Teori dasar
Motor lstrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan
rotor adlah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Berdasarkan sumber tegangan kerja yang
digunakan, motor listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Pada percobaan ini kami membuat motor listrik jenis DC. Motor listrik arus searah jenis DC
adalah jenis motor listrik yan beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik searah (Direct
Current). Motor listrik bekerja dengan prinsip Gaya Lorentz. Gaya Lorentz adalah gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan
magnet. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop. Salah satu sisi loop didekatkan dengan sisi loop
sehingga sisi-sisi loop mendapatkan gaya yang berlawanan. Gaya yang berlawanan ini akan
menghasilkan tenaga putar/torsi untuk memutar kumparan.
Persamaan umum :
Ɛ = N B A ω sin ω t
F = i l B sin θ
τ = F s = i l B sin θ
dimana
metode percobaan
Alat yang dibuat adalah motor listrik sederhana dengan desain seperti di bawah
ini.
F = i l B sin θ
Gaya lorentz dipengaruhi oleh besar arus, panjang kawat, besar medan magnet dan perubahan
sudut antara medan magnet dan kawat. Gaya lorentz ini juga yang menyebabkan kumparan dapat
berputar, sehingga terdapat momen putar pada kumparan yang dirumuskan sebagai berikut :
τ=Fs
= i l B sin θ
τ = N i l B sin θ
PENGOLAHAN DATA
Data diambil berdasarkan perbandingan kecepatan putaran kumparan dengan perubahan luas
kumparan
ANALISIS
Pada percobaan ini kami menjadikan luas kumparan sebagai variable bebas, dimana kumparan
pertama berbentuk lingkaran dan kumparan kedua berbentuk persegi. Kedua kumparan tersebut
memiliki luas yang berbeda, kumparan berbentuk lingkaran memiliki luas sebesar 5,30 cm2
sedangkan kumparan berbentuk persegi memiliki luas 5,51cm2. Kumparan persegi berputar lebih
cepat dibandingkan dengan kumparan lingkaran . hal ini sesuai dengan persamaan
τ = N i B A sin θ
Dimana momen putar berbanding lurus dengan luas kumparan. Semakin besar luas kumparan
makan kumparan juga akan berputar semakin cepat. Sehingga rumus tersebut menjadi landasan
untuk mengukur perputaran kumparan.
Dalam percobaan ini terdapat bberapa miskalkulasi dan ketidaktelitian yang membuat hasil
eksperimen tidak sesua dengan kondisi nyata. Pertama, kami mengabaikan gaya-gaya luar seperti
medan magnet bumi. Error berikutnya adalah human error atau kesalahan yang disebabkan oleh
kurangnya profesionalisme kami dalam melakukan eksperimen ini. Contohnya adalah
Kesimpulan
Saat kumparan dialiri arus listrik, kumaran tersebut juga akan menghasilkan medan magnet.
kemudian, magnet diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus listrik sehingga terjadi perbedaan
gaya antara kumparan dan magnet yang menyebabkan munculnya gaya lorentz.
Pada percoabaan ini, kami menjadikan luas kumparan sebagai variable bebas untuk melihat
bagaimana pengaruh luas kumparan terhadap kecepatan putaran kumparan. Setelah percobaan
dilakukan, kami mendapatkan bahwa semakin besar luas suatu kumparan maka semakin cepat
kumparan tersebut berputar. Hal itu sesuai dengan rumus momen kopel dimana besar alas
berbanding lurus dengan momen putar. Maka dapat disimpulkan bahwa luas alas kumparan
mempengaruhi momen putar kumparan tersebut.
Referensi
http://dicka-wibawa.blogspot.co.id/2012/11/makalah-motor-listrik.html
http://eprints.polsri.ac.id/1851/2/BAB%20I.pdf