Anda di halaman 1dari 8

JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)

Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

IMPLEMENTASI METODE FUZZY LOGIC UNTUK SISTEM


PENGUKURAN KUALITAS UDARA DI KOTA MEDAN BERBASIS
INTERNET OF THINGS (IOT)

Jaka Prayudha1, Ardianto Pranata1, Afdal Al Hafiz1


1
Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma
email: jakaprayudha3@gmail.com

Abstract: Air quality plays an essential role for the life of living creatures on the surface
of this earth especially for humans, during this time the decrease of air quality in several
cities in the region of Indonesia continues to increase due to several things such as
industrial growth and the rapid development of motor vehicles compared to the increasing
population increased and not comparable with green open space and green area
conservation especially in urban areas. The processing system of the acquisition results
obtained from the use of several combinations of sensors (multisensor), ie, sensors that
can detect motor vehicle exhaust, dust particles, industrial smoke and oxygen levels in the
air. The results of the sensor data acquisition process will then be processed with fuzzy
artificial intelligence embedded in a microcontroller chip. This Internet of Things (IoT) -
based air quality measurement system will be able to be used as a medium for
broadcasting air quality-related information in a region, thereby providing a decrease in
the health impact for the community who will perform activities outside the home.

Keywords: Air quality, multisensory, internet of things, fuzzy

Abstrak: Kualitas udara mengambil peran penting bagi kehidupan mahkluk hidup di
permukaan bumi ini terutama untuk manusia, pada masa ini penurunan kualitas udara di
beberapa kota di wilayah Indonesia terus meningkatkan diakibatkan beberapa hal
diantaranya pertumbuhan industri dan perkembangan kendaraan bermotor yang semakin
pesat sebanding dengan pertumbungan penduduk yang makin meningkat dan tidak
sebanding dengan pertumbungan ruang terbuka hijau dan pelestarian kawasan hijau
khususnya pada wilayah perkotaan. Sistem pemrosesan dari hasil akuisisi yang
didapatkan dari penggunaan beberapa kombinasi sensor (multisensor) yaitu sensor yang
dapat mendeteksi gas buang kendaraan bermotor, partikel debu, asap dari hasil industri,
dan kadar oksigen dalam udara. Hasil dari proses akuisisi data sensor kemudian akan
diproses dengan kecerdasan buatan fuzzy yang ditanamkan pada sebuah chip
mikrokontroler. Sistem pengukur kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) ini akan
dapat digunakan sebagai media penyebar luasan informasi terkait kualitas udara pada
suatu wilayah, sehingga akan memberikan penurunan dampak kesehatan bagi masyarakat
yang akan melakukan aktivitas diluar rumah.

Kata kunci: Kualitas udara, multisensory, internet of things, fuzzy


JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

PENDAHULUAN yang didapatkan dari penggunaan


beberapa kombinasi sensor (multisensor)
Kualitas udara mengambil peran yaitu sensor yang dapat mendeteksi gas
penting bagi kehidupan mahkluk hidup di buang kendaraan bermotor, partikel debu,
permukaan bumi ini terutama untuk asap dari hasil industry, dan kadar
manusia, pada masa ini penurunan oksigen dalam udara. Hasil dari proses
kualitas udara di beberapa kota di wilayah akuisisi data sensor kemudian akan
Indonesia terus meningkatkan diakibatkan diproses dengan kecerdasan buatan yang
beberapa hal diantaranya pertumbuhan ditanamkan pada sebuah chip
industri dan perkembangan kendaraan mikrokontroler.
bermotor yang semakin pesat sebanding Kecerdasan buatan ditanamkan
dengan pertumbungan penduduk yang pada sistem pengukur kualitas udara yang
makin meningkat dan tidak sebanding dirancang agar sistem dapat berpikir,
dengan pertumbungan ruang terbuka hijau menalar dan melakukan pengambilan
dan pelestarian kawasan hijau khususnya keputusan dalam menentukan kualitas
pada wilayah perkotaan. udara pada suatu wilayah. Untuk itu
Penurunan kualitas udara juga metode fuzzy digunakan dalam
diakibatkan kebakaran hutan di beberapa membentuk kecerdasan buatan pada
wilayah Indonesia yang mengakibatkan sistem pengukur kualitas udara dengan
penurunan kualitas udara semakin buruk memanfaatkan konsep utama metode
yang menyebabkan peningkatan polusi fuzzy yaitu kesamaran (keabu-abuan)
udara dan penurunan kualitas udara segar dalam proses penerimaan informasi yang
pada suatu wilayah, hal ini menyebabkan akan digunakan dalam pengambilan
beberapa dampak diantaranya Infeksi keputusan yang pasti.
Saluran Pernapasan (ISPA) yang Dalam penyebar luasan informasi
mengakibatkan penurunan kemampuan dari hasil keputusan sistem pengukur
konsentrasi hingga tingkat kematian, kualitas udara dilakukan dengan cepat,
dampak buruk bagi kelangsungan mudah dan menghemat biaya dikarenakan
makhluk hidup terutama manusia, hal ini dukungan fasilitas internet yang cepat dan
dikarenakan masyarakat pada umumnya terjangkau, apalagi saat ini hampir 60%
tidak dapat mendapatkan informasi penduduk Indonesia telah menggunakan
kualitas udara pada sebuah wilayah fasilitas internet untuk segala keperluan
dikarenakan tidak memiliki alat ukur. dalam beraktivitas. Hal ini dapat
Karena untuk memiliki sebuah alat membantu memberikan informasi terkait
pengukur kualitas udara dibutuhkan biaya kualitas udara dengan pemanfaatan media
yang cukup mahal bagi penggunaanya. internet. Sistem pengukur kualitas udara
Penerapan bidang teknologi saat berbasis Internet of Things (IoT) ini akan
ini dimanfaatkan untuk menurunkan dapat digunakan sebagai media penyebar
dampak dari penurunan kualitas udara luasan informasi terkait kualitas udara
dengan cara memberikan informasi secara pada suatu wilayah, sehingga akan
luas, cepat dan murah biaya agar manusia memberikan penurunan dampak
mendapatkan informasi terkait kualitas kesehatan bagi masyarakat yang akan
udara di suatu wilayah secara terkini. melakukan aktivitas diluar rumah, karena
Sehingga dapat menurunkan dampak masyarakat dapat mengetahui kualitas
buruk bagi kesehatan manusia. udara yang ada pada lingkungannya dan
Implementasi sistem chip mikrokontroler tujuan wilayah yang akan dikunjunginya.
dapat digunakan sebagai sistem tertanam
(system embedded) yang digunakan untuk
melakukan pemrosesan dari hasil akuisisi
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

METODOLOGI dapat dibuat secara terbuka (public


information) dan secara tertutup (private
Kualitas Udara information). Penerapan Internet of
Udara merupakan sebuah Things (IoT) sejauh ini digunakan pada
atmosfer yang terdapat di sekeliling bumi komunikasi machine to machine (M2M)
yang fungsinya untuk memberikan di bidang sistem kendail, bidang industry,
perlindungan pada bumi dari gangguan bidang manufaktur dan lainnya. Produk
luar bumi. Udara pada alam tidak yang berbasis Internet of Things ini lah
sepenuhnya bersih dikarenakan adanya yang nantinya akan mempermudah
polutan akibat atkivitas manusia. Kualitas seseorang dalam mendapatkan data yang
udara merupakan paremater untuk akurat dan cepat berbasis sistem cerdas
mengukur keadaan pada udara yang layak (smart machine).
pada sebuah wilayah. Penurunan kualitas
udara diakibatkan oleh polutan seperti
beberapa jenis gas, asap kendaraan, asap
industry dan limbah udara dari rumah
tangga. Berikut ini parameter pengukuran
kualitas udara berdasrakan dari Indeks
Standard Pencemaran Udara (ISPU)
(http://iku.menlhk.go.id/)

Gambar 2. Konsep Internet of Things

Metode Fuzzy Algoritma Mamdani


Metode Fuzzy merupakan sebuah
metode dengan pemikiran bagaimana
dapat menemukan sebuah solusi yang
Gambar 1. Kriteria Kualitas Udara sifatnya samar/abu-abu. Lotfi Zadeh
menemukan sebuah konsep logika fuzzy
tahun 1964 dengan dasar pemikiran tidak
Internet of Things ada keadaan yang yang bernilai “true” or
Internet merupakan sebuah “off”. Setiap hasil keluaran sistem
jaringan komputer yang luas dan terbesar pastinya ada nilai gradasi diantara true or
di dunia karena menghubungkan banyak off dengan cara melakukan pergeseran
komputer di dunia secara bersamaan. skala variable yang dapat diukur sebagai
Pemanfaatan internet saat ini dapat bagian dari true or bagian dari false.
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Untuk memanfaatkan keadaan tersebut
diantaranya penyebaran informasi yang perlun adanya teori himpunan klasik yang
luas, cepat dan bebas sehingga berdasrakan pada logika ekstrem yang
masyarakat mendapatkan sebuah dapat menetapakan objek sebagai anggota
informasi dengan mudah. Pengembangan atau bukan anggota himpunan. Pada
internet menjadi sebuah teknologi logika fuzzy suatu objek dapat menjadi
Interenet of Things memastikan dapat anggota pada banyak himpunan dengan
melakukan pengendalian dan monitoring derajat keanggotaan yang berbeda pada
berbasis internet yang artinya seseorang masing-masing himpunan. Derajat
dapat melakukan pengawasan pada sistem keanggotan pada suatu himpunan
secara jarak jauh, dimanapun dan memiliki skala 0 sampai 1.
kapanpun tanpa batas dan akses informasi Pelopor aplikasi logika fuzzy
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

dalam bidang kontrol, yang merupakan 2. Fungsi Trapesium


aplikasi pertama dan utama dari logika Fungsi ini terdapat beberapa nilai x
fuzzy adalah Prof. Ebrahim Mamdani yang memiliki derajat keanggotaan
dkk dari Queen Mary College London. sama dengan 1, yaitu ketika b ≤ x ≤
Penerapan kontrol logika fuzzy secara c. Tetapi, derajat keanggotaan untuk
nyata di industri banyak dipelopor para a < x < b dan c < x ≤ d memiliki
ahli dari jepang, misalnya Prof. karakteristik yang sama dengan
Sugeno dari Tokyo Institute of fungsi segitiga.
Technology. Aplikasi logika fuzzy
hampir tak terbatas, misalnya untuk
kontrol proses, proses produksi,
robotika, manajemen skala besar, teknik
sipil, kimia, transportasi, kedokteran
maupun ekonomi. Pengaturan (control)
sistem non linier yang mengandung
sejumlah informasi padat memerlukan
pengintegrasian sistem secara cepat dan
dapat diterapkan dengan menggunakan
logika fuzzy.
Fungsi keanggotaan (member-
ship functions) adalah suatu kurva Gambar 4.Fungsi Trapesium
yang menunjukkan pemetaan titik-titik
input data ke dalam nilai keang- Motivasi utama teori fuzzy logic
gotaannya (sering juga disebut dengan adalah memetakan sebuah ruang input ke
derajat keanggotaan) yang memiliki dalam ruang output dengan menggunakan
interval dari 0 sampai 1. Salah satu cara IF-THEN rules. Pemetaan dilakukan
yang dapat digunakan untuk mendapatkan dalam suatu Sistem Inferensi Fuzzy
nilai keanggotaan adalah melalui (Fuzzy Inference System/FIS) disebut
pendekatan fungsi. juga fuzzy inference engine adalah sistem
1. Fungsi Segitiga yang dapat mengevaluasi semua rule
Fungsi ini memiliki satu nilai x yang secara simultan untuk menghasilkan
memiliki derajat keanggotaan sama kesimpulan dan urutan rule bisa
dengan 1, yaitu ketika x=b. Tetapi, sembarang
nilai- nilai di sekitar b memiliki Metode Mamdani sering juga
derajat keanggotaan yang turun dikenal dengan nama Metode Max-Min.
cukup tajam. Menggunakan MIN pada fungsi
implikasi, dan MAX pada komposisi
antar fungsi implikasi. Diperkenalkan
oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.
Ada beberapa tahapan yang diperlukan
untuk mendapatkan output, adalah
sebagai berikut :
1. Pembentukan variable input,
himpunan fuzzy, dan output fuzzy.
Variabel input maupun variabel
output dibagi menjadi satu atau lebih
himpunan fuzzy
2. Derjat keanggotaan, Menentukan
Gambar 3.Fungsi Segitiga derajat keanggotaan berdasarkan
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

input dan himpunan fuzzy troler arduino digunakan untuk


3. Aplikasi operator fuzzy, Pada tahap melakukan akuisisi data sensor
ini menentukan α-predikat aturan berikutnya program yang telah
dengan fungsi implikasi MIN dan diupload pada mikrokontroler akan
selanjutnya menentukan nilai dari Z melakukan proses sesuai algoritma
masing-masing aturan. pemrograman yang diupload.
4. Penegasan (deffuzy), Input dari
proses defuzzifikasi adalah suatu
himpunan fuzzy yang diperoleh dari
komposisi aturan-aturan fuzzy,
sedangkan output yang dihasilkan
merupakan suatu bilangan pada
domain himpunan fuzzy tersebut.
Defuzzifikasi yang digunakan adalah
Metode Centroid (Composite
Moment), solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil titik pusat Gambar 2. Arduino Uno
(z*)daerah fuzzy. Secara umum
dirumuskan: Tabel 2. Spesifikasi Arduino Uno
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage
6-20V
(limit)
14 (of which 6
Digital I/O Pins provide PWM
output)
PWM Digital I/O
6
5. Mikrokontroler Arduino Uni Rev 3 Pins
Arduino uno merupakan sebuah Analog Input Pins 6
mikrokontroler KIT yang di produksi DC Current per
20 mA
oleh arduino cooporation yang I/O Pin
memiliki tujuan untuk memper- DC Current for
50 mA
mudah para pengembangan sistem 3.3V Pin
cerdas tertanam dalam melakukan 32 KB
pengembangan sistem. Arduino uno (ATmega328P) of
Flash Memory
berbasis mikrokontroler ATMega which 0.5 KB used
328P dan memiliki 14 pin by bootloader
input/output digital. 2 KB
SRAM
Mikrokontroler arduino uno (ATmega328P)
memiliki pin Analog A0-A5 dan 1 KB
EEPROM
memiliki pin Digital 0-13 serta pada (ATmega328P)
pin Digital terdapat pin Pulse Width Clock Speed 16 MHz
Modulation (PWM) yang pada LED_BUILTIN 13
umumnya digunakan untuk Length 68.6 mm
melakukan kendali pada beragam Width 53.4 mm
jenis motor. Penggunaan mikrokon- Weight 25 g
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

6. Multisensor informasi kualitas udara merupakan hasil


Sensor merupakan media transducer yang telah diproses oleh mikrokontroler
yang digunakan untuk melakukan dengan kecerdasan buatan yang tertanam.
akuisisi (pengambilan) informasi
lingkungan dengan menggunakan Sensor Oksigen

sebuah mekanisme tertentu.


Multisensor merupakan sebuah cara Sensor Asap

yang digunakan untuk melakukan


Sensor Partikel Debu FIS Mikrokontroler ESP
akuisisi dengan beragam informasi
yang diambil seperti suhu, kadar Sensor Gas
Internet

oksigen, kadar gas, kadar asap dan


Sensor Suhu &
lainnya. Kumpulan data tersebut Kelembapan Website Server

dideteksi oleh beragam jenis sensor


untuk kebutuhan pemrosesan sistem. Gambar 4. Blok Diagram Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk membangun sebuah sistem


pengukur kualitas udara berbasis Internet
of Things diperlukan beberapa tahapan
sebagai berikut:

Gambar 5. Pengujian 1
Akuisisi Data Sensor
Tabel 3. Pengujian 1
Fuzzy Inference System Data Oksigen 75.2
Data Asap 12
Data Debu 81.3
Internet of Things Data Gas 61.6
Data Suhu 49
Informasi Kualitas Udara Data Kelembapan 29.1
Output 0.564
Gambar 3. Algoritma Perancangan Sistem Keterangan Sedang
Terdapat 3 tahapan utama pada
sistem pengukuran kualitas udara terdapat
tahapan akuisisi data sensor yaitu tahapan
pengumpulan data lingkungan dengan
beragam jenis sensor, fuzzy inference
system (FIS) merupakan sebuah
kecerdasan buatan yang ditanamkan
kedalam sistem untuk membuat sistem
dapat berfikir secara logika dan Gambar 6. Pengujian 2
melakukan pengambilan keputusan secara
akurat, internet of things digunakan untuk
melakukan transimisi informasi secara
luas dengan media internet agar dapat
hasil dapat didapatkan secara public,
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

Tabel 4. Pengujian 2 mempengaruhi web based server dalam


Data Oksigen 67.4 melakukan perubahan informasi secara
Data Asap 21.1 terkini (update), sehingga membutuhkan
Data Debu 79.6 sebuah jasa layanan internet yang
Data Gas 28.9 memiliki kecepatan optimal, serta
Data Suhu 12.5 dukungan device server yang cukup agar
Data Kelembapan 10 proses akuisis dan transfer informasi
Output 0.82 dengan internet tanpa mengalami kendala.
Keterangan Baik

UCAPAN TERIMA KASIH


SIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat
Pada hasil penelitian dilakukan terlaksanakan karena bantuan pendanaan
didapatkan hasil yang akurat dengan oleh Yayasan Bina Keluarga Sejahtera
perbandingan dengan alat ukuran (YBKS) Melalui STMIK Triguna Dharma
konvensional yang saat ini sering serta bantuan dana dari Dinas Kesehatan
digunakan untuk mengukur parameter Kota Medan Melalui Seksi Kesehatan
ukur kualitas udara. Pada penelitian ini Lingkungan
kecepatan dari internet sangat

DAFTAR PUSTAKA

L. A. Zadeh. (1988). Fuzzy logic. ISO Certif. Organ., 5(6): 9635–


Computer (Long. Beach. Calif). 9646.
21(4): 83–93. C. Kulkarni, S. Grama, P. G. Suresh, C.
M. Logic. (1977). Application of Fuzzy Krishna, & J. Antony. (2014).
Logic to Approximate Reasoning Surveillance Robot Using
Using Linguistic Synthesis. IEEE Arduino Microcontroller, Android
Trans. Comput. C-26(12): 1182– APIs and the Internet, in SIMS
1191, 1977. ’14 Proceedings of the 2014 First
S. N. Sivanandam, S. Sumathi, & S. N. International Conference on
(2007). Deepa, Introduction to Systems Informatics, Modelling
fuzzy logic using MATLAB. and Simulation. pp. 83–87.
C. C. Lee. (1990). Fuzzy logic in control H. Ali-Khodja and L. Aouragh. (2007)
systems: fuzzy logic controller - Modeling air quality and
Part 1. IEEE Transactions On deposition of trace elements in the
Systems Man And Cybernetics. vicinity of a cement plant for
20(2): 419–435 human health risk assessment. in
E. Cox. (1992). Fuzzy fundamentals. Water and Soil Quaility
IEEE Spectr. 29(10): 58–61, Modelling for Risk and Impact
N. Kaur, R. Mahajan, D. Bagai, and P. G. Assessment. NATO Security
Student (2016). Air Quality through Science Serie. pp. 141–
Monitoring System based on 151.
Arduino Microcontroller. Int. J. B. Adhikari and S. Majumdar. (2004).
Innov. Res. Sci. Eng. Technol. (An Polymers in sensor applications.
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (print)
Vol. IV No. 2, Jun 2018, hlm. 141 – 148 ISSN 2550-0201 (online)
Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

Prog. Polym. Sci. 29(7): 699–766, directions. Futur. Gener. Comput.


2004. Syst. 29(7): 1645–1660.
H. Electronic. (2006). Mq-7 Gas Sensor. C. Perera and A. V. Vasilakos. (2016). A
Carbon Monoxide, 1: 3–5 knowledge-based resource disco-
J. Yick, B. Mukherjee, & D. Ghosal. very for Internet of Things.
(2008). Wireless sensor network Knowledge-Based Syst., 109:
survey,” Comput. Networks. 122–136.
52(12): 2292–2330. Mochamad Fajar Wicaksono. (2017).
D-robotics UK. (2010). Temperature Implementasi Modul Wifi
Sensor DHT 11 Humidity & Nodemcu Esp8266 Untuk Smart
Temperature Sensor. D-Robotics. Home,” Jur. Tek. Komputer,
pp. 1–9. UNIKOM, Bandung. 6(1): 1–6
a Zanella, N. Bui, a Castellani, L. R. K. Kodali and A. Naikoti. (2017).
Vangelista, and M. Zorzi, (2014). “ECDH based security model for
Internet of Things for Smart IoT using ESP8266,” in 2016
Cities. IEEE Internet Things J. International Conference on
1(1): 22–32, Control Instrumentation
J. Gubbi, R. Buyya, S. Marusic, and M. Communication and
Palaniswami. (2013). Internet of Computational Technologies,
Things (IoT): A vision, ICCICCT 2016. pp. 629–633.
architectural elements, and future

Anda mungkin juga menyukai