Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Internet of Things dalam Bidang Pertanian

Reyhan Dzaki Sheva Pahlawanto¹, Kharisma Rizki Wijanarko², Natasya Siska


Fitri Yana³, Mellisa⁴
¹²³⁴Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Email: ¹reyhandzakisp@students.unnes.ac.id, ²rizkiwijanarko@students.unnes.ac.id,
³natasyasiska@students.unnes.ac.id, ⁴mellisalisa@students.unnes.ac.id

Abstrak
Internet of Things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki
kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa
menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of Things atau sering disebut
dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan. Masalah dalam pertanian adalah
kurangnya keefektifan dalam proses distribusi yang menyebabkan munculnya beberapa
kesalahan manajemen serta kurangnya informasi yang akurat dan efisiensi yang menjadikan
proses tersebut menjadi kurang sempurna. Dapat dikatakan bahwa di bidang pertanian ini
sangat perlu mengenal dan menerima konsep ini agar petani di Indonesia menjadi lebih maju
kedepannya. Penerapan Internet of Things menjadi gagasan yang harus dikembangkan untuk
direalisasikan pada sektor pertanian. Sensor-sensor yang dimiliki Internet of Things dalam
sektor pertanian mampu mendeteksi tingkat kesuburan tanah, pengendalian penyakit maupun
hama. Teknologi wireless yang ada pada Internet of Things mampu mendeteksi cuaca dan
iklim. Selain itu, Internet of Things mampu melakukan penjadwalan otomatisasi penyiraman,
penyemprotan pestisida dan pemupukan. Dengan berbagai kekuatan yang ada pada Internet of
Things menjadi potensi dan solusi yang sangat besar untuk mendukung dan membantu petani di
Indonesia. Oleh karena itu kami disini akan menjadikan industri pertanian lebih efisien dengan
menggunakan Internet of Things sebagai salah satu solusi terbaik.
Kata Kunci: Internet of Things, Agroindustri, Inovasi, Perkembangan

Abstract
Internet of Things is a concept or a program where an object has the ability to transmit data via
a network without using the assistance of humans and computer devices. Nowadays, the
Internet of Things or often referred to as IoT is currently experiencing a lot of developments.
The problem in the agriculture sector is the ineffectiveness of the distribution process which
causes some management mistakes and lack of information accuracy and efficiency that makes
the process become less flawless. It can be said that we need to know and accept this concept in
the agriculture sector in order to make farmers in Indonesia become more advanced in the
future. The application of Internet of Things is an idea that must be developed to be realized in
the agriculture sector. The censors that Internet of Things have can be used to detect soil
fertility, plant disease, and pests. The wireless technologies that Internet of Things have can be
used to detect current weather and climate. In addition, Internet of Things is capable of
scheduling automatic watering, spraying pesticides, and fertilizing the soil. With the various
advantages that exist in the Internet of Things, there is a huge potential and solution to help
farmers in Indonesia. Therefore, we are here to make the agricultural industry more efficient by
using the Internet of Things as one of the best solutions.
Keyword: Internet of Things, Agroindustry, Innovation, Development
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memahami definisi atau pengertian dari Internet of Things, kita dapat
melihatnya dari gabungan dari 2 kata yakni Internet dan Things. Internet merupakan
singkatan dari frasa international network, yang didefinisikan sebagai suatu jaringan
komputer yang sangat besar, yang dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari
beberapa jaringan – jaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain yang
mencakup jaringan di seluruh dunia. Jaringan ini memiliki fungsi untuk
menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain
dengan cepat dan tepat. Sedangkan Things dapat didefinisikan sebagai objek-objek
dari dunia fisik yang dapat dimonitor dan dikendalikan dari jarak jauh dengan
menggunakan Internet.
Dari pengertian kedua kata tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Internet of
Things adalah sebuah konsep dimana suatu jaringan benda-benda fisik atau things
yang embedded atau tertanam dengan elektronik, dapat saling terhubung,
berkomunikasi dan mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi
manusia kemanusian atau manusia ke komputer. Dalam kurun waktu beberapa tahun
terakhir, Internet of Things sudah menjadi salah satu teknologi yang paling penting di
abad ke-21 Pada saat ini teknologi Internet of Things telah diimplementasikan di
berbagai bidang, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya.
Salah satu bidang yang memiliki potensial untuk menerapkan penggunaan teknologi
Internet of Things adalah bidang pertanian. Banyak masalah-masalah yang muncul
pada bidang pertanian, seperti munculnya hama pada tanaman, kondisi cuaca dan
iklim yang tidak menentu, dan pekerjaan petani yang terkesan monoton seperti
menyiram, memupuki, dan merawat tanaman setiap harinya. Petani juga hanyalah
manusia biasa yang mempunyai rasa penat dan lelah, sehingga dibutuhkan suatu
inovasi untuk meringankan beban pekerjaan petani. Untuk mengatasi berbagai
permasalahan diatas yang telah diuraikan berdasarkan permasalahan yang dialami
oleh petani, maka dibutuhkan penerapan alat monitoring berbasis Internet of Things.
Penerapan Internet of Things pada pertanian dapat berupa teknologi sensor untuk
mendeteksi serangan hama, kadar air yang terdapat dalam tanah atau tanaman dan
juga emisi lingkungan yang ada di sekitar lahan pertanian. Dengan penerapan
tersebut, diharapkan hasil dan kualitas dari pertanian dapat meningkat dengan pesat
dan akurat. Keberadaan Internet of Things akan sangat membantu mengelola
informasi dari berbagai sensor pertanian dengan cepat dan presisi melalui antarmuka
aplikasi pada Smartphone yang dapat diakses secara realtime. Penerapan Internet of
Things tentu saja akan sangat membantu petani dalam menjalankan aktivitas pertanian
sehari-hari. Di dalam dunia yang sudah saling terhubung dengan jaringan internet,
sistem digital mampu merekam dan memonitoring seluruh interaksi antar berbagai
jaringan yang terhubung. Dunia fisik bisa bertemu dan bekerjasama dengan sistem
dunia digital dengan keterlibatan manusia yang minimal.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang, kami mengkaji mengenai proses pengiriman
data melalui fitur-fitur Internet of Things sehingga dihasilkan data untuk mendukung
keputusan petani dalam merawat pertumbuhan tanaman. Adapun masalah - masalah
yang dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Apa saja fitur dari Internet of Things yang dapat digunakan dalam bidang
pertanian?
2. Bagaimana pengimplementasian fitur-fitur Internet of Things dalam bidang
pertanian?

1.3. Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan, adapun tujuan dari penelitian
yang dilakukan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengenali fitur dari Internet of Things yang dapat digunakan dalam bidang
pertanian.
2. Mengetahui pengimplementasian fitur-fitur Internet of Things dalam bidang
pertanian.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembaca maupun
penulis. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan wawasan mengenai manfaat Internet of Things.
2. Memberikan informasi mengenai cara pemanfaatan Internet of Things dalam
bidang pertanian.

2. METODE
2.1. Metode Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan penelitian kualitatif Phenomenological research. Penelitian
kualitatif Phenomenological research ini bertujuan untuk membahas tentang
fitur-fitur dari Internet of Things serta pengimplementasian dalam bidang pertanian.
Dimana penelitian ini dilakukan berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti yang
memiliki tujuan diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengenali fitur dari Internet of Things yang dapat digunakan dalam bidang
pertanian.
2. Mengetahui pengimplementasian fitur-fitur Internet of Things dalam bidang
pertanian.
Phenomenological research ini dipilih karena salah satu jenis penelitian kualitatif,
dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk
mengetahui lebih dalam lagi mengenai Internet of Things dalam bidang pertanian.
Dimana di penelitian ini nantinya para partisipan akan ditanyakan terkait yang
berhubungan dengan Internet of Things dalam bidang pertanian antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Apa saja fitur dari Internet of Things yang dapat digunakan dalam bidang
pertanian?
2. Bagaimana pengimplementasian fitur-fitur Internet of Things dalam bidang
pertanian?
Beragam nya metode penelitian kualitatif ini menjadikan dasar pada penelitian kali ini
untuk menganalisa dan memahami Internet of Things dalam bidang pertanian dengan
menggunakan metode Phenomenological research.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Fitur-Fitur Internet of Things
Di dalam Internet of Things, terdapat komponen-komponen atau fitur-fitur yang
penting. Fitur-fitur yang terdapat pada Internet of Things adalah sebagai berikut.
1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Internet of Things membuat hampir semua mesin atau barang yang ada di
sekitar kita menjadi smart atau pintar. Hal ini membuktikan bahwa Internet
of Things bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan
pengembangan teknologi yang didasarkan pada Artificial Intelligence. Cara
kerja dari Artificial Intelligence adalah dengan mengumpulkan berbagai data
dari sekitar lingkungannya, pemasangan jaringan-jaringan, dan
pengembangan algoritma Artificial Intelligence. Hal ini menjadikan sebuah
mesin dapat menentukan pemikirannya sendiri dan melakukan berbagai
aktivitas atau pekerjaan dengan sendirinya, tanpa menggunakan atau
menunggu perintah dari pengguna.
2. Konektivitas
Internet of Things mempunyai kemungkinan untuk membuat atau membuka
jaringan-jaringan baru, salah satunya adalah jaringan khusus Internet of
Things. Sehingga, jaringan ini tidak lagi terikat dengan penyedia utama saja.
Jaringannya bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah
dengan Internet of Things yang menciptakan jaringan kecil tersebut di antara
perangkat sistem.
3. Sensor
Sensor merupakan fitur penting yang membuat Internet of Things berbeda
dari mesin-mesin lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan dan
menentukan suatu hal. Sensor ini menjadikan Internet of Things sebagai
suatu sistem aktif yang dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari
kita. Dengan adanya fitur sensor ini, Internet of Things mampu untuk
mendefinisikan sebuah hal, yang mana dapat mengubah Internet of Things
menjadi suatu sistem yang aktif dan terintegrasi dengan dunia yang real.
4. Keterlibatan Aktif (Active Engagement)
Engagement atau keterlibatan yang sering diterapkan teknologi umumnya
yang termasuk dalam kategori pasif. Dengan Internet of Things, hal ini
tentunya akan mengenalkan paradigma yang lebih baru dan segar bagi
konten, hasil produk, maupun keterlibatan dalam layanan yang lebih aktif
atau yang biasa disebut Active Engagement.
5. Perangkat Berukuran Kecil (Small Devices)
Perangkat, seperti yang diperkirakan oleh para pakar teknologi, lambat laun
akan menjadi lebih kecil, lebih murah, dan lebih kuat dari tahun ke tahun.
Internet of Things bisa memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat
khusus ini agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang
lebih baik.
3.2. Implementasi Internet of Things dalam Bidang Pertanian
Dari fitur-fitur Internet of Things yang telah disebutkan, didapatkan berbagai cara
dalam mengimplementasikan fitur-fitur tersebut dalam bidang pertanian. Terdapat
keuntungan secara luas yang dapat diambil dari fitur Internet of Things di bidang
pertanian. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Konektivitas
Melalui Internet of Things, kita dapat mengoperasikan berbagai macam hal
hanya dari satu perangkat saja, misalnya perangkat gadget seperti
smartphone.
2. Efisiensi
Dengan peningkatan konektivitas, terdapat penurunan jumlah waktu yang
biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas yang sama dan berulang.
3. Kemudahan
Penerapan Internet of Things dapat memunculkan kemudahan dalam
melakukan suatu aktivitas. Para petani tidak perlu mengoperasikan suatu
perangkat secara manual. Petani juga dapat dimudahkan dalam melakukan
pekerjaan pertanian berkat implementasi dari Internet of Things.

Dari pemaparan tersebut kami akan mengimplementasikannya dalam bentuk sebuah


alat atau aplikasi. Aplikasi ini dapat digunakan oleh para petani untuk meringankan
pekerjaan mereka. Konsep dari aplikasi ini bisa dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Konsep Aplikasi Internet of Things dalam Bidang Pertanian

Dengan mengintegrasikan Internet of Things dengan berbagai aspek dalam bidang


pertanian, data-data yang diambil bisa di proses untuk memberikan hasil berupa
berbagai informasi mengenai pertanian seperti prakiraan cuaca atau iklim setiap
minggunya, kesuburan dan kelembaban tanah tanam, temperatur dan suhu di sekitar
area pertanian, kurangnya air atau pupuk dalam tanaman, dan sebagainya.
Sensor-sensor yang dimiliki Internet of Things dalam sektor pertanian mampu
memonitoring dan mendeteksi tingkat kesuburan dan kelembaban tanah, pengendalian
penyakit tanaman, emisi lingkungan, maupun hama-hama yang muncul pada
tanaman. Sensor dalam Internet of Things juga memungkinkan petani untuk
mendapatkan informasi berupa detail topografi, tingkat kesuburan, tingkat keasaman
hingga suhu tanah. Teknologi Artificial Intelligence dan jaringan wireless yang ada
pada Internet of Things mampu mendeteksi cuaca dan iklim, dan memprediksi
perubahan cuaca atau iklim setiap minggunya dengan mengambil data-data yang
didapat di sekitar area pertanian melalui jaringan wireless. Selain itu, Internet of
Things mampu melakukan penjadwalan berupa penyiraman tanaman, penyemprotan
pestisida dan pemupukan secara otomatis. Petani juga dapat memantau pertumbuhan
dan produksi tanaman secara real time. Semua hal tersebut akan terhubung dengan
konektivitas dalam Internet of Things dengan ketukan jari saja melalui aplikasi
smartphone. Oleh karena itu, kedepannya aplikasi ini bisa digunakan oleh para petani
dan bisa merubah pola kerja mereka menjadi lebih praktis, akurat, dan mempercepat
waktu pekerjaan dari petani. Hasil pertanian juga dapat meningkat dengan pesat dan
akurat.

4. SIMPULAN
Internet of Things (IoT) semakin mempunyai peran penting dan mengalami
perkembangan pesat di berbagai bidang. Perkembangan ini membawa berbagai
inovasi dalam bidang teknologi dan juga membawa masalah baru. Perangkat Internet
of Things baik yang masih digunakan maupun yang sedang dalam pengembangan
perlu dikategorikan berdasarkan pemakaian, tipe, koneksi internet, dan tempat yang
diimplementasikan. Salah satu sektor penting berdasarkan pemakaiannya adalah
sektor pertanian. Dengan implementasi teknologi Internet of Things, para petani dapat
mengumpulkan data-data yang dapat menunjang sektor pertanian. Para petani juga
seharusnya bisa memahami potensi Internet of Things untuk sektor pertanian dengan
memasang teknologi pintar untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan dalam
produksi mereka. Dengan berkembangnya Internet of Things pada sektor pertanian
maka berpotensi pada peningkatan produktivitas pertanian, meningkatkan ketertarikan
golongan milenial dalam bertani, dan dampak positif lingkungan seperti penggunaan
air yang lebih hemat dan penggunaan pestisida yang lebih teregulasi. Namun, dibalik
itu semua, terdapat tantangan yang tersembunyi mengenai penerapan Internet of
Things yang perlu kita dihadapi untuk mendukung kemajuan pertanian di Indonesia.
Dengan pertumbuhan populasi yang pesat, permintaan tersebut dapat berhasil
dipenuhi jika para petani menerapkan solusi Internet of Things pada pertanian
mereka.

5. REFERENSI
[1] Stočes, M., Vaněk, J., Masner, J. & Pavlík, J. 2016. Internet of things (IoT) in
agriculture - Selected aspects. Agris On-line Papers in Economics and Informatics.
Vol. 8(1): 83–88.
[2] Balisa, D., Delima, R., Chrismanto, A., & Budi Santoso, H. 2021. Pengujian dan
Model Penerimaan Aplikasi Web Mapping System Lahan Pertanian. Jurnal Teknik
Informatika Dan Sistem Informasi. Vol. 7(1).
https://doi.org/10.28932/jutisi.v7i1.3336, diakses 12 Oktober 2021.
[3] Stanton, Caitlin Anne and Fischer, Laura Morgan. 2020. Let’s Focus In: A Guide
to Eye Tracking Technology in Agricultural Communications Research. Journal of
Applied Communications. Vol. 104: Iss. 2. https://doi.org/10.4148/1051-0834.2320,
diakses 12 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai