Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN POSYANDU LANSIA

Disusun Oleh :
1. ADITYA FIRMAN SAPUTRA
2. ALFIONITA PRAMUDYA W.
3. AHMAD SAIFUL FIRDAUS
4. CITRA NUR S.
5. DEWI CANDRA R.
6. DIVA BELLA PERMATA
7. DINI SEPTIANI
8. ENKA PUTRI
9. HANUM RISDA P.
10. IDA TAWARINI
11. LULUK ISMAWADATUL M.
12. NI KADEK AYU M.
13. NOVI SETIANI
14. NISA AULIA A.
15. NURUL FAJRIANA
16. PUTRI ULFA R
17. PUTRI SEPTIANI
18. KHANITATI ZULAIKAH
19. RICHAD JANOTAMA
20. SEPTI MARCELIA
21. SOFIA PRAMESTYA
22. WULAN SARI
23. VINDA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR

A. Latar Belakang
1. Lansia
Gout arthritis adalah salah satu penyakit peradangan persendian
yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam tubuh yang
disebabkan penumpukan Kristal monosodium urat yang terkumpul dalam
persendian, Gout dapat terjadi pada usia dewasa hingga lansia,sehingga
keluarga mempunyai peranan penting dalam merawat angota keluarga
yang memilki penyakit dalam keluaga. Gout arthritis adalah salah satu
penyakit peradangan persendian yang disebabkan oleh tingginya kadar
asam urat dalam tubuh yang disebabkan penumpukan Kristal monosodium
urat yang terkumpul dalam persendian..(Padila,2013). Sejak enam tahun
lalu World Health Organization (WHO,2016). Memperkirakan bahwa
beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan tulang
(reumatik dan asam urat) dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat
tajam pada tahun 2020.
Dampak yang terjadi jika kadar gout arthritis dalam tubuh berlebih
dapat menimbulkan batu ginjal atau pirai dipersendian. Walaupun gout
arthritis tidak mengancam nyawa,namun apabila penyakit ini sudah
menyerang penderitanya akan mengalami siksaan nyeri yang sangat
menyakitkan,yaitu terjadi pembengkakan,hingga cacat pada persendian
tangan dan kaki. Rasa sakit pada pembengkakan tersebut disebabkan oleh
endapan Kristal monosodium urat yang menimbulkan rasa nyeri pada
daerah tersebut (Fitriani,2015). Seseorang yang mengalami gout artritis
(asam urat) dapat disebabkan oleh beberapa faktor ,salah satunya yaitu
pola makan yang tidak terkontrol dan sering mengkosumsi makanan yang
mengandung purin tinggi yang mengakibatkan kadar asam urat dalam
darah meningkat,(Anies 2018).
Pencegahan oleh keluarga menjadi penting terhadap timbulnya
gout artritis pada pasien lansia karena peran keluarga sangatlah vital dalam
mengelola penyakit tersebut. Suatu penyakit dalam keluarga dapat
mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya juga mempengaruhi
jalanya suatu penyakit, sehingga keluarga perlu dibekali dengan
pengetahuan tentang pencengahan gout artritis pada lansia (friedman ,
dalam sunarmi ,2010).
Keberadaan keluarga merupakan hal terpenting bagi pasien gout
artritis karena keluarga selalu dekat dengan pasien dan orang yang
merawat pasien hampir 24 jam. Fungsi keluarga dalam merawat anggota
keluarga adalah dengan memelihara dan merawat anggota keluarganya.

Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan


sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi
juga disebut sebagai penyakit tidak menular, karena hipertensi tidak
ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular adalah penyakit
kronis yang tidak dapat ditularkan ke orang lain. Penyakit tidak menular
masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di
Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan munculnya PTM secara umum
disebabkan oleh pola hidup setiap individu yang kurang memperhatikan
kesehatan (Riskesdas, 2018). Data yang dikeluarkan oleh WHO (2018)
menujukkan bahwa sekitar 26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi
dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang
lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang, termasuk
Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari
sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab
kematian kedua setelah stroke.
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
lebih besar atau sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan
diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi merupakan
penyebab utama terjadinya gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, baik faktor yang dapat
diubah maupun tidak. Salah satu factor yang dapat diubah adalah gaya
hidup (life style), dimana gaya hidup seseorang. Sangat dipengaruhi oleh
pengetahuannya akan suatu penyakit. Dan faktor yang tidak dapat diubah
adalah genetik. Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang
secara diam-diam dapat menyebabkan kematian mendadak para
penderitanya. Kematian terjadi akibat dari dampak hipertensi itu sendiri
atau penyakit lain yang diawali oleh hipertensi. Oleh sebab itu, penderita
berusaha melakukan kepatuhan mendisiplinkan diri terhadap makanan
maupun gaya hidupnya. Penyakit hipertensi juga merupakan the silent
disease karena orang tidak mengetahui adirinya terkena hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. (Septianingsih, Dea Gita 2018). Maka
dari itu banyak dari penderita hipertensi mengalami kematian secara
mendadak karena kurangnya kepatuhan menjaga pola makan maupun
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut data WHO
(2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972
juta pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di
negara berkembang salah satunya Indonesia (Pratama, 2016).

Kolesterol merupakan suatu senyawa lemak yang lunak seperti


lilin, dibuat oleh hati dan juga dipasok dari makanan terutama produk
hewani. Kolesterol dibutuhkan dalam tubuh untuk melindungi saraf,
membuat membran sel dan menghasilkan hormon tertentu (Ruslanti,
2014). Kolesterol total merupakan total keseluruhan lemak darah yang
beredar dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan dalam sel darah merah,
membran sel, dan otot (Kee, 2008).
Kolesterol sesungguhnya merupakan zat yang penting bagi
tubuh,namun ketika kadarnya berlebih pada darah akan memberikan efek
buruk pada jantung dan pembuluh darah. Kolesterol, terutama kolesterol
LDL bersifat atherogenic atau mudah menempel pada dinding sebelah
dalam pembuluh darah. Saat kadar kolesterol tinggi maka semakin besar
risikonya untuk menyebabkan aterosklerosis dan memicu Penyakit Jantung
Koroner (PJK) (Cahyono, 2008).
Jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menyebabkan banyak kematian. Menurut data Riskesdas (2018) prevalensi
PJK di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter yaitu sebesar 1,5%.
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi jantung koroner di Provinsi Bali
berdasarkan terdiagnosa dokter sebesar 0,4%, dimana prevalensi tertinggi
salah satunya terjadi di Kabupaten Klungkung yaitu sebesar 0,6%.

Pemeriksaan kadar glukosa darah merupakan salah satu


pemeriksaan yang paling sering dilakukan di instalasi laboratorium klinik.
Pemeriksaan glukosa darah umumnya dilakukan bagi penderita Diabetes
Mellitus (DM) untuk menegakkan diagnosis serta memonitor terapi dan
timbulnya komplikasi, dengan demikian perkembangan penyakit dapat
dimonitor (Kardika, 2013). Diagnosis DM biasanya mengambil glukosa
darah puasa dan glukosa darah dua jam post prandial sebagai sampel
pemeriksaan (Harjoeno, 2003).
Pemeriksaan kadar glukosa darah antara lain glukosa darah puasa,
glukosa darah 2 jam post prandial dan glukosa darah sewaktu.
Pemeriksaan glukosa darah puasa dilakukan dengan mengukur kadar
glukosa darah setelah tidak makan 10-12jam. Pemeriksaan glukosa darah 2
jam postprandial mengukur kadar glukosa darah tepat 2 jam setelah
makan. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu atau random mengukur kadar
glukosa darah tanpa mengukur waktu makan terakhir (Sacher, 2004).
Kadar glukosa darah merupakan istilah yang mengacu kepada tingkat
glukosa di dalam darah. Konsentrasi glukosa darah serum diatur dengan
ketat di dalam tubuh, umumnya konsentrasi glukosa darah bertahan pada
batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Kadar glukosa
darah meningkat setelah makan dan berada pada level terendah di pagi hari
sebelum makan (Henrikson, 2009)
B. Tujuan Kegiatan
Mendeteksi dini komplikasi pada lansia.

C. Nama Kegiatan
Pendidikan kesehatan tentang asam urat, gula, kolestrol dan cek kesehatan
lansia.

D. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh mahasiswa praktik komunitas, dosen
Universitas An Nuur Purwodadi dan bidan desa kandangrejo.

E. Sasaran Kegiatan
Untuk lansia di RW 2 desa Kandangrejo.

F. Waktu dan Tempat


Hari, Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2022
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat : RW 2 Desa Kandangrejo ( Rumah Kepala Desa)
G. Struktur Kepanitiaan
Penanggung Jawab :
1. Dini Septiani
2. Rosandra Firdi S

H. Skema Kegiatan

N KEGIATAN WAKTU
O
1. Pembukaan 08.00 – 08.15 WIB.
2. Penkes tentang asam urat. 08.00 – 09.00 WIB.
3. Pengecekan kesehatan lansia (cek 09:15 – 11:00 WIB.
tensi cek gula darah,cek asam urat)
4. Evaluasi Kegiatan. 11:00 – 11.30 WIB.
5. Penutup. 11.30 – 11.45 WIB.

I. Rencana Anggaran Biaya

Bentuk Rincian Satuan Jumlah Harga Total


Kegiatan (Rp)
Pengadaan Asam box 3 90.000 Rp. 270.00
Pemeriksaan urat
Lab Stick
Test
Kolestrol Box 2 140.000 Rp. 280.000
Stick
Test
Glukosa Box 2 80.000 Rp. 125.000
Stick
Test
Lancet Box 2 55.000 Rp. 110.000
Alcohol Box 2 20.000 Rp. 40.000
Swab
Penkes Snack Pcs 100 10.000 Rp.
1.000.000
spanduk pcs 1 80.000 Rp. 80.000
Handscoon Box 1 80.000 Rp. 80.000
Masker Box 1 40.000 Rp. 40.000
Handsanitizer Botol 1 50.000 Rp. 50.000
Total Rp
2.075.000

J. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan di Dusun Karanganyar. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu
dapat memberikan dukungan baik secara moril maupun materil. Semoga hal
ini dapat berdampak baik untuk masyarakat, atas perhatian dan kerjasamanya
kami sampaikan terima kasih.

Kandangrejo, 6 Desember 2022

Koordinator, Sekretaris,

Dini Septiani Soffia Pramestian

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Sutiyono,S.Kep.,M.Kes

Topik : Penkes Asam Urat


Sasaran : Lansia
Waktu : 08:00- Selesai
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Annur Purwodadi
Tempat : RW 2 Desa Kandangarejo (Dirumah Kepala Desa)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Anda mungkin juga menyukai