PERAWAT
PLUS SOAL & PEMBAHASAN
Kata Pengantar
Alhamdulilah, ebook kapita selekta SKB Perawat, soal dan pembahasan sudah
selesai dikerjakan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Walau masih banyak kekurangan disana-sini, terutama materi yang sangat
luas, dan sebagian disimpan di pembahasan.
ASI EKSLUSIF
DEFINISI ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan
makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Artinya bayi
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air the, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur
nasi, dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.
Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan
makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia
2 tahun.
JENIS 1. Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan
pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa
dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi
karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang
berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi.
Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.
2. Susu Transisi
Susu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4
sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat
Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi
yang lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak
dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak
berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna
susu lebih putih dari kolostrum.
3. Susu Matur
Susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10.
Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar pada
isapan- isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan
karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI
yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan
terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada
payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang
diisapnya belum habis.
MANFAAT 1. UNTUK IBU
• Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan
mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti
semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan
segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi
pada payudara akan diteruskan ke hipofisis pars posterior
yang akan mengeluarkan hormon progesterone.
• Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan
sebelum
hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu
akan
dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat
badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.
• Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat
• Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif
dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara
umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
• Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup
banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi
antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan
risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun
kanker ovarium.
• Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat
2. UNTUK BAYI
• ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna
dan diserap, selalu bersih, segar dan aman
• ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga
menjadikan bayi sehat dan cerdas.
• ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit
terutama infeksi
• Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang
• ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak
akan mengecewakan bayi karena harus menunggu atau
suhu tidak tepat
• Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan
mengalami sembelit dan jarang terkena alergi.
• Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi sampai dengan 6 bulan.
• Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum
sempurna untuk mencerna makanan selain ASI. ASI sendiri
mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim
• Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi
baru lahir sampai dengan usia 6 bulan belum sempurna,
sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang
tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan
memberatkan fungsi ginjal
• Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6
bulan secara tidak langsung akan mengurangi produksi ASI
oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu berkurang
karena sudah kenyang.
Vitamin D dan Kalsium Ibu hamil atau mereka yang sedang menyusui, disarankan untuk
mengonsumsi 10 mikrogram vitamin D dan 1.000 mg kalsium tiap
hari. Vitamin D dan kalsium sangat berperan dalam kesehatan tulang
dan gigi. Ibu hamil membutuhkan vitamin D dan kalsium lebih selama
masa kehamilan untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi.
Kekurangan vitamin D membuat anak-anak rentan untuk mengalami
pertumbuhan tulang yang abnormal. Kalsium juga sangat dibutuhkan
oleh para ibu hamil. Kalsium yang dikonsumsi ibu hamil akan
digunakan janin untuk membentuk tulang. Kalsium dapat ditemukan
di makanan seperti tahu, tempe, kacang merah, susu kedelai, susu,
keju, yogurt, sayuran berdaun hijau, sardin, salmon, dan kacang-
kacangan.
Vitamin D juga dapat diemukan secara alami dari ikan seperti salmon
dan sarden, telur, dan daging. Berjemur di bawah sinar matahari juga
merupakan sumber vitamin D terbaik bagi tubuh
Zat Besi Ibu hamil membutuhkan zat besi yang cukup untuk membentuk sel-
sel darah merah, karena sel darah merahlah yang membawa oksigen
ke seluruh bagian tubuh dan juga kepada bayi. Kekurangan zat besi
akan menimbulkan anemia yang bisa membuat ibu hamil terus-
menerus merasa lelah, pusing, lemah, dan pucat. Selain itu, zat
besi sebagai
asupan nutrisi ibu hamil juga sangat penting bagi pertumbuhan janin.
Kekurangan zat besi pada masa kehamilan membuat risiko bayi
menderita anemia setelah lahir lebih tinggi. Kondisi ini juga
meningkatkan risiko bayi untuk lahir prematur dan terlahir dengan
berat badan rendah.
PUSKESMAS
PONED
DEFINISI Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus
Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan
pengawasan dokter.
Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang memiliki
kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan
pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta
kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan komplikasi, baik yang
datang sendiri atau atas rujukan kader di masyarakat, bidan di desa
dan puskesmas, dan melakukan rujukan ke RS/RS PONEK pada
kasus yang
tidak mampu ditangani.
TUJUAN • Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam
• Untuk memutuskan mata rantai itu sendiri
SYARAT • Pelayanan buka 24 jam
• Mempunyai dokter, bidan , perawat terlatih PONED dan siap
melayani 24 jam
• Tersedia alat transportasi siap 24 jam
• Mempunyai hubungan kerjasama dengan rumah sakit
terdekat
dan dan dokter spesialis Obgyn dan spesialis anak
WILAYAH KERJA Pada tingkat pelayanan primer atau Puskesmas induk di suatu
PONED desa atau suatu wilayah pemukiman yang padat penduduknya.
Yang boleh memberikan PONED:
• Dokter
• Bidan: hanya boleh memberikan: Injeksi antibiotika, Injeksi
uterotonika, Injeksi sedative
• Perawat
• Tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih
UPAYA PONED PONED juga dilakukan dalam rangka upaya pencapaian tiga
SEBAGAI pesan kunci Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu:
TEROBOSAN • Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
PELAYANAN terlatih
KESEHTAN IBU • Setiap komplikasi obstetri mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan terlatih
• Setiap wanita subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
HAL YANG • Administrasi
DIPERLUKAN • Penugasan (Staffing)
• Fasilitas
• Peralatan dan Bahan
• Mekanisme Farmakologi/Terapeutik
• Pendaftaran
• Pembayaran
• Alur pasien
• Alur Pelayanan
PELAYANAN • Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)
YANG • Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan Ekstraksi Vakum
DIBERIKAN pada Pertolongan Persalinan
• Perdarahan post partum
• Infeksi nifas
• BBLR dan Hipotermi, Hipoglekimia, Ikterus,
Hiperbilirubinemia, masalah pemberian minum pada bayi
• Asfiksia pada bayiGangguan nafas pada bayi
• Kejang pada bayi baru lahir
• Infeksi neonatal
• Persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan Obstetri
–
Neonatal antara lain Kewaspadaan Universal
Standar.
FAKTOR • Dinas Kesehatan Kab/Kota
PENDUKUNG • Rumah Sakit Kab/Kota
KEBERHASILAN • Organisasi profesi
PUSKESMAS PONED • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
HAMBATAN • Ketrampilan yang kurang
DAN • Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK
KENDALA dengan Puskesmas Non PONED belum maksimal
• Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
• Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum
memadai.
EVALUASI • Persentase puskesmas yang sudah mampu PONED dan
PELAKSANAAN berfungsi adalah 29 %.
PONED DI 251 • Persentase puskesmas mampu PONED dan berfungsi
PUSKESMAS namun perlu dukungan adalah 49 %.
PONED (TAHUN • Persentase Puskesmas mampu PONED namun tidak
2012) berfungsi adalah 16 %.
• Persentase Puskesmas yang belum mampu PONED adalah 6
%
VAKSINASI DAN
IMUNISASI
DEFINISI ➢ Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui
disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut untuk
meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit
tertentu.
➢ Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang
memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Imunisasi
terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif.
MANFA ➢ Mencegah penyebaran penyakit
AT ➢ Melindungi dari resiko kematian dan cacat
➢ Menghemat waktu dan biaya
10
JENIS ➢ Vaksin hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang
dapat menyerang dan merusak hati serta menyebabkan
kanker hati.
➢ Vaksin hepatitis A untuk mencegah radang hati karena virus
hepatitis A
➢ Vaksin polio untuk mencegah serangan virus polio yang
dapat menyebabkan kelumpuhan
➢ Vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar,
tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian
atau kecacatan
➢ Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus. Penyakit difteri dapat menyebabkan
pembengkakan dan penyumbatan jalan napas, serta
mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot
jantung. Penyakit Pertusis dapat menyebabkan infeksi
saluran napas berat, sedangkan kuman tetanus bisa
mengeluarkan racun yang menyerang saraf pada otot,
sehingga otot menjadi kaku.
➢ Vaksin campak untuk mencegah penyakit campak yang
dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia),
diare, atau gangguan otak.
➢ Vaksin Hib dan pneumokokus (PCV) dapat mencegah infeksi
saluran napas berat (pneumonia) dan radang otak
(meningitis).
➢ Vaksin influenza untuk mencegah influenza berat.
➢ Vaksin tifoid dapat mencegah penyakit demam tifoid berat.
➢ Vaksin MR dapat mencegah penyakit morbili (campak) dan
rubela (campak Jerman).
➢ Vaksin cacar air (varisela) untuk mencegah penyakit cacar
air.
10
EFEK SAMPING ➢ Nyeri dan ruam pada area suntikan
➢ demam ringan sampai tinggi, bengkak, kemerahan, dan
anak
menjadi rewel
SIAPA YANG Anak sehat berusia 0-59 bulan, perlu mendapat imunisasi polio oral,
MENDAPATKAN tanpa memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah
PIN ? mendapat imunisasi polio oral beberapa waktu sebelumnya atau
imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu mendapat imunisasi
polio
oral
BAGAIMANA Bila anak sedang batuk pilek tanpa demam, anak tetap BOLEH
JIKA ANAK mendapat imunisasi polio oral. Bila anak sedang demam atau sakit
SAKIT ? berat lainnya, maka imunisasi polio oral DITUNDA. Imunisasi polio
diberikan setelah anak sembuh.
MANFAAT Anak balita yang imunisasi polio sudah lengkap, PERLU dan HARUS
mendapat imunisasi polio oral saat PIN Polio. Imunisasi polio akan
melindungi usus anak dan mengeluarkan virus polio liar yang
mungkin ada dalam usus anak. Virus polio liar yang keluar dari usus
1
akan mati dalam beberapa hari. Bila semua anak mendapat
imunisasi polio oral secara bersama di seluruh dunia, maka virus
polio akan dapat
dihilangkan dari muka bumi.
2
IMUNISASI DASAR
DEFINISI Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap merupakan
penyuntikkan
vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya.
JADWAL 1. Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0)
2. Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1
3. Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus
4. Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
5. Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik,
dan Rotavirus
6. Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
MANFA ✓ Vaksin Hepatitis B (HB): dapat mencegah penyakit hepatitis B, yakni
AT penyakit pada organ hati yang dapat berlangsung beberapa minggu,
bahkan seumur hidup
✓ Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus): dapat mencegah ketiga
penyakit mematikan pada bayi tersebut. Difteri adalah penyakit yang
dapat membuat bayi kesulitan bernapas, lumpuh, dan mengalami
gagal jantung
✓ Vaksin BCG: dapat mencegah serangan penyakit tuberkulosis (TB)
pada paru-paru dan kadang kala juga bisa berkembang menjadi
meningitis.
✓ Vaksin Polio: penyakit polio sangat menular dan dapat menyebabkan
kelumpuhan permanen
✓ Vaksin Hib: pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin
Hib bisa mencegah meningitis, juga infeksi pada telinga, paru-paru,
darah, maupun persendian
✓ Vaksin MR: vaksin pada imunisasi dasar lengkap ini dapat
mencegah
penyakit campak dan rubella.
SUHU PENYIMPANAN
VAKSIN
JENIS VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR
VAKSIN
BCG +20C s/d +80C atau – 150C s/d 1 Tahun
-250C
POLI +2 C s/d +80C
0
6 Bulan
O – 150C s/d -250C 2 Tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau – 150C s/d 2 Tahun
-250C
DPT +20C s/d +80C 2 Tahun
HEPATITIS B +20C s/d +80C 26 Bulan
TT +20C s/d +80C 2 Tahun
DT +20C s/d +80C 2 Tahun
DPT- +20C s/d +80C 2 Tahun
HB
METODE KONTRASEPSI
URAIAN
METODE
Pil Kombinasi ✓ Cara Kerja:
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Menganggu pergerakan tuba sehingga transportasi telur terganggu
5. Diminum setiap hari
✓ Efektivitas:
Bila diguakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun
✓ Efek samping:*
1. Perubahan pola haid (haid jadi sedikit atau semakin pendek, haid
tidak teratur, haid jarang, atau tidak haid)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Mual
5. Nyeri payudara
6. Perubahan berat badan
7. Perubahaan suasana perasaan
8. Jerawat (dapat membaik atau memburuk, tapi biasaya membaik)
9. Peningkatan tekanan darah
✓ Efektivitas:
Bila digunakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu
dalam 1 tahun.
✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (haid jadi sedikit atau semakin pendek
2. Haid tidak teratur (haid memanjang, haid jarang, atau tidak haid)
3. Sakit kepala
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Kenaikan berat badan
✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:
1. Tidak perlu diminum setiap hari, ibu dapat menggunakanya
tanpa diketahui siapapun
2. Suntikan dapat dihentikan kapan saja
3. Baik untuk menjarangkan kehamilan.
✓ Mengapa beberapa orang tidak menyukainya:
Penggunaannya tergantung kepada tenaga kesehatan.
Suntik ✓ Cara
Progestin Kerja: proges menceg ovulasi, mengentalkan servik
(Suntik 3 1. Suntikan tin ah lendir s
Bulan)
sehingga penetrasi sperma terganggu
2. Menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi
3. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
4. Suntikan diberikan 3 bulan sekali (DMPA)
✓ Efekti vitas:
Bila digunakan dengan benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100
ibu dalam 1 tahun. Kesuburan tidak langsung kembali setelah berhenti,
biasanya dalam waktu beberapa bulan.
✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (haid tidak teratur atau memanjang dalam 3
bulan pertama, haid jarang, tidak teratur atau tidak haid dalam 1
tahun)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Kenaikan berat badan
5. Perut kembung atau tidak nyaman
6. Perubahan suasana perasaan
7. Penurunan hasrat seksual.
✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (menunda haid lebih lama pada ibu menyusui,
haid tidak teratur, haid memanjang atau sering, haid jarang, atau tidak
haid)
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Perubahan suasana perasaan
5. Nyeri payudara
6. Nyeri perut
7. Mual.
✓ Efektivitas:
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam 1
tahun.
✓ Efek samping:
1. Perubahan pola haid (pada beberapa bulan pertama: haid sedikit dan
singkat, haid tidak teratur lebih dari 8 hari, haid jarang, atau tidak
haid;setelah setahun: haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur, dan haid
jarang)
2. Sakit kepala, pusing
3. Perubahan suasana perasaan
4. Perubahan berat badan,
5. Jerawat (dapat membaik atau memburuk)
6. Nyeri payudara
7. Nyeri perut dan mual.
✓ Efektivitas:
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam
1 tahun. Efektivitas dapat bertahan lama, hingga 12 tahun.
✓ Efek samping:
Perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan pertama (haid memanjang
dan
banyak, haid tidak teratur, dan nyeri haid).
✓ Mengapa beberapa orang menyukainya:
1. Efektif mecegah kehamilan
2. Dapat digunakan untuk waktu yang lama
3. Tidak ada biaya tambahan setelah pemasangan
4. Tidak mempengaruhi menyusui
5. Dapat langsung dipasang setelah persalinan atau keguguran.
✓ Efek
samping:
Tidak
ada.
✓ Efektivitas
Bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan adalah 2 di antara 100
ibu dalam 1 tahun.
✓ Keuntungan
Mencegah penularan penyakit menular seksual dan
konsekuensinya
(missal: kanker serviks)
✓ Resiko
Dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang dengan alergi lateks
✓ Efek
Samping
Tidak
ada
BKKBN
Visi Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan
penduduk
tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas
Misi - Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
- Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
- Memfasilitasi pembangunan keluarga.
- Mengembangkan jejaring kemitraan dalam
pengelolaan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga.
- Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi
secara
konsisten.
Nilai - Cerdas adalah perilaku untuk mampu bertindak optimal secara
efektif dan efisien dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi.
- Tangguh adalah perilaku memiliki semangat pantan menyerah untuk
mencapai tujuan.
- Kerjasama adalah perilaku untuk membangun jejaring dengan prinsip
kesetaraan dan saling menguntungkan, percaya, sinergis, serta
menghargai melalui komunikasi yang kondusif untuk mencapai
tujuan bersama,
- Integritas adalah perilaku untuk berbuat jujur, terbuka, dan
konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
- Ikhlas adalah perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab
dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Tujuan - Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan
bangsa.
- Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan
bangsa.
- Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya2 menurunkan angka kematian ibu, bayi,
dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Sasaran - Menurunnya rata2 laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar
1,14% pertahun.
- Menurunkan angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2% per
perempuan.
- Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara
kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.
- Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%.
- Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional,
efektif dan efisien.
- Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan
menjadi 21 tahun.
- Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh
kembang anak.
- Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga
sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
- Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam
penyelenggaraan
pelayanan Program KB nasional.
Jenis- - Akseptor atau peserta KB baru yaitu PUS yang pertamakali
Jenis menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang
Akseptor berakhir dengan keguguran atau persalinan.
KB - Akseptor atau peserta KB lama yaitu peserta yang masih
menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
- Akseptor atau peserta KB ganti cara yaitu peserta KB yang
ganti
pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi
lainnya.
20
KESEHATAN LINKUNGAN
1. Standar/Nilai Lambing Batas Pencemaran Udara
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) (bahasa Inggris: Air Pollution Index,
disingkat API) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk
menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana
dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama
beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu
udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai
estetika.
ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu:
• Karbon monoksida (CO)
• Sulfur dioksida (SO2)
• Nitrogen dioksida (NO2)
• Ozon permukaan (O3)
• Partikel debu (PM10)
2
hidrokarbon dan deterjen. Jika dikonsumsi, bahan berbahaya tersebut akan
merusak organ saluran cerna, hati dan juga ginjal.
3. Pengelolaan sampah padat
A. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber
Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan 2 metode:
• Sistem duet: tempat sampah kering dan tempat sampah basah
• Sistem trio: smpah basah, kering dan tidak mudah terbakar
B. Tahap pengangkutan, sampah diangkut ke tempat pembangan akhir atau
pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkutan sampah
yang disediakan oleh dinas kebersihan kota.
C. Tahap pemusnahan
• Sanitary landfill, dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang
dilakukan dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Sanitary
landfill yang baik harus memenuhi persyaratan berikut.
- Tersedia tempat yang luas
- Tersedia tanah untuk menimbunnya
- Tersedia alat-alat besar
• Incenerator
Suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secar
besar-besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik.
- Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya
- Tidak memerlukan ruang yang luas
- Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap
- Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja
yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Kerugian:
- Biaya besar
- Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan penduduk
• Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat
organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini
menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk.
• Hot feeding
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak. Perlu diingat bahwa
sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu untuk mencegah
penularan penyakit cacing dan tricionosis hewan ternak.
• Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air
limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan akhir air
limbah memang baik.
• Dumping
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang, atau
tempat sampah
• Dumping in water
Sampah yang dibuang melalui air sungai atau laut.
• Individual inceneration
Pembakaran sampah secara perseorangan
• Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai
atau daur ulang
• Reduction
Menghancurkan sampah (biasanya bentuk garbage) sampai ke bentuk yang
lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak
• Salvaging
Pemanfaatan sampah kembali
4. Bahan beracun dan berbahaya
Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational
Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat
kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.
SP 1
• Menjelaskan pentingnya kebersihan
diri
• Menjelaskan cara menjaga
kebersihan diri
• Melatih pasien
30
• Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
SP 2 • Mengidentifikasi kemampuan
yang dimiliki
• Melatih kemampuan yang dimiliki
1
• Mengidentifikasi benda-benda
yang dapat membahayakan pasie
• Mengamankan benda-benda yang
SP 1
dapat membahayakan pasien
• Melakukan kontrak treatment
• Mengajarkan cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
2
• Mengidentifikasi aspek positif pasien
SP 2 • Mendorong pasien untuk berfikir
positif terhadap diri
Kegiatan-kegiatan POLINDES
1. Pemeriksaan kehamilan,termasuk imunisasi TT pada ibu hamil, dan mendeteksi
dini kehamilan resiko tinggi.
2. Menolong persalinan normal dan persalinan resiko sedang.
3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan
imunisasi dasar pada bayi.
5. Memberikan pelayanan KB.
6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan
persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
7. Manampung rujukan dari dukun bayi dan kader (Posyandu dan Dasa wisma)
8. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (Posyandu dan Dasa wisma).
10. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil
5. Puskesmas PONED
• Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas
rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24
jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
• Kriteria
- Pada puskesmas PONED harus memiliki ruangan perawatan kebidanan, ruang
tindakan obstetri, ruang tindakan neonatus, ruang perawatan pasca persalinan,
ruang jaga perawat dan dokter, serta ruang bedah minor.
- Dilengkapi dengan fasilitas persalinan dan tempat tidur rawat inap untuk kasus
emergensi/ komplikasi obstetri dan neonatus
- Letaknya strategis dan mudah diakses oleh puskesmas atau fasyankes non-
PONED lainnya
- Berfungsi dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan tindakan mengatasi
kegawatdaruratan sesuai kompetensi dan kewenangannya yang dilengkapi
sarana yang dibutuhkan
- Dalam area/ wilayahnya, puskesmas telah dimanfaatkan sebagai tempat
pertama mencari pelayanan oleh masyarakat
- Mampu menyelenggarakan UKM sesuai standar
- Jarak tempuh dari pemukiman atau puskesmas non-PONED ke puskesmas
PONED <1 jam dengan transportasi umum, dan jarak dari puskesmas PONED ke
rumah sakit minimal 2 jam
- Memiliki tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang sudah terlatih
PONED dengan jumlah minimal 1 orang untuk tiap bidang dan siap selama 24
jam dalam 7 hari
- Memiliki peralatan medis, non-medis, obat-obatan, dan fasilitas tindakan medis
serta rawat inap untuk mendukung penyelenggaraan PONED
- Kepala puskesmas mampu memanajemen PONED
- Puskesmas memiliki komitmen untuk menerima kasus rujukan
kegawatdaruratan medis obstetri dan neonatus dari fasyankes sekitar
- Memiliki sarana rujukan berupa ambulance yang siap setiap saat.
- Selain kriteria di atas, dalam pelaksanaannya pukesmas PONED memerlukan
tim pendukung yang minimal terdiri dari 1-2 orang dokter umum, 5 orang
perawat D3, 5 orang bidan D3, 1 orang analis laboratorium, dan 1 orang
petugas administrasi
6. Gerakan Sayang Ibu – sasaran/target
Definisi: Gerakan Sayang ibu ada;ah suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
bekerjasama dengan pemerintah untuk pwningkatan perbaikan kualitas hidup
perempuan (sebagai sumber daya manusia) melalui berbagai kegiatan yang
mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil,
melahirkan, nifas dan kematain bayi.
Tujuan gerakan sayang Ibu dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu
1. Umum
Gerakan sayang Ibu yang merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
pemerintah, bertujuan untuk meningkaykan kualitas SDM, utamanya
mempercepat penrunan angka kematian ibu dan bayi.
2. Khusus
a. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas.
b. Menurunkan angka kematian bayi
c. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai PMS, HIV/AIDS, kehamilan,
melahirkan, pemberian ASI Eksklusuf, perawatan bayi, aborsi, kesehatan
reproduksi rermaja, perkawinan usia dewasa.
40
d. Memantapkan pengetahuan, wawasan komitmen dan dukungan pihak
legislative (anggoya DPR) baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten dan Kota
terhadap GSI.
e. Memantapkan pengetahuan, wawasan, komitmen dan dukungan dari Kepala
Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dan sektor terkait di lingkungan
Pemerintah Daerah dan Camat tentang berbagai faktor yang berhubungan
dngan kematian ibu dan bayi serta melakukan peningkatan penanggulangannya
secara terpadu (integratif).
f. Memantapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mampu
membangun mekanisme rujukan sesuai dengan kondisi daerah, sehingga ibu
tidak terlambat ditolong oleh petugas kesehatan (bidan atau dokter).
g. Meningkatkan peran dan fungsi institusi terkait baik unsur Pemerintah dan
Swasta (LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi) baik dalam
perencanaan, implementasi sampai pada pemantauan dan evaluasi dalam
pengumpulan data bulin, bumil dan bufas di tingkat Desa dan Kecamatan.
h. Mengembangkan indeks kualitas hidup perempuan dan bumil/bulin yang
spesifik dari daerah untuk mengukur kualitas perempuan dan proses
pelaksanaan GSI.
i. Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik Pemerintah maupun
Swasta dalam pelayanan Kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibu dan
bayi.
j. Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah kebiasaan yang merugikan
kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan bayi.
k. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan bumil dan perwatan bayi
di setiap wilayah kelurahan dan Desa di bawah koordinas Camat serta dana
untuk penggunaan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Sasaran
Sasaran Langsung: calon pengantin (Cantin), perempuan usia subur (PUS) dan
bumil, bulin, bufas beserta suami dan seluruh anggota keluarga.
Sasaran Tidak langsung
a. Legislatif (DPRD) baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten dan Kota.
Melalui peran anggota DPRD diharapkan program-program untuk menrunkan
AKI dan AKB melalui GSI dapay menjadi keputusan politik dan program,
sehingga diagendakan salam kebijakan Pembangunan Pemerintah Daerah.
b. Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota) unsur pimpinan di lingkungan
Pemda, Camat Kepala Desa serta Kepala Kelurahan untuk membina dan
mengkoordinir kegiatan GSI, institusi masyarakat di semua tingkatan wilayah
seperti organisasi sosial, kemasyarakatan, profesi, LSM, Organisasi
Keamanan agar kegiatan dalam memberikan penyuluhan dan mengelola
kegiatan Gerakan Sayang Ibu.
7. Suami Siaga, Desa Siaga (Kriteria dan Tahapan)
Suami siaga yaitu kewaspadaan suami untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
istrinya yang sedang hamil sampai dengan persalinannya. Suami siaga senantiasa siap
memberikan yang terbaik untuk istri dan janinnya, sebagai suami siaga ia siap dan
ikhlas untuk memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkan persalinan
dengan tenaga medis. (Gerakan Partisipatif penyelamat ibu hamil, menyusui dan bayi,
2003).
1
SIAGA:
Siap: secara mental. Ketika ibu sedang menghadapi perslainan, suami mempersiakan
mentalnya untuk meberikan dukungan atau semangat kepada istri. Secara fisik, suami
2
mempersiapkan untuk menjaga dan melindungi istrinya. Secara materil, suami
mempersiapkan dana untuk persalinan istrinya. Antar: suami mengantarkan istri ketika
ia merasakan adanya tanda – tanda dan gejala persalinan. Jaga : Suami menjaga istri
ketika menghadapi persalinan
Desa Siaga:
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung
jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi
dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga dilibatkan berbagai
pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam program kesehatan
seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa
yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Selanjutnya, secara khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
3. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat.
4. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes,
2006):
1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-
kurangnya 2 orang kader desa.
2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta peralatan
dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang
dikenal dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
• Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
kejadian luar biasa serta faktor-faktor risikonya.
• Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta
kekurangan gizi.
• Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
• Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
• Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi, PHBS, penyehatan
lingkungan dan lain-lain
Tahapan pengembanga desa siaga
Pengembangan desa siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan dan bersifat siklus.
Setiap tahapan meliputi banyak aktivitas.
1. Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan
antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok
masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa
untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah
prioritas yang akan diatasi.
2. Pada tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari
penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah.
Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2).
Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah
masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas
masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya,
pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat,
serta koreksi dan persetujuan masyarakat.
3. Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa
pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.
4. Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa
pertanggung jawaban.
Pada pelaksanaannya, tahapan diatas tidak harus berurutan, namun disesuaikan
dengan kondisi masing-masing desa/kelurahan.
8. Pemberian ASI Ekslusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama tanpa minuman
atau makanan tambahan lain. Setelah 6 bulan, pemberian ASI dengan makanan
pendamping ASI, lalu ASI dilanjutkan sampai dengan dua tahun atau lebih.
9. Promosi Kesehatan – strategi, kegiatan, target, sasaran primer & sekunder Strategi
Strategi promosi kesehatan terdiri dari (1) pemberdayaan, yang didukung oleh (2) bina
suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh semangat (4) kemitraan. Pemberdayaan
adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam mencegah dan menanggulangi
masalah kesehatan, guna membantu individu, keluarga atau kelompok-kelompok
masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Bina
suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan mendorong
dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam mengadopsi PHBS dan
melestarikannya. Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-
pihak tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan PHBS
baik dari segi materi maupun non materi.
Kegiatan Promosi Kesehatan Saat Ini
✓ Program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030
✓ Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik
Kegiatan Promosi kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaanya
✓ Promosi kesehatan di tempat kerja
✓ Promosi kesehatan di sekolah dan
✓ Promosi kesehatan di masyarakat
✓ Promosi kesehatan di tempat-tempat umum / ibadah
Konsep Promosi Kesehatan
✓ Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
✓ Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
✓ Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
✓ Tidak membuang sampah sembarangan
✓ Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat
✓ Menggunakan pelayanan kesehatan.
✓ Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.
Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1)
sasaran primer, (2) sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier.
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
Mereka ini
diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat
menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya
pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas
kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media
massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara:Berperan sebagai panutan
dalam mempraktikkan PHBS.
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta
mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) dengan cara Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-
undangan yang tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung
terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat. Membantu menyediakan sumber daya
(dana, sarana dan lain- lain) yang dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat
luas pada umumnya.
Tingkat pencapaian pembinaan PHBS di Rumah Tangga dapat diukur melalui 10
indikator sebagai berikut:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
b. Memberi bayi ASI Ekslusif.
c. Menimbang balita setiap bulan.
d. Menggunakan air bersih.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali.
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Standar/Nilai ambang batas pencemaran udara
• Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkrnnya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya
• Partikulat (PM2.5) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron
(mikrometer).
• Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang
diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM2.5 = 65 ugram/m3.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 Tahun 1999 tentang
pengendalian Pencemaran Udara
• Berdasarkan Peraturan Pemerinah No. 41 Tahun 1999, terdapat delapan
parameter pencemar udara yaitu, debu, NH3, Pb, CO, SO2, hidrokarbon, NOx, dan
H2S.
2. Persyaratan biologis, kimiawi & fisik air minum
Yang dimaksud air minum menurut Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
tentang persyaratan kualitas air minum adalah airyang melalui proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.Air minum aman
bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan,
berdasarkan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum
Secara umum syarat-syarat kualitas air minum, terdiri dari:
1. Syarat fisika: air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan, warna, rasa, dan bau.
2. Syarat kimia: air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang beracun sehingga
dapat mengganggu kesehatan, estetika, dan gangguan ekonomi.
3. Syarat bakteriologi: air yang dipengaruhi sebagai air bebas dari kuman penyakit,
dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, ccing,dan jamur.
4. Syarat radioaktif: air minum yang bebas dari sinar alfa dan beta yang dapat
merugikan kesehatan.
3. Pengelolaan sampah padat (incinerator)
Menurut defenisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
a) Sampah organik : terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alaami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Yang termasuk sampah organik misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
b) Sampah anorganik: berasal dari sumber daya alam yang tak bisa diperbaharui
seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses indrustri. Sebagian zat anorganik
secara
keseluruhan tiak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagin ainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu lama.
Pengolahan sampah padat
Kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan
pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak
menganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pemusnahan dan atau pengolahan sampah ini dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain:
1. Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah
2. Dibakar (incenerator), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
didalam tungku pembakaran (incenerator)
3. Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk
(kompos), khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan
sampah lain yang dapat membusuk.
Incenerator adalah sebuah alat, sedangkan Insinerasi (incineration)
atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang
melibatkan pembakaran bahan organik. Hasil kerja insenerasi adalah abu, gas sisa hasil
pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan mengandung polutan, maka
harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilepas ke atmosfer, sedangka panas yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.
EPIDEMIOLOGI
1. Interaksi Host Agent Environment
Interaksi host, agent dan environment atau disebut juga dengan pendekatan teori
segitiga epidemiologi untuk menjelaskan proses terjadinya penyakit yaitu dipengaruhi
faktor penjamu yaitu host atau orang yang terjangkit suatu penyakit. Faktor penyebab
atau agent penyakit misalnya DBD yaitu virus dengue, dan yang terakhir lingkungan
sekitar (environment). Perubahan pada faktor environment dapat mempengaruhi
perilaku host sehingga berakibat pada timbulnya suatu penyakit yang dapat menyerang
individu maupun keseluruhan populasi. Interaksi host, agent dan environment yang
tidak seimbang menyebabkan angka kejadian penyakit akan meningkat.
Kondisi host dapat ditinjau dari faktor pengetahuan (kognitif) individu, sikap (afektif)
seseorang dan tindakan (konatif) yang dilakukan terkait dengan keberadaan suatu
penyakit.Sedangkan faktor environment berasal dari kondisi lingkungan sekitar. Kondisi
lingkungan rumah yang buruk seperti banyak ditemukan tumpukan sampah akan
memicu adanya perkembang biakan agen penyakit yang pada akhirnya memperbesar
peluang orang terkena penyakit.
Rumusan
50
diperkirakan sebesar 214.374.096 jiwa. Sehingga Angka
Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya,
pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000
penduduk.
Keterangan:
B : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
Pf 15-49 : jumlah wanita 15-49
Pf 15-44 : jumlah wanita 15-44
Kegunaan Sebagai indikator untuk membandingkan keberhasilan antar wilayah
dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi, menunjukkan
tingkat keberhasilan program KB, membantu para perencana program
pembangunan untuk meningkatkan rata-rata usia kawin, meningkatkan
program pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan ibu
hamil dan perawatan anak, serta mengembangkan program penurunan
tingkat kelahiran.
Interpretasi GFR sebesar 103, artinya terdapat 103 kelahiran hidup oleh wanita usia
subur (15-49 tahun)
Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (Age Specific
Nama Indikator Fertility Rate/ASFR)
Banyaknya kelahiran selama setahun per 1000, 100.000, atau
Konsep Definisi 1.000.000 wanita pada kelompok umur tertentu
Rumusan Metode Langsung
Keterangan:
Bi : jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i
i : kelompok umur 15-19, ..., 45-49
Pi : jumlah wanita kelompok umur i
Metode Tidak Langsung
1
ASFR metode tidak langsung didapatkan dari hasil penghitungan fertilitas dengan
metode anak kandung (own children)
Range
Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan data
dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan adalah
selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga nilai yang terkecil
tersebut. R= nilai maksimum - nilai minimum. R adalah range (jangkauan atau rentang).
Standar deviasi
Varians dan Standar deviasi adalah sebuah ukuran penyebaran yang menunjukkan
standar penyimpangan atau deviasi data terhadap penyimpangan rata-ratanya. Varians
adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
Rumus Varian dan standar deviasi
Dependency ratio juga dapat disebut dengan angka ketergantungan atau beban
ketergantungan (dependency ratio) adalah angka yang menunjukkan besarnya
penduduk golongan umur produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa
ekonomi bagi golongan umur muda dan umur tua (golongan umur tidak produktif).
Semakin rendah angka ketergantungan, semakin baik pula kondisi ekonomi suatu
negara. Hal ini disebabkan oleh rendahnya masyarakat non produktif yang harus
ditanggung secara ekonomi oleh masyarakat produktif. Cara menghitung angka
ketergantungan: Rumusnya adalah jumlah penduduk tidak produktif (0-14 tahun dan
65+ tahun) dibagi dengan jumlah penduduk produktif (15-64 tahun) lalu dikalikan
100. Selain rasio ketergantungan total, terdapat pula rasio ketergantungan anak.
Rumusnya adalah jumlah penduduk umur 0-14 tahun dibagi dengan jumlah penduduk
berumur 15-64 lalu hasilnya dilalikan 100. Selain rasio total dan rasio anak, rasio
penduduk usia tua pun dapat dihitung. Rumusnya adalah jumlah penduduk dengan
umur 65 atau lebih dibagi dengan jumlah penduduk berumur 14-64 dan hasilnya
dikalikan dengan 100.
60
PERSALINAN
A. Materi
1. Definisi
a. Persalinan atau partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
b. Persalinan adalah proses yang dimulai dengan kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi progresif dari servik, kelahiran bayi dan plasenta.
c. Persalinan atau partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
d. Partus Imaturus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi kurang dari 28
minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gram.
e. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup
tetapi belum aterm (cukup bulan), berat janin antara 1000-2500 gram atau
umur kehamilan antara 28 sampai dengan 36 minggu.
f. Partus Postmaturus atau serotinus dalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang diperkirakan.
g. Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin.
1
Frankenhauser yang terletak dibelakang servik dapat memberikan pengaruh
penting untuk dimulainya kontraksi rahim.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa teori yang
menyatakan sebab-sebab terjadinya persalinan adalah:
a) Teori keregangan.
✓ Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
✓ Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat
mulai.
✓ Contohnya, pada hamil ganda sering terjadi kontarksi setelah keregangan
tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.
b) Teori penurunan progesterone.
✓ Proses penuaan placenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana
terjadi penimbuna jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan
dan buntu.
✓ Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih
sensitive terhadap oksitosin.
✓ Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingakat
penurunan progesterone tertentu.
c) Teori oksitosin internal.
✓ Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior.
✓ Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah
sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
✓ Menurunnya kosentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatka aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai.
d) Teori prostaglandin.
✓ Kosentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang
dikeluarkan oleh desidua.
✓ Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
✓ Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
e) Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis.
✓ Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi
kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini
dikemukakan oleh Linggin 1973.
✓ Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya
kehamilan kelinci berlangsung lebih lama.
✓ Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksi
(mulainya) persalinan.
✓ Dari percobaan tersebut diatas ada hubungan antara hipotalamus-pituitari
dengan mulainya persalinan.
f) Teori iritasi mekanik.
✓ Adanya tekanan dan pergeseran pada ganglion servikale dari fleksus
Frankenhauser yang terletak dibelakang servik oleh bagian terbawah janin,
sehingga dapat memicu persalinan.
g) Induksi partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
✓ Ganggang laminaria: beberapa laminaria dimasukan kedalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus Frankenhauser.
✓ Amniotomi: pemecahan ketuban.
✓ Oksitosin drip: pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.
3. Tahapan-Tahapan Persalinan.
a) Kala I (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show),
karena servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
pergeseran ketika servik mendatar dan membuka.
Kala Pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
✓ Fase Laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
✓ Fase Aktif: dibagi dalam 3 fase, yaitu:
• Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
• Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
• Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat. Dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara primigravida dengan
multigravida. Pada Primi ostium uteri internum akan membuka lebih dulu,
sehingga servik akan mendatar dan menipis. Baru kemudian ostium internum
eksternum membuka. Pada multigravida ostium internum sudah sedikit
terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran
servik terjadi dalam saat yang sama.
b) Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala II, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai
keliahatan, vulva membuka , dan perineum meregang. Dengan his mengedan
yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II
pada primi 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam.
c) Kala III (Kala Pengeluaran Placenta)
Setelah bayi lahir , kontraksi rahim istirahat sebentar. Pada lapisan
Nitabuusch sudah mulai ada pelepasan placenta, karena sifat retraksi otot
rahim. Tanda-tanda lepasnya placenta adalah:
• Uterus menjadi bundar.
• Uterus terdorong keatas, karena placenta dilepas kesegment bawah rahim.
• Tali pusat bertambah panjang.
• Terjadi perdarahan.
Contoh:
Jika anak 23 kg
10 x 100 cc = 1000
10 x 50 cc = 500
2 x 25 = 25
Jumlah kebutuhan cairannya adalah 1525cc
20. Trauma, untuk pasien datang dengan truma maka gunakan dengan prisip DRABC
dalam penanganan pasien
Danger
70
Response
Airways
Breathing
Circulation
21. Serangan Jantung, untuk pasien serangan jantung gunakan prinsip DRCAB dalam
melakukan penanganan pasien
Danger
Response
Circulation
Airways
Breathing
22. Kapan kita melakukan DC Shock.
Berikut beberapa indikasi boleh dilakukannya kardioversi (DC Syok):
a. Kardioversi darurat: Jika muncul supraventrikuler Takhicardia (SVT), Atrial Flutter,
dan atrial fibrasi (AF) rapid respon 15-20% stroke, dengan hipotensi, hipoperpusi
sistemik, congestive heart failure (CHF) atau infark Miokard. Dan dilakukan
kardioversi (DC Syok) apabila ada gambaran VT dengan palpasi vagal, gagal ke
irama sinus.
b. Kardioversi elektif: Jika muncul SVT, Atrial Flutter, AF rapid respon yang gagal
berubah ke irama sinis dengan injeksi digitalis atau lidocain atau amiodaron. Nah,
jika ada indikasi kapan sebaiknya penderita di kardioversi (DC Syok), maka
kardioversi (DC Syok) ini juga mempunyai larangan keras atau kontraindikasi
jangan dilakukan. Apa saja kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok)?
Ini dia kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok):
1. Intoksikasi digitalis
2. VF setelah kardiobersi, TPM dapat merubah SVT
3. Penyakit, gangguan sistem konduksi
4. Pasien tidak bertahan pada irama sinus
5. Fibrilasi atrial telah lama atau bertahun
6. Kardioversi AF cepat berulang
7. Post operasi jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari, TPM dapat
menghentikan takiaritmia
2. Conselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik
dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.
Peran perawat :
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga
dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan
3. Educator :
Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid
untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau
banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah
perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu
didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis.
a. Dilakukan kepada klien /klg , tim kes. Lain baik secara spontan pada saat
berinteraksi maupun formal.
b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan.
4. Collaborator
Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya
membantu mempercepat penyembuhan klien.
5. Cordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi cordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
1) Merencanakan
2) Mengorganisasikan
3) Mengarahkan
4) Mengontrol
6. Change Agent
Pembawa perubahan adalah seseorang yg berinisiatip membantu orla membuat
perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah,
mengkaji motifasi pasien dan membantu klien tuk berubah, menunjukan alternated,
menggali kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber daya menunjukan
peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu
selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (Marriner
Torney)
B. Tingkat Pencegahan
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum
terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara
umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup
pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga
mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik
misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada
bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium
dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal
berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Sko Criteria
re
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaiandan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsitersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
satufungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaiandan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
- sebagaiC, D, E, atau F
lain
1
BERG BALANCE SCALE
Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan
dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas keseimbangan (balance task) yang
umum dalam kehidupan sehari-hari.
Total score = 56
Interpretasi
0-20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21-40 = berjalan dengan bantuan
41-56 = mandiri/independen
RUMUS PERHITUNGAN DALAM KEPERAWATAN
Jawab
Diketahui
G1P0A0
TFU = 28
cm
Ditanya Usia kehamilan ibu 28 𝑐𝑚
= 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3,5 𝑐𝑚
Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 33 tahun dirawat di ruangan dengan keluhan muntah-muntah
dan diare sejak 3 hari yang lalu. Klien mendapat terapi NaCl 0,9%, 30 tpm, dengan
infus set 1cc = 15 tetes.
Berapa volume cairan yang amsuk ke tubuh klien selama 3 jam?
A, 250 ml
B, 300 ml
C, 315 ml
D, 340 ml
E, 360 ml
Jawab:
Diketahui
Faktor tetes = 15
Order tetes = 30
Waktu pemberian = 3 jam
Ditanya jumlah cairan yang masuk?
30 𝑡𝑝𝑚 𝑥3 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
5400
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15
Faktor tetes:
Mikro = 60
Makro = 15 atau 20
Contoh Kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dirawat dibangsal dengan keluhan demam dan
diare sejak 3 hari yang lalu. Dia mengalami dehidrasi akibat mencret 6x/hari dengan
konsistensi ai lebih banyak adri pada ampas. Berdasarkan intruksi dokter maka
dilakukan terapi cairan dengan dipasang infus mikro 50 tetes permenit. Cairan NaCl
0,9% 500cc.
Jika cairan infus tersebut diberikan mulai jam 08:00 Jam berapakah cairan tersebut
habis.
A, 14:00
B. 15:00
C, 16:00
D, 17:00
E. 18:00
Jawab:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝐿𝑃 =
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
500 𝑐𝑐 𝑥 60
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
500 𝑐𝑐
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚
LP = 10 Jam
Jika cairan diberikan mulai dari jam 08:00 maka cairan akan habis pada jam 18:00
5. Penilaian GCS
a. Mata (E):
4: Spontan membuka mata
3: Dengan perintah
2: Dengan rangsang nyeri
1: Tidak ada reaksi
b. Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
1: Tidak ada reaksi
c. Verbal (V):
5: Orientasi baik
4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata
2: Mengerang
1: Tidak ada reaksi
Contoh kasus
Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di ruang ICU dengan penurunan kesadaran,
diagnosa medis cedera kepala. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan “pasien
mampu membuka mata dengan rangsangan cubitan dan mampu menarik area yang
nyeri pada lokasi cubitan tersebut, tidak mengucapkan kata hanya suara mengerang,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88x/i, pernapsan 24x/i, suhu 38o C.
Bagaimana penulisan GCS data di atas?
A, GCS 4 (E2, M1, V1)
B, GCS 5 (E3, M1, V1)
C, GCS 6 (E2, M2, V2)
D, GCS 7 (E3, M3, V1)
E, GCS 8 (E2, M4, V2)
Jawab:
E = Membuka mata dengan rangsangan cubitan: Skor 2
M = Mampu menarik area yang nyeri pada likasi cubitan; skor 4
V = Tidak mengucapkan kata-kata hanya mengerang; Skor 2
Contoh kasus
Seorang perawat sedang menghitung orderan obat ranitidin untuk An. Y. Dokter
memberikan order 25 mg sedangkan dalam obat ranitidin tertulis 50 mg, Netto 2 ml.
Perawat x memberikan obat ke An. Y sebanyak 2 ml, ternyata perawat x salah
menghitung. Berapakah dosis yang benar dari orderan dokter ranitidin 25 mg untuk
An. Y......?
A.1 ml
B.3 ml
C.1,5 ml
D.2,5 ml
E.1,25 ml
Jawab:
Diketahui
Dosis yang diresepkan = 25 mg
Dosis tersedia = 50 mg
Netto = 2
Ditanya yang harus diberikan perawat
𝑌𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 = 25 𝑚𝑔 𝑥 2 𝑚𝑙
50 𝑚𝑔
Yang harus diberikan = 1 ml
Contoh Kasus
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar pada
dada bagian depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang
dikendarainya. Diketahui supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%.
Berapakah volume resusitasi cairan yang diberikan pada klien tersebut pada 8 jam
pertama, berdasarkan formula Baxter/parkland?
A. 9600 cc
B. 4800 cc
C. 3600 cc
D. 3600 cc
E. 2400 cc
Jawab
Diketahui
BB pasien = 60 Kg
Luas luka bakar = 30 %
Ditanya jumlah resusitasi cairan yang diberikan pada 8 jam pertama
Rumus: Dewasa = RL 4 mL x 60 Kg 30%/24 jam
= 7200 untuk pemberian 24 jam
Kasus pemberian 8 jam pertama
7200 x ½
3600 cc
Contoh Kasus
Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya. Satu
jam yang lalu, klien ketika dan temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien
tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri
dan kanan, kaki kanan sampai alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9)
berapa persenkah luas luka bakar pada klien ?
A.28%
B.19%
C.37%
D.36%
E.27%
Jawab:
Diketahui
Telapak tangan sampai siku masing 4,5 % total 9%
Kaki kanan 18%
Genitalia 1%
Ditanya luas luka bakar
Total luas luka bakar = 9%+18%+1% = 28%
Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 8 Januari 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan
lahir?
A, 17 Oktober 2015
B, 16 Oktober 2015
C, 15 Oktober 2015
D, 14 Oktober 2015
E, 13 Oktober 2015
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 28 minggu
HPHT = 8 Januari 2015
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 8 + 7 = 15
Bulan = 1 + 9 = 10
Tahun = 2015 + 0 = 2015
Jadi taksiran partus 15 Oktober 2015
Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 15 Oktober 2015. Tanggal berapa bayinya
diperkirakan lahir?
A, 21 Juli 2015
B, 22 Juli 2015
C, 23 Juli 2015
D, 24 Juli 2015
E, 25 Juli 2015
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 30 minggu
HPHT = 15 Oktober 2014
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 15 + 7 = 22
Bulan = 10 - 3 = 7
Tahun = 2014 + 1 = 2015
Jadi taksiran partus 22 Juli 2015
Contoh Kasus
Seorang ibu hamil 36 minggu ingin mengetahui taksiran berat janinnya. Apabila TFU
= 35 cm, divergen. Berapakah taksiran berat janinnya?
A, 3620
B, 3720
C, 3820
D, 3520
E, 3730
90
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan 36 minggu
TFU = 35 cm
Divergen
Ditanya Taksiran berat janin
Berat janin = (35 cm -11) x 155
= 24 x 155
= 3720 gram
Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 42 tahun ingin membatasi kelahiran ankanya dengan metode
kalender. Ibuingin mencoba metode tersebut Pada saat ini. Siklus menstruasi ibu
28 hari pada bulan ini, HPHT pada tanggal 2 Oktober.
Kapankah ibu tidak boleh bersenggama dengan suami?
A, Tanggal 16 Oktober
B, Tanggal 18 Oktober
C, Tanggal 16 - 20 Oktober
D, Tanggal 2 – 8 Oktober
E, Tanggal 17 – 18 Oktober
Contoh kasus:
Seoran wanita berusia 29 tahun baru melepas alat kontrasepsi AKDR 3 bulan
yang lalu, datang ke pili KIA untuk berkonsultasi tantang alat kontrasepsi, Ny.
Y menginginkan penggunaan alat kontrasepsi alami tanpa alat karena
merencanakan kehamilan dalm waktu dekat, dan memutuskan untuk
menggunkan metode kalender setelah melewati sesi konseling. Hasil pengkajian
siklus haid terpanjang 32 hari dan terpendek 27 hari. HPHT 1 Mei 2013.
Kapankah masa pantang berhubungan pasien di atas?
A, 8-21 Mei 2013
B, 7-21 Mei 2013
C, 9-21 Mei 2013
D, 10-25 Mei 2013
E, 11-25 Mei 2013
Jawab
Diketahui
HPHT = 1 Mei 2013
Siklus haid terpanjang 32 hari
Siklus haid terpendek 27 hari
Ditanya pantang berhubungan
1
Siklus terpendek 27 hari – 18 = 9
Siklus terpanjang 32 hari – 11 = 21
Masa subur pasien terjadi pada tanggal 9 Mei – 21 Mei. Maka pasien tidak boleh
berhubungan pada tanggal tersebut
Contoh kasus
Seorang perempuan 24 tahun, datang ke poli kandungan, kehamilan 36 minggu,
dengan keluhan, mules-mulas sudah 5 jam yang lalu. Pada hasil pemeriksaan awal
perawat menganganjurkan klien untuk jalan-jalan disekitar poli. Setelah dirasa
cukup klien mendatangi perawat dan dilakukan pemeriksaan dalam dan hasilnya
sudah masuk ke pembukaan lengkap. Perawat membantu persalinan jam 10 lewat 35
menit lahirlah By. A dalam kondisi normal BB 3000 mg dan perawat melakuakn
pemeriksaan apgare score. Berapakah nilai tertinggi dari apgare score.......?
A.8
B.9
C.12
D.11
E.10
Jawab:
Behubung bayinya lahir dengan normal maka apgar skornya adalah 8
Contoh kasus
Ruangan bedah memiliki 20 tenpat tidur dengan jumlah rata-rata pasien sebanyak 17
pasien per hari ( 3 pasien minimal care, 8 pasien parsial care, 6 pasien total care).
Jika jumlah jam kerja perawat sebanyak 7 jam per hari dan jumlah hari libur dalam
setahun sebanyak 73 hari. Maka berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan secara
keseluruhan per hari berdasarkan metode Gilles?
A, 15
B, 16
C, 17
D, 18
E, 19
Jawab
Diketahui
Jumlah tempat tidur 20 buah
Jumlah pasien per hari 17
3 pasien minimal
care 8 pasien parsial
care 6 pasien total
care
J. jam kerja perawat per hari adalah 7 jam
J. hari libur dalam setahun adalah 73 hari
Ditanya Perawat yang dibutuhkan diruangan tersebut per hari
a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari
i. Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: 3 X 2 jam perawatan = 6 jam
2). Keperawatan parsial: 8 X 3 Jam perawatan = 24 jam
3). Keperawatan Total: 6 X 6 jam perawatan = 36 jam
ii. Keperawatan tidak langsung: 17 X 1 Jam perawatan = 17 jam
iii. Penyuluhan kesehatan: 17 X 0, 25 jam = 4,25 jam
Total Jumlaj jam perawatan untuk seluruh pasien 87,25 jam
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:
87,25
𝐽. 𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =
17
Jumlah jam perawatan/pasien/hari = 5,13 jam
c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan
5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
(365 ℎ𝑎𝑟𝑖 − 73 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖
31831,65
=
2044
= 15,573 = 15 perawat
Contoh kasus
Seorang calon perawat melakukan pengkajian keluarga didapatkan 2 masalh
keperawatan keluarga, untuk masalah 1: sifat masalah adalah ancaman kesehatan,
kemungkinan masalh bisa diubah dengan mudah, potensial masalh untuk dicegah
dan menurut keluarga masalah segera untuk ditangani. Berapakah masalah skor
keperawatan keluarga pada kasus dengan menggunakan skoring Baylon?
A, 1 2/3
B, 2 2/3
C, 3 2/3
D, 4 2/3
E, 5 2/3
Jawab
Diketahui
Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skor 2
2
𝑥 1 = 2/3
3
Kemungkinan masalah bisa diubah: Mudah skor 2
2
𝑥2=2
2
Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi skor
3
𝑥1=1
3
Menonjolnya masalah: Segera ditangani 2
2
𝑥1=1
2
Ditanya total skoring = 2/3 + 2 + 1 + 1 = 4 2/3
MASALAH PSIKOSOSIAL : ANSIETAS, BERDUKA DAN KEHILANGAN,
KETIDAKBERDAYAAN
Subtitle Text Here
Ansietas atau cemas adalah keadaan dimana perasaan khawatir, ketidaknyamanan hati
yang ditandai dengan:
1. Respon fisiologis : perubahan sistem syaraf otonom seperti peningkatan tekanan
darah, nadi dan respirasi, reaksi otot polos : kandung kemih dan usus (menjadi
sering BAB dan BAK), kulot dingin dan lembab, dan perubahan pola tidur.
2. Respon psikologis : takut, khawatir, perasaan tidak nyaman dan was-was.
3. Respon kognitif : tidak mampu berpikir dengan baik.
Berduka dan Kehilangan suatu situasi aktual maupun risiko yang dapat dialami oleh
individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau
keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan.
Tahap Kehilangan menurut Kulber Ross:
1. Denail (pengingkaran, menolak apa yang terjadi, biasanya diungkapkan melalui
kalimat : “ini tidak mungkin terjadi pada saya, “saya yakin anda salah dalam
mendiagnosa saya”, “saya yakin keadaan saya baik-baik saja, hasil lab tersebut
pasti tertukar dengan yang lain”).
2. Anger (Marah, ditandai dengan perilaku berbicara nada tinggi, kasar, menolak
pengobatan, agresif, gelisah, tangan mengepal, sulit tidur dan nadi meningkat).
3. Bargaining (tawar menawar, berandai-andai. “andai dulu saya tidak begitu”, “andai
saya diberi kesempatan 2 tahun kebelakang, saya janji tidak akan merokok”).
4. Depresion (Depresi : putus asa, ditandai dengan perilaku menolak makan dan
bicara, menyatakan dirinya putus asa dan tidak berharga)
5. Acceptence (Menerima kenyataan, ditandai dengan perilaku mampu melakukan
aktivitas seperti biasanya)
Macam-Macam Waham :
1. Waham Kebesaran
Individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh:
🍃Saya ini pejabat di Kementrian Semarang!
🍃Saya punya perusahaan paling besar lho.
2. Waham Agama
🍃Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Saya adalah Tuhan yang bisa menguasai dan mengendalikan semua makhluk
3. Waham Somatik
🍃Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Saya menderita kanker. Padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel kanker pada
tubuhnya.
4. Waham Nihilistik
🍃Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
🍃Ini saya berada di alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-rohnya.
🍃Saya sudah mati, dan sekarang hidup kembali.
5. Waham Curiga
🍃Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/
mencederai dirinya dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh
🍃Saya tahu seluruh keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri
dengan kesuksesan saya
🍃Banyak Polisi mengintai saya
🍃tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya,
🍃suster akan meracuni makanan saya.
6. Waham Siar Pikir
🍃Keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun dia
tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut.
7. Waham Kontrol Pikir
🍃Keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan diluar dirinya.
ANALISIS GAS DARAH
Arterial Blood Gas (ABG) merupakan test untuk mengukur kadar keasaman (pH) dan
kadar oksigen serta carbon dioxide didalam darah. Darah yang dipergunakan untuk test
ABG diambil dari arter. Test ini dilakukan untuk memonitor beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan komplikasi serius terhadap kesehatan terutama pada induvidu yang
mengalami penyakit kritis.
Terdapat beberapa strategi untuk melakukan interpretasi dari mulai mnemonics, to charts, to
lectures, to practice. Ini langkah-langkahnya:
1. Ketahui nilai normal
Ketahui nilai normal dan tidak normal pada saat mendapatkan hasil
laboratorium. Untuk memudahkan ingat saja bahwa:
a. pH normal =7.35 - 7.45
b. paCO2 = 35-45
c. HCO3 = 22-26
d.
4. Ingat ROME
Gunakan RO-ME.
Respiratory Opposite
Saat pH naik, PaCO2 turun = Alkalosis
saat pH turun, PaCO2 naik = Acidosis
Metabolic Equal
Saat pH naik, HCO3 naik = Alkalosis
saat pH turun, HCO3 turun = Acidosis
5. Tic-Tac-Toe
Masalah ABG dapat dipecahkan dengan metode the tic-tac-toe method.
Coba buat tabel seperti berikut:
7. Cocokan
Pada tahap ini, coba cari pada kolom mana yang cocok dengan pH. Dalam contoh
ini HCO3 cocok dengan pH. HCO3 menunjukan metabolik (lihat di tahap 3),
keduanya dibawah Acid, jadi ini adalah Metabolic Acidosis.
8. Menjelaskan Kompensasi
Tahap terakhir menjelaskan apakah adanya kompensasi, kompensasi
sebagian, ayau tidak terkompensasi.
Ini triknya:
✓ Jika pH NORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL = KOMPENSASI
✓ Jika pH ABNORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL = KOMPENSASI
SEBAGIAN
✓ Jika pH ABNORMAL, PaCO2 atau HCO3 ABNORMAL = TIDAK
TERKOMPENSASI
KASUS
pH:7.44, PaCO2: 30, HCO3: 21
100
KESIMPULAN: RESPIRATORY ALKALOSIS, FULLY COMPENSATED.
KASUS
Pada kasus ini HCO3 sesuai dengan pH. HCO3 menunjukan Metabolic (lihat tahap
3), keduanya dibawah Acidic, sehingga Metabolic Acidosis.
PaCO2 normal. Ketika pH is ABNORMAL, dan salah satu PaCO2 atau HCO3
ABNORMAL, mengindikasikan UNCOMPENSATION.
101
Kesimpulan METABOLIC ACIDOSIS, UNCOMPENSATED.
102
Indikator Keluarga Sehat Indonesia meliputi:
1. Indikator Gizi, dan Kesehatan Ibu & Anak
2. Indikator Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
3. Indikator Perilaku Sehat
4. Indikator Rumah dan Lingkungan Sehat
5. Indikator Kesehatan Jiwa
107
3.4 Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alcohol
3.5 Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka kematian dan cedera
akibat kecelakaan lalu lintas
3.6 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan sexual dan
reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan
mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional
3.7 Mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial,
akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obat-
obatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi semua
3.8 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang
disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusi dan kontaminasi udara, air
dan tanah
3.a Menguatkan implementasi dari Kerangka Kerja Konvensi WHO mengenai Kontrol
terhadap Tembakau di semua negara, sebagaimana layaknya
3.b Mendukung riset dan pengembangan dari vaksin dan obat-obatan untuk penyakit
menulat dan tidak menular, yang secara khusus mempengaruhi negara-negara
berkembang, menyediakan akses terhadap obat-obatan dasar dan vaksin yang
terjangkau, sesuai dengan Deklarasi Doha mengenai Perjanjian TRIPS dan Kesehatan
Publlik, yang menegaskan hak dari negara-negara berkembang untuk menggunakan
secara penuh provisi dalam Perjanjian Aspek Terkait Perdagangan Hak Properti
Intelektual mengenai fleksibilitas untuk melindungi kesehatan publik, dan terutama
akses terhadap obat-obatan untuk semua
107
3.c Secara substansial meningkatkan pendanaan dan untuk perekrutan, pengembangan,
training dan daya serap tenaga kerja kesehatan di negara-negara berkembang,
terutama di negara kurang berkembang dan Negara berkembang kepulauan kecil
3.d Menguatkan kapasitas di setiap negara, khususnya di negara berkembang untuk
peringatan dini, pengurangan resiko dan manajemen resiko kesehatan nasional dan
global
GOAL 4 Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki
menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas,
yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif
4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki mendapat
akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak secara dini yang berkualitas,juga
pengasuhan dan pendidikan pra-dasar agar mereka siap untuk masuk ke pendidikan
dasar
4.3 Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki
terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruan yang berkualitas dan terjangkau,
termasuk universitas
4.4 Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa
yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan kejuruan, untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha
4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan
akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi
mereka yang rentan, termasuk yang memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anak-
anak yang berada dalam situasi rentan
4.6 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik
laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan
berhitung
4.7 Pada tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan
dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,
termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya
hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian
dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya
dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan
4.a Membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap
gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa
kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
4.b Pada 2020, secara substansial memperbanyak jumlah beasiswa yang tersedia untuk
negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara
berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke pendidikan
tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan komunikasi, teknik,
program teknik dan sains, di negara-negara maju dan negara berkembang lainnya
4.c Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan penyediaan guru-guru yang
berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-
108
negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang dan negara berkembang
kepulauan kecil
GOAL 5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak
perempuan
5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak
perempuan dimana saja
5.2 Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan
pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking ) dan seksual dan
bentuk eksploitasi lainnya
5.3 Menghapukan segalasemua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan
anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan
5.4 Menyadari dan menghargai pelayanandan kerja domestik yang tidak dibayar melalui
penyediaan pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta
mendorong adanya tanggung jawab bersama didalam rumah tangga dan keluarga yang
pantas secara nasional
5.5 Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat
kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan
keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik
5.6 Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan
hak reproduksi sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi
Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi Platform Beijing
dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya
5.a Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama bagi perempuan terhadap
sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap kepemilikan dan kontrol terhadap
tanah dan bentuk property lainnya pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam,
sesuai dengan hukum nasional
5.b Memperbanyak penggunaan teknologi terapan, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi, untuk mendukung pemberdayaan perempuan
5.c Mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan penegakkan perundang-
undanganuntuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan
dan anak perempuan pada semua level
GOAL 6 Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan
sanitasi bagi semua
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman
dan terjangkau untuk semua
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil
untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan memberikan
perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang
berada dalam situasi rentan
6.3 Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghapuskanpembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan
materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan
109
secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara
global
6.4 Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di
semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang
mengalami kelangkaan air
6.5 Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi
(IWRM) pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas selayaknya
6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk
pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau
7.1 Pada tahun 2030, memastikan adanya akses universal terhadap pelayanan energi yang
terjangkau, dapat diandalkan dan modern
7.2 Pada tahun 2030, meningkatkan secara substantif proporsi energi terbarukan dalam
energi campuran global
7.3 Pada tahun 2030, menggandakan laju perbaikan efisiensi energi
7.a Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses
terhadap riset dan teknologi energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi
dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih, dan mendorong investasi
dalam infrastruktur energi dan teknologi energi bersih
7.b Pada tahun 2030, menambah infrastruktur dan meningkatkan mutu teknologi untuk
supply pelayanan energi modern dan berkelanjutan untuk semua negara berkembang,
khususnya di negara-negara kurang berkembang, negara berkembang kepulauan kecil,
dan negara berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan bantuan program
masing-masing
GOAL 8 Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja
penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua
8.1 Memelihara pertumbuhan ekonomi perkapita sesuai dengan situasi nasional dan,
khususnya, setidaknya mempertahankan 7 persen pertumbuhan produk domestik
bruto pertahunnya di negara-negara kurang berkembang
8.2 Mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui disertifikasi,
peningkatan mutu teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus terhadap sektor-
sektor yang mempunyai nilai tambah lebih dan padat karya
8.3 Mendorong kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitas-
aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi,
18
dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah,
termasuk melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan
8.4 Memperbaiki secara progresif, sampai tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam
hal konsumsi dan produksi dan berupaya untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi
dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka kerja 10 tahun program tentang
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan dipelopori negara-negara maju
8.5 Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk kaum
muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang
mempunyai nilai yang sama
8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak
bekerja, tidak berpendidikan atau terlatih
8.7 Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk mengentaskan kerja paksa,
mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia dan menegakkan larangan
dan eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja anak, termasuk perekrutan dan
pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri segala bentuk tenaga
kerja anak
8.8 Mellindungi hak-hak pekerja dan mendukung lingkungan kerja yang aman bagi seluruh
pekerja, khususnya bagi perempuan buruh migran, dan pekerja dalam situasi genting
8.9 Pada tahun 2030, merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung
turisme yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus
mendukung budaya dan produk lokal
8.10 Menguatkan kapasitas institusi keuangan domestik untuk mendorong dan melauskan
akses terhadap perbankan, asuransi dan layanan pendanaan untuk semua
8.a Meningkatkan Bantuan untuk Perdagangan (Aid for Trade ) untuk negara-negara
berkembang, terutama negara kurang berkembang, termasuk melalui Kerangka Kerja
Terintegrasi yang Diperluas untuk Bantuan Teknis Terkait Perdagangan bagi Negara-
negara Kurang Berkembang
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi global bagi
angkatan kerja muda dan mengimplementasikan Pakta Kerja Global milik Organisasi
Buruh Internasional (ILO)
9.1 Membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan
lama, termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang
terjangkau dan sama rata bagi semua
9.2 Mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun 2030,
secara signifikan meningkatkan bagian industri terhadap penciptaan lapangan kerja
dan produk domestik bruto, sejalan dengan situasi nasional, dan menggandakan
bagian industri di negara kurang berkembang
9.3 Meningkatkan akses industri skala kecil dan usahak skala kecil lainnya, khususnya di
negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang
terjangkau dan digabungkan dengan value chains dan pasar
19
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan mutu infrastruktur dan menambahkan komponen
pada industri agar dapat berkelanjutan, dengan ditambahkan efisiensi penggunaan
sumber daya dan mengadopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses
industrial, dimana semua negara melakukan aksi ini disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing
9.5 Menambah penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi dari sektor industri
di semua negara, khususnya negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030,
mendorong inovasi dan secara substantif meningkatkan jumlah riset dan tenaga
pembangunan per 1 juta orang dan juga riset publik dan swasta serta pengeluaran
pembangunan
9.a Mefasilitasi pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan berkelanjutan di negara-
negara berkembang melalui dukungan finansial, teknologi dan teknis yang diperbanyak
untuk negara-negara Afrika, negara kurang berkembang, negara berkembang
terkungkung daratan dan negara berkembang kepulauan kecil
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara
berkembang, termasuk dengan memastikan kondisi kebijakan yang kondusif untuk,
diantaranya, diversifikasi industri dan penambahan nilai komoditi
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi dan
berupaya untuk menyediakan akses yang universal dan terjangkau terhadap internet di
negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan memelihara pertumbuhan
pendapatan dari 40 persen populasi yang paling bawah di tingkat yang lebih tinggi dari
rata-rata nasional
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan
politik bagi semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal,
kelompok etnis, agama atau ekonomi atau status lainnya
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi ketimpangan
pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum,
kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan dan aksi
yang sepantasnya untuk hal ini
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, dan
secara progresif mencapai kesetaraan
10.5 Memperbaiki regulasi dan memonitor pasar dan institusi keuangan global dan
menguatkan implementasi dari regulasi tersebut
10.6 Memastikan representasi yang lebih banyak dan suara untuk negara-negara
berkembang dalam pengambilan keputusan di institusi-institusi ekonomi dan keuangan
global internasional agar dapat menjadi institusi yang lebih efektif, kredibel, akuntabel
dan sah
10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur dan
bertanggung jawab, termasuk melalui implementasi kebijakan migrasi yang terencana
dan terkelola dengan baik
GOAL 11 Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan
berkelanjutan
11.1 Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang
layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu pemukiman kumuh
11.2 Padatahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman,
terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan
jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap
kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anal, orang
dengan disablitas dan manula
11.3 Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan
dan kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang
partisipatoris, terintegrasi dan berkelanjutan di setiap negara
11.4 Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia
11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang
yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung
yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh
bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin
dan yang berada di situasi rentan
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di
perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan
kotamadya dan manajemen limbah lainnya
11.7 Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang
aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anak-anak,
manula dan orang dengan disabilitas
11.a Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif diantara area
urban, peri-urban dan rural dengan menguatkan perencanaan pembangunan nasional
dan regional
11.b Pada tahun 2020, secara substantif meningkatkan jumlah kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang terintegrasi
menuju inklusif, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
iklim, tahan terhadap bencana, dan mengembangkan dan mengimplementasikan,
sejalan dengan Kerangka Kerja Sendai untuk Resiko Pengurangan Bencana 2015-2030,
dan manajemen resiko bencana yang holistic pada semua level
11.c Mendukung negara-negara kurang berkembang, termasuk melalui bantuan finansial
dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tahan lama dengan
memanfaatkan bahan material lokal
GOAL 12 Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
12.1 Mengimplementasikan Kerangka Kerja 10 tahun dari program konsumsi dan produksi
yang berkelanjutan, dimana seluruh negara melakukan aksi, dengan dipelopori negara-
negara maju, dengan melihat pembangunan dan kemampuan dari negara-negara
berkembang
12.2 Pada tahun 2030, mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang
efisien dari sumber daya alam
12.3 Pada tahun 2030, mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita
pada tingkat retail dan konsumen dan mengurangi kerugian makanan sepanjang
produksi dan rantai penawaran, termasuk kerugian paska panen
12.4 Pada tahun 2020, meraih manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah
lainnya sepanjang siklus hidupnya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang
telah disepakati, dan secara signifikan mengurangi pelepasan bahan-bahan tersebut ke
udara, air dan tanah dalam rangka meminimalisir dampak buruk bahan tersebut
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan
pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali
12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala besar dan transnasional untuk
mengadopsi praktek-praktek yang bekelanjutan dan untuk memasukkan informasi
yang berkelanjutan didalam siklus laporan mereka
12.7 Mendukung praktek-praktek pengadaan barang publik yang berkelanjutan, sesuai
dengan kebijakan dan prioritas nasional
12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa setiap orang dimanapun mendapatkan
informasi yang relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup yang
berkelanjutan secara harmonis dengan alam
GOAL 13 Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
13.1 Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal
yang berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara
13.2 Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi dan
perencanaan nasional
13.3 Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia
maupun institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan
dampak dan peringatan dini
13.a Mengimplementasikan komitmen yang dibuat oleh pihak negara-negara maju kepada
Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim dengan tujuan untuk
memobilisasikan secara bersama $100 milyar pertahunnya pada tahun 2020 dari
segala sumber untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dalam konteks
aksi mitigasi dan transparansi terhadap implementasinya dan secara penuh
mengoperasionalisasikan Dana Iklim Hijau (GCF) melalui kapitalisasiya secepat mungkin
13.b Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan
manjemen terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkembang
dan negara berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja,
dan masyarakat lokal dan marjinal
* Mengakui bahwa Kerangka Kerja Konvensi mengenai Perubahan Iklim merupakan forum
internasional, antar pemerintah utama untuk menegosiasikan respon global terhadap
perubahan iklim
14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi
kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan
polusi bahan makanan
14.2 Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut
dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan
memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai
kelautan yang sehat dan produktif
14.3 Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut,
termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap evel
14.4 Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan secara
berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktek-
praktek pemancingan yang destruktif serta mengimplementasikan perencanaan
manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan persediaan ikan secepat
mungkin, setidaknya padalevel dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang
berkelanjutan sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan
14.5 Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut,
konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah
terbaik yang tersedia
14.6 Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi
terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan
subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan
dan tidak teregulasi dan menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang
demikian, dengan kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan
efektif untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi
bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2
14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang
kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan
terhadap sumberdaya kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari
perikanan, budidaya pariwisata perairan
2. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan adanya retraksi dinding dada, sklera
anemis, kulit terasa lembab, IMT 15. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98x per menit,
frekuensi napas 27x/menit, suhu 37,60C, saturasi oksigen 90%. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Berikan nutrisi tinggi kalori tinggi protein
b. Mengatur posisi setengah duduk
c. Melakukan pemasangan infus
d. Memberikan O2 sesuai kebutuhan
e. Menggunakan sarung tangan bersih
3. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan dengan nyeri. Nyeri
seperti tertusuk-tusuk, skala 6 (0-10), nyeri dirasakan bertahap, tidak bisa tidur, mual
dan muntah, tampak meringis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 110/80
mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 98x/menit, suhu 37,5oC.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Gangguan pola tidur
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko defisit volume cairan
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Seorang perempuan berusia 52 tahun akan dipasang Water Seal Drainage (WSD)
tetapi pasien dan keluarga menolak dikarenakan ada pasien trauma akan tindakan
yang dilakukan sebelumnya.
Apakah masalah etik pada kasus tersebut?
a. Autonomi
b. Beneficience
c. Non maleficience
d. Veracity
e. Fidelity
8
Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut?
a. Bedrest semi fowler
b. Terminasi kehamilan
c. Infus oksitosin
d. Beri oksigen
e. Pasang infus
6. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam keluhan luka yang
tidak kunjung sembuh pada kaki kanan. Hasil pengkajian didapatkan adanya luka
pada kaki, berwarna kekuningan, basah dan mengeluarkan bau khas, pasien
mengatakan pusing, keringat dingin. Apakah tindakan keperawatan utama pada
kasus di atas?
a. Melakukan pemeriksaan GDS
b. Melakukan perawatan luka
c. Melakukan kompres hangat
d. Memberi insulin bolus
e. Ajarkan teknik relaksasi
7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan luka pada kaki kiri yang tidak kunjung
sembuh. Pasen menyatakan takut kakinya di amputasi, tampak cemas, gelisah,
pasien selalu bertanya tentang penyakitnya, di catatan pasien tidak direncanakan
untuk diamputasi, karena jaringan masih baik. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100
x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 37,5 oC. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Kecemasan
b. Harga diri rendah
c. Defisit Pengetahun
d. Kurang pengetahuan
e. Kerusakan integritas kulit
8. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan luka
di bagian belakang kaki. Hasil pengkajian terdapat luka dengan luas 15 cm, klien
tampak lemah, mengalami penurunan berat badan 8 kg dalam 1 minggu, mengeluh
mual muntah. TD 160/90 mmHg,frekuensi nadi 86 x/menit, frekuensi napas
23x/menit,suhu 38,20C. Hasil GDS 350 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut?
a. Hiperthermia
b. Gangguan integritas kulit
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Resiko kekurangan volume cairan
e. Perubahan perfusi jaringan perifer
9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil
pengkajian didapatkan pitting oedema di kedua kaki, mual dan muntah, pasien cepat
lelah. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas: 28x/menit. Hasil
pemeriksaan x-Ray ditemukan adanya kardiomegali. Apa masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Kecemasan
b. Gangguan mobilisasi
c. Kelebihan volume cairan
d. Penurunan curah jantung
e. Gangguan kebutuhan nutrisi
10. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat dengan keluhan batuk darah di
rumah. Hasil pengkajian didapatkan keluarga mengatakan warna merah segar,
berbuih dan bergumpal-gumpal, tidak disertai sisa makanan, tampak gelisah, kondisi
umum tampak lemah, wajah dan telapak tangan pucat, konjunktiva anemis.TD 90/60
mmHg, frekuensi nadi 99x/menit, frekuensi napas 25 x/menit, suhu 37,4 oC. Apa
intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Observasi terjadinya sumbatan jalan napas
b. Monitor tanda-tanda pendarahan
c. Lakukan suction
d. Ajarkan pasien batuk efektif
e. Persiapkan pemberian transfusi darah
11. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien yang mengeluh adanya
penurunan sensasi di kaki, pasien mengatakan kadang merasa kebas. Keluarga
mengatakan pasien memiliki riwayat peningkatan gula darah sejak 5 tahun yang lalu.
Apa penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut tersebut?
a. Menggunakan alas kaki setiap saat
b. Mencuci kaki setiap mau tidur
c. Jaga kelembaban kaki
d. Ikuti senam diabetes di puskemas
e. Menggunakan kain yang menyerap keringat
12. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan berat badan 45 kg, tinggi badan 165 cm,
Berapakah berat badan ideal yang seharusnya ?
a. 48.5 Kilogram
b. 53.5 Kilogram
c. 50.5 Kilogram
d. 58.5 Kilogram
e. 60.0 Kilogram
130
14. Seorang perempuan usia 22 tahun dirawat dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari
yang lalu. Hasi pengkajian didapatkan wajah lesu, pucat. Keluarga mengatakan
bahwa pesien sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badannya. Pasien
menyatakan mudah cape. TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi
napas 24x/menit, suhu 37,3oC. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus
tersebut? a Pasien menghentikan dietnya
b Tanda anemis menghilang
c Aktivitas tidak terganggu
d Diet pasien berhasil
e Tanda vital normal
15. Seorang laki-laki berusia 20 tahun data ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
kepala. Hasil pengkajian pasien menyatakan jarang sekali tidur, sering pusing, mata
merah, dada berdebar, keluarga mengatakan pasien jarang tidur hampir setiap
malam, pasien suka merokok dan minum kopi, klien mengatakan tidak bisa
berkonsentrasi pada saat belajar. Apakah intervensi yang dapat diberikan pada
klien?
a. Menjalankan pola tidur siang
b. Anjurkan obat tidur secara regular
c. Anjurkan pasien makan secara teratur
d. Menganjurkan untuk mengurangi kafein
e. Mengatur waktu aktivitas dan tidur secara disiplin
16. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat keluhan demam sejak lima hari yang
lalu. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, berkeringat dan kulit terasa
lembab, lidah kemerahan disertai dengan sakit saat menelan. TD 130/90mmHg,
frekuensi napas 24x/menit, frekuensi nadi 105x/menit, suhu 39,9oC, Tyroid
Stimulating Hormone 0,01 mL/Ul. Apa masalah prioritas pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Kerusakan menelan
d. Pola napas tidak efektif
e. Resiko penurunan curah jantung
17. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke poli penyakit dalam untuk kontrol rutin.
Hasil pengkajian didapatkan pasien banyak sering buang air kecil haus, lemas
pandangan kabur, baal pada ekstremitas bawah, berat badan turun dari 65 kg
menjadi 57 kg, kulit kering. TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi
napas 18x/menit. Kadar gula darah sewaktu 130 mg/dl. Apakah evaluasi yang
diharapkan pada kasus tersebut?
a. Gangguan eliminasi teratasi
b. Pasien dapat mengontrol pola makan rendah gula
c. Pasien mengerti cara menjaga keutuhan kulit
d. Ketidakseimbangan cairan terpenuhi
e. Aktivitas pasien tidak terganggu
1
18. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di ruang bedah dengan post tiroidektomy
hari kedua. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri saat batuk, dahak tidak dapat
keluar dan sulit menelan. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit, Suhu tubuh 37,8oC, Leukosit 13.000.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Pola pernafasan tidak efektif
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Resiko infeksi
e. Nyeri
19. Tuan P dirawat di rumah sakit umum daerah karena menderita Demam Berdarah
Dengue, setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan keluarga Tuan A, berencana
melakukan operasi bersih dengan membersihkan sampah, genangan air, menguras
bak mandi. Berdasarkan data dari kelurahan dan puskesmas, kejadian DBD di daerah
Tuan P, sering terjadi dan pemerintah berencana akan melakukan foging sabtu
depan. Apakah tugas keluarga yang mengalami gangguan pada kasus tersebut?
a. Mengenal masalah
b. Mengambil keputusan
c. Memodifikasi lingkungan
d. Merawat anggota keluarga
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
20. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat dengan keluhan bengkak seluruh tubuh.
Hasil pengkajian pasien menyatakan frekuensi BAK menurun dan jumlahnya sedikit-
sedikit, mual, kurang nafsu makan dan sakit kepala dengan skala 3 (0-10), asites
anasarka (+). Ronchi basah basal di kedua paru. TD 180/110 mmHg, Frekuensi Nadi
80x/menit, frekuensi napas 27x/menit, Suhu 37C. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan
: proteinuri (+). Perioritas masalah utama pada kasus di atas adalah :
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan integritas kulit
d. Gangguan pola napas
e. Nyeri
21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mual sejak 3 hari yang
lalu. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan nyeri ulu hati, sclera dan kulit
bewarna kuning, terdapat pembesaran hati dan nyeri tekan pada area hati, tidak ada
napsu makan, cepat lelah, tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien bingung dengan
kondisinya. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 21x/menit,
suhu 37.3C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Kelemahan
c. Kurang pengetahuan
d. Gangguan istirahat dan tidur
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
22. Seorang laki laki berusia 46 tahun dirawat karena diabetes militus. Hasil pengkajian
pasien rutin mendapatkan terapi insulin, Napsu makan menurun, pasien tidak mau
makan karena mual, terasa haus, kulit teraba dingin, gelisah, berkeringat dingin,
mual. TD 100/70mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu
36.7C Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
A. Melakukan pemeriksaan gula darah
B. Memberikan larutan gula
C. Memberikan oksigen
D. Mengukur tanda tanda vital
E. Memberikan cairan yang cukup
23. Seorang wanita berusia 40 tahun di rawat sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian terdapat ronkhi basah di bagian basal paru, sulit
mengeluarkan dahak, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi
90x/menit, suhu 37,6C. Rontgent, pasien mengalami PPOM, saturasi 92%. Apakah
tindakan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Pemberian oksigen dengan masker 6 liter per menit
b. Pemberian oksigen dengan kanul 2 liter per menit
c. Siapkan Water Seal Drainage
d. Lakukan fisioterapi dada
e. Ajarkan batuk efektif
24. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat dengan keluhan demam sudah 2 minggu,
tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Klien tampak lemas, lidah kotor, tekanan
darah: 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, Suhu: 39°C, frekuensinapas 22
x/menit, Hb 9.8 Tes widal 1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah
pasien tersebut?
a. Melakukan oral hygiene
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Memberikan cairan melalui intravena
e. Memberikan diit lunak dan rendah serat
25. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan keluhan luka terbuka pada
betis kanan. Saat pengkajian area betis kemerahan, nyeri tekan, pus berbau, pasien
pincang saat berjalan, pasien mengatakan luka sejak 2 minggu yang lalu. TD 120/ 90
mmHg, frekuensi nadi : 80 x/ mnt, frekuensi napas : 24 x/ mnt, suhu : 36,7 oC. Hasil
lab
: GDS 373 gr/dl. Apakah Intervensi keperawatan prioritaspada kaus tersebut ?
a. Melakukan pengkajian luka
b. Melakukan pengkajian nyeri
c. Melakukan nekrotomi pada luka
d. Mengobservasi tanda-tanda vital
e. Melakukan pemasangan elastis verband
26. Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar ke UGD bedah dengan Keluhan Utama
Kesadaran Menurun. Hasil pengkajian terdengar suara berupa erangan, pasien
menghindar dari stimulus nyeri, buka mata dengan respon nyeri. Pasien lmuntah 3
kali setelah kejadian kecelakaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan CT- Scan ditemukan
adanya Epidural Hematom. Berapakah nilai score GCS pasien tersebut ?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
27. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien menyatakan nyeri kepala, skala 6 (0-
10), mialgia, athralgia, mual, pasien tampak lemah, kurang tidur. TD 100 mmHg,
Frekuensi napas 24 x/menit, Frekuensi nadi 105x/menit, suhu 38,5 oC. Periksaan
torniquete test positif. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. hipertermi
c. Pola napas tidak efektif
d. Gangguan istirahat dan tidur
e. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
28. Seorang perawat akan melakukan pemberian nutrisi pada pasien dengan penurunan
kesadaran. Sebelum memasukan nutrisi melalui NGT, perawat melakukan aspirasi
cairan dari lambung. Keputusan perawat adalah membatalkan pemberian cairan
makanan melalui NGT. Berapakah kemungkinan cairan yang didapatkan oleh
perawat pada kasus tersebut?
a. 100ml
b. 200ml
c. 300ml
d. 400ml
e. 500ml
29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, sering mengeluh nyeri kepala, dengan skala 3(0-
10). Tinggi badan 160 berat badan 79 kg. TD: 150/95 mmHg, frekuensi nadi
92x/menit, frekeunsi nafas 22x/menit, suhu badan 37,50 C, Apakah tindakan utama
pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk mengurangi berat badan
b. Anjurkan pasien mengurangi garam
c. Kolaborasi pemberian anti muntah
d. Anjurkan pasien untuk olahraga
e. Ajarkan tehnik relaksasi
30. Seorang laiki-laki berusia 19 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan nyeri
pada punggung menjalar ke kaki. Hasil pengkajian ditemukan kaki kiri kebas, gerakan
punggung terbatas, kekuatan otot 2 pada kaki kiri, aktifitas dibantu oleh keluarga,
pasien takut untuk di operasi. TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt, frekuensi
napas: 24 x/mnt, suhu 37oC, Hasil radiologi: Hernia Nucleus Pulposus,. Apakah
masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Nyeri akut
b. Kecemasan
c. Risiko cedera fisik
d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilitas fisik
31. Seorang pria berusia 47 tahun sudah 8 tahun rutin menjalani hemodialisis karena
mengalami ESRD. Hasil pengkajian pasien mengeluh gatal-gatal pada seluruh tubuh
terutama malam hari sehingga sulit tidur nyenyak. Kulit tubuhnya tampak mengering
dan tampak mengelupas karena sering digaruk. Oedema pada ektremitas bawah,
warna kulit kehitaman. TD 160/100mmHg, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 37.4oC. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Anjurkan mandi menggunakan air hangat
b. Oleskan lotion pelembab kulit secara merata
c. Anjurkan minum yang banyak agar kulit menjadi lembab
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur dan pereda rasa gatal
e. Anjurkan diet rendah protein dan natrium untuk mengurangi kadar ureum
32. Seorang pasien laki-laki 20 tahun, di rawat dengan kejang-kejang. Hasil pengkajian
mulut trismus, myalgia, keringat berlebihan, BAB dan BAK tidak terkontrol, air liur
berlebih. Keluarga mengatakan pasien tertusuk paku saat bekerja, tampak luka pada
kaki. TD 120/80 mmHg frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 22x/menit.
Tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus tersebut?
a. Isolasi
b. Berikan O2
c. Perawatan Luka
d. Lakukan suction
e. Monitoring tanda vital
33. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun, di rawat dengan kelemahan tubuh bagian
kanan. Hasil pemeriksaan kekuatan anggota tubuh bagian kanan 0, dan kandung
kemih penuh. Perawat mempersiapkan pemasangan kateter urin pada pasien
tersebut. Urine tampak keluar di selang kateter. Apakah tindakan keperawatan
selanjutnya?
a. Menarik kateter urine sedikit
b. Memasukkan kateter 2 inchi
c. Memfiksasi kateter di paha pasien
d. Menyambungkan kateter dengan urine bag
e. Memasang urine bag di pinggir tempat tidur
34. Seorang perempuan usia 20 tahun di rawat di rumah sakit, dengan post
appendectomy hari pertama. Hasil pemeriksaan, pasien mengeluh nyeri, skala nyeri
4
(dari 5), tidak bisa tidur dan pergerakan terbatas. Pasien tampak cemas dengan
kondisinya saat ini.
Apakah evaluasi utama pada kasus tersebut?
a. ROM baik
b. Cemas hilang
c. Nyeri berkurang
d. Istirahat tidur tercukupi
e. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
35. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan wajah dan konjungtiva pucat, bentuk jari tabuh (clubbing finger)
kadang sesak napas, pasien mengatakan cape kalau beraktivitas normal seperti
makan, minum, lemas, auskultasi didapatkan murmur, pasien terlihat gelisah dan
selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 100/70mmHg, frekuensi napas 22x/menit,
frekuensi nadi 90x/menit, suhu 37,3oC. Apa masalah keperawatan pada pasien
tersebut?
a. intolerasi aktivitas
b. kurang pengetahuan
c. gangguan pola napas
d. gangguan rasa aman cemas
e. nutrisi kurang dari kebutuhan
36. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh
keluarganya, mengeluh sesak dan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke bahu dan
lengan kirinya yang di rasakan secara spontan sejak 2 jam yang lalu, hasil
pemeriksaan EKG di dapatkan ST elevasi di bagian Inferior. Dilihat dari hasil rekaman
EKG tersebut, dimanakah terlihat kelainannya?
a. V1, V2
b. V3, V4
c. V5, V6
d. II, III, aVf
e. I,aVL, V5, V6
37. Seorang laki-laki berusia 23 tahun korban tabrak lari, di rawat ruang unit gawat
darurat tiba-tiba mengalami henti napas dan henti jantung. Perawat langsung
melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit. Berapakah
kecepatan kompresi yang harus dilakukan?
a. 30-40 kali per menit
b. 30-60 kali per menit
c. 60-100 kali per menit
d. 100-120 kali per menit
e. 120-140 kali per menit
38. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan
panas yang sudah berlangsung selama empat hari disertai mimisan satu kali dan
tidak mau makan. Hasil pengkajian didapatkan pada mukanya tampak kemerahan,
suhu 38,7 C,
frekuensi pernafasan 30x/ menit, nadi 98x/ menit. Apakah masalah keperawatan
yang utama dan tepat pada kasus tersebut?
a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kerusakan pertukaran gas
c. Resiko deficit cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Hipertermi
39. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7
kg dan tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relative normal. Setelah
minum ASI, anak sering mengalami gumoh (regurgitasi), padahal sudah
disendawakan. Manakah informasi yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Stimulus tumbuh kembang
b. Perawatan payudara
c. Kebutuhan nutrisi
d. Teknik menyusui
e. Gizi
40. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun di rawat di rumah sakit dengan keluhan
buang air besar encer, nyeri perut dan anak tampak lemas. Hasil pemeriksaan
diperoleh data suhu 37,5 C, frekuensi nadi 98x/ menit, frekuensi nafas 30x/ menit,
muntah 2 kali, mata tidak cekung, bising usus hiperaktif dan turgor kulit menurun.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan natrium 131 mmol/L, kalium 8,3
mmol/L. Apakah rencana keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Berikan nutrisi sedikit tapi sering
b. Berikan cairan dan elektrolit
c. Kaji tingkat aktivitas anak
d. Berikan kompres hangat
e. Kaji tingkat skala nyeri
41. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ruang UGD dengan paska kecelakaan
lalu lintas. Hasil pengkajian didapatkan pasien terjatuh dari sepeda motor, kekuarga
mengatakan pasien sempat tidak sadarkan diri, dan keluar darah dari telinga serta
hidung. Terdapat luka terbuka di daerah paha, luka tampak mengeluarkan darah,
GCS: E1V1M2, TD: 100/75 mmHg, Frekuensi nadi 95x/mnt, frekuensi napas 25x/mnt,
suhu 37,3C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Pola napas tidak efektif
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktivitas
d. Kekurangan volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan cerebral
42. Seorang laki – laki berusia 42 dibawa ke IGD dengan keluhan luka bakar karena
tersiram air panas. Hasil pengkajian didapatkan luka melepuh di perut, dada dan
paha kanan. Pasien tampak kesakitan skala 6 (1-10). TD 120/90mmHg, frekuensi
napas
26x/menit, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 38.3oC. Apakah Masalah keperawatan
pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Hyperthermia
c. Resiko infeksi
d. Gangguan pola napas
e. Gangguan keseimbangan cairan
43. Seorang perempuan berusia 29 tahun mengalami sumbatan total jalan napas karena
sumbatan benda padat. Pada saat datang sudah tampak kebiru-biruan dan kesulitan
bernapas, tangan pasien memegang lehernya. Setelah melakukan hemlich maneuver
tidak berhasil maka diputuskan untuk melakukan Kriko-Tirotomi sehingga
perempuan tersebut bisa bernapas lagi kemudian anda langsung membawanya ke
Rumahsakit. ApakahPrinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Non malefecience
44. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang Gawat Darurat dengan
keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan pasien duduk di tempat tidur
karena sesak kalau tidur, gelisah, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis
central. TD 110/85mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
suhu 37,2oC, saturasi oksigen 93%. Apakah alat yang dipergunakan untuk
memberikan oksigen pada kasus tersebut?
a. Kanule
b. Rebreathing mask
c. Non rebreathing mask
d. Venturi mask
e. Face mask
45. Seorang wanita berusia 69 tahun yang tinggal di panti jompo mengeluh sesak nafas ,
dan bengkak pada kedua tungkai sejak 3 hari yang lalu. Ada riwayat minum obat
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Sejak sehari yang lalu kencing sedikit, dan
berwarna coklat tua, pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, nadi 96x/menit, frekwensi nafas 20x/menit, dan suhu 36,4oC .
Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat pada pasien ini?
a. SGPT
b. Ureum
c. Hb
d. CPK MB
e. Lab rutin
46. Seorang wanita berusia 23 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien
tampak bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu
setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak
kerjanya ia banyak melamun dan jarang keluar rumah.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan cara menghardik
b. Mengajak pasien melakukan kegiatan
c. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
d. Mengajarkan pasien berbicara dengan orang lain
e. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugiaan berhubungan dengan orang lain
47. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa
tidur, sakit kepala dan nafsu makan menurun, sejak di PHK dari pekerjaannya. Pasien
mengatakan: “Selama ini saya yang menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah,
sekarang saya tidak bisa menafkahi keluarga saya”. Apakah pengkajian utama pada
kasus tersebut?
a. Apa yang akan Saudara lakukan?
b. Sejak kapan Saudara kehilangan pekerjaan?
c. Mengapa perusahaan memberhentikan Saudara?
d. Sudah berapa lama Saudara bekerja di perusahaan tersebut?
e. Bagaimana pandangan Saudara terhadap diri saudara saat ini?
48. Seorang wanita berusia 32 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh warga dengan
alasan klien selalu berbicara sendiri, warga mengatakan klien mengaku dirinya
adalah Tuhan. Ketika warga mencoba untuk mengalihkan keyakinan klien, klien tetap
dengan keyakinanya sebagai Tuhan. Apa yang harus perawat lakukan pada pasien
tersebut
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
b. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c. Membantu orientasi realita
d. Melatih kemampuan yang dimiliki
e. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
49. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, masuk rumah sakit jiwa karena mengamuk,
menghancurkan barang-barang, dan memukul adik perempuannya. Klien
mempunyai alasan karena adiknya adalah adik yang tidak penurut. Klien telah di
rawat selama satu minggu, keadaan klien saat ini masih sering murung dan marah-
marah bila merasa tersinggung dengan temannya. Apakah intervensi keperawatan
selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
b. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal.
c. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
d. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
e. Membina hubungan saling percaya (identifikasi penyebab)
50. Seorang wanita berusia 25 tahun dirawat di ruang tenang Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
sejak 3 hari yang lalu. Saat dikaji perawat, pasien mau menjawab pertanyaan
perawat walaupun singkat, pasien mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan
orang lain.
Dirinya hanyalah orang kampung yang bodoh dan miskin. Apakah diagnosa
keperawatan utama dari kasus tersebut?
a. Waham
b. Halusianasi
c. Isolasi sosial
d. Resiko bunuh diri
e. Harga diri rendah
51. Seorang perempuan berusia 35 tahun masuk ruang akut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sejak
2 hari yang lalu. Saat dikaji perawat pasien tampak rapi, mendominasi pembicaraan,
mengatakan bahwa dirinya adalah pendeta yang diutus Tuhan. Apakah intervensi
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membuat jadwal kegiatan harian
c. Menyangkal keyakinan pasien
d. Mengkaji penyebab waham
e. Mengkaji isi waham
52. Terlihat seorang pasien berusia 30 tahun tahun menunjuk kearah sudut ruangan
sambal menutup wajahnya dan pasien berteriak; ”Mas, awas.. bayangan itu mau
masuk ketubuhmu, mas jangan duduk disana!” Bagaimana strategi komunikasi yang
tepat untuk pasien tersebut?
a. ‘’ Ibu, jangan lupa obatnya diminum ya?’’
b. ‘’Baiklah terima kasih ibu sudah mau bercerita dengan saya’’
c. ‘’ Nanti kalau bayangan itu datang lagi, kasih tahu saya ya’’
d. “Coba ibu ceritakan seperti apa bayangan itu ?
e. ‘’Ibu, kalau bayangan itu datang ucapkan dalam hati kalau itu tidak nyata’’
53. Seorang perempuan berusia 40 tahun, dirawat di Ruang Obstetri Ginekolog karena
mengalami kanker rahim. Pasien merasa sedih dan malu. Pasien mengatakan: “Saya
sekarang tidak bisa lagi melayani suami”. Apakah perubahan konsep diri yang terjadi
pada kasus tersebut?
a. Citra tubuh
b. Identitas diri
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri
54. Seorang perawat perempuan berusia 20 tahun sedang melakukan asuhan kepada
pasien di Ruang Bedah. Sambil wawancara dengan pasien, tampak perawat
menyilangkan kaki dan asyik menggunakan telepon genggamnya. Apakah aspek yang
harus dikembangkan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Menghadirkan diri secara terapeutik
b. Komunikasi verbal dannon verbal
c. Dimnensi Tindakan
d. Mendengar aktif
140
e. Dimensi respon
55. Seorang wanita berusia 20 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien
tampak bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu
setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak
kerjanya ia banyak melamun dan jarang keluar rumah. Apakah prinsip tindakan
untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Fokus pada gejala
b. Membantah isi halusinasi
c. Mendukung isi halusinasi
d. Identifikasi stressor waham
e. Identifikasi isi waham
56. Seorang pasien trauma kepala karena kecelakaan, koma, dirawat di Intensive Care
Unit, setelah mengetahui hasil pemeriksaan dari tim dokter dan hasil laboratorium
pasien harus segera dioperasi. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter,
keluarga menolak dengan alasan bahwa kemungkinan ada gejala sisa. Akhirnya
perawat dan tim menerima keputusan pasien.
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Freedom
c. Autonomy
d. Benefiecence
e. Nonmaleficence
57. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pemgkajian didapatkan sesak sejak, tadi malam, pasien baru saja pindah ke
rumah sekarang, dan menyatakan cuaca disini dingin, wheezing (+), pasien tidak bisa
tidur, bab mencret 2x sehari, terlihat cape, gelisah. TD130/80 mmHg, frekuensi nadi
110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu: 36 ° C. Apakah masalah keperawatan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Kelemahan
b. Kurang pengetahuan
c. Resiko gangguan keseimbangan cairan
d. Gangguan bersihan jalan napas
e. Gangguan istirahat
58. Seorang laki-laki berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak. Hasil pengkajian didapatkan data sudah 2 hari dirawat, ballottement positif,
terasa penuh, sesak napas diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil
lab, SGOT: 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110 kali
permenit, suhu 37,5 0C, pernafasan 28 kali permenit. Apakah prioritas masalah
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Gangguan nutrisi
c. Gangguan pola nafas
1
d. Gangguan keseimbangan cairan
e. Gangguan integritas kulit
59. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, direncanakan akan diberikan 4000 ml cairan
dalam 24 jam. Berapa tetes permenit cairan yang diberikan pada kasus tersebut?
a. 54
b. 56
c. 58
d. 60
e. 62
60. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
bab cair sejak lima hari yang lalu. Hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk
disertai dahak, turgor jelek, Urin kuning pekat, Napsu makan menurun, pasien tidak
bisa gidur dan minta pindah ruangan karena tidak bisa tidur, TD 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 36,6 oC. CD 4 350, Hb 8,5
gr/dl. Apakah masalah prioritas utama pada kasus tersebut?
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan tidur dan istirahat
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Gangguan bersihan jalan napas
e. Gangguan cairan dan elektrolit
61. Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care sebagai tonggak sejarah cikal bakal
Promosi Kesehatan terjadi pada tahun
a. 1975
b. 1976
c. 1977
d. 1978
e. 1979
63. Sehat adalah sempurna baik fisik, mental dan soasial dan tidak hanay bebas dari
penyakit dan cacat serta produktif secara ekonomi dan sosial. Pengertian sehat
berikut menurut
a. WHO, 1948
b. UU No 36 Tahun 2009
c. UU No 34 Tahun 2014
d. UU No 32 Tahun 2019
e. Permekes No 24 Tahun 2008
64. Determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut La
Bonte and Feather yaitu
a. Kebersihan lingkungan
b. Stress
c. Perdagangan senjata
d. Pelestarian lingkungan
e. Kehidupan dini
65. Mulai diperkenalkannya dokter kecil pada program UKS - SD, sekitar tahun ….
a. sebelum 1965
b. 1965-1975
c. 1975-1985
d. 1985-1995
e. diatas tahun 19955
67. Pada Periode Tahun 1965-1975 sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat.
Saat itu juga dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program
a. Social Marketing
b. Community Development
c. School Health Efforts
d. International Union For Health Promotion and Education
e. Health Educational Service (HES)
68. Yang tidak termasuk determinan kesehatan dan kesejahteraan menurut Bloom dalam
Paradigm of Health and Wellbeing adalah
a. Lingkungan
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Faktor genetik
e. Akses ke pelayanan kesehatan
70. Tokoh yang mengemukakan 5 level pencegahan pada tahun 1967 adalah
a. Leavell and Clark
b. Bailon and Maglaya
c. Stewart and Sundeen
d. Green and Jacocson
e. Duvan and Piaget
73. Metode yang merupakan modifikasi dari diskusi kelompok yang diawali dengan
pemberian kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta,
dinmakann
a. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
b. Role Play (Memainkan Peranan)
c. Curah Pendapat (Brain Storming)
d. Permainan Simulasi (Simulation Game)
e. Bola Salju (Snow Balling)
74. Metode promosi kesehatan untuk strategi advokasi dapat dilakukan dengan cara ….
a. Menyebar brosur
b. Dialog
c. Pidato di televisi
d. Iklan
e. Artikel
75. Metode yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dilakukan
dengan cara ….
a. Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan
(training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching metho
b. Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye,
group teaching
c. Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training,
metode debat.
d. Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan
kesehatan.
e. Ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye
76. Seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor KB, agar bersedia menjadi akseptor
lestari, sebaiknya metode promosi kesehatan yang disampaikan kepadanya adalah:
a. Ceramah umum
b. Bimbingan dan penyuluhan pribadi
c. Billboard
d. Pidato / diskusi kesehatan
e. Artikel
78. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya
satu arah antara penyampai dan penerima, kecuali ….
a. Konseling
b. Artikel
c. Billboard
d. Pidato
e. Petisi / resolusi
79. Untuk dapat menguasai sasaran secara psikologis, penceramah bisa melakukan hal-
hal di bawah ini, kecuali ….
a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan
gelisah.
b. Bersuara halus dan lembut
c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
d. Berdiri di depan (ditengah audience), seyogianya tidak duduk
e. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin
36. D,
37. D, kecepatan kompresi menurut AHA, 2015
38. E, suhu diatas 38,5oC
39. D, regurgitasi menunjukan keluarga belum mengetahui tehnik menyusui yang benar
40. B, pasien mengalami dehidrasi
41. E, penurunan kesadaran paska trauma menunjukan adanya gangguan perfusi jaringan
cerebral
42. A, skala nyeri 6
43. D, tindakan sangat menguntungkan untuk pasien
44. B, saturasi 93%
45. B, untuk mengtahui fungsi ginjal pasien
46. A, pasien halusinasi maka tidakannya adalah menghardik
47. E, pertanyaan terbuka memberikan kemungkinan untuk mendapatkan informasi lebih
banyak
48. C, pasien mengalami waham maka tindakannya adalah membawa ke realita
49. A, masalah pasien dalah perilaku kekerasan maka tindakan keperawatanya adalah
melatih mengontrol kekerasan fisik
50. E, pasien merasa rendah merupakan tanda HDR
51. D, setelah mengetahui isi waham maka selanjutnya adalah menemukan penyebab waham
52. E, pasien mengalami halusinasi lihat, strateginya adalah menghardik
53. C, peran sebagai istri
54. A, sikapnya tidak menunjukan yang sesuai dengan komunikasi terapeutik
55. B, membantah sama dengan menghardik yang merupakan setrategi perancanaan pasien
dengan halusianasi
56. C, keluarga menolak tindakan
57. D, wheezing menunjukan adanya gangguan bersihan jalan napas
58. D, cairan yang menumpuk di perut menyebakan terhambat diapraghma untuk bergerak
59. B, Rumus Tetesan Infus Kanduru, untuk menghitung tetesan infus cepat adalah
(jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
150
(4000/500) x 7 ( 24/24)
8x7x1
56 tetes per menit
60. E, pasien menunjukan tanda dehidrasi
61. D, tahun 1978 Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care tersebut sebagai tonggak
sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan
62. E, Piagam tersebut merumuskan upaya promosi kesehatan mencakup 5 butir. (1)
Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy). Ditujukan kepada policy maker
agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung kesehatan. (2.)
Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment). Ditujukan kepada para
pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar menyediakan prasaranasarana
yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat. (3.) Reorientasi Pelayanan
Kesehatan (Reorient Health Service). Selama ini yang menjadi penyedia (provider)
pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta sedangkan masyarakat adalah
sebagai pengguna (customers) pelayanan kesehatan. Pemahaman ini harus diubah,
bahwasanya masyarakat tidak sekedar pengguna tetapi bisa sebagai provider dalam
batas-batas tertentu melalui upaya pemberdayaan. (4.) Keterampilan Individu
(Personnel Skill). Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu,
keluarga dan kelompok tersebut terwujud. (5.) Gerakan Masyarakat (Community
Action). Adanya gerakan-gerakan atau kegiatankegiatan di masyarakat yang mendukung
kesehatan agar terwujud perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.
63. B, Undang Undang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis, Pasal 1 ayat 1.
64. A, Kesehatan sangat dipengaruhi oleh determinan determinan sosial dan lingkungan,
disamping determinan fisik dan biologik. Determinan fisik seperti kebersihan lingkungan,
cuaca, iklim dll, sedangkan determinan biologik misalnya mikroorganisme (virus,
bakteri), parasit dan lain-lain. Sementara itu determinan-determinan sosial yang sangat
mempengaruhi kesehatan antara lain: kemiskinan, pengangguran, kelestarian
lingkungan, diskriminasi dan ketidakberdayaan (La Bonte and Feather, 1996)
65. C, Periode Tahun 1975-1985. PKMD menjadi andalan program sebagai pendekatan
Community Development. Saat itu mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program
UKS di SD.
66. E, Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya gerakan-gerakan atau kegiatan
kegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar terwujud perilaku yang
kondusif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
67. E, Pada periode ini sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat itu juga
dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program Health Educational Service
(HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat individual walau sudah
mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program adalah perubahan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan.
68. E, Bloom (Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing) mencakup Lingkungan, Perilaku,
Pelayanan kesehatan, dan Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor kependudukan).
1
69. E, predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi.
70. A, Di dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):
Pencegahan primer, yang terdiri dari: Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
dan Perlidungan khusus (specific protection). Pencegahan sekunder terdiri dari
Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) dan
Pembatasan cacat (disability limitation). Pencegahan tertier: Rehabilitasi (rehabilitation).
71. E, Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Keperawatan terdiri dari Berfokus pada
Klien, Klien mempunyai nilai, keyakinan, kemampuan kognitif dan gaya belajar yang
unik, yang dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien dianjurkan untuk
mengekspresikan perasaan dan pengalamannya kepada perawat, sehingga perawat
lebih mengerti tentang keunikan klien dan dalam memberikan pelayanan dapat
memenuhi kebutuhan klien secara individual. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik),
Dalam memberikan promosi kesehatan harus dipertimbangkan klien secarakeseluruhan,
tidak hanya berfokus pada muatan spesifik. Negosiasi, Perawat/Petugas kesehatan dan
klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting untuk
diketahui. Jika sudah ditentukan, buat perencanaan yang dikembangkan berdasarkan
masukan tersebut. Jangan memutuskan sebelah pihak. Interaktif, Kegiatan dalam
promosi kesehatan adalah suatu proses dinamis dan interaktif yang melibatkan
partisipasi perawat/ petugas kesehatan dan klien. Keduanya saling belajar.
72. A, Mengubah kebiasaan : :Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.
73. C, Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta
memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat).
74. B, Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan maayarakat
75. E, untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan : ceramah, kerja kelompok, mass
media, seminar, kampanye
76. B, Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut (mengubah perilaku).
77. C, menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group
teaching
78. A, konseling memungkinkan komunikasi 2 arah
79. B, bersuara lembut dan halus malah tidak akan efektif pada kelompok yang lebih besar
yang bersifat masa
80. E, penggunaan metode memberikan kesempatan kepada pemateri maupun penerima
materi mendapatkan materi yang jelas dan sistematis
81. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pasal 2 ayat 1
82. B, tujuannya adalah meningkatkan kemampuan SDM
83. E, cyber security ada sebelum 4.0
84. B, pemerintahan Jokowi Makruf Amin, melalui kementrian pendidik menitik beratkan
pendidikan vokasi yang siap memasuki dunia kerja.
85. E, empowerment tidak terdapat pada nilai Ibu Kota Negara yang baru
86. B, pejabat WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tanggal 12 Februari 2020 menyatakan
Covid -19
87. A, Menteri Keuangan mengatakan bahwa peningkatan iuran BPJS dilakukan untuk
meningkatkan sustainabilitas (keberlangsungan hidup) BPJS karena kekurangan
pendanaan
88. B, Hari Olahraga Nasional diperingati setiap 9 September
89. C, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 berisi tentang Gerakan Masyarakah Hidup
Sehat
90. A, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 berbicara tentang Struktur Kementrian
Kesehatan
91. D, stunting menurut Riskesdas 2018 sebesar 30,8%
92. A, pemerintah menargetan untuk tahun 2024 angka stunting turun menjasi 14%
93. B, Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau
benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan
istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba
pada suatu populasi di area tertentu.
94. A, melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif, Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
95. A, memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif; Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019
96. A, melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah,
Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
97. C, melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera, Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019
98. D, melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu Pasal 8
ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019
99. D, melakukan preseptorship dan mentorship poin 51 Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35
tahun 2019.
100. E, melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter poin 33 Pasal 8
ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019.
.
1. Melaksanakan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi, dapat dilakukan oleh:
a. Perawat mahir
b. Perawat penyelia
c. Perawat ahli pratama
d. Perawat ahli muda
e. Perawat ahli madya
2. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat
satu tingkat diatas jenjang jabatannya adalah.....persen
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
3. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat
satu atau du tingkat dibawah jenjang jabatannya adalah.....persen
a. 60
b. 70
c. 80
d. 90
e. 100
4. Nilai prestasi kerja paling rendah dalam 1 tahun terakhir pada pengangkatan
pertama adalah
a. Bernilai cukup
b. Bernilai baik
c. Bernilai sedang
d. Bernilai sangat baik
e. Bernilai excellent
5. PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat wajib mengikuti dan
lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Perawat, paling lama .. tahun setelah
pengangkatan
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. Batas usia pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perawat melalui perpindahan
dari jabatan lain, bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Perawat kategori
keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, dan Jabatan Fungsional
Perawat Ahli Muda
a. 53 tahun
b. 55 tahun
c. 57 tahun
d. 59 tahun
e. 60 tahun
7. Hari gizi nasional jatuh pada tanggal
a. 25 Januari
b. 25 Februari
c. 25 Maret
d. 25 April
e. 25 Mei
8. Hari cuci tangan sedunia jatuh pada tanggal
a. 15 Juli
b. 15 September
c. 15 Oktober
d. 15 November
e. 15 Desember
10. Seorang laki – laki dibawah ke RS karena terjatuh dari motor, lalu dibawah ke RS
karena tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan pasien cidera kepala,
kesadaran somnolen, Keluarga menyatakan bahwa pasien selalu gelisah dan ingin
mencabut selang infuse serta NGT yang terpasang. TD 140/90mm Hg, frekuensi nadi
98X/menit, frekuensi napas 28X/Menit, suhu 38C. Masalah keperawatan apa yang
paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Resiko jatuh
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan pola tidur
d. Ketidak berdayaan
e. Risiko Kerusakan integritas kulit
11. Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke poliklinik rumah sakit mengeluh
sering BAK dalam jumlah sedikit, dan sering, terutama pada saat bersin, batuk,
tertawa, atau olahraga. Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
a. Batasi aktivitas fisik
b. Pemasangan kateter
c. Latihan otot-otot dasar panggul
d. Penyesuaian/modifikasi tempat,atau lingkungan berkemih
e. Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwal, dan kebiasaan berkemih
12. Seorang laki –laki berusia 70 tahun mengalami demensia. Beberapa hari yang lalu
pergi meninggalkan rumah, klien lupa nama, dan alamat rumahnya. Setelah
ditemukan, klien di bawa ke poli geriatrik. Ns. S sebagai konselor di poli tersebut.
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
a. Berikan terapi obat tidur, atau penenang kepada klien
b. Melarang untuk keluar dari rumah
c. Membawa lansia ke panti werda
d. Memberikan identitas diri
e. Mengurung dalam kamar
13. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh
keluarganya dengan keluhan sesak dan nyeri dada sebelah kiri. Hasil pengkajian nyeri
menjalar ke bahu dan menuju lengan yang di rasakan secara spontan sejak 2 jam
yang lalu, skala 6 (0-10), aktivitas dibantu, tampak cemas, gelisah. Hasil pemeriksaan
EKG di dapatkaan ST elevasi. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
a. Gangguan istirahat dan tidur
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Gangguan oksigenasi
d. Intoleransi aktivitas
e. Nyeri akut
14. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
bab cair sejak seminggu yang lalu. Dari hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk
disertai dahak, turgor jelek, Urin kuning pekat, napsu makan menurun, pasien ingin
pulang karena tidak bisa tidur, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi
napas 23x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 250, Hb 7,5 gr/dl. Apakah evaluasi keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Nutrisi terpenuhi
b. Urin kuning jernih
c. Aktivitas tidak dibantu
d. Istirahat tidur terpenuhi
e. Tanda vital normal
15. Seorang pasien perempuan usia 20 tahun, di rawat di Ruang penyakit syaraf dengan
keluhan kejang kejang. Hasil pengkajian didapatkan pasien gelisah, kesadaran
menurun, makanan tidak masuk, muntah-muntah, sensitif terhadap cahaya, tanda
kernig +. TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 112x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
suhu 38,2oC. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Mengisolasi pasien di ruang khusus
b. monitor tingkat kesadaran
c. Memberikan kompres
d. Monitor tanda vital
e. Pasang NGT
16. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di Ruang penyakit paru dengan keluhan
batu darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien kadang lupa meminum obat
tuberkulosa, suara napas ronchi basah basal di semua paru produksi sputum, batuk
produktif, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 36,8oC. Rongent TB aktif dan BTA + .
Tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Membatasi aktifitas
b. Melatih batuk efektif
c. Menganjurkan makan obat teratur
d. Anjurkan pemeriksaan BTA 2 bulan selanjutnya
e. Menganjurkan makan-makanan yang bergizi sedikit tapi sering
17. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan
keluhan bab encer sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian: suami pasien
meninggal 3 bulan yang lalu karena HIV, pasien takut akan anaknya menderita
penyakit yang sama. Manakah cara berkomunikasi yang baik pada pasien tersebut?
a. Ibu, anak ibu tidak akan apa-apa
b. Ibu, kita akan coba memeriksakan anak ibu
c. Ibu, yang tenang semua sudah jadi takdir yang maha kuasa
d. Ibu, coba bawa anaknya ke dokter
e. Ibu, yang sabar
18. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat diruang luka bakar. Hasil pengkajian
didapatkan kulit melepuh pada dada, dan perut, berat badan 60 kg.
Berapakah cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
a. 4300
b. 4310
c. 4320
d. 4330
e. 4340
19. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien koma, yang dikirim oleh
keluarga 1 hari yang lalu. Hasil pengkajian di dapatkan luka lecet di daerah kepala,
bahu dan pantat serta kaki jatuh (freksi). Pasien mengalami penurunan kesadaran
sejak seminggu yang lalu. Apakah posisi yang digunakan selama ini?
a. Sim
b. Prone
c. Supine
d. Lateral
e. Trendelenburg
20. Seorang perawat sedang malakukan pengkajian pada pasien luka gangren. Hasil
pengkajian didapatkan luas luka 5 cm2, batas luka berwarna kehitaman, dibagian
tengah terdapat jaringan kekuningan, bau khas gangren. Apakah data yang bisa
ditambahkan pada kasus tersebut?
a. Penyebab luka
b. Kedalaman luka
c. Komplikasi luka
d. Epitelisasi luka
e. Warna luka
21. Seorang laki-laki 67 tahun post op BPH hari ke 5. Tampak cairan drain dari kateter
berwarna sedikit kemerahan, terasa nyeri di daerah luka, skala 3 (0-10), berat badan
menurun, makan tidak habis. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 37.3oC. Apakah masalah prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko perdarahan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan
22. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dirawat di Ruang luka bakar hari ke-1.
Pasien di rencanakan akan mendapatkan terapi cairan intravena Ringer Laktat 1000
ml dalam 8 jam. Berapa tetes infus harus diberikan?
a. 32 tetes/menit
b. 42 tetes/menit
c. 52 tetes/menit
d. 62 tetes/menit
e. 72 tetes/menit
23. Seorang perempuan 23 tahun datang ke ruang poli klinik penyakit dalam dengan
keluhan batuk-batuk dan mencret sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian pasien
menyatakan sering mengalami seperti ini, berat badan menurun, napsu makan
hilang, mulut penuh stomatitis, dengan lidah kotor. Apakah pemeriksaan
laboratorium yang tepat pada kasus tersebut?
a. Darah rutin
b. Biopsi
c. Kultur
d. Elisa
e. IgG
24. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke poli klinik umum dengan keluhan lemah
dan lesu. Hasil pengkajian didapatkan sklera pucat, mudah cape, clubbing fingers,
nyeri kepala, skala 3 (0-10), murmur. TD 110/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu 36.7oC. Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri
b. Kerusakan mobilitas fisik
c. Pola napas tidak efektif
d. Penurunan cardiac output
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan
25. Seorang perempuan 23 tahun dibawa ke ruang IGD, karena KLL. Pasien gelisah,
distensi vena leher, berkeringat, suara jantung menjauh, lemah, terdapat bekas jejas
di dada pasien. TD 90/70mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 36.4oC. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut?
a. Cemas hilang
b. Cardiac output normal
c. Jejas tidak meninggalkan bekas
d. Tanda vital normal
e. Aktivitas normal
26. Seorang laki-laki 67 tahun dirawat di ruang bedah dengan post operasi prostat hari ke
7. Dari hasil pengkajian didapatkan cairan irigasi berwarna bening, pasien sudah bisa
duduk sendiri, dengan aktivitas sebagian dibantu oleh keluarga. Apakah tindakan
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Blader training
b. Pencabutan kateter
c. Persiapan pasien pulang
d. Menganjurkan aktivitas mandiri
e. Pendidikan kesehatan perawatan luka dirumah
27. Seorang laki-laki 20 tahun dirawat di ruang trauma akibat kecelakaan GCS 8,
terdapat tanda-tanda frakture dasar tengkorak. Pasien direncanakan akan dilakukan
pemeriksaan CT Scan bagian leher. Berapa orang yang diperlukan untuk
memindahkan pasien tersebut?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
28. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan patah tulang
terbuka paha kanan dua hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien tampak meringis jika
menggerakan kakinya, terpasang bidai, pasien direncanakan untuk dilakukan operasi
ORIF, aktivitas dibantu oleh keluarga. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,4C. Apakah tindakan keperawatan pada pasien
tersebut?
a. Cek Hb
b. Kaji nyeri
c. Pasang infus
d. Merawat luka
e. Membantu aktivitas
29. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapatkan oedema di ektremitas bawah, cepat cape, pasien
memiliki riwayat lemah jantung kanan dan kiri. Apa tindakan kolaboratif pada pasien
tersebut?
a. Pemberian oksigen
b. Pemberian diuretik
c. Pembatasan cairan infus
d. Pemeriksaan gambaran EKG 12 lead
e. Pembatasan makanan yang mengandung garam
30. Pasien terpasang infus di tangan kanan, dengan cairan NaCl 0,9%, pasien mengeluh
sakit pada tempat penusukan infus, pasien meringis saat diraba pembuluh darah
tempat pemasangan, kulit tempat penusukan kemerahan. Apa tindakan
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mengganti jenis cairan
b. Mengganti selang infus
c. Memindahkan tempat penusukan
d. Melakukan kompres dingin pada tempat penusukan
e. Menghentikan sementara aliran infus sampai dengan pasien tidak nyeri
31. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena sesak napas. Hasil
pengkajian didapakan dahak sulit dikeluarkan, terdapat bunyi gemercik di lobus
bawah paru paru kiri. Frekuensi napas 26x/menit. Apakah tindakan kolaborasi pada
pasien tersebut?
a. Postural drainage
b. Memposisikan semifowler
c. Pemasangan oksigen per kanul
d. Pemasangan water seal drainage
e. Pengambilan cairan dengan menggunakan spuit
32. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian pasien akan mendapatkan obat yang akan diberikan melalui
suntikan intramuskular. Berapa derajat sudut kemiringan penyutikan pada kasus
tersebut?
a. 15
b. 30
c. 45
d. 60
e. 90
33. Seorang perempuan 45 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan fraktur tulang
paha. Hasil pengkajian pasien akan melaksanakan operasi ORIF besok hari dan pasien
dianjurkan untuk puasa. Kapan pasien melaksanakan tindakan tersebut?
a. 5 jam sebelumnya
b. 6 jam sebelumnya
c. 7 jam sebelumnya
d. 8 jam sebelumnya
e. 9 jam sebelumnya
34. Seorang laki-laki 45 tahun dirawat diruang bedah dengan ulkus decubitus. Hasil
pengkajian didapatkan pasien jarang dimiring kiri miring kanan oleh keluarganya.
Pasien direncanakan akan dilakukan perawatan luka. Apakah jenis perawatan luka
yang paling efektif untuk pasien tersebut?
a. Negative pressure wound therapy
160
b. Pembalut berbasis madu
c. Hydrocoloid
d. Hydrogel
e. Sillikon
35. Seorang laki-laki 32 tahun dirawat di ruang bedah dengan riwayat fraktur tulang
paha. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien akan dilatih untuk menggunakan
jangka (crutch). Seorang perawat akan mengukur jarak ujung cructh bagian atas
dengan axila. Berapakah cm jarak tersebut?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
36. Seorang laki-laki 23 tahun dirawat di ruang dalam dengan keluhan sakit kepala. Hasil
pengkajian didapatkan pasien biasa mengalami hypotensi. Seorang perawat akan
melakukan pengukuran tekanan darah, perawat melakukan pengukuran jarak
manset dari antecubiti. Berapa cm jarak tersebut?
a. 1
b. 1.5
c. 2
d. 2.5
e. 3
37. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang THT. Hasil pengkajian didapatkan
pasien akan diberikan obat melalui telinga. Perawat akan memasukan obat tersebut
harus menarik telinga ke atas dan kebelakang dengan arah tarikan ke arah jam
tertentu. Kearah jam berapakah arah tarikan tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
38. Seorang perempuan dirawat di ruang dalam dengan keluhan DM. Hasil pengkajian
pasien mengalami konstipasi. Perawat merencanakan akan melakukan enema
dengan menggunakan cairan hangat. Berapa ml cairan yang dipergunakan untuk
tindakan tersebut?
a. 350
b. 450
c. 550
d. 650
e. 750
1
39. Seorang laki-laki 30 tahun mengalami trauma kepala dirawat di ruang penyakit
syaraf. Dari hasil pengajian pasien diketahui mengalami gangguan perfusi cerebral.
Apakah posisi yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Head up
b. Fowler
c. Sim
d. Miring
e. Tundenbreg
40. Seorang perawat di Ruang Penyakit Dalam melakukan pengkajian pada system
kardiovaskuler pada pasien yang mengalami nyeri dada. Dari hasil pengkajian
didapatkan pasien merasakan nyeri menajlar ketangan kiri, leher, dagu, pundak,
dirasakan seperti terbebat, dengan skala nyeri 6 (0 – 10), nyeri aka bertambah jika
beraktivitas, nyeri datang kadang-kadang, pasien menyatakan pernah mengalami
ganggua jantung sebelumnya. Apakah pertanyaan lanjutan tentang nyeri yang harus
diajukan oleh perawat?
a. Apakah berbaring dapat mengurangi nyeri?
b. Bagaimanakah menurut bapak tentang penyakit ini?
c. Apakah ada keluarga bapak yang memiliki penyakit ini?
d. Apa obat yang selalu digunakan untuk mengurangi nyeri?
e. Bagaimana cara yang bapak lakukan untuk mengurangi nyeri?
41. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan
keluhan kulit gatal. Hasil pengkajian kulit punggung tampak bersisik, kering, pecah
pecah, terdapat luka garukan, penyakit muncul jika makan ikan laut. Apakah
tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan pasien memakai baju yang menyerap keringat
b. Menganjurkan pasien mengganti sprei tidurnya
c. Menganjurkan pasien menghindari alergen
d. Menganjurkan pasien tidak menggaruk
e. Menganjurkan pasien mandi teratur
42. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sering pusing. Hasil pengkajian pasien menyatakan keluarganya memiliki riwayat
penyakit DM, TB 160cm, BB 75 kg, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, suhu 36.3oC. Gula darah sewaktu 200. Apakah
pendidikan kesehatan pada kasus tersebut?
a. Mengurangi asupan karbohidrat
b. Mengurangi asupan garam
c. Mengurangi berat badan
d. Mengurangi konsumsi alkohol
e. Mengurangi makanan berlemak
44. Seorang perawat Puskesmas melakukan pengkajian dirumah Tn. S. Dari hasil
pengkajian didapatkan isterinya mengalami sesak nafas dan mengatakan sering
batuk berdahak, klien mengatakan bahwa istrinya belum di bawa ke rumah sakit
walau sudah dianjurkan oleh tetangganya, klien beralasan bahwa penyakit istrinya
masih bisa diobati dengan obat warung. Istri Tn S tampak kurus. Apakah masalah
keperawatan utama yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita
b. Ketidak Mampuan Keluarga Mengambil Keputusan
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Nutrisi Kurang dari kebutuhan
e. Penurunan koping keluarga
45. Seorang laki-laki berusia 45 tahun sejak 6 bulan yang lalu dinyatakan menderita
tuberkulosis. Sudah minum OAT selama 3 bulan, dan selanjutnya berhenti karena
selalu merasa mual, tidak dapat mengeluarkan dahak, tidak tahu bagaimana cara
batuk yang benar. TD 110/70 mmHg, N: 72 X/menit, S: 38 C, R: 24 X/ menit. BB: 50
kg. Apakah masalah keperawatan prioritas yang sesuai dengan kasus diatas ?
a. Risiko bersihan nafas tidak efektif
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan
c. Gangguan perfusi jaringan
d. Kurang pengetahuan
e. Risiko infeksi
46. Seorang pasien diajarkan cara mengeluarkan dahak, setelah diinstruksikan untuk
tahan napas 1– 2 detik dan mengkonstraksikan otot – otot abdomennya. Apakah
tahap kerja selanjutnya?
a. Ketika menghirup nafas berikutnya, instruksikan condong kedepan
b. Instruksikan untuk batuk dengan kuat mengeluarkan sekresi ke tisu
c. Instruksikan melakukan nafas dalam 2 atau 3 kali
d. Perawat memasang alat pelindung diri
e. Catat respon yang terjadi
47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak
dikeluhkan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Orang tua mengatakan anaknya
mempunyai riwayat susah buang air besar mulai sejak bayi, berat anak susah
mengalami kenaikan. Hasil pengkajian, anak rewel dan menangis, muntah-muntah,
terjadi distensi pada
abdomen. Hasil pengukuran nadi 110 x/menit, frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu
anak 37,8oC. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada kasus tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kekurangan volume cairan
c. Gangguan eleminasi fekal
d. Resiko Infeksi
e. Nyeri
48. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan panas
yang sudah berlangsung selama empat hari. Hasil pengkajian didapatkan mimisan
satu kali dan tidak mau makan, muka tampak kemerahan, pasien tidak mau turun
dari tempat tidurnya, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, suhu
38,2oC. Hasil lab Hb 12 Ht 39. Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus
tersebut
a. hipertermi
b. intoleransi aktifitas
c. defisit volume cairan
d. kerusakan pertukaran gas
e. resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.
49. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7
kg dan tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relatif normal. Setelah minum
ASI, anak sering mengalami regurgitasi, padahal sudah disendawakan. Apakah
pendidikan kesehatan pada kasus tersebut?
a. gizi
b. teknik menyusui
c. kebutuhan nutrisi
d. perawatan payudara
e. stimulasi tumbuh kembang
50. Seorang perempuan berusia 36 tahun, G4P2A1, datang ke poliklinik Kebidanan dan
Kandungan dengan tujuan memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan
didapatkan hasil: HPHT 20 Maret 2015, TFU 21 cm, pada fundus teraba bokong,
posisi punggung kiri, presntasi kepala dan belum masuk pintu atas panggul.
Berapakah taksiran usia kehamilan klien tersebut?
a. 5 bulan
b. 6 bulan
c. 7 bulan
d. 8 bulan
e. 9 bulan
51. Seorang perawat sedang memberikan pertolongan persalinan Kala II. Perawat
melakukan prasat Rintgen untuk mencegah terjadinya robekan perineum. Saat
terjadi kontraksi, perawat menginstruksikan pasien untuk mengedan. Tidak lama
kemudian bayi lahir. Perawat kemudian melakukan pengecekan bayi kedua. Apakah
tindakan yang perawat lakukan selanjutnya?
a. Menilai APGAR
b. Menggunting tali pusat
c. Menyuntikan oksitosin IM
d. Melakukan masase uterus
e. Mengecek pelepasan plasenta
52. Sorang perawat baru menjabat sebagai kepala ruangan penyakit dalam dewasa, dari
kajian situasi yang dilakukan belum menunjukkan semangat kerja yang sama
sehingga kinerja belum memuaskan, asuhan keperawatan pada klien belum
menggambarkan asuhan yang komprehensif. Apa yang harus dilakukan untuk
meningkat kinerja perawat diruangan tersebut?
a. Menghitung kebutuhan tenaga perawat
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang lengkap
c. Menetapkan visi misi ruangan yang disepakati bersama
d. Memilih metode asuhan keperawatan dengan metode keperawatan primer
e. Mensosialisasi kembali sistem reward dan punishment
53. Seorang anak berusia 11 tahun di rawat di ruang anak, dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian keluarga mengatakan pasien panas tiba-tiba, perut tegang, rata, nyeri
tekan dan lepas. Anak rewel mengeluh ingin minum, haus, anak dipuasakan untuk
operasi laparatomi. Tampak orang tua menangis melihat kondisi anaknya, dan
bertanya tentang kemungkinan hasil operasi. Apakah masalah keperawatan pada
kasus tersebut?
a. Nyeri
b. Kecemasan
c. Kurang pengetahuan
d. Gangguan pemenuhan nutrisi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
54. Seorang perempuan berusia 66 tahun, berkunjung ke poliklinik mengeluh tidak nafsu
makan, badan terasa membengkak dan ada luka lambat sembuh. Pasien tampak
edema, rambut sedikit, dan tempat tinggal di daerah endemik goiter. Pasien tidak
mengetahui makanan yang mengandung iodine. Apakah informasi kesehatan yang
harus diberikan pada kasus tersebut?
a. Manfaat Tempe dan tahu
b. Manfaat Kangkung dan ikan laut
c. Manfaat Garam laut dan ikan asin
d. Manfaat Ubi kayu dan rumput laut
e. Manfaat Ikan laut dan garam beryodium
55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan
keluhan badan terasa lemas, nyeri dibagian perut kanan atas dan anoreksia. Hasil
pengkajian didapatkan kulit tampak jaundice, sklera ikterik dan riwayat suka makan
di warung yang kurang bersih. Apakah pendidikan kesehatan yang harus diberikan?
a. Penyebaran melalui jarum suntik
b. Penyebaran melalui cairan tubuh
c. Penyebaran melalui transfusi darah
d. Penyebaran melalui udara dan dropet
e. Penyebaran penyakit melalui fecal-oral
56. Seorang perempuan usia 28 tahun postpartum 4 minggu yang lalu datang ke poli
kandungan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesa pasien aktif menyusui,
belum datang haid, tidak ada riwayat darah tinggi dan asma. Apakah jenis
kontrasepsi yang cocok dengan pasien tersebut?
a. Implan
b. Alamiah
c. Pil kombinasi
d. Suntik pregestin
e. Suntik Kombinasi
57. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air
dan merasakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan
pembukaan 5 cm, penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs:
TD= 110/90 mmHg, frekue nsi nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit.
Manakah intervensi keperawatan pertama yang diberikan pada ibu tersebut?
a. Menganjurkan ibu bedrest total
b. Menganjurkan klien miring ke kiri
c. Memberikan terapi dengan oksitosin
d. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar
e. Menganjurkan ibu untuk mekan terlebih dahulu
58. Seorang perempuan usia 27 tahun, postpartum hari ke 5 dengan P1A1. Pasien
merasa khawatir tidak dapat merawat bayinya. Ketika keluarga berkomunikasi
dengan ibu, ibu menjadi lebih sensitive. Apakah dukungan utama yang dilakukan
oleh ibu?
a. Bantu perawatan bayi
b. Eksplorasi perasaan pasein
c. Ajarkan teknik perawatan bayi
d. Anjurkan pasien untuk beristirahat
e. Anjurkan keluarga untuk merawat bayi
59. Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0 hamil 28 minggu datang ke
pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan L1:
TFU 28 cm L2: p unggung kiri L3: persentasi kepala dan L4 : Sudah masuk pintu atas
panggul. Berapakah taksiran berat janin tersebut?
a. 2280 gram
b. 2380 gram
c. 2480 gram
d. 2580 gram
e. 2680 gram
60. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poli kandungan untuk memeriksaan
keadaan nya. Pasien mengeluh terlambat datang bulan ± 4 minggu. Hari pertama
haid terakhir 13 Mei 2019. Berapakah tafsiran persalinan pada ibu tersebut?
a. 20 Februari 2020
b. 23 Maret 2020
c. 24 Maret 2020
d. 25 April 2020
e. 26 April 2020
61. Seorang perempuan usia 34 tahun dengan G3P1A1 hamil 28 minggu. Pada saat
pemeriksaan rutin didapatkan tekanan darah meningkat daripada sebelumnya.
Edema pada ekstremit as bawah. Berat badan klien 80 kg dengan tinggi 150 cm. Vital
signs: TD = 160/95 mmHg, HR = 86 x/menit. dan pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil proteinuria +2. Apakah data prioritas pada kasus tersebut?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Usia kehamilan
d. Diabetes mellitus
e. Riwayat kehamilan sebelumnya
62. Seorang laki-laki berusia 34 tahun sedang menjalani perawatan sejak 3 hari yang lalu.
Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak tidak berani menatap lawan bicara,
sering menyendiri, lebih banyak menunduk, bernada suara lemah dan mengatakan
bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya. Pada saat dilakukan observasi jam makan
siang, klien tampak tidak menghabiskan makan siangnya, hanya 2 – 3 suap sendok
makan saja. Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Isolasi sosial
b. Resiko bunuh diri
c. Defisit perawatan diri
d. Harga diri rendah
e. Halusinasi
63. Seorang laki-laki berusia 34 tahun saat ini sedang menjalani perawatan di RSJ B sejak
3 hari yang lalu dengan masalah keperawatan harga diri rendah kronis. klien tampak
tidak berani menatap lawan bicara, sering menyendiri, lebih banyak menunduk, nada
suara lemah dan mengatakan bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya. Apakah
Implementasi yang dapat dilaksanakan pada SP 1 pasien dengan kasus tersebut?
a. Mendorong klien untuk bercakap cakap dengan orang lain
b. Mendorong klien untuk mengenal orientasi realita kehidupan
c. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
d. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
e. Mendiskusikan dengan klien keuntungan berinteraksi dengan orang lain
64. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RSJ menurut keluarga klien sering
menyebutkan dirinya memiliki kemampuan supranatural mampu menjatuhkan
pesawat yang di langit. Saat berbicara klien terkesan mendominasi setiap
percakapan dan menyakini pendapatnya namun yang diyakini tidak benar. Apakah
jenis waham yang tepat pada kasus tersebut?
a. Waham curiga
b. Waham agama
c. Waham somatik
d. Waham nihilistik
e. Waham kebesaran
65. Seorang perempuan berusia 30 tahun saat ini dirawat di RSJ dengan masalah
keperawatan halusinasi pendengaran. Pada pertemuan ke sekian kalinya, perawat
akan melakukan intervensi keperawatan SP4 kepada pasien. Apakah intervensi
keperawatan SP4 pasien pada kasus tersebut?
a. Bantu pasien mengenal halusinasi
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
c. Latih klien dengan berbicara dengan orang lain
d. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh klien
e. Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
10
a. Penyakit akibat bencana
b. Melahirkan
c. Pengobatan tradisional
d. Operasi kosmetik
e. Meratakan gigi
82. Batas usia anak yang sedang mengikuti pendidikan formal yang termasuk pada
Pendamping Penerima Upah (PPU) adalah…
a. 21
b. 22
c. 23
d. 24
e. 25
83. Jumlah anak yang dapat ditanggung oleh BPJS adalah..
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
84. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Persalinan adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu… hari
a. 7
b. 14
c. 21
d. 27
e. 42
85. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Keguguran adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah keguguran di fasilitas kesehatan atau sampai dengan kurun
waktu… hari
a. 7
b. 14
c. 21
d. 27
e. 42
86. Angka kelahiran kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
pada tahun tertentu per 1000 (seribu) penduduk pada pertengahan tahun yang sama
dinamakan
a. Crude Fertility Rate
b. Total Fertility Rate
c. Crude Mortality Rate
d. Case Fatality Rate
e. Case Mortality Rate
87. PUS yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin menjarangkan kelahiran tetapi
tidak menggunakan kontrasepsi, disebut dengan
1
a. Menopouse
b. Unmet Need
c. Akseptor KB Pasif
d. Akseptor KB Aktif
e. Drop Out KB
88. Indiator keberhasilan KB Paska Persalinan adalah jika ibu bersalin menggunakan KB
dengan jumlah minimal …%
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
89. Jumlah peserta minimal KIE kelompok sebanyak … orang
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
90. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi pemberi pelayanan KB harus
mempersiapkan alat kontrasepsi paling sedikit sebesar … % dari jumlah persalinan.
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
91. Yang termasuk jenis kontrasepsi jangka panjang, kecuali
a. Kontrasepsi mantap
b. AKDR
c. AKBR
d. Tubektomi
e. Pil Oral Kombinasi
92. Selain 1 minggu paska persalinan Metode Operasi Wanita (MOW) dapat
dilaksanakan setelah … minggu setelah persalinan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
93. Waktu untuk memasang AKDR Paska Persalinan atau Paska Keguguran yaitu ….
Menit setelah plasenta keluar
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 30
94. Pemberian KB Progetin 3 bulanan dapat dilakukan setelah persalinan diatas … minggu
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
95. Syarat penggunaan KB Metode Amenore Laktasi (MAL), adalah
a. Memberikan ASI ekslusif
b. Bayi kurang dari 6 bulan
c. Ibu belum mendapatkan menstruasi
d. A dan C Benar
e. Benar semua
96. Metode MAL sekurang-kurangnya efektif selama … bulan
a. 3
b. 6
c. 9
d. 12
e. 24
97. Setelah keguguran maka kesuburan akan kembali lagi paling sedikit setelah … hari
a. 5
b. 7
c. 14
d. 21
e. 28
98. Untuk menjaga kesehatan ibu paska keguguran, kehamilah diupayakan ditunda
minimal … bulan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
99. Paradigma hidup sehat dikemukakan oleh
a. Green
b. HL Blum
c. Maslow
d. Snow
e. Sigerist
100. Menggunakan masker saat bepergian dimana covid masih menjadi ancaman,
merupakan pecegahan
a. Primer
b. Sekunder
c. Tertier
d. Utama
e. Kombinasi
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
1. E Dapat melakukan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai
upaya pengawasan risiko infeksi, poin 36 Pasal 8 Permenpan RB No 35 Tahun 2019
2. D, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari Angka Kredit setiap butir kegiatan, Pasal 11 Permenpan RB No 35 Tahun
2019
3. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu atau dua tingkat di bawah
jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus
persen) dari Angka Kredit dari setiap butir kegiatan
4. B, nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, Pasal
15 ayat 1 Permenpan RB No 35 Tahun 2019
5. C, PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional Perawat, Pasal 15 ayat 3 Permenpan RB No 35 Tahun 2019.
6. A, berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Perawat kategori keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama,
dan Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda; Pasal 16 ayat 1 Permenpan RB No 35
Tahun 2019
7. A, Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari
8. C, Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati setiap 15 Oktober
9. C, perawatan palliative diberikan pada pasien dengan harapan hidup kurang dari 6
bulan, pasien dengan cancer stadium lanjut masuk ke kriteria ini.
10. A, pasien mengalami penurunan kesadaran memiliki resiko untuk jatuh apalagi
pasien gelisah.
11. C, latihan otot dasar panggul dapat mengencangkan otot sehingga pasien dapat
mengontrol proses miksi
12. D, memberikan identitas diri akan membuat orang lain dapat menunjukan alamat
dan memulangkan pasien
13. E, skala nyeri 6 (0-10) harus menggunakan obat untuk menurunkannya
14. E, pasien dalam kondisi pre syok, maka kriteria hasilnya adalah tanda vital normal
15. A, mengisolasi pasien dapat mengurangi rangsangan dan akan mengurangi
terjadinya kejang kejang
16. C, pasien kadang lupa minum obat sehingga harus diberikan pemahaman tentang
pentingnya minum obat
17. B, tidak mendahului pemeriksaan dan tidak menjanjikan sesuatu pada pasien itu
merupakan sikap professional perawat
18. C, 4320 ml
Rumus:
4 x Luas luka bakar x Berat badan
4 x 18 x 60
4320
19. C, pada posisi supine bagian yang menonjol di belakang kepala, bahu, pinggul
belakang dan tumit akan mengalami penekanan
65
20. B, selain luas dan keadaan luka maka kedalaman luka pun harus dikaji
21. D, hari kelima masih berwarna merah dari drain berarti ada perdarahan
22. B,
Rumus (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
(1000/500) x 7 x (24/8)
2x7x3
42
200
7. Berikut ini yang unshockable adalah
a. VT
b. VF
c. PEA
d. AF
e. SVT
8. R normal terbalik di Lead
a. I
b. II
c. III
d. Avl
e. aVR
9. "Itu bukan suami saya, suami saya masih hidup, barusan telp saya" merupakan
pernyataan
a. Anger
b. Denial
c. Bergaining
d. Depresi
e. Menerima
10. Jarak dari Antecubiti ke manset adalah ... cm
a. 1
b. 3
c. 5
d. 7
e. 9
11. Pasien mengalami luka bakar 30%, dengan berat badan 50kg berapa jumlah cairan
yang berikan dalam 16 jam selanjutnya pasien tersebut?
a. 2000
b. 3000
c. 4000
d. 5000
e. 6000
12. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan perubahan posisi disebut
hipotensi ...
a. ortho tension
b. othostatik
c. othomalfution
d. orthocirculation
e. othopaedik
13. Nilai CKMB pada pasien STEMI dikatakan meningkat apabila lebih dari ... U/L
a. 2,2
b. 2,3
c. 2,4
d. 2,5
e. 2,6
14. Lead II, III dan aVF menunjukan daerah
a. Anterior
b. Lateral
c. Inferior
d. Posterior
e. Septal
15. Marka Jantung untuk pemeriksaan NSTEMI yang paling dianjurkan adalah
a. Troponin I/T
b. CKMB
c. SGPT
d. SGOT
e. IgG
16. Seorang perempuan berusia 27 th datang mengatakan sedang hamil, hasil Leopold
didapatkan TFU 26 cm. Berapa nilai estimasi kemungkinan usia kehamilan
perempuan tersebut
a. 20 minggu
b. 24 minggu
c. 26 minggu
d. 30 minggu
e. 32 minggu
17. "bapak ibu, sesuai dengan kesepakatan kita minggu lalu, maka hari ini saya akan
menjelaskan tentang bahaya meroko bagi janin". pernyataan tersebut sesuai dengan etik ...
a. Justice
b. Veracity
c. Fidelity
d. Responsibility
e. beneficience
18. Untuk mengetahui bagian yang ada di bawah panggul adalah leopold ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya
satu arah antara penyampai dan penerima, kecuali ….
a. Konseling
b. Artikel
c. Billboard
d. Pidato
e. Petisi / resolusi
20. hari ibu diperingati tanggal ...
a. 22 agustus
b. 22 September
c. 22 Oktober
d. 22 November
e. 22 Desember
21. Bayi dikatang premature jika lahir dalam usia kehamilan kurang dari ... minggu
a. 34
b. 35
c. 36
d. 37
e. 38
22. Prioritas pengajaran promosi kesehatan yang diberikan kepada klien seharusnya berdasar
pada ….
a. Permintaan masyarakat
b. Motivasi klien
c. Sponsor
d. Diagnosa keperawatan
e. Niat dan kesempatan yang ada pada stakeholder
23. Pasien laki laki usia 34 tahun sudah 3 hari dirawat dengan typus, pasien kamar mandi
sendiri, Memerlukan perawat 5-6 jam per hari. Apa ketergantungan pasien tersebut?
a. Self care
b. High care
c. Intensive care
d. Intemediate care
e. Intermiten care
24. Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal
a. 4 Januari
b. 4 Februari
c. 4 Maret
d. 4 April
e. 4 Mei
25. Suntikan Vik K1 diberikan
a. Sebelum Imunisasi Hepatitis B
b. Setelah Imunisasi Hepatitis B
c. Segera setetelah bayi keluar
d. Setelah palasenta keluar
e. sebelum plasenta keluar
26. Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah proses
IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir. Apa nama salep tersebut?
a. Erithomisin
b. Penisilin
c. Gentamisin
d. Amoxilin
e. iodine
27. Yang merupakan faktor predisposisi di halusinasi adalah
a. Faktor biokimia
b. Faktor perkembangan
c. Faktor psikologis
d. Perilaku
e. Sosial budaya
28. bayi kehilangan panas badan akibat dekat benda yang memiliki suhu rendah
a. koneksi
b. konveksi
c. radiasi
d. evaporasi
e. konduksi
29. Tanda khas pada pasien dengan Tamponade Jantung dinamakan
a. trias hemodinamik
b. trias hutington
c. trias politika
d. trias beck
e. tias more
30. Seorang pasien hanya mampu melihat hurup dimana orang normal dapat
melihatnya daari 60 meter, maka nilai visus nya adalah
a. 60/6
b. 6/60
c. 60/60
d. 6/600
e. 60/600
31. penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan
untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan
hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan. merupakan tujuan dari
a. Pengkoordinasian (Coordinating)
b. Pendayagunaan (Empowering)
c. Mengendalikan (Controlling)
d. Perencanaan (Planning)
e. Pengorganisasian
32. Pakar manjemen yang paling populer adalah *
a. George Terri
b. Douglas
c. Gillies
d. Hurchinsan
e. Minetti
33. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2014
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2014
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
34. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10),
tampak sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau
berjalan, tidak napsu makan, tidak bisa tidur. Apakah hasil yang diharapkan pada
kasus tersebut?
a. napsu makan meningkat
b. bisa istiraat dan tidur
c. melaporkan nyeri hilang
d. tanda vital normal
e. aktivitas tidak terganggu
35. Berapakah jumlah cairan yang diperlukan untuk anak dengan usia 5 tahun dan berat
badan 15 kg
a. 1150
b. 1250
c. 1350
d. 1450
e. 1550
36. Indikator mutu pelayanan yag dihitung berdasarkan tingkat kematian disebut
a. BOR
b. LOS
c. TOI
d. NDR
e. BTO
37. Prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah
a. mengukur cakupan imunisasi
b. Penemuan kasus
c. pendidikan kesehatan tentang imunisasi
d. Pengobatan bayi sakit
e. kunjungan rumah
38. Pada saat turun tangga, setelah menurunkan kruk pada anak tangga, maka langkah
selanjutnya adalah
a. memajukan kaki yang sehat
b. meluruskan bahu dengan kruk
c. memajukan kaki yang sakit
d. mimindahkan berat badan pada kruk
e. meluruskan kaki yang tidak sakit
39. Jika diameter kolostomi 10cm, maka berapa cm seorang perawat harus membuat lobang
pada kolostomi bag
a. 10,1
b. 10,2
c. 10,3
d. 10,4
e. 10,5
40. lingkar kepala bayi normal adalah... cm a.
31-35
b. 32-38
c. 35-39
d. 37 – 41
e. 39 -43
41. Seorang perawat yang melakukan visite keperawatan menemukan pasien dalam kondisi
tidak sadar serta tidak berespon terhadap suara dan nyeri. Monitoring EKG menunjukkan
pasien mengalami Pulseless Electrical Activity (PEA). Apakah prioritas tindakan yang
harus dilakukan perawat?
a. Melakukan resusitasi jantung paru
b. Menyiapkan pemasangan pacemaker
c. Mempersiapkan DC shock untuk defibrilasi
d. Mempersiapkan DC shock untuk kardioversi
e. Menyiapkan pasien untuk prosedur angioplasty
42. Seorang perempuan berusia 30 tahun mempunyai dua orang anak, datang ke
Puskesmas diantar oleh suaminya bermaksud ingin menggunakan alat kontrasepsi, ada
benjolan pada payudara. Alat kontrasepsi apakah yang aman digunakan untuk pasien
tersebut?
a. Suntik Depoprovera
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. Mini Pil
e. Tubektomi
43. Metode Kangguru merupakan metode yang dipergunakan untuk
a. mempertahankan suhu badan anak
b. mempertahankan metabolisme basal
c. mempertahankan kontak bayi dan balita
d. mempertahankan dukungan psikologis
e. mempertahankan emosi ibu
44. Tuan Rendi tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya serta seorang pembantu beserta
keponakannya. Apakah jenis keluaga pada kasus tersebut?
a. Commuter Married Family
b. Extended Family
c. Nuclear Family
d. Dyad Nuclear Family
e. Reconstituted Nuclear Family
45. Jika tinggi badan pasien 165 cm, berapa panjang kruk yang harus dipersiapkan? a. 115
b. 120
c. 125
d. 130
e. 135
46. Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah ... derajat * a. 5 –
20
b. 10 – 25
c. 15 – 30
d. 20 – 35
e. 25 - 45
47. Seorang perawat akan menggunting kantung kolostomi, diketahui diameter lubang
kolostomi pasien 10cm Berapakah diameter pemotongan pada kasus tersebut *
a. 10,2cm
b. 10,3cm
c. 10,4cm
d. 10,5cm
e. 10,6cm
48. Luka jaritan yang tidak nyambung disebut? *
a. Regeneratif
b. Malformasi
c. Atrofi
d. Dehisiensi
e. hypotropi
49. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun ditemukan pingsan di kamar mandi. Riwayat
hipertensi diketahui sejak 2 tahun yang lalu. Suara napas snoring dengan frekuensi napas
24 x/menit. Terlihat bibir kebiruan dengan denyut nadi 102 x/menit. apakah yang terjadi
pada pasien tersebut?
a. Sumbatan karena cairan
b. Sumbatan karena benda padat
c. Hipoksia kronis
d. Kehilangan kesadaran
e. Sumbatan total jalan napas
50. Seorang perempuan 32 tahun datang ke poliklinik untuk memeriksakan kehamilan
keempatnya. Menurut klien ia pernah mengalami 1x keguguran. Dari kasus
diatas,bagaimana rumusan riwayat kehamilan klien adalah? *
a. G4P3A0
b. G4P2A1
c. G4P2A0
d. G43P2A1
e. G4P1A0
51. Seorang laki-laki berusia 65 tahun sejak 3 hari yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, menjalar ke tangan kiri dan ke pungung, pasien
tidak bisa istirahat, tampak cemas. Apakah pendidikan kesehatan pada pasien tersebut?
a. cara minum obat
b. manajemen nyeri
c. kapan control
d. makanan pada pasien jantung
e. aktivitas pada pasien jantung
52. BBL akan menoleh ke arah pipi yang disentuh. Bayi akan membuka mulutnya apabila
bibirnya disentuh dan berusaha untuk mengisap benda yang disentuhkan tersebut.
a. rooting reflex
b. moro reflex
c. Swallowing reflex
d. Gag reflex
e. Suckling reflex
53. Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks mengisap *
a. rooting reflex
b. moro reflex
c. Swallowing reflex
d. Gag reflex
e. Suckling reflex
54. hari epilepsi sedunia diperingati pada tanggal.. *
a. 26 maret
b. 26 april
c. 26 mei
d. 26 juni
e. 26 juli
55. Jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien adalah 2000ml, untuk 24 jam. Diberikan
mulai pukul 06.00, pada pukul 20, jumlah cairan tersisa 800ml. Berapa jumlah tetesan
per menit untuk jumlah cairan tersisa.
a. 21 tetes per menit
b. 23 tetes per menit
c. 25 tetes per menit
d. 27 tetes per menit
e. 29 tetes per menit
56. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin..
%
a. 0,3
b. 0,5
c. 0,7
d. 0,9
e. 0,11
57. Seorang perawat sedang memasukan kateter, pada saat ini tampak urine mulai keluar di
slang kateter. Apakah langkah selanjutnya
a. memfiksasi kateter
b. menyambungkan kateter dengan urine bag
c. memasukan kateter sepanjang 2 inchi
d. menyuruh pasien narik napas panjang
e. memasang mengisi balon kateter dengan air
58. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar dan dibawa ke IGD dengan luas 20%,
dengan berat badan 50kg. Berapakah tetes permenit untuk 8 jam pertama pada kasus
tersebut? *
a. 82 tetes per menit
b. 84 tetes per menit
c. 86 tetes per menit
d. 88 tetes per menit
e. 90 tetes per menit
59. Perawat melakukan pemasangan NGT, pada saat ini perawat sudah memasukkan selang
sampai dengan tanda yg sdh di tentukan. Apakah tindakan keperwatan selanjutnya?
a. Mengecek Respon Pasien
b. Memfiksasi Selang
c. Memberikan Nutrisi
d. Mengecek Selang
e. Menjepit Selang
60. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi dasar hukum untuk
melakukan akreditasi...
a. Balai Pelatihan Kesehatan
b. Kampus kesehatan
c. Balai Pengobatan
d. Rumah sakit
e. Puskesmas
61. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar seluas 25%, dengan berat badan 60kg.
Berapakah kebutuhan cairan selama 8 jam pertama pada kasus tersebut? *
a. 2000ml
b. 3000ml
c. 4000ml
d. 5000ml
e. 6000ml
62. Pelayanan Kesehatan berada di Meja Posyandu ke
a. 1
b. 2
c. 5
d. 4
e. 3
63. Pasien mengalami luka bakar di perut dan dada .. berapa % luka bakarnya menurut
rumus 9
a. 9
b. 15
c. 18
d. 27
e. 20
64. kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin
a. koneksi
b. konveksi
c. radiasi
d. evaporasi
e. konduksi
65. Ibu menyusui aman dengan menggunakan kontrasepsi
a. Suntik Depoprovera
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. Mini Pil
e. Tubektomi
66. Pasien mengalami luka bakar dengan kebutuhan cairan untuk 8 jam sebanyak 3000ml,
berapa tetes permenit jika faktor tetes 20 tetes per mililiter
a. 120
b. 122
c. 124
d. 126
e. 128
67. Nilai CKMB pada pasien STEMI meningkat dan beratahan selama ... hari
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
e. 4
68. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi normalnya kurang dari....
a. 4 mg/dL
b. 5 mg/dL
c. 6 mg/dL
d. 7 mg/dL
e. 8 mg/dL
69. Organel sel yang berfugsi untuk memproduksi energi adalah *
a. Lisosom
b. Ribosom
c. Sitosom
d. Nucleus
e. mitokondria
70. Jika tinggi fundus uteri 24 cm, berapakah usia kehamilan dalam bulan
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
71. kapan dilakukan kunjungan neonatal ke 2, setelah..............hari
a. 5
b. 2- 6
c. 3 – 7
d. 4 – 8
e. 5 - 9
72. Seorang kepala ruang sedang mengevaluasi catatan keperawatan yang dilakukan ketua tim
pada shift pagi, apakah fungsi manajemen yang sedang dijalankan
a. Pengarahan
b. Perencanaan
c. Pengawasan
d. Pengorganisasian
e. Pengkoordinasian
73. Dikatakan hipoglikemi apabila kadar gula arah kurang dari..............mg/DL
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
74. Virus COVID 19 berasal dari kota............*
a. Wuhan
b. Peking
c. Uygur
d. Kanton
e. Beijing
75. Peningkatan jumlah sel dengan ukuran sel yang sama adalah
a. Hiperplasi
b. Hipertropi
c. Atropi
d. Distropi
e. metaplasi
76. Kondisi yang terjadi akibat dari pembebatan atau pemasangan gip yang telalu kencang
adalah
a. Atropi
b. kehilangan sesasi
c. Sindrom kompartemen
d. Peningkatan suhu setempat
e. Emboli
77. Lead I, aVl, V5 dan V6 menunjukan daerah
a. Anterior
b. Lateral
c. Inferior
d. Posterior
e. Septal
78. "Bapak penyakitnya biasa saja, penyakit orang yang telah sepuh" ucapan perawat pada
pasien dengan MCI. Saat ditanya oleh pasien
a. Nonmaleficence
b. Beneficence
c. Autonomy
d. Veracity
e. Fidelity
79. Setelah melakukan Inisiasi Menyusui Dini bayi diberi suntikan Vit K dengan dosis
... mg
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
80. Seorang pasien mengalami gangguan kesadaran akibat benturan kepala dengan benda
keras, terdengar grugling, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut
a. fingger swift
b. berikan osksigen
c. suction
d. batuk efektif
e. intubasi
81. Tindakan yang dilakukan untuk menolong pasien dewas yang tersedak adalah
a. Chest Trust
b. Back Blow
c. Heimlich Manuver
d. Resusitasi
e. Finger Sweep
82. Seorang petugas triase bencana menemukan korban dengan fraktur tertutup pada lengan
serta vulnus laserasi dan perdarahan pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah. Pasien
masih sadar dan dapat berjalan sendiri. Apakah kategori triase korban tersebut?
a. Hitam
b. Merah
c. Kuning
d. Hijau
e. Putih
83. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi akan kembali normal pada minggu ke... a. 1-2
b. 2-3
c. 3-4
d. 4-5
e. 5-6
84. Tempat memukul tangan pada saat menolong bayi yang tersedak terletak di
a. 2 cm atas thorak
b. di ruas tulang belakang
c. di punggung bawah
d. dipunggung atas
e. diantara tulang belikat
85. Pembesaran Jantung kesebalah kiri ditunjukan dengan adanya axis
a. NAD
b. RAD
c. LAD
d. Ext LAD
e. Ext RAD
86. Menggunakan orang orang untuk mencapai tujuan merupakan pemgertian dari...
a. Organisasi
b. Administrasi
c. Manajemen
d. Kepemimpinan
e. pengikut
87. apa tindakan keperawatan jika tampak air ketuban bercampur meconium
a. cek nadi
b. Cek pernapasan
c. lakukan suction
d. miringkan bayi
e. siapkan oksigen
88. Jarak antara bantalan kruk dengan ketiak adalah *
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 5 cm
d. 6 cm
e. 7 cm
89. Penyebaran typhoid melalui
a. hygiene kurang
b. pengunaan alat bersama
c. cairan terkontaminasi
d. makan basi
e. fecal oral
90. Jumlah nadi bayi baru lahir adalah ... kali per menit a)
110 – 150
b) 120 – 160
c) 130 – 170
d) 140 – 180
e) 150 – 200
91. Jika pasien tidak mau dirujuk, kapan kita menghentikan resusitasi bayi baru lahir, dan
tidak ada napas spontan dan denyut jantung........................menit setelah resusitasi
a) 6
b) 8
c) 10
d) 12
e) 14
92. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam mendapatkan
terapi cairan Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi, berwarna merah, bengkak,
hangat dan nyeri. Kemudian perawat memindahkan tempat infusannya, apakah prinsip
etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Do not harm
c. Beneficience
d. Responsibility
e. Accountability
93. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi pada penyakit kardiovaskuler adalah *
a. Hipertensi
b. diabetes mellitus
c. jenis kelamin
d. stress
e. obesitas
94. Seorang perawat lupa memberikan obat injeksi, sebelum pasien pulang, apakan prinsip
etik yang dilangar pada kasus tersebut
a. Confidentiality
b. Non maleficience
c. Veracity
d. Fidelity
e. Justice
95. seorang anak lahir pada tanggal 20 Oktober 2018, sekarang tanggal 06 Maret 2020.
Berapa usia anak tersebut
a. 1 tahun 2 bulan 16 hari
b. 1 tahun 3 bulan 16 hari
c. 1 tahun 4 bulan 16 hari
d. 1 tahun 5 bulan 16 hari
e. 1 tahun 6 bulan 16 hari
96. Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi dibawah… minggu
a. 22
b. 24
c. 26
d. 28
e. 30
97. Artemisinin Combination Therapy adalah pengobatan untuk
a. Kusta
b. Malaria
c. Polio
d. Filariasis
e. Gondok
98. Masa inkubabasi polio adalah … hari
a. 7 – 11
b. 7 – 12
c. 7 – 13
d. 7 – 14
e. 7 – 15
99. Jangka waktu untuk menentukan Angka Kematian Ibu adalah …hari
a. 28
b. 35
c. 42
d. 54
e. 60
100. Diketahui jumlah kematian ibu karena melahirkan pada tahun tersebut adalah 40 orang
sementara jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 800 bayi. Berapa kah
Maternal Mortality Rate nya (K=100.000 / per 100.000 penduduk)
a. 0,5
b. 5
c. 50
d. 500
e. 5000
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
201
Pada
201
serangan jantung, terdapat gumpalan darah yang menyumbat aliran darah dan
oksigen ke otot jantung. Tanpa oksigen, sel otot jantung akan mati dan melepaskan
troponin ke dalam aliran darah. Semakin banyak kerusakan yang ada di jantung,
semakin besar pula jumlah troponin T dan I yang ada di dalam darah
16. D, rumus TFU x 8/7 = 26 x 8/7 = 29,7 = 30 minggu
17. C, Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain
18. C, Pemeriksaan leopold
Leopold 1: menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terletak di funsud
uteri
Leopold 2: menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu (dilakukan mulai
kahir trimester II)
Leopold 3: menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah uteru (dilakukan
mulai akhir trimester II)
Leopold IV: menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul
(dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu)
19. C, billboard merupakan bentuk komunikasi satu arah
20. E, hari ibu sedunia diperingati setiap tanggal 22 desember
21. D, bayi lahir kurang dengan kehamilan dari 37 minggu disebut premature
22. D, diagnose keperawatan prioritas sangat membantu untuk menentukan mana yang
harus ditangani terlebih dahulu atau mana yang paling penting untuk diketahui
23. D, intermediate care
Kategori keperawatan klien menurut Swanburg (1999) terdiri dari :
a. Self-care, Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindak
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan diri sendiri
secara mandiri. Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan waktu rata-rata
efektif 1,5 jam/24 jam.
b. Minimal care, Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak keperawatan
dan pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat intravena, dan mengatur
posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5
jam/24 jam.
c. Intermediate care, Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu
rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.
d. Mothfied intensive care, Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan
waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.
e. Intensive care, Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata
efektif 12 jam/24 jam
24. B, Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal 2 Februari
25. A, Pemberian suntikan vitamin K1 dapat dilakukan pada hari yang sama dengan
pemberian suntikan imunisasi hepatitis B ke-0. Pada bayi baru lahir, vitamin K1
disuntikkan ke otot paha kiri bayi. Selanjutnya, diberikan jeda sekitar 1 jam untuk
pemberian suntikan vaksin hepatitis B ke otot paha kanan bayi. Jeda waktu ini
diberikan agar manfaat pencegahan perdarahan dengan pemberian vitamin K1 telah
dapat diperoleh ketika dilakukan penyuntikan vaksin hepatitis B.
26. A, Dalam proses melahirkan normal maka semua bagian tubuh bayi akan melewati
jalan lahir ibu atau vagina ibu. Dalam proses ini kemungkinan ada banyak bakteri
yang berasal dari saluran reproduksi dalam, air ketuban dan air kencing. Karena itu
setiap bayi yang lahir akan menerima perawatan berupa salep Eritromisin yang
dioleskan pada bagian mata.
27. B, Faktor predisposisi halusinasi terdiri dari
a. Faktor Biologis : Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (NAPZA).
b. Faktor Psikologis, Memiliki riwayat kegagalan yang berulang. Menjadi korban,
pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari
orang-orang disekitar atau overprotektif.
c. Sosiobudaya dan lingkungan, Sebahagian besar pasien halusinasi berasal dari
keluarga dengan sosial ekonomi rendah, selain itu pasien memiliki riwayat
penolakan dari lingkungan pada usia perkembangan anak, pasien halusinasi
seringkali memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta pernahmmengalami
kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri), serta tidak bekerja.
28. C, BBL dapat kehilangan panas tubuh melalui cara-cara berikut :
1. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. jika saat lahir tubuh bayi
tidak segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri.
Kehilangan panas juag terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan
tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda
tersebut.
Contoh :
- Menimbang bayi tanpa alas timbangan
- Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL
- Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL
3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam
ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas
juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara
melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
Contoh :
- Membiarkan atau menempatkan BBL di dekat jendela
- Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin
4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara
langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang
lebih dinginn (Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu
berbeda) Contoh :
- BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC
- BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang
29. D, trias beck adalah tanda klasik pada tamponade jantung. Hipotensi terjadi akibat
penurunan volume sekuncup, distensi vena jugularis akibat berkurangnya aliran balik
vena ke jantung, dan bunyi jantung menjauh akibat cairan yang berada di perikard.
30. B, orang normal mampu melihat dari jarak 60 meter sementara orang yang
mengalami gangguan penglihatan hanya mampu melihat dari jarak 6 meter maka
visusnya adalah 6/60
31. C, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi
32. A, George Terry lebih dikenal sebagai peneliti dan penulis karena karyanya. Principles
of Management adalah buku pertamanya yang membuat nama George Terry
menjadi melegenda.
33. E, Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa setiap
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali.
Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2). Tujuan utama
akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen
mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan
manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat
akreditasi.
34. C, skala nyeri 6, maka masalah keperawatannya adalah nyeri, sehingga evaluasi yang
diharapkan adalah pasien menyatakan nyeri hilang
35. B, Rumus, 10 kg pertama x 100, 5 kg kedua x 50 = 1250 ml
36. D, Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini menggambarkan mutu pelayanan rumah
sakit. Nilai NDR yang dianggap masih ditolelir adalah kurang dari 25 per 1000.
37. C, prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah
penyuluhan tentang imunisasi
38. C, menurunkan kaki yang sakit, baru kemudian kaki yang sehat
39. C, diameter adalah 10 cm, maka diameter lobang kolostomi adalah 10+0,3cm =
10,3cm
40. B, Umumnya, bentuk kepala bayi akan bulat sempurna setelah 2-3 minggu
dilahirkan. Untuk ukurannya, bayi yang baru lahir biasanya akan memiliki
ukuran lingkar kepala sekitar 33 – 35 cm. Dan ukuran lingkar kepala bayi baru
lahir yang masih dalam batas normal yaitu 32 – 38 cm
41. A, Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu
keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon
mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan
darah yang terukur. Hal ini ditandai dengan adanya gambaran aktivitas listrik pada
monitor EKG, tetapi pasien tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak ditemukan denyut
nadi pada perabaan arteri karotis. Pada keadaan ini ventrikel masih berkontraksi
tetapi tidak cukup kuat menimbulkan pulsasi yang dapat diraba.
PEA adalah keadaan gawat darurat yang tidak memerlukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik lengkap. Penanganan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi
kardiopulmonal yang baku meliputi RJP efektif pemberian obat-obatan berupa
epinefrin dan vasopressin serta identifikasi dan penanganan penyebab. Segera
lakukan RJP sebanyak 5 siklus. RJP (30 kompresi dada: 2 ventilasi) dilakukan jika pada
pasien belum terpasang advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang
advanced airway, berikan ventilasi 8-10 kali/menit sambil dilakukan kompresi dada
100 kali/menit.
42. E, Tubektomi merupakan pilihan untuk orang yang memiliki resiko atau pernah
mengalami pertumbuhan jaringan non fisiologi, kontrasepsi hormonal merupakan
salah satu pemicu terjadinya tumor.
43. A, Metode kanguru merupakan perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah (
kurang dari 2.500 gram ), terutama yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu. Bayi dalam kondisi ini membutuhkan pengawasan khusus untuk
mencegah hypothermia atau keadaan dimana bayi mengalami cidera dingin akibat
pengaturan suhu dalam sistem syaraf pusatnya belum sempurna.
44. B, Keluarga besar (Inggris: Extended family) adalah satuan sosial yang terdiri dari
keluarga inti dan saudara sedarah, sering kali mencakup tiga generasi atau lebih.
Kerabat jauh juga bisa dimasukkan dalam anggota keluarga besar
45. C, tinggi badan 165 cm, maka panjang kruk adalah TB – 40 = 125 cm
46. C, Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah 15 – 30
derajat
47. B, 10,3cm, dimeter osteomy + 0,3
48. D, Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi yang telah dijahit secara
primer. Dehisensi luka menimbulkan dampak negatif baik bagi penderita, keluarga,
maupun tenaga kesehatan. Dampak bagi penderita antara lain infeksi dan perluasan
luka yang diikuti oleh penyulit.
49. B, snoring disebabkan karena adanya sumbatan oleh benda padat, seperti lidah yang
terjatuh
50. B, Hamil keempat = G4, Abortus 1 = A1, Partus berarti 2 kali = P2,
jadi G4P2A1
51. B, pasien tampak cemas karena ada nyeri yang dirasakan sehingga dia memerlukan
pendidikan tentang manajemen nyeri
52. A, Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap
(dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
53. E, efleks menghisap (sucking reflex), ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi
disentuh, bayi akan mulai menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32
minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh
karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa menghisap dengan baik
meja 1 : pendaftaran.
meja 2 : penimbangan
meja 3 : pengisian
kms
meja 4 : penyuluhan perorangan berdasarkan kms.
meja 5 : pelayanan KB dan; Kesehatan
Petugas pada meja 1 s/d 4 dilaksanakan oleh kader Posyandu sedangkan meja
5 merupakan meja pelayanan (kader, jurim, bindes, perawat dan petugas KB).
63. C, dada dan perut menuru rule of nine berjumlah 18%
64. E, Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
65. D, Kontrasepsi pil ini harus dikonsumsi setiap hari dan pada waktu yang sama, dan
apabila lupa satu pil saja maka kegagalan dari metode kontrasepsi ini menjadi lebih
besar. Kesuburan segera kembali jika pemakaian kontrasepsi ini
dihentikan. Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah jerawat,
peningkatan/penurunan berat badan dan gangguan haid. Kontrasepsi pil aman dan
dapat dikonsumsi oleh ibu yang menyusui setelah 6 minggu pasca persalinan, dan
pada ibu yang tidak menyusui maka pil dapat dikonsumsi segera setelah persalinan.
66. D, 3000/500 x 7 x 24/8 = 6 x21= 126 tetes per menit
67. C, CK-MB akan ↗ 4 - 6 jam setelah onset nyeri dada pada pasien IMA, mencapai
puncak dalam 12 sampai 24 jam, dan kembali ke kadar awal dalam waktu 2-3
hari
68. B, Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal seharusnya di bawah 5 mg/dL. Namun,
tidak sedikit bayi baru lahir yang memiliki kadar bilirubin melebihi kadar tersebut.
Untuk sebagian kasus jaundice ringan pada bayi baru lahir, tidak dibutuhkan terapi
khusus atau tindakan medis
69. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak,
biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil
energy. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar
dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-
lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan'
yang disebut matriks, tempat beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang
mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
70. E , rumus TFU x 2/7 = 48/7 = 6,8 bulan dibulatkan menjadi 7 bulan
71. C, Waktu pemeriksaan BBL:
a. Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam)
b. Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
c. Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
d. Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)
72. C, Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
73. B, Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah
normal. Umumnya, seseorang dianggap mengalami hipoglikemia saat kadar gula
darahnya kurang dari 60 mg/dl. Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi akut pada
pengidap diabetes dan umumnya berkaitan dengan penggunaan obat dari golongan
sulfonilurea (glibenclamide, gliklazida, glimepiride, glipizide, dan tolbutamide) atau
insulin.
74. A, kota wuhan
75. A, Hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ
tertentu akibat peningkatan proses mitosis dan dengan ukuran yang sama.
76. C, Sindrom kompartemen adalah kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan
di dalam kompartemen otot, sehingga dapat mengakibatkan cedera di dalam
kompartemen otot yang meliputi jaringan otot sendiri, pembuluh darah, dan saraf.
Kompartemen otot dikelilingi oleh lapisan atau membran, disebut fascia, yang tidak
dapat mengembang. Sehingga pembengkakan dalam kompartemen akan
meningkatkan tekanan di dalamnya. Kondisi ini dapat menyerang bagian tangan,
lengan, bokong, tungkai, dan kaki. Kebanyakan penderita lebih sering mengalaminya
di bagian lutut ke bawah. Kondisi ini harus segera ditangani untuk menghindari
risiko iskemia dan nekrosis (kematian jaringan).
77. B, Posisi kelainan dan lead yang terlibat
78. D, Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan
harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina
hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
79. A, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa Vitamin K
harus diberikan kepada semua bayi yang baru lahir sebagai dosis tunggal
intramuskuler 0,5-1 mg. Cara termudah dan paling dapat diandalkan untuk memberi
bayi vitamin K adalah dengan injeksi.
80. C, grugling menunjukan adanya sumbatan karena cairan, maka tindakan
utamanya adalah suction
81. C, Heimlich maneuver adalah istilah pertolongan pertama dan darurat untuk membantu
orang yang tersedak dengan menekan perutnya kuat-kuat. Gerakan ini akan menghasilkan
tekanan besar pada perut dan dada orang tersebut sehingga objek yang tersangkut di
saluran napas dapat terlepas keluar
82. C, Jenis Triase IGD
Dalam sistem triase IGD, ada 4 kategori warna. Empat kategori warna tersebut memiliki arti
masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi pasien, yaitu:
1. Kategori merah, Pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area
resusitasi) yang butuh pertolongan segera. Kriteria pasien yang masuk dalam kategori ini
adalah mengalami kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis segera.
2. Kategori kuning, Pasien dalam kategori kuning merupakan prioritas kedua (area
tindakan) yang juga membutuhkan pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang
termasuk kategori ini tidak dalam kondisi kritis.
3. Kategori hijau, Kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga (area observasi). Pasien
dalam kategori ini umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu
berjalan atau mencari pertolongan sendiri.
4. Kategori hitam, Kategori hitam hanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak
mungkin ditolong lagi atau sudah meninggal.
83. B, Pada bayi normal, umumnya kadar bilirubin akan mengalami peningkatan di hari ke-2
sampai ke-3 dan mencapai puncaknya di hari ke-8 (terhitung semenjak bayi dilahirkan).
Selanjutnya di hari ke-9 berangsur-angsur turun kembali menuju angka normal (10 mg/dL)
84. E, Gunakan tumit telapak tangan untuk memukul di antara kedua tulang belikat bahu anak
sebanyak lima kali.
85. E, Deviasi aksis kiri/Left Axis Deviation (LAD) merupakan gambaran yang didapat dari hasil
rekam listrik jantung atau elektrokardigram (EKG). Normalnya aksis jantung berada di antara
-30 derajat sampai +90 derajat, pada LAD aksis jantung bergeser menjadi -30 derajat sampai
-90 derajat. Penyebabnya dapat akibat adanya penebalan dinding otot bilik jantung kiri
(hipertrofi ventrikel kiri), blokade listrik di cabang berkas jantung kiri, infark jantung
(serangan jantung) bagian bawah (inferior), penyakit jantung bawaan maupun variasi normal
dari letak jantung dan lain sebagainya.
86. C, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan
atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan
sumber daya yang tersedia.
87. B, selalu gunakan prinsip ABC, sehingga cek jalan napas pasien
88. C, Jarak antara bantalan dengan ketiak adalah 5 cm
89. E, Cara penularan bakteri penyebab demam tifoid sering disebut dengan istilah fecal-oral
transmission. Artinya, penyakit tipes disebarkan lewat tinja penderita, yang kemudian
mengkontaminasi sumber air, air minum, atau makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.
90. B, Pemeriksaan fisik bayi baru lahir di bagian jantung meliputi pemeriksaan detak dan suara
jantung menggunakan Denyut jantung normal bayi yang baru lahir berkisar antara 120
sampai 160 denyut per menit.
91. C, Jika tidak mau dirujuk & tidak berhasil
1. Sesudah 10 menit bayi tidak bernapas spontan dan tidak terdengar
denyut jantung pertimbangkan menghentikan resusitasi.
2. Konseling.
3. Pencatatan & Pelaporan
92. C, beneficience karena menguntungkan bagi pasien
93. C, faktor yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, Diabetes Melitus,
Dislipidemia (kadar lemak dalam darah terlalu tinggi atau terlalu
rendah), kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan stres.
94. B, perawat melanggar prinsi etik nonmaleficience, tidak merugikan
95. C, 06 Maret 2020 - 20 Oktober 2018
96. A, Abortus adalah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh akibat-akibat tertentu, pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan
97. B, Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium.
Terapi yang sering digunakan adalah ACT (artemisinin combination therapy) yang berguna
untuk membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh.
98. C, Masa inkubasi polio (waktu dari terinfeksi virus hingga munculnya gejala) berkisar 5-35
hari, dengan rata-rata 7-14 hari. Demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, nyeri perut, dan
kelelahan, adalah gejala awal yang dapat ditemukan. Seminggu kemudian, beberapa
penderita dapat menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada kelumpuhan otot, yaitu
hilangnya refleks, nyeri atau lemah otot yang parah, dan anggota badan terkulai.
99. C, World Health Organization (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI.
Istilah pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai
“kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa
memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh
kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan
atau kebetulan” (WHO, 2004).
100. E, MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab
kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran
hidup
6. Tinggi badan 165 dengan berat badan 68kg, berapa IMT pasien tersebut? a.
24,98
b. 25,98
c. 26,98
d. 27,98
e. 28,98
7. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mudah lelah saat beraktivitas.
Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sering terjaga saat tidur karena
sesak, distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas bawah.
Tekanan Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu
36.50C. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Batasi aktivitas
b. Batasi intake cairan
c. Monitor intake output
d. Kolaborasi pemberian oksigen
e. Kaji tingkat pengetahuan pasien
10. Kadar normal bilirubin dalam darah berkisar 3,5 sampai dengan …. Mg/dL a. 4,0
b. 4,5
c. 5,0
d. 5,5
e. 6,0
11. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12, ada retraksi
dinding dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi
fowler, terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 103 x/mnt,
frekuensi napas 28 x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah keperawatan yang tepat?
a. Gangguan pola tidur
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi
12. Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi infusan. Tampak daerah radialis berwarna
merah, bengkak, hangat dan nyeri. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
a. Memasang iv catheter di tempat baru
b. Mengompres hangat daerah insersi
c. Memperlambat tetesan infus
d. Mengubah posisi tangan
e. Menghentikan infus
13. Seorang laki-laki berusia 34 tahu dibawa ke ruang IGD karena luka bakar. Hasil
pengkajian didapatkan, kulit wajah melepuh, rambut alis terbakar. GCS 15, pasien
tampak mengerang dengan suara yang serak. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,5oC. Apakah apakah tindakan prioritas
pada kasus tersebut?
a. Kaji tingkat nyeri
b. Hitung luas luka bakar
c. Kaji kepatenan jalan napas
d. Berikan oksigen 2 liter/menit
e. Berikan cairan RL 20 tetes/menit
14. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD direncanakan akan diberikan cairan
2000cc dalam 8 jam. Berapakah tetesan per menit yang diberikan pada kasus tersebut?
a. 83
b. 84
c. 85
d. 86
e. 87
15. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD dengan keluhan mencret. Hasil
pengkajian diketahui frekuensi 10x per hari, perut dirasaakan nyeri melilit dengan skala 4
(0-10) yang datang sekali kali, mual muntah, kejadian sejak 3 hari yang lalu. Pasien
tampak lemah, menyatakan tidak bisa tidur, turgor kulit kurang baik. TD 100/65mmHg,
frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,50C. Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kakus tersebut?
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Kekurangan cairan dan elektrolit
c. Gangguan pola tidur
d. Hipertermi
e. Nyeri
16. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja tiba di IGD mengeluh nyeri dada. Hasil
pengkajian didapatkan nyeri menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas dan terasa
seperti dibebat, keringat dingin, nyeri berlangsung kurang lebih 25 menit dengan skala 6
(0-10). Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Berikan oksigen
b. Auskultasi jantung
c. Rekam EKG 12 lead
d. Pemeriksaan tanda-tanda vital
e. Pengkajian lengkap riwayat penyakit pasien
17. Seorang perempuan berusia 38 tahun di rawat ruang IGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lelah, duduk dengan posisi orthopnea, batuk
produktif dan susah dikeluarkan, keluarga mengatakan memiliki riwayat bronchitis,
ronkhi basah basal di kedua lapang paru, mengeluh sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi nafas 26x/ menit, TD 110/70 mmHg,
suhu 37,4oC. Apakah evaluasi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Sekret encer
b. ADL mandiri
c. Tidur 8 jam sehari
d. Tanda vital normal
e. Suara paru vesikuler
18. Seorang laki-laki berusia 48 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan post infark
miokard 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan keluhan nyeri tidak ada. Perawat
sedang mengajarkan dan memotivasi pasien untuk melakukan latihan kaki dan ambulasi
sesuai dengan program. TD 130/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 37,4oC. Apakah tujuan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengurangi nyeri
b. Mencegah konstipasi
c. Mencegah luka tekan
d. Mencegah serangan jantung berulang
e. Mencegah deep vein thrombosis (DVT)
19. Seorang laki-laki berusia 55 tahun sedang mejalani transfusi darah whole blood 250 ml.
Tiba-tiba pasien mengatakan sesak napas, dada terasa berat dan terlihat gelisah. Manakah
tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Posisi tidur semi fowler
b. Hentikan transfusi darah
c. Berikan oksigen per nasal kanul
d. Observasi tanda vital
e. Hubungi dokter
20. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
luka di kaki yang tidak sembuh sembuh, tampak luka berwarna kekuningan,
mengeluarkan bau yang khas, pasien tampak kurus, napsu makan turun, IMT 20, pasien
mengatakan sering pusing, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 37,4°C. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?
a. Lakukan pemasangan infus
b. Perbaiki kebutuhan nutrisi
c. Perhatikan asupan cairan
d. Lakukan perawatan luka
e. Pantau TTV setiap 4 jam
21. Seorang perempuan usia 30 tahun post operasi uretrolithotomy hari pertama, pasien
mengeluh nyeri daerah operasi, skala 6 (0-10) pusing, mual, perut terasa kembung dan
merasa lemas, suhu tubuh 38,1 ºC, tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 22x/menit, leukosit 11.000mm3, Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipertermia
c. Risiko cidera
d. Intoleransi aktivitas
e. Risiko penyebaran infeksi
22. Pernapasan diamana ada periode apneu diatara napas cepat disebut
a. Kussmaul
b. Biot
c. Eupnea
d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi
25. Seorang laki-laki berusia 30 tahun di dengan keluhan patah tulang paha kanan terbuka
tadi pagi. Pasien tampak meringis, perdarahan sudah berhenti dan luka sudah ditutup,
pasien sudah dibidai dengan 8 ikatan, deformitas. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 19 x/menit, suhu 37,3oC. Apakah tindakan prioritas pada
kasus tersebut ?
a. Pemeriksaan rontgen
b. Kolaborasi pemberian analgetik
202
c. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
d. Istirahatkan daerah yang patah
e. Pasang infus 2 jalur
26. Bunyi yang ditimbulkan karena pergeseran antara tulang pada fraktur adalah
a. Deformitas
b. Krepitasi
c. Creckles
d. Sonor
e. Redup
27. Bunyi auskultasi pada jantung yang disebabkan karena anemia adalah
a. Gallop
b. Murmur
c. Friction rub
d. Krepitasi
e. Tumpul
28. Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dibawa oleh polisi ke IGD karena kecelakaan
lalulintas. Hasil pengkajian didapatkan ada kecurigaan patah tulang dasar tengkorak, GCS
8, neck colar sudah terpasang, terdengar suara napas “gurgling”, akral dingin, TD
90/70mmHg, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 101x/menit, tekanan, suhu
37,3oC, saturasi O2 94%. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction
b. Memasang infus 2 jalur
c. Memberikan oksigen dengan NRM
d. Buka jalan napas dengan Jaw Thrust
e. Melakukan pemeriksaan analisa gas darah
29. Yang bertanggung jawab untuk lapang pandang adalah syaraf nomor
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
30. Tindakan perkusi pada limpa akan menimbulkan suara
a. Flatness
b. Dullness
c. Resonance
d. Hyperresonance
e. Tymphani
31. Seseorang perempuan berusia 30 tahun dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak
yang sulit keluar. Sebelumnya pasien sering mengeluh sesak saat beraktivitas dan pasien
memang mempunyai riwayat menderita asma, wheezing dan retraksi otot interkosta. TD
100/70 mmHg, frekuensi napas 32 x/menit, frekuensi nadi 105 x/menit, suhu 360C, ada.
Apakah implementasi keperawatan mandiri prioritas pada kasus tersebut?
a. Memposisikan semi fowler
203
b. Memberikan pasien bronkodilator
c. Memberikan pasien oksigen nasal kanul
d. Memberikan pasien oksigen masker rebreathing
e. Memberikan pasien oksigen masker non rebreathing
32. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang High Care Unit (HCU) dan direncanakan
akan diberikan cairan sebanyak 3000 cc untuk sehari semalam. Berapa tetes per menit
cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
a. 40
b. 42
c. 44
d. 46
e. 47
33. Seorang pasien tergeletak di tempat tidur, tidak sadarkan diri, setelah mengamanakan diri
dan pasien, perawat mengecek respon pasien dan tidak ada respon. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Mengaktifkan code blue system
b. Memeriksa nadi karotis pasien
c. Memeriksa kesadaran pasien
d. Memberikan kompresi 30:2
e. Memberikan nafas buatan
34. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh. Pasien dianjurkan
untuk menjalani hemodialisa akan tetapi belum dilaksanakan karena biaya, pasien tampak
lemas, pasien mengatakan napas terasa berat, napsu makan berkurang, terjadi peningkatan
JVP. TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu
38oC. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Hipertermia
b. Intoleransi aktifitas
c. Gangguan pola nafas
d. Kelebihan volume cairan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
35. Seorang wanita dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas, badan
lemah. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dengan
komplikasi ketoasidosis diabetik. Hasil Analisa Gas Darah (AGD) pH 7,2
, PaCO2 30 mmHg, HCO3 18 meq/L. Apakah keadaan yang terjadi pada kasus tersebut?
a. Asidosis metabolic
b. Alkalosis campuran
c. Alkalosis metabolik
d. Asidosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik
36. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang IGD dengan keluhan nyeri dada
hebat sebelah kiri secara tiba-tiba. Pasien tampak cyanosis pada bibir dan kuku. Hasil
pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 150/90mmhg,
204
frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Apakah tindakan prioritas pada
kasus tersebut?
a. Menganjurkan pasien menarik nafas dalam
b. Kolaborasi pemberian cairan intravena
c. Memberikan oksigen 4 liter per menit
d. Mengatur posisi semi Fowler
e. Melakukan perekaman EKG
37. Seorang perawat akan melakukan pemasanga infus pada pasien dewasa yang mengalami
dehidrasi akibat mencret. Setelah melakukan desinfeksi, perawat menusuk IV catheter
pada vena pasien. Tampak darah keluar dan masuk ke penampungan IV catheter. Apakah
tindakan yang dilakukan oleh perawat selanjutnya?
a. Menekan vena supaya darah tidak tumpah
b. Masukkan seluruh kateter dan tarik bagian jarumnya
c. Menarik bagian jarumnya sambil kateter didorong masuk
d. Menarik jarumnya dan sambungkan dengan selang infuse
e. Mengalirkan cairan agar darah dalam kateter tidak membeku
38. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena tersiram air panas ketika
memasak air. Hasil pengkajian pasien mengalami luka bakar pada daerah
½ dada dan ½ perut, berat badan 50 kg. Berapakah ml cairan yang harus diberikan pada
kasus tersebut?
a. 1800
b. 2400
c. 2800
d. 3200
e. 3600
39. Seorang wanita berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien dirawat sejak 2 hari yang lalu, pasien
menyatakan nyeri dada saat menarik napas. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi
105x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 38,1oC. Rontgen terlihat adanya
penumpukan cairan pada rongga pleura dextra. Apakah kemungkinan hasil perkusi dada
kanan pada kasus tersebut?
a. Pekak
b. Sonor
c. Redup
d. Tympani
e. Hipersonor
40. Laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal dewasa karena menderita stroke. Kesadaran
menurun, dari pengkajian GCS didapatkan data saat dipanggil baru membuka mata,
ketika ditanya tahun berapa sekarang menjawab tahun 2009 padahal sekarang tahun 2020,
pada pengkajian motorik tangannya berusaha menjauh sumber nyeri ketika dirangsang
dengan nyeri. Berapakah nilai GCS pasien pada kasus tersebut?
a. 14
b. 13
205
c. 12
d. 11
e. 10
44. Dapat melakukan rom secara penuh dan melawan gravitasi tetapi tidak dapat
melawan tekanan, maka kekuatan ototnya adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
45. Kadar ureum dikatakan normal jika ada dalam rentang 2.5 sampai dengan … mmol/L
a. 7,0
b. 7,1
c. 7,2
d. 7,3
e. 7,4
46. Posisi yang tepat untuk pasien dengan Perdarahan Intra Serebral adalah
a. Pronasi
b. Head up
c. Supinasi
d. Semi fowler
e. Trendelenburg
47. Seorang laki-laki berusia 56 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan nyeri
dada menjalar ke tangan kiri hingga punggung. Hasil pengkajian pasien tampak pucat dan
ekstremitas dingin. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 115
206
x/menit, , frekuensi napas 24 x/menit suhu 36,7°C. Gambaran EKG ST elevasi di lead II,
III dan aVf, terpasang oksigen 4 liter per menit, saturasi 96%. Apakah tindakan
keperawatan pada kasus tersebut?
a. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
b. Menganjurkan pasien untuk tirah baring
c. Memberikan agent anti nyeri
d. Melatih nafas dalam
e. Merekam EKG
48. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mual
dan muntah sejak 5 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan warna kulit kulit kuning,
sklera kuning, nyeri tekan ulu hati, terdapat pembesaran hati.Apakah pemeriksaan
laboratorium prioritas pada kasus tersebut?
a. SGPT, SGOT.
b. Bilirubin
c. LED
d. Urin
e. Hb
49. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian pasien tampak menggigil, kepala pusing, nyeri persendian dan mual sejak
yang hari yang lalu pasien terlihat pucat dan lemas. TD: 100/70mmHg, frekuensi nadi
102x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu, 38,6oC. Rumpeleed positif Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Anoreksia
d. Gangguan nutrisi
e. Gangguan intake output cairan
50. Seorang perempuan berusia 42 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan luka
gangrene pada telapak kaki. Hasil pengkajian tampak luka kekuningan, terdapat jaringan
kehitaman dan dijepit pinset tidak nyeri, bau khas. Perawat saat ini mencuci luka pasien
dengan menggunakan NaCl 0,9%. Apakah tindakan selanjutnnya pada kasus tersebut?
a. Mengambil sediaan untuk kultur jariangan
b. Membalut kembali luka dengan rapi.
c. Memakai handscoon steril.
d. Melakukan nekrotomi.
e. Membersihkan luka.
51. Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di ICU dengan diagnose meningitis sejak 1
minggu. Hasil pengkajian didapatkan GCS 7. Pagi ini akan dilakukan perawatan personal
hygiene memandikan. Setelah mendapatkan ijin dari keluarga kemudian perawat
melakukan persiapan alat. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Meminta tanda tangan informed concent dari keluarga
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan
207
c. Menggunakan sarung tangan
d. Menjaga privacy klien
e. Mengucapkan salam
52. Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di ruang panyakit bedah dengan keluhan
panas saat BAK. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri pada daerah visika
urinaria, nyeri saat buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK,
ekspresi tampak meringis kesakitan, Hasil USG abdomen dinyatakan terdapat batu
didaerah vesika urinaria. Apakah Diagnosa Keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Infeksi berhubungan penurunan daya tahan tubuh
b. Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif
c. Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal kronis
d. Nyeri berhubungan ketidak mampuan melakukan menajemen nyeri
e. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan adanya obstruksi
53. Seorang laki – laki berusia 69 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan sulit
BAK. Hasil pengkajian pasien mengatakan sering BAK, berkemih tidak lampias,
abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih. Pasien tampak lemah dan gelisah.
TD 150/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, S: 36,5°C
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada klien?
a. Nyeri
b. Cemas
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko tinggi infeksi
e. Gangguan eliminasi BAK
54. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis.
Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas,
diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT: 300 u/L, SGPT: 200
u/L. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 60 kali permenit, suhu 37,5.C, frekuensi napas 28
kali permenit. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Gangguan nutrisi
c. Defisit volume cairan
d. Gangguan pola nafas
e. Gangguan integritas kulit
55. Seorang perempuan berusia 22 tahun memutuskan operasi ke rumah sakit 3 bulan setelah
menemukan sebuah benjolan pada kuadran lateral bawah mammae dextra. Hasil
pengkajian menunjukkan luka post operasi terdapat nanah, bengkak, kemerahan, dan
nyeri, pasien tampak kurus dan cemas. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, Suhu 37,5°C. Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri akut
208
b. Gangguan nutrisi
c. Gangguan citra tubuh
d. Gangguan integritas kulit
e. Resiko penyebaran infeksi
56. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan perut
terasa penuh sudah 2 minggu. Hasil pengkajian didapatkan tidak nafsu makan, mual,
muntah dan klien juga merasa lemas, sclera dan kulit berwarna kuning. Apa pemeriksaan
laboratorium prioritas pada kasus tersebut?
a. Urine rutin
b. kolesterol
c. hemoglobin
d. enzim hati
e. kadar albumin
57. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2
minggu, tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil pengkajian: klien tampak
lemas, lidah kotor, tekanan darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan pernapasan: 22 kali
permenit. Tes widal 1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien
tersebut?
a. Melakukan oral hygiene
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Memberikan cairan melalui intravena
e. Memberikan diit lunak dan rendah serat
58. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan
BAB darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien menyatakan darah yang keluar berwarna
merah segar, awalnya sedikit, terasa nyeri sekali skala 4 (0-10), setelah BAB suka ada
yang menonjol keluar dan tidak bisa masuk kembali, pasen tampak cemas. TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37°C. Apakah
masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Kerusakan intergritas jaringan
b. Gangguan eliminasi BAB
c. Resiko perdarahan
d. Cemas
e. Nyeri
59. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas
sejak kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien
cemas. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi
55x/menit, suhu 38,30C, respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per
jam kerja. Perawat melakukan tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan
cairan infuse NaCl 20 tetes per menit, dan memberikan oralit. Apakah kriteria hasil
evaluasi pada kasus tersebut?
a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang
c. Pasien lebih berenergi
d. Balance cairan seimbang
209
e. Tekanan darah meningkat
60. Pada obat tradisional ada yang dimaksud dengan galenik, artinya
a. Sediaan sarian
b. Sediaan bahan
c. Sediaan tanaman
d. Sediaan sumber ramuan
e. Sediaan awalan bahan ramuan
65. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan sebanyak kurang dari .. %
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
66. Waktu hancur kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit
110
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
67. Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
111
Kateg G Mak
ori F na
R
G1 >= 90 Normal
G2 60 – 90 Penurunan sedikit
G3a 45 – 59 Penurunan sedikit sampai
dengan moderat
G3b 30 – 44 Penurunan moderat
sampai dengan berat
G4 15 – 29 Penurunan berat
G5 < 15 Gagl ginjal
10
a. Kokain
11
b. Kanabis
c. Morfin
d. Mashroom
e. Kucubung
80. Seorang laki-laki berusia 60 ahun dirawat di ruang penyakit bedah sejak tujuh hari yang
lalu, hasil pengkajian didapatkan data ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan
secara aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan, klien tampak
lemas. Hasil pengkajian Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 37,7°C,
pernafasan 20x/menit. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Memberikan kompres air hangat
b. Memonitor kulit klien
c. Mobilisasi tiap 2 jam
d. Melakukan masage
e. Melatih ROM
81. Seorang laki- laki usia 40 tahun yang bekerja dikonstruksi bangunan mengeluh batuk,
berkeringat saat malam hari dan demam. Dia dibawa ke diagnostic centre untuk diperiksa.
Dia mengatakan tidak pernah mendapatkan imunisai BCG saat anak- anak. Perawat
kemudian melakukan mantoux test. Dengan rute apa seharusnya test tersebut dilakukan?
a. IM
b. IV
c. IC
d. SC
e. intraosseus
82. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan susah 2
malam ini sulit tidur, bangun lebih awal dan tidak bisa tidur kembali. Bangun tidur
badannya terasa pegal-pegal dan tidak nyaman. Kondisi ini dialami sejak klien akan
operasi katarak. Apa masalah utama yang dihadapi oleh klien tersebut?
a. Cemas
b. Keletihan
c. Gangguan pola tidur
d. Ketidakefektifan koping
e. Gangguan persepsi sensori : penglihatan
83. Daerah ostoma merah post operasi kolostomi dua bulan yang lalu. Apakah yang
dilakukan perawat selanjutnya?
a. Mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi
b. Memberikan kompres NaCl 0,9% di sekitar ostoma
c. Segera mengganti kolostomi-bag dengan yang baru
d. Menekan daerah iritasi dengan lembut
e. Melarang pasien menyentuh daerah iritasi
84. Seorang laki-laki berusia 58 tahun diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan utama
sulit buang air kecil dan aliran tidak lancar. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat
dipalpasi. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan dengan segera?
a. Pemberian obat diuretik
b. Pemasangan dower kateter
c. Menganjurkan banyak minum
d. Mengajarkan tehnik napas dalam
e. Pemberian obat analgetik
85. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan :
tidak buang air besar sejak 5 hari yang lalu, perut terasa sesek dan sakit, teraba keras saat
dipalpasi. Berat badan 58 Kg, tinggi badan 168 cm. Kebiasaan minum pasien hanya ± 600
cc perhari dan jarang makan sayuran dan buah. Apakah tindakan yang paling tepat untuk
dilakukan selanjutnya?
a. Melakukan huknah pada pasien
b. Menganjurkan banyak minum
c. Memberikan diit tinggi serat
d. Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi
e. Kolaborasi obat pencahar oral
86. Menurut informasi keluarganya yang menjadi PMO, pasien tersebut tidak minum
obatnya, bahkan masih suka mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak. Apa yang
seharusnya anda jelaskan mengenai tugas utama seorang PMO?
a. Memberi penyuluhan pada keluarga klien tentang TBC
b. Mengingatkan penderita untuk pemeriksaan kesehatan setelah obatnya habis
c. Mengawasi penderita dalam berobat ke palayanan kesehatan (Puskesmas)
d. Memberi dorongan kepada keluarga untuk mendapatkan biaya pengobatan HT
e. Mengingatkan klien agar menelan obat secara teratur sesuai dosis
87. Seorang ibu umur 36 tahun dengan 2 putra yang masih balita (4 th dan 1 th). Beliau tidak
ingin punya anak lagi, tetapi Ny Titik tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis
mekanik maupun farmakologi.” Saya ingin pantang berkala, saya menstruasi tgl 27
Agustus. Kapan masa subur pada kasus tersebut?
a. Tgl 16 Agustus – 26 September
b. Tgl 9 Agustus – 16 September
c. Tgl 26 Agustus - 3 September
d. Tgl 16 – 26 September
e. Tgl 6 – 13 September
88. Rumah sakit yang didirikan oleh lebaga berbadan hukum sifatnya
a. Social
b. Nirlaba
c. Bisnis
d. Campuran
e. Subsidi pemerintah
89. Rumah sakit yang didirikan sementara disebut
a. Rumah Sakit Statis
b. Rumah Sakit Lapangan
c. Rumah Sakit Apung
d. Rumah Sakit Mobil
e. Rumah Sakit Bergerak
90. Rumah sakit kelas D memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
a. 50
b. 100
c. 150
d. 200
e. 250
91. Rumah sakit khusus kelas A memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
a. 100
b. 150
c. 200
d. 250
e. 300
92. Izin operasional rumah sakit berlaku.. tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
93. Yang termasuk pada upaya pelayanan kesehatan keluarga kecuali
a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahirkeluarga
b. Pelayanan Kesehatan Balita
c. Deteksi dini kelainan gizi
d. Usaha Kesehatan Sekolah
e. Pelayanan Kesehatan Lansia
94. Puskesmas pembantu maksimal dapat melayani … desa/kelurahan
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
95. Berat badan pasien 70 kg, maka beban pada traksi kulitnya adalah …. kg
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
96. BPJS Kesehatan mulai beroperasi …… 2014
a. 1 Januari
b. 1 Februari
c. 1 Maret
d. 1 April
e. 1 Mei
97. Tugas BPJS, kecuali
a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta
b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja
c. Membagi keuntungan kepada pemegang saham
d. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah
e. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan
98. Jumlah dewan pengawas BPJS sebanyak… orang
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
99. Sebuah rumah sakit orthopedik memiliki 250 tepat tidur, maka berapa maksimal tempat
tidur yang tidak sesuai dengn khususannya
a. 60
b. 70
c. 80
d. 90
e. 100
100. Bayi dengan berat badan 15 kg maka kebutuhan cairannya adalah … ml
a. 1050
b. 1100
c. 1150
d. 1200
e. 1250
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
44. C, dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitaso tetapi tidak
dapat melawan tekanan
Ga Rating Persenta Artin
de se ya
5 Normal 100 ROM penuh dengan
melawan gravitasi
dan tahanan
4 Good 75 Dapat melakukan ROM secara
penuh dan dapat
melawan tahanan
sedang
3 Fair 5 Dapat melakukan ROM
0 secara penuh tetapi
tidak dapat
melawan tekanan
2 Poor 25 Dapat melakukan ROM
secara penuh dengan
melawan gravitasi
1 Trace 1 Terasa ada kontaksi otot tetapi
0 tidak ada gerakan sendi
0 Zero 0 Tidak ada kontraksi otot
73. A,
74. E
75. C
76. E, Bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B akan muncul jika zat warna ini
dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi, perlu diketahui pula bahwa rhodamin B
juga dapat menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB, yang
merupakan dosis toksiknya. Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran
cerna. Jika hal tersebut terjadi maka tindakan yang harus dilakukan antara lain
segera berkumur, jangan menginduksi muntah, serta periksa bibir dan mulut jika
ada jaringan yang terkena zat beracun. Jika terjadi muntah, letakan posisi kepala
lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran
pernapasan (aspirasi paru). Longgarkan baju, dasi, dan ikat pinggang untuk
melancarkan pernapasan. Jika diperlukan segera bawa pasien ke rumah sakit atau
dokter terdekat
77. B, Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah
tanaman Papaver Somniferum L dengan atau tanpa mengalami pengolahan
sekedarnya untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar
morfinnya
78. B, Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari
tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian
tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.
79. A, Kussmaul
80. C, mobilisasi tiap 2 jam akan mengurangi tekanan pada satu tempat
81. C, mantoux test diberikan secara IC
82. C, kecemasan menjelang operasi
83. A, kemerahan menunjukan adanya peradangan maka tindakannya diberikan salep
pada daerah kemerahan ostoma
84. B, pemasangan kateter membantu proses eliminasi
85. E, kolaborasi pemberihan obat pencahar dapat mempercepat proses eliminasi
pasien
86. E, meminum obat sesuai dengan dosis sangat penting bagi pasien
87. E, Rata-rata masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17 setelah
hari pertama menstruasi, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari.
Lima hari sebelum ovulasi dan satu hari di mana ovulasi terjadi, merupakan masa
paling subur wanita
88. B, nirlaba bukan berarti tidak mendapatkan keuntungan
89. B, biasanya dibangun saat darurat seperti bencana
90. A, Rumah Sakit umum kelas D sebagaimana merupakan Rumah Sakit umum yang
memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 50 (lima puluh) buah.
91. A, Rumah Sakit khusus kelas A merupakan Rumah Sakit khusus yang memiliki
jumlah tempat tidur paling sedikit 100 (seratus) buah.
92. E, Izin Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang sesui ketentuan
93. C, deteksi dini kelainan keluarga bukan merupakan program
94. B, Puskesmas pembantu maksimal dapat melayani … desa/kelurahan
95. E, beban traksi adalah 1/7 dari BB
96. A, BPJS kesehatan mulai beroperasi 1 Januari 2014
97. C, Membagi keuntungan kepada pemegang saham
98. C, jumlah dewan pengawas BPJS adalah 7 orang
99. E, Pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain di luar kekhususannya paling banyak
40% dari seluruh jumlah tempat tidur
100. E, 10 kg pertama x 100cc = 1000cc, 5kg kedua x 50cc=250, jadi total 1250 ml
1. Seorang ibu umur 50 tahun, dengan CA serviks grade III B mengeluh pusing, badan
lemah, keluar darah dari vagina. TD 100/60 mmHg. HB 6,4 gr/dl, konjungtiva
anemis
-/, CRT 3 detik, Apa Masalah keperawatan yang muncul?
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Intolerasi Aktifitas
d. Gangguan konsep diri
e. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Ny. R post partum hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan perdarahan pada jalan
lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis. Muka tampak pucat,
turgor kulit menurun, frekuensi nadi 100 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD
100/50 mmHg. Apakah Tindakan Keperawatan yang pertama kali?
a. Memberikan makanan dan minuman yang banyak
b. Meberikan obat untuk menghentikan perdarahan
c. Memberikan Infus cairan
d. Memberikan tranfusi darah
e. Memberikan oksigen
3. Seorang Ibu post partum berumur 26 tahun hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan
perdarahan pada jalan lahir. Konjungtiva anemis, muka tampak pucat, turgor kulit
menurun, frekuensi nadi 90 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD 90/60 mmHg.
Apakah Masalah keperawatan yang muncul?
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Resiko Syok Hypovolemik
d. Gangguan konsep diri
e. Gangguan rasa nyaman nyeri
4. Seorang wanita umur 35 tahun post partum mengalami perdarahan akibat atonia
uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. TD 80/ 60 mmHg,
frekuensi nadi 100x/m, S: 37,8, frekuensi 26x/m, Hb: 6 gr. Apakah prioritas masalah
keperawatan dari kasus di atas?
a. Hipotermi
b. Resiko terjadinya kejang
c. Syok
d. Anemia
e. Intoleransi aktivitas
5. Seorang ibu bersalin multipara 37 mgg berusia 39 tahun masuk ke ruang VK pada jam
14.00 wib dengan keluhan kenceng-kenceng. Hasil pemeriksaan dalam menunjukkan
dilatasi servik 1 cm, effacement 25%, ketuban (+), letkep dengan kepala masih tinggi,
pemeriksaan DJJ 11 12 11. Terdapat kontraksi 1- 2 x tiap 30 menit. Hasil pemeriksaan
dalam kedua pada jam 18.00 wib dilatasi cervik masih 1 cm, keadaan ini bertahan
sampai pemeriksaan berikutnya jam 03.00 wib dan belum ada kemajuan sama sekali.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Melakukan amniotomi
b. Memberian oksitosin drip
c. Melakukan penilaian ulang terhadap servik
d. Melakukan perubahan posisi miring kiri
e. Siapkan tindakan section caesaria segera
7. Seorang ibu hamil G2P1 usia 25 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu datang ke
rumah dengan keluhan keluar darah tanpa rasa nyeri. Pada pemeriksaan dalam
menunjukkan belum ada dilatasi servik, DJJ 110x/mnt. Tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 88x/mnt, frekuensi napas 20x/mnt, suhu 37 C. Tindakan yang tepat
pada pasien diatas adalah
a. Menganjurkan klien mengurangi aktifitas
b. Melakukan terminasi kehamilan
c. Melakukan pemeriksaan Hb
d. Memberikan tranfusi darah
e. Menganjurkan klien banyak istirahat
8. Seorang ibu hamil 30 tahun dengan usia kehamilan 36 minggu datang ke poli hamil
untuk melakukan Antenatal care. Hasil pemeriksaan leopold menunjukkan TFU 30
cm, letkep, puka, kepala sudah masuk PAP, DJJ 134x/mnt , BB naik 4 kg dari bulan
sebelumnya, TBJ 3600 gram, LLA 25,5 cm, edema ekstrimitas (+), pitting edema (-),
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 84x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37 C. Apakah Health
Education yang tepat untuk pasien tersebut
a. Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang mengandung banyak
garam
b. Menganjurkan pasien mengurangi konsumsi karbohidrat berlebihan
c. Menganjuran pasien untuk melakukan senam hamil
d. Menganjurkan pasien membatasi masukan cairan
e. Melakukan olah raga teratur
9. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III
persalinan. Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil
pemeriksaan TTV tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36, 7C, 18x/mnt,
kulit tampak pucat, akral dingin. Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat
perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Masalah keperawatan utama pada pasien
diatas adalah
a. Resti gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Gangguan integritas kulit
c. Gangguan perfusi jaringan perifer
d. Resti syok hipovolemik
e. Kelemahan fisik
10. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III
persalinan. Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil
pemeriksaan TTV tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36,7C, 18x/mnt,
kulit tampak pucat, akral dingin. Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat
perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Apakah tindakan pertama kali yang harus
dilakukan pada kasus tersebut.
a. melakukan heacting segera pada luka episiotomi
b. melakukan masase fundus uteri
c. melakukan kompresi bimanual
d. melakukan explorasi manual ke dalam rahim
e. melakukan pemasangan infuse dan rehidrasi
11. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke poli
hamil untuk memeriksa kehamilan. Keluhan kaki bengkak. Hasil pemeriksaan:
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90x/menit, kepala janin sudah masuk PAP, kaki
edema dan terdapat varises, berat badan bertambah 28 kg, urin protein positif
Masalah keperawatan utama pada kasus di atas adalah adalah
a. gangguan pemenuhan nutrisi
b. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
c. gangguan integritas kulit
d. resti terjadi preeklamia
e. resti cedera janin
12. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0 dengan usia kehamilan 13 minggu,
dirawat di RS dengan keluhan perdarahan disertai dengan rasa mules pada perut
bagian bawah. Pada pemeriksaan dalam di dapatkan hasil ostium uteri terbuka,
selaput ketuban teraba. Fundus uteri tidak teraba di atas simfisis. Tekanan darah
110/60 mmHg, Nadi 92x/mnt, RR20x/mnt, Hb 10 gr/dl. Tindakan yang tepat pada
pasien tersebut adalah
a. menganjurkan pasien istirahat, berbaring dan mengurangi aktifitas
b. memberikan tehnik distraksi dan relaksasi
c. melakukan tranfusi darah
d. melakukan terminasi kehamilan dengan drip oksitosin
e. kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan kuretase
13. Jika HPHT tanggal 28-2-2020, maka taksiran persalinan (TP) pasien
adalah a. 4-12-2020
b. 5-12-2020
c. 7-11-2020
d. 5-11-2020
e. 7-11-2020
14. Ketika anda menolong bayi baru lahir anda melihat bahwa bayi yang anda lahirkan
tubuhnya berwarna merah tetapi akralnya sianosis, pernafasannya pelan tidak
teratur, bayi tampak merintih sesekali fleksi pada anggota gerak, nadi 100x/mnt,
apgar score menit 1 adalah 4-6. Tindakan keperawatan pertama kali yang anda
lakukan ke pasien adalah
a. Melakukan pengisapan lendir melalui mulut, hidung dan faring
b. Mengeringkan bayi dan Pertahankan suhu 36-37 oC
c. Memberikan Berikan oksigen melalui kantung atau sungkup muka
d. Melakukan rangsangan taktil
e. Melakukan resusitasi sampai denyut jantung 120x/mnt
15. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh orang tua ke UGD dengan
keluhan buang air cair lebih dari 8 kali sehari. Hasil pengkajian didapatkan anak
rewel, mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, dan terjadi distensi
abdomen, suhu : 38,3 derajat C, frekuensi nadi : 88 x/ menit dan berat badan 17 Kg.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Hitung balance cairan
b. Berikan kompres hangat
c. Timbang berat badan setiap hari
d. Kolaborasi pemberian cairan intravena
e. Berikan oralit dengan jumlah 75 ml/kg BB
16. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun diantar oleh orang tua ke Poli anak
terdiagnosis VSD dengan keluhan sesak nafas dan tiba-tiba jongkok saat bermain,
wajah kebiruan jika menangis lama dan berat badan susah naik. Hasil pengkajian
didapatkan batuk berdahak, frekuensi nafas : 36 x /menit. Apakah masalah
keperawatan yang muncul pada kasus di atas ?
a. Resiko infeksi
b. Intoleransi aktivitas
c. Penurunan kardiak output
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
17. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh ibunya ke Posyandu, ibu
mengatakan anaknya mau diimunisasikan. Apakah Jenis imunisasi apa yang akan
diberikan?
a. BCG
b. Polio
c. Campak
d. Hepatitis
e. Meningitis
18. Seorang bayi laki-laki usia 48 jam dirawat di ruang perinatologi dengan diagnosa
medis Atresia ani. Bayi rewel, menangis menyeringai, belum mengluarkan
mekonium, muntah-muntah, tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal dan
distensi abdomen. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Gangguan nutrisi
d. Gangguan eliminasi
e. Gangguan keseimbangan cairan
19. Seorang bayi laki-laki berusia 7 hari dirawat di ruang perinatologi. Bayi tersebut lahir
aterm, spontan dengan berat badan lahir 3 Kg dan panjang badan 50 cm. Ibu
mengeluhkan ASI belum keluar dengan lancar sehingga bayi diberikan minum susu
formula. Hasil pengkajian ditemukan mata dan sebagian kulit muka bayi tampak
warna kekuningan, dan kadar bilirubin indirek 15 mg /dl. Apakah intervensi yang
tepat untuk kasus diatas ?
a. Kolaborasi foto terapi
b. Lakukan personal hygiene
c. Kaji tanda-tanda kern ikterik
d. Tingkatkan pemberian PASI
e. Ajarkan ibu perawatan panyudara
20. Seorang bayi laki-laki dilahirkan secara spontan dengan usia kehamilan aterm. Bayi
tidak bernafas spontan segera setelah dilahirkan. Bayi sudah terlihat kebiruan pada
ekstremitas atas dan bawah, frekuensi pernafasan < 15 x/menit, pergerakannya juga
sangat lemah, dan akral teraba dingin. Apakah langkah pertama yang harus
dilakukan pada kasus bayi di atas
a. Berikan lampu penghangat untuk mencegah hipotermi
b. Hisap cairan lambung untuk mencegah regurgitasi
c. Bersihkan jalan nafas dengan melakukan suction
d. Berikan O2 2 lt/menit melalui kateter nasal
e. Sentil telapak kaki dan tekan tanda achiles
21. Seorang bayi perempuan yang dilahirkan 2 hari yang lalu, lahir aterm dan saat ini
dirawat di ruang perinatologi karena mengalami peningkatan jumlah bilirubin. Untuk
mencegah terjadinya iritasi pada kulit dan mencegah terjadinya resiko infeksi pada
bayi maka harus dilakukan tindakan memandikan dan dilanjutkan dengan perawatan
tali pusat. Setelah mengukur suhu bayi dan diperoleh suhunya 36.80C, selanjutnya
membersihkan vulva dan anus dari mekonium, serta menimbang berat badan bayi.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Mulai mandikan bayi dalam bak mandi
b. Catat berat badan bayi
c. Bersihkan mata bayi
d. Keramasi bayi
e. Selimuti bayi
22. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak
dikeluhkan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Berat anak susah mengalami
kenaikan, anak rewel dan menangis, muntah-muntah, terjadi distensi pada
abdomen. Hasil pengukuran nadi 110 x/menit, frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu
anak 37,80C.
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Kekurangan volume cairan
C. Gangguan eleminasi fekal
D. Resiko Infeksi
E. Nyeri
23. Seorang anak perempuan usia 15 tahun dirawat di rumah sakit umum pasca
amputasi kaki kiri. Pasien mengeluh sudah bosan hidup dan ingin mati serta merasa
tidak berharga. Hasil pengkajian diperoleh anak tampak murung dan cenderung
menyendiri.
Apakah tindakan keperawatan di atas?
A. Ajarkan pasien keterampilan social yang tepat
B. Menguatkan mekanisme koping pasien
C. Meningkatakan harga diri pasien
D. Menggali perasaan pasien
E. Melindungi pasien
24. Seorang anak perempuan usia 4 tahun dirawat di ruang Anak dengan diagnosa medis
Hidrocephalus dan sedang terpasang pirau, dikeluhkan menangis karena sakit kepala
setiap bangun tidur. Riwayat mengalami konvulsi. Hasil pengkajian didapatkan
pasien mengalami muntah proyektil dan tidak mau makan, letargi, mata strabismus,
berbicara tidak logis. Hasil pemeriksaan suhu diperoleh 38,50C, frekuensi nadi 70
x/menit.
Apakah diagnosa keperawatan untuk kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi b.d ketidakmampuan memasukkan makanan
B. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan TIK
C. Resiko tinggi infeksi b.d pasca pembedahan
D. Resiko tinggi cedera b.d peningkatan TIK
E. Nyeri b.d tindakan pembedahan
25. Seorang anak perempuan usia 5 tahun diantarkan orangtua ke UGD dengan riwayat
kejang. Pada saat dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba anak mengalami kejang berulang.
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 120 x/menit, suhu 39’50C, frekuensi nafas 30
x/menit. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat?
A. Bebaskan jalan nafas
B. Kolaborasi pemberian antipiretik
C. Kolaborasi pemberian Oksigen
D. Kolaborasi pemberian antikonvulsif
E. Hindarkan terjadinya cedera
26. Seorang anak laki-laki usia 1,5 tahun dirawat di ruang perawatan anak dengan
diagnose medis Bronchopnemonia. Hasil pengkajian diperoleh, anak rewel, makan
dan minum sedikit, batuk berdahak, sesak, dan mengalami kelemahan. Pemeriksaan
fisik diperoleh suara nafas ronchi, frekuensi RR 40 x/menit, suhu 38.6oC, frekuensi
nadi 110x/menit. Apakah masalah keperawatan untuk kasus di atas?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Pola nafas tidak efektif
D. Kelemahan
E. Hipertermi
27. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya
dengan kondisi tubuh yang terluka, adanya memar di bagian tangan, perut, dan kaki
karena dipukuli oleh orang tuanya. Kejadian ini terjadi setiap anak melakukan
kesalahan. Anak sering menyendiri dan pendiam. Anak mengeluh kesakitan suhu
37,8oC, nadi 120 x/mnt teraba kuat, pernapasan 30 x/ mnt. Anak terlihat lemas,
pucat, dan gemetar. Apakah masalah keperawatan untuk kasus di atas?
A. Kerusakan integritas kulit
B. Harga Diri Rendah
C. Resiko Infeksi
D. Ketakutan
E. Nyeri
28. Seorang anak perempuan pada tanggal 15 Juni 2020 di antar ke poli tumbuh
kembang untuk melakukan pemeriksaan perkembangan. dari hasil pengkajian anak
di dapatkan tanggal lahir 25 Oktober 2018.
Berapakah usia anak saat ini?
A. 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari
B. 2 Tahun 7 Bulan 20 Hari
C. 1 Tahun 9 Bulan 20 Hari
D. 2 Tahun 8 Bulan 10 Hari
E. 1 Tahun 4 Bulan 10 Hari
29. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ke rumah sakit oleh ibunya dengan
keluhan panas naik turun sejak 3 hari yang lalu. dari hasil pengkajian didapatkan
nyeri pada perut bagian atas, mual muntah dan tidak mau makan. belum buang air
besar sejak 2 hari yang lalu. pemeriksaan fisik di dapatkan pasien lemah, mukosa
bibir kering, kulit kemerahan, akral hangat, suhu 39 0C, Apakah masalah
keperawatan utama untuk kasus di atas?
A. intoleransi aktivitas
B. Hipertermi
C. konstipasi
D. Nutrisi
E. nyeri
30. Istilah untuk menyebut napas normal adalah
a. Apnea
b. Tachipnea
c. Eupne
d. Bradipnea
e. Normopnea
31. Tanda fisik dari hipoksia kronis adalah
a. Biru
b. Pucat
c. Clubbing finger
d. Hb turun
e. Cepat merasa lelah
32. Kojungtiva yang tampak pada bola mata disebut
a. Palpebral
b. Bulbi
c. Interior
d. Posterior
e. Anterior
33. Kehilangan kemampuan penglihatan jarak dekat secara bertahap yang disebabkan
penuaan dinamakan
a. Presbyopia
b. Myopia
c. Hypermetrofi
d. Astigmatisma
e. Silindris
34. Myopia bisa diatasi dengan lensa…
a. Cembung
b. Cekung
c. Silindris
d. Normal
e. Double
35. Dua ibu jari ditempelkan di ruas tulang ujung yang menunjukan tidak ada kelainan di
sirkulasi darah menunjukan bentuk seperti
a. Oval
b. Diamond
c. Tanda silang
d. Cembung
e. Cekung
36. Nyeri tekan pada pasien appendicitis berada di titik
a. Mc Burney
b. Inguinal
c. Lipatan paha
d. Quadran atas
e. Quadran bawah
37. Besar sudut Kernig’s sign dikatakan positif yaitu apabila tidak dapat mencapai ….
derajat atau terdapat rasa nyeri.
a. 105
b. 115
c. 125
d. 135
e. 145
38. Pemeriksaan yang ditujukan untuk menilai kelainan di system pesyarapan dimana
pada saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut,
dinamakan…
a. Kernig
b. Brudzinski I
c. Brudzinski II
d. Brudzinski III
e. Brudzinski IV
39. Bagian lunak di antara tulangteng korak kepala pada bagian atas dan belakang
kepala bayi
a. Gyrus
b. Fontanel
c. Ubun-ubun
d. Calcaneus
e. Maleus
40. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan spasme atau tetani, kontraksi yang
melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut dinamakan
a. Chvostek’s sign
b. Bettle’sign
c. Chultz’s sign
d. McBurney’s sign
e. Kernig’s sign
41. Tanda pelebaran pembuluh darah vena pada pasien dengan serosis hepatic
dinamakan
a. Spider nevi
b. Spot nevi
c. Web nevi
d. Echimosis
e. Bulla
42. Tekana intra kranial normal pada bayi adalah …. mmHg
a. 8 – 9
b. 8 – 10
c. 8 – 11
d. 8 – 12
e. 8 – 13
43. Berikut pernyataan benar tentang otak, kecuali
a. Berat 20% dari berat badan
b. Memerlukan 15% kardiak output
c. Menyita 20% oksigen yang beredar di tubuh
d. Memerlukan 25% Glukosa dalam tubuh
e. 60% dari otak adalah cairan
44. Nilai normal Tekanan Perfusi Cerebral (CCP) lebih dari … mmHg
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
45. Edema yang disebabkan karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak
tehadap unsur unsur dalam serum dinamakan
a. Interstisial
b. Vasogenik
c. Sitotoksik
d. Anasarka
e. Ballotement
46. Hipotermia dibawah 30oC dapat menyebabkan
a. Arithmia
b. Vasokontriksi
c. Ventrikel tachycardia
d. Kejang kejang
e. Vasodilatasi
47. Midriasis maksimal adalah…
a. Ada pada orang trauma
b. Ada pada orang meninggal
c. Ada pada orang silindris
d. Ada pada orang unisokor
e. Ada pada orang dengan gangguan mata
48. Cairan hipertonis yang sering diberikan untuk menurunkan tekanan intrakranial
adalah
a. Manitol 5%
b. Manitol 10%
c. Manitol 15%
d. Manitol 20%
e. Manitor 25%
49. Traksi skeletal memiliki beban efektif berada pada rentang … kg
a. 6 - 12
b. 7 – 12
c. 8 - 12
d. 9 – 12
e. 10 - 12
50. Jenis traksi yang digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia adalah
a. Buck
b. Russel
c. Dunlop
d. Bryan
e. Balance
51. Berat otak bayi adalah … badan bayi
a. 1/5
b. 1/6
c. 1/7
d. 1/8
e. 1/9
52. Bayi lahir dengan berat badan 2800 gram, maka 1 tahun diperkirakan … kg
a. 8,1
b. 8,2
c. 8,3
d. 8,4
e. 8,5
53. Reflek menggenggam atau grasping reflex menghilang pada usia.. bulan
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
54. Syaraf kranial utama yang diperiksa pada saat adanya trauma yang melibatkan pupil
adalah
a. 1 – 2
b. 2 – 3
c. 3 – 4
d. 4 – 5
e. 5 – 6
55. Fase dalm halusinasi kecuali
a. Comforting
b. Complementing
c. Controlling
d. Confounding
e. Conquering Panic
56. Berikut ini adalah factor predisposisi halusinasi…
a. Genetic
b. Social budaya
c. Lingkungan
d. Infeksi otak
e. NAPZA
57. Tanda harga diri rendah pada fase kronik adalah, kecuali
a. Merasa bersalah
b. Asertif
c. Tidak selaras
d. Ungkapan negative
e. Meremehkan diri
58. Konsep diri yang akan terganggu jika terjadi kesalahan yang berulang adalah
a. Citra tubuh
b. Harga diri
c. Peran
d. Ideal diri
e. Identitas diri
59. “saya tidak mungkin terkena COVID-19, ini pasti salah pemeriksaannya”, ini
munjukan perkataan orang yang mengalami keadaan berduka pada tahapan
a. Angry
b. Denial
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance
60. Seorang perawat pelaksana melaksanakan hasil keputusan hapat di ruangannya
tentang penggunaan APD untuk menghadapi COVID-19. Apakah fungsi manajemen
pada kasus tersebut
a. Planning
b. Directing
c. Actuating
d. Organizing
e. Controlling
61. Membantu keluarga dalam meninterpretasikan informasi dalam inform consent
merupakan peran perawat sebagai..
a. Care giver
b. Educator
c. Counselor
d. Advocate
e. Collaborator
62. Memberikan kebebasan pada bawahan sehingga mereka berjalan sendiri. Ini
merupakan ciri gaya kepemimpinan
a. Demokratis
b. Otoriter
c. Kharismatik
d. Laissez faire
e. Otokrasi
63. “ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan melaksanakan aktivitas di luar
ruangan” pernyataan ini menunjukan perawat menjalankan prinsip etik
a. Veracity
b. Fidelity
c. Beneficience
d. Non maleficience
e. Autonomy
64. Berikut contoh tindakan pencegahan tertier yaitu
a. Isolasi
b. Screening
c. Imunisasi
d. Melatih berjalan
e. Memberikan obat-obatan yang sudah diresepkan
65. Tahapan perkembangan keluarga dimana anak terakhir keluar rumah adalah..
a. Keluarga masa pengsiun
b. Keluarga masa pertengahan
c. Keluarga melepas anak dewasa
d. Keluarga usia anak sekolah
e. Keluarga anak pra sekolah
66. Sebuah keluarga dimana istri dan suami tinggal dirumah tanpa anak
a. Blended
b. Dyad
c. Commuter
d. Usia lanjut
e. Extended
67. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan 1 fungsi tambahan, termasuk pada
indeks KARTZ
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
68. Nilai Barthel indek mandiri dalam naik turun tangga adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
69. Orang yang keras dan mempunyai motivasi yang kuat disebut manusia…
a. Tipe X
b. Tipe Y
c. Tipe Z
d. Tipe A
e. Tipe B
70. Rentang usia dikatakan usia lanjut menurut WHO (1999) adalah
a. 60 – 70
b. 60 – 71
c. 60 – 72
d. 60 – 73
e. 60 – 74
71. Termasuk pada teori biologi proses menua kecuali
a. Genetic
b. Stress
c. Aktivitas
d. Immunology slow virus
e. Radikal bebas
72. Di Posyandu Lansia pelayanan oleh kader berada pada meja …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
73. Berikut fase pelaksanaan di panti wedha kecuali
a. Orientasi
b. Identifikasi
c. Intervensi
d. Resolusi
e. Rehabilitasi
74. Fungsi perawat gerontik adalah
a. Eliminate ageism
b. Pemberi pelayanan
c. Advocat
d. Penyuluh kesehatan
e. Pemberi informasi
75. Menyarankan lansia untuk olah raga secara teratur termasuk fokus keperawatan
Gerontik
a. Heath promotion
b. Prevention
c. Kuratif
d. Supportif
e. Edukatif
76. Selain stunting dan overweight masalah tentang gizi yang ada di Indonesia adalah
a. Wasting
b. Stunning
c. Feeding
d. Floating
e. Burning
77. Registrasi puskesmas dilakukan untuk melakukan pengajuan keberadaan puskesmas
dan untuk mendapatkan ….
a. Kode
b. Nomor
c. Status
d. Akreditasi
e. Strata
78. Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, kecuali
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Pencatatan
e. Rujukan
79. Perencanaan program puskesmas yang melibatkan beberapa sector merupakan
perwujudan dari prinsip penyelenggaraan puskesmas yaitu
a. Paradigm sehat
b. Kemandirian masyarakat
c. Tehnologi tepat guna
d. Ketersediaan akses
e. Keterpaduan dan kesinambungan
80. Paradigma sehat, menginginkan keterlibatan pemangku kepentingan untuk
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
a. Keterlibatan dalam penyusunan program
b. Gerakan masyarakat hidup sehat
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Dukungan aktivitas social
e. Produk perundang undangan
81. Pendekatan yang dilakukan puskesmas untuk melaksanakan program yang ada
diwilayahnya adalah
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok khusus
d. Warga binaan
e. Masyarakat
82. Memberikan pertimbangan kepada masyarakat terkait dengan masalah kesehatan
merupakan fungsi penyelegaraan UKM …
a. Advokasi
b. Sosialisasi kebijakan
c. KIE
d. Perencanaan kegiatan
e. Pembinaan tehnis
83. Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development
(pembangunan masyarakat) dan …
a. community-based development
b. community-based empowerment
c. community-based participation
d. community-based contribution
e. community-based association
84. Prinsip pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah kecuali
a. Egaliter
b. Otonom
c. Keswadayaan
d. Centralisasi
e. Akuntabilitas
85. Tujuan jangka panjang bidang kesehatan kecuali
a. peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan
b. perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
c. peningkatan status gizi masyarakat
d. pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas)
e. pengembangan masyarakat yang berkualitas
86. Peran fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah
a. Memberikan masukan tentang kesehata kepada masyarakat
b. Mengkomunikasikan inovasi di bidang kesehatan
c. Mempersiapkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya
d. Meningkatkan pemahaman gerakan PHBS
e. Memberikan arahan tentang inovasi kesehatan di masyarakat
87. Berikut dapat digunakan beberapa metode dalam upaya pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan, kecuali
a. Rapid Rural Appraisal (RRA)
b. Participatory Rapid Appraisal (PRA)
c. Participatory Learning and Action (PLA)
d. Simultaneous Rural Appraisal (SRA)
e. Participatory Assessment and Planning (PAP)
88. Contoh pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dilakukan dengan
pendekatan makro kecuali
a. Pembangkitan opini
b. Menggali potensi
c. Penyediaan petunjuk operasional
d. Penyediaan petunjuk pelaksanaan
e. Evaluasi dan koordinasi
89. RSU kelas A paling sedikit memiliki tempat tidur…
a. 300
b. 250
c. 200
d. 150
e. 100
90. Rumah sakit khusus kelas B, memiliki tempat tidur minimal
a. 45
b. 55
c. 65
d. 75
e. 85
91. Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Merupakan pengertian dari
a. Pusat Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Kegiatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Pemeliharaan Kesehatan
e. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan
92. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal
a. Program pokok puskesmas
b. Kegiatan puskesmas
c. Konseling
d. Rujukan
e. Kesling
93. Pembangunan kesehatan yang dilakukan Puskesmas adalah untuk mewujudkan
a. Masyarakat berperilakuk sehat
b. Lingkungan yang sehat
c. Kecamatan sehat
d. Pelayanan yang bermutu
e. Derajat kesehatan yang optimal
94. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi, kecuali
a. Paradigma sehat
b. Kemandirian masyarakat
c. Tehnologi berbasis wilayah
d. Pertanggungjawaban wilayah
e. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
95. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya
a. Program Puskesmas
b. Kewajiban Puskesmas
c. Tugas Puskesmas
d. Kewenangan Puskesmas
e. Sasaran Puskesmas
96. Pendekatan yang dilakukan Puskesmas adalah ..
a. Masyarakat
b. Keluarga
c. Komunitas
d. Lintas sector
e. Lintas program
97. Fokus pelayanan kesehatan di Puskesmas mengutamakan upaya
a. Preventif dan promotif
b. Pencegahan kesehatan
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Pendekatan pada komunitas
98. Dalam menyelenggakaran pelayanan kesehatan puskesmas berpusat pada
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok
d. Komunitas
e. Program
99. Dalam mendirikan puskesmas terdapat beberapa pertimbangan
a. Kebutuhan pelayanan
b. Jumlah penduduk
c. Aksesibilitas
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
100. Prinsip-prinsip akreditasi dikeluarkan oleh
a. KARS
b. ISQua
c. Pemerintah
d. Badan Akreditasi
e. Kementerian Kesehatan
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
19. A, Fototerapi atau terapi sinar, termasuk pilihan penanganan yang paling umum
digunakan untuk merawat bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam
tubuh bayi baru lahir. Perawatan ini memanfaatkan sinar ultraviolet buatan untuk
mengurangi kadar bilirubin bayi.
20. C, Prinsip penanganan dalam kondisi gawat darurat adalah ABC
21. E, menyelimuti untuk mencegah kehilangan panas akibat suhu ruangan
22. C, tiak bisa bab dan distensi abdomen
23. B, penguatan koping pasien harus dilakukan untuk menemukan apa yang positif
pada pasien
24. B, muntah projektil dan sakit kepala merupakan tanda peningkatan tekanan intra
kranial
25. D, pemberian anti konvulsif akan mengurangi ketegangan pada otot pasien
26. B, jalan napas harus diutamakan
27. A, memar dan terluka merupakan bagian dari gangguan integritas kulit
28. E, 15 Juni 2020 - 25 Oktober 2018 = . 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari
29. B, suhu diatas 38,5
30. B, napas normal disebut juga eupne
31. C, menunjukan derajat kekuragan oksigen kronis, yang ditandai ujung jari seperti
stick penabuh drum.
32. B, palpebral bulbi yang menempel pada bola mata
33. A, Presbyopia adalah gangguan mata yang ditandai dengan penurunan kemampuan
lensa mata untuk berfokus melihat suatu objek pada jarak pandang yang dekat. Atau
mata masih bisa fokus melihat sesuatu yang dekat, tapi butuh waktu yang lebih lama
daripada mata normal.
34. B, Miopia (dari bahasa Yunani: myopia "penglihatan-dekat") atau rabun jauh adalah
sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan berada di depan retina
ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi.
35. B, diamond, pada pasieng dengan clubbing finger hypoksia kronis tidak akan
membentuk diamond
36. A, Titik maksimal nyeri adalah pada sepertiga dari umblikus ke fossa ilaka kanan, itu
disebut titik Mc Burney. Nyeri biasanya tajam dan diperburuk dengan gerakan
(seperti batuk dan berjalan). Nyeri pada titik Mc Burney juga dirasakan pada
penekanan iliaka kiri, yang biasa disebut tanda Rovsing
37. D, Untuk pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul
dan lutut difleksikan membuat sudut 135 derajat.
38. B, Brudzinski I negatif (Normal) bila pada saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi
involunter kedua tungkai pada sendi lutut. Brudzinski I positif (abnormal) bila terjadi
fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut.
39. B, Fontanel adalah bagian lunak di antara pelat tengkorak kepala pada bagian atas
dan belakang kepala bayi. Fontanel berasal dari bahasa Italia, yaitu Fontanella yang
berarti air mancur kecil. Fontanel akan berubah sedikit mengecil pada saat proses
kelahiran dan akan menghilanng seiring dengan pertumbuhan bayi.
40. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm
di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang).
41. A, Spider nevus adalah suatu kondisi yang menyebabkan kumpulan pembuluh darah
kecil yang menyerupai sarang laba-laba terlihat pada permukaan kulit. Spider nevi
(jamak) dapat disebabkan oleh cedera, paparan sinar matahari, perubahan hormon,
atau gangguan pada hati.
42. B, Tekanan intrakranial normal berkisar pada 8-10 mmHg untuk bayi, nilai kurang
dari 15 mmHg untuk anak dan dewasa, sedangkan bila lebih dari 20 mmHg dan
sudah menetap dalam waktu lebih dari 20 menit dikatakan sebagai hipertensi
intrakranial.
43. E, Hampir 80 persen otak manusia tersusun atas air.
44. C, Nilai CPP normal yang umumnya diterima sebagai tekanan minimal yang
diperlukan untuk mencegah iskemia adalah: orang dewasa > 70 mmHg; anak > 50-60
mmHg; bayi/ balita > 40-50 mmHg
45. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsur-
unsur dalam serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel
endotel yang membentuk sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada
kerusakan sawar darah otak.
46. A, suhu rendah dpat menyebabkan gangguan irama jantung
47. B, pupilmelebar maksimal terjadi pada orang yang meninggal
48. D, merupakan obat diuretic untuk mengurngi cairan dalam tubuh yang akan dapat
mengurangi tekanan intra kranial
49. B, Traksi skelet biasanya menggunakan beban 7 – 12 kg untuk mencapai efek terapi.
Beban yang di pasang biasanya harus dapat melawan daya pemendekan akibat
spasme otot yang cedera. Ketika otot rileks, deleks, beban traksi dapat dikurangi
untuk mencegah terjadinya dislokasi garis fraktur dan untuk mencapai pnyembuhan
fraktur. Mengutip pendapat Sjamsuhidajat (1997) bahwa beban traksi untuk reposisi
tulang femur dewasa biasanya 5 – 7 kg, pada dislokasi lama panggul bias sampai 15
– 20kg
50. B, Traksi Russel, traksi Russel dapat digunakan untuk fraktur pada plato tibia,
menyokong lutut yang fleksi pada penggantung dan memberikan gaya tarikan.
51. D, berat otak bayi disbanding dengan berat badannya adalah 1/8 nya
52. D, berat badan bayi 1 tahun adalah 3 x berat badan saat lahir
53. B, Grasping reflex, berupa jari-jari tangan mencengkeram benda-benda di sekitar
yang disentuhkan ke bayi. Menghilang dalam waktu 3-4 bulan.
54. B, Refleks pupil disarafi oleh nervus II (optikus) dan nervus III (okulomotor). Nervus II
untuk menghantarkan rangsangan cahaya sedangkan nervus III untuk kontraksi otot
pupil.
55. D, confounding adalah variable dalam penelitian quantitative
56. D, Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan adanya
riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, adanya riwayat
kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup,
kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat.
57. B, Komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. B, kegagalan yang berulang ulang akan
membuat harga diri menurun
58. B, penolakan yang sering terjadi menurunkan harga diri seseorang
59. B, denial, menolak kenyataan
60. C, melaksanakan hasil keputusan atau mengaktualisasikan konsep yang
direncanakan merupakan kegiatan actuating
61. D, Perawat diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat yaitu
dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi penghubung
antara pasien dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan melindungi
pasien dari tindakan yang merugikan
62. D, Pemimpin bertipe laissez faire menghendaki semua komponen pelaku
menjalankan tugasnya dengan bebas. Oleh karena itu tipe kepemimpinan bebas
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan
diserahkan pada bawahan.
63. B, Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk
mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai
komitmennya kepada orang lain.
64. D, rehabilitasi merupakan bagian dari pencegahan tertier
65. C, Tahap keenam dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong
66. B, Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam
satu rumah tanpa anak
67. C,
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar kecil,
mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
68. B , 0= tidak mampu, 1= membutuhkan bantuan (alat bantu), Mandiri
69. B, karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa
perintah atau pengawasan dari atasannya, emiliki alasan kuat untuk bertindak
70. E, Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria yaitu : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly)
ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old)
ialah di atas 90 tahun.
71. C Teori – teori biologi
1) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory), Menurut teori ini menua telah
terprogram secara genetik untuk spesies – spesies tertentu. Menua terjadi sebagai
akibat dari perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul – molekul / DNA dan
setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah
mutasi dari sel – sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel)
2) Pemakaian dan rusak, Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel – sel tubuh lelah
(rusak)
3) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory),Di dalam proses metabolisme
tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang
tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
4) Teori “immunology slow virus” (immunology slow virus theory), Sistem immune
menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
5) Teori stress, Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
6) Teori radikal bebas, Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal
bebas, (kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-bahan organik
seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi
72. b. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem lima meja yaitu:
a. Meja 1: Pendaftaran Lansia datangberkunjung ke Posyandu lansia dan
mendaftarkan diri lansia, sendiri atau disertai pendamping dari keluarga atau
kerabat, lansia yang sudahterdaftar di buku register langsung menuju meja
selanjutnya yakni meja 2.
b. Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader
c. Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
pada lansia.
d. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)Kader melakukan pencatatan
di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi
badan lansia.
e. Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Dinas
kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain yang bekerja sama dengan
Posyandu Lansia. Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan
pemberian makanan tambahan, ataupun materi mengenai tindakan promotif
dan preventif terhadap kesehatan Lansia.
f. Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan
untuk preventif, rehabilitatifdan kuratif.
73. E, Fase Pelaksanaan Panti Wredha
a. Fase orientasi, Melakukan pengumpulan data pada lansia secara individu atau
kelompokdan situasi, dan kondisi Panti Werdha.
b. Fase identifikasi, Setelah data terkumpul pada fase orientasi, maka dapat
disimpulkan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia di Panti. Kemudian
merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang
terjadi pada lansia.
c. Fase intervensi, Melakukan tindakan sesuai dengan rencana, misalnya
memberikan penyuluhan kesehatan, konseling, advokasi, kolaborasi dan rujukan
d. Fase resolusi, Pada fase resolusi yang dilakukan adalah menilai keberhasilan
tindakan pada fase intervensi dan menentikan perkembangan kondisi pada
lansia.
74. A, Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua).
75. A, menyaranan olahraga adalah bagian dari promosi kesehatan dalam pencegahan
primer
76. A, Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di
daerah dengan sosial- ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi
yang inadekuat dan adanya penyakit
77. A, Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan
pemberian kode Puskesmas.
78. E, Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang selanjutnya disebut dengan Pelayanan
Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituangkan dalam suatu system
79. E, keterpaduan dan keseimbangan merupakan perwujudan kegiatan berdsarkan
prinsip lintas program dan sector
80. B, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
81. B, Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan puskesmas yang
menggabungkan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) tingkat pertama secara berkesinambungan dengan didasarkan
kepada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga
82. A, Advokasi: Sasaran utama kegiatan ini adalah para pengambil keputusan atau
pengambil kebijakan pada masing-masing tingkat administrasi pemerintah untuk
mendapat dukungan dalam pengembangan Puskesmas rawat inap. Pihak-pihak yang
harus dilibatkan secara aktif seperti pemerintah daerah, rumah sakit
kabupaten/kota, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor dan
lintas program terkait serta perwakilan dari masyarakat.
83. A, Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community
development (pembangunan masyarakat) dan community-based
development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat).
84. D, terdapat 10 prinsip yaitu kesukarelaan, otonom, keswadayaan, pertisifatif,
egaliter, demokratis, keterbukaan, kebersamaan, akuntabilitas dan desentralisasi
85. E, tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan yaitu 1) peningkatan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan; 2)
perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan; 3) peningkatan
status gizi masyarakat; 4) pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian
(mortalitas), serta 5) pengembangan keluarga berkualitas.
86. B, fasilitator bertanggungjawab dalam mengkomunikasikan inovasi di bidang
kesehatan kepada masyarakat penerima manfaat
87. D, Simultaneous Rural Appraisal (SRA)
88. B, Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat dilakukan dengan
pendekatan a) Makro, dilakukan dengan membangun komitmen di setiap jenjang,
membangkitkan opini masyarakat, menyediakan petunjuk teknis operasional atau
petunjuk pelaksanaan dan biaya operasional, serta monitoring dan evaluasi serta
koordinasi; b) Mikro, dilakukan dengan menggali potensi yang belum disadari
masyarakat (potensi dapat muncul dari adanya kebutuhan masyarakat) yang
diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasama dan
pendelegasian serta membuat model-model percontohan dan prototipe
pengembangan masyarakat.
89. B, Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 250 (dua
ratus lima puluh) buah.
90. D, Rumah Sakit khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 75 (tujuh
puluh lima) buah
91. B, Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
92. D, Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
vertikal maupun horizontal
93. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat.
94. C, Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan
95. C, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
96. B, Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Puskesmas mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga
merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
97. A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif
98. A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus
pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat
99. E, Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1
(satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu
ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan
aksesibilitas.
100. B, Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus telah terakreditasi oleh lembaga International Society for Quality in
Health Care (ISQua).
1. Jabatan fungsional perawat termasuk pada
a. Rumpun kesehatan
b. Rumpun medis
c. Rumpun fungsional
d. Rumpun keahlian
e. Rumpun profesi
2. Jenjang terendah dari jabatan fugsional adalah
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
3. Jenjang kepangkatan perawat terendah yang dapat melakukan Range of
Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka melakukan
upaya rehabilitatif pada individu, adalh
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
4. Jenjang kepangkatan terendah yang boleh melasanakan melaksanakan manajemen
surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam
pelayanan keperawatan, adalah
a. Perawat terampil
b. Perawat mahir
c. Perawat penyelia
d. Perawat ahli madya
e. Perawat ahli pratama
5. PMK no 55 tahun 2015 tentang
a. HIV AIDs
b. Pengurangan Dampak Buruk Pada Pengguna Napza Suntik
c. Rehabilitasi medic
d. Kesehatan jiwa mastyarakat
e. Kesehatan ibu dan anak
6. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10),
tampak sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri
kalau berjalan, tidak napsu makan, tidak bisa tidur. TD 120/70mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 38,2oC.
Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersebut?
a. Berapa lama tidur?
b. Bagaimana untuk mengurangi nyeri?
c. Berapa banyak makanan yang dimakan?
d. Bagaimana cara menurunkan suhu tubuh?
e. Apakah menggunakan alat bantu untuk berjalan ?
7. Seorang perawat melakukan penjelasan tentang makanan pada pasien yang
mengalami peradangan sendi. Pasien tersebut sebenarnya sedang menunggu
pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan.
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Autonomy
b. Confidentiality
c. Non maleficience
d. Beneficience
e. Justice
8. Seorang perempuan 28 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
mencret berkali kali. Hasil pengkajian didapatkan, mencret kali ini merupakan yang
ke 5 kali dalam 2 minggu terakhir, mata cekung, turgor jelek. Pasien menyatakan
malu pada teman-temannya dan tidak mau bertemu. Tampak murung dan sering
menangis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
98x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 200.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Gangguan cairan dan elektrolit
b. Kurang pengetahun
c. Gangguan citra diri
d. Kecemasan
e. Grifieng
9. Seorang laki-laki usia 21 tahun di UGD hasil pengkajian suara nafas terdengar
gurgling, frekuensi nafas terdapat jejas di daerah leher, GCS 8 dengan terdapat
fraktur klavikula, fraktus costa 4, 5, 6, riwayat trauma kepala, Apakah tindakan yang
dapat anda lakukan untuk membuka jalan nafas klien
a. Cross finger dengan teknik head tild
b. Siapkan pemasangan ETT
c. Buka dengan teknik jaw trust
d. Lakukan finger sweep
e. Pasang OPA
10. Seorang laki-laki 30 tahun dengan riwayat terjatuh dari ketinggian 10 meter dengan
posisi kaki terlebih dahulu. Saat pengkajian pasien dalam keadaan sadar namun
mengeluh nyeri dengan skala 4 (dari skala 1-5) di bagian tulang belakang, tanda-
tanda vital stabil, namun ada kelemahan dibagian ekstrimitas bawah, pada saat
pemeriksaan klien dalam kondisi supine, Apakah teknik yang dilakukan mengetahui
jejas yang ada : ….
a. Minta klien untuk merubah ke posisi pronasi dengan hati-hati
b. Miringkan klien dengan hati-hati
c. Lakukan log roll bersama 4 petugas
d. Lakukan posisi sim ke sisi yang tidak sakit
e. Miringkan pasien dengan Long Spine Board
11. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poli kebidanan untuk pemeriksaan
kehamilan. Hasil pemeriksaan, status kehamilan G2P1A0, usia kehamilan 36 minggu,
tinggi fundus uteri 38 cm, dan presentasi kepala. Pasien memiliki riwayat persalinan
sectio saecar. Apakah yang harus disarankan kepada pasien tersebut?
a. Berhati-hati apabila berhubungan suami isteri
b. Mulai intens perawatan payudara
c. Latihan merangkak setiap pagi
d. Banyak berjalan kaki
e. Diet rendah karbohidrat
12. Ny C, post partum 6 minggu yang lalu, ia selalu tampak sedih, merasa kehilangan,
marah atau frustasi karena bayi yang dilahirkannya tidak sesuai dengan harapannya.
Apakah yang dialami pada kasus tersebut?
a. Post partum blues
b. Depresi postpartum
c. Psikosis postpartum
d. Bipolar
e. Gangguan mood
13. Ny B, mengatakan kehamilannya saat ini merupakan kehamilan kedua. Kehamilan
sebelumnya ia mengalami keguguran saat usia kehamilannya tujuh bulan.
Bagaimanakah status kehamilan Ny B?
a. G2P0A1
b. G2P1A0
c. G2P0A0
d. G2P1A1
e. G2P0A2
14. Ny H 30 tahun berada di ruang bersalin rumah sakit A, 15 menit yang lalu telah lahir
bayi perempuan. Sampai saat ini plasenta belum lepas dan sebelumnya sudah
dilakukan penegangan dan dorongan dorsocranial. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan perawat?
a. Lakukan kateterisasi
b. Lakukan manual plasenta
c. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
d. Lakukan massage pada tinggi fundus uteri
e. Lakukan kembali penegangan tali pusat
15. Seorang perempuan berusia 28 tahun, dirawat diruang Nifas. Riwayat persalinan
spontan 3 jam yang lalu. Didapatkan data TFU 2 cm diatas pusat, kontraksi uterus
kurang, uterus teraba lunak, lochea rubra, ganti pembalut 2 kali dalam 2 jam
terakhir. Manakah tindakan yang harus perawat lakukan pada pasien tersebut?
a. Massage pada bagian fundus rahim
b. Mengukur tekanan darah pasien
c. Melakukan perawatan perineum
d. Mengatur posisi sim
e. Massage back rub
16. Anak S, 8 bulan, perempuan, tertawa melihat gambar mickey mouse yang
terpampang di dinding ruang perawatan. Setelah puas memandangi gambar dia
kemudian melihat jari-jemari tanggannya sambil mengoceh dan terkadang
memasukan salah satu jarinya ke dalam mulut, kemudian perawat mendekatinya
dan memberikan mainan gantungan yang berbunyi dan dapat berputar, Anak S
tampak menyukainya dan tertawa sambil menggerakan tangan dan kakinya. Apakah
jenis permainan yang diberikan perawat berdasarkan karakteristik sosial pada anak
tersebut ?
a. Social affective play
b. Sense of pleasure play
c. Pararel play
d. Solitary play
e. Assosiative play
17. Bayi A, perempuan, usia 7 bulan, digendong ibunya ke poli tumbuh kembang, ibu
mengatakan klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan sekarang dijadwalkan
untuk mendapatkan imunisasi selanjutnya. Berat badan anak 10 kg, panjang badan
110 cm, anak tampak aktif dan pada saat pemeriksaan fisik dalam keadaan sehat dan
bugar. Apakah jenis imunisasi yang seharusnya sudah didapatkan pada anak
tersebut?
A. DPT, Polio, MMR
B. Hepatitis B, BCG dan Campak
C. Hepatitis B, Polio dan MMR
D. BCG, DPT, dan Polio
E. BCG, Hepatitis B dan Campak
93. Pada saat melakukan kunjungan rumah kepada keluarga Tn.A didapatkan salah satu
anggota keluarganya yaitu Ny. T 55 tahun mengalami bengkak pada ibu jari kaki
sebelah kanan. Pasien mengatakan nyeri pada ibu jari kakinya. Melihat kasus di atas
apa tindakan keperawatan pertama yang akan Anda lakukan?
a. Memberikan obat analgetik
b. Memberikan penyuluhan kesehatan
c. Memberikan kompres hangat
d. Memberikan injeksi analgetik
e. Menyuruh Ny.T berobat ke puskesmas
94. Keluarga Bapak B usia 61 tahun tinggal bersama istri karena semua anaknya telah
meninggalkan rumah. Bapak B memiliki 7 orang cucu, dan seorang cicit. Dua tahun
terakhir ini Bapak B didiagnosis sakit hipertensi. Setiap bulan datang ke puskesmas
control tekanan darah. Ibu B selalu menyiapkan makanan rendah garam. Apakah
tugas keluarga yang tepat dijelaskan kepada keluarga Bapak B?
a. Membina hubungan saling memuaskan
b. Mempererat silaturahim dengan masyarakat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Meningkatkan status kesehatan
e. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
95. Anak A saat ini duduk di kelas V SD, beberapa bulan terakhir tampak pucat, dan
sering mengantuk. Saat ini sudah terjadi penurunan BB lebih dari 10%. Guru UKS
membawa
anak A ke puskesmas untuk diperiksa kadar hemoglobin, hasilnya pemeriksaan Hb 10
gr/dl. Apa masalah keperawatan keluarga yang sesuai untuk kasus di atas?
a. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Risiko kegagalan tumbuh kembang
c. Intoleransi aktivitas
d. Penurunan perfusi jaringan
e. Risiko infeksi
96. Keluarga Bapak S telah menikah selama 2 tahun yang lalu. Saat ini Ibu S sedang
hamil, usia kehamilan 27 minggu. Ibu S datang ke klinik kesehatan masyarakat. Pada
saat datang pertama kali ke klinik, metode pengumpulan data apa yang sesuai
digunakan?
a. Pengukuran vital sign
b. Test darah dan urine
c. Pengkajian rencana persalinan
d. Stress dan mekanisme koping
e. Pengkajian riwayat persalinan
97. Perawat sedang berkunjung ke rumah keluarga Bapak Y, dan mendapatkan anak
Bapak Y (7 tahun) sedang bermain tanah dengan teman-temannya, dan tangannya
terlihat kotor. Dalam penerapan promosi kesehatan pada keluarga, tindakan
manakah yang sebaiknya dilakukan perawat?
a. Mengajarkan kepada orang tua tentang cara menghadapi anak
b. Melatih daya kreativitas anak dalam bermain
c. Menjelaskan kepada orang tua agar melarang anak bermain tanah
d. Mengajarkan pada anak cara mencuci tangan yang benar
e. Menjelaskan pada anak bahwa tanah itu kotor
98. Perawat melakukan kunjungan rumah, dan akan melakukan pengkajian kepada
keluarga Bapak Y. Manakah sumber data pengkajian yang paling tepat?
a. Orang tua Bapak Y
b. Family folder di puskesmas
c. Kepala dan anggota keluarga
d. Tetangga dekat keluarga Bapak Y
e. Orang terdekat dalam keluarga Bapak Y
99. Dalam suatu keluarga, seorang ibu berusia 40 tahun mengalami keluhan berat
badannya turun drastis sejak dua bulan yang lalu akibat batuk berdarah yang tidak
sembuh-sembuh, klien tampak kurus, nafsu makan menurun, suami bekerja sebagai
buruh tani, rumah tampak pengap, dan jendela jarang dibuka. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
a. Merencanakan modifikasi lingkungan rumah agar lebih sehat
b. Mencegah terjadinya penularan TBC dalam keluarga
c. Mengatasi masalah gangguan nutrisi pada istri
d. Merencanakan pengobatan DOTS pada ibu
e. Merujuk ke klinik
100. Pengkajian keluarga didapatkan data bayi laki-laki usia 10 bulan dengan berat badan
5 kg, susah makan, dan dalam kartu KMS penimbangan berat badan terakhir berada
pada garis merah. Keluarga menganggap anaknya biasa-biasa saja. Apakah masalah
keperawatan keluarga yang terjadi pada keluarga di atas?
a. Kurangnya komunikasi keluarga dengan tenaga kesehatan
b. Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan gizi buruk bayi
c. Ketidakmampuan keluarga menyediakan makanan bergizi
d. Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan bayi gizi buruk
e. Kurang informasi tentang perawatan bayi
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
Sense of pleasure play, Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan
rasa senang pada anak dan biasanya mengasikkan. Misalnya, menggunakan pasir
untuk dibuat gunug-gunungan atau benda apa saja yang dapat dibuat dari pasir. Ciri
khas permainan ini adalah anak akan semakin lama asik bersentuhan dengan alat
permainan ini dan sulit untuk dihentikan, Misalnya, memindahkan air kedalm botol
Skill play, Permainan ini akan meningkatkan ketrampilan anak terutama motorik
kasar dan halus, Misalnya bayi terampil memegangi benda, memindahkan benda
dari satu tempat ke tempat lain, dan terampil main sepeda. Ketrampilan tersebut
diperoleh melalui pengulangan
Games atau permainan, Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan dan atau skor, Dapat dilakukan sendiri atau bersama
teman. Misalnya, ular tangga, puzzle,congklak, dll
Dramatic Play, Anak bermain peran sebagai orang lain melalui permainannya.
Anak berceloteh dengan memakai baju orang dewasa seperti orangtua, guru dll
Apabila bermain dengan temannya akan terjadi percakapan tentang peran orang
yang mereka tiru. Permaian ini penting untuk proses identifikasi anak terhadap
peran tertentu
17. D,
a. BCG, Vaksinasi BCG harus diberikan pada bayi sebelum berusia 3 bulan. Jika usia
bayi sudah lebih dari 3 bulan, dianjurkan untuk terlebih dahulu dilakukan uji
tuberkulin. Vaksinasi BCG bisa diberikan jika uji tuberkulin menunjukkan hasil
negatif. Tempat penyuntikan vaksin BCG yang dianjurkan yakni pada lengan
kanan atas.
b. DTP, Vaksinasi DTP dianjurkan untuk diberikan sebanyak lima kali, masing-masing
pada usia: 2, 4, 6 – 18 bulan dan 4-6 tahun, atau 2 – 3 – 4 - 18 bulan dan SD kelas
1
c. Campak, Vaksinasi campak merupakan imunisasi dasar lengkap yang harus
diberikan saat bayi berusia 9 bulan. Vaksinasi diulang saat anak berusia 2 tahun
dan saat masuk sekolah SD. Cacar Air, Vaksinasi cacar air harus diberikan pada
anak-anak yang belum pernah menderita cacar air, yakni pada saat berusia 12 –
15 bulan.
d. Hepatitis B, Vaksinasi hepatitis B harus diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan,
sebanyak 3 dosis: Dosis pertama: Diberikan saat bayi baru lahir. Tepatnya
sebelum bayi berusia 12 jam. Dosis kedua: Diberikan saat bayi berusia 1 – 2
bulan. Dosis ketiga: Diberikan saat bayi berusia 6 – 12 bulan. Jika bayi
mendapatkan vaksin kombinasi yang mengandung hepatitis B, maka dapat
diberikan 4 dosis. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B, perlu
mendapatkan vaksin hepatitis B dosis pertama sebelum usianya 12 jam ditambah
dengan imunoglobulin hepatitis B pada saat bersamaan di bagian paha yang
berbeda (dilakukan setelah mendapat suntikan vitamin K1). Pemberian vaksin
selanjutnya dapat diberikan sesuai jadwal. Saat berusia 9-18 bulan, bayi yang
lahir dari ibu dengan hepatitis B perlu diperiksa antiHBs dan HbsAg. Hib, Vaksin
Hib dianjurkan untuk diberikan saat bayi berusia 2, 4, 6 bulan dan diulang pada
usia 12 – 15 bulan dengan dosis tergantung usia bayi (3 atau 4 dosis).
e. Flu, Vaksinasi flu dapat diberikan setiap tahun saat anak berusia 6 bulan hingga 8
tahun dalam 2 dosis dasar/awal.
f. MMR, Vaksinasi MMR harus diberikan sebanyak 2 dosis pada anak-anak, yakni:
Dosis pertama saat anak berusia 12 – 15 bulan & Dosis kedua saat anak berusia
4-
6 tahun. Interval antara dosis pertama dengan dosis kedua berjarak setidaknya
28 hari. Sehingga dosis kedua dapat diberikan lebih cepat. Vaksinasi ini dapat
diberikan bersama dengan vaksinasi lain.
g. Pneumokokus, Saat bayi berusia 2, 4, 6, dan 12 - 15 bulan, harus mendapatkan
vaksinasi pneumokokus konjugasi secara rutin.
h. Polio, Anak-anak perlu mendapatkan 4 dosis vaksinasi polio dengan jadwal
pemberian dosis pertama saat lahir dan dilanjutkan saat berusia 2, 4, 6 bulan.
Kemudian, diulang saat berusia 18 bulan dan 4 – 6 tahun.
i. Rotavirus, Vaksinasi rotavirus terbagi menjadi 2 jenis yang diberikan sebanyak 2
atau 3 dosis, tergantung jenis vaksin yang digunakan. Vaksin dapat diberikan
dengan cara diminum (bukan disuntik) saat bayi berusia 2, 4 (dan 6 bulan jika
diberikan 3 dosis). Dapat diberikan bersama vaksin lain.
18. C, spesifik protection, atau pencegahan yang spesifik. Imunisasi sangat spesifik untuk
mencegah penyakit tertentu.
19. A, kebutuhan cairan anak dengan 12 kg adalah 10 kg pertama x 100 = 1000, 2 kg
kedua x 50 = 100, sehingga jumlahnya 1200 ml.
20. C, MSG pertama kali di ekstraksi oleh Kikunae Ikeda pada tahun 1908 dari tumbuhan
ganggang laut.
21. E
22. C, nama lain dari Vit B1 adalah Riboflavin
23. C, Vitamin C akan merusak ginjal apabila dikonsumsi melebihi 2500 mg per hari
24. A, Skorbut atau scurvy adalah penyakit langka yang terjadi akibat tubuh kekurangan
vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga
perlu asupan vitamin C yang cukup dari makanan.
25. D, Biotin adalah vitamin yang termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks, yang
dikenal sebagai vitamin H atau B7. Vitamin ini larut dalam air sehingga tidak bisa
disimpan di tubuh dalam waktu yang lama.
26. E, Vitamin B9 atau asam folat adalah salah satu zat yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh, salah satunya dalam
memproduksi sel darah merah. Selain itu, vitamin B9 juga dibutuhkan oleh ibu hamil
untuk mencegah penyakit spina bifida atau terbentuknya kecacatan berupa celah
pada tulang belakang janin. Vitamin B9 juga bisa digunakan untuk mengatasi efek
samping obat methotrexate, yang berupa penurunan kadar folat dalam darah.
Kekurangan vitamin B9 berisiko menyebabkan seseorang terkena penyakit anemia,
yang salah satu gejalanya adalah lelah. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi
asupan vitamin B9 tiap hari.
27. B, Jenis vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Jenis vitamin
yang larut air: Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niacin),
Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6, Vitamin B7 (biotin), Vitamin B9, Vitamin
B12 (cobalamin), Vitamin C.
28. D, Jenis vitamin vitamin A, D, E, dan K, Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin),
Vitamin B3 (niacin), Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6, Vitamin B7 (biotin),
Vitamin B9, Vitamin B12 (cobalamin), Vitamin C.
29. A, Asam amino yang termasuk ke dalam asam amino esensial antara lain adalah
valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin, leusin, metionin, treonin, dan fenilalanin.
30. B, jumlah kromosom dalam setiap sel manusia adalah 23 pasang atau 46 buah,
dengan 1 pasang di antaranya adalah kromosom seks yang menentukan jenis
kelamin manusia. Sementara 22 pasang lainnya disebut kromosom autosomal.
31. D, Fase atau Tahapan Pembelahan Sel secara mitosis dibagi ke dalam lima tahap
pembelahan sel yaitu, profase (prophase), prometafase (prometaphase), metafase
(metaphase), anafase (anaphase), serta telofase (telophase)
32. D, Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan
pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat
sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau
disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet
(sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau ovarium).
33. A, Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi
untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel
yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di
dalam sel.
34. A, Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
35. A, Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang
bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya
adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen
mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590.
36. D, Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft.
Ia disebut sebagai "Bapak Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia
terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan
mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiolog
37. E, Jean Henri Dunant, yang juga dikenal dengan nama Henry Dunant, adalah
pengusaha dan aktivis sosial Swiss. Ketika melakukan perjalanan untuk urusan bisnis
pada tahun 1859, dia menyaksikan akibat-akibat dari Pertempuran Solferino, sebuah
lokasi yang dewasa ini merupakan bagian Italia
38. C, Pandemik Flu 1918 adalah Pandemik Influenza kategori 5 yang mulai menyebar di
Amerika Serikat, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu menyebar hampir ke
seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A subtipe H1N1.
Kebanyakan korban Flu ini adalah orang dewasa dan muda
39. C, Campak (Abad ke-7 SM – 1963) Seperti halnya cacar, wabah campak juga sudah
terjadi sebelum Masehi. Campak sendiri menempati peringkat kedua dalam wabah
paling mematikan sepanjang sejarah karena telah mengakibatkan jatuhnya korban
jiwa hingga 200 juta orang.
40. C, Pandemi kolera 1817–1824, Pandemi kolera pertama, juga disebut sebagai
pandemi kolera Asiatik pertama atau kolera Asiatik, bermula di dekat kota Kolkata
dan menyebar cepat melalui Asia Tenggara ke Timur Tengah, Afrika bagian timur dan
garis pantai Laut Mediterania
41. B, Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans
yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.
Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah anjing,
hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi.
42. C, Kandungan vitamin A daun kelor ternyata 4 kali lebih banyak dibandingkan wortel,
vitamin C pada daun kelor 7 kali lebih banyak dibandingkan jeruk
43. A, Berbeda dengan glikolisis, pada siklus Krebs, reaksi kimia yang terjadi memerlukan
kehadiran oksigen sehingga proses ini disebut juga pernapasan aerob. Reaksi di
dalam siklus Krebs butuh molekul O2 bukan berarti ada molekul dengan kandungan
karbon yang perlu bereaksi langsung dengan oksigen.
44. Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular lain,
seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular,
biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang berupa adenosina trifosfat
45. B
4
c. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat Angkut dan
Barang
d. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan
e. Pemeriksaan kesehatan secara massive dan terstruktur pada masyarakat yang
dicurigai terkena masalah kesehatan
7. Bendera Q diatas bendera L pada kapal laut menunjukan bahwa
a. Saya sehat
b. Saya minta persetujuan karantina
c. Kapal saya tersangka
d. Kapal saya terjangkit
e. Kapal saya melanjutkan perjalanan
8. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke poli jiwa Puskesmas. Klien mengeluh
dirinya sangat tidak berguna buat suaminya dan merasa lebih baik dirinya pergi dari
dunia. Saat wawancara klien antusias menanyakan tentang obat dan dosis obat yang
aman. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang disukai
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif dari klien
c. Menemani klien sampai ditempatkan ke lokasi yang lebih aman
d. Membantu klien menilai kemampuan yang masih bisa di lakukan
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan yang dicapai
9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa keluarganya ke RSJ karena sudah 2 minggu
tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan, lebih banyak menyendiri, serta
BAK tidak pada tempatnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam retang normal.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas ?
a. Harga diri rendah
b. Defisit perawatan diri
c. Gangguan personal hygiene
d. Gangguan persepsi sensori halusinasi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
10. Seorang laki-laki berumur 26 tahun berada di ruang perawatan akut RSJ. Kondisi saat ini
klien sering berteriak-teriak, kadang memukul dinding. Hal ini terjadi sejak 2 bulan yang
lalu. Keluarga mengatakan klien selalu merasa bahwa ada yang berbisik di telinga dan
menantangnya untuk berkelahi. Hasil observasi perawat, klien sering berbicara sendiri
dan pandangan tajam. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Halusinasi Bau
b. Halusinasi Lihat
c. Halusinasi Raba
d. Halusinasi Dengar
e. Halusinasi Kinestetik
11. Seorang perempuan berusia 25 tahun mengatakan dirinya malu dengan penampilan fisik
yang kurus dan hitam. Keadaan ini sering menjadi bahan ejekan teman-teman. Klien
mengatakan malas untuk berinteraksi. Apakah masalah psikososial yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Harga diri rendah situasional
b. Gangguan citra tubuh
c. Ketidakberdayaan
d. Keputusasaan
e. Ansietas
12. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan halusinasi penglihatan. Klien
menanyakan apakah perawat percaya dengan apa yang dilihat klien. Perawat menjawab
bahwa ia percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak melihatnya. Apakah
intervensi keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
a. Menghardik
b. Menyangkalnya
c. Mengalihkan perhatian
d. Mengajarkan melakukan aktivitas
e. Mengajarkan minum obat secara teratur
13. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sudah 3 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa
dikarenakan saat di rumah klien sering marah-marah. Pada saat dikaji pasien mengatakan
bahwa jantungnya sudah hilang dan mondar mandir. Apakah masalah keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut?
a. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
b. Perubahan Proses Pikir :Waham
c. Harga Diri Rendah Kronik
d. Perilaku Kekerasan
e. Isolasi social
14. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poliklinik RS Jiwa dengan keluhan tidak
percaya diri dan malu dengan keluarga di rumah dan teman-teman di sekolah karena
melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah. Pada saat dikaji klien tersebut tidak ada
kontak mata, lebih banyak diam dan menundukkan kepala. Apakah masalah psikososial
yang tepat pada kasus di atas ?
a. Depresi
b. Isolasi sosial
c. Ketidakberdayaan
d. Gangguan citra tubuh
e. Harga diri rendah situasional
280
15. Seorang perempuan berusia 40 tahun, sudah 1 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa, pada
saat dikaji pasien berusaha membuat tali dari celana training yang di pakainya untuk
diikatkan ke lehernya. Perawat berusaha menenangkannya ketika sudah tenang. Pasien
mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk gantung diri. Apakah
masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko Bunuh diri
d. Harga Diri Rendah
e. Perilaku Kekerasan
16. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Poli RS Jiwa dengan keluhan tidak dapat
tidur nyernyak. Klien mengatakan suaminya kehilangan pekerjaan sehingga hutangnya
semakin menumpuk. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. Berduka disfungsional
e. Harga diri rendah situasional
17. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil pemeriksaan
fisik: berat badan 9 kg, suhu tubuh 36,8ºC, frekuensi napas 28x/menit, kunjungan
sebelumnya bayi telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio 2. Jenis imunisasi apa
yang harus diberikan pada bayi tersebut?
a. DPT II
b. DPT III
c. DPT II, Polio III
d. DPT III, Polio III
e. DPT II, Polio IV
18. Seorang bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 170 x/menit, frekuensi nafas 70 x/menit, warna kulit
tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa masalah keperawatan utama
pada kasus tersebut?
a. Pola nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
e. Penurunan curah jantung
19. Bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 150 x/menit, frekuensi nafas 50 x/menit, suhu
tubuh 35°C, warna kulit tubuh merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa
managemen keperawatan bayi baru lahir pada kasus tersebut?
a. Oksigenasi bila perlu
b. Ukur lingkar kepala bayi
c. Atur posisi kepala hiperekstensi
d. Hisap lendir dari hidung ke mulut
e. Hangatkan bayi, letakkan dibawah infant warmer
20. Seorang anak berusia 3,5 tahun dirawat di ruang Anak dengan keluhan demam,
hasil pemeiksaan fisik : suhu tubuh 38ºC, frekuensi nadi 94 x/menit, frekuensi nafas
35x/menit. berat badan 14,5 kg Anak tampak meringis, gelisah dan tidak
menghabiskan makanan. Apakah intervensi keperawatan prioritas dilakukan pada
anak tersebut ?
a. Ajarkan teknik distraksi
b. Berikan kompres hangat
c. Lakukan monitor berat badan
d. Lakukan mobilisasi bertahap
e. Berikan makanan sedikit tapi sering
21. Anak berusia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak
mau makan, hasil pemeriksaan fisik: haluaran urine 1,5 mL/kg/jam, turgor kulit
kembali dalam 3 detik, waktu pengisian kapiler kembali 3 detik anak tampak lemah,
BB 15kg. Apa diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut ?
a. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare.
b. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan.
c. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan.
d. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan de ngan anorexia.
e. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubun gan dengan anorexia.
22. Anak usia 6 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas disertai batuk,
gelisah, ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik,
terdapat retraksi dinding dada, frekuensi napas 30x/mnt, frekuensi jantung 96x/mnt,
suhu tubuh 37,8 derajat celcius. Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
a. Ansietas.
b. Hipertermi.
c. Defisit pengetahuan.
d. Pola nafas tidak efektif.
e. Bersihan jalan napas tidak efektif.
23. Anak usia 6 tahun dengan BB 22 kg, berapakah kebutuhan cairan pada anak tersebut?
8
a. 1530
b. 1540
c. 1550
d. 1560
e. 1570
24. Laki-laki (18 tahun) baru pertama kali diberikan obat psikotik. Perawat ingin mau
monitor efek pemberian antipsikotik baik efek yang diinginkan maupun tidak
diinginkan. Apa prinsip etik pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Patternalism
25. Seorang kepala ruangan ICU dengan jumlah perawat 14 orang dan pasien 5 orang
dengan kasus yang berbeda kriteria total care. Metode askep bertujuan agar askep
optimal pada semua pasien. Apa metode yang tepat untuk ruang tersebut?
a. Metode tim
b. Metode kasus
c. Metode primer
d. Metode fungsional
e. MAKP Primer
26. Perilaku merokok di desa sangat tinggi. Hampir semua usia remaja dan dewasa laki-
laki memiliki kebiasaan merokok. Hal ini terjadi karena di desa tersebut adalah
produsen tembakau. Perawat puskesmas akan kerjasama dengan dinas pertanian
dan kesehatan untuk mensosialisasikan tumbuhan pengganti tembakau yang sama-
sama dapat menguntungkan petani tembakau. Apakah model pengorganisasian
masyarakat yang akan dilakukan oleh perawat puskesmas?
a. Model social
b. Model aksi social (social action)
c. Model perencanaan social (social planning)
d. Model pengembangan masyarakat (locality development)
e. Model pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
27. Seorang kepala di ruang rawat inap bedah megadakan rapat rutin dengan seluruh
perawat. Dalam rapat rutin tersebut mengagendakan tentang evaluasi kinerja
perawat, karena adanya suatu konflik. Konflik tersebut dipicu oleh adanya
pembagian tugas yang tidak jelas. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Mampu mengenali dan menilai diri sendiri
b. Menjabarkan job description dan standar
c. Mendiagnosa individu didalam sistem
d. Situasi lingkungan kerja
e. Budaya organisasi
28. Seorang perawat pelaksana dinas pagi diruang rawat inap, sedang menerima pasien
kiriman dari poli penyakit dalam yang diantar oleh seorang perawat poliklinik untuk
dirawat inap. Apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pasien dan keluarga menandatangani lembar persetujuan dirawat
b. Mengajukan lembar penerimaan pasien kepada pengantar pasien
c. Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan ruangan
d. Pasien mengetahui hak dan kewajban dirawat inap
e. Perawat menjelaskan TIM kerjanya
29. Seorang perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah umum sering menghindari
tugas tambahan dengan alasan beban pekerjaannya sudah tinggi, kepala ruangan
mengetahui hal tersebut dan selalu berusaha meningkatkan motivasi kerja diruangan
Apakah upaya selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lakukan rotasi tugas
b. Pendalaman tugas staf
c. Memberlakukan reward
d. Identifikasi beban kerja staf
e. Menambah TIM kerja diruangan
30. Seorang perawat pelaksana ditempatkan di ruang rawat inap penyakit dalam. Suatu
hari katim memberikan tugas tertentu yang harus dikerjakan perawat pelaksana,
tetapi perawat tersebut menolak tugas yang diberikan katim dengan alasan tidak
terampil dan kurang percaya diri. Apakah upaya yang dilakukan katim meningkatkan
motivasi kerja perawat tersebut?
a. Atur rotasi dinas
b. Tingkatkan reward
c. Dengarkan keluhan staff
d. Rencanakan program latihan
e. Analisis tingkat kompetensi staff
31. Karu di ruang rawat inap bedah umum membawahi 28 orang perawat pelaksana
dengan kapasitas 31 tempat tidur. Kepala ruangan membuat struktur serta
menentukan jenis pemberian asuhan keperawatan dengan metode Tim. Apakah
proses manajemen yang sedang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengendalian
c. Perencanaan
d. Pengawasan
e. Pengarahan
32. Seorang Wanita berumur 45 tahun dengan ca mamae sudah metastase sampai
keparu-paru dan resisten terhadap kemoterapi dan radiasi nyeri hebat, tidak adekuat
terhadap morfin secara IV. Kesakitan pada posisi diam, nyeri hebat bila bergerak,
keluarga dan klien menuntut penambahan frekuensi pemberian obat dan dosis anti
nyeri. Saat tim berdiskusi bila dilakukan penambahan dosis dapat menyebabkan
kematian. Apakah langkah selanjutnya untuk penyelesaian masalah tersebut?
290
a. Mengidentifikasi konflik
b. Mencari pihak yang terlibat
c. Mengusulkan tindakan alternatif
d. Mengumpulkan informasi yang relevan
e. Mengidentifikasi prinsip etis yang penting
33. Seorang karu ditugaskan oleh kepala bidang keperawatan di bangsal yang memiliki
masalah pelayanan keperawatan diantaranya ketenagaan dan fasilitas yang kurang
memadai. Untuk menyelesaikan masalah tersebut karu melakukan kegiatan analisa
situasi masalah, memperoleh informasi mengenai masalah dan membuat target
jangka pendek dan jangka panjang. Apakah kegiatan yang dilakukan perawat
tersebut dilihat menurut konsep manajemen?
a. Planning
b. Actuating
c. Evaluating
d. Organizing
e. Controlling
34. Seorang perawat pelaksana menjelaskan kondisi klien kepada katim di ruang rawat
inap. Perawat tersebut menjelaskan di ruangan klien dengan melibatkan seluruh tim
kesehatan di ruangan dengan masalah khusus yang kompleks. Apakah kegiatan yang
dilakukan perawat tersebut?
a. Operan
b. Orientasi
c. Conferens
d. Diskusi kasus
e. Ronde keperawatan
35. Seorang peawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari ayah (45 tahun) ibu (40
tahun). Ibu mengatakan bahwa suaminya baru saja pulang dari RS karena patah
tulang paha kiri dan telah dioperasi 4 hari yang lalu. Apakah tindakan prevensi tertier
pada kasus tersebut?
a. Beri obat tinggi kalsium utk mempercepat penyembuhan tulang
b. Mengajarkan klien dan keluarga teknik mobilisasi bertahap
c. Dorong keluarga memantau tanda komplikasi post op
d. Monitoring adanya perubahan TTV post op
e. Menganjurkan klien tirah baring
36. Seorang Perawat mengunjungi sebuah keluarga terdiri Ayah (23 tahun), ibu (20
tahun) baru saja melahirkan bayi prematur BBLR. Usia bayi 2 hari BB 2200 gram. Bayi
terlihat tidak memakai penutup kepala. Suhu aksila 36 oC. Manakah intervensi
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan teknik Kangoroo Mother Care
b. Mengajarkan ibu imunisasi tepat waktu
c. Mengajarkan teknik memandikan bayi
d. Menganjurkan ibu memakaikan gurita
1
e. Mengajarkan teknik menyusui
37. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga dengan primipara usia 17 tahun
post partum hari ke-3. Mengatakan belum tau cara perawatan bayinya. Perawat
berniat melakukan promosi kesehatan pada keluarga. Apakah materi promosi
kesehatan yang sesuai?
a. Program imunisasi dan laktasi
b. Program perencanaan kehamilan
c. Program skrining perkembangan
d. Pengaturan aktivitas dan istirahat
e. Program pencegahan risiko penyakit menular
38. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah (30 tahun) Ibu (28
ta hun) dan anak (4 tahun). Hasil wawancara dengan kepala keluarga, keluarga
mengatakan anaknya sangat aktif, sudah mulai main keluar rumah. Keluarga
khawatir karena tinggal di perkotaan yang ramai lalu lintas. Apakah materi
pendidikan kesehatan yang tepat?
a. Stimulasi tumbang
b. Pencegahan cedera pada anak
c. Perkembangan sosialisasi pada anak
d. Pengaturan pola aktivitas dan istirahat pada anak
e. Pentingnya pencegahan kecelakaan
39. Seorang laki-laki berusia 35 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan bengkak pada
bagian tungkai sejak 7 hari sebelum masuk RS. Hasil pengkajian pasien menyeluh
nyeri pada persendian dengan skala 4 (0-10), tinggal di daerah endemik filariasis,
pasien menyatakan sulit untuk berjalan, pusing, selalu bertanya tentang
penyakitnya. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 99x/menit , frekuensi napas
23x/menit, suhu 38.8◦C. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Hipertermia
c. Nyeri
d. Intoleransi aktifitas
e. kurang pengetahuan
40. Keluarga dengan Ayah (55 tahun) tinggal dengan anak usia 17 tahun dan 15 tahun.
Ibu meninggal 3 tahun yang lalu. Ayah mengatakan selalu menjalin komunikasi
terbuka dengan anak. Ayah selalu usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik anak dan
memberi kasih sayang pada anak. Perawat akan melakukan pengkajian struktur
keluarga. Apakah pengkajian yang prioritas pada kasus tersebut?
a. Apa masalah yang sedang dialami oleh keluarga
b. Bagaimana keluarga selalu memberikan kasih sayang
c. Bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarganya
d. Bagaimana keluarga menjaga komunikasi terbuka dengan anak remajanya
e. Bagaimana keluarga memperoleh dukungan dalam menyelesaikan masalah
41. Keluarga terdiri dari Ayah (54 tahun) Ibu (46 tahun). Hasil pengkajian menunjukkan
ibu mengeluh sering sesak napas saat terkena debu yang berlebihan. Pernah
dinyatakan sakit asma dan diminta menghindari hal-hal yang memicu asma kambuh.
Lingkungan rumahnya terlihat kotor dan lantai rumah berdebu. Apakah tugas
perawatan kesehatan keluarga yang belum terpenuhi ?
a. Mengenal masalah
b. Melakukan perawatan
c. Mengambil keputusan
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
42. Saat kunjungan keluarga, Perawat menjumpai lansia (76 tahun) yang tinggal sendiri
di rumah. Klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi terutama ketika bangun
dari tempat duduk. Apakah intervensi pertama yang tepat?
a. Memberi obat analgetik
b. Memberi pendidikan kesehatan
c. Melakukan pengkajian PQRST nyeri
d. Memberi kompres air dingin utk mengurangi nyeri
e. Membantu mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
43. Seorang Perawat mengunjungi keluarga Ayah (28 tahun) ibu (24 tahun), dan anaknya
(2 bulan). Keluarga selalu memberikan imunisasi anak tepat waktu sesuai usianya.
Keluarga mengatakan 2 hari yang lalu anaknya demam, keluarga memberikan
kompres hangat tetapi masih demam, kemudian membawanya ke puskesmas. Saat
ini anak masih dalam masa pemulihan shg Perawat menyarankan pada ibu untuk
memberikan ASI lebih sering. Saat pemeriksaan fisik Perawat sekaligus melakukan
deteksi tumbang anak. Manakah yang termasuk dalam pencegahan primer?
a. Memberikan pengobatan di puskesmas saat anak demam
b. Memberikan ASI lebih sering pada masa pertumbuhan
c. Memberikan imunisasi tepat waktu sesuai usia anak
d. Memberikan kompres hangat saat anak demam
e. Melakukan deteksi dini tumbang
44. Perawat melakukan kunjungan rumah terdiri dari Ayah (42 tahun) Ibu (40 tahun),
kedua anak remaja putri (17 tahun dan 13 tahun). Hasil wawancara kepada ibu, ibu
mengatakan khawatir dengan perkembangan kedua anak remajanya. Manakah
Masalah kesehatan utama pada kasus tersebut?
a. Masalah seks dan kesehatan reproduksi
b. Masalah penyesuaian aktivitas anak di komunitas
c. Masalah persiapan anak untuk bisa hidup mandiri
d. Masalah sosialisasi anak dg lingkungan luar rumah
e. Masalah kecemasan dalam perubahan penampilan peran
45. Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun dirawat di bangsal gerontik. Hasil pengkajian
didapatkan data, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, kurang tidur sudah 2
hari terakhir karena lututnya sering ngilu di malam hari. Hasil pemeriksaan fisik lutut
tampak bengkak. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Mual
b. Ansietas
c. Nyeri akut
d. Gangguan pola tidur
e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
46. Seorang perawat Puskesmas sedang mengadakan program pembinaan kelompok pra
lansia dan lansia di wilayahnya. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 40 % lansia
mengalami depresi ringan, 54 % tinggal sendiri dan tidak punya penghasilan tetap.
Apakah upaya promotif yang dapat di lakukan perawat kepada kelompok lansia
binaannya tersebut?
a. Bersama tim kesehatan lain melakukan upaya pengobatan bagi lansia yang sakit
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan lansia secara berkala bagi lansia yang berisiko
tinggi
c. Menggairahkan semangat hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan
berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
d. Bersama tim kesehatan lainnya berupaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh
lansia binaan yang sudah menurun.
e. Mencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi dari penyakit yang
disebabkan proses menua di kalangan para lansia.
47. Seorang perawat melakukan home visit ke rumah warga yang memiliki lansia berusia
71 tahun, didapatkan data lansia tersebut pernah mengalami jatuh, dan berdasarkan
observasi lingkungan oleh perawat didapatkan data lantai rumah terbuat dari
keramik. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tesebut?
a. Menganjurkan untuk meningkatkan pencahayaan di rumah
b. Menganjurkan untuk segera mengganti kloset jongkok dengan kloset duduk
c. Menganjurkan untuk membelikan alat bantu jalan
d. Menganjurkan untuk meminimalisir penyebab jatuh seperti lantai yang licin
e. Menganjurkan untuk menyimpan perabotan di tempat yang tinggi
48. Seorang pria berusia 80 tahun, saat diajak berbicara selalu diam dan suka
menyendiri. Kemudian perawat mengajak pria tersebut untuk bertukar cerita dan
mengajak berkumpul dengan sesama lansia. Apakah peran perawat pada kasus di
atas
a. Peran perawat dalam menghadapi perubahan fisik
b. Peran perawat dalam menghadapi perubahan sosial
c. Peran perawat dalam menghadapi perubahan mental
d. Peran perawat dalam menghadapi perubahan biologis
e. Peran perawat dalam menghadapi perubahan psikologi
49. Seorang wanita berusia 68 tahun tampak sendirian, termenung sambil memandang
langit – langit di sebuah panti werdha. Manakah pertanyaan pembuka yang
termasuk kedalam tahap orientasi.
a. Apakah ibu sedang sedih
b. Mengapa ibu senang sendiri
c. Sedang ada masalah ya bu
d. Apa yang sedang ibu pikirkan
e. Bagaimana perasaan ibu hari ini
50. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat puskesmas ditemukan data bahwa
belum terdapat pengelolaan sampah yang benar, sampah dibakar dan dibuang di
pekarangan sehingga berserakan di area pekarangan warga. Perawat bersama tokoh
masyarakat membentuk kader peduli sampah yang dibentuk dari remaja karang
taruna. Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
perawat?
a. Kerjasama
b. Pendidikan kesehatan
c. Kerjasama dan pendidikan kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Pemberdayaan kader
51. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah desa. Dari hasil pengkajian,
didapatkan data bahwa 45% lansia di salah satu RT menderita hipertensi. Warga
menyatakan bahwa mereka jarang mengunjungi puskesmas terdekat karena jarak
yang relative jauh dan sulitnya fasilitas transportasi. Mereka juga menyatakan bahwa
belum pernah ada penyuluhan kesehatan oleh puskesmas terkait. Apa diagnosis
keperawatan berdasarkan kasus tersebut?
a. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d tidak adekuatnya
pelaya nan kesehatan
b. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d rendahnya
pengetahuan ttg hipertensi
c. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada tidak adekuatnya pelayanan
kesehatan
d. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada rendahnya pengetahuan ttg hipertensi
e. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia pada tidak adekuatnya
pelayanan ke sehatan
52. Perempuan (68 tahun) datang ke puskesmas yang tidak jauh dari rumahnya karena
asam urat kambuh. Nyeri membuat tidak bisa bekerja seperti biasa. Pasien jarang
memeriksakan penyakitya, hanya minum jamu dan beli obat di warung. Pasien masih
sering makan bayam tapi menghindari jeroan dan emping. Apa tugas perawatan
keluarga yang perlu dilakukan?
a. Merawat anggota keluarga yang sakit
b. Memanfaatkan fasilitas pengobatan
c. Modifikasi lingkungan sehat
d. Mengambil keputusan
e. Mengenal masalah
53. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan Sebanyak
25,71% ibu post partum tidak memberikan ASI pada bayinya, 5,35% bayi belum
mendapatkan imunisasi, 16,74% balita tidak datang ke Posyandu secara rutin setiap
bulannya, 13,51% ibu hamil termasuk dalam resiko tinggi, 25,5 % pengetahuan ibu
tentang imunisasi dan nutrisi pada balita masih kurang. menurut kader kegiatan
Posyandu berjalan rutin setiap bulan. Apakah masalah keperawatan apakah yang
tepat untuk kasus tersebut?
a. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup ibu dan balita
b. Resiko peningkatan kesehatan ibu dan balita
c. Resiko terjadinya peningkatan penyakit
d. Resiko terjadinya penurunan potensi ibu
e. Risiko pemberdayaan potensi ibu
54. Seorang perawat bekerja di ruang penyakit dalam sedang menunggu pergantian
dinas, dari dinas malam ke pagi, 3 menit sebelum waktu pergantian, seorang pasien
mengalami serangan jantung. Perawat langsung memberikan tindakan sesuai
dengan protap yang telah ditentukan. 1 jam kemudian pasien membaik. Setelah
pasien membaik, perawat tersebut baru meninggalkan ruangan. Apakah nilai utama
yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Caring
b. Empati
c. Alturisme
d. Integritas
e. Fair
55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, dirawat di Ruangan Penyakit Dalam dengan
keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan wajah Moon Face, mual dan
kadang muntah, nafas berbau amoniak, edema pada ekstremitas bawah, volume
urine 500 cc/24 jam, BB 65 Kg, aktivitas dibantu keluarga, pasien tidak mau dijenguk
oleh teman-temannya. TD 170/100mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nad
102x/menit, suhu 37,3oC. Nilai AGD pH 7,25, HCO3 30. PaCO2 35 mmHg, ureum 40g.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ajak pasien membicarakan realita
b. Batasi aktivitas
c. Monitor tanda vital
d. Monitor intake output
e. Siapkan untuk hemodialisa
56. Seorang laki-laki berusia 39 tahun, dirawat diruangan penyakit dalam dengan
keluhan sakit saat menelan. Hasil pemeriksaan didapatkan makan habis 1/3 porsi,
bau napas tidak sedap, cegukan, regurgitasi makanan, rasa penuh pada epigastrium,
IMT 15. Pasien tampak gelisah, Nilai Hb 9,0 gr/dl, hasil pemeriksaan patologi anatomi
menunjukkan adanya keganasan pada esophagus. Apakah tindakan keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kaji status nyeri pasien
b. Berikan intake nutrisi adekuat
c. Anjurkan keluarga untuk menemani
d. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
e. Anjurkan pasien untuk selalu menggosok gigi
57. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruangan penyakit dalam dengan keluhan
mudah lelah saat beraktivitas. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan
sering terjaga saat tidur karena sesak, distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2
cm, edema pada ekstremitas bawah. Tekanan Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi
90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu 36.50C. Apakah tindakan keperawatan
yang tepat?
a. Batasi aktivitas
b. Batasi intake cairan
c. Monitor intake output
d. Kolaborasi pemberian oksigen
e. Kaji tingkat pengetahuan pasien
58. Seorang perempuan berusia 35 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan mual muntah. Hasil pengkajian didapatkan data pasien terlihat lemas dan
makan hanya 2 sendok, kulit pasien kuning, sklera pasien ikterik, kuku pasien kuning.
Nilai bilirubin direk: 2,5 mg/dl, SGOT: 50 unit, SGPT: 45 unit, albumin: 2,5, terdapat
asites. Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
a. Kaji tingkat kesadaran
b. Kaji tingkat toleransi aktivitas
c. Kaji rasa tidak nyaman pada area kulit
d. Berikan diet tinggi karbohidrat dengan asupan protein
e. Tinggikan bagian kepala tempat tidur selama pasien makan
59. Seorang laki-laki berusia 67 tahun, dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
tiba-tiba tangan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan. Hasil pemeriksaan didapatkan
data wajah tidak simetris, bicara pasien tidak jelas, penglihatan kabur, disfagia dan
sulit makan. TD 170/100 mmHg, frekuensi nadi 67x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt,
suhu 36,60C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Gangguan sensori persepsi
c. Gangguan pemenuhan nutrisi
d. Gangguan perfusi jaringan serebral
e. Gangguan kelebihan volume cairan
60. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan
keluhan penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12,
ada retraksi dinding dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu
nafas, posisi tidur semi fowler, terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 103 x/mnt, frekuensi napas 28 x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah
keperawatan yang tepat?
a. Gangguan pola tidur
b. Pola napas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi
10
a. Sertifikasi
b. Kalibrasi
c. Tera ulang
d. Pengkajian ulang
e. Sreening alat
81. Izin mendirikan rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
82. Izin operasional rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
83. Rumah sakit asing harus mendapatkan izin dari
a. Presiden
b. Menteri kesehatan
c. Dinas provinsi
d. Badan penanaman modal
e. Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia
84. Akreditasi rumah sakit dilaksanakan secara berkala, minimal setiap … tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
85. Akreditasi pertama setelah pemberian izin operasional paling lama dilakukan setelah
… tahun
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
86. Lembaga indepeden yang akan mengakreditasi rumah sakit harus terkreditasi oleh
a. Kemetrian Kesehatan
b. Badan Akreditasi Nasional
c. ISQua
d. BNSP
e. KARS
87. Penilaian mandiri (self assesment) bertujuan untuk
a. mengukur kesiapan dan kemampuan
b. mengukur mutu pelayanan
c. mengukur sarana yang ada
300
d. menentukan rencana
e. mengevaluasi secara internal
88. Penetapan klasifikasi Rumah Sakit didasarkan pada: kecuali
a. Pelayanan
b. Sumber daya manusia
c. Peralatan
d. Bangunan dan prasarana
e. Lokasi
89. Jumlah dokter spesialis dasar paling sedikit untuk rumah sakit kelas A adalah:
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
90. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 pembangun kesehatan yang
dilaksanakan puskesmas betujuan untuk mewujudkan masyarakat yang,
kecuali:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat
d. Masyarakat sehat sejahtera
e. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
91. Tujuan pembuatan omnibus law adalah
a. Mengurangi beban kerja pemerintah
b. Mendorong peningkatan investasi.
c. Meningkatkan kemampuan keuangan negara
d. Meningkatkan pemasukan pajak
e. Menurunkan pengangguran
92. Fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah
a. Pembangunan insfrastruktur
b. Pembangunan SDM
c. Pembangunan karakter bangsa
d. Pebangunan generasi cakap
e. Pembangunan ketahanan budaya
93. Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan revolus industri 4.0
a. internet of thing
b. artificial intelligence
c. advance robotic
d. big data analytics
e. cyber security
94. Fokus pendidikan saat ini adalah
a. Pendidikan tinggi
b. Pendidikan vokasi
c. Pendidikan menengah
d. Pendidikan dasar
e. Pendidikan komunitas
95. Pernyataan yang tidak sesuai dengan konsep Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur
adalah
a. Smart
b. Green
c. Beautiful
d. Sustainable
e. Empowerment
96. Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) diperingati setiap tanggal
a. 8 September
b. 9 September
c. 10 September
d. 11 September
e. 12 September
97. Diketahui jumlah orang dengan COVID -19 adalah 800 orang dengan jumlah
populasi resiko adalah 2.000.000, berapa attack rate pada kasus tersebut (K=1000/
per seribu penduduk)
a. 0,2
b. 0,4
c. 0,6
d. 0,8
e. 1
98. Arti hurup G pada BCG adalah
a. Glutamate
b. Glukoloat
c. Guerin
d. Green
e. Globulin
99. Selain Neutrofil dan Basofil yang termasuk granulosit adalah…
a. Eosinofil
b. Limposit
c. Monosit
d. Clorofil
e. Glucagon
100. Limfosit T di produksi di….
a. Sumsum tulang
b. Diatas ginjal
c. Leukosit
d. Sel gonad
e. Surfactant
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
301
14. E, harga diri rendah akibat kehilangan yang bersifat sementara waktu adalah harga
diri rendah situasional
15. A, pasien mengalami halusinasi dengar karenamendengar ada yang menyuruh
melakukan bunuh diri
16. C, pasien tidak berdaya dengan hutang hutangnya
17. C, melihat apa yang belum diberikan yang didasarkan pada pemebrian imunisasi
yang sudah
18. A, pasien mengalami napas cepat menunjukan ada gangguan di pola napas
19. E, berat badan rendah, maka untuk menjaga kondisi bayi dilakukan tindakan untuk
menghangatkan
20. B, tindakan mandiri keperawatan adalah memberikan kompres hangat
21. C, pasien menunjukan gejala dehidrasi
22. D, napas cepat, disetai dengan tarikan dinding dada, menunjukan adanya gangguan
pola napas
23. B, pasien berusia 6 tahun dengan berat badan 22kg maka jumlah
kebutuhan caiarannya adalah 1540ml. Diperoleh dengan cara sebagai
berikut:
Rumus:
10 BB pertama x 100
10 BB kedua x 50
10 BB ketiga x 20
Karena Berat Badannya adalah 22kg maka cairannya adalah
10 x 100 = 1000
10 x 50 = 500
2 x 20 = 40
Sehingga total cairan dalam 24 jam adalah 1540ml
24. D, dengan memperhatikan efek yang diharapkan dan yang tidak diharapkan maka
perawat sudah menjalankan tindakan sesuai dengan standar keperawatan, maka etik
yang terlibat adalah beneficience
25. A, Metode tim
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif ( Douglas, 1984).
Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga
selama periode waktu tertentu sampai klien pulang
Perawat Primer atau Primary Nursing adalah metode penugasan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien dari mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989).
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan adalah Metode Penugasan
Pasien/Metode Kasus pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga
selama periode waktu tertentu sampai klien pulang
26. C, Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan
birokrasi. Keputusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan,
dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian masalah bukan
proses – pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi pada tujuan / hasil.
Model ini menggunakan pendekatan langsung (perintah) dalam rangka untuk
megubah masyarakat, dengan penekanan pada perencanaan. Peran perawat dalam
model ini adalah sebagai fasilitator, pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan
melaksanakan program implementasi.
27. B, Menjabarkan job description dan standar, menentukan job description akan
memberikan gambaran apa yang seharusnya dilakukan, sementara standar
dapat digunakan untuk menentukan target atau hasil minimal.
28. B, Mengajukan lembar penerimaan pasien kepada pengantar pasien, lembaran
penerimaan harus diisi oleh pengantar terkait dengan keadaan pasien dan tindakan
yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan.
29. C, Memberlakukan reward, reward dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi
kerja pegawai.
30. E, Analisis tingkat kompetensi staff, hasil analisis akan memberikan gambaran
tentang kemampuan atau kompetensi staf dan perencanan lanjutan terhadap
pengembangan staff
31. A, Pengorganisasian, Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical
maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan
ditetapkan.
32. C, Mengusulkan tindakan alternatif, menentukan tindakan alternative pada pasien
palliative care dapat membantu mengurangi penderitaan akibat nyeri
33. C, evaluating melakukan analisis merupakan tindakan evaluating yang bertujuan
untuk mengetahui hambatan dan masalah yang dihadapi dan jalan keluar yang harus
dilakukan
34. E, Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat ,disamping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus
tertentu yang dilakukan oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta
melibatkan seluruh anggota.
35. B, Mengajarkan klien dan keluarga teknik mobilisasi bertahap merupakan tindakan
rehabilitasi
36. A, Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah istilah lain untuk menyebut Kangaroo
Mother Care (KMC). Metode ini dilakukan untuk merawat bayi dengan berat badan
lahir rendah atau bayi prematur, mempertemukan secara langsung kulit ibu dengan
kulit bayi atau skin-to-skin contact
37. A, pemberian pendidikan tentang immunisasi dan laktasi sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman ibu dan keluarga tentang penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan cara melakukan asi ekslusif
38. B, pencegahan cidera sangat penting bagi anak yang aktif dan berada dilingkungan
yang membahayakan
39. B, hipertermi karena suhu diatas 38,5oC
40. D, pola komunikasi dan peran merupakan salah satu dari sruktur dalam keluarga
41. D, melakukan modifikasi lingkungan dapat di artikan sebagai melakukan suatu
perubahan di dalam rumah maupun di lingkungan rumah agar sesuai dengan
kenyamanan. Modifikasi lingkungan yang baik dapat membuat kesehatan keluarga
terjaga
42. C, denagn pengkajian nyeri dapat diketahui data tentang nyeri pasien sehingga dapat
menentukan tindakan yang terbaik pada pasien
43. C, memberikan imunisasi merupakan pencegahan spesifik yang termasuk pada
pencegahan primer
44. A, keduanya adalah masa remaja yang sangat memerlukan perhatian tentang
masalah reproduksi juga pendidikan sex
45. D, gaangguan pola tidur karena 2 malam tidak bisa tidur
46. C, Menggairahkan semangat hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan
berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
47. C, menggunakan alat bantu jalan lebih murah daripada mengganti keramik
48. B, perubahan social dilakukan dengan mengajak bersosialisasi dengan anggota panti
yang lainnya
49. E, memberikan pertanyaan terbuka pada pasien memungkinkan pasien dapat
memberikan penjelasan sesuai dengan yang dihadapinya dan memungkinkan pasien
lebih aktif daripada pertanyaan tertutup
50. D, Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat
itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
51. A, resiko meningkat, karena belum ada pelayanan
52. A, merawat anggota yang sakit belum optimal terbukti dari pasien masih makanan
yang harus dihindari
53. A, penurunan kualitas hidup masyarakat terjadi kerena adanya penyakit dan tidak
memanfaatkan fasilitas kesehatan
54. C, Altruism adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memeperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam
banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering
digambarkan sebagai aturan emas etika.
55. D, memonitor intake output pasien.
56. B, nutrisi pasien kurang, dibuktikan dengan IMT 15
57. A, Masalahnya adalah intoleransi aktivitas, maka pasien harus mejaga aktivitasnya
58. D, diet karbohidrat dan protein rendah lemak
59. D, gangguan perfusi cerebral, ditandai dengan adanya tidak bisa digerakan, kebas,
wajah tidak simetris
60. B, pola napas ditandai dengan cuping hidung, retraksi dinding dada
61. E, Permenpan Peraturan Menpan RB atau Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019
Tentang Jabatan Fungsional Perawat, menyatakan bahwa Perawat berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pelayanan Keperawatan pada
Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pemerintah
62. A, pasal 1 ayat 4 Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.
63. B, perawat ahli penyelia tidak ada dalam jabatan sesuai dengan keahlian
64. D, IVd
65. E, Permenpan no 24 tahun 2014
66. D, Pasal 10 Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut: a. Perawat yang melaksanakan kegiatan
Perawat satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir
kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
67. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen)
dari angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I atau Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
68. C, Kelebihan angka kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau
pangkat, golongan ruang berikutnya
69. B, Perawat Mahir, meliputi: ayat 8 poin b.1. Permenenpan RB no 35 2019 melakukan
pengkajian keperawatan dasar pada keluarga
70. C, Triase
Sistem triase medis memilah-milih pasien berdasarkan kondisi pasien saat masuk
ruang perawatan dan memberikan kode warna untuk pasien, mulai dari merah,
kuning, hijau, putih dan hitam. Apa arti dari warna-warna ini?
1. Merah: Kode warna merah diberikan kepada pasien yang jika tidak diberikan
penanganan dengan cepat maka pasien pasti akan meninggal, dengan syarat pasien
tersebut masih memiliki kemungkinan untuk dapat hidup. Contohnya seperti pasien
dengan gangguan pernapasan, trauma kepala dengan ukuran pupil mata yang tidak
sama, dan perdarahan hebat.
2. Kuning: Kode warna kuning diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan
segera, namun masih dapat ditunda karena ia masih dalam kondisi stabil. Pasien
dengan kode kuning masih memerlukan perawatan di rumah sakit dan pada kondisi
normal akan segera ditangani. Contohnya seperti pasien dengan patah tulang di
beberapa tempat, patah tulang paha atau panggul, luka bakar luas, dan trauma
kepala.
3. Hijau: Kode warna hijau diberikan kepada mereka yang memerlukan perawatan
namun masih dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang masih sadar dan bisa
berjalan masuk dalam kategori ini. Ketika pasien lain yang dalam keadaan gawat
sudah selesai ditangani, maka pasien dengan kode warna hijau akan ditangani.
Contohnya seperti pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar minimal, atau luka
ringan.
4. Putih: Kode warna putih diberikan kepada pasien hanya dengan cedera minimal di
mana tidak diperlukan penanganan dokter.
5. Hitam: Kode warna hitam diberikan kepada pasien yang setelah diperiksa tidak
menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Misalnya, mereka yang masih hidup namun
mengalami cedera yang amat parah sehingga meskipun segera ditangani, pasien
tetap akan meninggal.
71. E, dalam kondisi bencana rumah sakit tidak boleh meminta biaya
72. B, orang miskin ditempatkan di kelas 3
73. E, promkes dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi
74. B, Menurut UU tentang RS, yang dimaksud dengan fungsi sosial RS adalah
melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan
gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan.
75. E, Menyediakan ambulan untuk proses rujukan
76. A, Keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
ketentuan peraturan perundang-undangan seperti aborsi illegal
77. E
Hak Pasien
a. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
b. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c. memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
d. memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
302
e. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter
Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit;
f. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
g. mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sertya perkiraan biaya
pengobatan;
h. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
i. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
j. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
k. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit;
l. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
m. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut;
n. mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan
rekam medik;
o. mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;
p. memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan;
q. menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
78. E. Program pemerintah dibidang kesehatan
a. imunisasi Dasar
b. keluarga berencana;
c. inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif;
d. penyediaan ruang menyusui;
e. program penanggulangan penyakit, antara lain tuberkulosis, HIV/AIDS, malaria;
f. pelayanan darah; dan
g. rujukan kasus gizi berat.
79. E, Daftar tenaga medis dan Tenaga Kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat nama, gelar, jabatan di Rumah Sakit, dan nomor serta masa berlaku
Surat Izin Praktik (SIP).
80. B, Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur
303
81. A. Izin mendirikan sebagaimana dimaksud diberikan untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun sebagaimana tertulis dalam UU
no 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit, namun dalam Permenkes no 56 tahun 2014
ijin mendirikan diberikan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang
untuk 1 (satu) tahun. Perpanjangan izin mendirikan diperoleh dengan mengajukan
permohonan selambat lambatnya 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu izin
mendirikan berakhir dengan melampirkan izin mendirikan.
82. E, Izin Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan dan klasifikasi rumah sakit
83. B, izin rumah sakit dengan modal asing diberikan oleh menteri melalui direktur
jendral
84. C, Akreditasi diselenggarakan secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun.
85. B, Akreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua)
tahun sejak memperoleh izin operasional untuk pertama kali
86. C, Lembaga independen penyelenggara Akreditasi harus telah terakreditasi oleh
lembaga International Society for Quality in Health Care (ISQua).
87. A, Penilaian mandiri (self assesment) bertujuan untuk mengukur kesiapan dan
kemampuan Rumah Sakit untuk pemenuhan Standar Akreditasi dalam rangka survei
Akreditasi
88. E, penetapan klasifikasi rumah sakit kecuali lokasi
89. B, dalam, anak, bedah dan obsgyn
90. D, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
91. B, Salah satu tujuan dari omnibus law ini yakni mendorong peningkatan investasi
sehingga dapat menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan serta mendorong
perekonomian nasional.
92. B, focus pada pembangunan sumber daya manusia
93. E, cyber security ada sebelum 4.0
94. B focus pendidikan vokasi
95. E, empowerment tidak ada dalam konsep ibukota baru
96. B, hari olahraga 9 September
97. B, 800/2000000 x 1000 = 0,4
98. C, BCG merupakan kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guérin
99. A, Granulosit terdiri atas tiga macam sel, yaitu basofil, neutrofil, dan eosinophil
100. A, limfosit adalah bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang
304
1. Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem
pernafasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau ......
a. kematian batang otak telah dapat dibuktikan
b. tidak ada harapan hidup
c. EEG datar
d. Lebam mayat sudah ada
e. 30 menit tidak bangun lagi
2. Pemeriksaan kehamilan selama kehamilan paling sedikit .. kali
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
3. Berat maksimal plasenta adalah .. kg
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
4. Rata-rata kenaikan berat badan pada ibu hamil setelah trimester pertama adalah… per
minggu
a. 0,5
b. 0,75
c. 1,00
d. 1,25
e. 1,50
5. Pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil, dinyatakan kurang energi kronis apabila
kurang dari....cm
a. 21,5
b. 22,5
c. 23,5
d. 24,5
e. 25,5
6. Kondisi yang menyebabkan janin harus dirujuk apabila denyutnya lebih dari
a. 140
b. 145
c. 150
d. 155
e. 160
7. Selang waktu minimal untuk TT 3 adalah....bulan setelah TT 2
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
8. Pemberian tablet penambah darah diberikan pada ibu hamil dengan anemia.. tablet
a. 50
b. 60
c. 70
d. 80
e. 90
9. Kelas ibu hamil paling sedikit harus dihadiri... kali bersama suami
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
10. Posisi tidur ibu hamil sebaiknya
a. miring kiri
b. miring kanan
c. tergantung kenyamanan ibu
d. bergantian miring kiri kanan
e. tidak harus ke salah satu sisi
11. IMD dilakukan minima ... menit setelah bayi lahir
a. 20
b. 30
c. 40
d. 50
e. 60
305
d. 4
e. 5
16. Mengenal warna dapat dilakukan bayi usia... tahun
a. 1
b. 1,5
c. 2
d. 2,5
e. 3
17. Anak usia 5 tahun dengan berat badan 22 kg, maka kebutuhan cairannya adalah....ml
a. 1530
b. 1535
c. 1540
d. 1545
e. 1550
18. Anak lahir tanggal 23 Agustus 2017, datang ke Posyandu tanggal 10 April 2020. berapa
usia anak
a. 2 tahun 5 bulan 17 hari
b. 2 tahun 6 bulan 17 hari
c. 2 tahun 7 bulan 17 hari
d. 2 tahun 8 bulan 17 hari
e. 2 tahun 9 bulan 17 hari
19. jumlah cairan 1000 ml, diberikan pada anak dengan tetesan mikro, dan harus habis
selama 24 jam, berapa tetes per menit
a. 38
b. 40
c. 42
d. 44
e. 46
20. Tinggi TFU 26 cm, berapakah usia kehamilan ibu dalam minggu
a. 28
b. 29
c. 30
d. 31
e. 32
21. Ibu mengatakan ini hamil ke 3, pernah hamil dan keguguran saat usia janin 19 minggu,
anak sulung sekolah TK. Bagaimana status obstetric ibu
a. G3P2A0
b. G3P3A0
c. G3P1A1
d. G3P2A1
e. G3P1A2
22. Hari anak sedunia diperingati setiap tanggal
a. 20 Desember
b. 20 November
306
c. 20 Oktober
d. 20 September
e. 20 Agustus
23. Hari jantung sedunia jatuh pada tanggal ...
a. 29 Juni
b. 29 Juli
c. 29 September
d. 29 Oktober
e. 29 November
24. Hari Palang Merah sedunia jatuh pada tanggal ...
a. 8 Pebruari
b. 8 Maret
c. 8 April
d. 8 Mei
e. 8 Juni
25. Determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut LaBonte
and Feather yaitu ....
a. kebersihan lingkungan
b. perdagangan senjata
c. stress
d. kehidupan dini
e. kelestarian lingkungan
26. Bila ditemukan disuatu wilayah dengan masyarakatnya rendah terhadap kesadaran
akan kesehatan dan penyakit menular, maka promkes yang dilakukan termasuk ....
a. health promotion
b. spesifik protection
c. early Diagnosis and Prompt treatment
d. rehabilitation
e. health prevention
27. Membuat masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri,
dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan, merupakan
strategi....dari promosi kesehatan.
a. pemberdayaan
b. mediasi
c. advokasi
d. primer
e. sekunder
28. Mortalitas dan morbiditas termasuk dalam pengkajian berdasarkan ….
a. diagnosis perilaku
b. diagnosis lingkungan
c. diagnosis epidemiologi
d. diagnosis sosial
e. diagnosis status kesehatan
29. Ceramah bisa digunakan apabila jumlah audien lebih dari
a. 5
b. 10
307
c. 15
d. 20
e. 25
30. Pemberian kasus pada promkes merupakan ciri dari metode
a. Wawancara
b. Interview
c. Brain Storming
d. Snow Ball
e. Buzz Group
31. simulasi dapat meningkatkan pemahaman sampai dengan ..%
a. 90
b. 85
c. 80
d. 75
e. 70
32. Untuk menentukan bagian kecil sebelah kiri atau kanan, maka dilakukan pemeriksaan
leopold
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
33. Yang termasuk tujuan afektif dalam pembelajaran adalah kecuali
a. Pemberian respon
b. Penerimaan
c. Kesiapan
d. Penghargaan
e. Pengorganisasian
34. Karsinogenik yang ada dalam rokok berjumlah
a. 30
b. 40
c. 50
d. 60
e. 70
35. Zat di otak yang memberikan rasa nyamaan sat seseorang merokok adalah
a. benzephin
b. dopamin
c. thiamin
d. aspirin
e. alanin
36. Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan
kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria.....T
a. 10
b. 9
c. 8
d. 7
308
e. 6
37. Balita vitamin A dalam setahun .. kali
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
38. Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang
diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas ....
a. 7
b. 6
c. 5
d. 4
e. 3
39. Pelayanan skrining puskesmas yang dilakukan untuk menentukan kesehatan usia 15–59
tahun meliputi kecuali
a. Deteksi kemungkinan diabetes melitus
b. Pemeriksaan ketajaman pendengaran
c. Deteksi gangguan mental emosional
d. Deteksi kemungkinan obesitas
e. Deteksi kecanduan obat
40. Pelayanan skrining puskesmas untuk menentukan kesehatan usia lebih 60 tahun
dilakukan minimal
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
41. Sasaran pelayanan kesehatan untuk hipertensi yaitu dimulai dari usia....tahun
a. 15
b. 20
c. 25
d. 30
e. 35
42. Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi
4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut, kecuali
a. Edukasi
b. Konseling
c. Aktifitas fisik
d. Terapi nutrisi medis
e. Intervensi farmakologis
43. Prinsip pelayanan TB..
a. OAT
b. TOSS
c. Dukungan
d. Konseling
309
e. Penegakan diagnosa cepat
44. Lima Prinsip Dasar Kegiatan Gerakan Sayang Ibu, kecuali
a. Pendekatan kesehatan
b. Intervensi yang integratif dan sinergis
c. Sistem pemantauan yang terus menerus
d. Koordinasi yg efektif oleh pemda dan wilayah
e. Partisipasi dan tanggungjawab dari pihak laki laki
45. Yang termasuk pelayanan kesehatan dasar yang bisa dilakukan di desa siaga aktif kecuali
a. Pelayanan kesehatan anak
b. Pelayanan kesehatan lansia
c. Pelayanan kesehatan ibu hamil
d. Pelayanan kesehatan ibu menyusui
e. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
46. Jumlah perilaku keluarga yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PHBS sebanyak
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
47. Tes IVA dilaksanakan setiap.....bulan sekali
a. 1
b. 3
c. 6
d. 9
e. 12
48. Pendekatan Germas adalah pendekatan
a. Terpadu
b. Individu
c. Keluarga
d. Kelompok
e. Komunitas
49. Dikatakan Obesitas apabila IMT lebih dari
a. 23
b. 25
c. 27
d. 29
e. 31
50. Seorang dengan usia 30 tahun maka denyut nadi latihan maksimalnya adalah....x/menit
a. 112
b. 122
c. 132
d. 142
e. 152
51. Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 18 tahun yang mengalami obesitas menurut
Riskesdas 2018 adalah. . .%
a. 19,8
109
b. 20,8
c. 21,8
d. 22,8
e. 23,8
52. Orang asing yang bekerja di Indonesia harus membayar BPJS Kesehatan paling telat ..
bulan setelah berada di Indonesia
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
e. 8
53. Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang, maksimal
....... jam hari kerja sejak masuk Rumah Sakit
a. 1 x 24
b. 2 x 24
c. 3 x 24
d. 4 x 24
e. 5 x 24
54. Ini merupakan lambang obat untuk
a. Obat China
b. Obat Herbal
c. Jamu
d. Obat Narkotik
e. Fitofarmaka
55. Berapa denyut jantung pada kasus berikut
a. 64
b. 66
c. 68
d. 70
e. 72
357
56. Apa tindakan yang harus dilakukan jika menemukan kasus seperti ini
a. Lanjutkan RJP
b. Berikan Oksigen
c. Siapkan Epineprine
d. Lanjutan bagging
e. Lakukan DC Shock
57. Orang yang menerima pesan yang melakukan prosesdecoding dan menginterpretasikan
pesan-pesan aktual
a. Interpreter
b. Decoding
c. Encoder
d. Receiver
e. Sender
58. Komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri, dan orang lain. Komunikasi ini tidak
menaruh perhatian hanya padahasil akhir, tetapi juga hubungan perasaan antar manusia
a. Positif
b. Agresif
c. Pasif
d. Asertif
e. Komunikatif
59. Termasuk pada Narkotika golongan 1 kecuali
a. heroin
b. putauw
c. kokain
d. ganja
e. morfin
60. Minuman dengan kadar etanol 20-45 %, termasuk pada golongan
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
61. DPT-HB2, Polio 3, adalah untuk bayi... bulan
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
62. Seorang perawat akan melakukan pembuatan lobang kolostomy bag, diketahui diameter
kolostomi adalah 11 cm, maka diameter kolostomi bag nya adalah
a. 11,1
b. 11,2
10
c. 11,3
d. 11,4
e. 11,5
63. Beban traksi kulit maksimal adalah... kg
a. 3
b. 5
c. 7
d. 9
e. 11
64. Beban traksi skeletal untuk orang dengan BB 60kg adalah ... kg
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
65. Berapakah ml urine minimal yang harus keluar pada pasien dengan berat badan 70 kg,
dalam waktu 4 jam?
a. 110
b. 120
c. 130
d. 140
e. 150
66. Diketahui berat badan pasien dewasa 60 kg, luas luka bakar 30% berapa tetes per menit
untuk 8 jam pertama
a. 147
b. 149
c. 151
d. 153
e. 155
67. Seorang laki – laki berusia 17 tahun, sepulang dari sekolah ia segera menanggalkan
pakaiannya dan mandi. Ketika mandi, ia menyabuni berulang ulang washlap dan
menggosok setiap inchi tubuhnya dengan kuat. Ketika keluar dari kamar mandi, ia
sangat berhati hati melangkahkan kakinya di atas keset kamar mandi yang putih bersih.
Ia melipat handuk berulang ulang sampai ia merasa benar-benar rapi. Lalu ia ulangi lagi.
Apakah masalah keperawatan yang bisa ditegakkan ?
a. Gangguan obsesif kompulsif
b. Gangguan ansietas
c. Gangguan panik
d. Derealisasi
e. Fobia
68. Seorang laki-laki usia 69 tahun, pensiunan. tinggal sendiri memiliki 2 orang anak yang
tinggal di luar kota. Dibawa anaknya ke Poli Jiwa dengan alasan sudah 2 bulan terakhir
ini tidak mau makan, jarang tidur, malas mandi, berat badan turun, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, sering pergi sendiri tanpa tujuan. Istri pasien sudah
meninggal 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan ”percuma saya hidup di dunia tanpa
ditemani pasangan”. Apakah prioritas masalah keperawatan yang ditegakkan perawat?
a. Menarik diri
b. Keputusasaan
c. Harga diri rendah
d. Ketidakberdayaan
e. Defisit perawatan diri
69. Seorang laki-laki usia 18 tahun, pendidikan SMA. Hasil pengkajian perawat di komunitas
pasien merasa sedih dan malu karena diejek teman-temannya akibat tidak bisa
mengendarai motor. Pasien menyendiri di kamar, tidak mau sekolah, tidak mau makan
dan tidak mau mandi. Kondisi saat interaksi kontak mata kurang, bicara pelan dan ragu-
ragu. Apakah masalah utama kasus tersebut adalah?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Gangguan ideal diri
e. Defisit Perawatan diri
70. Seorang perempuan berusia 24 tahun P1A0, post SC 6 jam yang lalu. Pasien mengeluh
ASI keluar sedikit dan bayi rewel terus menerus karena ASI kurang banyak. Ibu berniat
akan memberikan susu formula karena kasihan dengan bayinya. Payudara teraba keras,
putting aninverted, pada saat areola ditekan tampak kolostrum keluar sedikit. Apakah
tindakan keperawatan untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan ambulasi dini post partum
b. Jelaskan fisiologis pengeluaran ASI
c. Jelaskan tentang ASI Eksklusif
d. Jelaskan fisiologis ibu post partum
e. Anjurkan untuk minum yang banyak dan makan sayur-sayuran
71. Seorang ibu berusia 2 tahun P1A0 melahirkan normal 10 jam yang lalu. Pasien sering
bertanya tentang pengeluaran darah yang banyak dari vaginanya, darah terlihat merah
segar dan perdarahan sekitar 100 cc/hari. Dari hasil pemeriksaan fisik TD: 120/80 mmHg,
frekuensi nadi: 90x/m, frekuensi napas: 24x/m, Suhu: 36.5º C. Pasien merasa khawatir
dengan keadaannya. Tindakan apa yang tepat untuk dilakukan pada pasien tersebut?
a. Beri obat untuk mempercepat pengeluaran ASI
b. Konseling tentang perubahan masa nifas
c. Beri obat penenang pada ibu
d. Konsultasikan ke dokter
e. Rujuk ibu ke RS Jiwa
72. Anak-anak usia 5 tahun dibawa ke IGD akibat tersedak bakso. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan sianosis pada muka, tidak sadarkan diri dan pernafasan 15 x/menit. Apakah
tindakan utama untuk pasien?
a. Melakukan finger sweep
b. Melakukan back blow
c. Melakukan heimlich manuver
d. Melakukan abdominal thrust
e. Melakukan chest thrust
73. Seorang laki-laki usia 40 tahun dibawa oleh tetangganya ke UGD karena terjatuh dari
pohon. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 8. Dari hasil pemeriksaan fisik
terdapat jejas di leher dan deformitas di ekstrimitas sinistra bagian distal, terdapat luka
pada daerah oksipital, GCS E3M4V4, frekuensi napas 23 x/menit, frrekuensi nadi 110
x/menit, TD 120/80 mmHg. Apakan tindakan keperawatan utama yang dilakukan?
a. Memberikan oksigen
b. Melakukan balut tekan
c. Memasang collar neck
d. Memberikan posisi chin lift
e. Memasang balut bidai pada kaki.
74. Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di ICU dan terpasang Intraventricular catheter,
pasien mengalami bingung, disorientasi, letargi, frekuensi nadi 55 x/menit, peningkatan
tekanan darah sistol dengan pelebaran tekanan pulse. Apakah monitoring yang perlu
dilakukan pada pasien tersebut?
a. Elektrolit
b. Pernapasan
c. Analisa gas darah
d. Tekanan Intra cranial
e. Tekanan vena central
75. Seorang laki laki berusia 23 tahun diantar keluarganya ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian fisik didapatkan
respon mata pasien tidak ada, suara hanya mengerang dan lengan fleksi abnormal, suara
nafas snoring, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 70 kali/menit. Berapakah nilai GCS pada
pasien tersebut?
a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
e. 5
76. Seorang perawat mengkaji keluarga Tn.A yang anaknya tidak pernah diimunisasi.
Menurut keyakinan Tn.A, imunisasi itu haram. Apakah yang harus dilakukan oleh
perawat?
a. Menjelaskan pada keluarga bahwa keyakinannya tidak benar
b. Menjelaskan pada keluarga bahwa imunisasi itu penting dan tidak berbahaya
c. Mengkaji lebih dalam mengenai keyaninan dan nilai-nilai yang dianut keluarga
tersebut
d. Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga berhak menolak dan meyakini keyakinan
tsb.
e. Melakukan pendekatan kepada tokoh agama sekitar untuk dapat merubah
keyakinan keluarga tersebut
77. Tn. B memiliki istri yang menderita Cancer. Tn. B dan keluarga merasa stres, namun
mereka berupaya untuk mengatasinya dengan selalu menghadiri pengajian. Apakah
jenis komping yang digunakan keluarga ?
a. Normalisasi
b. Pemecahan masalah bersama
c. Menggunakan dukungan spiritual
d. Menggunakan sistem dukungan sosial
e. Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
78. Seorang perawat keluarga telah memberikan tindakan berupa pendidikan kesehatan
tentang hipertensi, cara melakukan pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi hipertensi,
mengajarkan cara memasak menu hipertensi dan cara mengontrol emosi. Apakah jenis
pencegahan pada Implementasi yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan primordial
e. Pencegahan kesehatan
79. Keluarga Bp. A bersama Ny C tinggal dalam satu rumah dengan ketiga anaknya An I (12
tahun) , An.D(5 tahun), An. J(3 tahun), Kakek L (60 tahun) dan tante C (23 tahun), Kakek
L mengalami penyakit hipertensi dan sering mengeluh pusing. Apakah tipe keluarga Bp.A
diatas?
a. Nuclear family
b. Keluarga lansia
c. Extended family
d. Blended family
e. Single parent Family
80. Perawat komunitas akan membina sebuah desa.Setelah melakukan sosialisasi dan
pengkajian, perawat melakukan analisis data. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan oleh perawat?
a. Merumuskan masalah
b. Melakukan analisis data
c. Membuat perencanaan
d. Melakukan pengolahan data
e. Menetapkan prioritas masalah
81. Seorang laki-laki berusia 65 tahun ditinggalkan oleh istrinya yang sudah meninggal 2
bulan yang lalu. Pada saat dikaji, klien mengalami depresi dan masih merasakan bahwa
istrinya masih ada. Bagaimanakah cara berkomunikasi dengan lansia tersebut?
a. Lakukan kontak sesering mungkin
b. Kemukakan kenyataan perlahan lahan.
c. Beri perhatian terus – menerus.
d. Libatkan klien dalam menolong dirinya sendiri.
e. Libatkan staf dan anggota dalam memberikan perhatian
82. Seorang perawat pelaksana sedang membersihkan tempat tidur bekas pasien yang
pulang, tindakan perawat tersebut menurut teori Leavell merupakan upaya memutus
hubungan penyebab sakit. Apakah komponen yang diputus oleh perawat tersebut?
a. Agent
b. Hospes
c. Environtment
d. Lingkungan fisik
e. Manusia
83. Seorang perawat sedang memberikan informasi cara perawatan luka yang harus
dilakukan di rumah setelah klien pulang dengan cara mengajarkan pada keluarga klien
saat dilakukan perawatan luka. Apakah peran yang sedang dilakukan oleh ners tersebut?
a. Care giver
b. Educator
c. Consellor
d. Collaborator
e. Client advocate
84. Pasien berusia 56 th, 2 jam paska apendictomy, nampak kesakitan, belum bisa mobilisasi
sendiri, terpasang infus. Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien di atas?
a. Minimal care
b. Partial care
c. Total care
d. Self care
e. Intensive care
85. Anda ditunjuk oleh Karu untuk merawat 5 pasien dan bertanggung jawab penuh selama
24 jam sampai dengan pasien pulang, anda diberikan kewenangan oleh Karu untuk
melakukan proses asuhan keperawatan lengkap untuk ke empat pasien tersebut. Dalam
melaksanakan implementasi anda juga dibantu oleh 3 orang perawat pelaksana. Apakah
jenis metode penugasan asuhan keperawatan di atas?
a. Metode Primer
b. Metode Fungsional
c. Metode Tim
d. Kasus
e. MPKP
86. Seorang anak laki - laki berusia 2,5 tahun dirawat di ruangan anak sebuah rumah sakit.
Keluarga mengatakan belum tahu dengan kondisi anak saat ini. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh anak tampak sangat kurus, wajah tampak kelihatan lebih tua dari usianya,
konjungtiva pucat , kulit kering dan bersisik, tampak edema di kedua punggung kaki.
Klien tampak lemah dan malas minum. Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut diatas ?
a. Gangguan pemenuhan nutrisi
b. Defisit volume cairan
c. Kurang pengetahuan keluarga
d. Gangguan integritas kulit
e. Intoleransi aktivitas
87. Apakah fungsi dari angiotensin II?
a. Meningkatkan vasodilatasi dan sekresi ADH
b. Meningkatkan vasokonstriksi dan sekresi aldosterone
c. Meningkatkan vasokonstriksi dan sekresi ADH
d. Meningkatkan denyut jantung dan vasodilatasi
e. Meningkatkan denyut jantung dan sekresi ADH
88. Apakah tujuan diberikannya diet tinggi serat pada pasien dengan gangguan
kardiovaskuler?
a. Meningkatkan penyerapan nutrisi
b. Mengurangi beban kerja jantung
c. Mengurangi peningkatan edema
d. Mengurangi nafsu makan
e. Meningkatkan metabolisme
89. Informasi apakah yang penting untuk disampaikan oleh perawat pada pasien yang diberi
terapi antihipertensi diuretic?
a. Kosongkan kandung kemih setelah minum obat
b. Ubah posisi secara perlahan - lahan
c. Lakukan diet rendah natrium
d. Lakukan diet tinggi natrium
e. Minum obat sebelum tidur
90. Tn. B 25 tahun dibawa ke RSJ karena selama dirumah sering mengamuk, mengganggu
orang lain dan lingkungan, klien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kawasan
miskin, klien tinggal dengan keluarga besarnya dengan rumah yang sangat kecil. Klien
mengatakan kesal pada keluarganya karena sering diejek sebagai pengangguran yang
tidak berguna. Apakah faktor presipitasi dari perilaku kekerasan Tn. B?
a. Keputusasaan
b. Kelemahan fisik
c. Kehilangan orang yang dicintai
d. Lingkungan yang padat dan ribut
e. Keluarga yang merendahkan harga diri
91. Ny. M (35 tahun) tampak pucat, lemah, dan detak jantung cepat setelah mendengar
anaknya didiagnosa kanker otak. Ny M menangis terisak sambil mengatakan bahwa
tidak percaya anaknya menderita kanker, padahal masih kecil dan tidak seharusnya
mendapatkan sakit separah ini. Pada tahap apakah fase kehilangan yang dialami oleh
Ny. M ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depresi
e. Acceptance
92. Tn. E (35 tahun), tampak kusut tatapan mata tajam, tampak curiga, bicara dan tertawa
sendiri. Dari hasil pengkajian klien mengatakan sering mendengar suara-suara terutama
di malam hari, sehingga sering terbangun di malam hari dan mondar mandir di dalam
ruangan. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus Tn. E di atas ?
a. Mengidentifikasi halusinasi klien
b. Mengajarkan menghardik halusinasi
c. Memberikan penghargaan atas perilaku positif klien
d. Mebuat rencana kegiatan harian
e. Motivasi klien bercakap-cakap
93. Pada obat tradisional ada yang dimaksud dengan galenik, artinya
a. Sediaan sarian
b. Sediaan bahan
c. Sediaan tanaman
d. Sediaan sumber ramuan
e. Sediaan awalan bahan ramuan
94. Bahan tambahan obat tradisional, kecuali
a. Pelarut
b. Pelapis
c. Pembantu
d. Pewarna
e. Katalis
95. Sediaan kering, kental atau cair disebut dengan
a. Ekstrak
b. Bahan
c. Bahan siap produksi
d. Hasil produksi
e. Hasil tanaman produksi
96. C, Suhu pengeringan bahan tidak lebih dari … oC
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
97. Sediaan obat tradisional terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium bikarbonat dan
asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke
dalam air, disebut
a. Pastiles
b. Efervesen
c. Dodol
d. Cairan obat
e. Parem
98. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan sebanyak kurang dari .. %
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
99. Waktu hancur kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
100. Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit
a. 15
b. 25
c. 30
d. 45
e. 60
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
1. A, Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem
pernafasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau kematian batang otak telah
dapat dibuktikan
2. B, Kemenkes RI merekomendasikan setiap ibu hamil untuk periksa kandungan secara
berkala setidaknya 4 (empat) kali.
3. E, berat plasenta adalah 0,5 – 1 kg
4. A, selama kehamilan, kenaikan berat badan yang baik adalah 11 – 16 kg. Pada trimester
pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti
dengan kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
5. C, Idealnya, ukuran lingkar lengan atas harus lebih dari 23,5 cm. Apabila ukuran lingkar
lengan atas atau LILA kurang dari normal, dikhawatirkan ada risiko kekurangan energi
kronis (KEK) pada wanita usia subur.
6. E, DJJ normal berkisar antara 120-160. Pada kondisi gawat janin, DJJ kurang dari 120 kali
per menit atau 160 kali per menit.
7. E, Pada ibu hamil sebaiknya diberikan imunisasi TT sebanyak o,5 cc sebanyak 2 kali
dimana jarak antara imunisasi pertama (TT1) dan kedua (TT2) adalah minimal 4 minggu.
Imunisasi TT1 ini dapat diberikan sedini mungkin di awal kehamilan. Untuk pemberian
selanjutnya (TT3) dapat diberikan jika ibu tersebut hamil kembali atau minimal 6 bulan
setelah imunisasi sebelumnya (TT2). Imuniasi TT selanjutnya (TT4) diberikan saat ibu
hamil kembali atau minimal 1 tahun setelah pemberian imunisasi sebelumnya (TT3), dan
pemberian imunisasi TT5 diberikan minimal setahun setelah imunisasi TT4.
8. E, Minimal 90 tablet penambah darah untuk ibu hamil yang anemia
9. A, Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikutiberbagai
materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang
lainnya
10. A, Sleeping on Side (SOS) atau Posisi Tidur Miring, SOS merupakan posisi tidur ibu hamil
muda paling ideal. Coba berbaring pada sisi kiri tubuh. Posisi miring ke kanan dapat
meningkatkan tekanan pada liver. Oleh sebab itu, sebaiknya dihindari. Dianjurkan
memosisikan tubuh ke kiri karena memungkinkan asupan oksigen dan nutrisi untuk janin
tetap lancar melalui plasenta.
11. E, IMD dilakukan minimal selama 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan
puting ibunya dalam waktu 30-60 menit.
12. B, pemasangan spiral paling cepat dapat dilakukan pada 10 menit pertama setelah
persalinan normal, dan masih dapat ditunggu sampai 3 hari.
13. D, WHO merekomendasikan setiap ibu melakukan pemeriksaan setidaknya empat kali
setelah melahirkan, yaitu dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hari ke-3 setelah
perawatan, 1 minggu dan 6 minggu setelah melahirkan.
14. B, Imunisasi primer: 20 mcg, 3 dosis pada 0, 1, dan 6 bulan.
15. C, kebanyakan bayi bisa tertawa sejak usia 3-4 bulan
16. B, Anak yang perkembangannya normal, biasanya sudah bisa mengenal perbedaan
warna sejak usia 18 bulan
17. C, 1540:
10 kg pertama x 10 = 1000
10 kg kedua x 50 = 500
2 kg ketiga x 20 = 40
32.B, Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin, dan bagian-bagian kecil
(ekstremitas)
33.C, Tujuan Afektif (Sikap) :
1. Penerimaan
2. Pemberian respon
3. Penghargaan
4. Pengorganisasian
5. Karakterisasi
34.E, Di dalam rokok, terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat
karsinogenik.
35.B, Setiap kali seseorang merokok, nikotin akan diserap darah dan menuju otak. Setelah
berada di otak, nikotin akan meningkatkan pelepasan dopamin, zat kimia yang berfungsi
membantu memperbaiki suasana hati dan menimbulkan rasa puas
36.A, Pelayanan yang diberikan dalam kunjungan ANC dengan standar 10 T, yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
2. Tekanan darah, Tentukan / nilai status gizi (ukur LiLA),
3. Tinggi fundus uterus,
4. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin,
5. Tetanus toxoid,
6. Tablet besi,
7. Tes laboratorium (Rutin dan Khusus),
8. Tatalaksana kasus,
9. Temu wicara atau Konseling (termasuk P4K, KB pascasalin,
10. Tempat pelayanan antenatal care, Tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan,
nasehat untuk ibu selama hamil, dan lain-lain). (6).
37.B, vitamin A diberikan secara gratis pada bulan Febuari dan Agustus setiap tahunnya.
Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan,
serta kapsul merah untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan
38.A, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan kepada
anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota tersebut pada waktu kelas 1 dan
kelas 7.
39.E, Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi :
a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat
badan serta lingkar perut.
b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer.
c. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah.
d. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku.
e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran
g. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan
IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun.
40.Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai
standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu tahun.
41.A, Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi, Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun
ke atas
42.B, Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar
meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut:
a. Edukasi
b. Aktifitas fisik
c. Terapi nutrisi medis
d. Intervensi farmakologis
43.B, TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh.
Salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.
44.A, Ada 5 prinsip dasar dalam GSI yaitu:
a. Pendekatan lintas sektoral dan multi disiplin ilmu;
b. Intervensi yang integrative dan sinergis;
c. Partisipasi dan tanggungjawab pihak laki-laki;
d. Sistem pemantauan yang terus menerus;
e. Koordinasi yang efektif oleh pemerintah daerah.
45.E, Penemuan dan penanganan penderita penyakit, tidak termasuk pelayanan kesehatan
di desa siaga aktif
46.E, PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu :
47.A, Di Indonesia anjuran untuk melakukan pemeriksaan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun sekali dan, bila hasil negative (-) adalah 5 tahun sekali
48.Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.
49.A, Seseorang mengalami obesitas jika IMT-nya berada di atas 25. Saat IMT seseorang
menyentuh angka 23-24,9, maka dia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan.
IMT normal berada di kisaran 18,5-22,9. Jika seseorang memiliki IMT di bawah angka
18,5, maka orang tersebut memiliki berat badan di bawah normal
50.E, Rumusnya, yakni 220 - usia, kemudian hasilnya dikalikan 80 persen.
Usia 30, 220 – 30 = 190 x 80% = 152 kali per menit
51.C, Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, epidemiologi obesitas pada
usia di atas 18 tahun adalah sekitar 21,8%.
52.C, Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran Jaminan Kesehatan
53.C, Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang atau
maksimal 3 x 24 jam hari kerja
54.C, logo Jamu
55.C, Heart rate 68 x/menit
: ≤ 30 menit
Kapsul
: ≤ 60 menit
Kapsul Lunak
: ≤ 30 menit
Tablet/kaplet
tidak bersalut
: ≤ 60 menit
Tablet bersalut gula
: ≤ 60 menit
Tablet bersalut film
100. C, Tidak lebih dari 30 menit untuk Supositoria dengan dasar lemak, tidak lebih dari 60 menit
untuk Supositoria dengan dasar larut dalam air
1. Airborne Precaustion bertujuan untuk menurunkan penyebaran penyakit melalui..
a. udara
b. air
c. sentuhan
d. tranfusi
e. cairan
2. Yang tidak digolongkan sebagai Angka Kematian Ibu adalah
a. kematian ibu karena komplikasi kehamilan
b. kematian ibu akibat penyakit sebelumnya
c. kematian ibu akibat kecelakaan
d. kematian ibu akibat preeklamsi
e. kematian ibu karena proses persalinan
3. Jumlah penderita malaria klinis per 1000 penduduk disebuah wilayah disebut
a. gross malaria incidence
b. sum of malaria incidence
c. annual malaria incidence
d. clinical malaria incidence
e. yearly malaria incidence
4. Anak balita disebut anemia apabila hemoglobin kurang dari
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
e. 11
5. Anemia ditandai dengan penurunan feritin kurang dari ... mcq/dl
a. 9
b. 10
c. 12
d. 13
e. 14
6. Angka kelahiran umum atau CBR adalah jumlah kelahiran pada seribu ibu yang berusia ...
tahun
a. 15-30
b. 15-35
c. 15-39
d. 15-45
e. 15-49
7. Low Birth Weight adalah bayi yang kurang berat badan yang ditimbang dalam waktu 24
jam setelah melahirkan dengan berat sama atau dibawah ... gram
a. 2100
b. 2200
c. 2300
d. 2400
e. 2500
8. Basil Tahan Asam (BTA) biasanya berbentuk
a. oval
b. bulat
c. kubus
d. batang
e. lonjong
9. Yang tidak termasuk pada data ante mortem adalah
a. keutuhan badaan saat ditemukan
b. pakaian yang dipakai
c. barang yang dibawa
d. tato
e. sidik jari
10. C, Test serologi untuk mendeteksi respon humoral adalah
a. immunoglobulin
b. mantoux
c. elisa
d. widal
e. comb
11. Pemusnahan inang infeksi untuk menanggulangi penyebaran disebut
a. reposisi
b. radiasi
c. eradikasi
d. isolasi
e. karantina
12. Batas kecukupan pangan yang dihitung perkapita per hari dengan jumlah kalori
minimum sebesar.....kalori
a. 2000
b. 2100
c. 2300
d. 2500
e. 2700
13. Hipoglikemia adalah kondisi tubuh kekurangan gula darah kurang dari....mg/dl
a. 40
b. 45
c. 50
d. 55
e. 60
14. Batas atas IMT normal untuk laki laki adalah
a. 20,9
b. 21,9
c. 22,9
d. 23,9
e. 24,9
15. Cakupan K1 dianggap rendah apabila kurang dari. . .%
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
16. Kualitas pelayanan antenatal dianggap kurang apabila cakupan K4 kurang dari ...
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
e. 80
17. Kurang Energi Kronis pada wanita usia subur dan ibu hamil jika lingkar lengan atas ... cm
a. 22.5
b. 23
c. 23.5
d. 24
e. 24.5
18. Seluruh anggota keluarga yang berusia 10 - 65 bisa membaca merupakan keriteria
keluarga
a. pra sejahtera
b. sejahtera
c. sejahtera 1
d. sejahtera 2
e. sejahtera 3
19. Kontak neonatal dengan petugas kesehatan (KN1), paling lambat adalah ... hari
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
20. Berikut bukan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih adalah
a. IUD
b. Implan
c. Kalender
d. MOP
e. MOW
21. Mini pil hanya berisi hormon
a. Estrogen
b. Progestreron
c. Progestin
d. Endoprin
e. Histamin
22. Istilah lain dari Marbus Hansen adalah
a. Panu
b. Lepra
c. Kutil
d. Scabies
e. Gondongan
23. Lambang Obat Bebas Terbatas disebut
a. Bulatan hijau
b. Bulatan biru
c. K dalam bulatan merah
d. Tanda palang dalam lingkaran merah dengan latar putih
e. Gambar daun
24. Out Response Immunization (ORI) adalah upaya penanggulangan KLB penyakit polio
dengan memberikan vaksin polio oral dalam waktu .. jam
a. 48
b. 50
c. 62
d. 70
e. 72
94. Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang … oC
a. 32 – 34
b. 32 – 36
c. 34 – 36
d. 34 – 37
e. 34 – 38
95. Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan jantung apabila reflek pupil tidak
ada pada …. Jam setelah serangan
a. 24
b. 36
c. 48
d. 64
e. 72
96. Pada pasien dengan serangan jantung dan memiliki riwayat overdosis opoid, maka
diberikan suntikan … secara IM
a. Epineprin
b. Nolakson
c. Adrenalin
d. Sulfat
e. Amiodaron
97. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan spasme atau tetani, kontraksi yang
melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut dinamakan
a. Chvostek’s sign
b. Bettle’sign
c. Chultz’s sign
d. McBurney’s sign
e. Kernig’s sign
98. Edema yang disebabkan karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak tehadap
unsur unsur dalam serum dinamakan
a. Interstisial
b. Vasogenik
c. Sitotoksik
d. Anasarka
e. Ballotement
99. Pada saat adanya gempa bumi hebat A: terbaring diam dengan luka menganga dikepala,
B: berteriak teriak karena patah tulang tibia terbuka, C: mendapatkan serangan asma
karena kaget, D meraung raung karena rumahnya ambruk, dan mendapatkan luka lecet
di kepala, E: perdarahan akibat keguguran. Manakah yang pertama kali ditolong?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
100. Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut diperbolehkan
naik ke kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II misalnya, adalah selisih
tarif INA-CBG kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah pembayaran biaya dari
kelas I ke kelas VIP paling banyak ….% dari tarif INA-CBG kelas I.
a. 55
b. 60
c. 65
d. 70
e. 75
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat
4 x LB x BB
4 x 27 x 60
6480ml
69. C, Gangguan jalan nafas tidak terjadi, tanda tanda akan terjadi gangguan jalan napas
adalah suara parau, yang menndakan pita suara terkena udara panas.
70. B, hentikan transfuse karena pasien menunjukan adanya reaksi imun terhadap
transfuse
71. C, 6 orang
Rumus: delta Hb x 6 x BB
5 x 6 x 50 = 1500 ml / 250 = 6 orang
72. C, 8
total = 8
73. D, derajat IV
74. D, memposikan bayi ada tubuh ibu untuk medapatkan panas dari tubuh ibu
75. A, pertambahan ukuran sel
76. D, Nocturia terjadi ketika seseorang harus bangun di malam hari untuk buang air
kencing. Jika ini terjadi lebih dari dua kali semalam, hal ini bisa menjadi masalah.
Nocturia itu biasa terjadi pada orang tua. Hal ini dapat menyulitkan kehidupan
sehari-hari
77. A, PSA (prostate specific antigen) atau antigen spesifik prostat adalah protein yang
diproduksi oleh sel-sel di kelenjar prostat. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di
bawah kandung kemih pria dan berfungsi melindungi serta memperkaya sperma.
Tingginya kadar PSA dalam darah, menandakan ada sesuatu yang terjadi pada
kelenjar prostat.
78. B, warna urine bening menunjukan tidak adanya perdarahan
79. C, masalah prioritas nyeri maka hasil yang diharapkan adalah nyeri hilang dilaporkan
secara verbal
80. B, autonomy, pasien menolak tindakan
81. A, apa yang memicu serang berdasarkan prinsip PQRST
82. A, Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit Termaktub dalam
PMK Tahun 2017 Nomor 34
83. C, Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara berkala
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. Pasal 3
84. A, Akreditasi oleh Rumah Sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak
memperoleh izin operasional untuk pertama kali.
85. B, pandemic, adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau
benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang
86. D, Sektor kesehatan pada SDGs terdapat 4 Goals, 19 Target dan 31 Indikator.
87. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak,
biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil
energi.
88. E, Yang menjadi dasar hukum akreditasi puskesmas adalah Permenkes No.75 Tahun
2014 tentang Puskesmas, dimana pada pasal 39 ayat 1 tertulis “Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib di akreditasi secara berkala paling
sedikit 3 tahun sekali”
89. C, Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat
melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi
lingkungan.
90. C, Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB dan Imunisasi
91. C, PEA, Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu
keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon
mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan
darah yang terukur.
92. C, dua atau lebih penolong, rasionya 15:2
93. D, Posisikan bayi untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan solid.
Bayangkan garis horizontal di antara kedua puting susu bayi dan letakkan dua jari
(dari satu tangan) di bawah garis tersebut di tengah dada. Lakukan kompresi dada
sedalam kurang lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-1/2 kedalaman dada.
94. B, suhu yang harus dipertahankan adalah 32 – 36 oC
95. E, Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan jantung apabila reflek pupil
tidak ada pada 72 Jam setelah serangan
96. B, nolakson diberikan pada pasien dengan riwayat overdosis opioid
97. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm
di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang).
98. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsur-
unsur dalam serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel
endotel yang membentuk sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada
kerusakan sawar darah otak.
99. D, pasien hanya lecet dikepala, prisipnya mana yang paling memiliki peluang lebih
baik untuk hidup
100. E, Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut
diperbolehkan naik ke kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II
misalnya, adalah selisih tarif INA-CBG kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah
pembayaran biaya dari kelas I ke kelas VIP paling banyak 75 % dari tarif INA-CBG
kelas I.