DISUSUN OLEH:
Rini Diantika, S.Kep
Dela Nuraini, S.Kep
Tri Anggraini, S.Kep
Pembimbing Penkes:IwanAndhyantoro,AMF.,SKM.,M.Kes.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dam dalam pola hidup masyarakat luas. Sejalan dengan modernisasi dan kemajuan
menanggulangi stressor tersebut. Tetapi tidak semua orang mampu untuk menghadapi
dan menanggulangi stressor tersebut hal ini dapat menjadi sumber tekanan, frustasi
dan konflik yang akhirnya dapat menjadi stress baik fisik maupun mental.
dan ketahanan individu tersebut, sehingga tidak jarang pada beberapa individu akan
Salah satu penyakit gangguan jiwa yang menyebabkan klien mengalami gangguan
isi pikir : waham. Penyembuhan klien tidak saja dengan pemberian obat, tetapi lebih
penting adalah bagaimana perawatan yang diberikan dalam suasana lingkungan yang
terapeutik. Untuk itu perawat dituntut memiliki ketrampilan yang khusus agar dapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
penyuluhan mampu :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000).
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
B. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
a) Faktor perkembangan
Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan
timbulnya waham.
c) Faktor psikologis
d) Faktor biologis
e) Faktor genetik
2. Faktor Presipitasi
Menurut Direja (2011) faktor presipitasi dari gangguan isi pikir: waham, yaitu :
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau
b) Faktor biokimia
c) Faktor psikologis
yang menyenangkan.
sesuai kenyataan)
2. Curiga
3. Bermusuhan
4. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
8. Mudah tersinggung
D. Rentang Respon
3. Perilaku Sesuai
4. Berhubungan Sesuai
kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, “Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya
tambang emas.”
2. Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin
secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari.”
4. Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu
atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan
Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh”.
6. Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan
kedalam pikirannya.
7. Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
8. Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan
di luar dirinya.
5. Terapi obat
BAB III
KEGIATAN PENYULUHAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
keluarga pasien dapat memahami cara merawat anggota keluarga yang memiliki
3. Topik
keluarga waham)
4. Sasaran
5. Metode
Leaflet
Pada hari Senin, 2 Juli 2018 pada pukul 07.30 WIB di Ruang Tunggu pengunjung
8. Setting Tempat
penyuluhan
9. Setting Tempat
Penyuluh
10. Organisasi
a. Waktu Pelaksanaan
Sumsel
b. Tim Penyuluhan dan Tugasnya
1) Tim Penyuluhan
a) Penyaji
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa
Menutup acara
b) Fasilitator
Membuat absensi
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan
c) Observer
Melakukan pendokumentasian
Kegiatan Penyuluhan
Departemen Kesehatan RI. (2000) Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan. Jakarta: Depkes
RI.
Direja, A.H.S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Medikal Book.
LAPORAN HASIL PENYULUHAN DI POLIKLINIK RS.ERNALDI BAHAR
SUMATERA SELATAN
I. Topik
a. Pokok Bahasan : Peran keluarga pada pasien penderita waham
b. Sasaran : Pengunjung di poliklinik jiwa RS Ernaldi Bahar Palembang
c. Waktu : Pukul 07.30 WIB
d. Hari/tanggal : Senin, 2Juli 2018
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa selama 35 menit diharapkan
80% peserta penyuluhan mampu memahami tentang waham dan peran keluarga
pada penderita waham.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 35 menit diharapkan 80%
peserta penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan pengertian waham
b. Menyebutkan penyebab waham
c. Menyebutkan macam-macam waham
d. Menyebutkan tanda dan gejala waham
e. Menyebutkan rentang respon waham
f. Menjelaskan peran keluarga pada penderita waham
IV. Media
Leaflet
V. Pelaksanaan Kegiatan
a. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan kesehatan dimulai dengan persiapan yaitu membuat
satuan acara penyuluhan (SAP) dan media yang digunakan yaitu leaflet yang
kemudian dikonsumsi kepada pembimbing sebelum dilakukannya penyuluhan
serta meminta izin kepada ruangan untuk melakukan penyuluhan di poli rawat
jalan
Pada saat pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 3 fase yaitu :
1) Fase orientasi yaitu memperkenalkan diri serta menjelaskan tujuan
dilakukan penyuluhan
2) Fase kerja diawali dengan pembagian leaflet kepada peserta kemudian
dilanjutkan dengan penjelasan kepada pesarta penyuluhan mengenai
pengertian waham, penyebab waham, tanda dan gejala waham, rentang
respon waham, macam-macam waham, peran keluarga merawat pasien
waham.
Ada tiga pertanyaan yang dilakukan oleh moderator yaitu sebagai berikut :
Apa yang dimaksud dengan waham?
Apa saja tanda dan gejala waham?
Bagaimana peran keluarga dalam merawat pasien waham?
3) Pada fase terminasi, diakhiri dengan evaluasi serta mengucapkan terima
kasih
b. Evaluasi Struktur
Peserta penyuluhan tampak memperhatikan ketika diberi penjelasan dan
antusias untuk bertanya.
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pengertian waham
2) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab waham
3) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala
4) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan rentang respon waham
5) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan macam-macam waham
6) Peserta penyuluhan dapat menyebutkan peran keluarga merawat pasien
waham
DOKUMENTASI