Anda di halaman 1dari 10

FORMULA PERHITUNGAN

UPAH MINIMUM 2022


Oleh : Joko Santosa
TUJUAN KEBIJAKAN PENGUPAHAN YANG ADIL DAN BERDAYA SAING ( PP 36/2021)

Antar
Ditempuh melalui Wilayah
penetapan UM Adil
oleh pemerintah
(permasalahan
makro ekonomi) Kondusif Berdaya saing ditempuh
melalui mekanisme
Adil Dalam
Upah pasar yaitu terjadinya
Produktif efisiensi yang didorong
Antara Antar melalui pengupahan
pekerja dg Jabatan/
Berdaya
produktivitas win win
pengusaha Pekerja
saing antara pekerja dan
pengusaha.
Ditempuh melalui Upah yang Ditempuh melalui
dirundingkan secara bipartite Sruktur dan Skala Upah
(permasalahan mikro ekonomi) (permasalahan mikro ekonomi)
Un-skill

UPAH MINIMUM
worker
Low skill
worker

Part of
poverty
alleviation
policy

Source : Minimum Wage Policy Guide; (ILO)


KONDISI PENGUPAHAN SAAT INI
KAITZ INDEX SAAT INI

Kaitz index
 Ideal Kaitz Index: 0.4 ~ 0.6
(High income country)
UM
Kaitz Index =
Median Upah  Indonesia satu2nya negara dengan
Kaitz Index > 1

Source : Minimum Wage Policy Guide; (ILO)


JANGKAUAN NILAI UMK/UMP
Garis
Konsumsi Ranah Upah Layak
Penduduk

Batas Atas (BA) UM

Formula
Penyesuaian

Menggunakan angka inflasi


Batas Bawah (BB) UM dan PE level provinsi Faktor scaling untuk
mengurangi kesenjangan
UM antar wilayah
Garis Kemiskinan

1
𝐵𝐵𝐵𝐵 = 2 × 𝐵𝐵𝐵𝐵
Penyesuaian Upah Minimum Provinsi (UMP)
Data yang Dibutuhkan
 Nilai tertentu diantara batas tertinggi dan batas terendah (= UM yang akan
1. Rata-rata konsumsi rumahtangga ditetapkan) dihitung berdasarkan formula penyesuaian UM sebagai
per kapita per bulan menurut
berikut:
provinsi
2. Rata-rata banyaknya anggota
rumahtangga menurut provinsi
3. Rata-rata banyaknya anggota
rumahtangga yang bekerja per
rumahtangga (khusus yang UM(t+1) = Upah Minimum yang akan ditetapkan.
berstatus buruh/karyawan) UM(t) = Upah Minimum tahun berjalan.
Max = Fungsi maksimum dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
menurut provinsi
PE(t) = Pertumbuhan Ekonomi Provinsi yang dihitung dari pertumbuhan ekonomi yang
4. Pertumbuhan PDRB (Kuartal IV mencangkup periode kwartal IV tahun sebelumnya dan periode kwartal II, II, dan III
2020+Kuartal I+II+III 2021) tahun berjalan (dalam persen).
terhadap PDRB (Kuartal IV Inflasi(t) = Inflasi Provinsi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan
2019+Kuartal I+II+III 2020) periode September tahun berjalan (dalam persen).
menurut provinsi BA(t) = Acuan batas atas bagi upah minimum yang akan ditetapkan/disesuaikan.
5. Angka inflasi menurut provinsi BB(t) = Acuan batas bawah bagi upah minimum yang akan ditetapkan/disesuaikan.
periode September 2020 s.d.
September 2021
6. UMP tahun berjalan

6
Penyesuaian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
Data yang Dibutuhkan
1. Rata-rata konsumsi rumahtangga  Nilai tertentu diantara batas tertinggi dan batas terendah (= UM yang akan
per kapita per bulan menurut ditetapkan) dihitung berdasarkan formula penyesuaian UM sebagai
kabupaten/kota berikut:
2. Rata-rata banyaknya anggota
rumahtangga menurut kab/kota
3. Rata-rata banyaknya anggota
rumahtangga yang bekerja per
rumahtangga (khusus yang
UM(t+1) = Upah Minimum yang akan ditetapkan.
berstatus buruh/karyawan) UM(t) = Upah Minimum tahun berjalan.
menurut kab/kota Max = Fungsi maksimum dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
4. Pertumbuhan PDRB (Kuartal IV PE(t) = Pertumbuhan Ekonomi Provinsi yang dihitung dari pertumbuhan ekonomi yang
2020+Kuartal I+II+III 2021) mencangkup periode kwartal IV tahun sebelumnya dan periode kwartal II, II, dan III
terhadap PDRB (Kuartal IV tahun berjalan (dalam persen).
2019+Kuartal I+II+III 2020) Inflasi(t) = Inflasi Provinsi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan
periode September tahun berjalan (dalam persen).
menurut provinsi
BA(t) = Acuan batas atas bagi upah minimum yang akan ditetapkan/disesuaikan.
5. Angka inflasi menurut provinsi BB(t) = Acuan batas bawah bagi upah minimum yang akan ditetapkan/disesuaikan.
periode September 2020 s.d.
September 2021
6. UMK tahun berjalan
7. UMP tahun t+1 hasil penetapan
oleh Gubernur

7
Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) untuk
Data yang Dibutuhkan
Pertama Kali
Pertumbuhan ekonomi menurut provinsi
(selama 3 tahun berturut-turut)
Pertumbuhan ekonomi menurut kabupaten/kota
(selama 3 tahun berturut-turut)
Angka inflasi perkotaan tahun kalender menurut
kota (selama 3 tahun berturut-turut)
Angka inflasi tahun kalender menurut provinsi
(selama 3 tahun berturut-turut)
Nilai Purchasing Power Parity (PPP) menurut
provinsi (selama 3 tahun berturut-turut)
Nilai Purchasing Power Parity (PPP) menurut
kabupaten/kota (selama 3 tahun berturut-turut)
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut provinsi
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut
kabupaten/kota (selama 3 tahun berturut-turut) Syarat yang harus dipenuhi:
Median upah menurut provinsi (selama 3 tahun
1. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kab/Kota 3 (tiga) tahun terahir dari data yang
berturut-turut)
tersedia pada periode yang sama lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
Median upah menurut kabupaten/kota (selama pertumbuhan ekonomi Provinsi; ATAU
3 tahun berturut-turut)
2. Nilai pertumbuhan ekonomi dikurangi inflasi kab/kota yang bersangkutan selama 3
(tiga) tahun terahir dari data yang tersedia pada periode yang sama, selalu positif dan
Nilai UMP tahun berjalan lebih tinggi dari nilai provinsi.
Penghitungan Upah Terendah Pada Usaha Mikro dan Kecil

Data yang dibutuhkan Tahun Contoh 1 Penghitungan Upah Terendah Usaha Mikro & Kecil
Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita 2021
per bulan menurut provinsi Misal diperoleh data dari BPS sebagai berikut:
Garis Kemiskinan menurut provinsi 2021
Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita per Rp. 1.754.195
• Upah pekerja pada Usaha Mikro dan Kecil pada bulan Provinsi D tahun 2021
hakekatnya didasarkan pada hasil kesepakatan
antara Pengusaha dengan para pekerjanya [Pasal
Garis Kemiskinan (GK) Provinsi D tahun 2021 Rp. 600.025
36 ayat (2)], namun ada ketentuan sbb
Ketentuan 1: Upah terendah paling sedikit 50% rata2 konsumsi
50% x Rp. 1.754.195 = Rp. 877.098

Ketentuan 2: Upah terendah harus minimal 25% di atas GK


Rp. 600.025 + (25% x Rp. 600.025) = Rp. 750.031

Dari penghitungan Ketentuan 1 dan Ketentuan 2, maka


ditetapkan bahwa upah terendah pada Usaha Mikro dan Kecil
yang memenuhi pasal-pasal pada PP36/2021 di Provinsi D tahun
2022, yang disepakati antara pengusaha dan pekerjanya nilainya
TIDAK BOLEH LEBIH RENDAH dari Rp. 877.098
9
wagepedia.kemnaker.go.id KANAL INFORMASI PENGUPAHAN (WAGEPEDIA)
Wagepedia Adalah Sistem Informasi Pengupahan Indonesia

Sistem Informasi Pengupahan ini baik pemangku kepentingan


maupun masyarakat/publik dapat menggunakan data dan informasi
pengupahan yang kredibel, akurat dan terkini sesuai kebutuhannya
masing-masing saat itu dan utamanya dalam rangka penerapan
pengupahan yang adil, produktif dan berdaya saing sehingga dalam
agregatnya menjadi keunggulan daya saing Indonesia.

• Informasi Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum


Kabupaten/Kota (UMK).
• Statistik dari Indikator-indikator Pengupahan baik Indikator
Ekonomi maupun Ketenagakerjaan yang dilengkapi dengan definisi,
table dan grafik yang dapat dibandingkan dengan
provinsi/kota/kabupaten dan survey upah yang bersumber dari BPS.
• Kalkulator Upah Minimum
• Regulasi terkait kebijakan pengupahan
• Kajian, Analisa dan Jurnal Pengupahan
• Teori, konsep dan praktik-praktik pengupahan berbasis produktivitas
termasuk sistem manajemen kinerja yang dapat diterapkan di usaha
mikro dan kecil maupun indutri menengah dan besar.

Halaman Kalkulator Penyesuaian Upah minimum

Anda mungkin juga menyukai