Makalah Asam Urat
Makalah Asam Urat
ASAM URAT
OLEH :
KELOMPOK 5
1. TERAJANA PANGGABEAN
2. ARNI SIMAMORA
3. DESI HUTAURUK
4. ANGELI SIMANJUNTAK
5. ANISA SINAGA
6. DEZNA NABABAN
7. DHARMA HUTABARAT
8. DODY SITINJAK
9. DONI HUTAGALUNG
10. ELISABET HUTABART
T.A:2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga
kami dapat menyelesikan makalah ini yang berjudul “ASAM URAT”. Dalam
menyusun makalah ini penulis tahu bahwa masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh kurangnya data yang dimiliki penulis, oleh sebab itu penulis
menerima saran atau kritik guna menyempurnakan makalah tersebut.
Dengan makalah yang disusun ini penulis berharap makalah tersebut dapat
bermanfaat untuk semua yang menggunakan makalah tersebut untuk berbagai hal.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.......................................................................................………………..
KATA PENGANTAR.....................................................................……………………...
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG......................................................................………….
1.2.TUJUAN……………………………………………… …..…... …………….
BAB II : PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penyakit asam urat atau disebut dengan gout arthritis terjadi terutama
pada laki-laki, mulai usia pubertas hingga mencapai puncak usia 40-50 tahun.
Sedangkan pada perempuan, presentase asam urat mulai didapati setelah
memasuki masa menopause. (Arnida, Fredy Akbar, Idawanti Ambohamsa 2020).
Menurut data yang diperoleh dari WHO menyatakan penderita radang
sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi, hanya 24% yang berobat ke
dokter sedangkan, 71 % cendrung langsung mengonsumsi obat-obatan pereda
nyeri yang di jual bebas. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara
paling tingginya penderita asam urat jika dibandingkan dengan negara Asia
lainnya, seperti Hongkong, Singapura, Malaisya dan Taiwan.
Prevalensi asam urat berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di
Bali (19,3%) di ikuti oleh Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua
(15,4%)3. Dari jumlah penderita asam urat cenderung meningkat setiap tahun.
Prevalensi nasional Penyakit Sendi dengan nilai 30,3%. Ada 11 provinsi
mempunyai prevalensi Penyakit Sendi di atas persentase nasional yaitu
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Selatan, serta Bali.
Menurut (Riskedas tahun 2018) umur 65-74 tahun dengan nilai 18,6%
pada penyakit asam urat, dengan jenis kelamin perempuan 8,5% pada daerah
pedesaan dengan nilai 7,8%.angka ini menurun, tetapi dampak yang ditimbulkan
meningkat seperti kasus diabetes mellitus pada tahun 2013 tercatat nilai 2,8%
dan pada tahun 2018 tercatat 3,1%. Pada tahun 2013-2018 pada Provinsi
Kalimantan Timur, ada pada urutan ke 10 pada penyakit asam urat dengan
nilai 7,4%. Yang terkena penyakit asam urat tertinggi menurut pendidikan yaitu
pada tidak/belum sekolah 13,7%, dengan profesi yang terrkena asam urat
tertinggi yaitu petani/buruh dengan nilai 9,90%.
Orang dengan asam urat tidak menyadari konsep lambat, akumulasi
bertahap dari kristal urat dan dampak negatifnya pada kesehatan sendi, adalah
terlalu fokus hanya pada serangan akut, dan kurang pengetahuan tentang
berpotensi sedepannya (Abhishek Abhishek and Michael Doherty 2017).
Kadar asam urat dalam darah ditentukan oleh keseimbangan antara
produksi dan ekskresi. Bila keseimbangan ini terganggu maka dapat
menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia.
Penderita akan cenderung mengalami pirai (gout). (Inri N. R. I. Mantiri Glady I.
Rambert Mayer F. Wowor 2017).
Asam urat adalah penyakit jenis radang sendi pada orang dewasa asam
urat adalah terkait dengan rasa sakit yang meningkat, kecacatan dan dampak
negatif pada kualitas hidup Itu Prevalensi gout bertambah seiring bertambahnya
usia. (Intithar Mohammed M. Alshammari and Md. Ali Mujtaba 2017).
Kadar rata-rata asam urat di dalam darah dan serum tergantung usia dan
jenis kelamin. Asam urat tergolong normal jika pria dibawah 7 mg/dl dan wanita
dibawah 6 mg/dl. Yang biasa sering terserang asam urat adalah seseorang yang
sudah lanjut usia. Seseorang jika usianya lebih dari 60 tahun maka bias
dikatakan lansia. Penyebab penyakit pada lansia berasal dari dalam tubuh
(endogen), sedangkan pada dewasa berasal dari luar tubuh (eksogeen). Hal ini di
karena pada lansia terjadi penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh
akibat kerusakan sel-sel karena proses menua. Sehingga produksi hormone,
enzim zat-zat yang digunakan untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang.
Dengan demikian lansia akan lebih mudah terinfeksi (Muhammad Nasir 2017).
Produk akhir metabolisme purin dan protein pada manusia adalah asam urat.
asam urat serum yang dapat menyebabkan pengendapan kristal asam urat. Asam
urat, seperti meningkatkan risiko perkembangan metabolik dan penyakit
kardiovaskular, dan asam urat merusak kualitas hidup. Penyakit kardiovaskular
adalah salah satu penyebab utama kematian di negara maju (Sanja, et all,2021).
\ Menurut buku (Dr. Ir. Rina Yenrina, M. (2014) kadar asam urat normal
dalam darah adalah 7 mg persen. Jika lebih dari itu , maka anda harus benar-benar
diet berabagai jenis makanan yang merangsang asam urat dalam darah.
kristal dari asam urat pada persendian yang menyebabkan rasa sakit
yang cukup tinggi. Pada keadaan normal, kadar asam urat pada laki-laki mulai
meningkat setelah pubertas sedangkan pada perempuan kadar asam urat tidak
mengalami peningkatan sampai setelah menopause ini disebabkan karena
estrogen meningkatkan ekskrsi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause,
kadar asam urat akan mengalami peningkatan seperti yang dialami pria
(Fajarina, 2011 dalam Kussoy, 2019).
Kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia merupakan keadaan
terjadinya peningkatan kadar asam urat di atas normal dan juga merupakan suatu
keadaan dimana konsentrasi monosodium berlebih dalam kelarutannya dan lebih
banyak menyerang pada pria dibandingkan wanita (Andri & Yudha, 2017).
Hiperurisemia atau asam urat yang normal-tinggi juga diketahui terkait
dengan sejumlah marker sindrom metabolik (obesitas, dyslipidemia, intoleransi
glukosa dan tekanan darah tinggi) hal ini menjadi faktor risiko dalam
perkembangan penyakit kardiovaskuler dan gangguan ginjal (Kim, 2018).
Makanan yang tingi akan purin, fruktosa dan minuman alkohol
merupakan faktor konsumsi yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Dari
segi genetik, gen-gen yang terlibat pada jalur biosintesis terutama gen-gen yang
berkaitan dengan sekresi asam urat diginjal dan saluran gastrointestinal, serta
gen-gen yang bertanggung jawab dalam reabsorpsi asam urat di ginjal yang
akan menentukan keadaan hiperusemik. Dari segi antropometrik, umur, jenis
kelamin dan adipositas mempengaruhi kadar asam urat (Desay, 2018).
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2015,
prevalensi penyakit gout di dunia mengalami peningkatan jumlah penderita
hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2010. Pada orang dewasa, di Amerika
Serikat penyakit gout mengalami peningkatan sebanyak 8,3 juta (4%) orang.
Penyakit gout diperkirakan terjadi pada 840 orang dari 100.000 orang.
terdiri dari komponen karbon, nitrogen, oksigen dan hidrogen dengan rumus
molekul C5H4N4O3. Pada pH alkali kuat, asam urat membentuk ion urat dua
diet diubah menjadi asam urat secara langsung. Pemecahan nukleotida terjadi di
semua sel, namun asam urat hanya dihasilkan oleh jaringan yang mengandung
xhantine oxidase terutama dihepar dan usus kecil. Rata-rata sintesis asam
urat endogen per harinya adalah 300-600mg/hari, dari diet 600mg/hari lalu
(Dianati, 2015).
berlangsung cepat dan lebih sering sering dijumpai pada ibu jari atau jempol
kaki. Ada kalanya serangan disertai kelelahan, sakit kepala dan demam.
f. Interkrit, tahap ini adalah tahap yang terjadi diantara serangan asam urat
g. Ikal, stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut, dimana pada
dalam jaringan yaitu dibagian telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.
i. Tanda dan gejala asam urat yang sering dialami berupa rasa nyeri di
persendian yang terjadi secara mendadak, biasanya terjadi pada malam hari
atau menjelang pagi.
Pada umumnya serangan pertama terjadi pada satu bagian sendi lalu
serangan akan dengan cepat menghilang. Serangan berikutnya dapat terjadi lagi
namun dalam jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Serangan awal
yang dengan cepat menghilang ini membuat banyak para penderitanya tidak
menyadari bahwa telah mengalami gejala asam urat (Misnadiarly, 2007 dalam
Komariah, 2017).
produksi terhadap asam urat atau terjadinya penurunan ekskresi pada asam urat.
eksogen yaitu diet makanan serta obat-obatan tertentu dan faktor endogen
yaitu adanya penyakit dan abnormalitas genetik (Lee, 2009 dalam Khoirina,
2016).
pada keluarga dan jenis kelamin yang menjadi faktor resiko dalam peningkatan
kadar asam urat (Mahan, 2008 dalam Khoirina, 2016). Konsumsi makanan
tinggi purin, konsumsi minuman beralkohol dan konsumsi obat-obatan juga
dirasa dapat memicu terjadinya hiperurisemia (Price & Wilson, 2005 dalam
Khoirina, 2016). Aktifitas fisik berlebih dan berat juga dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah (Krisnatuti, 2006 dalam Khoirina, 2016).
Pada umumnya serangan pertama terjadi pada satu bagian sendi lalu
serangan akan dengan cepat menghilang. Serangan berikutnya dapat terjadi lagi
namun dalam jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Serangan awal
yang dengan cepat menghilang ini membuat banyak para penderitanya tidak
menyadari bahwa telah mengalami gejala asam urat (Misnadiarly, 2007 dalam
Komariah, 2017).
dari penyakit asam urat, nefropati asam urat dan batu ginjal. Umumnya,
jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama sehingga kadar asam urat darah
menjadi sangat tinggi (>13mg/dl bagi pria dan >10mg/dl bagi perempuan)
dalam bentuk Kristal atau batu. Pembentukan batu atau Kristal tersebut
tergantnug pada kadar asam urat dlam drah. Semakin tinggi dan lamanya asam
urat yang berada didalam darah maka peluang timbulnya batu ginjal akan
c) Pembentukan Tofus
Tofus adalah gumpalan keras kristal urat yang terkumpul dibawah kulit
disekitar persendian. Pada umumnya lebih sering berada pada persendia yang
ada ditepi, karena dibagian ini lebih ringan daripada bagian tengah. Asam urat
cenderung lebih sering mengkristal pada suhu dingin, kristal urat ini akan
terbentuk di ibu jari kaki, pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan
serta di daun telinga yang relative dingin (Utami, 2005 dalam Khoirina,
2016).
Berikut penyebab asam urat:
1. Faktor keturunan
3. Kegemukan
6. Penderita Diabetes
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin (adenosine dan
guanosin). Asam urat diabsorpsi melalui mukosa usus dan dieksresikan melalui
urin. Asam urat terbentuk dari hasil metabolisme kimia yang mengandung
nitrogen yang terdapat dalam asam nukleat (purin) (Murray, 2009 dalam
Khoirina, 2016).
sebanyak kurang dari 10%. Pada proses pembentukan asam urat dibutuhkan
enzim untuk sintesis asam urat. Enzim xantin oxidase adalah enzim yang
memiliki peran penting dalam sintesis asam urat. Enzim tersebut bekrja
sangat aktif dalam organ hati, usus halus dan ginjal. Tanpa bantuan enzim ini,
2016).
juga dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan pada kadar tertentu. Pada
individu
Adenosin
Inosin Guanosin
Hipoksantin Guanin
Xantin
Asam Urat
normal, jumlah asam urat kurang lebih 1000 mg dengan kecepatan turn
mengalami sedikit kenaikan dengan besar total asam urat 1300 mg dengan turn
yang jelas dengan besar 2400 mg dengan turn over 1200mg/hari (Krisnatuti,
2.1.9.Patofisiologi
ini dapat menimbulkan iritasi lokal dan menyebabkan inflamasi (Sudoyo, 2009
gout, salah satunya yang diketahui perananya adalah konsentrasi asam urat
sonovium, jaringan para artikuler misalnya seperti bursa, tendon dan selaput.
kristal urat yang memiliki muatan negative akan dibungkus oleh berbagai
respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis Kristal oleh
Saat asam urat mengalami penumpukan dalam darah dan pada cairan tubuh lain
maka asam urat tersebut akan megalami pengkristalan dan akan membentuk
di seluruh tubuh, penumpukan ini disebut dengan tofi. Adanya Kristal akan
memicu respon inflamasi akut dan netrofil untuk melepaskan lisosomnya.
Lisosom ini tidak hanya bersifat merusak jaringan tapi juga mampu
sakit dan cepat memuncak. Serangan ini hanya meliputi satu tulang sendi, pada
serangan pertama akan timbul rasa nyeri berat yang menyebabkan tulang sendi
terasa panas dan memerah. Tulang sendi metatar sophangeal biasanya menjadi
yang paling pertama teinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut dan tulang
sendi pada daerah pinggang. Terkadang gejala yang dirasakan akan disertai
Periode interkritikal adalah periode dimana pada penderita gout tidak ada
yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan dan biasanya
2.1.11.Penatalaksanaan
Penanganan gout dibagi menjadi penanganan terhadap serangan akut
penyakit ini :
terapi farmakologi.
badan.
2). Terapi farmakologi dalam penyakit gout dibagi menjadi penanganan akut
dan kronis
a. Metode kimia, memiliki presisi yang lebih baik, lebih sensitive dan
sehingga saat darah diteteskan pada zona reaksi dari strip, katalisator
DAUN SALAM 7 lembar direbus dengan dua gelas air sampai tinggal
2.2.1.Pengkajian
1 Pengumpulan data
6) Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis atau tipe keluarga beserta kendala
atau masalah – masalah yang terjadi dengan jenis atau tipe keluarga.
8) Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain
itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki oleh keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan
saja keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu,
namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
Pengkajian lingkungan
Struktur keluarga
3) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
4) Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah :
Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga :
Pemeriksaan fisik
Harapan keluarga
Objektif
Subjektif:
Objektif :
Koping tidak efektif Definisi : Setelah diberikan asuhan keperawatan Dukungan pengambilan keputusan
Ketidakmampuan menilai dan merespon selama 2x 4 jam diharapkan kemampuan
stressor dan ketidakmampuan keluarga menilai dan merespon stressor 1. Observasi :
menggunakan sumber sumber yang ada dan kemampuan menggunakan sumber a). identifikasi persepsi mengenal
sumber yang ada untuk mengatasi masalah dan informasi yang memicu
untuk mengatasi masalah . masalah membaik. Luaran Utama Status konflik
koping
Penyebab : 2. Terapeutik :
1. Kemampuan memenuhi peran sesuai
1. ketidakpercayaan terhadap kemampuan usia meningkat a). fasilitasi melihat situasi secara realistic
diri mengatasi masalah
2. Tanggung jawab diri meningkat b). motivasi mengungkapkan tujuan
2. ketidakadekuatan sistem pendukung perawatan yang diharapkan
3. Partisipasi social meningkat
3. ketidakadekuatan strategi koping c). hormati hak pasien untuk menolak
4. Sikap protektif menurun atau menerima informasi
4. disfungsi system keluarga
5. Kemampuan membina hubungan 3. Edukasi :
5. krisis situasional meningkat
a). informasikan alternative solusi secara
Gejala dan Tanda Mayor jelas
Subjektif : b). berikan informasi yang diminta
1. mengungkapkan tidak mampu pasien.
mengatasi masalah Kolaborasi :
Objektif : a). Kolaborasi dengan tenaga
1. tidak mampu memenuhi peran yang kesehatanyang lain dalam memfasilitasi
diharapkan pengambilan keputusan.
Subjektif:
Objektif :
1. penyalahgunaan zat
Dapat dikatakan tujuan tercapai apabila pasien mampu menunjukkan perilaku sesuai
kondisi yang ditetapkan pada tujuan, sedangkan tidak tercapai apabila pasien tidak
mampu menunjukkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tujuan, dan yang
terakhir adalah P (Planing) merupakan rencana tindakan berdasarkan analisis. Jika
tujuan telah dicapai, maka perawat akan menghentikan rencana apabila belum
tercapai, perawat akan melakukan 50 modifikasi rencana untuk melanjutkan rencana
keperawatan pasien. Evaluasi ini disebut juga evaluasi proses (Dinartidkk, 2013)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
dari purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel
tubuh. Asam urat memiliki hubungan erat dengan gangguan metabolisme purin
yang dapat memicu terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah, kadar
sam urat dalam darah dikatakan tinggi apabila jika kadar asam urat lebih dari 7
mg/dl pada laki-laki dan 6 mg/dl pada perempuan. Peningkatan kadar asam urat
ini dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, seperti rasa nyeri didaerah
persendian yang sering, disertai dengan rasa nyeri yang teramat sangat bagi
asam urat tinggi ditemukan sebanyak 2 orang (5,5%) pada rentang usia 45-49
tahun sedangkan pada rentang usia 50-54 tahun terdapat 15 orang (41,7%).
Berdasarkan jenis kelamin, kadar asam urat tinggi ditemukan sebanyak 14 orang
perempuan.
3.2.Saran
Bagi masyarakat usia pertengahan yang memiliki peningkatan kadar asam urat
disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat menurunkan resiko
kepada masyarakat mengenai pola hidup yang sehat dengan harapan masyarakat
dapat menjaga kesehatan, sehingga dapat mencegah kenaikan kadar asam urat