Bentuk soal penalaran analatis, kita diberikan beberapa pernyataan Panjang dan kita
dituntut untuk dapat jawab pertanyaan berdasarkan informasi-informasi yang diberikan.
Jawaban dari soal penalaran analitis tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Kita
harus melakukan penalaran terlebih dahulu untuk bisa menemukan jawaban yang benar.
Kadang, untuk mempermudah pengerjaan, data yang ada di dalam soal, dijadikan dalam
bentuk gambar atau tabel. Tes penalaran analitis bertujuan untuk mengukur kemampuan kita
dalam hal berpikir logis, membaca, memahami, serta mencerna dengan teliti.
Secara garis besar, tipe soal penalaran analitis dapat dikelompokkan ke dalam tiga
bagian, antara lain:
Tes ini pada prinsipnya sama dengan tes perbandingan pada kemampuan Matematika.
Perbedaannya, tes ini lebih menekankan kemampuan berpikir logis. Secara umum,
penyelesain soal tipe ini adalah dengan membuat kemungkinan-kemungkinan dari soal dan
membuat tanda >, <. Atau = pada kualitas masalah yang dibicarakan. Atau juga dengan
Menyusun data secara urut berdasarkan keterangan pada soal. Susun data berdasarkan, mana
yang lebih tinggi, mana yang lebih dulu, mana yang lebih tua, dll.
Contoh Soal
Dalam rangka seleksi calon anggota tim bola basket putri dilakukan pengukuran
tinggi badan. Anis lebih tinggi daripada Bunga. Tinggi Centika sama dengan tinggi Esty,
Fentya lebih tinggi daripada Dawiyah, hanya ada dua peserta yang tinggi badannya sama.
Analisa penyelesaian
Diketahui pernyataan
1) A>B
2) C=E
3) F>D
4) Hanya ada dua peserta yang tinggi badannya sama
Dari soal diketahui C>A, artinya E>A, C= E>A>B
Karena Estika sama tingginya dengan Centika, padahal mereka lebih tinggi dari Anis,
maka Esty pasti lebih tinggi daripada Bunga (yang notabene lebih rendah dari Anis).