Anda di halaman 1dari 8

ASIAN PARLEMENTER SYSTEM

MEKANISME JALANNYA DEBAT


Format debat Asian parliamentary melibatkan dua tim; tim Pemerintah (Government) dan
tim Oposisi (Opposition), yang masing-masing terdiri dari tiga orang pembicara
(speakers). Jalannya debat dipimpin dan diarahkan oleh seorang wasit debat (Speaker of
the House) yang nantinya memanggil pembicara sesuai dengan urutan, dan seorang Time
Keeper, yang menghitung waktu yang sudah dihabiskan oleh pembicara. Berikut urutan
dan lama bicara masing-masing pembicara:
1. Pembicara pertama pihak Pemerintah (Prime Minister) : 5 menit
2. Pembicara pertama pihak Oposisi (Leader of Opposition) : 5 menit
3. Pembicara kedua pihak Pemerintah (Deputy Prime Minister) : 5 menit
4. Pembicara kedua pihak Oposisi (Deputy Leader of Opposition) : 5 menit
5. Pembicara ketiga pihak Pemerintah (Government Whip) : 5 menit
6. Pembicara ketiga pihak Oposisi (Opposition Whip) : 5 menit
7. Pidato Penutup dari pihak Oposisi (Reply Speech) : 3 menit
8. Pidato Penutup dari pihak Pemerintah (Relpy Speech) : 3 menit
 
Pembicara yang diperbolehkan untuk memberikan pidato penutup hanya pembicara pertama
atau kedua dari masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga).
Mosi (topik debat) dalam format ini diberikan dalam bentuk pernyataan yang harus didukung
oleh pihak Pemerintah dan ditentang oleh pihak Oposisi, contoh:
THBT (This House believes that) Globalization marginalizes the poor.
THW (This House would)  Legalize same -sex marriage
Penilaian debat nantinya menghasilkan margin (selisih nilai) antara tim Pemerintah dan Tim
Oposisi. Margin berkisar antara 1-9 (1-4 disebut Close Margin; artinya salah satu tim menang
dengan sedikit selisih (kalah tipis), 5-9 disebut Clear Margin; artinya salah satu tim menang
mutlak). Tim yang menang berhak ditambah marginnya (contoh; +4), tim yang kalah harus
dikurangi marginnya (contoh; -4).
 
1. ATURAN KOMPETISI
Umumnya, kompetisi debat di Indonesia memiliki aturan yang sama. Pertama, dalam babak
penyisihan, tim yang berhak maju ke babak selanjutnya adalah 8 tim dengan peringkat
tertinggi. Peringkat tertinggi dihitung berdasarkan banyaknya Victory Points(kemenangan)
dan banyaknya Margin (apabila ada dua atau lebih tim yang memiliki jumlah Victory Points
sama). Babak penyisihan biasanya terdiri dari 3-5 rounds—saat inilah seluruh peserta
mengumpulkan sebanyak-banyaknya Victory Points dan Margin— dan terkadang diadakan
round 0 (zero) di awal kompetisi yang bertujuan untuk pemanasan (nilai tidak dihitung).
Sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak eliminasi (perdelapan final, perempat
final, semifinal dan final).
 
1. PERSIAPAN
Penentuan mosi (topik debat) bisa diberikan jauh hari sebelumnya dengan memberikan daftar
pilihan mosi kepada peserta debat. Daftar mosi ini biasanya terdiri dari 10-30 mosi. Biasanya
ini diperuntukkan bagi babak penyisihan. Atau, mosi baru diberitahu pada hari H kompetisi
debat. Biasanya ini terjadi pada babak semifinal dan final, atau acak (di antara salah satu
round dalam babak penyisihan). Di hari H, sebelum debat dimulai, kedua tim dipersilahkan
untuk mendalami mosi dan mempersiapkan argumen selama 30 menit (case-building).
Biasanya, tim Pemerintah melakukan case-building di dalam ruang debat, sementara tim
Oposisi di luar ruangan debat.
 
1. TUGAS TIAP PEMBICARA
Pembicara pertama pihak Pemerintah (Prime Minister)
 Mendefinisikan mosi dan parameter (ruang lingkup) debat
 Memberikan sedikit latar belakang mengenai mengapa mosi tersebut dicetuskan,
serta isu yang berkaitan
 Memberikanthemeline— garis besar/inti dari mosi yang diambil dari keseluruhan
argument
 Memberikanteam split: Memberikan gambaran alur argumentasi
(contohnyaargumentasi apa yang akan dibawakan pembicara Pertama dan Kedua, dan
apa yang akan dilakukan pembicara Ketiga dan reply speech) secara singkat
 Memaparkan argumentasi pertama
 
Pembicara kedua pihak Pemerintah (Deputy Prime Minister)
 Membantah argumen pembicara pertama pihak Oposisi
 Memberikan argumen kedua dan ketiga
 Memperkuat posisi tim
 
Pembicara ketiga pihak Pemerintah (Government Whip)
 Mematahkan seluruh bantahan dari pihak Oposisi
 Mematahkan seluruh argumen dari pihak Oposisi
 Tidak memberikan argumen baru, namun menjelaskan argumen yang sudah
dijelaskan sebelumnya dari sudut pandang lain
 Memberikan analisis yang lebih mendalam untuk argumen dan bantahan yang
sudah dijelaskan sebelumnya
 
Pembicara pertama pihak Oposisi (Leader of Opposition)
 Membantah argumen pembicara pertama pihak Pemerintah (Prime Minister)
 Memberikanthemeline— garis besar/inti dari mosi yang diambil dari keseluruhan
argument
 Memberikanteam split: Memberikan gambaran alur argumentasi (contohnya
argumentasi apa yang akan dibawakan pembicara Pertama dan Kedua, dan apa yang
akan dilakukan pembicara Ketiga dan reply speech) secara singkat
 Memaparkan argumentasi pertama
 
Pembicara kedua pihak Oposisi (Leader of Opposition)
 Membantah argumen pembicara kedua pihak Pemerintah
 Memberikan argumen kedua dan ketiga
 Memperkuat posisi tim
 
 
 
Pembicara ketiga pihak Oposisi (Opposition Whip)
 Mematahkan seluruh bantahan dari pihak Pemerintah
 Mematahkan seluruh argumen dari pihak Pemerintah
 Tidak memberikan argumen baru, namun menjelaskan argumen yang sudah
dijelaskan sebelumnya dari sudut pandang lain
 Memberikan analisis yang lebih mendalam untuk argumen dan bantahan yang
sudah dijelaskan sebelumnya
 
Reply Speech
 Memberikan ringkasan mengenai jalannya debat
 Memperkuat posisi tim masing-masing
 
1. PENJURIAN
Juri (adjudicator) dalam format Asian Parliamentary terdiri atas satu orang atau satu panel
berjumlah ganjil. Dalam panel, setiap juri bisa memberikan voting-nya tanpa melalui
musyawarah. Dengan demikian, keputusan panel dapat bersifat unanimous (kesepakatan
bersama) ataupun voting.
 
1. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
Dua meja panjang untuk kedua tim, dua meja kecil untuk juri, enam kursi untuk anggota tim,
dua kursi untuk wasit debat dan time keeper. Beberapa kursi sesuai dengan jumlah juri serta
satu meja panjang untuk juri. Satu papan tulis untuk mencatat nama-nama anggota tim dan
waktu berbicara, dan mosi. Satu stopwatch untuk menghitung waktu. Satu podium.
 
1. PETUNJUK PENILAIAN
TUGAS JURI
1. Menilai lomba  secara keseluruhan
2. Memberikan keputusan akhir tentang kemenangan (dengan voting)
3. Memberikan pandangan umum tentang isi lomba
4. Memberikan nasehat-nasehat bagi peningkatan lomba bahasa Inggris  di kemudian
hari
 
ASPEK YANG DINILAI
1. MATTER
2. MANNER
3. METHOD
 
1. MENILAI ISI (MATTER)
 Relevan adalah keterkaitan antara pendapat dengan topik/mosi yang sedang
dilombakan.
 Bedakan antara pendapat yang kuat dengan pendapat yang lemah.
 Contoh-contoh yang diberikan peserta hanya mendukung pendapat, tetapi contoh-
contoh itu tidak bisa menggantikan pendapat itu sendiri.
 Juri harus melihat kasus yang valid dan kasus yang tidak valid (mendebatkan
sesuatu di luar konteks pembicaraan dan tidak berusaha membuktikan apa yang
seharusnya diperlukan untuk membahas topik/mosinya).
 
2. MENILAI SIKAP (MANNER)
 Sikap berkenaan dengan cara berbicara di hadapan publik dan cara
memperdebatkan sebuah kasus.
 Pertanyaan kuncinya: “Apakah cara seperti itu tepat?”
 Elemen penilaian sikap adalah: suara, penggunaan bahasa, penggunaan catatan,
pandangan mata, bahasa tubuh, cara berdiri, berpakaian, kesan ketulusan hati, humor.
 Sikap dinilai secara keseluruhan sebagai kesan yang ditimbulkan dari penggunaan
keseluruhan elemen sikap di atas.
 
2. MENILAIMETODE (METHOD)
Penataan dan pengorganisasian ide pada pidato si pembicara. Sebuah pidato yang tertata dan
terorganisir ciri-cirinya:
 Mempunyai pembukaan yang menarik yang mampu menyedot perhatian juri dan
penonton.
 Mempunyai susunan kalimat yang jelas dan cukup mudah diterima apa tujuannya
dan arah umum dari pidatonya.
 Menunjukkan adanya urut-urutan yang logis dari ide-idenya dan juga
menunjukkan adanya tahapan-tahapan yang jelas dari argumen pembicara.
 Menunjukkan adanya penggunaan waktu bicara secara keseluruhan menurut
porsinya dan membahas secara lengkap semua poin utamanya yang bisa mengarah ke
tujuannya (melebihi batas waktu atau mengurangi batas waktu menurunkan skor).
 Mempunyai kesimpulan atau ringkasan dari semua poin-poin utama pidatonya.
 Menunjukkan adanya penataan dan pengorganisasian atas keseluruhan kasus-kasus
yang ditampilkan oleh sebuah tim. Contohnya: sebuah pendekatan berdasarkan tema
lebih berkualitas daripada sekedar sekumpulan pidato yang argumennya berdiri sendiri-
sendiri.
 
Hal-hal yang lain:
 Bedakan antara isi (matter), sikap (manner) dan metode (method).
 Tidak ada keputusan lomba dengan hasil seri; harus ada pemenangnya.
 Pembicara terbaik dipilih di antara pembicara dalam pidato utama (pembicara
pertama, kedua atau ketiga).
 
1. SKALA PENILAIAN :
 Isi (matter): 40%; Sikap (manner): 40%; dan Metode (method): 20%.

Sistem debat Asia Parlementer terdiri dari :

1. Tim Pemerintah
2. Tim Oposisi
3. Pemimpin Sidang
4. Pengatur Waktu
5. Juri Debat
Baik tim pemerintah maupun tim oposisi terdiri dari 3 orang yang bertugas sebagai
pembicara pertama,  pembicara kedua,  dan pembicara ketiga.  Ketiga pembicara akan
berpidato substantif selama 7 menit 20 detik. 

Pembicara pertama bertugas menyampaikan pidato substantif yang terdiri dari:

 Time split : pembagian tugas 


 Definisi mosi : batasan terhadap suatu mosi agar isu yang diperdebatkan dapat
lebih terfokus.
 Parameter/limitasi mosi  :  batasan,  model,  dan persyaratan terkadang
dibutuhkan saat menciptakan definisi mosi. 

 Argumen : struktur argumen yang baik harus terdiri dari PERNYATAAN -


ALASAN - BUKTI - KESIMPULAN. 

Pembicara kedua bertugas menyampaikan pidato substantif yang terdiri dari:

 Sanggahan : sanggahan dapat menunjukkan bahwa argumen tersebut tidak


relevan terhadap poin yang ingin dibuktikan, tidak logis,  salah secara moral,  benar
tetapi tidak penting,  didasarkan pada fakta yang salah/interpretasi yang salah
terhadap fakta. 
 Argumen baru

Pembicara ketiga bertugas menyampaikan pidato substantif yang terdiri dari sanggahan dan
rangkuman argumen dari pembicara pertama dan pembicara kedua. 

Untuk pidato balasan dapat dilakukan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua selama
4 menit 20 detik. 

Dalam debat harus ada masalah yang bisa diperdebatkan. Hal ini disebut Mosi. 
Contoh Mosi:
SIDANG INI MEYAKINI BAHWA DONALD TRUMP MERUPAKAN ANCAMAN
BAGI STABILITAS DUNIA

Tim yang mendukung terhadap mosi adalah tim pemerintah sedangkan yang menentang mosi
adalah tim oposisi. 

Sebelum debat dimulai,  kedua tim diberi waktu 30 menit untuk membangun kasus / case
building. 

Selama debat berlangsung,  peserta diperbolehkan interupsi.  Interupsi hanya boleh dilakukan
setelah menit PERTAMA samapai dengan menit KEENAM.  Interupsi dilakukan selama 15
detik.  Dalam pidato balasan TIDAK BOLEH ada interupsi. 

Langkah-langkah Debat :

1. Sidang dibuka oleh pemimpin sidang.


2. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara pertama dari tim pemerintah untuk
menyampaikan pidato substantif.
3. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara pertama dari tim oposisi untuk
menyampaikan pidato sunstantif.
4. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara kedua dari tim pemerintah untuk
menyampaikan pidato substantif.
5. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara kedua dari tim oposisi untuk
menyampaikan pidato substantif.
6. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara ketiga dari tim pemerintah untuk
menyampaikan pidato substantif.
7. Pemimpin sidang mempersilakan pembicara ketiga dari tim oposisi untuk
menyampaikan pidato substantif.
8. Pemimpin sidang mempersilakan tim oposisi untuk menyampaikan pidato balasan.
9. Pemimpin sidang mempersilakan tim pemerintah untuk menyampaikan pidato
balasan.
10. Pemimpin sidang menutup sidang. 

BRITISH PARLEMENTER
Sistem Debat Parlemen Britania (Debat Bahasa Inggris)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pengambilan gambar lomba sawala berbahasa Inggris yang dilakukan di


daerah Khmelnytskyi, Ukraina di mana Wakil Pemimpin Pihak Penentang (The Deputy
Leader of the Opposition) sedang mengemukakan alasan-alasan secara lisan di ruangan
dilangsungkannya pembahasan suatu bahan perbincangan.
Sistem Debat Bahasa Inggris Bergaya Parlemen Britania (Bahasa Inggris: British
Parliamentary Style atau British Parliamentary Debate System) merupakan sejenis debat
akademis berbahasa Inggris. Debat semacam ini sudah menerima persetujuan yang
membolehkan di Inggris Raya, Irlandia, Kanada, India, negara-negara di benua Eropa,
benua Afrika, seluruh kawasan Oseania, Filipina, Australia, Selandia
Baru, Brazil dan Amerika Serikat.
Lomba berbahasa Inggris semacam ini telah dijadikan acuan untuk bentuk dan ukuran adu
keterampilan bahasa Inggris secara lisan di berbagai kejuaraan debat bahasa Inggris seperti di
World Universities Debating Championship, Zimbabwe Debate Championship
( disingkat ZiDC), European Universities Debating Championship dan Pan African
Universities Debate Championship. Di Indonesia, beberapa lomba debat yang turut mengikuti
acuan berdasarkan sistem debat ini adalah di antaranya National Universities Debating
Championship, Kejuaraan Debat Sekolah Indonesia, Indonesian Varsity English Debate
(disingkat IVED), Java Overland Varsities English Debate dan banyak lagi yang lain.
Rentang waktu yang biasanya dibutuhkan untuk berbicara di depan orang lain mencapai lima
hingga tujuh menit lamanya.

Pengertian istilah-istilah (Terminologi)[sunting | sunting sumber]


Berhubung bentuk dan ukuran yang ditetapkan untuk mengatur bahan pembicaraan suatu
persawalaan didasarkan pada prosedur parlementer, kedua pihak disebut
dengan Government (lebih lazim dengan sebutan Proposition di Inggris Raya, diartikan
menjadi pihak yang berkedudukan setuju atas suatu bahan perbincangan yang akan diberikan
untuk dicarikan jalan keluarnya) dan Opposition. Masing-masing orang yang ditunjuk untuk
berpendapat secara lisan menyandang gelar dengan nama sebagai berikut:

1. Opening Government (kelompok pertama):


1. Prime Minister
2. Deputy Prime Minister
2. Opening Opposition (kelompok kedua):
1. Leader of the Opposition
2. Deputy Leader of the Opposition
3. Closing Government (kelompok ketiga):
1. Member of Government
2. Government Whip
4. Closing Opposition (kelompok terakhir):
1. Member of Opposition
2. Opposition Whip
Kesempatan untuk mengajukan alasan-alasan secara lisan dan bergilir antara kedua pihak
apabila diurutkan dari hitungan pertama adalah sebagai berikut:

1. Prime Minister (Perdana Menteri)


2. Leader of the Opposition (Pemimpin Pihak Penentang)
3. Deputy Prime Minister (Wakil Perdana Menteri)
4. Deputy Leader of the Opposition (Wakil Pemimpin Pihak Penentang)
5. Member of Government (Anggota Pihak Pemerintah)
6. Member of Opposition (Anggota Pihak Penentang)
7. Government Whip (Penyampai Kesimpulan Pihak Pemerintah)
8. Opposition Whip (Penyampai Kesimpulan Pihak Penentang)

Aturan dan peran pendebat[sunting | sunting sumber]


Dari awal diadakannya kegiatan persawalaan berpola acuan ala parlemen di Britania Raya
ini, setiap pelaku sawala (debater) akan menjalankan peran yang dibagi menjadi dua bagian
kecil dalam suatu kelompok yang telah ditentukan, yaitu bagian kecil pembuka bahan
pembicaraan (Opening Factions) dan penutup bahan pembicaraan (Closing Factions).
Bagian pembukaan bahan pembicaraan (Opening Factions)[sunting | sunting sumber]
Dua regu dalam bagian pembuka ini, baik pihak yang setujuan
(Government atau Proposition) maupun penentang (Opposition) mendapat sebutan lain,
yaitu Top Half. Para pendebat dalam bagian awal ini masing-masing akan menjalankan empat
hal yang diharapkan memenuhi syarat kedudukan mereka dalam suatu bahan perbincangan
yang dibahas, antara lain adalah seperti berikut:

 Membicarakan pengertian yang mengacu pada hal-hal yang diyakini benar oleh salah
seorang pembicara mengenai suatu istilah yang barangkali diartikan berdasarkan
penelitian dan penemuan, didukung sejumlah bahan keterangan dan uraian pengajuan
alasan-alasan yang bermacam-macam. Sebagai contoh, perkataan "this house" dalam
kaitan dengan bahan pembicaraan berisikan kerangka acuan mengenai kebijakan tentang
dadah boleh jadi membicarakan tindak lanjut dari sebuah negara, pertubuhan di bangsa
seluruh dunia, dan pihak-pihak tertentu yang dibebankan kepentingan menentukan garis
haluan (pembuat kebijakan).
 Mengemukakan pembahasan yang berkaitan dengan perkara suatu hal.
 Bersungguh-sungguh ketika memperhatikan pengajuan alasan-alasan yang dinyatakan
secara lisan oleh regu lain.
 Mempertanyakan secara bersangkut-paut terhadap hubungan dan kaitan salah seorang
pendebat yang mengutarakan sudut pandangnya ketika berlangsungnya persawalaan
dengan cara menyodorkan inti-inti dari penyampaian suatu pemberitahuan (Point Of
Information atau disingkat POI)

Sistem BP merupakan sistem parlemen Inggris yang diadopsi dalam sistem lomba debat antar
perguruan tinggi tingkat dunia. Sistem ini mengharuskan adanya empat tim (dua tim sebagai
government dan dua tim sebagai opposition) dalam satu kali perdebatan. Masing-masing tim
terdiri atas dua pembicara.

Daftar pustaka:
https://www.dedihzahwa.net/2018/02/14/843/#:~:text=Format%20debat%20Asian
%20parliamentary%20melibatkan,tiga%20orang%20pembicara
%20(speakers).&text=Pembicara%20ketiga%20pihak%20Oposisi%20(Opposition%20Whip)
%20%3A%205%20menit
http://www.sman1karawang.sch.id/blogguru/baca/1478925347/SISTEM-DEBAT-ASIA-
PARLEMENTER/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Debat_Parlemen_Britania_(Debat_Bahasa_Inggris)
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/06/pengertian-debat-unsur-tujuan-ciri-jenis-tata-
cara-dan-struktur-debat-lengkap.html#Pengertian_Debat

Anda mungkin juga menyukai