Anda di halaman 1dari 54

KEPERAWATAN

KOMPELEMTER 1
S1 KEPERAWATAN 3B

MANFAAT TUMBUHAN KUMIS


KUCING

STIKes Indonesia Maju


TIM PENYUSUN

Ketua : M. Okeu Kurniawan 09190000185

Anggota :

1. Ayunita Pratiwi 09190000038


2. Milasari Wulandari 09190000030
3. Dyonza Oscar AL 09140000067
4. Ryo Tanta Saputra 09190000115
5. Pryna Choeriyah 09190000088
6. Sabila Aina Sulistia 09190000090
7. Syafa Tresnawulan 09190000042

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan buku
saku kuliah Keperawatan Komplementer 1
(Fitofarmaka). Buku saku ini berisikan tentang
informasi mengenai Manfaat tumbuhan kumis
kucing.Diharapkan buku saku ini dapat
memberikan informasi mengenai tumbuhan obat
tradisional di Indonesia.
Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta
dalampenyusunan buku saku ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.

Jakarta, November 2020


Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................... 1
B. PATOFISIOLOGI ............................................................. 12
ASAM URAT ................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 19
BAB II KUMIS KUCING .................................................................. 21
A. Pengertian Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus) .... 21
B. Kandungan senyawa aktif dalam kumis kucing ........... 22
C. Pengolahan .......................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 43
BAB III PENUTUP............................................................................ 44
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Obat tradisional merupakan obat yang
berasal dari spesies tumbuhan yang diketahui
atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat
obat dan telah digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional. Pengobatan tradisional
adalah pengobatan yang mengacu

1
padapengalaman yang diwariskan oleh para
leluhur atau nenek moyang secara turun
temurun, sehingga menjadi suatu kebiasaan
yang sampai sekarang tetap dipertahankan
dalam kehidupan masyarakat, terutama yang
jauh dari perkotaan atau masyarakat yang
hidup di daerah yang sarana pelayanan
kesehatannya masih sangat terbatas1.
Penyakit asam urat atau biasa dikenal
sebagai arthritis gout merupakan suatu
penyakit yang diakibatkan karena
penimbunan kristal monosodium urat di
2
dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil
metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam
inti sel tubuh.Peningkatan kadar asam urat
dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh
manusia seperti perasaan nyeri di daerah
persendian. Penumpukan kristal tersebut
diakibatkan tingginya kadar asam urat dalam
darah. Bahan pangan yang tinggi kandungan
purinnya dapat meningkatkan kadar urat
dalam darah antara 0,5 – 0,75 g/ml purin yang
dikonsumsi.Konsumsi lemak atau minyak
3
tinggi seperti makanan yang digoreng, santan,
margarin atau mentega dan buah-buahan yang
mengandung lemak tinggi seperti durian dan
alpukat juga berpengaruh terhadap
2
pengeluaran asam urat .

4
Menurut data World Health
Organization (WHO, 2016) Prevalensi gout
mengalami kenaikan jumlah penderita hingga
dua kali lipat antara tahun 2005-2013.Pada
orang dewasa di Amerika Serikat penyakit
gout mengalami peningkatan pertahun dan
mempengaruhi 8.3 juta jiwa penderita gout
arthrits yaitu (4%).
Penyakit arthritis gout di Indonesia
pertama kali diteliti oleh seorang dokter
Belanda yang bernama dr.Van Den Horst,
pada tahun 1935.Menemukan 15 kasus gout
5
berat pada masyarakat kurang mampu di
pulau Jawa. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2016 menunjukkan bahwa
penyakit sendi di Indonesia berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan (nakes) sebesar
11.9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala
sebesar 24.7%, sedangkan berdasarkan daerah
diagnosis nakes tertinggi di Provinsi Bali
sebesar 19.3% dan berdasarkan diagnosis dan
gejala tertinggi yaitu di Nusa Tenggara Timur
sebesar 31.1%. Prevalensi penyakit sendi di
Jawa Tengah tahun 2016 berdasarkan
6
diagnosis nakes sebesar 11.2% ataupun
berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar
25.5% Provinsi Jambi menduduki angka
kejadian asam urat di Indonesia menempati
peringkat 16 dari semua Provinsi yang ada di
Indonesia yaitu, 22,3% Tahun 2016 3.
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Merangin didapatkan
data dari 3 bulan terakhir Tahun 2018.
Didapat 3 puskesmas dengan angka kejadian
arthritis gout tertinggi yaitu Puskesmas
Pamenang Penderita arthritis gout mencapai
7
190 penderita, Puskesmas Tabir selatan 126
penderita arthritis gout, Puskesmas Pamenang
Selatan 115 penderita arthritis gout.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala
Puskesmas upaya yang telah dilakukan oleh
Puskesmas Pamenang yaitu dengan
pengecakan asam urat rutin, penyuluhan dan
pemberian obatobatan, tetapi angka kejadian
asam urat tetap tinggi.
Penanganan secara nonfarmakologis
yang digunakan untuk penyakit asam urat
berfungsi sebagai anti radang, penghilang rasa
8
sakit (analgesic).Membersihkan darah dari zat
toksit, peluruh kemih (diuretic) sehingga
memperbanyak urin, dan menurukan asam
urat. Jenis tanaman berkhasiat obat yang
dapat dugunakan untuk mengatasi asam urat
diantaranya yaitu Mengkudu (Morinda
Citrifolia), Sambiloto, Kumis Kucing, Daun
Salam, Alang-alang, Temulawak, Jahe Merah,
Kunyit4 .
Salah satu tanaman yang sering
digunakan dalam pengobatan tradisional
adalah tanaman kumis kucing (Orthosiphon
9
Aristatus).Kumis kucing merupakan
tumbuhan semak tahunan yang dapat tumbuh
mencapai 50-150 cm. Kumis kucing memiliki
batang berkayu yang berbentuk segi empat,
beruas-ruas, serta bercabang dengan warna
coklat kehijauan. Daun kumis kucing
merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat
telur, dengan ukuran panjang 7-10 cm dan
lebar 8- 50 cm. Bagian tepi daun bergerigi
dengan ujung dan panjang runcing. Daun tipis
dan berwarna hijau.Bunga kumis kucing
berupa bunga majemuk berbentuk malai yang
10
terletak di ujung ranting dan cabang dengan
mahkota bunga berbentuk bibir dan berwarna
putih.Pada bunga terdapat kelopak yang
berlekatan dengan ujung terbagi empat dan
berwarna hijau.Benang sari pada bunga
berjumlah empat dengan kepala sari berwarna
ungu.Sedangkan putik pada bunga berjumlah
satu dan berwarna putih.Kumis kucing
memiliki buah berbentuk kotak dan bulat
telur, yang berwarna hijau ketika masih muda
dan berubah warna menjadi hitam setelah
tua.Biji kumis kucing berukuran kecil dan
11
berwarna hijau ketika masih muda yang
menghitam setelah tua.Perakaran kumis
kucing merupakan akar tunggang berwarna
putih kotor 5.

B. PATOFISIOLOGI
Gout tergolong sebagai penyakit yang
terjadi akibat gangguan metabolisme purin.
Gangguan tersebut menyebabkan tingginya kadar
asam urat darah yang selanjutnya mudah
mengkristal akibat metabolisme purin tak
sempurna. Kurang lebih 20-30% gout terjadi
12
akibat kelainan sintesa purin dan sekitar 75%
terjadi akibat kelebihan produksi asam urat tetapi
pengeluarannya tak sempurna. Pembentukan
kristal monosodium urat (MSU) memegang
peranan penting pada proses awal serangan gout.
Kristalisasi asam urat sering terjadi pada
persendian, jaringan tulang rawan, tendon dan
selaputnya serta ginjal. Pada tahap yang lebih
parah, timbunan kristal urat akan membentuk
Tofus. Tofus merupakan benjolan kecil berwarna
pucat yang biasanya muncul pada daun telinga
samping, mangkok sendi lutut, bagian punggung
13
lengan atau tendon belakang pergelangan kaki.
Timbunan kristal ini akan meradang bila dipicu
beberapa faktor antara lain stress, benturan, dan
suhu dingin. Kristalisasi di jaringan terjadi apabila
kadar asam urat mencapai 9 – 10 mg/dl. Oleh
karenanya menjaga kadar asam urat tetap normal
perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi.
Gout terjadi akibat peningkatan asam urat
menahun. Jika asam urat meningkat terus akan
terjadi gout kronis yang ditandai nyeri
berkepanjangan. Timbunan asam urat di ginjal
akan menyebabkan batu asam urat ditandai nyeri
14
hebat di daerah pinggang dan bila berlanjut dapat
mengganggu fungsi ginjal tersebut. Tubuh
sebenarnya memiliki mekanisme penyeimbang
yaitu dengan memproduksi enzim urikinase untuk
mengoksidasi asam urat menjadi alotinin yang
mudah dibuang. Selain itu, tubuh akan bereaksi
mengatur tingkat keasaman atau pH darah agar
tetap berada pada tingkat basa agar asam urat
terlarut dalam plasma sebagai natrium urat. Bila
pH menurun, misalnya akibat dehidrasi, maka
asam urat akan susah larut dan mengendap sebagai
kristal tajam. Tubuh menggunakan kalsium,
15
magnesium, kalium dan mineral lain dalam
persendian tubuh untuk mengembalikan keasaman
darah ke tingkat basa.
Dibawah ini adalah contoh gambar dari penyakit
asam urat:

Gambar 1 Gambar 2
ASAM URAT
Pengertian Asam Urat

16
Asam urat (ArthritisGout) adalah
penyakit yang sering ditemukan dan
tersebar diseluruh dunia. ArthritisGout
merupakan kelompok penyakit heterogen
sebagai akibat deposisik kristal
monosodium urat pada jaringan atau
akibat supersaturasi didalam cairan
ekstraseluler 6.

Asam urat merupakan produk akhir


dari katabolisme adenin dan guaninine
yang berasal dari pemecahan nukletida

17
purin.Asam urat ini di keluarkan melalui
ginjal dalam bentuk urin7.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hutapea. (2000). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol. 1 Nomor 2.

Kristinatuti. (2007). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol. 1 Nomor 2.

Riskesdas. (2016). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol. 1 Nomor 2.

Saraswati. (2009). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol. 1 Nomor 2.
Sofitri, N. &. (2012). Jurnal Kesehatan Saintika
Meditory, Vol 1. Nomor 2.

Sopian. (2009). Vol.16. Jurnal Biotropikal Sains,


No. 1.

Sudoyo, d. (2009). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol 1. Nomor 2.
BAB II
KUMIS KUCING

A. Pengertian Kumis Kucing


(Orthosiphon Aristatus)
Kumis kucing dikenal dengan
bahasa latin Orthosiphon aristatus
termasuk tanaman family lamiacea, daun
kumis kucing dapat digunakan untuk
penderita asam urat (Arthritis gout)
dimana kandungan yang terdapat pada
daun kumis kucing yang bisa
21
menurunkan kadar asam urat
yaitu,Orthosiphon glikosida zat senyawa
khusus yang memiliki daya diuteritik dan
sedikitantiinflamasi
B. Kandungan senyawa aktif dalam kumis
kucing

Kandungan senyawa aktif yang ada dalam


tumbuhan kumis kucing dipercaya memberikan
manfaat kesehatan adalah minyak asiri yang terdiri
dari sesqulterpena dan senyawa fenolik, selain itu,
daun kumis kucing juga mengandung flavonoid

22
dengan kandungan utamanya sinentesis, eupatorin,
scutellarein, tetramethyl eter, salvigenin,
rhamnazin, dan glikosida flavonoid. Senyawa lain
yang mendatangkan manfaat dari tanaman ini
adalah orthosiphon glikosida,alkaloid, zat samak,
minyak lemak, sapoin, dan myoinositol

 Kandungan xantin oksidase pada daun kumis


kucing
Xantin oksidase merupakan enzim
yang berperan dalam pembentukan asam urat
dalam tubuh. Semakin tinggi kandungan
23
enzim xantin oksidase, semakin tinggi pula
kadar asam urat yang di hasilkan dalam
tubuh. Pada tahun 2008, Dwieka Agustin
Muflihat dari Fakultas MIPA IPB melakukan
penelitian mengenai efek penghambatan
kumis kucing terhadap aktifitas enzim xantani
oksidase. Di ketahui bahwa kumis kucing
memiliki manfaat efek penghambat terhadap
aktifitas enzim xantin oksidase lebih dari 50%
sehingga dapat membantu penurunan kadar
asam urat yang berlebih dalam tubuh.

24
 Zat senyawa aktif dan fungsi zat pada daun
kumis kucing

Nama Zat Fungsizat


yang
membuatj
urnal
Dalimarth Orthosiphongli Zatsenyawakhusus
a, 2004 kosida yang
memilikidayadiuteriti
kdansedikitantiinfla
masi

25
Hariana, Zatsamak, Hasilekstraksidaunda
2005 orthosiphon, nbungaOrthosiphonst
glokosida, amineusBenth.
minyaklemak, Ditemukanmethylrip
sapofonin, ariochromene A atau
garamkalium( 6-(7,8-
o,6-3,5%) dimethoxyethanone).
danmyoinosito
Yulaikhah minyakatsirise ditemukan 9
, 2009 banyak 0,02- macamgolonganseny
0,06 % yang awaflavondalambent

26
terdiridari 6 ukaglikon, 2
macamsesquit macamglikosidaflavo
erpenesdansen nol, 1
yawafenolik, macamsenyawacoum
glikosidaflavo arin, scutellarein, 6-
nol, hydroxyluteolin,
turunanasamka sinensetin
ffeat.
Manshor, senyawafenoli kandunganutamanyas
2013 kdanflavonoid inentesis, eupatorin,
scutellarein,

27
tetramethyleter,
salvigenin,
rhamnazin,
danglikosida
flavonoid
PutriPrati SenyawaFenol - Lapisan air di
wi, at masukankedalam
Melnysuz plat
ery, tetesdanditambah
Bambang kanpereaksi
Cahyono. AICL₃

28
2010 - Reaksipositifdita
ndaidenganterben
tuknyawarnabiru-
ungu

C. Pengolahan

Pengolahan daun kumis kucing dengan


cara merebus sebanyak 5 helai daun kumis kucing,
dengan air 250 mililiter, didihkan hingga tersisa
100 mililiter gelas. Setelah di angkat, dinginkan,

29
lalu disaring, meminum sebanyak 2 kali sehari
dengan dosis masing-masing setengah
gelas1.Mengalirnya bahan pelarut ke dalam ruang
sel menyebabkan protoplasma membengkak dan
bahan kandungan sel akan terlarut sesuai dengan
kelarutannya. Gaya yang bekerja adalah adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel
dengan cairan ekstraksi yang mula-mula masih
tanpa bahan aktif yang mengelilinginya. Bahan
kandungan sel akan mencapai ke dalam cairan di
sebelah luar selama difusi melintasi membran 11
sampai terbentuknya keseimbangan konsentrasi
30
antara larutan di sebelah dalam dan larutan di
sebelah luar sel.15.

 Pengaruh pemberian rebusan daun kumis


kucing terhadap asam urat

Didalam rebusan daun kumis kucing


(Orthosiphon Aristatus) terkandung flavonoid
dan glikosida yang dapat menurunkan kadar
asam urat. Sehingga terjadi penurunan kadar
asam urat pada penderita artheritis gout,
selain itu flavonoid dapat mengurangi
31
peradangan di bagian yang terkena asam urat
yang berlebihan, flavonoid bersifat diuretik
sehingga purin dapat dikeluarkan melalui
urin. Terapi ini diberikan 2 kali sehari dengan
takaran 100 ml, waktu diberikan pagi dan
sore.Kemungkinan besar purin banyak
dikeluarkan saat berkemih dipagi hari dan
sore hari dikarenakan terapi pemberian air
rebusan daun kumis kucing (Orthosiphon
Aristatus) juga diberikan pada pagi hari dan
sore hari sebelum tidur.

32
 Macam metode ekstraksi antara lain:
- Maserasi
Merupakan cara penyarian sederhana
yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari selama beberapa hari
pada temperatur kamar dan terlindung
dari cahaya.
- Soxhletasi
Merupakan penyarian simplisia secara
berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap
33
cairan penyari terkondensasi menjadi
molekul-molekul air oleh pendingin
balik dan turun menyari simplisia
dalam klongsong dan selanjutnya
masuk kembali ke dalam labu alas
bulat setelah melewati pipa sifon

Dibawah ini ada beberapa resep dan cara


pengolahan obat tradisional daun kumis
kucing:

34
Resep 1
Bahan:
-30 gr tumbuhan kumis kucing kering
-15 ceplukan kering (30gr segar)
-60gr akar alang-alang segar
-800ml air
Cara mengolah:
-Cuci semua bahan,rebus dengan 800ml air hingga
tersisa 400ml lalu saring
-Minum masing-masing 200ml 2 kali sehari

35
Resep 2
Bahan:
-5 helai daun kumis kucing
-15 ceplukan kering (30gr segar)
-250ml air
Cara mengolah:
-Cuci daun kumis kucing,rebus dengan 250ml air
hingga tersisa 100ml
-Setelah di angkat, dinginkan,lalu disaring,
meminum sebanyak 2kali sehari dengan dosis
masingmasing setengah gelas

36
Resep 3
Bahan:
- daun kumis kucing 4-7 lembar
- meniran 7 helai
-air 2 gelas
Cara mengolah:
-Cuci daun kumis kucing dan meniran sampai
bersih
- rebus kedua bahan tersebut sampai mendidih dan
menyisahkan air 1 gelas
- minum rebusan tersebut sebanyak 3 kali sehari

37
Resep 4
Bahan :
-Daun kumis kucing kering 10 gram
-Meniran kering 10 gram
-Sawi tanah kering 10 gram
-Jahe merah kering 15 gram
-Kapulaga kering 10 gram
Cara mengolah:
- cuci lalu rebus semua bahan tersebut ke dalam
satu liter air.
- rebus sampai air mendidih dan menyisahkan 500
ml.
38
- minum air rebusan tersebut tiga kali sehari.

Resep 5
Bahan:
-3 helai daun kumis kucing
-Air
Cara mengolah:
-siapkan 3 daun helai kumis kucing, lalu cuci dan
jemur/keringkan hingga daun nya berubah warna
menjadi kecoklatan

39
-setelah itu siapkan air dan masukan 3 helai daun
kumis kucing yang telah dijemur/ dikeringkan,
rebus hingga mendidih

 Obat Konvensional untuk Asam Urat

Selain obat tradisional yang bisa digunakan untuk


pengobatan gout/asam urat, yaitu obat
konvensional yang biasa digunakan bagi penderita
asam urat. Dibawah ini ada table nama2 obat
konvensional, dosis, dan cara penggunaan.

40
NO NamaObat Manfaat Dosis

1 Indometasin MengurangiNyeria 150-300Mg


kibatAsamUrat 2-3x1

2 IbuProfen MeredakanRadang 200-800mg,


Dan Nyeri 3-4x1

3 Profenid MenurunkanAsam 250mg, 2x1


Urat

41
4 Puricemia Menurunkanasamur 100mg/hari
atdalamdarah

5 Feburic Mengatasikelebiha 80mg, 1x1


nasamurat

6 Zyloric Menurunkankadara 100-300mg/


samuratdalamdarah hari

42
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha. (2004). Jurnal Kesehatan Saintika


Meditory, Vol 1. Nomor 2.
BAB III
PENUTUP

Pada pemberian rebusan daun kumis


kucing terhadap asam urat harus diperhatikan
cara pemakaian nya yaitu 2 kali sehari dengan
takaran 100 ml, dan waktu diberikan pagi dan
sore tetapi kemungkinan besar purin banyak
dikeluarkan saat berkemih dipagi hari dan sore
hari dikarenakan terapi pemberian air rebusan

44
daun kumis kucing (Orthosiphon Aristatus) juga
diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum
tidur.

45
Departemen Ilmu Keperawatan
STIKes Indonesia Maju

Anda mungkin juga menyukai