dan halus malah tidak akan efektif pada kelompok yang lebih besar
yang bersifat masa
80. E, penggunaan metode memberikan kesempatan kepada pemateri maupun penerima
materi mendapatkan materi yang jelas dan sistematis
81. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pasal 2 ayat 1
82. B, tujuannya adalah meningkatkan kemampuan SDM
83. E, cyber security ada sebelum 4.0
84. B, pemerintahan Jokowi Makruf Amin, melalui kementrian pendidik menitik beratkan
pendidikan vokasi yang siap memasuki dunia kerja.
85. E, empowerment tidak terdapat pada nilai Ibu Kota Negara yang baru
86. B, pejabat WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tanggal 12 Februari 2020 menyatakan
Covid -19
87. A, Menteri Keuangan mengatakan bahwa peningkatan iuran BPJS dilakukan untuk
meningkatkan sustainabilitas (keberlangsungan hidup) BPJS karena kekurangan
pendanaan
88. B, Hari Olahraga Nasional diperingati setiap 9 September
89. C, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 berisi tentang Gerakan Masyarakah Hidup
Sehat
90. A, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 berbicara tentang Struktur Kementrian
Kesehatan
91. D, stunting menurut Riskesdas 2018 sebesar 30,8%
92. A, pemerintah menargetan untuk tahun 2024 angka stunting turun menjasi 14%
93. B, Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau
benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan
istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba
pada suatu populasi di area tertentu.
94. A, melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif, Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
95. A, memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif; Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019
96. A, melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah,
Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
97. C, melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera, Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019
98. D, melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu Pasal 8
ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
99. D, melakukan preseptorship dan mentorship poin 51 Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35
tahun 2019.
100. E, melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter poin 33 Pasal 8
ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019.

.
1. Melaksanakan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi, dapat dilakukan oleh:
a. Perawat mahir
b. Perawat penyelia
c. Perawat ahli pratama
d. Perawat ahli muda
e. Perawat ahli madya
2. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat
satu tingkat diatas jenjang jabatannya adalah.....persen
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
3. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat
satu atau du tingkat dibawah jenjang jabatannya adalah.....persen
a. 60
b. 70
c. 80
d. 90
e. 100
4. Nilai prestasi kerja paling rendah dalam 1 tahun terakhir pada pengangkatan
pertama adalah
a. Bernilai cukup
b. Bernilai baik
c. Bernilai sedang
d. Bernilai sangat baik
e. Bernilai excellent
5. PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat wajib mengikuti dan
lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Perawat, paling lama .. tahun setelah
pengangkatan
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Batas usia pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perawat melalui perpindahan
dari jabatan lain, bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Perawat kategori
keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, dan Jabatan Fungsional
Perawat Ahli Muda
a. 53 tahun
b. 55 tahun
c. 57 tahun
d. 59 tahun
e. 60 tahun
7. Hari gizi nasional jatuh pada tanggal
a. 25 Januari
b. 25 Februari
c. 25 Maret
d. 25 April
e. 25 Mei
8. Hari cuci tangan sedunia jatuh pada tanggal
a. 15 Juli
b. 15 September
c. 15 Oktober
d. 15 November
e. 15 Desember

9. Seorang perempuan 40 tahun di rawat di ruang penyakit bedah dengan cancer


stadium lanjut. Hasil pengkajian kesadaran menurun, gelisah, tangan dan kali
dipasang restraint, terapi obat penurun rasa sakit diberikan per infus, pasien
berupaya mencabut infus. TD 90/70mmHg, frekuensi nadi 110 xmenit, frekuensi
napas 27x/menit, suhu 37.5oC. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
a. Pantau kesadaran
b. Pantau tanda vital
c. Berikan palliative care
d. Libatkan keluarga dalam perawatan
e. Pindahkan ke ruang rawat intensive

10. Seorang laki – laki dibawah ke RS karena terjatuh dari motor, lalu dibawah ke RS
karena tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan pasien cidera kepala,
kesadaran somnolen, Keluarga menyatakan bahwa pasien selalu gelisah dan ingin
mencabut selang infuse serta NGT yang terpasang. TD 140/90mm Hg, frekuensi nadi
98X/menit, frekuensi napas 28X/Menit, suhu 38C. Masalah keperawatan apa yang
paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Resiko jatuh
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan pola tidur
d. Ketidak berdayaan
e. Risiko Kerusakan integritas kulit

11. Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke poliklinik rumah sakit mengeluh
sering BAK dalam jumlah sedikit, dan sering, terutama pada saat bersin, batuk,
tertawa, atau olahraga. Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
a. Batasi aktivitas fisik
b. Pemasangan kateter
c. Latihan otot-otot dasar panggul
d. Penyesuaian/modifikasi tempat,atau lingkungan berkemih
e. Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwal, dan kebiasaan berkemih

12. Seorang laki –laki berusia 70 tahun mengalami demensia. Beberapa hari yang lalu
pergi meninggalkan rumah, klien lupa nama, dan alamat rumahnya. Setelah
ditemukan, klien di bawa ke poli geriatrik. Ns. S sebagai konselor di poli tersebut.
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
a. Berikan terapi obat tidur, atau penenang kepada klien
b. Melarang untuk keluar dari rumah
c. Membawa lansia ke panti werda
d. Memberikan identitas diri
e. Mengurung dalam kamar

13. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh
keluarganya dengan keluhan sesak dan nyeri dada sebelah kiri. Hasil pengkajian nyeri
menjalar ke bahu dan menuju lengan yang di rasakan secara spontan sejak 2 jam
yang lalu, skala 6 (0-10), aktivitas dibantu, tampak cemas, gelisah. Hasil pemeriksaan
EKG di dapatkaan ST elevasi. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
a. Gangguan istirahat dan tidur
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Gangguan oksigenasi
d. Intoleransi aktivitas
e. Nyeri akut

14. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
bab cair sejak seminggu yang lalu. Dari hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk
disertai dahak, turgor jelek, Urin kuning pekat, napsu makan menurun, pasien ingin
pulang karena tidak bisa tidur, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi
napas 23x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 250, Hb 7,5 gr/dl. Apakah evaluasi keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Nutrisi terpenuhi
b. Urin kuning jernih
c. Aktivitas tidak dibantu
d. Istirahat tidur terpenuhi
e. Tanda vital normal

15. Seorang pasien perempuan usia 20 tahun, di rawat di Ruang penyakit syaraf dengan
keluhan kejang kejang. Hasil pengkajian didapatkan pasien gelisah, kesadaran
menurun, makanan tidak masuk, muntah-muntah, sensitif terhadap cahaya, tanda
kernig +. TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 112x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
suhu 38,2oC. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Mengisolasi pasien di ruang khusus
b. monitor tingkat kesadaran
c. Memberikan kompres
d. Monitor tanda vital
e. Pasang NGT

16. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di Ruang penyakit paru dengan keluhan
batu darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien kadang lupa meminum obat
tuberkulosa, suara napas ronchi basah basal di semua paru produksi sputum, batuk
produktif, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 36,8oC. Rongent TB aktif dan BTA + .
Tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Membatasi aktifitas
b. Melatih batuk efektif
c. Menganjurkan makan obat teratur
d. Anjurkan pemeriksaan BTA 2 bulan selanjutnya
e. Menganjurkan makan-makanan yang bergizi sedikit tapi sering

17. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan
keluhan bab encer sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian: suami pasien
meninggal 3 bulan yang lalu karena HIV, pasien takut akan anaknya menderita
penyakit yang sama. Manakah cara berkomunikasi yang baik pada pasien tersebut?
a. Ibu, anak ibu tidak akan apa-apa
b. Ibu, kita akan coba memeriksakan anak ibu
c. Ibu, yang tenang semua sudah jadi takdir yang maha kuasa
d. Ibu, coba bawa anaknya ke dokter
e. Ibu, yang sabar

18. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat diruang luka bakar. Hasil pengkajian
didapatkan kulit melepuh pada dada, dan perut, berat badan 60 kg.
Berapakah cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
a. 4300
b. 4310
c. 4320
d. 4330
e. 4340

19. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien koma, yang dikirim oleh
keluarga 1 hari yang lalu. Hasil pengkajian di dapatkan luka lecet di daerah kepala,
bahu dan pantat serta kaki jatuh (freksi). Pasien mengalami penurunan kesadaran
sejak seminggu yang lalu. Apakah posisi yang digunakan selama ini?
a. Sim
b. Prone
c. Supine
d. Lateral
e. Trendelenburg

20. Seorang perawat sedang malakukan pengkajian pada pasien luka gangren. Hasil
pengkajian didapatkan luas luka 5 cm2, batas luka berwarna kehitaman, dibagian
tengah terdapat jaringan kekuningan, bau khas gangren. Apakah data yang bisa
ditambahkan pada kasus tersebut?
a. Penyebab luka
b. Kedalaman luka
c. Komplikasi luka
d. Epitelisasi luka
e. Warna luka
21. Seorang laki-laki 67 tahun post op BPH hari ke 5. Tampak cairan drain dari kateter
berwarna sedikit kemerahan, terasa nyeri di daerah luka, skala 3 (0-10), berat badan
menurun, makan tidak habis. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 37.3oC. Apakah masalah prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko perdarahan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan

22. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dirawat di Ruang luka bakar hari ke-1.
Pasien di rencanakan akan mendapatkan terapi cairan intravena Ringer Laktat 1000
ml dalam 8 jam. Berapa tetes infus harus diberikan?
a. 32 tetes/menit
b. 42 tetes/menit
c. 52 tetes/menit
d. 62 tetes/menit
e. 72 tetes/menit

23. Seorang perempuan 23 tahun datang ke ruang poli klinik penyakit dalam dengan
keluhan batuk-batuk dan mencret sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian pasien
menyatakan sering mengalami seperti ini, berat badan menurun, napsu makan
hilang, mulut penuh stomatitis, dengan lidah kotor. Apakah pemeriksaan
laboratorium yang tepat pada kasus tersebut?
a. Darah rutin
b. Biopsi
c. Kultur
d. Elisa
e. IgG

24. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke poli klinik umum dengan keluhan lemah
dan lesu. Hasil pengkajian didapatkan sklera pucat, mudah cape, clubbing fingers,
nyeri kepala, skala 3 (0-10), murmur. TD 110/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu 36.7oC. Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri
b. Kerusakan mobilitas fisik
c. Pola napas tidak efektif
d. Penurunan cardiac output
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan

25. Seorang perempuan 23 tahun dibawa ke ruang IGD, karena KLL. Pasien gelisah,
distensi vena leher, berkeringat, suara jantung menjauh, lemah, terdapat bekas jejas
di dada pasien. TD 90/70mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 36.4oC. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut?
a. Cemas hilang
b. Cardiac output normal
c. Jejas tidak meninggalkan bekas
d. Tanda vital normal
e. Aktivitas normal

26. Seorang laki-laki 67 tahun dirawat di ruang bedah dengan post operasi prostat hari ke
7. Dari hasil pengkajian didapatkan cairan irigasi berwarna bening, pasien sudah bisa
duduk sendiri, dengan aktivitas sebagian dibantu oleh keluarga. Apakah tindakan
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Blader training
b. Pencabutan kateter
c. Persiapan pasien pulang
d. Menganjurkan aktivitas mandiri
e. Pendidikan kesehatan perawatan luka dirumah

27. Seorang laki-laki 20 tahun dirawat di ruang trauma akibat kecelakaan GCS 8,
terdapat tanda-tanda frakture dasar tengkorak. Pasien direncanakan akan dilakukan
pemeriksaan CT Scan bagian leher. Berapa orang yang diperlukan untuk
memindahkan pasien tersebut?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

28. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan patah tulang
terbuka paha kanan dua hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien tampak meringis jika
menggerakan kakinya, terpasang bidai, pasien direncanakan untuk dilakukan operasi
ORIF, aktivitas dibantu oleh keluarga. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,4C. Apakah tindakan keperawatan pada pasien
tersebut?
a. Cek Hb
b. Kaji nyeri
c. Pasang infus
d. Merawat luka
e. Membantu aktivitas

29. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapatkan oedema di ektremitas bawah, cepat cape, pasien
memiliki riwayat lemah jantung kanan dan kiri. Apa tindakan kolaboratif pada pasien
tersebut?
a. Pemberian oksigen
b. Pemberian diuretik
c. Pembatasan cairan infus
d. Pemeriksaan gambaran EKG 12 lead
e. Pembatasan makanan yang mengandung garam

30. Pasien terpasang infus di tangan kanan, dengan cairan NaCl 0,9%, pasien mengeluh
sakit pada tempat penusukan infus, pasien meringis saat diraba pembuluh darah
tempat pemasangan, kulit tempat penusukan kemerahan. Apa tindakan
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mengganti jenis cairan
b. Mengganti selang infus
c. Memindahkan tempat penusukan
d. Melakukan kompres dingin pada tempat penusukan
e. Menghentikan sementara aliran infus sampai dengan pasien tidak nyeri

31. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena sesak napas. Hasil
pengkajian didapakan dahak sulit dikeluarkan, terdapat bunyi gemercik di lobus
bawah paru paru kiri. Frekuensi napas 26x/menit. Apakah tindakan kolaborasi pada
pasien tersebut?
a. Postural drainage
b. Memposisikan semifowler
c. Pemasangan oksigen per kanul
d. Pemasangan water seal drainage
e. Pengambilan cairan dengan menggunakan spuit

32. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian pasien akan mendapatkan obat yang akan diberikan melalui
suntikan intramuskular. Berapa derajat sudut kemiringan penyutikan pada kasus
tersebut?
a. 15
b. 30
c. 45
d. 60
e. 90

33. Seorang perempuan 45 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan fraktur tulang
paha. Hasil pengkajian pasien akan melaksanakan operasi ORIF besok hari dan pasien
dianjurkan untuk puasa. Kapan pasien melaksanakan tindakan tersebut?
a. 5 jam sebelumnya
b. 6 jam sebelumnya
c. 7 jam sebelumnya
d. 8 jam sebelumnya
e. 9 jam sebelumnya

34. Seorang laki-laki 45 tahun dirawat diruang bedah dengan ulkus decubitus. Hasil
pengkajian didapatkan pasien jarang dimiring kiri miring kanan oleh keluarganya.
Pasien direncanakan akan dilakukan perawatan luka. Apakah jenis perawatan luka
yang paling efektif untuk pasien tersebut?
a. Negative pressure wound therapy

160
b. Pembalut berbasis madu
c. Hydrocoloid
d. Hydrogel
e. Sillikon

35. Seorang laki-laki 32 tahun dirawat di ruang bedah dengan riwayat fraktur tulang
paha. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien akan dilatih untuk menggunakan
jangka (crutch). Seorang perawat akan mengukur jarak ujung cructh bagian atas
dengan axila. Berapakah cm jarak tersebut?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7

36. Seorang laki-laki 23 tahun dirawat di ruang dalam dengan keluhan sakit kepala. Hasil
pengkajian didapatkan pasien biasa mengalami hypotensi. Seorang perawat akan
melakukan pengukuran tekanan darah, perawat melakukan pengukuran jarak
manset dari antecubiti. Berapa cm jarak tersebut?
a. 1
b. 1.5
c. 2
d. 2.5
e. 3

37. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang THT. Hasil pengkajian didapatkan
pasien akan diberikan obat melalui telinga. Perawat akan memasukan obat tersebut
harus menarik telinga ke atas dan kebelakang dengan arah tarikan ke arah jam
tertentu. Kearah jam berapakah arah tarikan tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

38. Seorang perempuan dirawat di ruang dalam dengan keluhan DM. Hasil pengkajian
pasien mengalami konstipasi. Perawat merencanakan akan melakukan enema
dengan menggunakan cairan hangat. Berapa ml cairan yang dipergunakan untuk
tindakan tersebut?
a. 350
b. 450
c. 550
d. 650
e. 750

1
39. Seorang laki-laki 30 tahun mengalami trauma kepala dirawat di ruang penyakit
syaraf. Dari hasil pengajian pasien diketahui mengalami gangguan perfusi cerebral.
Apakah posisi yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Head up
b. Fowler
c. Sim
d. Miring
e. Tundenbreg

40. Seorang perawat di Ruang Penyakit Dalam melakukan pengkajian pada system
kardiovaskuler pada pasien yang mengalami nyeri dada. Dari hasil pengkajian
didapatkan pasien merasakan nyeri menajlar ketangan kiri, leher, dagu, pundak,
dirasakan seperti terbebat, dengan skala nyeri 6 (0 – 10), nyeri aka bertambah jika
beraktivitas, nyeri datang kadang-kadang, pasien menyatakan pernah mengalami
ganggua jantung sebelumnya. Apakah pertanyaan lanjutan tentang nyeri yang harus
diajukan oleh perawat?
a. Apakah berbaring dapat mengurangi nyeri?
b. Bagaimanakah menurut bapak tentang penyakit ini?
c. Apakah ada keluarga bapak yang memiliki penyakit ini?
d. Apa obat yang selalu digunakan untuk mengurangi nyeri?
e. Bagaimana cara yang bapak lakukan untuk mengurangi nyeri?

41. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan
keluhan kulit gatal. Hasil pengkajian kulit punggung tampak bersisik, kering, pecah
pecah, terdapat luka garukan, penyakit muncul jika makan ikan laut. Apakah
tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan pasien memakai baju yang menyerap keringat
b. Menganjurkan pasien mengganti sprei tidurnya
c. Menganjurkan pasien menghindari alergen
d. Menganjurkan pasien tidak menggaruk
e. Menganjurkan pasien mandi teratur

42. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sering pusing. Hasil pengkajian pasien menyatakan keluarganya memiliki riwayat
penyakit DM, TB 160cm, BB 75 kg, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, suhu 36.3oC. Gula darah sewaktu 200. Apakah
pendidikan kesehatan pada kasus tersebut?
a. Mengurangi asupan karbohidrat
b. Mengurangi asupan garam
c. Mengurangi berat badan
d. Mengurangi konsumsi alkohol
e. Mengurangi makanan berlemak

43. Seorang perawat melakukan pengkajian di Kelurahan X. Dari hasil pengkajian


diketahui, terdapat 345 rumah, 231 rumah (67,0%) tidak memiliki tempat
penampungan sampah, sebanyak 58 rumah (16,8%) tidak memiliki jamban, 225
rumah
(65,2%) yang membuang air limbah di sembarang tempat, 223 rumah (64,6%) yang
membuang sampah di sembarang tempat. Angka kesakitan akibat diare (10%),
typhoid dan hepatitis A (15%), jumlah penderita TB 30 orang dan TB MDR 2 orang.
Apakah masalah keperawatan yang tepat dengan kasus diatas ?
a. Risiko terjadi penularan penyakit infeksi
b. Kurang kesadaran untuk berperilaku sehat
c. Kurang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
d. Ketidak Mampuan Keluarga Mengambil Keputusan
e. Kurangnya kesadaran tentang pemamfaatan sarana kesehatan

44. Seorang perawat Puskesmas melakukan pengkajian dirumah Tn. S. Dari hasil
pengkajian didapatkan isterinya mengalami sesak nafas dan mengatakan sering
batuk berdahak, klien mengatakan bahwa istrinya belum di bawa ke rumah sakit
walau sudah dianjurkan oleh tetangganya, klien beralasan bahwa penyakit istrinya
masih bisa diobati dengan obat warung. Istri Tn S tampak kurus. Apakah masalah
keperawatan utama yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita
b. Ketidak Mampuan Keluarga Mengambil Keputusan
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Nutrisi Kurang dari kebutuhan
e. Penurunan koping keluarga

45. Seorang laki-laki berusia 45 tahun sejak 6 bulan yang lalu dinyatakan menderita
tuberkulosis. Sudah minum OAT selama 3 bulan, dan selanjutnya berhenti karena
selalu merasa mual, tidak dapat mengeluarkan dahak, tidak tahu bagaimana cara
batuk yang benar. TD 110/70 mmHg, N: 72 X/menit, S: 38 C, R: 24 X/ menit. BB: 50
kg. Apakah masalah keperawatan prioritas yang sesuai dengan kasus diatas ?
a. Risiko bersihan nafas tidak efektif
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan
c. Gangguan perfusi jaringan
d. Kurang pengetahuan
e. Risiko infeksi

46. Seorang pasien diajarkan cara mengeluarkan dahak, setelah diinstruksikan untuk
tahan napas 1– 2 detik dan mengkonstraksikan otot – otot abdomennya. Apakah
tahap kerja selanjutnya?
a. Ketika menghirup nafas berikutnya, instruksikan condong kedepan
b. Instruksikan untuk batuk dengan kuat mengeluarkan sekresi ke tisu
c. Instruksikan melakukan nafas dalam 2 atau 3 kali
d. Perawat memasang alat pelindung diri
e. Catat respon yang terjadi

47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak
dikeluhkan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Orang tua mengatakan anaknya
mempunyai riwayat susah buang air besar mulai sejak bayi, berat anak susah
mengalami kenaikan. Hasil pengkajian, anak rewel dan menangis, muntah-muntah,
terjadi distensi pada
abdomen. Hasil pengukuran nadi 110 x/menit, frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu
anak 37,8oC. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada kasus tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kekurangan volume cairan
c. Gangguan eleminasi fekal
d. Resiko Infeksi
e. Nyeri

48. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan panas
yang sudah berlangsung selama empat hari. Hasil pengkajian didapatkan mimisan
satu kali dan tidak mau makan, muka tampak kemerahan, pasien tidak mau turun
dari tempat tidurnya, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, suhu
38,2oC. Hasil lab Hb 12 Ht 39. Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus
tersebut
a. hipertermi
b. intoleransi aktifitas
c. defisit volume cairan
d. kerusakan pertukaran gas
e. resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.

49. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7
kg dan tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relatif normal. Setelah minum
ASI, anak sering mengalami regurgitasi, padahal sudah disendawakan. Apakah
pendidikan kesehatan pada kasus tersebut?
a. gizi
b. teknik menyusui
c. kebutuhan nutrisi
d. perawatan payudara
e. stimulasi tumbuh kembang

50. Seorang perempuan berusia 36 tahun, G4P2A1, datang ke poliklinik Kebidanan dan
Kandungan dengan tujuan memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan
didapatkan hasil: HPHT 20 Maret 2015, TFU 21 cm, pada fundus teraba bokong,
posisi punggung kiri, presntasi kepala dan belum masuk pintu atas panggul.
Berapakah taksiran usia kehamilan klien tersebut?
a. 5 bulan
b. 6 bulan
c. 7 bulan
d. 8 bulan
e. 9 bulan

51. Seorang perawat sedang memberikan pertolongan persalinan Kala II. Perawat
melakukan prasat Rintgen untuk mencegah terjadinya robekan perineum. Saat
terjadi kontraksi, perawat menginstruksikan pasien untuk mengedan. Tidak lama
kemudian bayi lahir. Perawat kemudian melakukan pengecekan bayi kedua. Apakah
tindakan yang perawat lakukan selanjutnya?
a. Menilai APGAR
b. Menggunting tali pusat
c. Menyuntikan oksitosin IM
d. Melakukan masase uterus
e. Mengecek pelepasan plasenta

52. Sorang perawat baru menjabat sebagai kepala ruangan penyakit dalam dewasa, dari
kajian situasi yang dilakukan belum menunjukkan semangat kerja yang sama
sehingga kinerja belum memuaskan, asuhan keperawatan pada klien belum
menggambarkan asuhan yang komprehensif. Apa yang harus dilakukan untuk
meningkat kinerja perawat diruangan tersebut?
a. Menghitung kebutuhan tenaga perawat
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang lengkap
c. Menetapkan visi misi ruangan yang disepakati bersama
d. Memilih metode asuhan keperawatan dengan metode keperawatan primer
e. Mensosialisasi kembali sistem reward dan punishment

53. Seorang anak berusia 11 tahun di rawat di ruang anak, dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian keluarga mengatakan pasien panas tiba-tiba, perut tegang, rata, nyeri
tekan dan lepas. Anak rewel mengeluh ingin minum, haus, anak dipuasakan untuk
operasi laparatomi. Tampak orang tua menangis melihat kondisi anaknya, dan
bertanya tentang kemungkinan hasil operasi. Apakah masalah keperawatan pada
kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Kecemasan
c. Kurang pengetahuan
d. Gangguan pemenuhan nutrisi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
54. Seorang perempuan berusia 66 tahun, berkunjung ke poliklinik mengeluh tidak nafsu
makan, badan terasa membengkak dan ada luka lambat sembuh. Pasien tampak
edema, rambut sedikit, dan tempat tinggal di daerah endemik goiter. Pasien tidak
mengetahui makanan yang mengandung iodine. Apakah informasi kesehatan yang
harus diberikan pada kasus tersebut?
a. Manfaat Tempe dan tahu
b. Manfaat Kangkung dan ikan laut
c. Manfaat Garam laut dan ikan asin
d. Manfaat Ubi kayu dan rumput laut
e. Manfaat Ikan laut dan garam beryodium

55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan
keluhan badan terasa lemas, nyeri dibagian perut kanan atas dan anoreksia. Hasil
pengkajian didapatkan kulit tampak jaundice, sklera ikterik dan riwayat suka makan
di warung yang kurang bersih. Apakah pendidikan kesehatan yang harus diberikan?
a. Penyebaran melalui jarum suntik
b. Penyebaran melalui cairan tubuh
c. Penyebaran melalui transfusi darah
d. Penyebaran melalui udara dan dropet
e. Penyebaran penyakit melalui fecal-oral

56. Seorang perempuan usia 28 tahun postpartum 4 minggu yang lalu datang ke poli
kandungan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesa pasien aktif menyusui,
belum datang haid, tidak ada riwayat darah tinggi dan asma. Apakah jenis
kontrasepsi yang cocok dengan pasien tersebut?
a. Implan
b. Alamiah
c. Pil kombinasi
d. Suntik pregestin
e. Suntik Kombinasi

57. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air
dan merasakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan
pembukaan 5 cm, penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs:
TD= 110/90 mmHg, frekue nsi nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit.
Manakah intervensi keperawatan pertama yang diberikan pada ibu tersebut?
a. Menganjurkan ibu bedrest total
b. Menganjurkan klien miring ke kiri
c. Memberikan terapi dengan oksitosin
d. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar
e. Menganjurkan ibu untuk mekan terlebih dahulu

58. Seorang perempuan usia 27 tahun, postpartum hari ke 5 dengan P1A1. Pasien
merasa khawatir tidak dapat merawat bayinya. Ketika keluarga berkomunikasi
dengan ibu, ibu menjadi lebih sensitive. Apakah dukungan utama yang dilakukan
oleh ibu?
a. Bantu perawatan bayi
b. Eksplorasi perasaan pasein
c. Ajarkan teknik perawatan bayi
d. Anjurkan pasien untuk beristirahat
e. Anjurkan keluarga untuk merawat bayi

59. Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0 hamil 28 minggu datang ke
pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan L1:
TFU 28 cm L2: p unggung kiri L3: persentasi kepala dan L4 : Sudah masuk pintu atas
panggul. Berapakah taksiran berat janin tersebut?
a. 2280 gram
b. 2380 gram
c. 2480 gram
d. 2580 gram
e. 2680 gram

60. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poli kandungan untuk memeriksaan
keadaan nya. Pasien mengeluh terlambat datang bulan ± 4 minggu. Hari pertama
haid terakhir 13 Mei 2019. Berapakah tafsiran persalinan pada ibu tersebut?
a. 20 Februari 2020
b. 23 Maret 2020
c. 24 Maret 2020
d. 25 April 2020
e. 26 April 2020

61. Seorang perempuan usia 34 tahun dengan G3P1A1 hamil 28 minggu. Pada saat
pemeriksaan rutin didapatkan tekanan darah meningkat daripada sebelumnya.
Edema pada ekstremit as bawah. Berat badan klien 80 kg dengan tinggi 150 cm. Vital
signs: TD = 160/95 mmHg, HR = 86 x/menit. dan pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil proteinuria +2. Apakah data prioritas pada kasus tersebut?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Usia kehamilan
d. Diabetes mellitus
e. Riwayat kehamilan sebelumnya

62. Seorang laki-laki berusia 34 tahun sedang menjalani perawatan sejak 3 hari yang lalu.
Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak tidak berani menatap lawan bicara,
sering menyendiri, lebih banyak menunduk, bernada suara lemah dan mengatakan
bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya. Pada saat dilakukan observasi jam makan
siang, klien tampak tidak menghabiskan makan siangnya, hanya 2 – 3 suap sendok
makan saja. Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Isolasi sosial
b. Resiko bunuh diri
c. Defisit perawatan diri
d. Harga diri rendah
e. Halusinasi

63. Seorang laki-laki berusia 34 tahun saat ini sedang menjalani perawatan di RSJ B sejak
3 hari yang lalu dengan masalah keperawatan harga diri rendah kronis. klien tampak
tidak berani menatap lawan bicara, sering menyendiri, lebih banyak menunduk, nada
suara lemah dan mengatakan bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya. Apakah
Implementasi yang dapat dilaksanakan pada SP 1 pasien dengan kasus tersebut?
a. Mendorong klien untuk bercakap cakap dengan orang lain
b. Mendorong klien untuk mengenal orientasi realita kehidupan
c. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
d. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
e. Mendiskusikan dengan klien keuntungan berinteraksi dengan orang lain

64. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RSJ menurut keluarga klien sering
menyebutkan dirinya memiliki kemampuan supranatural mampu menjatuhkan
pesawat yang di langit. Saat berbicara klien terkesan mendominasi setiap
percakapan dan menyakini pendapatnya namun yang diyakini tidak benar. Apakah
jenis waham yang tepat pada kasus tersebut?
a. Waham curiga
b. Waham agama
c. Waham somatik
d. Waham nihilistik
e. Waham kebesaran

65. Seorang perempuan berusia 30 tahun saat ini dirawat di RSJ dengan masalah
keperawatan halusinasi pendengaran. Pada pertemuan ke sekian kalinya, perawat
akan melakukan intervensi keperawatan SP4 kepada pasien. Apakah intervensi
keperawatan SP4 pasien pada kasus tersebut?
a. Bantu pasien mengenal halusinasi
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
c. Latih klien dengan berbicara dengan orang lain
d. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh klien
e. Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

66. Pencegahan penyakit tidak menular merupakan indicator SDGs ke…


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
67. SDGs dicanangkan oleh WHO pada tahun ..
a. 2013
b. 2014
c. 2015
d. 2016
e. 2017
68. Dengan menggunakan piring model T, maka perbandingan jumlah sayur dengan
karbohidrat adalah…
a. 1:1
b. 2:1
c. 3:1
d. 4:1
e. 5:1
69. Berikut ini kawasan bebas merokok, kecuali
a. Tempat bermain
b. Tempat ibadah
c. Hotel
d. Sekolah
e. Rumah sakit
70. Batas maksimal usaha pemeliharaan kesehatan anak menurut Undang Undang
Kesehatan adalah .. tahun
a. 17
b. 18
c. 19
d. 20
e. 21
71. BPJS Kesehatan yang merupakan transformasi dari PT Akses mulai beropersi pada
tangga 1 Januari tahun ….
a. 2013
b. 2014
c. 2015
d. 2016
e. 2017
72. System manajemen mutu BPJS dalam penerapan manajemen resiko berpedoman
pada
a. ISO 9100
b. ISO 2350
c. ISO 1000
d. ISO 2700
e. ISO 31000
73. Prinsip dalam BPJS, kecuali
a. Kegotongroyongan
b. Nirlaba
c. Keterbukaan
d. Kepersertaan bersifat sukarela
e. Akuntabilitas
74. Orang asing wajib mengikuti BPJS apabila sudah bekerja selama minimal… bulan
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
75. Ketua dewan pengawas BPJS ditetapkan berdasarkan surat keputusan..
a. Presiden
b. Menteri Kesehatan
c. Direktur utama
d. Menteri BUMN
e. DPR
76. BPJS harus menyelenggarakan audit sebelum memberikan laporan, yang dilakukan
oleh
a. BPK
b. BPKP
c. Akuntan public
d. Akuntan perusahaan
e. Akuntan Internasional
77. Visi BPJS Kesehatan adalah
a. Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa deskriminasi
b. Terwujudnya keterlibatan masyarakat
c. Indonesia sehat tahun 2025
d. Bangkit bersama, sehat bersama
e. Menjadi asuransi kelas dunia tahun 2024
78. Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 10 Tahun
2017 Tentang Struktur Organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Tahun 2017, menyatakan bahwa BPJS dipimpin oleh seorang
a. Direktur utama
b. Direktur
c. Komisaris
d. Dewan pengawas
e. Utusan pemerintah
79. Jaminan Kesehatan berada di Indonesia sejak…
a. Pemeritahan colonial
b. 1949
c. 1968
d. 2014
e. 2015
80. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat
negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar … %
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
81. Berikut ini tidak ditanggung oleh bpjs, kecuali

10
a. Penyakit akibat bencana
b. Melahirkan
c. Pengobatan tradisional
d. Operasi kosmetik
e. Meratakan gigi
82. Batas usia anak yang sedang mengikuti pendidikan formal yang termasuk pada
Pendamping Penerima Upah (PPU) adalah…
a. 21
b. 22
c. 23
d. 24
e. 25
83. Jumlah anak yang dapat ditanggung oleh BPJS adalah..
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

84. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Persalinan adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu… hari
a. 7
b. 14
c. 21
d. 27
e. 42
85. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Keguguran adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah keguguran di fasilitas kesehatan atau sampai dengan kurun
waktu… hari
a. 7
b. 14
c. 21
d. 27
e. 42
86. Angka kelahiran kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
pada tahun tertentu per 1000 (seribu) penduduk pada pertengahan tahun yang sama
dinamakan
a. Crude Fertility Rate
b. Total Fertility Rate
c. Crude Mortality Rate
d. Case Fatality Rate
e. Case Mortality Rate
87. PUS yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin menjarangkan kelahiran tetapi
tidak menggunakan kontrasepsi, disebut dengan

1
a. Menopouse
b. Unmet Need
c. Akseptor KB Pasif
d. Akseptor KB Aktif
e. Drop Out KB
88. Indiator keberhasilan KB Paska Persalinan adalah jika ibu bersalin menggunakan KB
dengan jumlah minimal …%
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
89. Jumlah peserta minimal KIE kelompok sebanyak … orang
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
90. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi pemberi pelayanan KB harus
mempersiapkan alat kontrasepsi paling sedikit sebesar … % dari jumlah persalinan.
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
91. Yang termasuk jenis kontrasepsi jangka panjang, kecuali
a. Kontrasepsi mantap
b. AKDR
c. AKBR
d. Tubektomi
e. Pil Oral Kombinasi
92. Selain 1 minggu paska persalinan Metode Operasi Wanita (MOW) dapat
dilaksanakan setelah … minggu setelah persalinan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
93. Waktu untuk memasang AKDR Paska Persalinan atau Paska Keguguran yaitu ….
Menit setelah plasenta keluar
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 30
94. Pemberian KB Progetin 3 bulanan dapat dilakukan setelah persalinan diatas … minggu
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
95. Syarat penggunaan KB Metode Amenore Laktasi (MAL), adalah
a. Memberikan ASI ekslusif
b. Bayi kurang dari 6 bulan
c. Ibu belum mendapatkan menstruasi
d. A dan C Benar
e. Benar semua
96. Metode MAL sekurang-kurangnya efektif selama … bulan
a. 3
b. 6
c. 9
d. 12
e. 24
97. Setelah keguguran maka kesuburan akan kembali lagi paling sedikit setelah … hari
a. 5
b. 7
c. 14
d. 21
e. 28
98. Untuk menjaga kesehatan ibu paska keguguran, kehamilah diupayakan ditunda
minimal … bulan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
99. Paradigma hidup sehat dikemukakan oleh
a. Green
b. HL Blum
c. Maslow
d. Snow
e. Sigerist
100. Menggunakan masker saat bepergian dimana covid masih menjadi ancaman,
merupakan pecegahan
a. Primer
b. Sekunder
c. Tertier
d. Utama
e. Kombinasi
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
1. E Dapat melakukan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai
upaya pengawasan risiko infeksi, poin 36 Pasal 8 Permenpan RB No 35 Tahun 2019
2. D, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan, Pasal 11 Permenpan RB No 35 Tahun
2019
3. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu atau dua tingkat di bawah
jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus
persen) dari Angka Kredit dari setiap butir kegiatan
4. B, nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, Pasal
15 ayat 1 Permenpan RB No 35 Tahun 2019
5. C, PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional Perawat, Pasal 15 ayat 3 Permenpan RB No 35 Tahun 2019.
6. A, berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Perawat kategori keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama,
dan Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda; Pasal 16 ayat 1 Permenpan RB No 35
Tahun 2019
7. A, Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari
8. C, Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati setiap 15 Oktober
9. C, perawatan palliative diberikan pada pasien dengan harapan hidup kurang dari 6
bulan, pasien dengan cancer stadium lanjut masuk ke kriteria ini.
10. A, pasien mengalami penurunan kesadaran memiliki resiko untuk jatuh apalagi
pasien gelisah.
11. C, latihan otot dasar panggul dapat mengencangkan otot sehingga pasien dapat
mengontrol proses miksi
12. D, memberikan identitas diri akan membuat orang lain dapat menunjukan alamat
dan memulangkan pasien
13. E, skala nyeri 6 (0-10) harus menggunakan obat untuk menurunkannya
14. E, pasien dalam kondisi pre syok, maka kriteria hasilnya adalah tanda vital normal
15. A, mengisolasi pasien dapat mengurangi rangsangan dan akan mengurangi
terjadinya kejang kejang
16. C, pasien kadang lupa minum obat sehingga harus diberikan pemahaman tentang
pentingnya minum obat
17. B, tidak mendahului pemeriksaan dan tidak menjanjikan sesuatu pada pasien itu
merupakan sikap professional perawat
18. C, 4320 ml
Rumus:
4 x Luas luka bakar x Berat badan
4 x 18 x 60
4320
19. C, pada posisi supine bagian yang menonjol di belakang kepala, bahu, pinggul
belakang dan tumit akan mengalami penekanan

65
20. B, selain luas dan keadaan luka maka kedalaman luka pun harus dikaji
21. D, hari kelima masih berwarna merah dari drain berarti ada perdarahan
22. B,
Rumus (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
(1000/500) x 7 x (24/8)
2x7x3
42

Jadi tetesannya adalah 42 tetes per menit


23. D, dari tanda klinis menunjukan HIV, maka pemeriksaannya adalah ELISA
24. D, penurunan curah jantung menyebabkan sesak, clubbing finger yang menunjukan
kekurangan oksigen kronis
25. B, pasien mengalami tamponade jantung, dengan tanda khas trias beck, maka
kriteria evaluasinya adalah cardiac out put normal
26. A, sebelum pencabutan kateter pasien dianjurkan untuk menjalani bladder training
27. C, untuk memindakan pasien dengan resiko fraktur dasar tengkorak maka yang
diperlukan adalah 4 orang, yaitu di kepala, dada, pinggul dan kaki.
28. D, luka terbuka merupakan tempat masuknya kuman berbahaya, sehingga harus
dilakukan perawatan luka
29. B, pasien oedema maka tindakannya adalah pemberian diuretic untuk mengurangi
beban kerja jantung
30. C, pasien dengan phlebitis maka tindakannya adalah memindahkan ketempat lain
31. C, pemberian oksigen merupakan cara untuk mengurangi penderitasn pasien
32. E, sudut penusukan untuk IM adalag 90o
33. D, Puasa untuk operasi besar minimal 8 jam sebelum dilakukan
34. A, Negative Pressure Wound Therapy merupakan tindakan yang paling efektif
dibanding tindakan yang lain
35. C, jarak ujung bantalan kruk dengan aksila adalah 5 cm
36. E, jarak antara manset dengan antecubiti adalah 3 cm
37. E, penarikan telinga untuk dewasa kearah belakang dan atas, sesuai dengan arah
pukul 10
38. E, jumlah cairan untuk enema 750ml
39. A, head up dapat menurunkan tekanan intracranial
40. E, dengan menggunakan prinsip PQRST maka yang belum ditanyakan adalah
bagaimana cara mengurangi nyeri
41. C, menghindari allergen
42. C, pasien mengalami obesitas maka pasien dianjurkan untuk mengurangi berat badan
43. A, lingkungan dan kasus infeksi tinggi, termasuk ada MDR, dan itu harus di utamakan.
44. B, keluarga tidak mampu mengambil keputusan pada anggota keluarga yang sakit.
45. D, pasien tidak paham cara minum obat
46. B, setelah menahan napas beberapa detik pasien dianjurkan untuk batuk pada tisu
yang telah disediakan
47. C, anak kesulitan dalam eliminsi
48. C, perbandingan Hb dan Ht tidak lagi 1:3, Ht lebih tinggi menunjukan kadar cairan
dalam tubuh mengalami penurunan tapi belum mencapai 20%. Jika sudah 20% maka
sudah terjadi perpindahan cairan dari intravaskuler ke extravaskuler
49. B, orang tua belum mampu melaksanakan tehnik menyusui dengan baik, yang
ditandai bayi masih muntah
50. B, 6 bulan dengan rumus = TFU x 2/7
51. C, setelah pengecekan bayi kedua maka tindakan selanjutnya adalah menyuntikan
oksitosin
52. C, sebagai kepala ruangan baru maka yang paling penting adalah menyamakan visi
dan misi ruangan
53. B, kecemasan pada anak dan orang tua
54. E, pasien memerlukan penjelasan manfaat mengkonsumsi ikan laut dan garam yang
beyodium
55. E, riwayat makan di tempat yang kurang bersih kemungkinan mengalami hepatitis A,
maka penyluhanya pun disesuaikan dengan penyebaran virus
56. D, progestin baik untuk ibu menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI
57. B, miring ke kiri dapat mempercepat pembukaan
58. B, mengeklorasi perasaan pasien dapat digunakan sebagai data untuk memberikan
pendidikan dan dukungan secara tepat
59. C, rumus (TFU-12) x 155 = 2840 (12 karena sudah masuk panggul kalau belum
dikurang dengan 11.
60. A, Rumus taksiran persalinan, Hari + 7, bulan – 3, tahun +1
61. B, pasien sudah masuk ke pre eklampsia
62. D, pasien tidak mampu mempertahankan kontak mata
63. D, SP1 nya adalah melihat sisi positif pasien
64. E, pasien mengami waham kebesaran dengan kemampuannya yang bisa
menjatuhkan pesawat dari langit
65. B, SP 4 adalah penggunaan obat
66. C, Penyakit menular merupakan indicator SDGs ke 3
67. C, SDGs dicanangkan pada tahun 2015
68. B, perbandingannya 2:1
69. C, Hotel masih memberikan kebijakan boleh merokok
70. B, usia anak menurut UU adalah 18 tahun
71. B, Askes berubah menjadi BPJS pada tahun 2014
72. E, ISO khusus untuk manjemen resiko
73. D, yang bukan prinsip BPJS adalah Kepersertaan bersifat sukarela
74. D, orang asing wajib mengikuti BPJS jika sudah berada di Indonesia selama 6 bulan
75. A, ketua dewan pengawas BPJS ditentukan oleh Presiden
76. C, audit BPJS dilakukan oleh akuntan public
77. A, visi BPJS adalah Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa deskriminasi
78. A, BPJS dipimpin oleh seorang diretur utama
79. A, Jaminan kesehatan ada sejak jaman colonial
80. E, pemotongan untuk pekerja adalah 5%
81. B, melahirkan ditanggung BPJS
82. E, Batas usia anak yang sedang mengikuti pendidikan formal aalah 25
83. B, jumlah anak yang ditanggung BPJS adalah 3
84. E, dari mulai persalianan sampai 42 hari
85. B, Pelayanan KB Paska Keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan setelah
keguguran di fasilitas kesehatan atau sampai dengan kurun waktu 14 hari
86. A. Angka Kelahiran Kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada
tahun tertentu per 1000 (seribu) penduduk pada pertengahan tahun yang sama
87. B, unmet need
88. C, Indiator keberhasilan KB Paska Persalinan adalah jika ibu bersalin menggunakan
KB dengan jumlah minimal 70%
89. A, Jumlah peserta minimal KIE kelompok sebanyak 2 orang
90. C, fasilitas kesehatan harus menyiapkan alat kontrasepsi sebanyak 70% dari jumlah
persalinan
91. E, pil kombinasi merupakan alat kontrasepsi jangka pendek
92. B, pelaksanaan MOW adalah 1 minggu atau 4 minggu setelah persalinan
93. B, Waktu untuk memasang AKDR Paska Persalinan atau Paska Keguguran yaitu 10
menit setelah plasenta keluar
94. E, pemberian progrstin dapat dilakukan 6 minggu setelah persalianan
95. E, syarat KB MAL adalah, Memberikan ASI ekslusif, Bayi kurang dari 6 bulan, dan Ibu
belum mendapatkan menstruasi
96. B, MAL efektif sekurang kurangnya 6 bulan
97. B, wanita yang mengalami keguguran akan kembali subur setelah 7 hari
98. C, setelah keguguran dianjurkan 6 bulan baru hamil lagi
99. B, HL Bloom menemukan paradigm sehat
100. A, penggunaan masker merupakan pencegahan yang spesifik pada covid
1. Seorang pasien mengalami gangguan kesadaran akibat benturan kepala dengan benda
keras, terdengar grugling, apakah jenis sumbatannya
a. benda padat
b. tidak total
c. cairan
d. total
e. sebagian
2. Seorang perempuan datang ke poli kebidanan mengeluh nyeri saat berkemih,
berkemih tidak lampias dan panas. Apakah prevensi sekunder pada kasus
tersebut?
a. pendidikan kesehatan
b. pengobatan sedini mungkin
c. penemuan kasus
d. pencegahan kecacatan
e. rehabilitasi
3. Metode pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran umum
situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan penduduk
setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan.
Merupakan pengertian dari
a. Pengkajian
b. Pendataan
c. Windshileled Survey
d. Kunjungan keluarga
e. Survailance
4. Permenkes RI No 1796/MENKES/PER/VIII/2011 berbicara tentang
a. Penjelasan UU Keperawatan
b. Jabatan Fungsinal dan angka kredit
c. Regitrasi Tenaga Medis
d. Registrasi Tenaga Kesehatan
e. Penjelasan Iuran BPJS
5. Beban maksimum pada skin traksi adalah... kg
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
6. Hari tembakau dunia diperingati tanggal
a. 31 Januari
b. 31 maret
c. 31 April
d. 31 Mei
e. 31 juli

200
7. Berikut ini yang unshockable adalah
a. VT
b. VF
c. PEA
d. AF
e. SVT
8. R normal terbalik di Lead
a. I
b. II
c. III
d. Avl
e. aVR
9. "Itu bukan suami saya, suami saya masih hidup, barusan telp saya" merupakan
pernyataan
a. Anger
b. Denial
c. Bergaining
d. Depresi
e. Menerima
10. Jarak dari Antecubiti ke manset adalah ... cm
a. 1
b. 3
c. 5
d. 7
e. 9

11. Pasien mengalami luka bakar 30%, dengan berat badan 50kg berapa jumlah cairan
yang berikan dalam 16 jam selanjutnya pasien tersebut?
a. 2000
b. 3000
c. 4000
d. 5000
e. 6000
12. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan perubahan posisi disebut
hipotensi ...
a. ortho tension
b. othostatik
c. othomalfution
d. orthocirculation
e. othopaedik
13. Nilai CKMB pada pasien STEMI dikatakan meningkat apabila lebih dari ... U/L
a. 2,2
b. 2,3
c. 2,4
d. 2,5
e. 2,6
14. Lead II, III dan aVF menunjukan daerah
a. Anterior
b. Lateral
c. Inferior
d. Posterior
e. Septal
15. Marka Jantung untuk pemeriksaan NSTEMI yang paling dianjurkan adalah
a. Troponin I/T
b. CKMB
c. SGPT
d. SGOT
e. IgG
16. Seorang perempuan berusia 27 th datang mengatakan sedang hamil, hasil Leopold
didapatkan TFU 26 cm. Berapa nilai estimasi kemungkinan usia kehamilan
perempuan tersebut
a. 20 minggu
b. 24 minggu
c. 26 minggu
d. 30 minggu
e. 32 minggu
17. "bapak ibu, sesuai dengan kesepakatan kita minggu lalu, maka hari ini saya akan
menjelaskan tentang bahaya meroko bagi janin". pernyataan tersebut sesuai dengan etik ...
a. Justice
b. Veracity
c. Fidelity
d. Responsibility
e. beneficience
18. Untuk mengetahui bagian yang ada di bawah panggul adalah leopold ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya
satu arah antara penyampai dan penerima, kecuali ….
a. Konseling
b. Artikel
c. Billboard
d. Pidato
e. Petisi / resolusi
20. hari ibu diperingati tanggal ...
a. 22 agustus
b. 22 September
c. 22 Oktober
d. 22 November
e. 22 Desember
21. Bayi dikatang premature jika lahir dalam usia kehamilan kurang dari ... minggu
a. 34
b. 35
c. 36
d. 37
e. 38
22. Prioritas pengajaran promosi kesehatan yang diberikan kepada klien seharusnya berdasar
pada ….
a. Permintaan masyarakat
b. Motivasi klien
c. Sponsor
d. Diagnosa keperawatan
e. Niat dan kesempatan yang ada pada stakeholder
23. Pasien laki laki usia 34 tahun sudah 3 hari dirawat dengan typus, pasien kamar mandi
sendiri, Memerlukan perawat 5-6 jam per hari. Apa ketergantungan pasien tersebut?
a. Self care
b. High care
c. Intensive care
d. Intemediate care
e. Intermiten care
24. Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal
a. 4 Januari
b. 4 Februari
c. 4 Maret
d. 4 April
e. 4 Mei
25. Suntikan Vik K1 diberikan
a. Sebelum Imunisasi Hepatitis B
b. Setelah Imunisasi Hepatitis B
c. Segera setetelah bayi keluar
d. Setelah palasenta keluar
e. sebelum plasenta keluar
26. Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah proses
IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir. Apa nama salep tersebut?
a. Erithomisin
b. Penisilin
c. Gentamisin
d. Amoxilin
e. iodine
27. Yang merupakan faktor predisposisi di halusinasi adalah
a. Faktor biokimia
b. Faktor perkembangan
c. Faktor psikologis
d. Perilaku
e. Sosial budaya
28. bayi kehilangan panas badan akibat dekat benda yang memiliki suhu rendah
a. koneksi
b. konveksi
c. radiasi
d. evaporasi
e. konduksi
29. Tanda khas pada pasien dengan Tamponade Jantung dinamakan
a. trias hemodinamik
b. trias hutington
c. trias politika
d. trias beck
e. tias more
30. Seorang pasien hanya mampu melihat hurup dimana orang normal dapat
melihatnya daari 60 meter, maka nilai visus nya adalah
a. 60/6
b. 6/60
c. 60/60
d. 6/600
e. 60/600
31. penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan
untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan
hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan. merupakan tujuan dari
a. Pengkoordinasian (Coordinating)
b. Pendayagunaan (Empowering)
c. Mengendalikan (Controlling)
d. Perencanaan (Planning)
e. Pengorganisasian
32. Pakar manjemen yang paling populer adalah *
a. George Terri
b. Douglas
c. Gillies
d. Hurchinsan
e. Minetti
33. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2014
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2014
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
34. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10),
tampak sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau
berjalan, tidak napsu makan, tidak bisa tidur. Apakah hasil yang diharapkan pada
kasus tersebut?
a. napsu makan meningkat
b. bisa istiraat dan tidur
c. melaporkan nyeri hilang
d. tanda vital normal
e. aktivitas tidak terganggu
35. Berapakah jumlah cairan yang diperlukan untuk anak dengan usia 5 tahun dan berat
badan 15 kg
a. 1150
b. 1250
c. 1350
d. 1450
e. 1550
36. Indikator mutu pelayanan yag dihitung berdasarkan tingkat kematian disebut
a. BOR
b. LOS
c. TOI
d. NDR
e. BTO
37. Prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah
a. mengukur cakupan imunisasi
b. Penemuan kasus
c. pendidikan kesehatan tentang imunisasi
d. Pengobatan bayi sakit
e. kunjungan rumah
38. Pada saat turun tangga, setelah menurunkan kruk pada anak tangga, maka langkah
selanjutnya adalah
a. memajukan kaki yang sehat
b. meluruskan bahu dengan kruk
c. memajukan kaki yang sakit
d. mimindahkan berat badan pada kruk
e. meluruskan kaki yang tidak sakit
39. Jika diameter kolostomi 10cm, maka berapa cm seorang perawat harus membuat lobang
pada kolostomi bag
a. 10,1
b. 10,2
c. 10,3
d. 10,4
e. 10,5
40. lingkar kepala bayi normal adalah... cm a.
31-35
b. 32-38
c. 35-39
d. 37 – 41
e. 39 -43
41. Seorang perawat yang melakukan visite keperawatan menemukan pasien dalam kondisi
tidak sadar serta tidak berespon terhadap suara dan nyeri. Monitoring EKG menunjukkan
pasien mengalami Pulseless Electrical Activity (PEA). Apakah prioritas tindakan yang
harus dilakukan perawat?
a. Melakukan resusitasi jantung paru
b. Menyiapkan pemasangan pacemaker
c. Mempersiapkan DC shock untuk defibrilasi
d. Mempersiapkan DC shock untuk kardioversi
e. Menyiapkan pasien untuk prosedur angioplasty
42. Seorang perempuan berusia 30 tahun mempunyai dua orang anak, datang ke
Puskesmas diantar oleh suaminya bermaksud ingin menggunakan alat kontrasepsi, ada
benjolan pada payudara. Alat kontrasepsi apakah yang aman digunakan untuk pasien
tersebut?
a. Suntik Depoprovera
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. Mini Pil
e. Tubektomi
43. Metode Kangguru merupakan metode yang dipergunakan untuk
a. mempertahankan suhu badan anak
b. mempertahankan metabolisme basal
c. mempertahankan kontak bayi dan balita
d. mempertahankan dukungan psikologis
e. mempertahankan emosi ibu
44. Tuan Rendi tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya serta seorang pembantu beserta
keponakannya. Apakah jenis keluaga pada kasus tersebut?
a. Commuter Married Family
b. Extended Family
c. Nuclear Family
d. Dyad Nuclear Family
e. Reconstituted Nuclear Family
45. Jika tinggi badan pasien 165 cm, berapa panjang kruk yang harus dipersiapkan? a. 115
b. 120
c. 125
d. 130
e. 135
46. Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah ... derajat * a. 5 –
20
b. 10 – 25
c. 15 – 30
d. 20 – 35
e. 25 - 45
47. Seorang perawat akan menggunting kantung kolostomi, diketahui diameter lubang
kolostomi pasien 10cm Berapakah diameter pemotongan pada kasus tersebut *
a. 10,2cm
b. 10,3cm
c. 10,4cm
d. 10,5cm
e. 10,6cm
48. Luka jaritan yang tidak nyambung disebut? *
a. Regeneratif
b. Malformasi
c. Atrofi
d. Dehisiensi
e. hypotropi
49. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun ditemukan pingsan di kamar mandi. Riwayat
hipertensi diketahui sejak 2 tahun yang lalu. Suara napas snoring dengan frekuensi napas
24 x/menit. Terlihat bibir kebiruan dengan denyut nadi 102 x/menit. apakah yang terjadi
pada pasien tersebut?
a. Sumbatan karena cairan
b. Sumbatan karena benda padat
c. Hipoksia kronis
d. Kehilangan kesadaran
e. Sumbatan total jalan napas
50. Seorang perempuan 32 tahun datang ke poliklinik untuk memeriksakan kehamilan
keempatnya. Menurut klien ia pernah mengalami 1x keguguran. Dari kasus
diatas,bagaimana rumusan riwayat kehamilan klien adalah? *
a. G4P3A0
b. G4P2A1
c. G4P2A0
d. G43P2A1
e. G4P1A0
51. Seorang laki-laki berusia 65 tahun sejak 3 hari yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, menjalar ke tangan kiri dan ke pungung, pasien
tidak bisa istirahat, tampak cemas. Apakah pendidikan kesehatan pada pasien tersebut?
a. cara minum obat
b. manajemen nyeri
c. kapan control
d. makanan pada pasien jantung
e. aktivitas pada pasien jantung
52. BBL akan menoleh ke arah pipi yang disentuh. Bayi akan membuka mulutnya apabila
bibirnya disentuh dan berusaha untuk mengisap benda yang disentuhkan tersebut.
a. rooting reflex
b. moro reflex
c. Swallowing reflex
d. Gag reflex
e. Suckling reflex
53. Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks mengisap *
a. rooting reflex
b. moro reflex
c. Swallowing reflex
d. Gag reflex
e. Suckling reflex
54. hari epilepsi sedunia diperingati pada tanggal.. *
a. 26 maret
b. 26 april
c. 26 mei
d. 26 juni
e. 26 juli
55. Jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien adalah 2000ml, untuk 24 jam. Diberikan
mulai pukul 06.00, pada pukul 20, jumlah cairan tersisa 800ml. Berapa jumlah tetesan
per menit untuk jumlah cairan tersisa.
a. 21 tetes per menit
b. 23 tetes per menit
c. 25 tetes per menit
d. 27 tetes per menit
e. 29 tetes per menit
56. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin..
%
a. 0,3
b. 0,5
c. 0,7
d. 0,9
e. 0,11
57. Seorang perawat sedang memasukan kateter, pada saat ini tampak urine mulai keluar di
slang kateter. Apakah langkah selanjutnya
a. memfiksasi kateter
b. menyambungkan kateter dengan urine bag
c. memasukan kateter sepanjang 2 inchi
d. menyuruh pasien narik napas panjang
e. memasang mengisi balon kateter dengan air
58. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar dan dibawa ke IGD dengan luas 20%,
dengan berat badan 50kg. Berapakah tetes permenit untuk 8 jam pertama pada kasus
tersebut? *
a. 82 tetes per menit
b. 84 tetes per menit
c. 86 tetes per menit
d. 88 tetes per menit
e. 90 tetes per menit
59. Perawat melakukan pemasangan NGT, pada saat ini perawat sudah memasukkan selang
sampai dengan tanda yg sdh di tentukan. Apakah tindakan keperwatan selanjutnya?
a. Mengecek Respon Pasien
b. Memfiksasi Selang
c. Memberikan Nutrisi
d. Mengecek Selang
e. Menjepit Selang
60. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi dasar hukum untuk
melakukan akreditasi...
a. Balai Pelatihan Kesehatan
b. Kampus kesehatan
c. Balai Pengobatan
d. Rumah sakit
e. Puskesmas
61. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar seluas 25%, dengan berat badan 60kg.
Berapakah kebutuhan cairan selama 8 jam pertama pada kasus tersebut? *
a. 2000ml
b. 3000ml
c. 4000ml
d. 5000ml
e. 6000ml
62. Pelayanan Kesehatan berada di Meja Posyandu ke
a. 1
b. 2
c. 5
d. 4
e. 3
63. Pasien mengalami luka bakar di perut dan dada .. berapa % luka bakarnya menurut
rumus 9
a. 9
b. 15
c. 18
d. 27
e. 20

64. kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin
a. koneksi
b. konveksi
c. radiasi
d. evaporasi
e. konduksi
65. Ibu menyusui aman dengan menggunakan kontrasepsi
a. Suntik Depoprovera
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. Mini Pil
e. Tubektomi
66. Pasien mengalami luka bakar dengan kebutuhan cairan untuk 8 jam sebanyak 3000ml,
berapa tetes permenit jika faktor tetes 20 tetes per mililiter
a. 120
b. 122
c. 124
d. 126
e. 128
67. Nilai CKMB pada pasien STEMI meningkat dan beratahan selama ... hari
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
e. 4
68. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi normalnya kurang dari....
a. 4 mg/dL
b. 5 mg/dL
c. 6 mg/dL
d. 7 mg/dL
e. 8 mg/dL
69. Organel sel yang berfugsi untuk memproduksi energi adalah *
a. Lisosom
b. Ribosom
c. Sitosom
d. Nucleus
e. mitokondria
70. Jika tinggi fundus uteri 24 cm, berapakah usia kehamilan dalam bulan
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
71. kapan dilakukan kunjungan neonatal ke 2, setelah..............hari
a. 5
b. 2- 6
c. 3 – 7
d. 4 – 8
e. 5 - 9
72. Seorang kepala ruang sedang mengevaluasi catatan keperawatan yang dilakukan ketua tim
pada shift pagi, apakah fungsi manajemen yang sedang dijalankan
a. Pengarahan
b. Perencanaan
c. Pengawasan
d. Pengorganisasian
e. Pengkoordinasian
73. Dikatakan hipoglikemi apabila kadar gula arah kurang dari..............mg/DL
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
74. Virus COVID 19 berasal dari kota............*
a. Wuhan
b. Peking
c. Uygur
d. Kanton
e. Beijing
75. Peningkatan jumlah sel dengan ukuran sel yang sama adalah
a. Hiperplasi
b. Hipertropi
c. Atropi
d. Distropi
e. metaplasi
76. Kondisi yang terjadi akibat dari pembebatan atau pemasangan gip yang telalu kencang
adalah
a. Atropi
b. kehilangan sesasi
c. Sindrom kompartemen
d. Peningkatan suhu setempat
e. Emboli
77. Lead I, aVl, V5 dan V6 menunjukan daerah
a. Anterior
b. Lateral
c. Inferior
d. Posterior
e. Septal
78. "Bapak penyakitnya biasa saja, penyakit orang yang telah sepuh" ucapan perawat pada
pasien dengan MCI. Saat ditanya oleh pasien
a. Nonmaleficence
b. Beneficence
c. Autonomy
d. Veracity
e. Fidelity
79. Setelah melakukan Inisiasi Menyusui Dini bayi diberi suntikan Vit K dengan dosis
... mg
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
80. Seorang pasien mengalami gangguan kesadaran akibat benturan kepala dengan benda
keras, terdengar grugling, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut
a. fingger swift
b. berikan osksigen
c. suction
d. batuk efektif
e. intubasi
81. Tindakan yang dilakukan untuk menolong pasien dewas yang tersedak adalah
a. Chest Trust
b. Back Blow
c. Heimlich Manuver
d. Resusitasi
e. Finger Sweep
82. Seorang petugas triase bencana menemukan korban dengan fraktur tertutup pada lengan
serta vulnus laserasi dan perdarahan pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah. Pasien
masih sadar dan dapat berjalan sendiri. Apakah kategori triase korban tersebut?
a. Hitam
b. Merah
c. Kuning
d. Hijau
e. Putih
83. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi akan kembali normal pada minggu ke... a. 1-2
b. 2-3
c. 3-4
d. 4-5
e. 5-6
84. Tempat memukul tangan pada saat menolong bayi yang tersedak terletak di
a. 2 cm atas thorak
b. di ruas tulang belakang
c. di punggung bawah
d. dipunggung atas
e. diantara tulang belikat
85. Pembesaran Jantung kesebalah kiri ditunjukan dengan adanya axis
a. NAD
b. RAD
c. LAD
d. Ext LAD
e. Ext RAD
86. Menggunakan orang orang untuk mencapai tujuan merupakan pemgertian dari...
a. Organisasi
b. Administrasi
c. Manajemen
d. Kepemimpinan
e. pengikut
87. apa tindakan keperawatan jika tampak air ketuban bercampur meconium
a. cek nadi
b. Cek pernapasan
c. lakukan suction
d. miringkan bayi
e. siapkan oksigen
88. Jarak antara bantalan kruk dengan ketiak adalah *
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 5 cm
d. 6 cm
e. 7 cm
89. Penyebaran typhoid melalui
a. hygiene kurang
b. pengunaan alat bersama
c. cairan terkontaminasi
d. makan basi
e. fecal oral
90. Jumlah nadi bayi baru lahir adalah ... kali per menit a)
110 – 150
b) 120 – 160
c) 130 – 170
d) 140 – 180
e) 150 – 200
91. Jika pasien tidak mau dirujuk, kapan kita menghentikan resusitasi bayi baru lahir, dan
tidak ada napas spontan dan denyut jantung........................menit setelah resusitasi
a) 6
b) 8
c) 10
d) 12
e) 14
92. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam mendapatkan
terapi cairan Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi, berwarna merah, bengkak,
hangat dan nyeri. Kemudian perawat memindahkan tempat infusannya, apakah prinsip
etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Do not harm
c. Beneficience
d. Responsibility
e. Accountability
93. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi pada penyakit kardiovaskuler adalah *
a. Hipertensi
b. diabetes mellitus
c. jenis kelamin
d. stress
e. obesitas
94. Seorang perawat lupa memberikan obat injeksi, sebelum pasien pulang, apakan prinsip
etik yang dilangar pada kasus tersebut
a. Confidentiality
b. Non maleficience
c. Veracity
d. Fidelity
e. Justice
95. seorang anak lahir pada tanggal 20 Oktober 2018, sekarang tanggal 06 Maret 2020.
Berapa usia anak tersebut
a. 1 tahun 2 bulan 16 hari
b. 1 tahun 3 bulan 16 hari
c. 1 tahun 4 bulan 16 hari
d. 1 tahun 5 bulan 16 hari
e. 1 tahun 6 bulan 16 hari
96. Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi dibawah… minggu
a. 22
b. 24
c. 26
d. 28
e. 30
97. Artemisinin Combination Therapy adalah pengobatan untuk
a. Kusta
b. Malaria
c. Polio
d. Filariasis
e. Gondok
98. Masa inkubabasi polio adalah … hari
a. 7 – 11
b. 7 – 12
c. 7 – 13
d. 7 – 14
e. 7 – 15
99. Jangka waktu untuk menentukan Angka Kematian Ibu adalah …hari
a. 28
b. 35
c. 42
d. 54
e. 60
100. Diketahui jumlah kematian ibu karena melahirkan pada tahun tersebut adalah 40 orang
sementara jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 800 bayi. Berapa kah
Maternal Mortality Rate nya (K=100.000 / per 100.000 penduduk)
a. 0,5
b. 5
c. 50
d. 500
e. 5000
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. C, grugring menunjukan adanya sumbatan karena cairan


2. B, pengobatan sedini mungkin merupakan pencegahan sekunder disamping early
diagnosis.
3. C, Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat
melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi
lingkungan. Gambaran umum tersebut dapat digunakan sebagai langkah awal dalam
penentuan masalah yang ada di dalam suatu wilayah tersebut. Baik masalah
kesehatan maupun masalah maladaptive lainnya yang ada dalam suatu wilayah.
4. D, Permenkes RI No 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
5. C, beban maksimum skin traksi adalah 5 kg
6. D, 31 Mei diperingati sebagai hari tembakau sedunia
7. C, Indikasi untuk dilakukan DC Shock Adalah
1. Ventrikel Fibrilasi
2. Ventrikel Tachikardia
3. Atrial Flutter
4. Atrial Fibrilasi
5. SVT
6. Torsade De Pointes
8. E, gelombang ekg normal, dan terbalik di aVR, jika aVR seperti lead I atau arahnya
keatas, maka ada pemasangan lead yang terbalik
9. B, pasien menolak atau menyangkal suaminya meninggal
10. B, jarak antecubiti ke manset adalah 3 cm
11. B, Rumus, 4 x bb x lb = 4 x 50 x 30 = 6000ml, itu adalh volume total selama 24 jam,
untuk mendapatkan volume untuk 16 jam, maka cairan total dibagi 2, sehingga
jumlah cairannya adalah 3000ml
12. B, Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat
berubah posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak. Hipotensi ortostatik lebih
sering pada pasien yang mengkonsumsi obat antihipertensi. Gejala seperti lemah
tiba-tiba, pusing, terasa pingsan dan pingsan dapat terjadi.
13. C, Pada infak miokard akut mioglobin cepat dilepas dibanding CK-MB dan Troponin
dapat dideteksi di dalam darah dalam waktu 2 jam, dan menghilang dalam waktu
kurang dari 24 jam setelah infark.
14. C, kelainan di lead II, III dan AvF merupakan kelainan pada jantung bagian inferior
15. A, Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot
jantung rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan
troponin seringkali dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi
lain yang dapat menyebabkan kerusakan jantung. Protein yang menjadi bagian dari
otot jantung dan otot rangka ini terdiri dari troponin I, troponin T, dan troponin C.

201
Pada

201
serangan jantung, terdapat gumpalan darah yang menyumbat aliran darah dan
oksigen ke otot jantung. Tanpa oksigen, sel otot jantung akan mati dan melepaskan
troponin ke dalam aliran darah. Semakin banyak kerusakan yang ada di jantung,
semakin besar pula jumlah troponin T dan I yang ada di dalam darah
16. D, rumus TFU x 8/7 = 26 x 8/7 = 29,7 = 30 minggu
17. C, Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain
18. C, Pemeriksaan leopold
Leopold 1: menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terletak di funsud
uteri
Leopold 2: menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu (dilakukan mulai
kahir trimester II)
Leopold 3: menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah uteru (dilakukan
mulai akhir trimester II)
Leopold IV: menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul
(dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu)
19. C, billboard merupakan bentuk komunikasi satu arah
20. E, hari ibu sedunia diperingati setiap tanggal 22 desember
21. D, bayi lahir kurang dengan kehamilan dari 37 minggu disebut premature
22. D, diagnose keperawatan prioritas sangat membantu untuk menentukan mana yang
harus ditangani terlebih dahulu atau mana yang paling penting untuk diketahui
23. D, intermediate care
Kategori keperawatan klien menurut Swanburg (1999) terdiri dari :
a. Self-care, Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindak
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan diri sendiri
secara mandiri. Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan waktu rata-rata
efektif 1,5 jam/24 jam.
b. Minimal care, Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak keperawatan
dan pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat intravena, dan mengatur
posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5
jam/24 jam.
c. Intermediate care, Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu
rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.
d. Mothfied intensive care, Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan
waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.
e. Intensive care, Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata
efektif 12 jam/24 jam
24. B, Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal 2 Februari
25. A, Pemberian suntikan vitamin K1 dapat dilakukan pada hari yang sama dengan
pemberian suntikan imunisasi hepatitis B ke-0. Pada bayi baru lahir, vitamin K1
disuntikkan ke otot paha kiri bayi. Selanjutnya, diberikan jeda sekitar 1 jam untuk
pemberian suntikan vaksin hepatitis B ke otot paha kanan bayi. Jeda waktu ini
diberikan agar manfaat pencegahan perdarahan dengan pemberian vitamin K1 telah
dapat diperoleh ketika dilakukan penyuntikan vaksin hepatitis B.
26. A, Dalam proses melahirkan normal maka semua bagian tubuh bayi akan melewati
jalan lahir ibu atau vagina ibu. Dalam proses ini kemungkinan ada banyak bakteri
yang berasal dari saluran reproduksi dalam, air ketuban dan air kencing. Karena itu
setiap bayi yang lahir akan menerima perawatan berupa salep Eritromisin yang
dioleskan pada bagian mata.
27. B, Faktor predisposisi halusinasi terdiri dari
a. Faktor Biologis : Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (NAPZA).
b. Faktor Psikologis, Memiliki riwayat kegagalan yang berulang. Menjadi korban,
pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari
orang-orang disekitar atau overprotektif.
c. Sosiobudaya dan lingkungan, Sebahagian besar pasien halusinasi berasal dari
keluarga dengan sosial ekonomi rendah, selain itu pasien memiliki riwayat
penolakan dari lingkungan pada usia perkembangan anak, pasien halusinasi
seringkali memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta pernahmmengalami
kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri), serta tidak bekerja.
28. C, BBL dapat kehilangan panas tubuh melalui cara-cara berikut :
1. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. jika saat lahir tubuh bayi
tidak segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri.
Kehilangan panas juag terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan
tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda
tersebut.
Contoh :
- Menimbang bayi tanpa alas timbangan
- Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL
- Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL
3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam
ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas
juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara
melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
Contoh :
- Membiarkan atau menempatkan BBL di dekat jendela
- Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin
4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara
langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang
lebih dinginn (Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu
berbeda) Contoh :
- BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC
- BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang
29. D, trias beck adalah tanda klasik pada tamponade jantung. Hipotensi terjadi akibat
penurunan volume sekuncup, distensi vena jugularis akibat berkurangnya aliran balik
vena ke jantung, dan bunyi jantung menjauh akibat cairan yang berada di perikard.
30. B, orang normal mampu melihat dari jarak 60 meter sementara orang yang
mengalami gangguan penglihatan hanya mampu melihat dari jarak 6 meter maka
visusnya adalah 6/60
31. C, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi
32. A, George Terry lebih dikenal sebagai peneliti dan penulis karena karyanya. Principles
of Management adalah buku pertamanya yang membuat nama George Terry
menjadi melegenda.
33. E, Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa setiap
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali.
Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2). Tujuan utama
akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen
mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan
manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat
akreditasi.
34. C, skala nyeri 6, maka masalah keperawatannya adalah nyeri, sehingga evaluasi yang
diharapkan adalah pasien menyatakan nyeri hilang
35. B, Rumus, 10 kg pertama x 100, 5 kg kedua x 50 = 1250 ml
36. D, Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini menggambarkan mutu pelayanan rumah
sakit. Nilai NDR yang dianggap masih ditolelir adalah kurang dari 25 per 1000.
37. C, prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah
penyuluhan tentang imunisasi
38. C, menurunkan kaki yang sakit, baru kemudian kaki yang sehat
39. C, diameter adalah 10 cm, maka diameter lobang kolostomi adalah 10+0,3cm =
10,3cm
40. B, Umumnya, bentuk kepala bayi akan bulat sempurna setelah 2-3 minggu
dilahirkan. Untuk ukurannya, bayi yang baru lahir biasanya akan memiliki
ukuran lingkar kepala sekitar 33 – 35 cm. Dan ukuran lingkar kepala bayi baru
lahir yang masih dalam batas normal yaitu 32 – 38 cm
41. A, Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu
keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon
mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan
darah yang terukur. Hal ini ditandai dengan adanya gambaran aktivitas listrik pada
monitor EKG, tetapi pasien tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak ditemukan denyut
nadi pada perabaan arteri karotis. Pada keadaan ini ventrikel masih berkontraksi
tetapi tidak cukup kuat menimbulkan pulsasi yang dapat diraba.
PEA adalah keadaan gawat darurat yang tidak memerlukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik lengkap. Penanganan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi
kardiopulmonal yang baku meliputi RJP efektif pemberian obat-obatan berupa
epinefrin dan vasopressin serta identifikasi dan penanganan penyebab. Segera
lakukan RJP sebanyak 5 siklus. RJP (30 kompresi dada: 2 ventilasi) dilakukan jika pada
pasien belum terpasang advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang
advanced airway, berikan ventilasi 8-10 kali/menit sambil dilakukan kompresi dada
100 kali/menit.
42. E, Tubektomi merupakan pilihan untuk orang yang memiliki resiko atau pernah
mengalami pertumbuhan jaringan non fisiologi, kontrasepsi hormonal merupakan
salah satu pemicu terjadinya tumor.
43. A, Metode kanguru merupakan perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah (
kurang dari 2.500 gram ), terutama yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu. Bayi dalam kondisi ini membutuhkan pengawasan khusus untuk
mencegah hypothermia atau keadaan dimana bayi mengalami cidera dingin akibat
pengaturan suhu dalam sistem syaraf pusatnya belum sempurna.
44. B, Keluarga besar (Inggris: Extended family) adalah satuan sosial yang terdiri dari
keluarga inti dan saudara sedarah, sering kali mencakup tiga generasi atau lebih.
Kerabat jauh juga bisa dimasukkan dalam anggota keluarga besar
45. C, tinggi badan 165 cm, maka panjang kruk adalah TB – 40 = 125 cm
46. C, Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah 15 – 30
derajat
47. B, 10,3cm, dimeter osteomy + 0,3
48. D, Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi yang telah dijahit secara
primer. Dehisensi luka menimbulkan dampak negatif baik bagi penderita, keluarga,
maupun tenaga kesehatan. Dampak bagi penderita antara lain infeksi dan perluasan
luka yang diikuti oleh penyulit.
49. B, snoring disebabkan karena adanya sumbatan oleh benda padat, seperti lidah yang
terjatuh
50. B, Hamil keempat = G4, Abortus 1 = A1, Partus berarti 2 kali = P2,
jadi G4P2A1
51. B, pasien tampak cemas karena ada nyeri yang dirasakan sehingga dia memerlukan
pendidikan tentang manajemen nyeri
52. A, Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap
(dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
53. E, efleks menghisap (sucking reflex), ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi
disentuh, bayi akan mulai menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32
minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh
karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa menghisap dengan baik

Reflek lain pada bayi


Refleks moro, Refleks moro biasanya muncul ketika bayi terkejut. Ketika bayi Anda
terkejut misalnya karena suara yang berisik atau gerakan yang terjadi secara tiba-
tiba, bayi akan mengeluarkan refleks ini. Bayi akan melakukan gerakan dengan
memanjangkan lengan dan menekuk kakinya. Refleks ini muncul sejak lahir dan
bertahan hingga usia 4 bulan.
Asymmetric tonic neck reflex ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan
memanjangkan lengan di sisi yang sama. Sebaliknya, lengan pada sisi yang
berlawanan akan ditekuk. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan hingga usia 2
bulan.
Refleks menggenggam (palmar grasp reflex), refleks menggenggam pada bayi
muncul ketika Anda menyentuh telapak tangannya. Bayi akan menutup jari-jarinya
seperti gerakan menggenggam. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan hingga
usia 3-4 bulan.
Refleks Babinski, refleks Babinski muncul ketika Anda menggaruk telapak kaki bayi
Anda. Jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan terbuka.
Refleks ini menetap hingga usia 2 tahun.
Stepping reflex, refleks ini juga dikenal dengan istilah walking/dance reflex karena
bayi terlihat seperti melangkah atau menari ketika ia diposisikan dalam posisi tegak
dengan kaki yang menyentuh tanah. Refleks ini muncul sejak lahir dan terlihat paling
jelas setelah usia 4 hari.
54. A, hari epilepsy seduini ajatuh pada tanggal 26 maret
55. D, (800/5000 x 7 x (24/10) = 26,7 tetes per menit dibulatkan menjadi 27
56. B, Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%. Setiap barang atau benda yang kemungkinan bersentuhan dengan cairan
tubuh pasien maka didesinfeksi dengan klorin 0,5%, sementara perabotan dengan
0,05%.
57. C, memasukan 2 inchi bertujuan untuk mencegah terjadinya ruprur
58. B, Cara menjawab 4 x 20 x 50 = 4000 ml, karena resusitasi maka dibagi 2 sehingga
untuk 8 jam pertama volume nya adalah 2000ml. 2000/500 x 7 x 3 = 4 x 21 = 84
tetes per menit
59. D, setelah sampai pada tanda sampai dimana memasukan selang, maka langkah
selanjutnya adalah mengecek selang apakah sudah masuk ke lambung atau belum
60. E, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi dasar hukum untuk
melakukan akreditasi puskesmas
61. B, Rumus
4xLBxBB
4 x 25 x 60 = 6000ml, karena yang ditanyakan untuk 8 jam pertama maka jumlah
total cairan dibagi 2. Jadi kebutuhan cairan nya adalah 3000ml per 8 jam pertama
62. C, Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader, tim
penggerak PKK desa/kelurahan serta petugas kesehatan dari puskesmas, dilakukan
pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

meja 1 : pendaftaran.
meja 2 : penimbangan
meja 3 : pengisian
kms
meja 4 : penyuluhan perorangan berdasarkan kms.
meja 5 : pelayanan KB dan; Kesehatan

Pelayanan di meja 5 berupa:


Imunisasi
Pemberian vitamin a dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan februari
dan agustus.
Pembagian pil atau
kondom Pengobatan
ringan.
Konsultasi KB-kesehatan

Petugas pada meja 1 s/d 4 dilaksanakan oleh kader Posyandu sedangkan meja
5 merupakan meja pelayanan (kader, jurim, bindes, perawat dan petugas KB).
63. C, dada dan perut menuru rule of nine berjumlah 18%
64. E, Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
65. D, Kontrasepsi pil ini harus dikonsumsi setiap hari dan pada waktu yang sama, dan
apabila lupa satu pil saja maka kegagalan dari metode kontrasepsi ini menjadi lebih
besar. Kesuburan segera kembali jika pemakaian kontrasepsi ini
dihentikan. Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah jerawat,
peningkatan/penurunan berat badan dan gangguan haid. Kontrasepsi pil aman dan
dapat dikonsumsi oleh ibu yang menyusui setelah 6 minggu pasca persalinan, dan
pada ibu yang tidak menyusui maka pil dapat dikonsumsi segera setelah persalinan.
66. D, 3000/500 x 7 x 24/8 = 6 x21= 126 tetes per menit
67. C, CK-MB akan ↗ 4 - 6 jam setelah onset nyeri dada pada pasien IMA, mencapai
puncak dalam 12 sampai 24 jam, dan kembali ke kadar awal dalam waktu 2-3
hari
68. B, Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal seharusnya di bawah 5 mg/dL. Namun,
tidak sedikit bayi baru lahir yang memiliki kadar bilirubin melebihi kadar tersebut.
Untuk sebagian kasus jaundice ringan pada bayi baru lahir, tidak dibutuhkan terapi
khusus atau tindakan medis
69. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak,
biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil
energy. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar
dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-
lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan'
yang disebut matriks, tempat beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang
mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
70. E , rumus TFU x 2/7 = 48/7 = 6,8 bulan dibulatkan menjadi 7 bulan
71. C, Waktu pemeriksaan BBL:
a. Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam)
b. Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
c. Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
d. Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)
72. C, Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
73. B, Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah
normal. Umumnya, seseorang dianggap mengalami hipoglikemia saat kadar gula
darahnya kurang dari 60 mg/dl. Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi akut pada
pengidap diabetes dan umumnya berkaitan dengan penggunaan obat dari golongan
sulfonilurea (glibenclamide, gliklazida, glimepiride, glipizide, dan tolbutamide) atau
insulin.
74. A, kota wuhan
75. A, Hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ
tertentu akibat peningkatan proses mitosis dan dengan ukuran yang sama.
76. C, Sindrom kompartemen adalah kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan
di dalam kompartemen otot, sehingga dapat mengakibatkan cedera di dalam
kompartemen otot yang meliputi jaringan otot sendiri, pembuluh darah, dan saraf.
Kompartemen otot dikelilingi oleh lapisan atau membran, disebut fascia, yang tidak
dapat mengembang. Sehingga pembengkakan dalam kompartemen akan
meningkatkan tekanan di dalamnya. Kondisi ini dapat menyerang bagian tangan,
lengan, bokong, tungkai, dan kaki. Kebanyakan penderita lebih sering mengalaminya
di bagian lutut ke bawah. Kondisi ini harus segera ditangani untuk menghindari
risiko iskemia dan nekrosis (kematian jaringan).
77. B, Posisi kelainan dan lead yang terlibat

78. D, Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan
harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina
hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
79. A, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa Vitamin K
harus diberikan kepada semua bayi yang baru lahir sebagai dosis tunggal
intramuskuler 0,5-1 mg. Cara termudah dan paling dapat diandalkan untuk memberi
bayi vitamin K adalah dengan injeksi.
80. C, grugling menunjukan adanya sumbatan karena cairan, maka tindakan
utamanya adalah suction
81. C, Heimlich maneuver adalah istilah pertolongan pertama dan darurat untuk membantu
orang yang tersedak dengan menekan perutnya kuat-kuat. Gerakan ini akan menghasilkan
tekanan besar pada perut dan dada orang tersebut sehingga objek yang tersangkut di
saluran napas dapat terlepas keluar
82. C, Jenis Triase IGD
Dalam sistem triase IGD, ada 4 kategori warna. Empat kategori warna tersebut memiliki arti
masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi pasien, yaitu:
1. Kategori merah, Pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area
resusitasi) yang butuh pertolongan segera. Kriteria pasien yang masuk dalam kategori ini
adalah mengalami kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis segera.
2. Kategori kuning, Pasien dalam kategori kuning merupakan prioritas kedua (area
tindakan) yang juga membutuhkan pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang
termasuk kategori ini tidak dalam kondisi kritis.
3. Kategori hijau, Kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga (area observasi). Pasien
dalam kategori ini umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu
berjalan atau mencari pertolongan sendiri.
4. Kategori hitam, Kategori hitam hanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak
mungkin ditolong lagi atau sudah meninggal.
83. B, Pada bayi normal, umumnya kadar bilirubin akan mengalami peningkatan di hari ke-2
sampai ke-3 dan mencapai puncaknya di hari ke-8 (terhitung semenjak bayi dilahirkan).
Selanjutnya di hari ke-9 berangsur-angsur turun kembali menuju angka normal (10 mg/dL)
84. E, Gunakan tumit telapak tangan untuk memukul di antara kedua tulang belikat bahu anak
sebanyak lima kali.
85. E, Deviasi aksis kiri/Left Axis Deviation (LAD) merupakan gambaran yang didapat dari hasil
rekam listrik jantung atau elektrokardigram (EKG). Normalnya aksis jantung berada di antara
-30 derajat sampai +90 derajat, pada LAD aksis jantung bergeser menjadi -30 derajat sampai
-90 derajat. Penyebabnya dapat akibat adanya penebalan dinding otot bilik jantung kiri
(hipertrofi ventrikel kiri), blokade listrik di cabang berkas jantung kiri, infark jantung
(serangan jantung) bagian bawah (inferior), penyakit jantung bawaan maupun variasi normal
dari letak jantung dan lain sebagainya.
86. C, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan
atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan
sumber daya yang tersedia.
87. B, selalu gunakan prinsip ABC, sehingga cek jalan napas pasien
88. C, Jarak antara bantalan dengan ketiak adalah 5 cm
89. E, Cara penularan bakteri penyebab demam tifoid sering disebut dengan istilah fecal-oral
transmission. Artinya, penyakit tipes disebarkan lewat tinja penderita, yang kemudian
mengkontaminasi sumber air, air minum, atau makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.
90. B, Pemeriksaan fisik bayi baru lahir di bagian jantung meliputi pemeriksaan detak dan suara
jantung menggunakan Denyut jantung normal bayi yang baru lahir berkisar antara 120
sampai 160 denyut per menit.
91. C, Jika tidak mau dirujuk & tidak berhasil
1. Sesudah 10 menit bayi tidak bernapas spontan dan tidak terdengar
denyut jantung pertimbangkan menghentikan resusitasi.
2. Konseling.
3. Pencatatan & Pelaporan
92. C, beneficience karena menguntungkan bagi pasien
93. C, faktor yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, Diabetes Melitus,
Dislipidemia (kadar lemak dalam darah terlalu tinggi atau terlalu
rendah), kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan stres.
94. B, perawat melanggar prinsi etik nonmaleficience, tidak merugikan
95. C, 06 Maret 2020 - 20 Oktober 2018
96. A, Abortus adalah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh akibat-akibat tertentu, pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan
97. B, Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium.
Terapi yang sering digunakan adalah ACT (artemisinin combination therapy) yang berguna
untuk membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh.
98. C, Masa inkubasi polio (waktu dari terinfeksi virus hingga munculnya gejala) berkisar 5-35
hari, dengan rata-rata 7-14 hari. Demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, nyeri perut, dan
kelelahan, adalah gejala awal yang dapat ditemukan. Seminggu kemudian, beberapa
penderita dapat menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada kelumpuhan otot, yaitu
hilangnya refleks, nyeri atau lemah otot yang parah, dan anggota badan terkulai.
99. C, World Health Organization (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI.
Istilah pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai
“kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa
memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh
kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan
atau kebetulan” (WHO, 2004).
100. E, MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab
kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran
hidup

MMR (Maternal Mortality Rate):

Jumlah kematian Ibu


x 100.000
Jumlah kelahiran hidup
1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mudah lelah dan sesak saat beraktivitas, sering
terbangun, edema, pasien sering bertanya tentang penyakitnya, tampak gelisah. TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 62x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt. Suhu 36.50C.
Gambaran Axis Jantung Left Axis Deviation (LAD). Apakah kriteri hasil yang
diharapkan pada kasus tersebut?
a. Kecemasan hilang
b. Beraktivitas dengan batasan minimal
c. Curah jantung dalam batasan normal
d. Gangguan perfusi jaringan tidak terjadi
e. Pasien memahami cara perawatan pasien dengan gagal jantung

2. Tanda hipoksia kronis dengan inspeksi dapat terlihat dari..


a. Mata
b. Telinga
c. Jari
d. Bentuk dada
e. Cara berjalan

3. Karotenoid memberikan warna


a. Hijau
b. Kuning
c. Hitam
d. Abu
e. Ungu
4. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien sedang menjalankan terapi dialisa
2 (dua) x dalam seminggu, edema positif 2 pada ekstremitas, kulit berwarna kehitaman
dan gatal, volume urine 450 cc/24 jam, berat badan pasien 56,8 kg. Hasil Tekanan darah
160/90mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 36,60C. Apakah
masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gangguan citra diri
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kelebihan volume cairan
d. Kerusakan integritas kulit
e. Gangguan pemenuhan nutrisi

5. Wajah khas pada pasien dengan gagal ginjal dinamakan


a. Moon face
b. Sunset phenomena face
c. Full moon face
d. Mask face
e. Half face

6. Tinggi badan 165 dengan berat badan 68kg, berapa IMT pasien tersebut? a.
24,98
b. 25,98
c. 26,98
d. 27,98
e. 28,98

7. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mudah lelah saat beraktivitas.
Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sering terjaga saat tidur karena
sesak, distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas bawah.
Tekanan Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu
36.50C. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Batasi aktivitas
b. Batasi intake cairan
c. Monitor intake output
d. Kolaborasi pemberian oksigen
e. Kaji tingkat pengetahuan pasien

8. Albumin diproduksi oleh..


a. Supra renal
b. Hati
c. Intestine
d. Paru
e. Colon

9. Kekurangan albumin pada pasien post operasi kemungkinan menyebabkan


a. Malformasi
b. Ununion
c. Dehisiensi
d. Infeksi sekunder
e. Syok septic

10. Kadar normal bilirubin dalam darah berkisar 3,5 sampai dengan …. Mg/dL a. 4,0
b. 4,5
c. 5,0
d. 5,5
e. 6,0

11. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12, ada retraksi
dinding dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi
fowler, terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 103 x/mnt,
frekuensi napas 28 x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah keperawatan yang tepat?
a. Gangguan pola tidur
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi
12. Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi infusan. Tampak daerah radialis berwarna
merah, bengkak, hangat dan nyeri. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
a. Memasang iv catheter di tempat baru
b. Mengompres hangat daerah insersi
c. Memperlambat tetesan infus
d. Mengubah posisi tangan
e. Menghentikan infus

13. Seorang laki-laki berusia 34 tahu dibawa ke ruang IGD karena luka bakar. Hasil
pengkajian didapatkan, kulit wajah melepuh, rambut alis terbakar. GCS 15, pasien
tampak mengerang dengan suara yang serak. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,5oC. Apakah apakah tindakan prioritas
pada kasus tersebut?
a. Kaji tingkat nyeri
b. Hitung luas luka bakar
c. Kaji kepatenan jalan napas
d. Berikan oksigen 2 liter/menit
e. Berikan cairan RL 20 tetes/menit

14. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD direncanakan akan diberikan cairan
2000cc dalam 8 jam. Berapakah tetesan per menit yang diberikan pada kasus tersebut?
a. 83
b. 84
c. 85
d. 86
e. 87

15. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD dengan keluhan mencret. Hasil
pengkajian diketahui frekuensi 10x per hari, perut dirasaakan nyeri melilit dengan skala 4
(0-10) yang datang sekali kali, mual muntah, kejadian sejak 3 hari yang lalu. Pasien
tampak lemah, menyatakan tidak bisa tidur, turgor kulit kurang baik. TD 100/65mmHg,
frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,50C. Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kakus tersebut?
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kekurangan cairan dan elektrolit
c. Gangguan pola tidur
d. Hipertermi
e. Nyeri

16. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja tiba di IGD mengeluh nyeri dada. Hasil
pengkajian didapatkan nyeri menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas dan terasa
seperti dibebat, keringat dingin, nyeri berlangsung kurang lebih 25 menit dengan skala 6
(0-10). Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Berikan oksigen
b. Auskultasi jantung
c. Rekam EKG 12 lead
d. Pemeriksaan tanda-tanda vital
e. Pengkajian lengkap riwayat penyakit pasien

17. Seorang perempuan berusia 38 tahun di rawat ruang IGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lelah, duduk dengan posisi orthopnea, batuk
produktif dan susah dikeluarkan, keluarga mengatakan memiliki riwayat bronchitis,
ronkhi basah basal di kedua lapang paru, mengeluh sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi nafas 26x/ menit, TD 110/70 mmHg,
suhu 37,4oC. Apakah evaluasi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Sekret encer
b. ADL mandiri
c. Tidur 8 jam sehari
d. Tanda vital normal
e. Suara paru vesikuler

18. Seorang laki-laki berusia 48 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan post infark
miokard 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan keluhan nyeri tidak ada. Perawat
sedang mengajarkan dan memotivasi pasien untuk melakukan latihan kaki dan ambulasi
sesuai dengan program. TD 130/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 37,4oC. Apakah tujuan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengurangi nyeri
b. Mencegah konstipasi
c. Mencegah luka tekan
d. Mencegah serangan jantung berulang
e. Mencegah deep vein thrombosis (DVT)

19. Seorang laki-laki berusia 55 tahun sedang mejalani transfusi darah whole blood 250 ml.
Tiba-tiba pasien mengatakan sesak napas, dada terasa berat dan terlihat gelisah. Manakah
tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Posisi tidur semi fowler
b. Hentikan transfusi darah
c. Berikan oksigen per nasal kanul
d. Observasi tanda vital
e. Hubungi dokter

20. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
luka di kaki yang tidak sembuh sembuh, tampak luka berwarna kekuningan,
mengeluarkan bau yang khas, pasien tampak kurus, napsu makan turun, IMT 20, pasien
mengatakan sering pusing, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 37,4°C. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?
a. Lakukan pemasangan infus
b. Perbaiki kebutuhan nutrisi
c. Perhatikan asupan cairan
d. Lakukan perawatan luka
e. Pantau TTV setiap 4 jam
21. Seorang perempuan usia 30 tahun post operasi uretrolithotomy hari pertama, pasien
mengeluh nyeri daerah operasi, skala 6 (0-10) pusing, mual, perut terasa kembung dan
merasa lemas, suhu tubuh 38,1 ºC, tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 22x/menit, leukosit 11.000mm3, Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipertermia
c. Risiko cidera
d. Intoleransi aktivitas
e. Risiko penyebaran infeksi

22. Pernapasan diamana ada periode apneu diatara napas cepat disebut
a. Kussmaul
b. Biot
c. Eupnea
d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi

23. Pola napas seperti gambar berikut adalah


a. Kussmaul
b. Biot
c. Eupnea
d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi
24. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dengan keluhan badan lemah. Pasien tampak lemah
capillary refill time 3 detik, pernapasan kusmaul, napas bau. TD 110/80mmHg, frekuensi
nadi 105x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 36,9oC. AGD Ph 7,2, PCO2: 45 mmHg
HCO3: 15 mmol, PO2 80mmHg, saturasi O2 90%, Gula Darah Sewaktu 340 Apakah
intervensi yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Kolaborasi pemberian insulin
b. Lakukan senam kaki DM
c. Memberi oksigen
d. Berikan minum
e. Atur diit pasien

25. Seorang laki-laki berusia 30 tahun di dengan keluhan patah tulang paha kanan terbuka
tadi pagi. Pasien tampak meringis, perdarahan sudah berhenti dan luka sudah ditutup,
pasien sudah dibidai dengan 8 ikatan, deformitas. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 19 x/menit, suhu 37,3oC. Apakah tindakan prioritas pada
kasus tersebut ?
a. Pemeriksaan rontgen
b. Kolaborasi pemberian analgetik

202
c. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
d. Istirahatkan daerah yang patah
e. Pasang infus 2 jalur

26. Bunyi yang ditimbulkan karena pergeseran antara tulang pada fraktur adalah
a. Deformitas
b. Krepitasi
c. Creckles
d. Sonor
e. Redup

27. Bunyi auskultasi pada jantung yang disebabkan karena anemia adalah
a. Gallop
b. Murmur
c. Friction rub
d. Krepitasi
e. Tumpul
28. Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dibawa oleh polisi ke IGD karena kecelakaan
lalulintas. Hasil pengkajian didapatkan ada kecurigaan patah tulang dasar tengkorak, GCS
8, neck colar sudah terpasang, terdengar suara napas “gurgling”, akral dingin, TD
90/70mmHg, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 101x/menit, tekanan, suhu
37,3oC, saturasi O2 94%. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction
b. Memasang infus 2 jalur
c. Memberikan oksigen dengan NRM
d. Buka jalan napas dengan Jaw Thrust
e. Melakukan pemeriksaan analisa gas darah

29. Yang bertanggung jawab untuk lapang pandang adalah syaraf nomor
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
30. Tindakan perkusi pada limpa akan menimbulkan suara
a. Flatness
b. Dullness
c. Resonance
d. Hyperresonance
e. Tymphani
31. Seseorang perempuan berusia 30 tahun dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak
yang sulit keluar. Sebelumnya pasien sering mengeluh sesak saat beraktivitas dan pasien
memang mempunyai riwayat menderita asma, wheezing dan retraksi otot interkosta. TD
100/70 mmHg, frekuensi napas 32 x/menit, frekuensi nadi 105 x/menit, suhu 360C, ada.
Apakah implementasi keperawatan mandiri prioritas pada kasus tersebut?
a. Memposisikan semi fowler

203
b. Memberikan pasien bronkodilator
c. Memberikan pasien oksigen nasal kanul
d. Memberikan pasien oksigen masker rebreathing
e. Memberikan pasien oksigen masker non rebreathing

32. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang High Care Unit (HCU) dan direncanakan
akan diberikan cairan sebanyak 3000 cc untuk sehari semalam. Berapa tetes per menit
cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
a. 40
b. 42
c. 44
d. 46
e. 47

33. Seorang pasien tergeletak di tempat tidur, tidak sadarkan diri, setelah mengamanakan diri
dan pasien, perawat mengecek respon pasien dan tidak ada respon. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengaktifkan code blue system
b. Memeriksa nadi karotis pasien
c. Memeriksa kesadaran pasien
d. Memberikan kompresi 30:2
e. Memberikan nafas buatan

34. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh. Pasien dianjurkan
untuk menjalani hemodialisa akan tetapi belum dilaksanakan karena biaya, pasien tampak
lemas, pasien mengatakan napas terasa berat, napsu makan berkurang, terjadi peningkatan
JVP. TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu
38oC. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Hipertermia
b. Intoleransi aktifitas
c. Gangguan pola nafas
d. Kelebihan volume cairan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

35. Seorang wanita dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas, badan
lemah. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dengan
komplikasi ketoasidosis diabetik. Hasil Analisa Gas Darah (AGD) pH 7,2
, PaCO2 30 mmHg, HCO3 18 meq/L. Apakah keadaan yang terjadi pada kasus tersebut?
a. Asidosis metabolic
b. Alkalosis campuran
c. Alkalosis metabolik
d. Asidosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik

36. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang IGD dengan keluhan nyeri dada
hebat sebelah kiri secara tiba-tiba. Pasien tampak cyanosis pada bibir dan kuku. Hasil
pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 150/90mmhg,

204
frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Apakah tindakan prioritas pada
kasus tersebut?
a. Menganjurkan pasien menarik nafas dalam
b. Kolaborasi pemberian cairan intravena
c. Memberikan oksigen 4 liter per menit
d. Mengatur posisi semi Fowler
e. Melakukan perekaman EKG

37. Seorang perawat akan melakukan pemasanga infus pada pasien dewasa yang mengalami
dehidrasi akibat mencret. Setelah melakukan desinfeksi, perawat menusuk IV catheter
pada vena pasien. Tampak darah keluar dan masuk ke penampungan IV catheter. Apakah
tindakan yang dilakukan oleh perawat selanjutnya?
a. Menekan vena supaya darah tidak tumpah
b. Masukkan seluruh kateter dan tarik bagian jarumnya
c. Menarik bagian jarumnya sambil kateter didorong masuk
d. Menarik jarumnya dan sambungkan dengan selang infuse
e. Mengalirkan cairan agar darah dalam kateter tidak membeku

38. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena tersiram air panas ketika
memasak air. Hasil pengkajian pasien mengalami luka bakar pada daerah
½ dada dan ½ perut, berat badan 50 kg. Berapakah ml cairan yang harus diberikan pada
kasus tersebut?
a. 1800
b. 2400
c. 2800
d. 3200
e. 3600

39. Seorang wanita berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien dirawat sejak 2 hari yang lalu, pasien
menyatakan nyeri dada saat menarik napas. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 38,1oC. Rontgen terlihat adanya
penumpukan cairan pada rongga pleura dextra. Apakah kemungkinan hasil perkusi dada
kanan pada kasus tersebut?
a. Pekak
b. Sonor
c. Redup
d. Tympani
e. Hipersonor

40. Laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal dewasa karena menderita stroke. Kesadaran
menurun, dari pengkajian GCS didapatkan data saat dipanggil baru membuka mata,
ketika ditanya tahun berapa sekarang menjawab tahun 2009 padahal sekarang tahun 2020,
pada pengkajian motorik tangannya berusaha menjauh sumber nyeri ketika dirangsang
dengan nyeri. Berapakah nilai GCS pasien pada kasus tersebut?
a. 14
b. 13

205
c. 12
d. 11
e. 10

41. Nilai normal HbA1C adalah


a. 4,5 – 5,5
b. 4,5 – 5,6
c. 4,5 – 5,7
d. 4,5 – 5,8
e. 4,5 – 5,9
42. Dikatakan pre diabetes apabila nilai HbA1c nya
a. 5,7 – 6,5%
b. >6,5%
c. <6,5
d. >7%
e. >8
43. Seorang perawat memeriksa oedema pada kaki, dan diketahui dari pemeriksaan bahwa
oedema kembali dalam beberapa detik dengan kedalaman 4 mm, maka dia menuliskan di
catatan
a. 1+
b. 2+
c. 3+
d. 4+
e. 5+

44. Dapat melakukan rom secara penuh dan melawan gravitasi tetapi tidak dapat
melawan tekanan, maka kekuatan ototnya adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
45. Kadar ureum dikatakan normal jika ada dalam rentang 2.5 sampai dengan … mmol/L
a. 7,0
b. 7,1
c. 7,2
d. 7,3
e. 7,4

46. Posisi yang tepat untuk pasien dengan Perdarahan Intra Serebral adalah
a. Pronasi
b. Head up
c. Supinasi
d. Semi fowler
e. Trendelenburg

47. Seorang laki-laki berusia 56 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan nyeri
dada menjalar ke tangan kiri hingga punggung. Hasil pengkajian pasien tampak pucat dan
ekstremitas dingin. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 115

206
x/menit, , frekuensi napas 24 x/menit suhu 36,7°C. Gambaran EKG ST elevasi di lead II,
III dan aVf, terpasang oksigen 4 liter per menit, saturasi 96%. Apakah tindakan
keperawatan pada kasus tersebut?
a. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
b. Menganjurkan pasien untuk tirah baring
c. Memberikan agent anti nyeri
d. Melatih nafas dalam
e. Merekam EKG

48. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mual
dan muntah sejak 5 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan warna kulit kulit kuning,
sklera kuning, nyeri tekan ulu hati, terdapat pembesaran hati.Apakah pemeriksaan
laboratorium prioritas pada kasus tersebut?
a. SGPT, SGOT.
b. Bilirubin
c. LED
d. Urin
e. Hb

49. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian pasien tampak menggigil, kepala pusing, nyeri persendian dan mual sejak
yang hari yang lalu pasien terlihat pucat dan lemas. TD: 100/70mmHg, frekuensi nadi
102x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu, 38,6oC. Rumpeleed positif Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Anoreksia
d. Gangguan nutrisi
e. Gangguan intake output cairan

50. Seorang perempuan berusia 42 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan luka
gangrene pada telapak kaki. Hasil pengkajian tampak luka kekuningan, terdapat jaringan
kehitaman dan dijepit pinset tidak nyeri, bau khas. Perawat saat ini mencuci luka pasien
dengan menggunakan NaCl 0,9%. Apakah tindakan selanjutnnya pada kasus tersebut?
a. Mengambil sediaan untuk kultur jariangan
b. Membalut kembali luka dengan rapi.
c. Memakai handscoon steril.
d. Melakukan nekrotomi.
e. Membersihkan luka.

51. Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di ICU dengan diagnose meningitis sejak 1
minggu. Hasil pengkajian didapatkan GCS 7. Pagi ini akan dilakukan perawatan personal
hygiene memandikan. Setelah mendapatkan ijin dari keluarga kemudian perawat
melakukan persiapan alat. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Meminta tanda tangan informed concent dari keluarga
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan

207
c. Menggunakan sarung tangan
d. Menjaga privacy klien
e. Mengucapkan salam

52. Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di ruang panyakit bedah dengan keluhan
panas saat BAK. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri pada daerah visika
urinaria, nyeri saat buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK,
ekspresi tampak meringis kesakitan, Hasil USG abdomen dinyatakan terdapat batu
didaerah vesika urinaria. Apakah Diagnosa Keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Infeksi berhubungan penurunan daya tahan tubuh
b. Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif
c. Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal kronis
d. Nyeri berhubungan ketidak mampuan melakukan menajemen nyeri
e. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan adanya obstruksi

53. Seorang laki – laki berusia 69 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan sulit
BAK. Hasil pengkajian pasien mengatakan sering BAK, berkemih tidak lampias,
abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih. Pasien tampak lemah dan gelisah.
TD 150/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, S: 36,5°C
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada klien?
a. Nyeri
b. Cemas
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko tinggi infeksi
e. Gangguan eliminasi BAK

54. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis.
Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas,
diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT: 300 u/L, SGPT: 200
u/L. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 60 kali permenit, suhu 37,5.C, frekuensi napas 28
kali permenit. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Gangguan nutrisi
c. Defisit volume cairan
d. Gangguan pola nafas
e. Gangguan integritas kulit

55. Seorang perempuan berusia 22 tahun memutuskan operasi ke rumah sakit 3 bulan setelah
menemukan sebuah benjolan pada kuadran lateral bawah mammae dextra. Hasil
pengkajian menunjukkan luka post operasi terdapat nanah, bengkak, kemerahan, dan
nyeri, pasien tampak kurus dan cemas. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, Suhu 37,5°C. Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri akut

208
b. Gangguan nutrisi
c. Gangguan citra tubuh
d. Gangguan integritas kulit
e. Resiko penyebaran infeksi

56. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan perut
terasa penuh sudah 2 minggu. Hasil pengkajian didapatkan tidak nafsu makan, mual,
muntah dan klien juga merasa lemas, sclera dan kulit berwarna kuning. Apa pemeriksaan
laboratorium prioritas pada kasus tersebut?
a. Urine rutin
b. kolesterol
c. hemoglobin
d. enzim hati
e. kadar albumin

57. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2
minggu, tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil pengkajian: klien tampak
lemas, lidah kotor, tekanan darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan pernapasan: 22 kali
permenit. Tes widal 1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien
tersebut?
a. Melakukan oral hygiene
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Memberikan cairan melalui intravena
e. Memberikan diit lunak dan rendah serat

58. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan
BAB darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien menyatakan darah yang keluar berwarna
merah segar, awalnya sedikit, terasa nyeri sekali skala 4 (0-10), setelah BAB suka ada
yang menonjol keluar dan tidak bisa masuk kembali, pasen tampak cemas. TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37°C. Apakah
masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Kerusakan intergritas jaringan
b. Gangguan eliminasi BAB
c. Resiko perdarahan
d. Cemas
e. Nyeri

59. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas
sejak kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien
cemas. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi
55x/menit, suhu 38,30C, respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per
jam kerja. Perawat melakukan tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan
cairan infuse NaCl 20 tetes per menit, dan memberikan oralit. Apakah kriteria hasil
evaluasi pada kasus tersebut?
a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang
c. Pasien lebih berenergi
d. Balance cairan seimbang

209
e. Tekanan darah meningkat

60. Pada obat tradisional ada yang dimaksud dengan galenik, artinya
a. Sediaan sarian
b. Sediaan bahan
c. Sediaan tanaman
d. Sediaan sumber ramuan
e. Sediaan awalan bahan ramuan

61. Bahan tambahan obat tradisional, kecuali


a. Pelarut
b. Pelapis
c. Pembantu
d. Pewarna
e. Katalis

62. Sediaan kering, kental atau cair disebut dengan


a. Ekstrak
b. Bahan
c. Bahan siap produksi
d. Hasil produksi
e. Hasil tanaman produksi

63. Suhu pengeringan bahan obat tradisional tidak lebih dari … oC


a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
64. Sediaan obat tradisional terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium bikarbonat dan
asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke
dalam air, disebut
a. Pastiles
b. Efervesen
c. Dodol
d. Cairan obat
e. Parem

65. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan sebanyak kurang dari .. %
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25

66. Waktu hancur kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit

110
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60

67. Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60

68. Persentase kandungan asam benzoat dalam sirup oral adalah … %


a. 0,05
b. 0,1
c. 0,15
d. 0,20
e. 0,25

69. Yang termasuk pemanis alami,kecuali


a. Isomalt
b. Glikosida steviol
c. Laktitol
d. Neotam
e. Silitol

70. Panggul yang mirip segitiga adalah


a. Gynecoid
b. Android
c. Anthropoid
d. Platipelloid
e. Parmethoid
71. Nilai GFR pada pasien Gagal Ginjal Kronis adalah
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30
72. Nilai GFR Normal adalah >/=
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90

111
Kateg G Mak
ori F na
R
G1 >= 90 Normal
G2 60 – 90 Penurunan sedikit
G3a 45 – 59 Penurunan sedikit sampai
dengan moderat
G3b 30 – 44 Penurunan moderat
sampai dengan berat
G4 15 – 29 Penurunan berat
G5 < 15 Gagl ginjal

73. Termasuk Prikotropika Golongan I adalah


a. Papaver Somniferum
b. Alfasetilmetadol
c. Alfametadol
d. Benzetidin
e. Ekgonina

74. Termasuk Prikotropika setara dengan kokaina adalah


a. Papaver Somniferum
b. Alfasetilmetadol
c. Alfametadol
d. Benzetidin
e. Ekgonina

75. Kodeina termasuk psikotropika golongan


a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
76. Dosis toksik Rhodamin …. (mg/kg BB)
a. 100
b. 200
c. 300
d. 400
e. 500

77. Getah dari buah tanaman Papaver Somniferum adalah


a. Kokain
b. Opium
c. Canabium
d. Methadone
e. Diazepam

78. Psikotropika golongan I yang tumbuh subur di Indonesia adalah

10
a. Kokain

11
b. Kanabis
c. Morfin
d. Mashroom
e. Kucubung

79. Pola napas seperti gambar berikut adalah


a. Kussmaul
b. Biot
c. Eupnea
d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi

80. Seorang laki-laki berusia 60 ahun dirawat di ruang penyakit bedah sejak tujuh hari yang
lalu, hasil pengkajian didapatkan data ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan
secara aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan, klien tampak
lemas. Hasil pengkajian Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 37,7°C,
pernafasan 20x/menit. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Memberikan kompres air hangat
b. Memonitor kulit klien
c. Mobilisasi tiap 2 jam
d. Melakukan masage
e. Melatih ROM

81. Seorang laki- laki usia 40 tahun yang bekerja dikonstruksi bangunan mengeluh batuk,
berkeringat saat malam hari dan demam. Dia dibawa ke diagnostic centre untuk diperiksa.
Dia mengatakan tidak pernah mendapatkan imunisai BCG saat anak- anak. Perawat
kemudian melakukan mantoux test. Dengan rute apa seharusnya test tersebut dilakukan?
a. IM
b. IV
c. IC
d. SC
e. intraosseus

82. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan susah 2
malam ini sulit tidur, bangun lebih awal dan tidak bisa tidur kembali. Bangun tidur
badannya terasa pegal-pegal dan tidak nyaman. Kondisi ini dialami sejak klien akan
operasi katarak. Apa masalah utama yang dihadapi oleh klien tersebut?
a. Cemas
b. Keletihan
c. Gangguan pola tidur
d. Ketidakefektifan koping
e. Gangguan persepsi sensori : penglihatan

83. Daerah ostoma merah post operasi kolostomi dua bulan yang lalu. Apakah yang
dilakukan perawat selanjutnya?
a. Mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi
b. Memberikan kompres NaCl 0,9% di sekitar ostoma
c. Segera mengganti kolostomi-bag dengan yang baru
d. Menekan daerah iritasi dengan lembut
e. Melarang pasien menyentuh daerah iritasi

84. Seorang laki-laki berusia 58 tahun diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan utama
sulit buang air kecil dan aliran tidak lancar. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat
dipalpasi. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan dengan segera?
a. Pemberian obat diuretik
b. Pemasangan dower kateter
c. Menganjurkan banyak minum
d. Mengajarkan tehnik napas dalam
e. Pemberian obat analgetik

85. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan :
tidak buang air besar sejak 5 hari yang lalu, perut terasa sesek dan sakit, teraba keras saat
dipalpasi. Berat badan 58 Kg, tinggi badan 168 cm. Kebiasaan minum pasien hanya ± 600
cc perhari dan jarang makan sayuran dan buah. Apakah tindakan yang paling tepat untuk
dilakukan selanjutnya?
a. Melakukan huknah pada pasien
b. Menganjurkan banyak minum
c. Memberikan diit tinggi serat
d. Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi
e. Kolaborasi obat pencahar oral

86. Menurut informasi keluarganya yang menjadi PMO, pasien tersebut tidak minum
obatnya, bahkan masih suka mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak. Apa yang
seharusnya anda jelaskan mengenai tugas utama seorang PMO?
a. Memberi penyuluhan pada keluarga klien tentang TBC
b. Mengingatkan penderita untuk pemeriksaan kesehatan setelah obatnya habis
c. Mengawasi penderita dalam berobat ke palayanan kesehatan (Puskesmas)
d. Memberi dorongan kepada keluarga untuk mendapatkan biaya pengobatan HT
e. Mengingatkan klien agar menelan obat secara teratur sesuai dosis

87. Seorang ibu umur 36 tahun dengan 2 putra yang masih balita (4 th dan 1 th). Beliau tidak
ingin punya anak lagi, tetapi Ny Titik tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis
mekanik maupun farmakologi.” Saya ingin pantang berkala, saya menstruasi tgl 27
Agustus. Kapan masa subur pada kasus tersebut?
a. Tgl 16 Agustus – 26 September
b. Tgl 9 Agustus – 16 September
c. Tgl 26 Agustus - 3 September
d. Tgl 16 – 26 September
e. Tgl 6 – 13 September
88. Rumah sakit yang didirikan oleh lebaga berbadan hukum sifatnya
a. Social
b. Nirlaba
c. Bisnis
d. Campuran
e. Subsidi pemerintah
89. Rumah sakit yang didirikan sementara disebut
a. Rumah Sakit Statis
b. Rumah Sakit Lapangan
c. Rumah Sakit Apung
d. Rumah Sakit Mobil
e. Rumah Sakit Bergerak
90. Rumah sakit kelas D memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
a. 50
b. 100
c. 150
d. 200
e. 250
91. Rumah sakit khusus kelas A memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
a. 100
b. 150
c. 200
d. 250
e. 300
92. Izin operasional rumah sakit berlaku.. tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
93. Yang termasuk pada upaya pelayanan kesehatan keluarga kecuali
a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahirkeluarga
b. Pelayanan Kesehatan Balita
c. Deteksi dini kelainan gizi
d. Usaha Kesehatan Sekolah
e. Pelayanan Kesehatan Lansia
94. Puskesmas pembantu maksimal dapat melayani … desa/kelurahan
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
95. Berat badan pasien 70 kg, maka beban pada traksi kulitnya adalah …. kg
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
96. BPJS Kesehatan mulai beroperasi …… 2014
a. 1 Januari
b. 1 Februari
c. 1 Maret
d. 1 April
e. 1 Mei
97. Tugas BPJS, kecuali
a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta
b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja
c. Membagi keuntungan kepada pemegang saham
d. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah
e. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan
98. Jumlah dewan pengawas BPJS sebanyak… orang
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
99. Sebuah rumah sakit orthopedik memiliki 250 tepat tidur, maka berapa maksimal tempat
tidur yang tidak sesuai dengn khususannya
a. 60
b. 70
c. 80
d. 90
e. 100
100. Bayi dengan berat badan 15 kg maka kebutuhan cairannya adalah … ml
a. 1050
b. 1100
c. 1150
d. 1200
e. 1250
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, pasien mengalami gangguan fungsional karena ketidak mampuan tubuh


memenuhi kebutuhan kardiakoutput, sehingga kriteria yang dihasilkannya dalah
pasien mampu beraktivitas dengan batasan minimal
2. C, tanda hipoksia kronis adalah clubbing finger atau jari tabuh
3. B, zat karotenoid memberikan warna kuning
4. C, pasien mengalami kelebihan cairan yang ditandai dengan harus hemodialisa dan
oedema serta oliguria
5. A, wajah khas orang dengan gagal ginjal adalm moon face
6. A, Cara menghitungnya adalah BB/(TBxTB) = 68 / (1,65×1,65) = 24.98 Kg/m2
7. A, membatasi aktivitas akan mengurangi beban jantung
8. B, albumin diproduksi oleh hati
9. C, dehisiensi adalah terbukanya jaringan tempat sayatan dibuat, karena
kekurangan nutrisi terutama albumin
10. B, kadar normal albumin dalam darah berkisar antara 3,5 sampai 4,5 mg/dL
11. B, pola napas ditandai dengan cuping hidung dan retraksi dinding dada
12. A, Memasang iv catheter di tempat baru merupakan tindakan yang harus dilakukan
pada pasien phlebitis
13. C, mengkaji kepatenan jalan napas, suara serak menunjukan adanya perubahan
pada pita suara pasien.
14. B, cairan 2000 ml harus habis dalam waktu 8 jam, masukan pada rumus cepat
Kanduru (2000/500) x 7 x (24/8) = 4 x 21 = 84 tetes per menit
15. B, cairan kurang yang ditandai dengan turgor jelek
16. A, pemberian oksigen merupakan tindakan pertama sesuai dengan prinsip
MONACo, morphine, oksigen, nitrat, aspirin dan clopidogrel
17. D, tanda vital normal. Dari tanda klinis didapatkan tanda vital tidak normal
sehingga evaluasinya adalah tanda vital normal
18. E, Mencegah deep vein thrombosis (DVT), komplikasi utama pada pasien post
infark
19. B, prioritas jika ada pasien mengalami sesak atau reaksi alergi lainnya adalah
hentikan pemberian tranfusi
20. C, perawatan luka merupakan tindakan prioritas, karena masalah utamanya adalah
gangguan integritas kulit.
21. A, skala 6
22. B, pernapasa dengan pola hyperpnoea – apneu – hyperpnoea adalah biot

23. A, pola pernapasan kussmaul


24. C, memberikan oksigen dengan alasan pasien mengalami sesak napas gas darah
tidak normal dan saturasi rendah
25. D, Istirahatkan daerah yang patah, tindakan yang dilakukan pada trauma pasti
mengikuti prisip ABC. Jika pasien sudah ditutup lukanya maka ABC tidak menjadi
masalah.
26. B, bunyi khas pada patah tulang
27. B, selain stenosis mitral, maka anemia dapat menyebabkan suara murmur
28. A, adanya cairan dalam saluran napas maka tindakannya adalah suction
29. B, syaraf optic bertanggung jawab untuk lapang pandang
30. B, suara pada limpa yang berupa jaringan padat adalah dullness
31. A, fowler merupakan tindakan mandiri keperawatan
32. B, cairan 3000ml diberkan dalam 24 jam, maka tetesannya adalah (jumlah
cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) = 3000/500 x 7 x 24/24 = 42 tetes per
menit
33. A, code blue adalah isyarat yang digunakan / diberikan dalam lingkungan rumah
sakit yang menandakan adanya seorang sedang mengalami serangan jantung
(Cardiac Arrest) atau seseorang yang mengalami gagal nafas akut (Respiratory
Arrest) dan situasi lainnya yang menyakut nyawa seseorang di lingkungan rumah
sakit.
34. D, pasien kelebihan cairan sehingga harus di dialisa
35. A, ph rendah dan adanya perubahan di HCO3
36. C, napas cepat dan sianosis
37. C, untuk menghindari terjadinya rupture pembuluh darah karena jarum infus
38. A, 4 x luas luka bakar x berat badan = 4 x 9 x 50 = 1800 ml
39. C, suara perkusi pada daerah yang berisi cairan adalah redup
40. D, saat dipanggil baru membuka mata (3), ketika ditanya tahun berapa sekarang
menjawab tahun 2009 padahal sekarang tahun 2020(4), pada pengkajian motorik
tangannya berusaha menjauh sumber nyeri (4)
41. C, nilai HbA1c alah 4,5 – 5,7 %
42. A,
43. B,
Derajat Pitting Oedema
1+ kedalaman 2 mm dan segera kembali
2+ kedalaman 4 mm kembali dalam beberapa detik
3+ kedalaman 6 mm, kembali dalam 10 – 12 detik
4+ kedalaman 8 mm, kembali dalam waktu >20 detik

44. C, dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitaso tetapi tidak
dapat melawan tekanan
Ga Rating Persenta Artin
de se ya
5 Normal 100 ROM penuh dengan
melawan gravitasi
dan tahanan
4 Good 75 Dapat melakukan ROM secara
penuh dan dapat
melawan tahanan
sedang
3 Fair 5 Dapat melakukan ROM
0 secara penuh tetapi
tidak dapat
melawan tekanan
2 Poor 25 Dapat melakukan ROM
secara penuh dengan
melawan gravitasi
1 Trace 1 Terasa ada kontaksi otot tetapi
0 tidak ada gerakan sendi
0 Zero 0 Tidak ada kontraksi otot

45. B, Kadar ureum normal adalah 2.5 to 7.1 mmol/L


46. B, posisi pasien dengan perdarahan intra serebral adalah head up, karena dapat
menurunkan tekanan intra kranal
47. C, memberikan obat anti nyeri
48. A, SGOT dan SGPT adalah enjim darisel, sehingga akan berubah apabila terjadi
kerusakan pada sel
49. A, karena suhu sudah diatas 38,5oC
50. D, membuang jaringan mati akan mempercepat penyembuhan
51. B, menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
52. E, pasien mengalami obstruksi Karena adanya batu
53. E, pasien tidak dapat mengontrolberkemih
54. D, pasien napasnya cepat karena desakan dari asites
55. E, resiko penyebaran dilihat darikeadaan luka yang bernanah
56. D, pemeriksaan enzim hati, untuk memperkuat tanda klinis
57. B, karena suhu tinggi
58. C, resiko perdarahan yang disababkan karena pelebaran pembuluh darah vena
haemoroidalis
59. D, cairan terpenuhi dengan baik atau tidak dapat terlihat daribalance cairan
60. B, Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
61. E, Bahan Tambahan adalah komponen Obat Tradisional yang dimaksudkan sebagai
zat, pelarut, pelapis, pembantu, dan zat yang dimaksudkan untuk mempertinggi
kegunaan, kemantapan, keawetan, atau sebagai zat warna dan tidak mempunyai
efek farmakologis
62. A, Sediaan Galenik yang selanjutnya disebut Ekstrak adalah sediaan kering, kental
atau cair dibuat dengan menyari Simplisia nabati atau hewani menurut cara yang
cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung.
63. C, Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk
pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu
pengeringan tidak lebih dari 60oC.
64. B, sediaan padat Obat Tradisional, terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium
bikarbonat dan asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida)
saat dimasukkan ke dalam air
65. B, kandungan cairan dalam rajangana adalah 10%
66. E, kapsul lunak maksimal hancur dalam waktu 60 menit
67. C, supositoria harus hancur dala 30 menit
68. C, benzoate tidak lebih dari 0,15
69. D, Pemanis alami: Gula tebu (gula pasir), gula aren, gula kelapa, gula bit, daun
stevia, daun saga, kayu legi, dan pemanis alami lainnya, Sorbitol (Sorbitol), Sorbitol
Sirup (Sorbitol syrup), Manitol (Mannitol), Isomalt/Isomaltitol (Isomalt/
Isomaltitol), Glikosida steviol (Steviol glycosides), Maltitol (Maltitol), Maltitol sirup
(Maltitol syrup), Laktitol (Lactitol), Silitol (Xylitol), Eritritol (Erythritol). Pemanis
buatan: Asesulfam-K (Acesulfame potassium), Aspartam (Aspartame), Natrium
siklamat (Sodium Cyclamate), Sakarin (Saccharin), Sukralosa
(Sucralose/ Trichlorogalactosucro), Neotam (Neotame)
70. B, pada laki-laki
71. B, nilai GFR nya adalah 15%
72. E, GFR normal 90%
Kategori GFR Mak
na
G1 >= 90 Normal
G2 60 – 90 Penurunan sedikit
G3a 45 – 59 Penurunan sedikit sampai dengan moderat
G3b 30 – 44 Penurunan moderat sampai dengan berat
G4 15 – 29 Penurunan berat
G5 < 15 Gagl ginjal

73. A,
74. E
75. C
76. E, Bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B akan muncul jika zat warna ini
dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi, perlu diketahui pula bahwa rhodamin B
juga dapat menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB, yang
merupakan dosis toksiknya. Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran
cerna. Jika hal tersebut terjadi maka tindakan yang harus dilakukan antara lain
segera berkumur, jangan menginduksi muntah, serta periksa bibir dan mulut jika
ada jaringan yang terkena zat beracun. Jika terjadi muntah, letakan posisi kepala
lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran
pernapasan (aspirasi paru). Longgarkan baju, dasi, dan ikat pinggang untuk
melancarkan pernapasan. Jika diperlukan segera bawa pasien ke rumah sakit atau
dokter terdekat
77. B, Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah
tanaman Papaver Somniferum L dengan atau tanpa mengalami pengolahan
sekedarnya untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar
morfinnya
78. B, Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari
tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian
tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.
79. A, Kussmaul
80. C, mobilisasi tiap 2 jam akan mengurangi tekanan pada satu tempat
81. C, mantoux test diberikan secara IC
82. C, kecemasan menjelang operasi
83. A, kemerahan menunjukan adanya peradangan maka tindakannya diberikan salep
pada daerah kemerahan ostoma
84. B, pemasangan kateter membantu proses eliminasi
85. E, kolaborasi pemberihan obat pencahar dapat mempercepat proses eliminasi
pasien
86. E, meminum obat sesuai dengan dosis sangat penting bagi pasien
87. E, Rata-rata masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17 setelah
hari pertama menstruasi, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari.
Lima hari sebelum ovulasi dan satu hari di mana ovulasi terjadi, merupakan masa
paling subur wanita
88. B, nirlaba bukan berarti tidak mendapatkan keuntungan
89. B, biasanya dibangun saat darurat seperti bencana
90. A, Rumah Sakit umum kelas D sebagaimana merupakan Rumah Sakit umum yang
memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 50 (lima puluh) buah.
91. A, Rumah Sakit khusus kelas A merupakan Rumah Sakit khusus yang memiliki
jumlah tempat tidur paling sedikit 100 (seratus) buah.
92. E, Izin Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang sesui ketentuan
93. C, deteksi dini kelainan keluarga bukan merupakan program
94. B, Puskesmas pembantu maksimal dapat melayani … desa/kelurahan
95. E, beban traksi adalah 1/7 dari BB
96. A, BPJS kesehatan mulai beroperasi 1 Januari 2014
97. C, Membagi keuntungan kepada pemegang saham
98. C, jumlah dewan pengawas BPJS adalah 7 orang
99. E, Pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain di luar kekhususannya paling banyak
40% dari seluruh jumlah tempat tidur
100. E, 10 kg pertama x 100cc = 1000cc, 5kg kedua x 50cc=250, jadi total 1250 ml
1. Seorang ibu umur 50 tahun, dengan CA serviks grade III B mengeluh pusing, badan
lemah, keluar darah dari vagina. TD 100/60 mmHg. HB 6,4 gr/dl, konjungtiva
anemis
-/, CRT 3 detik, Apa Masalah keperawatan yang muncul?
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Intolerasi Aktifitas
d. Gangguan konsep diri
e. Gangguan rasa nyaman nyeri

2. Ny. R post partum hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan perdarahan pada jalan
lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis. Muka tampak pucat,
turgor kulit menurun, frekuensi nadi 100 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD
100/50 mmHg. Apakah Tindakan Keperawatan yang pertama kali?
a. Memberikan makanan dan minuman yang banyak
b. Meberikan obat untuk menghentikan perdarahan
c. Memberikan Infus cairan
d. Memberikan tranfusi darah
e. Memberikan oksigen

3. Seorang Ibu post partum berumur 26 tahun hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan
perdarahan pada jalan lahir. Konjungtiva anemis, muka tampak pucat, turgor kulit
menurun, frekuensi nadi 90 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD 90/60 mmHg.
Apakah Masalah keperawatan yang muncul?
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Resiko Syok Hypovolemik
d. Gangguan konsep diri
e. Gangguan rasa nyaman nyeri

4. Seorang wanita umur 35 tahun post partum mengalami perdarahan akibat atonia
uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. TD 80/ 60 mmHg,
frekuensi nadi 100x/m, S: 37,8, frekuensi 26x/m, Hb: 6 gr. Apakah prioritas masalah
keperawatan dari kasus di atas?
a. Hipotermi
b. Resiko terjadinya kejang
c. Syok
d. Anemia
e. Intoleransi aktivitas

5. Seorang ibu bersalin multipara 37 mgg berusia 39 tahun masuk ke ruang VK pada jam
14.00 wib dengan keluhan kenceng-kenceng. Hasil pemeriksaan dalam menunjukkan
dilatasi servik 1 cm, effacement 25%, ketuban (+), letkep dengan kepala masih tinggi,
pemeriksaan DJJ 11 12 11. Terdapat kontraksi 1- 2 x tiap 30 menit. Hasil pemeriksaan
dalam kedua pada jam 18.00 wib dilatasi cervik masih 1 cm, keadaan ini bertahan
sampai pemeriksaan berikutnya jam 03.00 wib dan belum ada kemajuan sama sekali.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Melakukan amniotomi
b. Memberian oksitosin drip
c. Melakukan penilaian ulang terhadap servik
d. Melakukan perubahan posisi miring kiri
e. Siapkan tindakan section caesaria segera

6. Seorang ibu bersalin primipara berusia 21 tahun di ruang kebidanan sedang


terpasang infuse drip oksitosin 10 IU 40 tetes/menit dan terlihat sangat kesakitan,
pasien tampak gelisah. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat 5-6 kontraksi
dalam 10 menit, tampak lingkaran bandle pada abdomen. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Mengajarkan pasien tehnik nafas dalam yang tepat
b. Memberikan oksigen 2 lpm
c. Menghentikan infuse
d. Memberikan penguatan psikologis
e. Melakukan kolaborasi dengan medis pemberian analgesic

7. Seorang ibu hamil G2P1 usia 25 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu datang ke
rumah dengan keluhan keluar darah tanpa rasa nyeri. Pada pemeriksaan dalam
menunjukkan belum ada dilatasi servik, DJJ 110x/mnt. Tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 88x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu 37 C. Tindakan yang tepat
pada pasien diatas adalah
a. Menganjurkan klien mengurangi aktifitas
b. Melakukan terminasi kehamilan
c. Melakukan pemeriksaan Hb
d. Memberikan tranfusi darah
e. Menganjurkan klien banyak istirahat

8. Seorang ibu hamil 30 tahun dengan usia kehamilan 36 minggu datang ke poli hamil
untuk melakukan Antenatal care. Hasil pemeriksaan leopold menunjukkan TFU 30
cm, letkep, puka, kepala sudah masuk PAP, DJJ 134x/mnt , BB naik 4 kg dari bulan
sebelumnya, TBJ 3600 gram, LLA 25,5 cm, edema ekstrimitas (+), pitting edema (-),
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 84x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37 C. Apakah Health
Education yang tepat untuk pasien tersebut
a. Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang mengandung banyak
garam
b. Menganjurkan pasien mengurangi konsumsi karbohidrat berlebihan
c. Menganjuran pasien untuk melakukan senam hamil
d. Menganjurkan pasien membatasi masukan cairan
e. Melakukan olah raga teratur

9. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III
persalinan. Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil
pemeriksaan TTV tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36, 7C, 18x/mnt,
kulit tampak pucat, akral dingin. Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat
perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Masalah keperawatan utama pada pasien
diatas adalah
a. Resti gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Gangguan integritas kulit
c. Gangguan perfusi jaringan perifer
d. Resti syok hipovolemik
e. Kelemahan fisik

10. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III
persalinan. Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil
pemeriksaan TTV tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36,7C, 18x/mnt,
kulit tampak pucat, akral dingin. Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat
perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Apakah tindakan pertama kali yang harus
dilakukan pada kasus tersebut.
a. melakukan heacting segera pada luka episiotomi
b. melakukan masase fundus uteri
c. melakukan kompresi bimanual
d. melakukan explorasi manual ke dalam rahim
e. melakukan pemasangan infuse dan rehidrasi

11. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke poli
hamil untuk memeriksa kehamilan. Keluhan kaki bengkak. Hasil pemeriksaan:
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90x/menit, kepala janin sudah masuk PAP, kaki
edema dan terdapat varises, berat badan bertambah 28 kg, urin protein positif
Masalah keperawatan utama pada kasus di atas adalah adalah
a. gangguan pemenuhan nutrisi
b. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
c. gangguan integritas kulit
d. resti terjadi preeklamia
e. resti cedera janin

12. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0 dengan usia kehamilan 13 minggu,
dirawat di RS dengan keluhan perdarahan disertai dengan rasa mules pada perut
bagian bawah. Pada pemeriksaan dalam di dapatkan hasil ostium uteri terbuka,
selaput ketuban teraba. Fundus uteri tidak teraba di atas simfisis. Tekanan darah
110/60 mmHg, Nadi 92x/mnt, RR20x/mnt, Hb 10 gr/dl. Tindakan yang tepat pada
pasien tersebut adalah
a. menganjurkan pasien istirahat, berbaring dan mengurangi aktifitas
b. memberikan tehnik distraksi dan relaksasi
c. melakukan tranfusi darah
d. melakukan terminasi kehamilan dengan drip oksitosin
e. kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan kuretase

13. Jika HPHT tanggal 28-2-2020, maka taksiran persalinan (TP) pasien
adalah a. 4-12-2020
b. 5-12-2020
c. 7-11-2020
d. 5-11-2020
e. 7-11-2020

14. Ketika anda menolong bayi baru lahir anda melihat bahwa bayi yang anda lahirkan
tubuhnya berwarna merah tetapi akralnya sianosis, pernafasannya pelan tidak
teratur, bayi tampak merintih sesekali fleksi pada anggota gerak, nadi 100x/mnt,
apgar score menit 1 adalah 4-6. Tindakan keperawatan pertama kali yang anda
lakukan ke pasien adalah
a. Melakukan pengisapan lendir melalui mulut, hidung dan faring
b. Mengeringkan bayi dan Pertahankan suhu 36-37 oC
c. Memberikan Berikan oksigen melalui kantung atau sungkup muka
d. Melakukan rangsangan taktil
e. Melakukan resusitasi sampai denyut jantung 120x/mnt

15. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh orang tua ke UGD dengan
keluhan buang air cair lebih dari 8 kali sehari. Hasil pengkajian didapatkan anak
rewel, mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, dan terjadi distensi
abdomen, suhu : 38,3 derajat C, frekuensi nadi : 88 x/ menit dan berat badan 17 Kg.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Hitung balance cairan
b. Berikan kompres hangat
c. Timbang berat badan setiap hari
d. Kolaborasi pemberian cairan intravena
e. Berikan oralit dengan jumlah 75 ml/kg BB

16. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun diantar oleh orang tua ke Poli anak
terdiagnosis VSD dengan keluhan sesak nafas dan tiba-tiba jongkok saat bermain,
wajah kebiruan jika menangis lama dan berat badan susah naik. Hasil pengkajian
didapatkan batuk berdahak, frekuensi nafas : 36 x /menit. Apakah masalah
keperawatan yang muncul pada kasus di atas ?
a. Resiko infeksi
b. Intoleransi aktivitas
c. Penurunan kardiak output
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

17. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh ibunya ke Posyandu, ibu
mengatakan anaknya mau diimunisasikan. Apakah Jenis imunisasi apa yang akan
diberikan?
a. BCG
b. Polio
c. Campak
d. Hepatitis
e. Meningitis
18. Seorang bayi laki-laki usia 48 jam dirawat di ruang perinatologi dengan diagnosa
medis Atresia ani. Bayi rewel, menangis menyeringai, belum mengluarkan
mekonium, muntah-muntah, tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal dan
distensi abdomen. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Gangguan nutrisi
d. Gangguan eliminasi
e. Gangguan keseimbangan cairan

19. Seorang bayi laki-laki berusia 7 hari dirawat di ruang perinatologi. Bayi tersebut lahir
aterm, spontan dengan berat badan lahir 3 Kg dan panjang badan 50 cm. Ibu
mengeluhkan ASI belum keluar dengan lancar sehingga bayi diberikan minum susu
formula. Hasil pengkajian ditemukan mata dan sebagian kulit muka bayi tampak
warna kekuningan, dan kadar bilirubin indirek 15 mg /dl. Apakah intervensi yang
tepat untuk kasus diatas ?
a. Kolaborasi foto terapi
b. Lakukan personal hygiene
c. Kaji tanda-tanda kern ikterik
d. Tingkatkan pemberian PASI
e. Ajarkan ibu perawatan panyudara

20. Seorang bayi laki-laki dilahirkan secara spontan dengan usia kehamilan aterm. Bayi
tidak bernafas spontan segera setelah dilahirkan. Bayi sudah terlihat kebiruan pada
ekstremitas atas dan bawah, frekuensi pernafasan < 15 x/menit, pergerakannya juga
sangat lemah, dan akral teraba dingin. Apakah langkah pertama yang harus
dilakukan pada kasus bayi di atas
a. Berikan lampu penghangat untuk mencegah hipotermi
b. Hisap cairan lambung untuk mencegah regurgitasi
c. Bersihkan jalan nafas dengan melakukan suction
d. Berikan O2 2 lt/menit melalui kateter nasal
e. Sentil telapak kaki dan tekan tanda achiles

21. Seorang bayi perempuan yang dilahirkan 2 hari yang lalu, lahir aterm dan saat ini
dirawat di ruang perinatologi karena mengalami peningkatan jumlah bilirubin. Untuk
mencegah terjadinya iritasi pada kulit dan mencegah terjadinya resiko infeksi pada
bayi maka harus dilakukan tindakan memandikan dan dilanjutkan dengan perawatan
tali pusat. Setelah mengukur suhu bayi dan diperoleh suhunya 36.80C, selanjutnya
membersihkan vulva dan anus dari mekonium, serta menimbang berat badan bayi.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Mulai mandikan bayi dalam bak mandi
b. Catat berat badan bayi
c. Bersihkan mata bayi
d. Keramasi bayi
e. Selimuti bayi
22. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak
dikeluhkan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Berat anak susah mengalami
kenaikan, anak rewel dan menangis, muntah-muntah, terjadi distensi pada
abdomen. Hasil pengukuran nadi 110 x/menit, frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu
anak 37,80C.
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Kekurangan volume cairan
C. Gangguan eleminasi fekal
D. Resiko Infeksi
E. Nyeri

23. Seorang anak perempuan usia 15 tahun dirawat di rumah sakit umum pasca
amputasi kaki kiri. Pasien mengeluh sudah bosan hidup dan ingin mati serta merasa
tidak berharga. Hasil pengkajian diperoleh anak tampak murung dan cenderung
menyendiri.
Apakah tindakan keperawatan di atas?
A. Ajarkan pasien keterampilan social yang tepat
B. Menguatkan mekanisme koping pasien
C. Meningkatakan harga diri pasien
D. Menggali perasaan pasien
E. Melindungi pasien

24. Seorang anak perempuan usia 4 tahun dirawat di ruang Anak dengan diagnosa medis
Hidrocephalus dan sedang terpasang pirau, dikeluhkan menangis karena sakit kepala
setiap bangun tidur. Riwayat mengalami konvulsi. Hasil pengkajian didapatkan
pasien mengalami muntah proyektil dan tidak mau makan, letargi, mata strabismus,
berbicara tidak logis. Hasil pemeriksaan suhu diperoleh 38,50C, frekuensi nadi 70
x/menit.
Apakah diagnosa keperawatan untuk kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi b.d ketidakmampuan memasukkan makanan
B. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan TIK
C. Resiko tinggi infeksi b.d pasca pembedahan
D. Resiko tinggi cedera b.d peningkatan TIK
E. Nyeri b.d tindakan pembedahan

25. Seorang anak perempuan usia 5 tahun diantarkan orangtua ke UGD dengan riwayat
kejang. Pada saat dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba anak mengalami kejang berulang.
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 120 x/menit, suhu 39’50C, frekuensi nafas 30
x/menit. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat?
A. Bebaskan jalan nafas
B. Kolaborasi pemberian antipiretik
C. Kolaborasi pemberian Oksigen
D. Kolaborasi pemberian antikonvulsif
E. Hindarkan terjadinya cedera
26. Seorang anak laki-laki usia 1,5 tahun dirawat di ruang perawatan anak dengan
diagnose medis Bronchopnemonia. Hasil pengkajian diperoleh, anak rewel, makan
dan minum sedikit, batuk berdahak, sesak, dan mengalami kelemahan. Pemeriksaan
fisik diperoleh suara nafas ronchi, frekuensi RR 40 x/menit, suhu 38.6oC, frekuensi
nadi 110x/menit. Apakah masalah keperawatan untuk kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Pola nafas tidak efektif
D. Kelemahan
E. Hipertermi

27. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya
dengan kondisi tubuh yang terluka, adanya memar di bagian tangan, perut, dan kaki
karena dipukuli oleh orang tuanya. Kejadian ini terjadi setiap anak melakukan
kesalahan. Anak sering menyendiri dan pendiam. Anak mengeluh kesakitan suhu
37,8oC, nadi 120 x/mnt teraba kuat, pernapasan 30 x/ mnt. Anak terlihat lemas,
pucat, dan gemetar. Apakah masalah keperawatan untuk kasus di atas?
A. Kerusakan integritas kulit
B. Harga Diri Rendah
C. Resiko Infeksi
D. Ketakutan
E. Nyeri

28. Seorang anak perempuan pada tanggal 15 Juni 2020 di antar ke poli tumbuh
kembang untuk melakukan pemeriksaan perkembangan. dari hasil pengkajian anak
di dapatkan tanggal lahir 25 Oktober 2018.
Berapakah usia anak saat ini?
A. 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari
B. 2 Tahun 7 Bulan 20 Hari
C. 1 Tahun 9 Bulan 20 Hari
D. 2 Tahun 8 Bulan 10 Hari
E. 1 Tahun 4 Bulan 10 Hari

29. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ke rumah sakit oleh ibunya dengan
keluhan panas naik turun sejak 3 hari yang lalu. dari hasil pengkajian didapatkan
nyeri pada perut bagian atas, mual muntah dan tidak mau makan. belum buang air
besar sejak 2 hari yang lalu. pemeriksaan fisik di dapatkan pasien lemah, mukosa
bibir kering, kulit kemerahan, akral hangat, suhu 39 0C, Apakah masalah
keperawatan utama untuk kasus di atas?
A. intoleransi aktivitas
B. Hipertermi
C. konstipasi
D. Nutrisi
E. nyeri
30. Istilah untuk menyebut napas normal adalah
a. Apnea
b. Tachipnea
c. Eupne
d. Bradipnea
e. Normopnea
31. Tanda fisik dari hipoksia kronis adalah
a. Biru
b. Pucat
c. Clubbing finger
d. Hb turun
e. Cepat merasa lelah
32. Kojungtiva yang tampak pada bola mata disebut
a. Palpebral
b. Bulbi
c. Interior
d. Posterior
e. Anterior
33. Kehilangan kemampuan penglihatan jarak dekat secara bertahap yang disebabkan
penuaan dinamakan
a. Presbyopia
b. Myopia
c. Hypermetrofi
d. Astigmatisma
e. Silindris
34. Myopia bisa diatasi dengan lensa…
a. Cembung
b. Cekung
c. Silindris
d. Normal
e. Double
35. Dua ibu jari ditempelkan di ruas tulang ujung yang menunjukan tidak ada kelainan di
sirkulasi darah menunjukan bentuk seperti
a. Oval
b. Diamond
c. Tanda silang
d. Cembung
e. Cekung
36. Nyeri tekan pada pasien appendicitis berada di titik
a. Mc Burney
b. Inguinal
c. Lipatan paha
d. Quadran atas
e. Quadran bawah
37. Besar sudut Kernig’s sign dikatakan positif yaitu apabila tidak dapat mencapai ….
derajat atau terdapat rasa nyeri.
a. 105
b. 115
c. 125
d. 135
e. 145
38. Pemeriksaan yang ditujukan untuk menilai kelainan di system pesyarapan dimana
pada saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut,
dinamakan…
a. Kernig
b. Brudzinski I
c. Brudzinski II
d. Brudzinski III
e. Brudzinski IV
39. Bagian lunak di antara tulangteng korak kepala pada bagian atas dan belakang
kepala bayi
a. Gyrus
b. Fontanel
c. Ubun-ubun
d. Calcaneus
e. Maleus
40. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan spasme atau tetani, kontraksi yang
melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut dinamakan
a. Chvostek’s sign
b. Bettle’sign
c. Chultz’s sign
d. McBurney’s sign
e. Kernig’s sign
41. Tanda pelebaran pembuluh darah vena pada pasien dengan serosis hepatic
dinamakan
a. Spider nevi
b. Spot nevi
c. Web nevi
d. Echimosis
e. Bulla
42. Tekana intra kranial normal pada bayi adalah …. mmHg
a. 8 – 9
b. 8 – 10
c. 8 – 11
d. 8 – 12
e. 8 – 13
43. Berikut pernyataan benar tentang otak, kecuali
a. Berat 20% dari berat badan
b. Memerlukan 15% kardiak output
c. Menyita 20% oksigen yang beredar di tubuh
d. Memerlukan 25% Glukosa dalam tubuh
e. 60% dari otak adalah cairan
44. Nilai normal Tekanan Perfusi Cerebral (CCP) lebih dari … mmHg
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
45. Edema yang disebabkan karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak
tehadap unsur unsur dalam serum dinamakan
a. Interstisial
b. Vasogenik
c. Sitotoksik
d. Anasarka
e. Ballotement
46. Hipotermia dibawah 30oC dapat menyebabkan
a. Arithmia
b. Vasokontriksi
c. Ventrikel tachycardia
d. Kejang kejang
e. Vasodilatasi
47. Midriasis maksimal adalah…
a. Ada pada orang trauma
b. Ada pada orang meninggal
c. Ada pada orang silindris
d. Ada pada orang unisokor
e. Ada pada orang dengan gangguan mata
48. Cairan hipertonis yang sering diberikan untuk menurunkan tekanan intrakranial
adalah
a. Manitol 5%
b. Manitol 10%
c. Manitol 15%
d. Manitol 20%
e. Manitor 25%
49. Traksi skeletal memiliki beban efektif berada pada rentang … kg
a. 6 - 12
b. 7 – 12
c. 8 - 12
d. 9 – 12
e. 10 - 12
50. Jenis traksi yang digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia adalah
a. Buck
b. Russel
c. Dunlop
d. Bryan
e. Balance
51. Berat otak bayi adalah … badan bayi
a. 1/5
b. 1/6
c. 1/7
d. 1/8
e. 1/9
52. Bayi lahir dengan berat badan 2800 gram, maka 1 tahun diperkirakan … kg
a. 8,1
b. 8,2
c. 8,3
d. 8,4
e. 8,5
53. Reflek menggenggam atau grasping reflex menghilang pada usia.. bulan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
54. Syaraf kranial utama yang diperiksa pada saat adanya trauma yang melibatkan pupil
adalah
a. 1 – 2
b. 2 – 3
c. 3 – 4
d. 4 – 5
e. 5 – 6
55. Fase dalm halusinasi kecuali
a. Comforting
b. Complementing
c. Controlling
d. Confounding
e. Conquering Panic
56. Berikut ini adalah factor predisposisi halusinasi…
a. Genetic
b. Social budaya
c. Lingkungan
d. Infeksi otak
e. NAPZA
57. Tanda harga diri rendah pada fase kronik adalah, kecuali
a. Merasa bersalah
b. Asertif
c. Tidak selaras
d. Ungkapan negative
e. Meremehkan diri
58. Konsep diri yang akan terganggu jika terjadi kesalahan yang berulang adalah
a. Citra tubuh
b. Harga diri
c. Peran
d. Ideal diri
e. Identitas diri
59. “saya tidak mungkin terkena COVID-19, ini pasti salah pemeriksaannya”, ini
munjukan perkataan orang yang mengalami keadaan berduka pada tahapan
a. Angry
b. Denial
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance
60. Seorang perawat pelaksana melaksanakan hasil keputusan hapat di ruangannya
tentang penggunaan APD untuk menghadapi COVID-19. Apakah fungsi manajemen
pada kasus tersebut
a. Planning
b. Directing
c. Actuating
d. Organizing
e. Controlling
61. Membantu keluarga dalam meninterpretasikan informasi dalam inform consent
merupakan peran perawat sebagai..
a. Care giver
b. Educator
c. Counselor
d. Advocate
e. Collaborator
62. Memberikan kebebasan pada bawahan sehingga mereka berjalan sendiri. Ini
merupakan ciri gaya kepemimpinan
a. Demokratis
b. Otoriter
c. Kharismatik
d. Laissez faire
e. Otokrasi
63. “ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan melaksanakan aktivitas di luar
ruangan” pernyataan ini menunjukan perawat menjalankan prinsip etik
a. Veracity
b. Fidelity
c. Beneficience
d. Non maleficience
e. Autonomy
64. Berikut contoh tindakan pencegahan tertier yaitu
a. Isolasi
b. Screening
c. Imunisasi
d. Melatih berjalan
e. Memberikan obat-obatan yang sudah diresepkan
65. Tahapan perkembangan keluarga dimana anak terakhir keluar rumah adalah..
a. Keluarga masa pengsiun
b. Keluarga masa pertengahan
c. Keluarga melepas anak dewasa
d. Keluarga usia anak sekolah
e. Keluarga anak pra sekolah
66. Sebuah keluarga dimana istri dan suami tinggal dirumah tanpa anak
a. Blended
b. Dyad
c. Commuter
d. Usia lanjut
e. Extended
67. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan 1 fungsi tambahan, termasuk pada
indeks KARTZ
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
68. Nilai Barthel indek mandiri dalam naik turun tangga adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
69. Orang yang keras dan mempunyai motivasi yang kuat disebut manusia…
a. Tipe X
b. Tipe Y
c. Tipe Z
d. Tipe A
e. Tipe B
70. Rentang usia dikatakan usia lanjut menurut WHO (1999) adalah
a. 60 – 70
b. 60 – 71
c. 60 – 72
d. 60 – 73
e. 60 – 74
71. Termasuk pada teori biologi proses menua kecuali
a. Genetic
b. Stress
c. Aktivitas
d. Immunology slow virus
e. Radikal bebas
72. Di Posyandu Lansia pelayanan oleh kader berada pada meja …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
73. Berikut fase pelaksanaan di panti wedha kecuali
a. Orientasi
b. Identifikasi
c. Intervensi
d. Resolusi
e. Rehabilitasi
74. Fungsi perawat gerontik adalah
a. Eliminate ageism
b. Pemberi pelayanan
c. Advocat
d. Penyuluh kesehatan
e. Pemberi informasi
75. Menyarankan lansia untuk olah raga secara teratur termasuk fokus keperawatan
Gerontik
a. Heath promotion
b. Prevention
c. Kuratif
d. Supportif
e. Edukatif
76. Selain stunting dan overweight masalah tentang gizi yang ada di Indonesia adalah
a. Wasting
b. Stunning
c. Feeding
d. Floating
e. Burning
77. Registrasi puskesmas dilakukan untuk melakukan pengajuan keberadaan puskesmas
dan untuk mendapatkan ….
a. Kode
b. Nomor
c. Status
d. Akreditasi
e. Strata
78. Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, kecuali
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Pencatatan
e. Rujukan
79. Perencanaan program puskesmas yang melibatkan beberapa sector merupakan
perwujudan dari prinsip penyelenggaraan puskesmas yaitu
a. Paradigm sehat
b. Kemandirian masyarakat
c. Tehnologi tepat guna
d. Ketersediaan akses
e. Keterpaduan dan kesinambungan
80. Paradigma sehat, menginginkan keterlibatan pemangku kepentingan untuk
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
a. Keterlibatan dalam penyusunan program
b. Gerakan masyarakat hidup sehat
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Dukungan aktivitas social
e. Produk perundang undangan
81. Pendekatan yang dilakukan puskesmas untuk melaksanakan program yang ada
diwilayahnya adalah
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok khusus
d. Warga binaan
e. Masyarakat
82. Memberikan pertimbangan kepada masyarakat terkait dengan masalah kesehatan
merupakan fungsi penyelegaraan UKM …
a. Advokasi
b. Sosialisasi kebijakan
c. KIE
d. Perencanaan kegiatan
e. Pembinaan tehnis
83. Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development
(pembangunan masyarakat) dan …
a. community-based development
b. community-based empowerment
c. community-based participation
d. community-based contribution
e. community-based association
84. Prinsip pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah kecuali
a. Egaliter
b. Otonom
c. Keswadayaan
d. Centralisasi
e. Akuntabilitas
85. Tujuan jangka panjang bidang kesehatan kecuali
a. peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan
b. perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
c. peningkatan status gizi masyarakat
d. pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas)
e. pengembangan masyarakat yang berkualitas
86. Peran fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah
a. Memberikan masukan tentang kesehata kepada masyarakat
b. Mengkomunikasikan inovasi di bidang kesehatan
c. Mempersiapkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya
d. Meningkatkan pemahaman gerakan PHBS
e. Memberikan arahan tentang inovasi kesehatan di masyarakat
87. Berikut dapat digunakan beberapa metode dalam upaya pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan, kecuali
a. Rapid Rural Appraisal (RRA)
b. Participatory Rapid Appraisal (PRA)
c. Participatory Learning and Action (PLA)
d. Simultaneous Rural Appraisal (SRA)
e. Participatory Assessment and Planning (PAP)
88. Contoh pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dilakukan dengan
pendekatan makro kecuali
a. Pembangkitan opini
b. Menggali potensi
c. Penyediaan petunjuk operasional
d. Penyediaan petunjuk pelaksanaan
e. Evaluasi dan koordinasi
89. RSU kelas A paling sedikit memiliki tempat tidur…
a. 300
b. 250
c. 200
d. 150
e. 100
90. Rumah sakit khusus kelas B, memiliki tempat tidur minimal
a. 45
b. 55
c. 65
d. 75
e. 85
91. Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Merupakan pengertian dari
a. Pusat Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Kegiatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Pemeliharaan Kesehatan
e. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan
92. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal
a. Program pokok puskesmas
b. Kegiatan puskesmas
c. Konseling
d. Rujukan
e. Kesling
93. Pembangunan kesehatan yang dilakukan Puskesmas adalah untuk mewujudkan
a. Masyarakat berperilakuk sehat
b. Lingkungan yang sehat
c. Kecamatan sehat
d. Pelayanan yang bermutu
e. Derajat kesehatan yang optimal
94. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi, kecuali
a. Paradigma sehat
b. Kemandirian masyarakat
c. Tehnologi berbasis wilayah
d. Pertanggungjawaban wilayah
e. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
95. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya
a. Program Puskesmas
b. Kewajiban Puskesmas
c. Tugas Puskesmas
d. Kewenangan Puskesmas
e. Sasaran Puskesmas
96. Pendekatan yang dilakukan Puskesmas adalah ..
a. Masyarakat
b. Keluarga
c. Komunitas
d. Lintas sector
e. Lintas program
97. Fokus pelayanan kesehatan di Puskesmas mengutamakan upaya
a. Preventif dan promotif
b. Pencegahan kesehatan
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Pendekatan pada komunitas
98. Dalam menyelenggakaran pelayanan kesehatan puskesmas berpusat pada
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok
d. Komunitas
e. Program
99. Dalam mendirikan puskesmas terdapat beberapa pertimbangan
a. Kebutuhan pelayanan
b. Jumlah penduduk
c. Aksesibilitas
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
100. Prinsip-prinsip akreditasi dikeluarkan oleh
a. KARS
b. ISQua
c. Pemerintah
d. Badan Akreditasi
e. Kementerian Kesehatan
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, perfusi jaringan menurun karena kekurangan volume darah


2. C, memberikan infus guna mempesiapkan pemberian tranfusi atau cairan lainnya
3. C, pasien sudah masuk pada keadaan pre syok
4. C, pasien sudah meunjukan tanda-tanda syok
5. E, tidak ada kemajuan dalam pembukaan
6. C, infus oksi drip tidakhanya menyakiti ibu tetapi bisa membuat janin distress
7. B, terminasi persalinan dipilih karena terdapat pengeluaran darah yang yang tidak
diketahui sumbernya serta tidak ada kontraksi his dan pembukaan
8. B, mengurangi karbohidrat untuk menghindari berat badan bayi yang besar
9. D, tanda-tanda kea rah syok sudah ada, diantaranya fundus uteri tidak berkontraksi,
yang dapat menyebabkan terbukanya pembuluh darah
10. E, pemasangan infus dan rehidrasi bisa meningkatkan volume sekuncup atau stroke
volume sehinga kebituhan cardiac output terpenuhi
11. D, tekanan darah masih dalam batas normal, sementara oedema dan protein urin
ada
12. E, sudah terjadi pembukaan serta ada perdarahan, menunjukan reaksi tubuh untuk
mengeluarkan janin, serta kemungkian plasenta lepas sebagian atau seluruhnya dari
dinding Rahim
13. B, gunakan rumus hari +7, bulan -3, tahun +0 karena iawal tahun maka ditambah 0.
14. A, membersihkan jalan napas diharapkan dapat meningkatkan apgar karena saluran
napas terbuka
15. D, pasien mengalami dehidrasi
16. C, tercampurnya darah yang mengandung oksigen dan karbondioksidan melalui
defect yang ada diventrikel, menyebabkan anak hyposia
17. C, 9 bulan campak
18. D, atresia ani keadaan dimaan lobang anus tidak terbentuk yang menyebabkan
pasien tidak biasa BAB

19. A, Fototerapi atau terapi sinar, termasuk pilihan penanganan yang paling umum
digunakan untuk merawat bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam
tubuh bayi baru lahir. Perawatan ini memanfaatkan sinar ultraviolet buatan untuk
mengurangi kadar bilirubin bayi.
20. C, Prinsip penanganan dalam kondisi gawat darurat adalah ABC
21. E, menyelimuti untuk mencegah kehilangan panas akibat suhu ruangan
22. C, tiak bisa bab dan distensi abdomen
23. B, penguatan koping pasien harus dilakukan untuk menemukan apa yang positif
pada pasien
24. B, muntah projektil dan sakit kepala merupakan tanda peningkatan tekanan intra
kranial
25. D, pemberian anti konvulsif akan mengurangi ketegangan pada otot pasien
26. B, jalan napas harus diutamakan
27. A, memar dan terluka merupakan bagian dari gangguan integritas kulit
28. E, 15 Juni 2020 - 25 Oktober 2018 = . 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari
29. B, suhu diatas 38,5
30. B, napas normal disebut juga eupne
31. C, menunjukan derajat kekuragan oksigen kronis, yang ditandai ujung jari seperti
stick penabuh drum.
32. B, palpebral bulbi yang menempel pada bola mata
33. A, Presbyopia adalah gangguan mata yang ditandai dengan penurunan kemampuan
lensa mata untuk berfokus melihat suatu objek pada jarak pandang yang dekat. Atau
mata masih bisa fokus melihat sesuatu yang dekat, tapi butuh waktu yang lebih lama
daripada mata normal.
34. B, Miopia (dari bahasa Yunani: myopia "penglihatan-dekat") atau rabun jauh adalah
sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan berada di depan retina
ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi.
35. B, diamond, pada pasieng dengan clubbing finger hypoksia kronis tidak akan
membentuk diamond
36. A, Titik maksimal nyeri adalah pada sepertiga dari umblikus ke fossa ilaka kanan, itu
disebut titik Mc Burney. Nyeri biasanya tajam dan diperburuk dengan gerakan
(seperti batuk dan berjalan). Nyeri pada titik Mc Burney juga dirasakan pada
penekanan iliaka kiri, yang biasa disebut tanda Rovsing
37. D, Untuk pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul
dan lutut difleksikan membuat sudut 135 derajat.
38. B, Brudzinski I negatif (Normal) bila pada saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi
involunter kedua tungkai pada sendi lutut. Brudzinski I positif (abnormal) bila terjadi
fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut.
39. B, Fontanel adalah bagian lunak di antara pelat tengkorak kepala pada bagian atas
dan belakang kepala bayi. Fontanel berasal dari bahasa Italia, yaitu Fontanella yang
berarti air mancur kecil. Fontanel akan berubah sedikit mengecil pada saat proses
kelahiran dan akan menghilanng seiring dengan pertumbuhan bayi.
40. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm
di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang).
41. A, Spider nevus adalah suatu kondisi yang menyebabkan kumpulan pembuluh darah
kecil yang menyerupai sarang laba-laba terlihat pada permukaan kulit. Spider nevi
(jamak) dapat disebabkan oleh cedera, paparan sinar matahari, perubahan hormon,
atau gangguan pada hati.
42. B, Tekanan intrakranial normal berkisar pada 8-10 mmHg untuk bayi, nilai kurang
dari 15 mmHg untuk anak dan dewasa, sedangkan bila lebih dari 20 mmHg dan
sudah menetap dalam waktu lebih dari 20 menit dikatakan sebagai hipertensi
intrakranial.
43. E, Hampir 80 persen otak manusia tersusun atas air.
44. C, Nilai CPP normal yang umumnya diterima sebagai tekanan minimal yang
diperlukan untuk mencegah iskemia adalah: orang dewasa > 70 mmHg; anak > 50-60
mmHg; bayi/ balita > 40-50 mmHg
45. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsur-
unsur dalam serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel
endotel yang membentuk sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada
kerusakan sawar darah otak.
46. A, suhu rendah dpat menyebabkan gangguan irama jantung
47. B, pupilmelebar maksimal terjadi pada orang yang meninggal
48. D, merupakan obat diuretic untuk mengurngi cairan dalam tubuh yang akan dapat
mengurangi tekanan intra kranial
49. B, Traksi skelet biasanya menggunakan beban 7 – 12 kg untuk mencapai efek terapi.
Beban yang di pasang biasanya harus dapat melawan daya pemendekan akibat
spasme otot yang cedera. Ketika otot rileks, deleks, beban traksi dapat dikurangi
untuk mencegah terjadinya dislokasi garis fraktur dan untuk mencapai pnyembuhan
fraktur. Mengutip pendapat Sjamsuhidajat (1997) bahwa beban traksi untuk reposisi
tulang femur dewasa biasanya 5 – 7 kg, pada dislokasi lama panggul bias sampai 15
– 20kg
50. B, Traksi Russel, traksi Russel dapat digunakan untuk fraktur pada plato tibia,
menyokong lutut yang fleksi pada penggantung dan memberikan gaya tarikan.
51. D, berat otak bayi disbanding dengan berat badannya adalah 1/8 nya
52. D, berat badan bayi 1 tahun adalah 3 x berat badan saat lahir
53. B, Grasping reflex, berupa jari-jari tangan mencengkeram benda-benda di sekitar
yang disentuhkan ke bayi. Menghilang dalam waktu 3-4 bulan.
54. B, Refleks pupil disarafi oleh nervus II (optikus) dan nervus III (okulomotor). Nervus II
untuk menghantarkan rangsangan cahaya sedangkan nervus III untuk kontraksi otot
pupil.
55. D, confounding adalah variable dalam penelitian quantitative
56. D, Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan adanya
riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, adanya riwayat
kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup,
kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat.
57. B, Komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. B, kegagalan yang berulang ulang akan
membuat harga diri menurun
58. B, penolakan yang sering terjadi menurunkan harga diri seseorang
59. B, denial, menolak kenyataan
60. C, melaksanakan hasil keputusan atau mengaktualisasikan konsep yang
direncanakan merupakan kegiatan actuating
61. D, Perawat diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat yaitu
dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi penghubung
antara pasien dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan melindungi
pasien dari tindakan yang merugikan
62. D, Pemimpin bertipe laissez faire menghendaki semua komponen pelaku
menjalankan tugasnya dengan bebas. Oleh karena itu tipe kepemimpinan bebas
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan
diserahkan pada bawahan.
63. B, Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk
mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai
komitmennya kepada orang lain.
64. D, rehabilitasi merupakan bagian dari pencegahan tertier
65. C, Tahap keenam dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong
66. B, Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam
satu rumah tanpa anak
67. C,
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar kecil,
mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
68. B , 0= tidak mampu, 1= membutuhkan bantuan (alat bantu), Mandiri
69. B, karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa
perintah atau pengawasan dari atasannya, emiliki alasan kuat untuk bertindak
70. E, Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria yaitu : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly)
ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old)
ialah di atas 90 tahun.
71. C Teori – teori biologi
1) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory), Menurut teori ini menua telah
terprogram secara genetik untuk spesies – spesies tertentu. Menua terjadi sebagai
akibat dari perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul – molekul / DNA dan
setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah
mutasi dari sel – sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel)
2) Pemakaian dan rusak, Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel – sel tubuh lelah
(rusak)
3) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory),Di dalam proses metabolisme
tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang
tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
4) Teori “immunology slow virus” (immunology slow virus theory), Sistem immune
menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
5) Teori stress, Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
6) Teori radikal bebas, Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal
bebas, (kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-bahan organik
seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi
72. b. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem lima meja yaitu:
a. Meja 1: Pendaftaran Lansia datangberkunjung ke Posyandu lansia dan
mendaftarkan diri lansia, sendiri atau disertai pendamping dari keluarga atau
kerabat, lansia yang sudahterdaftar di buku register langsung menuju meja
selanjutnya yakni meja 2.
b. Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader
c. Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
pada lansia.
d. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)Kader melakukan pencatatan
di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi
badan lansia.
e. Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Dinas
kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain yang bekerja sama dengan
Posyandu Lansia. Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan
pemberian makanan tambahan, ataupun materi mengenai tindakan promotif
dan preventif terhadap kesehatan Lansia.
f. Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan
untuk preventif, rehabilitatifdan kuratif.
73. E, Fase Pelaksanaan Panti Wredha
a. Fase orientasi, Melakukan pengumpulan data pada lansia secara individu atau
kelompokdan situasi, dan kondisi Panti Werdha.
b. Fase identifikasi, Setelah data terkumpul pada fase orientasi, maka dapat
disimpulkan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia di Panti. Kemudian
merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang
terjadi pada lansia.
c. Fase intervensi, Melakukan tindakan sesuai dengan rencana, misalnya
memberikan penyuluhan kesehatan, konseling, advokasi, kolaborasi dan rujukan
d. Fase resolusi, Pada fase resolusi yang dilakukan adalah menilai keberhasilan
tindakan pada fase intervensi dan menentikan perkembangan kondisi pada
lansia.
74. A, Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua).
75. A, menyaranan olahraga adalah bagian dari promosi kesehatan dalam pencegahan
primer
76. A, Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di
daerah dengan sosial- ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi
yang inadekuat dan adanya penyakit
77. A, Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan
pemberian kode Puskesmas.
78. E, Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang selanjutnya disebut dengan Pelayanan
Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituangkan dalam suatu system
79. E, keterpaduan dan keseimbangan merupakan perwujudan kegiatan berdsarkan
prinsip lintas program dan sector
80. B, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
81. B, Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan puskesmas yang
menggabungkan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) tingkat pertama secara berkesinambungan dengan didasarkan
kepada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga
82. A, Advokasi: Sasaran utama kegiatan ini adalah para pengambil keputusan atau
pengambil kebijakan pada masing-masing tingkat administrasi pemerintah untuk
mendapat dukungan dalam pengembangan Puskesmas rawat inap. Pihak-pihak yang
harus dilibatkan secara aktif seperti pemerintah daerah, rumah sakit
kabupaten/kota, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor dan
lintas program terkait serta perwakilan dari masyarakat.
83. A, Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community
development (pembangunan masyarakat) dan community-based
development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat).
84. D, terdapat 10 prinsip yaitu kesukarelaan, otonom, keswadayaan, pertisifatif,
egaliter, demokratis, keterbukaan, kebersamaan, akuntabilitas dan desentralisasi
85. E, tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan yaitu 1) peningkatan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan; 2)
perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan; 3) peningkatan
status gizi masyarakat; 4) pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian
(mortalitas), serta 5) pengembangan keluarga berkualitas.
86. B, fasilitator bertanggungjawab dalam mengkomunikasikan inovasi di bidang
kesehatan kepada masyarakat penerima manfaat
87. D, Simultaneous Rural Appraisal (SRA)
88. B, Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat dilakukan dengan
pendekatan a) Makro, dilakukan dengan membangun komitmen di setiap jenjang,
membangkitkan opini masyarakat, menyediakan petunjuk teknis operasional atau
petunjuk pelaksanaan dan biaya operasional, serta monitoring dan evaluasi serta
koordinasi; b) Mikro, dilakukan dengan menggali potensi yang belum disadari
masyarakat (potensi dapat muncul dari adanya kebutuhan masyarakat) yang
diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasama dan
pendelegasian serta membuat model-model percontohan dan prototipe
pengembangan masyarakat.
89. B, Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 250 (dua
ratus lima puluh) buah.
90. D, Rumah Sakit khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 75 (tujuh
puluh lima) buah
91. B, Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
92. D, Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
vertikal maupun horizontal
93. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat.
94. C, Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan
95. C, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
96. B, Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Puskesmas mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga
merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
97. A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif
98. A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus
pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat
99. E, Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1
(satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu
ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan
aksesibilitas.
100. B, Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus telah terakreditasi oleh lembaga International Society for Quality in
Health Care (ISQua).
1. Jabatan fungsional perawat termasuk pada
a. Rumpun kesehatan
b. Rumpun medis
c. Rumpun fungsional
d. Rumpun keahlian
e. Rumpun profesi
2. Jenjang terendah dari jabatan fugsional adalah
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
3. Jenjang kepangkatan perawat terendah yang dapat melakukan Range of
Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka melakukan
upaya rehabilitatif pada individu, adalh
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
4. Jenjang kepangkatan terendah yang boleh melasanakan melaksanakan manajemen
surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam
pelayanan keperawatan, adalah
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
5. PMK no 55 tahun 2015 tentang
a. HIV AIDs
b. Pengurangan Dampak Buruk Pada Pengguna Napza Suntik
c. Rehabilitasi medic
d. Kesehatan jiwa mastyarakat
e. Kesehatan ibu dan anak
6. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10),
tampak sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri
kalau berjalan, tidak napsu makan, tidak bisa tidur. TD 120/70mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 38,2oC.
Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersebut?
a. Berapa lama tidur?
b. Bagaimana untuk mengurangi nyeri?
c. Berapa banyak makanan yang dimakan?
d. Bagaimana cara menurunkan suhu tubuh?
e. Apakah menggunakan alat bantu untuk berjalan ?
7. Seorang perawat melakukan penjelasan tentang makanan pada pasien yang
mengalami peradangan sendi. Pasien tersebut sebenarnya sedang menunggu
pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan.
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Autonomy
b. Confidentiality
c. Non maleficience
d. Beneficience
e. Justice
8. Seorang perempuan 28 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
mencret berkali kali. Hasil pengkajian didapatkan, mencret kali ini merupakan yang
ke 5 kali dalam 2 minggu terakhir, mata cekung, turgor jelek. Pasien menyatakan
malu pada teman-temannya dan tidak mau bertemu. Tampak murung dan sering
menangis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
98x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 200.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Gangguan cairan dan elektrolit
b. Kurang pengetahun
c. Gangguan citra diri
d. Kecemasan
e. Grifieng
9. Seorang laki-laki usia 21 tahun di UGD hasil pengkajian suara nafas terdengar
gurgling, frekuensi nafas terdapat jejas di daerah leher, GCS 8 dengan terdapat
fraktur klavikula, fraktus costa 4, 5, 6, riwayat trauma kepala, Apakah tindakan yang
dapat anda lakukan untuk membuka jalan nafas klien
a. Cross finger dengan teknik head tild
b. Siapkan pemasangan ETT
c. Buka dengan teknik jaw trust
d. Lakukan finger sweep
e. Pasang OPA
10. Seorang laki-laki 30 tahun dengan riwayat terjatuh dari ketinggian 10 meter dengan
posisi kaki terlebih dahulu. Saat pengkajian pasien dalam keadaan sadar namun
mengeluh nyeri dengan skala 4 (dari skala 1-5) di bagian tulang belakang, tanda-
tanda vital stabil, namun ada kelemahan dibagian ekstrimitas bawah, pada saat
pemeriksaan klien dalam kondisi supine, Apakah teknik yang dilakukan mengetahui
jejas yang ada : ….
a. Minta klien untuk merubah ke posisi pronasi dengan hati-hati
b. Miringkan klien dengan hati-hati
c. Lakukan log roll bersama 4 petugas
d. Lakukan posisi sim ke sisi yang tidak sakit
e. Miringkan pasien dengan Long Spine Board
11. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poli kebidanan untuk pemeriksaan
kehamilan. Hasil pemeriksaan, status kehamilan G2P1A0, usia kehamilan 36 minggu,
tinggi fundus uteri 38 cm, dan presentasi kepala. Pasien memiliki riwayat persalinan
sectio saecar. Apakah yang harus disarankan kepada pasien tersebut?
a. Berhati-hati apabila berhubungan suami isteri
b. Mulai intens perawatan payudara
c. Latihan merangkak setiap pagi
d. Banyak berjalan kaki
e. Diet rendah karbohidrat
12. Ny C, post partum 6 minggu yang lalu, ia selalu tampak sedih, merasa kehilangan,
marah atau frustasi karena bayi yang dilahirkannya tidak sesuai dengan harapannya.
Apakah yang dialami pada kasus tersebut?
a. Post partum blues
b. Depresi postpartum
c. Psikosis postpartum
d. Bipolar
e. Gangguan mood
13. Ny B, mengatakan kehamilannya saat ini merupakan kehamilan kedua. Kehamilan
sebelumnya ia mengalami keguguran saat usia kehamilannya tujuh bulan.
Bagaimanakah status kehamilan Ny B?
a. G2P0A1
b. G2P1A0
c. G2P0A0
d. G2P1A1
e. G2P0A2
14. Ny H 30 tahun berada di ruang bersalin rumah sakit A, 15 menit yang lalu telah lahir
bayi perempuan. Sampai saat ini plasenta belum lepas dan sebelumnya sudah
dilakukan penegangan dan dorongan dorsocranial. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan perawat?
a. Lakukan kateterisasi
b. Lakukan manual plasenta
c. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
d. Lakukan massage pada tinggi fundus uteri
e. Lakukan kembali penegangan tali pusat
15. Seorang perempuan berusia 28 tahun, dirawat diruang Nifas. Riwayat persalinan
spontan 3 jam yang lalu. Didapatkan data TFU 2 cm diatas pusat, kontraksi uterus
kurang, uterus teraba lunak, lochea rubra, ganti pembalut 2 kali dalam 2 jam
terakhir. Manakah tindakan yang harus perawat lakukan pada pasien tersebut?
a. Massage pada bagian fundus rahim
b. Mengukur tekanan darah pasien
c. Melakukan perawatan perineum
d. Mengatur posisi sim
e. Massage back rub
16. Anak S, 8 bulan, perempuan, tertawa melihat gambar mickey mouse yang
terpampang di dinding ruang perawatan. Setelah puas memandangi gambar dia
kemudian melihat jari-jemari tanggannya sambil mengoceh dan terkadang
memasukan salah satu jarinya ke dalam mulut, kemudian perawat mendekatinya
dan memberikan mainan gantungan yang berbunyi dan dapat berputar, Anak S
tampak menyukainya dan tertawa sambil menggerakan tangan dan kakinya. Apakah
jenis permainan yang diberikan perawat berdasarkan karakteristik sosial pada anak
tersebut ?
a. Social affective play
b. Sense of pleasure play
c. Pararel play
d. Solitary play
e. Assosiative play
17. Bayi A, perempuan, usia 7 bulan, digendong ibunya ke poli tumbuh kembang, ibu
mengatakan klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan sekarang dijadwalkan
untuk mendapatkan imunisasi selanjutnya. Berat badan anak 10 kg, panjang badan
110 cm, anak tampak aktif dan pada saat pemeriksaan fisik dalam keadaan sehat dan
bugar. Apakah jenis imunisasi yang seharusnya sudah didapatkan pada anak
tersebut?
A. DPT, Polio, MMR
B. Hepatitis B, BCG dan Campak
C. Hepatitis B, Polio dan MMR
D. BCG, DPT, dan Polio
E. BCG, Hepatitis B dan Campak

18. Terdapat 1 orang kasus campak di Desa Y, Puskesmas memberikan immunisasi


Campak pada seluruh Balita di Wilayah kerjanya. Apakah tujuan dari tindakan
immunisasi tersebut?
a. Health promotion
b. General protection
c. Specific protection
d. Early diagnosis
e. Prompt treatment
19. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2 tahun periksa di UGD karena Diare
sudah 2 hari. Hari ini b.a.b cair sudah 5 kali. Hasil pemeriksaan didapatkan: Anaknya
tampak lemah, mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kembali lambat, dan agak
rewel. Pada saat ditimbang BB ; 12 Kg. Berapakah kebutuhan cairan Anak tersebut ?
a.1100 cc
b.1210 cc
c.1232 cc
d.1344 cc
e.1050 cc
20. MSG pertama kali di ekstraksi oleh Kikunae Ikeda pada tahun 1908 dari tumbuhan
a. Tebu
b. Tomat
c. Rumput laut
d. Ganggang hijau
e. Sayuran berdaun hijau
21. Pewarna makanan diperoleh melalui proses, kecuali
a. Ekstraksi
b. Isolasi
c. Derivatisasi
d. Sintesis parsial
e. Sintetsis total
22. Nama lain dari Riboflavin
a. Vit A
b. Vit B1
c. Vit B2
d. Vit B 7
e. Vit 9
23. Vitamin C akan merusak ginjal apabila dikonsumsi melebihi … mg per hari
a. 500
b. 1000
c. 1500
d. 2000
e. 2500
24. Penyakit karena kekurangan vitamin C dinamakan
a. Scorbut
b. Xerophthalmia
c. Rabun senja
d. Osteoporosis
e. Polycystic Ovary Syndrome
25. Nama lain dari Biotin
a. Vit A
b. Vit B1
c. Vit B2
d. Vit B 7
e. Vit 9
26. Nama lain dari folat
a. Vit A
b. Vit B1
c. Vit B2
d. Vit B 7
e. Vit 9
27. Vitamin larut dalam lemak kecuali
a. A
b. C
c. D
d. E
e. K
28. Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh ada … buah
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
29. Yang termasuk asam amino esensial adalah
a. Histidin
b. Alanin
c. Arginin
d. Asparagin
e. Asam aspartat
30. Jumah kromosom manusia ada … pasang
a. 22
b. 23
c. 24
d. 25
e. 26
31. Yang tidak termasuk pada pembelahan sel
a. Interphase
b. Prophase
c. Metaphase
d. Betaphase
e. Anaphase
32. Meiosis terjadi pada
a. Sel tulang
b. Sel jantung
c. Sel otot
d. Sel kelamin
e. Sel pencernaan
33. Proses pergerakan substansi dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah
konsentrasi tinggi
a. Transport aktif
b. Transport pasif
c. Transport semiaktif
d. Transport semipasif
e. Transport campuran
34. Peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah disebut
a. Difusi
b. Perfusi
c. Larut
d. Osmosis
e. Dilusi
35. Penemu mikroskop adalah
a. Zacharias Janssen
b. Hans Janssen
c. Galileo Galilei
d. Antony Van Leeuwenhoek
e. Henry Dunant
36. Penemu protozoa adalah
a. Zacharias Janssen
b. Hans Janssen
c. Galileo Galilei
d. Antony Van Leeuwenhoek
e. Henry Dunant
37. Bapak palang merah internasional adalah
a. Zacharias Janssen
b. Hans Janssen
c. Galileo Galilei
d. Antony Van Leeuwenhoek
e. Henry Dunant
38. Wabah yang terjadi secara pandemic pada tahun 1918 – 1920 adalah
a. Flu Inggris
b. Flu Eropa
c. Flu Spanyol
d. Flu Jerman
e. Flu Afrika
39. Pandemic campak terjadi pada tahun
a. 1520
b. 1620
c. 1720
d. 1820
e. 1920
40. Seratus tahunan setelah pandemic campak terjadi pandemic
a. Typhoid
b. Kolera
c. Diare
d. Demam kuning
e. Disentri
41. Leptospirosis merupakan mikrorgnisme berbentuk
a. Virus
b. Bakteri
c. Jamur
d. Protozoa
e. Germ
42. Daun kelor memiliki kandungan vit c lebih banyak … kali dibandingkan dengan jeruk
a. 3
b. 5
c. 7
d. 9
e. 11
43. Siklus krebs merupakan salah satu tahap respirasi
a. Aerob
b. Anaerob
c. Sel
d. Jaringan
e. Metabolisme
44. Tempat terjadinya respirasi dalam sel adalah
a. Inti sel
b. Mitokondria
c. Lisosom
d. Ribosom
e. Badan golgi
45. Dikatakan pre hypertensi apabila tekanan darah diastolic berada pada
rentang antara 80 mmHG sampai dengan … mmHg
a. 87
b. 89
c. 90
d. 93
e. 95
46. Dikatakan Hypertensi tahap 2 apabila tekanan di Systolik lebih dari … mmHg
a. 150
b. 155
c. 160
d. 165
e. 170
47. Factor resiko untuk terjadinya hipertensi apabila GFR kurang dari…..ml/menit?
a. 50
b. 55
c. 60
d. 65
e. 70
48. Mengurangi berat badan 10kg dapat menurunkan tekanan darah sebesar … mmHg?
a. 5 – 10
b. 5 – 15
c. 5 – 20
d. 5 – 25
e. 5 – 30
49. Berikut adalah obat yang termasuk golongan Angiotensin II antagonists yaitu
a. Enalapril
b. Captropril
c. Losartan
d. Amlodipine
e. Carpedilol
50. Hipotensi postural adalah hipotensi yang terjadi apabila saat berdiri mengalami
penurunan tekanan darah sistolik lebih dari … mmHg
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
51. Termasuk pada klasifikasi apakah menurut AHA jika pasien dengan penyakit jantung
terdapat batasan aktivitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat, tapi
aktivitas ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak.
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
52. Perbandingan kompresi dan napas buatan pada pasien dewasa
adalah a. 30 : 1
b. 30 : 2
c. 30 : 3
d. 15 : 1
e. 15 : 2
53. Kecepatan kompresi dada disarankan … kali per menit
a. 100
b. 100 – 110
c. 100 – 120
d. 110 – 120
e. 110 – 130
54. Kedalaman kompresi dada tidak lebih dari … cm
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
55. Pernapasan yang khas ada serangan jantung adalah
a. Dyspnea
b. Agonal
c. Orthopnea
d. Tachypnea
e. Kussmaul
56. Jika ada serangan jantung dan hanya ada orang awam, maka CPR hanya dilakukan
sampai dengan …
a. Kompresi dada
b. Pernapasan buatan
c. Kompresi dada dan pernapasan buatan
d. Pemasangan AED
e. Melapor pada operator
57. Orang dengan ketergantungan opioid bisa diberikan injeksi …. Melalui IM
a. Epinephrine
b. Aspirin
c. Nolakson
d. Nitrogliserine
e. Adrenaline
58. Pemberian napas buatan disarankan 1 kali setiap .. detik
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
59. Jeda diantara kompresi tidak boleh lebih dari … detik
a. 5
b. 7
c. 10
d. 13
e. 15
60. Saat setelah kompresi tangan penolong tidak boleh menekan dada, ini untuk
memberikan …
a. Usaha napas
b. Udara masuk dada
c. Recoil dada penuh
d. Dada tidak tekan
e. Usaha napas lebih mudah
61. Perbandingan kompresi dan napas buatan dengan 2 orang penolong pada anak
adalah
a. 30 : 2
b. 15 : 1
c. 15 : 2
d. 30 : 1
e. 30 : 3
62. Kedalaman kompresi pada anak bayi adalah …cm
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
63. Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang … oC
a. 32 – 34
b. 32 – 36
c. 34 – 36
d. 34 – 37
e. 34 – 38
64. Urutan CPR pediatric adalah
a. A-B-C
b. B-A-C
c. C-B-A
d. C-A-B
e. B-C-A

65. Bermain cilukba pada bayi termasuk kategori bermain apa


A. Affectif play
B. Sense of pleasure play
C. Skill play
D. Dramatic play
E. Associative play
66. Cemas, depresi, muka merah dan tangan gemetar serta tidak bisa tidur merupakan
tanda dan gejala putus zat dari….
A. Alkohol
B. Putaw
C. Sedatif
D. Ampetamin
E. Ganja
67. Tahapan halusinasi tingkat 2 terdapat ciri2
A. Halusinasi bersifat menenangkan/ringan
B. Halusinasi bersifat menyalahkan/moderate
C. Halusinasi bersifat mengendalikan/berat
D. Halusinasi bersifat menaklukkan/Panik
E. Halusinasi bersifat delusi
68. Mulai diperkenalkannya dokter kecil pada program UKS - SD, sekitar tahun ….
A. sebelum 1965
B. 1965-1975
C. 1975-1985
D. 1985-1995
E. diatas tahun 1995
69. Diadakannya program kerja bakti/jumat bersih di lingkungan kantor/RT/RW dan
senam kesegaran jasmani bagi warga di lapangan umum, merupakan tindakan yang
sesuai dengan prinsip promosi kesehatan yang terdapat pada piagam Ottawa, yaitu
A. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy).
B. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
C. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
D. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
E. Gerakan Masyarakat (Community Action)
70. Mendorong kebiasaan berolah raga, merupakan contoh tujuan intervensi perilaku
promosi kesehatan untuk ....
A. mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan
B. meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan
C. mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan
D. mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan
E. mencegah perilaku yang menimbulkan penyakit bagi kesehatan

71. Usia presenilis menurut Depkes RI adalah


A. 35-45 tahun
B. 45-59 tahun
C. 60-65 tahun
D. 66-75 tahun
E. >75 tahun
72. Usia elderly menurut WHO adalah
A. 60-74 tahun
B. 75-80 tahun
C. 81-85 tahun
D. 86-90 tahun
E. > 90 tahun
73. Perubahan lansia yang terjadi pada sistem respirasi adalah sebagai berikut :
A. Vertikel kiri mengalami hipertropi
B. Prebiaskusis
C. Kekurangan cairan
D. Volume cadangan paru bertambah
E. Penurunan koordinasi
74. Kesepian pada lansia dapat terjadi karena pasangan hidup yang meninggal. Kondisi
ini termasuk pada perubahan :
A. Kepribadian
B. Konsep diri
C. Psikologis
D. Sosial
E. Psikososial
75. Sistem Kesehatan Nasional atau SKN dilaksanakan oleh.…
A. Pemerintah, Pemerintah Daerah
B. Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
C. Pemerintah dan/atau masyarakat
D. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
E. Semua benar
76. Dalam pelaksanaan SKN harus memperhatikan….
A. cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata
B. pelayanan diberikan sesuai dengan kemampuan pemerintah
C. kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
risiko tinggi
D. pelayanan tidak mengikuti keinginan masyarakat
E. Semua benar
77. Pihak yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SKN
adalah....
A. Menteri Kesehatan
B. Bupati atau walikota
C. Kepala Dinas kesehatan Provinsi
D. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
E. BKN
78. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mengacu pada dasar….
A. perikemanusiaan
B. kebersamaan
C. gotong royong
D. kekuatan ekonomi
E. Semua benar
79. Yang bukan subsistem dalam SKN adalah subsistem ….
A. manajemen kesehatan
B. penelitian dan pengembangan kesehatan
C. pembiayaan kesehatan
D. sumber daya manusia kesehatan
E. Semua benar
80. Pelaksanaan SKN ditekankan pada upaya ….
A. promotif dan preventif
B. kuratif dan rehabilitatif
C. promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif
D. promotif dan preventif dan kuratif
E. Semua benar
81. Pelayanan kesehatan adalah terjadinya kontak pertama secara perorangan sebagai
proses awal pelayanan kesehatan perorangan….
A. sekunder
B. tersier
C. primer
D. rujukan
E. semua benar
82. Yang dimaksud dengan upaya kesehatan rujukan unggulan adalah upaya
kesehatan....
A. primer
B. sekunder
C. tersier
D. dasar
E. Khusus
83. Pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu merupakan
tanggung jawab ….
A. pemerintah
B. pemerintah dan pemerintah daerah
C. lembaga penjamin pembiayaan kesehatan
D. lembaga kesehatan masyarakat
E. Semua benar
84. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya...
A. promotif dan kuratif
B. promotif dan rehabilitatif
C. promotif dan preventif
D. preventif dan kuratif
E. Semua benar
85. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan kegiatan dengan sasaran...
A. individu, keluarga, dan kelompok
B. individu, keluarga, dan masyarakat
C. individu, kelompok, dan masyarakat
D. keluarga, kelompok, dan masyarakat
E. Semua benar
86. Di bawah ini yang termasuk dalam prinsip penyelenggaraan Puskesmas adalah...
A. kemandirian keluarga
B. pelayanan kesehatan sekunder
C. pelayanan kesehatan khusus
D. keterpaduan dan kesinambungan
E. Semua benar
87. Puskesmas adalah penyelenggara upaya kesehatan masyarakat tingkat…
A. pertama
B. kedua
C. ketiga
D. keempat
E. Kelima
88. Yang termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat esensial adalah pelayanan...
A. kesehatan lansia
B. kesehatan gigi
C. kesehatan anak
D. promosi kesehatan
E. Semua benar
89. Pelayanan kesehatan Ibu, anak, dan KB termasuk dalam upaya kesehatan
masyarakat…
A. esensial
B. pengembangan
C. penunjang
D. sekunder
E. Tersier
90. Yang termasuk dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan oleh Puskesmas adalah
pelayanan...
A. kesehatan pada remaja di sekolah
B. gawat darurat
C. kesehatan lansia di Posbindu
D. kunjungan kasus endemik DBD
E. Semua benar
91. Puskesmas wajib diakreditasi minimal…
A. 1 tahun sekali
B. 2 tahun sekali
C. 3 tahun sekali
D. 4 tahun sekali
E. 5 tahun sekali
92. Seorang laki-laki berusia 19 tahun, ibawa ke IGD karena kecelakaan lalu lintas. Dari
hasil pengkajian diperoleh data luka terbuka dengan perdarahan yang hebat,
penurunan kesadaran, BP 80/60 mmHg, suhu 36 celcius, frekuensi nadi 110x/mnt,
frekuensi nafas 30x/mnt, ekstremitas dingin dan pucat, oliguri capilari refill > 2 detik.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
A. Pasang IV line
B. Berikan O2
C. Berikan transfuse darah
D. Pasang intubasi
E. Hentikan perdarahan

93. Pada saat melakukan kunjungan rumah kepada keluarga Tn.A didapatkan salah satu
anggota keluarganya yaitu Ny. T 55 tahun mengalami bengkak pada ibu jari kaki
sebelah kanan. Pasien mengatakan nyeri pada ibu jari kakinya. Melihat kasus di atas
apa tindakan keperawatan pertama yang akan Anda lakukan?
a. Memberikan obat analgetik
b. Memberikan penyuluhan kesehatan
c. Memberikan kompres hangat
d. Memberikan injeksi analgetik
e. Menyuruh Ny.T berobat ke puskesmas

94. Keluarga Bapak B usia 61 tahun tinggal bersama istri karena semua anaknya telah
meninggalkan rumah. Bapak B memiliki 7 orang cucu, dan seorang cicit. Dua tahun
terakhir ini Bapak B didiagnosis sakit hipertensi. Setiap bulan datang ke puskesmas
control tekanan darah. Ibu B selalu menyiapkan makanan rendah garam. Apakah
tugas keluarga yang tepat dijelaskan kepada keluarga Bapak B?
a. Membina hubungan saling memuaskan
b. Mempererat silaturahim dengan masyarakat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Meningkatkan status kesehatan
e. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

95. Anak A saat ini duduk di kelas V SD, beberapa bulan terakhir tampak pucat, dan
sering mengantuk. Saat ini sudah terjadi penurunan BB lebih dari 10%. Guru UKS
membawa
anak A ke puskesmas untuk diperiksa kadar hemoglobin, hasilnya pemeriksaan Hb 10
gr/dl. Apa masalah keperawatan keluarga yang sesuai untuk kasus di atas?
a. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Risiko kegagalan tumbuh kembang
c. Intoleransi aktivitas
d. Penurunan perfusi jaringan
e. Risiko infeksi

96. Keluarga Bapak S telah menikah selama 2 tahun yang lalu. Saat ini Ibu S sedang
hamil, usia kehamilan 27 minggu. Ibu S datang ke klinik kesehatan masyarakat. Pada
saat datang pertama kali ke klinik, metode pengumpulan data apa yang sesuai
digunakan?
a. Pengukuran vital sign
b. Test darah dan urine
c. Pengkajian rencana persalinan
d. Stress dan mekanisme koping
e. Pengkajian riwayat persalinan

97. Perawat sedang berkunjung ke rumah keluarga Bapak Y, dan mendapatkan anak
Bapak Y (7 tahun) sedang bermain tanah dengan teman-temannya, dan tangannya
terlihat kotor. Dalam penerapan promosi kesehatan pada keluarga, tindakan
manakah yang sebaiknya dilakukan perawat?
a. Mengajarkan kepada orang tua tentang cara menghadapi anak
b. Melatih daya kreativitas anak dalam bermain
c. Menjelaskan kepada orang tua agar melarang anak bermain tanah
d. Mengajarkan pada anak cara mencuci tangan yang benar
e. Menjelaskan pada anak bahwa tanah itu kotor

98. Perawat melakukan kunjungan rumah, dan akan melakukan pengkajian kepada
keluarga Bapak Y. Manakah sumber data pengkajian yang paling tepat?
a. Orang tua Bapak Y
b. Family folder di puskesmas
c. Kepala dan anggota keluarga
d. Tetangga dekat keluarga Bapak Y
e. Orang terdekat dalam keluarga Bapak Y

99. Dalam suatu keluarga, seorang ibu berusia 40 tahun mengalami keluhan berat
badannya turun drastis sejak dua bulan yang lalu akibat batuk berdarah yang tidak
sembuh-sembuh, klien tampak kurus, nafsu makan menurun, suami bekerja sebagai
buruh tani, rumah tampak pengap, dan jendela jarang dibuka. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Merencanakan modifikasi lingkungan rumah agar lebih sehat
b. Mencegah terjadinya penularan TBC dalam keluarga
c. Mengatasi masalah gangguan nutrisi pada istri
d. Merencanakan pengobatan DOTS pada ibu
e. Merujuk ke klinik
100. Pengkajian keluarga didapatkan data bayi laki-laki usia 10 bulan dengan berat badan
5 kg, susah makan, dan dalam kartu KMS penimbangan berat badan terakhir berada
pada garis merah. Keluarga menganggap anaknya biasa-biasa saja. Apakah masalah
keperawatan keluarga yang terjadi pada keluarga di atas?
a. Kurangnya komunikasi keluarga dengan tenaga kesehatan
b. Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan gizi buruk bayi
c. Ketidakmampuan keluarga menyediakan makanan bergizi
d. Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan bayi gizi buruk
e. Kurang informasi tentang perawatan bayi
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. A, Jabatan Fungsional Perawat termasuk dalam klasifikasi/rumpun kesehatan


2. A, Jabatan Fungsional Perawat merupakan jabatan fungsional kategori keterampilan
dan kategori keahlian. Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keterampilan
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi terdiri atas:
a. Perawat Terampil;
b. Perawat Mahir; dan
c. Perawat Penyelia.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian dari jenjang terendah sampai
dengan jenjang tertinggi, yaitu:
a. Perawat Ahli Pertama;
b. Perawat Ahli Muda;
c. Perawat Ahli Madya; dan
d. Perawat Ahli Utama.
3. B, Perawat Mahir, Jenjang kepangkatan perawat terendah yang dapat melakukan
Range of Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada individu.
4. E, ahli Pratama Jenjang kepangkatan terendah yang boleh melasanakan
melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan, adalah
5. B
6. B, Pengkajian nyeri meliputi
Cara Penilaian Nyeri Berdasar PQRST
P : Provokatif / Paliatif
Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda paksa /
benturan..? Akibat penyayatan..? dll.
Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana rasanya..?. Seberapa sering
terjadinya..? Ex : Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat, diris-iris, dll.
R : Region / Radiasi
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga
menyebar ke daerah lain / area penyebarannya..?
S : Skala Seviritas
Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS (Glasgow's Coma Scale) ) untuk
gangguan kesadaran, skala nyeri / ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan
T : Timing
Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering
keluhan nyeri tersebut dirasakan / terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak atau
bertahap..? Acut atau Kronis..?
7. D, Beneficience (Berbuat Baik) prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal
yan baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Beneficience ini
pun berarti perawat melakukan sesuai dengan standar operasional prosedur.
8. A, Gangguan cairan dan elektrolit. Pasien berkali kali mencret dengan turgor jelek
9. B, GCS 8 merupakan indikasi untuk pemasangan ETT, akan tetapi pada kasus ini
seharusnya dilakukan suction terlebih dahulu supaya jalan napas terbuka tidak
terhalangi dengan cairan
10. C, pasien dengan kemugkinan trauma tulang dasar tengkorang harus dipindahkan oleh
4 orang dengan cara “log roll” (log= batang kayu, roll=menggelinding)
perumpamaannya seperti mengangkat batang kayu dimana badan dan kepala
difiksasi manual oleh orang yang dikepala supaya garis tulang belakang tetap.
11. C, merangkak mempercepat masuknya kepala bayi ke panggul dan atau
memperbaiki posisi bagi
12. B, Depresi postpartum atau postpartum depression adalah depresi yang terjadi
setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan
dialami oleh 10% ibu yang melahirkan. Sementara Baby Blues merupakan perubahan
emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-
menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu setelah
bayi lahir. Sementara itu, postpartum depression merupakan kondisi yang lebih
parah dibandingkan dengan baby blues. Postpartum depression membuat penderita
merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau
mengurus anak. Postpartum depression bukan hanya dialami oleh ibu, tetapi juga
bisa dialami oleh ayah. Postpartum depression pada ayah paling sering terjadi 3-6
bulan setelah bayi lahir. Seorang ayah lebih rentan terkena postpartum depression
ketika istrinya juga menderita kondisi tersebut
13. B, pasien mengalami kehamilan yang kedua = G2, dan keguguran pada usia 7 bulan,
= P1, alasan mengapa bukan A1 adalah masa keguguran melewati masa yang
termasuk ada waktu abortus yaitu 20 minggu. Sehingga riwayat obstetricnya adalah
G2P1A0
14. C, Suntikan oksitosin dengan dosis 10 unit diberikan secara intramuskuler (IM) pada
sepertiga bagian atas paha bagian luar (aspektus lateralis). Tujuan pemberian
suntikan oksitosin dapat menyebabkan uterus berkontraksi dengan kuat dan efektif
sehingga dapat membantu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah
15. B, mengukur tekanan darah pasien akan dapat dengan mudah untuk menentukan
apakah pasien masuk ke syok atau belum
16. B, Berdasarkan isi permaianan :
Social affective play adalah hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dan oranglain, contoh : ciluk-ba, berbicara sambil tersenyum/tertawa, dll. Bayi
akan merespon misalnya dengan tersenyum, tertawa atau mengoceh.

Sense of pleasure play, Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan
rasa senang pada anak dan biasanya mengasikkan. Misalnya, menggunakan pasir
untuk dibuat gunug-gunungan atau benda apa saja yang dapat dibuat dari pasir. Ciri
khas permainan ini adalah anak akan semakin lama asik bersentuhan dengan alat
permainan ini dan sulit untuk dihentikan, Misalnya, memindahkan air kedalm botol

Skill play, Permainan ini akan meningkatkan ketrampilan anak terutama motorik
kasar dan halus, Misalnya bayi terampil memegangi benda, memindahkan benda
dari satu tempat ke tempat lain, dan terampil main sepeda. Ketrampilan tersebut
diperoleh melalui pengulangan
Games atau permainan, Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan dan atau skor, Dapat dilakukan sendiri atau bersama
teman. Misalnya, ular tangga, puzzle,congklak, dll

Unoccupied behaviour, Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir,


tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, memainkan kursi atau meja atau apa saja yang
disekelilingnya. Sebenarnya anak tidak memainkan alat tertentu dan situasi atau
objek yang ada disekelilingnya yang digunakan sebagai alat permaianan

Dramatic Play, Anak bermain peran sebagai orang lain melalui permainannya.
Anak berceloteh dengan memakai baju orang dewasa seperti orangtua, guru dll
Apabila bermain dengan temannya akan terjadi percakapan tentang peran orang
yang mereka tiru. Permaian ini penting untuk proses identifikasi anak terhadap
peran tertentu
17. D,
a. BCG, Vaksinasi BCG harus diberikan pada bayi sebelum berusia 3 bulan. Jika usia
bayi sudah lebih dari 3 bulan, dianjurkan untuk terlebih dahulu dilakukan uji
tuberkulin. Vaksinasi BCG bisa diberikan jika uji tuberkulin menunjukkan hasil
negatif. Tempat penyuntikan vaksin BCG yang dianjurkan yakni pada lengan
kanan atas.
b. DTP, Vaksinasi DTP dianjurkan untuk diberikan sebanyak lima kali, masing-masing
pada usia: 2, 4, 6 – 18 bulan dan 4-6 tahun, atau 2 – 3 – 4 - 18 bulan dan SD kelas
1
c. Campak, Vaksinasi campak merupakan imunisasi dasar lengkap yang harus
diberikan saat bayi berusia 9 bulan. Vaksinasi diulang saat anak berusia 2 tahun
dan saat masuk sekolah SD. Cacar Air, Vaksinasi cacar air harus diberikan pada
anak-anak yang belum pernah menderita cacar air, yakni pada saat berusia 12 –
15 bulan.
d. Hepatitis B, Vaksinasi hepatitis B harus diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan,
sebanyak 3 dosis: Dosis pertama: Diberikan saat bayi baru lahir. Tepatnya
sebelum bayi berusia 12 jam. Dosis kedua: Diberikan saat bayi berusia 1 – 2
bulan. Dosis ketiga: Diberikan saat bayi berusia 6 – 12 bulan. Jika bayi
mendapatkan vaksin kombinasi yang mengandung hepatitis B, maka dapat
diberikan 4 dosis. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B, perlu
mendapatkan vaksin hepatitis B dosis pertama sebelum usianya 12 jam ditambah
dengan imunoglobulin hepatitis B pada saat bersamaan di bagian paha yang
berbeda (dilakukan setelah mendapat suntikan vitamin K1). Pemberian vaksin
selanjutnya dapat diberikan sesuai jadwal. Saat berusia 9-18 bulan, bayi yang
lahir dari ibu dengan hepatitis B perlu diperiksa antiHBs dan HbsAg. Hib, Vaksin
Hib dianjurkan untuk diberikan saat bayi berusia 2, 4, 6 bulan dan diulang pada
usia 12 – 15 bulan dengan dosis tergantung usia bayi (3 atau 4 dosis).
e. Flu, Vaksinasi flu dapat diberikan setiap tahun saat anak berusia 6 bulan hingga 8
tahun dalam 2 dosis dasar/awal.
f. MMR, Vaksinasi MMR harus diberikan sebanyak 2 dosis pada anak-anak, yakni:
Dosis pertama saat anak berusia 12 – 15 bulan & Dosis kedua saat anak berusia
4-
6 tahun. Interval antara dosis pertama dengan dosis kedua berjarak setidaknya
28 hari. Sehingga dosis kedua dapat diberikan lebih cepat. Vaksinasi ini dapat
diberikan bersama dengan vaksinasi lain.
g. Pneumokokus, Saat bayi berusia 2, 4, 6, dan 12 - 15 bulan, harus mendapatkan
vaksinasi pneumokokus konjugasi secara rutin.
h. Polio, Anak-anak perlu mendapatkan 4 dosis vaksinasi polio dengan jadwal
pemberian dosis pertama saat lahir dan dilanjutkan saat berusia 2, 4, 6 bulan.
Kemudian, diulang saat berusia 18 bulan dan 4 – 6 tahun.
i. Rotavirus, Vaksinasi rotavirus terbagi menjadi 2 jenis yang diberikan sebanyak 2
atau 3 dosis, tergantung jenis vaksin yang digunakan. Vaksin dapat diberikan
dengan cara diminum (bukan disuntik) saat bayi berusia 2, 4 (dan 6 bulan jika
diberikan 3 dosis). Dapat diberikan bersama vaksin lain.
18. C, spesifik protection, atau pencegahan yang spesifik. Imunisasi sangat spesifik untuk
mencegah penyakit tertentu.
19. A, kebutuhan cairan anak dengan 12 kg adalah 10 kg pertama x 100 = 1000, 2 kg
kedua x 50 = 100, sehingga jumlahnya 1200 ml.
20. C, MSG pertama kali di ekstraksi oleh Kikunae Ikeda pada tahun 1908 dari tumbuhan
ganggang laut.
21. E
22. C, nama lain dari Vit B1 adalah Riboflavin
23. C, Vitamin C akan merusak ginjal apabila dikonsumsi melebihi 2500 mg per hari
24. A, Skorbut atau scurvy adalah penyakit langka yang terjadi akibat tubuh kekurangan
vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga
perlu asupan vitamin C yang cukup dari makanan.
25. D, Biotin adalah vitamin yang termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks, yang
dikenal sebagai vitamin H atau B7. Vitamin ini larut dalam air sehingga tidak bisa
disimpan di tubuh dalam waktu yang lama.
26. E, Vitamin B9 atau asam folat adalah salah satu zat yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh, salah satunya dalam
memproduksi sel darah merah. Selain itu, vitamin B9 juga dibutuhkan oleh ibu hamil
untuk mencegah penyakit spina bifida atau terbentuknya kecacatan berupa celah
pada tulang belakang janin. Vitamin B9 juga bisa digunakan untuk mengatasi efek
samping obat methotrexate, yang berupa penurunan kadar folat dalam darah.
Kekurangan vitamin B9 berisiko menyebabkan seseorang terkena penyakit anemia,
yang salah satu gejalanya adalah lelah. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi
asupan vitamin B9 tiap hari.
27. B, Jenis vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Jenis vitamin
yang larut air: Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niacin),
Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6, Vitamin B7 (biotin), Vitamin B9, Vitamin
B12 (cobalamin), Vitamin C.
28. D, Jenis vitamin vitamin A, D, E, dan K, Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin),
Vitamin B3 (niacin), Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6, Vitamin B7 (biotin),
Vitamin B9, Vitamin B12 (cobalamin), Vitamin C.
29. A, Asam amino yang termasuk ke dalam asam amino esensial antara lain adalah
valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin, leusin, metionin, treonin, dan fenilalanin.
30. B, jumlah kromosom dalam setiap sel manusia adalah 23 pasang atau 46 buah,
dengan 1 pasang di antaranya adalah kromosom seks yang menentukan jenis
kelamin manusia. Sementara 22 pasang lainnya disebut kromosom autosomal.
31. D, Fase atau Tahapan Pembelahan Sel secara mitosis dibagi ke dalam lima tahap
pembelahan sel yaitu, profase (prophase), prometafase (prometaphase), metafase
(metaphase), anafase (anaphase), serta telofase (telophase)
32. D, Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan
pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat
sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau
disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet
(sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau ovarium).
33. A, Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi
untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel
yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di
dalam sel.
34. A, Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
35. A, Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang
bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya
adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen
mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590.
36. D, Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft.
Ia disebut sebagai "Bapak Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia
terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan
mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiolog
37. E, Jean Henri Dunant, yang juga dikenal dengan nama Henry Dunant, adalah
pengusaha dan aktivis sosial Swiss. Ketika melakukan perjalanan untuk urusan bisnis
pada tahun 1859, dia menyaksikan akibat-akibat dari Pertempuran Solferino, sebuah
lokasi yang dewasa ini merupakan bagian Italia
38. C, Pandemik Flu 1918 adalah Pandemik Influenza kategori 5 yang mulai menyebar di
Amerika Serikat, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu menyebar hampir ke
seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A subtipe H1N1.
Kebanyakan korban Flu ini adalah orang dewasa dan muda
39. C, Campak (Abad ke-7 SM – 1963) Seperti halnya cacar, wabah campak juga sudah
terjadi sebelum Masehi. Campak sendiri menempati peringkat kedua dalam wabah
paling mematikan sepanjang sejarah karena telah mengakibatkan jatuhnya korban
jiwa hingga 200 juta orang.
40. C, Pandemi kolera 1817–1824, Pandemi kolera pertama, juga disebut sebagai
pandemi kolera Asiatik pertama atau kolera Asiatik, bermula di dekat kota Kolkata
dan menyebar cepat melalui Asia Tenggara ke Timur Tengah, Afrika bagian timur dan
garis pantai Laut Mediterania
41. B, Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans
yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.
Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah anjing,
hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi.
42. C, Kandungan vitamin A daun kelor ternyata 4 kali lebih banyak dibandingkan wortel,
vitamin C pada daun kelor 7 kali lebih banyak dibandingkan jeruk
43. A, Berbeda dengan glikolisis, pada siklus Krebs, reaksi kimia yang terjadi memerlukan
kehadiran oksigen sehingga proses ini disebut juga pernapasan aerob. Reaksi di
dalam siklus Krebs butuh molekul O2 bukan berarti ada molekul dengan kandungan
karbon yang perlu bereaksi langsung dengan oksigen.
44. Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular lain,
seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular,
biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang berupa adenosina trifosfat
45. B

46. C, Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160mmHg


47. B, Salah satu factor pencetus adanya hipertensi adalah GFR kurang dari 60
48. C, JNC7 mengatakan bahwa dengan menurunkan berat badan sebanyak 10kg akan
menurunkan tekanan darah sebesar 5 – 20 mmHg.
49. C, obat golongan Angiostensin II Antagonis adalah Candesartan (Atacand),
Eprosartan (Teveten), Irbesartan (Avapro), Losartan (Cozaar), Olmesartan (Benicar),
Telmisartan (Micardis), Valsartan (Diovan)
50. B, hipertensi postural terjadi apabila penurunan tekanan daran sistolik sebesar lebih
dari 10 mmHg.
51. C, Kasifikasi berdasarkan American College of Cardiology and The American Heart
Association (AHA), yaitu
a. Kelas I, pasien dengan penyakit jantung, tidak terdapat batasan dalam
melakukan aktifitas fisik. Aktivitas sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
palpitasi.
b. Kelas II, pasien dengan penyakit jantung, terdapat batasan aktifitas ringan.
Tidak terdapar keluhan saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari hari
menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
c. Kelas III, pasien dengan penyakit jantung, terdapat batasan aktifitas
bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi aktifitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitas dan sesak.
d. Kelas IV, pasien dengan penyakit jantung, tidak dapat melakukan aktifitas
fisik tanpa keluhan, terdapat gejala saat istirahat, kelelahan meningkat saat
melakukan aktivitas.
52. B, perbandingan kompresi dan pemberian respirasi untuk orang dewasa adalah 30:2
53. C, kecepatan kompresi RJP menurut AHA 2015 adalah 100 – 120 kali per menit
54. D, kedalam kompresi adalah 6 cm menurut AHA 2015
55. B, Pernapasan agonal adalah napas yang terisolasi atau terengah-engah yang terjadi
tanpa adanya pernapasan normal pada korban yang tidak sadar. Napas ini bisa
terjadi setelah jantung berhenti berdetak dan dianggap sebagai tanda serangan
jantung.
56. A, 0rang awam hanya memberikan sampai dengan kompresi
57. C, Nalokson diberikan kepada pasien dengan kecurigaan overdosis opioid.
Kecurigaan overdosis opioid ditandai dengan depresi pernapasan, hipotensi dan
penurunan kesadaran.
58. D, pemberian pernapasan setiap 6 detik sekali, sehingga dalam 1 menit ada 10x
pemberian pernapasan.
59. C, diantara kompresan tidak boleh melakukan jeda lebih dari 10 menit
60. C, setelah kompresi dada, tangan penolong tidak boleh menekan dada pasien untuk
memberikan kesempatan dada mengembang (recoil)
61. C, Perbandingan kompresi dan napas buatan dengan 2 orang penolong pada anak
adalah 15:2
62. D, Kedalaman kompresi pada anak bayi adalah 4 cm
63. B, Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang 34 – 36 oC
64. D, Urutan CPR pediatric adalah CAB
65. C, Bermain cilukba pada bayi termasuk kategori bermain sense of pleasure
66. B, pemakaiannya dihentikan akan timbul gejala putus opiat (withdrawal symptoms)
atau “sakaw” yaitu gejala ketagihan dan ketergantungan sebagai berikut :
1) Air mata berlebihan (lakrimasi).
2) Cairan hidung berlebihan (rhinorea).
3) Pupil mata melebar (dilatasi pupil).
4) Keringat berlebihan, kedinginan, menggigil.
5) Mual, muntah dan diare.
6) Bulu rambut dan kuduk berdiri/bergidik (piloereksi).
7) Mulut menguap (yawning).
8) Tekanan darah naik (hipertensi).
9) Jantung berdebar-debar (palpitasi).
10) Suhu badan meninggi (demam).
11) Sukar tidur (insomnia).
12) Nyeri otot (kejang) dan nyeri tulang belulang
13) Nyeri kepala.
14) Nyeri/ngilu sendi-sendi.
15) Mudah marah, emosional dan agresif-destruktif
67. B, Halusinasi bersifat menyalahkan, pasien mengalami ansietas tingkat berat dan
halusinasi bersifat menjijikkan untuk pasien
Tahapan Halusinasi;
Halusinasi yang dialami pasien memiliki tahapan sebagai berikut
Tahap I : Halusinasi bersifat menenangkan, tingkat ansietas pasien sedang. Pada
tahap ini halusinasi secara umum menyenangkan.
Karakteristik : Karakteristik tahap ini ditAndai dengan adanya perasaan bersalah
dalam diri pasien dan timbul perasaan takut. Pada tahap ini pasien mencoba
menenangkan
pikiran untuk mengurangi ansietas. Individu mengetahui bahwa pikiran dan sensori
yang dialaminya dapat dikendalikan dan bisa diatasi (non psikotik).
Perilaku yang Teramati:
· Menyeringai / tertawa yang tidak sesuai
· Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
· Respon verbal yang lambat
· Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikan.
Tahap II : Halusinasi bersifat menyalahkan, pasien mengalami ansietas tingkat berat
dan halusinasi bersifat menjijikkan untuk pasien.
Karakteristik : pengalaman sensori yang dialmi pasien bersifat menjijikkan dan
menakutkan, pasien yang mengalami halusinasi mulai merasa kehilangan kendali,
pasien berusaha untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan, pasien
merasa malu karena pengalaman sensorinya dan menarik diri dari orang lain (non
psikotik).
Perilaku yang teramati :
· Peningkatan kerja susunan sarapotonom yang menunjukkan timbulnya ansietas
seperti peningkatan nadi, TD dan pernafasan.
· Kemampuan kosentrasi menyempit.
· Dipenuhi dengan pengalaman sensori, mungkin kehilangan kemampuan untuk
membedakan antara halusinasi dan realita.
Tahap III : Pada tahap ini halusinasi mulai mengendalikan perilaku pasien, pasien
berada pada tingkat ansietas berat. Pengalaman sensori menjadi menguasai pasien.
Karakteristik : Pasien yang berhalusinasi pada tahap ini menyerah untuk melawan
pengalaman halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya. Isi halusinasi
dapat berupa permohonan, individu mungkin mengalami kesepian jika pengalaman
tersebut berakhir ( Psikotik )
Perilaku yang teramati:
· Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya dari pada
menolak.
· Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
· Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik, gejala fisik dari ansietas berat
seperti : berkeringat, tremor, ketidakmampuan mengikuti petunjuk.
Tahap IV : Halusinasi pada saat ini, sudah sangat menaklukkan dan tingkat ansietas
berada pada tingkat panik. umum halusinasi menjadi lebih rumit dan saling terkait
dengan delusi.
Karakteristik : Pengalaman sensori menakutkan jika individu tidak mengikuti perintah
halusinasinya. Halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila
tidak diintervensi (psikotik).
Perilaku yang teramati :
· Perilaku menyerang - teror seperti panik.
· Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain.
· Amuk, agitasi dan menarik diri.
· Tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang komplek .
· Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang.
68. C, 1975 – 1985, mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program UKS di SD.
69. B, Piagam Ottawa tersebut merumuskan upaya promosi kesehatan mencakup 5
butir.
1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy). Ditujukan kepada policy
maker agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung
kesehatan.
2. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment). Ditujukan kepada paran
pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar menyediakan
prasarana sarana yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service). Selama ini yang
menjadi penyedia (provider) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta
sedangkan masyarakat adalah sebagai pengguna (customers) pelayanan
kesehatan. Pemahaman ini harus diubah, bahwasanya masyarakat tidak sekedar
pengguna tetapi bisa sebagai provider dalam batas-batas tertentu melalui upaya
pemberdayaan.
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill). Kesehatan masyarakat akan terwujud
apabila kesehatan individu, keluarga dan kelompok tersebut terwujud.
5. Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya gerakan-gerakan atau
kegiatankegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar terwujud
perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
70. B, meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan
71. B, usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun
72. A, usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun
73. D, Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru
tetap tetapi volume cadangan paru bertambah untuk mengkompensasi kenaikan
ruang paru, udara yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot, kartilago
dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan kemampuan
peregangan toraks berkurang.
74. E, Kesepian Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama
jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita penyakit fisik berat,
gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengara, merupakan
bagian dari perubahan psikososial
75. E, Pelaksanaan SKN (Pasal 4 Perpres 72 /2012) (1) • SKN dilaksanakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. (2) • SKN dilaksanakan
secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan dengan menjaga kemajuan, kesatuan, dan ketahanan nasional
76. E,
Pelaksanaan SKN harus memperhatikan:
a. cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata;
b. pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat;
c. kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
masyarakat;
d. kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan;
e. inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti
bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas,
termasuk penguatan sistem rujukan;
f. pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang
sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;
g. dinamika keluarga dan kependudukan;
h. keinginan masyarakat;
i. epidemiologi penyakit;
j. perubahan ekologi dan lingkungan; dan
k. globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan
kesatuan nasional serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor.
77. A, Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SKN
78. E, Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mengacu pada dasar:
a. perikemanusiaan;
b. pemberdayaan dan kemandirian;
c. adil dan merata; dan
d. pengutamaan dan manfaat.
79. E, Subsistem SKN
a. subsistem upaya kesehatan;
b. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. subsistem pembiayaan kesehatan;
d. subsistem sumber daya manusia kesehatan;
e. subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan;
g. subsistem pemberdayaan masyarakat.
80. D, Pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, serta upaya
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative.
81. C, Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan dimana
terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan
kesehatan
82. C, Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri
dari pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat
tersier
83. B, Pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu merupakan
tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
84. D, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
85. D, Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
86. D, Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan.
87. A, Puskesmas memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
88. E, Setiap puskesmas harus menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
esensial tanpa melihat kriteria puskesmas. UKM esensial meliputi 5 jenis pelayanan,
yaitu promosi kesehatan; kesehatan lingkungan; kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana; pelayanan gizi; dan pencegahan dan pengendalian penyakit.
89. A, UKM esensial meliputi 5 jenis pelayanan, yaitu promosi kesehatan; kesehatan
lingkungan; kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; pelayanan gizi; dan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
90. B, Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
91. C, Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas wajib dilakukan akreditasi
secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
92. B, pendekatannya adalah DRABC, pemberian oksigen termasuk pada Breathing.
93. C, memberikan kompres hangat pada pasien
94. C, Merawat anggota keluarga yang sakit
95. A, Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ada penurunan
BB 10%
96. A, Pengukuran vital sign, saat pasien datang yang pertama adalah pengukuran
tanda vital.
97. D, Mengajarkan pada anak cara mencuci tangan yang benar
98. C, kepala dan anggota keluarga, selain itu bisa digunakan family folder
99. D, Merencanakan pengobatan DOTS pada ibu
100. B, Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan gizi buruk bayi
1. Metode yang dilakukan jika audien lebih dari 15 orang adalah
a. Demontrasi
b. Ceramah
c. Snowball
d. Role play
e. Simulasi
2. Prosentase daya ingat seseorang setelah mendengarkan meteri promkes dengan
menggunakan multi media 3 hari yang lalu adalah … persen
a. 35
b. 45
c. 55
d. 65
e. 75
3. Sampaikan satu pesan utama di media apa saja secara berulang kali baik TV, radio,
poster dan stiker, termasuk pada prinsip dalam penyampaian pesan supaya efektif, yaitu
a. Command attention
b. Consistency
c. Create trust
d. Call to action
e. Clarify the message
4. Nomor dari Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan yang dikeluarkan tahun 2018
adalah
a. 4
b. 6
c. 12
d. 34
e. 35
5. Tujuan karantina kesehatan kecuali
a. melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
b. mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
c. melindung semua kebutuhan pokok masyarakat dimasa terjadinya wabah
penyakit
d. meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat
e. memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas
kesehatan
6. Yang bukan tindakan kekarantinaan kesehatan adalah
a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis, rujukan, disinfeksi, dan/atau
dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi
b. Pembatasan Sosial Berskala Besar

4
c. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat Angkut dan
Barang
d. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan
e. Pemeriksaan kesehatan secara massive dan terstruktur pada masyarakat yang
dicurigai terkena masalah kesehatan
7. Bendera Q diatas bendera L pada kapal laut menunjukan bahwa
a. Saya sehat
b. Saya minta persetujuan karantina
c. Kapal saya tersangka
d. Kapal saya terjangkit
e. Kapal saya melanjutkan perjalanan
8. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke poli jiwa Puskesmas. Klien mengeluh
dirinya sangat tidak berguna buat suaminya dan merasa lebih baik dirinya pergi dari
dunia. Saat wawancara klien antusias menanyakan tentang obat dan dosis obat yang
aman. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang disukai
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif dari klien
c. Menemani klien sampai ditempatkan ke lokasi yang lebih aman
d. Membantu klien menilai kemampuan yang masih bisa di lakukan
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan yang dicapai

9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa keluarganya ke RSJ karena sudah 2 minggu
tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan, lebih banyak menyendiri, serta
BAK tidak pada tempatnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam retang normal.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas ?
a. Harga diri rendah
b. Defisit perawatan diri
c. Gangguan personal hygiene
d. Gangguan persepsi sensori halusinasi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

10. Seorang laki-laki berumur 26 tahun berada di ruang perawatan akut RSJ. Kondisi saat ini
klien sering berteriak-teriak, kadang memukul dinding. Hal ini terjadi sejak 2 bulan yang
lalu. Keluarga mengatakan klien selalu merasa bahwa ada yang berbisik di telinga dan
menantangnya untuk berkelahi. Hasil observasi perawat, klien sering berbicara sendiri
dan pandangan tajam. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Halusinasi Bau
b. Halusinasi Lihat
c. Halusinasi Raba
d. Halusinasi Dengar
e. Halusinasi Kinestetik
11. Seorang perempuan berusia 25 tahun mengatakan dirinya malu dengan penampilan fisik
yang kurus dan hitam. Keadaan ini sering menjadi bahan ejekan teman-teman. Klien
mengatakan malas untuk berinteraksi. Apakah masalah psikososial yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Harga diri rendah situasional
b. Gangguan citra tubuh
c. Ketidakberdayaan
d. Keputusasaan
e. Ansietas

12. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan halusinasi penglihatan. Klien
menanyakan apakah perawat percaya dengan apa yang dilihat klien. Perawat menjawab
bahwa ia percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak melihatnya. Apakah
intervensi keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
a. Menghardik
b. Menyangkalnya
c. Mengalihkan perhatian
d. Mengajarkan melakukan aktivitas
e. Mengajarkan minum obat secara teratur

13. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sudah 3 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa
dikarenakan saat di rumah klien sering marah-marah. Pada saat dikaji pasien mengatakan
bahwa jantungnya sudah hilang dan mondar mandir. Apakah masalah keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut?
a. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
b. Perubahan Proses Pikir :Waham
c. Harga Diri Rendah Kronik
d. Perilaku Kekerasan
e. Isolasi social

14. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poliklinik RS Jiwa dengan keluhan tidak
percaya diri dan malu dengan keluarga di rumah dan teman-teman di sekolah karena
melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah. Pada saat dikaji klien tersebut tidak ada
kontak mata, lebih banyak diam dan menundukkan kepala. Apakah masalah psikososial
yang tepat pada kasus di atas ?
a. Depresi
b. Isolasi sosial
c. Ketidakberdayaan
d. Gangguan citra tubuh
e. Harga diri rendah situasional

280
15. Seorang perempuan berusia 40 tahun, sudah 1 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa, pada
saat dikaji pasien berusaha membuat tali dari celana training yang di pakainya untuk
diikatkan ke lehernya. Perawat berusaha menenangkannya ketika sudah tenang. Pasien
mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk gantung diri. Apakah
masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko Bunuh diri
d. Harga Diri Rendah
e. Perilaku Kekerasan

16. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Poli RS Jiwa dengan keluhan tidak dapat
tidur nyernyak. Klien mengatakan suaminya kehilangan pekerjaan sehingga hutangnya
semakin menumpuk. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. Berduka disfungsional
e. Harga diri rendah situasional

17. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil pemeriksaan
fisik: berat badan 9 kg, suhu tubuh 36,8ºC, frekuensi napas 28x/menit, kunjungan
sebelumnya bayi telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio 2. Jenis imunisasi apa
yang harus diberikan pada bayi tersebut?
a. DPT II
b. DPT III
c. DPT II, Polio III
d. DPT III, Polio III
e. DPT II, Polio IV

18. Seorang bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 170 x/menit, frekuensi nafas 70 x/menit, warna kulit
tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut?
a. Pola nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
e. Penurunan curah jantung
19. Bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 150 x/menit, frekuensi nafas 50 x/menit, suhu
tubuh 35°C, warna kulit tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa
managemen keperawatan bayi baru lahir pada kasus tersebut?
a. Oksigenasi bila perlu
b. Ukur lingkar kepala bayi
c. Atur posisi kepala hiperekstensi
d. Hisap lendir dari hidung ke mulut
e. Hangatkan bayi, letakkan dibawah infant warmer

20. Seorang anak berusia 3,5 tahun dirawat di ruang Anak dengan keluhan demam,
hasil pemeiksaan fisik : suhu tubuh 38ºC, frekuensi nadi 94 x/menit, frekuensi nafas
35x/menit. berat badan 14,5 kg Anak tampak meringis, gelisah dan tidak
menghabiskan makanan. Apakah intervensi keperawatan prioritas dilakukan pada
anak tersebut ?
a. Ajarkan teknik distraksi
b. Berikan kompres hangat
c. Lakukan monitor berat badan
d. Lakukan mobilisasi bertahap
e. Berikan makanan sedikit tapi sering

21. Anak berusia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak
mau makan, hasil pemeriksaan fisik: haluaran urine 1,5 mL/kg/jam, turgor kulit
kembali dalam 3 detik, waktu pengisian kapiler kembali 3 detik anak tampak lemah,
BB 15kg. Apa diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut ?
a. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare.
b. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan.
c. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan.
d. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan de ngan anorexia.
e. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubun gan dengan anorexia.

22. Anak usia 6 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas disertai batuk,
gelisah, ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik,
terdapat retraksi dinding dada, frekuensi napas 30x/mnt, frekuensi jantung 96x/mnt,
suhu tubuh 37,8 derajat celcius. Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
a. Ansietas.
b. Hipertermi.
c. Defisit pengetahuan.
d. Pola nafas tidak efektif.
e. Bersihan jalan napas tidak efektif.

23. Anak usia 6 tahun dengan BB 22 kg, berapakah kebutuhan cairan pada anak tersebut?

8
a. 1530
b. 1540
c. 1550
d. 1560
e. 1570

24. Laki-laki (18 tahun) baru pertama kali diberikan obat psikotik. Perawat ingin mau
monitor efek pemberian antipsikotik baik efek yang diinginkan maupun tidak
diinginkan. Apa prinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Patternalism

25. Seorang kepala ruangan ICU dengan jumlah perawat 14 orang dan pasien 5 orang
dengan kasus yang berbeda kriteria total care. Metode askep bertujuan agar askep
optimal pada semua pasien. Apa metode yang tepat untuk ruang tersebut?
a. Metode tim
b. Metode kasus
c. Metode primer
d. Metode fungsional
e. MAKP Primer

26. Perilaku merokok di desa sangat tinggi. Hampir semua usia remaja dan dewasa laki-
laki memiliki kebiasaan merokok. Hal ini terjadi karena di desa tersebut adalah
produsen tembakau. Perawat puskesmas akan kerjasama dengan dinas pertanian
dan kesehatan untuk mensosialisasikan tumbuhan pengganti tembakau yang sama-
sama dapat menguntungkan petani tembakau. Apakah model pengorganisasian
masyarakat yang akan dilakukan oleh perawat puskesmas?
a. Model social
b. Model aksi social (social action)
c. Model perencanaan social (social planning)
d. Model pengembangan masyarakat (locality development)
e. Model pemberdayaan masyarakat (community empowerment)

27. Seorang kepala di ruang rawat inap bedah megadakan rapat rutin dengan seluruh
perawat. Dalam rapat rutin tersebut mengagendakan tentang evaluasi kinerja
perawat, karena adanya suatu konflik. Konflik tersebut dipicu oleh adanya
pembagian tugas yang tidak jelas. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mampu mengenali dan menilai diri sendiri
b. Menjabarkan job description dan standar
c. Mendiagnosa individu didalam sistem
d. Situasi lingkungan kerja
e. Budaya organisasi
28. Seorang perawat pelaksana dinas pagi diruang rawat inap, sedang menerima pasien
kiriman dari poli penyakit dalam yang diantar oleh seorang perawat poliklinik untuk
dirawat inap. Apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pasien dan keluarga menandatangani lembar persetujuan dirawat
b. Mengajukan lembar penerimaan pasien kepada pengantar pasien
c. Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan ruangan
d. Pasien mengetahui hak dan kewajban dirawat inap
e. Perawat menjelaskan TIM kerjanya

29. Seorang perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah umum sering menghindari
tugas tambahan dengan alasan beban pekerjaannya sudah tinggi, kepala ruangan
mengetahui hal tersebut dan selalu berusaha meningkatkan motivasi kerja diruangan
Apakah upaya selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lakukan rotasi tugas
b. Pendalaman tugas staf
c. Memberlakukan reward
d. Identifikasi beban kerja staf
e. Menambah TIM kerja diruangan

30. Seorang perawat pelaksana ditempatkan di ruang rawat inap penyakit dalam. Suatu
hari katim memberikan tugas tertentu yang harus dikerjakan perawat pelaksana,
tetapi perawat tersebut menolak tugas yang diberikan katim dengan alasan tidak
terampil dan kurang percaya diri. Apakah upaya yang dilakukan katim meningkatkan
motivasi kerja perawat tersebut?
a. Atur rotasi dinas
b. Tingkatkan reward
c. Dengarkan keluhan staff
d. Rencanakan program latihan
e. Analisis tingkat kompetensi staff

31. Karu di ruang rawat inap bedah umum membawahi 28 orang perawat pelaksana
dengan kapasitas 31 tempat tidur. Kepala ruangan membuat struktur serta
menentukan jenis pemberian asuhan keperawatan dengan metode Tim. Apakah
proses manajemen yang sedang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengendalian
c. Perencanaan
d. Pengawasan
e. Pengarahan

32. Seorang Wanita berumur 45 tahun dengan ca mamae sudah metastase sampai
keparu-paru dan resisten terhadap kemoterapi dan radiasi nyeri hebat, tidak adekuat
terhadap morfin secara IV. Kesakitan pada posisi diam, nyeri hebat bila bergerak,
keluarga dan klien menuntut penambahan frekuensi pemberian obat dan dosis anti
nyeri. Saat tim berdiskusi bila dilakukan penambahan dosis dapat menyebabkan
kematian. Apakah langkah selanjutnya untuk penyelesaian masalah tersebut?

290
a. Mengidentifikasi konflik
b. Mencari pihak yang terlibat
c. Mengusulkan tindakan alternatif
d. Mengumpulkan informasi yang relevan
e. Mengidentifikasi prinsip etis yang penting

33. Seorang karu ditugaskan oleh kepala bidang keperawatan di bangsal yang memiliki
masalah pelayanan keperawatan diantaranya ketenagaan dan fasilitas yang kurang
memadai. Untuk menyelesaikan masalah tersebut karu melakukan kegiatan analisa
situasi masalah, memperoleh informasi mengenai masalah dan membuat target
jangka pendek dan jangka panjang. Apakah kegiatan yang dilakukan perawat
tersebut dilihat menurut konsep manajemen?
a. Planning
b. Actuating
c. Evaluating
d. Organizing
e. Controlling

34. Seorang perawat pelaksana menjelaskan kondisi klien kepada katim di ruang rawat
inap. Perawat tersebut menjelaskan di ruangan klien dengan melibatkan seluruh tim
kesehatan di ruangan dengan masalah khusus yang kompleks. Apakah kegiatan yang
dilakukan perawat tersebut?
a. Operan
b. Orientasi
c. Conferens
d. Diskusi kasus
e. Ronde keperawatan

35. Seorang peawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari ayah (45 tahun) ibu (40
tahun). Ibu mengatakan bahwa suaminya baru saja pulang dari RS karena patah
tulang paha kiri dan telah dioperasi 4 hari yang lalu. Apakah tindakan prevensi tertier
pada kasus tersebut?
a. Beri obat tinggi kalsium utk mempercepat penyembuhan tulang
b. Mengajarkan klien dan keluarga teknik mobilisasi bertahap
c. Dorong keluarga memantau tanda komplikasi post op
d. Monitoring adanya perubahan TTV post op
e. Menganjurkan klien tirah baring

36. Seorang Perawat mengunjungi sebuah keluarga terdiri Ayah (23 tahun), ibu (20
tahun) baru saja melahirkan bayi prematur BBLR. Usia bayi 2 hari BB 2200 gram. Bayi
terlihat tidak memakai penutup kepala. Suhu aksila 36 oC. Manakah intervensi
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan teknik Kangoroo Mother Care
b. Mengajarkan ibu imunisasi tepat waktu
c. Mengajarkan teknik memandikan bayi
d. Menganjurkan ibu memakaikan gurita

1
e. Mengajarkan teknik menyusui

37. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga dengan primipara usia 17 tahun
post partum hari ke-3. Mengatakan belum tau cara perawatan bayinya. Perawat
berniat melakukan promosi kesehatan pada keluarga. Apakah materi promosi
kesehatan yang sesuai?
a. Program imunisasi dan laktasi
b. Program perencanaan kehamilan
c. Program skrining perkembangan
d. Pengaturan aktivitas dan istirahat
e. Program pencegahan risiko penyakit menular

38. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah (30 tahun) Ibu (28
ta hun) dan anak (4 tahun). Hasil wawancara dengan kepala keluarga, keluarga
mengatakan anaknya sangat aktif, sudah mulai main keluar rumah. Keluarga
khawatir karena tinggal di perkotaan yang ramai lalu lintas. Apakah materi
pendidikan kesehatan yang tepat?
a. Stimulasi tumbang
b. Pencegahan cedera pada anak
c. Perkembangan sosialisasi pada anak
d. Pengaturan pola aktivitas dan istirahat pada anak
e. Pentingnya pencegahan kecelakaan

39. Seorang laki-laki berusia 35 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan bengkak pada
bagian tungkai sejak 7 hari sebelum masuk RS. Hasil pengkajian pasien menyeluh
nyeri pada persendian dengan skala 4 (0-10), tinggal di daerah endemik filariasis,
pasien menyatakan sulit untuk berjalan, pusing, selalu bertanya tentang
penyakitnya. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 99x/menit , frekuensi napas
23x/menit, suhu 38.8◦C. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Hipertermia
c. Nyeri
d. Intoleransi aktifitas
e. kurang pengetahuan

40. Keluarga dengan Ayah (55 tahun) tinggal dengan anak usia 17 tahun dan 15 tahun.
Ibu meninggal 3 tahun yang lalu. Ayah mengatakan selalu menjalin komunikasi
terbuka dengan anak. Ayah selalu usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik anak dan
memberi kasih sayang pada anak. Perawat akan melakukan pengkajian struktur
keluarga. Apakah pengkajian yang prioritas pada kasus tersebut?
a. Apa masalah yang sedang dialami oleh keluarga
b. Bagaimana keluarga selalu memberikan kasih sayang
c. Bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarganya
d. Bagaimana keluarga menjaga komunikasi terbuka dengan anak remajanya
e. Bagaimana keluarga memperoleh dukungan dalam menyelesaikan masalah
41. Keluarga terdiri dari Ayah (54 tahun) Ibu (46 tahun). Hasil pengkajian menunjukkan
ibu mengeluh sering sesak napas saat terkena debu yang berlebihan. Pernah
dinyatakan sakit asma dan diminta menghindari hal-hal yang memicu asma kambuh.
Lingkungan rumahnya terlihat kotor dan lantai rumah berdebu. Apakah tugas
perawatan kesehatan keluarga yang belum terpenuhi ?
a. Mengenal masalah
b. Melakukan perawatan
c. Mengambil keputusan
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

42. Saat kunjungan keluarga, Perawat menjumpai lansia (76 tahun) yang tinggal sendiri
di rumah. Klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi terutama ketika bangun
dari tempat duduk. Apakah intervensi pertama yang tepat?
a. Memberi obat analgetik
b. Memberi pendidikan kesehatan
c. Melakukan pengkajian PQRST nyeri
d. Memberi kompres air dingin utk mengurangi nyeri
e. Membantu mengajarkan teknik relaksasi napas dalam

43. Seorang Perawat mengunjungi keluarga Ayah (28 tahun) ibu (24 tahun), dan anaknya
(2 bulan). Keluarga selalu memberikan imunisasi anak tepat waktu sesuai usianya.
Keluarga mengatakan 2 hari yang lalu anaknya demam, keluarga memberikan
kompres hangat tetapi masih demam, kemudian membawanya ke puskesmas. Saat
ini anak masih dalam masa pemulihan shg Perawat menyarankan pada ibu untuk
memberikan ASI lebih sering. Saat pemeriksaan fisik Perawat sekaligus melakukan
deteksi tumbang anak. Manakah yang termasuk dalam pencegahan primer?
a. Memberikan pengobatan di puskesmas saat anak demam
b. Memberikan ASI lebih sering pada masa pertumbuhan
c. Memberikan imunisasi tepat waktu sesuai usia anak
d. Memberikan kompres hangat saat anak demam
e. Melakukan deteksi dini tumbang

44. Perawat melakukan kunjungan rumah terdiri dari Ayah (42 tahun) Ibu (40 tahun),
kedua anak remaja putri (17 tahun dan 13 tahun). Hasil wawancara kepada ibu, ibu
mengatakan khawatir dengan perkembangan kedua anak remajanya. Manakah
Masalah kesehatan utama pada kasus tersebut?
a. Masalah seks dan kesehatan reproduksi
b. Masalah penyesuaian aktivitas anak di komunitas
c. Masalah persiapan anak untuk bisa hidup mandiri
d. Masalah sosialisasi anak dg lingkungan luar rumah
e. Masalah kecemasan dalam perubahan penampilan peran

45. Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun dirawat di bangsal gerontik. Hasil pengkajian
didapatkan data, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, kurang tidur sudah 2
hari terakhir karena lututnya sering ngilu di malam hari. Hasil pemeriksaan fisik lutut
tampak bengkak. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Mual
b. Ansietas
c. Nyeri akut
d. Gangguan pola tidur
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

46. Seorang perawat Puskesmas sedang mengadakan program pembinaan kelompok pra
lansia dan lansia di wilayahnya. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 40 % lansia
mengalami depresi ringan, 54 % tinggal sendiri dan tidak punya penghasilan tetap.
Apakah upaya promotif yang dapat di lakukan perawat kepada kelompok lansia
binaannya tersebut?
a. Bersama tim kesehatan lain melakukan upaya pengobatan bagi lansia yang sakit
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan lansia secara berkala bagi lansia yang berisiko
tinggi
c. Menggairahkan semangat hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan
berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
d. Bersama tim kesehatan lainnya berupaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh
lansia binaan yang sudah menurun.
e. Mencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi dari penyakit yang
disebabkan proses menua di kalangan para lansia.

47. Seorang perawat melakukan home visit ke rumah warga yang memiliki lansia berusia
71 tahun, didapatkan data lansia tersebut pernah mengalami jatuh, dan berdasarkan
observasi lingkungan oleh perawat didapatkan data lantai rumah terbuat dari
keramik. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tesebut?
a. Menganjurkan untuk meningkatkan pencahayaan di rumah
b. Menganjurkan untuk segera mengganti kloset jongkok dengan kloset duduk
c. Menganjurkan untuk membelikan alat bantu jalan
d. Menganjurkan untuk meminimalisir penyebab jatuh seperti lantai yang licin
e. Menganjurkan untuk menyimpan perabotan di tempat yang tinggi

48. Seorang pria berusia 80 tahun, saat diajak berbicara selalu diam dan suka
menyendiri. Kemudian perawat mengajak pria tersebut untuk bertukar cerita dan
mengajak berkumpul dengan sesama lansia. Apakah peran perawat pada kasus di
atas
a. Peran perawat dalam menghadapi perubahan fisik
b. Peran perawat dalam menghadapi perubahan sosial
c. Peran perawat dalam menghadapi perubahan mental
d. Peran perawat dalam menghadapi perubahan biologis
e. Peran perawat dalam menghadapi perubahan psikologi

49. Seorang wanita berusia 68 tahun tampak sendirian, termenung sambil memandang
langit – langit di sebuah panti werdha. Manakah pertanyaan pembuka yang
termasuk kedalam tahap orientasi.
a. Apakah ibu sedang sedih
b. Mengapa ibu senang sendiri
c. Sedang ada masalah ya bu
d. Apa yang sedang ibu pikirkan
e. Bagaimana perasaan ibu hari ini

50. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat puskesmas ditemukan data bahwa
belum terdapat pengelolaan sampah yang benar, sampah dibakar dan dibuang di
pekarangan sehingga berserakan di area pekarangan warga. Perawat bersama tokoh
masyarakat membentuk kader peduli sampah yang dibentuk dari remaja karang
taruna. Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
perawat?
a. Kerjasama
b. Pendidikan kesehatan
c. Kerjasama dan pendidikan kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Pemberdayaan kader

51. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah desa. Dari hasil pengkajian,
didapatkan data bahwa 45% lansia di salah satu RT menderita hipertensi. Warga
menyatakan bahwa mereka jarang mengunjungi puskesmas terdekat karena jarak
yang relative jauh dan sulitnya fasilitas transportasi. Mereka juga menyatakan bahwa
belum pernah ada penyuluhan kesehatan oleh puskesmas terkait. Apa diagnosis
keperawatan berdasarkan kasus tersebut?
a. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d tidak adekuatnya
pelaya nan kesehatan
b. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d rendahnya
pengetahuan ttg hipertensi
c. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada tidak adekuatnya pelayanan
kesehatan
d. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada rendahnya pengetahuan ttg hipertensi
e. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia pada tidak adekuatnya
pelayanan ke sehatan

52. Perempuan (68 tahun) datang ke puskesmas yang tidak jauh dari rumahnya karena
asam urat kambuh. Nyeri membuat tidak bisa bekerja seperti biasa. Pasien jarang
memeriksakan penyakitya, hanya minum jamu dan beli obat di warung. Pasien masih
sering makan bayam tapi menghindari jeroan dan emping. Apa tugas perawatan
keluarga yang perlu dilakukan?
a. Merawat anggota keluarga yang sakit
b. Memanfaatkan fasilitas pengobatan
c. Modifikasi lingkungan sehat
d. Mengambil keputusan
e. Mengenal masalah

53. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan Sebanyak
25,71% ibu post partum tidak memberikan ASI pada bayinya, 5,35% bayi belum
mendapatkan imunisasi, 16,74% balita tidak datang ke Posyandu secara rutin setiap
bulannya, 13,51% ibu hamil termasuk dalam resiko tinggi, 25,5 % pengetahuan ibu
tentang imunisasi dan nutrisi pada balita masih kurang. menurut kader kegiatan
Posyandu berjalan rutin setiap bulan. Apakah masalah keperawatan apakah yang
tepat untuk kasus tersebut?
a. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup ibu dan balita
b. Resiko peningkatan kesehatan ibu dan balita
c. Resiko terjadinya peningkatan penyakit
d. Resiko terjadinya penurunan potensi ibu
e. Risiko pemberdayaan potensi ibu

54. Seorang perawat bekerja di ruang penyakit dalam sedang menunggu pergantian
dinas, dari dinas malam ke pagi, 3 menit sebelum waktu pergantian, seorang pasien
mengalami serangan jantung. Perawat langsung memberikan tindakan sesuai
dengan protap yang telah ditentukan. 1 jam kemudian pasien membaik. Setelah
pasien membaik, perawat tersebut baru meninggalkan ruangan. Apakah nilai utama
yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Caring
b. Empati
c. Alturisme
d. Integritas
e. Fair

55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, dirawat di Ruangan Penyakit Dalam dengan
keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan wajah Moon Face, mual dan
kadang muntah, nafas berbau amoniak, edema pada ekstremitas bawah, volume
urine 500 cc/24 jam, BB 65 Kg, aktivitas dibantu keluarga, pasien tidak mau dijenguk
oleh teman-temannya. TD 170/100mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nad
102x/menit, suhu 37,3oC. Nilai AGD pH 7,25, HCO3 30. PaCO2 35 mmHg, ureum 40g.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ajak pasien membicarakan realita
b. Batasi aktivitas
c. Monitor tanda vital
d. Monitor intake output
e. Siapkan untuk hemodialisa

56. Seorang laki-laki berusia 39 tahun, dirawat diruangan penyakit dalam dengan
keluhan sakit saat menelan. Hasil pemeriksaan didapatkan makan habis 1/3 porsi,
bau napas tidak sedap, cegukan, regurgitasi makanan, rasa penuh pada epigastrium,
IMT 15. Pasien tampak gelisah, Nilai Hb 9,0 gr/dl, hasil pemeriksaan patologi anatomi
menunjukkan adanya keganasan pada esophagus. Apakah tindakan keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kaji status nyeri pasien
b. Berikan intake nutrisi adekuat
c. Anjurkan keluarga untuk menemani
d. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
e. Anjurkan pasien untuk selalu menggosok gigi

57. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruangan penyakit dalam dengan keluhan
mudah lelah saat beraktivitas. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan
sering terjaga saat tidur karena sesak, distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2
cm, edema pada ekstremitas bawah. Tekanan Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi
90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu 36.50C. Apakah tindakan keperawatan
yang tepat?
a. Batasi aktivitas
b. Batasi intake cairan
c. Monitor intake output
d. Kolaborasi pemberian oksigen
e. Kaji tingkat pengetahuan pasien

58. Seorang perempuan berusia 35 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan mual muntah. Hasil pengkajian didapatkan data pasien terlihat lemas dan
makan hanya 2 sendok, kulit pasien kuning, sklera pasien ikterik, kuku pasien kuning.
Nilai bilirubin direk: 2,5 mg/dl, SGOT: 50 unit, SGPT: 45 unit, albumin: 2,5, terdapat
asites. Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
a. Kaji tingkat kesadaran
b. Kaji tingkat toleransi aktivitas
c. Kaji rasa tidak nyaman pada area kulit
d. Berikan diet tinggi karbohidrat dengan asupan protein
e. Tinggikan bagian kepala tempat tidur selama pasien makan

59. Seorang laki-laki berusia 67 tahun, dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
tiba-tiba tangan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan. Hasil pemeriksaan didapatkan
data wajah tidak simetris, bicara pasien tidak jelas, penglihatan kabur, disfagia dan
sulit makan. TD 170/100 mmHg, frekuensi nadi 67x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt,
suhu 36,60C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Gangguan sensori persepsi
c. Gangguan pemenuhan nutrisi
d. Gangguan perfusi jaringan serebral
e. Gangguan kelebihan volume cairan

60. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan
keluhan penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12,
ada retraksi dinding dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu
nafas, posisi tidur semi fowler, terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 103 x/mnt, frekuensi napas 28 x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah
keperawatan yang tepat?
a. Gangguan pola tidur
b. Pola napas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi

61. Jabatan fungsional dan angka kredit perawat terdapat dalam


a. Permenpan RB No 31 Tahun 2019
b. Permenpan RB No 32 Tahun 2019
c. Permenpan RB No 33 Tahun 2019
d. Permenpan RB No 34 Tahun 2019
e. Permenpan RB No 35 Tahun 2019
62. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan
keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termaktub dalam
pasal
... Permen RB tentang Jabatan Fungsional
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
63. Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian dari yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi, kecuali
a. Perawat Ahli Pertama
b. Perawat Ahli Penyelia
c. Perawat Ahli Muda
d. Perawat Ahli Madya
e. Perawat Ahli Utama
64. Pembina Utama Madya, memiliki golongan
a. IVa
b. IV b
c. IV c
d. IV d
e. IV e
65. Unsur dan sub unsur kegiatan Perawat yang dapat dinilai angka kreditnya, kecuali:
a. Pendidikan
b. Pelayanan keperawatan
c. Pengembangan profesi
d. Penunjang tugas Perawat
e. Administrasi
66. Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar... persen:
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
67. Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu atau dua tingkat di bawah
jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar... persen:
a. 60
b. 70
c. 80
d. 90
e. 100
68. Berikut ini pernyataan yang benar
a. Kenaikan pangkat dapat menggunakan anggka kredit ornag lain
b. Kelebihan angka kredit dapat diberikan pada orang lain
c. Kelebihan angka kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau
pangkat, golongan ruang berikutnya
d. Kenaikan pangkat dapat menggunakan nilai dari unsur pokok saja
f. Setiap orang dapat naik pangkat secara otomatis
69. Pengkajian keluarga dapat dilakukan oleh perawat
a. Trampil
b. Mahir
c. Penyelia
d. Ahli Pratama
e. Ahli madya
70. Pemeriksaan awal atau skrining secara cepat terhadap semua Pasien yang datang ke
instalasi gawat darurat untuk mengidentifikasi status kegawatdaruratannya dan
prioritas penanganan yang harus segera ditindaklanjuti dengan pertolongan pertama
sesuai dengan kebutuhan medisnya, disebut dengan
a. Pemeriksaan pendahuluan
b. Screening
c. Triase
d. Pengelompokan data
e. Pengkajian data pasien
71. Dalam kondisi bencana maka rumah sakit, kecuali
a. pembentukan tim tanggap darurat Bencana untuk membuat dan melaksanakan
manajemen penanggulangan Bencana
b. memberikan pelayanan langsung kepada korban Bencana di lokasi Bencana atau
di Rumah Sakit
c. melakukan mitigasi dampak Bencana melalui penyediaan pelayanan rehabilitasi
psikososial dan rehabilitasi fisik
d. Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dilarang menolak Pasien
e. Rumah Sakit dalam memberikan pelayaan boleh meminta biaya administrasi
terlebih dahulu
72. Kewajiban Rumah Sakit menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak
mampu atau miskin dengan menyediakan tempat tidur perawatan
a. Kelas 2
b. Kelas 3
c. Kelas tambahan
d. Ruangan barak
e. Ruang BPJS
73. Promosi kesehatan yang dilakukan rumah sakit melalui
a. Komunikasi
b. Informasi
c. Edukasi
d. Penyuluhan
e. ABC benar
74. Kewajiban rumah sakit dalam menjalankan fungsi social, kecuali
a. Memberikan pelayanan pada pasien tidak mampu
b. Menyediakan ambulance sesuai kelas
c. pelayanan korban Bencana dan kejadian luar biasa
d. bakti social dan misi kemanusiaan
e. memberikan promkes
75. Upaya rujukan yang dilakukan rumah sakit minimal berupa:
a. Mengupayakan pasien stabil
b. Membuat surat rujukan
c. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan
d. Memastikan penerima rujukan menerima pasien
e. Menyediakan ambulan untuk proses rujukan
76. Rumah sakit boleh menolak keinginan pasien yang bertentangan, kecuali
a. Melakukan aborsi
b. Permintaan untuk euthanasia
c. Memberikan keterangan palsu
d. Melakukan fraud
e. Permintaan yang tidak sesuai dengan etika
77. Pasien rumah sakit berhak mendapatkan informasi tentang
a. Diagnosis
b. Tata cara tindakan medis
c. Prognosis
d. Perkiraan biaya
e. Benar semua
78. Kewajiban Rumah Sakit untuk melaksanakan program pemerintah di bidang
kesehatan baik secara regional maupun nasional, kecuali
a. Imunisasi dasar
b. Keluarga berencana
c. IMD
d. Penyediaan ruang menyususi
e. Rujukan kasus gizi sedang
79. Rumah sakit harus mencantumkan daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
meliputi:
a. Nama
b. Gelar
c. Jabatan
d. Masa berlaku SIP
80. Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenarannilai penunjukkan alat
ukur dan/atau bahan ukur, disebut

10
a. Sertifikasi
b. Kalibrasi
c. Tera ulang
d. Pengkajian ulang
e. Sreening alat
81. Izin mendirikan rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
82. Izin operasional rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
83. Rumah sakit asing harus mendapatkan izin dari
a. Presiden
b. Menteri kesehatan
c. Dinas provinsi
d. Badan penanaman modal
e. Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia
84. Akreditasi rumah sakit dilaksanakan secara berkala, minimal setiap … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
85. Akreditasi pertama setelah pemberian izin operasional paling lama dilakukan setelah
… tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
86. Lembaga indepeden yang akan mengakreditasi rumah sakit harus terkreditasi oleh
a. Kemetrian Kesehatan
b. Badan Akreditasi Nasional
c. ISQua
d. BNSP
e. KARS
87. Penilaian mandiri (self assesment) bertujuan untuk
a. mengukur kesiapan dan kemampuan
b. mengukur mutu pelayanan
c. mengukur sarana yang ada

300
d. menentukan rencana
e. mengevaluasi secara internal
88. Penetapan klasifikasi Rumah Sakit didasarkan pada: kecuali
a. Pelayanan
b. Sumber daya manusia
c. Peralatan
d. Bangunan dan prasarana
e. Lokasi
89. Jumlah dokter spesialis dasar paling sedikit untuk rumah sakit kelas A adalah:
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
90. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 pembangun kesehatan yang
dilaksanakan puskesmas betujuan untuk mewujudkan masyarakat yang,
kecuali:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat
d. Masyarakat sehat sejahtera
e. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
91. Tujuan pembuatan omnibus law adalah
a. Mengurangi beban kerja pemerintah
b. Mendorong peningkatan investasi.
c. Meningkatkan kemampuan keuangan negara
d. Meningkatkan pemasukan pajak
e. Menurunkan pengangguran
92. Fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah
a. Pembangunan insfrastruktur
b. Pembangunan SDM
c. Pembangunan karakter bangsa
d. Pebangunan generasi cakap
e. Pembangunan ketahanan budaya
93. Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan revolus industri 4.0
a. internet of thing
b. artificial intelligence
c. advance robotic
d. big data analytics
e. cyber security
94. Fokus pendidikan saat ini adalah
a. Pendidikan tinggi
b. Pendidikan vokasi
c. Pendidikan menengah
d. Pendidikan dasar
e. Pendidikan komunitas
95. Pernyataan yang tidak sesuai dengan konsep Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur
adalah
a. Smart
b. Green
c. Beautiful
d. Sustainable
e. Empowerment
96. Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) diperingati setiap tanggal
a. 8 September
b. 9 September
c. 10 September
d. 11 September
e. 12 September
97. Diketahui jumlah orang dengan COVID -19 adalah 800 orang dengan jumlah
populasi resiko adalah 2.000.000, berapa attack rate pada kasus tersebut (K=1000/
per seribu penduduk)
a. 0,2
b. 0,4
c. 0,6
d. 0,8
e. 1
98. Arti hurup G pada BCG adalah
a. Glutamate
b. Glukoloat
c. Guerin
d. Green
e. Globulin
99. Selain Neutrofil dan Basofil yang termasuk granulosit adalah…
a. Eosinofil
b. Limposit
c. Monosit
d. Clorofil
e. Glucagon
100. Limfosit T di produksi di….
a. Sumsum tulang
b. Diatas ginjal
c. Leukosit
d. Sel gonad
e. Surfactant
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, ceramah dilakukan jika peserta lebih besar dari 15 orang


2. D, daya ingat seseorang akan menjadi 65% setelah 3 hari
3. B, penyampaian berulang ulang materi di media masa menunjukan consistency
4. B, UU Karantina Kesehatan Tahun 2018 bernomor 6
5. C, bukan merupakan tujuan dari karantina kesehatan yaitu melindung semua
kebutuhan pokok masyarakat dimasa terjadinya wabah penyakit tetapi pada saat
dilaksanakan karantinan kesehatan kebutuhan pokok masyarakat ditanggung oleh
Negara. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan bertujuan untuk, Pasal 3 UU No
6 Tahun 2018
a. melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat;
b. mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat;
c. meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat; dan
d. memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas
kesehatan.
6. E, tidak dilakukan disaat karantina kesehatan adalah pemeriksaan kesehatan secara
massive dan terstruktur pada masyarakat yang dicurigai terkena masalah kesehatan.
Adapun tindakan kekarantinaan adalah
a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis, rujukan, disinfeksi,
dan/atau dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi;
b. Pembatasan Sosial Berskala Besar;
c. disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat Angkut
dan Barang; dan/atau
d. penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan.
7. D, Nakhoda menyampaikan permohonan untuk memperoleh Persetujuan Karantina
Kesehatan atau memberitahukan suatu keadaan di Kapal dengan memakai isyarat
sebagai berikut:
a. Bendera Q, yang berarti Kapal saya sehat atau saya minta Persetujuan Karantina
Kesehatan;
b. Bendera Q di atas panji pengganti kesatu, yang berarti Kapal saya tersangka;
c. Bendera Q di atas Bendera L, yang berarti Kapal saya Terjangkit.
8. C, pasien menunjukan adanya ancaman secara verbal untuk bunuh diri, maka jaan
tebaik adalah menyimpan di tempat yang aman.
9. B, pasien mengalami deficit perawatan diri dari
10. D, pasien mendengar sesuatu yang mengajak untuk berkelahi
11. B, malu terhadap tubuhnya merupakan ganguan citra tubuh
12. A, tindakan selanjutnya setelah menlihat isi halusinasi adalah menghardik
13. B, waham nihilistic, merasa sesuatu anggota tubuh atau dirinya hilang dari dunia

301
14. E, harga diri rendah akibat kehilangan yang bersifat sementara waktu adalah harga
diri rendah situasional
15. A, pasien mengalami halusinasi dengar karenamendengar ada yang menyuruh
melakukan bunuh diri
16. C, pasien tidak berdaya dengan hutang hutangnya
17. C, melihat apa yang belum diberikan yang didasarkan pada pemebrian imunisasi
yang sudah
18. A, pasien mengalami napas cepat menunjukan ada gangguan di pola napas
19. E, berat badan rendah, maka untuk menjaga kondisi bayi dilakukan tindakan untuk
menghangatkan
20. B, tindakan mandiri keperawatan adalah memberikan kompres hangat
21. C, pasien menunjukan gejala dehidrasi
22. D, napas cepat, disetai dengan tarikan dinding dada, menunjukan adanya gangguan
pola napas
23. B, pasien berusia 6 tahun dengan berat badan 22kg maka jumlah
kebutuhan caiarannya adalah 1540ml. Diperoleh dengan cara sebagai
berikut:
Rumus:
10 BB pertama x 100
10 BB kedua x 50
10 BB ketiga x 20
Karena Berat Badannya adalah 22kg maka cairannya adalah
10 x 100 = 1000
10 x 50 = 500
2 x 20 = 40
Sehingga total cairan dalam 24 jam adalah 1540ml
24. D, dengan memperhatikan efek yang diharapkan dan yang tidak diharapkan maka
perawat sudah menjalankan tindakan sesuai dengan standar keperawatan, maka etik
yang terlibat adalah beneficience
25. A, Metode tim
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif ( Douglas, 1984).
Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga
selama periode waktu tertentu sampai klien pulang
Perawat Primer atau Primary Nursing adalah metode penugasan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien dari mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989).
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan adalah Metode Penugasan
Pasien/Metode Kasus pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga
selama periode waktu tertentu sampai klien pulang
26. C, Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan
birokrasi. Keputusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan,
dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian masalah bukan
proses – pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi pada tujuan / hasil.
Model ini menggunakan pendekatan langsung (perintah) dalam rangka untuk
megubah masyarakat, dengan penekanan pada perencanaan. Peran perawat dalam
model ini adalah sebagai fasilitator, pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan
melaksanakan program implementasi.
27. B, Menjabarkan job description dan standar, menentukan job description akan
memberikan gambaran apa yang seharusnya dilakukan, sementara standar
dapat digunakan untuk menentukan target atau hasil minimal.
28. B, Mengajukan lembar penerimaan pasien kepada pengantar pasien, lembaran
penerimaan harus diisi oleh pengantar terkait dengan keadaan pasien dan tindakan
yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan.
29. C, Memberlakukan reward, reward dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi
kerja pegawai.
30. E, Analisis tingkat kompetensi staff, hasil analisis akan memberikan gambaran
tentang kemampuan atau kompetensi staf dan perencanan lanjutan terhadap
pengembangan staff
31. A, Pengorganisasian, Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical
maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan
ditetapkan.
32. C, Mengusulkan tindakan alternatif, menentukan tindakan alternative pada pasien
palliative care dapat membantu mengurangi penderitaan akibat nyeri
33. C, evaluating melakukan analisis merupakan tindakan evaluating yang bertujuan
untuk mengetahui hambatan dan masalah yang dihadapi dan jalan keluar yang harus
dilakukan
34. E, Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat ,disamping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus
tertentu yang dilakukan oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta
melibatkan seluruh anggota.
35. B, Mengajarkan klien dan keluarga teknik mobilisasi bertahap merupakan tindakan
rehabilitasi
36. A, Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah istilah lain untuk menyebut Kangaroo
Mother Care (KMC). Metode ini dilakukan untuk merawat bayi dengan berat badan
lahir rendah atau bayi prematur, mempertemukan secara langsung kulit ibu dengan
kulit bayi atau skin-to-skin contact
37. A, pemberian pendidikan tentang immunisasi dan laktasi sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman ibu dan keluarga tentang penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan cara melakukan asi ekslusif
38. B, pencegahan cidera sangat penting bagi anak yang aktif dan berada dilingkungan
yang membahayakan
39. B, hipertermi karena suhu diatas 38,5oC
40. D, pola komunikasi dan peran merupakan salah satu dari sruktur dalam keluarga
41. D, melakukan modifikasi lingkungan dapat di artikan sebagai melakukan suatu
perubahan di dalam rumah maupun di lingkungan rumah agar sesuai dengan
kenyamanan. Modifikasi lingkungan yang baik dapat membuat kesehatan keluarga
terjaga
42. C, denagn pengkajian nyeri dapat diketahui data tentang nyeri pasien sehingga dapat
menentukan tindakan yang terbaik pada pasien
43. C, memberikan imunisasi merupakan pencegahan spesifik yang termasuk pada
pencegahan primer
44. A, keduanya adalah masa remaja yang sangat memerlukan perhatian tentang
masalah reproduksi juga pendidikan sex
45. D, gaangguan pola tidur karena 2 malam tidak bisa tidur
46. C, Menggairahkan semangat hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan
berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
47. C, menggunakan alat bantu jalan lebih murah daripada mengganti keramik
48. B, perubahan social dilakukan dengan mengajak bersosialisasi dengan anggota panti
yang lainnya
49. E, memberikan pertanyaan terbuka pada pasien memungkinkan pasien dapat
memberikan penjelasan sesuai dengan yang dihadapinya dan memungkinkan pasien
lebih aktif daripada pertanyaan tertutup
50. D, Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat
itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
51. A, resiko meningkat, karena belum ada pelayanan
52. A, merawat anggota yang sakit belum optimal terbukti dari pasien masih makanan
yang harus dihindari
53. A, penurunan kualitas hidup masyarakat terjadi kerena adanya penyakit dan tidak
memanfaatkan fasilitas kesehatan
54. C, Altruism adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memeperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam
banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering
digambarkan sebagai aturan emas etika.
55. D, memonitor intake output pasien.
56. B, nutrisi pasien kurang, dibuktikan dengan IMT 15
57. A, Masalahnya adalah intoleransi aktivitas, maka pasien harus mejaga aktivitasnya
58. D, diet karbohidrat dan protein rendah lemak
59. D, gangguan perfusi cerebral, ditandai dengan adanya tidak bisa digerakan, kebas,
wajah tidak simetris
60. B, pola napas ditandai dengan cuping hidung, retraksi dinding dada
61. E, Permenpan Peraturan Menpan RB atau Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019
Tentang Jabatan Fungsional Perawat, menyatakan bahwa Perawat berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pelayanan Keperawatan pada
Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pemerintah
62. A, pasal 1 ayat 4 Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.
63. B, perawat ahli penyelia tidak ada dalam jabatan sesuai dengan keahlian
64. D, IVd
65. E, Permenpan no 24 tahun 2014
66. D, Pasal 10 Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut: a. Perawat yang melaksanakan kegiatan
Perawat satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir
kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
67. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen)
dari angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I atau Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
68. C, Kelebihan angka kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau
pangkat, golongan ruang berikutnya
69. B, Perawat Mahir, meliputi: ayat 8 poin b.1. Permenenpan RB no 35 2019 melakukan
pengkajian keperawatan dasar pada keluarga
70. C, Triase
Sistem triase medis memilah-milih pasien berdasarkan kondisi pasien saat masuk
ruang perawatan dan memberikan kode warna untuk pasien, mulai dari merah,
kuning, hijau, putih dan hitam. Apa arti dari warna-warna ini?
1. Merah: Kode warna merah diberikan kepada pasien yang jika tidak diberikan
penanganan dengan cepat maka pasien pasti akan meninggal, dengan syarat pasien
tersebut masih memiliki kemungkinan untuk dapat hidup. Contohnya seperti pasien
dengan gangguan pernapasan, trauma kepala dengan ukuran pupil mata yang tidak
sama, dan perdarahan hebat.
2. Kuning: Kode warna kuning diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan
segera, namun masih dapat ditunda karena ia masih dalam kondisi stabil. Pasien
dengan kode kuning masih memerlukan perawatan di rumah sakit dan pada kondisi
normal akan segera ditangani. Contohnya seperti pasien dengan patah tulang di
beberapa tempat, patah tulang paha atau panggul, luka bakar luas, dan trauma
kepala.
3. Hijau: Kode warna hijau diberikan kepada mereka yang memerlukan perawatan
namun masih dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang masih sadar dan bisa
berjalan masuk dalam kategori ini. Ketika pasien lain yang dalam keadaan gawat
sudah selesai ditangani, maka pasien dengan kode warna hijau akan ditangani.
Contohnya seperti pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar minimal, atau luka
ringan.
4. Putih: Kode warna putih diberikan kepada pasien hanya dengan cedera minimal di
mana tidak diperlukan penanganan dokter.
5. Hitam: Kode warna hitam diberikan kepada pasien yang setelah diperiksa tidak
menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Misalnya, mereka yang masih hidup namun
mengalami cedera yang amat parah sehingga meskipun segera ditangani, pasien
tetap akan meninggal.

71. E, dalam kondisi bencana rumah sakit tidak boleh meminta biaya
72. B, orang miskin ditempatkan di kelas 3
73. E, promkes dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi
74. B, Menurut UU tentang RS, yang dimaksud dengan fungsi sosial RS adalah
melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan
gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan.
75. E, Menyediakan ambulan untuk proses rujukan
76. A, Keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
ketentuan peraturan perundang-undangan seperti aborsi illegal
77. E
Hak Pasien
a. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
b. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c. memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
d. memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

302
e. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter
Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit;
f. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
g. mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sertya perkiraan biaya
pengobatan;
h. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
i. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
j. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
k. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit;
l. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
m. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut;
n. mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan
rekam medik;
o. mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;
p. memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan;
q. menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
78. E. Program pemerintah dibidang kesehatan
a. imunisasi Dasar
b. keluarga berencana;
c. inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif;
d. penyediaan ruang menyusui;
e. program penanggulangan penyakit, antara lain tuberkulosis, HIV/AIDS, malaria;
f. pelayanan darah; dan
g. rujukan kasus gizi berat.

79. E, Daftar tenaga medis dan Tenaga Kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat nama, gelar, jabatan di Rumah Sakit, dan nomor serta masa berlaku
Surat Izin Praktik (SIP).
80. B, Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur

303
81. A. Izin mendirikan sebagaimana dimaksud diberikan untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun sebagaimana tertulis dalam UU
no 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit, namun dalam Permenkes no 56 tahun 2014
ijin mendirikan diberikan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang
untuk 1 (satu) tahun. Perpanjangan izin mendirikan diperoleh dengan mengajukan
permohonan selambat lambatnya 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu izin
mendirikan berakhir dengan melampirkan izin mendirikan.
82. E, Izin Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan dan klasifikasi rumah sakit
83. B, izin rumah sakit dengan modal asing diberikan oleh menteri melalui direktur
jendral
84. C, Akreditasi diselenggarakan secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun.
85. B, Akreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua)
tahun sejak memperoleh izin operasional untuk pertama kali
86. C, Lembaga independen penyelenggara Akreditasi harus telah terakreditasi oleh
lembaga International Society for Quality in Health Care (ISQua).
87. A, Penilaian mandiri (self assesment) bertujuan untuk mengukur kesiapan dan
kemampuan Rumah Sakit untuk pemenuhan Standar Akreditasi dalam rangka survei
Akreditasi
88. E, penetapan klasifikasi rumah sakit kecuali lokasi
89. B, dalam, anak, bedah dan obsgyn
90. D, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
91. B, Salah satu tujuan dari omnibus law ini yakni mendorong peningkatan investasi
sehingga dapat menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan serta mendorong
perekonomian nasional.
92. B, focus pada pembangunan sumber daya manusia
93. E, cyber security ada sebelum 4.0
94. B focus pendidikan vokasi
95. E, empowerment tidak ada dalam konsep ibukota baru
96. B, hari olahraga 9 September
97. B, 800/2000000 x 1000 = 0,4
98. C, BCG merupakan kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guérin
99. A, Granulosit terdiri atas tiga macam sel, yaitu basofil, neutrofil, dan eosinophil
100. A, limfosit adalah bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang

304
1. Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem
pernafasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau ......
a. kematian batang otak telah dapat dibuktikan
b. tidak ada harapan hidup
c. EEG datar
d. Lebam mayat sudah ada
e. 30 menit tidak bangun lagi
2. Pemeriksaan kehamilan selama kehamilan paling sedikit .. kali
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
3. Berat maksimal plasenta adalah .. kg
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
4. Rata-rata kenaikan berat badan pada ibu hamil setelah trimester pertama adalah… per
minggu
a. 0,5
b. 0,75
c. 1,00
d. 1,25
e. 1,50
5. Pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil, dinyatakan kurang energi kronis apabila
kurang dari....cm
a. 21,5
b. 22,5
c. 23,5
d. 24,5
e. 25,5
6. Kondisi yang menyebabkan janin harus dirujuk apabila denyutnya lebih dari
a. 140
b. 145
c. 150
d. 155
e. 160
7. Selang waktu minimal untuk TT 3 adalah....bulan setelah TT 2
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
8. Pemberian tablet penambah darah diberikan pada ibu hamil dengan anemia.. tablet
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
9. Kelas ibu hamil paling sedikit harus dihadiri... kali bersama suami
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
10. Posisi tidur ibu hamil sebaiknya
a. miring kiri
b. miring kanan
c. tergantung kenyamanan ibu
d. bergantian miring kiri kanan
e. tidak harus ke salah satu sisi
11. IMD dilakukan minima ... menit setelah bayi lahir
a. 20
b. 30
c. 40
d. 50
e. 60

12. Pemasangan IUD dapat dilakukan.....menit setelah plasenta lahir


a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
13. Memeriksakan kesehatan ibu nifas minimal....kali
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
14. Dosis pemberian Hepatitis B0 adalah....mcg
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40
e. 50
15. Bayi bisa mulai tertawa pada usia .. bulan
a. 1
b. 2
c. 3

305
d. 4
e. 5
16. Mengenal warna dapat dilakukan bayi usia... tahun
a. 1
b. 1,5
c. 2
d. 2,5
e. 3
17. Anak usia 5 tahun dengan berat badan 22 kg, maka kebutuhan cairannya adalah....ml
a. 1530
b. 1535
c. 1540
d. 1545
e. 1550

18. Anak lahir tanggal 23 Agustus 2017, datang ke Posyandu tanggal 10 April 2020. berapa
usia anak
a. 2 tahun 5 bulan 17 hari
b. 2 tahun 6 bulan 17 hari
c. 2 tahun 7 bulan 17 hari
d. 2 tahun 8 bulan 17 hari
e. 2 tahun 9 bulan 17 hari

19. jumlah cairan 1000 ml, diberikan pada anak dengan tetesan mikro, dan harus habis
selama 24 jam, berapa tetes per menit
a. 38
b. 40
c. 42
d. 44
e. 46
20. Tinggi TFU 26 cm, berapakah usia kehamilan ibu dalam minggu
a. 28
b. 29
c. 30
d. 31
e. 32
21. Ibu mengatakan ini hamil ke 3, pernah hamil dan keguguran saat usia janin 19 minggu,
anak sulung sekolah TK. Bagaimana status obstetric ibu
a. G3P2A0
b. G3P3A0
c. G3P1A1
d. G3P2A1
e. G3P1A2
22. Hari anak sedunia diperingati setiap tanggal
a. 20 Desember
b. 20 November

306
c. 20 Oktober
d. 20 September
e. 20 Agustus
23. Hari jantung sedunia jatuh pada tanggal ...
a. 29 Juni
b. 29 Juli
c. 29 September
d. 29 Oktober
e. 29 November
24. Hari Palang Merah sedunia jatuh pada tanggal ...
a. 8 Pebruari
b. 8 Maret
c. 8 April
d. 8 Mei
e. 8 Juni
25. Determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut LaBonte
and Feather yaitu ....
a. kebersihan lingkungan
b. perdagangan senjata
c. stress
d. kehidupan dini
e. kelestarian lingkungan
26. Bila ditemukan disuatu wilayah dengan masyarakatnya rendah terhadap kesadaran
akan kesehatan dan penyakit menular, maka promkes yang dilakukan termasuk ....
a. health promotion
b. spesifik protection
c. early Diagnosis and Prompt treatment
d. rehabilitation
e. health prevention
27. Membuat masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri,
dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan, merupakan
strategi....dari promosi kesehatan.
a. pemberdayaan
b. mediasi
c. advokasi
d. primer
e. sekunder
28. Mortalitas dan morbiditas termasuk dalam pengkajian berdasarkan ….
a. diagnosis perilaku
b. diagnosis lingkungan
c. diagnosis epidemiologi
d. diagnosis sosial
e. diagnosis status kesehatan
29. Ceramah bisa digunakan apabila jumlah audien lebih dari
a. 5
b. 10

307
c. 15
d. 20
e. 25
30. Pemberian kasus pada promkes merupakan ciri dari metode
a. Wawancara
b. Interview
c. Brain Storming
d. Snow Ball
e. Buzz Group
31. simulasi dapat meningkatkan pemahaman sampai dengan ..%
a. 90
b. 85
c. 80
d. 75
e. 70
32. Untuk menentukan bagian kecil sebelah kiri atau kanan, maka dilakukan pemeriksaan
leopold
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
33. Yang termasuk tujuan afektif dalam pembelajaran adalah kecuali
a. Pemberian respon
b. Penerimaan
c. Kesiapan
d. Penghargaan
e. Pengorganisasian
34. Karsinogenik yang ada dalam rokok berjumlah
a. 30
b. 40
c. 50
d. 60
e. 70
35. Zat di otak yang memberikan rasa nyamaan sat seseorang merokok adalah
a. benzephin
b. dopamin
c. thiamin
d. aspirin
e. alanin
36. Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan
kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria.....T
a. 10
b. 9
c. 8
d. 7

308
e. 6
37. Balita vitamin A dalam setahun .. kali
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
38. Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang
diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas ....
a. 7
b. 6
c. 5
d. 4
e. 3
39. Pelayanan skrining puskesmas yang dilakukan untuk menentukan kesehatan usia 15–59
tahun meliputi kecuali
a. Deteksi kemungkinan diabetes melitus
b. Pemeriksaan ketajaman pendengaran
c. Deteksi gangguan mental emosional
d. Deteksi kemungkinan obesitas
e. Deteksi kecanduan obat
40. Pelayanan skrining puskesmas untuk menentukan kesehatan usia lebih 60 tahun
dilakukan minimal
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
41. Sasaran pelayanan kesehatan untuk hipertensi yaitu dimulai dari usia....tahun
a. 15
b. 20
c. 25
d. 30
e. 35
42. Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi
4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut, kecuali
a. Edukasi
b. Konseling
c. Aktifitas fisik
d. Terapi nutrisi medis
e. Intervensi farmakologis
43. Prinsip pelayanan TB..
a. OAT
b. TOSS
c. Dukungan
d. Konseling

309
e. Penegakan diagnosa cepat
44. Lima Prinsip Dasar Kegiatan Gerakan Sayang Ibu, kecuali
a. Pendekatan kesehatan
b. Intervensi yang integratif dan sinergis
c. Sistem pemantauan yang terus menerus
d. Koordinasi yg efektif oleh pemda dan wilayah
e. Partisipasi dan tanggungjawab dari pihak laki laki
45. Yang termasuk pelayanan kesehatan dasar yang bisa dilakukan di desa siaga aktif kecuali
a. Pelayanan kesehatan anak
b. Pelayanan kesehatan lansia
c. Pelayanan kesehatan ibu hamil
d. Pelayanan kesehatan ibu menyusui
e. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
46. Jumlah perilaku keluarga yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PHBS sebanyak
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
47. Tes IVA dilaksanakan setiap.....bulan sekali
a. 1
b. 3
c. 6
d. 9
e. 12
48. Pendekatan Germas adalah pendekatan
a. Terpadu
b. Individu
c. Keluarga
d. Kelompok
e. Komunitas
49. Dikatakan Obesitas apabila IMT lebih dari
a. 23
b. 25
c. 27
d. 29
e. 31
50. Seorang dengan usia 30 tahun maka denyut nadi latihan maksimalnya adalah....x/menit
a. 112
b. 122
c. 132
d. 142
e. 152
51. Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 18 tahun yang mengalami obesitas menurut
Riskesdas 2018 adalah. . .%
a. 19,8

109
b. 20,8
c. 21,8
d. 22,8
e. 23,8
52. Orang asing yang bekerja di Indonesia harus membayar BPJS Kesehatan paling telat ..
bulan setelah berada di Indonesia
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
e. 8
53. Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang, maksimal
....... jam hari kerja sejak masuk Rumah Sakit
a. 1 x 24
b. 2 x 24
c. 3 x 24
d. 4 x 24
e. 5 x 24
54. Ini merupakan lambang obat untuk

a. Obat China
b. Obat Herbal
c. Jamu
d. Obat Narkotik
e. Fitofarmaka
55. Berapa denyut jantung pada kasus berikut

a. 64
b. 66
c. 68
d. 70
e. 72

357
56. Apa tindakan yang harus dilakukan jika menemukan kasus seperti ini

a. Lanjutkan RJP
b. Berikan Oksigen
c. Siapkan Epineprine
d. Lanjutan bagging
e. Lakukan DC Shock
57. Orang yang menerima pesan yang melakukan prosesdecoding dan menginterpretasikan
pesan-pesan aktual
a. Interpreter
b. Decoding
c. Encoder
d. Receiver
e. Sender
58. Komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri, dan orang lain. Komunikasi ini tidak
menaruh perhatian hanya padahasil akhir, tetapi juga hubungan perasaan antar manusia
a. Positif
b. Agresif
c. Pasif
d. Asertif
e. Komunikatif
59. Termasuk pada Narkotika golongan 1 kecuali
a. heroin
b. putauw
c. kokain
d. ganja
e. morfin
60. Minuman dengan kadar etanol 20-45 %, termasuk pada golongan
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
61. DPT-HB2, Polio 3, adalah untuk bayi... bulan
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
62. Seorang perawat akan melakukan pembuatan lobang kolostomy bag, diketahui diameter
kolostomi adalah 11 cm, maka diameter kolostomi bag nya adalah
a. 11,1
b. 11,2

10
c. 11,3
d. 11,4
e. 11,5
63. Beban traksi kulit maksimal adalah... kg
a. 3
b. 5
c. 7
d. 9
e. 11
64. Beban traksi skeletal untuk orang dengan BB 60kg adalah ... kg
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
65. Berapakah ml urine minimal yang harus keluar pada pasien dengan berat badan 70 kg,
dalam waktu 4 jam?
a. 110
b. 120
c. 130
d. 140
e. 150
66. Diketahui berat badan pasien dewasa 60 kg, luas luka bakar 30% berapa tetes per menit
untuk 8 jam pertama
a. 147
b. 149
c. 151
d. 153
e. 155
67. Seorang laki – laki berusia 17 tahun, sepulang dari sekolah ia segera menanggalkan
pakaiannya dan mandi. Ketika mandi, ia menyabuni berulang ulang washlap dan
menggosok setiap inchi tubuhnya dengan kuat. Ketika keluar dari kamar mandi, ia
sangat berhati hati melangkahkan kakinya di atas keset kamar mandi yang putih bersih.
Ia melipat handuk berulang ulang sampai ia merasa benar-benar rapi. Lalu ia ulangi lagi.
Apakah masalah keperawatan yang bisa ditegakkan ?
a. Gangguan obsesif kompulsif
b. Gangguan ansietas
c. Gangguan panik
d. Derealisasi
e. Fobia
68. Seorang laki-laki usia 69 tahun, pensiunan. tinggal sendiri memiliki 2 orang anak yang
tinggal di luar kota. Dibawa anaknya ke Poli Jiwa dengan alasan sudah 2 bulan terakhir
ini tidak mau makan, jarang tidur, malas mandi, berat badan turun, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, sering pergi sendiri tanpa tujuan. Istri pasien sudah
meninggal 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan ”percuma saya hidup di dunia tanpa
ditemani pasangan”. Apakah prioritas masalah keperawatan yang ditegakkan perawat?
a. Menarik diri
b. Keputusasaan
c. Harga diri rendah
d. Ketidakberdayaan
e. Defisit perawatan diri
69. Seorang laki-laki usia 18 tahun, pendidikan SMA. Hasil pengkajian perawat di komunitas
pasien merasa sedih dan malu karena diejek teman-temannya akibat tidak bisa
mengendarai motor. Pasien menyendiri di kamar, tidak mau sekolah, tidak mau makan
dan tidak mau mandi. Kondisi saat interaksi kontak mata kurang, bicara pelan dan ragu-
ragu. Apakah masalah utama kasus tersebut adalah?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Gangguan ideal diri
e. Defisit Perawatan diri
70. Seorang perempuan berusia 24 tahun P1A0, post SC 6 jam yang lalu. Pasien mengeluh
ASI keluar sedikit dan bayi rewel terus menerus karena ASI kurang banyak. Ibu berniat
akan memberikan susu formula karena kasihan dengan bayinya. Payudara teraba keras,
putting aninverted, pada saat areola ditekan tampak kolostrum keluar sedikit. Apakah
tindakan keperawatan untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan ambulasi dini post partum
b. Jelaskan fisiologis pengeluaran ASI
c. Jelaskan tentang ASI Eksklusif
d. Jelaskan fisiologis ibu post partum
e. Anjurkan untuk minum yang banyak dan makan sayur-sayuran
71. Seorang ibu berusia 2 tahun P1A0 melahirkan normal 10 jam yang lalu. Pasien sering
bertanya tentang pengeluaran darah yang banyak dari vaginanya, darah terlihat merah
segar dan perdarahan sekitar 100 cc/hari. Dari hasil pemeriksaan fisik TD: 120/80 mmHg,
frekuensi nadi: 90x/m, frekuensi napas: 24x/m, Suhu: 36.5º C. Pasien merasa khawatir
dengan keadaannya. Tindakan apa yang tepat untuk dilakukan pada pasien tersebut?
a. Beri obat untuk mempercepat pengeluaran ASI
b. Konseling tentang perubahan masa nifas
c. Beri obat penenang pada ibu
d. Konsultasikan ke dokter
e. Rujuk ibu ke RS Jiwa
72. Anak-anak usia 5 tahun dibawa ke IGD akibat tersedak bakso. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan sianosis pada muka, tidak sadarkan diri dan pernafasan 15 x/menit. Apakah
tindakan utama untuk pasien?
a. Melakukan finger sweep
b. Melakukan back blow
c. Melakukan heimlich manuver
d. Melakukan abdominal thrust
e. Melakukan chest thrust
73. Seorang laki-laki usia 40 tahun dibawa oleh tetangganya ke UGD karena terjatuh dari
pohon. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 8. Dari hasil pemeriksaan fisik
terdapat jejas di leher dan deformitas di ekstrimitas sinistra bagian distal, terdapat luka
pada daerah oksipital, GCS E3M4V4, frekuensi napas 23 x/menit, frrekuensi nadi 110
x/menit, TD 120/80 mmHg. Apakan tindakan keperawatan utama yang dilakukan?
a. Memberikan oksigen
b. Melakukan balut tekan
c. Memasang collar neck
d. Memberikan posisi chin lift
e. Memasang balut bidai pada kaki.
74. Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di ICU dan terpasang Intraventricular catheter,
pasien mengalami bingung, disorientasi, letargi, frekuensi nadi 55 x/menit, peningkatan
tekanan darah sistol dengan pelebaran tekanan pulse. Apakah monitoring yang perlu
dilakukan pada pasien tersebut?
a. Elektrolit
b. Pernapasan
c. Analisa gas darah
d. Tekanan Intra cranial
e. Tekanan vena central
75. Seorang laki laki berusia 23 tahun diantar keluarganya ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian fisik didapatkan
respon mata pasien tidak ada, suara hanya mengerang dan lengan fleksi abnormal, suara
nafas snoring, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 70 kali/menit. Berapakah nilai GCS pada
pasien tersebut?
a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
e. 5
76. Seorang perawat mengkaji keluarga Tn.A yang anaknya tidak pernah diimunisasi.
Menurut keyakinan Tn.A, imunisasi itu haram. Apakah yang harus dilakukan oleh
perawat?
a. Menjelaskan pada keluarga bahwa keyakinannya tidak benar
b. Menjelaskan pada keluarga bahwa imunisasi itu penting dan tidak berbahaya
c. Mengkaji lebih dalam mengenai keyaninan dan nilai-nilai yang dianut keluarga
tersebut
d. Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga berhak menolak dan meyakini keyakinan
tsb.
e. Melakukan pendekatan kepada tokoh agama sekitar untuk dapat merubah
keyakinan keluarga tersebut
77. Tn. B memiliki istri yang menderita Cancer. Tn. B dan keluarga merasa stres, namun
mereka berupaya untuk mengatasinya dengan selalu menghadiri pengajian. Apakah
jenis komping yang digunakan keluarga ?
a. Normalisasi
b. Pemecahan masalah bersama
c. Menggunakan dukungan spiritual
d. Menggunakan sistem dukungan sosial
e. Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
78. Seorang perawat keluarga telah memberikan tindakan berupa pendidikan kesehatan
tentang hipertensi, cara melakukan pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi hipertensi,
mengajarkan cara memasak menu hipertensi dan cara mengontrol emosi. Apakah jenis
pencegahan pada Implementasi yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan primordial
e. Pencegahan kesehatan
79. Keluarga Bp. A bersama Ny C tinggal dalam satu rumah dengan ketiga anaknya An I (12
tahun) , An.D(5 tahun), An. J(3 tahun), Kakek L (60 tahun) dan tante C (23 tahun), Kakek
L mengalami penyakit hipertensi dan sering mengeluh pusing. Apakah tipe keluarga Bp.A
diatas?
a. Nuclear family
b. Keluarga lansia
c. Extended family
d. Blended family
e. Single parent Family
80. Perawat komunitas akan membina sebuah desa.Setelah melakukan sosialisasi dan
pengkajian, perawat melakukan analisis data. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan oleh perawat?
a. Merumuskan masalah
b. Melakukan analisis data
c. Membuat perencanaan
d. Melakukan pengolahan data
e. Menetapkan prioritas masalah
81. Seorang laki-laki berusia 65 tahun ditinggalkan oleh istrinya yang sudah meninggal 2
bulan yang lalu. Pada saat dikaji, klien mengalami depresi dan masih merasakan bahwa
istrinya masih ada. Bagaimanakah cara berkomunikasi dengan lansia tersebut?
a. Lakukan kontak sesering mungkin
b. Kemukakan kenyataan perlahan lahan.
c. Beri perhatian terus – menerus.
d. Libatkan klien dalam menolong dirinya sendiri.
e. Libatkan staf dan anggota dalam memberikan perhatian
82. Seorang perawat pelaksana sedang membersihkan tempat tidur bekas pasien yang
pulang, tindakan perawat tersebut menurut teori Leavell merupakan upaya memutus
hubungan penyebab sakit. Apakah komponen yang diputus oleh perawat tersebut?
a. Agent
b. Hospes
c. Environtment
d. Lingkungan fisik
e. Manusia
83. Seorang perawat sedang memberikan informasi cara perawatan luka yang harus
dilakukan di rumah setelah klien pulang dengan cara mengajarkan pada keluarga klien
saat dilakukan perawatan luka. Apakah peran yang sedang dilakukan oleh ners tersebut?
a. Care giver
b. Educator
c. Consellor
d. Collaborator
e. Client advocate
84. Pasien berusia 56 th, 2 jam paska apendictomy, nampak kesakitan, belum bisa mobilisasi
sendiri, terpasang infus. Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien di atas?
a. Minimal care
b. Partial care
c. Total care
d. Self care
e. Intensive care
85. Anda ditunjuk oleh Karu untuk merawat 5 pasien dan bertanggung jawab penuh selama
24 jam sampai dengan pasien pulang, anda diberikan kewenangan oleh Karu untuk
melakukan proses asuhan keperawatan lengkap untuk ke empat pasien tersebut. Dalam
melaksanakan implementasi anda juga dibantu oleh 3 orang perawat pelaksana. Apakah
jenis metode penugasan asuhan keperawatan di atas?
a. Metode Primer
b. Metode Fungsional
c. Metode Tim
d. Kasus
e. MPKP
86. Seorang anak laki - laki berusia 2,5 tahun dirawat di ruangan anak sebuah rumah sakit.
Keluarga mengatakan belum tahu dengan kondisi anak saat ini. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh anak tampak sangat kurus, wajah tampak kelihatan lebih tua dari usianya,
konjungtiva pucat , kulit kering dan bersisik, tampak edema di kedua punggung kaki.
Klien tampak lemah dan malas minum. Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut diatas ?
a. Gangguan pemenuhan nutrisi
b. Defisit volume cairan
c. Kurang pengetahuan keluarga
d. Gangguan integritas kulit
e. Intoleransi aktivitas
87. Apakah fungsi dari angiotensin II?
a. Meningkatkan vasodilatasi dan sekresi ADH
b. Meningkatkan vasokonstriksi dan sekresi aldosterone
c. Meningkatkan vasokonstriksi dan sekresi ADH
d. Meningkatkan denyut jantung dan vasodilatasi
e. Meningkatkan denyut jantung dan sekresi ADH
88. Apakah tujuan diberikannya diet tinggi serat pada pasien dengan gangguan
kardiovaskuler?
a. Meningkatkan penyerapan nutrisi
b. Mengurangi beban kerja jantung
c. Mengurangi peningkatan edema
d. Mengurangi nafsu makan
e. Meningkatkan metabolisme
89. Informasi apakah yang penting untuk disampaikan oleh perawat pada pasien yang diberi
terapi antihipertensi diuretic?
a. Kosongkan kandung kemih setelah minum obat
b. Ubah posisi secara perlahan - lahan
c. Lakukan diet rendah natrium
d. Lakukan diet tinggi natrium
e. Minum obat sebelum tidur
90. Tn. B 25 tahun dibawa ke RSJ karena selama dirumah sering mengamuk, mengganggu
orang lain dan lingkungan, klien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kawasan
miskin, klien tinggal dengan keluarga besarnya dengan rumah yang sangat kecil. Klien
mengatakan kesal pada keluarganya karena sering diejek sebagai pengangguran yang
tidak berguna. Apakah faktor presipitasi dari perilaku kekerasan Tn. B?
a. Keputusasaan
b. Kelemahan fisik
c. Kehilangan orang yang dicintai
d. Lingkungan yang padat dan ribut
e. Keluarga yang merendahkan harga diri
91. Ny. M (35 tahun) tampak pucat, lemah, dan detak jantung cepat setelah mendengar
anaknya didiagnosa kanker otak. Ny M menangis terisak sambil mengatakan bahwa
tidak percaya anaknya menderita kanker, padahal masih kecil dan tidak seharusnya
mendapatkan sakit separah ini. Pada tahap apakah fase kehilangan yang dialami oleh
Ny. M ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depresi
e. Acceptance
92. Tn. E (35 tahun), tampak kusut tatapan mata tajam, tampak curiga, bicara dan tertawa
sendiri. Dari hasil pengkajian klien mengatakan sering mendengar suara-suara terutama
di malam hari, sehingga sering terbangun di malam hari dan mondar mandir di dalam
ruangan. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus Tn. E di atas ?
a. Mengidentifikasi halusinasi klien
b. Mengajarkan menghardik halusinasi
c. Memberikan penghargaan atas perilaku positif klien
d. Mebuat rencana kegiatan harian
e. Motivasi klien bercakap-cakap
93. Pada obat tradisional ada yang dimaksud dengan galenik, artinya
a. Sediaan sarian
b. Sediaan bahan
c. Sediaan tanaman
d. Sediaan sumber ramuan
e. Sediaan awalan bahan ramuan
94. Bahan tambahan obat tradisional, kecuali
a. Pelarut
b. Pelapis
c. Pembantu
d. Pewarna
e. Katalis
95. Sediaan kering, kental atau cair disebut dengan
a. Ekstrak
b. Bahan
c. Bahan siap produksi
d. Hasil produksi
e. Hasil tanaman produksi
96. C, Suhu pengeringan bahan tidak lebih dari … oC
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
97. Sediaan obat tradisional terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium bikarbonat dan
asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke
dalam air, disebut
a. Pastiles
b. Efervesen
c. Dodol
d. Cairan obat
e. Parem
98. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan sebanyak kurang dari .. %
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
99. Waktu hancur kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
100. Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. A, Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem
pernafasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau kematian batang otak telah
dapat dibuktikan
2. B, Kemenkes RI merekomendasikan setiap ibu hamil untuk periksa kandungan secara
berkala setidaknya 4 (empat) kali.
3. E, berat plasenta adalah 0,5 – 1 kg
4. A, selama kehamilan, kenaikan berat badan yang baik adalah 11 – 16 kg. Pada trimester
pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti
dengan kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
5. C, Idealnya, ukuran lingkar lengan atas harus lebih dari 23,5 cm. Apabila ukuran lingkar
lengan atas atau LILA kurang dari normal, dikhawatirkan ada risiko kekurangan energi
kronis (KEK) pada wanita usia subur.
6. E, DJJ normal berkisar antara 120-160. Pada kondisi gawat janin, DJJ kurang dari 120 kali
per menit atau 160 kali per menit.
7. E, Pada ibu hamil sebaiknya diberikan imunisasi TT sebanyak o,5 cc sebanyak 2 kali
dimana jarak antara imunisasi pertama (TT1) dan kedua (TT2) adalah minimal 4 minggu.
Imunisasi TT1 ini dapat diberikan sedini mungkin di awal kehamilan. Untuk pemberian
selanjutnya (TT3) dapat diberikan jika ibu tersebut hamil kembali atau minimal 6 bulan
setelah imunisasi sebelumnya (TT2). Imuniasi TT selanjutnya (TT4) diberikan saat ibu
hamil kembali atau minimal 1 tahun setelah pemberian imunisasi sebelumnya (TT3), dan
pemberian imunisasi TT5 diberikan minimal setahun setelah imunisasi TT4.
8. E, Minimal 90 tablet penambah darah untuk ibu hamil yang anemia
9. A, Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikutiberbagai
materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang
lainnya
10. A, Sleeping on Side (SOS) atau Posisi Tidur Miring, SOS merupakan posisi tidur ibu hamil
muda paling ideal. Coba berbaring pada sisi kiri tubuh. Posisi miring ke kanan dapat
meningkatkan tekanan pada liver. Oleh sebab itu, sebaiknya dihindari. Dianjurkan
memosisikan tubuh ke kiri karena memungkinkan asupan oksigen dan nutrisi untuk janin
tetap lancar melalui plasenta.
11. E, IMD dilakukan minimal selama 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan
puting ibunya dalam waktu 30-60 menit.
12. B, pemasangan spiral paling cepat dapat dilakukan pada 10 menit pertama setelah
persalinan normal, dan masih dapat ditunggu sampai 3 hari.
13. D, WHO merekomendasikan setiap ibu melakukan pemeriksaan setidaknya empat kali
setelah melahirkan, yaitu dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hari ke-3 setelah
perawatan, 1 minggu dan 6 minggu setelah melahirkan.
14. B, Imunisasi primer: 20 mcg, 3 dosis pada 0, 1, dan 6 bulan.
15. C, kebanyakan bayi bisa tertawa sejak usia 3-4 bulan
16. B, Anak yang perkembangannya normal, biasanya sudah bisa mengenal perbedaan
warna sejak usia 18 bulan
17. C, 1540:
10 kg pertama x 10 = 1000
10 kg kedua x 50 = 500
2 kg ketiga x 20 = 40

Jumlah kebutuhan cairan = 1540ml


18.B, 2 tahun 7 bulan dan 17 hari
10 – 04 – 2022
17 – 07 – 2017
17 – 7 – 2
19.C, Rumus (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian)
1000/500 x 21 x 24/24
2 x 21 x 1
42 tetes per menit
20.C, Rumus TFU x 8/7
26 x 8/7
29,7
dibulakan menjadi 30 minggu
21.C, hamil ke 3, pernah hamil dan keguguran saat usia janin 19 minggu, anak
sulung sekolah TK.
Hamil ke 3 = G3
Partus = P1 karena anaknya TK
Abortus = 1 karena kurang dari 20 minggu
22.B, Selain Hari Anak Internasional atau Childrens Day 2019, adapula Hari Anak Universal
atau World's Children Day atau Worlds Children Day yang diperingati setiap tanggal 20
November dan di Indonesia ada Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli.
23.D, Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia adalah perayaan tahunan yang
diselenggarakan setiap 8 Mei. Tanggal tersebut dipilih dari hari kelahiran Henry Dunant
yang lahir pada 1828. Dia adalah pendiri Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Berkat dedikasinya itu, dia mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian
24.C, Tanggal 29 September, setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart
Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia
25.D, 8 Mei sebagai Hari Palang Merah Sedunia karena merupakan hari lahir Bapak Palang
Merah, Jean Henri Dunant. Jean Henri Dunant merupakan seorang aktifis sosial asal
Swiss dan beliau merupakan inspirasi dari terbentuknya Komite Internasional Palang
Merah (ICRC) pada tahun 1863.
26.B, specific protection, merupakan promkes untuk menceah penyakit yang spesifik
27.C, Upaya advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan inilah yang merupakan misi dan
strategi utama dalam promosi kesehatan.
28.C, Diagnosis Epidemiologi
Pada fase ini dilakukan penilaian terhadap faktor kesehatan yang mempengaruhi
kualitas hidup seseorang atau masyarakat. Masalah kesehatan harus digambarkan
secara rinci: siapa atau kelompok mana yang mengalami masalah kesehatan, seperti:
umur, jenis kelamin, suku, lokasi dan lain-lain, bagaimana akibat dari masalah kesehatan
tersebut, seperti: mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang ditimbulkan.
Bagaimana menanggulangi masalah kesehatan tersebut, seperti: imunisasi,
pengobatannya,
perubahan lingkungan dan perubahan perilaku. Data ini sangat diperlukan untuk
menetapkan prioritas masalah
29.C, Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari
15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar.
30.C, Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok, yang diawali dengan
pemberian kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok
memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau
tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan
ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan
pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota
dikeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi
diskusi.
31.A, simulasi dapat meningkatkan pemahaman sampai dengan 90%

32.B, Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin, dan bagian-bagian kecil
(ekstremitas)
33.C, Tujuan Afektif (Sikap) :
1. Penerimaan
2. Pemberian respon
3. Penghargaan
4. Pengorganisasian
5. Karakterisasi
34.E, Di dalam rokok, terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat
karsinogenik.
35.B, Setiap kali seseorang merokok, nikotin akan diserap darah dan menuju otak. Setelah
berada di otak, nikotin akan meningkatkan pelepasan dopamin, zat kimia yang berfungsi
membantu memperbaiki suasana hati dan menimbulkan rasa puas
36.A, Pelayanan yang diberikan dalam kunjungan ANC dengan standar 10 T, yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
2. Tekanan darah, Tentukan / nilai status gizi (ukur LiLA),
3. Tinggi fundus uterus,
4. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin,
5. Tetanus toxoid,
6. Tablet besi,
7. Tes laboratorium (Rutin dan Khusus),
8. Tatalaksana kasus,
9. Temu wicara atau Konseling (termasuk P4K, KB pascasalin,
10. Tempat pelayanan antenatal care, Tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan,
nasehat untuk ibu selama hamil, dan lain-lain). (6).

37.B, vitamin A diberikan secara gratis pada bulan Febuari dan Agustus setiap tahunnya.
Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan,
serta kapsul merah untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan
38.A, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan kepada
anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota tersebut pada waktu kelas 1 dan
kelas 7.
39.E, Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi :
a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat
badan serta lingkar perut.
b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer.
c. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah.
d. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku.
e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran
g. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan
IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun.
40.Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai
standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu tahun.
41.A, Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi, Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun
ke atas
42.B, Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar
meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut:
a. Edukasi
b. Aktifitas fisik
c. Terapi nutrisi medis
d. Intervensi farmakologis
43.B, TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh.
Salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.
44.A, Ada 5 prinsip dasar dalam GSI yaitu:
a. Pendekatan lintas sektoral dan multi disiplin ilmu;
b. Intervensi yang integrative dan sinergis;
c. Partisipasi dan tanggungjawab pihak laki-laki;
d. Sistem pemantauan yang terus menerus;
e. Koordinasi yang efektif oleh pemerintah daerah.
45.E, Penemuan dan penanganan penderita penyakit, tidak termasuk pelayanan kesehatan
di desa siaga aktif
46.E, PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

47.A, Di Indonesia anjuran untuk melakukan pemeriksaan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun sekali dan, bila hasil negative (-) adalah 5 tahun sekali
48.Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.
49.A, Seseorang mengalami obesitas jika IMT-nya berada di atas 25. Saat IMT seseorang
menyentuh angka 23-24,9, maka dia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan.
IMT normal berada di kisaran 18,5-22,9. Jika seseorang memiliki IMT di bawah angka
18,5, maka orang tersebut memiliki berat badan di bawah normal
50.E, Rumusnya, yakni 220 - usia, kemudian hasilnya dikalikan 80 persen.
Usia 30, 220 – 30 = 190 x 80% = 152 kali per menit
51.C, Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, epidemiologi obesitas pada
usia di atas 18 tahun adalah sekitar 21,8%.
52.C, Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran Jaminan Kesehatan
53.C, Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang atau
maksimal 3 x 24 jam hari kerja
54.C, logo Jamu
55.C, Heart rate 68 x/menit

Rumus: 1500/jumlah kotak kecil dari R-R’


56.E, Penatalaksanaan fibrilasi ventrikel (VF) atau ventrikel takikardia (VT) harus cepat
dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku, meliputi defibrilasi sesegera
mungkin, diikuti resusitasi jantung paru (RJP), dengan pemberian obat-obatan epinefrin,
vasopresin dan amiodaron
57.D, Receiver (penerima pesan) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan
oleh sumber (komunikator)
58.B, Komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga
dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
59.E, Narkotika golongan I : opium mentah, tanaman koka, daun koka, kokain mentah,
heroina, metamfetamina, dan tanaman ganja; Narkotika golongan II : ekgonina, morfin
metobromida, dan morfina; Narkotika golongan III : etilmorfina, kodeina, polkodina,
dan propiram
60.C, Kadar etanol golongan C adalah 20—45%. Jenis minuman yang termasuk dalam
golongan ini adalah seperti Whisky, Vodka, TKW, Johny Walker, dll. Banyaknya
minuman alkohol yang boleh dikonsumsi oleh tubuh setiap golongan juga berbeda-
beda.
61.C, Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Berikut daftar imunisasi dasar
lengkap untuk bayi:
- Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0),
- Usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1),
- Usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2),
- Usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3),
- Usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan
- Usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
62.C,
rumus: diameter osteomy + 0,3 cm
jika diameter 11, maka diameter lobang kolostomi bag adalah 11,3 cm
63.B, Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg
64.B, Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5) dari berat badan
65.D
rumus 0,5 – 1 ml/kgBB/jam
0,5 x 70 x 4
140 ml
66.C, Diketahui berat badan pasien dewasa 60 kg, luas luka bakar 30% berapa tetes per
menit untuk 8 jam pertama
Rumus, 4 x Luas Luka Bakar x kg BB
4 x 30 x 60
= 7200 ml
karena yang diminta adalah 8 jam pertama, maka volume yang diberikan adalah
setengah dari volume total = 7200/2 = 3600ml

masukan pada rumus Kanduru =


(jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
3600/500 x 7 x 24/8
151,2 tetes per menit
67.A, Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder atau OCD) adalah bentuk
gangguan kecemasan yang ditandai adanya suatu obsesi yang mendorong seseorang
untuk melakukan aksi tertentu secara berulang (kompulsi). Aksi kompulsif ini dilakukan
untuk mengurangi rasa cemas yang muncul dari pikirannya sendiri.
68.B, keputusasaan merupakan kondisi subyektif yang ditandai dengan individu
memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan
tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingannya sendiri
69.C, Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa gagal karena karena tidak mampu
mencapai keinginansesuai ideal diri
70.B, dengan menjelaskan fisiologi keluarnya ASI pasien bisa memahami bagaimana proses
lakstasi, sehingga akan terus berupaya untuk menetekan anaknya
71.D, pengeluaran darah sudah diatas normal
72.C, Heimlich maneuver merupakan teknik mengatasi tersedak pada anak yang dapat
dicoba untuk anak di atas satu tahun.
73.C, ada jejas dari clavicula ke atas, harus dicurigai adanya faktur tulang dasar tengkorak
74.D, tekanan intracranial
Intraventricular catheter dipasang untuk menurunkan tekanan intakranial
75.D, Respon mata pasien tidak ada, suara hanya mengerang dan lengan fleksi abnormal,
Respon mata tidak ada = 1
Mengerang = 2
Fleksi abnormal = 3
sehingga jumlahnya 6

Nilai tingkat kesadaran GCS orang dewasa


Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:
1. Eye (respon membuka mata)
(4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang
(3) : dengan rangsang suara, ddilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka
mata)
(2) : dengan memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari
(1) : tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.
2. Verbal (respon verbal atau ucapan)
(5) : orientasi baik, bicaranya jelas
(4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu
(3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas
(2) : suara tanpa arti (mengerang
(1) : tidak ada respon
3. Motorik (gerakan)
(6) : mengikuti perintah pemeriksa
(5) : melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri
(4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi
rangsang nyeri
(3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang
nyeri
(2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi
tubuh saat diberi rangsang nyeri
(1) : tidak ada respon
76.C, Mengkaji lebih dalam mengenai keyaninan dan nilai-nilai yang dianut keluarga
tersebut
77.C, dukungan spiritual
78.B, sekunder
Cara melakukan pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi hipertensi, mengajarkan cara
memasak menu hipertensi dan cara mengontrol emosi merupakan pencegahan yang
spesifik pada penyakit tertentu dalam hal ini adalah hipetensi
79.C, keluarga besar karena keluarga inti ditambah bukan inti
80.A, merumuskan masalah
81.B, mengemukakan secara perlahan-lahan
82.C, membereskan lingkungan pasien
83.B, berperan sebagai pendidik
84.C, perawatan total, karena pasien belum mampu melakukan mobilisasi
85.C, Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif
86.A, pasien mengalami kekurangan cairan
87.C, Angiotensin II berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan tekanan darah dan
volume darah dalam beberapa cara. Sebagai contoh, angiotensin II menaikan tekanan
dengan cara menyempitkan arteriola, menurunkan aliran darah ke banyak kapiler,
termasuk kapiler ginjal.
88.B, mengurangi kerja jantung, dengan makan tinggi serat akan mengurangi kejadian
konstipasi yang akan meningatkan reflek vagal.
89.C, lakukan diet rendah natrium, natrium dapat mengikat air yang dapat meningkatkan
volume darah
90.E, sering diejek sebagai pengangguran
91.A, denial, Ny M menangis terisak sambil mengatakan bahwa tidak percaya anaknya
menderita kanker, padahal masih kecil dan tidak seharusnya mendapatkan sakit separah
ini.
92.B, mengajarkan menghardik halusinasi
93.A, Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku hewan atau tumbuhan
yang diambil sarinya. Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel
bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.
94.E, Bahan Tambahan adalah komponen Obat Tradisional yang dimaksudkan sebagai zat,
pelarut, pelapis, pembantu, dan zat yang dimaksudkan untuk mempertinggi kegunaan,
kemantapan, keawetan, atau sebagai zat warna dan tidak mempunyai efek
farmakologis.
95. A, Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari
Simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh
cahaya matahari langsung
96.Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk
pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain
suhu pengeringan tidak lebih dari 60oC.
97. B, Efervesen adalah sediaan padat Obat Tradisional, terbuat dari Ekstrak,
mengandung natrium bikarbonat dan asam organik yang menghasilkan
gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke dalam air.
98.B, kadar air rajangan 10%
99.E, Waktu hancur
: ≤ 60 menit
Pil

: ≤ 30 menit
Kapsul

: ≤ 60 menit
Kapsul Lunak

: ≤ 30 menit
Tablet/kaplet
tidak bersalut

: ≤ 60 menit
Tablet bersalut gula

: ≤ 60 menit
Tablet bersalut film

100. C, Tidak lebih dari 30 menit untuk Supositoria dengan dasar lemak, tidak lebih dari 60 menit
untuk Supositoria dengan dasar larut dalam air
1. Airborne Precaustion bertujuan untuk menurunkan penyebaran penyakit melalui..
a. udara
b. air
c. sentuhan
d. tranfusi
e. cairan
2. Yang tidak digolongkan sebagai Angka Kematian Ibu adalah
a. kematian ibu karena komplikasi kehamilan
b. kematian ibu akibat penyakit sebelumnya
c. kematian ibu akibat kecelakaan
d. kematian ibu akibat preeklamsi
e. kematian ibu karena proses persalinan
3. Jumlah penderita malaria klinis per 1000 penduduk disebuah wilayah disebut
a. gross malaria incidence
b. sum of malaria incidence
c. annual malaria incidence
d. clinical malaria incidence
e. yearly malaria incidence
4. Anak balita disebut anemia apabila hemoglobin kurang dari
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
e. 11
5. Anemia ditandai dengan penurunan feritin kurang dari ... mcq/dl
a. 9
b. 10
c. 12
d. 13
e. 14
6. Angka kelahiran umum atau CBR adalah jumlah kelahiran pada seribu ibu yang berusia ...
tahun
a. 15-30
b. 15-35
c. 15-39
d. 15-45
e. 15-49
7. Low Birth Weight adalah bayi yang kurang berat badan yang ditimbang dalam waktu 24
jam setelah melahirkan dengan berat sama atau dibawah ... gram
a. 2100
b. 2200
c. 2300
d. 2400
e. 2500
8. Basil Tahan Asam (BTA) biasanya berbentuk
a. oval
b. bulat
c. kubus
d. batang
e. lonjong
9. Yang tidak termasuk pada data ante mortem adalah
a. keutuhan badaan saat ditemukan
b. pakaian yang dipakai
c. barang yang dibawa
d. tato
e. sidik jari
10. C, Test serologi untuk mendeteksi respon humoral adalah
a. immunoglobulin
b. mantoux
c. elisa
d. widal
e. comb
11. Pemusnahan inang infeksi untuk menanggulangi penyebaran disebut
a. reposisi
b. radiasi
c. eradikasi
d. isolasi
e. karantina
12. Batas kecukupan pangan yang dihitung perkapita per hari dengan jumlah kalori
minimum sebesar.....kalori
a. 2000
b. 2100
c. 2300
d. 2500
e. 2700
13. Hipoglikemia adalah kondisi tubuh kekurangan gula darah kurang dari....mg/dl
a. 40
b. 45
c. 50
d. 55
e. 60
14. Batas atas IMT normal untuk laki laki adalah
a. 20,9
b. 21,9
c. 22,9
d. 23,9
e. 24,9
15. Cakupan K1 dianggap rendah apabila kurang dari. . .%
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
16. Kualitas pelayanan antenatal dianggap kurang apabila cakupan K4 kurang dari ...
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
17. Kurang Energi Kronis pada wanita usia subur dan ibu hamil jika lingkar lengan atas ... cm
a. 22.5
b. 23
c. 23.5
d. 24
e. 24.5
18. Seluruh anggota keluarga yang berusia 10 - 65 bisa membaca merupakan keriteria
keluarga
a. pra sejahtera
b. sejahtera
c. sejahtera 1
d. sejahtera 2
e. sejahtera 3
19. Kontak neonatal dengan petugas kesehatan (KN1), paling lambat adalah ... hari
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
20. Berikut bukan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih adalah
a. IUD
b. Implan
c. Kalender
d. MOP
e. MOW
21. Mini pil hanya berisi hormon
a. Estrogen
b. Progestreron
c. Progestin
d. Endoprin
e. Histamin
22. Istilah lain dari Marbus Hansen adalah
a. Panu
b. Lepra
c. Kutil
d. Scabies
e. Gondongan
23. Lambang Obat Bebas Terbatas disebut
a. Bulatan hijau
b. Bulatan biru
c. K dalam bulatan merah
d. Tanda palang dalam lingkaran merah dengan latar putih
e. Gambar daun
24. Out Response Immunization (ORI) adalah upaya penanggulangan KLB penyakit polio
dengan memberikan vaksin polio oral dalam waktu .. jam
a. 48
b. 50
c. 62
d. 70
e. 72

25. Batas atas usia Pra Usia Lanjut adalah.....tahun


a. 45
b. 50
c. 55
d. 58
e. 59
26. Jumlah dokter umum di rumah sakit kelas A adalah
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
e. 19
27. Tetanus neonatorum adalah tetanus yang menyerang anak berusia maksimal hari
a. 27
b. 28
c. 29
d. 30
e. 31
28. SKDN adalah data balita dalam penimbangan dimana hurup K menunjukan..
a. Jumlah balita datang dan turun berat badannya
b. Jumlah balita datang dan naik berat badannya
c. Jumlah balita yang ada diwilayah tersebut
d. Jumlah balita yang memiliki KMS
e. Jumlah balita yang datang ke posyandu
29. Derajat luka bakar yang memerlukan skin graft adalah
a. I
b. IA
c. IIA
d. IIB
e. III
30. Derajat luka bakar mengenai otot dan tulang adalah
a. I
b. IA
c. IIA
d. IIB
e. III
31. Luka bakar mengenai bagian depan lengan kiri dan dada. . .%
a. 9
b. 13
c. 13,5
d. 15
e. 18
32. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah......ml per 8 jam
a. 7000
b. 5500
c. 4500
d. 3500
e. 2500
33. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah......berapa tetes per menit untuk 16 jam
selanjutnya
a. 147
b. 94
c. 90
d. 78
e. 73,5
34. Seorang anak balita dengan bb 16 kg berapa kebutuhan cairan selama 24 jam....ml
a. 1400
b. 1350
c. 1300
d. 1250
e. 1200
35. Kebutuhan cairan anak 1500 ml per hari, berapakah tetesan per menitnya.
a. 60
b. 61
c. 63
d. 65
e. 67
36. Besaran iuran BPJS Kelas II adalah
a. 25500
b. 51000
c. 80000
d. 110000
e. 160000
37. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih akan fokus pada empat isu masalah
kesehatan pada 2020, kecuali
a. BPJS
b. Stunting
c. Penyakit menular
d. Angka Kematian Ibu
e. Angka Kematian Bayi
38. Jumlah tempat tidur maksimal di Pustu adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
39. TB 165 berapa panjang kruk yang harus disiapkan
a. 120
b. 125
c. 130
d. 135
e. 140
40. Pada orang sehat, JVP maksimum di atas sudut sternum ... cm
a. 1 - 4
b. 2 - 4
c. 3 - 4
d. 4 - 5
e. 4 - 6
41. Berapakah hematrokrit pasien normal jika hb-nya 12
a. 20
b. 30
c. 36
d. 40
e. 45
42. Determinan kesehatan menurut Bloom, kecuali
a. keturunan
b. perilaku
c. lingkungan
d. akses kesehatan
e. pelayanan kesehatan
43. 5 level pencegahan dicetuskan oleh
a. Sundeen
b. Leavell
c. Green
d. Stewart
e. John
44. Ottawa Charter mengemukakan pilar utama/cara untuk mempromosikan kesehatan
(yang bunyi pernyataannya sesungguhnya bersifat perintah), kecuali
a. Build Healthy Public Policy
b. Create Supportive Environment
c. Strengthen Community Action
d. Reorient Public Health
e. Develop Personal Skills
45. Pengkajian kebutuhan belajar klien untuk promosi kesehatan bisa didapat perawat dari
....
a. Riwayat keperawatan
b. Hasil pengkajian fisik
c. Informasi dari orang lain
d. Pengkajian Faktor pemungkin
e. Semua benar
46. Inti / Pokok Masalah dari diagnosa kebutuhan belajar adalah ….
a. Kurang terpapar informas
b. Kurang pengetahuan
c. Salah tafsir
d. Perilaku menyimpang kesehatan
e. Resiko tinggi terjadi masalah kesehatan
47. Metode promosi kesehatan untuk strategi advokasi dapat dilakukan dengan cara ….
a. Menyebar brosur
b. Dialog
c. Pidato di televisi
d. Iklan
e. Artikel
48. Skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon & Maglaya (1988) lebih tepat
digunakanuntuk pelaksanaan SAP dalam kelompok ….
a. individu
b. Keluarga
c. Besar
d. Propinsi
e. Nasional
49. Cara melakukan monitoring diantaranya adalah ….
a. Angket, observasi, interogasi, dan fokus grup diskusi.
b. Wawancara mendalam, observasi, pendelegasian, angket dan fokus grup diskusi.
c. Fokus grup diskusi, observasi, angket, dan interogasi.
d. Observasi, angket, delegasi, kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah
tangga
e. Wawancara yang mendalam, fokus grup diskusi, observasi, dan angket.
50. Perawat akan memberikan injeksi aphicilin 375mg, sementara sediaan yang ada adalah 1
vial yang berisi 1000mg, berapa ml yang diberikan pada pasien jika dilarutkan dalam 4
ml...
a. 0,5
b. 1
c. 1,5
d. 2
e. 2,5
51. Ibu S, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia (digoksin) sebanyak 0,25 mg per intra
vena(IV). Pada vial / kemasan obat tersebut tertulis 0,125 mg = 1 cc. Berapa cc digoksin
yangharus perawat berikan untuk Ibu S ?
a. 0,5
b. 1
c. 1,5
d. 2
e. 2,5
52. Pasien A mendapatkan antibiotik ceftriaxone 250 mg inj.via IV, obat yang tersedia dalam
1vial ceftriaxone berisi 1 gram = 1000 mg yang diuplos aquades 10cc . berapa jumlah
yang diberikan?
a. 0,5
b. 1
c. 1,5
d. 2
e. 2,5
53. Anak usia 6 bulan, mengalami demam tinggi, untuk menurunkan panas anak
tersebutmendapatkan resep obat paracetamol, berapa mg dosis yang diberikan untuk
akan tersebut (dosis dewasa 500mg)
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30
54. Vaksin Varicella diberikan melalui...
a. IM
b. IC
c. SC
d. IV
e. Oral
55. Seorang balita dibawa ke posyandu tanggal 13 Maret 2020, lahir tanggal 24 Oktober
2018. Berapa usia anak
a. 1 tahun 4 bulan 29 hari
b. 1 tahun 4 bulan 19 hari
c. 1 tahun 4 bulan 9 hari
d. 1 tahun 4 bulan 6 hari
e. 1 tahun 4 bulan 8 hari
56. Tinggi Fundus uteri 26, berapa usia kehamilan pasien... *
a. 7,1 bulan
b. 7,2 bulan
c. 7,3 bulan
d. 7,4 bulan
e. 7,5 bulan
57. Perawat ingin menentukan bagian bawah pada janin, maka perawat
melakukan pemeriksaan Leopold
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
58. Seorang pasien mampu melawan gravitasi dan sedikit tahanan,maka kekuatan ototnya
adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
59. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena tersiram air panas ketika
memasak air. Pada daerah ½ dada dan ½ perut, berat badan 50 kg. Berapakah ml
cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
a. 1800
b. 2400
c. 2800
d. 3200
e. 3600
60. Seorang perempuan berusia 45 tahun diantar keluarga ke poliklinik dengan keluhan
gatal di sekitar ostoma. Hasil pegkajian didapatkan data: merah di sekitar ostoma,
riwayat post operasi kolostomi dua bulan yang lalu.Apakah yang dilakukan perawat
selanjutnya? *
a. Menekan daerah iritasi dengan lembut
b. Mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi
c. Memberikan kompres NaCl 0,9% di sekitar ostoma
d. Segera mengganti kolostomi-bag dengan yang baru
e. Melarang pasien menyentuh daerah iritasi
61. Seorang perawat bekerja di ruang penyakit dalam sedang menunggu pergantian dinas,
dari dinas malam ke pagi, 3 menit sebelum waktu pergantian, seorang pasien mengalami
serangan jantung. Perawat langsung memberikan tindakan sesuai dengan protap yang
telah ditentukan. 1 jam kemudian pasien membaik. Setelah pasien membaik, perawat
tersebut baru meninggalkan ruangan.Apakah nilai utama yang dilakukan oleh perawat
tersebut?
a. Caring
b. Empati
c. Alturisme
d. Integritas
e. Simpati
62. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien sedang menjalankan terapi dialisa 2 (dua) x
dalam seminggu, edema positif 2 pada ekstremitas, kulit berwarna kehitaman dan gatal,
volume urine 550 cc/24 jam, berat badan pasien 56,8 kg. Hasil Tekanan darah
160/90mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu 36,60C. Apakah
masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gangguan citra diri
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kelebihan volume cairan
d. Kerusakan integritas kulit
e. Gangguan pemenuhan nutrisi
63. Perawat komunitas melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga yang memiliki bayi
6 bulan. Apakah tema yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Menutup saklar listrik
b. Mengunci kamar
c. Menjauhkan obyek berbahaya
d. Menggunakan tempat tidur dengan penghalang
e. Membuat pembatas antar ruangan yang dekat dengan dapur
64. Seorang laki-laki 26 tahun dirawat di sebuah Rumah Sakit Jiwa dengan perilaku yang
mudah memukul orang lain tanpa diketahui penyebabnya. Ketika ditanya, Pasien
mengatakan ada yang menyuruhnya memukul orang. Apakah tujuan rencana tindakan
keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Pasien tidak marah
b. Terbina hubungan saling percaya
c. Keluarga memantau pasien dalam minum obat
d. Pasien bisa mengendalikan halusinasinya
e. Pasien tidak memukul orang lain
65. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sudah menikah, belum punya anak, pekerjaan
sekretaris, menderita Ca pada payudara kanan dan direncanakan operasi 1 minggu lagi.
Klien mengatakan hasil pemeriksaan tersebut mungkin salah, mengapa dia yang terkena
padahal belum punya anak dan hasil pemeriksaan itu mungkin hasil pemeriksaan orang
lain bukan hasil pemeriksaan saya.Apakah fase kehilangan pada kasus tersebut? *
a. Anger
b. Denial
c. Depresi
d. Bergaining
e. Acceptance
66. Seorang perempuan usia 28 tahun postpartum 4 minggu yang lalu datang ke
polikandungan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesa pasien aktif menyusui,
belum datang haid, tidak ada riwayat darah tinggi dan asma.Apakah jenis kontrasepsi
yang cocok dengan pasien tersebut?
a. Implan
b. Alamiah
c. Pil kombinasi
d. Suntik pregestin
e. Suntik Kombinasi
67. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air dan
merasakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan pembukaan
5 cm, penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs: TD= 110/90
mmHg, frekuensi nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit. Manakah intervensi
keperawatan pertama yang diberikan pada ibu tersebut?
a. Menganjurkan ibu bedrest total
b. Menganjurkan klien miring ke kiri
c. Memberikan terapi dengan oksitosin
d. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar
e. Menganjurkan ibu untuk mekan terlebih dahulu
68. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat di ruang unit gawat darurat dengan luka
bakar di daerah dada, perut dan kedua paha depan, tampak kulit kemerahan dan
melepuh, pasien mengeluh panas dan perih pada kulit. Berat badan 60kg. Berapakah
kebutuhan cairan untuk 24 jam pada kasus tersebut?
a. 6380 ml
b. 6480 ml
c. 6580 ml
d. 6680 ml
e. 6780 ml
69. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat diruang penyakit dalam. Hasil pengkajian
didapatkan luka bakar didaerah wajah dan dada, kumis dan alis terbakar, suara parau,
pasien tampak mengeluh nyeri dan panas, terdapat luka terbuka pada paha pasien
dengan perdarahan aktif. TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 38,2oC. Apakah kriteria hasil yang diinginkan pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut hilang
b. Resiko infeksi tidak ada
c. Gangguan jalan nafas tidak terjadi
d. Resiko syok hipovolemik tidak terjadi
e. Gangguan integritas kulit sembuh
70. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang perawatan bedah sedang di berikan
transfusi darah whole blood 250 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak napas, dada
terasa berat dan terlihat gelisah. Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi sejak 10
tahun yang lalu. Manakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Posisi tidur semi fowler
b. Hentikan transfusi darah
c. Berikan oksigen per nasal kanul
d. Observasi tanda vital
e. Hubungi dokter
71. Seorang laki-laki dengan berat badan 50kg, dengan Hb 5 akan diberikan tranfusi whole
blood, berapa orang diperlukan jika tiap orang diambil 250ml darah.
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
e. 8
72. Seorang perawat melakukan penilaian Apgar scor pada bayi laki-laki yang baru lahir
dengan BB 3.200 gr dan PB 49 cm. Hasil pemeriksaan didapat frekuensi nadi >
100x/menit reflek sedikit, warna kulit tampak merah pada seluruh tubuh, merintih,
bergerak aktif. Berapakah APGAR score pada bayi tersebut ?
a. 7
b. 6
c. 8
d. 9
e. 10
73. Seorang bayi umur 7 hari di bawah ibunya ke rs dengan kulit kuning, hasil pengkajian tdk
mau menyusu, ikterik dari kepala, badan dan seluruh tangan dan kaki, hasil laboratorium
kulit bilirubin total 12,4 mg/dl berapakah derajat ikterus pada kasus diatas?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
74. Bayi baru lahir 5 hr yg lalu, dirawat di ruang perinatologi dgn usia gestasi 32 minggu dan
berat lahir 1800 gram. Selama perawatan 3 hari kondisi bayi stabil. Saat ini perawat akan
melakukan perawatan metode kanguru. Orang tua sudah disiapkan. Baju bayi sudah
dilepas. Hanya menggunakan popok dan topi. Apa tindakan selanjutnya
a. Pakaikan baju ibu
b. Observasi kondisi bayi
c. Fiksasi bayi di tubuh ibu
d. Posisikan bayi di dada ibu
e. Pakaikan kaos kaki bayi
75. Pembesaran jaringan yang disebabkan karena pertambahan ukuran sel disebut?
a. Hypertrophy
b. Hyperplasy
c. Metaplasi
d. Displasi
e. Atropy
76. Terbangun dimalam hari karena ingi kencing dinamakan?
a. Inkontinesia
b. Frequency
c. Hesitansi
d. Nocturia
e. Oliguri
77. Serum yang digunakan untuk melihat kelainan di prostat dinamakan?
a. PSA
b. LTH
c. LH
d. CK
e. GH
78. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan post
op TURP hari ke 4. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri, skala 4 (0-10),
urin tampak kemerahan, pasien tampak cemas, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD
100/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,6oC. Hb
9gr/dl. Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus tersebut?
a. Pengetahuan meningkat
b. Warna urine bening
c. Infeksi tidak terjadi
d. Kecemasan hilang
e. Nyeri hilang
79. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10), tampak
sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau berjalan,
tidak napsu makan, tidak bisa tidur. Apakah prioritas hasil yang diharapkan dari kasus
tersebut
a. Pasien dapat menghabiskan makanannya
b. Pasien dapat tidur dengan nyenyak
c. Secara verbal nyeri hilang
d. Suhu tubuh normal
e. Aktivitas mandiri
80. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10), tampak
sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau berjalan,
tidak napsu makan, tidak bisa tidur, IMT 30. Pasin dianjurkan untuk memeriksakan
jaringan sinovial, akan tetapi menolak. Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
a. Beneficience
b. Autonomy
c. Veracity
d. Fidelity
e. Justice
81. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
dada. Hasil pengkajian didapatkan nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, skala 6 (0-10), nyeri
menjalar dagu, pundak dan lengan kiri. Pasien terlihat sangat lemah, berkeringat, napas
pendek dan gelisah. Hasil pemeriksaan EKG: ST elevasi di lead II, III, aVF. Apakah
pemeriksaan lanjutan pada kasus tersebut?
a. Apakah yang memicu serangan?
b. Daerah mana yang berdampak?
c. Bagaimana nyeri dirasakan?
d. Kemana penyebaran nyeri?
e. Sejak kapan serangan?
82. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit Termaktub dalam PMK
Tahun 2017 no ...
a. 34
b. 44
c. 54
d. 64
e. 74
83. Akreditasi Rumah Sakit dilakukan secara berkala dan paling sedikit setiap... tahun
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
84. Rumah sakit baru harus di akreditasi paling lama dalam waktu ... tahun
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
85. Berdasarkan penyebarannya COVID-19 termasuk pada ...
a. Sporadis
b. Pandemi
c. Endimi
d. Wabah
e. KLB
86. Target Sector kesehatan pada SDGs .. buah
a. 16
b. 17
c. 18
d. 19
e. 20
87. Organel sel yang berfugsi untuk memproduksi energi adalah
a. lisosom
b. ribosom
c. sitosom
d. nucleus
e. mitokondria
88. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2014
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2014
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
89. Metode pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran umum
situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan penduduk
setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan. Merupakan pengertian dari
a. Pengkajian
b. Pendataan
c. Windshileled Survey
d. Kunjungan keluarga
e. Survailance
90. Pelayanan Kesehatan berada di Meja Posyandu ke
a. 1
b. 2
c. 5
d. 4
e. 3
91. Berikut ini yang unshockable adalah
a. VT
b. VF
c. PEA
d. AF
e. SVT
92. Perbandingan kompresi dan napas buatan dengan 2 orang penolong pada anak adalah
a. 30 : 2
b. 15 : 1
c. 15 : 2
d. 30 : 1
e. 30 : 3

93. Kedalaman kompresi pada anak bayi adalah …cm


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

94. Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang … oC
a. 32 – 34
b. 32 – 36
c. 34 – 36
d. 34 – 37
e. 34 – 38

95. Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan jantung apabila reflek pupil tidak
ada pada …. Jam setelah serangan
a. 24
b. 36
c. 48
d. 64
e. 72

96. Pada pasien dengan serangan jantung dan memiliki riwayat overdosis opoid, maka
diberikan suntikan … secara IM
a. Epineprin
b. Nolakson
c. Adrenalin
d. Sulfat
e. Amiodaron

97. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan spasme atau tetani, kontraksi yang
melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut dinamakan
a. Chvostek’s sign
b. Bettle’sign
c. Chultz’s sign
d. McBurney’s sign
e. Kernig’s sign
98. Edema yang disebabkan karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak tehadap
unsur unsur dalam serum dinamakan
a. Interstisial
b. Vasogenik
c. Sitotoksik
d. Anasarka
e. Ballotement

99. Pada saat adanya gempa bumi hebat A: terbaring diam dengan luka menganga dikepala,
B: berteriak teriak karena patah tulang tibia terbuka, C: mendapatkan serangan asma
karena kaget, D meraung raung karena rumahnya ambruk, dan mendapatkan luka lecet
di kepala, E: perdarahan akibat keguguran. Manakah yang pertama kali ditolong?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

100. Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut diperbolehkan
naik ke kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II misalnya, adalah selisih
tarif INA-CBG kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah pembayaran biaya dari
kelas I ke kelas VIP paling banyak ….% dari tarif INA-CBG kelas I.
a. 55
b. 60
c. 65
d. 70
e. 75
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. A, Penyakit menular melalui udara (airborne infectious disease) adalah penyakit


menular yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang diperantarai oleh
medium udara statis, udara mengalir, maupun permukaan barang.
2. C, Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait
dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan atau cedera (WHO, 2014)
3. C, annual malaria incidence adalah Jumlah penderita malaria klinis per
1000 penduduk disebuah wilayah disebut
4. E, Anak balita disebut anemia apabila hemoglobin kurang dari 11 g/dl
5. C, Anemia ditandai dengan penurunan feritin kurang dari 12 mcq/dl
6. E, Angka kelahiran umum atau CBR adalah jumlah kelahiran pada seribu ibu yang
berusia 15 – 49 tahun
7. E, Low birth weight, Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mempunyai berat
kurang dari 2500 gram
8. D, Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang atau basil dan bersifat tahan asam
bila diwarna dengan pewarnaan bakteri tahan asam misalnya pewarnaan Ziehl
Neelsen, oleh sebab itu M.tuberculosis dikenal dengan istilah basil tahan asam
(BTA).
9. E, Ante Mortem (AM) merupakan data-data fisik khas dari korban sebelum
meninggal. Mulai dari data umum korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi
badan, pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali, sampai dengan
barang bawaan korban serta kepemilikan lainnya. Data medis korban sebelum
meninggal juga sangat penting dalam pengumpulan data Ante Mortem (AM) seperti
warna kulit, warna dan jenis rambut, mata, golongan darah, tattoo, cacat, tanda
khusus lainnya sampai dengan catatan medis gigi geligi.
Sedangkan data Post Mortem (PM) merupakan data-data fisik yang diperoleh
melalui Personal Identification setelah korban meninggal. Data-data tersebut seperti
sidik jari, golongan darah, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi geligi,
foto rontgen dan foto diri korban lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang
melekat di tubuh korban. Ada dua metode identifikasi yang dilakukan dalam
pencocokkan data korban, yaitu Identifikasi Primer berupa sidik jari, catatan gigi dan
DNA. Dan Identifikasi Sekunder berupa diskripsi personal atau temuan medis dan
harta benda milik korban (property). Setelah data Ante Mortem lengkap maka Tim
Forensik dari DVI (Disaster Victim Identification) akan membandingkan dan
mencocokkan dengan data Post Mortem. Jika data dinyatakan cocok, maka status
korban teridentifikasi.
10. C, ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) atau 'penetapan kadar imunosorben
taut-enzim' merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai laboratorium
imunologi.
11. C, Eradikasi atau pemberantasan adalah pengurangan prevalensi penyakit menular
pada populasi inang global menjadi nol. Istilah ini terkadang dikelirukan dengan
eliminasi, yaitu pengurangan prevalensi penyakit menular pada populasi regional
menjadi nol, atau pengurangan prevalensi global ke jumlah yang dapat diabaikan
12. D, Batas kecukupan pangan dihitung setara 2.100 kilo kalori per kapita per hari
13. B, Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di
bawah 45 mg/dL. Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes, yaitu
akibat efek samping obat antidiabetes yang dikonsumsinya. Obat antidiabetes,
khususnya insulin, bisa menurunkan kadar gula darah secara berlebihan
14. C, Seseorang mengalami obesitas jika IMT-nya berada di atas 25. Saat IMT seseorang
menyentuh angka 23-24,9, maka dia dikategorikan mengalami kelebihan berat
badan. IMT normal berada di kisaran 18,5-22,9. Jika seseorang memiliki IMT di
bawah angka 18,5, maka orang tersebut memiliki berat badan di bawah normal.
15. D, Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan. Cakupan K1 dibawah 70% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil
dalam kurun waktu satu tahun) menunjukan keterjangkauan peayanan antenatal
yang rendah yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif.
Rendahnya K1 menunjukan bahwa akses petuga kepada ibu masih perlu
ditingkatkan.
16. C, Kontak miimal 4 kali semala masa kehamilan untuk mendpatkan pelayanan
antenatal, terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupa K4 dibawah 60%
(dibandingkan jumlah sasaran ibu hami dalam kurun waktu satu tahun) menunjukan
kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukan
rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani resiko tinggi obstetric.
17. C. Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi yang disebabkan karena
kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun.
Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu
wanita yang berusia 15-45 tahun. Ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas (LiLa)
23,5 cm.
18. C, Tingkat kesejahteraan keluarga menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) dikelompokkan menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu:
1. Tahapan Keluarga Pra Sejahtera (KPS)
Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga yang tidak memenuhi salah satu
dari 6 (enam) indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator
”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs).
2. Tahapan Keluarga Sejahtera I (KS-I)
Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga mampu memenuhi 6 (enam)
indikator tahapan KS I, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 8
(delapan) indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator ”kebutuhan
psikologis” (psychological needs) keluarga.
3. Tahapan Keluarga Sejahtera II (KS-II)
Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam)
indikator tahapan KS I dan 8 (delapan) indikator KS II, tetapi tidak
memenuhi salah satu dari 5 (lima) indikator Keluarga Sejahtera III (KS III),
atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs) dari
keluarga.
4. Tahapan Keluarga Sejahtera III (KS-III)
Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam)
indikator tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II, dan 5 (lima) indikator KS
III, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 2 (dua) indikator Keluarga
Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem)
keluarga.
5. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus (KS-III Plus)
Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga yang mampu memenuhi
keseluruhan dari 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II,
5 (lima) indikator KS III, serta 2 (dua) indikator tahapan KS III Plus.

Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN


N Indikat Kriter
o or ia
. Klasifikasi kebutuhan dasar keluarga (basic needs)
Pada umumnya makan dua kali sehari atau
lebihPengertian makan adalah makan
menurut pengertian dan kebiasaan
masyarakat setempat, seperti makan nasi
1.
bagi mereka yang biasa makan nasi sebagai
makanan pokoknya (staple food), atau
seperti
makan sagu bagi mereka yang biasa makan
sagu dan sebagainya
Anggota keluarga memiliki pakaian yang
berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah
dan
bepergianPengertian pakaian yang berbeda
adalah pemilikan pakaian yang tidak hanya
satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus
memakai pakaian yang sama dalam
kegiatan Keluarga Sejahtera I
2. Jika tidak dapat memenuhi
hidup yang berbeda beda. Misalnya
pakaian untuk di rumah (untuk tidur atau satu atau lebih dari 6
beristirahat di rumah) lain dengan pakaian indikator KS-I maka termasuk
untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke ke dalam Keluarga
sawah, ke kantor, berjualan dan Prasejahtera
sebagainya) dan lain
pula dengan pakaian untuk bepergian
(seperti menghadiri undangan perkawinan,
piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya).
Rumah yang ditempati keluarga mempunyai
atap, lantai dan dinding yang
baik.Pengertian
Rumah yang ditempati keluarga ini adalah
3. keadaan rumah tinggal keluarga
mempunyai
atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang
layak ditempati, baik dari segi perlindungan
maupun dari segi kesehatan.
Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke
4. sarana kesehatan.Pengertian sarana
kesehatan adalah sarana kesehatan
modern,
seperti Rumah Sakit, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan,
Apotek, Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa
dan sebagainya, yang memberikan obat
obatan yang diproduksi secara modern
dan telah mendapat izin peredaran dari
instansi yang berwenang (Departemen
Kesehatan/Badan POM).
Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi
ke sarana pelayanan
kontrasepsi.Pengertian Sarana Pelayanan
Kontrasepsi adalah sarana atau tempat
pelayanan KB, seperti Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai
5. Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik,
Dokter Swasta, Bidan Desa dan sebagainya,
yang memberikan pelayanan KB dengan
alat kontrasepsi modern, seperti IUD,
MOW, MOP, Kondom, Implan, Suntikan
dan Pil, kepada pasangan usia subur yang
membutuhkan. (Hanya untuk keluarga
yang berstatus Pasangan Usia Subur).
Semua anak umur 7-15 tahun dalam
keluarga bersekolah.Pengertian Semua
anak umur 7- 15 tahun adalah semua anak
7-15 tahun dari keluarga (jika keluarga
6. mempunyai anak 7-15 tahun), yang harus
mengikuti wajib belajar 9 tahun.
Bersekolah diartikan anak usia 7-15 tahun
di keluarga itu terdaftar dan aktif
bersekolah setingkat SD/sederajat SD atau
setingkat SLTP/sederajat SLTP.
Klasifikasi kebutuhan psikologis (psychological needs) keluarga
Pada umumnya anggota keluarga
melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing.Pengertian anggota keluarga
melaksanakan ibadah adalah kegiatan Keluarga Sejahtera II
keluarga untuk melaksanakan ibadah, Jika tidak dapat memenuhi
7. sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan satu atau lebih dari 8
yang dianut oleh masing masing indikator KS-II maka termasuk
keluarga/anggota keluarga. Ibadah ke dalam Keluarga Sejahtera
tersebut dapat dilakukan sendiri-sendiri I
atau bersama sama oleh keluarga di
rumah, atau di tempat tempat yang sesuai
dengan ditentukan menurut ajaran masing
masing
agama/kepercayaan.
Paling kurang sekali seminggu seluruh
anggota keluarga makan
daging/ikan/telur.Pengertian makan
daging/ikan/telur adalah memakan daging
8
atau ikan atau telur, sebagai lauk pada
.
waktu makan untuk melengkapi keperluan
gizi protein. Indikator ini tidak berlaku
untuk keluarga vegetarian.
Seluruh anggota keluarga memperoleh
paling kurang satu stel pakaian baru dalam
setahun.Pengertian pakaian baru adalah
pakaian layak pakai (baru/bekas) yang
9
merupakan tambahan yang telah dimiliki
.
baik dari membeli atau dari pemberian
pihak lain, yaitu jenis pakaian yang lazim
dipakai sehari hari oleh masyarakat
setempat.
Luas lantai rumah paling kurang 8 m2
untuk setiap penghuni rumah.Luas Lantai
rumah paling kurang 8 m2 adalah
keseluruhan luas lantai rumah, baik tingkat
1 atas, maupun tingkat bawah, termasuk
0 bagian dapur, kamar mandi, paviliun,
. garasi dan gudang yang apabila dibagi
dengan jumlah penghuni rumah diperoleh
luas ruang tidak kurang dari 8 m2.
Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan
sehat sehingga dapat melaksanakan
tugas/fungsi masing-masing.Pengertian
Keadaan sehat adalah kondisi kesehatan
seseorang dalam keluarga yang berada
dalam batas batas normal, sehingga yang
bersangkutan tidak harus dirawat di rumah
1
sakit, atau tidak terpaksa harus tinggal di
1
rumah, atau tidak terpaksa absen
.
bekerja/ke sekolah selama jangka waktu
lebih dari 4 hari. Dengan demikian anggota
keluarga tersebut dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan
kedudukan masing masing di dalam
keluarga.
Ada seorang atau lebih anggota keluarga
yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan.Pengertian anggota keluarga
1
yang bekerja untuk memperoleh
2
penghasilan adalah keluarga yang paling
.
kurang salah
seorang anggotanya yang sudah dewasa
memperoleh penghasilan berupa uang atau
barang dari sumber penghasilan yang
dipandang layak oleh masyarakat, yang
dapat memenuhi kebutuhan minimal sehari
hari secara terus menerus.
Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60
tahun bisa baca tulisan latin.Pengertian
anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa
baca tulisan latin adalah anggota keluarga
yang berumur 10 - 60 tahun dalam keluarga
1
dapat membaca tulisan huruf latin dan
3
sekaligus memahami arti dari kalimat
.
kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini
tidak berlaku bagi keluarga yang tidak
mempunyai anggota keluarga berumur 10-
60 tahun.
Pasangan usia subur dengan anak dua atau
lebih menggunakan alat/obat
kontrasepsi.Pengertian Pasangan usia
subur dengan anak dua atau lebih
menggunakan alat/obat kontrasepsi adalah
1
keluarga yang masih berstatus Pasangan
4
Usia Subur dengan jumlah anak dua atau
.
lebih ikut KB dengan menggunakan salah
satu alat kontrasepsi modern, seperti IUD,
Pil, Suntikan, Implan, Kondom, MOP dan
MOW.
Klasifikasi kebutuhan pengembangan (develomental needs) dari keluarga

Keluarga berupaya meningkatkan


pengetahuan agama.Pengertian keluarga
berupaya meningkatkan pengetahuan
agama
adalah upaya keluarga untuk meningkatkan
pengetahunan agama mereka masing
masing.
1 Misalnya mendengarkan pengajian,
5
.
mendatangkan guru mengaji atau guru
agama bagi anak anak, sekolah madrasah Keluarga Sejahtera III
bagi anak anak yang beragama Islam atau Jika tidak dapat memenuhi
satu
sekolah minggu bagi anak anak yang atau lebih dari 5 indikator KS-
III
beragama Kristen. maka termasuk ke dalam
Sebagian penghasilan keluarga ditabung Keluarga Sejahtera II
dalam bentuk uang atau barang.Pengertian
sebagian penghasilan keluarga ditabung
dalam bentuk uang atau barang adalah
1
sebagian penghasilan keluarga yang
6
.
disisihkan untuk ditabung baik berupa uang
maupun berupa barang (misalnya dibelikan
hewan ternak, sawah, tanah, barang
perhiasan, rumah sewaan dan
sebagainya). Tabungan berupa barang,
apabila diuangkan minimal senilai Rp.
500.000,-
Kebiasaan keluarga makan bersama paling
kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi.Pengertian kebiasaan
keluarga makan bersama adalah kebiasaan
seluruh anggota keluarga untuk makan
1 bersama sama, sehingga waktu sebelum
7 atau sesudah makan dapat digunakan
. untuk komunikasi membahas persoalan
yang dihadapi dalam satu minggu atau
untuk berkomunikasi dan bermusyawarah
antar seluruh anggota keluarga.
Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat
di lingkungan tempat tinggal.Pengertian
Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat
di lingkungan tempat tinggal adalah
keikutsertaan seluruh atau sebagian dari
1 anggota keluarga dalam kegiatan
8 masyarakat di sekitarnya yang bersifat
. sosial kemasyarakatan, seperti gotong
royong, ronda malam, rapat RT, arisan,
pengajian, kegiatan PKK, kegiatan
kesenian, olah raga dan sebagainya.
Keluarga memperoleh informasi dari surat
kabar/majalah/
radio/tv/internet.Pengertian Keluarga
memperoleh informasi dari surat kabar/
majalah/ radio/tv/internet adalah
tersedianya kesempatan bagi anggota
keluarga untuk memperoleh akses
informasi baik secara lokal, nasional,
1
regional, maupun internasional, melalui
9
media cetak (seperti surat kabar, majalah,
.
bulletin) atau media elektronik (seperti
radio, televisi, internet). Media massa
tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki
atau dibeli sendiri oleh keluarga yang
bersangkutan, tetapi dapat juga yang
dipinjamkan atau dimiliki oleh
orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi
milik umum/milik bersama.
Klasifikasi aktualisasi diri (self esteem) keluarga
Keluarga secara teratur dengan suka Keluarga Sejahtera III Plus
2 rela memberikan sumbangan materiil Jika tidak dapat memenuhi
0 untuk kegiatan sosial.Pengertian satu atau lebih dari 2
. Keluarga secara indikator KS-III
teratur dengan suka rela memberikan Plus maka termasuk ke dalam
sumbangan materiil untuk kegiatan sosial Keluarga Sejahtera III
adalah keluarga yang memiliki rasa sosial
yang besar dengan memberikan
sumbangan materiil secara teratur (waktu
tertentu) dan sukarela, baik dalam bentuk
uang maupun barang, bagi kepentingan
masyarakat (seperti untuk anak yatim
piatu, rumah ibadah, yayasan pendidikan,
rumah jompo, untuk membiayai kegiatan
kegiatan di tingkat RT/RW/Dusun, Desa dan
sebagainya) dalam hal ini tidak termasuk
sumbangan wajib.
Ada anggota keluarga yang aktif sebagai
pengurus perkumpulan sosial/yayasan/
institusi masyarakat.Pengertian ada
anggota keluarga yang aktif sebagai
pengurus perkumpulan sosial/yayasan/
institusi masyarakat adalah keluarga yang
memiliki rasa sosial yang besar dengan
2 memberikan bantuan tenaga, pikiran dan
1. moral secara terus menerus untuk
kepentingan sosial kemasyarakatan dengan
menjadi pengurus pada berbagai
organisasi/kepanitiaan (seperti pengurus
pada yayasan, organisasi adat, kesenian,
olah raga, keagamaan, kepemudaan,
institusi masyarakat, pengurus RT/RW,
LKMD/LMD dan sebagainya).
19. B, Pelaksanaan Kunjungan Neonatus (KN) dan Kunjungan Nifas (KF)
KN KF
KN 1 (6 jam - 48 jam) KF 1 (6 jam - 48 jam)
KN 2 (3 hari - 7 hari)
KF 2 (4 hari - 28 hari)
KN 3 (8 - 28 hari)
KF 3 (29 hari - 42 hari)
Jadi dalam pelaksanaannya, KN1 bersamaan dengan KF1 yaitu antara 6-48 jam,
sementara KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara 3-28 hari setelah
persalinan, tetapi untuk KF idealnya dari hari ke 4. Sedangkan kunjungan nifas ke 3
(KF3) dilakukan diantara hari ke 29-42 hari.
20. E, Metode kontrasepsi efektif terpilih merupakan penggunaan alat atau cara
mencegah terjadinya kehamilan untuk jangka panjang, atau terutama dianjurkan
bagi pasangan yang tidak menginginkan anak lagi. Efektifitas tinggi (95%) apabila
dipakai dengan baik dan teratur. Jenis metode kontrasepsi Suntik, IUD, Implan, MOP
dan MOW.
21. C, Kontrasepsi Pil Progestin (Minipill or Progestin Only Contraceptive)
a. Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis
rendah.
b. Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan
antara lain dengan cara:
c. Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen)
22. B, Kusta atau lepra dikenal juga dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen
23. B, bulat biru. Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang
dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai
tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti
flu (Noza).
24. E, Outbreak Response Immunization (Ori): Upaya penanggulangan KLB penyakit
polio oral paling lambat 72 jam setelah ditemukan kasus polio dengan luas daerah
selektif
25. E, Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
26. D, Tenaga medis paling sedikit terdiri atas18 (delapan belas) dokter umum untuk
pelayanan medik dasar;
27. B, Tetanus neonatorum adalah tetanus yang menyerang anak berusia maksimal 0 –
28 hari
28. D, Data balita pada kegiatan penimbangan di posyandu yang artinya
S = jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja posyandu
K = jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan yang bersangkutan
D = jumlah balita yang dating ke posyandu dan ditimbang
N = jumlah balita yang dating ke posyandu dan naik berat badannya
29. D, Pada Derajat II B, Penyembuhan Agak Lama, Bila Luas Perlu Skin Graft
30. E, Derajat luka bakar mengenai otot dan tulang
31. C, Luka bakar mengenai bagian depan lengan kiri 4,5% dan dada 9% = 13,5%
32. D, 3500 ml
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah......ml per 8 jam
Rumus = 4 x LB x BB
4 x 25 x 70 = 7000 ml
sehingga untuk 8 jam pertama adalah 3500 ml
33. E, 73,5 tetes per menit
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah......berapa tetes per menit untuk 16 jam
selanjutnya
Rumus = 4 x LB x BB
4 x 25 x 70 = 7000 ml
sehingga untuk 16 jam pertama adalah 3500 ml
Masukan ke rumus Kanduru
(jumlah cairan/500) x 7 x ( 24 /lama pemberian)
(3500/500) x 7 x (24/16)
7 x 7 x 1,5
73,5 tetes per menit
34. C, 1300 ml
Seorang anak balita dengan bb 16 kg berapa kebutuhan cairan selama 24 jam....ml
Rumus
10 kg pertama x 100ml = 10 x 100 = 1000
10 kg kedua x 50ml = 6 x 50 = 300
jadi kebutuhan cairannya adalah 1300ml
35. C, 63 tetes per menit
Kebutuhan cairan anak 1500 ml per hari, berapakah tetesan per menitnya
Rumus Kanduru: (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian) = 1500/500 x 21 x
1 = 3 x 21 = 63 tetes per menit
36. B, Iuran program JKN-KIS disesuaikan menjadi Rp80 ribu untuk kelas pertama, Rp51
ribu bagi kelas dua dan Rp25.500 untuk kelas tiga.
37. C, penyakit menular
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih akan fokus pada empat isu masalah
kesehatan pada 2020. Empat isu itu, yakni persoalan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan, stunting (balita bertubuh pendek), angka kematian ibu,
angka kematian bayi
38. B, Pada Puskesmas Pembantu yang mampu memberikan pelayanan persalinan
normal. Maksimal 2 (dua) tempat tidur
39. B, TB = 165 cm, maka panjang kruk adalah TB – 40cm = 125cm
40. C, Pada orang sehat, JVP maksimum 3-4 cm di atas sudut sternum
41. C, Hb 12 maka hematokritnya dalah Hb x3 = 36
42. D, empat determinan kesehatan dan kesejahteran seperti terlihat dalam model
klasik dari Bloom (Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing), yaitu:
1. Lingkungan,
2. Perilaku,
3. Pelayanan kesehatan, dan
4. Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor kependudukan).
43. B, 5 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):
a. Pencegahan primer, yang terdiri dari:
I. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion),
II. Perlidungan khusus (specific protection)
b. Pencegahan sekunder
III. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
IV. Pembatasan cacat (disability limitation)
c. Pencegahan tertier:
V. Rehabilitasi (rehabilitation)
44. D, Ottawa Charter mengemukakan 5 (lima) pilar utama/cara untuk mempromosikan
kesehatan (yang bunyi pernyataannya sesungguhnya bersifat perintah), yaitu:
a. Build Healthy Public Policy (Buat kebijakan publik yang sehat)
b. Create Supportive Environment (Ciptakan lingkungan yang mendukung)
c. Strengthen Community Action (Perkuat kegiatan masyarakat)
d. Develop Personal Skills (Kembangkan / tumbuhkan keterampilan pribadi)
e. Reorient Health Services (Orientasi ulang pelayanan kesehatan)
45. E, semua benar
46. B, “ kurang pengetahuan “ atau “ketidakmampuan“ yang menjadi pokok
masalahnya.
47. B, dialog
48. B, Khusus untuk keluarga, dapat dipergunakan skala prioritas yang dikembangkan
oleh Bailon & Maglaya
49. E, Cara Monitoring
a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
b. Wawancara mendalam
c. Fokus group diskusi
d. Observasi
e. Angket
f. Artikel
50. C, 1,5 ml
Perawat akan memberikan injeksi aphicilin 375mg, sementara sediaan yang ada
adalah 1 vial yang berisi 1000mg, berapa ml yang diberikan pada pasien jika
dilarutkan dalam 4 ml...
4ml = 1000mg, sementara kebutuhannya adalah 375mg
4/x = 1000/375
x = 1500/1000
x = 1,5 ml
51. D, karena 1 vial adalah 0,125 mg maka diperlukan 2 vial untuk mendapatkan dosis
0,25 mg.
52. E, pasien memerlukan ¼ dari dosis yang ada sehingga 10/4 = 2,5.
53. C, Rumus = (n/ n + 12) x dosis dewasa, 6 bulan = 0,5 tahun
(0,5/0,5+12) x 500mg
(0,5/12,5) x 500mg
20 mg
Jadi dosis anak tersebut adalah 20 mg
54. C, Campak/MMR/Vericella pemberian vaksin secara subkutan.
55. B, Seorang balita dibawa ke posyandu tanggal 13 Maret 2020, lahir tanggal 24
Oktober 2018.
13 Maret 2020
24 Oktober 2018
19 – 4 – 1
jadi usianya adalah 1 tahun 4 bulan dan 19 hari
56. D,
Tinggi Fundus uteri 26,
TFU x 2/7 = 26 x2 /7 = 52/7 = 7,4 bulan
57. C, Pemeriksaan Leopold III, Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau
bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
58. D, Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatanya berkurang
59. A, 1800ml
4 x luas luka bakar x berat badan
4 x 9 x 50
1800 ml
60. B, mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi, karena sudah ada kemerahan
dan gatal diskeita ostoma.
61. C, alturisme,
Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri.
62. C, kelebihan volume cairan oedema 2+, urin 550cc/24 jam
63. D, Bayi 6 bulan belajar berdiri menggunakan tempat tidur dengan penghalang
64. D, pasien dapat mengendalikan halusinasinya dengan cara mengajarkan cara
mengharik halusinasi
65. B, denial, pasien menolak kenyataan yang dihadapi
66. D, progestin aman untuk pasien yang sedang menyusui, karena tidak mempengaruhi
ASI
67. B, miringkiri mempercepat pembukaan, dengan miring kiri juga aliran darah ke
uterus menjadi lebih lancer sehingga pembukaan semakin cepat
68. B, 6480 ml
dada 9
perut 9
2, paha depan 9

4 x LB x BB
4 x 27 x 60
6480ml

69. C, Gangguan jalan nafas tidak terjadi, tanda tanda akan terjadi gangguan jalan napas
adalah suara parau, yang menndakan pita suara terkena udara panas.
70. B, hentikan transfuse karena pasien menunjukan adanya reaksi imun terhadap
transfuse
71. C, 6 orang
Rumus: delta Hb x 6 x BB
5 x 6 x 50 = 1500 ml / 250 = 6 orang
72. C, 8

Kulit merah diseluruh tubuh = 2


Nadi 100 = 2
refrek sedikit = 1
merintih =1
aktif = 2

total = 8
73. D, derajat IV

74. D, memposikan bayi ada tubuh ibu untuk medapatkan panas dari tubuh ibu
75. A, pertambahan ukuran sel
76. D, Nocturia terjadi ketika seseorang harus bangun di malam hari untuk buang air
kencing. Jika ini terjadi lebih dari dua kali semalam, hal ini bisa menjadi masalah.
Nocturia itu biasa terjadi pada orang tua. Hal ini dapat menyulitkan kehidupan
sehari-hari
77. A, PSA (prostate specific antigen) atau antigen spesifik prostat adalah protein yang
diproduksi oleh sel-sel di kelenjar prostat. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di
bawah kandung kemih pria dan berfungsi melindungi serta memperkaya sperma.
Tingginya kadar PSA dalam darah, menandakan ada sesuatu yang terjadi pada
kelenjar prostat.
78. B, warna urine bening menunjukan tidak adanya perdarahan
79. C, masalah prioritas nyeri maka hasil yang diharapkan adalah nyeri hilang dilaporkan
secara verbal
80. B, autonomy, pasien menolak tindakan
81. A, apa yang memicu serang berdasarkan prinsip PQRST
82. A, Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit Termaktub dalam
PMK Tahun 2017 Nomor 34
83. C, Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara berkala
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. Pasal 3
84. A, Akreditasi oleh Rumah Sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak
memperoleh izin operasional untuk pertama kali.
85. B, pandemic, adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau
benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang
86. D, Sektor kesehatan pada SDGs terdapat 4 Goals, 19 Target dan 31 Indikator.
87. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak,
biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil
energi.
88. E, Yang menjadi dasar hukum akreditasi puskesmas adalah Permenkes No.75 Tahun
2014 tentang Puskesmas, dimana pada pasal 39 ayat 1 tertulis “Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib di akreditasi secara berkala paling
sedikit 3 tahun sekali”
89. C, Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat
melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi
lingkungan.
90. C, Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB dan Imunisasi
91. C, PEA, Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu
keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon
mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan
darah yang terukur.
92. C, dua atau lebih penolong, rasionya 15:2
93. D, Posisikan bayi untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan solid.
Bayangkan garis horizontal di antara kedua puting susu bayi dan letakkan dua jari
(dari satu tangan) di bawah garis tersebut di tengah dada. Lakukan kompresi dada
sedalam kurang lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-1/2 kedalaman dada.
94. B, suhu yang harus dipertahankan adalah 32 – 36 oC
95. E, Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan jantung apabila reflek pupil
tidak ada pada 72 Jam setelah serangan
96. B, nolakson diberikan pada pasien dengan riwayat overdosis opioid
97. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm
di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang).

98. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsur-
unsur dalam serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel
endotel yang membentuk sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada
kerusakan sawar darah otak.
99. D, pasien hanya lecet dikepala, prisipnya mana yang paling memiliki peluang lebih
baik untuk hidup
100. E, Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut
diperbolehkan naik ke kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II
misalnya, adalah selisih tarif INA-CBG kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah
pembayaran biaya dari kelas I ke kelas VIP paling banyak 75 % dari tarif INA-CBG
kelas I.

Anda mungkin juga menyukai